Top Banner

of 100

Modul MO

Oct 14, 2015

Download

Documents

adiwinata

jhgkhiuhjnoijvljfdjso;cvldv;lds;l,k';vcklpdslpckckmk;kl;dfvlvm,ldvm,dl;vm,d;lv,mdl;,;dp;'lkpelc,kcdklf;kdl;ml;vcdmvl;dmko;lv;kdlv,d;lvld;vpdl,dflvplfd'cl,dkcldfkfkd;lvl;dfmv;ldkopejkrpoj9erjodjvgfdljvlkfdnvklbfnlfnblknmfkbljfdklvmdvmdfjlcvdkjhcnkhdfkdhgrkhgndrklgjhdfklvndkfvjhlkdmlfbm;gfbl;fmblkfjbfmbl;fko;vd;f, l;fflb,m;lfkhl;fb;?F,bl;kfl;bk,fgkg',;k;fgblk;g,lk,g
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Defenisi

    Kegiatan Operasi :

    Adalah ; Kegiatan menciptakan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada

    konsumen

    Menurut Fogarty ( Production and Operations Management ) Manajemen Produksi dan

    operasi adalah sebagai suatu proses yang secara berkesinambungan dan efektif

    menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya

    secara efisien dalam rangka ,mencapai tujuan.

    Unsur-unsur pokok dalam defenisi Manajemen Operasional tersebut adalah :

    - Kontiniu berarti manajemen produksi dan operasi bukan suatu kegiatan yang berdiri

    sendiri, tidak merupakan tindakan sesaat, melainkan tindakan yang berkelanjutan satau

    merupakan proses yang kontinyu

    Efektif artinya segala pekerjaan harus dilakukan secara tepat dan sebaik-baiknya serta

    mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan.

    Kegiatan manajemen produksi dan operasi memerlukan pengetahuan yang luas karena

    mencakup berbagai fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian,

    penggerakan dan pengendalian.

    Sumber daya yang diperlukan dalam pelaksanaan :

    - Manusia

    - Material

    - Modal

    - Mesin

    - Manajemen

    - Metode

    - Energi dan Informasi diintegrasikan untuk menghasilkan barang dan jasa

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 2

    Efisien : agar dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan memperkecil limbah

    Tujuan : kegiatan produksi harus mempunyai tujuan yaitu menghasilkan keluaran sesuai

    dengan yang direncanakan ( berupa barang dan jasa )

    Manajemen produksi merupakan kegiatan manajemen yang berhubungan dengan

    penciptaan / pembuatan barang dan jasa.

    Istilah produksi cenderung dikaitkan dengan pabrik, mesin maupun lini perakitan namun

    berkembangnya pada pembuatan barang tak berwujud ( jasa )

    Fungsi manajemen dalam manajemen operasi

    Perencanaan ; manajemen operasi menentukan tujuan dari subsistem operasi dari

    organisasi dan mengembangkan program, kebijaksanaan dan prosedur yang diperlukan

    untuk mencapai tujuan. Mis : Perencanaan produk, perencanaan fasilitas, dan

    perencanaan penggunaan sumber daya produksi

    Pengorganisasian, manajer menentukan struktur individu, grup, seksi, bagian, divisi,

    atau departemen dalam subsistem operasi untuk mencapai tujuan. Manajer menentukan

    kebutuhan sumber daya serta mengatur wewenang dan tanggung jawab yang diperlukan

    dalam melaksanakannya.

    Fungsi directing / actuating dilaksanakan dengan memimpin, mengawasi dan

    memotivasi karyawan melaksanakan tugas, mengembangakan standar dan jaringan

    komunikasi diperlukan agar pengorganisasian dan penggerakan sesuai dengan yang

    direncanakan dalam mencapai tujuan.

    Proses transformasi

    Kegiatan operasi, merupakan bagian dari kegiatan organisasi yang melakukan proses

    transformasi dari masukan ( input ) menjadi keluaran ( output )

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 3

    Skema proses transformasi

    Masukan Keluaran

    Umpan Balik

    Misal : Usaha jasa ekspedisi, proses transformasi terjadi bila masukan (Kendaraan,

    tenaga kerja dan energi) ditransformasikan menjadi keluaran berupa jasa pelayanan

    pengangkutan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Kegiatan umpan balik

    dilakukan dengan melakukan pengecekan pada titik kunci dan membandingkan dengan

    standar. Tindakan koreksi berupa perbaikan dalam komponen masukan at au

    penyempurnaan dalam proses produksi sehingga keluaran sesuai dengan harapan.

    SejarahElemen Dasar Manajemen Operasi

    ManusiaMesinMaterialModalManajemenEnergiInformasi

    Barang atau jasa

    Proses Transpormasi

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 4

    Konsep dasar manajemen operasi sendiri yang membedakan dari disiplin ilmu lain misalnya konsep perencanaan tata letak, perencanaan kapasitas, perencanaan kebutuhan material (MRP ), penjadwalan, pengendalian mutu, dsb.

    Teknik dan konsep yang dikembangkan melalui teori organisasi dimana digunakan

    terutama dalam perencanaan, pengorganisasian sumber daya dan pengendalian proses.

    Penerapan pengetahuan dari disiplin ilmu lain seperti ekonomi, keuangan, matematik

    dan riset operasional

    Perkembangan manajemen operasi terasa sejak abad ke-18 (Revolusi industri ) sejak

    kerajinan tangan tergeser dan sistem pabrik berkembang.

    Aplikasi

    Manajemen operasi diterapkan diberbagai jenis organisasi misal : manufaktur,

    perkebunan, rumah sakit, perhotelan atau perbankan. Perencanaan tata letak diperlukan

    restoran, sekolah atau biro perjalanan, tapi terasa sangat penting pada industri

    manufaktur

    Organisasi Proses Manufaktur :

    1. Continious Process Industries

    Adalah industri yang memproduksi barang dengan proses kontinyu, bukan

    berarti berproduksi terus-menerus 24 jam tanpa henti, tapi sebagai proses yang

    Dasar-dasar Manajemen Operasi

    Penemuan teknologi

    Disiplin Ilmu yang lain

    Organisasi dan manajemen

    Manajemen Operasi

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 5

    dilakukan secara tumpukan bukan per unit produk. Contoh : industri pupuk,

    gula, semen, atau tepung terigu

    2. Intermitten Process Industries ( sering disebut Discrete Part Manufacturing )

    industri yang memproduksi barang secara individu, unit perunit.

    Contoh : industri elektronik, kendaraan bermotor, peralatan kantor dan alat-alat

    rumah tangga.

    Intermitten Process Industries :

    - Jobbing Shop Production : Memproduksi berbagai jenis barang yang berbeda

    dengan volume produksi yang rendah untuk masing-masing jenis barang. Perlu

    peralatan fleksible dan tenaga kerja ahli berkemampuan tinggi. Contoh ;

    bengkel-bengkel mesin, perusahaan mebel dan butik pakaian

    - Batch Production, memproduksi dalam batch atau lot kecil dengan berbagai

    tahap pengerjaan dilakukan diseluruh batch sebelum menuju tahap pengerjaan

    berikutnya. Contoh : pabrik perakitan mesin dan peralatan pabrik, dimana

    jumlah unit produksi per jenisnya cukup besar tetapi produksi dalam bentuk

    massal

    - Mass Production ( Repetitive Manufacturing )

    Jenis barang diproduksi relatif sedikit tetapi volume produksi besar, seluruh

    produk biasanya distandarisasikan. Contoh : Pembuatan dan perakitan

    kendaraan bermotor niaga roda empat, lampu pijar, televisi dan disket

    komputer.

    Produktivitas

    Ukuran utama yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen operasi

    Keluaran Hasil yang diperoleh

    Produktivitas = ___________ = _______________________

    Masukan Sumber daya yang digunakan

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 6

    1. Produktivitas Total :

    Keluaran

    Produktivitas = ____________________________________

    Biaya ( tenaga kerja + mesin + modal,dsb )

    2. Produktivitas Parsial ( misal : tenaga kerja )

    Keluaran Keluaran

    = ___________________=__________________________

    Biaya tenaga kerja Jam kerja - orang

    Contoh :

    Produksi pada tahun I = 28.000 kg dan Tahun II = 35.000 kg. Perusahaan menggunakan

    masukan : tenaga kerja, energi dan bahan baku Sbb :

    Masukan Tahun I Tahun II Biaya

    Tenaga kerja (jam orang ) 10.000 12.000 6.000

    Energi (KVA) 8.000 9.000 5.000

    Bahan baku 40.000 50.000 1.000

    Tahun I = 28.000 = 200 kg / juta Rp

    10 (6) + 8(5) + 40 (1)

    Tahun II = 35.000 = 209,6kg/juta Rp

    12(6) + 9(5) + 50 (1)

    Contoh : 2

    Bagian Produksi perusahaan telah berhasil merakit produk sebanyak 640 set perhari.

    Tahun I apabila jumlah tenaga kerja bagian tersebut sebanyak 80 orang, maka

    produktivitas adalah :

    640 unit / hari

    = ______________ = 8 unit / hari / orang

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 7

    80 orang

    Produktivitas periode tertentu

    Indeks Produktivitas = _________________________ x 100

    Produktivitas periode dasar

    Produktivitas Tenaga Kerja dari Perusahaan Telepon :

    Tahun Rata-rata Produksi

    (unit / hari )

    Tenaga Kerja

    (orang)

    Produktivitas

    (unit/hari/orang)

    Indeks

    produktivitas

    1 640 80 8,00 100

    2 701 85 8,25 103

    3 714 91 7,85 98

    4 730 95 7,68 96

    5 760 100 7,60 95

    Contoh Ukuran Produktivitas

    Organisasi Ukuran produktivitas

    Industri Unit produksi / karyawan

    Konstruksi Proyek/ teknisi , pendapatan / biaya konstruksi

    Bisnis Penjual / karyawan , pangsa pasar / karyawan

    Pendidikan Mahasiswa / fakultas, Uang pendidikan / biaya administrasi

    Kesehatan Pasien / dokter , Pasien / Tempat tidur

    Angkutan Udara Penerbangan / pesawat , Passenger miles / pilot

    Hotel Tingkat hunian / kamar, tingkat hunian / karyawan

    Bank Nasabah / kasir, jumlah rekening / biaya administrasi

    Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Operasi

    Perencanaan dibagi 3 kelompok :

    1. Perencanaan jangka panjang, ( waktu 18 60 bulan ) hal-hal strategis tanggung

    jawab manajer puncak, mis; perencanaan fasilitas/ lokasi dan pengembangan,

    penentuan kapasitas, pengembangan produk baru, serta investasi.

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 8

    2. Perencanaan jangka menengah ( 3 18 bulan ), tugas manajemen operasi, membuat

    keputusan taktis. Perencanaan harus konsisten dengan strategi. Contoh : Perencanaan

    penjualan, perencanaan dan anggaran produksi, penentuan tingkat tenaga kerja,

    tingkat persediaan dsb.

    3. Perencanaan jangka pendek ( < 3 bulan ), tanggung jawab personel operasi yang

    bekerja dengan Supervisor / foreman utk menjabarkan perencanaan jangka

    menengah menjadi perencanaan operasional bulanan, mingguan atau harian yang

    meliputi : penugasan kerja, penjadwalan, pembebanan, pengurutan dan pengiriman.

    Soal Latihan :

    1. Suatu konsultan punya 2 kantor. Kantor 1 memiliki 3 staf full time dan 3 staff part time. Kantor 2 memiliki 2 staff full time dan 4 staf part time. Kasus yang ditangani 70 kasus kantor 1 perbulan dan 80 kasus kantor 2 perbulan. Perusahaan memberlakukan 5 hari kerja dalam seminggu. Pekerja part time bekerja 3 jam sehari. Gaji staff full time rata-rata Rp. 650.000 seminggu dan part time Rp. 25.000 perjam. Hitung produktivitas masing-masing lokasi dan tentukan biaya rata-rata perkasus masing-masing kota perbulan.

