Top Banner
Dr. Asep Suryana, M.Pd Suryadi, M.Pd MODUL BIMBINGAN DAN KONSELING KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
251

MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Apr 20, 2018

Download

Documents

dangkien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling �

Dr. Asep Suryana, M.PdSuryadi, M.Pd

MODUL BIMBINGAN DAN KONSELING

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

Page 2: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

�� Bimbingana dan Konseling

MODUL BIMBINGAN DAN KONSELINGDr. Asep Suryana, M.PdSuryadi, M.Pd

Tata Letak & Cover : Rommy Malchan

Hak c�pta dan hak moral pada penul�sHak penerb�tan atau hak ekonom� pada D�rektorat Jenderal Pend�d�kan Islam Kementer�an Agama RI

T�dak d�perkenankan memperbanyak sebag�an atau seluruhnya �s� buku �n� dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa se�z�n tertul�s dar� D�rektorat Jenderal Pend�d�kan Islam Kementer�an Agama RI.

Cetakan Ke-1 Desember 2009Cetakan Ke-2, Jul� 2012 (Ed�s� Rev�s�)

ISBN,978-602-7774-06-3Ilustras� Cover : Sumber, http://5elect�on.com/2012/06/27/th�ngs-women-really-want-from-men/man-and-woman-hands/

Pengelola Program Kualifikasi S-1 melalui DMS

Pengarah : D�rektur Jenderal Pend�d�kan IslamPenanggungjawab : D�rektur Pend�d�kan T�ngg� IslamTim Taskforce : Prof. Dr. H. Az�z Fahrurroz�, MA. Prof.Ahmad Tafs�r Prof. Dr. H. Maksum Muchtar, MA. Prof. Dr. H. Achmad Hufad, M.E.d. Dr.s Asep Herry Hemawan, M. Pd. Drs. Rusd� Sus�lana, M. S�. Alamat :Subd�t Kelembagaaan D�rektorat Pend�d�kan T�nggg� IslamD�rektorat Jenderal Pend�d�kan Islam, Kementer�an Agama RILt.8 Jl. Lapangan Banteng Barat Mo. 3-4 Jakarta Pusat 10701Telp. 021-3853449 Psw.236, Fax. 021-34833981http://www.pend�s.kemenag.go.�d/www.d�kt�s.kemenag.go.�dema�l:kasubd�tlembagad�kt�[email protected].�d/kas�-b�n-lbg-pta�@pend�s.kemenag.go.�d

Page 3: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

dan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Sekolah melalui Dual Mode System—selanjutnya ditulis Program DMS—merupakan ikhtiar Direktorat Jenderal Pendidikan

jabatan di bawah binaannya. Program ini diselenggarakan sejak tahun 2009 dan masih berlangsung hingga tahun ini, dengan sasaran 10.000 orang guru yang berlatar belakang guru kelas di Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Sekolah.

Program DMS dilatari oleh banyaknya guru-guru di bawah binaan Direktorat Jenderal

terlebih di daerah pelosok pedesaan. Sementara pada saat yang bersamaan, konstitusi pendidikan nasional (UU No. 20 Tahun 2003, UU No. 14 Tahun 2007, dan PP No. 74 Tahun 2008) menetapkan agar sampai tahun 2014 seluruh guru di semua jenjang pendidikan

secara individual melalui perkuliahan regular. Selain karena faktor biaya mandiri yang relatif membebani guru, juga ada konsekuensi meninggalkan tanggungjawabnya dalam menjalankan proses pembelajaran di kelas.

Dalam situasi demikian, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam berupaya melakukan terobosan dalam bentuk Program DMS—sebuah program akselerasi (crash program) di jenjang pendidikan tinggi yang memungkinkan guru-guru sebagai peserta program

pembelajaran tatap muka (TM) dan pembelajaran mandiri (BM). Untuk BM inilah proses pembelajaran memanfaatkan media modular dan perangkat pembelajaran online (e-learning).

Page 4: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

iv Bimbingana dan Konseling

Buku yang ada di hadapan Saudara merupakan modul bahan pembelajaran untuk mensupport program DMS ini. Jumlah total keseluruhan modul ini adalah 53 judul. Modul edisi tahun 2012 adalah modul edisi revisi atas modul yang diterbitkan pada tahun 2009. Revisi dilakukan atas dasar hasil evaluasi dan masukan dari beberapa LPTK yang

dilakukan dengan melibatkan para pakar/ahli yang tersebar di LPTK se-Indonesia, dan selanjutya hasil review diserahkan kepada penulis untuk selanjutnya dilakukan perbaikan. Dengan keberadaan modul ini, para pendidik yang saat ini sedang menjadi mahasiswa agar membaca dan mempelajarinya, begitu pula bagi para dosen yang mengampunya.

Pendek kata, kami mengharapkan agar buku ini mampu memberikan informasi yang dibutuhkan secara lengkap. Kami tentu menyadari, sebagai sebuah modul, buku ini masih membutuhkan penyempurnaan dan pendalaman lebih lanjut. Untuk itulah, masukan dan kritik konstruktif dari para pembaca sangat kami harapkan.

Semoga upaya yang telah dilakukan ini mampu menambah makna bagi peningkatan mutu pendidikan Islam di Indonesia, dan tercatat sebagai amal saleh di hadapan Allah swt. Akhirnya, hanya kepada-Nya kita semua memohon petunjuk dan pertolongan agar upaya-upaya kecil kita bernilai guna bagi pembangunan sumberdaya manusia secara nasional dan peningkatan mutu umat Islam di Indonesia. Amin

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Jakarta, Juli 2012

Direktur Pendidikan Tinggi Islam

Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA

Page 5: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... v

TINJAUAN MATA KULIAH ..............................................................................................vii

HAKEKAT BIMBINGAN DAN KONSELING ....................................................................... 3

MAKNA BIMBINGAN DAN KONSELING .......................................................................... 5

TUJUAN, PRINSIP, FUNGSI DAN AZAS BIMBINGAN DAN KONSELING .......................... 13

PENDEKATAN-STRATEGI BIMBINGAN DAN KONSELING ............................................... 31

PEMAHAMAN PESERTA DIDIK MI/SD .......................................................................... 41

PEMAHAMAN PESERTA DIDIK MI/SD .......................................................................... 43

ASPEK-ASPEK PEMAHAMAN PESERTA DIDIK .............................................................. 45

STRATEGI , TEKNIK DAN TEKNIK TES UNTUK PEMAHAMAN PESERTA DIDIK ............... 55

STRATEGI DAN TEKNIK NON-TES UNTUK PEMAMAHAM PESERTA DIDIK ................... 65

BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI SOSIAL ........................................................... 87

BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI SOSIAL ........................................................... 89

MAKNA BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI-SOSIAL ............................................. 91

TUJUAN DAN RAGAM MASALAH BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI SOSIAL ..... 101

SRATEGI DAN TEKNIK BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI-SOSIAL ...................... 113

BIMBINGAN BELAJAR ANAK SD/MI ........................................................................... 127

BIMBINGAN BELAJAR ANAK MI/SD ........................................................................... 129

PENGERTIAN BELAJAR DAN TUJUAN BIMBINGAN BELAJAR DI MI/SD ....................... 131

JENIS-JENIS MASALAH BELAJAR DAN IDENTIFIKASI PESERTA DIDIK

YANG DIPERKIRAKAN MENGALAMI MASALAH BELAJAR ........................................... 143

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA MASALAH BELAJAR DAN UPAYA

MEMBANTU PESERTA DIDIK DALAM MENGATASI MASALAH BELAJAR ..................... 151

BIMBINGAN KARIR PESERTA DIDIK MI/SD ................................................................. 163

BIMBINGAN KARIR PESERTA DIDIK MI/SD ................................................................. 165

Page 6: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

v� Bimbingana dan Konseling

KONSEP DASAR BIMBINGAN KARIR ........................................................................... 167

TUJUAN DAN PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN KARIR DI MI/SD .................................... 179

STRATEGI DAN TEKNIK BIMBINGAN KARIR ................................................................ 187

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI MI/SD ............................................. 201

MANAJEMEN BIMBINGAN ....................................................................................... 203

DAN KONSELING DI MI/SD ........................................................................................ 203

STRUKTUR DAN PENGEMBANGAN PROGRAM BK DI MI/SD ..................................... 205

KETERPADUAN PROGRAM BIMBINGAN DI MI/SD .................................................... 223

GLOSARIUM ............................................................................................................... 233

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 240

Page 7: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling v��

Mata kul�ah B�mb�ngan dan Konsel�ng d� MI merupakan mata kul�ah yang akan membekal� mahas�swa tentang pelaksanaan b�mb�ngan dan konsel�ng d� MI yang dijabarkan dalam materi : Hakekat Bimbingan dan Konseling di MI (Makna Bimbingan dan Konsel�ng; Tujuan, Prinsip, Fungsi dan Azas Bimbingan; serta Strategi-Pendekatan B�mb�ngan dan Konsel�ng); Pemahaman Peserta D�d�k MI/SD (Aspek-aspek Pemahaman Peserta D�d�k; Strateg� dan Tekn�k Tes untuk Pemahaman Peserta D�d�k; serta Strateg� dan Tekn�k Non-tes untuk Pemahaman Peserta D�d�k); B�mb�ngan Pr�bad� Sos�al (Makna Bimbingan Pribadi-Sosial; Tujuan dan Ragam Permasalahan Pribadi-Sosial; serta Strategi dan Teknik Bimbingan Pribadi-Sosial); Bimbingan Belajar (Makna Belajar dan Bimbingan Belajar; Tujuan, Prinsip, Fungsi dan Azas Bimbingan Belajar; serta Strategi dan Teknik Bimbingan Belajar); Bimbingan Karier (Makna Karier dan Bimbingan Karier; Tujuan, Prinsip, Fungsi dan Azas Bimbingan Karier; serta Strategi dan Teknik Bimbingan Karier) serta Manajemen Bimbingan dan Konseling (Penyusunan Program Bimbingan dan Konsel�ng ; Struktur Program B�mb�ngan dan Konsel�ng; serta Evaluas� Program B�mb�ngan dan Konsel�ng).

Secara umum tujuan dari mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan keg�atan B�mb�ngan dan Konsel�ng d� MI, dan secara khusus adalah agar para mahas�swa dapat :

1. Merumuskan dengan kal�mat send�r� tentang Makna B�mb�ngan dan Konsel�ng; 2. Menguraikan Tujuan, Prinsip, Fungsi dan Azas Bimbingan3. Menjelaskan Strategi-Pendekatan Bimbingan dan Konseling4. Merumuskan dengan kal�mat send�r� tentang Aspek-aspek Pemahaman Peserta

D�d�k5. Mengura�kan Strateg� dan Tekn�k Tes untuk Pemahaman Peserta D�d�k6. Menjelaskan Strategi dan Teknik Non-tes untuk Pemahaman Peserta Didik7. Merumuskan dengan kal�mat send�r� tentang Makna B�mb�ngan Pr�bad�-Sos�al; 8. Menguraikan Tujuan dan Ragam Permasalahan Pribadi-Sosial; 9. Menjelaskan Strategi dan Teknik Bimbingan Pribadi-Sosial 10. Makna Belajar dan Bimbingan Belajar; 11. Tujuan, Prinsip, Fungsi dan Azas Bimbingan Belajar; 12. Strategi dan Teknik Bimbingan Belajar

TINJAUAN MATA KULIAH

Page 8: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

v��� Bimbingana dan Konseling

13. Makna Kar�er dan B�mb�ngan Kar�r; 14. Tujuan, Prinsip, Fungsi dan Azas Bimbingan Karir; 15. Strateg� dan Tekn�k B�mb�ngan Kar�r 16. Penyusunan Program B�mb�ngan dan Konsel�ng ; 17. Struktur Program B�mb�ngan dan Konsel�ng; 18. Evaluas� Program B�mb�ngan dan Konsel�ng .

Manfaat dar� mata kul�ah �n� adalah menambah wawasan dan keteramp�lan mahas�swa tentang berbaga� hal yang berka�tan dengan keg�atan layanan B�mb�ngan dan Konsel�ng di MI sehingga dapat dijadikan dasar untuk penerapan kegiatan Bimbingan dan Konseling di MI tempat ia mengajar.

Berdasar tujuan yang ingin dicapai serta bobot SKS mata kuliah Bimbingan dan Konseling di MI, materi kuliah ini disajikan dalam 6 Bahan Belajar Mandiri (BBM) yang terd�r� dar� :

BBM 1 : Hak�kat B�mb�ngan dan Konsel�ngBBM 2 : Pemahaman Peserta D�d�k MIBBM 3 : B�mb�ngan Pr�bad� Sos�alBBM 4 : Bimbingan BelajarBBM 5 : B�mb�ngan Kar�rBBM 6 : Manajemen Bimbingan dan Konseling

Dengan mempelajari setiap BBM secara cermat sesuai dengan petunjuk yang ada pada setiap modul serta dengan mengerjakan semua tugas dan latihan serta tes yang diberikan, mahasiswa akan berhasil dalam menguasai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Page 9: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 1

HAKEKAT BIMBINGANDAN KONSELING 1BAHAN BELAJAR MANDIRI

Page 10: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

2 Bimbingana dan Konseling

Page 11: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 3

HAKEKAT BIMBINGAN DAN KONSELING

PENDAHULUAN Dalam bahan belajar mandiri pertama ini, Anda akan diperkenalkan dengan konsep

B�mb�ngan dan Konsel�ng d� MI. Pembahasan akan d�fokuskan pada Makna B�mb�ngan dan Konsel�ng; Tujuan, Prinsip, Fungsi dan Azas Bimbingan; serta Strategi-Pendekatan B�mb�ngan dan Konsel�ng.

Setelah Anda membaca bahan belajar mandiri ini, diharapkan Anda dapat :

1. Merumuskan dengan kal�mat send�r� tentang Makna B�mb�ngan dan Konsel�ng; 2. Menguraikan Tujuan, Prinsip, Fungsi dan Azas Bimbingan3. Menjelaskan Strategi-Pendekatan Bimbingan dan Konseling

Ruang L�ngkup Mater� 1. Makna B�mb�ngan dan Konsel�ng.2. Tujuan, Prinsip, Fungsi dan Azas Bimbingan dan Konseling3. Strateg�-Pendekatan B�mb�ngan dan Konsel�ng.

PETUNJUK BELAJAR Agar Anda memahami isi bahan belajar mandiri ini dengan baik, perhatikan petunjuk

ber�kut :

1. Bacalah keseluruhan isi bacaan bahasan dalam kegiatan belajar ini secara menyeluruh terleb�h dahulu.

2. Setelah itu, Anda diharapkan secara lebih cermat dan penuh perhatian mempelajari bagian demi bagian dari kegiatan belajar ini, dan bila perlu berilah tanda khusus pada bag�an yang Anda anggap pent�ng.

3. Apab�la ada bag�an yang t�dak atau kurang Anda mengert� maka ber�lah tanda la�n dan catat dalam buku catatan Anda untuk dapat Anda tanyakan pada waktu ada tutor�al tatap muka.

4. Buatlah kes�mpulan dalam kata-kata Anda send�r� dar� keseluruhan bahan yang Anda baca dalam bahan belajar mandiri ini.

5. Akhirnya kerjakanlah latihan dan tes formatif yang tersedia.

Page 12: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

4 Bimbingana dan Konseling

Page 13: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 5

MAKNA BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Konsep Dasar Bimbingan dan KonselingKebutuhan akan layanan b�mb�ngan d� MI muncul dar� karakter�st�k dan masalah-

masalah perkembangan peserta d�d�k. Pendekatan perkembangan dalam b�mb�ngan merupakan pendekatan yang tepat d�gunakan d� MI karena pendekatan �n� leb�h berorientasi pada pengembangan ekologi perkembangan peserta didik . Guru menggunakan pendekatan perkembangan melakukan identifikasi keterampilan dan pengalaman yang d�perlukan peserta d�d�k agar berhas�l d� sekolah dan dalam keh�dupannya kelak.

Dalam konteks perkembangan anak, b�mb�ngan dapat d�art�kan sebaga� suatu upaya memgopt�malkan perkembangan anak ( us�a 6 – 13 tahun) melalu� penyed�aan perlakuan dan l�ngkungan pend�d�kan yang sesua� dengan kebutuhan perkembangan anak serta pengembangan berbaga� kemampuan dan keteramp�lan h�dup yang d�perlukan anak.

B�mb�ngan merupakan sebuah �st�lah yang sudah umum d�gunakan dalam dun�a pend�d�kan. B�mb�ngan pada dasarnya merupakan upaya bantuan untuk membantu �nd�v�du mencapa� perkembangan yang opt�mal. Sela�n �tu b�mb�ngan yang leb�h luas dikemukakan oleh Good (Thantawi, l995 : 25) yang menjabarkan bahwa bimbingan adalah (1) suatu proses hubungan pr�bad� yang bers�fat d�nam�s, yang d�maksudkan untuk untuk mempengaruh� s�kap dan per�laku seseorang; (2) suatu bentuk bantuan yang s�stemat�s (selain mengajar) kepada murid, atau orang lain untuk menolong, menilai kemampuan dan kecenderungan mereka dan menggunakan �nformas� �tu secara efekt�f dalam keh�dupan sehar�-har�; (3) perbuatan atau tekn�k yang d�lakukan untuk menuntun mur�d terhadap suatu tujuan yang diinginkan dengan menciptakan suatu kondisi lingkungan yang membuat d�r�nya sadar tentang kebutuhan dasar, mengenal kebutuhan �tu, dan mengamb�l langkah-langkah untuk memuaskan d�r�nya.

Sementara �tu, Supr�ad� (2004 : 207) menyatakan bahwa yang d�maksud dengan b�mb�ngan adalah proses bantuan yang d�ber�kan oleh konselor/ pemb�mb�ng kepada konsel� agar konsel� dapat : (1) memaham� d�r�nya, (2) mengarahkan d�r�nya, (3)

1

Page 14: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

6 Bimbingana dan Konseling

memecahkan masalah-masalah yang d�hadap�nya, (4) menyesua�kan d�r� dengan l�ngkungannya (keluarga, sekolah, masyarakat), (5) mengamb�l manfaat dar� peluang-peluang yang d�m�l�k�nya dalam rangka mengembangkan d�r� sesua� dengan potens�-potens�nya, seh�ngga berguna bag� d�r�nya dan masyarakatnya.

B�mb�ngan dan Konsel�ng yang berkembang saat �n� adalah b�mb�ngan dan konsel�ng perkembangan. B�mb�ngan dan Konsel�ng perkembangan bag� peserta d�d�k adalah upaya pember�an bantuan kepada peserta d�d�k yang d�lakukan secara berkes�nambungan, supaya mereka dapat memahami dirinya sehingga sanggup bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan l�ngkungan, keluarga dan masyarakat serta keh�dupan pada umumnya. B�mb�ngan membantu mereka mencapa� tugas perkembangan secara opt�mal sebaga� makhluk Tuhan, sos�al dan pr�bad� (Nur�hsan & Sud�anto, 2005 : 9).

Dalam pelaksanaan bimbingan perkembangan, guru dapat melibatkan tim kerja atau berbaga� p�hak yang terka�t terutama orang tua mur�d, seh�ngga akan leb�h efekt�f ketimbang bekerja sendiri. Bimbingan perkembangan dirancang secara sistem terbuka, dengan demikian penyempurnaan dan modifikasi dapat dilakukan setiap saat sepanjang d�perlukan. B�mb�ngan perkembangan meng�ntegras�kan berbaga� pendekatan, dan or�entas�nya mult� budaya, seh�ngga t�dak mencabut mur�d dar� akar budayanya. T�dak fanat�k menolak suatu teor�, mela�nkan meramu apa yang terba�k dar� mas�ng-mas�ng terapi dan yang lebih penting lagi mengkaji bagaimana masing-masing terapi bermanfaat bag� peserta d�d�k atau keluarga.

Bimbingan merupakan bagian integral dari pendidikan, maka tujuan pelaksanaan bimbingan merupakan bagian tak terpisahkan dari tujuan pendidikan. Tujuan Pend�d�kan Nas�onal adalah menghas�lkan manus�a yang berkual�tas yang d�deskr�ps�kan dengan jelas dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional , yaitu manus�a yang ber�man dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa; berakhlak mul�a; memiliki pengetahuan dan keterampilan; memiliki kesehatan jasmani dan rohani; memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan tersebut mempunyai implikasi imperatif (yang mengharuskan) bag� semua t�ngkat satuan pend�d�kan untuk senant�asa memantapkan proses pendidikannya secara bermutu ke arah pencapaian tujuan pendidikan tersebut.

Dar� pengert�an-pengert�an d� atas, d�dapatkan kunc� dar� b�mb�ngan �tu send�r� adalah sebaga� ber�kut :

a. B�mb�ngan merupakan upaya membantu dengan member�kan �nformas� sesua� dengan yang dibutuhkan oleh murid sebagai objek bimbingan.

b. B�mb�ngan d�lakukan dengan cara menuntun dan mengarahkan seseorang untuk dapat mengambil keputusan yang tepat untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

c. B�mb�ngan d�ber�kan kepada satu orang atau leb�h melalu� tatap muka langsung.

Bertolak dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan

Page 15: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 7

konsel�ng perkembangan adalah upaya pember�an bantuan yang d�rancang dengan memfokuskan pada kebutuhan, kekuatan, m�nat, dan �su-�su yang berka�tan dengan tahapan perkembangan peserta d�d�k dan merupakan bag�an pent�ng dan �ntegral dar� keseluruhan program pendidikan. Secara lebih spesifik bimbingan perkembangan adalah proses bantuan dar� konselor (guru) kepada �nd�v�du, peserta d�d�k, atau konsel� secara berkes�nambungan dalam semua fase pekembangannya, agar dapat mengaktual�sas�kan potens� d�r�nya (�ntelektual, emos�onal, sos�al, dan moral-sp�r�tual) secara opt�mal, sehingga menjadi seorang pribadi yang produktif dan kontributif, atau bermakna dalam keh�dupannya, ba�k secara personal maupun sos�al.

2. Asumsi BK PerkembanganModel b�mb�ngan perkembangan memungk�nkan konselor untuk memfokuskan

t�dak sekedar terhadap gangguan emos�onal kl�en (peserta d�d�k), mela�nkan leb�h mengupayakan pencapaian tujuan dalam kaitan penguasaan tugas-tugas perkembangan, menjembatani tugas-tugas yang muncul pada saat tertentu, dan meningkatkan sumberdaya dan kompetens� dalam member�kan bantuan terhadap pola perkembangan yang opt�mal dar� kl�en (peserta d�d�k) (Blocher, 1974:79).

Pendekatan ini juga memiliki asumsi bahwa potensi peserta d�d�k merupakan aset yang berharga bag� kemanus�aan. Dorongan dar� dalam �n� memerlukan kesepakatan dengan kekuatan dalam l�ngkungan. Pengembangan kemanus�aan merupakan �nteraks� individual dimana ia berpijak dengan peraturan, perundangan, dan nilai-nilai yang saling melengkap�.

Menurut Blocher (1974:5) asums� dasar b�mb�ngan perkembangan, ya�tu perkembangan �nd�v�du akan berlangsung dalam �nteraks� yang sehat antara �nd�v�du dengan l�ngkungannya. Asums� �n� membawa dua �mpl�kas� pokok bag� pelaksanaan b�mb�ngan d� sekolah:

1. Perkembangan adalah tujuan bimbingan; oleh karena itu para guru sebagai petugas b�mb�ngan d� sekolah perlu mem�l�k� suatu kerangka berp�k�r konseptual untuk memahami perkembangan peserta didik sebagai dasar perumusan isi dan tujuan b�mb�ngan.

2. Interaks� yang sehat merupakan suatu �kl�m perkembangan yang harus d�kembangkan oleh guru sebaga� petugas b�mb�ngan. Oleh karena �tu, guru sebaga� petugas b�mb�ngan perlu menguasa� pengetahuan dan keteramp�lan khusus untuk mengembangkan �nteraks� yang sehat sebaga� pendukung s�stem peluncuran b�mb�ngan d� sekolah (Sunaryo Kartad�nata, 1996:10).

Rambu-rambu penyelenggaraan Bimbingan dan konseling di jalur pendidikan formal mengemukakan dengan lebih jelas, bahwa layanan bimbingan dan konseling didasarkan

Page 16: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

8 Bimbingana dan Konseling

pada asums� :

1. Program b�mb�ngan dan konsel�ng merupakan suatu kebutuhan yang mencakup berbagai dimensi terkait dan dilaksanakan secara terpadu, kerja sama personel b�mb�ngan dan konsel�ng dengan personel la�n, keluarga dan masyarakat,

2. Layanan bimbingan dan konseling ditujukan untuk seluruh peserta didik, menggunakan berbaga� strateg� (pengembangan pr�bad� dan dukungan s�stem), mel�put� ragam d�mens� (masalah, setting, metode dan lama waktu layanan).

3. Layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk mengembangan seluruh potensi peserta d�d�k secara opt�mal, mencegah terhadap t�mbulnya masalah, dan berusaha membantu memecahkan masalah peserta d�d�k.

Dalam konsep layanan b�mb�ngan dan konsel�ng, peserta d�d�k d�pandang sebaga� suatu kesatuan perkembangan. Pengaruh terhadap satu aspek perkembangan pada seorang peserta d�d�k akan mempengaruh� keseluruhan pr�bad�nya. Dalam d�r� set�ap peserta d�d�k terdapat energ� yang mendorongnya tumbuh dan berkembang secara pos�t�f ke arah yang seba�k-ba�knya sesua� dengan kemampuan dasar yang d�m�l�k� peserta d�d�k tersebut.

Set�ap mur�d mempunya� kebebasan untuk mem�l�h. Kebebasan d��kut� oleh tanggung jawab, yaitu penerimaan resiko atas akibat yang muncul dari pilihannya. Tanggung jawab seseorang tidak hanya bertumpu dan terpusat pada dirinya sendiri, tetapi juga kepada orang la�n secara se�mbang.

Manus�a t�dak kaku terhadap pengalaman-pengalaman masa lampaunya, �a akan mengolah pengalaman masa lampaunya untuk memperba�k� arah, kecepatan, dan kematangan perkembangannya. Per�laku manus�a adalah has�l �nteraks� antara �nd�v�du dengan lingkungannya. Demikain juga dengan peserta didik yang dihadapi oleh guru di MI. B�mb�ngan dan konsel�ng d�dasarkan pada kebutuhan dan masalah mur�d, pengalaman nyata, dan bers�fat pengembangan yang komprehens�f.

Page 17: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 9

LATIHANUntuk memperdalam pemahaman Anda mengena� mater� d� atas, s�lahkan Anda

mengerjakan latihan berikut ini :1. Rumuskanlah dengan menggunakan kata-kata Anda send�r� pengert�an b�mb�ngan

dan konsel�ng secara umum !2. Mengapa dalam b�mb�ngan dan konsel�ng d�gunakan �st�lah opt�mal ? kemukakan

perbedaannya dengan �st�lah maks�mal !3. Baga�mana keterka�tan antara pelaksanaan layanan b�mb�ngan dan konsel�ng dengan

pencapaian tujuan pendidikan nasional ?4. Jelaskan asums� dar� pem�k�ran pendekatan perkembangan dalam pelaksanaan

b�mb�ngan d� MI !

RANGKUMAN1. Keg�atan b�mb�ngan dan konsel�ng d� MI, merupakan suatu layanan yang d�perlukan

dengan d�dasarkan atas karakter�st�k dan kebutuhan masalah perkembangan mur�d yang perlu d�opt�malkan pencapa�an tugas perkembangannya.

2. B�mb�ngan dan konsel�ng adalah upaya pember�an bantuan yang d�rancang dengan menfokuskan pada kebutuhan, kekuatan m�nat, dan �su-�su yang berka�tan dengan tahapan perkembangan anak dan merupakan bag�an pent�ng dan �ntegral dar� keseluruhan program pend�d�kan.

3. Pelaksanaan b�mb�ngan dan konsel�ng d� MI menrupakan keg�atan yang terpadu dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran, melibatkan kerja sama dengan berbagai fihak terutama orang tua peserta didik dan lingkungan sekitar sekolah.

4. Program dan layanan b�mb�ngan dan konsel�ng merupakan suatu kebutuhan yang mencakup berbagai dimensi dan dilaksanakan secara terpadu; ditujuan untuk seluruh peserta d�d�k, dengan menggunakan berbaga� strateg� dan mel�put� ragam d�mens�; serta bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi secara optimal, mencegah terhadap t�mbulnya masalah dan berusaha membantu memecahkan masalah peserta d�d�k.

Page 18: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

10 Bimbingana dan Konseling

TES FORMATIF 1

1. Kebutuhan akan layanan b�mb�ngan d� MI muncul dar�….a. Karakter�st�k dan masalah-masalah perkembangan peserta d�d�kb. Kebutuhan orangtuac. Kebutuhan gurud. Kebutuhan dan masalah yang d�hadap� wal� kelas

2. Guru yang menggunakan pendekatan perkembangan dalam kegiatan bimbingan dan konsel�ng, akan melakukan: a. Identifikasi potensi dan peluang yang dilakukan oleh peserta d�d�k agar selalu

na�k kelas.b. Identifikasi bakat dan minat yang dimiliki oleh peserta d�d�k agar dapat

berkembangan secara opt�mal.c. Identifikasi keterampilan dan pengalaman yang diperlukan peserta d�d�k agar

berhas�l d� sekolah dan dalam keh�dupannya.d. Identifikasi kebutuhan dan kecakapan agar tercapai tugas perkembangan peserta

d�d�k.

3. Sasaran akh�r dar� b�mb�ngan untuk peserta d�d�k yang sekaligus juga merupakan sasaran akh�r dar� proses pend�d�kan secara keseluruhan adalah : a. Tercapa�nya perkembangan peserta d�d�k yang opt�mal. b. Tercapa�nya taraf kesadaran peserta d�d�k yang opt�mal.c. Tercapa�nya kecerdasan peserta d�d�k yang opt�mal.d. Tercapa�nya taraf kedewasaan peserta d�d�k yang opt�mal.

4. Suatu tugas yang muncul sesua� dengan per�ode keh�dupan �nd�v�du, d�mana keberhas�lan �nd�v�du dalam pencapa�an tugas tersebut akan membawa dampak kebahagiaan atau kesuksesan pada pelaksanaan tugas berikutnya, begitu juga sebal�knya. Hal �n� merupakan: a. F�nal taskb. Developmental taskc. Home work tasd. Exerc�ve task

5. Supr�ad�, mengemukakan bantuan yang dapat d�peroleh peserta d�d�k dar� pemb�mb�ng/ guru melalu� proses b�mb�ngan, kecual� : a. Memaham� dan mengarahkan d�r�nya.b. Memecahkan masalah yang d�sarankan oleh pemb�mb�ng.c. Menyesua�kan d�r� dengan l�ngkungannnya.d. Mengamb�l manfaat dar� peluang-peluang yang d�m�l�k�nya dalam rangka

Page 19: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 11

mengembangkan d�r�.

6. D� bawah �n� termasuk karakter�st�k keg�atan b�mb�ngan d� SD. Yang t�dak termasuk karakter�st�k b�mb�ngan d� SD …a. Leb�h memaham� keh�dupan peserta d�d�k beragam. b. Leb�h banyak mel�batkan orang tua.c. Leb�h menekankan akan pent�ngnya peranan guru dalam fungs� b�mb�ngan. d. Leb�h menekankan kepedul�an terhadap kebutuhan dasar peserta d�d�k.

7. Dalam proses pengamb�lan keputusan seba�knya peserta d�d�k dapat melakukannya berdasarkan….a. Keputusan konselorb. Kemauan peserta d�d�k �tu send�r�c. Keputusan dengan guru yang bermasalahd. Keputusan berdasarkan pendapat teman

8. Menurut Blocher, asums� dasar b�mb�ngan perkembangan, ya�tu perkembangan �nd�v�du berlangsung dalam �nteraks� yang sehat antara…a. Peserta d�d�k dan konselorb. Peserta d�d�k dengan guruc. Ind�v�du dengan kebutuhannyad. Ind�v�du dengan l�ngkungannya

9. Menurut Sunaryo Kartad�nata, �kl�m perkembangan yang harus d�kembangkan oleh petugas b�mb�ngan/guru b�mb�ngan adalah…a. Interaks� yang sehat. b. Interaks� yang teratur. c. Interaks� yang bebas. d. Interaksi yang efisien.

10. D� bawah �n� d�kemukakan asums� layanan b�mb�ngan dan konsel�ng menurut Rambu-rambu penyelenggaraan bimbingan dan konseling di jalur pendidikan formal, kecual�:a. Program b�mb�ngan dan konsel�ng merupakan suatu kebutuhan yang mencakup

berbaga� d�mens� dan d�laksanakan secara terpadu.b. Layanan bimbingan dan konseling ditujukan untuk seluruh peserta didik,

menggunakan berbaga� strateg� dan mel�put� berbaga� ragam d�mens�.c. Layanan b�mb�ngan konsel�ng merupakan keg�atan yang terpadu dalam

keseluruhan s�stem pend�d�kan d� sekolah.d. Layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk mengembangkan seluruh

potens� peserta d�d�k secara opt�mal.

Page 20: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

12 Bimbingana dan Konseling

BALIKAN & TINDAK LANJUTCocokkan jawaban Anda dengan menggunakan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang

terdapat di bagian akhir bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemud�an gunakan rumus d� bawah �n� untuk mengetahu� t�ngkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Rumus : Jumlah jawaban Anda yang benar

T�ngkat penguasaan = ___________________________ X 100 %

10

Art� t�ngkat penguasaan yang Anda capa� :

90 % - 100% : ba�k sekal�

80 % - 89% : ba�k

70% - 79 % : cukup

< 70% : kurang

Apab�la t�ngkat penguasaan Anda telah mencapa� 80 % atau leb�h, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus ! Tetapi apabila nilai tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama bag�an yang belum Anda kuasa�.

Page 21: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 13

TUJUAN, PRINSIP, FUNGSI DAN AZAS BIMBINGAN DAN KONSELING

Sampai saat ini, di jenjang Sekolah Dasar tidak ditemukan posisi struktural untuk konselor. Namun dem�k�an, sesua� dengan t�ngkat perkembangan peserta d�d�k us�a sekolah dasar/ madrasah �bt�da�yah, kebutuhan akan pelayanannya bukannya t�dak ada meskipun tentu saja berbeda dari ekspektasi kinerja konselor di jenjang sekolah menengah dan jenjang perguruan tinggi. Dengan kata lain, konselor juga dapat berperan serta secara produktif di jenjang sekolah dasar, bukan memposisikan diri sebagai fasilitator pengembangan diri peserta didik yang tidak jelas posisinya tetapi membantu para guru yang meng�ntegras�kan layanan b�mb�ngan dan konsel�ng ke dalam keg�atan proses pembelajaran yang diselenggarakannya.

1. Tujuan Bimbingan dan Konseling di MIPemahaman terhadap tugas-tugas perkembangan peserta d�d�k MI sangat berguna

bag� guru. Dalam kacamata b�mb�ngan, pemahaman tugas-tugas perkembangan mur�d MI sangat berguna bag� pengembangan program b�mb�ngan dan konsel�ng, karena sangat membantu dalam:

a. menemukan dan menentukan tujuan program bimbingan dan konseling di MI, b. menentukan kapan waktu upaya b�mb�ngan dapat d�lakukan.

B�mb�ngan dan konsel�ng perkembangan bertolak dar� anggapan bahwa mengharga� secara pos�t�f dan respek terhadap martabat manus�a merupakan aspek yang amat penting dalam masyarakat. Guru memiliki tugas untuk mengembangkan potensi dan keun�kan peserta d�d�k secara opt�mal dalam perubahan masyarakat yang global. Dalam program b�mb�ngan yang komprehens�f mur�d d�harapkan memperoleh keteramp�lan yang pent�ng dalam member�kan kontr�bus� terhadap masyarakat yang mem�l�k� aneka budaya.

Dalam konteks b�mb�ngan perkembangan, perkembangan per�laku yang efekt�f sebagai tujuan pelaksanaan bimbingan yang dapat dilihat dari tingkat pencapaian tugas-

2

Page 22: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

14 Bimbingana dan Konseling

tugas perkembangan. Memaham� karakter�st�k peserta d�d�k MI sebaga� dasar untuk pengembangan program b�mb�ngan d� MI d�fokuskan pada pencapa�an tugas-tugas perkembangan peserta didik MI. Mengkaji tugas-tugas perkembangan merupakan hal yang penting dan menjadi dasar bagi pengembangan dan peningkatan mutu layanan b�mb�ngan.

Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling ialah agar peserta didik dapat:

a. merencanakan keg�atan penyelesa�an stud�, perkembangan kar�r serta keh�dupan-nya d� masa yang akan datang;

b. mengembangkan seluruh potens� dan kekuatan yang d�m�l�k�nya seopt�mal mungk�n;

c. menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, masyarakat serta kerjanya; d. mengatas� hambatan dan kesul�tan yang d�hadap� dalam stud�, penyesua�an dengan

lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, peserta didik harus mendapatkan kesempatan untuk:

a. mengenal dan memaham� potens�, kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya, b. mengenal dan memaham� potens� atau peluang yang ada d� l�ngkungannya, c. mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian

tujuan tersebut, d. memaham� dan mengatas� kesul�tan-kesul�tan send�r� e. menggunakan kemampuannya untuk kepent�ngan d�r�nya, kepent�ngan lembaga

tempat bekerja dan masyarakat, f. menyesua�kan d�r� dengan keadaan dan tuntutan dar� l�ngkungannya; dan g. mengembangkan segala potens� dan kekuatan yang d�m�l�k�nya secara opt�mal.

Pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan memiliki tujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta d�d�k untuk mengembangkan keh�dupannya sebaga� pr�bad�, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manus�a serta mempers�apkan peserta d�d�k untuk meng�kut� pend�d�kan menengah (UUSPN, dan PP No. 28 tahun 1990).

Pengembangan keh�dupan peserta didik sebagai pribadi sekurang-kurangnya mencakup upaya untuk:

a. memperkuat dasar ke�manan dan ketaqwaan, b. memb�asakan untuk berper�laku yang ba�k, c. member�kan pengetahuan dan keteramp�lan dasar, d. memelihara kesehatan jasmani dan rohani, e. memberikan kemampuan untuk belajar dan membentuk kepribadian yang mantap

Page 23: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 15

dan mand�r�, f. pengembangan sebaga� anggota masyarakat mencakup, g. memperkuat kesadaran h�dup beragama dalam masyarakat, h. menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam lingkungan hidup, dan �. member�kan pengetahuan dan keteramp�lan dasar yang d�perlukan untuk berperan

serta dalam keh�dupan bermasarakat.

Pengembangan sebagai warga negara mencakup upaya untuk:

a. mengembangkan perhatian dan pengetahuan hak dan kewajiban sebagai warga negara Republ�k Indones�a,

b. menanamkan rasa ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa dan negara, c. member�kan pengetahuan dan keteramp�lan dasar yang d�perlukan untuk berperan

serta dalam keh�dupan berbangsa dan bernegara.

Pengembangan sebagai umat manusia mencakup upaya untuk:

a. men�ngkatkan harga d�r� sebaga� bangsa yang merdeka dan berdaulat, b. men�ngkatkan kesadaran tentang HAM, c. member�kan pengert�an tentang ketert�ban dun�a, d. men�ngkatkan kesadaran tentang pent�ngnya persahabatan antar bangsa, dan e. mempers�apkan peserta d�d�k untuk menguasa� �s� kur�kulum.

Bertolak dari rumusan Tujuan Pendidikan Nasional, dan tujuan pendidikan dasar d�rumuskan seperangkat tugas-tugas perkembangan yang seyogyanya d�capa� oleh peserta d�d�k MI. Secara operas�onal tugas-tugas perkembangan murid MI adalah pencapa�an per�laku yang seyogyanya d�tamp�lkan peserta d�d�k MI yang mel�put�:

a. s�kap dan keb�asaan dalam ber�mtaq (�man dan taqwa), b. pengembangan kata hat�-moral dan n�la�-n�la�, c. pengembangan keteramp�lan dasar dalam membaca – menul�s - berh�tung

(cal�stung), d. pengembangan konsep-konsep yang perlu dalam keh�dupan sehar�-har�, e. belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya, f. belajar menjadi pribadi yang mandiri, g. mempelajari keterampilan fisik sederhana, h. memb�na h�dup sehat, i. belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin, serta j. pengembangan sikap terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial.

Secara khusus, layanan bimbingan di MI bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat mencapa� tugas-tugas perkembangan yang mel�put� aspek pr�bad� sos�al,

Page 24: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

16 Bimbingana dan Konseling

belajar/pendidikan dan karier sesuai dengan tuntutan lingkungan (Depdikbud, 1994b).

Dalam aspek perkembangan pribadi sosial, layanan b�mb�ngan membantu mur�d agar dapat:

a. Mem�l�k� pemahaman d�r�.b. Mengembangkan s�kap pos�t�f.c. Membuat p�l�han keg�atan secara sehat.d. Mampu mengharga� orang la�n.e. Memiliki rasa tanggung jawab.f. Mengembangkan keteramp�lan hubungan antar pr�bad�.g. Menyelesa�kan masalah.h. Membuat keputusan secara ba�k.

Dalam aspek perkembangan belajar/ pendidikan, layanan b�mb�ngan membantu peserta d�d�k agar dapat:

a. Melaksanakan cara-cara belajar yang benar.b. Menetapkan tujuan dan rencana pendidikan.c. Mencapai prestasi belajar secara optimal sesuai bakat dan kemampuannya.d. Memiliki keterampilan untuk menghadapi ujian.

Dalam aspek perkembangan karier, layanan b�mb�ngan membantu peserta d�d�k agar dapat:

a. Mengenali macam-macam dan ciri-ciri dari berbagai jenis pekerjaan.b. Menentukan c�ta-c�ta dan merencanakan masa depan.c. Mengeksplorasi arah pekerjaan.d. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan.

Terdapat beberapa ide pokok menyangkut hakikat dan tujuan bimbingan untuk peserta d�d�k MI yang d�kemukakan dar� pendapat Solehudd�n (2005), ya�tu sebaga� ber�kut :

Pertama, b�mb�ngan pada hak�katnya merupakan akt�v�tas yang terarah ke opt�mal�sas� perkembangan peserta d�d�k. Akt�v�tas atau perlakuan yang s�fatnya mendukung, mempermudah, memperlancar, dan bahkan sampat batas tertentu mempercepat proses perkembangan peserta d�d�k adalah b�mb�ngan. Sebal�knya, keg�atan-keg�atan yang s�fatnya memaksa, mengambat, menghalang�, dan atau mempersul�t proses perkembangan peserta d�d�k, maka �tu bukanlah keg�atan b�mb�ngan.

Kedua, tercapa�nya perkembangan peserta d�d�k yang opt�mal adalah sasaran akhir dari bimbingan yang sekaligus juga dapat merupakan sasaran akhir dari proses pend�d�kan secara keseluruhan.

