Page 1
MODUL PERKULIAHAN
MANAJEMEN KEUANGAN
ANALISIS RATIO KEUANGAN
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi dan Bisnis
Manajemen S! 03
84008 Helsinawati, SE, MM
Abstract Kompetensi
Berdasarkan Analisa Laporan Keuanagan Manajer dapat mengambil keputusan Kinerja perusahaan
Mahasiswa dapat menganalisa ratio likuiditas, Leverage, Aktivitas dan Profotabilitas
Page 2
2015 2 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
.
ANALISIS KEUANGAN
Kegunaan Analisis Keuangan
Analisis keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha,
stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek.
Analisis keuangan dilakukan oleh seorang profesional yang menyajikan
laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan informasi sebagaimana tersaji
dalam laporan keuangan. Laporan ini biasanya disajikan kepada pimpinan puncak
suatu usaha sebagai acuan untuk mengambil suatu kebijakan perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis ini maka manajemen dapat memutuskan berbagai
keputusan manajemen misalnya :
Melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian
dari suatu usaha.
Melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi
Melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi
Melakukan penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk memperoleh
pinjaman bank guna meningkatkan modal kerja perseroan.
Berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan
pilihan yang tepat terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola
perusahaan.
Tujuan analisis keuangan
Analisis keuangan seringkali menilai suatu usaha berdasarkan :
1. Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu
keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari
Page 3
2015 3 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan
hasil kinerja perseroan.
2. Solvabilitas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh
kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh
kewajiban terhadap seluruh aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban
terhadap ekuitas
3. Likuiditas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban
lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva
lancar dengan kewajiban lancar.
4. Stabilitas adalah kemampuan perseroan dalam mempertahankan usahanya
dalam jangka waktu panjang tanpa harus menderita kerugian. Untuk
menilai stabilitas perseroan digunakan laporan laba rugi dan neraca
keuangan (balance sheet) perseroan serta berbagai indikator keuangan dan
non keuangan lainnya.
Metode Analisis keuangan
Analisis keuangan seringkali menggunakan rasio keuangan dari tingkat
solvabilitas , profitabilitas, pertumbuhan usaha.
Kinerja masa lalu untuk suatu masa tertentu misalnya selama 5 tahun
Kinerja mendatang: menggunakan figur kinerja masa lalu dan teknik
matematika serta statistik, termasuk nilai sekarang dan nilai mendatang.
Metode perhitungan ini adalah merupakan penyebab dari kesalahan analisis
keuangan dimana statistik masa lalu dapat menyebabkan rendahnya
prediksi masa mendatang.
Perbandingan kinerja yaitu membandingkan kinerja antara beberapa
perusahaan dalam industri sejenis.
Keterbatasan dari Analisa Rasio
1. Kadang sulit untuk mengidentifikasi kategori industri dengan
perusahaan jika perusahaan beroperasi dengan beberapa bidang.
2. Angka rata-rata industri yang diterbitkan hanya merupakan perkiraan
saja dan hanya memberikan panduan umum karena bukan merupakan hasil
Page 4
2015 4 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
penelitian ilmiah dari seluruh perusahaan dalam industri maupun sampel
yang cocok dari beberapa perusahaan dalam industri
3. Perbedaan praktek akuntansi tiap-tiap perusahaan dapat menghasilkan
perbedaan rasio yang dihitung,.
Berikut adalah contoh Analisa Laporan Keuangan, Analisa ratio dapat dinyatakan
dalam angkah dan prosentase.
