Top Banner

of 64

MODUL ML BP FIXcdg

Jul 06, 2018

Download

Documents

Deny
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    1/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X

    DISUSUN BERDASARKAN KURIKULUM MUATAN LOKAL

    SMK NEGERI BALI MANDARA

    Bahan Ajar

    Pendidikan Budi PekertiUntuk Siswa SMK Kelas X Semester 2

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    2/64

     

    i

    Kata Pengantar

    Dewasa ini era globalisasi dan informasi sedang merambah ke segala penjuru

    termasuk Indonesia. Bagi bangsa Indonesia khususnya, banyak manfaat yang diperoleh

    darinya, tetapi di sisi lain sekecil apapun tentu akan memiliki dampak negative, baik

    terhadap dunia politik, perekonomian, social budaya, maupun terhadap prilaku

    seseorang. Oleh karena itu, agar kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia tidak

    terkikis oleh pengaruh dari luar, salah satu upaya untuk menangkal dan

    menanggulanginya, kiranya pendidikan budi pekerti harus diajarkan kepada semua

    anak sedini mungkin.

    Bahan ajar ini mengandung pesan tentang bagaimana hubungan antara manusia

    dengan tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya (Tri Hita

    Karana).

    Semoga bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi semua anak-anak didik kita semua.

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    3/64

     

    ii

    DAFTAR ISI

    Halaman Depan

    Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………………………………… i

    Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………………………………………..  ii

    Bab 1 Gotong royong ………………………………………………………………………………………………………………. 1

    A. Pengertian ……………………………………………………………………………………………………………… 2

    B. Alasan Melaksanakan Gotong Royong ……………………………………………………………………. 7

    C. Manfaat Gotong Royong …………………………………………………………………………………………  9

    D. Menggali Nilai-nilai Budi Pekerti dari Semangat Gotong Royong ……………………………. 10

    Rangkuman ……………………………………………………………………………………………………………………………..  11

    Soal Latihan …………………………………………………………………………………………………………………………….  11

    BAB 2 Memupuk Rasa Kesetiakawanan …………………………………………………………………………………… 12

    A. Pengertian ……………………………………………………………………………………………………………… 13

    B. Kesetiakawanan Sosial ................................................................................................ 14

    C. Nilai Moral Kesetiakawanan Sosial …………………………………………………………………………. 17

    D. Kewajiban Masyarakat Dalam Memelihara Fakir Miskin

    dan anak-anak Terlantar………………………………………………………………………………….  19

    Rangkuman ……………………………………………………………………………………………………………………………..  22

    Soal Latihan …………………………………………………………………………………………………………………………….  22

    BAB 3 Tata Krama …………………………………………………………………………………………………………………….  24

    A. Pengertian ………………………………………………………………………………………………………………  25

    B. Lahirnya Tata Krama ………………………………………………………………………………………………. 26

    C. Makna Tata Krama …………………………………………………………………………………………………. 27

    D. Tata Krama Dalam Kehidupan Sehari-hari ………………………………………………………………  29

    E. Tuntutan Tingkah Laku Dalam Bertata Krama …………………………………………………………  31

    Rangkuman ……………………………………………………………………………………………………………………………..  35

    Soal Latihan …………………………………………………………………………………………………………………………….  36

    BAB 4 Norma ……………………………………………………………………………………………………………………………  37

    A. Pengertian ………………………………………………………………………………………………………………  38

    B. Macam-macam Norma Yang Berlaku Di Masyarakat ………………………………………………  39

    C. Tuntutan tingkah laku dalam Menjunjung Tinggi Norma Dalam Kehidupan ……………  43

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    4/64

     

    iii

    Rangkuman ……………………………………………………………………………………………………………………………..  45

    Soal Latihan …………………………………………………………………………………………………………………………….  45

    BAB 5 Pola Hidup Sederhana ……………………………………………………………………………………………………  47

    A. Pendahuluan …………………………………………………………………………………………………………..  48

    B. Arti dan Ciri-ciri Pola Hidup Sederhana ……………………………………………………………………  49

    C. Mengembangkan Sikap Dan Perilaku Pola Hidup Sederhana …………………………………..  51

    D. Keserasian Hidup Dengan Masyarakat Sekitar ………………………………………………………..  53

    E. Menunjukkan Nilai-Nilai Budi Pekerti dari Sikap Pola Hidup Sederhana ………………….  54

    F. Keuntungan Pola Hidup Sederhana …………………………………………………………………………  56

    Rangkuman …………………………………………………………………………………………………………………………….  58

    Soal Latihan ……………………………………………………………………………………………………………………………  58

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    5/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X

    Gotong Royong

     

    1 Standar Kompetensi

    1.  Mendeskripsikan nilai-nilai konsep hubungan manusia dengan manusia

    Kompetensi Dasar

    1.1 Menerapkan semangat gotong royong

    Indikator

    1.1.1 Mendeskripsikan pengertian kebersaman dan gotong royong

    1.1.2 Menjelaskan alasan dilaksanakanya gotong royong

    1.1.3 Menjelaskan manfaat gotong royong

    1.1.4 Menggali nilai-nilai budi pekerti dari semangat gotong royong

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    6/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X2

    Manusia merupakan mahluk individu sekaligus mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial

    manusia tidak bisa hidup sendiri, selalu tergantung dengan yang lain. Kehidupan manusia dalam

    masyarakat tidak terlepas dari interaksi sosial antar sesamanya. Dalam kehidupan bermasyarakat,

    diperlukan adanya kerja sama dan sikap gotong royong didalam menyelesaikan permasalahan.

    Dengan gotong royong problem yang ada dalam masyarakat akan dpat diatasi dengan mudah, cepat

    dan efisien. Sistem gotong royong ini akan sangat membantu warga masyarakat terutama

    masyarakat yang kurang mampu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

    Bagi bangsa indonesia istilah gotong royong merupakan istilah yang sudah tidak asing,

    sebab hal ini sudah ada sejak dahulu kala, dan sudah menjadi kebiasaan nenek moyang kita. Gotong

    royong sudah dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, dan merupakan ciri khas bangsa

    Indonesia. Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang   berarti bekerja bersama-

    sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan.

    Katanya berasal dari gotong  = bekerja, royong  =

    Bersama-sama dengan musyawarah, Pancasila, hukum

    adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong

    menjadi dasar Filsafat Indonesia seperti yang

    dikemukakan oleh M. Nasroen.

    Gotong-royong sebagai bentuk solidaritas sosial, terbentuk karena adanya bantuan dari

    pihak lain, untuk kepentingan pribadi ataupun kepentingan kelompok, sehingga di dalamnya terdapat

    sikap loyal dari setiap warga sebagai satu kesatuan. Dalam hal ini, Parson (1951 : 97  –  98)

    mengemukakan, “Kehidupan warga suatu komunitas yang terintegrasi dapat dilihat dari adanya

    solidaritas di antara mereka melalui tolong-menolong tanpa keharusan untuk membalasnya, seperti

    adanya musibah atau membantu warga lain yang dalam kesusahan. Tetapi tolong menolong seperti

    ini menjadi suatu kewajiban, untuk saling membalas terutama dalam hal pekerjaan yangberhubungan dengan pertanian atau di saat salah satu warga melakukan perayaan. Begitu pula,

    apabila terdapat pekerjaan yang hasilnya untuk kepentingan bersama, maka diperlukan pengerahan

    tenaga dari setiap warga melalui kerjabakti.”  

    Kegiatan gotong-royong dilakukan warga komunitas, baik yang berada di perdesaan

    maupun di perkotaan, yang penting mereka dalam kehidupannya senantiasa memerlukan orang lain.

    Di perkotaan nilai gotong-royong ini sangat berbeda dengan gotong-royong di pedesaan, karena di

    perkotaan segala sesuatu sudah banyak dipengaruhi oleh materi dan sistem upah, sehingga akan

    diperhitungkan untung-ruginya dalam melakukan gotong-royong, sedangkan di perdesaan gotong-

    Gambar 1.1 Gotong royong kemerdekaan R.I

    Pengertian A

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    7/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X3

    royong belum banyak dipengaruhi oleh materi dan sistem upah sehingga kegiatan gotong-royong

    diperlukan sebagai suatu solidaritas antar sesama dalam satu kesatuan wilayah atau kekerabatan.

    Dalam hal ini Koentjaraningrat (1984 : 7) mengemukakan kegiatan gotong-royong di pedesaan

    sebagai berikut,

    1.  Dalam hal kematian, sakit, atau kecelakaan, di mana keluarga yang sedang menderita itu

    mendapat pertolongan berupa tenaga dan benda dari tetangga-tetangganya dan orang lain

    sedesa;

    2.  Dalam hal pekerjaan sekitar rumah tangga, misalnya memperbaiki atap rumah, mengganti

    dinding rumah, membersihkan rumah dari hama tikus, menggali sumur, dsb., untuk mana

    pemilik rumah dapat minta bantuan tetangga-tetangganya yang dekat dengan memberi

    bantuan makanan;

    3.  Dalam hal pesta-pesta, misalnya pada waktu mengawinkan anaknya, bantuan tidak hanya

    dapat diminta dari kaum kerabatnya, tetapi juga dari tetangga-tetangganya, untuk

    mempersiapkan dan penyelenggaraan pestanya;

    4.  Dalam mengerjakan pekerjaan yang berguna untuk kepentingan umum dalam masyarakat

    desa, seperti memperbaiki jalan, jembatan, bendungan irigasi, bangunan umum dsb., untuk

    mana penduduk desa dapat tergerak untuk bekerja bakti atas perintah dari kepala desa.

    Gotong-royong dapat dikatakan sebagai ciri dari bangsa Indonesia terutama mereka yang

    tinggal di pedesaan yang berlaku secara turun temurun, sehingga membentuk perilaku sosial yang

    nyata kemudian membentuk tata nilai kehidupan sosial. Adanya nilai tersebut menyebabkan gotong-

    royong selalu terbina dalam kehidupan komunitas sebagai suatu warisan budaya yang patut

    dilestarikan. Hubungannya gotong-royong sebagai nilai budaya, maka Bintarto (1980 : 24)

    mengemukakan, Nilai itu dalam sistem budaya orang Indonesia mengandung empat konsep, ialah :

    1.  Manusia itu tidak sendiri di dunia ini tetapi dilingkungi oleh komunitinya, masyarakatnya dan

    alam semesta sekitarnya. Di dalam sistem makrokosmos tersebut ia merasakan dirinya

    hanya sebagai unsur kecil saja, yang ikut terbawa oleh proses peredaran alam semestayang maha besar itu.

    2.  Dengan demikian, manusia pada hakekatnya tergantung dalam segala aspek

    kehidupannya kepada sesamanya.

    3.  Karena itu, ia harus selalu berusaha untuk sedapat mungkin memelihara hubungan baik

    dengan sesamanya terdorong oleh jiwa sama rata sama rasa, dan

    4.  selalu berusaha untuk sedapat mungkin bersifat konform, berbuat sama dengan

    sesamanya dalam komuniti, terdorong oleh jiwa sama tinggi sama rendah.