Ketiga, dalam konteks b�mb�ngan, upaya membantu peserta d�d�k dalam mera�h

Page 25: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 17

keberhas�lan perkembangan peserta d�d�k d�lakukan melalu� t�ga akt�v�tas pokok sebaga� ber�kut :

a. Menyeras�kan perlakuan dan l�ngkungan pend�d�kan dengan kebutuhan perkembangan peserta d�d�k serta dengan mempert�mbangkan tuntutan n�la�-n�la� keagamaan dan kultural yang d�anut.

b. Menyelenggarakan layanan untuk mengembangkan berbaga� kemampuan dalam keterampilan pribadi-sosial, belajar dan karir peserta didik yang diperlukan untuk keperluan perkembangan dan belajarnya seperti keterampilan belajar, bergaul, menyelesaikan konflik dan sejenisnya.

c. Menyelenggarakan layanan �ntervens� khusus bag� peserta d�d�k yang memerlukan perhat�an dan bantuan khusus.

2. Prinsip Bimbingan dan Konseling di MIDalam pelaksanaan keg�atan b�mb�ngan, terdapat beberapa pr�ns�p b�mb�ngan sebaga�

pijakan bertindak. Paryitno (l998 : 27) menjabarkan prinsip pelaksanaan bimbingan berkaitan dengan sasaran layanan, permasalahan individu, program layanan, tujuan dan pelaksanaan adalah sebaga� ber�kut �n� :

a. Pr�ns�p b�mb�ngan yang berka�tan dengan sasaran layanan, ya�tu : 1) B�mb�ngan melayan� semua �nd�v�du (peserta d�d�k) tanpa membedakan umur,

jenis kelamin, suku, agama, dan status sosial ekonomi;2) B�mb�ngan berurusan dengan pr�bad� dan t�ngkah laku yang un�k dan d�nam�s;3) B�mb�ngan member�kan perhat�an sepenuhnya tahapan dan aspek perkembangan

�nd�v�du (peserta d�d�k);4) B�mb�ngan member�kan perhat�an utama kepada perbedaan �nd�v�du (peserta

didik) yang menjadi orientasi pokok pelayanan.

b. Pr�ns�p b�mb�ngan yang berka�tan dengan permasalahan individu (peserta d�d�k), ya�tu :1) B�mb�ngan berka�tan dengan sesuatu yang menyangkut pengaruh kond�s�

mental/ sehat �nd�v�du terhadap penyesua�an d�r�nya ba�k d� rumah, sekolah serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, juga pengaruh sebaliknya, lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu (peserta d�d�k);

2) Kesenjangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya masalah pada �nd�v�du (peserta d�d�k) yang kesemuanya menjadi perhatian dalam pelayanan b�mb�ngan dan konsel�ng.

c. Pr�ns�p b�mb�ngan yang berka�tan dengan program layanan, ya�tu :1) B�mb�ngan merupakan bag�an �ntegral dar� upaya pend�d�kan dan pengembangan

�nd�v�du (peserta d�d�k). Oleh karena �tu, program b�mb�ngan harus d�selaraskan dan d�padukan dengan program pend�d�kan serta pengembangan peserta d�d�k;

Page 26: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

18 Bimbingana dan Konseling

2) Program bimbingan harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan individu (peserta d�d�k), masyarakat dan kond�s� lembaga;

3) Program bimbingan disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan yang terendah sampa� tert�ngg�;

4) Terhadap �s� dan pelaksanaan program b�mb�ngan perlu d�adakan pen�la�an yang teratur dan terarah.

d. Pr�ns�p b�mb�ngan yang berka�tan dengan tujuan dan pelaksanaan layanan, ya�tu :1) B�mb�ngan dan konsel�ng harus d�arahkan untuk pengembangan �nd�v�du (peserta

d�d�k) yang pada akh�rnya mampu memb�mb�ng d�r� send�r� dalam menghadap� permasalahannya;

2) Dalam proses b�mb�ngan keputusan yang d�amb�l dan akan d�lakukan �nd�v�du (peserta d�d�k) hendaknya atas kemauan �nd�v�du (peserta d�d�k) �tu send�r�, bukan karena kemauan atau desakan dar� pemb�mb�ng (guru) atau p�hak la�n;

3) Permasalahan �nd�v�du (peserta d�d�k) harus d�tangan� oleh tenaga ahl� dalam b�dang yang relevan dengan permasalahan yang d�hadap�;

4) Kerja sama antara guru dan pembimbing, guru bidang studi, staf sekolah dan orang tua amat menentukan has�l pelayanan b�mb�ngan;

5) Pengembangan program b�mb�ngan d�tempuh melalu� pemanfaatan yang maks�mal dar� has�l pengukuran dan pen�la�an terhadap �nd�v�du (peserta d�d�k) yang terl�bat dalam proses pelayanan dan program b�mb�ngan �tu send�r�.

Pr�ns�p-pr�ns�p B�mb�ngan dan Konsel�ng menurut Rambu-Rambu Penyelenggaraan B�mb�ngan dan Konsel�ng pada Jalur Pend�d�kan Formal. Terdapat beberapa pr�ns�p dasar yang d�pandang sebaga� fundas� atau landasan bag� pelayanan b�mb�ngan. Pr�ns�p-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bag� pember�an pelayanan bantuan atau b�mb�ngan, ba�k d� MI/SD maupun d� luar MI/SD. Pr�ns�p-pr�ns�p �tu adalah sebaga� ber�kut.

1. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua peserta didik (pesertadidik). Pr�ns�p �n� berart� bahwa b�mb�ngan d�ber�kan kepada semua peserta d�d�k (mur�d), ba�k yang t�dak bermasalah maupun yang bermasalah; ba�k pr�a maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang d�gunakan dalam b�mb�ngan leb�h bers�fat prevent�f dan pengembangan dar� pada penyembuhan (kurat�f); dan leb�h d�utamakan tekn�k kelompok dar� pada perseorangan (�nd�v�dual).

2. Bimbingandankonselingsebagaiprosesindividuasi. Set�ap peserta d�d�k bers�fat un�k (berbeda satu sama la�nnya), dan melalu� b�mb�ngan peserta d�d�k d�bantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah peserta didik, meskipun pelayanan b�mb�ngannya menggunakan tekn�k kelompok.

Page 27: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 19

3. Bimbingan menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan mas�h ada peserta d�d�k yang mem�l�k� perseps� yang negat�f terhadap b�mb�ngan, karena b�mb�ngan d�pandang sebaga� satu cara yang menekan asp�ras�. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, b�mb�ngan sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena b�mb�ngan merupakan cara untuk membangun pandangan yang pos�t�f terhadap d�r� send�r�, member�kan dorongan, dan peluang untuk berkembang.

4. Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama. B�mb�ngan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala Sekolah/Madrasah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai teamwork.

5. Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingandan konseling. B�mb�ngan d�arahkan untuk membantu peserta d�d�k agar dapat melakukan p�l�han dan mengamb�l keputusan. B�mb�ngan mempunya� peranan untuk member�kan �nformas� dan nas�hat kepada peserta d�d�k, yang �tu semua sangat pent�ng bag�nya dalam mengamb�l keputusan. Keh�dupan peserta d�d�k d�arahkan oleh tujuannya, dan bimbingan memfasilitasi peserta didik untuk memper-timbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. Kemampuan untuk membuat p�l�han secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan peserta d�d�k untuk memecahkan masalahnya dan mengamb�l keputusan.

6. Bimbingan dan konseling Berlangsung dalam Berbagai Setting (Adegan)Kehidupan. Pember�an pelayanan b�mb�ngan t�dak hanya berlangsung d� Sekolah/Madrasah, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemer�ntah/swasta, dan masyarakat pada umumnya. B�dang pelayanan b�mb�ngan pun bers�fat mult� aspek, ya�tu mel�put� aspek pr�bad�, sos�al, pend�d�kan, dan pekerjaan.

Beberapa faktor pent�ng yang perlu d�perhat�kan dalam pelaksanaan layanan b�mb�ngan dan konsel�ng d� MI menurut D�nkmeyer dan Caldwell (1970:4-5) adalah:

a. B�mb�ngan dan konsel�ng d� MI leb�h menekankan akan pent�ngnya peranan guru dalam fungs� b�mb�ngan. Dengan s�stem guru kelas, guru leb�h mem�l�k� banyak waktu untuk mengenal murid lebih mendalam, sehingga memiliki peluang untuk menjalin hubungan yang leb�h efekt�f.

b. Fokus b�mb�ngan dan konsel�ng d� MI leb�h menekankan pada pengembangan pemahaman d�r�, pemecahan masalah, dan kemampuan berhubungan secara efekt�f dengan orang la�n.

c. B�mb�ngan dan konsel�ng d� MI leb�h banyak mel�batkan orang tua, meng�ngat

Page 28: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

20 Bimbingana dan Konseling

pent�ngnya pengaruh orang tua dalam keh�dupan peserta d�d�k selama d� MI.d. B�mb�ngan dan konsel�ng d� MI hendaknya memaham� keh�dupan peserta d�d�k secara

un�ke. Program b�mb�ngan dan konsel�ng d� MI hendaknya pedul� terhadap kebutuhan dasar

peserta d�d�k, sepert� kebutuhan untuk matang dalam pener�maan dan pemahaman d�r�, serta memaham� keunggulan dan kelemahan d�r�nya.

f. Program b�mb�ngan dan konsel�ng d� MI hendaknya meyak�n� bahwa masa us�a sekolah dasar merupakan tahapan yang amat pent�ng dalam perkembangan peserta d�d�k.

Muro dan Kottman mengkaji perbedaan bimbingan dan konseling di MI dari sudut karakter�st�k peserta d�d�k termasuk beberapa keterbatasannya, tekn�k pember�an layanan, dan jenis pemberian layanan. Menurut Muro dan Kottman (1995:53-54) terdapat enam perbedaan pent�ng yang harus d�pert�mbangkan guru dalam mengembangkan program b�mb�ngan dan konsel�ng d� MI, ya�tu:

a. Guru memandang bahwa murid belum memiliki keajegan. Oleh karena itu, guru belum dapat menciptakan lingkungan belajar secara permanen.

b. Beberapa jenis layanan bimbingan dan konseling tidak langsung kepada peserta didik, mela�nkan d�luncurkan melalu� guru, orang tua, dan orang dewasa la�nnya.

c. Kesempatan peserta d�d�k untuk melakukan p�l�han mas�h terbatas.d. Peserta didik MI memiliki keterbatasan dalam menerima tanggung jawab dirinya

(self-responsibility).e. Pengembangan program b�mb�ngan dan konsel�ng hendaknya berawal dar� konsep

dasar b�mb�ngan dan konsel�ng, terutama kepedul�an untuk member�kan bantuan kepada peserta didik sebagai pembelajar.

f. Layanan b�mb�ngan dan konsel�ng d� MI kurang menekankan pada peny�mpanan data, test�ng, perencanaan pend�d�kan, pendekatan yang beror�entas� pada pemecahan masalah, dan konsel�ng atau terap� �nd�v�dual.

Mencermat� karakter�st�k b�mb�ngan dan konsel�ng d� MI, tergambar bahwa �ntervens� layanan b�mb�ngan dan konsel�ng d� MI/SD leb�h banyak d�lakukuan melalu� orang-orang yang berarti dalam kehidupan peserta didik seperti orang tua dan guru. Kerjasama guru dengan orang tua akan berpengaruh terhadap keberhas�lan mur�d. Oleh karena �tu, guru MI mem�l�k� peranan strateg�s dalam peluncuran layanan b�mb�ngan.

3. Fungsi Bimbingan dan Konseling di MI/SDBimbingan mengembangkan sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui

pelaksanaan b�mb�ngan dan konsel�ng dalam sett�ng sekolah. Ada beberapa fungs� b�mb�ngan yang d�kemukakan oleh Aqu�no dan Alv�ar (Thanyaw�, 1995 : 39) ya�tu

Page 29: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 21

pencegahan (prevent�f), perba�kan (kurat�f), pengembangan (development) dan satu fungsi lagi yang dikemukakan oleh Prayitno dalam Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan Konsel�ng Kur�kulum l994 (l998: 25) ya�tu fungs� pemahaman (�nformat�f).

Penjabaran keempat fungsi itu adalah sebagai berikut :

a. Fungsi pemahaman, ya�tu fungs� b�mb�ngan yang akan menghas�lkan pemahaman tentang sesuatu oleh p�hak-p�hak tertentu sesua� dengan kepent�ngan pengembangan peserta d�d�k. Pemahaman �tu mel�put� pemahaman tentang d�r� send�r� (potens� dan kelemahan) dan l�ngkungan (keluarga, pend�d�kan, kar�r, sos�al budaya dan n�la�).

b. Fungsi preventif, adalah bantuan yang d�ber�kan kepada peserta d�d�k bertujuan agar peserta d�d�k terh�ndar dar� berbag� masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Hambatan seperti kesulitan belajar, kekurangan informasi, masalah hubungan sos�al dan sebaga�nya. Bentuk keg�atan yang dapat d�lakukan ya�tu :1) Program layanan or�entas� yang member�kan kesempatan kepada peserta d�d�k

untuk mengenal sekolah; 2) Program keg�atan atau layanan b�mb�ngan klas�kal atau kelompok tertentu,

seperti diskusi, bermain peran, dinamika kelompok, menyusun program belajar dan tekn�k-tekn�k pendekatan kelompok la�nnya;

3) Program layanan penempatan dan penyaluran ba�k yang bers�fat �nd�v�du maupun kelompok seperti pembentukkan kelompok belajar, ekstra kurikuler dan lain-la�n.

c. Fungsi developmental, yaitu pelayanan yang diberikan dengan tujuan dapat membantu peserta d�d�k mengembangkan keseluruhan potens�nya dengan terarah dan mantap. Layanan �n� memungk�nkan peserta d�d�k:1) Memperoleh kesempatan untuk mendapat pengalaman-pengalaman yang dapat

membantu perkembangan seba�k mungk�n;2) Mengenal, memaham� serta melat�h d�r� dan melakukan keg�atan tentang cara-

cara pengembangan d�r�, seh�ngga mereka leb�h matang untuk melakukan tugas perkembangannya, mencapa� prestas� yang semaks�mal mungk�n..

3) Memperoleh latihan membuat dan memiliki alternatif yang paling efisien untuk d�lakukan dalam set�ap s�tuas�, dengan mempert�mbangan m�nat, kemampuan dan kesempatan yang tersed�a;

4) Mengembangkan bakat dan minat melalui kegiatan pembelajaran dan ekstrakur�kuler (kesen�an, keteramp�lan, Olah Raga dan sebaga�nya).

d. Fungsi kuratif, adalah layanan yang membantu peserta d�d�k untuk mengatas� masalah-masalah yang d�hadap� ba�k d� l�ngkungan sekolah maupun d� l�ngkungan luar sekolah. Bantuan yang d�ber�kan amat bergantung pada s�fat masalahnya,

Page 30: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

22 Bimbingana dan Konseling

bentuknya dapat langsung berhadapan dengan peserta d�d�k atau melalu� p�hak la�n.

Fungsi-fungsi tersebut di atas diwujudkan melalui diselenggarakannya berbagai jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling untuk mencapai hasil yang ingin diwujudkan dari masing-masing fungsi tersebut.

Guru MI sebagai guru kelas yang mengajarkan mata pelajaran, pada dasarnya mempunya� peran sebaga� pemb�mb�ng. Dalam SK Menpan No.83/1993 d�tegaskan bahwa selain tugas utama mengajar, guru SD ditambah dengan melaksanakan program bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung jawabnya. Bahkan Murro dan Kottman (1995:69) menempatkan pos�s� guru sebaga� unsur yang sangat kr�t�s dalam �mplementas� program bimbingan dan konseling perkembangan. Guru merupakan gelandang terdepan dalam mengidentifikasi kebutuhan peserta didik, penasehat utama bagi peserta didik, dan perekayasa nuansa belajar yang mempribadi. Guru yang memonitor peserta didik dalam belajar, dan bekerja sama dengan orang tua untuk keberhasilan peserta didik.

Fungs� B�mb�ngan dan Konsel�ng menurut Rambu-Rambu Penyelenggaraan B�mb�ngan dan Konsel�ng d� Jalur Pend�d�kan Formal adalah sebaga� ber�kut :

1. Fungsi Pemahaman, ya�tu fungs� b�mb�ngan yang membantu peserta d�d�k agar mem�l�k� pemahaman terhadap potens� d�r�nya dan l�ngkungannya (pend�d�kan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, peserta didik diharapkan mampu mengembangkan potens� d�r�nya secara opt�mal, dan menyesua�kan d�r�nya dengan l�ngkungan secara d�nam�s dan konstrukt�f.

2. Fungsi Fasilitasi, member�kan kemudahan kepada konsel� dalam mencapa� pertumbuhan dan perkembangan yang opt�mal, seras�, selaras dan se�mbang seluruh aspek dalam d�r� konsel�.

3. Fungsi Penyesuaian, ya�tu fungs� b�mb�ngan dalam membantu peserta d�d�k agar dapat menyesua�kan d�r� dengan d�r� dan l�ngkungannya secara d�nam�s dan konstrukt�f.

4. FungsiPenyaluran, ya�tu fungs� b�mb�ngan dalam membantu peserta d�d�k mem�l�h kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik la�nnya d� dalam maupun d� luar lembaga pend�d�kan.

5. FungsiAdaptasi, ya�tu fungs� membantu para pelaksana pend�d�kan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesua�kan program pend�d�kan terhadap latar belakang pend�d�kan, m�nat, kemampuan, dan kebutuhan peserta d�d�k. Dengan menggunakan �nformas� yang memada� mengena� peserta d�d�k, pemb�mb�ng/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan peserta d�d�k secara tepat, ba�k dalam mem�l�h dan menyusun mater� MI, mem�l�h metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan

Page 31: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 23

dan kecepatan peserta d�d�k.6. FungsiPencegahan(Preventif), ya�tu fungs� yang berka�tan dengan upaya konselor

untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya t�dak d�alam� oleh peserta d�d�k. Melalu� fungs� �n�, konselor member�kan b�mb�ngan kepada peserta d�d�k tentang cara mengh�ndarkan d�r� dar� perbuatan atau keg�atan yang membahayakan d�r�nya. Adapun tekn�k yang dapat d�gunakan adalah pelayanan or�entas�, �nformas�, dan b�mb�ngan kelompok. Beberapa masalah yang perlu d��nformas�kan kepada para peserta d�d�k dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya m�numan keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free sex).

7. FungsiPerbaikan,ya�tu fungs� b�mb�ngan dan konsel�ng untuk membantu konsel� seh�ngga dapat memperba�k� kekel�ruan dalam berp�k�r, berperasaan dan bert�ndak (berkehendak). Konselor melakukan �ntervens� (member�kan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat seh�ngga dapat mengantarkan mereka kepada t�ndakan atau kehendak yang produkt�f dan normat�f.

8. Fungsi Penyembuhan, ya�tu fungs� b�mb�ngan yang bers�fat kurat�f. Fungs� �n� berka�tan erat dengan upaya pember�an bantuan kepada peserta d�d�k yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Tekn�k yang dapat d�gunakan adalah konsel�ng, dan remedial teaching.

9. Fungs� Pemel�haraan, ya�tu fungs� b�mb�ngan dan konsel�ng untuk membantu konsel� supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam d�r�nya. Fungs� �n� memfas�l�tas� konsel� agar terh�ndar dar� kond�s�-kond�s� yang akan menyebabkan penurunan produkt�v�tas d�r�. Pelaksanaan fungs� �n� diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesua� dengan m�nat konsel�.

10.Fungsi Pengembangan, ya�tu fungs� b�mb�ngan yang s�fatnya leb�h proakt�f dar� fungs�-fungs� la�nnya. Konselor senant�asa berupaya untuk menc�ptakan l�ngkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan peserta didik. Konselor dan personel MI la�nnya secara s�nerg� sebaga� teamwork berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program b�mb�ngan secara s�stemat�s dan berkes�nambungan dalam upaya membantu peserta d�d�k mencapa� tugas-tugas perkembangannya. Tekn�k b�mb�ngan yang dapat d�gunakan d�s�n� adalah pelayanan �nformas�, tutor�al, d�skus� kelompok atau curah pendapat (brain storming), home room, dan karyaw�sata.

Rochman Natawidjaja, (1987:78-80) merekomendasikan fenomena perilaku guru dalam bimbingan dalam rangka kegiatan Pembelajaran, yaitu:

a. Mengembangkan �kl�m kelas yang bebas dar� ketegangan dan yang bersuasana

Page 32: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

24 Bimbingana dan Konseling

membantu perkembangan peserta d�d�k, b. Memberikan pengarahan atau orientasi dalam rangka belajar yang efektif, c. Mempelajari dan menelaah peserta didik untuk menemukan kekuatan, kelemahan,

keb�asaan dan kesul�tan yang d�hadap�nya, d. Member�kan konsel�ng kepada peserta d�d�k yang mengalam� kesul�tan, terutama

kesulitan yang berhubungan dengan bidang studi yang diajarkannya, e. Menyajikan informasi tentang masalah pendidikan dan jabatan, f. Mendorong dan men�ngkatkan pertumbuhan pr�bad� dan sos�al peserta d�d�k, g. Melakukan pelayanan rujukan referal, h. Melaksanakan b�mb�ngan kelompok d� kelas, �. Memperlakukan peserta d�d�k sebaga� �nd�v�du yang mempunya� harga d�r�, dengan

memaham� kekurangan, keleb�han dan masalah-masalahnya, j. Melengkapi rencana-rencana yang telah dirumuskan peserta didik, k. Menyelenggarakan pengajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta

d�d�k, l. Membimbing peserta didik untuk mengembangkan kebiasaan belajar dengan baik, m. Menilai hasil belajar peserta didik secara menyeluruh dan berkesinambungan, n. Melakukan perbaikan pengajaran bagi peserta didik yang membutuhkan, o. Menyiapkan informasi yang diperlukan untuk dijadikan masukan dalam konferensi

kasus, p. Bekerja sama dengan tenaga pendidikan lainnya dalam memberikan bantuan yang

d�butuhkan peserta d�d�k, q. Memahami, melaksanakan kebijaksanaan dan prosedur-prosedur bimbingan yang

berlaku.

Peran guru sebagai guru pembimbing, sesungguhnya akan tumbuh subur jika guru menguasai rumpun model mengajar Pribadi. Rumpun mengajar pribadi terdiri atas model mengajar yang berorientasi kepada perkembangan diri peserta didik. Penekanannya leb�h d�utamakan kepada proses yang membantu peserta d�d�k dalam membentuk dan mengorgan�sas�kan real�ta yang un�k, dan leb�h banyak memperhat�kan keh�dupan emos�onal peserta d�d�k.

4. Azas Bimbingan dan Konseling di MISyamsu Yusuf (2005 : 22-24 ), yang leb�h d�tegaskan dalam Rambu-rambu

penyelenggaraan bimbingan dan konseling dalam jalur pendidikan formal (2008), mengemukakan bahwa keterlaksanaan dan keberhas�lan layanan b�mb�ngan dan konseling sangat ditentukan oleh diwujudkannya asas-asas berikut :

1. Asas Kerahasiaan, ya�tu asas b�mb�ngan dan konsel�ng yang menuntut d�rahas�akanya segenap data dan keterangan tentang peserta didik yang menjadi sasaran pelayanan, ya�tu data atau keterangan yang t�dak boleh dan t�dak layak d�ketahu� oleh orang la�n.

Page 33: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 25

Dalam hal ini guru berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin.

2. Asas kesukarelaan, ya�tu asas b�mb�ngan dan konsel�ng yang menghendak� adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik mengikuti/menjalani pelayanan/kegiatan yang diperlukan baginya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan tersebut.

3. Asas keterbukaan, ya�tu asas b�mb�ngan dan konsel�ng yang menghendak� agar peserta didik yang menjadi sasaran pelayanan/kegiatan bersifat terbuka dan t�dak berpura-pura, ba�k d� dalam member�kan keterangan tentang d�r�nya send�r� maupun dalam mener�ma berbaga� �nformas� dan mater� dar� luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta d�d�k. Keterbukaan �n� amat terka�t pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri peserta didik yang menjadi sasaran pelayanan/keg�atan. Agar peserta d�d�k dapat terbuka, guru pemb�mb�ng terleb�h dahulu harus bers�kap terbuka dan t�dak berpura-pura.

4. Asas kegiatan, ya�tu asas b�mb�ngan dan konsel�ng yang menghendak� agar peserta didik yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan pelayanan/keg�atan b�mb�ngan. Dalam hal �n� guru pemb�mb�ng perlu mendorong peserta d�d�k untuk akt�f dalam set�ap pelayanan/keg�atan b�mb�ngan dan konsel�ng yang d�peruntukan bag�nya.

5. Asas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum b�mb�ngan dan konsel�ng, yakn�: peserta d�d�k sebaga� sasaran pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi peserta didik yang mandiri dengan c�r�-c�r� mengenal dan mener�ma d�r� send�r� dan l�ngkungannya, mampu mengamb�l keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Guru hendaknya mampu mengarahkan segenap pelayanan b�mb�ngan dan konsel�ng yang d�selenggarakannya bag� berkembangnya kemand�r�an peserta d�d�k.

6. Asas Kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek sasaran pelayanan b�mb�ngan dan konsel�ng �alah permasalahan peserta d�d�k dalam kond�s�nya sekarang. Pelayanan yang berkenaan dengan “masa depan atau kond�s� masa lampau pun” d�l�hat dampak dan/atau ka�tannya dengan kond�s� yang ada dan apa yang d�perbuat sekarang.

7. Asas Kedinamisan, ya�tu asas b�mb�ngan dan konsel�ng yang menghendak� agar �s� pelayanan terhadap sasaran pelayanan yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dar� waktu ke waktu.

8. Asas Keterpaduan, ya�tu asas b�mb�ngan dan konsel�ng yang menghendak� agar berbaga� pelayanan dan keg�atan b�mb�ngan dan konsel�ng, ba�k yang d�lakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu. Untuk ini kerja sama antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan pepelayanan b�mb�ngan dan konsel�ng perlu terus d�kembangkan. Koord�nas� segenap pelayanan/keg�atan b�mb�ngan dan konsel�ng �tu harus

Page 34: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

26 Bimbingana dan Konseling

LATIHANUntuk memperdalam pemahaman Anda mengena� mater� d� atas, s�lahkan Anda

mengerjakan latihan berikut ini :

1. Kemukakan tujuan layanan bimbingan di sekolah dasar adalam aspek perkembangan pribadi sosial, belajar dan karir !

2. Jelaskan beberapa pr�ns�p b�mb�ngan berka�tan dengan pelaksanaan b�mb�ngan dan konsel�ng d� MI !

3. Berikan contoh-contoh kegiatan yang Anda lakukan dalam mengajar yang menggambarkan pelaksanaan fungs� B�mb�ngan dan Konsel�ng d� MI !

4. Jelaskan azas-azas b�mb�ngan sebaga� ber�kut : rahas�a, sukarela, terbuka, keg�atan, mand�r�, k�n�, d�nam�s, terpadu, harmon�s, ahl� dan tangan kasus.

RANGKUMAN1. Pemahaman tentang tugas perkembangan berguna bag� pengembangan program

bimbingan dalam merumuskan tujuan serta waktu pelaksanaan.2. Program bimbingan yang dirumuskan di MI didasarkan pada tujuan pendidikan MI/SD

dalam pengembangan keh�dupan peserta d�d�k sebaga� pr�bad�, anggota masyarakat, warga negara dan umat manus�a.

3. Tujuan layanan bimbingan di MI adalah untuk membantu peserta didik agar dapat mencapa� tugas-tugas perkembangan yang mel�put� aspek-aspek pr�bad� sos�al, belajar, dan karir sesuai dengan tuntutan lingkungan.

4. Karakter�st�k BK d� MI terl�hat dalam hal fungs� b�mb�ngan, fokus b�mb�ngan, peran orang tua, pemahaman akan keh�dupan dan kebutuhan dasar, us�a MI merupakan tahapan yang pent�ng dalam perkembangan anak.

5. Layanan bimbingan di MI dilaksanakan oleh guru kelas yang mengajarkan mata pelajaran yang bernuansa bimbingan sebagai gelandang terdepan.

6. Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan Prayitno menjabarkan prinsip pelaksanaan b�mb�ngan berka�tan dengan permasalahan �nd�v�du, sasaran, program layanan, tujuan dan pelaksanaan.

7. Muro dan Kottman mengemukakan BK perkembangan mengan pr�ns�p-pr�ns�p sebaga� ber�kut : b�mb�ngan d�perlukan oleh selu peserta d�d�k ruh, memfokuskan pada pembelajaran peserta didik, kerja sama antara konselor dengan guru, pelaksanaan kur�kulum b�mb�ngan, kepedul�an terhadap potens� peserta d�d�k, proses mendorong perkembangan, pengembangan yang terarah, tim oriented, identifikasi peserta didik, peduli dengan penerapan psikologi (anak, perkembangan dan teori-teori belajar/ pembelajaran), serta sifatnya mengikuti urutan dan lentur.

8. Fungs� b�mb�ngan : pencegahan (prevent�f), perba�kan (kurat�f), pengembangan (development), dan pemehaman (�nformat�f).

Page 35: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 27

9. Azas-azas b�mb�ngan dan konsel�ng d� MI/SD, mecakup : kerahas�aan, kesukarelaan, keterbukaan, keg�atan, kek�n�an, ked�nam�san, keterpaduan, keharmon�san, keahl�an serta al�h tangan kasus.

Page 36: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

28 Bimbingana dan Konseling

TES FORMATIF 2

1. Di bawah ini yang tidak termasuk tujuan yang diharapkan dari proses bimbingan, ya�tu…a. Peserta d�d�k dapat memaham� d�r�nyab. Peserta d�d�k dapat memecahkan masalah yang d�hadap�nyac. Peserta d�d�k selalu bergantung pada konselor/pemb�mb�ngd. Peserta d�d�k dapat menyesua�kan d�r� dengan l�ngkungannya.

2. Salah satu pr�ns�p b�mb�ngan adalah b�mb�ngan mempunya� s�fat meng�kut� urutan dan lentur. Maksud dar� berurutan d�s�n� adalah……a. Program b�mb�ngan d�rancang sesua� dengan t�ngkat perkembangan peserta

d�d�kb. Program hendaknya d�sesua�kan dengan perbedaan �nd�v�dualc. Program d�susun dar� tahun ke tahun secara berurutand. Program berdasarkan peraturan sekolah

3. Yang t�dak termasuk pr�ns�p b�mb�ngan yang berka�tan dengan program layanan adalah…a. Program bimbingan harus fleksibelb. Program bimbingan disusun secara berkelanjutanc. Is� dan pelaksanaan program perlu d�adakan pen�la�and. Program d�susun berdasarkan ke�ng�nan kepala sekolah

4. Mengembangkan bakat dan m�nat melalu� keg�atan sepert� ekstrakur�kuler, kesen�an, keteramp�lan, dan sebaga�nya adalah salah satu contoh layanan dar� fungs�…a. Prevent�fb. Developmentalc. Kurat�fd. Pemahaman

5. Apab�la guru pemb�mb�ng t�dak mampu menangan� masalah peserta d�d�k, maka seba�knya d�lakukan….a. Pengamb�lan keputusan secara sep�hakb. Vot�ngc. Musyawarah d. Al�h tangan kasus

6. Isi layanan bimbingan hendaknya terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan s�swa. Hal �n� merupakan salah satu

Page 37: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 29

azas b�mb�ngan, ya�tu….a. Terbukab. Harmon�sc. D�nam�sd. Terpadu

7. Yang t�dak termasuk tugas-tugas perkembangan mur�d MI adalah…a. Belajar menjadi pribadi yang mandiri.b. Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya.c. Mengarahkan potensinya sesuai dengan cita-cita pekerjaannya. d. Memb�na h�dup sehat.

8. Tujuan layanan bimbingan di MI dalam aspek perkembangan pribadi sosial yaitu membantu peserta d�d�k agar…a. Mencapai prestasi belajar secara optimal sesuai bakat dan kemampuannya. b. Menentukan c�ta-c�ta dan merencanakan masa depan.c. Melaksanakan cara-cara belajar yang benar. d. Mengembangkan s�kap pos�t�f.

9. Sejak duduk di kelas tiga MI, Amalia sudah memiliki kelompok belajar yang dinamakan kelompok belajar “ceria” yang beranggotakan teman-teman sekelasnya. Dalam hal �n�, Amal�a sudah mencapa� tugas perkembangan yang seyogyanya d�tamp�lkan anak MI, ya�tu…a. Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin. b. Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok teman sebaya.c. Kemampuan untuk dapat bekerjasama dengan teman sebaya. d. Pengembangan s�kap terhadap kelompok teman sebaya.

10. Upaya yang pal�ng tepat d�lakukan oleh guru apab�la t�dak b�sa menangan� masalah yang sudah menyangkut aspek-aspek kepr�bad�an yang mendalam sepert� masalah kesehatan mental pada mur�dnya adalah…a. Membuat konferens� kasus.b. Melakukan kerjasama dengan para guru. c. Member�kan konsel�ng kepada peserta d�d�k tersebut. d. Membuat rekomendas� (referral) kepada para ahl� yang kompeten.

Page 38: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

30 Bimbingana dan Konseling

BALIKAN & TINDAK LANJUTCocokkan jawaban Anda dengan menggunakan kunci jawaban Tes Formatif 2 yang

terdapat di bagian akhir bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemud�an gunakan rumus d� bawah �n� untuk mengetahu� t�ngkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

RUMUS Jumlah jawaban Anda yang benar

T�ngkat penguasaan = ___________________________ X 100 %

10

Art� t�ngkat penguasaan yang Anda capa� :

90 % - 100% : ba�k sekal�

80 % - 89% : ba�k

70% - 79 % : cukup

< 70% : kurang

Apab�la t�ngkat penguasaan Anda telah mencapa� 80 % atau leb�h, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus ! Tetapi apabila nilai tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama bag�an yang belum Anda kuasa�.

Page 39: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 31

PENDEKATAN-STRATEGI BIMBINGAN DAN KONSELING

Myrick dalam Muro & Kotman, l995 yang diperjelas kembali oleh Sunaryo Kartadinata (1998 : 15) dan Ahman (2005 : 11-34) mengemukakan empat pendekatan dapat d�rumuskan sebaga� pendekatan dalam b�mb�ngan yang d�laksanakan d� MI, ya�tu :

a. Pendekatan krisis. Dalam pendekatan �n�, guru menunggu munculnya suatu kr�s�s, baru kemud�an d�a

bert�ndak membantu peserta d�d�k yang menghadap� kr�s�s �tu.

Strategi yang d�gunakan dalam pendekatan �n� adalah tekn�k-tekn�k yang secara “past�” dapat mengatas� kr�s�s �tu. Contoh : Seorang peserta d�d�k datang mengadu kepada guru samb�l menang�s karena d�dorong temannya seh�ngga tersungkur ke lanta�. Guru yang menggunakan pendekatan krisis akan meminta peserta didik tersebut untuk memb�carakan penyelesa�an masalahnya dengan teman yang mendorongnya ke lanta�. Bahkan mungk�n guru tersebut memangg�l teman peserta d�d�k tersebut untuk datang ke ruang guru untuk memb�carakan penyelesa�an masalah tersebut sampa� tuntas.

b. Pendekatan remedial.Dalam pendekatan �n�, guru akan memfokuskan bantuannya pada upaya menyembuhkan

atau memperba�k� kelemahan-kelemahan peserta d�d�k yang tampak. Tujuan bantuan dari pendekatan ini ialah menghindarkan terjadinya krisis yang mungkin terjadi.

Strategi yang digunakan, seperti mengajarkan kepada peserta d�d�k keteramp�lan tertentu seperti keterampilan belajar (membaca, merangkum, menyimak, dll), keterampilan sosial dan sejenisnya yang belum dimiliki peserta d�d�k sebelumnya. Dalam contoh kasus d� atas, dengan menggunakan pendekatan remed�al, guru dapat mengamb�l tindakan mengajarkan keterampilan berdamai sehingga peserta d�d�k tad� mem�l�k� keteramp�lan untuk mengatas� masalah-masalah hubungan antarpr�bad� (�nterpersonal).

3

Page 40: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

32 Bimbingana dan Konseling

Keteramp�lan berdama� adalah keteramp�lan yang selama �n� belum d�m�l�k� kedua peserta d�d�k tersebut dan merupakan kelemahan yang b�sa memunculkan kr�s�s �tu.

c. Pendekatan preventif Dalam pendekatan �n�, guru mencoba mengant�s�pas� masalah-masalah gener�k

dan mencegah terjadinya masalah itu. Masalah-masalah yang dimaksud seperti putus sekolah, berkelah�, kenakalan, merokok, membolos, menyontek, mengut�l, berma�n game on line/internet dan sejenisnya yang secara potensial masalah itu dapat terjadi pada peserta d�d�k secara umum. Model preventif ini, didasarkan pada pemikiran bahwa jika guru dapat mend�d�k peserta d�d�k untuk menyadar� bahaya dar� berbaga� keg�atan dan menguasai metode untuk menghindari terjadinya masalah itu, maka guru akan dapat mencegah peserta d�d�k dar� perbuatan-perbuatan yang membahayakan tersebut.

Strategi yang dapat digunakan dalam pendekatan ini termasuk mengajar dan memberikan informasi. Dalam contoh kasus di atas, jika guru menggunakan pendekatan preventif dia akan mengajari peserta didik nya secara klasikal untuk bersikap toleran dan memaham� orang la�n seh�ngga dapat mencegah munculnya per�laku agres�f, tanpa menunggu munculnya kr�s�s terleb�h dahulu.

d. Pendekatan perkembangan Pendekatan �n� merupakan pendekatan yang leb�h mutakh�r dan leb�h proakt�f

d�band�ngkan dengan ket�ga pendekatan sebelumnya. Pemb�mb�ng yang menggunakan pendekatan ini beranjak dari pemahaman tentang keterampilan dan pengalaman khusus yang d�butuhkan peserta d�d�k untuk mencapa� keberhas�lan d� sekolah dan d� dalam keh�dupan secara leb�h luas d� masyarakat. Pendekatan perkembangan �n� d�pandang sebaga� pendekatan yang tepat d�gunakan dalam tatanan pend�d�kan sekolah karena pendekatan �n� member�kan perhat�an pada tahap-tahap perkembangan peserta d�d�k, kebutuhan dan m�nat, serta membantu peserta d�d�k mempelajari keterampilan hidup ( Robert Myr�ck, l989).

Strategi yang dapat digunakan dalam pendekatan ini seperti mengajar, tukar informasi, bermain peran, melatih, tutorial, dan konseling. Dalam contoh di atas, jika guru menggunakan pendekatan perkembangan, guru tersebut seba�knya menangan� peserta didik tadi sejak tahun-tahun pertama masuk sekolah, mengajari dan menyediakan pengalaman belajar bagi murid itu yang dapat mengembangkan keterampilan hubungan antarpr�bad� yang d�perlukan untuk melakukan �nteraks� yang efekt�f dengan orang la�n. Oleh karena itu, dalam pendekatan perkembangan, keterampilan dan pengalaman belajar yang menjadi kebutuhan peserta didik akan dirumuskan ke dalam suatu kurikulum bimbingan atau d�rumuskan sebaga� Layanan Dasar Umum.

Tampak bahwa dalam pendekatan perkembangan akan tercakup juga pendekatan-

Page 41: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 33

pendekatan lain. Guru yang melaksanakan pendekatan perkembangan sangat mungkin juga melakukan intervensi krisis, pekerjaan remedial, mengembangkan program pencegahan, dan menggunakan kur�kulum b�mb�ngan yang yang komprehens�f. Upaya bantuan yang d�ber�kan terarah pada pengembangan seluruh aspek perkembangan yang mencakup pr�bad�, sos�al, akadem�k dan kar�r.

Ada pola umum dalam proses perkembangan peserta d�d�k. Oleh karena �tu, perkembangan berlangsung dalam tata urutan tertentu. Dalam teor� ps�kolog�, tata urutan �tu d�rumuskan sebaga� tugas-tugas perkembangan. Tugas perkembangan d�art�kan sebaga� perangkat per�laku yang harus d�kuasa� mur�d dalam per�ode keh�dupan tertentu, d� mana keberhas�lan menguasa� perangkat per�laku pada per�ode keh�dupan tersebut akan mendasar� keberhas�lan penguasaan perangkat per�laku dalam per�ode ber�kutnya; sedangkan kegagalan menguasa� perangkat per�laku dalam per�ode keh�dupan sebelumnya akan membawa peserta d�d�k ke dalam kekecewaan, penolakan masyarakat, dan kesul�tan d� dalam menguasa� perangkat per�laku pada per�ode kehidupannya berikutnya. Konsep mengenai tugas perkembangan dan jenisnya sudah Anda peroleh pada mata kul�ah Perkembangan Peserta D�d�k. Contoh sederhana �alah bahwa keteramp�lan membaca, menul�s, dan berh�tung sudah harus d�kuasa� peserta d�d�k pada kelas-kelas awal. Keberhas�lan peserta d�d�k menguasa� keteramp�lan dasar �n� akan mempengaruh� keberhas�lan peserta d�d�k dalam mempelajari mata-mata pelajaran kelas-kelas yang leb�h t�ngg�. Sedangkan kegagalan peserta d�d�k dalam menguasa� hal tersebut akan menimbulkan kesulitan dan kekecewaan peserta didik dalam mempelajari atau menguasai mata pelajaran di kelas-kelas yang lebih tinggi. Bahkan lebih jauh dari �tu, kegagalan tad� b�sa membawa kepada munculnya per�laku bermasalah pada peserta d�d�k. Perkembangan pada us�a MI terarah kepada pemerolehan per�laku yang berka�tan dengan s�kap, keb�asaan, dan kesadaran akan keberadaan d�r�nya sebaga� bag�an dar� l�ngkungan dan mem�l�k� kecakapan tertentu yang berbeda dar� orang la�n.

Dalam pendekatan perkembangan, perolehan per�laku yang d�harapkan terbentuk pada peserta d�d�k perlu dirumuskan secara komprehensif dan rumusan itu akan menjadi dasar bag� pengembangan program b�mb�ngan. Esens� strateg� untuk membantu peserta d�d�k mengembangkan dan menguasa� per�laku yang d�harapkan tersebut terletak pada pengembangan lingkungan belajar, yakn� l�ngkungan yang memungk�nkan peserta didik memperoleh perilaku baru yang lebih efektif. Dalam lingkungan belajar inilah d�kembangkan peluang, harapan, pemahaman, perseps� yang memungk�nkan peserta d�d�k memperkuat dan memenuh� kebutuhan dan mot�f dasar mereka, atau mungk�n mendorong peserta d�d�k untuk mengubah atau menyesua�kan kebutuhan dan mot�f dasar kepada perilaku dan nilai-nilai yang berkembang di dalam lingkungan belajar. Di dalam konsep bimbingan perkembangan lingkungan belajar seperti digambarkan d� atas d�rumuskan ke dalam konsep l�ngkungan perkembangan manus�a atau ekolog� perkembangan manus�a.

Page 42: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

34 Bimbingana dan Konseling

Dalam suatu l�ngkungan perkembangan akan mengandung unsur-unsur ber�kut :

Pertama, unsur peluang. Unsur ini berkaitan dengan topik yang disajikan yang memungkinkan peserta didik mempelajari perilaku-perilaku baru. Di MI, keterpaduan top�k sepert� �n� leb�h d�utamakan meng�ngat pelaksanaan layanan b�mb�ngan akan leb�h banyak terpadu dengan proses pembelajaran. Hal ini mengandung implikasi bahwa tujuan dan top�k-top�k yang terkandung dalam kur�kulum yang sudah d�organ�sas�kan harus maksimal dan dijabarkan ke dalam tujuan-tujuan akademik dan tujuan pengembangan pr�bad�, sos�al, kar�r, keteramp�lan komun�kas�, kemampuan pemecahan masalah, pemecahan konflik, pengembangan konsep diri, dan aspek-aspek lainnya.

