8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
1/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X
DISUSUN BERDASARKAN KURIKULUM MUATAN LOKAL
SMK NEGERI BALI MANDARA
Bahan Ajar
Pendidikan Budi PekertiUntuk Siswa SMK Kelas X Semester 2
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
2/64
i
Kata Pengantar
Dewasa ini era globalisasi dan informasi sedang merambah ke segala penjuru
termasuk Indonesia. Bagi bangsa Indonesia khususnya, banyak manfaat yang diperoleh
darinya, tetapi di sisi lain sekecil apapun tentu akan memiliki dampak negative, baik
terhadap dunia politik, perekonomian, social budaya, maupun terhadap prilaku
seseorang. Oleh karena itu, agar kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia tidak
terkikis oleh pengaruh dari luar, salah satu upaya untuk menangkal dan
menanggulanginya, kiranya pendidikan budi pekerti harus diajarkan kepada semua
anak sedini mungkin.
Bahan ajar ini mengandung pesan tentang bagaimana hubungan antara manusia
dengan tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya (Tri Hita
Karana).
Semoga bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi semua anak-anak didik kita semua.
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
3/64
ii
DAFTAR ISI
Halaman Depan
Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………………………………… i
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………………………………………….. ii
Bab 1 Gotong royong ………………………………………………………………………………………………………………. 1
A. Pengertian ……………………………………………………………………………………………………………… 2
B. Alasan Melaksanakan Gotong Royong ……………………………………………………………………. 7
C. Manfaat Gotong Royong ………………………………………………………………………………………… 9
D. Menggali Nilai-nilai Budi Pekerti dari Semangat Gotong Royong ……………………………. 10
Rangkuman …………………………………………………………………………………………………………………………….. 11
Soal Latihan ……………………………………………………………………………………………………………………………. 11
BAB 2 Memupuk Rasa Kesetiakawanan …………………………………………………………………………………… 12
A. Pengertian ……………………………………………………………………………………………………………… 13
B. Kesetiakawanan Sosial ................................................................................................ 14
C. Nilai Moral Kesetiakawanan Sosial …………………………………………………………………………. 17
D. Kewajiban Masyarakat Dalam Memelihara Fakir Miskin
dan anak-anak Terlantar…………………………………………………………………………………. 19
Rangkuman …………………………………………………………………………………………………………………………….. 22
Soal Latihan ……………………………………………………………………………………………………………………………. 22
BAB 3 Tata Krama ……………………………………………………………………………………………………………………. 24
A. Pengertian ……………………………………………………………………………………………………………… 25
B. Lahirnya Tata Krama ………………………………………………………………………………………………. 26
C. Makna Tata Krama …………………………………………………………………………………………………. 27
D. Tata Krama Dalam Kehidupan Sehari-hari ……………………………………………………………… 29
E. Tuntutan Tingkah Laku Dalam Bertata Krama ………………………………………………………… 31
Rangkuman …………………………………………………………………………………………………………………………….. 35
Soal Latihan ……………………………………………………………………………………………………………………………. 36
BAB 4 Norma …………………………………………………………………………………………………………………………… 37
A. Pengertian ……………………………………………………………………………………………………………… 38
B. Macam-macam Norma Yang Berlaku Di Masyarakat ……………………………………………… 39
C. Tuntutan tingkah laku dalam Menjunjung Tinggi Norma Dalam Kehidupan …………… 43
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
4/64
iii
Rangkuman …………………………………………………………………………………………………………………………….. 45
Soal Latihan ……………………………………………………………………………………………………………………………. 45
BAB 5 Pola Hidup Sederhana …………………………………………………………………………………………………… 47
A. Pendahuluan ………………………………………………………………………………………………………….. 48
B. Arti dan Ciri-ciri Pola Hidup Sederhana …………………………………………………………………… 49
C. Mengembangkan Sikap Dan Perilaku Pola Hidup Sederhana ………………………………….. 51
D. Keserasian Hidup Dengan Masyarakat Sekitar ……………………………………………………….. 53
E. Menunjukkan Nilai-Nilai Budi Pekerti dari Sikap Pola Hidup Sederhana …………………. 54
F. Keuntungan Pola Hidup Sederhana ………………………………………………………………………… 56
Rangkuman ……………………………………………………………………………………………………………………………. 58
Soal Latihan …………………………………………………………………………………………………………………………… 58
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
5/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X
Gotong Royong
1 Standar Kompetensi
1. Mendeskripsikan nilai-nilai konsep hubungan manusia dengan manusia
Kompetensi Dasar
1.1 Menerapkan semangat gotong royong
Indikator
1.1.1 Mendeskripsikan pengertian kebersaman dan gotong royong
1.1.2 Menjelaskan alasan dilaksanakanya gotong royong
1.1.3 Menjelaskan manfaat gotong royong
1.1.4 Menggali nilai-nilai budi pekerti dari semangat gotong royong
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
6/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X2
Manusia merupakan mahluk individu sekaligus mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial
manusia tidak bisa hidup sendiri, selalu tergantung dengan yang lain. Kehidupan manusia dalam
masyarakat tidak terlepas dari interaksi sosial antar sesamanya. Dalam kehidupan bermasyarakat,
diperlukan adanya kerja sama dan sikap gotong royong didalam menyelesaikan permasalahan.
Dengan gotong royong problem yang ada dalam masyarakat akan dpat diatasi dengan mudah, cepat
dan efisien. Sistem gotong royong ini akan sangat membantu warga masyarakat terutama
masyarakat yang kurang mampu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Bagi bangsa indonesia istilah gotong royong merupakan istilah yang sudah tidak asing,
sebab hal ini sudah ada sejak dahulu kala, dan sudah menjadi kebiasaan nenek moyang kita. Gotong
royong sudah dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, dan merupakan ciri khas bangsa
Indonesia. Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-
sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan.
Katanya berasal dari gotong = bekerja, royong =
Bersama-sama dengan musyawarah, Pancasila, hukum
adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong
menjadi dasar Filsafat Indonesia seperti yang
dikemukakan oleh M. Nasroen.
Gotong-royong sebagai bentuk solidaritas sosial, terbentuk karena adanya bantuan dari
pihak lain, untuk kepentingan pribadi ataupun kepentingan kelompok, sehingga di dalamnya terdapat
sikap loyal dari setiap warga sebagai satu kesatuan. Dalam hal ini, Parson (1951 : 97 – 98)
mengemukakan, “Kehidupan warga suatu komunitas yang terintegrasi dapat dilihat dari adanya
solidaritas di antara mereka melalui tolong-menolong tanpa keharusan untuk membalasnya, seperti
adanya musibah atau membantu warga lain yang dalam kesusahan. Tetapi tolong menolong seperti
ini menjadi suatu kewajiban, untuk saling membalas terutama dalam hal pekerjaan yangberhubungan dengan pertanian atau di saat salah satu warga melakukan perayaan. Begitu pula,
apabila terdapat pekerjaan yang hasilnya untuk kepentingan bersama, maka diperlukan pengerahan
tenaga dari setiap warga melalui kerjabakti.”
Kegiatan gotong-royong dilakukan warga komunitas, baik yang berada di perdesaan
maupun di perkotaan, yang penting mereka dalam kehidupannya senantiasa memerlukan orang lain.
Di perkotaan nilai gotong-royong ini sangat berbeda dengan gotong-royong di pedesaan, karena di
perkotaan segala sesuatu sudah banyak dipengaruhi oleh materi dan sistem upah, sehingga akan
diperhitungkan untung-ruginya dalam melakukan gotong-royong, sedangkan di perdesaan gotong-
Gambar 1.1 Gotong royong kemerdekaan R.I
Pengertian A
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
7/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X3
royong belum banyak dipengaruhi oleh materi dan sistem upah sehingga kegiatan gotong-royong
diperlukan sebagai suatu solidaritas antar sesama dalam satu kesatuan wilayah atau kekerabatan.
Dalam hal ini Koentjaraningrat (1984 : 7) mengemukakan kegiatan gotong-royong di pedesaan
sebagai berikut,
1. Dalam hal kematian, sakit, atau kecelakaan, di mana keluarga yang sedang menderita itu
mendapat pertolongan berupa tenaga dan benda dari tetangga-tetangganya dan orang lain
sedesa;
2. Dalam hal pekerjaan sekitar rumah tangga, misalnya memperbaiki atap rumah, mengganti
dinding rumah, membersihkan rumah dari hama tikus, menggali sumur, dsb., untuk mana
pemilik rumah dapat minta bantuan tetangga-tetangganya yang dekat dengan memberi
bantuan makanan;
3. Dalam hal pesta-pesta, misalnya pada waktu mengawinkan anaknya, bantuan tidak hanya
dapat diminta dari kaum kerabatnya, tetapi juga dari tetangga-tetangganya, untuk
mempersiapkan dan penyelenggaraan pestanya;
4. Dalam mengerjakan pekerjaan yang berguna untuk kepentingan umum dalam masyarakat
desa, seperti memperbaiki jalan, jembatan, bendungan irigasi, bangunan umum dsb., untuk
mana penduduk desa dapat tergerak untuk bekerja bakti atas perintah dari kepala desa.
Gotong-royong dapat dikatakan sebagai ciri dari bangsa Indonesia terutama mereka yang
tinggal di pedesaan yang berlaku secara turun temurun, sehingga membentuk perilaku sosial yang
nyata kemudian membentuk tata nilai kehidupan sosial. Adanya nilai tersebut menyebabkan gotong-
royong selalu terbina dalam kehidupan komunitas sebagai suatu warisan budaya yang patut
dilestarikan. Hubungannya gotong-royong sebagai nilai budaya, maka Bintarto (1980 : 24)
mengemukakan, Nilai itu dalam sistem budaya orang Indonesia mengandung empat konsep, ialah :
1. Manusia itu tidak sendiri di dunia ini tetapi dilingkungi oleh komunitinya, masyarakatnya dan
alam semesta sekitarnya. Di dalam sistem makrokosmos tersebut ia merasakan dirinya
hanya sebagai unsur kecil saja, yang ikut terbawa oleh proses peredaran alam semestayang maha besar itu.
2. Dengan demikian, manusia pada hakekatnya tergantung dalam segala aspek
kehidupannya kepada sesamanya.
3. Karena itu, ia harus selalu berusaha untuk sedapat mungkin memelihara hubungan baik
dengan sesamanya terdorong oleh jiwa sama rata sama rasa, dan
4. selalu berusaha untuk sedapat mungkin bersifat konform, berbuat sama dengan
sesamanya dalam komuniti, terdorong oleh jiwa sama tinggi sama rendah.