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    8/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X4

    Gotong-royong sebagai bentuk integrasi, banyak dipengaruhi oleh rasa kebersamaan antar

    warga komunitas yang dilakukan secara sukarela tanpa adanya jaminan berupa upah atau

    pembayaran dalam bentuk lainnya, sehingga gotong-royong ini tidak selamanya perlu dibentuk

    kepanitiaan secara resmi melainkan cukup adanya pemberitahuan pada warga komunitas mengenai

    kegiatan dan waktu pelaksanaannya, kemudian pekerjaan dilaksanakan setelah selesai bubar

    dengan sendirinya. Adapun keuntungan adanya gotong-royong ini yaitu pekerjaan menjadi mudah

    dan ringan dibandingkan apabila dilakukan secara perorangan; memperkuat dan mempererat

    hubungan antar warga komunitas di mana mereka berada bahkan dengan kerabatnya yang telah

    bertempat tinggal di tempat lain, dan; menyatukan seluruh warga komunitas yang terlibat di

    dalamnya. Dengan demikian, gotong-royong dapat dilakukan untuk meringankan pekerjaan di lahan

    pertanian, meringankan pekerjaan di dalam acara yang berhubungan dengan pesta yang dilakukan

    salah satu warga komunitas, ataupun bahu membahu dalam membuat dan menyediakan kebutuhan

    bersama.

    Gotong-royong dalam bentuk tolong menolong dilakukan secara sukarela untuk membantu

    orang lain, tetapi ada suatu kewajiban sosial yang memaksa secara moral bagi seseorang yang telah

    mendapat pertolongan tersebut untuk kembali menolong orang yang pernah menolongnya, sehingga

    saling tolong menolong ini menjadi meluas tanpa melihat orang yang pernah menolongnya atau

    tidak. Dengan demikian, bahwa tolong menolong ini merupakan suatu usaha untuk menanam budi

    baik terhadap orang lain tanpa adanya imbalan jasa atau kompensasi secara langsung ataspekerjaan itu yang bersifat kebendaan, begitupula yang ditolong akan merasa berhutang budi

    terhadap orang yang pernah menolongnya, sehingga terjadilah keseimbangan berupa bantuan

    tenaga yang diperoleh bila suatu saat akan melakukan pekerjaan yang sama. Dalam hal ini Tashadi

    dkk. (1982 : 78) mengemukakan, “Kom pensasi atau balas jasa dalam hal tolong menolong itu tidak

    diwujudkan dengan sejumlah nilai uang, tetapi jasa yang telah diberikan itu akan lebih menjamin

    hubungan kekeluargaan yang baik di antara mereka yang bersangkutan atau berhubungan karena

    adanya suatu peristiwa. Apabila kompensasi atau jasa itu diwujudkan dengan sejumlah nilai uang,

    maka jarak sosial akan terjadi yang mengakibatkan nilai-nilai batin menjadi renggang yang akhirnyamendesak nilai itu sendiri. Demikian peristiwa ini banyak kita lihat dewasa ini di berbagai tempat di

    daerah pedesaan”. 

    Bersamaan dengan tumbuhnya penduduk, maka kegiatan tolong menolong mulai

    memunculkan adanya pamrih, walaupun tidak secara langsung dalam bentuk imbalan nyata, tetapi

    imbalan yang sama seperti telah diberikan, sebagaimana Kayam kemukakan,

    “bahwa kebersamaan atau kolektivitas dari masyarakat pertanian sederhana akan segera berubah

    begitu manusia pertanian menyadari hal milik pribadi. Begitu dia membuat klaim terhadap sebidang

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    9/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X5

    lahan, ... agaknya, dia menjadi sadar bahwa permintaan tolong kepada tetangganya untuk

    menggarap lahan akan harus memperhatikan tolong menolong yang lain. Apabila sebelumnya dia

    kerja bersama-sama, beramai-ramai dengan tetangganya, "tanpa suatu pamrih", sekarang dia masih

    bekerja bersama-sama tetapi dengan "pamrih". Pamrih adalah harapan terhadap suatu imbalan. ...

    apakah itu imbalan berupa ganti pertolongan pada waktu dia nanti memerlukannya.”  

    Kegiatan kerjabakti sebagai gotong-royong dilakukan secara serentak untuk

    menyelesaikan suatu pekerjaan yang hasilnya dimanfaatkan bersama. Kadangkala kerjabakti

    semacam ini menjadi pengertiannya menjadi tidak jelas dengan adanya kerjabakti secara sukarela

    dan secara paksaan, seperti yang di kemukakan Koentjaraningrat (dalam Sajogyo dan Sajogyo,

    1992 : 38), Mengenai gotong-royong kerjabakti kita juga harus membedakan antara

    1.  Kerjasama untuk proyek-proyek yang timbul dari inisiatif atau swadaya warga para warga

    desa sendiri dan

    2.  Kerjasama untuk proyek-proyek yang dipaksakan dari atas.

    Warga Komunitas suatu saat akan memiliki kegiatan yang memerlukan bantuan dari warga

    lainnya, yaitu penyelenggaraan khitanan, perkawinan atau dalam pembuatan rumah mereka. seperti

    yang dikemukakan Kayam sebagai berikut, “Seorang petani ... yang mengajak tetangga-

    tetangganya beramai-ramai membantunya mendirikan rumah sudah harus tahu bahwa dia harus

    menyediakan makanan dan minum bagi yang membantunya, dan pada gilirannya pada satu waktu

    nanti harus bersedia ikut bergotong-royong mendirikan rumah atau pekerjaan beramai-ramai.”  

    Pengolahan lahan pertanian secara berpindah-pindah sulit dilaksanakan apabila dilakukan

    sendiri oleh pemiliknya, karena untuk mengerjakan lahan pertanian dari awal pembukaan lahan

    sampai pada panen memerlukan banyak curahan tenaga. Sebagaimana Kayam mengemukakan,

    “Prinsip mendasar dari suatu masyarakat pertanian pada akhirnya adalah penggarapan lahan

    sebagai sumber dan kelangsungan kehidupan dan penghidupan. Penggarapan lahan itu

    berkembang dalam waktu yang tidak terlalu lama menjadi penggarapan yang tidak dapat lagi

    dikerjakan sendirian bahkan juga pada waktu anak-anaknya sudah dapat membantu turun ke lahan.Kebersamaan akhirnya tidak dapat dihindarkan lagi sebagai prinsip kehidupan bermasyarakat dari

    manusia yang berkembang menggarap lahan. Ia membutuhkan kawan-kawan untuk membagi

     pengalaman, pengamatan dan penghayatan tentang berbagai gejala alam akhirnya membagi pula

    tentang kesimpulan semua itu. Kesimpulan bersama itu dapat berkembang menjadi sistem nilai

    hidup bermasyarakat atau sistem kepercayaan”  

    Tashadi dkk (1982 : 52) mengemukakan, gotong-royong atau tolong menolong dalam

    bidang pertanian, “Dalam setiap kegiatan gotong -royong tolong menolong atau sambatan ini, setiap

    orang dapat mengikutinya. Bahkan kalau hal ini dianggap sebagai suatu kewajiban sosial bagi warga

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    10/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X6

    masyarakat itu semuanya akan terlibat. Akan tetapi dalam bidang mata pencaharian, khususnya di

    daerah pedesaan adalah bidang pertanian, maka kegiatan ini hanya melibatkan beberapa orang

    sebagai pesertanya, yang jelas mereka yang terlibat itu adalah petani atau penduduk di desa yang

    mempunyai pekerjaan sebagai petani, naik ia petani yang memiliki tanah pertanian maupun ia

    sebagai buruh tani. “  

    1.  Pengelolaan pertanaman padi memerlukan jumlah tenaga banyak dalam waktu tertentu

    yang singkat, sehingga anggota petani sendiri tak mampu menyelesaikannya,

    2.  Setiap tani kita praktis mengusahakan tanaman padi sehingga dalam pembalasan jasa

    nampak sungguh keseimbangannya dan

    3.  Perasaan senasib antara petani, menyebabkan mereka tak ingin bahwa temannya sampai

    mengalami kesulitan dalam pengelolaan padi, suatu jenis tanaman pokok yang merupakan

    urat nadi kehidupan.

    Kekeluargaan merupakan sendi dan dasar kehidupan masyarakat bangsa Indonesia. Dari

    rasa kekeluargaan maka munculah sifat-sifat kebersamaan, dan dari kebersamaan muncul sikap

    gorong royong. Adapun makna gotong royong adalah:

    1.  Gotong royong adalah bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan pekerjaan, dan secara

    bersama-sama menikmati pekerjaan tersebut secara adil.

    2.  Gotong royong adalah bekerja tanpa pamrih umtuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau

    pekerjaan yang hasilnya dapat bermanfaat bagi semua orang.

    3.  Gotong royong ini merupakan budaya bangsa Indonesia yang merupakan cermin adanya

    suatu kesatuan yang berciri kekeluargaan.

    4.  Gotong royong ini dilakukan secara sukarela oleh semua warga dengan kemampuannya.

    5.  Gotong royong ini merupakan keinsyafan, kesadaran, serta semangat untuk mengerjakan

    dan menanggung akibat dari suatu karya, terutama karuntuk mengerjakan dan

    menanggung akibat dari suatu karya, terutama karya/kerja ya/kerja yang besar-besar,

    secara bersama-sama, secara serentak, beramai-ramai tanpa terbesit dibenaknya untukmemikirkan kepentingan/keuntungan pribadi.

    Motif dari gotong royong ini selalu mengedepankan kebahagiaan bersama. Gotong ryong

    mengandung unsur tolong menolong, dan saling membantu. Sifat gotong royong dan kekeluargaan

    ini pada pedesaan kelihatan sekali dalam pola kehidupan mereka, seperti memperbaiki dan

    membersihkan jalan, bekerja menanam padi disawah atau memperbaiki rumah.

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    11/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X7

    “  Gotong royo ng adalah pembantingan tulang

    bersam a, pemerasan kering at bersama,

    perjuangan bantu-membantu bersama.

    Amal semu a buat kepent ingan semua,

    keringat semua buat kebahagiaan semua”. 

    sepenggal ungkapan pidato Presiden Soekarno untuk menjadikan gotong royong

    sebagai landasan semangat membangun

    bangsa dihadapan peserta sidang

    BPUPKI 1 Juni 1945 

    Gotong royong bukanlah pameo asing di negeri ini, sudah sejak dulu para leluhur kita

    menjadikannya sebagai budaya bangsa. Wujudnya bisa dalam bentuk kerja bakti membangun

    sarana umum, membersihkan lingkungan, tolong menolong saat pesta pernikahan atau upacara

    adat, dan bahkan tolong menolong saat terjadi bencana alam. Biasanya bentuk pertolongan yang

    diberikan berupa bahan makanan, uang, dan tenaga.

    Derasnya arus globalisasi menjadikan aktualisasi dari pameo tersebut terseret jauh dari

    kehidupan masyarakat saat ini, gotong royong menjadi asing untuk disaksikan keberadaannya saat

    ini. Kita perlu jujur dan tidak lagi berpura-pura menutup mata pada kenyataan hari ini, bahwa gotong

    royong telah menjadi ‘budaya langka’. Benarkah demikian?

    Seiring berjalannya waktu, semangat kebersamaan pasca kemerdekaan Indonesia seolah

    terpinggirkan, dikucilkan atau disudutkan hanya kepada penduduk di wilayah pedalaman yang jauh

    dari pusat kota. Seolah istilah gotong royong menjadi ‘frasa kampungan’ bagi sebagian masyarakat,khususnya masyarakat kota. Masyarakat kota cenderung mengandalkan dinas kebersihan untuk

    urusan kebersihan atau satpam/hansip untuk urusan keamanan lingkungan. Sehingga gotong

    royong seolah hanya cocok diterapkan di wilayah perkampungan saja, sedangkan masyarakat kota

    tidak perlu lagi menerapkannya.