    1. Suatu konsultan punya 2 kantor. Kantor 1 memiliki 2 satf full time dan 3 staff part time. Kantor 2 memiliki 2 staff full time dan 4 staf part time. Kasus yang ditangani 80 kasus kantor 1 perbulan dan 100 kasus kantor 2 perbulan. Perusahaan memberlakukan 5 hari kerja dalam seminggu. Pekerja part time bekerja 3 jam sehari. Gaji staff full time rata-rata Rp. 700.000 seminggu dan part time Rp. 20.000 perjam. Hitung produktivitas masing-masing lokasi dan tentukan biaya rata-rata perkasus masing-masing kota perbulan.

    BAB II

    Perencanaan Fasilitas

    Secara umum tujuan perencanaan fasilitas sbb :

    1. Menunjang tujuan organisasi melalui peningkatan material handling dan

    penyimapanan.

    2. Menggunakan tenaga kerja, peralatan, ruang dan energi efektif.

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 9

    3. Meminimalkan investasi modal

    4. Mempermudah pemeliharaan

    5. Meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja

    Tujuan tersebut tidak dapat tercapai sekaligus karena satu dengan yg lain berlawanan.

    Mis mempercepat material handling dilakukan dgn AGV ( Automatic Guided Vehicle )

    tapi penggunaan peralatan menambah investasi modal.

    Proses Perencanaan Fasilitas

    Daur hidup fasilitas

    Fase ITetapkan tujuan Fasilitas

    Fase II Fase IIIKembangkan Rencana Terapkan RencanaFasilitas Fasilitas

    Maka proses tsb ( Engineering design process ) :

    1. Tetapkan jenis barang yang akan diproduksi

    2. Tentukan proses manufacture yang diperlukan

    3. Tentukan hubungan antar departemen

    4. Tentukan kebutuhan ruangan untuk semua departemen

    5. Susun alternatif-alternatif rencana fasilitas

    6. Evaluasi alternatif-alternatif tersebut

    7. Pilih satu alternatif terbaik

    8. Terapkan alternatif tersebut

    9. Pelihara dan sesuaikan dengan keadaan

    10. Kembali ke 1 dan seterusnya

    Perencanaan Fasilitas dibagi beberapa jenis :

    1. Perencanaan Lokasi

    2. Perencanaan tata letak

    3. Perencanaan sistem material handling

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 10

    Ad.1. Penentuan tempat fasilitas berada, dgn memperhatikan faktor letak pasar, bahan

    baku, keadaan dan lingkungan.

    Ad. 2. untuk bangunan utama dan penunjang mis ; bag. Produksi, gudang, bengkel

    pemeliharaan, kantor direksi, bagian personalia, tempat parkir serta letak mesin.

    Ad. 3. Material handling meliputi penanganan bahan baku, personal, informasi dan

    peralatan yang diperlukan memperlancar proses.

    Perencanaan Lokasi

    Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam :

    1. Melayani konsumen dengan memuaskan

    2. Mendapatkan bahan mentah kontiniu, harga layak / memuaskan

    3. Mendapatkan tenaga kerja yang cukup

    4. Memungkinkan perluasan perusahaan kemudian hari

    Perencanaan evaluasi lokasi dilakukan sesudah perusahaan beroperasi disebabkan :

    1. berpindahnya pusat kegiatan bisnis

    2. Berubahnya adat kebiasaan masyarakat

    3. Berpindah konsentrasi pemukiman

    4. Adanya jaringan komunikasi dan pengangkutan lebih baik

    5. Meningkatnya kapasitas produksi perusahaan

    Faktor- faktor yang perlu diperhatikan

    Faktor Utama :

    1. Letak pasar

    2. Letak sumber bahan baku

    3. Ketersediaan tenaga kerja

    4. Ketersediaan tenaga listrik

    5. Ketersediaan air

    6. Fasilitas pengangkutan

    Faktor sekunder

    1. Fasilitas perumahan, pendidikan , perbelanjaan dan telekomunikasi

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 11

    2. Pelayanan kesehatan, keamana dan pencegahan kebakaran

    3. Peraturan pemerintah setempat

    4. Sikap masyarakat

    5. Peraturan lingkungan hidup

    6. Biaya dari tanah dan bangunan

    7. Tempat parkir

    8. Saluran pembuangan

    9. Kemungkinan perluasan

    10. Karakteristik tanah

    11. Lebar jalan , dsb

    Pembagian faktor utama dengan faktor sekunder tidak mutlak

    Letak Pasar ;

    Dekat pasar untuk produk dengan tujuan peroleh konsumen lebih besar, melayani

    konsumen dengan cepat, barang segera sampai kepasar dan biaya pengiriman rendah.

    Dan juga aspek keamanan, kemungkinan kerusakan dam pengangkutan. Bagi jasa

    penting mis ; Bank, restoran dsb

    Letak sumber bahan baku

    Mudah, murah, cepat dengan biaya pengkutan yang rendah serta aman dalam perjalanan

    2 pertimbangan yang mendasari :

    1. Tingkat kebutuhan ( Necessity )

    Bagi perkebunan, pertanian dan perikanan begitu juga industri mis: pabrik bubur

    kayu ( pulp ) dan kertas dan industri marmer, kedekatan dengan bahan penting

    karena lebih mudah dari pada mengangkut bahan baku ke lokasi lain.

    2. Tingkat ketahanan dari kerusakan ( perishability )

    Mengatasi kerusakan selama pengangkutan mis ; pengalengan dan pembekuan

    ikan (cold storage) pengalengan buah-buah ( fruit canning ) atau pengolahan susu

    sapi ( dairy product )

    Ketersediaan tenaga kerja

    Mencakup : tingkat kecakapan, kuantitas mencukupi, tinggi rendahnya upah. Biaya

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 12

    tenaga kerja sangat penting bagi perusahaan padat karya ( labor intensive ) mis ; industri

    tekstil, rokok dan sepatu.

    Tenaga kerja :

    1. Skilled Worker

    2. Low skilled Worker

    Ketersediaan Tenaga listrik

    Perlu untuk menjalankan mesin-mesin, tenaga pemanas atau pendingin dan untuk

    penerang. Butuh listrik besar maka lokasi di sumber listrik besar

    Ketersediaan Air

    Mis; untuk penyempurnaan industri tekstil, pendinginan reaktor nuklir, pencucian pada

    industri kulit memilih sumber air besar.

    Fasilitas pengangkutan ada 4 jenis :

    1. Kereta api : utk biji besi, batu bara, pasir dlm gerbong bak terbuka

    ( flatcar )

    2. Angkutan jalan raya : truk container, ringan, van dan mobil bak terbuka

    ( pick up)

    3. Angkutan air : lebih murah, yang diangkut : barang kimia, produk kehutanan,

    semen, pupuk dan minyak.

    4. Angkutan udara : sering utk pengkutan yang segera ; mis ; buahan, surat kabar /

    majalah dan ikan hias.

    Metode penilaian lokasi

    Metode ;

    1. Factor rating

    2. Analisis nilai ideal

    3. Analisis Ekonomi

    4. Analisis volume-biaya

    5. Pendekatan pusat gravity

    6. Metode Transportasi

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 13

    a.Faktor Rating

    Adalah suatu pendekatan yang berguna untuk mengevaluasi dan membandingkan

    berbagai alternatif. Metode ini memberikan suatu landasan rasional dalam

    menganalisis dengan memberikan bobot terhadap faktor yang dipertimabangkan,

    selain faktor kuantitatif juga faktor kualitatif . Faktor kualitatif di kuantitatif dengan

    pendekatan nilai tertimbang (weighted score).

    Prosedur penyusunan factor rating :

    1. Tentukan faktor-faktor yang relevan : mis; lokasipasar, bahan baku dan air )

    2. Berikan bobot setiap faktor yang menunjukan tingkat kepentingan. Jumlah bobot

    total 100 % = 1

    3. Tentukan skala penilaian terhadap faktor, mis 1- 10

    4. Berikan nilai pada setiap alternatif lokasi

    5. Kalikan bobot dengan nilai setiap faktor dan jumlahkan setiap alternatif lokasi

    6. Pilih lokasi dengan nilai tertimbang yang terbesar

    Contoh pemilihan lokasi berdasarkan faktor rating

    Faktor Lokasi I Lokasi II

    Nilai B x N Nilai B x N

    Latak pasar 25 100 25 80 20

    Letak bahan baku 20 90 18 100 20

    Tenaga kerja 20 100 20 90 18

    Tenaga Listrik 15 100 15 80 12

    Ketersediaan Air 10 90 9 100 10

    Prasaran Umum 5 80 4 100 5

    Kemungkinan perluasan 5 100 5 100 5

    Total 100 96 90

    Lokasi I merupakan lokasi terpilih

    b. Analisis Nilai Ideal

    Beda dengan faktor rating adalah : bobot menunjukan nilai ideal setiap faktor

    Contoh :

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 14

    Faktor Nilai Ideal Lokasi I Lokasi II

    Letak Pasar 25 25 20

    Letak Bahan baku 20 18 20

    Tenaga Kerja 20 20 18

    Tenaga Listrik 15 15 12

    Ketersediaan Air 10 9 10

    Prasangka Umum 5 4 5

    Kemungkinan Perluasan 5 5 5

    Total 100 96 90

    Metode lebih simple, namun memberikan nilai agak lebih sulit.

    c.Analisis Ekonomi

    Menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif secara bersama untuk mendapatkan

    penilaian yang lebih lengkap

    Contoh : ( Juta Rupiah )

    Lokasi

    Faktor Biaya

    I II III IV

    Biaya Tenaga Kerja 370 387 412 442

    Biaya Transportasi 88 80 78 62

    Biaya Umum dan administrasi 27 17 23 22

    Biaya Bahan bakar dan utility 17 12 11 18

    Total Biaya 5002 496 524 544

    Biaya Operasi tahunan

    Lokasi I

    Lokasi II

    Lokasi III

    Lokasi IV

    Biaya Tenaga kerja Biaya Transportasi

    Biaya Umum & Adm Biaya bahan bakar & utility

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 15

    LokasiFaktor non biaya

    I II III IV

    Kedekatan dengan pasar B BS B BSKedekatan dengan sumber bahan baku B B BS BKetersediaan tenaga kerja BS B B CJenis Tenaga Kerja BS B BS BKeaktifan serikat buruh B BS C BSSikap Masyarakat BS BS BS BSFasilitas Transportasi BS BS BS BSSumber Air tawar BS B BS BFasilitas Kesehatan KS B B BSFasilitas Pendidikan B B K BS

    d. Analisa Volume Biaya

    Prosedur analisis :

    1. Tentukan biaya tetap dan biaya variable untuk setiap alternatif

    2. Plot garis total biaya untuk setiap alternatif pada grafik yang sama

    3. Pilih alternatif lokasi yang mempunyai total biayua terendah untuk tingkat volume

    produksi yang dikehendaki

    Contoh

    Lokasi Biaya tetap

    per bulan

    Biaya variable

    per bulan

    Total biaya

    Per bulan

    I 300.000 15 ( 10.000 ) 450.000

    II 200.000 20 ( 10.000 ) 400.000

    III 200.000 30 ( 10.000 ) 500.000

    Tingkat produksi diasumsikan sebesar 10.000 unit III I

    Contoh lokasi berdasarkan analisis volume biaya II III II

    500I

    400

    300

    200

    100

    0 5000 10.000 15.000

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 16

    Lokasi dipilih Lokasi I utk produksi 10.000 unit

    Pendekatan Pusat Gravity ( Centre of Gravity Approach )

    Sering digunakan untuk memilih lokasi yang dapat meminimalkan jarak atau biaya

    menuju fasilitas-fasilitas yang sudah ada. Misal : digunakan oleh perusahaan memilih

    sebuah lokasi untuk gudang atau pusat distribusi sebagai tempat untuk memasok barang

    kepada beberapa agen disuatu daerah tertentu.