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
8/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X4
Gotong-royong sebagai bentuk integrasi, banyak dipengaruhi oleh rasa kebersamaan antar
warga komunitas yang dilakukan secara sukarela tanpa adanya jaminan berupa upah atau
pembayaran dalam bentuk lainnya, sehingga gotong-royong ini tidak selamanya perlu dibentuk
kepanitiaan secara resmi melainkan cukup adanya pemberitahuan pada warga komunitas mengenai
kegiatan dan waktu pelaksanaannya, kemudian pekerjaan dilaksanakan setelah selesai bubar
dengan sendirinya. Adapun keuntungan adanya gotong-royong ini yaitu pekerjaan menjadi mudah
dan ringan dibandingkan apabila dilakukan secara perorangan; memperkuat dan mempererat
hubungan antar warga komunitas di mana mereka berada bahkan dengan kerabatnya yang telah
bertempat tinggal di tempat lain, dan; menyatukan seluruh warga komunitas yang terlibat di
dalamnya. Dengan demikian, gotong-royong dapat dilakukan untuk meringankan pekerjaan di lahan
pertanian, meringankan pekerjaan di dalam acara yang berhubungan dengan pesta yang dilakukan
salah satu warga komunitas, ataupun bahu membahu dalam membuat dan menyediakan kebutuhan
bersama.
Gotong-royong dalam bentuk tolong menolong dilakukan secara sukarela untuk membantu
orang lain, tetapi ada suatu kewajiban sosial yang memaksa secara moral bagi seseorang yang telah
mendapat pertolongan tersebut untuk kembali menolong orang yang pernah menolongnya, sehingga
saling tolong menolong ini menjadi meluas tanpa melihat orang yang pernah menolongnya atau
tidak. Dengan demikian, bahwa tolong menolong ini merupakan suatu usaha untuk menanam budi
baik terhadap orang lain tanpa adanya imbalan jasa atau kompensasi secara langsung ataspekerjaan itu yang bersifat kebendaan, begitupula yang ditolong akan merasa berhutang budi
terhadap orang yang pernah menolongnya, sehingga terjadilah keseimbangan berupa bantuan
tenaga yang diperoleh bila suatu saat akan melakukan pekerjaan yang sama. Dalam hal ini Tashadi
dkk. (1982 : 78) mengemukakan, “Kom pensasi atau balas jasa dalam hal tolong menolong itu tidak
diwujudkan dengan sejumlah nilai uang, tetapi jasa yang telah diberikan itu akan lebih menjamin
hubungan kekeluargaan yang baik di antara mereka yang bersangkutan atau berhubungan karena
adanya suatu peristiwa. Apabila kompensasi atau jasa itu diwujudkan dengan sejumlah nilai uang,
maka jarak sosial akan terjadi yang mengakibatkan nilai-nilai batin menjadi renggang yang akhirnyamendesak nilai itu sendiri. Demikian peristiwa ini banyak kita lihat dewasa ini di berbagai tempat di
daerah pedesaan”.
Bersamaan dengan tumbuhnya penduduk, maka kegiatan tolong menolong mulai
memunculkan adanya pamrih, walaupun tidak secara langsung dalam bentuk imbalan nyata, tetapi
imbalan yang sama seperti telah diberikan, sebagaimana Kayam kemukakan,
“bahwa kebersamaan atau kolektivitas dari masyarakat pertanian sederhana akan segera berubah
begitu manusia pertanian menyadari hal milik pribadi. Begitu dia membuat klaim terhadap sebidang
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
9/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X5
lahan, ... agaknya, dia menjadi sadar bahwa permintaan tolong kepada tetangganya untuk
menggarap lahan akan harus memperhatikan tolong menolong yang lain. Apabila sebelumnya dia
kerja bersama-sama, beramai-ramai dengan tetangganya, "tanpa suatu pamrih", sekarang dia masih
bekerja bersama-sama tetapi dengan "pamrih". Pamrih adalah harapan terhadap suatu imbalan. ...
apakah itu imbalan berupa ganti pertolongan pada waktu dia nanti memerlukannya.”
Kegiatan kerjabakti sebagai gotong-royong dilakukan secara serentak untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan yang hasilnya dimanfaatkan bersama. Kadangkala kerjabakti
semacam ini menjadi pengertiannya menjadi tidak jelas dengan adanya kerjabakti secara sukarela
dan secara paksaan, seperti yang di kemukakan Koentjaraningrat (dalam Sajogyo dan Sajogyo,
1992 : 38), Mengenai gotong-royong kerjabakti kita juga harus membedakan antara
1. Kerjasama untuk proyek-proyek yang timbul dari inisiatif atau swadaya warga para warga
desa sendiri dan
2. Kerjasama untuk proyek-proyek yang dipaksakan dari atas.
Warga Komunitas suatu saat akan memiliki kegiatan yang memerlukan bantuan dari warga
lainnya, yaitu penyelenggaraan khitanan, perkawinan atau dalam pembuatan rumah mereka. seperti
yang dikemukakan Kayam sebagai berikut, “Seorang petani ... yang mengajak tetangga-
tetangganya beramai-ramai membantunya mendirikan rumah sudah harus tahu bahwa dia harus
menyediakan makanan dan minum bagi yang membantunya, dan pada gilirannya pada satu waktu
nanti harus bersedia ikut bergotong-royong mendirikan rumah atau pekerjaan beramai-ramai.”
Pengolahan lahan pertanian secara berpindah-pindah sulit dilaksanakan apabila dilakukan
sendiri oleh pemiliknya, karena untuk mengerjakan lahan pertanian dari awal pembukaan lahan
sampai pada panen memerlukan banyak curahan tenaga. Sebagaimana Kayam mengemukakan,
“Prinsip mendasar dari suatu masyarakat pertanian pada akhirnya adalah penggarapan lahan
sebagai sumber dan kelangsungan kehidupan dan penghidupan. Penggarapan lahan itu
berkembang dalam waktu yang tidak terlalu lama menjadi penggarapan yang tidak dapat lagi
dikerjakan sendirian bahkan juga pada waktu anak-anaknya sudah dapat membantu turun ke lahan.Kebersamaan akhirnya tidak dapat dihindarkan lagi sebagai prinsip kehidupan bermasyarakat dari
manusia yang berkembang menggarap lahan. Ia membutuhkan kawan-kawan untuk membagi
pengalaman, pengamatan dan penghayatan tentang berbagai gejala alam akhirnya membagi pula
tentang kesimpulan semua itu. Kesimpulan bersama itu dapat berkembang menjadi sistem nilai
hidup bermasyarakat atau sistem kepercayaan”
Tashadi dkk (1982 : 52) mengemukakan, gotong-royong atau tolong menolong dalam
bidang pertanian, “Dalam setiap kegiatan gotong -royong tolong menolong atau sambatan ini, setiap
orang dapat mengikutinya. Bahkan kalau hal ini dianggap sebagai suatu kewajiban sosial bagi warga
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
10/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X6
masyarakat itu semuanya akan terlibat. Akan tetapi dalam bidang mata pencaharian, khususnya di
daerah pedesaan adalah bidang pertanian, maka kegiatan ini hanya melibatkan beberapa orang
sebagai pesertanya, yang jelas mereka yang terlibat itu adalah petani atau penduduk di desa yang
mempunyai pekerjaan sebagai petani, naik ia petani yang memiliki tanah pertanian maupun ia
sebagai buruh tani. “
1. Pengelolaan pertanaman padi memerlukan jumlah tenaga banyak dalam waktu tertentu
yang singkat, sehingga anggota petani sendiri tak mampu menyelesaikannya,
2. Setiap tani kita praktis mengusahakan tanaman padi sehingga dalam pembalasan jasa
nampak sungguh keseimbangannya dan
3. Perasaan senasib antara petani, menyebabkan mereka tak ingin bahwa temannya sampai
mengalami kesulitan dalam pengelolaan padi, suatu jenis tanaman pokok yang merupakan
urat nadi kehidupan.
Kekeluargaan merupakan sendi dan dasar kehidupan masyarakat bangsa Indonesia. Dari
rasa kekeluargaan maka munculah sifat-sifat kebersamaan, dan dari kebersamaan muncul sikap
gorong royong. Adapun makna gotong royong adalah:
1. Gotong royong adalah bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan pekerjaan, dan secara
bersama-sama menikmati pekerjaan tersebut secara adil.
2. Gotong royong adalah bekerja tanpa pamrih umtuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau
pekerjaan yang hasilnya dapat bermanfaat bagi semua orang.
3. Gotong royong ini merupakan budaya bangsa Indonesia yang merupakan cermin adanya
suatu kesatuan yang berciri kekeluargaan.
4. Gotong royong ini dilakukan secara sukarela oleh semua warga dengan kemampuannya.
5. Gotong royong ini merupakan keinsyafan, kesadaran, serta semangat untuk mengerjakan
dan menanggung akibat dari suatu karya, terutama karuntuk mengerjakan dan
menanggung akibat dari suatu karya, terutama karya/kerja ya/kerja yang besar-besar,
secara bersama-sama, secara serentak, beramai-ramai tanpa terbesit dibenaknya untukmemikirkan kepentingan/keuntungan pribadi.
Motif dari gotong royong ini selalu mengedepankan kebahagiaan bersama. Gotong ryong
mengandung unsur tolong menolong, dan saling membantu. Sifat gotong royong dan kekeluargaan
ini pada pedesaan kelihatan sekali dalam pola kehidupan mereka, seperti memperbaiki dan
membersihkan jalan, bekerja menanam padi disawah atau memperbaiki rumah.
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
11/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X7
“ Gotong royo ng adalah pembantingan tulang
bersam a, pemerasan kering at bersama,
perjuangan bantu-membantu bersama.
Amal semu a buat kepent ingan semua,
keringat semua buat kebahagiaan semua”.
sepenggal ungkapan pidato Presiden Soekarno untuk menjadikan gotong royong
sebagai landasan semangat membangun
bangsa dihadapan peserta sidang
BPUPKI 1 Juni 1945
Gotong royong bukanlah pameo asing di negeri ini, sudah sejak dulu para leluhur kita
menjadikannya sebagai budaya bangsa. Wujudnya bisa dalam bentuk kerja bakti membangun
sarana umum, membersihkan lingkungan, tolong menolong saat pesta pernikahan atau upacara
adat, dan bahkan tolong menolong saat terjadi bencana alam. Biasanya bentuk pertolongan yang
diberikan berupa bahan makanan, uang, dan tenaga.
Derasnya arus globalisasi menjadikan aktualisasi dari pameo tersebut terseret jauh dari
kehidupan masyarakat saat ini, gotong royong menjadi asing untuk disaksikan keberadaannya saat
ini. Kita perlu jujur dan tidak lagi berpura-pura menutup mata pada kenyataan hari ini, bahwa gotong
royong telah menjadi ‘budaya langka’. Benarkah demikian?