A). ANALISA RATIO :
B). LEVERAGE RATIO :
C). ACTIVITY RATIO :
D). PROFITABILITY RATIO :
Page 5
2015 5 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
PT. ABC
NERACA
PER 31 DESEMBER
KODE REK NAMA REKENING TH 2015 (Rp) TH 2014 (Rp)
100,00,000 AKTIVA
110,00,000 AKTIVA LANCAR
110,01,000 KAS 69,268,900
74,339,100
110,02,000 BANK
110,02,001 BANK BNI 750,447,099
717,995,000
110,02,002 BANK BCA 648,392,871
551,412,000
110,02,003 BANK MUAMALAT 837,882,500
543,050,125
110,03,000 PIUTANG
110,03,010 PIUTANG DAGANG 274,000,000
150,000,000
110,03,020 PIUTANG USAHA 65,000,000
54,000,000
110,03,030 PIUTANG KARYAWAN 20,000,000
16,000,000
110,04,000 BIAYA DIBAYAR DIMUKA 235,000,000
188,000,000
110,05,000 PERSEDIAAN 270,000,000
195,000,000
110,06,000 PPN MASUKAN 28,243,775
22,595,020
TOTAL AKTIVA LANCAR 3,198,235,145
2,512,391,245
120,00,000 AKTIVA TETAP
120,01,000 TANAH 1,500,000,000
1,500,000,000
120,02,000 BANGUNAN 2,500,000,000
2,500,000,000
120,03,000 MESIN 450,000,000
450,000,000
120,04,000 KENDARAAN 650,000,000
650,000,000
120,05,000 INVENTARIS KANTOR 360,150,000
350,150,000
120,20,000 AKM PENYUSUTAN (1,582,060,000)
(790,030,000)
TOTAL AKTIVA TETAP 3,878,090,000
4,660,120,000
130,00,000 AKTIVA LAIN LAIN
Page 6
2015 6 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
70,000,000 50,000,000
TOTAL AKTIVA 7,146,325,145
7,222,511,245
200,00,000 HUTANG
210,00,000 HUTANG LANCAR
210,01,000 HUTANG DAGANG 151,950,000
540,295,350
210,02,000 HUTANG USAHA 93,000,000
105,100,000
210,03,000 HUTANG BIAYA 25,100,000
20,570,000
210,04,000 BIAYA YG MSH HRS DIBAYAR 26,400,000
18,480,000
210,05,000 HUTANG BANK JANGKA PENDEK 150,000,000
200,000,000
210,06,000 HUTANG LANCAR LAINNYA 3,810,500
2,667,350
210,07,000 PPN KELUARAN 425,650,000
389,220,000
TOTAL HUTANG LANCAR 875,910,500
1,276,332,700
220,00,000 HUTANG JK PANJANG
220,01,000 HUTANG HIPOTIK 1,100,000,000
1,500,000,000
220,02,000 HUTANG OBLIGASI 200,000,000
350,000,000
TOTAL HUTANG JK PANJANG 1,300,000,000
1,850,000,000
TOTAL HUTANG 2,175,910,500
3,126,332,700
300,00,000 MODAL
300,01,000 MODAL DISETOR 1,500,000,000
1,500,000,000
300,02,000 DEVIDEN (170,000,000)
(140,000,000)
300,03,000 LABA DITAHAN 2,736,178,545
1,427,788,557
300,04,000 LABA TAHUN BERJALAN 904,236,100
1,308,389,988
TOTAL MODAL 4,970,414,645
4,096,178,545
TOTAL HUTANG & MODAL 7,146,325,145
7,222,511,245
PT ABC
-
-
LAPORAN LABA RUGI
PERIODE JANUARI S/D DESEMBER KODE REK NAMA REKENING TH 2015 TH 2014
Page 7
2015 7 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
400,00,000 PENJUALAN
400,01,000 PENJUALAN TUNAI
1,876,500,000
1,688,850,000
400,02,000 PENJUALAN KREDIT
2,665,000,000
2,531,750,000
400,10,000 POTONGAN PENJUALAN
(250,000,000)
(200,000,000)
400,20,000 RETUR PENJUALAN
(35,000,000)
(15,000,000)
TOTAL PENJUALAN
4,256,500,000
4,005,600,000
500,00,000 HARGA POKOK PENJUALAN
500,10,001 PERSEDIAAN AWAL BAHAN BAKU
35,000,000
30,000,000
500,10,002 PEMBELIAN BAHAN BAKU
950,700,000
504,237,750
500,10,003 PERSEDIAAN AKHIR BAHAN BAKU
(45,000,000)
(35,000,000)
500,20,000 BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
500,000,000
500,000,000
500,30,000 BIAYA OVERHEAD PABRIK
135,800,000
115,800,000
500,40,001 PERSEDIAAN AWAL BARANG DALAM PROSES
75,000,000
65,000,000
500,40,002 PERSEDIAAN AKHIR BARANG DALAM PROSES
(150,000,000)
(75,000,000)
500,50,001 PERSEDIAAN AWAL BARANG JADI
85,000,000
70,000,000
500,50,002 PERSEDIAAN AKHIR BARANG JADI
(75,000,000)
(85,000,000)
TOTAL HARGA POKOK PENJUALAN
1,511,500,000
1,090,037,750
LABA KOTOR
2,745,000,000
2,915,562,250
600,00,000 BIAYA OPERASIONAL
600,00,001 BIAYA GAJI & TUNJANGAN
350,000,000
350,000,000
600,00,002 BIAYA TRANSPORT
125,000,000
87,500,000
600,00,003 BIAYA KENDARAAN
65,000,000
45,500,000
600,00,004 BIAYA LISTRIK
45,000,000