Kedua, unsur pendukung. Unsur �n� berka�tan dengan proses pengembangan �nteraks� yang dapat menumbuhkan kemampuan peserta didik untuk mempelajari perilaku baru ba�k secara kogn�t�f, afekt�f, maupun ps�komotor�k. Dalam b�mb�ngan, d�kenal dengan strandar kompetens� kemand�r�an peserta d�d�k ba�k secara pengenalan, akomodat�f serta t�ndakan. Dengan kata la�n, unsur pendukung �n� berka�tan dengan upaya guru dalam pengembangan ; (1) relasi jaringan kerja yang bisa menyentuh peserta didik dan memungk�nkan peserta d�d�k mengembangkan kemampuannya, dan (2) keterl�batan seluruh peserta d�d�k d� dalam proses �nteraks�.

Ket�ga, unsur penghargaan. Esens� unsur �n� terletak pada pen�la�an dan pember�an bal�kan yang dapat memperkuat pembentukkan per�laku baru. Pen�la�an dan bal�kan ini perlu dilakukan sepanjang proses bimbingan berlangsung; diagnosis dilakukan untuk mengidentifikasikan kesulitan yang dihadapi peserta didik, dan perbaikan serta penguatan (reinforcement), d�lakukan untuk membentuk pola-pola baru yang d�utarakan pada unsur peluang d� atas.

Agar pengembangan lingkungan belajar dan layanan bimbingan dapat diberikan secara s�stemat�k perlu d�kembangkan atau d�rumuskan program b�mb�ngan dan konsel�ng.

LATIHANUntuk memperdalam pemahaman Anda mengena� mater� d� atas, s�lahkan Anda

mengerjakan latihan berikut ini :

1. Jelaskan dengan kata-kata sendiri, bagaimana keterkaitan antara tujuan bimbingan dan konsel�ng perkembangan dengan tugas-tugas perkembangan yang harus d�kuasa� oleh peserta d�d�k!

2. Am�nah, seorang peserta d�d�k kelas 3 SD. Akh�r-akh�r �n�, n�la� has�l ulangan matemat�kanya rendah. Dar� berbaga� �nformas� d�ketahu�, n�la�nya rendah �tu d�sebabkan oleh Am�nah yang t�dak dapat berkonsentras� pada saat guru menerangkan, padahal Am�nah seorang peserta d�d�k yang cerdas. Anda�kata Anda sebaga� guru Am�nah, s�lahkan Anda p�l�h pendekatan mana yang pal�ng relevan untuk menangan� kasus tersebut dan kemukakan strateg� b�mb�ngan yang pal�ng tepat.

Page 43: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 35

3. Dalam kasus d� atas, kemukakan unsur peluang dan pendukung yang untuk keterlaksanaan layanan b�mb�ngan serta bentuk penghargaan yang baga�mana yang akan Anda berikan untuk meningkatkan prestasi belajar Aminah ?

RANGKUMAN1. Ada empat pendekatan dalam b�mb�ngan yang d�laksanakan d� MI, ya�tu: kr�s�s,

remed�al, prevent�f dan perkembangan. Strateg� yang d�gunakan d�sesua�kan dengan permasalahan yang d�alam� oleh peserta d�d�k serta pendekatan yang d�gunakan.

2. Esens� strateg� untuk membantu peserta d�d�k mengembangkan dan menguasa� perilaku yang diharapkan terletak pada pengembangan lingkungan belajar yang memungk�nkan peserta d�d�k memperoleh perlaku baru yang efekt�f.

3. Dalam suatu l�ngkungan perkembangan akan mengandung unsur-unsur : peluang, pendukung dan penghargaan.

Page 44: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

36 Bimbingana dan Konseling

TES FORMATIF 3

1. Seorang guru yang mengajari peserta didik nya untuk bersikap toleran dan memahami orang la�n seh�ngga dapat mencegah munculnya per�laku agres�f, merupakan contoh dar� pendekatan….a. Pendekatan kr�s�sb. Pendekatan remed�alc. Pendekatan prevent�fd. Pendekatan perkembangan

2. Pendekatan yang bert�t�k tolak pada tahap-tahap perkembangan peserta d�d�k, kebutuhan dan m�nat, membantu peserta d�d�k mempelajari keterampilan hidup merupakan pengert�an dar� pendekatan…a. Pendekatan kr�s�sb. Pendekatan remed�alc. Pendekatan prevent�fd. Pendekatan perkembangan

3. Pendekatan perkembangan, merupakan pendekatan yang tepat d�gunakan dalam pelaksanaan layanan b�mb�ngan dan konsel�ng d� sekolah, karena :a. Tujuan perkembangan dan tujuan bimbingan sama.b. Membantu peserta didik mempelajari keterampilan sesuai dengan tahap-tahap

perkembangan, kebutuhan serta m�nat.c. B�mb�ngan selalu berkembang ke�lmuannya.d. Peserta d�d�k dan guru MI sama-sama sedang berkembang

4. Ber�kut d�kemukakan contoh permasalahan mur�d yang dapat d�bantu dengan menggunakan pendekatan kr�s�s :a. An�ta yang bertengkar dengan teman sekelasnya.b. Salma yang �ng�n berlat�h bernyany� karena suaranya bagusc. Ilyas yang berlat�h karate untuk supaya t�dak ada teman yang mengganggunya.d. Z�ah yang bersolek karena �ng�n d�perhat�kan oleh teman sekelasnya

5. Ber�kut d�kemukakan contoh permasalahan peserta d�d�k yang dapat d�bantu dengan menggunakan pendekatan remed�al, kecual� …a. Nanda prestasi belajar matematikanya tinggib. L�dya membaca pu�s�nya bagusc. Ima belum dapat menul�s dengan lancard. Yun� dapat berolah raga dengan ba�k

Page 45: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 37

6. Peserta d�d�k kelas 5, sedang mend�skus�kan tentang keg�atan-keg�atan ekstra kur�kuler yang dapat d�lakukan untuk menyalurkan bakat yang mereka m�l�k. Strateg�/ tekn�k tersebut termasuk ke dalam pendekatan …a. Pendekatan kr�s�sb. Pendekatan remed�alc. Pendekatan prevent�fd. Pendekatan perkembangan

7. Menurut Hav�ghurst, kegagalan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangan dapat men�mbulkan hal-hal d�bawah �n�. Kecual�…a. Penolakan oleh masyarakat. b. Rasa t�dak bahag�a.c. Rasa kebahag�aan yang mendalam. d. Kesul�tan dalam menghadap� tugas-tugas ber�kutnya.

8. Dalam suatu l�ngkungan perkembangan akan mengandung unsur-unsur…a. Peluang, pendukung, keuntunganb. Pendukung, penghargaan, kekeluargaanc. Penghargaan , peluang, kekeluargaand. Peluang, pendukung, penghargaan

9. Seorang anak diberi pujian oleh gurunya karena telah menolong temannya yang jatuh. S�kap guru termasuk termasuk ke dalam unsur….a. Penghargaanb. Pendukungc. Peluangd. Perkembangan

10. Esens� strateg� untuk membantu peserta d�d�k mengembangkan dan menguasa� per�laku yang d�harapkan terletak pada pengembangan :a. L�ngkungan yang sehatb. Lingkungan belajarc. L�ngkungan keluargad. L�ngkungan masyarakat

Page 46: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

38 Bimbingana dan Konseling

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

TES FORMATIF 11. A

2. C

3. A

4. B

5. B

6. A

7. B

8. D

9. A

10. C

TES FORMATIF 21. C

2. A

3. D

4. B

5. D

6. C

7. A

8. C

9. B

10. D

Page 47: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 39

TES FORMATIF 31. C

2. D

3. B

4. A

5. C

6. D

7. C

8. D

9. A

10. B

Page 48: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

40 Bimbingana dan Konseling

Page 49: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 41

PEMAHAMAN PESERTA DIDIK MI/SD 2BAHAN BELAJAR MANDIRI

Page 50: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

42 Bimbingana dan Konseling

Page 51: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 43

PENDAHULUANDalam bahan belajar mandiri kedua ini, Anda akan diperkenalkan dengan konsep

pemahaman peserta d�d�k MI. Pembahasan akan d�fokuskan pada aspek-aspek pemahaman peserta d�d�k , strateg� dan tekn�k tes untuk pemahaman peserta d�d�k serta strateg� dan tekn�k non untuk pemahaman peserta d�d�k.

Setelah Anda membaca bahan belajar mandiri ini, diharapkan Anda dapat :1. Mengura�kan dengan kata-kata send�r� aspek-aspek pemahaman peserta d�d�k.2. Menjelaskan strategi dan teknik tes untuk pemahaman peserta didik.3. Menjelaskan strateg� dan tekn�k non untuk pemahaman peserta d�d�k.

RUANG LINGKUP MATERI 1. Aspek-aspek pemahaman peserta d�d�k.2. Strateg� dan tekn�k tes untuk pemahaman peserta d�d�k.3. Strateg� dan tekn�k non untuk pemahaman peserta d�d�k.

PETUNJUK BELAJAR Agar Anda Memahami isi bahan belajar mandiri ini dengan baik, perhatikan petunjuk

ber�kut:

1. Bacalah keseluruhan isi bacaan bahasan dalam kegiatan belajar ini secara menyeluruh terleb�h dahulu.

2. Setelah itu, Anda diharapkan secara lebih cermat dan penuh perhatian mempelajari bagian demi bagian dari kegiatan belajar ini, dan bila perlu berilah tanda khusus pada bag�an yang Anda anggap pent�ng.

3. Apab�la ada bag�an yang t�dak atau kurang Anda mengert� maka ber�lah tanda la�n dan catat dalam buku catatan Anda untuk dapat Anda tanyakan pada waktu ada tutor�al tatap muka.

4. Buatlah kes�mpulan dalam kata-kata Anda send�r� dar� keseluruhan bahan yang Anda baca dalam bahan belajar mandiri ini.

5. Akhirnya kerjakanlah latihan dan tes formatif yang tersedia.

PEMAHAMAN PESERTA DIDIK MI/SD

Page 52: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

44 Bimbingana dan Konseling

Page 53: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 45

ASPEK-ASPEK PEMAHAMAN PESERTA DIDIK

A. Pentingnya Pemahaman Peserta Didik dalam Bimbingan dan KonselingPemahaman akan objek yang akan dikerjakan dituntut hampir pada semua jenis

pekerjaan. Demikian juga, manakala seorang pembimbing, dalam hal ini seorang guru MI apab�la hendak member�kan layanan b�mb�ngan dan konsel�ng, maka perlu pemahaman yang mendalam akan peserta d�d�k yang akan d�b�mb�ngnya. Perkembangan per�laku yang efekt�f dapat d�l�hat dar� t�ngkat pencapa�an tugas-tugas perkembangan dalam set�ap tahapan perkembangan. Oleh karena �tu, untuk memaham� karakter�st�k peserta d�d�k MI sebaga� dasar untuk pengembangan program b�mb�ngan d� MI d�fokuskan pada pencapaian tugas-tugas perkembangannya. Mengkaji tugas-tugas perkembangan merupakan hal yang penting dan menjadi dasar bagi pengembangan dan peningkatan mutu layanan b�mb�ngan.

Salah satu hal pent�ng yang perlu d�perhat�kan dalam member�kan b�mb�ngan adalah memaham� peserta d�d�k secara keseluruhan, ba�k masalah yang d�hadap�nya maupun latar belakang pr�bad�nya. Dengan data yang lengkap, pemb�mb�ng akan dapat member�kan layanan b�mb�ngan kepada peserta d�d�k secara tepat atau terarah. Upaya memaham� pr�bad� mur�d merupakan salah satu langkah layanan b�mb�ngan yang harus d�lakukan oleh pemb�mb�ng. Untuk memperoleh data peserta d�d�k yang lengkap, d�perlukan tekn�k atau cara tertentu yang memada�.

Pemahaman peserta d�d�k mencakup pemahaman tentang potens�, kemampuan, karakter�st�k, kebutuhan dan masalah-masalah yang d�hadap�nya. Pemahaman tersebut akan menjadi dasar memilih alternatif strategi dan teknik bimbingan yang diberikan kepada peserta d�d�k tersebut.

Pelaksanaan pemahaman �nd�v�du dalam keg�atan b�mb�ngan dan konsel�ng, berka�tan erat dengan fungs� dar� b�mb�ngan dan konsel�ng �tu send�r�. Dalam fungs� BK, pemahaman �nd�v�du (understanding the individual) dan pencegahan dan pengembangan (preventive and development) ya�tu untuk dapat melakukan pencegahan peserta d�d�k MI terhadap per�laku/ keg�atan ke arah yang negat�f atau meny�mpang terleb�h dahulu perlu pemahaman terhadap potens�, kekuatan, kelemahan, kecenderungan-kecenderungan yang d�m�l�k� oleh peserta d�d�k. Demikian juga untuk fungsi pengembangan, perlu

1

Page 54: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

46 Bimbingana dan Konseling

pemahaman terhadap kekuatan dan kelemahan yang ada d� dalam d�r� peserta d�d�k dan yang ada d� l�ngkungannya. Agar potens�-potens� dan kekuatan peserta d�d�k dapat tersalurkan dengan tepat dan berkembang opt�mal maka perlu pemahaman tentang kegiatan, program, objek, subjek, alat atau hal-hal lain yang ada di sekolah atau lingkungan yang lebih luas yang dapat dijadikan sumber dan sarana pengembangan dan penyaluran berbaga� bakat dan m�nat peserta d�d�k. M�salnya keg�atan keg�atan ekstra kur�kuler sekolah, hendaknya dapat menyalurkan potens� dan kebutuhan peserta d�d�k.

Pemahaman individu juga mendasari pemberian bantuan penyesuaian diri. Bantuan penyesua�an d�r� merupakan upaya untuk mencar� keselarasan atau harmon� antar aspek-aspek yang ada dalam d�r� peserta d�d�k, antara aspek dalam d�r� peserta d�d�k dengan luar d�r� peserta d�d�k, dengan l�ngkungannya, ba�k l�ngkungan sos�al, budaya, keagamaan, dll. Agar terc�pta keselarasan perlu d�ketahu� terleb�h dahulu kond�s� atau keadaan dar� set�ap aspek yang akan d�selaraskan. Untuk �tu d�perlukan berbaga� upaya pemahaman, pemahaman d�r� dan luar d�r� �nd�v�du.

Pemecahan masalah sangat terka�t erat dengan proses pengembangan, penyaluran dan penyesua�an d�r�. Untuk pemecahan masalah yang tepat dan akurat, maka d�perlukan upaya pemahaman akan macam-macam bentuk masalah yang d�hadap� dengan berbaga� faktor yang melatarbelakang�nya.

Terdapat keterka�tan keg�atan pemahaman �nd�v�du dengan langkah-langkah b�mb�ngan dan konsel�ng. Secara umum, dalam pember�an layanan b�mb�ngan dan konsel�ng ada t�ga langkah utama, ya�tu (1) d�agnos�s, (2) prognos�s dan (3) treatment atau terap�.

Diagnosis merupakan langkah untuk mengetahu� �n� masalah/ kesul�tan yang d�hadap� oleh peserta d�d�k dan berbaga� faktor yang melatarbelakang�nya. Dalam d�agnos�s, guru menganalisis masalah, menghubungkan satu gejala kesulitan dengan kesulitan lainnya, antara kesul�tan dengan hal-hal yang melatarbelakang�nya. Dar� keg�atan d�agnos�s akan d�peroleh �n� masalah. Peny�mpulan �nt� masalah dengan hal-hal yang terka�t d� dalamnya d�dasarkan atas data yang d�peroleh melalu� berbaga� keg�atan pengumpulan data. Jad� langkah d�agnos�s sebenarnya merupakan langkah pemahaman peserta d�d�k tetap� leb�h luas dan leb�h lengkap sebab dalam pemahaman �nd�v�du, data yang d�h�mpun dan d�paham� leb�h lengkap, mencakup semua aspek kepr�bad�an, potens�, kekuatan, kelemahan, kesul�tan, masalah dan hambatan yang d�hadap�.

Langkah selanjutnya, berdasarkan hasil diagnosis, guru melakukan prognosis dan treatment/ terapi. Dalam kegiatan prognosis, guru memperkirakan/ menentukan jenis bantuan yang diberikan berdasarkan atas jenis dan tingkat kesulitan/masalah yang d�hadap�. Setelah �tu d�laksanakan treatment/ terap�.

Dengan dem�k�an untuk dapat memaham� peserta d�d�k secara komprehens�f d�perlukan pengumpulan data sebaga� layanan pertama dalam keg�atan b�mb�ngan dan

Page 55: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 47

konsel�ng sebab untuk member�kan layanan-layanan la�nnya ser�ngkal� d�perlukan data terleb�h dahulu.

B. Prinsip-Prinsip Pengumpulan dan Penyimpanan DataData, dalam program b�mb�ngan dan konsel�ng mempunya� fungs� yang sangat pent�ng.

Oleh karena �tu, program pengumpulan dan peny�mpanan data hendaknya lengkap, relevan, akurat, efisien dan efektif.

Berikut akan dijelaskan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Kelengkapan data Data yang lengkap akan mendukung kelancaran dan keberhas�lan pember�an layanan

b�mb�ngan dan konsel�ng. Data yang d�kumpulkan hendaknya mencakup data : potens� dan kekuatan atau kecakapan-keteramp�lan yang d�m�l�k�; aspek �ntelektual, sosial, emosional, fisik, dan motorik; kebutuhan, tantangan, ancaman dan masalah yang d�hadap�; karakter�st�k permanen ataupun temporer; data pr�bad�, keluarga dan masyarakat sek�tar; data tentang kond�s� saat �n�, masa lalu dan rencana masa yang akan datang, dan la�n-la�n.

2. Relevans� data Untuk pelaksananaan layanan b�mb�ngan dan konsel�ng d�butuhkan data yang lengkap,

tetap� walaupun dem�k�an t�dak sembarangan data d�kumpulkan dan d�s�mpan. Data yang d�h�mpun hendaknya data yang sesua� atau relevan dengan kebutuhan layanan b�mb�ngan dan konsel�ng supaya dapat d�anal�s�s, d�padukan, dan d�kelompokkan sesuai dengan karakteristik dan tuntutan masing-masing jenis layanan.

3. Keakuratan data Data yang akurat berhubungan dengan prosedur dan tekn�k pengumpulan data.

Empat hal yang berkenaan dengan pengumpulan data �n�, ya�tu :a. Validitas data, menunjukkan ketepatan data yang dikumpulkan benar-benar

menggambarkan aspek atau seg� yang d�kumpulkan. M�salnya, apab�la data tentang kepr�bad�an peserta d�d�k, maka data yang d�kumpulkan adalah benar-benar mengura�kan tentang gambaran kepr�bad�an peserta d�d�k.

b. Validitas instrumen, menunjukkan ketepatan teknik dan instrumen yang d�gunakan, ba�k dengan menggunakan tes maupun non tes.

c. Proses pengumpulan data yang benar, terutama yang s�fatnya mengh�mpun data, hendaknya dilaksanakan secara objektif yaitu mengungkapkan data sebaga�mana adanya. Data d�kumpulkan secara s�stemat�s, aspek dem� aspek dan tel�t� seh�ngga t�dak ada data yang terlewat, tercecer atau terlupakan.

d. Analisis data yang tepat, untuk kepent�ngan layanan b�mb�ngan dan konsel�ng b�asanya tekn�k anal�s�s data leb�h sederhana. Tekn�k anal�s�s data yang d�gunakan terutama yang mengarah pada pencar�an kecenderungan sentral (persentase, modus, mean).

Page 56: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

48 Bimbingana dan Konseling

4. Efisiensi penyimpanan data Data yang sudah diolah, selanjutnya disimpan dalam kartu atau buku catatan pribadi

(cummulative record). Sekarang data tersebut d�s�mpan secara elektron�k dalam komputer (soft file/ CD) seh�ngga t�dak memerlukan tempat yang banyak dan ruang data yang luas. Peny�mpanan data dalam komputer tergantung pula pada dukungan s�stem sekolah yang bersangkutan. Dalam peny�mpanan datapun hendaknya s�stemat�s sesua� dengan kebutuhan supaya mudahnya untuk mencar� data yang d�perlukan untuk kepent�ngan pember�an layanan b�mb�ngan.

5. Efekt�v�tas penggunaan data Data yang tersed�a hendaknya dapat member�kan dukungan terhadap pember�an

layanan b�mb�ngan dan konsel�ng, seh�ngga layanan tersebut dapat member�kan dampak secara opt�mal.

C. Macam-Macam DataBanyak sekal� data yang dapat d�kumpulkan dar� peserta d�d�k. Data tersebut daat

d�kelompokkan ke dalam :

1. Kecakapan : a. Kecakapan Potens�al (potential ability) : yang menunjukkan pada aspek kecakapan

yang mas�h terkandung dalam d�r� peserta d�d�k yang d�peroleh secara her�d�ter (pembawaan kelah�rannya), yang mungk�n dapat merupakan :1) Ab�l�tas dasar umum (general intelligence) atau kecerdasan secara umum

(�ntel�gens�), kecerdasan emos�onal, kecerdasan sp�r�tual2) Ab�l�tas dasar khusus dalam b�dang tertentu (bakat, aptitudes) : b�langan,

(numerical abilities), bahasa (verbal abilities), t�l�kan ruang (spatial abilities), t�l�kan hubungan sos�al (social abilities) serta gerak motor�s (motorical/ kinestetic abilities).

b. Kecakapan aktual (actual ability) yang menunjukkan pada aspek kecakapan yang segera dapat didemostrasikan dan diuji sekarang juga karena merupakan hasil belajar peserta d�d�k dengan cara, bahan, dan dalam hal tertentu yang telah dijalaninya. Misalnya prestasi belajar, keterampilan, kreativitas

2. Kepribadian :a. Fisik dan kesehatan : kondisi fisik, panca indra, kesehatan, kebugaran, penyakit

menetap/ lama diderita, alergi, cacat fisik, dll. b. Ps�kh�s : 1. Aku (self) dan kesadaran d�r�, kesehatan mental, kemand�r�an.2. Afekt�f : Emos� (perasaan, s�mpat�, empat�, senang, rasa bersalah, takut/ cemas/

khawat�r, marah dan permusuhan), s�kap, m�nat, mot�vas�.

Page 57: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 49

3. Karakter, watak dan temperamen.4. Kebiasaan : hidup, belajar, bekerja, kebiasaan buruk, dll.5. Hubungan sosial : interaksi, penyesuaian diri, penolakan, komunikasi, kerjasama,

kelompok sebaya, bahasa, kepemimpinan, disiplin, tanggung jawab, konformitas.6. Aspirasi sekolah dan pekerjaan, cita-cita, harapan masa depan, rencana lanjutan

stud�, dll.a. Keg�atan : ekstra kur�kuler (pengembangan bakat dan m�nat), sos�al.b. Keunggulan-keunggulan dalam b�dang : akadem�k, keagamaan, olah raga, kesen�an,

keteramp�lan, sos�al, dll.b. Pengalaman �st�mewa dan prestas� yang telah d�ra�h.c. Latar belakang (keluarga : kond�s� ekonom� keluarga, status sos�al keluarga,

hubungan sos�al ps�kolog�s)d. Agama dan moral.e. L�ngkungan masyarakat.

Data d� atas d�kumpulkan dengan menggunakan tekn�k-tekn�k yang d�kelompokkan menjadi dua, yaitu teknik tes (sifatnya mengukur/ measurement) dan non tes (s�fatnya mengh�mpun, mendeskpr�s�kan).

Page 58: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

50 Bimbingana dan Konseling

LATIHANUntuk memperdalam pemahaman Anda mengena� mater� d� atas, s�lahkan Anda

mengerjakan latihan berikut ini :

1. Coba Anda jelaskan kegunaan pemahaman peserta didik dalam langkah-langkah b�mb�ngan dan konsel�ng (d�agnos�s, prognos�s dan treatment/terap�) ?

2. Mengapa dalam pengumpulan dan peny�mpanan data harus lengkap, relevan, akurat, efisien serta efektif ?

3. Jelaskan kr�ter�a data yang akurat seh�ngga dapat d�gunakan secara tepat dalam pember�an layanan b�mb�ngan dan konsel�ng !

4. Data-data apa saja yang dapat dikumpulkan dari seorang peserta d�d�k?

RANGKUMAN1. Keberhas�lan proses b�mb�ngan d� sekolah dasar antara la�n d�tentukan oleh ketepatan

pemahaman pemb�mb�ngan terhadap karakter�st�k perkembangan peserta d�d�k yang datanya d�peroleh dengan menggunakan tekn�k tes dan non tes.

2. Data yang d�kumpulkan dalam dangka pemahaman peserta d�d�k d�gunakan sebaga� dasar untuk melakukan langkah-langkah b�mb�ngan (d�agnos�s, prognos�s serta treatment/ terapi) selanjutnya.

3. Pengumpulan dan peny�mpanan data hendaknya lengkap, relevan, akurat (val�d�tas data, val�d�tas �nstrumen, proses pengumpulan data yang benar serta anal�s�s data yang tepat), efisien dan efektif.

4. Data yang d�kumpulkan dapat d�kelompokkan dalam dua kategor�, ya�tu : kecakapan dan kepr�bad�an peserta d�d�k.

Page 59: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 51

TES FORMATIF 11. Hal esens� yang pertama hendaknya d�lakukan oleh guru yang akan member�kan

layanan b�mb�ngan dan konsel�ng adalah :a. Membaca buku-buku b�mb�ngan dan konsel�ng.b. Memaham� secara mendalam peserta d�d�k yang akan d�b�mb�ngnya.c. Member�kan bantuan dengan tepat.d. Mengevaluas� keg�atan b�mb�ngan yang telah d�lakukannya.

2. Untuk dapat melakukan pencegahan supaya peserta d�d�k t�dak melakukan hal-hal yang negat�f maka d�perlukan pemahaman terhadap potens�, kekuatan, kelemahan serta kecenderungan yang d�m�l�k� peserta d�d�k. Dalam hal �n� keg�atan pemahaman data berka�tan dengan fungs� b�mb�gan …a. Understand�ng the �nd�v�dualb. Prevent�vec. Developmentd. Kurat�ve

3. Keterak�tan fungs� pengembangan dengan keg�atan pengumpulan data/ pemahaman peserta d�d�k, terl�hat dalam keg�atan b�mb�ngan ber�kut …a. Pembentukkan kelompok belajar peserta didik berdasarkan abjad dalam absen.b. Penempatan tempat duduk peserta d�d�k d� ruang kelas berdasarkan ke�ng�nan

mur�d.c. Penggunaan metoda mengajar yang sesuai dengan kemampuan guru.d. Keg�atan ekstra kur�kuler sekolah hendaknya dapat menyalurkan potens� dan

kebutuhan peserta d�d�k.

4. Langkah b�mb�ngan yang memanfaatkan data guru mengetahu� masalah/ kesul�tan yang d�hadap� oleh peserta d�d�k dan berbaga� faktor yang melatarbelakang�nya. Langkah tersebut d�sebut dengan …a. D�agnos�sb. Prognos�sc. Treatmentd. Terap�

5. Data yang lengkap akan mendukung kelancaran dan keberhas�lan pember�an layanan b�mb�ngan. Hal tersebut termasuk ke dalam pr�ns�p :a. Keakuratan datab. Kelengkapan datac. Efisiensi datad. Efekt�v�tas data

Page 60: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

52 Bimbingana dan Konseling

6. Hal-hal ber�kut merupakan c�rr� keakuratan data, kecual� :a. Val�d�tas datab. Val�d�tas �sntrumenc. Proses pengumpulan data yang benard. Anal�s�s data menggunakan tekn�k komputer

7. Dewasa ini, penyimpanan data sudah canggih dalam komputer (soft file/ CD). Walaupun dem�k�an peny�mpanan yang konvens�onalpun mas�h d�pertahankan dengan meng�kut� pr�ns�p ber�kut :a. Terl�hat peny�mpanan data yang kongkr�tb. S�stemat�s sesua� dengan kebutuhan supaya mudah untuk mencar� data yang

d�perlukanc. Dapat disimpan di mana sajad. Mudah menggunakannya kalau d�s�mpan dalam bentuk buku/kartu

8. Banyak sekal� data peserta d�d�k yang dapat d�kumpulkan dar� peserta d�d�k, yang dapat d�kelompokkan ke dalam dua kelompok besar ya�tu :a. Intelegens� dan bakatb. Potens�al dan actualc. Pr�bad� dan l�ngkungand. Kecakapan dan kepr�bad�an

9. Ber�kut d�kemukakan data kepr�bad�an peserta d�d�k, kecual� :a. Kebiasaan belajarb. Hubungan sos�alc. N�la� rapotd. Pengalaman �st�mewa

10. Tekn�k untuk mengumpulkan data peserta d�d�k, d�kelompokkan ke dalam dua kategor� besar, ya�tu…a. Tes B�net dan tes S�monb. Tekn�k tes dan non tesc. Tes IQ dan tes bakatd. Tes l�san dan tul�san

Page 61: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 53

BALIKAN & TINDAK LANJUTCocokkan jawaban Anda dengan menggunakan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang

terdapat di bagian akhir bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemud�an gunakan rumus d� bawah �n� untuk mengetahu� t�ngkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

RUMUS

Jumlah jawaban Anda yang benar T�ngkat penguasaan = _______________________________________ X 100 % 10

Art� t�ngkat penguasaan yang Anda capa� :90 % - 100% : ba�k sekal�80 % - 89% : ba�k70% - 79 % : cukup < 70% : kurang

Apab�la t�ngkat penguasaan Anda telah mencapa� 80 % atau leb�h, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus ! Tetapi apabila nilai tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama bag�an yang belum Anda kuasa�.

Page 62: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

54 Bimbingana dan Konseling

Page 63: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 55

STRATEGI , TEKNIK DAN TEKNIK TES UNTUK PEMAHAMAN PESERTA DIDIK

Teknik tes atau sering juga disebut sistem testing merupakan usaha pemahaman murid dengan menggunakan alat-alat yang bers�fat mengukur atau mentes. Peters & Shertzer (1971: 349) mengart�kan tes sebaga� suatu prosedur yang s�stemat�s untuk mengobservas� (mengamat�) t�ngkah laku �nd�v�du, dan menggambarkan (mendeskr�ps�kan) t�ngkah laku �tu melalu� skala angka atau s�stem kategor�.

Pengumpulan data test�ng, s�fatnya mengukur atau pengukuran (measurement), menggunakan �nstrumen yang standar dan akan menghas�lkan skor atau angka-angka hasil ukur yang menunjukkan tingkat kemampuan, atau kekuatan dari aspek yang diukur dengan berpegang pada standar tertentu

Secara keseluruhan macam tes untuk keperluan b�mb�ngan dan konsel�ng, d�kelompokkan ke dalam empat kelompok tes, ya�tu : tes kecerdasan, tes bakat, dan tes hasil belajar.

1. Tes Kecerdasan. Kecerdasan dapat d�art�kan sebaga� kemampuan berp�k�r yang bers�fat abstrak. Dapat

juga diartikan sebagai kemampuan umum individu (peserta didik) untuk berprilaku yang jelas tujuannya; berpikir rasional; dan berhubungan dengan lingkungannya secara efektif (Shertzer & Stone, 1971 : 239). Singgih D. Gunarsa (1991) mengemukakan beberapa rumusan kecerdasan, ya�tu sebaga� ber�kut :

1. Kecerdasan merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang (peserta d�d�k) yang memungk�nkan memperoleh �lmu pengetahuan dan mengamalkan �lmu tersebut dalam hubungannya dengan l�ngkungan dan masalah-masalah yang t�mbul.

2. Kecerdasan adalah suatu bentuk t�ngkah laku tertentu yang tamp�l dalam kelancaran t�ngkah laku.

3. Kecerdasan mel�put� pengalaman-pengalaman dan kemampuan bertambahnya pengert�an dan t�ngkah laku dengan pola-pola baru dan mempergunakannya secara efekt�f.

2

Page 64: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

56 Bimbingana dan Konseling

Dengan dem�k�an, tes kecerdasan �tu t�dak la�n adalah prosedur yang s�stemat�s dengan menggunakan �nstrumen untuk mengetahu� kemampuan umum �nd�v�du terutama menyangkut kemampuan berp�k�rnya. Nana Syaod�h S. (2007 : 198), menegaskan bahwa yang d�ukur dalam tes kecerdasan adalah kecakapan yang berkenaan dengan kemampuan untuk memaham�, menganal�s�s, memecahkan masalah, dan mengembangkan sesuatu dengan menggunakan rasio atau pemikirannya. Melalui tes ini akan diketahui kualifikasi/ t�ngkat kecerdasan (IQ) mur�d.

Lebih jelasnya gambaran tingkat kecerdasan (IQ) dengan klasifikasinya, dapat dilihat d� bawah �n� :

TABEL 2.1KLASIFIKASI KECERDASAN INDIVIDU (PESERTA DIDIK)

KELAS INTERVAL SKOR IQ KLASIFIKASI

140-ke atas Genius (Luar biasa)120-139 Very Super�or (Sangat cerdas)110-119 Super�or (Cerdas)90-109 Normal (Average)80-89 Dull (Bodoh)70-79 Border L�ne (Batas Normal)50-69 Morrons (Deb�el)30-49 Emb�c�le (Emb�s�el)

D�bawah 30 Id�ot

Keterangan dar� tabel d� atas adalah sebaga� ber�kut : a. Superior atau genius adalah peserta d�d�k yang dapat bertindak jauh lebih cepat dan

dengan kemudahan d�band�ngkan dengan peserta d�d�k yang la�nnya;b. Normal adalah peserta d�d�k yang rata-rata atau pada umumnya dapat bert�ndak

b�asa dengan kecepatan, ketepatan, dan kemudahannya sepert� tampak pada sebag�an besar anggota kelompoknya menurut batasan-batasan waktu dan t�ngkat kesukaran yang telah d�tetapkan;

c. Sub-normal atau mentally deffective atau mentally retarded adalah peserta d�d�k yang bertindak jauh lebih lambat kecepatannya, dan jauh lebih banyak ketidaktepatannya dan kesul�tannya, d�band�ngkan dengan peserta d�d�k yang la�n yang secara leb�h teliti lagi dibedakan lebih lanjut ke dalam kategori peserta d�d�k: 1) Debil (moron) yang mas�h mendekat� peserta d�d�k normal yang berus�a sek�tar 9

– 10 tahun; 2) Imbecil mendekat� peserta d�d�k normal sek�tar us�a 5 – 6 tahun;

Page 65: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 57

3) Idiot mendekatu peserta d�d�k normal berus�a d� bawah 4 tahun.

Untuk mengetahu� kecenderungan t�ngkat kecerdasan peserta d�d�k, d�antaranya dapat d�gunakan Test B�net-S�mon (verbal test), yang d�pers�apkan untuk anak yang berus�a mula� 3 (t�ga) tahun sampa� dengan 15 (l�ma belas) tahun. Tes B�net-S�mon, memperhat�kan dua hal ber�kut :

Pertama, umur kronolog�s (cronological age d�s�ngkat CA); ya�tu umur seseorang (peserta d�d�k) sebagaimana yang ditunjukkan dengan tanggal kelahirannya atau lamanya ia hidup sejak tanggal lahirnya.

Kedua, umur mental (mental age d�s�ngkat MA); ya�tu umur kecerdasan sebaga�mana yang ditunjukkan oleh hasil tes kemampuan akademik.

Dengan demikian tingkat intelegensi ditunjukkan dengan perbandingan kecerdasan atau d�sebut dengan �st�lah ”Intelligence Quotient” yang b�asa d�s�ngkat IQ. Perband�ngan kecerdasan �tu adalah umur mental d�band�ngkan dengan umur kronolog�s, seh�ngga d�peroleh rumus sebaga� ber�kut :

IQ = MA : CA, atau dapat d�tul�skan :

IQ = MA x 100

CA

Apab�la tes tersebut d�ber�kan kepada umur tertentu dan peserta d�d�k dapat menjawab dengan betul seluruhnya, berarti umur kecerdasannya (MA) sama dengan umur kalender (CA), maka n�ka� IQ yang d�dapat peserta d�d�k tersebut sama dengan 100. N�la� �n� menggambarkan kemampuan peserta d�d�k yang normal. Peserta d�d�k yang berumur, misalnya 6 tahun hanya dapat menjawab tes untuk anak umur 5 tahun, akan d�dapat� n�la� IQ d� bawah 100 dan �a d�nyatakan sebaga� peserta d�d�k berkemampuan d� bawah normal; sebaliknya bagi peserta didik umur 5 tahun tetapi telah dapat menjawab dengan benar tes yang d�peruntukkan bag� anak umur 6 tahun, maka n�la� IQ peserta d�d�k tersebut �tu d� atas 100, dan �a d�katakan sebaga� peserta d�d�k yang cerdas.

Sela�n tekn�k tes d� atas, mas�h terdapat tes kecerdasan la�nnya sepert� Test PM (Progressive Matrices), ya�tu alat yang mengukur �ntel�gens� secara non-verbal yang d�ber�kan kepada anak yang berus�a d�antara 9-15 tahun. (R�ch & Anderson, dalam Anne Anastas�, 1988). Tes �n� menggunakan gambar sebaga� but�r-but�r soalnya, karena menggunakan gambar maka dapat d�gunakan bag� peserta d�d�k yang belum dapat membaca dan menul�s. Ada dua macam tes PM, ya�tu t�pe pertama PM berwarna bag� peserta d�d�k sampa� us�a 10 tahun dan PM t�dak berwarna untuk us�a 11 tahun ke atas.

Page 66: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

58 Bimbingana dan Konseling

2. Tes BakatT�dak dapat d�pungk�r� bahwa terdapat perbedaan antara peserta d�d�k yang satu

dengan peserta d�d�k yang la�n dalam t�ngkat kemampuan atau prestas� mereka dalam b�dang mus�k, sen�, mekan�k, p�dato, kepem�mp�nan, dan olah raga serta b�dang-b�dang la�nnya. B�mb�ngan dan konsel�ng hendaknya d�rancang t�dak hanya memperhat�kan kemampuan peserta d�d�k untuk belajar tetapi juga perlu mempertimbangkan kecakapan khusus atau bakat peserta d�d�k. Bakat merupakan kemampuan khusus peserta d�d�k yang dapat berkembang melalui belajar atau latihan.

Seorang peserta d�d�k yang kurang berprestasi dalam mata-mata pelajaran tertentu, mungk�n bukan d�sebabkan karena kecerdasannya rendah, tetap� karena kurang berbakat dalam mata pelajaran tersebut.

Tes bakat atau apt�tude tes, mengukur kecerdasan potens�al yang bers�fat khusus peserta d�d�k. Ada dua jenis bakat, yaitu bakat sekolah (scholastic aptitude) dan bakat pekerjaan-jabatan (vocatinal aptitude). Bakat sekolah berkenaan dengan kecakapan potensial khusus yang mendukung penguasaan bidang-bidang ilmu atau mata pelajaran. Sedangkan bakat pekerjaan-jabatan berkenaan dengan kecakapan potensial khusus yang mendukung keberhasilan dalam pekerjaan. Hasil pengukuran bakat sangat penting, baik bagi penguasaan bidang-bidang ilmu, perencanaan pembelajaran, dan lanjutan studi, maupun bagi perencanaan, pemilihan dan persiapan jabatan-karir.

Untuk mengetahu� bakat peserta d�d�k, telah d�kembangkan beberapa macam tes, sepert�:

1) Rekonik. Tes �n� mengukur kemampuan fungs� motor�k, perseps� dan berp�k�r mekan�s.

2) Tes Bakat Musik. Tes �n� mengukur kemampuan peserta d�d�k dalam aspek-aspek suara, nada, r�tme, warna buny� dan memor�.

3) Tes Bakat Artistik. Tes �n� mengukur kemampuan menggambar, meluk�s dan merupa (mematung).

4) Tes Bakat Klerikal (perkantoran). Tes �n� mengukur kemampuan ”kecepatan dan ketel�t�an”.

5) Tes Bakat yang Multifaktor. Tes bakat mengukur berbaga� kemampuan khusus, yang telah lama d�gunakan adalah DAT (Differential Attitude Test). Tes �n� mengukur delapan kemampuan khusus, ya�tu :a) Berp�k�r verbal, yang mengungkapkan kemampuan nalar yang d�nyatakan secara

verbal;b) Kemampuan b�langan, yang mengungkap kemampuan berp�k�r dengan

menggunakan angka-angka;c) Berp�k�r abstrak, yang mengungkap kemampuan nalar yang d�nyatakan dengan

menggunakan berbaga� bentuk d�agram, yang bers�fat non-verbal atau tanpa angka-angka;

Page 67: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 59

d) Hubungan ruang, v�sual�sas� dan perseps�, yang mengungkap kemampuan untuk membayangkan dan membentuk gambar-gambar dari objek-objek dengan hanya mel�hat gambar d� atas kertas yang rata;

e) Kecepatan dan ketel�t�an, yang mengungkapkan kemampuan ketel�t�an dan kecepatan seseorang dalam memband�ngkan dan memperhat�kan daftar tertul�s, sepert� nama-nama, atau angka-angka;

f) Berp�k�r mekan�k, yang mengungkapkan kemampuan serta pemahaman mengena� hukum-hukum yang mendasar� alat-alat, mes�n-mes�n dan gerakan-gerakannya;

g) Penggunaan bahasa-pengucapan, yang mengungkap kemampuan mengeja kata-kata umum;

h) Penggunaan bahasa-menyusun kal�mat, yang mengungkap kemampuan pemaka�an kata-kata dalam kal�mat, sepert� tanda baca dan tata bahasa.

3. Tes Prestasi Belajar (AchievementTests). Tes prestasi belajar adalah suatu perangkat kegiatan atau alat yang dimaksudkan

untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya dalam doma�n kogn�t�f, afekt�f dan ps�komotor. Nana Syaod�h S. (2007 : 201), menegaskan bahwa tes pretasi belajar mengukur tingkat penguasaan pengetahuan atau kemampuan peserta didik berkenaan dengan bahan atau komptetensi yang telah dipelajarinya.

Shertzer & Stone (1971 : 235), mengemukakan bahwa penggunaan tekn�k tes khususnya tes prestasi belajar bagi guru di MI bertujuan untuk :

a. Menilai kemampuan belajar peserta d�d�k.b. Memberikan bimbingan belajar kepada peserta didik.c. Mengecek kemajuan belajar peserta d�d�k.d. Memahami kesulitan-kesulitan belajar peserta d�d�k.e. Memperbaiki teknik mengajar guru.f. Menilai efektifitas (keberhasilan) mengajar guru

Materi tes sesuai dengan mata-mata pelajaran yang telah diajarkan, baik yang bers�fat teor�t�s maupun prakt�s. Pengukuran penguasaan mater� yang bers�fat teor� atau pengetahuan, umumnya menggunaka tes tertul�s, ba�k berbentuk ura�an/essay ataupun tes objektif, atau mungkin adakalanya pula menggunakan tes lisan. Pengukuran penguasaan kompetens� atau mater� yang bers�fat prakt�k menggunakan tes perbuatan dan atau pen�la�an has�l karya, ba�k karya tul�s, rupa ataupun benda.

