MODUL PERKULIAHAN Basis Data Pengenalan Basis Data Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Teknik Informatika 01 87033 Tim Dosen Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang pengenalan terhadap basis data, dan DBMS Mahasiswa mampu menjelaskan konsep basis data, mampu menjelaskan komponen dalam basis data, mampu menyebutkan dan menjelaskan keuntungan dan kelebihan penggunaan basis data
180
Embed
MODUL PERKULIAHAN Basis Data - …fasilkom.mercubuana.ac.id/.../uploads/2017/10/Sistem-Basis-Data-TI.pdf · sebagai contohnya adalah laporan. ... 2014 4 Basis Data Pusat Bahan Ajar
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MODUL PERKULIAHAN
Basis Data
Pengenalan Basis Data
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
01 87033 Tim Dosen
Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang pengenalan terhadap basis data, dan DBMS
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep basis data, mampu menjelaskan komponen dalam basis data, mampu menyebutkan dan menjelaskan keuntungan dan kelebihan penggunaan basis data
2014 2 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pendahuluan Basis data merupakan kumpulan data, yang mendeskripsikan aktivitas suatu organisasi
yang saling berhubungan atau lebih. Misalkan sebuah rumah sakit yang mungkin berisi
informasi sebagai berikut:
Entitas seperti dokter, suster, pegawai RS, pasien, obat dan informasi lainnya.
Hubungan antara entitas, contohnya adalah relasi periksa antara dokter dengan pasien,
relasi pengobatan antara pasien dengan obat dan relasi lainnya yang mungkin terjadi dari
hubungan antara 2 relasi atau lebih.
Jauh sebelum ditemukan dan diaplikasikan basis data dalam pengembangan system dan
aplikasi, industry teknologi informasi menggunakan pendekatan aplikasi berbasis file atau
file-base approach. Berikut adalah penjelasan mengenai file-based system.
File-Based Systems
Kumpulan dari program-program aplikasi yang menyediakan layanan untuk end users
sebagai contohnya adalah laporan.
Setiap program mendefinisikan dan mengatur datanya masing-masing, artinya bersifat
dependent terhadap program yang spesifik.
File‐BasedProcessing
2014 3 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Merupakan relasi data logikal yang terdiri dari entity-entity, atribut-atribut, dan
relationship dari informasi organisasi/perusahaan.
Database Management System (DBMS)
Sistem software yang memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat, dan memelihara
database dan menyediakan akses terkontrol untuk database yang bersangkutan.
Data definition language (DDL).
o Memungkinkan spesifikasi tipe data, struktur dan batasan-batasan data
o Semua spesifikasi disimpan dalam database
Data manipulation language (DML).
o Fasilitas pengadaan umum (dengan query language) mengenai data.
2014 5 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pengontrolan akses terhadap database meliputi :
o Sistem keamanan.
o Sistem integritas.
o Sistem kontrol konkurensi.
o Sistem kontrol recovery.
o Katalog yang dapat diakses oleh user.
Mekanisme view .
o Hanya menyediakan data-data yang dibutuhkan atau digunakan oleh user.
DataBase Management System (DBMS)
Definisi Data (DDL)
o Untuk spesifikasi tipe data, struktur dan batasan-batasan lainnya (Skema eksternal,
konseptual dan internal, juga mapping-mapping yang ada).
o Seluruh spesifikasi disimpan dalam database.
o DBMS harus menyertakan komponen DDL processor atau DDL Compiler.
Manipulasi Data (DML)
o DBMS harus mampu menangani permintaan pemanggilan data, update atau
penghapusan data, juga penambahan data baru kedalam database.
o DBMS harus menyertakan komponen DML processor atau DML compiler.
Optimasi dan Eksekusi
o DML Request akan diproses oleh komponen Optimizer yang berfungsi untuk
menentukan cara yang paling efisien dalam implementasi request.
o Requaest yang telah dioptimalkan kemudian dieksekusi dibawah kontrol Run-Time
Manager.
Keamanan dan Integritas Data
o DBMS harus mampu memonitor permintaan user, dan menolak segala usaha yang
mengganggu batasan keamanan dan integritas data yang telah didefinisikan.
2014 6 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Recovery dan Concurrency Data
o DBMS atau komponen software lain (Transaction Manager) harus menyediakan kontrol
system recovery dan concurrency.
Data Dictionary
o Berisikan “data about the data “, yaitu seluruh objek yang terkait dalam system
didefinisikan dan disimpan dalam data dictionary.
Performance
o DBMS harus menampilkan semua fungsi yang telah didefinisikan sebelumnya se-efisien
mungkin.
Mekanisme View.
o Menyediakan/menampilkan kepada pengguna data-data yang diperlukan dan
digunakan saja.
Views
o Memungkinkan setiap pengguna memiliki tampilan database tersendiri.
o Suatu view pada dasarnya merupakan bagian/subset dari database.
o Manfaat view meliputi:
Mengurangi kerumitan (Reduce complexity)
Menyediakan tingkatan keamanan (Provide a level of security)
Menyediakan mekanisme untuk mengubah tampilan database
Menampilkan struktur database yang konsisten dan tidak berubah walaupun
database asal diubah
2014 7 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Komponen DBMS
Komponen DBMS
Hardware
- Meliputi PC sampai dengan jaringan komputer.
- Tempat penyimpanan secondary (manegtic disk), I/O device ex : disk drives),
device Controller, I/O Channels, dan lainnya.
- Hardware processor dan main memory, digunakan untuk mendukung saat
eksekusi system software database.
Software
- DBMS, operating system, network software (jika diperlukan) dan program
aplikasi pendukung lainnya.
Data
- Data pada sebuah system database baik itu single-user system maupun
multi-user system harus terintegrasi dan dapat ddigunakan bersama
(Integrated and Shared).
- Digunakan oleh organisasi dan deskripsi dari data disebut schema.
Procedures
- Instrukti dan aturan yang harus disertakan dalam mendesain dan
menggunakan database dan DBMS.
People
- DA (Data Administrator), seseorang yang berwenang untuk membuat
keputusan stategis dan kebijakan mengenai data yang ada
2014 8 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
- DBA (DataBase Administrator), menyediakan dukungan teknis untuk
implementasi keputusan tersebut, dan bertanggungjawab atas keseluruhan
kontrol system pada level teknis
- Database Designer (Logical and Physical)
- Application Programmers, bertanggungjawab untuk membuat aplikasi
database dengan menggunakan bahasa pemrograman yang ada, seperti :
C++, Java, dan lainnya.
- End Users, Siapapun yang berinteraksi dengan system secara online melalui
workstation/terminal.
History of Database Systems
First generation
- Hierarchical and Network
Second generation
- Relational
Third generation
- Object Relational
- Object-Oriented
Keuntungan dan kerugian DBMS
Keuntungan DBMS
Penggunaan Data Bersama (The Data Can Be Shared)
Mengurangi Kerangkapan Data (Redudancy Can Be Reduced)
Menghindari Ketidakkonsistenan Data (Inconsistency Can Be Avoided)
Integritas Data Terpelihara (Integrity Can Be Maintained )
Keamanan Terjamin (Security Can Be Enforced )
Kebutuhan User Yang Kompleks Dapat Teratasi (Balanced conflicting requirements)
2014 9 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pelaksanaan Standarisasi (Standards Can Be Enforced)
Meningkatkan Produktivitas (Increased productivity)
Layanan Back up dan Recovery Semakin Baik (Improved backup and recovery services)
Kerugian DBMS
Rumit (Complexity)
Karena penetapan fungsi dari DBMS yang baik, menyebabkan DBMS menjadi software
yang cukup rumit. Seluruh user harus mengetahui fungsi-fungsi yang ada dengan baik,
sehingga dapat memperoleh manfaatnya.
Ukuran (Size)
Kerumitan dan banyaknya fungsi yang ada menyebabkan DBMS memerlukan banyak
software pendukung yang mengakibatkan penambahan tempat penyimpanan dan
memory.
Biaya DBMS (Cost of DBMS)
Biaya Tambahan Hardware (Additional hardware costs)
Biaya Konversi (Cost of conversion)
Performance
Pada dasarnya DBMS dibuat untuk menyediakan banyak aplikasi, akibatnya mungkin
beberapa aplikasi akan berjalan tidak seperti biasanya.
Higher impact of a failure
Karena system yang terpusat, jika seluruh user dan aplikasi terakses dari DBMS maka
kerusakan pada bagian manapun dari system, akan menyebabkan operasi terhenti.
2014 10 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Latihan 1. Jelaskan dengan singkat menggunakan kalimat anda sendiri tentang bagaimana
basis data diperlukan dalam sebuah pegembangan aplikasi.
2. Apakah perbedaan antara seorang Database Administrator dengan Data Administrator?
Daftar Pustaka 1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management
MODUL PERKULIAHAN
Basis Data
Lingkungan Basis Data
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
02 87033 Tim Dosen
Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang lingkungan basis data tentang arsitektur ANSI-SPARC serta komponen dalam perangkat lunak dari DBMS berserta fungsinya
Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan konsep asitektur 3 level basis data dan mampu mengidentifikasi komponen perangkat lunak dalam DBMS
2013 2 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Tujuan dari Three-Level Architecture
Seluruh pengguna harus dapat mengakses data yang sama.
Tampilan pengguna (user’s view) tidak dapat diubah.
Pengguna tidak perlu mengetahui detail penyimpanan fisik database.
DBA harus dapat mengubah struktur penyimpanan database tanpa mempengaruhi
tampilan/view pengguna.
Struktur internal database harus tidak terpengaruh oleh perubahan aspek fisik pada
penyimpanan.
DBA harus dapat merubah struktur konseptual database tanpa mempengaruhi seluruh
pengguna.
Database System Architecture
ANSI-SPARC Three-Level Architecture
2013 3 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
External Level
Cara pandang User terhadap Database.
Menerangkan bagaimana data yang ada direpresentasikan untuk user yang berbeda.
Ekternal level merupakan level individual user, dimana masing-masing user hanya akan
berkepentingan dengan satu bagian saja. Cara pandang dari masing-masing user bersifat
abstrak bila dibandingkan dengan bagaimana sebenarnya data tersebut disimpan. Masing-
masing pandangan user tersebut disebut external view, yang berisi berbagai tipe eksternal
record. Jadi level ini berkaitan erat dengan pemakai, dimana dari tiap pemakai hanya
memerlukan sebagian dari data yang ada dalam database. Cara pandang secara eksternal
hanya terbatas pada entitas, atribut, dan hubungan antar entitas yang diperlukan saja.
Conceptual Level
Cara pandang keseluruhan database (Community view of the database).
Menerangkan data apa saja yang tersimpan dan relasi antar data.
Conceptual view merupakan representasi informasi keseluruhan dari isi database,
dimana semua pandangan masing-masing user digabungkan. Perwujudannya abstrak, bila
dibandingkan dengan bagaimana data sesunggguhnya tersimpan secara fisik. Konseptual
view berisi berbagai tipe dari konseptual record yang didefinisikan oleh konseptual skema,
ditulis dalam data definition language (DDL). Pendefinisian skema konseptual dimaksudkan
untuk menyertakan feature-feature tambahan, seperti security and integrity. Beberapa tujuan
utama dari skema konseptual diantaranya ; menggambarkan enterprise secara lengkap,
bagaimana data tersebut digunakan, bagaimana aliran data didalam enterprise, kegunaan
data untuk setiap proses, proses kontrol atau audit yang diberikan pada setiap proses.
Internal Level
Representasi secara fisik (Physical representation) dari database pada komputer.
Menerangkan bagaimana data yang ada disimpan dalam database.
Internal view merupakan level terendah dalam representasi dari keseluruhan database.
Internal view berisikan berbagai tipe internal record yang didefinisikan oleh skema internal.
2013 4 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Selain itu juga menjelaskan mengenai alokasi ruang penyimpanan data dan index,
bagaimana perwujudan field-field yang disimpan, deskripsi record untuk penyimpanan
(dengan ukuran penyimpanan untuk data elemen), pemampatan data, dan teknik encription
(pengamanan data). Dengan kata lain level ini berkaitan dengan storage structure/stored
database yang menerangkan tempat penyimpanan data pada internal view, dan storage
structure definition pada skema internal yang menerangkan hubungannya dengan cara
pengaksesan data yang disimpan.
Differences between Three Levels of ANSI-SPARC Architecture
2013 5 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
*User Interface
Detail arsitektur sistem basis data
Data Independence
Logical Data Independence
Menunjukkan kekebalan skema eksternal terhadap perubahan skema konseptual.
Perubahan skema konseptual (contoh : penambahan/penghapusan entity).
External View A External View B *External
Schema A
*External
Schema B
Host
User B3
Host
L
Host
Host
Host
User A1 User A2 User B1 User B2
Conceptual View
External/Conceptualmapping A
External/Conceptualmapping B
Conceptual/Internal mapping A
DBMS
Conceptual
Schema
Stored Database (Internal View)
Storage
Structure
Definition
(Internal
Schema)
Schemas and
mapping built
and
maintained by
the Database
Administrator
(DBA)
2013 6 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Tidak memerlukan perubahan skema eksternal atau penulisan ulang program
aplikasi.
Physical Data Independence
Menunjukkan kekebalan skema konseptual terhadap perubahan skema internal.
Perubahan skema internal (contoh : Menggunakan organisasi file yang berbeda,
perubahan struktur/peralatan penyimpanan)
Tidak memerlukan perubahan skema konseptual maupun skema eksternal.
Data Independence and the ANSI-SPARC Three-Level Architecture
Database Languages
Data Definition Language (DDL)
Bahasa yang memungkinkan DBA atau user untuk mendefinisikan, menerangkan dan
memberi nama entitas-entitas, atribut, dan relationship yang dibutuhkan untuk aplikasi,
termasuk batasan-batasan keamanan dan integritas-nya.
Data Manipulation Language (DML)
2013 7 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Menyediakan operasi dasar manipulasi data pada data yang ada dalam Database, yaitu:
- Penyisipan data
- Modifikasi data
- Pemanggilan data
- Penghapusan data
Procedural DML
Bahasa yang memungkinkan user (umumnya programmer) untuk memberi instruksi
ke system mengenai data yang dibutuhkan dan cara pemanggilannya. Artinya, user
harus menjelaskan operasi pengaksesan data yang akan digunakan dengan
menggunakan prosedur yang ada untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Non-Procedural DML
Bahasa yang memungkinkan user untuk menentukan data yang dibutuhkan dengan
menyebutkan spesifikasinya tanpa men-spesifikasikan bagaimana cara
mendapatkannya.