Seiring berjalannya waktu, semangat kebersamaan pasca kemerdekaan Indonesia seolah
terpinggirkan, dikucilkan atau disudutkan hanya kepada penduduk di wilayah pedalaman yang jauh
dari pusat kota. Seolah istilah gotong royong menjadi ‘frasa kampungan’ bagi sebagian masyarakat,khususnya masyarakat kota. Masyarakat kota cenderung mengandalkan dinas kebersihan untuk
urusan kebersihan atau satpam/hansip untuk urusan keamanan lingkungan. Sehingga gotong
royong seolah hanya cocok diterapkan di wilayah perkampungan saja, sedangkan masyarakat kota
tidak perlu lagi menerapkannya.
Memudarnya nilai gotong royong dapat terjadi apabila rasa kebersamaan mulai menurun
dan setiap pekerjaan tidak lagi bersifat sukarela, bahkan hanya dinilai dengan materi atau uang.
Sehingga jasa selalu diperhitungkan dalam bentuk keuntungan materi, akibatnya rasa kebersamaan
makin lama akan semakin menipis dan penghargaan hanya dapat dinilai bagi mereka yang memiliki
Flash Back
Gambar 1.2 Pidato Presiden Soekarno saat
sidang BPUPKI tgl 1 juni 1945
Alasan Melaksanakan Gotong Royong B
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
12/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X8
dan membayar dengan uang. Kondisi yang serba materi seperti saat ini telah menjadikan nilai-nilai
kebersamaan yang luhur semakin luntur dan tidak lagi bernilai. kita bisa memprediksi apa yang akan
terjadi jika gotong royong semakin tersingkirkan, digantikan nilai-nilai individualisme yang lahir dari
perkawinan antara kapitalisme dan neoliberalisme. Apa yang terjadi kemudian adalah semakin
mudahnya bangsa ini dipecah-belah, dikotak-kotakan, dan diadu-domba oleh pihak asing yang tentu
akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Imbasnya, warna merah putih yang sejatinya
identitas kita akan terancam pudar, seiring dengan pudarnya semangat gotong royong itu sendiri.
Gotong royong merupakan kegiatan yang perlu dilestarikan baik dalam kehidupan sebagai
pribadi, masyarakat, bernegara, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena
merupakan salah satu wujud sifat kekeluargaan dan kebersamaan. Apabila kita telah mampu
melaksanakan gotong royong berarti kita telah melaksanakan perbuatan yang mulia, dan bermanfaat
bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Gotong royong ini harus terus dikembangkan
karena didalamnya terkandung nilai-nilai luhur yang mampu membangkitkan semangat persatuan
dan kesatuan bangsa. Dengan demikian ada beberapa alasan melaksanakan gotong royong, yaitu:
1. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, selalu tergantung pada
yang lain.
2. Manusia harus memelihara hubungan baik dengan sesama agar tidak dikucilkan
3. Manusia tidak hidup sendiri, tetaoi dikelilingi oleh komunitasnya, masyarakat dan alam
semesta.4. Manusia harus sedapat mungkin berbuat sama dan bersama dengan sesamanya.
Gambar 1.3 kegiatan gotong royong di pedesaan
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
13/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X9
Semangat gotong royong sangatah penting dalam menciptakan masyarakat madani.
Gotong royong merupakan bentuk kbersamaan yang tidak dapat digantikan dengan besarnya
sebuah materi. Gotong royong patutlah digerakkan dalam ranah-ranah sosial yang lebih tinggi
sampai tingkat terendah yaitu desa. Gotong royong merupakan momentum untuk menguatkan tali
ikatan persaudaraan sehingga semangat kekeluargaan dan kebersamaan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dapat terwujud.
Gotong royong adalah bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, dan merupakan
warisan budaya bangsa. Nilai dan perilaku gotong royong bagi masyarakat Indonesia sudah menjadipandangan hidup, sehingga tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kehidupannya sehari-hari. Sejak
manusia bergabung dalam suatu masyarakat, maka, keselarasan menjadi suatu kebutuhan.
Manusia hidup bermasyarakat jauh lebih menguntungkan, efisien dan efektif daripada hidup soliter,
sendirian, pada waktu itu pula manusia belajar untuk menenggang dan bersikap toleran terhadap
yang lain. Pada waktu dia tahu bahwa untuk menjaga kelangsungan hidupnya dia membutuhkan
bekerja bersama orang yang kemudian mengikat diri dalam suatu masyarakat, manusia juga belajar
memahami suatu pola kerjasama yang terdapat dalam hubungan antara anggota masyarakat
tersebut.
Gotong royong sebuah sistem kerja yang patut untuk kita pertahankan dan kita teruskan
pada era sekarang ini. Tidak hanya bagi warga desa saja yang bisa melakukan gotong royong, warga
kotapun tentunya harus bisa dan bahkan lebih baik. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan bagi yang
tinggal diperkotaan, seperti membangun poskamling, membersihkan parit, membangun tempat
ibadah, menjaga kebersihan lingkungan dan masih banyak lagi. Ketua RT dan RW sangat berperan
penting dalam kegiatan gotong royong di lingkungannya.
Manfaat dari kegiatan gotong royong adalah
1. Pekerjaan selesai dengan cepat tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.
2. Tanpa terasa persaudaraan dan kebersamaan warga semakin erat, yang pejabat kenal
ddengan tetangga/pekerja burug, yang pedagang kenal dengan yang bekerja sebagai
sopir, yang kaya kenal dengan yang miskin, begitu juga sebaliknya.
3. Keamanan lingkungan makin terjamin, denga rasa persaudaraan dan kebersamaan
serta saling kenal warga tentunya jika ada pendatang baru ataupun ada tamu asing
yang mencurigakan tentu warga akan cepat mengetahuinya.
Manfaat Gotong Royong C
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
14/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X10
4. Ketentraman dan kedamaian akan diperoleh jika antar sesama warga saling peduli dan
saling membantu dengan sesama warga lainnya.
5. Gotong royong tidak mengenal perbedaan, sehingga ketika dilaksanakan semua akan
terasa sama.
Dalam perspektif sosio budaya, nilai gotong royong adalah semangat yang diwujudkan
dalam bentuk perilaku atau tindakan individu yang dilakukan tanpa pamrih (mengharap balasan)
untuk melakukan sesuatu secara bersama-sama demi kepentingan bersama atau individu tertentu.
Budaya gotong royong adalah cerminan perilaku yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia sejak
zaman dahulu. Bilamana dilakukan kajian di seluruh wilayah Indonesia, maka akan ditemukan
praktek gotong royong tersebut dengan berbagai macam istilah dan bentuknya, baik sebagai nilai
maupun sebagai perilaku.
Bagi bangsa Indonesia, gotong royong tidak hanya bermakna sebagai perilaku,
sebagaimana pengertian yang dikemukakan sebelumnya, namun juga berperan sebagai nilai-nilai
moral. Artinya gotong royong selalu menjadi acuan perilaku, pandangan hidup bangsa Indonesia
dalam berbagai macam wujudnya. Sebagaimana diketahui, setiap perilaku yang ditampilkan
manusia selalu mengacu kepada nilai-nilai moral yang menjadi acuan hidupnya, pandangan
hidupnya. Misalnya: manusia selalu mandi Karena mengacu kepada nilai kebersihan, jadi ketika ada
orang berkata tidak mandi tidak apa-apa, itu berarti yangbersangkutan tidak menjadikan nilai
kebersihan sebagai pandangan hidupnya.
Nilai yang dapat digali dari Gotong royong adalah
1. Mandiri.
2. Kerja keras.
3. Rajin4. Tanggung jawab
5. Produktif
6. Rela berkorban
7. Berinisiatif
8. Peduli
9. Peka10. Suka menolong
11. Semangat kebersamaan
Menggali Nilai-nilai Budi Pekerti dari Semangat Gotong Royong D
Kegagalan dalam kemuliaan lebih baik daripada kejayaan
dalam Kehinaan. Memberi sedikit dengan ikhlas pula lebih
mulia dari memberi dengan banyak tapi di iringi riak.
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
15/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X11
Soal-soal latihan
1. Gotong royong merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia.
Jelaskan pengertian gotong royong.!
2. Sebutkan alasan melaksanakan gotong royong.!
3. Gotong royong memiliki arti penting dalam kehidupan. Sebutkan manfaat dari gotong
royong.!
4. Sifat gotong royong dalam kehidupan masyarakat pedesaan masih sangat akrab. Sebutkan
apa saja landasan dari gotong royong tersebut.!
5. Coba berikan contoh penerapan gotong royong dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.!
6. Sebutkan manfaat dari gotong royong.!
7. Sebutkan contoh tanggung jawab yang terdapat dalam nilai-nilai moral yang ada dalam
gotong royong.!
8. Sebutkan contoh gotong royong dalam lingkungan sekolah.!
9. Sebutkan nilai-nilai moral yang ada dalam gotong royong.!
10. Sebutkan unsur-unsur dalam gotong royong.!
Bagi Bangsa Indonesia istilah gotong royong merupakan istilah yang
sudah tidak asing lagi, sebab hal ini sudah ada sejak jaman dahulu kala, dansudah menjadi kebiasaan nenek moyang kita. Gotong royong sudah
dilaksanakan dalam kegiatansehari-hari, merupakan salah satu ciri khas
bangsa Indonesia. Gotong royong merupakan suatu kegiatan kekeluargaan
saling membantu, atau melaksanakan pekerjaan bersama menurut batas
kemampuan masing-masing, secara sukarela dan tanpa pamrih demi tujuan
hidup bersama.
Kekeluargaan merupakan sendi dan dasar kehidupan masyarakat
bangsa Indonesia. Dari adanya rasa kekeluargaan maka munculah sifat-sifat
kebersamaan dan dari kebersamaan muncul sikap gotong royong. Motif dari
gotong royong selalu mengutamakan kebersamaan dan kebahagian bersama.
Gotong royong mengandung unsur tollong menolong dan saling membantu.
Gotong royong ini harus selalu dan terus dikembangkan karena
didalamnya terkandung nilai nilai luhur yang mampu membangkitkan
semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan demikian ada beberapa
alasa melaksanakan gotong royong yaitu:
a. Manusia merupakan mahluk sosial
b. Manusia harus memelihara hubungan baik denga sesama
c. Manusia tidak hidup sendiri tapi dikelilingi oleh komunitasnya,
masyarakat dan alam semestanya.d. Manusia harus dapat berbuat sama dan bersama dengan bersamanya.
Rangkuman
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
16/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X
Memupuk Rasa Kesetiakawanan
2
Standar Kompetensi
1.