Tes prestasi belajar ini disusun untuk mengukur hasil pembelajaran atau kemajuan belajar murid. Tes �n� mel�put� :

a. Tes d�agnost�k, yang d�rancang agar guru dapat menentukan letak kesul�tan peserta d�d�k, dalam mata pelajaran yang diajarkannya, misalnya berhitung dalam Matematika,

Page 68: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

60 Bimbingana dan Konseling

dan membaca dalam Bahasa Indones�a.b. Tes prestasi belajar kelompok yang baku, danc. Tes prestasi belajar yang disusun oleh para guru, misalnya dalam bentuk ulangan

sehar�-har�.

LATIHANUntuk memperdalam pemahaman Anda mengena� mater� d� atas, s�lahkan Anda

mengerjakan latihan berikut ini :

1. Jelaskan dengan kata-kata send�r� pengert�an tes ?2. Ura�kan karakter�st�k mas�ng-mas�ng peserta d�d�k sesuai dengan klasifikasi

kecerdasan yang d�m�l�k�nya !3. DAT sebagai tes yang bakat mengungkap aspek apa saja ?4. Apa tujuan dilaksanakannya tes prestasi belajar di MI ?

RANGKUMAN1. Keberhas�lan proses b�mb�ngan d� sekolah dasar antara la�n d�tentukan oleh

ketepatan pemahaman pemb�mb�ngan terhadap karakter�st�k perkembangan mur�d yang datanya d�peroleh dengan menggunakan tekn�k tes dan non tes.

2. Tekn�k tes merupakan upaya pemb�mb�ng untuk memaham� mur�d dengan menggunakan alat-alat yang s�fatnya mengukur (mentest). Tes d�art�kan sebaga� sebaga� suatu prosedur yang s�stemat�s untuk mengobservas� dan menggambarkan t�ngkah laku mur�d melalu� skala angka atau s�stem kategor�.

3. Untuk keperluan b�mb�ngan tes d�kelompokkan ke dalam : tes kecerdasan, tes bakat dan tes prestasi belajar.

Page 69: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 61

TES FORMATIF 2

1. Suatu prosedur yang s�stemat�s untuk mengamat� t�ngkah laku �nd�v�du (peserta d�d�k) dan mendeskr�ps�kan t�ngkah laku �tu melalu� skala angka atau s�stem kategor� d�sebut….a. Tekn�k non tesb. Wawancarac. Catatan anekdotd. Tes

2. Yang t�dak termasuk kedalam empat kelompok tes, ya�tu…a. Tes kecerdasanb. Tes kepr�bad�anc. Tes Angketd. Tes bakat

3. Manfaat dari penggunaan teknik tes (khususnya tes prestasi belajar) bagi guru adalah….a. Untuk mengukur fungs� motor�kb. Untuk mengukur kemampuan menggambar peserta d�d�kc. Mengecek kehad�ran peserta d�d�kd. Menilai keberhasilan mengajar guru

4. B�la seseorang peserta d�d�k mem�l�k� umur mental = 187 dan umur kronolog�s = 162, maka ia termasuk klasifikasi….a. Dullb. Super�orc. Normald. Border l�ne

5. Tes untuk mengetahu� bakat peserta d�d�k �alah menggunakan tes…a. DATb. IQc. B�net-S�mond. Ach�ev�ement test

6. Yang tidak termasuk ke dalam tes prestasi belajar ialah ….a. Tes d�agnost�k b. Tes prestasi belajar kelompok yang bakuc. D�fferent�al Att�tude Test

Page 70: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

62 Bimbingana dan Konseling

d. Tes prestasi belajar yang disusun oleh guru

7. Tes bakat kler�kal �alah tes untuk mengukur….a. Kemampuan �nd�v�du dalam aspek-aspek suarab. Kemampuan kecepatan dan ketel�t�anc. Kemampuan menggambar, meluk�s, dan mematungd. Kemampuan nalar

8. Tes yang bertujuan untuk mengetahui letak kesulitan peserta didik dalam mata pelajaran tertentu, disebut dengan tes …a. Tes d�agnost�kb. Tes proyeks�c. Tes objektifd. Tes ura�an

9. Berikut dikemukakan tujuan dari penggunaan tes prestasi belajar bagi guru MI bagi kepent�ngan layanan b�mb�ngan dan konsel�ng, kecual� :a. Menilai kemampuan belajar peserta didik. b. Mengecek kemajuan belajar peserta didikc. Memamahi kesulitan-kesulitan belajar peserta didikd. Menilai keberhasilan mengajar guru.

10. Alat yang mengukur �ntel�gens� secara non-verbal yang d�ber�kan kepada peserta d�d�k berus�a d�antara 9-15 tahun �alah…a. Tes B�net-S�monb. Ach�evement testc. D�fferent�al Att�tude Testd. Test Progress�ve Metr�ces

Page 71: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 63

BALIKAN & TINDAK LANJUTCocokkan jawaban Anda dengan menggunakan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang

terdapat di bagian akhir bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemud�an gunakan rumus d� bawah �n� untuk mengetahu� t�ngkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

RUMUS

Jumlah jawaban Anda yang benar T�ngkat penguasaan = ___________________________ X 100 %

10

Art� t�ngkat penguasaan yang Anda capa� :

90 % - 100% : ba�k sekal�

80 % - 89% : ba�k

70% - 79 % : cukup

< 70% : kurang

Apab�la t�ngkat penguasaan Anda telah mencapa� 80 % atau leb�h, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus ! Tetapi apabila nilai tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama bag�an yang belum Anda kuasa�.

Page 72: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

64 Bimbingana dan Konseling

Page 73: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 65

STRATEGI DAN TEKNIK NON-TES UNTUK PEMAMAHAM PESERTA DIDIK

Tekn�k non-tes merupakan prosedur pengumpulan data yang d�rancang untuk memaham� pr�bad� peserta d�d�k, yang pada umumnya bers�fat kual�tat�f. Tekn�k �n� t�dak menggunakan alat-alat yang bers�fat mengukur, tetap� hanya menggunakan alat yang bersifat menghimpun atau mendeskripsikan saja. Dalam pelaksanaan penghimpunan data tidak menggunakan instrumen yang standar, dalam arti telah dilakukan pengujian val�d�tas, rel�ab�l�tas, serta anal�s�s but�r soal dengan menggunakan data emp�r�s dan anal�s�s stat�st�k. Akan tetap� tetap berpegang pada pr�ns�p-pr�ns�p pengembangan instrument secara standar, seperti mengacu pada kisi-kisi penyusunan instrument. Uji val�d�tas emp�r�s d�lakukan dengan pen�la�an/ pen�mbangan (judgement) ahl�.

Has�l pengh�mpunan data �n�, t�dak berbentuk skor atau angka-angka yang menunjukkan kualifikasi berdasarkan standar tertentu, tetpi berupa deskripsi atau gambaran tentang s�fat-s�fat, karakter�st�k, t�ngkah laku, per�st�wa yang d�alam� oleh peserta didik. Data dapat juga berupa angka-angka frekuensi atau persentase dan urutan atau ranking. Data tertentu yang bersifat deskriptif-kualitatif dapat diubah menjadi data kuant�tat�f.

Teknik ini terdiri dari atas beberapa macam jenis, seperti : (1) observasi, (2) wawancara, (3) angket (quesioner), (4) catatan anekdot, (5) autobiografi, (6) sosiometri, (7) stud� kasus, (8) stud� dokumentas�, (9) konferens� kasus, (10) gues who, (11) anal�s�s hasil pekerjaan.

Berikut akan dijelaskan lebih rinci setiap teknik :

1. ObservasiObservasi (pengamatan), ya�tu tekn�k atau cara pengh�mpunan data untuk

mengamat� suatu keg�atan, per�laku atau perbuatan peserta d�d�k yang d�peroleh langsung dar� keg�atan yang sedang d�lakukan peserta d�d�k. Data yang d�kumpulkan berupa fakta-fakta tentang per�laku dan akt�v�tas yang dapat d�amat� atau yang nampak dar� luar, sedangkan akt�v�tas yang t�dak tampak t�dak dapat d�peroleh melalu� observas�.

3

Page 74: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

66 Bimbingana dan Konseling

Observas� s�fatnya mengamat�, maka alat yang pal�ng pokok dalam tekn�k �n� adalah panca �ndera, terutama �ndera pengl�hatan.

Observas� mem�l�k� c�r�-c�r� sebaga� ber�kut.

a. Dilakukan sesuai dengan tujuan yang dirumuskan terlebih dahulu,b. D�rencanakan secara s�semat�s, c. Hasilnya dicatat dan diolah sesuai dengan tujuan,d. Perlu d�per�ksa ketel�t�annya.

Teknik observasi dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis, yaitu :

a. Observasi Sehari-hari (daily observatian), ya�tu observas� yang t�dak d�rencanakan dengan seksama, tetapi dikerjakan sambil mengerjakan tugas rutin guru (mengajar), juga tidak memiliki pedoman dan dilaksanakannya secara insidental terhadap tingkah laku peserta didik yang menonjol atau menyimpang pada saat pembelajaran. Juga t�dak d�pers�apkan kapan akan d�lakukan dan baga�mana prosesnya. Has�l pencatatan observas� sehar�-har� �n� d�sebut dengan catatab anekdot (anecdotal record). Mengena� catatan enekdot akan dibahas lebih mendalam bada bagian selanjutnya. Contoh : Guru mengamat� per�laku peserta d�d�k pada saat mengikuti pelajaran sehari-hari, baik di kelas maupun d� luar kelas.

b. Observasi Sistematis (systematic observation) ya�tu observas� yang d�rencanakan dengan seksama, serta memiliki pedoman yang berisi tujuan, tempat, waktu dan but�r-but�r pertanyaan yang menggambarkan t�ngkah laku mur�d yang d�observas�. Jumlah peserta d�d�k yang d�observas� seba�knya t�dak terlalu banyak, �dealnya seorang peserta d�d�k saja, tetapi maksimal 3 peserta d�d�k. Apab�la observas� dilakukan terhadap kelompok, maka sebaiknya satu kelompok saja, sehingga dapat d�lakukan observas� secara cermat ba�k terhadap kelompok sebaga� keseluruhan maupun mas�ng-mas�ng anggota kelompok.

c. Observasi Partisipatif (participative observation), ya�tu observas� d�mana observer (guru) berada dalam s�tuas� yang sedang d�amat� atau turut serta melakukan apa yang dikerjakan oleh para peserta didik. Contoh : Guru mengamati perilaku peserta didik tertentu pada saat proses belajar-mengajar berlangsung, kegiatan ekstra kurikuler, karyaw�sata, lat�han olar raga, dan la�n-la�n. Observas� pat�s�pas� menggunakan pedoman observas�. Beberapa keuntungan dar� observas� part�s�pas�, adalah peserta d�d�k t�dak mengetahu� kalau d�r�nya sedang d�observas� seh�ngga tetap menamp�lkan perilaku yang natural/alamiah/wajar, serta obeservasi dilakukan dalam relasi yang telah sal�ng mengenal seh�ngga dapat melenggap� data yang d�peroleh sebelumnya. Adapun kelemahannya d�antaranya karena guru harus melakukan dua keg�atan sekal�gus, maka ketel�t�an observas� sed�k�t terganggu. Pencatatan has�l observas� ser�ngkal� t�dak dapat d�lakukan pada saat observas� d�laksanakan dan dapat mengakibatkan catatan menjadi tidak lengkap dan banyak yang terlupakan, sehingga dapat mengurang� kesempurnaan pencatatan.

Page 75: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 67

d. Observasi Non-partisipatif (non participative observation), ya�tu observas� d�mana observer (guru) t�dak turut atau berada dalam s�tuas� keg�atan peserta d�d�k. Contoh : Guru mengamati tingkah laku seorang peserta didik yang sedang belajar dengan guru lain, mengerjakan tugas di perpustakaan, bermain di halaman sekolah. Observasi �n�pun d�lengkap� dengan pedoman wawancara. Beberapa keba�kan observas� ini adalah pengamatan dan pencatatan lebih teliti karena guru tidak mengerjakan pekerjaan lain. Sedangkan kelemahannya adalah mungkin murid mengetahui bahwa ia sedang d�observas�, mereka akan memperl�hatkan per�laku yang t�dak sesungguhnya. Untuk itu, observasi hendaknya dilakukan dari jauh, walaupun akan mengurangi kecermatan pengamatan. Kelebihan dan Kelemahan Observasi

Keleb�han Observas� :

a. Observas� merupakan tekn�k yang langsung dapat d�pergunakan untuk memperhatikan berbagai gejala tingkah laku peserta didik.

b. Observasi memungkinkan pencatatan yang serempak dengan kejadian yang pent�ng.

c. Observas� ba�k sekal� untuk d�gunakan sebaga� tekn�k untuk melengkap� data yang d�peroleh dar� tekn�k la�n.

d. Dalam observas� pengumpul data t�dak perlu mempergunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan objek yang ditelaah.

Kelemahan Observas� :a. Banyak hal-hal yang t�dak dapat d�amat� dengan observas� langsung.b. Apabila objek observasi (peserta didik) mengetahui bahwa ia sedang diamati

cenderung melakukan keg�atannya d�buat-buat.c. Timbulnya suatu kejadian yang hendak diobservasi tidak selalu dapat diramalkan

sebelumnya seh�ngga pengamat sukar untuk menentukan waktu yang tepat untuk melakukan observas�.

d. Observas� banyak tergantung pada faktor-faktor yang t�dak dapat d�kontrol.Data yang d�peroleh dar� keg�atan observas� terhadap per�laku dan akt�v�tas peserta

d�d�k, bag� kepent�ngan b�mb�ngan dan konsel�ng adalah sebaga� ber�kut :a. Kegiatan belajar di kelas : disiplin belajar, perhatian dalam belajar, cara-cara

mengikuti pelajaran, cara bertanya dan menjawab pertanyaan, penyajian hasil kegiatan, partisipasi dalam diskusi, pengerjaan tugas dan latihan di kelas, kejujuran dalam ulangan dan ujian.

b. Kegiatan belajar di luar kelas : belajar dan berlatih di perpustakaan, kunjungan ke objek-objek studi.

c. Keg�atan ekstra kur�kuler : keorgan�sas�an, keolahragaan, kesen�an, keagamaan, sos�al.

Page 76: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

68 Bimbingana dan Konseling

d. Interaks� sos�al d� sekolah : �nteraks� dengan guru, sesama peserta d�d�k, teman dalam keg�atan khusus (lat�han, upacara, p�kn�k, dll).

Untuk melaksanakan tekn�k observas� �n�, guru dapat menggunakan pedoman observas� yang berbentuk daftar cek. Pedoman observas� �n� b�asanya hanya mengungkapkan satu segi atau atribut saja dari perilaku peserta didik. Contoh daftar cek untuk mengobservasi kegiatan peserta didik pada saat proses belajar-mengajar berlangsung.

LEMBAR OBSERVASI TERHADAP KEGIATAN PESERTA DIDIK KELAS 5PADA SAAT PROSES BELAJAR-MENGAJAR BERLANGSUNG

NAMA

MURID

KEGIATANMENCATAT MENJAWAB  PELAJARAN BERTANYA PERTANYAAN MENGANTUK

1. SALIM √ - - -2. SOLEH √ √ √ -3. MARIAM √ - - -4. SALMA √ - - -5. SIDIK - - - √

Har�/tanggal observas� : .............................................

Berdasarkan observas� d� atas, guru akan mengetahu� peserta d�d�k yang akt�f dan yang pasif dalam belajarnya.

2. Wawancara (interview)Wawancara merupakan tekn�k untuk mengumpulkan �nformas� melalu� komun�kas�

langsung dengan responden (orang yang d�m�nta �nformas�), dalam hal �n� b�sa peserta d�d�k, orang tua peserta d�d�k, teman-temannya atau orang la�n yang d�m�nta keterangan tentang peserta d�d�k dengan menyemukakan pertanyaan-pertanyaan secara l�san yang dijawab secara lisan pula.

Guru ingin mengetahui informasi dari peserta didik yang sering membolos dari sekolah. Di sini guru dapat menggali informasi dengan mengajukan pertanyaan tentang : identitas orang tua, jarak tempat tinggal, perhatian orang tua terhadap belajar peserta d�d�k, keadaan ekonom�, keg�atan sehar�-har� yang d�lakukan mur�d, alasan ser�ng membolos, minat bersekolah, jumlah keluarga dan lain-lain.

Page 77: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 69

Kelebihan dan Kekurangan Wawancara

Keleb�han wawancara sebaga� tekn�k pengumpul data, adalah sebaga� ber�kut.a. Merupakan tekn�k yang pal�ng tepat untuk mengungkapkan keadaan pr�bad� mur�d

secara mendalam.b. Dapat d�lakukan terhadap set�ap t�ngkatan umur.c. Dapat d�selenggarakan serempak dengan observas�.d. D�gunakan untuk pelengkap data yang d�kumpulkan dengan tekn�k la�n.

Kelemahan-kelemahannya, d�antaranya sebaga� ber�kut.a. Tidak efisien, yaitu tidak dapat menghemat waktu secara singkat.b. Sangat tergantung pada kesed�aan kedua belah p�hak.c. Menuntut penguasaan bahasa dar� p�hak pewawancara.

Dalam b�mb�ngan dan konsel�ng d�kenal beberapa macam wawancara, ya�tu :

a. Wawancara pengumpulan data (informational interview), merupakan tanya jawab yang d�lakukan antara guru dengan peserta d�d�k dengan maksud untuk mendapatkan data atau fakta peserta d�d�k.

b. Wawancara konsel�ng (counseling interview), merupakan d�alog antara guru dengan peserta d�d�k dengan maksud membantu peserta d�d�k memecahkan masalah yang d�hadap�nya, yang b�asanya berfokus pada perubahan s�kap dan per�laku peserta d�d�k.

c. Wawancara d�s�pl�n (diciplinary interview), merupakan suatu proses wawancara yang dilakukan guru yang ditujukan untuk menegakkan disiplin.

d. Wawancara penempatan (placement interview), adalah wawancara yang d�adakan dengan maksud membantu dalam penempatan d� kelas, dalam kelompok, keg�atan eksta kurikuler, latihan, pengerjaan tugas, dll.Data yang d�peroleh dengan menggunakan wawancara hendaknya d�batas� karena

bers�fat �nd�v�dual, maka t�dak mungk�n mengadakan wawancara dalam waktu terlalu lama, maka data yang diungkap hendaknya dibatasi pada hal-hal penting saja, diantaranya : keh�dupan pr�bad� peserta d�d�k, pengalaman masa lalu, perencanaan masa depan, keb�asaan h�dup, keh�dupan dalam keluarga, hubungan dengan teman, keg�atan sos�al, bakat dan ke�st�mewaan, masalah dan peny�mpangan, serta karakter�st�k khusus.

Untuk melancarkan proses wawancara dan mendokumentas�kan has�lnya dapat d�buat pedoman wawancara, formatnya dapat d�l�hat sebaga� ber�kut.

Page 78: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

70 Bimbingana dan Konseling

Nama SD : .....................Alamat : .....................Pedoman Wawancara1. Wawancara ke :2. Waktu wawancara :3. Tempat wawancara :4. Masalah :5. Responden :6. Jalannya wawancara:

No. Pertanyaan Deskr�ps�/Jawaban

                 

7. Kes�mpulan wawancara : ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ..................................................................................................................................

Pewawancara/Guru,

________________ NIP.

Page 79: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 71

1. Angket. Angket (kues�oner) merupakan alat pengumpul data (�nformas�) melalu� komun�kas�

t�dak langsung, ya�tu melalu� tul�san. Angket ini berisi daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang berbaga� hal yang berka�tan dengan responden (peserta didik). Angket juga dapat mengungkap data yang cukup luas, hampir semua aspek dapat d�ungkap melalu� angket, tetap� hanya pengungkapan data yang dasar dan relat�f umum. Keterbatasan angket adalah t�dak dapat mengungkap data secara mendalam dan rahas�a.

Data yang dapat d�ungkap dengan menggunaka angket berkenaan dengan : �dent�tas peserta d�d�k, keadaan keluarga, l�ngkungan sek�tar keluarga, r�wayat pend�d�kan, keadaan dan perkembangan kesehatan, bakat-bakat khusus, pembag�an waktu sehar�-hari, kebiasaan (bekerja, belajar, membaca), hobi, penggunaan waktu senggang, cita-cita lanjutan studi dan pekerjaan, pergaulan dengan teman, kegiatan keorganisasian, pendapat mur�d tentang guru/ sekolahnya, prestas� dan keunggulan-keunggulan, hambatan yang d�hadap�, dll.

Beberapa petunjuk untuk menyusun angket : a. Gunakan kata-kata yang tidak mempunyai arti rangkap/ ambigous.b. Susunan kalimat sederhana tapi jelas.c. H�ndarkan pemaka�an kata-kata yang sul�t d�paham�.d. H�ndarkan pertanyaan-pertanyaan yang t�dak perlu.e. Pertanyaan jangan bersifat memaksa untuk dijawab.f. H�ndarkan kata-kata yang bers�fat negat�f dan meny�nggung perasaan responden

(peserta d�d�k).Contoh angket dapat d�l�hat sebaga� ber�kut.

ANGKET MURID

A. Ident�tas Mur�d.1. Nama :2. Jen�s Kelam�n :3. Kelas :4. Tempat Tanggal Lah�r :5. Suku Bangsa :6. Agama :7. T�nggal Bersama : Orang Tua / Wal�8. Pos�s� Mur�d dalam Keluarga : Anak ke....dar�....orang bersaudara

Page 80: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

72 Bimbingana dan Konseling

B. Ident�tas Orang Tua.1. Ayah

a. Nama :b. Pekerjaan :c. Pend�d�kan :d. Alamat :

2. Ibua. Nama :b. Pekerjaan :c. Pend�d�kan :d. Alamat :

C. Kond�s� F�s�k. 1. T�ngg� Badan : 2. Berat Badan : 3. Penyak�t yang Ser�ng D�der�ta: 4. Kond�s� Badan : Utuh / Cacat

D. C�ta-c�ta. 1. Setelah Lulus MI : 2. Pekerjaan :

E. Minat Terhadap Mata Pelajaran. 1. Mata Pelajaran yang Paling D�senang� : 2. Mata Pelajaran yang Paling T�dak D�senang� :

But�r-but�r angket d� atas dapat d�tambah sesua� dengan kebutuhan.

2. Catatan Anekdot.Catatan Anekdot, ya�tu catatan otent�k has�l observas�, yang menggambarkan t�ngkah

laku peserta d�d�k atau kejadian/peristiwa dalam situasi yang khusus. Catatan anekdot �n� b�sa menyangkut t�ngkah laku seorang peserta d�d�k atau kelompok.

Dengan mempergunakan catatan anekdot, guru dapat :

a. Memperoleh pemahaman yang leb�h tepat tentang perkembangan peserta d�d�k.

Page 81: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 73

b. Memperoleh pemahaman tentang penyebab dari gejala tingkah laku peserta didik.c. Memudahkan dalam menyesua�kan d�r� dengan kebutuhan peserta d�d�k.

Catatan anekdot yang ba�k mem�l�k� syarat sebaga� ber�kut :

a) Objektif, ya�tu catatan yang d�buat secara r�nc� tentang per�laku peserta d�d�kUntuk mempertahankan objektivas, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut.

1) Catatan d�buat send�r� oleh guru.2) Pencatatan dilakukan segera setelah suatu peristiwa terjadi.3) Deskr�ps� dar� suatu per�st�wa d�p�sahkan dar� tafs�ran pencatatan send�r�.b) Deskriptif, ya�tu catatan yang menggambarkan d�r� peserta d�d�k secara lengkap

tentang suatu per�st�wa mengena� peserta d�d�k hendaknya lengkap d�serta� dengan latar belakang, percakapan dicatat secara langsung dan kejadian-kejadian dicatat dengan tersusun sesuai dengan kejadiannya.

c) Selektif ya�tu d�p�l�h suatu s�tuas� yang d�catat adalah s�tuas� yang relevan dengan tujuan dan masalah yang sedang menjadi perhatian guru sesuai dengan situasi dan keadaan peserta d�d�k.

Contoh Catatan Anekdot : Guru bermaksud mengobservasi seorang peserta d�d�k yang d�duga mempunya� masalah.

CATATAN ANEKDOT1. Nama Mur�d : And�2. Kelas : 53. Tanggal Observas� : 02 Februar� 20094. Per�st�wa : Pada pukul 07.30, semua peserta d�d�k kelas 5 sudah setengah jam mengikuti pelajaran

jam pertama. Ketika itu para peserta didik sedang menyimak penjelasan dari guru, t�ba-t�ba And� masuk kelas, tanpa terleb�h dahulu mengetuk p�ntu, d�a langsung duduk d� bangkunya, paka�annya tampak lusuh dan penamp�lannya nampak lesu. Pada har� itu, Andi tidak sedikitpun menunjukkan perhatiannya untuk belajar.

Melalu� catatan anekdot �n�, guru akan leb�h memaham� tentang s�kap, keb�asaan atau per�laku peserta d�d�k, seh�ngga memudahkannya untuk member�kan b�mb�ngan kepadanya.

5. Otobiografi (riwayat atau karangan pribadi) dan catatan harian. Karangan pr�bad� �n� merupakan ungkapan pr�bad� peserta d�d�k tentang pengalaman

h�dupnya, c�ta-c�tanya, keadaan keluarga, dsb. Karangan pr�bad� �n� merupakan cara untuk memaham� keadaan pr�bad� peserta d�d�k yang pada umumnya bers�fat rahas�a. Otobiografi atau catatan harian merupakan sumber data yang berharga, karena

Page 82: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

74 Bimbingana dan Konseling

d�susun oleh peserta d�d�k send�r� dan mencer�takan d�r�nya, bukan hanya tentang d�r�nya send�r� tetap� per�st�wa-per�st�wa yang d�anggap pent�ng oleh peserta d�d�k dengan segala ekspresi dan gejolak jiwanya.

Penggunaan otobiografi mempunya beberapa kelemahan. Pertama, seringkali peserta d�d�k hanya menul�skan per�st�wa-per�st�wa yang berart� bag� peserta d�d�k send�r� tap� belum tentu berart� untuk guru dalam kepent�ngan layanan b�mb�ngan dan konsel�ng. Kedua, per�st�wa-per�st�wa lama ser�ngkal� banyak yang terlupakan. Ket�ga, ada kecenderungan peserta d�d�k membuang hal-hal yang kurang sesua� dengan harapan peserta d�d�k dan menggant�nya dengan hal yang sesua�. Keempat, ser�ngkal� peserta d�d�k tidak mau memberikan otobiobrafinya untuk dibaca oleh orang la�n.

Menulis otobiografi menuntut ketekunan, kerajinan dan kemahiran dalam membuat karangan, apalag� untuk peserta d�d�k MI kelas rendah karena mas�h terbatas kemampuan menul�snya. Kadang-kadang peserta d�d�k malas untuk membuat cer�tera yang membuat suatu kesatuan yang menar�k. Untuk mereka membuat catatan-catatan harian yang pendek saja. Itupun berguna untuk kepentingan bimbingan dan konsel�ng.

Penggunaan otobiografi bagi guru, bertujuan untuk mengetahui tentang keadaan peserta d�d�k yang berhubungan dengan m�nat atau c�ta-c�ta dan s�kapnya terhadap keluarga, guru atau sekolah serta berbaga� dalam pengalaman h�dupnya.

Karangan pribadi ini dalam pembuatannya dibagi ke dalam dua jenis, yaitu terstruktur dan t�dak terstruktur.

1) Terstruktur Karangan pribadi ini disusun berdasarkan tema (judul) yang telah ditentukan

sebelumnya, sepert� : C�ta-c�taku, keluargaku, teman-temanku, masa kec�lku, l�buranku, sekolahku, dsb

2) T�dak Terstruktur D� s�n� peserta d�d�k d�m�nta untuk membuat karangan pr�bad� secara bebas, t�dak

d�tentukan kerangka karangan sebelumnya.

6. Sosiometri Teknik ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang hubungan atau interaksi

sos�al (sal�ng pener�maan atau penolakan) d� antara peserta d�d�k dalam suatu kelas, kelompok, keg�atan ekstra kur�kuler, organ�sas� kes�swaan, dll. Melalu� tekn�k �n� guru dapat mengetahu� tentang.a) Peserta d�d�k yang populer (banyak d�senang� teman),b) Yang ter�sol�r (t�dak d�p�l�h / t�dak d�senang� teman), danc) Kl�k (kelompok kec�l dengan anggota 2-3 orang peserta d�d�k).

Page 83: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 75

Proses �n� d�dasarkan atas penelaahan terhadap perasaan anggota pr�bad� seorang anggota kelompok terhadap anggota la�nnya, ya�tu d�nyatakan dengan p�l�han yang d�suka� dan/atau yang t�dak d�suka� oleh mas�ng-mas�ng anggotanya dalam satu s�tuas� tertentu (belajar, bermain, olah raga).

Kegunaan sos�ometr� bag� guru adalah alat untuk menel�t� struktur sos�al dar� suatu kelompok �nd�v�du (peserta d�d�k) dengan dasar penelaahan terhadap relas� sos�al dan status sos�al dar� mas�ng-mas�ng anggota kelompok yang bersangkutan. D� samp�ng �tu, sos�ometr� dapat d�gunakan untuk :

a) Memperba�k� hubungan �nsan� (human relations) d�antara anggota-anggota kelompok tertentu ( peserta d�d�k d� kelas);

b) Menentukan kelompok belajar/ kerja;c) Menel�t� kemampuan mem�mp�n seorang �nd�v�du (peserta d�d�k) dalam kelompok

tertentu untuk suatu keg�atan tertentu.

Dalam pelaksanaan pengumpulan data, kepada para peserta d�d�k d�edarkan sepotong kertas. Mas�ng-mas�ng peserta d�d�k d�m�nta menul�skan nama sorang temannya d� kelas, yang paling ia sukai untuk dijadikan teman sekelompok dalam suatu kegiatan, misalnya dalam kegiatan kelompok belajar, ekatra kurikuler, karyawisata, mengerjakan suatu tugas. Nama teman yang diminta dituliskan bisa juga dua, atau tiga, tetapi jangan terlalu banyak sebab susah menggambarkannya. Nama-nama peserta d�d�k yang mem�l�h dan d�p�l�h dapat d�tul�skan pada sebuah kertas dan d�hubungkan dengan sebuah gar�s yang bertanda panah, arah panah menunjukkan pilihan. Apabila jumlah pilihan lebih dari satu dapat dibuat dengan warna ballpoint yang berbeda. Gambar keseluruhan pilihan peserta d�d�k akan membentuk semacam sarang laba-laba yang d�sebut sos�ogram.

Dalam sos�ogram dapat d�l�hat peserta d�d�k mana yang mendapatkan p�l�han terbanyak, mana yang kedua dan seterusnya sampa� dengan yang t�dak mendapat pilihan sama sekali. Dalam sosiogram juga akan terlihat adanya peserta didik yang saling mem�l�h, aatara dua, t�ga atau empat orang. P�l�han dua orang d�sebut dengan dyad, antara t�ga orang tryad atau kl�k. Mur�d yang mendapat p�l�han pal�ng banyak d�sebut dengan b�ntang atau star, sedangkan peserta d�d�k yang t�dak ada yang mem�l�h d�sebut ter�solas� atau isolated sudent. Ba�k b�ntang, ter�solas� atau kl�k b�asanya mempunya� latar belakang tertentu mengapa berstatus demikian. Penelitian lebih lanjut tentang latar belakang tersebut pent�ng sekal� untuk leb�h memaham� pr�bad� peserta d�d�k.

P�l�han d� antara anggota suatu kelompok d�pengaruh� oleh banyak hal, sela�n karena faktor-faktor potensi, kecakapan, dan keterampilan, juga karena faktor-faktor subjektif terka�t dengan ketampanan-kecant�kan, popular�tas, kekayaan, dll. Oleh karena �tu, guru perlu berhat�-hat� dalam menar�k kes�mpulan dar� has�l sos�ogram, terutama untuk peserta d�d�k yang ter�solas�.

Page 84: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

76 Bimbingana dan Konseling

Contoh Sosiometri dibuat dengan jalan meminta kepada setiap peserta didik untuk menyebutkan dua orang temannya yang paling disukai untuk belajar bersama. Biasanya, untuk menyatakan p�l�han �tu d�sed�akan kartu dalam bentuk sebaga� ber�kut :

KARTU PILIHAN SOSIOMETRI

Tanggal: Nama: Teman yang disukai untuk belajar bersama1 2

TABEL SOSIOMETRI

DIPILIH PEMILIH ANDI BAGUS SIDIK IMA NANDA

ANDI 1 2BAGUS 1 2SIDIK 1 2IMA 1 2NANDA 1 2JULMAH NILAI 6 0 4 3 1

Keterangan : p�l�han pertama bobot 2, p�l�han kedua bobot 1.7. Studi Kasus

Studi kasus merupakan teknik mempelajari perkembangan seorang peserta didik secara menyeluruh dan mendalam serta mengungkap seluruh aspek pr�bad� peserta d�d�k yang datanya d�peroleh dar� berbaga� p�hak, sepert� dar� set�ap guru, orang tua, dokter atau p�hak yang berwenang.

Penggunaan teknik ini bertujuan untuk memahami pribadi peserta didik dengan lebih menyeluruh, dan membantunya agar peserta d�d�k dapat mengembangkan d�r�nya secara opt�mal.

Dalam melaksanakan stud� kasus �n� dapat d�tempuh langkah-langkah :

1) Menemukan peserta d�d�k yang bermasalah. Peserta d�d�k yang bermasalah sepert� yang prestasi belajarnya sangat rendah dan sering berperilaku menyimpang (nakal), bertengkar dan membolos. Untuk contoh d� s�n� mungk�n guru akan melakukan stud� kasus terhadap peserta d�d�k, yang bernama Rifqy, karena prestasi belajarnya sangat rendah.

2) Memperoleh data. Untuk memaham� secara lengkap tentang mengapa prestas� R�fqy �tu sangat rendah, maka guru melakukan pengumpulan �nformas� atau data mengena� pr�bad� R�fqy. Informas� �n� b�sa d�peroleh melalu� (1) Stud� dokumentas�,

Page 85: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 77

ya�tu memperoleh data dar� dokumen yang telah ada sepert� has�l tes kecerdasan, angket dan observas�; atau (2) Pengumpulan data, apab�la data yang d�peroleh belum memada�. Cara �n� b�sa d�tempuh melalu� (a) wawancara dengan guru la�n, untuk melacak pendapat mereka tentang pr�bad� R�fqy, (b) Home visit, yaitu kunjungan ke rumah orang tua R�fqy, untuk memperoleh �nformas� tentang kond�s� atau keadaan keluarga R�fqy, dan pendapat mereka terutama orang tuanya tentang pr�bad� R�fqy dan (c) wawancara langsung dengan R�fqy.

3) Menganalisis data. Setelah data terkumpul, kemud�an guru melakukan anal�s�s terhadap semua data yang diperoleh. Langkah analisis ini, terutama ditujukan untuk menemukan faktor-faktor yang diduga menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar R�fqy. Berbaga� kemungk�nan faktor penyebab �tu sepert� : (1) Kond�s� keluarga yang tidak harmonis, (2) Tingkat kecerdasan rendah, (3) Motivasi belajarnya rendah, (4) Ser�ng sak�t-sak�tan, (5) Kurang mengetahu� pengetahuan atau konsep-konsep dasar dalam mata pelajaran tertentu.

4) Memberikan layanan bantuan. Apab�la berdasarkan anal�s�s ternyata faktor penyebabnya itu kurang menguasai konsep-konsep dasar dalam mata pelajaran-mata pelajaran tertentu seperti : Matematika, IPA, IPS dan Bahasa Indonesia, maka layanan yang diberikan adalah ”Remedial Teaching”, yaitu pengajaran penyembuhan. Dalam hal �n� guru-guru Matemat�ka, IPA, IPS dan Bahasa Indones�a d�m�nta untuk memberikan ”Remedial Teaching”, dengan jalan mengajar kembali kepada Rifqy tentang konsep-konsep dasar dari setiap mata pelajaran tersebut.

8. Konferensi kasusKonferens� kasus merupaka suatu pertemuan d� antara beberapa unsur d� sekolah

untuk memb�carakan seorang atau beberapa peserta d�d�k yang mempunya� masalah. Tujuan dari konferensi kasus ini adalah untuk saling melengkapi data tentang peserta d�d�k yang menghadap� masalah untuk kemud�an mencar� cara penyelesa�an atau pemecahan yang pal�ng tepat.

Unsur-unsur yang dapat turut berpart�s�pas� dalam konferens� kasus dapat terd�r� atas, konselor, guru-guru yang mengenal benar peserta d�d�k yang menjadi kasus, kepala sekolah, ps�kolog, dokter, petugas perpustakaan, orang tua peserta d�d�k atau personel la�n yang mengenal dekat peserta d�d�k ybs.

Konferens� kasus dapat d�adakan secara �ns�dental atau rut�n (sem�nggu, dua m�nggu atau sebulan sekal�) membahas seorang atau beberapa peserta d�d�k sekal�gus. Keseluruhan proses konferens� kasus dapat mel�put� t�ga langkah, ya�tu pers�apan, pelaksanaan serta tindak lanjut.

Contoh format konferens� kasus :Nama s�swa :

Page 86: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

78 Bimbingana dan Konseling

Kelas : Jen�s kelam�n :Us�a :

Gejala Masalah/kesulitan

Data (latarBelakangMasalah)

PerkiraanMasalah

Alternatif Pemecahan

PelaksanaBantuan

9. Kunjungan rumahKunjungan rumah (home visit) merupakan salah satu bentuk dari layanan bimbingan

dan konseling. Fungsi utama dari kunjungan rumah adalah membina hubungan baik dan kerja sama antara guru/ sekolah dengan orang tua peserta d�d�k, seh�ngga akan terb�na sal�ng pengert�an, kesamaan perseps�, s�kap dan perlakuan terhadap peserta d�d�k. Dengan kunjungan rumah, guru dapat memperoleh data lebih luas dan mendalam tentang perkembangan peserta d�d�k, karakter�st�k, s�kap, keb�asaan serta akt�v�tasnya dalam keluarga dan d� l�ngkungan masyarakat sek�tar, sela�n hal-hal yang berkenaan dengan kond�s� dan keh�dupan keluarganya serta dapat d�gal� harapan-harapan keluarga tentang anaknya, rencana dan pers�apan yang telah d�lakukan, serta hambatan dan masalah-masalah yang d�hadap�, dll.

Melalui kunjungan rumah ini, guru dapat membina hubungan baik dengan orang tua, membangk�tkan kepercayaan orang tua kepada guru/ sekolah, member�kan informasi dan penjelasan tentang kebijakan sekolah, memberikan informasi tentang kemajuan murid di sekolah, serta bertukar pikiran tentang usaha-usaha memperlancar perkembangan peserta d�d�k ba�k d� sekolah maupun d� rumah. Apab�la d�perlukan, guru dapat member�kan beberapa pandangan dan masukan terhadap orang tua baga�mana sebaiknya menghadapi anaknya. Dengan demikian, kunjungan rumah ini mempunyai manfaat yang leb�h dar� sekedar pengumpulan data.

Meskipun demikian, keberhasilan kunjungan rumah sangat bergantung pada sikap dan kemampuan guru dalam menc�ptakan hubungan ba�k serta membangk�tkan kepercayaan orang tua. Dengan bekal pengetahuan dan kecakapannya dalam �lmu mend�d�k d�harapkan guru mampu menumbuhkan apres�as� dan kepercayaan dar� orang tua.

Page 87: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 79

Interaksi guru dengan orang tua dalam kunjungan rumah lebih banyak dilakukan melalu� d�alog verbal, khususnya wawancara. Dalam wawancara �n� hendaknya d�perhat�kan, pertama, h�ndarkan kesan bahwa kedatangan guru ke rumah adalah untuk mencar� kesalahan atau kelemahan peserta d�d�k dalam keluarga, mengguru�, menasehat� apalag� menyalahkan orang tua. Kedua, c�ptakan hubungan ba�k, harga� kehormatan orang tua, jangan menanyakan hal-hal pribadi dan bersifat rahasia. Ketiga, dalam mencari cara memb�mb�ng peserta d�d�k hendaknya d�dasarkan pada kesamaan pandangan, s�kap dan pem�k�ran antara guru dengan orang tua, untuk �tu guru harus mampu menumbuhkan kesamaan-kesamaan tersebut.

10. Studi dokumentasi Tekn�k �n� berusaha untuk memperoleh �nformas�-�nformas� yang bers�fat dokumen,

dari dokumen-dokumen yang ada. Di sekolah umumnya telah ada sejumlah dokumen tentang peserta d�d�k, dokumen tentang hasil atau nilai pelajaran, tentang keadaan dan latar belakang keluarga, tentang keadaan dan perkembangan pr�bad� mur�d, tentang akt�v�tas d� sekolah maupun d� luar sekolah. Betapapun sederhananya sekolah, dokumen tentang nilai pelajaran biasanya ada, apakah dalam bentuk buku nilai atau leger pada guru, buku �nduk ataupun rapot. Pada sekolah yang leb�h teratur secara adm�n�strat�f biasanya ada juga dokumen-dokumen tentang keadaan keluarga dan sejumlah data pribadi siswa, walaupun hanya yang penting-penting saja.

11. Analisis hasil pekerjaanDalam hal-hal tertentu, k�ta dapat memaham� peserta d�d�k dengan menganal�s�s

beberapa hasil pekerjaan mereka. Hasil-hasil pekerjaan yang dianalisis dapat berupa karangan, laporan kunjungan, hasil pengamatan, penelitian, puisi, prosa, ceritera pendek, lukisan, kerajinan, dll. Dengan memperhatikan hasil pekerjaan mereka, kita dapat melihat beberapa hal, m�salnya m�nat, perhat�an, pembendaharaan bahasa, log�ka, s�stemat�ka berfikir, keluasan pengetahuan, wawasan, kreativitas, ekspresi, ketelitian, imajinasi, kemampuan bahasa, keterampilan, dll. Untuk dapat menganalisis hasil pekerjaan mereka, sudah tentu d� sekolah tersebut terleb�h dahulu harus sudah d�b�na keb�asaan membuat karya, ba�k karya �lmu pengetahuan, teknolog, bahasa dan sastra, sen� maupun pra karya dan keteramp�lan.

Page 88: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

80 Bimbingana dan Konseling

LATIHANUntuk memperdalam pemahaman Anda mengena� mater� d� atas, s�lahkan Anda

mengerjakan latihan berikut ini :

1. Coba ura�kan kegunaan dar� tekn�k pengumpul data : observas�, wawancara dan angket !

2. Dalam pelaksanaan b�mb�ngan d� sekolah, penggunaan data yang akurat sangat d�perlukan. Kemukakan pengalaman Anda dalam melaksanakan tekn�k d� atas yang selama �n� Anda lakukan dalam hal aspek yang d�ungkap, keleb�han dan kendala yang d�hadap�.