Fourth Generation Language (4GL)
User lebih menekankan pada pendefinisian apa yang akan dikerjakan, daripada
bagaimana mengerjakannya. 4GL meliputi :
Query Languages
Forms Generators
Merupakan fasilitas interaktif untuk membuat form input data dan tampilannya.
Mendefinisikan design tampilan, informasi apa yang akan disajikan, komponen
warna pada layar dan karakteristik lainnya.
Report Generators
Membuat laporan (reports) yang datanya diambil dari database. Memungkinkan user
untuk mengambil data yang diperlukan untuk laporan. Lebih menekankan kepada
rancangan output, yaitu bagaimana suatu laporan akan disajikan.
Graphics Generators
2013 8 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Digunakan untuk mengambil data dari database, dan menampilkannya dalm bentuk
grafik, seperti ; bar chart, pie chart, line chart dan lainnya.
Application Generators.
Fasilitas untuk menghasilkan program yang berhubungan dengan data, menentukan
bagaimana menampilkan fungsi-fungsi.
Model Data
Kumpulan konsep-konsep yang terintegrasi untuk menggambarkan data, relationships antar
data, dan batasan-batasan data dalam organisasi.
Data Model terdiri dari :
Bagian struktural, berisikan sekumpulan aturan berdasarkan database yang dapat
dibuat;
Bagian manipulasi, mendefinisikan tipe operasi yang boleh dilakukan;
Aturan-aturan Integritas.
Kegunaan untuk
Merepresentasikan data kedalam bentuk yang lebih mudah untuk dipahami.
untuk menetapkan konsistensi dalam memandang, mengorganisir,
menginterpretasikan dan memperlakukan database.
Jenis-jenis Model data :
Object-Based Data Models
Entity-Relationship
Semantic
Functional
Object-Oriented.
Record-Based Data Models
Relational Data Model
Network Data Model
2013 9 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Hierarchical Data Model.
Physical Data Models
Menerangkan bagaimana data disimpan dalam komputer, merepresentasikan
informasi seperti ; struktur record, permintaan record, dan jalur akses
Conceptual Modelling
Skema konseptual merupakan bagian utama dari system yang menampilkan
view seluruh user.
Merupakan representasi yang akurat dan lengkap dari kebutuhan data pada
organisasi.
Merupakan proses pembentukan suatu model informasi yang digunakan dalam
organisasi yang terlepas dari detail implementasi.
Hasilnya merupakan model data konseptual.
Fungsi-fungsi DBMS
Penyimpanan, pengambilan dan perubahan Data.
Katalog yang dapat diakses oleh pengguna.
Dukungan Transaksi.
Layanan kontrol konkurensi.
Layanan recovery.
Layanan kepemilikan (Authorization Services).
Dukungan komunikasi data.
Layanan integrasi.
Layanan untuk peningkatan independensi data.
Layanan utilitas.
2013 10 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Komponen software utama DBMS
Query Processor, merupakan komponen utama dalam DBMS yang merubah query
kedalam bahasa instruksi tingkat rendah yang ditujukan untuk database manager.
Database Manager (DM), DM berhadapan dengan program aplikasi dan queri yang
diajukan oleh user. DM menerima query dan memeriksa skema eksternal dan
konseptual untuk menentukan record konseptual apa yang dapat memenuhi permintaan
user.
File Manager, memanipulasi file-file dasar yang tersimpan dan mengatur alokasi tempat
penyimpanan.
DML Processor, modul ini mengkonversikan pernyataan DML dalam program aplikasi
kebentuk standar dari bahasa host.
2013 11 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
yang berisikan meta-data. Tabel-tabel ini tersimpan di katalog sistem dan informasi
pengawasannya disimpan pada file header data.
Catalog Manager, mengatur pengaksesan dan memelihara katalog system.
Komponen Database Manager (DM)
2013 12 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Komponen software utama dalam DM :
Authorization Control, modul ini memeriksa bahwa user memiliki otorisasi yang
dibutuhkan untuk melakukan transaksi.
Command Processor, ketika sistem telah memeriksa otorisasi user, maka hak
pengawasan dialihkan pada command processor.
Integrity Checker, untuk operasi yang menyebabkan perubahan database, integrity
checker memeriksa bahwa operasi yang diminta memenuhi batasan-batasan
integritas yang ada.
Query Optimizer, modul ini menentukan stategi yang paling optimal untuk eksekusi
query.
Transaction Manager, modul ini menampilkan proses yang diinginkan dari suatu
operasi
Scheduler, modul ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa operasi terhadap
database yang berurutan tidak mengalami konflik satu dengan lainnya.
Recovery Manager, modul ini memastikan database selalu berada pada kondisi
yang konsisten jika terjadi kesalahan.
Buffer Manager, modul ini bertanggung jawab untuk men-transfer data antara main
memory dan secondary storage.
Multi-User DBMS Architectures
Teleprocessing
Arsitektur tradisional untuk multi-user system, dimana sebuah CPU terhubung dengan
beberapa workstation.
Teleprocessing Topology
2013 13 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
File-Server
File-server dihubungkan dengan beberapa workstation melalui jaringan (network),
Database diletakan pada file-server, DBMS dan aplikasi dijalankan pada masing-masing
workstation.
Kerugiannya :
Kepadatan jaringan
Diperlukan copy DBMS pada setiap workstation.
Kontrol concurrency, recovery dan integrity yang lebih rumit.
File-server architecture
Client-Server
Server menangani database dan DBMS, Client mengatur user interface dan
menjalankan aplikasi.
Keuntungannya :
Akses yang lebih luas terhadap database.
Meningkatkan performa.
Pengurangan biaya hardware.
Pengurangan biaya komunikasi.
Peningkatan konsistensi.
Client-Server Architecture
2013 14 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Alternative Client-Server Topologies
2013 15 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Summary Client – Server
Client
Mengatur user Interface
Menerima & memeriksa syntax input dari user
Membangun (Generates) permintaan DB dan mengirimkannya ke server
Memberikan respon balik ke user
Server
Menerima & memroses permintaan DB dari client
Memeriksa autorisasi
Menjamin batasan integritas
Menampilkan queri/proses update dan mengirimkannya ke user
Memelihara System Catalog
Menyediakan kontrol recovery
Menyediakan akses DB yang akurat
Transaction Processing Monitors
Program yang mengontrol transfer data antara client dan server untuk menyediakan
environment yang konsisten, khususnya untuk Online Transaction Processing (OLTP).
Transaction Processing Monitor tingkat pertengahan dari ketiga tingkatan client-server
architecture
2013 16 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
System Catalog
Tempat penyimpanan informasi (metadata) menjelaskan data yang ada di database.
Hal-hal yang disimpan, diantaranya :
Nama-nama user yang diberi wewenang.
Nama data item dalam database;
Batasan untuk setiap data item;
data item yang dapat diakses oleh user dan tipe aksesnya.
Digunakan sebagai penguji kontrol autorisasi dan integritas.
Information Resource Dictionary System (IRDS)
Respon terhadap usaha untuk standarisasi interface data dictionary.
Standar IRDS mendefinisikan sejumlah aturan mengenai penyimpanan dan
pengaksesan data sictionary, diantaranya :
extensibility of data;
integrity of data;
controlled access to data.
IRDS services interface
2013 17 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Latihan
1. Diskusikan konsep dari data independence dan jelaskan pentingnya konsep ini
dalam lingkup basis data
2. Apa yang dimaksud dengan model data? Sebutkan dan jelaskan masing-masing dari
model data
3. Apa yang dimaksud dengan ‘client–server architecture’ dan apa keuntungan dari
pendekatan ini? Bandingkan arsitektur client-server dengan 2 arsitektur lainnya
4. Jelaskan fungsi dan pentingnya dari sebuah system katalog
Daftar Pustaka
1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management
MODUL PERKULIAHAN
Basis Data
Model Relasional Basis Data
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
03 87033 Tim Dosen
Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang model relasional dalam basis data
Mahasiswa mampu menjelaskan struktur data relasional, mampu menyebutkan dan menjelaskan kunci relasional
2014 2 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Relational Model Terminology
Relasi direpresentasikan sebagai table yang terdiri dari baris dan kolom.
Diaplikasikan hanya pada struktur logical bukan fisikal.
Atribut adalah nama kolom pada table.
Tuple adalah baris pada table (record).
Domain adalah himpunan nilai dari satu atau lebih atribut.
Degree adalah banyaknya atribut/kolom pada tabel.
Cardinality adalah banyaknya tuple/baris pada tabel.
Relational Database adalah kumpulan relasi ternormalisasi dengan nama relasi yang
jelas dan dapat dibedakan.
Instances of Branch and Staff (part) Relations
2014 3 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Contoh Domain Atribut
Terminologi Alternatif untuk Model Relasional
Dalam basis data terdapat beberapa terminology yang sebenarnya merujuk pada sebuah hal yang sama. Adanya perbedaan dikarenakan adanya perbedaan cara pandang dan perbedaan pengaplikasian. Untuk lebih jelasnya, perbedaan antara terminology alternative dalam model relasional dapat dilihat pada table 3.1.
Definisi matematis untuk relasi
Misalkan terdapat himpunan D1 & D2, dimana D1 = {2, 4} dan D2 = {1, 3, 5}.
Cartesian product, D1 X D2, adalah himpunan pasangan dimana elemen pertama
merupakan anggota dari D1 dan elemen ke dua, anggota dari D2.
Contoh:SubquerydenganAggregate Tidak dapat dituliskan ‘WHERE salary > AVG(salary)’
Lebih baik digunakan subquery untuk mencari gaji rata-rata (17000), kemudian
menggunakan SELECT luar untuk mencari staff dengan gaji lebih besar dari 17000.
SELECT staffNo, fName, lName, position, salary – 17000 As salDiff
FROM Staff
WHERE salary > 17000;
Aturan-aturan Subquery
Clause ORDER BY dapat tidak digunakan dalam subquery (walaupun dapat digunakan
dalam SELECT terluar).
2014 6 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Subquery SELECT harus terdiri dari nama kolom tunggal atau ekspresi, kecuali untuk
subqueries yang menggunakan EXISTS.
Berdasarkan default, nama kolom mengacu ke nama tabel pada clause FROM dari
subquery. Dapat mengacu ke table dalam FROM menggunakan alias.
Ketika subquery merupakan sebuah operand dalam suatu perbandingan, maka harus
dituliskan disebelah kanan.
Subquery tidak dapat digunakan sebagai operand dalam suatu ekspresi.
Contoh:Queribersarang:kegunaanIN
Tampilkan properti yang ditangani oleh staff di ‘163 Main St’.
SELECT propertyNo, street, city, postcode, type, rooms, rent
FROM PropertyForRent
WHERE staffNo IN
(SELECT staffNo FROM Staff
WHERE branchNo = (SELECT branchNo FROM Branch
WHERE street = ‘163 Main St’));
2014 7 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
ANY dan ALL
ANY dan ALL dapat digunakan dengan subqueries yang menghasilkan satu kolom
tunggal.
Dengan ALL, kondisi akan bernilai benar jika terpenuhi oleh semua nilai yang dihasilkan
oleh subquery.
Dengan ANY, kondisi akan bernilai benar jika ada nilai yang dihasilkan subquery
memenuhi ketentuan.
Jika subquery bernilai kosong (empty), ALL mengembalikan nilai benar (true), dan ANY
mengembalikan nilai salah (false).
SOME dapat digunakan sebagai pengganti ANY.
Contoh:KegunaanANY/SOME
Tampilkan staff yang mempunyai gaji lebih besar dari gaji 1 staff dicabang B003.
SELECT staffNo, fName, lName, position, salary FROM Staff
WHERE salary > SOME
(SELECT salary FROM Staff
WHERE branchNo = ‘B003’);
Inner query menghasilkan himpunan {12000, 18000, 24000} dan outer query mengambil
staff yang gaji-nya lebih besar dari semua nilai yang ada di himpunan tersebut.
2014 8 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Contoh:KegunaanALLTampilkan staff yang gaji-nya lebih besar dari gaji setiap anggota staff cabang B003.
SELECT staffNo, fName, lName, position, salary FROM Staff
WHERE salary > ALL
(SELECT salary FROM Staff
WHERE branchNo = ‘B003’);
Operasi Join Queri
Contoh penggunaan inner join
Tampilkan nama dan komentar dari semua klien yang sudah melihat properti.
Select c.clientno, c.fname, c.lname, propertyno, comment from client c
inner join viewing v
on c.clientno = v.clientno;
2014 9 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Contoh penggunaan non inner join
Tampilkan nama cabang dan stafnya yang tinggal diluar Paris
Select b.branchno, b.bname, s.fname, s.lname, city
From branch b
Join on staff on s.city <> Paris;
Contoh penggunaan left outer join
Tampilkan status laporan dari property yang sudah dilihat oleh client
Select p.propertyno, p.street, p. City, v.clientno, v.viewdate, v.comment
From property p
Left outer join viewing v on p.clientno = v.clientno;
Contoh peggunaan self join
Contoh penggunaan sintaks ini dapat dilihat pada skema HR pada oracle dengan tujuan
untuk melihat nama manajer berserta bawahannya.
Select e.lastname emp, m.lastname mgr
From employees e join employees m
On (e.manager_id = m.employee_id)
2014 10 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Latihan
Buka skema HR pada latihan oracle anda. Buatlah queri-queri dengan menggunakan
perintah join.
Daftar Pustaka
1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2. Sistem Manajemen Basis Data 3. Oracle database 10g: SQL Fundamentals I
2014 1 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
Basis Data
SQL:DATA DEFINITION LANGUAGE
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
06 87031 Tim Dosen
Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang perintah dalam SQL untuk membangun dan mendefiniskan basis data beserta strukturnya
Mahasiswa mampu menuliskan perintah SQL untuk membuat sebuah struktur tabel, mampu mendefinisikan integrity constraint dalam DDL.
2014 2 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Sasaran Dalam DDL
Tipe data yang didukung oleh SQL standard.
Kegunaan dari integrity enhancement feature pada SQL.
Bagaimana menetapkanbatasan integritas menggunakan SQL.
Bagaimana menggunakan integrity enhancement feature dalam perintah
CREATE dan ALTER TABLE.