    Pendekatan ini dimulai dengan membuat suatu peta berskala dari tempat-tempat yang

    akan dituju dengan memilih suatu titik sembarang sebagai pusat koordinat. Jarak dari

    suatu tempat ke tempat lain diasumsikan berupa garis lurus dan biaya distribusi per unit

    barang per kilo meter dianggap sama. Lokasi ditentukan dengan rumus :

    Vi

    XiViX

    Vi

    YiViX

    Dimana :

    Vi = Volume barang yang didistribusikan ke lokasi i

    Xi = Jarak horizontal dari titik pusat ke lokasi i

    Yi = Jarak vertikal dari titik pusat menuju lokasi i

    X,Y = koordinat dari lokasi yang terpilih

    Misal : Permintaan dari Agen A,B,C,D berturut-turut sebesar : 30, 40,20 & 10 dan lokasi

    agen seperti gambar berikut :

    30 D (35,30)

    24 C (45,24) P(29,5,16,6) 16 B (20,16)

    8 A (30,8) 0

    20 30 35 45P = lokasi terpilih

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 17

    Perusahaan ingin menetapkan lokasi pusat distribusi baru sehingga dapat diminimalkan

    biaya angkut . maka lokasi baru yang dapat dipilih adalah :

    Vi

    XiViX

    20x30 + 30x40 + 35x20 + 45x10

    =_____________________________= 29,5

    30 + 40 + 20 + 10

    Vi

    YiViY

    8 x 30 + 16 x 40 + 24 x 20 + 30 x 10

    = _______________________________= 16,6

    30 + 40 + 20 + 10

    Apabila biaya pengangkutan setiap 1 km / unit dari lokasi kepusat distribusi adalah Rp.

    10.000, maka biaya yang dapat dihemat dari lokasi C kelokasi terpilih adalah :

    Jarak dari lokasi C ke lokasi terpilih adalah :

    = 22 )6,1624()5,2945(

    = 295,01 =17,18 kmMaka biaya yang timbul adalah :

    = 17,18 x 10.000 = 171.800

    Perencanaan Tata letak ( LAY OUT)

    Tujuan : mengembangkan suatu sistem produksi yang efisien dan efektif sehingga dapat

    mencapai kebutuhan kapasitas dan kualitas dengan biaya yang paling ekonomis.

    Perencanaan ini mencakup design atau konfigurasi dari bagian-bagian, pusat-pusat kerja

    , dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan

    jadi, atau merupakan pengaturan sumber daya fisik yang digunakan untuk membuat

    produk.

    ( Pengaturan bahan, proses kerja dan waktu agar dapat digunakan seoptimal mungkin

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 18

    untuk mencapai tujuan perusahaan )

    Tujuan penyusunan tata letak :

    1. Pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal

    2. Penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum

    3. Aliran bahan dan produk jadi yang lancar

    4. Kebutuhan persediaan yang rendah

    5. Pemakaian ruang yang efisien

    6. Ruang gerak yang cukup untuk operasional maupun pemeliharaan

    7. Biaya produksi dan investasi modal yang rendah

    8. Fleksibilitas yang cukup untuk menghadapi perubahan

    9. keselamatan kerja yang tinggi

    10. Suasana kerja yang baik

    Enam kaidah dalam merencanakan tata letak dalam suatu pabrik, sbb ;

    1. Tempatkan pusat-pusat berdekatan, kurangi kebiasaan menempatkan barang

    sementara.

    2. Buat tanda pada lantai untuk menandai letak material dan tahapan kerja

    3. upayakan pengurangan dalam jumlah dan ukuran penyimpanan sementara

    4. Otomatisasikan pengaturan material handling sehingga dapat ditemukan pola

    pemindahan yang tetap dan siklus pengirimanan yang baik

    5. Pemakaian mesin kecil yang banyak jauh lebih baik dari mesin besar yang

    sedikit

    6. Bila mungkin tempatkan robot-robot, khususnya untuk pekerjaan yang berulang-

    ulang

    Jenis tata letak :

    1. Tata letak proses

    2. Tata letak produk

    3. Tata letak posisi tetap

    Tata letak proses ( process layout ) / tata letak fungsional adalah penyusunan tata letak

    dimana alat yang sejenis atau yang mempunyai fungsi sama ditempatkan dalam bagian

    yang sama.

    Contoh : utk pergudangan, rumah sakit, universitas dan perkantoran

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 19

    Gambar ; tata letak proses

    Keuntungan tata letak proses :

    1. Memungkinkan utilisasi mesin yang tinggi

    2. memungkinkan penggunaan mesin-mesin yang multiguna sehingga dapat dengan

    cepat mengikuti perubahan jenis produksi

    3. memperkecil terhentinya produksi yang diakibatkan oleh kerusakan mesin

    4. Sangat fleksible dalam mengalokasikan personal dan peralatan

    5. Investasi yang rendah karena dapat mengurangi duplikasi peralatan

    Kelemahan :

    1. Peningkatnya kebutuhan material handling karena aliran proses yang beragam

    dan tidak dapat digunakannya ban berjalan

    2. Pengawasan produksi lebih sulit

    3. Meningkatnya persediaan barang dalam proses

    4. Total waktu produksi perunit yang lebih lama

    5. Memerlukan skill yang lebih tinggi

    6. Pekerjaan routing, penjadwalan dan akunting biaya yang lebih sulit, karena

    setiap ada order baru harus dilakukan perencanaan / perhitungan kembali

    Tata letak produk

    Dipilih apabila proses produksinya telah distandarisasikan dan berproduksi dalam

    jumlah besar. Setiap produk akan melalui tahapan operasi yang sama sejak dari awal

    sampai akhir.

    G

    U

    D

    A

    N

    G

    Bubut

    Bubut

    Potong

    Potong

    Bubut

    Bubut

    Potong

    Potong

    Bor

    Bor

    Grinda

    Grinda

    Las G

    U

    D

    A

    N

    G

    Las

    Cat

    Cat

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 20

    Contoh : Tempat cuci mobil otomatis, kafetaria atau perakitan mobil

    Gambar tata letak produk

    Keuntungan :

    1. Aliran material simple dan langsung

    2. Persediaan barang dalam proses rendah

    3. Total waktu produksi perunit rendah

    4. Tidak memerlukan skill tenaga kerja yang tinggi

    5. Kebutuhan material handling yang rendah

    6. Pengawasan proses produksi yang lebih mudah

    7. Dapat menggunakan mesin khusus & otomatis

    8. Dapat menggunakan ban berjalan karena aliran material sudah tertentu

    9. Kebutuhan material dapat diperkirakan dan dijadwal dengan mudah

    Kelemahan :

    1. Kerusakan pada sebuah mesin dapat menghentikan produksi

    2. Perubahan desaign produk dapat mengakibatkan tidak efektifnya tata letak yang

    bersangkutan

    3. Apabila terdapat bottle neck dapat mempengaruhi proses keseluruhan

    4. Biasanya memerlukan investasi mesin / peralatan yang besar

    5. Karena sifat pekerjaannya yang monoton dapat mengakibatkan kebosanan

    G

    U

    D

    A

    N

    G

    Bubut

    Press

    Potong

    Bubut

    Bor

    Las

    Las

    Grinda

    Grinda

    Bor

    Grinda

    Bor

    BorPERAKITAN

    G

    U

    D

    A

    N

    G

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 21

    Tata letak posisi tetap ( Fixed position layout )

    Apabila karena ukuran, bentuk ataupun karakteristik lain menyebabkan produknya tidak

    mungkin atau sukar untuk dipindahkan . produk tetap ditempat, peralatan dan tenaga

    kerja yang mendatangi produk.

    Mis : pembuatan kapal laut, pesawat terbang, lokomotif atau proyek-proyek konstruksi

    ( produk besar / bulky ) tapi berlaku juga untuk industri perakitan komputer atau arloji (

    perakitan/ pengujian ditempat yang sama )

    Gambar tata letak posisi tetap

    Keuntungan tata letak tetap :1. berkurangnya gerakan material

    2. Adanya kesempatan untuk pengayaan tugas

    3. Sangat flexible, dapat mengakomodasi perubahan dalam desaign produk, bauran

    produk, volume produksi

    4. Dapat memberikan kebanggaan pada pekerja karena dapat menyelesaikan

    seluruh pekerjaan

    Kelemahan :

    1. gerakan personal dan peralatan tinggi

    2. Dapat terjadi duplikasi mesin dan peralatan

    3. Memerlukan tenaga kerja yang berkemampuan tinggi

    4. Biasanya memerlukan ruang yang besar dan persediaan barang dalam proses

    yang tinggi

    Perangkat lunak untuk penyusunan tata letak :

    G

    U

    D

    A

    N

    G

    Bubut Press Grinda G

    U

    D

    A

    N

    GCat BorLas

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 22

    a.CRAFT ( Computerized Relative Allocation of Facilities Technique )

    b.COFAD ( Computerized Facilities Design )

    c.PLANET ( Plan Lay Out Analysis and Evaluation Technique )

    d.CORELAP ( Computerized Relatonship Lay Out Planning )

    e.ALDEP ( Automated Lay Out Design Program )

    Soal Latihan :

    1. Suatu perusahaan distributor makanan ringan akan menentukan tempat yang sesuai, agar

    dapat melaksanakan pendistribusian kepada para pengecernya dengan cepat dan dengan

    biaya yang semurah-murahnya. Perincian lokasi pengecer secara geografis dan jumlah

    permintaan sebagai berikut :

    Pengecer Posisi koordinat ( Aksis, Ordinat ) Jumlah Permintaan

    A ( 35 , 25 ) 700

    B ( 25 , 50 ) 600

    C ( 75 , 45 ) 900

    D ( 95 , 30 ) 700

    E ( 45 , 65 ) 800

    Pembahasan :

    6,56800700900600700

    8004570095900756002570035 xxxxxX

    5,43800700900600700

    8006570030900456005070025 xxxxxY

    Maka lokasi terpilih adalah pada koordinat : (56,6 : 43,5)

    Soal :

    1. Suatu perusahaan distributor pupuk bermaksud mencari suatu tempat yang sesuai agar dapat

    melaksanakan pendistribusian pupuk kepada para pengecernya dengan cepat dan dengan

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 23

    biaya yang semurah-murahnya. Perincian lokasi pengecer secara geografis dan jumlah

    permintaan sebagai beikut :

    Pengecer Posisi koordinat ( Aksis, Ordinat ) Jumlah Permintaan

    A ( 30 , 25 ) 800

    B ( 20 , 55 ) 600

    C ( 70 , 45 ) 900

    D ( 90 , 35 ) 700

    E ( 40 , 65 ) 1000

    3. Berikut ini data untuk analisis lokasi : Volume -biaya

    Lokasi Biaya Tetap Biaya Variable Total

    I 300.000 500.000

    II 250.000 400.000

    III 200.000 700.000

    IV 270.000 600.000

    Catatan : Tingkat produksi diasumsikan adalah 20.000 unit, lokasi manakah yang dipilih apabila

    :

    a. Tingkat produksi = 10.000 unit

    b. Tingkat produksi = 20.000 unit

    c. Tingkat produksi = 30.000 unit

    4. Suatu perusahaan pemeliharaan mesin diesel memiliki 2 alternatif lokasi yang dipakai

    sebagai tempat usahanya, yaitu lokasi A yang berada dipusat kota serta lokasi B yang agak

    kepinggiran kota. Biaya tetap untuk lokasi A Rp. 20 juta / tahun, sedangkan lokasi B sebesar

    Rp. 14 Juta / tahun. Biaya variable yang meliputi biaya tenaga kerja, transportasi dan bahan

    pembantu masing-masing sebesar Rp. 25.000 dan Rp. 27.600 permesin untuk lokasi A dan

    B. lokasi manakah yang sebaiknya dipilih apabila perkiraan pasar menunjukan order sebesar

    a. 500 mesin / tahun b. 800 mesin / tahun

    5. Bank AX akan membangun pusat fasilitas perencanaan ( PFP ) untuk memproses transaksi

    surat-surat berharga dari 4 buah cabang bank tersebut. Unit PFP lama berada pada koordinat

    (0,0) . Biaya transportasi perkilometer Rp. 10.000 untuk setiap 1.000 buah transaksi. Tabel

    berikut menunjukan lokasi setiap cabang :

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 24

    Cabang Aksis (X) (km) Ordinat (Y)

    (km)

    Volume transaksi ( buah

    )

    A 50 100 40.000

    B 80 120 50.000

    C 200 50 30.000

    D 100 0 80.000

    A. Tentuksan lokasi yang tepat untuk unit PFP baru tersebut dengan menggunakan pendekatan

    Pusat Gravity

    B. Berapa jumlah biaya yang dapat dihemat oleh kantor cabang D dengan dipindahkannya unit

    PFP ke lokasi yang baru

    MATERIAL HANDLING ( Penanganan Material )

    Menangani material dengan menggunakan peralatan dan metode yang benar merupakan

    komponen penting peran canaan fasilitas.