3. Seorang murid kelas VI bernama Fikri, menunjukkan perilaku yang kurang baik, seperti : (1) terlambat masuk kelas, (2) ngantuk waktu mengikuti pelajaran, (3) sering tidak mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, dan (4) prestasi belajarnya rendah. J�ka anda sebaga� gurunya, maka perlu berupaya untuk memaham� pr�bad� dan latar belakang keh�dupan dan per�laku F�kr�. Coba anda paham� leb�h dalam tentang kasus tersebut dengan menggunakan tekn�k pengumpul data yang sesua� dan kemud�an anda anal�s�s has�lnya.

RANGKUMAN1. Tekn�k non tes merupakan prosedur pengumpulan data yang d�rancang untuk

memaham� pr�bad� peserta d�d�k, bers�fat kual�tat�f, t�dak menggunakan alat-alat yang bers�fat mengukur, tetap� hanya menggunakan alat yang bers�fat mengh�mpun atau mendeskripsikan saja. Teknik ini terdiri dari atas beberapa macam jenis, seperti : observas�, angket (ques�oner), wawancara, sos�ometr� dan stud� dokumentas�.

2. Observas� ya�tu tekn�k untuk mengamat� suatu keadaan atau t�ngkah laku dengan menggunakan modalitas pengamatan berupa panca indra. Jenis-jenis observasi : sehar�-har�, s�stemat�s, part�s�pat�f dan non part�s�pat�f.

3. Wawancara merupakan tekn�k untuk mengumpulkan �nformas� melalu� komun�kas� langsung dengan responden (orang yang d�m�nta �nformas�), dalam hal �n� b�sa peserta d�d�k, orang tua peserta d�d�k, teman-temannya atau orang la�n yang d�m�nta keterangan tentang peserta d�d�k.

4. Angket merupakan alat pengumpul data (�nformas�) melalu� komun�kas� t�dak langsung, ya�tu melalu� tul�san. Angket ini berisi daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang berbaga� hal yang berka�tan dengan responden (peserta d�d�k).

5. Catatan anekdot adalah ya�tu catatan otent�k has�l observas�, yang menggambarkan tingkah laku peserta didik (seorang atau sekelompok peserta didik) atau kejadian/per�st�wa dalam s�tuas� yang khusus.

6. Autobiografi merupakan ungkapan pribadi peserta didik yang sifatnya rahasia tentang pengalaman hidupnya, cita-citanya, keadaan keluarganya, dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk leb�h memaham� keadaan peserta d�d�k. Jen�s terstruktur dan t�dak terstruktur.

Page 89: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 81

7. Sos�ometr� adalah alat untukmemperoleh �nformas� tentang hubungan atau �nteraks� sos�al peserta d�d�k dalam s�tuas� tertentu (populer, ter�sol�r atau kl�k).

8. Studi kasus adalah teknik mempelajari perkembangan seorang peserta didik secara menyeluruh dan mendalam serta mengungkap seluruh aspek pr�bad� peserta d�d�k yang datanya d�peroleh dar� berbaga� p�hak, sepert� dar� set�ap guru, orang tua, dokter atau p�hak yang berwenang. Langkah-langkahnya : menemukan peserta d�d�k yang bermasalah, memperoleh data, menganal�s�s data, serta member�kan layanan bantuan.

Page 90: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

82 Bimbingana dan Konseling

TES FORMATIF 3

1. Observasi dalam rangka pengumpulan data mengenai aktivitas belajar peserta didik d� kelas d�lakukan pada saat…a. Sebelum proses belajar-mengajarb. Selama berlangsungnya proses belajar-mengajarc. Setelah proses belajar-mengajard. Sebelum dan setelah proses belajar-mengajar.

2. Sejak sebulan yang lalu, Pak Ahmad sudah berencana untuk mengamati perilaku siswa kelas enam dalam mengikuti pelajaran matematika. Maka, beliau sudah menyiapkan daftar cek dan pedoman yang d�butuhkan untuk pelaksanaan observas�. Tekn�k observas� yang d�lakukan oleh Pak Ahmad adalah…a. Observas� sehar�-har�b. Observas� s�stemat�sc. Observas� part�s�pat�fd. Observas� non-part�s�pat�f.

3. Bu Musl�mah selalu mempers�apkan beberapa hal d�antaranya ya�tu waktu, tempat, teknik serta tindakan dan ucapan agar pelaksanaan kegiatannya dapat berjalan efekt�f. Keg�atan yang akan d�laksanakan oleh Bu Musl�mah adalah…a. Observas�. b. Wawancara.c. Pembuatan angket. d. Pembuatan sos�ometr�.

4. Yang tidak termasuk petunjuk yang perlu diperhatikan dalam menyusun angket adalah…a. H�ndar� pemaka�an kata-kata yang sul�t d�paham�. b. H�ndar� pertanyaan-pertanyaan yang t�dak perlu. c. H�ndar� kata-kata yang bers�fat negat�f dan meny�nggung responden. d. H�ndar� kal�mat yang sederhana.

5. Yang tidak termasuk hal-hal yang dapat dilakukan untuk mempertahankan objektivitas catatan anekdot… adalah a. Pencatatan d�buat send�r� oleh guru.b. Deskr�ps� dar� suatu per�st�wa d�p�sahkan dar� tafs�ran pencatatan send�r�. c. Pencatatan dilakukan segera sebelum peristiwa terjadi. d. Pencatatan dilakukan segera setelah peristiwa terjadi.

6. Tujuan penggunaan autobiografi bagi guru adalah…a. Untuk menggambarkan tingkah laku peserta didik atau kejadian dalam situasi

Page 91: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 83

khususb. Untuk mengetahu� tentang keadaan peserta d�d�k yang berhubungan dengan

m�nat, s�kapnya terhadap keluarga, guru/sekolah dalam pengalaman h�dupnyac. Untuk memperoleh �nformas� tentang hubungan atau �nteraks� sos�al d� antara

peserta d�d�kd. Untuk mempelajari perkembangan seorang peserta didik secara menyeluruh

7. Ber�kut �n� langkah-langkah yang harus d�tempuh dalam stud� kasus:1). Memperoleh data2). Menganal�s�s data3). Member�kan layanan bantuan4). Menemukan peserta d�d�k yang bermasalahUrutan yang benar adalah….a. 1,2,3,4b. 4,1,2,3c. 4,1,3,2d. 2,3,4,2

8. D� bawah �n� langkah-langkah dalam mengolah sos�ometr�:1) Membuat sos�ogram2) Mengh�tung banyaknya pem�l�h bag� set�ap peserta d�d�k3) Mentabulas� peserta d�d�k dalam matr�k atau tabel sos�ometr�urutan yang benar adalah….a. 1,2,3b. 2,3,1c. 3,2,1d. 3,1,2

9. Memperoleh data dar� dokumen yang telah ada sepert� tes kecerdasan, angket dan observas� d�sebut….a. Stud� dokumentas�b. Pengumpulan datac. Home v�s�td. Menganal�s�s data

10. Seorang guru berkunjung ke rumah orangtua peserta d�d�k guna memperoleh �nformas� tentang kond�s� peserta d�d�k tersebut. Keg�atan yang d�lakukan oleh guru tersebut �alah….a. Stud� dokumentas�b. Pengumpulan datac. Home v�s�td. Menganal�s�s data

Page 92: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

84 Bimbingana dan Konseling

BALIKAN & TINDAK LANJUTCocokkan jawaban Anda dengan menggunakan kunci jawaban Tes Formatif 3 yang

terdapat di bagian akhir bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemud�an gunakan rumus d� bawah �n� untuk mengetahu� t�ngkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.

RUMUS

Jumlah jawaban Anda yang benar

T�ngkat penguasaan = ___________________________ X 100 %

10

Art� t�ngkat penguasaan yang Anda capa� :

90 % - 100% : ba�k sekal�

80 % - 89% : ba�k

70% - 79 % : cukup

< 70% : kurang

Apab�la t�ngkat penguasaan Anda telah mencapa� 80 % atau leb�h, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus ! Tetapi apabila nilai tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 3, terutama bag�an yang belum Anda kuasa�.

Page 93: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 85

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

TES FORMATIF 11. B2. B3. D4. A5. B6. D7. B8. D9. C10. B

TES FORMATIF 21. D2. C3. D4. B5. A6. C7. B8. A9. D10. D

TES FORMATIF 31. B2. B3. B4. D5. C6. D7. B8. C9. A10. C

Page 94: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

86 Bimbingana dan Konseling

Page 95: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 87

BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI

SOSIAL

3BAHAN BELAJAR MANDIRI

Page 96: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

88 Bimbingana dan Konseling

Page 97: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 89

BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI SOSIAL

PENDAHULUANDalam bahan belajar mandiri ketiga ini, Anda akan diperkenalkan dengan konsep

B�mb�ngan dan Konsel�ng Pr�bad� Sos�al. Pembahasan akan d�fokuskan pada makna bimbingan dan konseling pribadi sosial; tujuan dan ragam permasalahan pribadi sosial; serta strateg� dan tekn�k b�mb�ngan dan konsel�ng pr�bad� sos�al

Setelah Anda membaca bahan belajar mandiri ini, diharapkan Anda dapat :1. Menjelaskan dengan kata-kata sendiri pengertian b�mb�ngan dan konsel�ng pr�bad�

sos�al.2. Menyebutkan tujuan dan ragam permasalahan pribadi sosial.3. Menjelaskan strategi dan teknik bimbingan dan konseling pribadi sosial

RUANG LINGKUP MATERI 1. Pengert�an b�mb�ngan dan konsel�ng pr�bad� sos�al.2. Tujuan dan ragam permasalahan pribadi sosial. 3. Strateg� dan tekn�k b�mb�ngan dan konsel�ng pr�bad� sos�al

PETUNJUK BELAJAR Agar Anda memahami isi bahan belajar mandiri ini dengan baik, perhatikan petunjuk

ber�kut:

1. Bacalah keseluruhan isi bacaan bahasan dalam kegiatan belajar ini secara menyeluruh terleb�h dahulu.

2. Setelah itu, Anda diharapkan secara lebih cermat dan penuh perhatian mempelajari bagian demi bagian dari kegiatan belajar ini, dan bila perlu berilah tanda khusus pada bag�an yang Anda anggap pent�ng.

3. Apab�la ada bag�an yang t�dak atau kurang Anda mengert� maka ber�lah tanda la�n dan catat dalam buku catatan Anda untuk dapat Anda tanyakan pada waktu ada tutor�al tatap muka.

4. Buatlah kes�mpulan dalam kata-kata Anda send�r� dar� keseluruhan bahan yang Anda baca dalam bahan belajar mandiri ini.

5. Akhirnya kerjakanlah latihan dan tes formatif yang tersedia.

Page 98: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

90 Bimbingana dan Konseling

Page 99: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 91

MAKNA BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI-SOSIAL

1. Konsep Dasar Bimbingan dan konseling Pribadi-SosialPada bahasan awal telah d�kemukakan bahwa yang d�maksud dengan B�mb�ngan dan

konsel�ng adalah suatu proses usaha yang d�ber�kan konselor/ guru untuk memfas�l�tas�/ membantu konsel�/ �nd�v�du/ mur�d agar mampu mengembangkan potensi atau mengatas� masalah. Potens� atau masalah tersebut dapat d�kelompokkan ke dalam empat area/ wilayah garapan Bimbingan dan Konseling, yaitu : Pribadi, sosial, akademik (belajar) dan kar�r. Secara berturut-turut dan mendalam keempat area tersebut akan d�bahas secara medalam. Dalam Bahan Belajar Mandiri 3 ini, akan dibahas secara mendalam mengenai B�mb�ngan Pr�bad� Sos�al.

Bantuan dalam b�mb�ngan adalah proses bantuan yang s�fatnya memand�r�kan mur�d. M�salnya bantuan yang d�ber�kan kepada seorang mur�d yang belum dapat menyeberang jalan raya. Pertama kali bentuk bantuan yang diberikan adalah dengan membantu dia menyeberang, tetap� ber�kutnya d�ber�kan pengetahuan/ keteramp�lan mel�hat ke kanan kiri manakala mau menyeberang, jangan lari sekaligus sampai akhirnya murid tersebut dapat menyeberang jalan raya sendiri dengan selamat.

Berka�tan dengan b�mb�ngan pr�bad� sos�al, pada �nt�nya adalah membentuk pr�bad� yang matang dan mand�r� para mur�d, dengan karakter�st�k sebaga� ber�kut :

− Pemahaman diri (self understanding). Dalam hal ini, murid dapat memahami dirinya send�r� akan potens� yang d�m�l�knya serta permasalahan yang d�hadap�nya. M�salnya saja dapat diajukan kepada murid pertanyaan siapa saya (who am I). Tentu saja jawabannya di sekedar nama, usia, tempat tinggal, tinggi badan, berat badan, urutan kelahiran, tetapi lebih jauh jawabannya apakah saya termasuk murid yang pintar, sedang-sedang saja atau kurang (potensi intelegensi), apakah bakat saya ( bahasa, h�tungan, menggambar, baca pu�s�, menyany�, dll), baga�mana kepr�bad�an saya (pemaaf, pemarah, per�ang, derwaman, suka menolong, ego�s, dan la�n sebaga�nya).

− Penerimaan diri (self acceptance - Qona’ah). Dalam hal ini, murid hendaknya dapat mener�ma d�r� apa adanya potens�-potens� dan anugerah dar� Allah, ba�k �tu yang

1

Page 100: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

92 Bimbingana dan Konseling

sesua� dengan harapan mur�d tersebut ataupun t�dak (perbedaan antara �deal self dengan actual self). M�salnya, seorang mur�d lak�-lak� mener�ma kond�s� d�r�nya yang t�dak ganteng, kul�tnya h�tam, rambutnya ker�t�ng, karena d�ber�kan b�mb�ngan pr�bad� sos�al bahwa dalam d�r�nya ada keleb�han yang d�m�l�k�nya d�band�ngkan dengan mur�d-mur�d la�nnya, m�salnya d�a seorang mur�d yang cerdas atau panda� bergaul dan la�n-la�n. Setelah dapat mener�ma d�r�nya, maka mur�d tersebut akan mampu mengarahkan d�r�nya (self d�rect�on) untuk akh�rnya mampu untuk memperba�k� dan mengembangkan d�r�nya (self �mprovement). Pada akh�rnya mur�d tersebut dapat menyesuaikan diri (self adjustment) baik dengan dirinya maupun dengan tuntutan l�ngkungan sos�alnya.

Pembahasan mengena� pr�bad� pun, dapat d�l�hat t�dak hanya dar� self tetap� dar� mur�d sebaga� �nd�v�du (person). Mur�d sebaga� person dapat d�l�hat dar� pendekatan teoritis ya�tu apab�la d�l�hat dar� teor� yang d�kemukakan oleh Er�kson yang menekankan pada pendekatan ps�kosos�al pada per�laku mur�d. Sedangkan teor� P�aget dan Kohlberg, mel�hat perkembangan kogn�t�f dan moral mur�d (d�bahas mengena� masalah equ�l�br�um/ kese�mbangan, �ntelegens�, skema pengetahuan mur�d).

Murid juga dapat dilihat dari fase kritis dalam rentang kehidupan individu. Misalnya :

− kemapanan pada kelekatan pr�mer (ketergantungan dan kepercayaan) dalam hubungan dua arah antara anak dengan orang tua (trust vs mistrust).

− Membedakan d�r� dengan n�la�-la� yang ada dalam s�stem keluarga seh�ngga memungk�nkan munculnya permasalahan kemand�r�an vs malu-malu dan ragu pada d�r� mur�d (autonomy vs shame and doubt), �ns�at�f vs rasa bersalah yang sangat mendalam (intiative vs guilt)

− Definisi pribadi (self) dalam system soc�al sekunder atau l�ngkungan sekolah dan teman sebaga� yang memungk�nkan mur�d menghas�l sustu kreat�v�tas, apab�la sebal�knya maka akan t�mbul rasa rendah d�r� (industry vs inferiority). Pembahasan secara mendalam mengena� teor�-teor� perkembangan �nd�v�du sudah Anda dapatkan pada mata kul�ah Perkembangan Peserta D�d�k.

Murid MI/SD tidak hanya dilihat sebagai pribadi, tetapi juga sebagai makhluk social, artinya sekolah sebagai lingkungan sekunder bagi murid akan memungkinan terjadinya berbaga� trans�s� antar pr�bad�. Melalu� proses sos�al�sas�, mur�d-mur�d akan berada dalam satu l�ngkungan yang baru, ba�k �tu dengan teman sebayanya atau guru-gurunya. Dalam lingkungan ini, akan terjadi proses saling mewarnai, saling identifikasi dan saling mempengaruh� antara mur�d yang satu dengan yang la�nnya atau antara mur�d dengan gurunya.

Sebaga� makhluk sos�al, mur�d memerlukan orang la�n untuk bersama-sama (sharing),

Page 101: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 93

untuk member� perhat�an (attention) dan untuk mendengar keluhan atau pandangan orang la�n (responsivity). Selain itu, murid mempunyai kebutuhan untuk berafiliasi yaitu dorongan yang mencakup kebutuhan atau dorongan untuk set�a kawan, berpart�s�pas� dalam kelompok sebaya, mengerjakan sesuatu untuk kawan, membentuk persahabatan baru, mencari kawan sebanyak mungkin, mengerjakan pekerjaan bersama-sama, akrab dengan kawan, menul�s pengalaman persahabatan, dsb.

Departemen Kesehatan (2005: www.depkes.com), mengemukakan pengert�an �st�lah pribadi sosial, yaitu setiap perubahan yang terjadi dalam kehidupan individu, baik yang bers�fat ps�kolog�s maupun sos�al yang mempunya� pengaruh t�mbal bal�k terhadap individu. Sejalan dengan pendapat tersebut, Chaplin (2000: 406) menyatakan bahwa pr�bad� sos�al adalah sesuatu yang d�gunakan dengan menyangkut relas� sos�al yang mencakup faktor-faktor ps�kolog�. Drever (1998 : 447) menegaskan dengan menyatakan sesuatu yang d�gunakan dengan menyangkut hubungan sos�al, seh�ngga hubungan-hubungan ini ditentukan oleh lingkungan fisik.

Sejalan dengan pengertian bimbingan dan konseling yang telah dikemukan dalam BBM 1, maka Nurihsan (2002: 21) menyatakan dengan jelas bahwa “ bimbingan dan konseling pr�bad�-sos�al adalah b�mb�ngan dan konsel�ng untuk membantu �nd�v�du (mur�d) dalam memecahkan persoalan pr�bad�-sos�al”. Leb�h ter�nc� d�kemukakan pengert�an b�mb�ngan dan konsel�ng pr�bad� sos�al adalah layanan b�mb�ngan dan konsel�ng untuk membantu mur�d agar menemukan dan mengembangkan pr�bad� yang ber�man dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri, sehat jasmani dan rohani serta mampu mengenal dengan ba�k dan ber�nteraks� dengan l�ngkungan sos�alnya secara bertanggung jawab.

B�mb�ngan dan konsel�ng pr�bad� - sos�al d�arahkan untuk memantapkan kepr�bad�an dan mengembangkan kemampuan �nd�v�du dalam menangan� masalah-masalah d�r�nya. B�mb�ngan �n� merupakan layanan yang mengarah pada pencapa�an pr�bad� yang se�mbang dengan memperhat�kan keun�kan karakter�st�k pr�bad� serta ragam permasalahan yang d�alam� oleh mur�d, dengan mempert�mbangkan n�la� (value), keteramp�lan pengamb�lan keputusan untuk penyesua�an sos�al yang memada� sebaga� suatu keteramp�lan h�dup (life skills).

2. Karakteristik Pribadi-Sosial Murid MI/ SDSecara kronolog�s, mur�d sekolah dasar berus�a enam sampa� dengan t�ga belas tahun.

Pada masa �n�, anak mula� keluar dar� l�ngkungan pertama ya�tu keluarga dan mula� memasuk� l�ngkungan kedua ya�tu sekolah. Permulaan masa anak-anak d�tanda� dengan masuknya mereka ke kelas 1 (satu) MI/SD.

Ada tiga ciri utama pada masa ini yang menunjukkah perbedaan dengan masa sebelumnya (Hurlock, 1980 : 149-199) :

Page 102: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

94 Bimbingana dan Konseling

a. Dorongan anak untuk masuk ke dalam dunia permainan dan pekerjaan yang membutuhkan keteramp�lan otot-otot.

b. Dorongan anak untuk keluar dar� l�ngkungan rumah dan masuk ke dalam kelompok teman sebaya (peer group).

c. Dorongan mental untuk mematuh� dun�a konsep-konsep log�ka, s�mbol dan komun�kas� secara dewasa.

Pada masa ini, penguasaan tugas-tugas perkembangan tidak lagi sepenuhnya menjadi tanggung jawab orang tua seperti masa sebelum sekolah. Akan tetapi, menjadi tanggung jawab guru-guru dan sebagian kecil menjadi tanggung jawab teman-teman sebayanya.

Berikut dikemukakan beberapa aspek psiko-fisik anak usia MI/SD :

a. Keadaan fisik dan keterampilan.Setelah anak berusia enam tahun, pertumbuhan fisik menjadi agak lambat tetapi

keseimbangan relatif berkembang baik. Anak dapat mejaga keseimbangan badannya, sehingga anak senang berjalan di atas benteng atau pagar. Penguasaan badan seperti jongkok, melakukan latihan-latihan senam, serta berbagai aktivitas olah raga berkembang pada masa anak-anak sekolah. Pada masa �n� berkembang pula koord�nas� mata-tangan yang d�perlukan untuk memb�d�k, menendang, melempar dan menangkap. Hurlock (l980 : 4) mengemukakan empat kategor� keteramp�lan yang d�m�l�k� anak-anak pada us�a MI/SD �n�, ya�tu :

1) Keteramp�lan menolong d�r� send�r�, sepert� : makan, berpaka�an, mand�, dan berdandan send�r� secepat orang dewasa.

2) Keteramp�lan menolong orang la�n, sepert� d� rumah anak membantu merap�hkan tempat t�dur atau members�hkan lanta�, d� sekolah anak members�hkan papan tulis, dan pada kelompok sebaya anak sudah membantu temannya yang jatuh.

3) Keteramp�lan sekolah, sepert� d� sekolah anak mengembangkan beberapa keteramp�lan yang d�perlukan untuk menul�s, menggambar, membentuk, mewarnai, menjahit, memasak, dan pekerjaan tangan yang menggunakan berbagai alat.

4) Keteramp�lan berma�n. Pada kategor� �n�, dapat d�amat� anak yang leb�h besar sudah mulai belajar keterampilan melempar dan menangkap bola, naik sepeda, sepatu roda bahkan berenang.

Lebih jauh Hurlock (1980 : 149) mengemukakan bahwa status sosial ekonomi keluarga sangat mempengaruhi jumlah dan jenis keterampilan yang dipelajari anak-anak. Anak yang berasal dar� keluarga dengan stuatus sos�al ekonom� atas, pada umumnya mempunya� keteramp�lan yang leb�h sed�k�t dar�pada anak-anak yang berasal dar� keluarga dengan status sosial ekonomi rendah. Jenis keterampilan yang dipelajari anak dari keluarga dengan status sos�al ekonom� rendah cenderung berpusat pada keteramp�lan menolong

Page 103: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 95

d�r� send�r� dan orang la�n, tetap� anak yang berasal dar� dar� keluarga dengan status sos�al ekonom� atas cenderung terpusat pada keteramp�lan berma�n.

Memperhat�kan adanya perbedaan penguasaan keteramp�lan yang d�pengaruh� oleh latar belakang sos�al ekonom� keluarga, maka tugas sekolah adalah t�dak hanya memberikan sejumlah keterampilan yang sama bagi anak. Pada saat memberikan permainan hendaknya diidentifikasi terlebih dahulu jenis dan jumlah penguasaan keteramp�lan anak pada saat mau memasuk� lembaga sekolah. B�la hal �n� d�lakukan, usaha untuk mendorong kemampuan sos�al pada d�r� anak yang d�lakukan oleh sekolah, relat�f leb�h mudah pencapa�annya.

b. Kemampuan bahasa.Memasuk� us�a sekolah, kemampuan berbahasa anak merupakan salah satu sarana

dalam memperluas l�ngkungan sos�al anak. Dengan meluasnya cakrawala sos�al anak, anak akan menemukan bahasa atau berb�cara merupakan sarana pent�ng untuk memperoleh tempat atau kelompok. Lebih dari pada itu, anak juga mengetahui bahwa komunikasi adalah kemampuan d�r� untuk mengert� apa yang d�katakan oleh orang la�n, t�dak saja menyulitkan berkomunikasi dengan orang lain tetapi lebih pada anak cenderung mengatakan sesuatu yang sama sekal� t�dak berhubungan dengan apa yang d�b�carakan teman-temannya, seh�ngga �a t�dak d�ter�ma oleh teman-temannya.

Pada masa us�a sekolah �n� sudah menggunakan kosa kata rahas�a dalam berkomun�kas� dengan sahabatnya. Kata rahas�a dapat berbentuk tul�san, terd�r� dar� kode-kode yang berbentuk lambang atau penggant� huruf; l�san, terd�r� dar� kata-kata yang d�rusak; atau kinetik, terdiri dari isyarat dan penggunaan jari-jari untuk mengkomunikasikan kata-kata. Penggunaan kosa kata rahas�a d�mula� pada saat anak memasuk� kelas 3 (t�ga) dan penggunaan kosa kata �n� mencapa� puncaknya beberapa saat sebelum masa puber.

c. Keadaan emosiPada masa �n�, anak sudah mem�l�k� dorongan untuk mengendal�kan emos�nya.

Ket�ka ber�nteraks� dengan kelompok sebaya anak memaham� bahwa ledakan emos� yang kurang ba�k, t�dak dapat d�ter�ma oleh teman-temannya. Pada umumnya keadaan emos� anak cenderung leb�h tenang sampa� datangnya masa puber. Ketenangan emos�nya �tu d�sebabkan oleh beberapa hal, ya�tu : pertama, peranan yang harus d�lakukan anak yang lebih besar sudah terumuskan dengan jelas, dan anak sudah mengetahui bagaimana melaksanakannya. Kedua, perma�nan dan olah raga merupakan bentuk penyaluran emos� yang tertahan. Ket�ga, men�ngkatkan keteramp�lan anak yang d�perlukan untuk menyelesa�kan berbaga� macam tugas.

Page 104: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

96 Bimbingana dan Konseling

LATIHANUntuk memperdalam pemahaman Anda mengena� mater� d� atas, s�lahkan Anda

mengerjakan latihan berikut ini :

1. Menyebutkan dengan kata-kata sendiri definisi bimbingan pribadi sosial !2. Dalam rangka murid-murid yang diajar di kelas Bapak/ Ibu dapat memahami dirinya,

maka set�ap mur�d d�m�nta untuk menul�skan kekuatan/ keleb�han serta kekurangan/ kelemahan baik fisik maupun psikhis yang dimilikinya dalam tabel berikut :

Kekuatan/ kelebihan Kekurangan/ kelemahan

- -- -- -

kemud�an setelah tabel tersebut ter�s�, maka memb�carakannya dengan t�ga orang mur�d la�nnya. Baga�mana komentar teman-temannya, sesua� atau t�dak ?

3. Baga�mana keterka�tan antara masalah pr�bad� dan sos�al, seh�ngga memerlukan b�mb�ngan pr�bad� sos�al dan baga�mana kedudukan b�mb�ngan pr�bad� soc�al dalam keseluruhan penyelenggaraan b�mb�ngan dan konsel�ng d� sekolah ?

RANGKUMAN1. B�mb�ngan dan konsel�ng pr�bad� sos�al merupakan salah satu bag�an �ntergral dalam

penyelenggaraan b�mb�ngan dan konsel�ng d� MI/SD. B�mb�ngan dan konsel�ng pr�bad� sos�al adalah layanan untuk membantu �nd�v�du (mur�d) dalam memecahkan persoalan pr�bad�-sos�al.

2. Esens� b�mb�ngan pr�bad� sos�al adalah membantu mur�d untuk mengembangkan potens� d�r� serta mengatas� masalah, ba�k masalah pr�bad� maupun sos�al, seh�ngga dapat tercapa� memaham� d�r� (self understanding), mener�ma d�r� (self acceptance - Qona’ah), memperba�k� d�r� (self improvement), mengarahkan d�r�nya (self direction) serta akh�rnya mur�d dapar menyesua�kan d�r� (self adjustment).

3. Murid MI/SD mempunyai dorongan (masuk ke dalam dunia permainan dan pekerjaan, keluar dar� l�ngkungan rumah dan masuk ke dalam l�ngkungan teman sebaya serta mematuh� konsep-konsep log�ka) dan karakter�st�k yang khas dalam pr�bad�-sos�alnya yang terlihat dalam keadaan fisik dan keterampilan (menolong diri sendiri, menolong orang la�n, sekolah, berma�n), kemampuan bahasa, keadaan emos�, serta s�kap dan per�laku moral.

Page 105: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 97

d. Sikap dan perilaku moral.Pada saat anak menyadar� d�r�nya sebaga� bag�an dar� suatu kelompok, maka saat

�tu pula anak mula� menyadar� aturan-aturan per�laku yang boleh, harus, atau d�larang d�lakukan d�r�nya dalam kelompok. Hal �n� d�karenakan pada masa �n� anak mula� memperh�tungkan s�tuas� khusus mengena� pelanggaran moral yang benar dan salah. Dalam hal ini Piaget (Hurlock, 1980 : 163) lebih jauh mengemukakan bahwa pada masa ini anak mulai menggantikan moral yang kaku menjadi relativisme. Misalnya, bagi anak yang berus�a l�ma tahun berbohong selalu buruk, sedangkan bag� anak yang leb�h besar sadar bahwa dalam beberapa s�tuas�, berbohong d�benarkan, karena �tu berbohong t�dak selalu buruk. Dengan dem�k�an, apab�la kelompok sos�al mener�ma peraturan-peraturan yang sesua� bag� anggota kelompok, d�r�nya harus menyesua�kan dengan peraturan agar terh�ndar dar� penolakan dan celaan kelompok.

Memperhatikan kode moral yang dimiliki individu menunjukkan pada pengaruh standar moral kelompok di mana individu mengidentifikasikan dirinya sangat besar. Hal �n� menuntut sekolah untuk member�kan perhat�an yang leb�h besar. Pend�d�kan mengena� benar dan salah seyogyanya menekankan alasan mengapa per�laku tertentu diterima dan mengapa pola perilaku lainnya tidak diterima. Lebih jauh lagi, penekanan benar dan salah adalah untuk membantu anak memperluas konsep yang leb�h luas, dan leb�h abstrak. In� berart� bahwa p�hak guru dan orang tua harus memperlakukan secara konsisten, sehingga setiap yang benar hari ini, besok juga dan lusapun masih tetap benar. Perbuatan yang salah harus mendapatkan hukuman yang sama apab�la perbuatan �tu setiap kali diulang dan perbuatan yang benar harus mendapat ganjaran yang sama.

Page 106: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

98 Bimbingana dan Konseling

TES FORMATIF 1

1. Konsep dasar b�mb�ngan dan konsel�ng secara umum adalah suatu proses usaha yang d�ber�kan konselor/ guru untuk membantu mur�d agar mampu :a. Menyelesa�kan masalahnya atas nasehat gurub. Mengembangkan potens� dan mengatas� masalahnyac. Mempunyai prestasi belajar yang cemerlangd. Na�k kelas set�ap tahun

2. Bantuan dalam b�mb�ngan mempunya� s�fat :a. Mengembangkan b. Memecahkan masalahc. Membantu mur�dd. Memand�r�kan

3. Contoh bantuan yang memand�r�kan kepada mur�d MI/ SD adalah : a. Selalu membantu murid untuk menyeberang jalan rayab. Menuntun murid untuk menyeberang jalan rayac. Memberikan berbagai keterampilan agar murid dapat menyeberang jalan raya

send�r�d. Membiarkan murid menyeberang jalan raya sendiri

4. B�mb�ngan pr�bad�-sos�al, pada �nt�nya adalah membentuk pr�bad� yang matang dengan rangka�an self sebaga� ber�kut :a. Self understand�ng – self acceptance – self d�rect�on – self �mprovement – self

adjusmentb. self adjusment – self improvement - self understanding - self direction - self

acceptance c. self acceptance - self direction - self adjusment - self improvement - self

understand�ngd. Self understanding - self acceptance - self improvement - self adjusment - self

d�rect�on

5. Ahl� ps�kolog� yang mengemukakan masalah ps�kosos�al mur�d adalah :a. Kohlberg b. P�aget c. Er�kson d. S�gmund Freud

6. Ber�kut d�kemukakan pengert�an b�mb�ngan pr�bad� sos�al adalah layanan untuk membantu mur�d agar, kecual� :

Page 107: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 99

a. Menyesuaikan antara kebiasaan belajar dengan pilihan karirnyab. Mengembangkan pr�bad� yang ber�man dan bertaqwa kepada Tuhan YME.c. Mantap dan mandiri, sehat jasmani dan rohanid. Berinteraksi dengan lingkungan sosialnya secara bertanggung jawab

7. Dorongan anak menurut pendapat Hurlock adalah sebaga� ber�kut, kecual� :a. Dorongan anak untuk masuk ke dalam dunia permainan dan pekerjaan.b. Dorongan anak untuk keluar dar� l�ngkungan rumah masuk ke dalam kelompok

teman sebaya.c. Dorongan mental untuk mematuh� konsep log�ka.d. Dorongan untuk melakukan aktivitas fisik.

8. Mur�d SD/ MI set�ap pag� secara berg�l�ran bertugas untuk members�hkan kelasnya mas�ng-mas�ng. Keg�atan tersebut termasuk ke dalam pengembangan keteramp�lan a. Menolong d�r� send�r�b. Menolong orang la�nc. Sekolah d. Berma�n

9. Pada masa MI/SD �n�, mur�d mula� senang menggunakan kosa kata rahas�a dengan sahabatnya dalam bentuk kode-kode yang berupa lambang atau penggant� huruf. Kosa kata rahas�a tersebut termasuk ke dalam :a. Tul�san b. L�san c. K�net�k d. Gerakan

10. Menurut Anda, perilaku mana yang menunjukkan seorang murid mempunyai perilaku moral yang ba�k :a. Mencontek pada waktu ulangan karena t�dak menghapalb. Mengerjakan PR di sekolah karena di rumah main game saja.c. Terlambat datang ke sekolah karena membantu pekerjaan di rumah dulud. R�but d� kelas karena t�dak ada guru.

Page 108: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

100 Bimbingana dan Konseling

Cocokkan jawaban Anda dengan menggunakan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemud�an gunakan rumus d� bawah �n� untuk mengetahu� t�ngkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

RUMUS

Jumlah jawaban Anda yang benar

T�ngkat penguasaan = ___________________________ X 100 %

10

Art� t�ngkat penguasaan yang Anda capa� :

90 % - 100% : ba�k sekal�

80 % - 89% : ba�k

70% - 79 % : cukup

< 70% : kurang

Apab�la t�ngkat penguasaan Anda telah mencapa� 80 % atau leb�h, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus ! Tetapi apabila nilai tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama bag�an yang belum Anda kuasa�.

Page 109: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 101

TUJUAN DAN RAGAM MASALAH BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI SOSIAL

1. Tujuan Bimbingan dan Konseling Pribadi SosialPada BBM 1, telah dikemukakan mengenai tujuan bimbingan dan konseling secara

umum. Bahasan k�ta secara mendalam dalam BBM �n� adalah tentang b�mb�ngan dan konsel�ng pr�bad�-sos�al, ber�kut d�kemukakan tujuan BK pr�bad�-sos�al agar peserta d�d�k (mur�d) dapat:

a. Mem�l�k� kom�tmen yang kuat dalam mengamalkan n�la�-n�la� ke�manan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, ba�k dalam keh�dupan pr�bad�, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.

b. Mem�l�k� s�kap tolerans� terhadap umat beragama la�n, dengan sal�ng menghormat� dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.

c. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang t�dak menyenangkan (mus�bah), serta mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.

d. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.

e. Mem�l�k� s�kap pos�t�f atau respek terhadap d�r� send�r� dan orang la�n.f. Mem�l�k� kemampuan untuk melakukan p�l�han secara sehat g. Bers�kap respek terhadap orang la�n, menghormat� atau mengharga� orang la�n, t�dak

melecehkan martabat atau harga d�r�nya.h. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap

tugas atau kewajibannya.�. Mem�l�k� kemampuan ber�nteraks� sos�al (human relationship), yang diwujudkan

dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau s�laturah�m dengan sesama manus�a.

j. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam d�r� send�r�) maupun dengan orang la�n..

k. Mem�l�k� kemampuan untuk mengamb�l keputusan secara efekt�f.

2

Page 110: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

102 Bimbingana dan Konseling

Dalam aspek perkembangan pribadi sosial, layanan b�mb�ngan membantu mur�d agar dapat:

a. Mem�l�k� pemahaman d�r�

b. Mengembangkan s�kap pos�t�fc. Membuat p�l�han keg�atan secara sehatd. Mampu mengharga� orang la�ne. Memiliki rasa tanggung jawabf. Mengembangkan keteramp�lan hubungan antar pr�bad�g. Menyelesa�kan masalahh. Membuat keputusan secara ba�k.

Memperhatikan uraian mengenai tujuan pelaksanaan layanan bimbingan dan konsel�ng d� MI/SD, dapat d�kemukakan pelaksanaan b�mb�ngan d� MI/SD dapat d�l�hat m�n�mal dar� dua p�hak, ya�tu :

a. P�hak s�swaBerdasarkan kemampuan yang d�m�l�k�nya, d�harapkan para s�swa mampu mencapa�

:

1) Kebahag�aan h�dup pr�bad� d� dun�a dan akh�rat kelak;2) Pen�ngkatan pemahaman kesadaran terhadap d�r� send�r� dan l�ngkungannya

yang mel�put� sekolah, keluarga dan masyarakat luas;3) Pengembangan kemampuan dan kual�tas d�r� sebaga� �nsan pr�bad�, sos�al, dan

�nsan c�ptaan Allah; dan4) Pen�ngkatan kemampuan dalam memecahkan masalah-masalah keh�dupannya.

b. P�hak guruPelaksanaan b�mb�ngan dan konsel�ng d� MI/SD d�harapkan para guru mampu

mencapa� :

1. Pengembangan keharmonisan di dalam melaksanakan program belajar mengajar;

2. Keselarasan kerja sama dengan, terutama dengan mereka yang memiliki masalah pr�bad�;

3. Kerja sama yang lebih intensif dengan orang tua murid dan masyarakat luas pada umumnya.

Asos�as� B�mb�ngan dan Konsel�ng Indones�a (ABKIN) sebaga� organ�sas� profes� konselor/ guru BK mengemukakan Standar Kompetens� Kemand�r�an untuk mur�d MI/ SD, sebaga� ber�kut :

Page 111: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 103

NO TUGAS PERKEMBANGAN PENGENALAN AKOMODASI TINDAKAN 1 Landasan h�dup rel�g�us Mengenal ben-tuk-

bentuk dan tata cara �badah sehar�-har�

Tertar�k pada dan tujuan �badah

Melakukan ben-tuk-bentuk �ba-dah sehar�-har�

2 Landasan per�laku et�s Mengenal patok-an ba�k-buruk atau benar-salah dalam berper�-laku

Mengharga� aturan-aturan yang berlaku dalam keh�-dupan sehar�-har�

Meng�kut� atur-an-aturan yang berlaku dalam l�ngkungannya

3 Kematangan emos�onal Mengenal pera-saan d�r� send�r� dan orang la�n

Memaham� perasaan-perasaan d�r� dan orang la�n

Mengekspres�kan perasaan secara wajar

4 Kematangan �ntelektual Mengenal kon-sep-konsep dasar �lmu pengetahu-an dan perilaku belajar

Menyenang� berbaga� akt�-v�tas per�laku belajar

Mel�batkan d�r� dalam berbaga� akt�v�tas per�laku belajar

5 Kesadaran tanggung jawab sos�al

Mengenal hak dan kewajiban d�r� send�r� da-lam l�ngkungan keh�dupan seha-r�-har�

Memaham� hak dan ke-wajiban d�r� dan orang la�n dalam l�ng-kungan keh�-dupan sehar�-har�

Ber�nteraks� de-ngan orang la�n dalam suasana persahabatan

6 Peran sos�al sebaga� pr�a atau wan�ta (kesadaran gender)

Mengenal d�r� sebaga� lak�-lak� atau perempuan

Mener�ma atau menghar-ga� d�r� seba-ga� lak�-lak� atau perem-puan

Berper�laku se-sua� denan peran sebaga� lak�-lak� atau perempuan

7 Pener�maan d�r� dan pengembangannya

Mengenal keber-adaan d�r� dalam l�ngkungan dekatnya

Mener�ma ke-adaan d�r� se-baga� bag�an dar� l�ngkung-an

Menamp�lkan per�laku sesua� dengan keber-adaan d�r� dalam l�ngkungannya

8 Kemand�r�an per�laku ekonom�s (per�laku kew�rausahaan)

Mengenal per�la-ku hemat, ulet, sungguh-sung-guh, dan kompe-t�t�f dalam keh�-dupan sehar�-har� d� l�ngkungan dekatnya

Memaham� per�laku he-mat, ulet, sungguh-sungguh, dan kompetet�f dalam keh�-dupan sehar�-har� d� l�ng-kungan de-katnya

Menamp�lkan per�laku hemat, ulet, sungguh-sungguh, dan kompetet�f dalam keh�dupan seha-r�-har� d� l�ng-kungan dekatnya

9 Wawasan pers�apan kar�r Mengenal ragam pekerjaan dan akt�v�tas orang dalam l�ngkung-an keh�dupan

Mengharga� ragam peker-jaan dan akt�-v�tas orang sebaga� hal yang sal�ng bergantung

Mengekspres�kan ragam pekerjaan dan akt�v�tas orang dalam l�ngkungan keh�-dupan

Page 112: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

104 Bimbingana dan Konseling

10 Kematangan hubungan dengan teman sebaya

Mengenal norma-norma dalam ber�nter-aks� dengan tem-an sebaya

Mengharga� norma-norma yang dijun-jung t�ngg� dalam men-jalin persaha-batan dengan teman sebaya

Menjalin persa-habatan dengan teman sebaya atas dasar norma yang dijunjung tinggi bersama

11 Pers�apan d�r� untuk pern�kahan dan h�dup berkeluarga

- - -

2. Ragam Permasalahan Pribadi-Sosial Peserta DidikSecara umum, masalah yang terh�mpun dalam persoalan pr�bad�-sos�al mel�put�

masalah hubungan �nteraks� dengan orang la�n (orang tua, saudara, teman, guru dan masyarakat d� l�ngkungan �nd�v�du), masalah pengaturan d�r� ba�k dalam b�dang kerohanian, perawatan diri (jasmani dan rohani), penyelesaian konflik dan sebagainya.