Integrity Enhancement Feature
Data yang dibutuhkan (Required data)
Batasan domain (Domain constraints)
Integritas entitas (Entity integrity)
Integritas referensial (Referential integrity)
Batasan enterprise (Enterprise constraints)
IEF-Required Data
Beberapa kolom field harus memiliki nilai yang pasti (tidak diperkenankan bernilai
NULL).
NULL digunakan untuk merepresentasikan data yang tidak ada/ tidak tersedia,
hilang atau tidak disertakan.
Standar ISO menetapkan keyword NOT NULL untuk mengatasi hal tersebut.
Contoh format deklarasi :
position VARCHAR(10) NOT NULL
2014 3 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
IEF-Domain Constraints
Setiap kolom mempunyai domain, atau dengan kata lain himpunan dari nilai-nilai
yang benar.
Misalkan dalam tabel Staff terdapat kolom Sex yang berisi nilai karakter tunggal ‘M’
atau ‘F’, maka dapat dideklarasikan CHECK (Search Condition);
sehingga :
sex CHAR NOT NULL
CHECK (sex IN (‘M’, ‘F’));
atau dieklarasikan secara eksplisit :
CREATE DOMAIN DomainName [AS] dataType
[DEFAULT defaultOption]
[CHECK (searchCondition)]
Sehingga :
CREATE DOMAIN SexType AS CHAR
CHECK (VALUE IN (‘M’, ‘F’));
sex SexType NOT NULL
searchCondition dapat mengandung table lookup, misalkan membuat domain
Branchnumber untuk memastikan nilai yang akan dimasukan sesuai dengan branch
number yang sudah ada pada tabel Branch :
CREATE DOMAIN BranchNo AS CHAR(4)
CHECK (VALUE IN (SELECT branchNo
FROM Branch));
2014 4 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Domain dapat dihapuskan dengan menggunakan perintah DROP DOMAIN, jika
ditetapkan RESTRICT kemudian domain digunakan dalam tabel, view dan definisi
penegasan (assertion definition), maka penghapusan domain akan ditolak. Jika
ditetapkan CASCADE, maka kolom tabel yang menggunakan domain tersebut
secara otomatis diganti dengan nilai default yang ada.
DROP DOMAIN DomainName
[RESTRICT | CASCADE]
IEF - Entity Integrity
Primary key dari suatu tabel harus berisi nilai yang unik, dan non-null untuk setiap
barisnya.
Standard ISO menyediakan clause FOREIGN KEY pada perintah CREATE dan
ALTER TABLE :
PRIMARY KEY(staffNo)
PRIMARY KEY(clientNo, propertyNo)
->(Jika primary Key terdeiri dari beberapa kolom)
Hanya dapat mempunyai 1 clause PRIMARY KEY untuk setiap table, tetapi masih
dapat memastikan pemasukkan nilai yang unik untuk beberapa alternate key
dengan menggunakan keyword UNIQUE:
UNIQUE(telNo)
IEF - Referential Integrity
Foreign Key adalah kolom atau himpunan kolom yang menghubungkan setiap baris
dalam child table yang berisi Foreign Key dengan baris dari parent table yang berisi
Primary Key yang sesuai/match.
Integritas referential berarti, jika FK berisi suatu nilai, maka nilai tersebut harus
mengacu kesuatu baris dalam parent table.
2014 5 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Standard ISO menyediakan pendefinisian untuk FK dengan clause FOREIGN KEY
dalam CREATE dan ALTER TABLE:
FOREIGN KEY(branchNo) REFERENCES Branch
Operasi INSERT/UPDATE yang berusaha untuk membuat nilai FK dalam child table
tanpa nilai candidate key yang sesuai dalam parent table.
Aksi yang dilakukan yang berusaha untuk merubah / menghapus (update/delete)
nilai candidate key dalam parent table yang memiliki baris yang sesuai dalam child
table tergantung pada referential action yang ditetapkan dengan subclause ON
UPDATE dan ON DELETE. Terdapat 4 pilihan aksi, yaitu :
o CASCADE, menghapus baris dari parent table dan secara otomatis
menghapus baris yang sesuai dalam child table, jika baris yang dihapus tadi
merupakan candidate key yang digunakan sebagai foreign key pada tabel
lainnya, maka aturan foreign key untuk tabel ini dihilangkan.
o SET NULL, menghapus baris pada parent table dan menetapkan nilai foreign
key dalam child table menjadi NULL. Berlaku jika kolom foreign key
mempunyai qualifier NOT NULL.
o SET DEFAULT, menghapus baris dari parent table dan menetapkan setiap
komponen foreign key dari child table menjadi defaultyang telah ditetapkan.
Berlaku jika kolom foreign key memliki nilai DEFAULT.
o NO ACTION, menolak operasi penghapusan dari parent table. Merupakan
default jika aturan ON DELETE dihilangkan
Contoh 1 :
Pada tabel PropertyForRent, StaffNo merupakan foreign key yang mengacu ke tabel
Staff. Untuk menetapkan aturan penghapusan, jika record staff dihapus dari tabel Staff,
maka nilai StaffNo yang ada pada PropertyForRent akan diganti menjadi NULL.
Sehingga dapat dituliskan :
FOREIGN KEY (staffNo) REFERENCES Staff ON DELETE SET NULL
Contoh 2 :
2014 6 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
OwnerNo dalam tabel PropertyForRent merupakan foreign key yang mengacu ke tabel
PrivateOwner. Untuk mendefinisikan aturan peng-update-an, jika OwnerNo dalam
PrivateOwner di-update, maka kolom yang terkait dalam tabel PropertyForRent akan
diganti dengan nilai baru, sehingga dapat dituliskan :
FOREIGN KEY (ownerNo) REFERENCES Owner ON UPDATE CASCADE
IEF - Enterprise Constraints
Standard ISO memungkinkan untuk menetapkan pendefinisian enterprise constraint
dengan menggunakan clause CHECK/UNIQUE dalam CREATE dan ALTER TABLE
juga CREATE ASSERTION.
Format pendeklarasian :
CREATE ASSERTION AssertionName
CHECK (searchCondition)
Contoh : Untuk mendefinisikan enterprise constraint yang menegaskan agar
anggota staff tidak mengatur lebih dari 100 property pada waktu yang sama :
CREATE ASSERTION StaffNotHandlingTooMuch
CHECK (NOTEXISTS (SELECT staffNo
FROM PropertyForRent
GROUP BY staffNo
HAVING COUNT(*) > 100))
2014 7 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Devi Fitrianah http://www.mercubuana.ac.id
Data Definition
SQL DDL memungkinkan objek database seperti schema, domain, table, view, dan
index untuk dibuat dan dihapuskan.
Perintah-perintah SQL DDL yang utama adalah :
o CREATE SCHEMA
o DROP SCHEMA
o CREATE/ALTER DOMAIN
o DROP DOMAIN
o CREATE/ALTER TABLE
o DROP TABLE
o CREATE VIEW
o DROP VIEW
Beberapa DBMS juga menyediakan :
o CREATE INDEX
o DROP INDEX
Relasi-relasi dan objek lain dari suatu database berada dalam sebuah environment.
Setiap environment mengandung saru atau lebih catalog, dan setiap catalog terdiri dari
sekumpulan/himpunan skema.
Skema adalah suatu himpunan bernama yang terdiri dari oobjek-objek database yang
saling berhubungan.
Objek dalam sebuah skema dapat berupa table, view, domain, assertion, collation,
translation, dan himpunan karakter. Seluruhnya memiliki owner yang sama.
Membuat Skema (CREATE SCHEMA)
Perintah untuk mendefinisikan skema :
CREATE SCHEMA [Name |
AUTHORIZATION CreatorId ]
Perintah untuk menghapus skema :
DROP SCHEMA Name [RESTRICT | CASCADE ]
Jika ditetapkan RESTRICT (default), maka skema harus kosong atau operasi akan
digagalkan. Jika ditetapkan CASCADE, maka operasi berjalan berurut menghapus
2014 8 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Devi Fitrianah http://www.mercubuana.ac.id
seluruh objek yang terkait dengan skema yang telah didefinisikan sebelumnya. Jika
terjadi kegagalan operasi, maka DROP SCHEMA akan gagal juga.
Membuat table (CREATE TABLE)
Membuat tabel dasar digunakan format sbb :
CREATE TABLE TableName
{(colName dataType [NOT NULL] [UNIQUE]
[DEFAULT defaultOption]
[CHECK searchCondition] [,...]}
[PRIMARY KEY (listOfColumns),]
{[UNIQUE (listOfColumns),] […,]}
{[FOREIGN KEY (listOfFKColumns)
REFERENCES ParentTableName [(listOfCKColumns)],
[MATCH {PARTIAL|FULL}]
[ON UPDATE referentialAction]
[ON DELETE referentialAction ]] [,…]}
{[CHECK (searchCondition)] [,…] })
Membuat tabel dengan satu atau lebih kolom dengan tipe data tertentu.
Dengan NOT NULL, sistem akan menolak setia[ usaha untuk memasukan nilai NULL
kedalam kolom.
Dapat menspesifikasikan nilai DEFAULT untuk kolom.
Primary key harus selalu ditetapkan NOT NULL.
Clause FOREIGN KEY menetapkan FK bersama dengan aksi referensial.
Contoh - CREATE TABLE
CREATE DOMAIN OwnerNumber AS VARCHAR(5)
2014 9 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Devi Fitrianah http://www.mercubuana.ac.id
CHECK (VALUE IN (SELECT ownerNo FROM PrivateOwner));
CREATE DOMAIN StaffNumber AS VARCHAR(5)
CHECK (VALUE IN (SELECT staffNo FROM Staff));
CREATE DOMAIN BranchNumber AS VARCHAR(5)
CHECK (VALUE IN (SELECT branchNo FROM Branch));
CREATE DOMAIN PropertyNumber AS VARCHAR(5);
CREATE DOMAIN Street AS VARCHAR(25);
CREATE DOMAIN City AS VARCHAR(15);
CREATE DOMAIN PostCode AS VARCHAR(8);
CREATE DOMAIN PropertyType AS VARCHAR(1);
CHECK (VALUE IN (‘B’, ‘C’, ‘D’, ‘E’, ‘F’, ’M’, ‘S’));
CREATE DOMAIN PropertyRooms AS SMALLINT;
CHECK(VALUE BETWEEN 1 AND 15);
CREATE DOMAIN PRent AS DECIMAL(6,2)
2014 10 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Devi Fitrianah http://www.mercubuana.ac.id
CHECK(VALUE BETWEEN 0 AND 9999.99);
CREATE TABLE PropertyForRent (
propertyNo PropertyNumber NOT NULL,
street Street NOT NULL,
city City NOT NULL,
postcode PostCode
type PropertyType NOT NULL DEFAULT 4,
rooms PropertyRooms NOT NULL DEFAULT 4,
rent PropertyRent NOT NULL, DEFAULT 600,
ownerNo OwnerNumber NOT NULL,
staffNo StaffNumber
Constraint StaffNotHandlingTooMuch
CHECK (NOT EXIST( SELECT staffNo FROM PropertyForRent
GROUP BY staffNo
HAVING COUNT(*) > 100)),
branchNo BranchNumber NOT NULL,
PRIMARY KEY (propertyNo),
FOREIGN KEY (staffNo) REFERENCES Staff
ON DELETE SET NULL ON UPDATE CASCADE,
FOREIGN KEY (ownerNo) REFERENCES PrivateOwner
2014 11 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Devi Fitrianah http://www.mercubuana.ac.id
ON DELETE NO ACTION ON UPDATE CASCADE,
FOREIGN KEY (branchNo) REFERENCES Branch
ON DELETE NO ACTION ON UPDATE CASCADE);
Nilai default ‘F’ untuk ‘Flat’ ditetapkan untuk tipe property kolom Type. Batasan untuk
kolom nomor staff ditetapkan untuk memastikan staff tidak menangani property lebih dari
100 unit. Primary key yang digunakan adalah PropertyNo.
StaffNo merupakan FK yang mengacu kepada tabel Staff, aturan penghapusan telah
ditetapkan yaitu jika record dari tabel Staff dihapus, maka nilai yang terkait dengan kolom
staff pada tabel PropertyForRent akan diisi dengan NULL. Untuk aturan peng-update-an,
jika staffNo dalam tabel staff diupdate, maka nilai yang terkait dalam kolom staffNo pada
tabel PropertyForRent akan di-update menjadi nilai yang baru.
OwnerNo merupakan FK yang mengacu pada tabel PrivateOwner. Aturan
penghapusan NO ACTION berfungsi untuk mencegah penghapusan pada tabel
PrivateOwner jika terdapat nilai OwnerNo yang sesuai dalam tabel PropertyForent. Untuk
aturan peng-update-an, jika OwnerNo di-update, maka nilai yang terkait dalam kolom
OwnerNo pada tabel PropertyForRent akan di-update menjadi nilai yang baru.
Merubah Table (ALTER TABLE)
Menambahkan kolom pada tabel
Menghapus kolom dari tabel
Menambahkan batasan kolom
Menghapus batasan tabel
Menetapkan default untuk kolom
Menghapus default dari kolom
2014 12 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Devi Fitrianah http://www.mercubuana.ac.id
Contoh - ALTER TABLE
Ubah tabel Staff dengan menghapus default ‘Assistant’ untuk kolom position dan tetapkan
default untuk kolom sex menjadi (‘F’).
ALTER TABLE Staff
ALTER position DROP DEFAULT;
ALTER TABLE Staff
ALTER sex SET DEFAULT ‘F’;
Contoh - ALTER TABLE
Hapus batasan/constraint dari tabel PropertyForRent yang menetapkan bahwa tidak
diperbolehkan menangani lebih dari 100 unit properti pada saat yang sama. Tambahkan
kolom baru untuk tabel Client.
ALTER TABLE PropertyForRent
DROP CONSTRAINT StaffNotHandlingTooMuch;
ALTER TABLE Client
ADD prefNoRooms PRooms;
Menghapus Tabel (DROP TABLE)
Format penulisan :
DROP TABLE
DROP TABLE TableName [RESTRICT | CASCADE]
2014 13 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Devi Fitrianah http://www.mercubuana.ac.id
Jika ditetapkan RESTRICT, maka operasi penghapusan akan ditolak jika terdapat objek
lain yang terkait dengan objek yang akan dihapus. Sedangkan CASCADE, operasi
penghapusan akan dilaksanakan dan seluruh objek terkait akan dihapus juga.