31,500,000
600,00,005 BIAYA TELEPON
75,000,000
52,500,000
600,00,006 BIAYA AIR
65,000,000
45,500,000
600,00,007 BIAYA PERJALANAN DINAS
28,500,000
19,950,000
600,00,008 BIAYA ENTERTAINMENT
Page 8
2015 8 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
45,700,000 31,990,000
600,00,009 BIAYA ALAT TULIS KANTOR
36,512,000
25,558,400
600,00,010 BIAYA KONSULTAN
56,000,000
39,200,000
600,00,011 BIAYA REPARASI & MAINTENANCE
65,389,000
45,772,300
600,00,012 BIAYA PENYUSUTAN
792,030,000
790,030,000
600,00,013 BIAYA IKLAN & PROMOSI
13,479,000
9,435,300
600,00,014 BIAYA PANTRY
28,500,000
10,000,000
600,00,015 BIAYA ADMINISTRASI
13,500,000
5,000,000
TOTAL BIAYA OPERASI
1,804,610,000
1,589,436,000
LABA OPERASI (EBIT)
940,390,000
1,326,126,250
600,00,016 BIAYA BUNGA
75,000,000
52,500,000
LABA SEBELUM PAJAK (EBT)
865,390,000
1,273,626,250
600,00,017 BIAYA PAJAK
8,653,900
12,736,262
LABA SETELAH PAJAK (EAT)
856,736,100
1,260,889,988
700,00,000 PENDAPATAN LAIN LAIN
700,10,000 BUNGA JASA GIRO
35,600,000
35,600,000
700,20,000 PENDAPATAN LAINNYA
65,000,000
65,000,000
TOTAL PENDAPATAN LAIN LAIN
100,600,000
100,600,000
800,00,000 BIAYA LAIN LAIN
800,10,000 PAJAK JASA GIRO
12,500,000
12,500,000
800,20,000 SELISIH KURS
35,000,000
35,000,000
800,30,000 BIAYA LAINNYA
5,600,000
5,600,000
TOTAL BIAYA LAIN LAIN
53,100,000
53,100,000
LABA BERSIH
904,236,100
1,308,389,988
Analisis rasio keuangan terdiri dari :
Page 9
2015 9 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
A. Rasio Likuiditas, merupakan ratio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya.
1. Cash ratio merupakan rasio antara Kas + BanK +Efek dibagi dengan hutang
lancar
2. Current Ratio, merupakan rasio antara aktiva lancar dibagi dengan hutang
lancar. Rasio ini merupakan alat ukur bagi likuiditas..
3. Quick Ratio (Acid Test Ratio), adalah rasio antara aktiva lancar dikurangi
persediaan dibagi dengan hutang lancar. Rasio ini mengukur solvabilitas jangka
pendek tetapi tidak memperhitungkan persediaan karena persediaan merupakan
aktiva lancar yang kurang liquid . Rasio ini terdiri dari:
Cash Rayio = Kas+ Bank+Efek
Kewajiban Lancar
Aktiva Lancar
Current Rasio = =
Kewajiban Lancar
Aktiva Lancar – Persediaan
Quick Rasio =
Kewajiban Lancar
RATIO FORMULA TH
2015 TH
2014 KETERANGAN
1. RATIO LIKUIDITAS
CASH RATIO =
(KAS + BANK)/HTG LANCAR
2.63
1.48
Setiap Rp 1 hutang Lancar djamin oleh Kas Rp. 1,56 th 2015 & Rp. 1,48 Th 2014
CURRENT RATIO =
AKTIVA LANCAR/HTG LANCAR
3.65
1.97
Setiap Rp 1 hutang Lancar djamin oleh Aktiva Lancar Rp 2,16 th 2015 & Rp. 1,97 th 2014
QUICK TEST RATIO =
(AKTIVA LANCAR-PERSEDIAAN)/HTG LANCAR
3.34
1.82
Setiap Rp 1 hutang Lancar djamin oleh Aktiva Lancar selain persediaan Rp. 1,98 th 2015 & Rp. 1,82 th 2014
B. Rasio Leverage merupakan rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan
dibiayai dengan hutang. Kreditur akan melihat proporsi modal sendiri (ekuitas)
untuk menentukan margin of safety. Tetapi bagi pemilik perusahaan pemenuhan
kebutuhan dana dengan menarik hutang akan memberikan manfaat (a) kontrol
perusahaan tidak berkurang, (b) jika perusahaan memperoleh tingkat keuntungan
Page 10
2015 10 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
yang jauh lebih besar dari pada bunga yang harus dibayar kepada kreditur maka
pemilik perusahaan akan memperoleh manfaat yang besar. Rasio ini terdiri dari:
1. Debt to Total Assets Ratio, mengukur persentase total dana yang dipenuhi dari
hutang. Debt to total assets yang rendah, berarti menunjukkan adanya
perlindungan bagi kreditur terhadap kemungkinan likuidasi. Pemilik mungkin
akan mencari (menentukan) suatu leverage yang tinggi untuk menaikkan
tingkat keuntungan atau karena penambahan modal sendiri berarti akan
mengurangi tingkat pengendalian perusahaan.