    Memudarnya nilai gotong royong dapat terjadi apabila rasa kebersamaan mulai menurun

    dan setiap pekerjaan tidak lagi bersifat sukarela, bahkan hanya dinilai dengan materi atau uang.

    Sehingga jasa selalu diperhitungkan dalam bentuk keuntungan materi, akibatnya rasa kebersamaan

    makin lama akan semakin menipis dan penghargaan hanya dapat dinilai bagi mereka yang memiliki

    Flash Back

    Gambar 1.2 Pidato Presiden Soekarno saat

    sidang BPUPKI tgl 1 juni 1945

    Alasan Melaksanakan Gotong Royong B

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    12/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X8

    dan membayar dengan uang. Kondisi yang serba materi seperti saat ini telah menjadikan nilai-nilai

    kebersamaan yang luhur semakin luntur dan tidak lagi bernilai. kita bisa memprediksi apa yang akan

    terjadi jika gotong royong semakin tersingkirkan, digantikan nilai-nilai individualisme yang lahir dari

    perkawinan antara kapitalisme dan neoliberalisme. Apa yang terjadi kemudian adalah semakin

    mudahnya bangsa ini dipecah-belah, dikotak-kotakan, dan diadu-domba oleh pihak asing yang tentu

    akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Imbasnya, warna merah putih yang sejatinya

    identitas kita akan terancam pudar, seiring dengan pudarnya semangat gotong royong itu sendiri.

    Gotong royong merupakan kegiatan yang perlu dilestarikan baik dalam kehidupan sebagai

    pribadi, masyarakat, bernegara, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena

    merupakan salah satu wujud sifat kekeluargaan dan kebersamaan. Apabila kita telah mampu

    melaksanakan gotong royong berarti kita telah melaksanakan perbuatan yang mulia, dan bermanfaat

    bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Gotong royong ini harus terus dikembangkan

    karena didalamnya terkandung nilai-nilai luhur yang mampu membangkitkan semangat persatuan

    dan kesatuan bangsa. Dengan demikian ada beberapa alasan melaksanakan gotong royong, yaitu:

    1.  Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, selalu tergantung pada

    yang lain.

    2.  Manusia harus memelihara hubungan baik dengan sesama agar tidak dikucilkan

    3.  Manusia tidak hidup sendiri, tetaoi dikelilingi oleh komunitasnya, masyarakat dan alam

    semesta.4.  Manusia harus sedapat mungkin berbuat sama dan bersama dengan sesamanya.

    Gambar 1.3 kegiatan gotong royong di pedesaan

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    13/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X9

    Semangat gotong royong sangatah penting dalam menciptakan masyarakat madani.

    Gotong royong merupakan bentuk kbersamaan yang tidak dapat digantikan dengan besarnya

    sebuah materi. Gotong royong patutlah digerakkan dalam ranah-ranah sosial yang lebih tinggi

    sampai tingkat terendah yaitu desa. Gotong royong merupakan momentum untuk menguatkan tali

    ikatan persaudaraan sehingga semangat kekeluargaan dan kebersamaan dalam kehidupan

    bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dapat terwujud.

    Gotong royong adalah bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, dan merupakan

    warisan budaya bangsa. Nilai dan perilaku gotong royong bagi masyarakat Indonesia sudah menjadipandangan hidup, sehingga tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kehidupannya sehari-hari. Sejak

    manusia bergabung dalam suatu masyarakat, maka, keselarasan menjadi suatu kebutuhan.

    Manusia hidup bermasyarakat jauh lebih menguntungkan, efisien dan efektif daripada hidup soliter,

    sendirian, pada waktu itu pula manusia belajar untuk menenggang dan bersikap toleran terhadap

    yang lain. Pada waktu dia tahu bahwa untuk menjaga kelangsungan hidupnya dia membutuhkan

    bekerja bersama orang yang kemudian mengikat diri dalam suatu masyarakat, manusia juga belajar

    memahami suatu pola kerjasama yang terdapat dalam hubungan antara anggota masyarakat

    tersebut.

    Gotong royong sebuah sistem kerja yang patut untuk kita pertahankan dan kita teruskan

    pada era sekarang ini. Tidak hanya bagi warga desa saja yang bisa melakukan gotong royong, warga

    kotapun tentunya harus bisa dan bahkan lebih baik. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan bagi yang

    tinggal diperkotaan, seperti membangun poskamling, membersihkan parit, membangun tempat

    ibadah, menjaga kebersihan lingkungan dan masih banyak lagi. Ketua RT dan RW sangat berperan

    penting dalam kegiatan gotong royong di lingkungannya.

    Manfaat dari kegiatan gotong royong adalah

    1.  Pekerjaan selesai dengan cepat tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.

    2.  Tanpa terasa persaudaraan dan kebersamaan warga semakin erat, yang pejabat kenal

    ddengan tetangga/pekerja burug, yang pedagang kenal dengan yang bekerja sebagai

    sopir, yang kaya kenal dengan yang miskin, begitu juga sebaliknya.

    3.  Keamanan lingkungan makin terjamin, denga rasa persaudaraan dan kebersamaan

    serta saling kenal warga tentunya jika ada pendatang baru ataupun ada tamu asing

    yang mencurigakan tentu warga akan cepat mengetahuinya.

    Manfaat Gotong Royong C

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    14/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X10

    4.  Ketentraman dan kedamaian akan diperoleh jika antar sesama warga saling peduli dan

    saling membantu dengan sesama warga lainnya.

    5.  Gotong royong tidak mengenal perbedaan, sehingga ketika dilaksanakan semua akan

    terasa sama.

    Dalam perspektif sosio budaya, nilai gotong royong adalah semangat yang diwujudkan

    dalam bentuk perilaku atau tindakan individu yang dilakukan tanpa pamrih (mengharap balasan)

    untuk melakukan sesuatu secara bersama-sama demi kepentingan bersama atau individu tertentu.  

    Budaya gotong royong adalah cerminan perilaku yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia sejak

    zaman dahulu. Bilamana dilakukan kajian di seluruh wilayah Indonesia, maka akan ditemukan

    praktek gotong royong tersebut dengan berbagai macam istilah dan bentuknya, baik sebagai nilai

    maupun sebagai perilaku.

    Bagi bangsa Indonesia, gotong royong tidak hanya bermakna sebagai perilaku,

    sebagaimana pengertian yang dikemukakan sebelumnya, namun juga berperan sebagai nilai-nilai

    moral. Artinya gotong royong selalu menjadi acuan perilaku, pandangan hidup bangsa Indonesia

    dalam berbagai macam wujudnya. Sebagaimana diketahui, setiap perilaku yang ditampilkan

    manusia selalu mengacu kepada nilai-nilai moral yang menjadi acuan hidupnya, pandangan

    hidupnya. Misalnya: manusia selalu mandi Karena mengacu kepada nilai kebersihan, jadi ketika ada

    orang berkata tidak mandi tidak apa-apa, itu berarti yangbersangkutan tidak menjadikan nilai

    kebersihan sebagai pandangan hidupnya.

    Nilai yang dapat digali dari Gotong royong adalah

    1.  Mandiri.

    2.  Kerja keras.

    3.  Rajin4.  Tanggung jawab

    5.  Produktif

    6.  Rela berkorban

    7.  Berinisiatif

    8.  Peduli

    9.  Peka10.  Suka menolong

    11.  Semangat kebersamaan

     

    Menggali Nilai-nilai Budi Pekerti dari Semangat Gotong Royong D

    Kegagalan dalam kemuliaan lebih baik daripada kejayaan

    dalam Kehinaan. Memberi sedikit dengan ikhlas pula lebih

    mulia dari memberi dengan banyak tapi di iringi riak.

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    15/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X11

    Soal-soal latihan

    1.  Gotong royong merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia.

    Jelaskan pengertian gotong royong.!

    2.  Sebutkan alasan melaksanakan gotong royong.!

    3.  Gotong royong memiliki arti penting dalam kehidupan. Sebutkan manfaat dari gotong

    royong.!

    4.  Sifat gotong royong dalam kehidupan masyarakat pedesaan masih sangat akrab. Sebutkan

    apa saja landasan dari gotong royong tersebut.!

    5.  Coba berikan contoh penerapan gotong royong dalam kehidupan berbangsa dan

    bernegara.!

    6.  Sebutkan manfaat dari gotong royong.!

    7.  Sebutkan contoh tanggung jawab yang terdapat dalam nilai-nilai moral yang ada dalam

    gotong royong.!

    8.  Sebutkan contoh gotong royong dalam lingkungan sekolah.!

    9.  Sebutkan nilai-nilai moral yang ada dalam gotong royong.!

    10.  Sebutkan unsur-unsur dalam gotong royong.!

    Bagi Bangsa Indonesia istilah gotong royong merupakan istilah yang

    sudah tidak asing lagi, sebab hal ini sudah ada sejak jaman dahulu kala, dansudah menjadi kebiasaan nenek moyang kita. Gotong royong sudah

    dilaksanakan dalam kegiatansehari-hari, merupakan salah satu ciri khas

    bangsa Indonesia. Gotong royong merupakan suatu kegiatan kekeluargaan

    saling membantu, atau melaksanakan pekerjaan bersama menurut batas

    kemampuan masing-masing, secara sukarela dan tanpa pamrih demi tujuan

    hidup bersama.

    Kekeluargaan merupakan sendi dan dasar kehidupan masyarakat

    bangsa Indonesia. Dari adanya rasa kekeluargaan maka munculah sifat-sifat

    kebersamaan dan dari kebersamaan muncul sikap gotong royong. Motif dari

    gotong royong selalu mengutamakan kebersamaan dan kebahagian bersama.

    Gotong royong mengandung unsur tollong menolong dan saling membantu.

    Gotong royong ini harus selalu dan terus dikembangkan karena

    didalamnya terkandung nilai nilai luhur yang mampu membangkitkan

    semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan demikian ada beberapa

    alasa melaksanakan gotong royong yaitu:

    a. Manusia merupakan mahluk sosial

    b. Manusia harus memelihara hubungan baik denga sesama

    c. Manusia tidak hidup sendiri tapi dikelilingi oleh komunitasnya,

    masyarakat dan alam semestanya.d. Manusia harus dapat berbuat sama dan bersama dengan bersamanya.

    Rangkuman

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    16/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X

    Memupuk Rasa Kesetiakawanan

     

    2  

     

    Standar Kompetensi

    1. 