    Dalam proses Material Handlling yang ditangani tidak hanya bahan proses industri saja,

    tapi dapat berupa tebu dalam pabriik gula, surat-surat dikirim lewat pos, uang dalam

    sistem perbankan atau penumpang dalam kereta api.

    Material handling bukan hanya menangani material tapi juga menyangkut penanganan,

    penyimpanan, transportasi dan pengendalian material.

    17 prinsip dasar dalam perencanaan material handling :

    1. Sistem material Handling yang disusun harus dapat memenuhi tujuan dan

    prasyarat dasar serta mempertimbangkan masa datang.

    2. Sistem kegiatan penanganan dan penyimpanan hendaknya merupakan suatu

    sistem operasi yang terintegrasi termasuk dalam penerimaan, inspeksi,

    penyimpanan, produksi, perakitan, pengemasan, pergudangan, pengangkutan dan

    transportasi.

    3. Peralatan materail handling dan prosedurnya agar didesaign sedemikian rupa

    dengan mempertimbangkan faktor kemampuan manusia dan keterbatasannya,

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 25

    sehingga dapat terjadi interaksi yang efektif dengan manusia yang menggunakan

    sistem

    4. Metode dan peralatan MH yang dipilih harus memberikan biaya perunit angkut

    rendah

    5. Faktor pemakaian energi dan sistem MH dan prosedurnya harus diikutsertakan

    dalam melakukan justifikasi ekonomi

    6. Penggunaan ruangan harus seefektif mungkin

    7. Memanfaatkan gaya berat untuk memindahkan material dgn memperhatikan

    keterbatasan faktor keselamatan kerja, kerusakan dan kehilangan produk

    8. Meningkatkan informasi pengendalian material dgn komputerisasi dan sistem

    MH dan penyimpanan.

    9. Penanganan penyimpanan arus data diintegrasikan dgn arus fisik material.

    10. Urutan operasi & tata letak harus efektif dan efisien.

    11. Metode peralatan MH distandarisasikan agar ada acuan

    12. Peralatan MH dimekanisasi utk meningkatkan efisiensi.

    13. Metode MH yg dimiliki memiliki biaya yg minimal.

    14. Metode penanganan sederhana, dgn eliminasi, mengurangi / kombinasi gerakan

    dan peralatan.

    15. Metode dan peralatan digunakan utk berbagai tugas dan berbagai kondisi operasi.

    16. Metode MH harus sesuai peralatan keselamatan yg berlaku.

    17. MH mencakup perencanaan pemeliharaan dan perbaikan semua peralatan serta

    kebijaksanaan penggantian.

    BAB III.

    Prakiraan / Peramalan

    Digunakan untuk menentukan tingkat produksi dari barang atau jasa yang perlu

    disiapkan untuk masa yang akan datang.

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 26

    Jenis peramalan

    Berdasarkan horizon waktu :

    1. Peramalan jangka panjang , lebih dari 24 bulan, misal berkaitan dengan

    penanaman modal, perencanaan fasilitas dan perencanaan untuk kegiatan litbang.

    2. Peramalan jangka menengah, antara 3 s/d 24 bulan, misal perencanaan penjualan

    dan perencanaan anggaran produksi

    3. Peramalan jangka pendek, waktu kurang dari 3 bulan, misal ; perencanaan

    pembelian material , penjadwalan kerja dan penugasan.

    Peramalan jangka pendek dan jangka menengah umumnya kuantitatif dan peramalan

    jangka panjang umumnya kualitatif .

    Metode Prakiraan Kuantitatif

    1. Metode deret berkala

    a. Metode rata-rata bergerak

    a.1. Metode rata-rata bergerak sederhana ( Simple Moving Avarage )

    a.2. Metode rata-rata bergerak tertimbang ( Weighted Moving Avarage )

    b. Metode pemulusan Eksponensial

    b.1. Metode pemulusan eksponensial Tunggal

    b.2. Metode pemulusan eksponensial linear

    b.3. Metode pemulusan eksponensial Musiman

    c. Metode dekomposisi

    2. Metode kausal

    1. Regresi Linear

    2. Koefisien korelasi

    3. Pemodelan ekonomik

    3. Pengukuran ketelitian dari Perkiraan ( AE = Avarage error, MAD = Mean

    absolute deviation, MSE = Mean squared error, MAPE = Mean absolute

    percentage error )

    4. Metode Peramalan Kualitatif

    1. Juri Opini Eksekutif

    2. Metode Delphi

    3. Gabungan tenaga penjualan

    4. Survei Pasar

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 27

    Pemrograman Linear

    Adalah alternatif strategi yang dapat mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai misal

    berupa keuntunngan yang maksimal maupun biaya yang minimal apabila organisasi

    memiliki keterbatasan atas sumber dayanya, baik keterbatasan dalam jumlah bahan

    baku, ruang, tenaga kerja, jam-kerja, mesin maupun modal. Teknik ini diterapkan pada

    berbagai bidang kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan penugasan karyawan,

    penggunaan mesin, distribusi dan pengangkutan, penentuan kapasitas produk ataupun

    dalam penentuan portofollio investasi.

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 28

    Model matematis pemrograman linier :

    Fungsi tujuan :

    Memaksimumkan /meminimumkan Z = c1X1 + c2X2 + + cnXn

    Dengan pembatasan :

    a11X1 + a12X2 + + a1nXn >=< b1

    a21X1 + a22X2 + + a2nXn >=< b2

    dst..

    am1X1 + am2X2 + + amnXn >=< bn

    dan Xj0 (j=1,2,,n)Keterangan :

    i=nomor sumber atau fasilitas yang tersedia (i=1,2,,m)

    j=nomor kegiatan yang menggunakan sumber yang tersedia (j=1,2,,n)

    m =jumlah sumber daya yang tersedia

    n = jumlah kegiatan

    Z = nilai optimal dari fungsi tujuan

    Xj = jenis kegiatan (variable keputusan )

    aij = banyaknya sumber i yang diperlukan untuk menghasillkan setiap unit kegiatan j

    bj = banyaknya sumber i yang tersedia

    Cj = kenaikan nilai Z apabila ada pertambahan satu unit kegiatan j

    Dalam pembuatan model untuk pemrograman linier harus diusahakan untuk memenuhi

    kriteria sebagai berikut :

    1. Tujuan yang akan dicapai dinyatakan dalam bentuk fungsi linier

    ( disebut fungsi tujuan )

    2. Sumber-sumber tersedia dalam jumlah terbatas dan pembatasan harus dinyatakan

    dalam bentuk ketidaksamaan yang linier.

    3. Harus ada alternatif pemecahan, yaitu suatu solusi/pemecahan yang memenuhi

    semua kendala

    Contoh :

    Garuda furniture dengan bahan baku kayu jati dan kayu kamper untuk membuat satu

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 29

    unit meja dan kursi model A dan model B serta kapasitas yang tersedia adalah sebagai

    berikut :

    Keterangan Model A Model B Kapasitas

    Kayu kamper 4 2 120

    Kayu jati 2 2 100

    Mesin 1 3 90

    Apabila keuntungan yang diperoleh untuk satu unit model A = Rp 200.000 dan satu

    model B = Rp. 150.000, Berapa unit masing-masing model harus dibuat agar

    memperoleh keuntungan yang maksimal ?

    A=X1 B = X2

    Fungsi tujuan Maks Z = 200 X1 + 150 X2

    Dengan pembatasan :

    4X1 + 2X2 1202X1 + 2X2 100 X1 + 3X2 90Dan

    X1, X2 0Dimana :

    Z adalah total keuntungan (dlm Rp )

    X1 adalah jumlah unit model A yang dibuat

    X2 adalah jumlah unit model B yang dibuat

    Pemecahan dengan cara grafik

    X2 60

    3x1 + 2X2 120 50

    2X1 + 2X2 100 C 30 B

    A X1 + 3X2 90 0 30 50 90 X1

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 30

    Titik X1 X2 Z

    A 30 0 6.000

    B 18 24 7.200

    C 0 30 4.500

    Contoh 2

    Cari X1, X2

    Fungsi tujuan Z = 5X1 + 3X2 maksimum

    Fungsi Pembatasan : 3X1 + 5X2 15 5X1 + 2X2 10 X10 X20

    Setelah masukan variable slack x3 dan x4, pembatasan menjadi :

    3X1 + 5X2 + X3= 15

    5X1 + 2X2 + X4 = 10

    X1

    3 5 1 0 X2 = 15

    5 2 0 1 X3 10

    A1 A2 A3 A4 X4

    A3 dan A4 dalam basis. Selalu usahakan adanya identity matrix dalam

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 31

    matrik A

    Tabel I :

    Cj 5 3 0 0

    CB VDB H A1 A2 A3 A4

    0 A3 15 3 5 1 0

    0 A4 10 5 2 0 1

    Zj-Cj 0 -5 -3 0 0

    Kolom 1(A1)

    Masuk ke basis

    Dari table diperoleh :

    CB =(CB1, CB2) =(C3,C4) =(0,0)

    XB = (XB1,XB2) = (x3,X4) = (15,10)

    Z = CB1.XB1 + CB2.XB2 + CB3.XB3 = 0 (0) + 0 (0) + 0 (0) = 0

    Zj Cj = -Cj Z1 C1 = -5 dan Z2 C2 = -3CB1x= CB2 = 0 maka Zj =0 jadi Zj-Cj = -Cj hanya berlaku untuk tabel 1.

    Z1 = CB1 y11 + CB2 Y21 = 0(3) + 0(5 ) = 0

    Z2 = CB1 y12 + CB2 Y22 = 0(5) + 0(2 ) = 0

    Z3 = CB1 y13 + CB2 Y23 = 0(1) + 0(0 ) = 0

    Ternyata pemecahan ini belum optimal sebab masih ada Zj Cj < 0, 2 dari

    Zj-Cj yaitu -5 dan -3. Nilai kolom 1 nilainya paling negatif (negatif

    terbesar) maka A1 masuk basis dalam tabel baru, selanjutnya untuk

    menentukan baris keluar basis maka :

    XB1 = 15 = 5 ; XB2 = 10 = 2 nilai minimum baris kedua

    Y11 3 Y21 5

    Karena yang memberikan nilai minimum baris kedua maka A4 diganti oleh

    A1

    Baris 2=A4Diganti A1

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 32

    Pengisian baris 2 untuk tabel 2 sbb :

    Y20 = Y20 / Y21 = 10/5 = 2

    Y21 = Y21 / Y21 = 5/5 = 1

    Y22 = Y22 / Y21 = 2/5 = 0,4

    Y23 = Y23 / Y21 = 0/5 = 0

    Y24 = Y24 / Y21 = 1/5 = 0,2

    Untuk baris lainnya baris 1 dan 3 rumus :

    Y ij = Yij Yik Yrj

    Yrk

    Oleh karena untuk baris yang sama nilai Y ik / Y rk tidak berubah maka

    sebaiknya hitung lebih dahulu:

    Baris 1 :

    Yik / Yrk = 3/5 = 0,6

    Y1j = Y1j Y11 (Y2j)

    Y21

    Yij = Y1j 0,6 Y2j

    Y10 = 15 (0,6)(10) = 9

    Y12 = 5 (0,6)(2) = 3,8

    Y14 = 0 (0,6)(1) = -0,6

    Baris 3 : (Baris Zj-Cj)

    Y3k/Y2k = Y31/Y21 = -5/5 = -1

    Jadi Y2j = Y3j + Y2j

    Maka :

    Y30 = 0x9 + 5x2 = 0 + 10 = 10

    Y32 = 0x3,8 + 5x0,4 - 3 = 0 + 2 3 = -1

    Y34 = 0 + 1 = 1

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 33

    Tabel Menjadi :

    Cj 5 3 0 0

    CB VDB H A1 A2 A3 A4

    0 A3 9 0 (3,8) 1 -0,6

    5 A1 2 1 0,4 0 0,2

    Zj-Cj 10 0 -1 0 1

    A2 masuk

    Basis

    Pemecahan dasar baru ini belum optimal sebab Z2 C2 = -1 < 0

    Satu-satunya kolom 2 yang negatif maka A2 masuk basis. Untuk

    menentukan keluar basis :

    XB1 / Y12 = 9/3,8 dan XB2 / Y22 = 2/0,4

    Ternyata baris 1 yang memberikan nilai minimum . Maka Baris pertama

    A3 diganti A2.