Mendeskripsikan nilai-nilai konsep hubungan manusia dengan manusia
Kompetensi Dasar
1.2 Memupuk rasa kesetiakawanan
Indikator
1.2.1 Mendeskripsikan pengertian kesetiakawanan
1.2.2 Mengidentifikasi kewajiban masyarakat dalam memelihara fakir miskin dan
anak-anak terlantar
1.2.3 Menyebutkan contoh perilaku sebagai perwujudan kesetiakawanan dalam
kehidupan bermasyarakat
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
17/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 13
Kata kesetiakawanan sudah sangat familiar di telinga kita. Dia merupakan salah satu nilai
luhur bangsa yang harus dilestarikan. Kata kesetiakawanan berasal dari dua kata, yaitu kata “setia”
dan “kawan”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa “setia” berarti berpegang
teguh (dalam perjanjian, Janji, dsb), patuh dan taat (pada peraturan, kewajiban, tetap dan teguh
hati). Kesetiaan adalah sikap teguh pada pendirian dan taat pada janji, aturan atau nilai-nilai yang
sudah disepakati bersama. Kata “kawan” berarti orang yang sudah lama dikenal dan sering
berhubungan dalam hal tertentu (dalam bermain, belajar bekerja dan lain sebagainya), teman
sahabat, sekutu, orang ramah banyak. Kesetiakawanan adalah perasaan seseorang yang
bersumber dari rasa cinta kepada kehidupan bersama atau sesama teman sehinggadiwujudkan
dengan amal nyata berupa pengorbanan dan kesetiaan menjaga, membela, membantu, maupun
melindungi terhadap kehidupan bersama.
Kesetiakawanan merupakan salah satu
nilai luhur bangsa yang harus dilestarikan. Dalam
Undang-undang nomor 11 tahun 2009, kata
kesetiakawanan dideskripsikan sebagai suatu
kepedulian sosial untuk membantu orang lain
yang membutuhkan pertolongan dengan empati
dan kasih sayang. Deskripsi yuridis ini masih perlu
dijabarkan lagi dengan jelas agar bisa
diimplementasikan oleh masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari. Terdapat empat istilah kesetiakawanan yakni kepedulian sosial, empati dan
kasih sayang.
Dari rumusan undang-undang tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesetiakawanan sosial
berasal dari kepedulian sosial yakni sikap memperhatikan kondisi lingkungannya, kemudian timbul
perasaan empati yakni kesanggupan meneliti kesulitan orang lain, meningkat menjadi kasih sayang.
Empati merupakan salah satu aspek kasih sayang.
Kasih sayang sesungguhnya mengandung tiga nilai, yaitu :
1.
Kasih sayang memberi tak harap kembali
2. Kasih sayang adalah memberi apa yang dibutuhkan, bukan menuruti keinginan.
3. Kasih sayang haruslah menjunjung kesetaraan terbebas darisikap superior dan
inferior.Maksudnya, jangan sampai yang memberi merasa superior (merasa memiliki
derajat lebih tinggi), dan yang diberi dianggap inferior (memiliki derajat lebih rendah).
Pengertian A
Gambar 2.1
Rasa kesetiakawanan perlu dipupuk sejak dini
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
18/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 14
Memberi sesuatu kepada orang lain hendaknya didasari dengan ketulusan hati, dengan
landasan bahwa apa yang kita miliki merupakan anugerah Tuhan, dan sebagai rasa syukur, kita
harus mempersembahkan kernbali kepada BeHau baiksecara langsung, maupun melalui ciptaan
Beliau. Karena itu, perlakuannya harus santun.
Kesetiakawanan sosial sering juga disebut rasa solidaritas sosial. Kesetiakawanan Sosial
adalah merupakan potensi spritual, komitmen bersama sekaligus jati diri bangsa. Oleh karena itu
kesetiakawanan sosial merupakan nurani bangsa Indonesia yang teraplikasi dari sikap dan perilaku
yang dilandasi oleh pengertian, kesadaran, keyakinan tanggung jawab dan partisipasi sosial sesuai
dengan kemampuan dari masing-masing warga masyarakat dengan semangat kebersamaan,
kerelaan untuk berkorban demi sesama, kegotong royongan dalam kebersarnaan dan kekeluargaan.
Sikap-sikap seperti ini merupakan sikap-sikap mulia yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita.
Dengan demikian kesetiakawanan sosial merupakan nilai dasar kesejahteraan sosial, modal sosial
(social capital) yang ada dalam masyarakat, yang perlu secara terus-menerus digali, dikembangkan
dan didayagunakan dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu masyarakat yang sejahtera.
Sebagai nilai dasar kesejahteraan sosial, kesetiakawanan sosial harus terus direvitalisasi sesuai
dengan kondisi aktual bangsa dan diimplementasikan dalam wujud nyata dalam kehidupan kita.
Sesungguhnya, jiwa dan semangat kesetiakawanan sosial tersebut dalam perjalanankehidupan bangsa kita telah teruji dalam berbagai peristiwa sejarah. Kesetiakawanan merupakan
salah satu nilai-nilai luhur bangsa yang harus dilestarikan. Contoh meningkatkan kemampuan
menciptakan kehidupan yang berlandaskan prinsip-prinsip kesetiakawanan sosial:
1.
Dllingkungan keluarga, bentuk kegiatannya seperti:
Makan bersama dengan seluruh anggota keluarga.
Beribadah bersama.
Silaturahmi kepada sanak famili dan lain sebagainya.
2.
Dilingkungan sekolah,bentuk kegiatannya seperti: Membentuk kelompok belajar.
Mengumpulkan dana untuk menolong orang lain yang mengalami musibah.
Kerjabakti.
Bakti sosial dan lain sebagainya.
3. Dilingkungan masyarakat
Kerjabakti di lingkungan RT, misal membersihkan got, membersihkan tempat ibadah.
Kerja bakti atau gotong-royong membangun jalan, jembatan.
Menjaga fasilitas umum dan lain sebagainya.
Kesetiakawanan sosial B
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
19/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 15
Sebagai bangsa Indonesia, kita harus membangun bangsa dan negara, di atas kepribadian
kita sendiri. Untuk itu perasaan senasib dan sepenanggungan, perasaan kebersamaan dan
kegotongroyongan, tetap harus kita jaga dan kita pelihara. Jika nilai-nilai tersebut tidak dipelihara
dengan baik, maka bangsa kita akan mengalami krisis identitas. Kita tahu, dunia memang makin
mengglobal, dan kitapun tidak mungkin menghindarinya. Disini diperlukan kecermatan dan
kebijaksanaan, kita harus bisa memfilter budayabudaya yang masuk, sehingga tidak merusak nilai-
nilai luhur yang telah diwarisi oleh nenek moyang kita. Jangan sampai karena pengaruh globalisasi
menyebabkan hancurnya nilai-nilai yang menjadi ciri khas dari suatu bangsa. Nilai-nilai luhur yang
kita anut itu adalah warisan bersama yang wajib kita pelihara, sebab dengan nilai-nilai luhur itu pula
bangsa dan negara kita dapat berdiri kokoh.
Kesetiakawanan sosial tersebut
berangkat dari sikap dan perilaku untuk
bersimpati dan berempati kepada orang lain.
Rasa simpati dapat terjalin secara timbal balik,
jika kita saling mengenal dan mendalami. Jika kita
bersimpati kepada orang lain, orang lain pun tentu
akan bersimpati kepada kita, demikian
sebaliknya. Di masa perjuangan kemerdekaan
kita dulu, nilai-nilai kesetiakawanan sosial terbukti mampu mengantar bangsa kita memperoleh
kemerdekaan. Tanpa kesetiakawanan sosial, mustahil akan terwujud Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Tanpakesetiakawanan sosial, tidak mungkin kita mampu mewujudkan masyarakat yang
adil, aman, dan sejahtera yang kita harapkan bersama. Tanpa kesetiakawanan sosial yang kokoh,
kita tidak mungkin mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Kita harus yakin, bahwa bangsa
kita mampu berdiri sejajar denganbangsa-bangsa lain, dengan modal dasar kesetiakawanan sosial.
Mengingat begitu pentingnya nilai-nilai kesetiakawanan sosial tersebut, maka upaya
menanamkan kembali nilai-nilai kesetiakawanan sosial, harus dimulai sejak dini. Kita harus
memulainya dari Iingkungan sosial terdekat. Kita dapat melakukan internalisasi dan eksternalisasi
nilai-nilai kesetiakawanan sosial, mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, dan akhirnya
padatatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Di lingkungan keluarga, boleh dikatakan, tidak
ada keluarga yang tidak mempunyai masalah. Ada saja anggota keluarga yang menderita sakit,
kekurangan biaya, baik untuk keperluan sehari-hari, maupun untuk pendidikan dan kesehatan.
Akankah kita membiarkan anggota keluarga kita itu terus-menerus berada dalam kesusahan? Tentu
tidak. Anggota keluarga yang lain, tentu berkewajiban untuk membantu. Paling tidak, meringankan
kesulitan yang dihadapi.
Gambar 2.2
Bedah rumah sebagai salah satu bentuk kesetiakawanan
sosial
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
20/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 16
Dalam kehidupan masvarakat, di kampung dan di desa, serta di sekitar tempat tinggal kita,
orang yang mengalami kesulitan dan kesusahan selalu ada. Warga desa atau para tetangga tidak
boleh membiarkan saja kesulitan dan kesusahan yang menimpa warga dan tetangganya. Sesama
warga harus saling membantu, apapun yang dapat disumbangkan untuk meringankan kesulitan
warga yang lain. Seluruh warga harus mer.asa bahwa kesulitan yang menimpa satu warga, adalah
masalah bersama, yang perlu penanganan bersama. Tentu orang yang mengalami kesulitan juga
harus bersikap aktif dan berupaya sungguh-sungguh untuk mengatasinya, tanpa semata-mata
mengharapkan bantuan warga yang lain.
Dalam kesetiakawanan, tidak ada lagi
pertimbangan kebangsaan, keagamaan, politik
dan sosial budaya. Kita wajib berbuat baik kepada
sesama manusia apapun latar belakang
budayanya, agamanya, rasnya, politiknya dan
sebagainya, semua patut dibantu, sebagaimana
Tuhan telah berbuat kepada diri kita masing-
masing. Misalnya memberi pertolongan pada
saatterjadi bencana alam, pertolongan akan
diberikan kepada semua orang tanpa harus
melihat dia itu dari mana, apa agamanya, dan sebagainya. Sikap ini merupakan sikap yang sangat
diperlukan dalam kehidupan kita di dunia ini, dan karena kesetiakawanan ini dipandang penting,
maka kesetiakawanan sosial diperingati setiap tahun, sebagai rasa syukur. Hari Kesetiakawanan
Sosial Nasional atau Hari Sosial diperingati setiap tahun pada 20 Desember. Penetapan tanggal ini
terkait peristiwa sejarah tatkala terjalin kemanunggalan atau kerjasama TNI dan rakyat saat agresi
militer Belanda pada 1948.