    Mendeskripsikan nilai-nilai konsep hubungan manusia dengan manusia

     

    Kompetensi Dasar

    1.2 Memupuk rasa kesetiakawanan

     

    Indikator

    1.2.1 Mendeskripsikan pengertian kesetiakawanan

    1.2.2 Mengidentifikasi kewajiban masyarakat dalam memelihara fakir miskin dan

    anak-anak terlantar

    1.2.3 Menyebutkan contoh perilaku sebagai perwujudan kesetiakawanan dalam

    kehidupan bermasyarakat

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    17/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 13 

    Kata kesetiakawanan sudah sangat familiar di telinga kita. Dia merupakan salah satu nilai

    luhur bangsa yang harus dilestarikan. Kata kesetiakawanan berasal dari dua kata, yaitu kata “setia”

    dan “kawan”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa “setia” berarti berpegang

    teguh (dalam perjanjian, Janji, dsb), patuh dan taat (pada peraturan, kewajiban, tetap dan teguh

    hati). Kesetiaan adalah sikap teguh pada pendirian dan taat pada janji, aturan atau nilai-nilai yang

    sudah disepakati bersama. Kata “kawan” berarti orang yang sudah lama dikenal dan sering

    berhubungan dalam hal tertentu (dalam bermain, belajar bekerja dan lain sebagainya), teman

    sahabat, sekutu, orang ramah banyak. Kesetiakawanan adalah perasaan seseorang yang

    bersumber dari rasa cinta kepada kehidupan bersama atau sesama teman sehinggadiwujudkan

    dengan amal nyata berupa pengorbanan dan kesetiaan menjaga, membela, membantu, maupun

    melindungi terhadap kehidupan bersama.

    Kesetiakawanan merupakan salah satu

    nilai luhur bangsa yang harus dilestarikan. Dalam

    Undang-undang nomor 11 tahun 2009, kata

    kesetiakawanan dideskripsikan sebagai suatu

    kepedulian sosial untuk membantu orang lain

    yang membutuhkan pertolongan dengan empati

    dan kasih sayang. Deskripsi yuridis ini masih perlu

    dijabarkan lagi dengan jelas agar bisa

    diimplementasikan oleh masyarakat dalam

    kehidupan sehari-hari. Terdapat empat istilah kesetiakawanan yakni kepedulian sosial, empati dan

    kasih sayang.

    Dari rumusan undang-undang tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesetiakawanan sosial

    berasal dari kepedulian sosial yakni sikap memperhatikan kondisi lingkungannya, kemudian timbul

    perasaan empati yakni kesanggupan meneliti kesulitan orang lain, meningkat menjadi kasih sayang.

    Empati merupakan salah satu aspek kasih sayang.

    Kasih sayang sesungguhnya mengandung tiga nilai, yaitu :

    1. 

    Kasih sayang memberi tak harap kembali

    2.  Kasih sayang adalah memberi apa yang dibutuhkan, bukan menuruti keinginan.

    3.  Kasih sayang haruslah menjunjung kesetaraan terbebas darisikap superior dan

    inferior.Maksudnya, jangan sampai yang memberi merasa superior (merasa memiliki

    derajat lebih tinggi), dan yang diberi dianggap inferior (memiliki derajat lebih rendah).

    Pengertian A

    Gambar 2.1

    Rasa kesetiakawanan perlu dipupuk sejak dini

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    18/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 14 

    Memberi sesuatu kepada orang lain hendaknya didasari dengan ketulusan hati, dengan

    landasan bahwa apa yang kita miliki merupakan anugerah Tuhan, dan sebagai rasa syukur, kita

    harus mempersembahkan kernbali kepada BeHau baiksecara langsung, maupun melalui ciptaan

    Beliau. Karena itu, perlakuannya harus santun.

    Kesetiakawanan sosial sering juga disebut rasa solidaritas sosial. Kesetiakawanan Sosial

    adalah merupakan potensi spritual, komitmen bersama sekaligus jati diri bangsa. Oleh karena itu

    kesetiakawanan sosial merupakan nurani bangsa Indonesia yang teraplikasi dari sikap dan perilaku

    yang dilandasi oleh pengertian, kesadaran, keyakinan tanggung jawab dan partisipasi sosial sesuai

    dengan kemampuan dari masing-masing warga masyarakat dengan semangat kebersamaan,

    kerelaan untuk berkorban demi sesama, kegotong royongan dalam kebersarnaan dan kekeluargaan.

    Sikap-sikap seperti ini merupakan sikap-sikap mulia yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita.

    Dengan demikian kesetiakawanan sosial merupakan nilai dasar kesejahteraan sosial, modal sosial

    (social capital) yang ada dalam masyarakat, yang perlu secara terus-menerus digali, dikembangkan

    dan didayagunakan dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu masyarakat yang sejahtera.

    Sebagai nilai dasar kesejahteraan sosial, kesetiakawanan sosial harus terus direvitalisasi sesuai

    dengan kondisi aktual bangsa dan diimplementasikan dalam wujud nyata dalam kehidupan kita.

    Sesungguhnya, jiwa dan semangat kesetiakawanan sosial tersebut dalam perjalanankehidupan bangsa kita telah teruji dalam berbagai peristiwa sejarah. Kesetiakawanan merupakan

    salah satu nilai-nilai luhur bangsa yang harus dilestarikan. Contoh meningkatkan kemampuan

    menciptakan kehidupan yang berlandaskan prinsip-prinsip kesetiakawanan sosial:

    1. 

    Dllingkungan keluarga, bentuk kegiatannya seperti:

      Makan bersama dengan seluruh anggota keluarga.

      Beribadah bersama.

      Silaturahmi kepada sanak famili dan lain sebagainya.

    2. 

    Dilingkungan sekolah,bentuk kegiatannya seperti:  Membentuk kelompok belajar.

      Mengumpulkan dana untuk menolong orang lain yang mengalami musibah.

      Kerjabakti.

      Bakti sosial dan lain sebagainya.

    3.  Dilingkungan masyarakat

      Kerjabakti di lingkungan RT, misal membersihkan got, membersihkan tempat ibadah.

      Kerja bakti atau gotong-royong membangun jalan, jembatan.

     

    Menjaga fasilitas umum dan lain sebagainya.

    Kesetiakawanan sosial B

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    19/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 15 

    Sebagai bangsa Indonesia, kita harus membangun bangsa dan negara, di atas kepribadian

    kita sendiri. Untuk itu perasaan senasib dan sepenanggungan, perasaan kebersamaan dan

    kegotongroyongan, tetap harus kita jaga dan kita pelihara. Jika nilai-nilai tersebut tidak dipelihara

    dengan baik, maka bangsa kita akan mengalami krisis identitas. Kita tahu, dunia memang makin

    mengglobal, dan kitapun tidak mungkin menghindarinya. Disini diperlukan kecermatan dan

    kebijaksanaan, kita harus bisa memfilter budayabudaya yang masuk, sehingga tidak merusak nilai-

    nilai luhur yang telah diwarisi oleh nenek moyang kita. Jangan sampai karena pengaruh globalisasi

    menyebabkan hancurnya nilai-nilai yang menjadi ciri khas dari suatu bangsa. Nilai-nilai luhur yang

    kita anut itu adalah warisan bersama yang wajib kita pelihara, sebab dengan nilai-nilai luhur itu pula

    bangsa dan negara kita dapat berdiri kokoh.  

    Kesetiakawanan sosial tersebut

    berangkat dari sikap dan perilaku untuk

    bersimpati dan berempati kepada orang lain.

    Rasa simpati dapat terjalin secara timbal balik,

     jika kita saling mengenal dan mendalami. Jika kita

    bersimpati kepada orang lain, orang lain pun tentu

    akan bersimpati kepada kita, demikian

    sebaliknya. Di masa perjuangan kemerdekaan

    kita dulu, nilai-nilai kesetiakawanan sosial terbukti mampu mengantar bangsa kita memperoleh

    kemerdekaan. Tanpa kesetiakawanan sosial, mustahil akan terwujud Negara Kesatuan Republik

    Indonesia. Tanpakesetiakawanan sosial, tidak mungkin kita mampu mewujudkan masyarakat yang

    adil, aman, dan sejahtera yang kita harapkan bersama. Tanpa kesetiakawanan sosial yang kokoh,

    kita tidak mungkin mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Kita harus yakin, bahwa bangsa

    kita mampu berdiri sejajar denganbangsa-bangsa lain, dengan modal dasar kesetiakawanan sosial.

    Mengingat begitu pentingnya nilai-nilai kesetiakawanan sosial tersebut, maka upaya

    menanamkan kembali nilai-nilai kesetiakawanan sosial, harus dimulai sejak dini. Kita harus

    memulainya dari Iingkungan sosial terdekat. Kita dapat melakukan internalisasi dan eksternalisasi

    nilai-nilai kesetiakawanan sosial, mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, dan akhirnya

    padatatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Di lingkungan keluarga, boleh dikatakan, tidak

    ada keluarga yang tidak mempunyai masalah. Ada saja anggota keluarga yang menderita sakit,

    kekurangan biaya, baik untuk keperluan sehari-hari, maupun untuk pendidikan dan kesehatan.

     Akankah kita membiarkan anggota keluarga kita itu terus-menerus berada dalam kesusahan? Tentu

    tidak. Anggota keluarga yang lain, tentu berkewajiban untuk membantu. Paling tidak, meringankan

    kesulitan yang dihadapi.

    Gambar 2.2

    Bedah rumah sebagai salah satu bentuk kesetiakawanan

    sosial

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    20/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 16 

    Dalam kehidupan masvarakat, di kampung dan di desa, serta di sekitar tempat tinggal kita,

    orang yang mengalami kesulitan dan kesusahan selalu ada. Warga desa atau para tetangga tidak

    boleh membiarkan saja kesulitan dan kesusahan yang menimpa warga dan tetangganya. Sesama

    warga harus saling membantu, apapun yang dapat disumbangkan untuk meringankan kesulitan

    warga yang lain. Seluruh warga harus mer.asa bahwa kesulitan yang menimpa satu warga, adalah

    masalah bersama, yang perlu penanganan bersama. Tentu orang yang mengalami kesulitan juga

    harus bersikap aktif dan berupaya sungguh-sungguh untuk mengatasinya, tanpa semata-mata

    mengharapkan bantuan warga yang lain.

    Dalam kesetiakawanan, tidak ada lagi

    pertimbangan kebangsaan, keagamaan, politik

    dan sosial budaya. Kita wajib berbuat baik kepada

    sesama manusia apapun latar belakang

    budayanya, agamanya, rasnya, politiknya dan

    sebagainya, semua patut dibantu, sebagaimana

    Tuhan telah berbuat kepada diri kita masing-

    masing. Misalnya memberi pertolongan pada

    saatterjadi bencana alam, pertolongan akan

    diberikan kepada semua orang tanpa harus

    melihat dia itu dari mana, apa agamanya, dan sebagainya. Sikap ini merupakan sikap yang sangat

    diperlukan dalam kehidupan kita di dunia ini, dan karena kesetiakawanan ini dipandang penting,

    maka kesetiakawanan sosial diperingati setiap tahun, sebagai rasa syukur. Hari Kesetiakawanan

    Sosial Nasional atau Hari Sosial diperingati setiap tahun pada 20 Desember. Penetapan tanggal ini

    terkait peristiwa sejarah tatkala terjalin kemanunggalan atau kerjasama TNI dan rakyat saat agresi

    militer Belanda pada 1948.

    Hari Kesetiakawanan Sqsial Nasional (HKSN) yang jatuh setiap tanggal 20 Desember

    merupakan upaya bersama dari, oleh, dan untuk masvarakat guna melestarikan, meningkatkan dan

    mengembangkan Kesetiakawanan Nasional, di mana bangsa Indonesia telah berhasil memperoleh

    dan mempertahankan kemerdekaannya serta mengembangkan persatuan dan kesatuan bangsa.

    Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) juga merupakan upaya untuk

    mengenang, menghayati dan meneladani semangat persatuan, kesatuan, kegotongroyongan dan

    kekeluargaan rakyat Indonesia yang secara bahu membahu mempertahankan kedaulatan bangsa

    atas pendudukan kota . Yogyakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia oleh tentara Belanda pada

    tahun 1948. Kalau dulu rakyat bersama pejuang melawan penjajah, dalam dimensi sekarang kita

    harus bahu membahu melawan kemiskinan dan melawan tingginya tingkat korupsi yang

    menggerogoti bangsa Indonesia. Disinilah dibutuhkan tekad dan semangat rasa kesetiakawanan

    Gambar 2.2

    kesetiakawanan bukan hanya dimiliki oleh

    manusia

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    21/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 17 

    sosial yang kuat. Nilai nilai rasa kesetiakawanan kadang naik kadang turun. Saat Gunung Merapi

    meletus, rasa kesetiakawanan memiliki kekuatan yang dahsyat meskipun kala itu kita juga

    mengalami persoalan korupsi. Karena itulah perlu ada keteladanan dari para pemimpin agar

    masyarakat respek dan konsisten atas persoalan sosial yang dihadapi. Sehingga semangat

    kesetiakawanan sosial dapat berkembang kembali. Lihat saja masyarakat di pedesaan, untuk gotong

    royong saja kini mereka malas karena sudah bergelimpangan materi. Tingkat rasa individualisme

    telah banyak menggantikan semangat nilai-nilai kesetiakawanan sosial di masyarakat kita. Apabila

    kita simak kembali lintasan sejarah perjuangan bangsa kita dari masa ke masa, tampak jelas bahwa

    kesetiakawanan sosial itu merupakan salah satu anugerah nilai budaya bangsa kita yang telah

    merasuk ke dalam kalbu anak bangsa ini. 

    Kesetiakawanan sosial lahir bukan karena persoalan belas kasih (menerima), tetapi

    sebaliknya lahir dari semangat dan upaya membangun kepedulian bukan hanya dari satu pihak saja

    melainkan sinergisitas antara seluruh komponen yang ada. Andai kata satu RT atau RW

    mengimplementasikan rasa kesetiakawanan sosial kalau terus dipupuk akan menjadi jaring

    pengaman sosial yang sangat efektif dan strategis. Dalam suasana Hari Kesetiakawanan Sosial

    Nasional (HKSN) kita harus menyegarkan tekad untuk membangun kepercayaan. Kepercayaan

    kepada diri sendiri bahwa kita mampu mengatasi semua permasalahan yang ada. Peringatan Hari

    Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) merupakan momen yang setrategis dalam upaya merajut

    kebersamaan, kepedulian sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Kesetiakawanan sosial atau solidaritas sosial adalah perasaan seseorang yang bersumber

    dari rasa cinta kepada kehidupan bersama sehingga diwujudkan dengan amal nyata berupa

    pengorbanan dan kesediaan menjaga, membela, maupun melindungi terhadap kehidupan bersama.

    Dari pengertian kesetiakawanan tersebut kita bisa merasakan atau menilai rasa kemanusiaan

    seseorang. Rasa kesetiakawanan bermakna

    1.  Kepentingan pribadi tetap diletakkan dalam kerangka kesadaran kewajiban sebagai

    makhluk social da/am kehidupan bermasyarakat.

    2.  Kewajiban terhadap masyarakat dan bangsa dirasakan lebih besar dari kepentingan

     pribadinya. 

     Adapun nilai moral yang terkandung dalam Kesetiakawanan sosiat diantaranya secagai

    berikut:

    1.  Tolong menolong

    Nilai Moral Kesetiakawanan sosial C

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    22/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 18 

    Nilai moral ini tampak da/am kehidupan masyarakat, seperti: tolong menolong sesama

    tetangga. Misa/nya membantu korban bencana alam atau 'fnenengok tetangga yang sakit.

    2.  Gotong royong

    Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat

    suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berja/an dengan lanear, mudah dan ringan.

    Misalnya menggarap sawah atau membangun rumah.

    3.  Kerjasama

    Nilai moral ini mencerminkan sikap mau bekerja sama dengan orang lain walaupun berbeda

    suku bangsa, ras, warna kulit, serta tidak membeda-bedakan perbedaan itu dalam

    kerjasama.

    4. 

    Nilai kebersamaan

    Nilal moral ini ada karena adanya keterikatan diri dan kepentingan kesetiaan diri dan

    sesama, saling membantu dan membela. Contohnya menyumbang sesuatu ke tempat yang

    mengalami bencana, apakah itu kebaniiran, kelaporon atau diserang oleh bangsa lain.

    Rasa kesetiakawanan sosial harus dimiliki oleh setiap orang, setiap warga negara, sebab

    rasa kesetiakawanan sosial dapat menurnbuhkan sikap:

    1. 

    Tenggang rasa atau mau merasakan keprihatinan yang dialami oleh orang lain. Sikap ini

    akan mendorong seseorang untuk selalu berupaya memberikan pertolongan sesuai

    kemampuannya.

    2. 

    Tepa salira atau dapat merasakan perasaan orang lain.Sikapseperti inlakan dapat

    mendorong warga negara atau masyarakat untuk mengembangkan kehidupan yang diliputi

    oleh semangat saling menghormati dan saling menolong.

    Rasa kesetiakawanan sosial akan memupuk rasa nasionalisme, dan rasa nasionalisme ini

    harus terus dibina, karena rasa nasionalisme dapat mengatasi paham golongan, ras suku, agama

    dan menumbuhkan rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan bangsa. Hakekat nasionalisme

    Indonesia sebenarnya sudah terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, batang tubuh UUD 1945,

    ketetapanketetapan MPRserta perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

    Rasakesetiakawanan sosial akan dapat menimbulkan sikap yang tidak mementingkan diri

    sendiri, meningkatkan rasa kepedulian terhadap orang lain yang merupakan kewajiban hidup yang

    harus dilaksanakan dengan penuh ketulusan. Sikap seperti ini hendaknya diterapkan dalam

    kehidupan seharihari, sehingga kehidupan kita menjadi kondusif.

     Agar suasana hidup yang kondusif tersebut dapat tercapai maka perlu dihindari sikap-sikap

    sebagai berikut:

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    23/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 19 

    1.  Sukuisme, yaitu sikap yang menganggap suku bangsa sendiri yang paling balk, dan

    akibatnya akan selalu mementingkan suku bangsa sendiri dan mengabaikan kepentingan

    suku yang lain.

    2. 

    Khauvinisme yaitu sikap yang hanya mengunggulkan bangsa sendiri, dan merendahkan

    bangsabangsa lain

    3.  Ekstrimisme yaitu sikap keras mempertahankan pendirian dengan berbagai cara walaupun

    melanggar ketentuan-ketentuan dasar negara.

    4. 

    Propinsialisme yaitu sikap yang selalu berkutat dengan kepentingan propinsi atau daerah

    sendiri tanpa memperdulikan kepentingan bangsa yang lebih besar.

    Salah satu wujud dari rasa kesetiakawanan dari pemerintah adalah memelihara

    fakir miskin dan anak-anak terlantar. Fakir miskin adalah golongan yang sangat

    berkekurangan (sangat miskin). Kemiskinan merupakan masalah strategis dihadapi

    bangsa ini karena menyangkut nasib hidup rakyat dan perlu kebijakan kongkret dalam

    penanganan. Fakir Miskin" Seseorang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata

    pencaharian dan atau tidak mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok

    atau orang yang mempunyai sumber mata pencaharian akan tetapi tidak dapat

    memenuhi kebutuhan pokok keluarga yang layak bagi kemanusiaan. Diatur dalam

    Undang-Undang Dasar 1945 pasal34 tentang fakir miskin dan anak terlantar. Dalam Pasal

    34 undang-undang dasar 1945 menyatakan "Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar

    dipelihara oleh negara." Yang dimaksud dengan fakir miskin disini adalah orang yang sama

    sekali tidak mempunyai sumber pencarian dan tidak mempunyai kemampuan

    untukmemenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan.Fakir miskin dapat jugaberarti orang yang mempunyai sumber rnata pencarian tetapi tidak dapatmemenuhi

    kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan. Paragelandangan, pengemis, maupun

    anakanak jalanan dapat pula dikategorikan sebagai fakir miskin untuk kemudian

    dipelihara oleh negara. 

    Persoalan sosial masyarakat merupakan salah satu tantangan yang selalu

    dihadapi oleh suatu bangsa, tidak terkecuali bagi bangsa Indonesia. Salah satu persoalan

    sosial masyarakat yang sering dihadapi oleh negaraberkaitan dengan penanganan fakir

    Kewajiban Masyarakat Dalam Memelihara Fakir Miskin Dan Anak-Anak Terlantar  

    D

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    24/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 20 

    miskin dan anak terlantar. Berbagaiupaya telah dilakukan oleh pemerintah akan tetapi

    kenyataannya yang terjadi hingga saat inr terlihat masih belum dapat teratasi. Bahkan

    keberadaan fakir miskin dan anak terlantar semakin marak terlihat di tengah-tengah

    masyarakat, seperti menjadi pengemis, anak jalanan, pengamen, dan bahkan rnerijadi

    tuna susila. Munculnya persoalan seperti ini pada dasarnya sangat dilatar belakangi oleh

    kondisi ekonomi dari masyarakat.

    Kemiskinan merupakan masalah

    kompleks yang dihadapi oleh seluruh

    pemerintahan yang ada di dunia ini. Secara

    umurn kemiskinan lazim didefinisikan sebagai

    kondisi dimana seseorang tidak dapat

    memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka

    menuju kehidupan yang lebih bermartabat.

    Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang

    dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan antara lain tingkat pendapatan,

    kesehatan, pendidikan, aksesterhadap barang dan jasa, lokasi geografis, gender dan

    kondisi lingkungan.

    Badan Pusat Statistik (BPS)mengklaim, angka kemiskinan di Indonesia per Maret

    2011 turun 1juta orang atau 3,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun

    sebelumnya. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2011 mencapai 30,02juta orang,

    sedangkan·Maret 2010 berjumlah 31,02juta orang. Penduduk miskin menurut BPS adalah

    masyarakat yang pengeluran per bulannya sebesar atau kurang dari Rp 233.740 per kapita

    atau sekitar 0,85 dolar AS per kapita per hari. Data BPS menunjukan, sejak 2007 sampai

    2011 jumlah penduduk miskin di Indonesia terus mengalami penurunan.

    Secara umum langkah-Iangkah yang dapat dilakukan dalam memelihara fakir

    miskin dan anak terlantar adalah:

    1.  Melalui Departemen Sosial, dengan mendirikan panti-panti seperti : 

    -  Panti Wredhatama (untuk orang lanjut usia)

    -  Panti Putra Utama ( untuk anak-anak yang terlantar)

    Panti Asuhan ( untuk anak-anak yatim piatu)

    Gambar 2.3 potret keluarga yang terlantar 

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    25/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 21 

    2. 

    Melalui partisipasi masyarakat  

    Panti-panti yang ada dalam masyarakat ada juga yang didirikan oleh warga

    masyarakat secara pribadi, dan ada pula oleh kelompok dengan mengumpulkan

    dana dari masyarakat.