    Baris pertama : Baris pertama dibagi elemen baris pertama :

    Y10 = 9/3,8 = 2,368

    Y13 = 1/3,8 = 0,2632

    Y14 = 0,6/3,8 = 0,1579

    Baris 2 :

    Yik / Yrk = Y22/Y12 = 0,4/3,8 = 0,1053

    Y2j = Y2j 0,1053 Y1j

    Maka :

    Y20 = 2 0,1053(9) = 1,053

    Y23 = 0 0,1053(1) = -0,1053

    Y24 = 0,2000 + 0,1053 (0,6) = 0,2632

    Untuk baris 3 :

    A3 Keluar

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 34

    Y30 = 3x2,368 + 5x1,053 = 12,37 dst

    Tabel Menjadi :

    Cj 5 3 0 0

    CB VDB H A1 A2 A3 A4

    3 A2 2,368 0 1 0,2632 -0,1579

    5 A1 1,053 1 0 -0,1053 0,2632

    Zj-Cj 12,37 0 0 0,2632 0,8421

    Soal Latihan :

    1. Berdasarkan pemrograman linier berikut, carilah penyelesaian

    optimalnya dengan menggunakan cara grafik & Simpleks.

    Fungsi tujuan : Maks Z = 5X1 + 10X2

    Dengan pembatasan : X1 + 4X2 82X1 + 2X2 10X1, X2 0

    2. Perusahaan membuat 2 jenis sarung tangan golf tipe penuh (A) dan

    tipe separo (B). Untuk tahun depan perusahaan menerima pesanan

    melebihi kapasitas. Perusahaan memiliki 450 jam tersedia pada

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 35

    bagian I (pemotongan dan penjahitan), 300 jam pada bagian II

    (penyempurnaan) dan 150 jam pada bagian III (pengepakan dan

    pengiriman). Waktu produksi yang diperlukan dan laba yang

    diperoleh per boks (12 buah) dari sarung tangan golf adalah sebagai

    berikut :

    Tipe Waktu produksi (jam/boks) Laba/boks

    I II III Laba/boks

    A 6 3 1 Rp. 30.000

    B 3 2 2 Rp. 25.000

    a. Bila perusahaan ingin mencapai laba maksimal, berapa boks dari

    tiap tipe sarung harus dibuat ?

    b. Berapa laba maksimum ?

    c. Berapa jam yang digunakan untuk tiap bagian ?

    BAB IV

    Model Transportasi

    Model transportasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari

    sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempat-tempat tujuan secara

    optimal. Distribusi dilakukan sedemikian rupa sehingga permintaan dari beberapa

    tempat tujuan dapat dipenuhi dari beberapa tempat asal sumber, yang masing-masing

    dapat memiliki permintaan atau kapasitas berbeda. Alokasi ini harus mempertimbangkan

    biaya pengangkutan yang bervariasi karena jarak dan kondisi antar lokasi yang berbeda.

    Dengan model transportasi dapat diperoleh alokasi yang dapat meminimalkan total biaya

    transportasi atau waktu pengiriman.

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 36

    Model transportasi dapat juga digunakan untuk masalah-masalah lain, misalnya

    penjadwalan dalam proses produksi, penempatan persediaan, atau pembelanjaan modal.

    Model

    Persamaan transportasi : m n

    Fungsi tujuan Z Min = Cij. Xiji=1 j=1

    m

    dengan pembatasan Xij = Si i=1

    n

    Xij = Djj=1

    ( I = 1,2,m dan j = 1,2,n)

    Di mana :

    Z = Total biaya transportasi

    Xij = Jumlah barang yang harus diangkut dari i ke j

    Cij = Biaya angkut per unit barang dari i ke j

    Si = Banyaknya barang yang tersedia di tempat asal i

    Dj = Banyaknya permintaan barang di tempat tujuan j

    m = Jumlah tempat asal

    n = Jumlah tempat tujuan

    Contoh dimana Demand = Supply :

    Suatu perusahaan mempunyai tiga buah pabrik di tiga tempat yang berbeda yaitu A1,

    A2, dan A3. produk yang dihasilkan dikirim ketiga buah lokasi penjualan, yaitu T1, T2

    dan T3. kapasitas pabrik, permintaan penjualan, dan biaya pengangkutan dari masing-

    masing pabrik ke masing-masing gudang penjualan sebagai berikut :

    Angka pada sudut kanan atas tiap kotak menunjukan biaya angkut per unit ( Cij ) dari

    lokasi asal Ai ke lokasi tujuan Tj.Xij menunjukan jumlah unit dikirim dari Ai ke Tj.

    Persoalannya adalah bagaimana mementukan alokasi pengiriman kain ( Xij ) dari ketiga

    pabrik ke tiga tempat penjualan agar biaya pengangkutan bisa seminimal mungkin :

    Pabrik

    GudangT1

    T2 T3 Kapasitas Pabrik

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 37

    A1 x11 x12

    x13 A1

    A2 x21 x22 x23 A2

    A3 x31 X32

    X33 A3

    Permintaan penjualan

    T1 T2 T3 D=S

    Dalam model matematik ( bentuk program linier ), persoalan dirumuskan :

    Fungsi tujuan Min Z = c11x11 +c12x12 + + c33x33

    Dengan pembatasan :

    X11 + X12 + X13 = 70

    X21 + X22 + X23 = 90

    X31 + X32 + X33 = 60

    X11 + X21 + X31 = 50

    X12 + X22 + X32 = 80

    X13 + X23 + X33 = 90

    Xij 0 ( i= 1, 2, 3 dan j = 1, 2, 3 )

    Pemecahan :

    Alokasikan sejumlah barang dimulai dari sel sudut kiri atas ke arah sebelah kanan

    bawah, dialokasikan hingga semua barang teralokasikan. Sel yang telah dialokasi

    disebut sel dasar, yang berjumlah m + n 1 ( pemecahan = 3 + 3 1 = 5 ) dan sel lain

    disebut sel bukan dasar.

    GudangPabrik

    T1 T2 T3 Kapasitas Pabrik

    A1 50 20

    70

    A260 30

    90

    A3

    60 60Permintaan penjualan

    50 80 90 220

    10

    10

    515 1520

    10 5

    520 5

    C13C11 C12

    C21 C22 C232

    C31 C32 C33

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 38

    Biaya angkut tahap ini adalah :

    = c11.x11 + c12.x12 + c21.x21 + c23.x23 + c33.x33

    = 50 x 10 + 20 x 10 + 60 x 15 + 30 x 15 + 60 x 5 = 2350

    Uji optimalisasi untuk menurunkan biaya angkut dengan menghitung Cij untuk sel

    bukan dasar dengan membuat jalur / putaran unik ( unique loop ) berbentuk segi empat /

    gerakan patah-patah, gerakan vertikal ke horizontal dan seterusnya.

    C13 = +C12 C22 + C23 C13 = +10 15 + 15 5 = 5

    C21 = +C11 C12 + C22 C21 = +10 10 + 15 20 = -5

    C31 = +C11 C12 + C22 C23 + C33 C31 = 10 10 + 15 15 + 5 10 = -5

    C32 = +C22 C23 + C33 C32 = +15 15 + 5 20 = -15

    Dari keempat Cij masih terdapat sel bernilai positif, penyelesaian belum optimal

    dilakukan perbaikan alokasi yang dapat menurunkan total biaya angkut, lakukan

    perbaikan.

    Untuk perbaikan , pilih sel bukan dasar dengan Cij positif terbesar untuk alokasi yang

    berasal dari salah satu sel dasar. Dari sel yang mempunyai koefisien biaya bertanda plus,

    pilih sel yang mempunyai alokasi terkecil. Pindahkan alokasi barang pada sel tersebut ke

    sel bukan dasar yang mempunyai nilai Cij terbesar tadi dan atur kembali alokasi

    keseimbangan D ( permintaan ) dan S (penawaran ).

    GudangPabrik

    T1 T2 T3 Kapasitas Pabrik

    A1 50 20 70

    A2 80 10 90

    A3 60 60

    Permintaan penjualan

    50 80 90 220

    Uji Optimalisasi

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 39

    C12 = +C13 C23 + C22 C12 = +5 15 + 15 10 = -5

    C21 = +C11 C13 + C23 C21 = +10 5 + 15 20 = 0

    C31 = +C11 C13 + C33 C31 = +10 5 + 5 - 10 = 0

    C32 = +C22 C23 +C33 C32 = +15 15 + 5 20 = -15

    Dari hasil Cij menunjukan penyelesaian sudah optimal dimana, :

    Pabrik A1 mendistribusikan ke T1 = 50 unit dan ke T3 = 20 unit

    Pabrik A2 mendistribusikan ke T2 = 80 unit dan ke T3 = 10 unit

    Pabrik A3 mendistribusikan ke T3 = 60 unit.

    Permintaan lebih besar dari suplai

    Maka alokasi awal adalah, sebagai berikut dan penyelesaian berikutnya sama dengan

    metode dimana D = S

    GudangPabrik

    T1 T2 T3 Kapasitas Pabrik

    A1 50 20 70

    A2 80 10 90

    A3 60 60

    A4 (dummy) 30 30Permintaan penjualan

    50 80 120 250

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 40

    SOAl LATIHAN :

    1. Perusahaan pelayanan jasa komputer mempunyai 3 pusat pelayanan dengan tenaga kerja yang bertugas untuk melayani lokasi A, B, C dan jumlah permintaan lokasi sebagai berikut :

    T1: Pusat pelayanan & Teknisi T2 : Lokasi dan jumlah permintaanPusat pelayanan Teknisi Pusat pelayanan Teknisi1 35 A 27

    2 25 B 333 25 C 20

    Rata-rata biaya yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk menuju ke masing-masing lokasi pelanggan sebagai berikut ( dlm Ribu rupiah ) :

    Dari A B CI 15 5 12II 6 3 10III 5 9 8

    2. Berikut ini adalah data biaya transportasi dan jumlah permintaan dan jumlah penawaran

    sebagai berikut :

    Pabrik \ Gudang A B C Jumlah SI 10 5 10 50II 20 15 15 70III 10 5 20 80Jumlah D 60 90 30

    Tentukan rencana distribusi yang dapat meminimalkan biaya transportasi !