Hari Kesetiakawanan Sqsial Nasional (HKSN) yang jatuh setiap tanggal 20 Desember
merupakan upaya bersama dari, oleh, dan untuk masvarakat guna melestarikan, meningkatkan dan
mengembangkan Kesetiakawanan Nasional, di mana bangsa Indonesia telah berhasil memperoleh
dan mempertahankan kemerdekaannya serta mengembangkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) juga merupakan upaya untuk
mengenang, menghayati dan meneladani semangat persatuan, kesatuan, kegotongroyongan dan
kekeluargaan rakyat Indonesia yang secara bahu membahu mempertahankan kedaulatan bangsa
atas pendudukan kota . Yogyakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia oleh tentara Belanda pada
tahun 1948. Kalau dulu rakyat bersama pejuang melawan penjajah, dalam dimensi sekarang kita
harus bahu membahu melawan kemiskinan dan melawan tingginya tingkat korupsi yang
menggerogoti bangsa Indonesia. Disinilah dibutuhkan tekad dan semangat rasa kesetiakawanan
Gambar 2.2
kesetiakawanan bukan hanya dimiliki oleh
manusia
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
21/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 17
sosial yang kuat. Nilai nilai rasa kesetiakawanan kadang naik kadang turun. Saat Gunung Merapi
meletus, rasa kesetiakawanan memiliki kekuatan yang dahsyat meskipun kala itu kita juga
mengalami persoalan korupsi. Karena itulah perlu ada keteladanan dari para pemimpin agar
masyarakat respek dan konsisten atas persoalan sosial yang dihadapi. Sehingga semangat
kesetiakawanan sosial dapat berkembang kembali. Lihat saja masyarakat di pedesaan, untuk gotong
royong saja kini mereka malas karena sudah bergelimpangan materi. Tingkat rasa individualisme
telah banyak menggantikan semangat nilai-nilai kesetiakawanan sosial di masyarakat kita. Apabila
kita simak kembali lintasan sejarah perjuangan bangsa kita dari masa ke masa, tampak jelas bahwa
kesetiakawanan sosial itu merupakan salah satu anugerah nilai budaya bangsa kita yang telah
merasuk ke dalam kalbu anak bangsa ini.
Kesetiakawanan sosial lahir bukan karena persoalan belas kasih (menerima), tetapi
sebaliknya lahir dari semangat dan upaya membangun kepedulian bukan hanya dari satu pihak saja
melainkan sinergisitas antara seluruh komponen yang ada. Andai kata satu RT atau RW
mengimplementasikan rasa kesetiakawanan sosial kalau terus dipupuk akan menjadi jaring
pengaman sosial yang sangat efektif dan strategis. Dalam suasana Hari Kesetiakawanan Sosial
Nasional (HKSN) kita harus menyegarkan tekad untuk membangun kepercayaan. Kepercayaan
kepada diri sendiri bahwa kita mampu mengatasi semua permasalahan yang ada. Peringatan Hari
Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) merupakan momen yang setrategis dalam upaya merajut
kebersamaan, kepedulian sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kesetiakawanan sosial atau solidaritas sosial adalah perasaan seseorang yang bersumber
dari rasa cinta kepada kehidupan bersama sehingga diwujudkan dengan amal nyata berupa
pengorbanan dan kesediaan menjaga, membela, maupun melindungi terhadap kehidupan bersama.
Dari pengertian kesetiakawanan tersebut kita bisa merasakan atau menilai rasa kemanusiaan
seseorang. Rasa kesetiakawanan bermakna
1. Kepentingan pribadi tetap diletakkan dalam kerangka kesadaran kewajiban sebagai
makhluk social da/am kehidupan bermasyarakat.
2. Kewajiban terhadap masyarakat dan bangsa dirasakan lebih besar dari kepentingan
pribadinya.
Adapun nilai moral yang terkandung dalam Kesetiakawanan sosiat diantaranya secagai
berikut:
1. Tolong menolong
Nilai Moral Kesetiakawanan sosial C
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
22/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 18
Nilai moral ini tampak da/am kehidupan masyarakat, seperti: tolong menolong sesama
tetangga. Misa/nya membantu korban bencana alam atau 'fnenengok tetangga yang sakit.
2. Gotong royong
Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat
suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berja/an dengan lanear, mudah dan ringan.
Misalnya menggarap sawah atau membangun rumah.
3. Kerjasama
Nilai moral ini mencerminkan sikap mau bekerja sama dengan orang lain walaupun berbeda
suku bangsa, ras, warna kulit, serta tidak membeda-bedakan perbedaan itu dalam
kerjasama.
4.
Nilai kebersamaan
Nilal moral ini ada karena adanya keterikatan diri dan kepentingan kesetiaan diri dan
sesama, saling membantu dan membela. Contohnya menyumbang sesuatu ke tempat yang
mengalami bencana, apakah itu kebaniiran, kelaporon atau diserang oleh bangsa lain.
Rasa kesetiakawanan sosial harus dimiliki oleh setiap orang, setiap warga negara, sebab
rasa kesetiakawanan sosial dapat menurnbuhkan sikap:
1.
Tenggang rasa atau mau merasakan keprihatinan yang dialami oleh orang lain. Sikap ini
akan mendorong seseorang untuk selalu berupaya memberikan pertolongan sesuai
kemampuannya.
2.
Tepa salira atau dapat merasakan perasaan orang lain.Sikapseperti inlakan dapat
mendorong warga negara atau masyarakat untuk mengembangkan kehidupan yang diliputi
oleh semangat saling menghormati dan saling menolong.
Rasa kesetiakawanan sosial akan memupuk rasa nasionalisme, dan rasa nasionalisme ini
harus terus dibina, karena rasa nasionalisme dapat mengatasi paham golongan, ras suku, agama
dan menumbuhkan rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan bangsa. Hakekat nasionalisme
Indonesia sebenarnya sudah terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, batang tubuh UUD 1945,
ketetapanketetapan MPRserta perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Rasakesetiakawanan sosial akan dapat menimbulkan sikap yang tidak mementingkan diri
sendiri, meningkatkan rasa kepedulian terhadap orang lain yang merupakan kewajiban hidup yang
harus dilaksanakan dengan penuh ketulusan. Sikap seperti ini hendaknya diterapkan dalam
kehidupan seharihari, sehingga kehidupan kita menjadi kondusif.
Agar suasana hidup yang kondusif tersebut dapat tercapai maka perlu dihindari sikap-sikap
sebagai berikut:
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
23/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 19
1. Sukuisme, yaitu sikap yang menganggap suku bangsa sendiri yang paling balk, dan
akibatnya akan selalu mementingkan suku bangsa sendiri dan mengabaikan kepentingan
suku yang lain.
2.
Khauvinisme yaitu sikap yang hanya mengunggulkan bangsa sendiri, dan merendahkan
bangsabangsa lain
3. Ekstrimisme yaitu sikap keras mempertahankan pendirian dengan berbagai cara walaupun
melanggar ketentuan-ketentuan dasar negara.
4.
Propinsialisme yaitu sikap yang selalu berkutat dengan kepentingan propinsi atau daerah
sendiri tanpa memperdulikan kepentingan bangsa yang lebih besar.
Salah satu wujud dari rasa kesetiakawanan dari pemerintah adalah memelihara
fakir miskin dan anak-anak terlantar. Fakir miskin adalah golongan yang sangat
berkekurangan (sangat miskin). Kemiskinan merupakan masalah strategis dihadapi
bangsa ini karena menyangkut nasib hidup rakyat dan perlu kebijakan kongkret dalam
penanganan. Fakir Miskin" Seseorang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata
pencaharian dan atau tidak mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok
atau orang yang mempunyai sumber mata pencaharian akan tetapi tidak dapat
memenuhi kebutuhan pokok keluarga yang layak bagi kemanusiaan. Diatur dalam
Undang-Undang Dasar 1945 pasal34 tentang fakir miskin dan anak terlantar. Dalam Pasal
34 undang-undang dasar 1945 menyatakan "Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar
dipelihara oleh negara." Yang dimaksud dengan fakir miskin disini adalah orang yang sama
sekali tidak mempunyai sumber pencarian dan tidak mempunyai kemampuan
untukmemenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan.Fakir miskin dapat jugaberarti orang yang mempunyai sumber rnata pencarian tetapi tidak dapatmemenuhi
kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan. Paragelandangan, pengemis, maupun
anakanak jalanan dapat pula dikategorikan sebagai fakir miskin untuk kemudian
dipelihara oleh negara.
Persoalan sosial masyarakat merupakan salah satu tantangan yang selalu
dihadapi oleh suatu bangsa, tidak terkecuali bagi bangsa Indonesia. Salah satu persoalan
sosial masyarakat yang sering dihadapi oleh negaraberkaitan dengan penanganan fakir
Kewajiban Masyarakat Dalam Memelihara Fakir Miskin Dan Anak-Anak Terlantar
D
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
24/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 20
miskin dan anak terlantar. Berbagaiupaya telah dilakukan oleh pemerintah akan tetapi
kenyataannya yang terjadi hingga saat inr terlihat masih belum dapat teratasi. Bahkan
keberadaan fakir miskin dan anak terlantar semakin marak terlihat di tengah-tengah
masyarakat, seperti menjadi pengemis, anak jalanan, pengamen, dan bahkan rnerijadi
tuna susila. Munculnya persoalan seperti ini pada dasarnya sangat dilatar belakangi oleh
kondisi ekonomi dari masyarakat.
Kemiskinan merupakan masalah
kompleks yang dihadapi oleh seluruh
pemerintahan yang ada di dunia ini. Secara
umurn kemiskinan lazim didefinisikan sebagai
kondisi dimana seseorang tidak dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka
menuju kehidupan yang lebih bermartabat.
Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan antara lain tingkat pendapatan,
kesehatan, pendidikan, aksesterhadap barang dan jasa, lokasi geografis, gender dan
kondisi lingkungan.
Badan Pusat Statistik (BPS)mengklaim, angka kemiskinan di Indonesia per Maret
2011 turun 1juta orang atau 3,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2011 mencapai 30,02juta orang,
sedangkan·Maret 2010 berjumlah 31,02juta orang. Penduduk miskin menurut BPS adalah
masyarakat yang pengeluran per bulannya sebesar atau kurang dari Rp 233.740 per kapita
atau sekitar 0,85 dolar AS per kapita per hari. Data BPS menunjukan, sejak 2007 sampai
2011 jumlah penduduk miskin di Indonesia terus mengalami penurunan.
Secara umum langkah-Iangkah yang dapat dilakukan dalam memelihara fakir
miskin dan anak terlantar adalah:
1. Melalui Departemen Sosial, dengan mendirikan panti-panti seperti :
- Panti Wredhatama (untuk orang lanjut usia)
- Panti Putra Utama ( untuk anak-anak yang terlantar)
-
Panti Asuhan ( untuk anak-anak yatim piatu)
Gambar 2.3 potret keluarga yang terlantar
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
25/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 21
2.
Melalui partisipasi masyarakat
Panti-panti yang ada dalam masyarakat ada juga yang didirikan oleh warga
masyarakat secara pribadi, dan ada pula oleh kelompok dengan mengumpulkan
dana dari masyarakat.
Beberapa program pemerintah yang terus digalakkan dalam menanggulangi
kemiskinan
1. Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok;
2. Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyot miskin;
3.
Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan
berbasis masyarakat;
4.
Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar;
5. Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi
masyarakat miskin.
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
26/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 22
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kesetiakawanan social!
2. Coba berikan contoh sikap kesetiakawanan di lingkungan keluarga!
3.
Coba berikan contoh sikap kesetiakawanan di lingkungan sekolah!
4. Rasa kesetiakawanan dapat memupuk rasa kesatuan dan persatuan bangsa. Bagaimana
pendapat anda terhadap pernyataan tersebut? Jelaskan jawaban anda!
Kesetiakawanan adalah perasaan seseorang yang bersumber dari rasa
cinta kepada kehidupan bersama atau sesama teman sehingga diwujudkan
dengan amal nyata berupa pengorbanan dan kesediaan menjaga, membela,
membantu, maupun melindungi terhadap kehidupan bersama.
Kesetiakawanan merupakan salah satu nilai-nilai luhur bangsa yang harus
dilestarikan. Dalam undang-undang nomor 11 tahun 2009, kata
kesetiakawanan dideskripsikan sebagai suatu kepedulian sosial untuk
membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan dengan empati dan
kasih sayang.
Kesetiakawanan sosial sering juga disebut rasa solidaritas sosial.
Kesetiakawanan social adalah merupakan potensi spritual, komitmen bersamasekaligus jati diri bangsa. Kesetiakawanan sosial merupakan nurani bangsa
Indonesia yang teraplikasi dari sikap dan perilaku yang dilandasi oleh
pengertian, kesadaran, keyakinan tanggung jawab dan partisipasi sosial sesuai
dengan kemampuan dari masing-masing warga masyarakat dengan semangat
kebersamaan, kerelaan untuk berkorban demi sesama, kegotongroyongan
dalam kebersamaan dan kekeluargaan.
Mengingat begitu pentinya nilai-nilai kesetiakawanan sosial tersebut,
maka upaya menanamkan kembali nilai-nilai kesetiakawanan sosial, harus
dimulai sejak dini. Kita harus memulainya dari lingkungan sosial terdekat.
Dalam kesetiakawanan, tidak ada lagi pertimbangan kebangsaan, keagamaan,pohtik dan sosial budaya. Kita wajib berbuat baik kepada sesamamanusia
apapun latar belakang budayanya, agamanya, rasnya, politiknya dan
sebagainya, semuanya patutdibantu, sebagaimana Tuhan telah berbuat
kepada diri kita masing-masing
Salah satu wujud dari rasa kesetiakawanan dari pemerintah adalah
memelihara fakir miskin dan anak-anakterlantar. Hal initelah diaturdalam
Pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan “Fakir miskin dan anak-
anak yang terlantar dipelihara oleh Negara”
Rangkuman
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
27/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 23
5. Sebutkan nilai moral yang terkandung dalam kesetiakawanan social!
6.
Kasih saying sesungguhnya mengandung tiga nilai, coba sebutkan!
7. Penetapan tanggal 20 desember sebagai hari kesetiakawanan sosila terkait dengan
peristiwa apa?
8.
Sebutkan nilai moral yang terkandung dalam kesetiakawanan!
9. Sebutkan sikap-sikap yng perlu dihindari dari rasa kesetiakawanan social!
10. Sebutkan panti-panti yang didirikan oleh Departemen social!
Diskusi!
Coba diskusikan, sudahkah kalian menerapkan rasa kesetiakawanan social dalam
kehidupan sehari-hari?a
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
28/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X
Tata Krama
3
Standar Kompetensi
2.
Menerapkan nilai-nilai konsep hubungan manusia dengan manusia
Kompetensi Dasar
2.1 Menjelaskan pengertian tata karma
Indikator
2.1.1 Mengidentifikasi kunci sukses dalam pergaulan
2.1.2 Mendeskripsikan makna tata krama
2.1.3 Menguraikan lahirnya tata krama
2.1.4 Mendeskripsikan makna pengertian tata krama
2.1.5 Menggali nilai-nilai budi pekerti dari tata krama
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
29/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 25
Secara harfiah, kata tata karma terdiri dari dua kata yaitu tata yang berarti adat, aturan,
norma, peraturan. Kata krama berarti sopan santun. Jadi tata krama artinya adat sopan santun,
kebiasaan sopan santun atau tata sopan santun. Tata krama adalah kebiasaan sopan santun yang
disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat.
Tata krama atau adat sopan santun atau yang biasa disebut etiket telah menjadi bahan
dalam hidup kita, ia telah menjadi persyaratan dalam hidup sehari-hari, malahan menjadi meningkat
dan sangat berperan untuk memudahkan manusia diterima di masyarakatnya. Pada waktu anda
masih kanak-kanak, secara tidak sadar orang tua anda telah melatih anda agar menerima pemberian
orang dengan tangan kanan,lalu mengucapkan terima kasih.
Tata krama adalah kebiasaan. Kebiasaan ini merupakan tata cara yang lahir dalam
hubungan antar manusia. Kebiasaan ini muncul karena adanya aksi dan reaksi dalam pergaulan.
Sebagai contoh, kalau orang indonesia setuju dengan apa yang dikemukakan ia akan mengangguk-
anggukan kepalanya. Sebaliknya di negeri lain ada yang menyatakan setuju dengan menggeleng-
gelengkan kepalanya
Menurut para ahli, tata krama/etika tidak lain adalah perilaku, adat kebiasaan rnanusia
dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk,
sepert yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :
1. Menurut Drs. O. P Simorangkir, tata krama atau etika sebagai pandangan manusia dalam
berpengaruh dalam berpakaian menurut ukuran dan nilai yang baik
2. Menurut Drs. SidiGajalba, Dalam sistematika filsafat, tata krama adalah teori tentang tingkah
laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik maupun buruk, sejauh yang dapat
ditentukan oleh akal.3. Drs. H. Burhanudin Salam tata krama atau etika adalah filsafat yang berbicara mengenai
nilai dan norma yang prilaku manusia dalam hidupnya.
4.
Bertens menyatakan :
tata krama etika memiliki 3 arti yaitu:
a. Etika dalam arti nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya.
b.
Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral dimasukan sebagai kode etik.
c.
Etika dalam arti ilmu tentang yang baik atau buruk.
Pengertian A
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
30/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 26
Tata krama atau adat sopan santun atau etiket telah menjadi dasar dalam kehidupan kita,
ia telah menjadi persyaratan dalam menjalani kehidupan di masyarakatnya. Tata krama sangat besar
pengaruhnya terhadap harkat dan martabat manusia.
Manusia merupakan individu dan sekaligus makhluk sosial. Sebagaimakhluk individu setiap
manusia memiliki ego yang merupakan ciri khas, yang berbeda satu dengan yang lain. Sebagai
makhluk social manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Sebagai makhluk sosial
sudah tentu akan bergabung dengan manusia-manusia yang lain. Dalam hidup bersama ini maka
terjadi pula penggabungan berbagai ego atau berbagai karakteryang berbeda-beda. Agar hubungan
masing-masing orang dapat berjalan selaras, harmonis dan damai, maka perlu adanya aturan-aturan
yang rnengatur. Aturan-aturan tersebut su'dah merupakan kesepakatan bersama, yang kemudian
lama-kelamaan menjadi kebiasaan.
Tata krama adalah kebiasaan. Kebiasaan ini nierupakan tata cara yang lahir dalam
hubungan antar manusia. Kebiasaanini muncul karena adanya aksi dan reaksi dalam pergaulan.
Kebiasaan ini semula berlaku dalam lingkungan terbatas, lama-kelamaan dapat merambat ke
lingkungan masvarakat yang lebih luas. Dalam perkembangan selanjutnya kebiasaan tersebut
diarahkan dan pada akhirnya diterima menjadi suatu kesepakatan bersama, suatu perjanjian tak
tertulis, suatu konvensi. Dengan mengalirnya waktu, tanpa sadar muncul kesepakatan tertentu, dan
pada akhirnya diterima dalam wilayah yang sangat luas. Ada tata krama yang berlaku dalam
lingkungan setempat, dalam lingkungan wilayah, dan dalam lingkungan negara. Selain itu ada pula
tata krama yang berlaku secara internasional dalam pergaulan antar bangsa. Misalnya jika ada tamu
negara mengunjungi suatu negara lain, pada umumnya pemerintah negara yang dikunjungi akan
menjemputtamunya di lapangan udara, menunggu di depan tangga pesawat, berjabat tangan dan
saling memeluk, rnengalungkan bunga kepada sang tamu, mengadakan perjamuan penghormatan
disertai toast atau angkatgelas dan sebagainya. Tata krama ini lahir bersamaan dengan adanya
peradaban bangsa-bangsa secara alami, kemudian berkembang mengikuti perkembangan
peradaban manusia itu sendiri.
Lahirnya Tata Krama B
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
31/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 27
Tata krama menjadi bagian persyaratan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan merupakantuntutan masyarakat dimanapun dan dalam waktu kapanpun. Dalam pergaulan sehari kita jumpai
berbagai jenis tipe manusia. Ada manusia yang karakternya lembut, dan ada pula yang keras.
Penampilannyapun bermacam-macam, yang kadang-kadang tampilan luar dengan sifat atau
karakternya bebeda.
Tata krama memiliki arti yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan tata
krama kadang turut serta menentukan baik buruknya nasib seseorang dalam kehidupan ini. Misalnya
suatu ketika pada sebuah perguruan tinggi ada seorang mahasiswa yang mengikuti tes semester,
kemudian dinyatakan tidak lulus, padahal sesungguhnya mahasiswa tersebut tergolong pintar dan
pada saat itu bisa menjawab soal-soal dengan baik dan lancar. Lalu apa masalahnya, kenapa ia
tidak lulus? Setelah ditelusuri, mahasiswa tersebut setelah mengerjakan tes, tidak langsung
menyerahkan kepada dosennya, tetapi mengambil koran, kemudian membukanya lebar-Iebar serta
membacanya di tempat tes dengan sikap duduk seenaknya. Dosen menganggap perilaku
mahasisw.a ini tidaksopan, tidak tahu diri, perilakunya keterlaluan, dan dosen langsung
mengeluarkan mahasiswa tersebut dari ruangan karena melanggar tata tertib. Contoh lain, misalnya
terjadi pada saat melamar pekerjaan. Ada sebuah kantor yang mernbukalapangan kerja untuk
berbagai bidang ilmu. Suatu ketika diadakan tes seleksi yang terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap
pertama tes (ujian) umum, tahap kedua adalah tes (ujian khusus), dan yang ketiga adalah tes
wawancara. Yang lolos sampai tes tahap kedua tinggal dua orang, kebetulan dari jurusan yang
sama, dan dengan nilai sama persis, pada ujuan pertama dan kedua. Kemudian setelahdilanjutkan
pada ujian tahap ketiga, yaitu tes wawancara, ternyata keduanya memiliki kualitas yang sama,
jawabannya bermutu dan tepat. Para penguji kesulitan untuk menentukan siapa diantara dua orang
ini yang harus diluluskan. Akhirnya dirundingkan dan diambilah keputusan bahwa dasar pelulusan
yang berikutnya adalah dengan mempertimbangkan sikap dari kedua pelarnar tersebut. Pelamaryang masuk ruangan pertama, pada saat masuk ruangan mengetok pintu terlebih dahulu, setelah
dipersilahkan rnasuk, barulah dia masuk dengan wajah tersenyum dan mengucapkan selamat pagi,
berjabat tangan sambil menyebutkan namanya, kemudian baru duduk setelah dipersilahkan duduk.