    Beberapa program pemerintah yang terus digalakkan dalam menanggulangi

    kemiskinan

    1.  Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok;

    2.  Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyot miskin;

    3. 

    Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan

    berbasis masyarakat;

    4. 

    Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar;

    5.  Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi

    masyarakat miskin. 

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    26/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 22 

    SOAL-SOAL LATIHAN

    1.  Jelaskan apa yang dimaksud dengan kesetiakawanan social!

    2.  Coba berikan contoh sikap kesetiakawanan di lingkungan keluarga!

    3. 

    Coba berikan contoh sikap kesetiakawanan di lingkungan sekolah!

    4.  Rasa kesetiakawanan dapat memupuk rasa kesatuan dan persatuan bangsa. Bagaimana

    pendapat anda terhadap pernyataan tersebut? Jelaskan jawaban anda!

    Kesetiakawanan adalah perasaan seseorang yang bersumber dari rasa

    cinta kepada kehidupan bersama atau sesama teman sehingga diwujudkan

    dengan amal nyata berupa pengorbanan dan kesediaan menjaga, membela,

    membantu, maupun melindungi terhadap kehidupan bersama.

    Kesetiakawanan merupakan salah satu nilai-nilai luhur bangsa yang harus

    dilestarikan. Dalam undang-undang nomor 11 tahun 2009, kata

    kesetiakawanan dideskripsikan sebagai suatu kepedulian sosial untuk

    membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan dengan empati dan

    kasih sayang.

    Kesetiakawanan sosial sering juga disebut rasa solidaritas sosial.

    Kesetiakawanan social adalah merupakan potensi spritual, komitmen bersamasekaligus jati diri bangsa. Kesetiakawanan sosial merupakan nurani bangsa

    Indonesia yang teraplikasi dari sikap dan perilaku yang dilandasi oleh

    pengertian, kesadaran, keyakinan tanggung jawab dan partisipasi sosial sesuai

    dengan kemampuan dari masing-masing warga masyarakat dengan semangat

    kebersamaan, kerelaan untuk berkorban demi sesama, kegotongroyongan

    dalam kebersamaan dan kekeluargaan.

    Mengingat begitu pentinya nilai-nilai kesetiakawanan sosial tersebut,

    maka upaya menanamkan kembali nilai-nilai kesetiakawanan sosial, harus

    dimulai sejak dini. Kita harus memulainya dari lingkungan sosial terdekat.

    Dalam kesetiakawanan, tidak ada lagi pertimbangan kebangsaan, keagamaan,pohtik dan sosial budaya. Kita wajib berbuat baik kepada sesamamanusia

    apapun latar belakang budayanya, agamanya, rasnya, politiknya dan

    sebagainya, semuanya patutdibantu, sebagaimana Tuhan telah berbuat

    kepada diri kita masing-masing

    Salah satu wujud dari rasa kesetiakawanan dari pemerintah adalah

    memelihara fakir miskin dan anak-anakterlantar. Hal initelah diaturdalam

    Pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan “Fakir miskin dan anak-

    anak yang terlantar dipelihara oleh Negara” 

    Rangkuman

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    27/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 23 

    5.  Sebutkan nilai moral yang terkandung dalam kesetiakawanan social!

    6. 

    Kasih saying sesungguhnya mengandung tiga nilai, coba sebutkan!

    7.  Penetapan tanggal 20 desember sebagai hari kesetiakawanan sosila terkait dengan

    peristiwa apa?

    8. 

    Sebutkan nilai moral yang terkandung dalam kesetiakawanan!

    9.  Sebutkan sikap-sikap yng perlu dihindari dari rasa kesetiakawanan social!

    10.  Sebutkan panti-panti yang didirikan oleh Departemen social!

    Diskusi!

    Coba diskusikan, sudahkah kalian menerapkan rasa kesetiakawanan social dalam

    kehidupan sehari-hari?a

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    28/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X

    Tata Krama

     

    3  

     

    Standar Kompetensi

    2. 

    Menerapkan nilai-nilai konsep hubungan manusia dengan manusia

     

    Kompetensi Dasar

    2.1 Menjelaskan pengertian tata karma

     

    Indikator

    2.1.1 Mengidentifikasi kunci sukses dalam pergaulan

    2.1.2 Mendeskripsikan makna tata krama

    2.1.3 Menguraikan lahirnya tata krama

    2.1.4 Mendeskripsikan makna pengertian tata krama

    2.1.5 Menggali nilai-nilai budi pekerti dari tata krama

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    29/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 25 

    Secara harfiah, kata tata karma terdiri dari dua kata yaitu tata yang berarti adat, aturan,

    norma, peraturan. Kata krama berarti sopan santun. Jadi tata krama artinya adat sopan santun,

    kebiasaan sopan santun atau tata sopan santun. Tata krama adalah kebiasaan sopan santun yang

    disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat.

    Tata krama atau adat sopan santun atau yang biasa disebut etiket telah menjadi bahan

    dalam hidup kita, ia telah menjadi persyaratan dalam hidup sehari-hari, malahan menjadi meningkat

    dan sangat berperan untuk memudahkan manusia diterima di masyarakatnya. Pada waktu anda

    masih kanak-kanak, secara tidak sadar orang tua anda telah melatih anda agar menerima pemberian

    orang dengan tangan kanan,lalu mengucapkan terima kasih.

    Tata krama adalah kebiasaan. Kebiasaan ini merupakan tata cara yang lahir dalam

    hubungan antar manusia. Kebiasaan ini muncul karena adanya aksi dan reaksi dalam pergaulan.

    Sebagai contoh, kalau orang indonesia setuju dengan apa yang dikemukakan ia akan mengangguk-

    anggukan kepalanya. Sebaliknya di negeri lain ada yang menyatakan setuju dengan menggeleng-

    gelengkan kepalanya

    Menurut para ahli, tata krama/etika tidak lain adalah perilaku, adat kebiasaan rnanusia

    dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk,

    sepert yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :

    1.  Menurut Drs. O. P Simorangkir, tata krama atau etika sebagai pandangan manusia dalam

    berpengaruh dalam berpakaian menurut ukuran dan nilai yang baik

    2.  Menurut Drs. SidiGajalba, Dalam sistematika filsafat, tata krama adalah teori tentang tingkah

    laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik maupun buruk, sejauh yang dapat

    ditentukan oleh akal.3.  Drs. H. Burhanudin Salam tata krama atau etika adalah filsafat yang berbicara mengenai

    nilai dan norma yang prilaku manusia dalam hidupnya.

    4. 

    Bertens menyatakan :

    tata krama etika memiliki 3 arti yaitu: 

    a.  Etika dalam arti nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan bagi

    seseorang atau suatu kelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya.

    b. 

    Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral dimasukan sebagai kode etik.

    c. 

    Etika dalam arti ilmu tentang yang baik atau buruk.

    Pengertian A

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    30/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 26 

    Tata krama atau adat sopan santun atau etiket telah menjadi dasar dalam kehidupan kita,

    ia telah menjadi persyaratan dalam menjalani kehidupan di masyarakatnya. Tata krama sangat besar

    pengaruhnya terhadap harkat dan martabat manusia.

    Manusia merupakan individu dan sekaligus makhluk sosial. Sebagaimakhluk individu setiap

    manusia memiliki ego yang merupakan ciri khas, yang berbeda satu dengan yang lain. Sebagai

    makhluk social manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Sebagai makhluk sosial

    sudah tentu akan bergabung dengan manusia-manusia yang lain. Dalam hidup bersama ini maka

    terjadi pula penggabungan berbagai ego atau berbagai karakteryang berbeda-beda. Agar hubungan

    masing-masing orang dapat berjalan selaras, harmonis dan damai, maka perlu adanya aturan-aturan

    yang rnengatur. Aturan-aturan tersebut su'dah merupakan kesepakatan bersama, yang kemudian

    lama-kelamaan menjadi kebiasaan.

    Tata krama adalah kebiasaan. Kebiasaan ini nierupakan tata cara yang lahir dalam

    hubungan antar manusia. Kebiasaanini muncul karena adanya aksi dan reaksi dalam pergaulan.

    Kebiasaan ini semula berlaku dalam lingkungan terbatas, lama-kelamaan dapat merambat ke

    lingkungan masvarakat yang lebih luas. Dalam perkembangan selanjutnya kebiasaan tersebut

    diarahkan dan pada akhirnya diterima menjadi suatu kesepakatan bersama, suatu perjanjian tak

    tertulis, suatu konvensi. Dengan mengalirnya waktu, tanpa sadar muncul kesepakatan tertentu, dan

    pada akhirnya diterima dalam wilayah yang sangat luas. Ada tata krama yang berlaku dalam

    lingkungan setempat, dalam lingkungan wilayah, dan dalam lingkungan negara. Selain itu ada pula

    tata krama yang berlaku secara internasional dalam pergaulan antar bangsa. Misalnya jika ada tamu

    negara mengunjungi suatu negara lain, pada umumnya pemerintah negara yang dikunjungi akan

    menjemputtamunya di lapangan udara, menunggu di depan tangga pesawat, berjabat tangan dan

    saling memeluk, rnengalungkan bunga kepada sang tamu, mengadakan perjamuan penghormatan

    disertai toast atau angkatgelas dan sebagainya. Tata krama ini lahir bersamaan dengan adanya

    peradaban bangsa-bangsa secara alami, kemudian berkembang mengikuti perkembangan

    peradaban manusia itu sendiri.

    Lahirnya Tata Krama B

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    31/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 27 

    Tata krama menjadi bagian persyaratan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan merupakantuntutan masyarakat dimanapun dan dalam waktu kapanpun. Dalam pergaulan sehari kita jumpai

    berbagai jenis tipe manusia. Ada manusia yang karakternya lembut, dan ada pula yang keras.

    Penampilannyapun bermacam-macam, yang kadang-kadang tampilan luar dengan sifat atau

    karakternya bebeda.

    Tata krama memiliki arti yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan tata

    krama kadang turut serta menentukan baik buruknya nasib seseorang dalam kehidupan ini. Misalnya

    suatu ketika pada sebuah perguruan tinggi ada seorang mahasiswa yang mengikuti tes semester,

    kemudian dinyatakan tidak lulus, padahal sesungguhnya mahasiswa tersebut tergolong pintar dan

    pada saat itu bisa menjawab soal-soal dengan baik dan lancar. Lalu apa masalahnya, kenapa ia

    tidak lulus? Setelah ditelusuri, mahasiswa tersebut setelah mengerjakan tes, tidak langsung

    menyerahkan kepada dosennya, tetapi mengambil koran, kemudian membukanya lebar-Iebar serta

    membacanya di tempat tes dengan sikap duduk seenaknya. Dosen menganggap perilaku

    mahasisw.a ini tidaksopan, tidak tahu diri, perilakunya keterlaluan, dan dosen langsung

    mengeluarkan mahasiswa tersebut dari ruangan karena melanggar tata tertib. Contoh lain, misalnya

    terjadi pada saat melamar pekerjaan. Ada sebuah kantor yang mernbukalapangan kerja untuk

    berbagai bidang ilmu. Suatu ketika diadakan tes seleksi yang terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap

    pertama tes (ujian) umum, tahap kedua adalah tes (ujian khusus), dan yang ketiga adalah tes

    wawancara. Yang lolos sampai tes tahap kedua tinggal dua orang, kebetulan dari jurusan yang

    sama, dan dengan nilai sama persis, pada ujuan pertama dan kedua. Kemudian setelahdilanjutkan

    pada ujian tahap ketiga, yaitu tes wawancara, ternyata keduanya memiliki kualitas yang sama,

     jawabannya bermutu dan tepat. Para penguji kesulitan untuk menentukan siapa diantara dua orang

    ini yang harus diluluskan. Akhirnya dirundingkan dan diambilah keputusan bahwa dasar pelulusan

    yang berikutnya adalah dengan mempertimbangkan sikap dari kedua pelarnar tersebut. Pelamaryang masuk ruangan pertama, pada saat masuk ruangan mengetok pintu terlebih dahulu, setelah

    dipersilahkan rnasuk, barulah dia masuk dengan wajah tersenyum dan mengucapkan selamat pagi,

    berjabat tangan sambil menyebutkan namanya, kemudian baru duduk setelah dipersilahkan duduk.