Contoh :
Hapus sebuah tabel dan seluruh baris didalamnya
DROP TABLE PropertyForRent;
Latihan
1. MEMBUAT TABEL Buatlah table dengan struktur sebagai berikut di dalam database
TB_STAFF
Field Name Data type Field Size Keterangan
IDSTAFF Varchar2 5 Primary Key
SNAMA Varchar2 30
SGAJI Numeric 9,2
TB_DIVISI
Field Name Data Type Field Size Keterangan
IDDIVISI Numeric 2 Primary Key
DNAMA Varchar2 10
2014 14 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Devi Fitrianah http://www.mercubuana.ac.id
2. MENAMPILKAN STRUKTUR TABEL YANG SUDAH ADA Gunakan perintah DESCRIBE
3. MENGINSERT DATA
4. MEMODIFIKASI STRUKTUR DATA
Tambahkan field berikut sesuai dengan table yang sudah ditentukan dan definisikan constraintnya.
TB_STAFF
IDSTAFF SNAMA SGAJI
00011 YOLANDA TANTYA 5540000
00013 ARIEF RAHMAN 870000
00015 TUBAGUS ALDI 2540000
00017 ZIDAN 4540000
00019 HAFIRA AINI 1970000
00021 HALIZA 780000
00031 FAISAL RAFIF 5400000
00012 AQILA RASIYAH 7500000
00023 ALFATH MUBINAN 2300000
00014 SYARIFAH IZNA 1600000
TB_DIVISI
IDDIVISI DNAMA
10 PRODUKSI
20 KEUANGAN
30 PERSONALIA
40 HUMAS
50 PENJUALAN
60 IT
2014 15 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Devi Fitrianah http://www.mercubuana.ac.id
5. Masukkan data baru untuk field baru
TB_STAFF
Field Name Data Type Field Size Keterangan
SDIVISI Numeric 5 Foreign key (IDDIVISI)
JENKEL Varchar2 9
TMPLHR Varchar2 25
TGLLHR Date
TB_DIVISI
Field Name Data Type Field Size Keterangan
IDMANAGER Numeric 5 Foreign key (IDSTAFF)
TB_STAFF
IDSTAFF SNAMA SGAJI JENKEL TMPLHR TGLLHR SDIVISI
00011 YOLANDA TANTYA 5540000 PEREMPUAN JAKARTA 12‐12‐1978 50
00013 ARIEF RAHMAN 870000 LAKI‐LAKI MEDAN 23‐04‐1965 20
00015 TUBAGUS ALDI 2540000 LAKI‐LAKI JAKARTA 03‐09‐1977 40
00017 ZIDAN 4540000 LAKI‐LAKI BANDUNG 09‐10‐1989 70
00019 HAFIRA AINI 1970000 PEREMPUAN SURABAYA 22‐10‐1987 40
00021 HALIZA 780000 PEREMPUAN BOGOR 08‐08‐1988 20
00031 FAISAL RAFIF 5400000 LAKI‐LAKI SEMARANG 21‐01‐1981 60
2014 16 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Devi Fitrianah http://www.mercubuana.ac.id
6. Tampilkan hasil masing‐masing tabel dengan data setelah disisipkan data baru
7. Buatlah perintah‐perintah SQL untuk kebutuhan berikut dan tampilkan hasilnya. a. Tampilkan nama dan gaji dari pegawai‐pegawai divisi tertentu. b. Tampilkan nama dan gaji dari para manajer divisi. c. Tampilkan jumlah pegawai di masing‐masing divisi. d. Tampilkan rata‐rata gaji para pegawai di masing‐masing divisi. e. Tampilkan gaji terendah, gaji tertinggi, dan gaji rata‐rata seluruh pegawai f. Tampilkan nama pegawai beserta usianya diatas 30 tahun g. Tampilkan gaji setahun dari divisi produksi
00012 AQILA RASIYAH 7500000 PEREMPUAN TANGERANG 24‐06‐1980 10
00023 ALFATH MUBINAN 2300000 LAKI‐LAKI JAKARTA 30‐07‐1984 30
00014 SYARIFAH IZNA 1600000 PEREMPUAN JAKARTA 26‐12‐1976 30
TB_DIVISI
IDDIVISI DNAMA IDMANAGER
10 PRODUKSI 00012
20 KEUANGAN 00013
30 PERSONALIA 00023
40 HUMAS 00019
50 PENJUALAN 00011
60 IT 00031
2014 17 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Devi Fitrianah http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2. Sistem Manajemen Basis Data 3. Oracle database 10g: SQL Fundamentals I
MODUL PERKULIAHAN
Basis Data
SQL: DATA DEFINITION LANGUAGE VIEW DAN KONTROL AKSES
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
07 87031 Tim Dosen
Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang perintah dalam SQL untuk membangun dan mendefiniskan basis data beserta strukturnya
Mahasiswa mampu menuliskan perintah SQL untuk membuat sebuah struktur tabel, mampu mendefinisikan integrity constraint dalam DDL.
2014 2 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Views
View merupakan hasil dinamik dari satu atau lebih operasi relasional yang
dioperasikan pada relasi dasar untuk menghasilkan relasi lain.
View merupakan relasi virtual yang tidak perlu ada dalam database tetapi dihasilkan
dari permintaan – permintaan khusus para user pada saat itu.
Isi dari view didefinisikan sebagai query pada satu atau lebih relasi dasar.
Dengan view resolution (pemecahan), operasi apapun pada view secara otomatis di
terjemahkan kedalam operasi pada relasi mana view tersebut dihasilkan.
Dengan view materialization (perwujudan), view disimpan sebagai tabel sementara,
yang diatur sebagai tabel dasar utama yang telah diubah.
SQL – Membuat view (CREATE VIEW)
Format penulisan CREATE VIEW :
CREATE VIEW ViewName [ (newColumnName [,...]) ]
AS subselect [WITH [CASCADED | LOCAL] CHECK OPTION]
Dapat menetapkan nama untuk setiap kolomnya.
Jika nama kolom didefinisikan, akan memiliki jumlah item yang sama dengan jumlah
kolom yang dihasilkan oleh subselect.
Jika nama kolom tidak didefinisikan, maka setiap kolom akan memiliki nama sesuai
dengan kolom dalam subselect.
Nama tabel harus ditentukan jika terdapat nama kolom yang sama (ambiguity).
Subselect dikenal juga sebagai defining query. Penggunaan WITH CHECK OPTION
memastikan jika tidak ada baris yang memenuhi kondisi clause WHERE pada defining
query, maka tidak akan ditambahkan pada tabel dasar yang ditetapkan.
2014 3 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Memerlukan hak SELECT pada semua tabel yang ditunjuk dalam subselect dan hak
USAGE pada domain yang digunakan dalam kolom yang ditunjuk
Contoh – Membuat view horisontal (Create Horizontal View)
Buatlah view, sehingga manager dikantor cabang B003 hanya dapat melihat detail staff
yang bekerja di kantor cabang tersebut.
CREATE VIEW Manager3Staff
AS SELECT *
FROM Staff
WHERE branchNo = ‘B003’;
Contoh – Membuat view vertikal (Create Vertical View)
Buatlah view detail staff dikantor cabang B003 tidak termasuk gaji.
CREATE VIEW Staff3
AS SELECT staffNo, fName, lName, position, sex
FROM Staff
WHERE branchNo = ‘B003’;
2014 4 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Contoh – View gabungan dan dikelompokan (Grouped and Joined Views)
Buatlah view dari staff yang mengatur properti untuk disewakan, termasuk nomor kantor
cabang tempat mereka bekerja, nomor staff dan jumlah properti yang ditangani.
CREATE VIEW StaffPropCnt (branchNo, staffNo, cnt)
AS SELECT s.branchNo, s.staffNo, COUNT(*)
FROM Staff s, PropertyForRent p
WHERE s.staffNo = p.staffNo
GROUP BY s.branchNo, s.staffNo;
2014 5 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
SQL – Menghapus View (DROP VIEW)
Format penulisan DROP VIEW :
DROP VIEW ViewName [RESTRICT | CASCADE]
Akan menyebabkan terhapusnya pendefinisian view dari database.
Contoh :
DROP VIEW Manager3Staff;
Jika CASCADE didefinisikan, maka semua objek yang terkait/terhubung akan dihapus.
Misalkan, view yang didefinisikan dari view yang dihapus.
Jika RESTRICT (Default) didefinisikan, maka jika terdapat objek lain yang bergantung
pada view yang akan dihapus, perintah penghapusan view akan ditolak.
View Resolution
Carilah jumlah properti yang ditangani oleh setiap anggota staff dari kantor cabang B003.
SELECT staffNo, cnt
FROM StaffPropCnt
WHERE branchNo = ‘B003’
ORDER BY staffNo;
View resolution menggabungkan query diatas dengan defining query dari view StaffPropCnt
sbb :
(a) Nama kolom view dalam daftar SELECT diterjemahkan kedalam nama kolom yang
dimaksud dalam defining query:
SELECT s.staffNo As staffNo, COUNT(*) As cnt
2014 6 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
(b) Nama view dalam FROM digantikan dengan daftar FROM yang ditunjukan dalam
defining query:
FROM Staff s, PropertyForRent p
(c) WHERE dari query user dikombinasikan dengan WHERE dari defining query
menggunakan AND:
WHERE s.staffNo = p.staffNo AND branchNo = ‘B003’
(d) Clause GROUP BY dan HAVING disalin dari defining query:
GROUP BY s.branchNo, s.staffNo
(e) ORDER BY disalin dari query dengan nama kolom view diterjemahkan kedalam nama
kolom defining query :
ORDER BY s.staffNo
(f) Hasil akhir penggabungan query, dieksekusi untuk menampilkan hasil :
SELECT s.staffNo, COUNT(*)
FROM staff s, PropertyForRent p
WHERE s.staffNo = p.staffNo AND branchNo = ‘B003’
GROUP BY s.branchNo, s.staffNo
ORDER BY s.staffNo;
2014 7 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pembatasan pada View (Restrictions on Views)
SQL menentukan beberapa batasan pada pembuatan dan penggunaan view :
(a) Jika kolom dalam view berdasarkan pada fungsi aggregate, maka :
Kolom hanya boleh muncul dalam clause SELECT dan ORDER BY dari query
yang mengakses view.
Kolom tidak dapat digunakan dalam WHERE maupun argumen untuk fungsi
aggregate dalam query yang berasal dari view.
Contoh, query berikut adalah salah :
SELECT COUNT(cnt)
FROM StaffPropCnt;
Dan
SELECT *
FROM StaffPropCnt
WHERE cnt > 2;
(b) View yang dikelompokkan tidak akan pernah digabungkan dengan tabel dasar atau
view.
Contoh : view StaffPropCnt merupakan view yang dikelompokkan, oleh
sebab itu usaha untuk menggabungkan view ini atau tabel lainnya akan gagal.
View Updatability
Seluruh update yang dilakukan pada tabel dasar akan terlihat dalam semua view yang
mengandung tabel dasar tersebut.
Maka dapat dikatakan, jika view di-update/diubah maka tabel dasar akan
menggambarkan /menampilkan perubahannya.
2014 8 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Perhatikan view StaffPropCnt, jika akan dimasukan record pada kantor cabang B003,
SG5 mengatur 2 properti, dapat dituliskan :
INSERT INTO StaffPropCnt
VALUES (‘B003’, ‘SG5’, 2);
Maka harus memasukan 2 record ke tabel PropertyForRent, yang menampilkan properti
mana yang diatur oleh SG5, tetapi tidak diketahui properti mana, yaitu tidak diketahui
primary key dari property yang dimaksud.
Jika merubah pendefinisian view dan mengganti count dengan jumlah properti yang
Penulisan WITH CHECK OPTION pada definisi view akan mencegah pemasukkan
data ke tabel Staff .
Jika Manager3Staff didefinisikan tidak pada tabel Staff langsung tetapi pada view lain
dari tabel Staff :
CREATE VIEW LowSalary
AS SELECT * FROM Staff WHERE salary > 9000;
2014 11 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
CREATE VIEW HighSalary
AS SELECT * FROM LowSalary
WHERE salary > 10000
WITH LOCAL CHECK OPTION;
CREATE VIEW Manager3Staff
AS SELECT * FROM HighSalary
WHERE branchNo = ‘B003’;
Jika akan dilaksanakan update sbb :
UPDATE Manager3Staff
SET salary = 9500
WHERE staffNo = ‘SG37’;
Maka perintah diatas akan gagal, walaupun update akan menyebabkan baris hilang
dari HighSalary, tetapi tidak akan hilang dari LowSalary.
Jika update mencoba untuk menetapkan salary = 8000, update akan dilaksanakan dan
baris tersebut tidak lagi menjadi bagian dari LowSalary.
Jika HighSalary ditetapkan WITH CASCADED CHECK OPTION, penetapan salary
menjadi 9500 atau 8000 akan ditolak karena menyebabkan baris dihilangkan dari
HighSalary.
Untuk mengatasi penyimpangan seperti ini, setiap view harus dibuat menggunakan
WITH CASCADED CHECK OPTION.
Keuntungan dari Views
Kemandirian data (Data independence)
Ketepatan (Currency)
Meningkatkan keamanan (Improved security)
2014 12 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Mengurangi kerumitan (Reduced complexity)
Kenyamanan (Convenience)
Customization
Integritas data (Data integrity)
Disadvantages of Views
Pembatasan update (Update restriction)
Pembatasan struktur (Structure restriction)
Performance
View Materialization
View Materialization, yaitu menyimpan sebuah view sebagai tabel sementara
(temporary) dalam database pada saat view di-query-kan pertama kali.
Query yang berdasarkan materialized view akan lebih cepat dihasilkan daripada
membuat ulang view setiap saat.
Materialized view bermanfaat dalam aplikasi baru seperti data warehousing,
replication server, data visualization, dan mobile system.
Pemeriksaan batasan integritas dan optimisasi query juga merupakan manfaat dari
materialized view.
Kesulitan dari pendekatan ini adalah pemeliharaan ketepatan view ketika tabel dasar
diubah.
Proses perubahan (updating) suatu materialized view sebagai respon terhadap
perubahan data sumber disebut View maintenance .
Tujuan utama dari view maintenance adalah menampilkan hal-hal yang berubah agar
ketepatan view selalu terjaga.