Secara ter�nc�, peserta d�d�k (mur�d) dalam l�ngkup persekolahan pada umumnya menghadap� permasalahan pr�bad�-sos�al sebaga� ber�kut :

a. Pemantapan s�kap dan keb�asaan serta pengembangan wawasan dalam ber�man dan bertaqwa kepada Alloh SWT.

b. Pemantapan pemahaman tentang kekuatan d�r� dan pengembangannya untuk keg�atan yang leb�h kreat�f, produkt�f, dan normat�f ba�k dalam kesehar�an maupun untuk peran d� masa yang akan datang.

c. Pemantapan pemahaman tentang bakat dan m�nat pr�bad� dan penyaluran dan pengembangannya pada/melalu� keg�atan yang kreat�f dan normat�f dan produkt�f.

d. Pemantapan tentang kelemahan d�r� dan usaha penanggunlanggannya.e. Pemantapan kemampuan pengamb�lan keputusan.f. Pemantapan kemampuan mengarahkan d�r� sesua� dengan keputusan yang telah

d�amb�l.g. Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat jasmani dan

rohan�.h. Pemantapan kemampuan berkomun�kas�.�. Pemantapan kemampuan mener�ma dan menyampa�kan argumentas� secara d�nam�s,

kreat�f, normat�f dan produkt�f.j. Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial dengan penuh

tanggung jawab.k. Pemantapan hubungan yang d�nam�s dan harmon�s dengan teman sebaya, orang tua,

dan msyarakat sek�tar.l. Or�entas� tentang keh�dupan berkeluarga.

Permasalahan yang dikemukakan di atas belum diklasifikasikan ke dalam masalah

Page 113: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 105

pribadi dan sosial. Apabila dirinci lebih lanjut, maka permasalahan yang dihadapi adalah sebaga� ber�kut :

Masalah-masalah yang berka�tan dengan b�dang pr�bad� :

a. Ketakwaan kepada Allah SWT, mencakup : 1) Kurang motivasi untuk mempelajari agama sebagai pedoman hidup;2) Kurang memaham� bahwa agama sebaga� pedoman h�dup;3) Kurang mem�l�k� kesadaran bahwa set�ap perbuatan manus�a d�awas� oleh

Tuhan;4) Mas�h merasa malas untuk melaksanakan shalat;5) Kurang mem�l�k� kemampuan untuk bersabar dan bersyukur.

b. Perolehan s�stem n�la�, mel�put� :1) Mas�h mem�l�k� keb�asaan berbohong;2) Mas�h mem�l�k� keb�asaan mencontek;3) Kurang berd�s�pl�n (khususnya memel�hara kebers�han).

c. Kemand�r�an emos�onal, mel�put� :1) Belum mampu membebaskan d�r� dar� perasaan atau per�laku kekanak-kanakan;2) Belum mampu menghormat� orang tua atau orang la�n secara �khlas.3) Mas�h kurang mampu menghadap� atau mengatas� s�tuas� frustras� (stress) secara

pos�t�f.

d. Pengembangan keteramp�lan �ntelektual, mel�put� :1) Mas�h kurang mampu mengamb�l keputusan berdasarkan pert�mbangan yang

matang;2) Mas�h suka melakukan sesuatu tanpa mempert�mbangkan ba�k-buruknya, untuk-

rug�nya.

e. Mener�ma d�r� dan mengembangkan secara efekt�f, mel�put� :1) Kurang merasa bangga dengan keadaan d�r� send�r�;2) Merasa rendah d�r�, apab�la bergaul dengan orang la�n yang mempunya� keleb�han

(sepert� teman yang leb�h cant�k/ cakep)

Masalah-masalah yang berka�tan dengan b�dang sos�al :

a. Berperilaku sosial yang bertanggung jawab, meliputi :1) Kurang menyenang� kr�t�kan orang la�n;2) Kurang memaham� tata karma (et�ka) pergaulan;3) Kurang berpart�s�pas� dalam keg�atan sos�al, ba�k d� sekolah maupun d�

Page 114: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

106 Bimbingana dan Konseling

masyarakat.

b. Mencapa� hubungan yang leb�h matang dengan teman sebaya, mel�put� :1) Merasa malu untuk berteman dengan lawan jenis;2) Merasa t�dak senang kepada teman yang suka mengkr�t�k.

c. Mempers�apkan pern�kahan dan h�dup berkeluarga, mel�put� :1) S�kap yang kurang pos�t�f terhadap pern�kahan;2) S�kap yang kurang pos�t�f terhadap h�dup berkeluarga.

Ragam permasalahan tersebut apab�la d�kelompokkan ke dalam pencapa�an tugas perkembangan dan standar kompetens� kemand�r�an mur�d sebaga� ber�kut :

1. Landasan hidup religius, mengangkut masalah sholat dan berdoa, belajar agama, ke�manan serta akt�v�tas beragama.

2. Landasan perilaku etis, menyangkut masalah jujur, hormat kepada orang tua, sikap sopan dan santun, serta ketert�bandan kepatuhan.

3. Kematangan emosional, mengangkut masalah kebebasan dalam mengemukakan pendapat, tidak cemas, pengendalian emosi serta kemampuan menjaga stabilitas emos�.

4. Kematangan intelektual, mengangkut masalah s�kap kr�t�s, s�kap ras�onal, Kemampuan membela hak pr�bad� serta kemampuan men�la�.

5. Kesadaran tanggung jawab, mengangkut masalah mawas diri, tanggung jawab atas t�ndakan pr�bad�, part�s�pas� pada l�ngkungan serta d�s�pl�n.

6. Peran sosial sebagai pria atau wanita, mengangkut masalah perbedaan pokok antara laki-laki dan perempuan, peran sosial sesuai dengan jenis kelamin, tingkah laku dan kegiatan sesuai dengan jenis kelamin, serta cita-cita sesuai jenis kelamin.

7. Penerimaan diri dan pengembangannya, mengangkut masalah kondisi fisik, kond�s� mental, pengembangan c�ta-c�ta, serta pengembangan pr�bad�.

8. Kemandirian perilaku ekonomis, mengangkut masalah upaya menghas�lkan uang, sikap hemat dan menabung, bekerja keras dan ulet, serta tidak mengharap pemberian orang.

9. Wawasan persiapan karir , mengangkut masalah pemahaman jenis pekerjaan. Kesungguhan belajar, upaya memahami keahlian serta perencanaan karir).

10. Kematangan hubungan dengan teman sebaya, mengangkut masalah pemahaman tingkah laku orang lain, kemampuan berempati, kerja sama, serta kemampuan hubungan sos�al.

11. Persiapan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga. Untuk mur�d MI/SD belum d�bahas masalah-masalah yang tercakup dalam po�n �n�

Has�l penel�t�an Pray�tno d� Padang (Ded� Supr�ad�, 1997) mengungkapkan masalah-

Page 115: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 107

masalah yang dihadapi murid-murid SD. Sejumlah 50 item atau jenis masalah, terdapat sepuluh masalah utama yang d�hadap� mur�d-mur�d SD d� Kodya Padang, dar� sebanyak t�ga kelompok mur�d yang d�tel�t�, ya�tu :

I. Mur�d-mur�d SD PPSP IKIP Padang – ket�ka �tu – dengan sampel 220 kelas IV dan kelas V.

II. SD-SD Neger� Kodya Padang non-PPSP kelas IV, V dan VI dengan sampel 243 (d�lakukan tahun 1981).

III. SD Neger� d� Kodya Padang kelas IV, V dan VI dengan sampel 926 mur�d.

Sepuluh masalah utama yang d�hadap� mur�d-mur�d SD d� Kodya Padang dapa d�l�hat pada tabel ber�kut :

SEPULUH MASALAH UTAMA YANG DIHADAPI MURID-MURID SDDI KODYA PADANG

(Dalam %)

NO. JENIS MASALAHKELOMPOK

SAMPELI II III

1 Ingin mengetahui tentang sekolah lanjutan 65 89 962 Takut berb�cara d� muka kelas 30 40 403 Khawat�r t�nggal kelas 80 85 764 Mengalam� kesul�tan berh�tung 37 74 605 Pemalu 36 65 466 Sering diejek/ditertawakan oleh teman 24 28 447 Kawan-kawan banyak yang nakal 31 53 458 Ser�ng sak�t 23 26 299 Memerlukan bantuan dalam belajar 39 16 37

10 Termasuk anak kurang panda� 35 60 54

Mur�d-mur�d sepert� d� atas, perlu mendapat bantuan dar� guru agar mereka dapat melaksanakan kegiatan belajar secara baik dan terarah. Masalah-masalah tersebut tidak selalu dapat (harus) diselesaikan dalam situasi belajar-mengajar di kelas, melainkan memerlukan pelayanan secara khusus oleh guru di luar situasi proses pembelajaran.

Page 116: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

108 Bimbingana dan Konseling

LATIHANUntuk memperdalam pemahaman Anda mengena� mater� d� atas, s�lahkan Anda

mengerjakan latihan berikut ini :

1. Jelaskan tujuan bimbingan pribadi sosial!2. Kemukakan contoh-contoh masalah-masalah yang termasuk ke dalam b�mb�ngan

pr�bad� sos�al3. Silahkan Anda identifikasi murid di kelas Anda mengajar yang termasuk ke dalam

mur�d yang bermasalah dalam pr�bad� sos�al berdasarkan pencapa�an kompetens� kemand�r�an mur�d MI/SD.

RANGKUMAN1. Bimbingan dan konseling pribadi sosial mempunyai tujuan khusus untuk

mengembangkan kemampuan s�swa untuk mengenal d�r�nya serta menyesua�kan dengan l�ngkungannnya.

2. Standar kompetens� kemand�r�an mur�d MI/SD yang d�kemukakan oleh ABKIN, mel�put� : landasan h�dup rel�g�us, landasan per�laku et�s, kematangan emos�onal, kematangan intelektual, kesadaran dan tanggung jawab sosial, peran sosial sebagai pr�a atau wan�ta (kesadaran gender), pener�maan d�r� dan pengembangannnya, kemand�r�an per�laku ekonom�s (per�laku kew�rausahaan, wawasan pers�apan kar�r, kematangan hubungan dengan teman sebaya, serta pers�apan d�r� untuk pern�kahan dan h�dup berkeluarga.

3. Ragam masalah pr�bad� mel�put� : ketakwaan kepada Alloh SWT, peroleh s�stem n�la�, kemand�r�an emos�onal, pengembangan keteramp�lan �ntelektua, serta mener�ma d�r� dan mengembangkannya secara ekeft�f. Ragam masalah sos�al mel�put� : berper�laku sosial yang bertanggung jawab, mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya, setya mempers�apkan pern�kahan dan h�dup berkeluarga.

Page 117: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 109

TES FORMATIF 2

1. Pa Amin, guru kelas V mengajak para siswanya untuk menyantuni anak yatim piatu di panti asuhan Melati. Kegiatan tersebut untuk mencapai tujuan :a. Memiliki rasa tanggung jawabb. Bers�kap respek terhadap orang la�nc. Mem�l�k� s�kap yang pos�t�fd. T�dak melecehkan martabat orang la�n

2. Berikut kegiatan yang dilakukan Pa Nurhudaya untuk pencapaian tujuan memiliki kom�tmen yang kuat dalam mengamalkan n�la�-n�la� ke�manan dan ketaqwaan, kecual� :a. Melakukan shalat berjamaah di mesjid sekolahb. Melakukan puasa sunat sen�n kam�s c. Belajar dengan baik saat akan ulangand. Mengucapkan salam saat akan masuk kelas.

3. S�d�k mur�d kelas VI, mengenal dengan ba�k kemampuan yang d�m�l�k� ba�k dalam bakat maupun minat. Kondisi tersebut menunjukkan telah tercapai tujuan apa :a. Mem�l�k� pemahaman dan pener�maan d�r�.b. Mem�l�k� respek terhadap d�r� send�r�c. Mem�l�k� kemampuan untuk melakukan p�l�hand. Memiliki kemampuan untuk menyelesaikan konflik

4. Wujud perilaku murid yang bertanggung jawab adalah :a. Andi selalu mengerjakan tugas sekolah dengan benar, tepat dan bagus.b. Ilyas selalu mengerjakan tugas piket pagi-pagi di sekolah dengan membersihkan

kelas sampa� bers�hc. Salma selalu membuang sampah pada tempatnyad. Nanda selalu datang pagi-pagi untuk mengerjakan PR nya di sekolah

5. Standar kompetens� kemand�r�an kematangan emos�onal dalam ranah akomodas� adalah:a. Mengharga� aturan-aturan yang berlaku dalam keh�dupan sehar�-har�b. Memaham� perasaan-perasaan d�r� dan orang la�nc. Mener�ma atau mengharga� d�r� sebaga� lak�-lak� atau perempuand. Menghargai norma-norma yang dijunjung tinggi dalam menjalin persahabatan

dengan teman sebaya

6. Ber�nteraks� dengan orang la�n dalam suasana persahabatan termasuk ke dalam pencapa�an standar kompetens� dalam

Page 118: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

110 Bimbingana dan Konseling

a. Kematangan hubungan dengan teman sebayab. Pener�maan d�r� dan pengembangannyac. Kematangan emos�onald. Kesadaran tanggung jawab sosial

7. Anda tentu mas�h �ngat dengan Kasus Heryanto dengan percobaan bunuh d�r� karena malu dengan teman-teman sekelasnya pada saat d�tag�h uang keteramp�lan oleh gurunya d� depan kelas. Tanggapan Anda terhadap kasus tersebut adalah :a. Heryanto mur�d yang mudah putus asab. Guru sudah menagih berkali-kali tetapi Heryanto tidak mau membayarc. Guru tidak menggunakan pendekatan bimbingan dalam mendekati muridnya

yang bermasalahd. Heryanto mur�d yang mengalam� masalah pr�bad�-sos�al

8. Bagus mur�d kelas III, apab�la �st�rahat selalu d�am send�r�an d� kelas, t�dak pernah terl�hat �kut ma�n d� halaman sekolah. Bagus mengalam� masalah :a. Belum matang untuk bergaul dengan teman sebayab. Malu untuk bergaul dengan lawan jenisc. T�dak senang berma�n karena suka d�kr�t�k sebaga� anak yang kuperd. Kurang memaham� et�ka/ tata krama pergaulan

9. Masalah pers�apan d�r� untuk pern�kahan dan h�dup berkeluarga belum d�bahasa d� MI/SD, alasannya adalah :a. Mur�d MI/SD mas�h termasuk ke dalam fase perkembangan anak-anak.b. Belum termasuk ke dalam tugas perkembangan mur�d MI/SDc. Masalah tersebut mas�h tabu untuk d�b�carakand. Mur�d MI/SD mas�h lama men�kah

10. Berdasarkan has�l penel�t�an Ded� Supr�ad� masalah pr�bad� sos�al yang d�alam� mur�d SD d� d� Padang adalah :a. Takut berb�cara d� depan kelasb. Khawat�r t�nggal kelasc. Pemalu d. Ingin mengetahui tentang sekolah lanjutan

Page 119: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 111

Cocokkan jawaban Anda dengan menggunakan kunci jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemud�an gunakan rumus d� bawah �n� untuk mengetahu� t�ngkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

RUMUS

Jumlah jawaban Anda yang benar

T�ngkat penguasaan = ___________________________ X 100 %

10

Art� t�ngkat penguasaan yang Anda capa� :

90 % - 100% : ba�k sekal�

80 % - 89% : ba�k

70% - 79 % : cukup

< 70% : kurang

Apab�la t�ngkat penguasaan Anda telah mencapa� 80 % atau leb�h, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus ! Tetapi apabila nilai tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama bag�an yang belum Anda kuasa�.

Page 120: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

112 Bimbingana dan Konseling

Page 121: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 113

SRATEGI DAN TEKNIK BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI-SOSIAL

a. Jenis Layanan dan Struktur BimbinganStruktur program b�mb�ngan perkembangan yang komprehens�f terd�r� atas empat

komponen dan perband�ngan alokas� waktu untuk mas�ng-mas�ng komponen program b�mb�ngan dan konsel�ng d� MI/ SD adalah: (1) Layanan Dasar B�mb�ngan 35-40%, (2) Layanan Respons�f 30-40%, (3) Layanan Perencanaan Ind�v�dual 5-10%, dan (4) Dukungan S�stem 10-15%.

1. Layanan Dasar Bimbingan. Ya�tu layanan umum yang d�peruntukkan bag� semua mur�d. Layanan terarah pada pengembangan per�laku atau kompetens� yang harus dikuasai murid dengan tugas perkembangannya. Layanan dasar ini disebut juga sebagai kur�kulum b�mb�ngan yang merupakan �nt� dar� program b�mb�ngan perkembangan.

Strateg� : B�mb�ngan klas�kal, b�mb�ngan kelompok, berkolaboras� dengan guru b�dang studi, kerja sama dengan orang tua.

Tujuan layanan dasar bimbingan adalah membantu seluruh murid dalam mengembangkan keteramp�lan dasar untuk keh�dupan. Komponen �n� merupakan landasan bag� program b�mb�ngan perkembangan. Contoh mater� program b�mb�ngan perkembangan d� MI/ SD mencakup:

a. Harga d�r� (self-esteem)b. Mot�vas� berprestas�c. Keterampilan pengambilan keputusan, merumuskan tujuan, dan membuat

perencanaan (belajar, pendidikan).d. Keteramp�lan pemecahan masalahe. Keefekt�van dalam hubungan antar pr�bad�f. Keteramp�lan berkomun�kas�g. Keefekt�van dalam memaham� l�ntas budayah. Perilaku yang bertanggung jawab.

Layanan dasar b�mb�ngan perkembangan mem�l�k� cakupan dan urutan bag�

3

Page 122: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

114 Bimbingana dan Konseling

pengembangan kompetensi murid. Materi kurikulum diajarkan dengan unit fokus pada has�l (outcome-focused) dan pengajaran yang berorientasi tujuan (objective-based lesson) bag� mur�d dalam kelompok kec�l atau kelas. Kur�kulum d�rancang untuk menggunakan mater�al dan sumber-sumber la�nnya, dan memerlukan strateg� pen�la�an. Pember�an layanan dasar bimbingan diawali sejak pengalaman pertama murid masuk sekolah, dengan mater� yang d�selaraskan dengan us�a dan tahapan perkembangan mur�d.

2. Layanan Responsif. Ya�tu layanan yang d�arahkan untuk membantu mur�d mengatas� masalah-masalah yang d�hadap� pada saat �tu. Oleh karena �tu, layanan respons�f akan mengandung layanan-layanan yang bers�fat penanganan kr�s�s, remed�at�f dan prevent�f.

Tujuan komponen layanan responsif adalah mengintervensi masalah-masalah atau kepedul�an pr�bad� mur�d yang muncul segera dan d�rasakan saat �tu. Sekal�pun layanan ini merespon kepedulian murid, beberapa topik telah diidentifikasi sebagai top�k yang mem�l�k� pr�or�tas dan/atau relevan dalam sett�ng sekolah. Sebaga� bahan perbandingan, topik yang menjadi prioritas di Texas pada tahun 1990-an adalah:a. Masalah bunuh d�r� pada kalangan anak SDb. Kenakalan anakc. Masalah putus sekolahd. Penyalahgunaan obat terlarang/ narkot�k.e. Pacaran pada us�a sekolah dasar

Top�k-top�k la�nnya yang relevan dengan masalah d� sekolah sepert�:

a. Kehad�ranb. S�kap dan per�laku terhadap sekolahc. Hubungan dengan teman sebayad. Penyesua�an d� sekolah barue. Isu-isu yang muncul selama atau setelah intervensi terhadap kejadian-kejadian

traumat�k. Sedangkan top�k-top�k yang berka�tan dengan masalah pr�bad� adalah:

a. Kemat�an anggota keluarga atau temanb. Masalah percera�anc. Masalah keluarga, dand. Masalah seksual

Layanan respons�f bers�fat prevent�f dan remed�al. Prevent�f dengan member�kan �ntervens� terhadap mur�d agar mereka terh�ndar dar� p�l�han yang t�dak sehat atau t�dak memada� atau membawa mur�d agar mampu menentukan p�l�han pada s�tuas� tertentu.

Page 123: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 115

Remed�al dengan member�kan �ntervens� terhadap mur�d yang telah mem�l�k� p�l�han yang salah atau mereka t�dak mem�l�k� kemampuan dalam memecahkan masalahnya.

Pr�or�tas pember�an layanan hendaknya d�sesua�kan dengan kebutuhan mur�d. Program b�mb�ngan yang komprehens�f mencakup pula pember�an layanan bag� mur�d yang mem�l�k� karakter�st�k tertentu.

Tekn�k pember�an layanan berupa konsultas� �nd�v�dual atau mur�d dalam kelompok kecil, mengamati murid untuk mengidentifikasi masalah, konsultasi dengan guru dan orang tua, bersama guru dan orang tua membuat program rujukan untuk program atau spes�al�s la�n, melakukan koord�nas� dengan ahl� la�n, dan melakukan pengawasan terhadap kemajuan murid. Jika memungkinkan melaksanakan pelatihan dan pengawasan oleh fas�l�tator sebaya. Terkadang konselor melaksanakan layanan b�mb�ngan untuk merespon tuntutan guru berkenaan dengan penyelesa�an masalah kelompok anak tertentu sepert� masalah persa�ngan atau stress d� kalangan mur�d berbakat.

3. Layanan Perencanaan Individual. Ya�tu layanan yang d�maksudkan untuk membantu murid mengembangkan dan mengimplementasikan rencana pribadi sosial. Tujuan utama dar� komponen �n� adalah untuk membantu mur�d memantau dan memaham� pertumbuhan dan perkembangannya secara proakt�f.

Tujuan layanan perencanaan individual adalah membimbing murid untuk merencanakan, memon�tor, dan mengelola rencana pengembangan sos�al-pr�bad� oleh d�r�nya send�r�. Konselor dapat menggunakan berbaga� nara sumber, staf, �nformas�, dan keg�atan, serta memfokuskan nara sumber untuk seluruh mur�d dan membantu mur�d secara �nd�v�dual untuk mengembangkan dan meng�mplementas�kan perencanaan pr�bad�. Melalu� layanan perencanaan �nd�v�dual, mur�d dapat:a. Mempersiapkan pendidikan, karir, tujuan sosial-pribadi yang didasarkan

atas pengetahuan akan dirinya, informasi tentang sekolah, dunia kerja, dan masyarakatnya.

b. Merumuskan rencana untuk mencapai tujuan jangka pendek, jangka menengah dan tujuan jangka panjang.

c. Menganal�s�s apa kekuatan dan kelemahan d�r�nya dalam rangka pencapa�an tujuannya.

d. Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya.e. Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.

Guru-guru hendaknya memberikan prioritas terhadap pemberian bantuan bagi mur�d, dan meng�mplementas�kan perencanaan �nd�v�dual dengan fokus mur�d.

Page 124: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

116 Bimbingana dan Konseling

4. Komponen dukungan sistem. Ya�tu komponen yang berka�tan dengan aspek manajerial yang mencakup antara lain pengembangan program, pengembangan staf, alokasi dana dan fasilitas, kerja sama dengan orang tua dan sumber lainnya, riset dan pengembangan.

Komponen dukungan s�stem leb�h d�arahkan pada pember�an layanan dan keg�atan manajemen yang tidak secara langsung bermanfaat bagi murid. Layanan mencakup:a. Konsultas� dengan guru-guru la�n;b. Dukungan bag� program pend�d�kan orang tua dan upaya-upaya masyarakat yang

berhubungan;c. Part�s�pas� dalam keg�atan sekolah dalam rangka pen�ngkatan perencanaan dan

tujuan;d. Implementas� dan program standar�sas� �nstrumen tes;e. Kerjasama dalam melaksanakan riset yang relevan;f. Memberikan masukan terhadap pembuat keputusan dalam kurikulum pengajaran,

berdasarkan perspekt�f mur�d.Kegiatan manajemen diperlukan untuk menjamin peluncuran program b�mb�ngan

yang bermutu. Materi program dalam manajemen antara lain:

a. Pengembangan dan menajemen program bimbingan;b. Pengembangan staf b�mb�ngan;c. Pemanfaatan sumber daya masyarakat;d. Pengembangan penulisan kebijakan, prosedur dan pedoman pelaksanaan

b�mb�ngan.

b. Teknik/ Strategi Bimbingan dan Konseling Pribadi SosialJunt�ka dan d�pertegas dengan ABKIN dalam Rambu-Rmbu Penyelenggaraan

B�mb�ngan dan Konsel�ng dalam Jalur Pend�d�kan Formal, mengemukakan beberapa macam tekn�k b�mb�ngan yang dapat d�gunakan untuk membantu perkembangan mur�d, ya�tu :

1. Konseling Individual.Konsel�ng �nd�v�dual adalah merupakan bantuan yang s�fatnya terapeut�k yang

d�arahkan untuk mengubah s�kap dan per�laku mur�d. Konsel�ng d�laksanakan melalu� wawancara langsung dengan murid. Konseling ditujukan kepada murid yang normal, bukan yang mengalami kesulitan kejiwaan, melainkan hanya mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dalam pendidikan, pekerjaan dan kehidupan sosial.

Dalam konsel�ng terdapat hubungan yang akrab dan d�nam�s. Mur�d merasa d�ter�ma dan d�mengert� oleh konselor. Dalam hubungan tersebut, konselor mener�ma mur�d secara pr�bad� dan t�dak member�kan pen�la�an. Mur�d merasakan ada orang yang mengert� masalah pr�bad�nya, mau mendengarkan keluhan dan curahan perasaannya.

Page 125: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 117

Dalam konseling, berisi proses belajar yang ditujukan agar murid dapat mengenal, mener�ma, mengarahkan, dan menyesua�kan d�r� secara rel�al�st�s dalam keh�dupannya d� sekolah maupun d� rumah. Dalam konsel�ng terc�pta hubungan pr�bad� yang un�k dan khas, dengan hubungan tersebut mur�d d�arahkan agat dapat membuat keputusan, pemilihan, dan rencana yang bijaksana, serta dapat berkembang dan berperan lebih ba�k d� l�ngkungannya. Konsel�ng membantu mur�d agar leb�h mengert� d�r�nya send�r�, mampu mengeksploras� dan mem�mp�n d�r� send�r�, serta menyelesa�kannya tugas-tugas keh�dupannya. Proses konsel�ng leb�h bers�fat emos�onal d�arahkan pada perubahan s�kap, pola-pola h�dup sebab hanya dengan perubahan-perubahan tersebut memungk�nkan terjadi perubahan perilaku dan penyelesaian masalah.

2. Konsultasi.Konsultas� merupakan salah satu tekn�k b�mb�ngan yang pent�ng sebab banyak

masalah karena sesuatu hal akan lebih berhasil jika ditangani secara tidak langsung oleh konselor. Konsultas� dalam pengert�an umum d�pandang sebaga� nas�hat dar� seorang profes�onal.

Pengert�an konsultas� dalam program b�mb�ngan d�pandang sebaga� suatu proses menyed�akan bantuan tekn�s untuk guru, orang tua, adm�n�strator, dan konselor la�nnya dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas murid atau sekolah.

Brown dkk. menegaskan bahwa konsultas� �tu bukan konsel�ng atau ps�koterap� sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada siswa, tetapi secara t�dak langsung melayan� mur�d melalu� bantuan yang d�ber�kan orang la�n.

Adapun yang menjadi tujuan konsultasi adalah :

a. Mengembangkan dan menyempurnakan lingkungan belajar bagi mur�d, orang tua, dan adm�n�stras� sekolah;

b. Menyempurnakan komun�kas� dengan mengembangkan �nformas� d� antara orang yang pent�ng;

c. Mengajak bersama pribadi yang memiliki peranan dan fungsi yang bermacam-macam untuk menyempurnakan lingkungan belajar;

d. Memperluas layanan dar� para ahl�;e. Memperluas layanan pend�d�kan dar� guru dan adm�n�strator;f. Membantu orang lain bagaimana belajar tentang perilaku;g. Menciptakan suatu lingkungan yang berisi semua komponen lingkungan belajar yang

ba�k;h. Menggerakkan organ�sas� yang mand�r�.

Page 126: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

118 Bimbingana dan Konseling

Ada l�ma langkah proses konsultas� ya�tu :a. Menumbuhkan hubungan berdasarkan komun�kas� dan perhat�an pada mur�d;b. Menentukan diagnosis atau sebuah hipotesis kerja sebagai rencana kegiatan;c. Mengembangkan mot�vas� untuk melaksanakan keg�atan;d. Melakukan pemecahan masalah;e. Melakukan alternat�f la�n apab�la masalah belum terpecahkan.

3. Nasihat. Nas�hat merupakan salah satu tekn�k b�mb�ngan yang dapat d�ber�kan oleh guru.

Pember�an nas�hat hendaknya memperhat�kan hal-hal sebaga� ber�kut :a. Berdasarkan masalah atau kesul�tan yang d�hadap� oleh mur�d.b. D�awal� dengan mengh�mpun data yang berka�tan dengan masalah yang

d�hadap�.c. Nas�hat yang d�ber�kan bers�fat alternat�f yang dapat d�p�l�h oleh mur�d, d�serta�

kemungk�nan keberhas�lan dan kegagalan.d. Penentuan keputusan d�serahkan kepada mur�d, alternat�f mana yang akan

d�amb�l, sertae. Hendaknya murid mau dan mampu mempertanggungjawabkan keputusan yang

d�amb�lnya.

4. Bimbingan kelompok.B�mb�ngan kelompok merupakan bantuan terhadap mur�d yang d�laksanakan dalam

s�tuas� kelompok. B�mb�ngan kelompok d�maksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah atau kesul�tan pada d�r� mur�d. Is� keg�atan b�mb�ngan kelompok terd�r� atas penyampa�an �nformas� ataupun akt�v�tas kelompok yang berkenaan dengan masalah pendidikan, pekerjaan pribadi dan sosial yang tidak disajikan dalam bentuk pelajaran.

B�mb�ngan kelompok d�laksanakan dalam t�ga kelompok, ya�tu kelompok kec�l (2-6 orang), kelompok sedang (7-12 orang), dan kelompok besar (13-20 orang) ataupun kelas (21-40). Pember�an �nformas� dalam b�mb�ngan kelompok terutama d�maksudkan untuk men�ngkatkan pemahaman tentang kenyataan, aturan-aturan dalam keh�dupan, dan cara-cara yang dapat d�lakukan untuk menyelesa�kan tugas, serta mera�h masa depan dalam stud�, kar�er, ataupun keh�dupan. Akt�v�tas kelompok d�arahkan untuk memperba�k�, mengembangkan pemahaman d�r� dan pemahaman l�ngkungan, penyesua�an d�r�, serta pengembangan d�r�.

Pember�an �nformas� banyak menggunakan alat-alat dan med�a pend�d�kan, sepert� OHP, kaset audio-video, film, buletin, brosur, majalah, buku dan lain-lain. Kadang-kadang konselor mendatangkan ahl� tertentu untuk member�kan ceramah (�nformas�) tentang hal-hal tertentu.

Pada umumnya, akt�v�tas kelompok menggunakan pr�ns�p dan proses d�nam�ka

Page 127: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 119

kelompok, sepert� dalam keg�atan d�skus�, sos�odrama, berma�n peran, s�mulas�, dan la�n-la�n. B�mb�ngan melalu� akt�v�tas kelompok leb�h efekt�f karena sela�n peran �nd�v�du lebih aktif, juga memungkinkan terjadinya pertukaran pemikiran, pengalaman, rencana, dan penyelesa�an masalah.

5. Konseling kelompok.Konsel�ng kelompok merupakan upaya bantuan kepada mur�d dalam rangka

member�kan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Sela�n bers�fat pencegahan, konsel�ng kelompok dapat pula bers�fat penyembuhan.

Konsel�ng kelompok adalah suatu upaya bantuan kepada mur�d dalam suasana kelompok yang bers�fat pencegahan dan penyembuhan, dan d�arahkan kepada pember�an kemudahan dalam rangka perkembangan dan pertumbuhannya. Konsel�ng kelompok bers�fat pencegahan, dalam art� bahwa mur�d yang bersangkutan mempunya� kemampuan untuk berfungsi secara wajar dalam masyarakat, tetapi mungkin memiliki suatu titik lemah dalam keh�dupannya seh�ngga mengganggu kelancaran berkomun�kas� dengan orang la�n. Konsel�ng kelompok bers�fat pember�an kemudahan dalam pertumbuhan dan perkembangan mur�d, dalam arti bahwa konseling kelompok itu menyajikan dan member�kan dorongan kepada mur�d- mur�d yang bersangkutan untuk mengubah d�r�nya selaras dengan m�natnya send�r�. Dalam hal �n�, �nd�v�du-�nd�v�du tersebut d�dorong untuk melakukan t�ndakan yang selaras dengan kemampuannya semaks�mal mungk�n melalui perilaku perwujudan diri.

Konsel�ng kelompok adalah suatu proses antarpr�bad� yang d�nam�s yang terpusat pada pem�k�ran dan per�laku yang sadar dan mel�batkan fungs�-fungs� terap� sepert� s�fat perm�s�f, or�entas� pada kenyataan, katars�s, sal�ng mempercaya�, sal�ng memperlakukan dengan mesra, sal�ng pengert�an, sal�ng mempercaya�, sal�ng mener�ma dan sal�ng mendukung. Fungs�-fungs� terap� �tu d�c�ptakan dan d�kembangkan dalam suatu kelompok kec�l melalu� cara sal�ng mempedul�kan d� antara peserta konsel�ng kelompok. Kl�en-kl�en dalam konsel�ng kelompok pada dasarnya adalah mur�d-mur�d normal yang mem�l�k� berbaga� kepedul�an dan persoalan yang t�dak memerlukan perubahan kepr�bad�an dalam penanganannya. Kl�en dalam konsel�ng kelompok dapat menggunakan �nteraks� dalam kelompok untuk men�ngkatkan pemahaman dan pener�maan terhadap n�la�-n�la� dan tujuan-tujuan tertentu, untuk mempelajari atau menghilangkan sikap-sikap dan per�laku tertentu.

Prosedur konsel�ng kelompok sama dengan b�mb�ngan kelompok ya�tu terd�r� dari :

(1) tahap pembentukkan; (2) tahap peral�han; (3) tahap keg�atan; dan (4) tahap pengakh�ran.

Page 128: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

120 Bimbingana dan Konseling

Tahap pembentukan temanya pengenalan, pel�batan, dan pemasukan send�r�. Tahap peralihan temanya pembangunan jembatan antara tahap pertama dengan tahap ketiga. Tahap kegiatan temanya kegiatan pencapaian tujuan. Tahap pengakhiran temanya penilaian dan tindak lanjut.

6. Pengajaran Remedial.Pengajaran remedial dapat didefinisikan sebagai upaya guru untuk menciptakan

suatu s�tuas� yang memungk�nkan mur�d atau kelompok mur�d tertentu leb�h mampu mengembangkan d�r�nya seopt�mal mungk�n seh�ngga dapat memeluh� kr�ter�a keberhas�lan m�n�mal yang d�harapkan, dengan melalu� suatu proses �nteraks� yang tertencana, terorgan�sas�, terarah, terkoord�nas�, terkontrol dengan leb�h memperhat�kan taraf kesesuaiannya terhadap keragaman kondisi objektif individu dan atau kelompok mur�d yang bersangkutan serta daya dukung sarana dan l�ngkungannya (Ab�n Syamsudd�n Makmun, 1998 : 228).

Pengajaran remedial merupakan salah satu kegiatan utama dalam keseluruhan kerangka pola layanan bimbingan belajar, serta merupakan, rangkaian kegiatan lanjutan logis dari usaha diagnostik kesulitan belajar mengajar.

Strategi dan teknik pengajaran dapat dilakukan secara preventif, kuratif, dan pengembangan. Tindakan pengajaran remedial dikatakan bersifat kuratif jika setelah program PBM utama selesai diselenggarakan. Pendekatan preventif ditujukan kepada murid tertentu yang diperkirakan akan mengalami hambatan terhadap pelajaran yang akan dipenuhinya. Pendekatan pengembangan merupakan tindak lanjut dari upaya d�agnost�k yang d�lakukan guru selama berlangsung PBM.

Selain dengan pengajaran remedial, bimbingan belajar juga dapat dilakukan oleh guru selama mengajar. Keberhasilan belajar murid akan lebih memadai apabila guru menerapkan peran bimbingan waktu mengajar (Rochman, l988 : 43). Penerapan peran bimbingan waktu mengajar yang dilakukan oleh guru adalah upaya bimbingan lain dalam bentuk membimbing murid menentukan tujuan yang hendak dicapainya, membimbing murid dalam mencapai keberhasilannya dalam mencapai tujuan itu.

Dalam melaksanakan peranan b�mb�ngannya, ba�k secara umum maupun dalam PBM, guru ser�ng mengeluh karena tugasnya terlalu mel�mpah. Sebenarnya, apab�la guru lebih memperhatikan murid dan bukan hanya memperhatikan pelajarannya, guru itu akan menemukan bahwa proses belajar itu lebih penting daripada bahan pelajaran yang diberikannya. Guru akan lebih efektif, apabila memberikan perhatian yang lebih besar kepada proses belajar dan proses perkembangan muridnya.

Selanjutnya, apabila hal tersebut telah disadari oleh guru, maka dia akan menyadari pula betapa pentingnya pelayanan bimbingan bagi murid yang sedang belajar. Guru akan

Page 129: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 121

menemukan bahwa pendekatan bimbingan akan meningkatkan efektivitas mengajar.

7. Mengajar bernuansa bimbingan.Murid akan berhasil dalam belajar apabila guru menerapkan prinsip-prinsip dan

memberikan bimbingan waktu mengajar. Lebih jelas bimbingan pada waktu mengajar yang dapat dilakukan oleh guru menjelaskan tujuan dan manfaat materi pelajaran, cara belajar, karakteristik mata pelajaran yang diberikan, dorongan untuk berprestasi, membantu mengatas� kesul�tan yang d�hadap� �nd�v�du, penyelesa�an tugas, merencanakan masa depan, memberikan fasilitas belajar, memberi kesempatan untuk berprestasi, dan lain-la�n.

Secara umum, bimbingan yang dapat diberikan guru sambil mengajar adalah

a. mengenal dan memaham� mur�d secara mendalam; b. member�kan perlakuan dengan memperhat�kan perbedaan �nd�v�dual; c. memperlakukan mur�d secara manus�aw�; d. member� kemudahan untuk mengembangkan d�r� secara opt�mal; dan e. menc�ptakan suasana kelas yang menyenangkan.

Suasana kelas dan proses belajar-mengajar yang menerapkan prinsip-prinsip/ bernuansa b�mb�ngan tampak sebaga� ber�kut :

b. Tec�pta �kl�m kelas yang perm�s�f, bebas dar� ketegangan dan menempatkan mur�d sebagai subjek pengajaran.

c. Adanya arahan/ orientasi agar terselenggaranya belajar yang efektif, baik dalam bidang studi yang diajarkannya, maupun dalam keseluruhan proses belajar mengajar.

d. Mener�ma dan memperlakukan mur�d sebaga� �nd�v�du yang mempunya� harga d�r� dengan memaham� kekurangan, keleb�han dan masalah-masalahnya.

e. Mempersiapkan serta menyelenggarakan proses belajar mengajar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mur�d.

f. Memb�na hubungan yang dekat dengan mur�d, mener�ma mur�d yang akan berkonsultas� dan mem�nta bantuan.

g. Guru berusaha mempelajari dan memahami murid untuk menemukan kekuatan, kelemahan, keb�asaan dan kesul�tan yang d�hadap�nya terutama dalam hubungannya dengan bidang studi yang diajarkannya.

h. Member�kan bantuan kepada mur�d yang menghadap� kesul�tan, terutama yang berhubungan dengan bidang studi yang diajarkannya.

i. Pemberian informasi tentang masalah pendidikan, pengajaran, dan jabatan/ karir.j. Memberikan bimbingan kelompok di kelas.k. Membimbing murid agar mengembangkan kebiasaan belajar yang baik.l. Member�kan layanan perba�kan bag� mur�d yang memerlukannya.m. Bekerja sama dengan guru lainnya dalam memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh

mur�d.

Page 130: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

122 Bimbingana dan Konseling

n. Member�kan umpan bal�k atas has�l evaluas�.o. Memberikan pelayanan rujukan (referal) bagi murid yang memiliki kesulitan yang

t�dak dapat d�selesa�kannya send�r�.

LATIHAN1. Coba Anda buat sebuah rancangan di kelas yang Anda ajar berdasarkan hasil

pengamatan Anda tentang karakter�st�k permasalahan mur�d (layanan b�mb�ngan dasar, layanan respons�f, perencanaan �nd�v�dual dan dukungan s�stem).

2. Coba Anda p�l�h satu permasalahan yang pal�ng perlu untuk mendapatkan b�mb�ngan kemud�an s�lahkan Anda p�l�h salah satu tekn�k/ strateg� b�mb�ngan. Ura�kan baga�mana anda melaksanakannya.

RANGKUMAN1. Struktur program b�mb�ngan perkembangan yang komprehens�f ya�tu : layanan

b�mb�ngan dasar, layanan respons�f, perencanaan �nd�v�dual dan dukungan s�stem.2. Tekn�k/ strateg� b�mb�ngan : konsel�ng �nd�v�dual, konsultas�, nas�hat, b�mb�ngan

kelompok, konseling kelompok, pengajaran remedial, mengajar dengan nuansa b�mb�ngan.

Page 131: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 123

TES FORMATIF 3

1. Layanan yang d�arahkan untuk membantu mur�d dalam mengatas� masalah-masalah yang d�hadap� pada saat �tu adalah…a. Layanan dasar b�mb�ngan. b. Layanan respons�f.c. Layanan perencanaan �nd�v�dual. d. Layanan dukungan s�stem.

2. Al�f mendatang� Ibu D�ta untuk mencer�takan permasalahan yang d�hadap�nya. Al�f berharap setelah bertemu dengan Ibu D�ta, d�a dapat memaham� permasalahan yang d�hadap�nya seh�ngga dapat menyelesa�kan masalahnya dengan segera. Keg�atan yang d�lakukan oleh Al�f dan Ibu D�ta adalah…a. Konsultas�. b. Konsel�ng Ind�v�dual. c. Pember�an Nas�hat. d. B�mb�ngan kelompok.

3. Ber�kut �n� merupakan prosedur konsel�ng kelompok dan b�mb�ngan kelompok : 1) Tahap peral�han2) Tahap pengakh�ran 3) Tahap pembentukkan 4) Tahap keg�atan Urutan yang benar adalah…a. 3,1,2,4b. 3,1,4,2c. 3,4,1,2d. 3,2,1,4

4. Layanan respons�f bers�fat…. a. Prevent�f dan kurat�fb. Afekt�f dan remed�al.c. Prevent�f dan remed�al.d. Afekt�f dan kurat�f.

5. Yang tidak termasuk tujuan konsultasi adalah…a. Memperluas layanan dar� para ahl�. b. Memperluas layanan pend�d�kan dar� guru dan adm�n�strator. c. Menggerakkan organ�sas� yang mand�r�. d. Menggerakkan layanan langsung kepada mur�d.

Page 132: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

124 Bimbingana dan Konseling

6. Strategi tindakan pengajaran remedial yang ditujukan kepada murid tertentu yang diperkirakan akan mengalami hambatan terhadap pelajaran yang akan dipenuhinya d�sebut…a. Pendekatan kurat�f. b. Pendekatan pengembangan.c. Pendekatan afekt�f.d. Pendekatan prevent�f.

7. B�mb�ngan melalu� akt�v�tas kelompok leb�h efekt�f karena…a. Dapat segera mengatas� permasalahan yang d�alam�. b. Adanya hubungan yang akrab dan d�nam�s antara mur�d dan konselor. c. Murid mampu bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambilnya. d. Memungkinkan terjadinya pertukaran pemikiran, pengalaman dan penyelesaian

masalah.