Total Hutang
Debt to Total Asset =
Total Asset
Time Interest Earned Ratio, adalah rasio antara laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)
atau laba operasi dengan beban bunga yang mengukur seberapa besar keuntungan
dapat berkurang (turun) tanpa mengakibatkan adanya kesulitan keuangan karena
perusahaan tidak mampu membayar bunga.
EBIT
2. Times Interest Earned =
Bunga
Total Utang
3 .Debt to Equity Ratio =
Ekuitas
RATIO FORMULA TH 2015 TH 2014
2. LEVERAGE
DEBT TO ASSETS = TOTAL HUTANG/ TOTAL AKTIVA
0.24
0.43
TIMES INTERS EARNING = EBIT/BIAYA BUNGA
12.54
25.26
DEBT TO EQUTY = TOTAL HUTANG/ TOTAL MODAL
0.38
0.52
3. Fixed Charge Coverage merupakan rasio antara laba sebelum bunga dan pajak
(EBIT) ditambah pembayaran sewa dengan beban bunga dan pembayaran sewa
dan harus melakukan pembayaran dana pelunasan. Dana Pelunasan merupakan
kewajiban pembayaran tahunan yang dirancang untuk mengurangi saldo
obligasi atau saham preferen.
Page 11
2015 11 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
EBIT + Sewa
Fixed Charge Coverage =
Bunga + Sewa + Pembayaran Dana Pelunasan
( 1 – Tarif Pajak)
4. Cash Flow Coverage merupakan rasio antara aliran kas masuk dengan beban
tetap setelah ditambah dengan deviden saham preferen dan pembayaran
angsuran utang atas dasar sebelum pajak. Rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban kas. Karena depresiasi merupakan non
cash expenses maka harus ditambahkan ke dalam cash inflow.
Aliran Kas Masuk + Depresiasi
Cash Flow =
Coverage Dividen Dividen
Beban Shm Preferen Shm Biasa
Tetap + +
( 1 – Pajak ) ( 1 – Pajak )
C. Rasio Aktivitas, merupakan ratio yang mengukur sefektivitas perusahaan dalam
menggunakan sumber dananya. Rasio ini terdiri dari:
1. Perputaran persediaan adalah rasio antara harga pokok penjualan atau
penjualan dengan rata-rata persediaan yang mengukur efisiensi penggunaan
persediaan. Perputaran persediaan yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan
tidak mempertahankan persediaan yang berlebihan. Pola tersebut perlu
disesuaikan apabila usaha perusahaan sangat dipengaruhi oleh faktor musim
(seasonal) atau sangat berfluktuasi dari waktu ke waktu dalam satu periode
tertentu.