Perhatikan view berikut :
CREATE VIEW StaffPropRent(staffNo)
AS SELECT DISTINCT staffNo
FROM PropertyForRent
2014 13 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
WHERE branchNo = ‘B003’ AND
rent > 400;
Hasil dari perintah diatas:
staffNo
SG37
SG14
Jika akan dimasukan record baru ke tabel PropertyForRent dimana rent <= 400 maka
view tidak akan berubah.
Jika akan dimasukan data (‘PG24’, … , 550, ‘CO40’, ‘SG19’, ‘B003’) ke tabel
PropertyForRent, maka baris baru akan muncul pada materialized view.
Tetapi jika data yang akan dimasukan adalah (‘PG54’, …, 450, ‘CO89’, ‘SG37’, ‘B003’)
maka tidak akan terjadi penambahan baris karena ‘SG37’ sudah ada dalam
materialized view.
Access Control - Authorization Identifiers and Ownership
Authorization identifier merupakan identifier yang digunakan untuk membuat
identifikasi dari user. Biasanya memiliki password.
Digunakan untuk menetapkan objek apa yang boleh digunakan user dan operasi apa
yang boleh dilakukan pada objek tersebut.
Setiap object yang dibuat didalam SQL memiliki Owner, seperti yang ditetapkan dalam
clause AUTHORIZATION dari skema objek yang dituju.
Owner adalah orang yang mengetahui tentang keberadaan objek dan operasi apa saja
yang dapat dilakukan.
2014 14 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Privileges (Hak)
Aksi yang dapat dilakukan oleh user terhadap tabel dasar atau view :
o SELECT Mengambil (Retrieve) data dari tabel
o INSERT Memasukan (Insert) baris baru kedalam tabel
o UPDATE Merubah (Modify) baris dari data dalam tabel
o DELETE Menghapus baris data dari tabel
o REFERENCES Kolom referensi (Reference columns) dari tabel yang
disebutkan dalam integrity constraint.
o USAGE Menggunakan domain, collation, character set, dan
translation.
Dapat membatasi INSERT/UPDATE/REFERENCES untuk kolom yang ditentukan.
Pemilik tabel harus memberikan wewenang kepada user lain hak-hak yang dianggap
perlu dengan menggunakan perintah GRANT.
Untuk membuat view, user harus mempunyai hak SELECT pada seluruh tabel yang
digunakan untuk membuat view dan hak REFERENCE pada kolom tertentu.
GRANT
Format penulisan GRANT :
GRANT {PrivilegeList | ALL PRIVILEGES}
ON ObjectName
TO {AuthorizationIdList | PUBLIC}
[WITH GRANT OPTION]
PrivilegeList berisi satu atau lebih hak (privilege) yang dipisahkan dengan koma.
ALL PRIVILEGES memberikan seluruh hak (privilege) kepada user.
PUBLIC memungkinkan akses diberikan ke user saat ini dan selanjutnya.
2014 15 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
ObjectName dapat berupa tabel dasar, view, domain, character set, collation
(pemeriksaan) atau translation (penerjemahan).
WITH GRANT OPTION memungkinkan privilege diberikan oleh seorang user ke user
lainnya.
Contoh - GRANT
Berikan hak penuh kepada manager untuk menggunakan tabel Staff :
GRANT ALL PRIVILEGES
ON Staff
TO Manager WITH GRANT OPTION;
Berikan user Personnel dan Director hak SELECT dan UPDATE pada kolom salary
dari tabel Staff :
GRANT SELECT, UPDATE (salary)
ON Staff
TO Personnel, Director;
Contoh- GRANT Specific Privileges to PUBLIC
Berikan seluruh user hak SELECT pada tabel Branch.
GRANT SELECT
ON Branch
TO PUBLIC;
2014 16 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
REVOKE
REVOKE, mengambil kembali hak yang diberikan oleh statemen GRANT, format
penulisan REVOKE sbb :
REVOKE [GRANT OPTION FOR]
{PrivilegeList | ALL PRIVILEGES}
ON ObjectName
FROM {AuthorizationIdList| PUBLIC}
[RESTRICT | CASCADE]
ALL PRIVILEGES, seluruh hak yang diberikan untuk user.
GRANT OPTION FOR memungkinkan hak (privilege) yang diberikan via WITH
GRANT OPTION dari GRANT akan diambil terpisah.
REVOKE akan gagal, jika hasil dalam objek yang diabaikan, seperti view, kecuali
digunakan keyword CASCADE.
Hak yang diberikan kepada user oleh user lainnya tidak berpengaruh
2014 17 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Contoh - REVOKE Specific Privileges
Ambil hak SELECT pada tabel Branch dari seluruh user
REVOKE SELECT
ON Branch
FROM PUBLIC;
Ambil seluruh hak yang telah diberikan pada Director untuk tabel Staff.
REVOKE ALL PRIVILEGES
ON Staff
FROM Director;
2014 18 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Latihan
Buka kembali latihan anda pada skema HOTEL. Pada latihan kali ini anda diminta untuk membangun
database untuk skema hotel secara baik dan benar.
1. Perhatikan constraint yang diminta:
a. Tipe harus salah satu dari: Single, Double, atau Family.
b. Harga harus antara £ 10 dan £ 100.
c. roomNo harus antara 1 dan 100.
d. dateFrom dan dateTo harus lebih besar dari tanggal hari ini.
e. Kamar tidak available jika sudah di pesan
f. tamu yang sama tidak dapat memesan lebih dari 1 pemesanan (booking)
2. Buat view/tampilan yang berisi nama hotel dan nama‐nama tamu yang sedang menginap di hotel
3. Buat view/tampilan yang berisi item guest beserta harga yang dibayarkan ketika check out dari
Hotel Fragrance hari ini (beri nama view = TamuKeluarHariIni)
4. Beri wewenang kepada manajer dan front office untuk mengakses 2 tampilan ini dengan
priviledge memberikan wewenang yang sama pada user lain.
Daftar Pustaka
1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2. Sistem Manajemen Basis Data 3. Oracle database 10g: SQL Fundamentals I
MODUL PERKULIAHAN
Basis Data
Pemodelan Entitas-Relasi
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
08 87031 Tim Dosen
Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang model entitas dan hubungannya beserta atribut yang terdapat dalam entitas
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang model entitas dan komponen-komponen pemodelannya
2014 2 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Tujuan Pemodelan
Bagaimana menggunakan model Entity-Relationship (ER) dalam desain database.
Konsep dasar dikaitkan dengan model ER.
Teknik pendiagraman untuk menampilkan model ER dengan menggunakan Unified
Modelling Language (UML).
Bagaimana mengidentifikasi dan memecahkan masalah dengan model ER yang dikenal
dengan connection trap.
Bagaimana membuat sebuah model ER dari spesifikasi persyaratan.
ER Diagram of Branch View of DreamHome
2014 3 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Konsep Model ER
Entity types
Konsep dasar dari Model ER adalah Entity Types, yaitu kumpulan dari objek-objek
dengan sifat (property) yang sama, yang di identifikasi oleh enterprise mempunyai
eksistensi yang independen. Keberadaannya dapat berupa fisik maupun abstrak.
Entity occurrence, yaitu pengidentifikasian object yang unik dari sebuah type entity.
Setiap entitas di identifikasikan dan disertakan property-nya.
Contoh dari type entity
Diagram ER dari type entity Staff dan Branch
2014 4 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Relationship types
Kumpulan keterhubungan yang mempunyai arti (meaningful associations) antara
type entitas yang ada.
Relationship occurrence, yaitu keterhubungan yang diidentifikasi secara unik yang
meliputi keberadaan tiap type entitas yang berpartisipasi.
Contoh :
Diagram ER Relationship Branch Has Staff
Derajat Relationship
Yaitu jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu relationship. Derajat relationship
terdiri dari :
Binary relationship, keterhubungan antar dua type entitas. Contoh binary relationship
antara PrivateOwner dengan PropertyForRent yang disebut POwns.
2014 5 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Ternary relationship, keterhubungan antar tiga type entitas. Contoh Ternary
Relationship yang dinamakan Registers. . Relasi ini melibatkan tiga tipe entity yaitu
Staff, Branch dan Client. Relationship ini menggambarkan staff mendaftarkan client
pada branch.
Quaternary relationship, keterhubungan antar empat type entitas. Contoh Quaternary
Relationship yang dinamakan Arranges. Relasi ini melibatkan 4 entity yaitu Buyer,
Solicitor, Financial Intstuttion dan Bid. Relasi ini menggambarkan buyer, diberi
masukan oleh Solicitor, dan didukung oleh Financial Institution, melakukan
penawaran (bid).
Unary relationship, keterhubungan antar satu type entitas, dimana type entitas
tersebut berpartisipasi lebih dari satu kali dengan peran yang berbeda. Kadang
disebut juga recursive relationship. Relationship dapat diberikan role names untuk
2014 6 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
meng-identifikasikan keterkaitan type entitas dalam relationship. Contoh entitas Staff
yang berperan menjadi supervisor dan staff yang di-supervisor-i.
Attributes
Merupakan sifat-sifat (property) dari sebuah entity atau type relationship. Contohnya:
sebuah entity Staff digambarkan oleh attribute staffNo, name, position dan salary.
Attribute Domain adalah himpunan nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lebih
atribut. Macam-macam atribut :
Simple Attribute, yaitu atribut yang terdiri dari satu komponen tunggal dengan
keberadaan yang independen dan tidak dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil
lagi. Dikenal juga dengan nama Atomic Attribute.
2014 7 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Composite Attribute, yaitu atribut yang terdiri dari beberapa komponen, dimana
masing-masing komponen memiliki keberadaan yang independen. Misalkan atribut
Address dapat terdiri dari Street, City, PostCode.
Single-valued Attribute, yaitu atribut yang mempunyai nilai tunggal untuk setiap
kejadian. Misalnya entitas Branch memiliki satu nilai untuk atribut branchNo pada
setiap kejadian.
Multi-valued Attribute, yaitu atribut yang mempunyai beberapa nilai untuk setiap
kejadian. Misal entitas Branch memiliki beberapa nilai untuk atribut telpNo pada
setiap kejadian.
Derived Attribute, yaitu atribut yang memiliki nilai yang dihasilkan dari satu atau
beberapa atribut lainnya, dan tidak harus berasal dari satu entitas.
Keys
Candidate Key, yaitu jumlah minimal atribut-atribut yang dapat meng-identifikasikan
setiap kejadian/record secara unik.
Primary Key, yaitu Candidate key yang dipilih untuk meng-identifikasikan etiap
kejadian/record dari suatu entitas secara unik.
Composite Key, yaitu Candidate key yang terdiri dari dua atau lebih atribut.
ER Diagram of Staff and Branch Entities and their Attributes
2014 8 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Strong dan Weak Entity Types
Strong Entity Type, yaitu entitas yang keberadaannya tidak bergantung pada entitas
lain sedangkan Weak Entity Type, adalah entitas yang keberadaannya bergantung pada
entitas lain. Strong Entity Type terkadang disebut dengan parent, owner dominant dan Weak
Entity Type disebut child, dependent, subordinate.
Atribut pada Relationship
Relationship Advertises dengan atribut-atributnya
2014 9 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Structural Constraints
Batasan utama pada relationship disebut multiplicity, yaitu jumlah (atau range) dari
kejadian yang mungkin terjadi pada suatu entitas yang terhubung ke satu kejadian dari
entitas lain yang berhubungan melalui suatu relationship.
Relationship yang paling umum adalah binary relationship. Macam-macam binary
relationship yaitu:
one-to-one (1:1)
Relationship Staff Manages Branch
Multiplicity dari relationship Staff Manages Branch (1:1)
2014 10 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
one-to-many (1 : *)
Relationship dari Staff Oversees PropertyForRent
Multiplicity dari relationship Staff Oversees PropertyForRent (1:*)
2014 11 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
many-to-many (* : *)
Relationship Newspaper Advertises PropertyForRent
Multiplicity dari relationship Newspaper Advertises PropertyForRent (*:*)
2014 12 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Multiplicity for Complex Relationships
Yaitu jumlah (atau range) dari kejadian yang mungkin dari suatu entitas dalam n-ary
relationship ketika nilai entitas yang lain (n-1) diketahui.
Ternary relationship Registers dengan nilai untuk entitas Staff dan Branch diketahui
Multiplicity dari Ternary relationship Registers
Ringkasan batasan Multiplicity
2014 13 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Multiplicity dibentuk dari 2 macam batasan pada relationship : cardinality dan participation.
Cardinality, menjelaskan jumlah maksimum dari kejadian relationship yang mungkin
untuk entitas yang berpartisipasi didalam relationship tersebut.
Participation, menetapkan apakan seluruh atau sebagian entitas yang berpartisipasi
dalam suatu relationship.
Multiplicity sebagai batasan Cardinality dan Participation
2014 14 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Latihan
1. Dari skema Dreamhome, tentukan mana saja relasi entitas yang termasuk kedalam
a. Unary
b. Binary
c. Ternary
d. Quarterary
2. Masih dari skema Dreamhome, tentukan mana saja atribut yang termasuk kedalam
a. Simple
b. Composite
c. Single valued
d. Multi valued
e. Derived
3. Jelaskan bagaimana multiplicity dapat merepresentasikan kardinalitas dan partisipasi
4. Berikan sebuah contoh dari relasi yang dapat memiliki atribut
Daftar Pustaka
1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2. Sistem Manajemen Basis Data 3. Oracle database 10g: SQL Fundamentals I
MODUL PERKULIAHAN
Basis Data
ERD & CLASS DIAGRAM
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
09 87031 Tim Dosen
Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang pembuatan diagram ERD dan Class Diagram
Mahasiswa mampu menggambarkan ERD dan Class Diagram dari sebuah studi kasus yang diberikan
2014 2 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Diagram Entitas Relasi
Dari yang sudah kita bahas pada modul sebelumnya mengenai pemodelan entitas dan
relasi, selanjutnya kita akan membahas bagaimana membangun sebuah diagram
keterhubungan antara entitas dan relasi. Diagram ini merupakan representasi dari
pemodelan data pada basis data yang dibangun. Diagram ini merupakan salah satu tools
atau alat yang biasa digunakan oleh Database administrator dan programmer sebagai
media untuk mendeskripsikan model basis data yang digunakan dalam sistem.
Dalam perancangan basis data terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan.