Namun yang satu lagi langsung masuk ruangan, kemudian langsung duduk walaupun tidak
dipersilahkan, tidak memperkenalkan diri, dan langsung menyatakan keinginannya agar diterima
bekerja di tempat tersebut. Hal hasil, pada saat rapat yang diterima adalah pelamar yang masuk
ruangan pertama. Demikianlah tata krama memang kelihatannya sepele, tetapi sesungguhnya
Makna Tata Krama C
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
32/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 28
memiliki peran yang sangat penting, dapat rnenentukan nasib seseorang, menjadi bernasib baik atau
bernasib buruk .
Adapun manfaat tata krama atau etika yaitu:
1. Membuat seseorang mengambil keputusan dalam suatu masalah dengan bijak.
2. Memberi pengenalan bagaimana rnenjalani hidup melalui rangkaian tindak sehari- hari.
3. Membuat kita menjadi disegani, dihormati.
4.
Memudahkan hubungan baik dengan orang lain.
5. Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam setiap situasi.
6. Menjadikan kita dapat memelihara suasana yang baik dalam berbagai lingkungan, baik
itu lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, dan lingkungan di mana kita bekerja.
Tata krama dalam pergaulan merupakan aturan kehidupan yang mengalir dari hubungan
antar manusia. Dalam setiap pergaulan perlu adanya komunikasi, karena hal ini akan menghasilkan
penyampaian yang baik, seperti bagaimana berbicara dengan orang yang lebih tua, berkenalan
dengan sopan. Sopan santun atau tata krama merupakan kesadaran yang sensitif terhadap
perasaan orang lain. Jika kita memiliki kesadaran tersebut, berarti kita memiliki sopan santun yang
baik. Dasar-dasar tata krama/etika yaitu:
1.
Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja
2. Memberi perhatian kepada orang lain
3.
Berusaha selalu menjaga perasaan orang lain
4.
Bersikap ingin membantu
5. Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam situasi apapun
6. Memiliki rasa toleransi yang tinggi
Ciri ciri seorang individu yang memiliki tata krama yang baik, antara lain:
1.
Memiliki rasa percaya diriketika menghadapi masyarakat dari tingkat manapun.
2. Tingkah laku dan ucapannya selalu mempertimbangkan serta mencerminkan perhatian
kepada orang lain.
3.
Bersikap sopan, ramah dan selalu menunjukkan sikap mempertimbangkan serta
mencerminkan perhatian kepada orang lain.
4. Bisa menguasai diri sendiri dan selalu berusaha tidak menyinggung, mengganggu,
menyakiti perasaan dan pikiran orang lain.
5.
Selalu berusaha tidak mengecewakan, membuat gusar apalagi membuat orang marah,
walaupun diri sendiri dalam keadaan sedih, kesal, lelah ataupun jenuh
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
33/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 29
Manusia menyadari bahwa dalam kehidupan di dunia ini selalu berhubungan denganmanusia lainnya. Hubungan dengan sesama manusia ini memerlukan saling hargai menghargai,
hormat menghormati, dan saling menyayangi. Untuk dapat menghargai dan menghormati sesama
manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan maka diperlukan upaya untuk menempatkan manusia
sesuai dengan harkat dan martabatnya. Berkaitan dengan hal ini diperlukan adanya tata krama.
Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa, tata krama tersebut ada yang berlaku dalam
lingkungan setempat, dalam lingkungan wilayah, dan dalam lingkungan negara. Selain itu ada pula
tata krama yang berlaku secara internasional dalam pergaulan antar bangsa. Tata krama berlaku di
satu tempat belum tentu sama dengan tata krama di tempat lain. Tata krama sepertl ini disebut tata
krama setempat. Selain itu ada juga tata krama yang berlaku secara nasional dan tata krama secara
internasional.
Tata krama keluarga adalah tata krama yang berlaku dalam lingkungan keluarga.Tata
krama initelah ditanamkan sejak kecil oleh orang tua kita. Seperti bagaimana cara berbicara, cara
berperilaku, dan bersopan santun. Orang tua telah melatih anak-anaknya, kalau menerima sesuatu
gunakan tangan kanan (pakai tangan manis), lalu ucapkan terima kasih. Orang tua juga melatih cara
makan, minum, menyapa, member hormat, berbicara, berpakaian, dan bersikap jika ada tamu yang
datang ke rumah kita. Lama kelamaan prilaku kita terbentuk menjadi suatu kebiasaan, tanpa
memikirkan mengapa kita harus bertindak seperti itu.
Tata krama nasional adalah tata krarna yang berlaku secara nasional. Salah satu contoh
tata krama nasional adalah bagaimana sikap kita pada saat menyanyikan lagu Indonesia Raya
bagaimana sikap kita pada saat menghorrnat bendera, dan sebagainya. Begitu juga tata krama
internasional, kalau ada tamu negara mengunjungi suatu negara yang lain, pada umumnya
pemerintah negara yang dikunjungi menjemput tamunya di lapangan udara, di depan tangga
pesawat, berjabatan tangan, atau saling peluk, mengalungkan bunga pada sang tamu, mengadakan
perjamuan penghormatan disertai toast (angkat gelas), mengunjungi taman makam pahlawan,
memberikan karangan bunga, dan sebagainya. Dengan demikian, ada tata krarna yang berlaku
dalam lingkungan terbatas, ada yang berlaku dalam lingkungan suatu daerah, dan ada yang berlaku
dalam Iingkungan antar bangsa.
Dalam tata krarna pergaulan hendaknya kita memperhatikan siapa yang kita hadapi. Tata
krama terhadap teman, guru, orang tua, anak kecil, pembantu, perlu diperhatikan dan dipelajari untuk
kemudian dibiasakan serta dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Tata krama adalah
kebiasaan. Kebiasaan ini muncul karena terkondisinya rangkaian rangsangan dan jawaban, aksi dan
Tata Krama Dalam Kehidupan Sehari-hari D.
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
34/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 30
reaksi dalam pergaulan antar manusia. Budi pekerti sangat erat kaitannya dengan tata krama. Budi
pekerti merupakan "roh" dari tata krama pergaulan. Jadi tata krama merupakan unsur penting
yang tidak dapat dipisahkan dari budi pekerti. Tata krarna diciptakan oleh manusia untuk
melancarkan hubungan seseorang dengan pihak lain. Tata krama dapatterbentuk dari aturan-aturan,
norma pergaulan, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang telah berulang-ulang. Pada
prinsipnya tata krama memiliki keterbatasan jangkauan dalam artian sesuai dengan desa, kala, dan
patra (tempat, waktu, dan keadaan). Manakala seseorang 'bisa menempatkan dirinya dalam
pergaulan masyarakat atau dapat melaksanakan tata krama sesuai desa, kala, dan patra maka
orang tersebut sering dikatakan orang yang rnerniliki budi pekerti luhur, dan sekaligus dikatakan
memiliki kepribadian luhur. Kepribadian akan merujuk pada jati diri seseorang atau jati diri bangsa.
Tata krama merupakan sesuatu yang kecil, namun jika dilaksanakan akan membawa dampak yang
luar biasa besarnya. Karena kecilnya tata krama mudah dibawa kemana-mana, dan dapat
dilaksanakan kapan saja. Tata krama berpengaruh terhadap baik buruknya nasib seseorang. Tata
krama berpengaruh hampir pada seluruh kegiatan manusia seperti cara berpakaian, berpenampilan,
berbicara, bergaul, menerima tamu, menelepon, menghadiri upacara, berjalan, berkendaraan,
menjaga kebersihan, bertetangga, menjaga kesehatan dan sebagainya.
Dalam hal berpenampilan, dalam pergaulan sehari-hari sering kita jumpai manusia tipe
kedondong dan manusia tipe durian. Manusia tipe "kedondong" adalah orang yang penampilannya
menarik, halus, baik dalam berpakaian, berdandan, berbicara, makan dan minum. Kulit
luar/penampilan luarnya sangat halus, namun isi di dalamnya kasar, penuh serat. Perilakunya tidak
mencerminkan keadaan hati yang sebenarnya. Hatinya dikuasai oleh sifat-sifat tak terpuji, sornbong,
pendendam, egois, iri dan suka menyakiti hati orang lain. Kulit kedondong memang halus dan licin,
tapi isi buahnya berserat kasar, dan rasanya asem kalau dimakan. Manusia tipe "durian" adalah
orang yang penampilannya tidak menarik, kasar, tidak mengundang simpati, namun berhati "emas".
Hatinya diliputi oleh sifat-sifat yang terpuji, seperti rendah hati, suka menolong, suka memaafkan,
selalu menghargai orang lain, tidak suka menyakiti hati orang lain. Kulit durian memang berduri tajam
dan kasar, namun daginghya lembut, dan terasa enak kalau dimakan.
Jika kita berbicara tata krama yang sebenarnya, bukanlah seperti buah kedondong, yang
kulitnya halus, tetapi isinya kasar dan asem rasanya, dan bukan juga seperti buah durian yang kasar
dan tajam kulitnya, namun enak daging buahnya. Kedua-duanva sarna-sarna merugikan. Manusia
tipe kedondong akan dijauhi oleh orang lain setelah merasakan betapa asamnya/kasarnya sifatyang
sebenarnya. Begitu juga manusia tipe durian, penampilannya akan memberi kesan tidak
menyenangkan, tidak menarik, membahayakan, sehingga orang lain tidak senang atau
menjauhinya, padahal sebenarnya hatinya sangat baik dan lembut. Disinilah letak pentingnya tata
krama. Orang yang mengenal dan menerapkan tata krama dengan balk akan tumbuhlah penampilan
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
35/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 31
yang menarik seperti kulit kedondong, dan penampilan itu memang terpantul dari hati yang menarik
seperti isi durian.