Harga Pokok Penjualan
Perputaran Persediaan =
Rata-rata Persediaan
2. Rata-rata Periode Pengumpulan Piutang (Average Collection Period),
merupakan jumlah hari dalam setahun 360 hari diibagi dengan perputaran
piutang
360 hari
Rata-rata Periode =
Pengumpulan Piutang Perputaran piutang
Page 12
2015 12 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
Penjualan kredit
Perputaran Piutang =
Piutang dagang
3. Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Asset Turnover), merupakan rasio antara
penjualan dengan aktiva tetap yang mengukur efisiensi aktiva tetap. Rasio yang
rendah menunjukkan adanya idle capacity penggunaan aktiva
Penjualan
Perputaran =
Aktiva Tetap Aktiva Tetap
4. Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover) merupakan rasio antara
penjualan dengan total aktiva yang mengukur efisiensi penggunaan aktiva
secara keseluruhan. Rasio yang rendah merupakan indikasi bahwa perusahaan
tidak beroperasi pada volume yang memadai bagi kapasitas investasinya.
Penjualan
Perputaran Total Assets =
Total Assets
RATIO FORMULA TH 2015 TH 2014
3.RATIO AKTIVITAS =
PERPUTARAN PERSEDIAAN = HPP/PERSEDIAAN RATA-RATA
5.60
5.59
PERPUTARAN PIUTANG = PENJUALAN KREDIT/ PIUTANG RATA RATA
9.73
16.88
RATA PRIODE PENGUMPULAN PIUTANG = 360/PERPUTARAN PIUTANG
37.01
21.33
PERPUTARAN AKTIVA TETAP = PENJUALAN/ AKTIVA TETAP NETO
1.10
0.86
PERPUTARAN TOTAL ASET = PENJUALAN/AKTIVA
0.60
0.55
D. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio). Rasio ini mengukur efektivitas
manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya tingkat
keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun
invesatasi.
1. Gross Profit Margin, merupakan rasio antara penjualan dikurangi dengan harga
pokok penjualan yang menghasilkan Laba kotor dibagi dengan penjualan.
Page 13
2015 13 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
Gross profit margin yang rendah menunjukkan bahwa harga jual perusahaan
relatif rendah atau harga pokok penjualan yang relatif tinggi atau keduanya.
Laba kotor
Gross Profit Margin =
Penjualan
Pendapatan bersih
Tingkat pengembalian ekuitas =
Ekuitas
2. Operating Margin merupakan rasio anatar Laba operasi dibagi dengan Aktiva
Lancar. Sedangkan Operating ratio merupakan ratio antara HPP dan Biaya
operasi dibagi Penjualan
Laba Operasi
Operating Margin =
Penjualan
HPP + Biaya Operasi
Operating Ratio =
Penjualan
3. Net Profit Margin, merupakan rasio antara laba bersih dengan penjualan, yang
mengukur laba bersih yang dihasilkan dari penjualan.
Laba Bersih
Net Profit Margin =
Penjualan
Return on Investment (ROI) atau Return on Assets (ROA), adalah rasio antara
laba sesudah pajak (EAT) dengan total aktiva. Rasio ini mengukur tingkat
keuntungan yang dihasilkan dari investasi total. Rasio yang lebih rendah dapat
disebabkan karena net profit margin yang rendah atau karena perputaran total
aktiva yang rendah atau keduanya.
Page 14
2015 14 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
Tingkat Pengembalian Investasi atas Operasi (Operating Income Return on
Investment = OIROI) terdiri atas dua bagian penting yaitu Marjin Laba
Operasi dan Perputaran Total Aktiva, maka:
OIROI = Marjin Laba Operasi x Perputaran Total Aktiva
Laba Operasi Penjualan Laba Operasi
OIROI = x =
Penjualan Total Aktiva Total Aktiva
Laba Operasi
OIROI =
Total Aktiva
Faktor yang mempengaruhi marjin laba operasi adalah :
1. Rata-rata harga jual per unit
2. Jumlah unit produk yang dijual
3. Beban manufaktur atau beban perolehan produk
4. Kemampuan dalam mengawasibeban umum dan administrasi
5. Kemampuan dalam mengawasi beban dalam memasarkan serta
mendistribusikan produk
RATIO FORMULA TH 2015 TH 2014
4. RATIO PROFITABILITAS
GROSS PROFIT MARGIN = LABA KOTOR/PENJUALAN
0.64
0.73
NET PROFIT MARGIN = LABA BERSIH/PENJUALAN
0.21
0.33
OPERATING RATIO = (HHP+ BIAYA OPERASI)/PENJUALAN
0.78
0.67
OPERATING MARGIN = LABA OPERASI/PENJUALAN
0.22
0.33
TINGKAT PENGEMBALIAN EKUITAS = PENJUALAN/MODAL
0.86
0.98
OPERATING INCOME RETURN ON INVESTMENT = LABA OPERASI/AKTIVA
0.13
0.18
Page 15
2015 15 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
ANALISIS DUPONT
Formula Tingkat pengembalian model Du Pont.