Pendekatan statis dan dinamis. Pendekatan statis seringkali digunakan ERD sebagai
pemodelannya, sementara untuk pemodelan yang dinamis digunakan Class Diagram. Tetapi
keduanya sama-sama memodelkan struktur data didalam sistem. Class diagram
merepresentasikan aspek dinamis dari sebuah sistem, baik dari sisi struktur maupun
behavior, sementara ERD hanya memperlihatkan struktur statis dari sistem.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa ERD memiliki elemen-elemen diagram, yaitu entitas,
relasi, atribut. Dari sebuah deskripsi sistem, yang pertama harus dilakukan adalah
mengidentifikasi entitas, relasi antar entitas dan atribut dari masing-masing entitas.
Langkah-langkah membangun sebuah ERD adalah:
1. Identifikasi entitas
2. Tentukan relasi
3. Gambar ERD awal
4. Tentukan kardinalitas
5. Tentukan kunci primer
6. Tentukan key based ERD
7. Tentukan atribut
8. Gambar ERD secara menyeluruh
Class Diagram
Pada class diagram kita terlebih dahulu harus mengetahui elemen-elemen dari class
diagram:
1. Class, merupakan konsep yang umum yang biasanya digambarkan dengan kotak.
Sebuah class menggambarkan atribut struktural dan karakterisitik tingkah laku dari
konsep didalamnya.
2014 3 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Contoh sebuah class
2. Asosiasi, merupakan hubungan berarti antara class, direpresentasikan dengan garis.
Contoh sebuah asosiasi
Asosiasi terdapat dua jenis ada yang binary asosiasi dan ada pula yang n-ary asosiasi
dimana menghubungkan dengan lebih dari dua class.
Contoh asosiasi n-ary
Terdapat agregasi, yang merupakan relasi ”has-a”
Komposisi, merupakan relasi ”is-composed-of”
2014 4 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Generalisasi, merupakan relasi ”is-a-kind-of”
Dependensi, class sumber bergantung pada class target
Realisasi, class mendukung semua operasi dari class target tetapi tidak semua atribut
maupun asosiasi
2014 5 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Asosiasi class
3. Atribut merupakan elemen berikut dari class diagram setelah class dan asosiasi.
Atribut merupakan deskripsi dari class dengan karakteristik data serupa.
4. Operasi merupakan apa yang dapat dilakukan oeh objek ini dan aksi yang dilakukan
adalah yang relevan terhadap analisis. Operasi biasa juga disebut sebagai method.
Setelah mengetahui elemen dari class diagram, selanjutnya adalah membangun class
diagram dari sebuah deskripsi sistem. Langkah-langkah dari membangun sebuah class
diagram adalah:
1. Identifikasi class
2. Tentukan asosiasi
3. Gambar class diagram awal
4. Tentukan multiplicity
5. Tentukan atribut
6. Tentukan tingkah laku atau method dari class
7. Periksa kembali class diagram
2014 6 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Latihan
Universitas Maju Jaya adalah sebuah universitas yang memiliki beberapa fakultas. Setiap
fakultas dipimpin oleh seorang dekan dan minimal memiliki satu program studi yang
dikepalai oleh seorang kaprodi. Sebuah prodi minimal memiliki seorang dosen tetap dan
dosen tidak tetap. Setiap dosen tetap ditugaskan pada 1 fakultas, tetapi ada pula yang
ditugaskan pada 2 atau lebih fakultas. Setiap dosen tetap mengajar matakuliahnya, atau ada
juga dosen tetap yang tidak mengajar, melainkan hanya melakukan penelitian. Setiap
matakuliah diajar oleh lebih dari 1 pengajar. Dari dokumen didapatkan informasi tentang
nama fakultas, nama dosen, id dosen, nama matakuliah, jadwal kuliah, semester
penyelenggaraan kuliah tersebut, fakultas dan program studi dari dosen yang mengajar,
fakultas dan program studi dari kuliah yang diselenggarakan.
Dari deskripsi diatas anda diminta untuk membuat sebuah rancangan pemodelan data dengan ERD dan class diagram
Daftar Pustaka
1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2. Sistem Manajemen Basis Data 3. Oracle database 10g: SQL Fundamentals I
MODUL PERKULIAHAN
Basis Data
Normalisasi
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
10 87031 Tim Dosen
Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang data redundansi, konsep anomaly dan ketergantungan fungsionalitas
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep tentang data yang tidak mengandung redundansi serta dapat mengidentifikasi anomaly dari data dan memahami konsep ketergantungan fungsionalitas
2014 2 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Normalisasi
Tujuan utama dalam pengembangan model data logical pada sistem database relasional
adalah untuk menciptakan representasi akurat suatu data, keterhubungannya dan
batasan-batasannya.
Untuk mencapai tujuan ini, maka harus ditetapkan/diidentifikasi sekumpulan relasi.
Empat bentuk normal yang biasa digunakan yaitu, first normal form (1NF), second
normal form (2NF) dan third normal form (3NF), dan Boyce–Codd normal form (BCNF).
Berdasarkan pada functional dependencies antar atribut dalam relasi
Sebuah relasi dapat dinormalisasi kedalam bentuk tertentu untuk mengatasi
kemungkinan terjadinya pengulangan dari update yang tidak baik.
Normalisasi adalah suatu teknik untuk menghasilkan sekumpulan relasi dengan sifat-
sifat (properties) yang diinginkan, memenuhi kebutuhan data pada enterprise.
Data Redundancy
Tujuan utama dari desain database relasional adalah untuk mengelompokkan atribut-
atribut kedalam relasi-relasi sehingga meminimalisasi redundansi data dan mengurangi
penggunaan tempat penyimpanan yang dibutuhkan oleh sebuah relasi dasar.
Masalah-masalah yang terkait dengan redundansi dapat dijelaskan dengan
membandingkan relasi Staff dan Branch dengan relasi StaffBranch.
2014 3 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Relasi StaffBranch memiliki data redundan, yaitu detail dari branch dituliskan berulang-
ulang untuk setiap staff.
Sebaliknya, informasi mengenai branch muncul hanya satu kali pada relasi Branch dan
hanya branchNo saja yang diulang dalam relasi Staff, untuk merepresentasikan dimana
setiap staff tersebut bekerja.
Update Anomalies
Relasi yang mengandung informasi yang redundan dapat diakibatkan oleh update
anomalies.
Beberapa tipe dari update anomalies, diantaranya :
o Insertion: anomaly yang terjadi apabila terdapat penyisipan baris baru pada table,
(adanya PK yang kosong)
o Deletion: anomaly yang terjadi apabila terdapat penghapusan baris dari table,
(ada informasi yang semestinya tidak hilang menjadi hilang bersamaan
dihapusnya sebuah baris dalam tabel)
o Modification: anomaly yang terjadi apabila terdapat perubahan pada sebuah
baris saja, tanpa merubah sisa baris dengan definisi yang sama.
2014 4 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pada contoh dari table staffBranch dapat dilihat anomaly-anomaly sebagai berikut:
o Anomaly insertion, apabila disisipkan sebuah baris staff baru, maka atribut
yang akan disisipkan hanya staffno, sname, posisition dan salary. Padahal
pada table tersebut PK adalah staffno dan Branchno. Maka disini terdapat
anomaly bahwa terdapat PK yang kosong.
o Anomaly deletion, apabila terdapat staff yang mengundurkan diri, yaitu Mary
Howe. Ketika menghapus informasi tentang Mary Howe, maka satu baris
akan ikut terhapus, demikian pula informasi tentang cabang yang ada di
Glasgow. Sehingga informasi cabang tidak lagi menyimpan informasi tentang
cabang Glasgow.
o Anomali update, apabila kita hendak mengganti informasi pada satu field.
Tetapi karena terdapat redundansi maka ketika diupdate hanya terjadi pada 1
baris saja, sedangkan baris-baris yang lain tidak ikut diupdate sehingga
menimbulkan inkonsistensi.
Untuk mengatasi anomalies ini dapat dilakukan decomposotion pada relasi dasar.
Terdapat dua sifat Decomposition yaitu :
Lossless-join
Memungkinkan kita menemukan suatu instance relasi dasar dari instance koresponden
dalam relasi yang lebih kecil.
Dependency Preservation Properties
Memungkinkan kita untuk mengadakan batasan pada relasi dasar dengan
menyediakan beberapa batasan pada relasi yang lebih kecil.
Functional Dependency
Merupakan konsep inti yang terkait dengan normalisasi.
Functional Dependency, menjelaskan relationship antar atribut-atribut dalam relasi.
Misalkan, jika A dan B adalah atribut dari suatu relasi R, B dikatakan Functionally
Dependent pada A (dinotasikan A --> B), jika setiap nilai A dihubungkan dengan tepat
satu nilai B. ( A dan B masing-masing dapat terdiri atas satu atau lebih atribut)
2014 5 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Functional Dependency merupakan sifat dari arti semantik suatu atribut dalam sebuah
relasi.
Direpresentasikan dalam diagram
Determinant dari functional dependency mengacu kepada atribut atau himpunan atribut
disebelah kiri anak panah.
Example - Functional Dependency
2014 6 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Karakteristik utama dari functional dependency yang digunakan dalam normalisasi :
Mempunyai relationship 1:1 antar atribut di sebelah kiri dan kanan dependency.
Saling terkait (Hold for all time)
Misal : staffNo sName dan sName staffNo
Nontrivial.
Kumpulan lengkap dari sebuah functional dependency untuk suatu relasi bisa sangat
besar.
Penting untuk menemukan pola pendekatan yang dapat mengurangi
himpunan/kumpulan tersebut untuk mendapatkan ukuran yang lebih mudah diatur.
Perlu untuk mengidentifikasi himpunan functional dependency (direpresentasikan oleh
X) untuk relasi yang lebih kecil daripada himpunan lengkap functional dependency
(direpresentasikan oleh Y) untuk relasi tersebut dan memiliki sifat disetiap functional
dependency pada Y dipenuhi dengan functional dependencies pada X.
Himpunan dari seluruh functional dependency yang dipenuhi dengan himpunan yang
diberikan dari functional dependencies X disebut closure X (dituliskan, X+).
Himpunan inference rules, disebut Armstrong’s axioms, menetapkan bagaimana
functional dependency yang baru dapat disimpulkan dari functional dependency yang
sudah ada.
Misalkan A, B, dan C merupakan subset dari atribut suatu relasi R. Maka Armstrong’s
axiom-nya adalah :
o Reflexivity, jika B merupakan subset dari A, then A B
o Augmentation, jika A B, maka A,C B, C
o Transitivity, jika A B dan B C, maka A C
Ketergantungan Fungsional Penuh
Ketergantungan fungsional penuh berarti bahwa jika ada atribut B yang tergantung secara
fungsinal terhadap A dan tidak kepada sebagian atau turunan dari atribut A. Dinotasikan
sebagai A B
2014 7 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Artinya bahwa atribut B bergantung penuh pada atribut A, dimana A adalah sebagai
determinannya. Jika A adalah primary key atribut yang komposit (lebih dari 1), maka atribut
yang dinyatakan sebagai tergantung penuh, harus tergantung kepada atribut primary key
komposit tersebut (lebih dari 1).
Contoh :
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Primary key nya adalah No-pesanan dan No-pem.
Primary
key ini adalah composite primary key yang berarti perimary key lebih dari 1. Berarti semua
atribut yang non primary key harus bergantung penuh kepada keduanya.
No-pesanan, No-pem No_bar
No-pesanan, No-pem jumlah
Dari penjelasan diatas dapat dikatehui bahwa nomor pemesanan dan no pemesan,
keduanya menentukan nomor barang yang dipesan dan keduanya juga menentukan berapa
jumlah pesanan. Sehingga atribut yang bukan primary key semuanya bergantung pada
primary key-nya.
No_pesanan No_pem No_bar Jml
P00101122013 AM234 K934 25
P00201122013 AM124 K934 10
P00301122013 AJ546 K931 120
P03203092013 AF122 K931 125
P01204052013 AF122 K934 13
2014 8 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Ketergantungan Fungsional Parsial (sebagian)
Ketergantungan fungsional parsial artinya bahwa dalam sebuah tabel ada atribut atau
sebagian atribut yang tidak bergantung sepenuhnya kepada primary key di tabel tersebut.
Hal ini biasa terjadi jika pada sebuah tabel terdiri dari lebih 1 primary key (composite primary
key). Misalkan jika terdapat A, B C, D. Dan A E. Sehingga terdapat atribut E yang
hanya bergantung kepada sebagian atribut primary key yaitu atribut A saja. Lihat gambar
dibawah:
Jika tabel seperti diatas, maka dapat dirtentukan sebagai primary key bahwa nomor
pesanan dan nomor pemesan menentukan semua atribut yang ada pada tabel tersebut.
Tetapi kenyataannya bahwa ada atribut Na_pem yang hanya tergantung pada No_pem dan
tidak tergantung pada No_pesanan. Sehingga terjadi ketergantungan parsial antara Na_pem
kepada No_pem.
Ketergantungan Fungsional Transitif
Ketergantungan fungsional transitif artinya jika pada sebuah tabel terdapat atribut yang tidak
hanya tergantung kepada primary keynya, tetapi kepada atribut lain yang bukann kunci.
Sehingga keadaan tersebut dapat diidentifikasikan dengan notasi:
A B, B C
No_pesanan No_pem Na_pem No_bar Na_bar Jml
P00101122013 AM234 Anggita K934 Mouse Optik 25
P00201122013 AM124 Ronny K934 Mouse Optik 10
P00301122013 AJ546 Jasmine K931 Monitor LCD 120
P03203092013 AF122 Alfina K931 Monitor LCD 125
P01204052013 AF122 Alfina K934 Mouse Optik 13
2014 9 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Perhatikan tabel contoh dibawah. Terdapat atribut nama barang yang tergantung pada
kedua atribut kunci primer. Tetapi pada kenyataannya atribut nama barang ini bergantung
kepada no_barang, sehingga terdapat ketergantungan transitif terhadap no_barang yang
juga tergantung kepada atribut kunci primer yaitu No_pemesanan dan No_pemesan.