Tata krama dilakukan dimana saja, dan kapan saja. Aturan sopan santun ibarat udara yang
kita hirup, merupakan kebutuhan yang selalu menghimbau kita untuk dipenuhi. Atau ada yang
mengibaratkan sopan santun tersebut seperti garam dalam makanan, tanpa garam makanan terasa
hambar. Tata krama merupakan hal yang menyusup dimana saja dan kapan saja. Dalam cara
berpakaian, berdandan, bergaul, menerima tamu, menelepon, menghadiri pesta, selamatan atau
upacara resmi, berjalan, mengendarai motor, naik bemo, mikrolet, bus, kereta api, pesawatterbang,
kapal laut, menonton pertunjukkan, atau menonton film di bioskop, antre di terminal, halte, atau
stasiun surat menyurat, menjaga kebersihan lingkungan, menggunakan radio CB, memakai
wolkman, menyetel radio, tape recorder, dan Video, berpacaran, makan dan minum, menjamu dan
dijamu, memberikan hadiah, hidup bertetangga, merayakan hari ulang tahun, menjaga kesehatan,
dan masih banyak lagi yang lain.
Dipandang dari tingkah laku tata krama terdiri dari:
1. Tata krama berbicara
Tata krama Berbicara adalah kebutuhan kita sebagai manusia. Berbicara merupakan salah
satu cara yang efektif bagi kita untuk berkomunikasi. Dengan berbicara kita bisa menyampaikan
maksud dan tujuan serta buah pikiran kita dengan cepat. Namun kita harus hati-hati dan
menunjukkan sikap yang bijaksananya dalam berbicara, karena kata-kata ibarat pisau bermata dua,
disatu pihak bisa membahagiakan, disisi lain bisa menimbulkan penderitaan, bahkan kematian. Oleh
karena itu maka hati-hatilah mengeluarkan kata-kata, bijaksana dalam berbicara. Banyak sekali
pepatah dan ungkapan bijak yang mengingatkan kita untuk lebih berhati-hati dalam bertutur kata
agar kita tidak terlibat dalam pembicaraan yang mengandung dosa. Jika memang harus ada kata-
kata yang hendak disampaikan pilihlah kata-kata yang tepat, jangan sampai menyakiti perasaan
orang lain yang mendengarnya karena "Kata-kata bisa lebih tajam daripedang". Apalagi kalau kata-
kata yang diucapkan merupakan ucapan yang tidak benar atau berupa kebohongan dan sampai
menimbulkan fitnah karena "Fitnah lebih kejam dari pembunuhan". Alangkah besar dampak suatu
kebohongan yang dituduhkan pada orang lain bahkan lebih buruk dari menghilangkan nyawa
sekalipun. Jadi, walau "lidah tak bertulang" tapi pengaruhnya sangat besar pada keharmonisan
hubungan antar sesama manusia. Jagalah lisan, perhatikan etika ketika berbicara, semoga
kitasemua menjadi lebih bijaksana karenanya.
Tuntutan Tingkah Laku Dalam Bertata Krama E
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
36/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 32
Adapun sopan santun dalam berbicara adalah.
1.
Jangan memonopoli percakapan, karena orang lainpun ingin berbicara, bicaralah singkat
dan seperlunya.
2.
Jangan membicarakan kejelekan orang lain, tanpa yang dibicarakan hadir dan ikut
mendengarkan.
3. Jadilah pendengar yang aktif, walaupun dalam situasi perbedaan pendapat
4. Jangan suka menanyakan perkara yang bersifat pribadi (yang menyangkut nama baik
orang lain)
5. Jangan suka mempermalukan orang lain
6. Jangan memasukkan tangan ke dalam saku atau menyembunyikan tangan atau berkacak
pinggang pada saat berbicara
Berkaitan dengan sopan santun dalam berbicara, ada pula pembicaraan yang dilakukan jarak jauh,
atau dengan menggunakan telepon. Sopan santun yang perlu diperhatikan dalam bertelefon
1.
Memakai kata-kata yang sopan dan jelas
2. Dahulukan materi yang utama atau penting.
Pada saat kita berinteraksi tunjukkanlah 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun)
1. Senyum tulus yang terpancar dari wajah kita saat berbicara dengan orang lain pasti akan
membuat lawan bicara kita nyaman. Senyum dapat mernberikan vibrasi yang
membahagiakan sekitar kita. Bagaimanapun rupa kita, lawan bicara kita akan ikut
tersenyum melihat kita tersenyum. Senyum adalah ibadah yang paling mudah dan murah.
2. Salam yang diucapkan dengan ketulusan mampu mencairkan suasana kaku. Bila ada
seseorang yang mengucap salam dengan suara lembut dan bersahabat, hati kita pun
terasa sejuk mendengarnya. Di dalam sapa salam ada nuansa tersendiri. Persaudaraan
berawal dari salam, mari kita tebarkan salam.
3.
Sapa-an ramah yang kita ucapkan kepada orang lain akan membuat suasana menjadi
akrab dan hangat. Biasakanlah menyapa, mulailah pada seseorang yang berada didekat
kita. Dengan satu sapa saja kita bisa menyapa getaran kemuliaan yang hadir bersamaan
dengan sapaan kita.
4. Sopan ketika duduk, sopan ketika lewat di depan orang tua, sopan kepada guru. Sopan
ketika berbicara, sopan ketika berinteraksi dengan orang lain. Jaman sekarang masih
banyak anak-anak muda yang memiliki sikap seperti itu.
5.
Santun adalah sifatyang hanya dimiliki oleh orang-orang istimewa. Orang-orang yang
mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan dirinya. Orang-orang yang
mengalah memberikan haknya untuk kepentingan orang lain semata-mata untuk kebaikan.
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
37/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 33
2.
Tata Krama Pergaulan
Tata krama dalam pergaulan merupakan aturan kehidupan yang mengatur hubungan antar
sesama manusia. Tata krama pergaulan berkaitan erat dengan etiket atau etika. Kata etiket berasal
dari bahasa Perancis Etiquette yang berarti tata cara bergaul yang baik, dan etika berasal daribahasa latin Ethic merupakan pedoman cara hidupyang benar dilihat dari sudut budaya, susila dan
agama. Dasar-dasar etiket terdiri dari
1. Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja.
2. Memberi perhatian kepada orang lain.
3. Berusaha selalu rnenjaga perasaan orang lain.
4. Bersikap ingin membantu.
5. Memiliki rasa toleransi yang tinggi.
6.
Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam situasi apapun.
Suatu hubungan antar individu biasanya dimulai dengan suatu perkenalan, dan hal ini
mungkin akan menjadi pertemuan pertama yang akan melahirkan 'First image dan hal ini akan
mempengaruhi penilaian seseorang pada hubungan selanjutnva, Cara mengenalkan.
1. Pada waktu mengenalkan orang, ucapkan namanya dengan jelas, dan apabila tidak
terdengar jelas tanyakan sekali lagi.
2. Tipe individu terdiri dari introvert dan extrovert oleh karena itu pada waktu mengenalkan
seseorang berikan sedikit informasi mengenai orang tersebut.
3.
Lakukan Personal Contact dengan cara sebagai berikut:
- Jabatlah tangannya dalam waktu 3 - 4 detik.
- Pandanglah mata orang yang diperkenalkan pada anda.
- Tersenyumlah.
-
Tubuh sedikit dibungkukkan ke depan.
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam suatu perkenalan:
1. Orang yang lebih muda diperkenalkan kepada yang lebih tua.
2.
Seorang pria diperkenalkan kepada wanita.
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
38/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 34
3. Wanita dikenalkan kepada pria, apabila pria itu orang yang perlu dihormati seperti : Kepala
Negara, Menteri, Gubernur, Duta Besar, Ulama/Tokoh agama atau pria yang jauh lebih tua
lebih kurang 20 tahun.
4.
Anda boleh mengenalkan diri terlebih dahulu apabila hal tersebut sekiranya diperlukan.
Hindari perkenalan ditempat yang ramai seperti : jalan raya, pasar, lift, restoran, dsb.
3. Tata Krama Penampilan
Penampilan adalah suatu bentuk citra diri yang terpancar padadiri seseorang dan
merupakan sarana komunikasi diri kita dengan orang lain. Berpenampilan menarik adalah salah satu
bagian dari kunci sukses dalam bekerja, terutama pekerjaan yang berhubungan dengan orang lain.
Penampilan diri yang baik adalah perpaduan dari keserasian penampilan luar (fisik) dan penampilan
yang timbul dari diri kita (rohani). Agar tampil serasi di depan pelanggan kita harus dapat memenuhi
beberapa persyaratan seperti:
1.
Kesehatan tubuh berkaitan dengan makanan yang dikonsumsi harus bergizi, dan selalu
berolahraga
2. Perawatan anggota tubuh, seperti: perawatan kulit, perawatan wajah, perawatan tangan
dan kaki, perawatan rambut serta menghilangkan bau badan dan nafas tidak sedap.
Cara berbusana biasanya memancarkan kepribadian orang yang memakainya. Dari cara
berbusana seseorang dapat dilihat kepribadiannya, tingkat pendidikannya, lingkungan
pergaulannya, dan seleranya. Untuk dapat tampil dengan busana yang serasi harus memiliki
pengetahuan tentang pilihan yang berhubungan dengan kepribadian dan pembawaan si pemakai,
mampu menyesuaikan dengan kebutuhan, adat istiadat dan lingkungan/suasana dan kesempatan.
Penampilan diri penting artinya bagi seseorang dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bagi
mereka yang bekerja sebagai tenaga pelayanan, seperti : anak sekolahan (murid), pegawai negeri,
pelayan toko, tenaga penjualan, kalangan eksekutif bisnis, para pengajar atau instruktur dan
sebagainya. Secara umum yang termasuk kedalam penampilan dimulai dari cara
berpakaian/berbusana sampai dengan tutur kata dan sopan santun.
Fungsi dari busana
1. Memenuhi kebutuhan kesusilaan dan kebudayaan suatu bangsa yang berkebudayaan
dan menunjang tinggi kesusilaan, pasti menempatkan busana sebagai kebutuhan
utama
2. Memenuhi kebutuhan kesehatan. Busana gunanya untuk melindungi badan dari udara
dingin/panas, angin (artinya sesuai dengan iklim).
3. Memenuhi kebutuhan keindohan, artinya busana dapat membuat diri sesearang
kelihatan indah, dapat menutupi bagian-bagian badan yang kurang ideal.
8/17/2019 MODUL ML BP FIXcdg
39/64
Budi Pekerti SMK Bali Mandara Kelas X 35
Tata Cara berbusana/berpakaian yang rapi dan sopan
Manusia membutuhkan pakaian (sandang) untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dasar
seharihari di samping kebutuhan akan tempat tinggal (papan) dan makanan (pangan). Pakaian
dapatmemberikan keindahan, proteksi dari penyakit, kenyamanan, dan lain sebagainya.
1. Menutup aurat bagian tubuh
2.
Sesuai dengan tujuan, situasi, dan kondisi lingkungan
3. Tampak rapi, bersih, sehat dan ukurannya pas
4. Tidak mengganggu orang lain
5. Tidak melanggar hukum negara dan hukum agama.
Tata Krama adalah kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam
lingkungan pergaulan antar manusia setempat. Tata krama sanga