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 41

    BAB V

    PERENCANAAN AGREGATE

    Strategi Perencanaan agregate :

    1. Melakukan variasi tingkat persediaan, jumlah karyawan dan waktu kerja

    dipertahankan tetap

    2. Subkontrak , Tenaga kerja tetap , tidak melakukan variasi jam kerja, bila D

    bertambah, sementara kapasitas produksi tidak cukup memenuhinya digunakan

    subkontrak akibatnya, HPProduksi tinggi, pesaing maju, mutu tidak terkontrol

    3. Menggunakan pekerja paruh waktu ( part time ), untuk tenaga kerja skill rendah

    seperti : restoran, toko eceran, swalayan, kelemahan Turn over tinggi

    4. Melakukan variasi jumlah tenaga kerja ( hiring ) / Lay off

    D > hiring / penambahan tenaga kerja

    D < lay off / pengurangan tenaga kerja

    5. Mempengaruhi permintaan

    D < lakukan promosi

    D > Demarketing

    6. Melakukan variasi jam kerja

    D > tambah jam kerja

    D < kurangi jam kerja

    7. Pemesanan tertunda selama periode permintaan tinggi ( Back Order )

    6 tahap yang ditentukan dalam perencanaan agregate :

    1. Tentukan tingkat D masing-masing periode

    2. Tentukan kapasitas waktu normal, lembur dan subkontrak

    3. Tentukan biaya tenaga kerja , biaya penambahan dan pengurangan personal,

    biaya penyimpanan persediaan, biaya kekurangan persediaan ( back log )

    4. Tentukan kebijaksanaan perusahaan terhadap tenaga kerja dan tingkat persediaan

    5. Kembangkan rencana alternatif dan uji total biaya

    6. Pilih alternatif yang memberikan total biaya terendah

    Metode :

    1. Melakukan Variasi Tingkat Persediaan

    2. Melakukan variasi jumlah tenaga kerja

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 42

    3. Mepertahankan jumlah karyawan dengan sistem subkontrak

    Data perkiraan permintaan PT.X

    Bulan Prakiraan Permintaan Jumlah hari kerja

    Januari 2.000 25

    Februari 2.100 24

    Maret 1.975 27

    April 2.200 26

    Mei 2.400 27

    Juni 2.500 26

    Total 13.175 155

    Biaya tenaga kerja ( perorang / hari ) Rp. 25.000

    Biaya penyimpanan persediaan ( perunit / bulan) Rp. 2.000

    Biaya Marginal subkontrak ( perunit ) Rp. 10.000

    Biaya penambahan tenaga kerja ( perorang ) Rp. 250.000

    Biaya pengurangan tenaga kerja ( perorang ) Rp. 500.000

    Jam kerja perhari 8 jam

    Persediaan awal 0

    Rata-rata produksi perunit = 1,5 jam

    Biaya kekurangan persediaan Rp. 2.000/unit

    Jawab :

    Melakukan variasi tingkat persediaan

    Bulan Prakiraan

    Permintaan

    Jumlah hari

    kerja

    Jumlah

    produksi

    Perubahan

    Persediaan

    Akumulasi

    persediaan

    Jan 2.000 25 2.125 125 125

    Febr 2.100 24 2.040 -60 65

    Mart 1.975 27 2.295 320 385

    Aprl 2.200 26 2.210 10 395

    Mei 2.400 27 2.295 -105 290

    Jun 2.500 26 2.210 -290 0

    Jumlah 13.175 155 13.175 1.260

    Produksi rata-rata perhari = 13.175 unit / 155 hari = 85 unit / hari

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 43

    Rata-rata jam produksi perunit 1,5 jam

    Maka 1 hari tenaga kerja bisa menghasilkan 8 jam : 1,5 = 5,33 unit / hari

    Maka untuk menghasilkan 85 unit diperlukan tenaga kerja : 85 / 5,33 = 15, 95 atau = 16

    orang .

    Jumlah produksi januari = 25 x 85 = 2.125

    Perubahan Ps = selisih Jumlah produksi dengan permintaan

    Januari = 2.125 2.000 = 125

    Akumulasi persediaan = Perubahan Ps bln n-1 + Perubahan Ps bulan n = Febr= 125 + -

    60 = 65

    Biaya adalah :

    Biaya tenaga kerja : 16 x 155 x 25.000 = 62 juta

    Biaya persediaan : 1.260 x 2.000 = 2,52 jt +

    TOTAL = 64,52 jt

    Melakukan variasi jumlah tenaga kerja

    Bulan Prakiraan Permintaan

    Jumlah hari kerja

    Tenaga kerja yg diperlukan

    Upah Tenaga Kerja ( Jt Rp )

    Penambahan tenaga kerja

    Pengurangan Tenaga kerja

    Jan 2.000 25 15 9,375 1Febr 2.100 24 17 10,2 2Mart 1.975 27 14 9,45 3Aprl 2.200 26 16 10,4 2Mei 2.400 27 17 11,475 1Jun 2.500 26 18 11,7 1 2Jumlah 13.175 155 62,6 jt 6 6

    Jumlah tenaga kerja : 16, rata-rata produksi perhari 5,33 unit

    Tenaga kerja januari = permintaaan : Jml hari kerja : rata-rata produksi perhari

    Januari = 2000 : 25 :5,33 = 15

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 44

    Upah tenaga kerja = jumlah hari kerja x tenaga kerja x biaya tenaga kerja perhari =

    25 x 15 x 25.000 = 9.375.000

    Biaya tenaga kerja = 62,6 jt

    Biaya penambahan tenaga kerja = 6 x 250.000 = 1,5 jt

    Biaya pengurangan tenaga kerja = 6 x 500.000 = 3 jt

    TOTAL = 67,1 jt

    Melakukan Subkontrak

    Bulan Prakiraan Permintaan

    Jumlah hari kerja

    Jumlah produksi

    Persediaan Jumlah yg disubkontrak

    Jan 2.000 25 1.866 134Febr 2.100 24 1.791 309Mart 1.975 27 2.015 40Aprl 2.200 26 1.940 260Mei 2.400 27 2.015 385Jun 2.500 26 1.940 560Jumlah 13.175 155 40 1.648

    Permintaan terendah Maret 1975 : 27 = 73,148

    Rata-rata produksi perhari 73,148 unit

    Setiap pekerja menghasilkan perhari 5,33 unit

    Maka tenaga kerja diperlukan= 73,148 : 5,33 = 13,72 atau 14 orang

    Maka perhitungan produksi januari : 14 x 25 x 5,33 = 1.866

    Biaya :

    Biaya Tenaga kerja : 14 x 155 x 25.000 = 54,25 jt

    Biaya persediaan : 40 x 2.000 = 0,08 jt

    Biaya subkontrak : 1.648 x 10.000 = 16,48 jt

    TOTAL = 70,81 jt

    SOAL LATIHAN :

    3. Perkiraan permintaan PT. AVS periode mendatang sebagai berikut :Bulan Jumlah Permintaan Jumlah Hari kerjaJanuari 1500 26Februari 1600 23Maret 1600 26April 1700 25

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 45

    Mei 1650 25Juni 1750 24Juli 1800 25Agustus 1900 24

    a. Buatlah statergi perubahan tenaga kerja apabila, Rata-rata produksi perorang 1 unit/jam, jumlah jam kerja 1 hari 8 jam, biaya tenaga kerja Rp. 15.000 perhari, biaya penambahan tenaga kerja Rp. 500.000perorang dan pengurangan tenaga kerja Rp. 750.000 perorang !

    b. Buatlah strategi variasi tingkat persediaan bila persediaan awal 60 unit, biaya pernyimpanan persediaan Rp 2500/unit/bulan dan biaya kekurangan persediaan Rp. 500/unit/bulan.

    c. Buatlah strategi subkontrak bila biaya subkontrak Rp. 4500/unitd. Strategi mana yang dipilih ?

    2. Sebuah perusahaan menghadapi permintaaan tahunan yang berfluktuasi sebagai berikut ;Triwulan 1 2 3 4Permintaan 700 1.100 1.200 1.000

    Pola produksi yang diterapkan yaitu masing-masing 800 unit pada triwulan 1 dan 2 serta 1.000 unit pada triwulan 3 dan 4, kekurangan permintaaan dipenuhi dengan subkontrak, Biaya penyimpanan Rp. 300/unit/triwulan. Biaya subkontrak Rp. 400/unit. Tenaga kerja yang berkerja tiap bulan adalah 12 orang dengan biaya Rp. 10.000 perhari. Hitunglah biaya yang timbul dengan strategi tersebut !

    BAB VI

    PERANCANGAN SISTEM KERJA

    Berkaitan dengan : Produktivitas, tenaga kerja ttg pelaksanaan operasi, menunjang

    tujuan , efisiensi & efektifitas, menurunkan kebosanan & meningkatkan kepuasan kerja.

    Rancangan kerja ( Job Design )

    Rincian isi & cara pelaksanaan tugas atau kegiatan yang mencakup mengerjakan

    tugas, bagaimana tugas dilaksanakan, dimana tugas dikerjakan dan hasil yang

    diharapkan

    Pendekatan dalam rancangan kerja :

    a. Manajemen ilmiah

    b. Pendekatan perilaku

    c. Pendekatan Sosioteknis

    a. Manajemen ilmiah

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 46

    Scientific manajemen oleh F.W. taylor, aliran efisiensi, konsep Labor

    specialization, pendekatan sistematis dan logis terhadap rancangan kerja, standar kinerja

    dan teknik dalam pengukuran kerja perorangan dan kelompok

    b. Pendekatan perilaku

    Mulai akhir th 50-an oleh frederick Herzberg, manusia adalah mahluk kompleks

    perlu pendekatan tertentu menangani yaitu dengan memperhatikan faktor perilaku dan

    pemenuhan kepuasan terhadap kemauan dan keinginan manusia

    Penyusunan rancangan kerja mempertimbangkan

    - Job Enlargment ( Perluasan kerja ) , Pemberian porsi kerja lebih besar secara

    horizontal , pekerjaan tambahan tersebut berada pada tingkat kecakapan dan

    tanggung jawab yang setara dengan pekerjaan semula

    - Job Enrichment ( Pengayaan kerja ), penambahan kerja dengan tanggung jawab

    yang lebih tinggi seperti perencanaan & pengendalian mis pencatatan barang

    menangani perencanaan barang

    - Job Rotation ( Pergantian / perputaran kerja ), penukaran tugas antara pekerjaan

    secara periodik untuk menghindari pekerjaan monoton

    C. Pendekatan Sosioteknis

    Oleh Eric Trist 1963 dimana pengembangan kerja tidak semata-mata

    mencerminkan teknologi yang paling ekonomis tapi juga memperhatikan faktor sosial

    tempat karyawan bekerja

    Teori sociotechnical sebagai dasar rancangan suatu tugas :

    Hambatan teknis Hambatan sosial

    Kelompok semua pekerjaan yang menitikberatkan pada hal-hal social yang menyangkut psikologi dan social pekerja

    Rancangan semua tugas yang fleksible dari sudut pandang criteria teknis Rancangan yang

    Layak dari sebuah keseimbangan optimum

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 47

    Titik pertemuan akan membawa semua kelompok tugas yang layak dan yang akan

    memuaskan baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan teknis.

    Pendekatan ini tidak hanya untuk merancang tugas tetapi juga merancang

    penyelenggaraan organisasi keseluruhan. Bila produksi ataupun kualitas menurun maka

    perbaikan yang harus dilakukan adalah :

    - Mengganti supervisi

    - Memilih pekerja

    - Menjalankan sistem penghargaan

    Analisis Metode

    Alat bantu :

    a. Bagan proses Aliran ( Flow Process Chart )

    Bagan ini menggambarkan urutan operasi, baik gerakan pekerjaan maupun aliran

    material

    Contoh :

    Bagan Proses AliranTugas : Permintaan uang kembalian

    AnalisD. Kolb

    Hal

    Operasi Pemin-dahan

    Inspeksi

    Penun-daan

    Penyim-panan

    Surat permintaan dibuat oleh kepala bagianDimasukan kedalam kantong

    Dibawa ke bagian keuangan

    Jumlah dan tanda tangan dicek

    Permintaan disetujui oleh bendahara

    Uang dihitung oleh kasir

    Jumlah dicatat dalam pembukuan

    Uang dimasukan kedalam amplop

    Dibawa kebagian semula

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 48

    Jumlah uang dicek terhadap permintaanTanda terima ditanda tangani

    Uang disimpan

    b. Bagan Pekerja Mesin ( Worker-Machine Chart )

    c. Bagan Proses Kelompok ( gang-process chart )

    Studi Gerakan

    Empat teknik yang digunakan :

    1. Prinsip Studi Gerakan, mengatur prinsip penggunaan tubuh manusia, Prinsip

    pengaruran tempat kerja dan prinsip design mesin dan peralatan.

    2. Analisis Therblig, dengan menggunakan elemen dasar gerakan yang diibaratkan

    huruf alfabeyt yang disusun membentuk kata.