    Namun yang satu lagi langsung masuk ruangan, kemudian langsung duduk walaupun tidak

    dipersilahkan, tidak memperkenalkan diri, dan langsung menyatakan keinginannya agar diterima

    bekerja di tempat tersebut. Hal hasil, pada saat rapat yang diterima adalah pelamar yang masuk

    ruangan pertama. Demikianlah tata krama memang kelihatannya sepele, tetapi sesungguhnya

    Makna Tata Krama C

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    32/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 28 

    memiliki peran yang sangat penting, dapat rnenentukan nasib seseorang, menjadi bernasib baik atau

    bernasib buruk .

     Adapun manfaat tata krama atau etika yaitu:

    1.  Membuat seseorang mengambil keputusan dalam suatu masalah dengan bijak.

    2.  Memberi pengenalan bagaimana rnenjalani hidup melalui rangkaian tindak sehari- hari.

    3.  Membuat kita menjadi disegani, dihormati.

    4. 

    Memudahkan hubungan baik dengan orang lain.

    5.  Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam setiap situasi.

    6.  Menjadikan kita dapat memelihara suasana yang baik dalam berbagai lingkungan, baik

    itu lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, dan lingkungan di mana kita bekerja.

    Tata krama dalam pergaulan merupakan aturan kehidupan yang mengalir dari hubungan

    antar manusia. Dalam setiap pergaulan perlu adanya komunikasi, karena hal ini akan menghasilkan

    penyampaian yang baik, seperti bagaimana berbicara dengan orang yang lebih tua, berkenalan

    dengan sopan. Sopan santun atau tata krama merupakan kesadaran yang sensitif terhadap

    perasaan orang lain. Jika kita memiliki kesadaran tersebut, berarti kita memiliki sopan santun yang

    baik. Dasar-dasar tata krama/etika yaitu:

    1. 

    Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja

    2.  Memberi perhatian kepada orang lain

    3. 

    Berusaha selalu menjaga perasaan orang lain

    4. 

    Bersikap ingin membantu

    5.  Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam situasi apapun

    6.  Memiliki rasa toleransi yang tinggi

    Ciri ciri seorang individu yang memiliki tata krama yang baik, antara lain:

    1. 

    Memiliki rasa percaya diriketika menghadapi masyarakat dari tingkat manapun. 

    2.  Tingkah laku dan ucapannya selalu mempertimbangkan serta mencerminkan perhatian

    kepada orang lain.

    3. 

    Bersikap sopan, ramah dan selalu menunjukkan sikap mempertimbangkan serta

    mencerminkan perhatian kepada orang lain.

    4.  Bisa menguasai diri sendiri dan selalu berusaha tidak menyinggung, mengganggu,

    menyakiti perasaan dan pikiran orang lain.

    5. 

    Selalu berusaha tidak mengecewakan, membuat gusar apalagi membuat orang marah,

    walaupun diri sendiri dalam keadaan sedih, kesal, lelah ataupun jenuh

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    33/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 29 

    Manusia menyadari bahwa dalam kehidupan di dunia ini selalu berhubungan denganmanusia lainnya. Hubungan dengan sesama manusia ini memerlukan saling hargai menghargai,

    hormat menghormati, dan saling menyayangi. Untuk dapat menghargai dan menghormati sesama

    manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan maka diperlukan upaya untuk menempatkan manusia

    sesuai dengan harkat dan martabatnya. Berkaitan dengan hal ini diperlukan adanya tata krama.

    Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa, tata krama tersebut ada yang berlaku dalam

    lingkungan setempat, dalam lingkungan wilayah, dan dalam lingkungan negara. Selain itu ada pula

    tata krama yang berlaku secara internasional dalam pergaulan antar bangsa. Tata krama berlaku di

    satu tempat belum tentu sama dengan tata krama di tempat lain. Tata krama sepertl ini disebut tata

    krama setempat. Selain itu ada juga tata krama yang berlaku secara nasional dan tata krama secara

    internasional.

    Tata krama keluarga  adalah tata krama yang berlaku dalam lingkungan keluarga.Tata

    krama initelah ditanamkan sejak kecil oleh orang tua kita. Seperti bagaimana cara berbicara, cara

    berperilaku, dan bersopan santun. Orang tua telah melatih anak-anaknya, kalau menerima sesuatu

    gunakan tangan kanan (pakai tangan manis), lalu ucapkan terima kasih. Orang tua juga melatih cara

    makan, minum, menyapa, member hormat, berbicara, berpakaian, dan bersikap jika ada tamu yang

    datang ke rumah kita. Lama kelamaan prilaku kita terbentuk menjadi suatu kebiasaan, tanpa

    memikirkan mengapa kita harus bertindak seperti itu.

    Tata krama nasional adalah tata krarna yang berlaku secara nasional. Salah satu contoh

    tata krama nasional adalah bagaimana sikap kita pada saat menyanyikan lagu Indonesia Raya

    bagaimana sikap kita pada saat menghorrnat bendera, dan sebagainya. Begitu juga tata krama

    internasional, kalau ada tamu negara mengunjungi suatu negara yang lain, pada umumnya

    pemerintah negara yang dikunjungi menjemput tamunya di lapangan udara, di depan tangga

    pesawat, berjabatan tangan, atau saling peluk, mengalungkan bunga pada sang tamu, mengadakan

    perjamuan penghormatan disertai toast (angkat gelas), mengunjungi taman makam pahlawan,

    memberikan karangan bunga, dan sebagainya. Dengan demikian, ada tata krarna yang berlaku

    dalam lingkungan terbatas, ada yang berlaku dalam lingkungan suatu daerah, dan ada yang berlaku

    dalam Iingkungan antar bangsa.

    Dalam tata krarna pergaulan hendaknya kita memperhatikan siapa yang kita hadapi. Tata

    krama terhadap teman, guru, orang tua, anak kecil, pembantu, perlu diperhatikan dan dipelajari untuk

    kemudian dibiasakan serta dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Tata krama adalah

    kebiasaan. Kebiasaan ini muncul karena terkondisinya rangkaian rangsangan dan jawaban, aksi dan

    Tata Krama Dalam Kehidupan Sehari-hari D.

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    34/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 30 

    reaksi dalam pergaulan antar manusia. Budi pekerti sangat erat kaitannya dengan tata krama. Budi

    pekerti merupakan "roh" dari tata krama pergaulan. Jadi tata krama merupakan unsur penting

    yang tidak dapat dipisahkan dari budi pekerti. Tata krarna diciptakan oleh manusia untuk

    melancarkan hubungan seseorang dengan pihak lain. Tata krama dapatterbentuk dari aturan-aturan,

    norma pergaulan, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang telah berulang-ulang. Pada

    prinsipnya tata krama memiliki keterbatasan jangkauan dalam artian sesuai dengan desa, kala, dan

    patra (tempat, waktu, dan keadaan). Manakala seseorang 'bisa menempatkan dirinya dalam

    pergaulan masyarakat atau dapat melaksanakan tata krama sesuai desa, kala, dan patra maka

    orang tersebut sering dikatakan orang yang rnerniliki budi pekerti luhur, dan sekaligus dikatakan

    memiliki kepribadian luhur. Kepribadian akan merujuk pada jati diri seseorang atau jati diri bangsa.

    Tata krama merupakan sesuatu yang kecil, namun jika dilaksanakan akan membawa dampak yang

    luar biasa besarnya. Karena kecilnya tata krama mudah dibawa kemana-mana, dan dapat

    dilaksanakan kapan saja. Tata krama berpengaruh terhadap baik buruknya nasib seseorang. Tata

    krama berpengaruh hampir pada seluruh kegiatan manusia seperti cara berpakaian, berpenampilan,

    berbicara, bergaul, menerima tamu, menelepon, menghadiri upacara, berjalan, berkendaraan,

    menjaga kebersihan, bertetangga, menjaga kesehatan dan sebagainya.

    Dalam hal berpenampilan, dalam pergaulan sehari-hari sering kita jumpai manusia tipe

    kedondong dan manusia tipe durian. Manusia tipe "kedondong" adalah orang yang penampilannya

    menarik, halus, baik dalam berpakaian, berdandan, berbicara, makan dan minum. Kulit

    luar/penampilan luarnya sangat halus, namun isi di dalamnya kasar, penuh serat. Perilakunya tidak

    mencerminkan keadaan hati yang sebenarnya. Hatinya dikuasai oleh sifat-sifat tak terpuji, sornbong,

    pendendam, egois, iri dan suka menyakiti hati orang lain. Kulit kedondong memang halus dan licin,

    tapi isi buahnya berserat kasar, dan rasanya asem kalau dimakan. Manusia tipe "durian" adalah

    orang yang penampilannya tidak menarik, kasar, tidak mengundang simpati, namun berhati "emas".

    Hatinya diliputi oleh sifat-sifat yang terpuji, seperti rendah hati, suka menolong, suka memaafkan,

    selalu menghargai orang lain, tidak suka menyakiti hati orang lain. Kulit durian memang berduri tajam

    dan kasar, namun daginghya lembut, dan terasa enak kalau dimakan.

    Jika kita berbicara tata krama yang sebenarnya, bukanlah seperti buah kedondong, yang

    kulitnya halus, tetapi isinya kasar dan asem rasanya, dan bukan juga seperti buah durian yang kasar

    dan tajam kulitnya, namun enak daging buahnya. Kedua-duanva sarna-sarna merugikan. Manusia

    tipe kedondong akan dijauhi oleh orang lain setelah merasakan betapa asamnya/kasarnya sifatyang

    sebenarnya. Begitu juga manusia tipe durian, penampilannya akan memberi kesan tidak

    menyenangkan, tidak menarik, membahayakan, sehingga orang lain tidak senang atau

    menjauhinya, padahal sebenarnya hatinya sangat baik dan lembut. Disinilah letak pentingnya tata

    krama. Orang yang mengenal dan menerapkan tata krama dengan balk akan tumbuhlah penampilan

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    35/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 31 

    yang menarik seperti kulit kedondong, dan penampilan itu memang terpantul dari hati yang menarik

    seperti isi durian.