Laba bersih Penjualan Total aktiva
Du Pont = x x
Penjualan Total Aktiva Modal Sendiri
KETERANGAN FORMULA TH 2015 TH 2014
ANALISIS DUPONT
=
(LABA BERSIH/PENJUALAN) X (PENJUALAN/TOTAL AKTIVA) X (TOTAL AKTIVA/MODAL SENDIRI)
0.18
0.32
Peningkatan tingkat pengembalian dapat dapat dilakukan dengan cara:
1. Meningkatkan penjualan tanpa peningkatan beban dan biaya secara proporsional.
2. Mengurangi beban pokok penjualan atau beban operasi perusahaan
3. Meningkatkan penjualan secara relatif atas dasar nilai aktiva, baik dengan
meningkatkan penjualan atau mengurangi jumlah investasi pada aktiva perusahaan
4. Meningkatkan penggunaan hutang relatif terhadap ekuitas, sampai titik yang tidak
membahayakan keuangan perusahaan.
ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)
1. Pengertian EVA (ECONOMIC VALUE ADDED)
Istilah EVA pertama kali dipopulerkan oleh Stern Steward Management
Service yang merupakan Perusahaan Konsultan Amerika Serikat. Stern Steward
menghitung EVA sebagai laba operasi setelah pajak (After tax opeating of capital).
EVA dikemukakan oleh Lee yang memfokuskan perhatian hanya pada
ekuitas dan bukan pada total modal. Dengan demikian perhitungan EVA versi Lee
yang mencakup laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham dan biaya modal atas
ekuitas.
Formulasi EVA ditunjukkan sebagai berikut :
Page 16
2015 16 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
EVA = Laba Bersih – Biaya Modal atas ekuitas.
Meskipun terdapat berbagai versi , secara konseptual perhitungan EVA adalah sama
yaitu menggunakan Biaya Modal dari Laba. EVA juga dapat dinyatakan sebagai berkut
: (Brigham dan Gapenshki- 1997 : 62).
EVA = Operating Profit After Tax – Cost all of Capital.
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa EVA yang positif menunjukkan bahwa
tingkat pengembalian investasi (rate of return) melebihi dari tingkat pengembalian
yang diharapkan oleh investor yang dinyatakan dengan besaran Weighted Average
Cost of capital (WACC). Keadaan ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil
menunjukkan nilai (create value) bagi pemilik modal, konsisten denag tujuan
memaksimumkan nilai perusahaan . Sebaliknya EVA yang negatif menunjukkan
bahwa tingkat pengembalian investasi tidak mampu atau tidak cukup untuk memenuhi
tingkat pengembalian yang diinginkan oleh investor sehingga nilai perusahaan
berkurang.
Metode EVA adalah salah satu metode baru yang dikembangkan oleh Stern Steward
untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. EVA juga merupakan indikator
penciptaan nilai suatu investasi yang dilakukan dengan menghitung penjumlahan dari
total modal yang diinvestasikan dengan nilai sekarang dari total EVA perusahaan masa
datang. EVA juga berguna untuk mengetahui The True Cost of Capital. Dan kinerja
keuangan yang baik menjadi salah satu kriteria untuk bisa direkomendasikan oleh para
pialang kepada para investor. EVA merupakan suatu ukuran pamungkas yang dewasa
ini semakin populer digunakan di dunia , terutama dalam hal keuangan sangat relevan
untuk dilakukan untuk menilai :
1.Kesehatan Finansial Jangka Panjang
2.Investment Decision
3. Financing Decision
Page 17
2015 17 Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
HELSINAWATI, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Arthur J. Keown, David F. Scott Jr, John D. Martin, J. William Petty. 2002. Introduction
Financial Management. Prentice- Hall, Inc.
Weston, J Fred and Eugene F Brigham, 2004. Managerial Finance, Tenth Edition,
Dryden Press, Hinsdale Illinois.
Syamsudin Lukman, 1985. Manajemen Keuangan Perusahaan, Konsep dan Aplikasi
dalam Perencanaan dan Pengambilan Keputusan, Handinata Yogyakarta
Husnan, Suad, 1990. Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan, Edisi Pertama,
Cetakan ketiga, BPFE Yogyakarta.