    3. Studi Gerakan Mikro, mempelajari gerakan melalui gambar / film Cth ; Olahraga

    4. Peta / Bagan, bagan menganalisis pekerjaan yang menggambarkan gerakan

    simultan kedua belah tangan.

    Kondisi Kerja :

    Yang mempengaruhi :

    - Faktor fisik

    - Temperatur dan Kelembaban, suhu optimal 20 27 C , Kelembaban 30 50%

    - Ventilasi

    - Pencahayaan : Menurut Sanders, untuk pekerjaan yang tidak sering dilakukan

    tingkat cahaya ( iluminan ) 100 200 lx ( 10-20 fc), untuk perakitan barang kecil

    / halus 2.000 5.000lx

    - Warna : merah hangat , kuning segar, biru sejuk, hijau sering utk RS

    Merah utk daerah bahaya, ungu utk daerah bahaya radiasi, kuning utk

    daerah berhati-hati

    - Suara : dlm kantor 60dB , tidak boleh bekerja diatas 90dB selama 8jam berturut-

    turut

    Pengukuran Kerja (Work Measurement )

    3 cara :

    1. Studi waktu

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 49

    2. Standar waktu yang ditentukan sebelumnya

    3. Pengambilan sample kerja

    Studi waktu

    Ukuran sample

    n =

    xa

    sZ

    .

    . 2

    Z = Tingkat kepercayaan yang diingin

    s = Standar deviasi dari data observasi

    a = maksimum ketelitian yang diinginkan

    X = rata-rata hitung dari data observasi

    Apabila ketelitian yang diinginkan dinyatakan dalam unit waktu maka persamaan :

    n =

    e

    sZ. 2

    dimana e adalah maksimum ketelitian ( dlm unit waktu )

    Nilai z yang dipakai :

    Tingkat kepercayaan(%) Nilai Z

    90 1,65

    95 1,96

    99 2,58

    Menghitung rata-rata waktu :

    X = n

    x

    Peringkat kerja ( PR. Performance Rating ) dihitung dengan waktu normal ( NT ,

    Normal Time )

    NT = X x PR / 100

    Tetapkan faktor kelonggaran ( AF, Allowance factor )

    Utk kelongggaran dlm %

    AF = 1 + A

    A = Tolereansi kelonggaran

    Utk kelonggaran yang dinyatakan sebagai persentase dari jam kerja

    AF = ( 1 / ( 1-A )

    Hitung waktu standar ( ST, Standar Time )

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 50

    ST = NT x AF

    Standar waktu yang ditentukan sebelumnya ( preditermined Time Standar ), yang

    digunakan MTM ( Methods Time Measurement ) yang dikembangkan oleh Methods

    Engineering Council ) dimana waktu standar elemen dasar gerakan dinyatakan dengan

    unit ukuran waktu ( TMU ) yang setara dengan 0,00001 jam atau 0,0006 menit

    Pengambilan Sampel Kerja, dengan mengestimasi proporsi waktu dimana pekerja atau

    mesin melakukan pekerjaan

    Soal Latihan

    Contoh :

    Seorang anlisis waktu mengamati waktu yang diperlukan untuk penyelesaian suatu

    pekerjaan. Dari pengamatan diperoleh rata-rata hitung waktu tugas adalah 6,6 menit

    dengan standar deviasi 1,1 menit. Tingkat kepercayaan yang diinginkan 95%. Apabila

    maksimum kesalahan ditentukan sebesar 10% dari rata-rata waktu observasi, maka

    jumlah sample yang diperlukan adalah ?

    n =

    xa

    sZ

    .

    . 2 =

    10,06,6

    1,196,1

    x

    x 2 = 10,67

    Contoh :

    Hasil pengamatan terhadap lama suatu tugas selama 5 siklus berturut-turut menghasilkan

    data sebagai berikut : 10, 9, 10, 11, 10 menit. Apabila peringkat kinerja dari pekerja

    yang bersangkutan adalah 110% dan factor kelonggaran ditetapkan sebesar 20% dari

    waktu tugas, maka waktu standar untuk tugas tersebut sbb :

    10

    5

    101110910 x

    NT = 10 x 110 / 100 = 11 menit

    iST = 11 x ( 1 + 0,2 ) = 13,2 menit

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 51

    BAB VIIMANAJEMEN PERSEDIAAN

    Persediaan adalah bahan atau barang yang dismpan yang akan digunakan untuk

    memenuhi tujuan tertentu, mis : untuk digunakan dalam proses produksi / perakitan atau

    dijual kembali

    Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang

    jadi ataupun suku cadang. Apabila persediaan besar akan timbul biaya persediaan dan

    persediaan kecil terjadi kekurangan persediaan.

    Fungsi persediaan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan :

    1) Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman barang

    2) Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus

    dikembalikan.

    3) Menghilangkan resiko kenaikan harga barang/inflasi.

    4) Menghilangkan resiko kesulitan bahan yang tidak tersedia dipasaran ( bahan

    musiman )

    5) Mendapatkan keuntungan dari potongan kuantitas

    6) Memberikan pelayanan kepada langganan

    Keenam fungsi tersebut maka dapat dikelompokan 4 jenis persediaan :

    1. Fluktuation stock untuk fluktuasi persediaan2. Anticipation Stock Menghadapi permintaaan yang diramalkan3. Lot size inventory persediaaan yang diadakan dalam jumlah yang

    lebih besar

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 52

    4. Pipeline Inventory Persediaan yang sedang dalam proses pengiriman dari tempat asal barang dipergunakan.

    Klasifikasi ABC

    Kelas A, volume rupiah tinggi (70-80%), jumlah sedikit 20% jumlah persediaaan.

    Kelas B : Nilai volume menengah (15-25%) dan sekitar 30% jumlah persediaan

    Kelas C : Nilai volume rupiah rendah (5-15%) , jumlah sekitar 50% dari jumlah

    persediaan.

    Metode EOQ(Economic Order Quantity )

    Biaya pemesanan pertahun = frekuensi pesanan x biaya pesanan

    = D/Q x S

    Biaya penyimpanan pertahun = persediaan rata-rata x biaya penyimpanan

    = Q/2 x H

    Total biaya pertahun = Biaya pemesanan + biaya penyimpanan

    = D/Q x S + Q/2 x H

    EOQ terjadi bila biaya pemesanan = biaya penyimpanan

    D/Q x S = Q/2 x H

    H

    DSQ

    2

    H = h x C

    Contoh :

    D = 12.000 unit

    S = Rp. 50.000

    h = 10%

    C = Rp. 3000

    H = 300

    _____

    EOQ = 2 x 12.000 x 50.000 = 2.000 unit 300

    F = D/Q = 12.000 : 2.000 = 6 kali / tahun

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 53

    T = Jumlah hari kerja pertahun : Frekuensi pesanan

    = 365 : F = 61 hari

    Model Persediaan dengan pemesanan tertunda

    b = on hand inventory

    Q b = back order ( jumlah barang yang dipesan oleh pembeli tetapi belum dapat

    dipenuhi )

    Total biaya persediaan = biaya pemesanan + biaya penyimpanan + biaya kekurangan

    persediaan

    Biaya penyimpanan untuk setiap siklus pesanan :

    = b2 H

    2D

    Frekuensi pesanan pertahun = D / Q maka biaya penyimpanan pertahun :

    = b2 H

    2Q

    Biaya kekurangan persediaan pertahun

    = (Q-b) 2 .B

    2Q

    TC = D/Q. S + b2. H + (Q-b) 2 .B

    2Q 2Q

    Maka nilai Q dapat diperoleh :

    B

    HB

    H

    DSQ

    2

    Maka b juga dapat diperoleh dengan :

    HB

    B

    H

    DSb

    2

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 54

    Model Persediaan dengan potongan kuantitas :

    TC = D/Q S + Q/2 .H + DC

    Prosedur penyelesaian :

    1. Hitung EOQ pada harga terendah. Bila EOQ fisible ( jumlah yang dibeli sesuai

    dengan harga yang dipersyaratkan ) maka kuantitas tersebut dipilih

    2. Bila EOQ tidak fisible hitung total biaya pada kuantitas terendah pada harga

    tersebut.

    3. Hitung EOQ pada harga terendah berikutnya. Bila fisible hitung total biayanya.

    Kemudian bandingkan total biaya dari kuantitas pesanan yang telah dihitung.

    Kuantitas optimal adalah kuantitas yang mempunyai total biaya terendah.

    4. Apabila langkah 3 masih tidak fisible, ulangi langkah 2 dan 3 sampai memperoleh

    EOQ yang fisible atau perhitungan tidak mungkin lagi dilanjutkan .

    Contoh :

    Toko kamera mempunyai tingkat penjualan kamera jenis tertentu sebanyak 5.000 unit

    pertahun. Untuk setiap pengadaaan kamera, toko tersebut mengeluarkan biaya Rp.

    490.000 perpesanaan . Biaya penyimpanan kamera perunit/ tahun sebesar 20% dari nilai

    barang. Harga barang perunit sesuai dengan jumlah pembelian sebagai berikut :

    Daftar harga :

    Kuantitas

    Pesanan(Unit)

    Harga/unit(Rp)

    < 500 50.000

    500 999 49.000

    1.000-1.999 48.500

    2.000-2.999 48.000

    3.000 47.500Penyelesaian : pada harga 47.500

    ____________________________

    EOQ = 2 x 5.000 x 490.000 / 0,2 x 47.500 = 718EOQ tidak fisible karena harga 47.500 berlaku untuk pembelian lebih dari 3.000 unit

    TC = (5.000/3.000) x 490.000 + (3.000/2) x 0,2 x 47.500 + 5.000 (47.500)

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 55

    = 252.566.667

    Berikutnya pada harga 48.000

    ____________________________

    EOQ = 2 x 5.000 x 490.000 / 0,2 x 48.000 = 714EOQ tidak fisible karena harga 47.500 berlaku untuk pembelian lebih dari 2.000- 2.999

    unit

    TC = (5.000/2.000) x 490.000 + (2.000/2) x 0,2 x 48.000 + 5.000 (48.000)

    = 250.825.000

    Berikutnya pada harga terendah berikutnya 48.500

    ____________________________

    EOQ = 2 x 5.000 x 490.000 / 0,2 x 48.500 = 711EOQ tidak fisible karena harga 48.500 berlaku untuk pembelian lebih dari 1.000-1.999

    unit

    TC = (5.000/1.000) x 490.000 + (1.000/2) x 0,2 x 48.500 + 5.000 (48.500)

    = 249.800.000

    Berikutnya pada harga terendah berikutnya 49.000

    ____________________________

    EOQ = 2 x 5.000 x 490.000 / 0,2 x 49.000 = 707EOQ fisible karena harga 49.000 berlaku untuk pembelian lebih dari 500-999 unit

    TC = (5.000/707) x 490.000 + (707/2) x 0,2 x 49.000 + 5.000 (49.000)

    = 251.929.000

    Rangkuman perhitungan :

    Harga/unit Kuantitas Pembelian

    EOQ Fisible / tidak

    Q yang fisible

    Total Biaya(ribu)

    47500 3.000 718 tidak 3.000 252.56748000 2.000-2.999 714 Tidak 2.000 250.82548500 1.000-1.999 711 Tidak 1.000 249.80049000 500 999 707 ya 707 251.930

    Total biaya terendah Rp. 249.800.000 maka jumlah pesanan yang paling optimal 1.000

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 56

    unit meskipun EOQ fisible 707 unit.

    Soal :

    Toko kamera mempunyai tingkat penjualan kamera jenis tertentu sebanyak 5.000 unit

    pertahun. Untuk setiap pengadaaan kamera, toko tersebut mengeluarkan biaya Rp.

    450.000 perpesanaan . Biaya penyimpanan kamera perunit/ tahun sebesar 20% dari nilai

    barang. Harga barang perunit sesuai dengan jumlah pembelian sebagai berikut :

    Daftar harga :

    Kuantitas Pesanan(Unit) Harga/unit(Rp)

    < 1.000 5000

    1.000 1.499 4800

    1.500-2.999 4650

    3.000-4.999 4500

    5.000 4200

    SOAL LATIHAN MID:

    1. Apabila perusahaan butuh peralatan 25.000 unit /pertahun . Biaya pemesanan 5.000 dan biaya penyimpanan 5% dari nilai barang, harga barang sbb :

    Kuantitas

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 57

    d. Strategi mana yang dipilih ?