8. Ber�kut �n� merupakan karakter�st�k tekn�k b�mb�ngan yang dapat d�gunakan untuk membantu perkembangan �nd�v�du. 1) Kegiatan utama dalam keseluruhan kerangka pola layanan bimbingan belajar2) Proses keg�atannya leb�h bers�fat emos�onal. 3) Keg�atan yang secara t�dak langsung melayan� s�swa melalu� bantuan orang la�n. 4) Rangkaian kegiatan lanjutan logis dari usaha diagnostik kesulitan belajar

mengajar. Yang merupakan karakteristik teknik pengajaran remedial adalah….a. 1 dan 3.b. 2 dan 3.c. 1 dan 4d. 3 dan 4

9. Arah dar� penyelenggaraan layanan dasar b�mb�ngan adalah :a. Semua s�swa yang mempunya� masalah dan membutuhkan b�mb�nganb. Semua s�swa yang belum mengetahu� potens� yang d�m�l�k�nyac. pengembangan per�laku atau kompetens� yang harus d�kuasa� mur�d dengan

tugas perkembangannya.d. Pengembangan kemampuan untuk mengenak d�r� dan ber�nteraks� dengan orang

la�n

10. Melalu� s�stem perencanaan �nd�v�dual, mur�d dapat mempunya� kemampuan d� bawah �n�, kecual� :a. Merumuskan rencana untuk mencapai tujuan jangka pendek.b. Menganal�s�s apa kekuatan dan kelemahan d�r�nya dalam rangka pencapa�an

tujuannya.c. Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya.

Page 133: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 125

d. Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.

Cocokkan jawaban Anda dengan menggunakan kunci jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat di bagian akhir bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemud�an gunakan rumus d� bawah �n� untuk mengetahu� t�ngkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.

RUMUS

Jumlah jawaban Anda yang benar T�ngkat penguasaan = ___________________________ X 100 % 10Art� t�ngkat penguasaan yang Anda capa� :90 % - 100% : ba�k sekal�80 % - 89% : ba�k70% - 79 % : cukup < 70% : kurang

Apab�la t�ngkat penguasaan Anda telah mencapa� 80 % atau leb�h, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus ! Tetapi apabila nilai tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 3, terutama bag�an yang belum Anda kuasa�.

Page 134: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

126 Bimbingana dan Konseling

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

TES FORMATIF 11. B2. D3. C4. A5. C6. A7. D8. B9. A10. C

TES FORMATIF 21. B2. C3. A4. D5. B6. D7. C8. A9. B10. D

TES FORMATIF 31. B2. B3. B4. C5. D6. C7. D8. C9. C

Page 135: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 127

bimbingan belajaranak sd/mi 4BAHAN BELAJAR MANDIRI

Page 136: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

128 Bimbingana dan Konseling

Page 137: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 129

BIMBINGAN BELAJAR ANAK MI/SD

PENDAHULUANDalam bahan belajar mandiri ketiga ini, Anda akan diperkenalkan dengan konsep

Bimbingan Belajar di Sekolah Dasar. Pembahasan akan difokuskan pada pengertian belajar dan tujuan bimbingan belajar di SD, jenis-jenis dan identifikasi peserta didik yang diperkirakan mengalami masalah belajar, serta faktor penyebab terjadinya masalah belajar dan upaya membantu peserta didik dalam mengatasi masalah belajar.

Setelah Anda membaca bahan belajar mandiri ini, diharapkan Anda dapat :

1. Menjelaskan pengertian belajar dan tujuan bimbingan belajar di SD.2. Menyebutkan jenis-jenis belajar dan dapat mengidentifikasi peserta didik yang

diperkirakan mengalami masalah belajar.3. Menjelaskan faktor penyebab terjadinya belajar dan mengungkapkan upaya membantu

peserta didik dalam mengatasi masalah belajar.

RUANG LINGKUP MATERI 1. Pengertian belajar dan tujuan bimbingan belajar di SD.2. Jenis-jenis belajar dan dapat identifikasi peserta didik yang diperkirakan mengalami

masalah belajar, serta3. Faktor penyebab terjadinya belajar dan upaya membantu peserta didik dalam

mengatasi masalah belajar.

PETUNJUK BELAJAR Agar Anda memahami isi bahan belajar mandiri ini dengan baik, perhatikan petunjuk

ber�kut :

1. Bacalah keseluruhan isi bacaan bahasan dalam kegiatan belajar ini secara menyeluruh terleb�h dahulu.

2. Setelah itu, Anda diharapkan secara lebih cermat dan penuh perhatian mempelajari bagian demi bagian dari kegiatan belajar ini, dan bila perlu berilah tanda khusus pada bag�an yang Anda anggap pent�ng.

Page 138: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

130 Bimbingana dan Konseling

3. Apab�la ada bag�an yang t�dak atau kurang Anda mengert� maka ber�lah tanda la�n dan catat dalam buku catatan Anda untuk dapat Anda tanyakan pada waktu ada tutor�al tatap muka.

4. Buatlah kes�mpulan dalam kata-kata Anda send�r� dar� keseluruhan bahan yang Anda baca dalam bahan belajar mandiri ini.

5. Akhirnya kerjakanlah latihan dan tes formatif yang tersedia.

Page 139: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 131

PENGERTIAN BELAJAR DAN TUJUAN BIMBINGAN BELAJAR DI MI/SD

Set�ap peserta d�d�k, khususnya d� MI/SD mem�l�k� perbedaan antara satu dengan la�nnya, d� samp�ng terdapat persamaannya. Perbedaan tersebut menyangkut : kapas�tas �ntelektual, keteramp�lan, mot�vas�, perseps�, s�kap, kemampuan, m�nat, latar belakang keh�dupan dalam keluarga, dan la�n-la�n. Perbedaan �n� cenderung akan mengak�batkan adanya perbedaan pula dalam belajar setiap peserta didik, baik dalam kecepatan belajarnya maupun keberhasilan yang dicapai peserta didik itu sendiri.

Peserta d�d�k datang ke sekolah dengan harapan agar dapat meng�kut� pend�d�kan atau pembelajaran dengan baik. Tetapi tidak selamanya demikian. Ada berbagai masalah yang mereka hadap�, ba�k yang bersumber dar� ketegangan karena tugas-tugas yang diberikan, ketidakmampuan mengerjakan tugas, keinginan untuk bekerja sebaik-baiknya tetap� t�dak mampu, persa�ngan dengan teman, kemampuan dasar �ntelektual yang kurang, motivasi belajar yang lemah, kurangnya dukungan orang tua, guru yang kurang ramah, dan la�n-la�n. Masalah-masalah tersebut t�dak selalu dapat d�selesa�kan dalam situasi belajar-mengajar di kelas, melainkan memerlukan pelayanan secara khusus oleh guru di luar situasi proses pembelajaran.

Peran dan fungsi serta tanggung jawab guru di MI/SD, selain mengajar juga perlu memperhat�kan keragaman karakter�st�k per�laku peserta d�d�k sebaga� dasar penentuan jenis bantuan dan layanan dalam bimbingan belajar, baik secara individual maupun secara kelompok.

1. Pengertian Belajar

Apakah belajar itu ?Sebelum kita sampai kepada pengertian belajar, mari kita simak ilustrasi berikut ini.

1

Page 140: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

132 Bimbingana dan Konseling

Doni seorang peserta didik MI/SD kelas IV pada saat pelajaran keterampilan ia mencoba membuat pesawat terbang dar� kertas, samb�l mel�hat dan memperhat�kan tentang cara melipatnya dengan kertas yang baru saja dibagikan guru kepada seluruh peserta didik di kelas itu. Diukurnya panjang kertas sehingga terbentuk ukuran sesuai dengan gambar, d��kut�nya gar�s-gar�s l�patan yang harus d�lakukannya. Ma�nan pesawat terbang yang d�has�lkannya d�coba d�luncurkan namun ternyata t�dak mau melayang dan pesawatpun jatuh tersungkur ke lantai. Dengan penuh semangat dan perasaan tak gentar, Don� kembal� mel�hat buku tentang cara mel�pat dan mencoba kembal� membuat ma�nan pesawat terbang dar� kertas secara leb�h cermat dengan memperhat�kan ukuran kertas dan sudut l�patannya. Setelah melakukan percobaan berulang kal�, akh�rnya Don� menguasa� tekn�k pembuatan ma�nan pesawat terbang dar� kertas; d�a mampu membuat dalam berbaga� ukuran dan bentuk, bahkan sekarang �a mampu member� tahu temannya tanpa mel�hat kembal� buku.

Ilustrasi di atas, apabila dianalisis lebih mendalam menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan per�laku pada d�r� Don�. Perubahan per�laku tersebut mel�put� :

1. Pengetahuan tentang proses pembuatan ma�nan pesawat terbang dar� kertas.2. Keteramp�lan dalam cara membuat ma�nan tersebut , serta3. Menyenang� dan bers�kap pos�t�f terhadap cara-cara membuat ma�nan pesawat

terbang dar� kertas.

Mengapa pada diri Doni terjadi perubahan perilaku ketika ia beljar ? Karena Doni telah melakukan �nteraks� secara ba�k dengan l�ngkungan. Proses perubahan per�laku yang d�capa� �nd�v�du melalu� �nteraks� dengan l�ngkngannya �tulah yang d�sebut dengan belajar.

Banyak pengertian belajar yang diungkapkan oleh para ahli, namun pada dasarnya terletak pada ada-tidaknya perubahan perilaku pada diri pelajar. Pengertian belajar di antaranya dikemukakan oleh M. Surya (1986) sebagai berikut : belajar adalah suatu proses usaha yang d�lakukan �nd�v�du untuk memperoleh suatu perubahan t�ngkah laku yang baru secara keseluruhan, sebaga� has�l dar� pengalaman �nd�v�du �tu send�r� dalam �nteraks�nya dengan l�ngkungan. Perubahan tersebut akan tampak dalam penguasaan pola-pola respon baru terhadap l�ngkungan, yang berupa keteramp�lan-keteramp�lan, s�kap, kecakapan, pengetahuan, pengalaman, apres�as� dan sebaga�nya.

Untuk memperoleh pengertian belajar secara komprehensif, berikut ini akan dikemukakan beberapa prinsip belajar sebagai ciri dari perbuatan belajar. Prinsip-prinsip tersebut �alah :

1. Belajar sebagai usaha memperoleh perubahan tingkah lakuPerubahan yang terjadi dalam diri peserta didik banyak sekali baik jenis maupun

sifatnya, namun tidak setiap perubahan yang terjadi dalam diri peserta didik merupakan perubahan dalam arti belajar. Sebagai contoh, kalau tangan seorang peserta didik menjadi

Page 141: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 133

bengkok karena tertabrak mobil, perubahan itu bukan karena belajar. Ciri-ciri perubahan dalam pengertian belajar adalah sebagai berikut.

a. Perubahan yang d�sadar�. Peserta didik yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan, misalnya menyadari

pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah, keteramp�lannya bertambah, keb�asaannya bertambah, dan sebaga�nya. Jad� perubahan t�ngkah laku peserta d�d�k yang terjadi karena mabuk atau dalam keadaan tidak sadar, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar, karena peserta didik yang bersangkutan tidak menyadari akan perubahan �tu.

b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional. Perubahan yang terjadi dalam diri peserta didik berlangsung terus menerus, dinamis

dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan ber�kutnya dan akan berguna bag� keh�dupan ataupun proses ber�kutnya. J�ka seorang peserta didik belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat menulis menjadi dapat menulis. Perubahan ini berlangsung terus hingga kecakapan menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna. Ia dapat menulis indah, dapat menulis menggunakan pens�l/pulpen/sp�dol/kapur, dan sebaga�nya. D� samp�ng �tu dengan kecakapan menul�s yang telah d�m�l�k�nya �a dapat memperoleh kecakapan-kecakapan la�nnya sepert� menul�s surat, menyal�n catatan-catatan, membuat sebuah karangan atau ceritera, mengerjakan soal-soal dan sebagainya.

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. Perubahan dalam belajar senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh

sesuatu yang leb�h ba�k dar� sebelumnya. Dengan dem�k�an semak�n banyak usaha belajar itu dilakukan, semakin banyak dan semakin baik atau positif perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan send�r�nya mela�nkan harus melalu� suatu proses yakn� d�peroleh melalu� usaha peserta didik itu sendiri. Ketika peserta didik tersebut belajar, ia perlu mencari, mempertanyakan, mem�k�rkan, memband�ngkan, mend�skus�kan sesuatu yang dipelajarinya itu.

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat temporer, dan bukan karena proses kematangan, pertumbuhan atau perkembangan.

Perubahan yang bersifat sementara atau temporer yang terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, bersin, menangis, dan sebagainya, tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar. Demikian pula perubahan yang terhad� karena proses kematangan atau pertumbuhan atau perkembangan yang lebih bersifat terjadi karena dorongan dari dalam. Perubahan dalam belajar terjadi karena pengaruh atau dorongan dari luar dan disengaja. Kematangan dapat diartikan sebagai kesiapan organ fisik maupun psikhis untuk menjalankan fungsi sebagaimana mest�nya. Kematangan merupakan proses perkembangan yang bersumber dar� dalam d�r� �nd�v�du dan bukan karena pengaruh lat�han atau �ntervens� l�ngkungan. Oleh karena itu, perubahan karena kematangan bukan merupakan hasil belajar. Di dalam

Page 142: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

134 Bimbingana dan Konseling

perkembangan individu antara kematangan dan belajar ini berkembang melalui suatu proses yang kompleks, seh�ngga akh�rnya t�dak beg�tu tegas batas d� antara keduanya. Sebagai contoh, anak tidak belajar bicara sebelum dia mencapai kematangan untuk bicara; akan tetapi bahasa yang dia pelajari itu pun berkembang dari sesuatu yang d�dengarnya dar� l�ngkungan. In� berart� bahwa l�ngkunganpun turut mewarna� keteramp�lan b�cara anak.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai, benar-benar

disadari dan terarah. Misalnya seorang peserta didik belajar mengetik, sebelumnya ia sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar mengetik, atau t�ngkat kecakapan mana yang akan d�capa�nya.

2. Hasil belajar ditandai dengan perubahan seluruh aspek tingkah laku.Jika seorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah

laku secara menyeluruh dalam pengetahuan, s�kap, keb�asaan, keteramp�lan, dan sebagainya. Sebagai contoh, jika seorang anak telah belajar naik sepada motor, maka perubahan yang pal�ng tampak �alah dalam keteramp�lan na�k sepeda motor �tu. Akan tetap� �a telah mengalam� perubahan-perubahan la�nnya sepert� pemahaman tentang cara kerja sepeda motor, pengetahuan tentang jenis-jenis sepeda motor, pengetahuan tentang alat-alat sepeda motor, c�ta-c�ta untuk mem�l�k� sepeda motor yang leb�h bagus, keb�asaan members�hkan sepeda motor, dan sebaga�nya. Jad� aspek perubahan yang satu berhubungan erat dengan aspek la�nnya.

3. Belajar merupakan suatu prosesPerbuatan belajar merupakan suatu proses kegiatan, yaitu merupakan suatu

rangka�an usaha �nd�v�du yang d�lakukan secara akt�f dalam memenuh� kebutuhan untuk mencapai tujuan. Segala aspek tingkah laku merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berhubungan. Dengan demikian, belajar merupakan kegiatan yang berlangsung terus, akt�f dan bukan keadaan d�am atau pas�f.

4. Proses belajar terjadi karena ada dorongan dan tujuan yang akan dicapaiDalam proses belajar selalu ada tenaga pendorong dan ada tujuan yang akan dicapai,

dan belajar juga merupakan salah satu cara individu untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya seorang peserta didik belajar komputer karena didorong oleh kebutuhan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru harus dikerjakan dengan komputer. Dengan demikian besarnya dorongan yang dirasakan individu dan makin jelas tujuan yang akan dicapai, maka makin besar pula usaha individu untuk melakukan kegiatan belajar.

Page 143: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 135

5. Belajar merupakan bentuk pengalamanPengalaman dapat d�art�kan sebaga� suatu rangka�an �nteraks� �nd�v�du dengan

lingkungannya. Perbuatan belajar tidak dapat dipisahkan dari situasi kehidupan individu. Proses dan hasil belajar akan mewarnai dan mempengaruhi kehidupan individu. Hasil belajar yang telah dicapai individu akan menjadi atau merupakan pengalaman individu, dem�k�an pula pengalaman-pengalaman yang d�m�l�k� �nd�v�du akan menyebabkan individu itu belajar. Di sini tampak, bahwa terdapat saling terkait antara proses belajar yang d�lakukan �nd�v�du dengan pengalaman yang d�perolehnya.

2. Tujuan Bimbingan Belajar di SDIlustrasi tentang Doni, merupakan contoh proses belajar yang menghasilkan perubahan

perilaku sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Namun demikian, tidak semua peserta didik mampu belajar seperti Doni, karena tidak sedikit yang mengalami hambatan dalam belajarnya. Lebih jelasnya dapat disimak dalam ilustrasi berikut ini.

La�n halnya dengan M��ng teman sekelas Don�, pada saat membuat pesawat terbang dari kertas, ia banyak mengalami kekeliruan di samping menunjukkan ketidakmampuan pada saat mempelajari buku petunjuk tentang cara melipat, juga tidak ada keseriusan dalam menekuninya serta menunjukkan adanya sikap yang tidak senang, sehingga ia tidak dapat menyelesa�kan tugasnya dengan ba�k. Akh�rnya dengan bantuan dan b�mb�ngan guru kelasnya Miing baru mau mengerjakannya meskipun tidak bisa langsung selesai tepat pada waktunya.

Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa tidak semua peserta didik dapat mencapai tujuan atau sasaran belajar dengan cepat dan tepat. Peserta didik seperti Miing perlu memperoleh bantuan dan layanan khusus yang terencana. Bantuan tersebut d�namakan bimbingan belajar.

Merujuk kepada uraian di atas, maka dapat dikemukakan pengertian bimbingan belajar, yaitu proses bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dalam belajar sehingga setelah melalui proses perbuatan belajar mereka dapat mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan, bakat dan m�nat yang d�m�l�k�nya. Dengan kata la�n, tugas guru d� s�n� adalah membantu peserta d�d�k dalam mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan d�r�, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan, serta dalam rangka menyiapkan kelanjutan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Untuk lebih jelasnya, bimbingan belajar di MI/SD bertujuan sebagai berikut.

a. Mengembangkan sikap dan kebiasaan yang baik, terutama dalam mengerjakan tugas, mengembangkan keteramp�lan, serta dalam bers�kap terhadap guru.

b. Menumbuhkan-kembangkan disiplin belajar dan keterampilan belajar, baik secara mand�r� atau �nd�v�dual maupun berkelompok.

Page 144: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

136 Bimbingana dan Konseling

c. Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya d� l�ngkungan sekolah atau alam sek�tar untuk pengembangan pengetahuan, keteramp�lan dan pengembangan pr�bad� peserta d�d�k.

Secara operasional, bimbingan belajar di MI/SD terpadu dengan proses pembelajaran secara keseluruhan. Dengan demikian di samping peran dan fungsi serta tanggungjawab guru sebagai pengajar, kepedulian guru pun terhadap keragaman individu peserta didik merupakan hal penting sebagai dasar penentuan jenis bantuan dan layanan bimbingan belajar. Jadi, sangat mungkin guru dituntut memberikan pelayanan kepada peserta didik secara �nd�v�du atau perorangan, d� samp�ng memperhat�kan kelompok kelas secara keseluruhan.

Dalam melakukan bimbingan belajar, terkait erat dengan kriteria keberhasilan belajar peserta didik. Untuk mengatahui apakah peserta didik telah berhasil atau belum dalam belajarnya, guru seyogyanya mampu melakukan evaluasi (penilaian) berdasarkan orientasi (tinjauan) atau rujukan yang digukannya secara tepat. Berdasarkan hasil evaluasi (penilaian) sesuai dengan rujukan yang digunakan tersebut akan ditemukan kualifikasi-kualifikasi peserta didik seperti beeikut ini.

a. Tujuan yang sesuai dengan rumusan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) yang d�dasarkan pada penggunaan criterion referenced evaluation (CRE) atau pen�la�an acuan patokan (PAP), maka akan ditemukan kualifikasi peserta didik sebagai ber�kut.1) Peserta didik yang benar-benar dapat dinilai sebagai menguasai pelajaran seperti

yang ditunjukkan oleh angka prestasi belajarnya yang tinggi atau berada di atas batas lulus (qualified students).

2) Peserta didik yang dapat dinilai sebagai cukup menguasai pelajaran seperti yang ditunjukkan oleh angka prestasi belajar nya yang sedang (relatively qualified students).

3) Peserta didik dapat dinilai sebagai tidak atau belum menguasai pelajaran seperti yang ditunjukkan oleh angka nilai prestasi belajarnya yang berada dibawah ukuran batas lulus (unqualified students).

b. Kapasitas (tingkat kecerdasan dan bakat) peserta didik itu sendiri untuk belajar dalam bidang studi tertentu, akan ditemukan kualifikasi peserta didik sebagai ber�kut.1) Peserta didik yang prestasi belajarnya lebih tinggi dari apa yang diperkirakan

berdasarkan hasil tes kemampuan belajarnya (overachievers atau peserta d�d�k sukses).

2) Peserta didik yang prestasi belajarnya memang sesuai dengan apa yang diperkirakan berdasarkan tes kemampuan belajarnya (estimated, predicted atau

Page 145: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 137

peserta didik wajar). 3) Peserta didik yang prestasi belajarnya ternyata lebih rendah dari apa yang

diperkirakan berdasarkan hasil tes kemampuan belajarnya (underachievers atau peserta d�d�k gagal).

c. Berdasarkan waktu yang ditetapkan (time allowed) untuk menyelesa�kan sesuatu program belajar, maka akan ditemukan kualifikasi peserta didik sebagai berikut.1) Peserta didik yang ternyata dapat menyelesaikan pelajaran atau pekerjaan lebih

cepat dari waktu yang disediakan untuk menyelesaikan pelajaran tersebut (rapid learners atau peserta d�d�k cepat).

2) Peserta didik yang dapat menyelesaikan pelajaran atau pekerjaan memang tepat sesua� dengan waktu yang telah d�alokas�kan (normal learners atau peserta d�d�k normal).

3) Yang ternyata tidak dapat menyelesaikan pelajaran atau pekerjaan berdasarkan waktu yang telah d�tetapkan (slow learners atau peserta d�d�k lambat).

d. Dengan menggunakan norm referenced evaluation (NRE) atau pen�la�an acuan norma (PAN), dalam hal �n� prestas� seorang peserta d�d�k d�band�ngkan dengan prestas� peserta d�d�k la�nnya (ba�k temannya sekelompok d� tempat yang sama maupun d� tempat la�n), maka akan d�temukan kategor�sas� peserta d�d�k sebaga� ber�kut.1) Peserta didik yang prestasi belajarnya selalu berada di atas nilai rata-rata prestasi

kelompoknya (higher groups atau peserta d�d�k unggul).2) Peserta didik yang prestasi belajarnya selalu di sekitar rata-rata (mean) dar�

kelompoknya (averages atau peserta d�d�k papak).3) Peserta didik yang prestasi belajarnya selalu berada di bawah nilai rata-rata

prestas� kelompoknya (lower-groups atau peserta d�d�k asor).

Dari kriteria keberhasilan belajar peserta didik di atas, hendaknya guru memperoleh gambaran tentang peserta d�d�k yang termasuk kepada kelompok syarat berhas�l (na�k kelas atau lulus), cukup berhasil, dan kelompok yang tidak berhasil di dalam belajarnya. Kelompok peserta didik yang tidak atau belum berhasil dalam belajarnya itu perlu mendapatkan pelayanan bimbingan belajar, sebelum pada akhirnya diputuskan harus mengulang program pelajaran kelas yang sama atau tidak naik kelas, harus dikeluarkan dar� sekolah atau drop out. Dengan dem�k�an, guru d�harapkan berupaya dan leb�h teramp�l dalam menangan� peserta d�d�k-peserta d�d�k, khususnya bag� mereka yang benar-benar memerlukan perhatian khusus dalam proses pembelajarannya sehari-hari, ya�tu :

1) Peserta didik yang tidak atau belum menguasai pelajaran angka nilai prestasi belajarnya yang berada dibawah ukuran batas lulus (unqualified students).

Page 146: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

138 Bimbingana dan Konseling

2) Peserta didik yang prestasi belajarnya lebih rendah dari apa yang diperkirakan berdasarkan hasil tes kemampuan belajarnya (underachievers atau peserta d�d�k gagal).

3) Peserta didik yang ternyata tidak dapat menyelesaikan pelajaran atau pekerjaan berdasarkan waktu yang telah d�tetapkan (slow learners atau peserta d�d�k lambat).

4) Peserta didik yang prestasi belajarnya selalu berada di bawah nilai rata-rata prestasi kelompoknya (lower-groups atau peserta d�d�k asor).

LATIHANUntuk memperdalam pemahaman Anda mengena� mater� d� atas, s�lahkan Anda

mengerjakan latihan berikut ini :

1. Menyebutkan dengan kata-kata sendiri definisi belajar !2. Menguraikan disertai contoh-contoh prinsip-prinsip perbuatan belajar !3. Menjelaskan pengertian dan tujuan bimbingan belajar di MI/SD !4. Mengidentifikasi peserta didik yang termasuk ke dalam peserta didik yang bermasalah

dalam belajar baik berdasarkan pencapaian tujuan belajar (TPK), kapasitas, waktu yang d�tetapkan, dan kemampuan kelompok.

RANGKUMAN1. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan t�ngkah laku yang baru secara keseluruhan, sebaga� has�l dar� pengalaman �nd�v�du �tu send�r� dalam �nteraks�nya dengan l�ngkungan. Perubahan tersebut akan nampak dalam penguasaan pola-pola respons baru terhadap l�ngkungan, yang berupa keteramp�lan-keteramp�lan, s�kap, kecakapan, pengetahuan, pengalaman, apres�as� dan sebaga�nya.

2. Bimbingan belajar, yaitu proses bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dalam belajar, sehingga setelah melalui proses perbuatan belajar mereka dapat mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya.

3. Peserta didik-peserta didik yang bemasalah dalam belajar dapat diidentifikasi melalui keberhasilan pencapaian tujuan belajar (TPK), kapasitas, waktu yang ditetapkan, dan kemampuan kelompok.

Page 147: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 139

TES FORMATIF 1

1. Pengertian belajar banyak diungkapkan oleh beberapa ahl�. Akan tetap�, pada dasarnya inti dari belajar adalah…A. perubahan fisik; B. perubahan per�laku; C. perubahan pengalaman; D. perubahan kematangan.

2. Berikut dikemukakan prinsip-prinsip perubahan dalam belajar, kecuali...A. perubahan sebaga� ak�bat dar� proses kematangan; B. perubahan yang d�sadar�;C. perubahan bers�fat kont�nu dan fungs�onal;D. perubahan bers�fat pos�t�f dan akt�f.

3. Kesiapan organ fisik maupun psikis untuk menjalankan fungsi sebagaimana mestinya d�sebut…A. per�laku �nst�nkt�f; B. per�laku keadaan sementara; C. kematangan; D. kesiapan fisik.

4. Tom� berhas�l terp�l�h sebaga� peserta d�d�k teladan d� t�ngkat Kota. Prestas� tersbeut memang layak d�sandang Tom� karena d�a merupakan peserta d�d�k yang memang benar-benar menguasai pelajaran dan selalu mendapat nilai yang tinggi. Melihat hal tersebut, Tom� termasuk …A. peserta d�d�k sukses (over achievers); B. peserta d�d�k unggul (qualiafied students); C. peserta d�d�k Cepat (rapid learner);D. peserta didik wajar (estimated).

5. Yang tidak termasuk ciri perubahan yang merupakan perilaku hasil belajar adalah…A. perubahan �tu pos�t�f; B. perubahan �tu d�sadar�;C. perubahan �tu efekt�f; D. perubahan �tu kebetulan.

6. D� kelas, Melly dan Ranum merupakan peserta d�d�k yang senant�asa t�dak dapat menyelesaikan pekerjaan atau pelajarannya berdasarkan waktu yang telah ditetapkan. Mel�hat hal tersebut, Melly dan Ranum termasuk peserta d�d�k…A. peserta d�d�k gagal (under achievers);

Page 148: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

140 Bimbingana dan Konseling

B. peserta d�d�k asor (unqualiafied students); C. peserta d�d�k papak (average);D. peserta d�d�k lambat (slow learners).

7. Peserta d�d�k-peserta d�d�k yang termasuk kategor� peserta d�d�k lambat, peserta d�d�k asor (lower groups) maupun peserta d�d�k gagal (underachievers) seba�knya d�ber�kan bantuan dan layanan khusus terencana ya�tu…A. b�mb�ngan kar�r;B. b�mb�ngan sos�al-pr�bad�; C. bimbingan belajar; D. b�mb�ngan n�la�.

8. Untuk melihat kriteria keberhasilan belajar peserta didik, maka guru seyogyanya melakukan hal ber�kut �n�, ya�tu…A. melakukan evaluas�; B. melakukan d�agnos�s; C. melakukan identifikasi masalah;D. melakukan b�mb�ngan.

9. Ada beberapa tujuan bimbingan belajar di SD, di antaranya ialah….A. mengarahkan peserta d�d�k untuk dapat mengamb�l keputusan yang tepat;B. pengembangan sikap dan kebiasaan yang baik, terutama dalam mengerjakan

tugas, mengembangkan keteramp�lan dan bers�kap kepada guru;C. memberikan informasi sesuai dengan apa yang dibutuhkan objek bimbingan;D. proses bantuan untuk mengarahkan d�r� peserta d�d�k.

10. Pola respon yang dibawa sejak lahir dan sudah dimiliki individu secara relatif sempurna d�sebut…A. per�laku keadaan sementara;B. per�laku �nst�nkt�f;C. per�laku manus�aw�;D. perilaku ajeg.

Page 149: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 141

BALIKAN DAN TINDAK LANJUTCocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif yang ada pada

bagian belakang bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus d� bawah �n� untuk mengetahu� t�ngkat penguasaan Anda terhadap mater� Kegiatan Belajar 1.

RUMUS

Jumlah Jawaban Anda yang benar

Tingkat Penguasaan = —————————————— x 100 %

10

Makna T�ngkat Penguasaan: 90%-100% = Ba�k Sekal�; 80 % - 89 % = Ba�k; 70 % - 79 % = Cukup; dan < 69 % = Kurang.

Kalau Anda mencapa� t�ngkat penguasaan 80 % ke atas, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus ! Akan tetapi, apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum Anda kuasa�.

Page 150: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

142 Bimbingana dan Konseling

Page 151: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 143

JENIS-JENIS MASALAH BELAJAR DAN IDENTIFIKASI PESERTA DIDIK YANG DIPERKIRAKAN

MENGALAMI MASALAH BELAJAR

1. Jenis-Jenis Masalah BelajarSebelum dikemukakan jenis-jenis masalah belajar yang dialami oleh peserta didik MI/

SD, terlebih dahulu akan dijelaskan apa yang dimaksud dengan masalah belajar. Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh peserta didik dan menghambat kelancaran proses belajarnya. Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan yang dimilikinya dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar t�dak hanya d�alam� oleh peserta d�d�k-peserta d�d�k yang rendak kemampuan dalam belajarnya, akan tetapi dapat juga menimpa peserta didik-peserta didik yang pandai atau cerdas.

Merujuk kepada pengertian masalah belajar di atas serta terhadap kriteria keberhasilan belajar peserta didik yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, maka jenis-jenis masalah belajar di MI/SD dapat dikelompokkan kepada peserta didik-peserta d�d�k yang mengalam� hal-hal ber�kut.

a. Keterlambatan akadem�k, ya�tu keadaan peserta d�d�k yang d�perk�rakan mem�l�k� �ntelegens� yang cukup t�ngg�, tetap� t�dak dapat memanfaatkannya secara opt�mal, sehingga menunjukkan prestasi belajarnya yang berada di bawah kemampuannya (underacievers).

b. Keterlambatan dalam belajar, yaitu keadaan peserta didik yang memiliki bakat akadem�k yang cukup t�ngg� atau mem�l�k� IQ 130 atau leb�h, tetap� mas�h memerlukan tugas-tugas khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajarnya yang amat t�ngg�.

c. Sangat lambat dalam belajar (slow leanners), ya�tu keadaan peserta d�d�k yang mem�l�k� bakat akadem�k yang kurang memada� dan perlu d�pert�mbangkan untuk mendapat pendidikan atau pembelajaran khusus.

2

Page 152: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

144 Bimbingana dan Konseling

d. Kurang motivasi dalam belajar, yaitu keadaan peserta didik yang kurang bersemangat dalam belajar, mereka seolah-olah tampak jera dan malas.

e. Bersikap dan memiliki kebiasaan buruk dalam belajar, yaitu kondisi peserta didik yang kegiatannya atau perbuatan belajarnya sehari-hari antagonistik dengan yang seharusnya, sepert� suka menunda-nunda tugas, mengulur-ulur waktu, membenc� guru, t�dak mau bertanya untuk hal-hal yang t�dak d�ketahu�, dsb.

f. Ser�ng t�dak sekolah, ya�tu peserta d�d�k-peserta d�d�k yang ser�ng t�dak had�r atau menderita sakit dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga kehilangan sebagian besar kegiatan belajarnya.

Has�l penel�t�an Pray�tno d� Padang (Ded� Supr�ad�, 1997) mengungkapkan masalah-masalah yang dihadapi peserta didik-peserta didik SD. Sejumlah 50 item atau jenis masalah, terdapat sepuluh masalah utama yang d�hadap� peserta d�d�k-peserta d�d�k SD d� Kota Padang, dar� sebanyak t�ga kelompok peserta d�d�k yang d�tel�t�, ya�tu :

1. Peserta d�d�k-peserta d�d�k SD PPSP IKIP Padang – ket�ka �tu – dengan sampel 220 kelas IV dan kelas V.

2. SD-SD Neger� Kodya Padang non-PPSP kelas IV, V dan VI dengan sampel 243 (d�lakukan tahun 1981).

3. SD Neger� d� Kodya Padang kelas IV, V dan VI dengan sampel 926 peserta d�d�k.

Kesepuluh masalah utama yang d�hadap� peserta d�d�k-peserta d�d�k SD d� Kota Padang dapa d�l�hat pada tabel ber�kut :

Tabel 1SEPULUH MASALAH UTAMA YANG DIHADAPI PESERTA DIDIK-PESERTA DIDIK SD

DI KOTA PADANG(dalam %)

NO. JENIS MASALAH

KELOMPOK

SAMPEL

I II III

1 Ingin mengetahui tentang sekolah lanjutan 65 89 96

2 Takut berb�cara d� muka kelas 30 40 40

3 Khawat�r t�nggal kelas 80 85 76

4 Mengalam� kesul�tan berh�tung 37 74 60

5 Pemalu 36 65 46

6 Sering diejek/ditertawakan oleh teman 24 28 44

7 Kawan-kawan banyak yang nakal 31 53 45

8 Ser�ng sak�t 23 26 29

9 Memerlukan bantuan dalam belajar 39 16 37

10 Termasuk anak kurang panda� 35 60 54

Page 153: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 145

Peserta d�d�k-peserta d�d�k sepert� d� atas, perlu mendapat bantuan dar� guru agar mereka dapat melaksanakan kegiatan belajar secara baik dan terarah. Masalah-masalah tersebut tidak selalu dapat (harus) diselesaikan dalam situasi belajar-mengajar di kelas, mela�nkan memerlukan pelayanan secara khusus oleh guru d� luar s�tuas� proses pembelajaran.

2. Identifikasi Peserta didik yang Diperkirakan Mengalami Masalah BelajarPeserta didik yang mengalami masalah belajar, dapat diidentifikasi melalui tes hasil

belajar, tes kemampuan dasar, skala pengungkapan sikap dan kebiasaan belajar.

a. Tes Hasil Belajar. Tes hasil belajar adalah alat yang disusun untuk mengungkapkan sejauh mana peserta

didik telah mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang ditetapkan sebelumnya. Peserta didik-peserta didik dikatakan telah mencapai tujuan pembelajaran apabila dia telah menguasai sebagian besar materi yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Ketentuan ini merupakan penerapan dari sistem belajar tuntas (mastery learning) yang d�dasarkan pada asums� bahwa set�ap peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai yang diharapkan jika diberi waktu yang cukup dan bimbingan yang memadai untuk mempelajari bahan yang disajikan. Tingkat penguasaan bahan atau materti pembelajaran ditentukan dengan menetapkan patokan atau kr�ter�a, ya�tu persentase m�n�mal yang harus d�capa� oleh peserta d�d�k yang belum menguasai bahan pembelajaran sesuai dengan patokan atau kriteria yang ditetapkan, dikatakan sebagai peserta didik yang belum menguasai tujuan pengajaran. Peserta d�d�k yang sepert� �n� d�golongkan sebaga� peserta d�d�k yang mengalam� masalah belajar dan memerlukan bantuan khusus, sedangkan peserta didik yang sudah menguasai secara tuntas semua bahan-bahan yang disajikan sebelum batas waktu yang d�tetapkan berakh�r, d�golongkan sebaga� peserta d�d�k yang sangat cepat dalam belajar. Mereka ini patut untuk mendapatkan pelajaran tambahan.

b. Tes Kemampuan Dasar Set�ap peserta d�d�k mempunya� kemampuan dasar atau kecerdasan tertentu.

T�ngkat kemampuan dasar �n� b�asanya d�ukur atau d�ungkap dengan menggunakan tes kecerdasan yang sudah baku. D�asums�kan bahwa anak normal, mem�l�k� t�ngkat kecerdasan (IQ) antara 90-109. Has�l yang d�capa� peserta d�d�k hendaknya dapat mencerm�nkan t�ngkat kemampuan yang d�m�l�k�nya. Peserta d�d�k yang kemampuan dasarnya tinggi akan mencapai hasil belajar yang tinggi pula. Bilamana seseorang peserta didik mencapai hasil belajar lebih rendah dari tingkat kecerdasan yang d�m�l�k�nya, maka peserta d�d�k yang bersangkutan d�golongkan sebaga� yang mengalami masalah belajar.

Page 154: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

146 Bimbingana dan Konseling

c. Skala Sikap dan Kebiasaan Belajar Sikap dan kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor yang penting dalam belajar.

Sebagian dari hasil belajar peserta didik ditentukan oleh sikap dan kebiasaan yang ditunjukkan oleh peserta didik pada saat belajar. Kebiasaan belajar menunjuk pada bentuk dan pola per�laku yang d�tamp�lkan secara terus-menerus oleh peserta d�d�k dalam belajar.

Sebagian dari sikap dan kebiasaan belajar peserta didik, dapat diketahui melalui pengamatan yang dilakukan di dalam kelas. Misalnya, dalam hal mengerjakan tugas-tugas, membaca buku, membuat catatan dan keg�atan-keg�atan la�n yang berhubungan dengan belajar peserta didik. Tetapi pengamatan biasanya terbatas pada sikap dan keb�asaan yang d�ter�ma oleh alat �ndera. Untuk mengungkapkan s�kap dan keb�asaan yang leb�h luas telah d�kembangkan beberapa alat berupa ”skala s�kap dan keb�asaan belajar”. Alat ini akan dapat mengungkapkan derajat cara peserta didik mengerjakan tugas-tugas sekolah, sikap terhadap guru, sikap dalam menerima pelajaran dan kebiasaan dalam melaksanakan kegiatan belajar.

Dengan memperhatikan sikap dan kebiasaan belajar peserta didik akan dapat diketahui bahwa peserta didik-peserta didik yang sikap dan kebiasaan belajarnya sudah memadai dan perlu terus d�pertahanan serta peserta d�d�k-peserta d�d�k yang memerlukan bantuan khusus dalam meningkatkan sikap dan kebiasaan belajarnya yang baik.

LATIHANUntuk memperdalam pemahaman Anda mengena� mater� d� atas, s�lahkan Anda

mengerjakan latihan berikut ini :

1. Deskripsikan jenis-jenis masalah belajar yang dialami oleh peserta didik SD.2. Dengan cara apa Anda dapat mengidentifikasi peserta didik yang diperkirakan

mengalami kesulitan belajar !

RANGKUMAN1. Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh peserta didik dan

menghambat proses belajar, baik dari dirinya maupun lingkungannya.2. Jenis-jenis masalah belajar di MI/SD berupa keterlambatan akademik, keterlambatan

dalam belajar, sangat lambat dalam belajar, kurang motivasi dalam belajar, sikap dan kebiasaan yag buruk dalam belajar, sering tidak sekolah, dan lain-lain.

3. Identifikasi peserta didik yang diperkirakan mengalami masalah belajar dapat melalui tes hasil belajar, tes kemampuan dasar, skala pengungkapan sikap dan kebiasaan belajar.

Page 155: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 147

TES FORMATIF 2

1. Apabila seorang peserta didik terhambat kelancaran proses belajar, maka ia mengalam�….a. Gangguan kejiwaanb. Gangguan fisikc. Masalah belajard. Masalah ekonom�

2. Dibawah ini ada beberapa tes yang dapat mengidentifikasi peserta didik yang mengalami masalah belajar, diantaranya:1) tes hasil belajar2) tes kesehatan3) tes kemampuan dasar4) skala pengungkapan sikap dan kebiasaan belajardari option di atas, jawaban yang tepat adalah….a. 1,2,3a. 1,3,4b. 2,3,4c. 1,2,4

3. Tes IQ termasuk ke dalam tes….a. Tes hasil belajarb. Tes kesehatanc. Tes kemampuan dasard. Skala pengungkapan sikap dan kebiasaan belajar

4. Keadaan peserta d�d�k yang d�perk�rakan mem�l�k� �ntelegens� yang t�ngg�, tetap� t�dak dapat memanfaatkannya secara opt�mal, termasuk ke dalam kelompok peserta d�d�k yang mengalam�…a. Keterlambatan akadem�kb. Sangat lambat dalam belajarc. Keterlambatan dalam belajard. Kurang motivasi dalam belajar

5. Berikut ini merupakan contoh masalah belajar yang dialami oleh peserta didik : 1) R�na sudah lama t�dak sekolah karena mender�ta sak�t keras. 2) Drian lebih memilih bolos, daripada harus belajar matematika di jam terakhir. 3) Deri sering terlambat datang ke sekolah karena letak rumahnya jauh dari

sekolah

Page 156: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

148 Bimbingana dan Konseling

Peserta didik yang memiliki masalah karena kurangnya motivasi dalam belajar adalah…

a. R�na.b. Dr�an. c. Der�. d. R�na, Dr�an dan Der�.

6. Setiap peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai yang diharapkan jika diberi waktu yang cukup dan bimbingan yang memadai untuk mempelajari bahan yang disajikan. Hal ini merupakan asumsi dari….a. Learning funb. Basic learningc. Kebiasaan belajard. Mastery learning

7. Peserta d�d�k yang suka menunda-nunda tugas, mengulur-ngulur waktu, membenc� guru, dapat d�kelompokkan kepada peserta d�d�k yang mengalam�….a. keterlambatan akadem�kb. Bersikap dan kebiasaan buruk dalam belajarc. keterlambatan dalam belajard. kurang motivasi dalam belajar

8. Alat yang dapat mengungkapkan derajat sikap peserta didik terhadap guru dan sikap peserta didik dalam menerima pelajaran adalah…a. Skala pen�la�an. b. Skala s�kap. c. Catatan Anekdot.d. Angket.