No_pesanan, No_pem No_bar
No_bar Na_bar
Sehingga ada ketergantungan transitif dari No_pesanan, No_pem No_bar Na_bar
No_pesanan No_pem No_bar Na_bar Jml
P00101122013 AM234 K934 Mouse Optik 25
P00201122013 AM124 K934 Mouse Optik 10
P00301122013 AJ546 K931 Monitor LCD 120
P03203092013 AF122 K931 Monitor LCD 125
P01204052013 AF122 K934 Mouse Optik 13
2014 10 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Latihan
Perhatikan tabel dibawah ini
1. Dari tabel ini tentukan anomali yang terjadi (insert, update, delete)
2. Dari tabel ini tentukan primary key-nya
3. Tentukan ketergantungan fungsionalnya
4. Tentukan juga apakah ada ketergantungan parsial dan ketergantungan transitif
Daftar Pustaka
1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2. Sistem Manajemen Basis Data 3. Oracle database 10g: SQL Fundamentals I
2014 1 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
Basis Data
Proses Normalisasi
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
11 87031 Tim Dosen
Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang proses dan langkah-langkah dari teknik normalisasi
Mahasiswa mampu menggunakan teknik normalisasi untuk model data tabel dari sebuah studi kasus
2014 2 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Proses Normalisasi
Suatu teknik formal untuk menganalisa relasi berdasarkan primary key atau
candidate key-nya dan functional dependency antar atribut.
Dilakukan dalam beberapa langkah. Setiap langkah mengacu ke bentuk normal
tertentu, sesuai dengan sifat yang dimilikinya.
Setelah normalisasi diproses, relasi secara bertahap menjadi lebih terbatas/kuat
bentuk formatnya dan juga mengurangi tindakan update yang anomali.
Relationship Between Normal Forms
Unnormalized Form (UNF)
Merupakan suatu table yang berisikan satu atau lebih group/data yang berulang.
Membuat tabel unnormalized yaitu dengan memindahkan data dari sumber
informasi (Contoh : Form) kedalam format tabel dengan baris dan kolom.
First Normal Form (1NF)
Merupakan sebuah relasi dimana setiap irisan antara baris dan kolom berisikan satu
dan hanya satu nilai.
UNF ke 1NF
Tunjuk satu atau sekumpulan atribut sebagai kunci untuk tabel
unnormalized.
Identifikasikan groups yang berulang dalam tabel unnormalized yang
berulang untuk kunci atribut.
Hapus group yang berulang dengan cara :
2014 3 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
1. Masukkan data yang semestinya kedalam kolom yang kosong pada baris
yang berisikan data yang berulang (flattening the table), atau dengan
cara
2. Menggantikan data yang ada dengan copy dari kunci atribut yang
sesungguhnya kedalam relasi terpisah.
Contoh:
Contoh sederhana DreamHome lease. Seorang klien bernama John Kay
menyewa properti di Glasgow yang dimiliki oleh Tina Murphy. Dalam kasus ini
diasumsikan seorang klien dapat menyewa sebuah properti hanya satu kali dan
tidak dapat menyewa lebih dari satu pada saat yang bersamaan.
Sample data yang digunakan diambil dari 2 kontrak dari 2 klien yang berbeda yaitu
John Kay dan Aline Stewart yang diubah kedalam bentuk tabel sbb, disebut dengan
3NF relations derived from the ClientRental Relation
2014 9 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Definisi umum 2NF dan 3NF
Second normal form (2NF)
Suatu relasi yang ada dalam 1NF dan setiap atribut non-primary-key bersifat fully
functionally dependent pada candidate key.
Third normal form (3NF)
Suatu relasi yang ada dalam 1NF dan 2NF dan dimana tidak terdapat atribut non-
primary-key attribute yang bersifat transitively dependent pada candidate key.
Langkah-langkah Normalisasi
Unnormalized
Menghilangkan group berulang sehingga setiap irisan baris dan kolom hanya
berisi satu dan hanya satu nilai
Bentuk 1 NF
Menghilangkan partial dependency terhadap primary key, sehingga didapat
atribut non primary key yang fully functional dependent terhadap primary
key-nya
Bentuk 2 NF
Menghilangkan transitive dependency
Bentuk 3 NF
Jika dan hanya jika setiap determinan merupakan candidate key
Bentuk BCNF
2014 10 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Latihan
Perhatikan kartu pengobatan pasien dibawah ini:
Dari kartu pengobatan diatas, anda diminta untuk mengkonversinya menjadi tabel‐tabel yang
terbentuk dengan teknik normalisasi.
Daftar Pustaka
1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2. Sistem Manajemen Basis Data 3. Oracle database 10g: SQL Fundamentals I
2014 1 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
Basis Data
ALJABAR RELASIONAL KALKULUS RELASIONAL
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
12 87031 Tim Dosen
Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang bahasa procedural aljabar relasional dan kalkulus relasional
Mahasiswa mampu memahami konsep aljabar relasional dan mampu menjawab pertanyaan queri dalam bentuk aljabar relasional dan kalkulus relasional
2014 2 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Relational Algebra
Pendahuluan
o Aljabar relasional dan kalkulus relasional merupakan bahasa formal yang berhubungan
dengan model relasional.
o Secara informal, aljabar relasional adalah bahasa prosedural (high-level) dan kalkulus
relasional adalah bahasa non-procedural.
o Tetapi, secara formal keduanya ekuivalen satu dengan lainnya.
o Sebuah bahasa yang memproduksi relasi yang dihasilkan dengan menggunakan
kalkulus relasional disebut relationally complete.
Aljabar Relasional
Aljabar relasional adalah kumpulan operasi terhadap relasi. Setiap operasi
menggunakan satu atau lebih relasi untuk menghasilkan satu relasi yang baru.
o Operasi aljabar relasional yang dilakukan pada satu atau lebih relasi untuk
mendefinisikan relasi lainnya tanpa mengubah relasi yang asli.
o Operand dan hasilnya merupakan relasi, sehingga output suatu operasi dapat menjadi
input bagi operasi yang lain.
o Memungkinkan suatu operasi bertingkat (nested) (seperti aritmatika), hal ini disebut
closure.
o terdapat 5 operasi dasar pada aljabar relasional: Selection, Projection, Cartesian
product, Union, dan Set Difference. Menampilkan seluruh operasi pemanggilan data
yang dibutuhkan.
o Operasi lainnya : Join, Intersection, dan Division operations, yang juga dapat
diekspresikan dengan menggunakan operasi dasar.
o Operasi aljabar Relasional
2014 3 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Operasi dasar dalam Aljabar Relasional
Operasi Kompleks dalam Aljabar Relasional
2014 4 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Contoh Kasus: Dreamhome Database
Registration
ClentNo BranchNo StaffNo Data_joined
CR76 B005 SL41 2-Jan-01
CR56 B003 SG37 11-Apr-00
CR74 B003 SG37 16-Nov-99
CR62 B007 SA9 7-Mar-00
Viewing
ClientNo PropertyNo View_Date Comment
CR56 PA14 24-May-01 Too Small
CR76 PG4 20-Apr-01 Too Remote
CR56 PG4 26-May-01
CR62 PA14 14-May-01 No Dining Room
CR56 PG36 28-Apr-01
Client
ClientNo fName lName TelNo PrefType MaxRent
CR76 John Kay 0207-774-5632 Flat 425
CR56 Aline Stewart 0141-848-1825 Flat 350
CR74 Mike Ritchie 01475-392178 House 750
CR62 Mary Tregear 01224-196720 Flat 600
Private Owner
OwnerNo fName lName Address TelNo
CO46 Joe Keogh 2 Fergus Dr, Abeerdeen AB2 7SX 01224-861212
CO87 Carol Farrel 6 Achray St, Glasgow G32 9DX 0141-357-7419
CO40 Tina Murphy 63 Well St, Glasgow G42 0141-943-1728
CO93 Tony Shaw 12 Park Pl, Glasgow G4 0QR 0141-225-7025
Ketika dibatasi untuk menyimpan ekspresi, domain relational calculus ekuivalen dengan
tuple relational calculus terbatas untuk menyimpan ekspresi, dimana ekuivalen dengan
relational algebra.
Yang berarti, setiap ekspresi aljabar relasional terdapat ekuivalensinya dalam ekspresi
kalkulus relasional, dan sebaliknya.
Bahasa lainnya
Transform-oriented language merupakan bahasa non-procedural yang menggunakan
relasi untuk merubah data input menjadi output yang dibutuhkan. (Co/ SQL).
Graphical language menyediakan gambar dari struktur relasi. User memberi masukan
berupa contoh hal yang dibutuhkan dan system akan memberikan data yang dimaksud
dengan format tersebut. (Co/ QBE).
4GL dapat membuat complete customized application menggunakan perintah-perintah
yang terbatas yang user-friendly, biasanya menu-driven environment.
Beberapa sistem menerima bentuk natural language, disebut 5GL, walaupun masih
dalam tahap awal.
2014 20 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Latihan
Masih dari skema Hotel yang pernah kita bahas, jawablah pertanyaan berikut dengan menggunakan
bahasa prosedura Aljabar Relasional dan Kalkulus Relasional.
1. Tampilkan nama hotel yang beralamat dikota Bandung
2. Tampilkan nomor kamar yang harga sewanya diatas Rp. 350.000,‐
3. Tampilkan nama hotel yang memiliki kamar bertipe deluxe
4. Tampilkan nama hotel yang sedang dibooking oleh tamu
5. Tampilkan nama tamu yang berasal dari Jakarta
6. Tampilkan nama tamu yang menginap di kamar R002
7. Tampilkan nama tamu yang menginap di hotel Mawar
8. Tampilkan nama tamu yang menginap dari tanggal 12 Agustus 2009 sampai 15 Agustus 2009
disemua hotel
9. Tampilkan nama tamu yang menginap di kamar bertipe single
10. Tampilkan nomor kamar dan hotelnya yang sedang kosong atau sedang tidak disewa tamu
Daftar Pustaka
1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2. Sistem Manajemen Basis Data 3. Oracle database 10g: SQL Fundamentals I
2014 1 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
Basis Data
Keamanan Basis Data
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
13 87031 Tim Dosen
Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang lingkup kemanan basis data, tipe ancaman terhadap system basis data dan fitur keamanan dari DBMS yang ada
Mahasiswa mampu memahami konsep lingkup keamanan basisdata beserta ancaman yang dapat terjadi pada system basis data, serta mampu menjelaskan fitur keamanan yang ada ada DBMS (Ms. SQL Server, Oracle dan MySQL)
2014 2 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Keamanan Basis Data
Data merupakan sumber daya bernilai yang harus di atur dan diawasi secara ketat
bersama dengan sumber daya corporate lainnya.
Sebagian atau keseluruhan data corporate mempunyai kepentingan strategis dan
karena itu harus dijaga agar tetap aman dan rahasia.
Database Security merupakan mekanisme yang menjaga database dari
serangan/ancaman yang disengaja maupun tidak sengaja.
Pertimbangan keamanan tidak hanya diaplikasikan pada data yang ada dalam
database. Pelanggaran terhadap keamanan dapat mempengaruhi bagian lain dari
sistem, yang akan memberi akibat balik terhadap database.
Keamanan database terkait dengan keadaan berikut :
Pencurian dan penipuan (theft and fraud)
Kehilangan kerahasiaan (Loss of confidentiality)
Kehilangan keleluasaan pribadi (Loss of privacy)
Kehilangan integritas (Loss of integrity)
Kehilangan ketersediaan (Loss of availability)
Ancaman (threat) adalah segala situasi atau kejadian, baik disengaja maupun tidak
disengaja yang dapat menimbulkan efek merugikan terhadap system dan berikutnya
organisasi .
Ringkasan ancaman-ancaman terhadap sistem komputer
2014 3 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Typical Multi-User Computer Environment
Tindakan terhadap ancaman (Countermeasures – Computer-Based Controls)
Berbagai tindakan balasan untuk ancaman yang terjadi dikaitkan dengan kontrol fisik
sampai dengan prosedur administratif yang meliputi :
Authorisasi (Authorization)
View
Back-up dan Recovery
Integrity
Encryption
RAID Technology
Authorization(Otorisasi)
Pemberian hak atau wewenang, yang menyebabkan subjek memiliki legitimasi
untuk mengakses system atau objek-objek dalam system.
2014 4 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Authentication(Pembuktiankeaslian)Suatu mekanisme yang menentukan apakah user yang mengakses benar-benar
user yang dimaksud.
ViewMerupakan hasil dinamis dari satu atau lebih operasi relasional yang dioperasikan
pada relasi/table dasar untuk menghasilkan relasi/table lainnya. View merupakan
relasi/table virtual yang tidak benar-benar ada dalam database, tetapi dihasilkan
berdasarkan permintaan oleh user tertentu pada saat tertentu.
BackUpSuatu proses yang secara periodik mengambil salinan database dan log file (dapat
juga berupa program) untuk disimpan pada media penyimpanan offline.
JournalingSuatu proses pemeliharaan dan penyimpanan log file (jurnal) dari semua
perubahan yang dilakukan terhadap database untuk kemudahan recovery bila
terjadi kerusakan (failure).
IntegrityMencegah data dari ketidaksesuaian (invalid) dan mengakibatkan pemberian hasil
yang salah.
EncryptionPenyandian (encoding) data dengan menggunakan algoritma khusus yang
membuat data tidak dapat dibaca oleh program tanpa kunci decryption.
RAID(RedundantArrayofIndependentDisks)Technology Hardware dimana DBMS berjalan dengan fault-tolerant, yang berarti bahwa
DBMS harus tetap melanjutkan operasi walaupun terdapat satu komponen
hardware yang rusak (fail).
Memberikan kesan memiliki komponen redundant (lebih) yang dapat
diintegrasikan kedalam sistem kerja walaupun terdapat satu atau lebih
kerusakan komponen.
Komponen hardware utama yang harus memiliki fault-tolerant meliputi disk
drives, disk controllers, CPU, Power supplies, cooling fans.
Disk drives merupakan komponen yang paling mudah diserang dengan jarak
yang dekat antar kerusakan dibandingkan dengan komponen hardware lainnya.
Salah satu solusinya dengan menggunakan RAID technology, yaitu
menyediakan serangkaian besar disk, yang terdiri dari susunan beberapa disk
2014 5 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
independen diatur untuk memperbaiki ketahanan (reliability) dan meningkatkan
performa (performance).
Performa (performance) meningkat melalui data striping, yaitu data
disegmentasi (dibagi) menjadi beberapa bagian dengan ukuran yang sama
(striping units), yang secara jelas didistribusikan melewati beberapa disk.
Ketahanan (reliability) diperbaiki melalui penyimpanan informasi
ganda(redundant) melewati disk dengan menggunakan skema parity atau
skema error-correcting.