    Tata krama dilakukan dimana saja, dan kapan saja. Aturan sopan santun ibarat udara yang

    kita hirup, merupakan kebutuhan yang selalu menghimbau kita untuk dipenuhi. Atau ada yang

    mengibaratkan sopan santun tersebut seperti garam dalam makanan, tanpa garam makanan terasa

    hambar. Tata krama merupakan hal yang menyusup dimana saja dan kapan saja. Dalam cara

    berpakaian, berdandan, bergaul, menerima tamu, menelepon, menghadiri pesta, selamatan atau

    upacara resmi, berjalan, mengendarai motor, naik bemo, mikrolet, bus, kereta api, pesawatterbang,

    kapal laut, menonton pertunjukkan, atau menonton film di bioskop, antre di terminal, halte, atau

    stasiun surat menyurat, menjaga kebersihan lingkungan, menggunakan radio CB, memakai

    wolkman, menyetel radio, tape recorder, dan Video, berpacaran, makan dan minum, menjamu dan

    dijamu, memberikan hadiah, hidup bertetangga, merayakan hari ulang tahun, menjaga kesehatan,

    dan masih banyak lagi yang lain.

    Dipandang dari tingkah laku tata krama terdiri dari: 

    1.  Tata krama berbicara

    Tata krama Berbicara adalah kebutuhan kita sebagai manusia. Berbicara merupakan salah

    satu cara yang efektif bagi kita untuk berkomunikasi. Dengan berbicara kita bisa menyampaikan

    maksud dan tujuan serta buah pikiran kita dengan cepat. Namun kita harus hati-hati dan

    menunjukkan sikap yang bijaksananya dalam berbicara, karena kata-kata ibarat pisau bermata dua,

    disatu pihak bisa membahagiakan, disisi lain bisa menimbulkan penderitaan, bahkan kematian. Oleh

    karena itu maka hati-hatilah mengeluarkan kata-kata, bijaksana dalam berbicara. Banyak sekali

    pepatah dan ungkapan bijak yang mengingatkan kita untuk lebih berhati-hati dalam bertutur kata

    agar kita tidak terlibat dalam pembicaraan yang mengandung dosa. Jika memang harus ada kata-

    kata yang hendak disampaikan pilihlah kata-kata yang tepat, jangan sampai menyakiti perasaan

    orang lain yang mendengarnya karena "Kata-kata bisa lebih tajam daripedang". Apalagi kalau kata-

    kata yang diucapkan merupakan ucapan yang tidak benar atau berupa kebohongan dan sampai

    menimbulkan fitnah karena "Fitnah lebih kejam dari pembunuhan".  Alangkah besar dampak suatu

    kebohongan yang dituduhkan pada orang lain bahkan lebih buruk dari menghilangkan nyawa

    sekalipun. Jadi, walau "lidah tak bertulang"   tapi pengaruhnya sangat besar pada keharmonisan

    hubungan antar sesama manusia. Jagalah lisan, perhatikan etika ketika berbicara, semoga

    kitasemua menjadi lebih bijaksana karenanya.

    Tuntutan Tingkah Laku Dalam Bertata Krama E

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    36/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 32 

     Adapun sopan santun dalam berbicara adalah.

    1. 

    Jangan memonopoli percakapan, karena orang lainpun ingin berbicara, bicaralah singkat

    dan seperlunya.

    2. 

    Jangan membicarakan kejelekan orang lain, tanpa yang dibicarakan hadir dan ikut

    mendengarkan.

    3.  Jadilah pendengar yang aktif, walaupun dalam situasi perbedaan pendapat

    4.  Jangan suka menanyakan perkara yang bersifat pribadi (yang menyangkut nama baik

    orang lain)

    5.  Jangan suka mempermalukan orang lain

    6.  Jangan memasukkan tangan ke dalam saku atau menyembunyikan tangan atau berkacak

    pinggang pada saat berbicara

    Berkaitan dengan sopan santun dalam berbicara, ada pula pembicaraan yang dilakukan jarak jauh,

    atau dengan menggunakan telepon. Sopan santun yang perlu diperhatikan dalam bertelefon 

    1. 

    Memakai kata-kata yang sopan dan jelas

    2.  Dahulukan materi yang utama atau penting.

    Pada saat kita berinteraksi tunjukkanlah 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun)

    1.  Senyum tulus yang terpancar dari wajah kita saat berbicara dengan orang lain pasti akan

    membuat lawan bicara kita nyaman. Senyum dapat mernberikan vibrasi yang

    membahagiakan sekitar kita. Bagaimanapun rupa kita, lawan bicara kita akan ikut

    tersenyum melihat kita tersenyum. Senyum adalah ibadah yang paling mudah dan murah.

    2.  Salam yang diucapkan dengan ketulusan mampu mencairkan suasana kaku. Bila ada

    seseorang yang mengucap salam dengan suara lembut dan bersahabat, hati kita pun

    terasa sejuk mendengarnya. Di dalam sapa salam ada nuansa tersendiri. Persaudaraan

    berawal dari salam, mari kita tebarkan salam.

    3. 

    Sapa-an ramah yang kita ucapkan kepada orang lain akan membuat suasana menjadi

    akrab dan hangat. Biasakanlah menyapa, mulailah pada seseorang yang berada didekat

    kita. Dengan satu sapa saja kita bisa menyapa getaran kemuliaan yang hadir bersamaan

    dengan sapaan kita.

    4.  Sopan ketika duduk, sopan ketika lewat di depan orang tua, sopan kepada guru. Sopan

    ketika berbicara, sopan ketika berinteraksi dengan orang lain. Jaman sekarang masih

    banyak anak-anak muda yang memiliki sikap seperti itu.

    5. 

    Santun adalah sifatyang hanya dimiliki oleh orang-orang istimewa. Orang-orang yang

    mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan dirinya. Orang-orang yang

    mengalah memberikan haknya untuk kepentingan orang lain semata-mata untuk kebaikan.

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    37/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 33 

    2. 

    Tata Krama Pergaulan

    Tata krama dalam pergaulan merupakan aturan kehidupan yang mengatur hubungan antar

    sesama manusia. Tata krama pergaulan berkaitan erat dengan etiket atau etika. Kata etiket berasal

    dari bahasa Perancis Etiquette yang berarti tata cara bergaul yang baik, dan etika berasal daribahasa latin Ethic merupakan pedoman cara hidupyang benar dilihat dari sudut budaya, susila dan

    agama. Dasar-dasar etiket terdiri dari

    1.  Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja.

    2.  Memberi perhatian kepada orang lain.

    3.  Berusaha selalu rnenjaga perasaan orang lain.

    4.  Bersikap ingin membantu.

    5.  Memiliki rasa toleransi yang tinggi.

    6. 

    Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam situasi apapun.

    Suatu hubungan antar individu biasanya dimulai dengan suatu perkenalan, dan hal ini

    mungkin akan menjadi pertemuan pertama yang akan melahirkan 'First image dan hal ini akan

    mempengaruhi penilaian seseorang pada hubungan selanjutnva, Cara mengenalkan.

    1.  Pada waktu mengenalkan orang, ucapkan namanya dengan jelas, dan apabila tidak

    terdengar jelas tanyakan sekali lagi.

    2.  Tipe individu terdiri dari introvert dan extrovert oleh karena itu pada waktu mengenalkan

    seseorang berikan sedikit informasi mengenai orang tersebut.

    3. 

    Lakukan Personal Contact dengan cara sebagai berikut:

    -  Jabatlah tangannya dalam waktu 3 - 4 detik.

    -  Pandanglah mata orang yang diperkenalkan pada anda.

    -  Tersenyumlah.

    Tubuh sedikit dibungkukkan ke depan.

    Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam suatu perkenalan:

    1.  Orang yang lebih muda diperkenalkan kepada yang lebih tua.

    2. 

    Seorang pria diperkenalkan kepada wanita.

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    38/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 34 

    3.  Wanita dikenalkan kepada pria, apabila pria itu orang yang perlu dihormati seperti : Kepala

    Negara, Menteri, Gubernur, Duta Besar, Ulama/Tokoh agama atau pria yang jauh lebih tua

    lebih kurang 20 tahun.

    4. 

     Anda boleh mengenalkan diri terlebih dahulu apabila hal tersebut sekiranya diperlukan.

    Hindari perkenalan ditempat yang ramai seperti : jalan raya, pasar, lift, restoran, dsb.

    3. Tata Krama Penampilan

    Penampilan adalah suatu bentuk citra diri yang terpancar padadiri seseorang dan

    merupakan sarana komunikasi diri kita dengan orang lain. Berpenampilan menarik adalah salah satu

    bagian dari kunci sukses dalam bekerja, terutama pekerjaan yang berhubungan dengan orang lain.

    Penampilan diri yang baik adalah perpaduan dari keserasian penampilan luar (fisik) dan penampilan

    yang timbul dari diri kita (rohani). Agar tampil serasi di depan pelanggan kita harus dapat memenuhi

    beberapa persyaratan seperti:

    1. 

    Kesehatan tubuh berkaitan dengan makanan yang dikonsumsi harus bergizi, dan selalu

    berolahraga

    2.  Perawatan anggota tubuh, seperti: perawatan kulit, perawatan wajah, perawatan tangan

    dan kaki, perawatan rambut serta menghilangkan bau badan dan nafas tidak sedap.

    Cara berbusana biasanya memancarkan kepribadian orang yang memakainya. Dari cara

    berbusana seseorang dapat dilihat kepribadiannya, tingkat pendidikannya, lingkungan

    pergaulannya, dan seleranya. Untuk dapat tampil dengan busana yang serasi harus memiliki

    pengetahuan tentang pilihan yang berhubungan dengan kepribadian dan pembawaan si pemakai,

    mampu menyesuaikan dengan kebutuhan, adat istiadat dan lingkungan/suasana dan kesempatan.

    Penampilan diri penting artinya bagi seseorang dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bagi

    mereka yang bekerja sebagai tenaga pelayanan, seperti : anak sekolahan (murid), pegawai negeri,

    pelayan toko, tenaga penjualan, kalangan eksekutif bisnis, para pengajar atau instruktur dan

    sebagainya. Secara umum yang termasuk kedalam penampilan dimulai dari cara

    berpakaian/berbusana sampai dengan tutur kata dan sopan santun.

    Fungsi dari busana

    1.  Memenuhi kebutuhan kesusilaan dan kebudayaan suatu bangsa yang berkebudayaan

    dan menunjang tinggi kesusilaan, pasti menempatkan busana sebagai kebutuhan

    utama

    2.  Memenuhi kebutuhan kesehatan. Busana gunanya untuk melindungi badan dari udara

    dingin/panas, angin (artinya sesuai dengan iklim).

    3.  Memenuhi kebutuhan keindohan, artinya busana dapat membuat diri sesearang

    kelihatan indah, dapat menutupi bagian-bagian badan yang kurang ideal.

  • 8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg

    39/64

     

    Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 35 

    Tata Cara berbusana/berpakaian yang rapi dan sopan

    Manusia membutuhkan pakaian (sandang) untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dasar

    seharihari di samping kebutuhan akan tempat tinggal (papan) dan makanan (pangan). Pakaian

    dapatmemberikan keindahan, proteksi dari penyakit, kenyamanan, dan lain sebagainya. 

    1.  Menutup aurat bagian tubuh 

    2. 

    Sesuai dengan tujuan, situasi, dan kondisi lingkungan

    3.  Tampak rapi, bersih, sehat dan ukurannya pas 

    4.  Tidak mengganggu orang lain 

    5.  Tidak melanggar hukum negara dan hukum agama.

    Tata Krama adalah kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam

    lingkungan pergaulan antar manusia setempat. Tata krama sanga