    3. Suatu perusahaan pemeliharaan mesin-mesin diesel memiliki 2 alternatif lokasi yang akan dipakai sebagai tempat usahanya , yaitu lokasi A yang berada di pusat juta/tahun, sedangkan lokasi B sebesar Rp 12,5 juta /tahun. Biaya variable yang meliputi biaya tenaga kerja, transportasi dn bahan pembantu masing-masing sebesar Rp. 20.000 dan Rp. 25.000 per mesin untuk lokasi A dan B. Lokasi manakah yang sebaiknya dipilih apabila perkiraan pasar menunjukan order sebesar a. 400 mesin/tahun dan b. 600 mesin/tahun

    4. Tiga macam barang produksi masing-masing harus diproses melalui 3 macam mesin. Mesin pertama, kedua dan ketiga hanya dipakai masing-masing selama 60 jam, 40 jam dan 80 jam selama seminggu. Barang pertama diproses melalui mesin pertama , kedua, dan ketiga masing-masing memerlukan waktu selama 3 jam, 2 jam dan 1 jam. Barang kedua selama 2 jam , 1 jam dan 3 jam dan barang ketiga selama 2 jam, 2 jam dan 2 jam. Satu satuan barang pertama, kedua dan ketiga apabila dijual dapat menghasilkan keuntungan masing-masing sebesar Rp. 2.000, Rp. 4.000 dan Rp. 3.000. Berapa produksi masing-masing barang selama 1 minggu agar dapat dicapai jumlah keuntungan yang maksimum dengan memperhatikan pembatasan bahwa mesin tidak bisa bekerja lebih lama dari waktu yang disebutkan diatas . Gunakan metode Simpleks!

    5. Metode Transportasi, baiya ttransportasi sebagai berikut, selesaikan dengan

    metode transportasi

    Gudang

    Pabrik

    G1 G2 G3 G4 G5 S

    P1 5 8 6 6 3 80

    P2 4 7 7 6 5 60

    P3 8 4 6 6 4 110

    D 40 40 50 40 80 250

    6. Perkiraan permintaan PT. AVS periode mendatang sebagai berikut :Bulan Jumlah Permintaan Jumlah Hari kerjaJanuari 1500 26Februari 1600 24Maret 1600 26April 1700 27Mei 1650 27Juni 1750 26Juli 1800 27Agustus 1900 26

    a. Buatlah statergi perubahan tenaga kerja apabila, Rata-rata produksi perorang 1 unit/jam, jumlah jam kerja 1 hari 8 jam, biaya tenaga kerja Rp. 15.000 perhari, biaya penambahan tenaga kerja Rp. 400.000perorang dan pengurangan tenaga kerja Rp. 650.000 perorang !

    b. Buatlah strategi variasi tingkat persediaan bila persediaan awal 60 unit, biaya pernyimpanan persediaan Rp 2500/unit/bulan dan biaya kekurangan persediaan Rp. 500/unit/bulan.

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 58

    c. Buatlah strategi subkontrak bila biaya subkontrak Rp. 4500/unitd. Strategi mana yang dipilih ?

    6. Apabila perusahaan butuh peralatan 30.000 unit /pertahun . Biaya pemesanan 5.000 dan biaya penyimpanan 5% dari nilai barang, harga barang sbb :Kuantitas

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 59

    BAB VIIIPERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL

    MRP ( Material Requirement Planning ) adalah suatu konsep dalam manajemen

    produksi yang membahas cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan barang dalam

    proses produksi, sehingga barang yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai dengan yang

    direncanakan.

    Tujuan MRP :

    1. Meminimalkan Persediaan.

    2. Mengurangi resiko keterlambatan.

    3. Komitmen realistis.

    4. Meningkatkan efisiensi.

    Sistem MRP

    Jadwal induk produksi

    Perencanaan Kebutuhan Material

    Rencana Pembelian Rencana Produksi Jangka pendek

    Daftar material Jadwal induk produksi Catatan Persediaan

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 60

    Minggu ke

    1 2 3 4 5 6 7 8

    A 60 50 60 50 60 70 70 70

    B 60 100 120 140

    Struktur produk

    Kursi Level 0

    F-305

    (1)

    Level 1..

    Kaki kursi Jok Sandaran tangan

    S-311 A-315 P-313

    (1) (1) (2)

    Rangka jok Busa Kain jok level 2........

    S-322 R-424 R-425

    (1) (1) (1)

    Daftar Material kursi

    Level Nomor

    Identifikasi

    Nama Komponen Unit yang

    diperlukan

    0 F-305 Kursi 1

    1 S-311 Kaki kursi 1

    1 P-313 Sandaran tangan 2

    1 A-315 Jok 1

    2 S-322 Rangka jok 1

    2 R-424 Busa 1

    2 R-425 Kain jok 1

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 61

    Istilah-istilah :

    1. Gross requirements (GR) Kebutuhan kasar, keseluruhan jumlah item ( komponen

    yang diperlukan pada suatu periode.

    2. Schedule receipts ( SR ) penerimaan yang dijadwalkan, jumlah item yang akan

    diterima pada suatu periode tertentu berdasarkan pesanan yang telah dibuat.

    3. On-hand inventory (OI) persediaan ditangan, proyeksi jumlah persediaan pada akhir

    suatu periode dengan memperhitungkan jumlah persediaan yang ada ditambah

    dengan jumlah item yang akan diterima atau dikurangi dengan jumlah yang

    dipakai/dikeluarkan dari persediaan pada periode tsb.

    4. Net Requirement (NR) kebutuhan bersih, jumlah kebutuhan bersih pada suatu

    periode yang akan datang.(GR-OI)

    5. Planned order release (PO) pelepasan pemesanan yang direncanakan , jumlah item

    yang direncanakan untuk di pesan untuk dapat memenuhi perencanaan pada masa

    yang akan datang.

    6. Current Inventory, jumlah material yang secara fisik tersedia digudang pada awal

    periode

    7. Allocated; jumlah persediaan yang sudah ada, tetapi telah direncanakan untuk

    dialokasikan pada suatu penggunaan tertentu.

    8. Lead time ; waktu tenggang yang diperlukan untuk memesan/membuat suatu barang

    sejak saat pesanan/pembuatan dilakukan sampai barang tersebut diterima/selesai

    dibuat.

    Proses MRP :

    1. Netting, menghitung kebutuhan bersih

    2. Konversikan menjadi kuantitas pesanan

    3. Menempatkan pelepasan, hitung tenggang waktu, agar penuhi pesanan.

    4. Menjabarkan rencana produk akhir ke kebutuhan kasar.

    Contoh proses MRP

    Jadwal induk produksi kursi selvina seat

    Week 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Kursi 140 160

    Data komponen kursi

    Le Part Description Lead Make(M) or

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 62

    vel number time(week) Buy(B)

    0 F-305 Kursi 1 M

    1 S-311 Kaki kursi 2 B

    1 P-313 Sandaran tangan 2 B

    1 A-315 Jok 1 M

    2 S-322 Rangka jok 2 B

    2 R-424 Busa 1 B

    2 R-425 Kain Jok 1 B

    Penerimaan Pesanan (SR) yang direncanakan

    Part

    Number

    Schedule

    receipt

    Due date

    S-311 80 1

    P-313 250 2

    300 5

    S-322 150 2

    R-424 120 1

    Data persediaan

    Part

    Number

    Current

    Inventory

    Allocated

    F-305 50 20

    S-322 100 30

    7R-425 80 10

    ANALISIS KEBUTUHAN KOMPONEN KURSI

    Item : Kursi Part Number : F-305Week 1 2 3 4 5 6 7 8 9GR 140 160

    SROI 30 30 30 30 30NR 110 160PO 110 160

    Item : Kaki kursi Part Number : S-311Week 1 2 3 4 5 6 7 8 9GR 110 160

    SR 80

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 63

    OI 80 80 80 80NR 30PO 30 160

    Item : Sandaran tangan Part Number : P-313Week 1 2 3 4 5 6 7 8 9GR 220 320SR 250 300OI 250 250 250 550 330 330 330 10NRPO

    Item : Jok Part Number : A-315Week 1 2 3 4 5 6 7 8 9GR 110 160SROINR 110 160PO 110 160

    Item : Rangka jok Part Number : S-322Week 1 2 3 4 5 6 7 8 9GR 110 160SR 150OI 70 220 220 110 110 110NR 50PO 50

    Item : Busa Part Number : R-424Week 1 2 3 4 5 6 7 8 9GR 110 160SR 120OI 120 120 120 10 10 10NR 150PO 150

    Item : Kain jok Part Number : R-425Week 1 2 3 4 5 6 7 8 9GR 110 160SROI 70 70 70NR 40 160PO 40 160

    Ringkasan kebutuhan material dan jadwal pemesananPart number Item Week number AmountS-311 Kaki kursi 3 30

    6 160

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 64

    S-322 Rangka jok 5 50R-424 Busa 6 150R-425 Kain jok 3 40

    6 160

    SOAL LATIHAN :

    Contoh proses MRP 1:

    Jadwal induk produksi kursi selvina seat

    Week 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Kursi 120 140

    Data komponen kursi

    Level Part

    number

    Description Lead

    time(week)

    Make(M) or

    Buy(B)

    0 F-305 Kursi 1 M

    1 S-311 Kaki kursi 2 B

    1 P-313 Sandaran

    tangan

    1 B

    1 A-315 Jok 2 M

    2 S-322 Rangka jok 2 B

    2 R-424 Busa 1 B

    2 R-425 Kain Jok 2 B

    Penerimaan Pesanan yang direncanakan

    Part Number Schedule receipt Due date

    S-311 80 1

    P-313 250 2

    250 6

    S-322 100 2

    R-424 90 1

    Data persediaan

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 65

    Part

    Number

    Current

    Inventory

    Allocated

    F-305 50 10

    S-322 70 0

    R-425 40 20

    Number : F-305 KursiWeek 1 2 3 4 5 6 7 8 9GR 120 140

    SROI 40 40 40 40 40NR 80 140PO 80 140Number : F-311 Kaki KursiWeek 1 2 3 4 5 6 7 8 9GR 80 140SR 80OI 80 80 80 80 -NR 140PO 140Number : P-313 Sandaran tanganWeek 1 2 3 4 5 6 7 8 9GR 160 280SR 250 250OI 250 250 250 90 340 340 60 60NRPONumber : A-315 JokWeek 1 2 3 4 5 6 7 8 9GR 80 140SROINR 80 140PO 80 140Number : S-322 Rangka jokWeek 1 2 3 4 5 6 7 8 9GR 80 140SR 100OI 70 170 90 90 90NR 50

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 66

    PO 50Number : R-424 Busa Week 1 2 3 4 5 6 7 8 9GR 80 140SR 90OI 90 90 10 10 10NR 130PO 130

    Number : R-425 Kain jokWeek 1 2 3 4 5 6 7 8 9GR 80 140SROI 20 20NR 60 140PO 60 140

    Kesimpulan :

    Rencana Produksi

    F-305 Kursi minggu 5 = 80 dan minggu 8 = 140

    A-315 Jok minggu 3 = 80 dan minggu 6 = 140

    Rencana Pembelian

    F-311 Kaki kursi minggu 6 = 140

    S-322 Rangka jok minggu 4 =50

    R-424 Busa minggu 5 = 130

    R-425 Kain jok minggu 1 = 60 dan minggu 4 = 140

  • Modul / Diktat Manajemen Operasional FE UPI YPTK

    Penerbit : Universitas Putra Indonesia YPTK 2010 67

    Contoh latihan 2 M proses MRP

    Jadwal induk produksi kursi selvina seat

    Week 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Kursi 130 150

    Data komponen kursi

    Level Part number Description Lead time(week) Make(M) or Buy(B)

    0 F-305 Kursi 1 M

    1 S-311 Kaki