Kemanan pada Microsoft Access DBMS
Menyediakan dua metode untuk pengamanan database, yaitu :
Penetapan password untuk membuka database (keamanan sistem)
Keamanan tingkat user, yang dapat digunakan untuk membatasi bagian dari
database yang dapat dibaca/di-update oleh user (keamanan data)
Pengamanan DreamHome Database menggunakan password
2014 6 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Devi Fitrianah http://www.mercubuana.ac.id
User and Group Accounts Dialog Box for the DreamHome Database
User and Group Permissions Dialog Box
2014 7 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Devi Fitrianah http://www.mercubuana.ac.id
Creation of a New User with Password Authentication Set
Log on Dialog Box
2014 8 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Devi Fitrianah http://www.mercubuana.ac.id
Setting the Permissions
DBMS dan Keamanan Web
Komunikasi internet dipercayakan pada TCP/IP sebagai protocol utama.
Bagaimanapun TCP/IP dan HTTP tidak didesain dengan pemikiran keamanan. Tanpa
software khusus, semua jalur internet berjalan secara terbuka dan siapapun yang
melihat jalur tersebut dapat membacanya.
Yang harus dipastikan pada saat pengiriman informasi melalui internet yaitu :
Tidak dapat diakses oleh siapapun kecuali pengirim dan penerimanya (privacy).
Tidak diubah selama pengiriman (integrity).
Penerima merasa yakin bahwa data tersebut berasal dari pengirim yang dimaksud
(authenticity).
2014 9 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Devi Fitrianah http://www.mercubuana.ac.id
Pengirim merasa yakin bahwa penerima adalah penerima yang sebenarnya (non
fabrication).
Pengirim tidak dapat menyangkal bahwa dirinya yang mengirim data (non
repudiation)
Harus dapat menjaga informasi ketika sudah mencapai web server.
Download dapat mengandung Executable Content, yang dapat
menampilkan/melaksanakan toperasi yang tidak sesuai (malicious action), seperti :
Data rusak atau Execution state dari program
Format ulang disk lengkap
Melaksanakan pe-nonaktif-an sistem secara total
Mengumpulkan dan mengambil data rahasia
Merebut identitas dan menirukan (impersonate) user
Lock up resources, menyebabkan tidak dapat digunakan untuk user dan program
Berakibat tidak fatal tetapi memberikan hasil yang tidak diinginkan, terutama pada
output device
Latihan
Dalam kelompok diskusi, jelaskan dengan lengkap, pendekatan apa saja yang dibutuhkan
untuk mengamankan DBMS dalam sebuah aplikasi web. Jelaskan jawaban kelompok anda
dalam sebuah mini presentation.
Daftar Pustaka
1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2. Sistem Manajemen Basis Data 3. Oracle database 10g: SQL Fundamentals I
MODUL PERKULIAHAN
Basis Data
Pengenalan Objek DBMS
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
14 87031 Tim Dosen
Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang konsep yang terkait dengan OODB atau Object Oriented Data Base. Abstraksi, penyembunyian informasi, identitas objek, objek dan atribut, method dan message, class, subclass, superclass, inheritance, overloading, polymorphism dan dynamic binding.
Mahasiswa mampu memahami dan mempresentasikan kembali semua komponen didalam OODB
2014 2 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Object Oriented Data Base
Objek database mulai populer pada pertengahan tahun 1990 an. Bermula dari Objek
Oriented Programming (OOP) yang kemudian dikembangkan menjadi Objek Oriented
Database (OOD) dan pada akhirnya menjadi Objek Oriented Analysis (OOA). Didalam
konsep objek oriented database kita dapat melakukan pemodelan data dari semua
phenomena dan dapat dinyatakan dalam bahasa umum (natural). Objek Oriented Database
pada dasarnya merupakan kosep dari pemrograman berorientasi objek secara umum
ditambah dengan database sebagai media penyimpanan datanya yang berbentuk class-
class, sehingga dalam hal ini masih berhubungan erat dengan E-R Model. Objek Oriented
Database muncul karena kekomplekan dari penyimpanan objek-objek yang akan disimpan
didalam database sehingga konsep dari Relational Database Manejemen Sistem (RDBMS)
masih tetap digunakan. Mekanisme penyimpanan objek-objek didalam Relational Database
Menejemen Sistem ini sering dikenal dengan istilah ORDBMS (Objek Relational Database
Managemen System).
Object oriented database adalah sebuah model basisdata dimana informasi disimpan
daam bentuk object. Object yang dimaksud tersebut digunakan dalam OOP (object oriented
progamming). Ketika kemampuan basisdata bergabung dengan kemampuan OOP, hasilnya
berupa object database management sistem (ODBMS). ODBMS ideal untuk pada
pemrogaman object oriented karena mereka ketika malakukan proses developer, controller
ddan model mamiliki persamaan yaitu sama – sama mengguanakn object. ODBMS
mendukung data yang compleks seperti vidio, suara, gambar, dll secara native. Berbeda
dengan Relational Databse Mangement Sistem (RDBMS) yang tidak native mendukung data
compleks karena harus membagi menjasi dua bagian yaitu : model basis data dan model
aplikasi. Bagi yang telah mengenal RDBMS, object pada ODBMS bertindak sama dengan
tabel RDBMS. ODBMS dibuat untuk menggantikan RDBMS jika bahasa pemrograman yang
digunakan adalah OOP.
Kelebihan OODB antara lain:
1. Proses penyimpanan dan pengambilan data lebih sederhana;
2. Program mengakses data dengan objecknya secara langsung sehingga kinerja
program akan lebih tinggi.
2014 3 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Kekurangan OODB antara lain :
1. Kekuranagn dukungan platform, kebanyakan OODB hanya mendukung bahasa
pemrograman C++, C# dan Java saja;
2. Kebutuhan keterampilan, dikarenakan OODB masih tergolong baru dan masih
relatif jarang penggunanya;
3. Sulit berimigrasi, dibutuhkan komitmen yang kuat dalam memilih DBMS yang
akan digunakan, sekali berimigrasi ke OODB, akan sulit untuk kembali ke
RDBMS
PERKEMBANGAN APLIKASI BASIS DATA
1. Computer-Aided Design (CAD)
Database CAD menyimpan data yang berhubungan dengan rancangan mekanik dan
elektrik, sebagai contoh : gedung, pesawat, dan chips IC.
2. Computer-Aided Manufacturing (CAM)
Database CAM menyimpan data yang jenisnya sama dengan sistem CAD, ditambah data
yang berhubungan dengan produksi yang mempunyai ciri-ciri tersendiri (seperti mobil pada
saat perakitan) dan produksi yang continue (seperti sintesa kimia).
3. Computer-Aided Software Engineering (CASE)
Database CASE menyimpan data yang berhubungan dengan langkah-langkah dari siklus
pengembangan software yaitu : planning, requirements collection analysis, design,
implementation, test, maintenance and documentation.
4. Computer-Aided Publishing (CAP)
Database CAP menyimpan dokumen yang kompleks. Sama seperti otomatisasi kantor,
aplikasi CAP telah diperluas untuk menangani dokumen-dokumen multimedia yang
berisikan teks, audio, gambar, video data, dan animasi.
2014 4 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
5. Office Automation (OA)
Database OA menyimpan data yang berhubungan dengan pengontrolan informasi computer
dalam bidang bisnis, termasuk e-mail, dokumen-dokumen, invoice, dsb.
Agar menyediakan dukungan yang lebih baik untuk area ini, dibutuhkan penanganan yang
lebih luas terhadap jenis data daripada nama, alamat, tanggal dan uang.
Sekarang ini sistem yang modern dapat menangani text yang berjenis bebas, foto, diagram,
audio dan video. Sebagai contoh: dokumen multimedia yang mengangani teks, foto,
spreadsheets dan suara.
KONSEP OBJECT ORIENTED
Dalam Object Oriented baik Programming maupun database terdapat beberapa konsep
mengenai object oriented yang perlu diketahui. Berikut adalah penjelasannya.
Beberapa konsep Object Oriented Database :
2014 5 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Kenyataan dalam dunia ini direpresentasikan sebagai object
Setiap object memiliki state dan behavior
State merupakan nilai dari properties dan atribut dari object
Behavior merupakan method yang dijalankan oleh state
Object yang memiliki kesamaan state dan behavior dikelompokkan dalam satu class
yang sama
Setiap object hanya dapat diturunkan (instace) kedalam satu class saja
Class-class dikeompokkan dalam sebuah hierarki. Subclass memiliki turunan (inherits)
dari superclass-nya.
Dimungkinkan juga terjadi overriding dimana sebuah class men-substitute domain dari
propertiesnya dengan method lain dalam implementasi yang berbeda.
A. Abstraksi dan Enkapsulasi
· Abstraksi
adalah proses identifikasi aspek-aspek yang perlu dari entitas dan mengabaikan
property yang tidak penting.
· Enkapsulasi (information hiding)
adalah memisahkan aspek-aspek eksternal sebuah objek dari rincian internalnya
(internal details), yang tidak terlihat dari dunia luar. Dengan cara ini, internal detail sebuah
objek dapat dirubah tanpa mempengaruhi aplikasi yang menggunakan objek tersebut, begitu
juga dengan external detail. Dengan kata lain, encapsulation menyediakan data
independence.
Contoh : Objek Roti, objek ini mempunyai method Pembuatan Roti. Jika kita ingin memakan
roti, tentu kita tidak perlu tahu bagaimana cara membuatnya. Dengan demikian pembuatan
Roti menjadi sesuatu yang menjadi dasar bagi konsep information hiding.
2014 6 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
B. Objek dan Atribut
· Objek
adalah sebuah entitas yang dapat diidentifikasikan secara unik, berisikan atribut-
atribut yang menerangkan keadaan atau kondisi (state) objek dunia nyata (real world object)
dan aksi-aksi yang berhubungan dengan sebuah objek dunia nyata. Definisi objek serupa
dengan definisi entitas. Perbedaannya : objek menunjukkan keadaan (state) dan tingkah
laku (behaviour), sedangkan entitas menunjukkan models state.
· Atribut
adalah nama-nama property dari sebuah kelas yang menjelaskan batasan nilainya
dari property yang dimiliki oleh sebuah kelas tersebut. Atribut dari sebuah kelas
mempresentasikan property-property yang dimiliki oleh kelas tersebut. Atribut mempunyai
tipe yang menjelaskan tipe instanisasinya. Hanya sebuah instanisasi dari kelas (objek) yang
dapat mengubah nilai dari atributnya.
Keadaan (state) dari sebuah objek dijelaskan dengan nilai dari atribut-atribut yang
dimilikinya (selain keberadaan hubungan dengan objek lainnya). Dalam sebuah kelas atribut
hanya dinyatakan keberadaan dan batasan nilainya saja, sedangkan dalam sebuah objek
atributnya sudah dinyatakan nilai dan menjelaskan kedudukan / keadaan dari objek tersebut.
C. Identitas Objek (Object Identity)
Pada saat objek dibuat, object identifier (OID) langsung ditentukan. OID tersebut unik
dan berbeda. OID membedakan objek yang satu dengan objek lainnya di dalam sistem.
Sekali objek dibuat, OID tersebut tidak dapat digunakan kembali untuk objek-objek lainnya,
walaupun objek tersebut telah dihapus.
2014 7 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
D. Metode dan Pesan
· Metode (Methods)
Dalam teknologi objek, function biasanya disebut methods. Methods mendefinisikan
tingkah laku dari sebuah objek. Methods dapat digunakan untuk merubah kondisi objek
dengan memodifikasi nilai atribut-atributnya, atau meng-query nilai atribut yang diseleksi.
· Pesan (Message)
Message mempunyai arti komunikasi antara objek. Sebuah message merupakan
permintaan sederhana dari suatu objek (pengirim) ke objek lain (penerima) dan menanyakan
objek tsb untuk mengeksekusi salah satu method-nya. Pengirim dan penerima bisa pada
objek yang sama. Notasi ‘dot’ biasanya digunakan untuk mengakses sebuah method.
E. CLASS
Class merupakan pendefinisian himpunan objek yang sejenis. Objek yang
mempunyai atribut yang sama dan meresponse message yang sama dapat dikelompokkan
bersama membentuk sebuah class. Atribut dan method yang berhubungan cukup sekali saja
didefinisikan untuk class, daripada didefinisikan terpisah untuk setiap objek.
Contoh :
seluruh objek cabang dideskripsikan oleh sebuah class cabang (branch). Objek-objek pada
sebuah class disebut instance dari class. Setiap instance mempunyai nilainya sendiri untuk
setiap atribut, tetapi nama atribut dan method-nya sama seperti instance lainnya dari sebuah
class.
2014 8 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
F. SUBCLASS, SUPERCLASS, dan INHERITANCE
Inheritance mengizinkan satu class objek didefinisikan sebagai kasus spesial (special case)
dari sebuah class pada umumnya. Special case ini dikenal dengan subclass, dan kasus
umum lainnya dikenal sebagai superclass. Proses pembentukan superclass sama seperti
generalization, sedangkan subclass seperti specialization. Konsep dari superclass,
subclass, dan inheritance sama seperti EER, kecuali dalam paradigm object-oriented,
inheritance meliputi state dan behaviour.
Ada beberapa bentuk inheritance :
1. Single inheritance
Subclass merupakan turunan dari satu superclass.
Contoh : subclass Manager dan Sales_Staff merupakan turunan property dari superclass
Staff.
2. Multiple inheritance
Subclass Sales_Manager merupakan turunan dari superclass Manager dan
Sales_Staff.
2014 9 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
3. Repeated inheritance
Kasus spesial dari multiple inheritance, dimana sebuah superclass merupakan
turunan dari sebuah superclass biasa. Melanjutkan contoh multiple inheritance, class
Manager dan Sales_staff bisa saja merupakan turunan dari superclass biasa yaitu
superclass Staff. Dalam kasus ini, mekanisme inheritance harus meyakinkan bahwa class
Sales_manager tidak diturunkan sebanyak dua kali dari superclass Staff.
4. Selective inheritance
Mengizinkan subclass menurunkan sejumlah property dari superclass. Keistimewaan
ini secara fungsional sama seperti mekanisme view, dengan membatasi akses ke beberapa
detail tapi tidak seluruhnya.
Object Oriented Database (OOD) merupakan salah satu jenis database dimana data
direpresentasikan dalam bentuk object. Pendekatan ini sangat dipengaruhi oleh bahasa
pemrograman object-oriented dan dapat dipahami sebagai usaha untuk menambah
fungsionalitas DBMS pada lingkup bahasa pemrograman.
2014 10 Basis Data Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Kroenke, David M. Database Processing Jilid 1. Edisi 9. 2005. Penerbit Erlangga,