9. Berdasarkan tes hasil belajar, bila seorang anak digolongkan sebagai peserta didik yang sangat cepat dalam belajar, maka jenis bantuan yang patut didapatkan oleh peserta d�d�k tersebut adalah…a. Mendapatkan pengajaran remedial. b. Mendapatkan pelajaran tambahan. c. Mendapatkan bantuan khusus. d. T�dak mendapatkan bantuan apapun.

10. Peserta d�d�k d�katakan gagal kalau yang bersangkutan t�dak berhas�l mencapa� tingkat penguasaan yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan pada tingkat pelajaran berikutnya, dapat digolongkan ke dalam….a. Pengulang/repeatersb. Peserta d�d�k lambat/lower group

Page 157: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 149

c. Peserta d�d�k asor/unqualiafied students)d. Slow learners

BALIKAN DAN TINDAK LANJUTCocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif yang ada pada

bagian belakang bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus d� bawah �n� untuk mengetahu� t�ngkat penguasaan Anda terhadap mater� Kegiatan Belajar 2.

RUMUS

Jumlah Jawaban Anda yang benarTingkat Penguasaan = —————————————— x 100 % 10

Makna T�ngkat Penguasaan: 90%-100% = Ba�k Sekal�; 80 % - 89 % = Ba�k; 70 % - 79 % = Cukup; dan < 69 % = Kurang.

Kalau Anda mencapa� t�ngkat penguasaan 80 % ke atas, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus ! Akan tetapi, apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum Anda kuasa�.

Page 158: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

150 Bimbingana dan Konseling

Page 159: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 151

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA MASALAH BELAJAR DAN UPAYA MEMBANTU PESERTA DIDIK DALAM

MENGATASI MASALAH BELAJAR

1. Faktor Penyebab terjadinya Masalah Belajar.Pada dasarnya dari setiap jenis masalah, khususnya dalam masalah belajar peserta

d�d�k d� MI/SD, cenderung bersumber dar� faktor-faktor yang melatarbelakang� (penyebabnya). Setelah guru mengetahu� s�apa peserta d�d�k yang bermasalah dalam belajar serta jenis masalah apa yang dihadapinya selanjutnya guru dapat melaksanakan tahap berikutnya, yaitu mencari atau mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya masalah yang dialami peserta didiknya dalam belajar tersebut. Meskipun dalam hal ini seorang guru tidak mudah menentukan sebab-sebab terjadinya masalah yang sesungguhnya, karena masalah belajar cenderung sangat kompleks. Kompleksitas masalah peserta didik dalam pembelajaran di MI/SD dapat dijelaskan sebagai berikut.

Pertama, masalah belajar yang sama dapat timbul oleh berbagai sebab yang berlainan. Suatu masalah belajar yang sama dialami oleh dua orang peserta didik atau lebih, belum tentu d�sebabkan oleh faktor yang sama. M�salnya : Tut� dan An� adalah peserta d�d�k kelas III, t�dak mampu membaca dengan ba�k dan benar seluruh bacaan yang d�ber�kan gurunya. Tut� d�sebabkan mender�ta gangguan pengl�hatan, sedangkan An� cenderung d�sebabkan t�dak menguasa� tata bahasa yang benar. Dalam kasus �n� kedua-duanya sama mengalami masalah belajar dalam ”membaca”, tetapi faktor penyebabnya berlainan.

Kedua, dar� sebab yang sama dapat t�mbul masalah yang berla�nan. Ser�ngkal� suatu kond�s� yang sama d�m�l�k� oleh beberapa orang peserta d�d�k, namun men�mbulkan masalah-masalah yang berla�nan pada mas�ng-mas�ng �nd�v�du. M�salnya : Soleh dan Tono peserta d�d�k kelas VI, sama-sama berasal dar� l�ngkungan keluarga ekonom� rendah. Pengaruh dar� keadaan tersebut, bag� Soleh mempunya dampak yang pos�t�f karena set�ap mengikuti pelajaran di kelas, selalu menunjukkan perhatian, sikap dan disiplin belajar yang tinggi. Ia pun menunjukkan perilaku yang tidak banyak membuang-buang waktu untuk kegiatan yang kurang bermanfaat. Prestasi belajarnya termasuk kepada kelompok

3

Page 160: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

152 Bimbingana dan Konseling

yang berhasil di kelasnya. Sedangkan bagi Tono, nampak menunjukkan sebaliknya, ia tidak mampu belajar dengan baik, tampak kurang konsentrasi dan tidak bersemangat dalam belajar, sehingga prestasi belajarnya pun berada di bawah rata-rata kelasnya.

Ketiga, sebab-sebab masalah belajar dapat saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain. Kadang-kadang masalah belajar yang dihadapi oleh seorang peserta didik tidak timbul dari satu sebab saja, melainkan dapat timbul dari berbagai sebab yang sal�ng berhubungan antara satu dengan yang la�n. M�salnya : Marn� seorang peserta d�d�k kelas V, memiliki kelainan fisik. Kondisi yang dimilikinya itu menimbulkan tanggapan dari orang-orang lain (terutama teman sekelasnya), sehingga bagi Marni menjadi rasa rendah d�r�. Dar� rasa rendah d�r� �tu, cenderung dapat menyebabkan Marn� mengalam� masalah belajar.

Pada garis besarnya sebab-sebab timbulnya masalah belajar pada peserta didik d�kelompokkan ke dalam dua kategor�, ya�tu :

a. Faktor-faktor �nternal (faktor-faktor yang berada atau bersumber dar� dalam d�r� peserta d�d�k �tu send�r�), antara la�n :

1) Gangguan secara fisik, seperti a) Suatu pusat sususan syaraf �dak berkembang secara sempurna karena luka atau

cacat, atau sak�t seh�ngga membawa gangguan emos�onal.b) Panca �ndra mungk�n berkembang kurang sempurna atau sak�t/rusak seh�ngga

menyul�tkan proses �nteraks� secara efekt�f.c) Ketidakseimbangan perkembangan dan reproduksi serta berfungsinya kelenjar-

kelenjar tubuh yang sering membawa kelainan-kelainan perilaku (kurang terkoord�nas�kan dan sebaga�nya).

d) Cacat tubuh atau pertumbuhan yang kurang sempurna, organ dan anggota-anggota badan (kak�, tangan, dan sebaga�nya) ser�ng pula membawa ket�dakstab�lan mental dan emos�onal.

e) Penyakit menahun (asma dan sebagainya) menghambat usaha-usaha belajar secara opt�mal.

2) Kelemahaman-kelemahan secara mental (baik kelemahan yang dibawa sejak lahir maupun karena pengalaman) yang sukar d�atas� oleh �nd�v�du yang bersangkutan dan juga oleh pendidikan, antara lain :a) Kelemahan mental (taraf kecerdasannya cenderung kurang atau rendah).b) Tampaknya sepert� kelemahan mental, tetap� sebenarnya kurang m�nat,

keb�mbangan, kurang usaha, akt�v�tas yang t�dak terarah, kurang semangat (kurang g�z�, kelelahan, dan sebaga�nya), kurang menguasa� keteramp�lan dan kebiasaan fundamental dalam belajar.

3) Kelemahan emos�onal, antara la�n :

Page 161: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 153

a) Terdapatnya rasa t�dak aman (insecurity).b) Penyesua�an d�r� yang salah (maladjusment) terhadap orang-orang, s�tuas�, dan

tuntutan-tuntutan tugas dan l�ngkungannya.c) Tercekam rasa phob�a (takut, benc� dan ant�pat� yang t�dak beralasan), mekan�sme

pertahanan d�r�.d) Ket�dakmatangan (immaturity).

4) Kelemahan-kelemahan yang d�sebabkan oleh keb�asaan dan s�kap-s�kap yang salah, antara la�n :a) Tidak menentu dan kurang menaruh perhatian terhadap pekerjaan-pekerjaan

atau tugas-tugas sekolah.b) Banyak melakukan aktivitas yang bertentangan dan tidak menunjang pekerjaan

atau tugas-tugas sekolah, menolak atau malas belajar.c) Kurang mem�l�k� keberan�an, gagal atau kurang mampu untuk berusaha

memusatkan perhat�an.d) Kurang kooperatif dan menghindari tanggung jawab.e) Malas dan tidak bernafsu/bersemangat untuk belajar.f) Sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran.g) Nervous/cemas dalam belajar.

5) T�dak mem�l�k� keteramp�lan-keteramp�lan dan pengetahuan dasar yang d�perlukan, sepert� :a) Ket�dakmampuan membaca, berh�tung, kurang menguasa� pengetahuan dasar

untuk suatu b�dang stud� yang sedang d��kut�nya secara sekuens�al (men�ngkat dan berurutan).

b) Memiliki kebiasaan belajar dan cara bekerja yang salah.

b. Faktor-faktor eksternal/faktor-faktor yang t�mbul dar� luar d�r� �nd�v�du (s�tuas� sekolah dan masyarakat), antara la�n :a) Kur�kulum yang seragam (uniform), bahan dan buku-buku (sumber) yang t�dak

sesua� dengan t�ngkat-t�ngkat kematangan dan perbedaan-perbedaan �nd�v�du.b) Ketidaksesuaian standar administrasif (sistem pengajaran), penilaian, pengelolaan

kegiatan dan pengalaman pembelajaran, dan sebagainya.c) Terlalu berat beban belajar peserta didik dan atau mengajar guru.d) Terlalu besar propors� peserta d�d�k dalam kelas, terlalu banyak menuntut

keg�atan d� luar, dan sebaga�nya.e) Terlalu ser�ng p�ndah sekolah atau program, t�nggal kelas, dan sebaga�nya.f) Kelemahan dari sistem pembelajaran pada tingkat-tingkat pendidikan (dasar/

asal) sebelumnya.g) Kelemahan yang terdapat dalam kond�s� rumah tangga (pend�d�kan, status sos�al

Page 162: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

154 Bimbingana dan Konseling

ekonom�, keutuhan keluarga, besarnya anggota keluarga, trad�s� dan kultur keluarga, ketenteraman dan keamanan sos�al-ps�kolog�s dan sebaga�nya.

h) Terlalu banyak kegiatan di luar jam pelajaran sekolah atau terlalu banyak terlibat dalam keg�atan ekstrakur�kuler.

�) Kekurangan g�z�.

2. Upaya membantu peserta didik dalam Mengatasi Masalah BelajarPeserta didik yang mengalami masalah belajar perlu mendapatkan bantuan agar

masalahnya t�dak berlarut-larut yang nant�nya dapat mempengaruh� proses perkembangan peserta d�d�k. Beberapa upaya yang dapat d�lakukan d� antaranya :

a. Pengajaran Perbaikan Pengajaran perbaikan (remedial teaching) merupakan suatu bentuk pengajaran

yang bersifat menyembuhkan atau memperbaiki yang membuat proses pemebelajaran menjadi lebih baik. Pengajaran perbaikan merupakan bentuk khusus pembelajaran yang d�maksudkan untuk menyembuhkan atau memperba�k� ba�k proses maupun hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik. Pengajaran perbaikan dapat dilakukan kepada perseorangan atau sekelompok peserta didik yang menghadapi masalah belajar, sehingga mampu memperbaiki kesalahan dalam proses dan hasil belajar mereka. Melalui pengajaran perbaikan tersebut, peserta didik akan terbantu dalam memperbaiki proses belajarnya, sehingga berdampak pada perubahan/perbaikan hasil belajarnya.

Dibanding dengan pengajaran biasa, pengajaran perbaikan sifatnya lebih khusus, karena bahan, metode dan pelaksanaannya disesuaikan dengan jenis, sifat dan latar belakang masalah/kesulitan yang dihadapi peserta didik. Di samping itu, bekerja atau penyelenggaraan pembelajaran dengan peserta didik-peserta didik yang menghadapi masalah belajar banyak sedikitnya berbeda dengan pembelajaran bagi peserta didik yang mengikuti pelajaran di kelas biasa. Kalau di dalam kelas biasa unsur emosional peserta didik tidak beritu menonjol, sedangkan di kelas peserta didik yang sedang mengalami masalah belajar justru sebaliknya, ia mungkin dihinggapi perasaan takut, cemas, tidak tentram, b�ngung, b�mbang, dsb.

b. Kegiatan Pengayaan Kegiatan pengayaan merupakan suatu bentuk layanan pembelajaran yang diberikan

kepada seorang atau beberapa orang peserta didik yang sangat cepat dalam belajarnya. Mereka memerlukan tugas-tugas tambahan yang terencana untuk menambah dan atau memperluas pengetahuan dan keterampilan yang telah dimilikinya dalam kegiatan belajar sebelumnya. Peserta didik yang cepat dalam belajar, hampir selalu dapat mengerjakan tugas-tugas leb�h cepat d�band�ngkan dengan teman-teman sekelasnya dalam waktu yang d�tetapkan.

Page 163: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 155

Kecepatan belajar yang tinggi akan mempunyai dampak postitf apabila peserta didik merasa d�r�nya d�perhat�kan dan d�harga� atas keberhas�lan dan kemampuannya dalam belajar. Selanjutnya ia akan berusaha untuk mewujudkan dirinya secara lebih baik sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Sebaliknya, kecepatan belajar akan mempunya� dampak negat�f apab�la peserta d�d�k merasa kurang d�perhat�kan dan kurang d�harga�. Mereka cenderung menjadi patah semangat, jera dan sebagainya. Dalam hubungannya dengan peserta didik-peserta didik lain, mereka mungkin menjadi peserta d�d�k yang mengganggu atau salah t�ngkah. Hal �n� akan dapat men�mbulkan menurunnya prestasi belajar mereka.

c. Peningkatan Motivasi Belajar Guru dan staf sekolah lainnya berkewajiban membantu peserta didik meningkatkan

motivasin belajarnya. Prosedur yang dapat dilakukan guru adalah sebagai berikut.

1) Memperjelas tujuan-tujuan pembelajaran. Peserta didik akan terdorong untuk belajar secara lebih baik apabila ia mengetahui atau memperoleh kejelasan tentang tujuan-tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

2) Menyesuaikan pembelajaran dengan bakat, kemampuan dan minat peserta didik.3) Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, merangsang dan menyenangkan

peserta d�d�k.4) Member�kan had�ah atau penguatan (rewards) dan hukuman (funisment) yang bers�fat

membimbing yaitu yang menimbulkan efek terhadap meningkatnya motivasi belajar peserta d�d�k.

5) Menc�ptakan suasana hubungan yang hangat dan d�nam�s antara guru dan peserta d�d�k serta antara peserta d�d�k dengan peserta d�d�k.

6) Mengh�ndar� tekanan-tekanan dan suasana yang t�dak menentu sepert� suasana yang menakutkan, mengecewakan, membingungkan dan menjengkelkan peserta didik.

7) Melengkapi sumber dan peralatan/media pembelajaran, sehingga mendorong peserta didik untuk bergairah dalam belajar.

8) Memfasilitasi peserta didik untuk mempelajari hasil belajar yang diperolehnya, sehingga peserta didik yang hasil belajarnya kurang baik akan terdorong untuk memperbaiki dalam pembelajaran berikutnya, sementara peserta didik yang sudah meraih hasil belajar dengan baik akan semakin termotivasi untuk mempertahankan prestasi belajar yang telah diraihnya itu.

d. Peningkatan Keterampilan Belajar Keterampilan belajar merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan belajar

peserta didik. Beberapa keterampilan belajar yang perlu senantiasa dipupuk dan d�kembangakan pada peserta d�d�k, d� antaranya adalah :

1) Keteramp�lan membuat catatan tentang materi-materi pokok yang disajikan guru

Page 164: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

156 Bimbingana dan Konseling

waktu mengajar, namun tidak mengurangai konsentrasi dan kemampuannya dalam menyimak/memahami materi pembelajaran.

1) Keterampilan membuat ringkasan dari bahan ajar yang dibaca, sehingga memudahkan peserta didik untuk mengingat kembali materi yang dipelajarinya.

2) Keteramp�lan mengerjakan soal-soal latihan, yang dapat meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi pembelajaran.

e. Pengembangan Sikap dan Kebiasaan Belajar yang Baik Setiap peserta didik diharapkan menerapkan sikap dan kebiasaan belajar yang

efekt�f. Tetap� t�dak tertutup kemungk�nan adanya peserta d�d�k yang mem�l�k� s�kap dan kebiasaan belajar yang tidak baik, sehingga yang bersangkutan dikhawatirkan tidak akan mencapai prestasi belajar yang baik. Hasil belajar yang baik itu dapat diperoleh melalui usaha yang dilakukan secara baik pula oleh peserta didik. Sikap dan kebiasaan belajar yang ba�k t�dak tumbuh-kembang secara kebetulan, mela�nkan ser�ngkal� perlu d�pupuk melalu� bantuan yang terencana, terutama oleh guru-guru dan orang tua peserta d�d�k. Untuk �tu, peserta d�d�k hendaknya d�bantu dalam hal :

1) Menemukan motif-motif yang tepat dalam belajar.2) Memel�hara kond�s� kesehatan yang ba�k.3) Mengatur waktu belajar di sekolah maupun di rumah.4) Memilih tempat belajar yang baik.5) Belajar dengan menggunakan sumber belajar yang baik.6) Membaca secara ba�k dan sesua� dengan kebutuhan.7) T�dak segan-segan bertanya untuk hal-hal yang t�dak d�ketahu�.

D� samp�ng dengan cara bantuan d� atas terdapat beberapa cara yang la�n yang dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan-kembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang ba�k adalah :

a. Membantu peserta d�d�k menyusun rencana yang ba�k. Rencana �n� memuat pokok dan subpokok bahasan yang akan dipelajari, tujuan yang akan dicapai, cara-cara mempelajari bahan-bahan yang bersangkutan, alat-alat yang diperlukan dan cara-cara memeriksa atau mengetahui kemajuan-kemajuan yang dicapai.

b. Membantu peserta didik mengikuti kegiatan belajar-mengajar di dalam kelas. Sebagian besar kegiatan belajar-mengajar berlangsung di dalam kelas. Dalam hal ini, peserta didik perlu mengetahui apa yang harus dikerjakan sebelum mengikuti kegiatan belajar-mengajar, bagaimana cara memahami dan mencatat keterangan-keterangan yang diberikan oleh guru dan apa pula yang harus dikerjakan setelah kegiatan belajar-mengajar berakhir (sampai di rumah).

c. Melatih peserta didik membaca cepat. Kecepatan membaca menunjuk kepada banyaknya kata-kata yang tepat yang dapat d�baca dalam waktu tertentu. Dengan

Page 165: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 157

membaca cepat, kemungk�nan peserta d�d�k memperoleh banyak �nformas� atau �lmu pengetahuan dar� buku sumber yang d�bacanya.

d. Melatih peserta didik untuk dapat mempelajari buku pelajaran secara efisien dan efekt�f. Salah satu metode yang perlu d�kuasa� oleh peserta d�d�k adalah metode SQR3 (Survey, Question, Read, Recite, Write dan Review) yang d�kemukakan oleh Franc�s P. Rob�nson (Dorothy Ke�ter, 1975).

e. Membiasakan peserta didik mengerjakan tugas-tugas secara teratur, bersih dan rapi.f. Membantu peserta didik menyusun jadwal belajar dan mematuhi jadwal yang

telah d�susunnya. Untuk �n� d�perlukan adanya pemantauan dan pengawasan yang berkes�nambungan dar� p�hak guru dan orangtua s�swa.

g. Membantu peserta didik agar dapat berkembang secara wajar dan sehat. Misalnya dengan mem�ndahkan tempat duduk peserta d�d�k yang d�lakukan secara berkala, membetulkan posisi duduk peserta didik (tidak terlalu membungkuk, jarak mata dengan buku + 30 cm), memer�ksa kuku, rambut, dsb.

h. Membantu peserta didik mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian, yang meliputi persiapan mental, penguasaan bahan pelajaran, cara-cara menjawab soal ujian dan segi-segi admininstratif penyelenggaraan ujian.

LATIHANUntuk memperdalam pemahaman Anda mengena� mater� d� atas, s�lahkan Anda

mengerjakan latihan berikut ini :

1. Berdasarkan jenis-jenis belajar di atas, coba anda analisis faktor-faktor yang melatarbelakangi masalah belajar peserta didik di MI/SD tersebut!

2. Kemukakan upaya-upaya yang perlu Anda lakukan untuk membantu peserta d�d�k mengatasi masalah yang dihadapinya, berdasarkan prosedur yang telah anda pelajari !

3. Apakah perubahan zaman mempengaruh� keanekaragaman masalah peserta d�d�k (dalam arti permasalahan belajar peserta didik semakin kompleks) ? Diskusikan mengapa dem�k�an !

RANGKUMAN1. Masalah belajar peserta didik cenderung kompleks karena masalah belajar yang

sama dapat t�mbul oleh berbaga� sebab yang berla�nan, sebab yang sama dapat menimbulkan masalah yang berlainan, serta sebab-sebab masalah belajar dapat sal�ng berhubungan antara yang satu dengan yang la�n.

2. Sebab-sebab timbulnya masalah belajar pada peserta didik-peserta didik: faktor internal (gangguan secara fisik, ketidakseimbangnya mental, kelemahan emosional, keb�asaan yang salah) dan faktor eksternal (sekolah, keluarga).

Page 166: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

158 Bimbingana dan Konseling

3. Upaya membantu peserta didik dalam mengatasi masalah belajar dapat dilakukan melalui pengajaran perbaikan, kegiatan pengayaan, peningkatan motivasi belajar, peningkatan keterampilan belajar serta pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang ba�k.

Page 167: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 159

TES FORMATIF 3

1. Yang tidak termasuk faktor-faktor internal penyebab timbulnya masalah belajar pada peserta d�d�k ya�tu…a. Gangguan secara fisik. b. Kelemahan secara mater�.c. Kelemahan secara emos�onal. d. Kelemahan yang d�sebabkan oleh keb�asaan dan s�kap yang salah.

2. Setelah melakukan observas�, Bu Yun�ta akh�rnya mengetahu� peserta d�d�k-peserta didik yang bermasalah dalam belajar dan jenis masalah yang mereka hadapi. Langkah kegiatan selanjutnya yang paling tepat dilakukan oleh Bu Yunita adalah…b. Membuat rekomendas� pemecahannya. c. Mem�k�rkan kemungk�nan saran pemecahan masalah tersebut. d. Mencari sebab-sebab terjadinya masalah yang dialami peserta didik tersebut. e. Mengamb�l kes�mpulan dar� permasalahan yang d�alam� oleh peserta d�d�k

tersebut.

3. Kekecewaan dirasakan oleh Ical dan Ardi yang gagal menjadi peserta didik teladan di tingkat Kota. Sejak kegagalan tersebut, Ical berubah menjadi peserta didik yang malas belajar, bersikap acuh terhadap guru dan sering terlambat ke sekolah. Sedangkan Ardi masih seperti dulu bahkan terlihat lebih rajin bertanya dan membaca. Masalah belajar yang dialami oleh Ical dan Ardi termasuk….a. Masalah belajar yang timbul oleh sebab yang berlainan. b. Masalah belajar dari sebab sama yang menimbulkan masalah berlainan. c. Masalah belajar dari sebab sama yang menimbulkan masalah sama. d. Masalah belajar dari sebab-sebab yang saling berhubungan satu dengan yang

la�n.

4. Suatu bentuk upaya membantu peserta didik yang sangat cepat dalam belajar d�sebut…a. Peningkatan keterampilan belajar. b. Peningkatan motivasi belajar. c. Pengajaran perbaikan. d. Keg�atan pengayaan.

5. Peserta d�d�k-peserta d�d�k kelas t�ga sangat menyuka� Bu Desty karena bel�au selalu memberikan permen atau cokelat bagi peserta didik yang berani maju ke depan dan mendapat n�la� tert�ngg�. Upaya yang d�lakukan oleh Bu Desty termasuk keg�atan….a. Peningkatan keterampilan belajar. b. Peningkatan motivasi belajar.

Page 168: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

160 Bimbingana dan Konseling

c. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. d. Keg�atan pengayaan.

6. Yang t�dak termasuk upaya yang dapat d�lakukan oleh guru dalam menumbuhkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik adalah…a. Membantu peserta didik mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. b. Membantu peserta didik menyusun jadwal belajar dan mematuhi jadwal

tersebut. c. Membantu peserta didik mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian. d. Membantu peserta didik untuk mewujudkan dirinya secara lebih baik.

7. Semenjak pindah ke sekolah baru, Radya mengalami masalah dalam belajar dikarenakan t�mbulnya perasaan t�dak aman serta kurang b�sa menyesua�kan d�r� dengan l�ngkungan baru. Masalah belajar yang dialami Radya disebabkan oleh…a. Ket�dakse�mbangan mental. b. Kelemahan secara mater�.c. Kelemahan secara emos�onal. d. Kelemahan yang d�sebabkan oleh keb�asaan yang salah.

8. Pengajaran perbaikan merupakan bentuk khusus pengajaran yang bermaksud…a. Menyembuhkan, membetulkan atau membuat menjadi lebih baik. b. Menambah atau memperluas pengetahuan dan kemampuan peserta d�d�k. c. Mengatur waktu belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. d. Menyesuaikan pengajaran dengan bakat, kemampuan dan minat peserta didik.

9. Sebagai wali kelas empat, Pak Asep memiliki jadwal rutin yaitu memindahkan tempat duduk dan membetulkan pos�s� duduk peserta d�d�k set�ap satu bulan sekal�. Keg�atan yang d�lakukan oleh Pak Asep merupakan upaya yang d�lakukan untuk…. a. Meningkatkan keterampilan belajar. b. Meningkatkan motivasi belajar. c. Menumbuhkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. d. Men�ngkatkan keg�atan pengayaan.

10. Metode yang perlu dikuasai oleh peserta didik untuk dapat mempelajari buku pelajaran efisien dan efektif yang dikemukakan oleh Francis P. Robinson adalah…a. Metode 3SQRb. Metode S3QRc. Metode SQR3d. Metode SQR

Page 169: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 161

BALIKAN DAN TINDAK LANJUT

Cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif yang ada pada bagian belakang bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus d� bawah �n� untuk mengetahu� t�ngkat penguasaan Anda terhadap mater� Kegiatan Belajar 2.

RUMUS

Jumlah Jawaban Anda yang benar

Tingkat Penguasaan = —————————————— x 100 %

10

Makna T�ngkat Penguasaan: 90%-100% = Ba�k Sekal�; 80 % - 89 % = Ba�k; 70 % - 79 % = Cukup; dan < 69 % = Kurang.

Kalau Anda mencapa� t�ngkat penguasaan 80 % ke atas, Anda dapat meneruskan dengan mengkaji Bahan Belajar Mandiri 5. Bagus ! Akan tetapi, apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum Anda kuasa�.

Page 170: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

162 Bimbingana dan Konseling

KUNCI JAWABAN DAN TES FORMATIF

TES FORMATIF 11. B2. A3. C4. B5. D6. D7. C8. A9. B10. B

TES FORMATIF 21. C2. B3. C4. A5. B6. D7. B8. B9. B10. A

TES FORMATIF 31. B2. C3. B4. D5. B6. D7. C8. A9. C10. C

Page 171: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 163

BIMBINGAN KARIRPESERTA DIDIK MI/SD 5BAHAN BELAJAR MANDIRI

Page 172: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

164 Bimbingana dan Konseling

Page 173: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 165

BIMBINGAN KARIR PESERTA DIDIK MI/SD

PENDAHULUANDalam era yang semakin maju, individu dihadapkan pada berbagai macam tantangan,

salah satunya adalah tantangan dari dunia pekerjaan yang semakin kompetitif. Melalui pengenalan kar�r kepada peserta d�d�k MI/SD, dapat mengarahkan dan menumbuhkan kesadaran dan pemahaman akan macam-macam kegiatan dan pekerjaan di lingkungannya. Dengan demikian, guru MI/SD hendaknya memahami tentang sejarah bimbingan karir, makna karir dan bimbingan karir, tujuan dan prinsip-prinsip bimbingan karir, matra dan strateg� b�mb�ngan kar�r.

Dalam BBM 5 �n� akan d�perkenalkan tentang B�mb�ngan Kar�r. Pembahasan mater� akan difokuskan pada bagaimana sejarah bimbingan karir, pengertian bimbingan karir, tujuan pelayananan bimbingan karir di MI/SD, strategi dan teknik bimbingan karir di MI/SD.

Setelah mempelajari bahan belajar mandiri 5 ini, Anda diharapkan dapat:

1. Menjelaskan konsep dasar bimbingan karir.2. Menjelaskan tujuan dan prinsip bimbingan karir di MI/SD.3. Menjelaskan strategi dan teknik bimbingan karir di MI/SD

Untuk membantu anda mencapai tujuan di atas, maka BBM 5 diorganisasikan menjadi tiga kegiatan belajar yaitu:

Kegiatan Belajar 1: Konsep Dasar Bimbingan Karir.Kegiatan Belajar 2: Tujuan dan Prinsip Bimbingan Karir di MI/SD.Kegiatan Belajar 3 : Strategi dan Teknik Bimbingan Karir di MI/SD.

Pembahasan pada bahan belajar mandiri 5 (BBM 5) ini akan diarahkan untuk mencapai pemahaman terhadap sejarah inunculnya bimbingan karir, pengertian bimbingan karir, tujuan dilaksanakannya bimbingan karir di MI/SD dan teknik bimbingan karir di MI/SD.

Page 174: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

166 Bimbingana dan Konseling

PETUNJUK BELAJARUntuk membantu Anda menguasai seluruh bahan belajar mandiri dengan baik,

perhat�kanlah beberapa prosedur d� bawah �n�.

1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan bahan belajar mandiri ini sampai Anda memahami tujuan yang ingin dicapai.

2. Setelah itu, Anda diharapkan mempelajari bagian demi bagian bahan belajar mandiri secara leb�h cermat dan penuh perhat�an, dan b�la perlu ber�lah tanda khusus pada bag�an atau kata-kata kunc� yang Anda anggap pent�ng.

3. Apabila ada bagian materi belajar mandiri yang kurang difahami, maka diskusikanlah dengan teman-teman Anda. Tetap� b�la dengan d�skus� pun belum mendapatkan pemahaman, seba�knya d�catat dan tanyakan kepada tutor Anda pada saat tutor�al tatap muka.

4. Untuk memperluas wawasan Anda, bacalah buku sumber yang d�sarankan.5. Buatlah kes�mpulan dengan kata-kata Anda send�r� dar� keseluruhan mater� yang

telah Anda pelajari dalam bahan belajar mandiri ini. 6. Bila Anda telah cukup memahami uraian materi yang disajikan, maka kerjakanlah

latihan dan tes formatif yang tersedia pada setiap akhir kegiatan belajar.7. Evaluasi hasil kegiatan belajar Anda dengan cara mencocokkan hasil tes dengan kimci

jawaban, kemudian hitunglah tingkat penguasaan Anda seperti yang dicontohkan.

Page 175: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 167

KONSEP DASAR BIMBINGAN KARIR

1. Sejaran Bimbingan KarirIstilah dan kegiatan bimbingan karir bermula dari bimbingan jabatan atau vocational

guidance yang mula� d�pergunakan Frank Parson pada tahun 1908. Bel�au membentuk suatu lembaga yang bertujuan membantu anak-anak muda untuk memperoleh pekerjaan. Pada tahun 1909, Frank Parson menerbitkan buku yang berjudul Choos ing a Vocational. Dalam bukunya Frank Parson mengidentifikasi tiga variabel dasar dalam proses pengambilan keputusan karir, yaitu: individu, pekerjaan dan keterkaitan di antara keduanya. Pada saat �tu, b�mb�ngan kar�r d�pandang sebaga� proses untuk mendapatkan pekerjaan, dengan cara mencocokan ciri-ciri dan faktor diri individu dengan ciri-ciri dan faktor pekerjaan yang ada di lingkungannya.

Selama �n� Frank Parson d�kenal sebaga� tokoh dalam mer�nt�s b�mb�ngan kar�r, padahal 1000 tahun sebelum bel�au mengemukakan gagasannya �tu telah d�temukan d� daerah Basra bahwa ada tokoh-tokoh Islam klas�k yang mer�nt�s keg�atan-keg�atan yang berka�tan dengan t�ga var�abel dalam pengamb�lan keputusan kar�r. Oleh karena �tu, praktik-praktik mencocokkan ciri-ciri individu dengan ciri pekerjaan telah berlangsung sejak lama, namun kala itu belum disebut sebagai bimbingan karir.

Selanjutnya berkembang penggunaan istilah bimbingan karir, seperti pada tahun 1911 d�bentuk B�ro Jabatan dengan ed�tor Freder�ck J. Al�en yang menerb�tkan Vocational Guidance News Letter sebagai jurnal pertama yang kemudian berganti nama mcnjadi Vocational Guidance Magazine, kemud�an Occupation Guidance, dan berubah lagi menjadi Personal and Guidance Journal.

Hugo Munsterberg pada tahun 1912 telah menerb�tkan Psychology Industrial Efficiency d� Jerman sebaga� suatu penemuan pent�ng dalam apl�kas� metode eksper�mental untuk mempelajari pemilihan jabatan dan para pekerja. Kemudian Lembaga Penelitian

1

Page 176: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

168 Bimbingana dan Konseling

Stabilisasi Pengangkatan Kerja Minnesota di bawah pimpinan Donald G. Patterson, pada tahun 1931 meneliti tentang faktor-faktor psikologis dalam penempatan kerja dengan menggunakan tes, wawancara, dan pola kecakapan kerja.

Carl R. Rogers pada tahun 1942 mcngemukakan bahwasannya pendekatan b�mb�ngan karir terletak pada aspek kognitif klien di dalam memgambil keputusan, juga melibatkan mot�vas�, d�nam�ka afekt�f, pemahaman dan pener�maan d�r�. Kemud�an Rogers menerbitkan karyanya yang berjudul Counseling and Psychotherapy.

Pendekatan yang pal�ng dom�nan �alah Parson�an yang memusatkan d�r� pada �nd�v�du, pekerjaan dan hubungan antara keduanya. Model ini disebut teori Trait and Factor yang menekankan pada penggunaan tes dan informasi jabatan. Pandangan lain menganggap bahwa masalah pem�l�han dan penyesua�an kar�r adalah masalah kepr�bad�an, hal �n� yang banyak d�anut oleh teor� Client Centered. Sedangkan Behav�or�st�k leb�h menekankan kepada �ntervens� dalam proses p�l�han kr�r, yang menekankan pent�ngnya keteramp�lan membuat keputusan karir dan tanggung jawab atas segala resiko dari putusannya itu.

Sejalan dengan perkembangan bimbingan dan konseling seperti dipaparkan di atas, kegiatan bimbingan dan konseling mulai diperkenalkan di negara kita sejak tahun 1968 yang tertuang dalam Kurikum SMA Gaya Baru dengan sebutan Bimbingan dan Penyuluhan atau Guidance and Counseling (GC). Dalam perjalanannya, bimbingan dan penyuluhan semak�n d�rasakan pent�ngnya dalam mendukung perkembangan s�swa secara opt�mal, seh�ngga pos�s� dan urgens�nya d�tegasakan dalam Kur�kulum 1975 pada Buku IIIC tentang B�mb�ngan dan Penyuluhan. D� s�n� d�tegaskan, bahwa B�mb�ngan dan Penyuluhan merupakan bag�an �ntegral dar� keseluruhan program pend�d�kan d� sekolah, selain Bidang Manajemen-administrasi dan Bidang Pembelajaran atau Kurikuler. Selama hampir 10 tahun sejak tahun 1975 bidang bimbingan dan penyuluhan mengalami perkembangan yang sangat pesat sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknolog�. Sampa� pada akh�rnya, tahun 1984 keluar kur�kulum baru yang menegaskan perlunya layanan b�mb�ngan kar�r d�laksanakan d� sekolah-sekolah sebaga� bag�an �ntergal dari keseluruhan program Bimbingan dan Konseling. Sejalan dengan itu, diterbitkanlah Buku Paket Bimbingan Karir, sebagai salah satu panduan bagi para Guru Pembimbing di sekolah dalam menyelenggarakan b�mb�ngan kar�r.

Dalam praktiknya di lapangan, bimbingan karir telah dilaksanakan dan menjadi bagian khusus dar� program b�mb�ngan dan konsel�ng terutama d� MTs/SMP dan MA/SMA/SMK. Sedangkan pada t�ngkat MI/SD pelaksanaan b�mb�ngan dan konsel�ng termasuk d� dalamnya b�mb�ngan kar�r, mas�h d�laksanakan secara ter�ntegras�/terpadu dalam pembelajaran yang dikelola oleh guru kelas atau guru mata pelajaran. Kondisi seperti �n�, d�harapkan t�dak mengurang� makna pent�ngnya layanan b�mb�ngan dan konsel�ng terutama b�mb�ngan kar�r bag� peserta d�d�k MI/SD. Hal �n� d�dasar� oleh asums� bahwa perkembangan karir individu itu berlangsung sepanjang hayat (Super, 1984 menyebutnya sebaga� life span career development) sejalan dengan proses perkembangan individu

Page 177: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 169

�tu send�r�. Hal �n� mengandung makna, bahwa b�mb�ngan kar�r sangat d�perlukan bag� peserta d�d�k MI/SD untuk mengembangkan kesadaran kar�r (career awareness) pada masa pertumbuhan perkembangan �nd�v�du. B�la pada masa pertumbuhan �n� tercapa� kesadaran kar�r peserta d�d�k, maka d�duga akan mempermudah atau memfas�l�tas� penguasaan tugas perkembangan karir pada tahap selanjutnya yaitu tahap eksplorasi karir yang ditandai dengan kemampuan merencakan karir secara lebih definitif.

2. Makna Karir D� masa lalu, term�nolog� kar�r d�padang oleh masyarakat awam sebaga� sebuah �st�lah

yang eksklusif dan menjadi wacana di kalangan terbatas saja, misalnya bagi orang yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi, pejabat publik atau orang yang memegang jabatan struktural, bahkan menyempit di kalangan orang-orang yang sukses di sektor b�sn�s, pemer�ntahan dan b�rokras� kar�r. Pemaknaan la�n tentang kar�r adalah pandangan bahwa kar�r �dent�k dengan kena�kan pangkat atau golongan secara reguler dan puncak karir terjadi ketika seseorang memegang jabatan struktural.

Perseps� tentang ‘kar�r’ sepert� yang d�paparkan d� atas t�dak sepenuhnya benar atau seluruhnya salah. Alasannya adalah banyak �st�lah yang sep�ntas mem�l�k� kesamaan makna dengan kar�r, m�salnya task, position, job, occupation, vocation, avocation. Sejatinya karir memiliki spektrum makna yang lebih luas dan dalam dibandingkan istilah sejenis. Karir mengandung makna urutan okupasi, job dan posisi-posisi yang diduduki sepanjang pengalaman kerja seseorang (Tolbert, 1974). Sejalan dengan pendapat ini, Healy (1982: 5) mengemukakan bahwa kar�r dapat d�def�n�s�kan as the sequence of major position occupied by a person throughout his, or her pre-occupational, occupational and post-occupational life. Kedua pengertian ini menunjukkan bahwa karir seseorang terjadi sejak masa belajar, memiliki pekerjaan, dan saat pensiun.

Permasalahan yang muncul adalah apakah posisi belajar, pekerja dan pensiunan dapat d�katakan sebaga� kar�r ? Itulah yang oleh Super (1976) d�sebut bahwa kar�r leb�h bers�fat person oriented. Pos�s� tersebut dapat d�pandang sebaga� kar�r, bergantung pada pandangan seseorang mengena� kar�r dan perspekt�f mana yang �a gunakan. Yang pal�ng pent�ng adalah baga�mana kual�tas �nd�v�du berper�laku pada set�ap pos�s� tersebut (Healy, 1982). Dengan asums� �n� dapat d�katakan bahwa kual�tas per�laku pada pos�s� tersebut dapat d�rasakan dan bermakna bag� keh�dupan �nd�v�du �tu send�r� dan l�ngkungannva. Secara umum b�mb�ngan kar�r d�art�kan sebaga� upaya bantuan kepada �nd�v�du untuk mendorong dan member�kan kemudahan perkembangan kar�r dalam keh�dupannya. Banatuan tersebut mencakup perencanaan kar�r, pengamb�lan keputusan dan penyesuai pekerjaan.

Surya (1988) menegaskan bahwa karir erat kaitannya dengan pekerjaan, tetapi mempunyai makna yang lebih luas daripada pekerjaan. Karir dapat dicapai melalui pekerjaan yang direncanakan dan dikembangkan secara optimal dan tepat, tetapi

Page 178: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

170 Bimbingana dan Konseling

pekerjaan tidak selamanya dapat menunjang pencapaian karir. Dengan demikian pekerjaan merupakan tahapan pent�ng dalam pengembangan kar�r. Sementara �tu, perkembangan karir sendiri memerlukan proses panjang dan berlangsung sejak dini serta dipengaruhi oleh berbaga� faktor keh�dupan manus�a.

M�lgram (1979) menegaskan bahwa perkembangan kar�r merupakan suatu proses kehidupan panjang dari kristalisasi indentitas vokasional. Suatu variasi luas dari kombinasi faktor keturunan, fisik, pribadi-sosial, sosiologis, pendidikan, ekonomi, dan pengaruh-pengaruh budaya. Dalam bagian lain juga disebutkan bahwa karir adalah gaya h�dup. Art�nya bahwa kar�r adalah suatu makna utama dar� ekspres� kemampuan dan minat khusus yang secara intensif disadari sebagai implikasi dari pilihan pekerjaan untuk gaya h�dup d� masa mendatang. Dalam d�skus� tentang kar�r sebaga� gaya h�dup, �su-�su yang berlawanan dengan nilai-nilai pekerjaan yang menyenangkan sering kali muncul. Atas dasar �n�, kar�r hakekatnya adalah baga�mana memadukan antara kemampuan dengan n�la� kesenangan sebaga� satu kesatuan. Kar�r sebaga� gaya h�dup adalah bag�an dar� proses pengamb�lan keputusan pada semua orang, dengan maksud agar t�dak menimbulkan konflik antara kesenangan dalam pekerjaan dengan pemenuhan aspirasi dan dalam mereal�sas�kan kemampuannya.

Munandir (1996) menyatakan bahwa karir erat kaitannya dengan pekerjaan dan hal memutuskan karir bukanlah peristiwa sesaat , melainkan proses yang panjang dan merupakan bagian dari proses perkembangan individu. Hoyt (Gibson dan Mitchell, 1995) menjelaskan bahwa karir adalah totalitas dari pengalaman pekerjaan/jabatan seseorang sepanjang hidupnya. Dalam arti sempit karir adalah jumlah total dari pengalaman pekerjaan/jabatan seseorang dalam kategori pekerjaan umum, seperti sebagai pengajar, akunt�ng, dokter, atau sales.

Sementara itu Gibson dan Mitchell (1995) menjelaskan bahwa karir adalah jumlah total dar� pengalaman h�dup dan gaya h�dup seseorang. Secara konseptual, kar�r erat kaitannya dengan pekerjaan, perkembangan karir, pendidikan karir, bimbingan karir, konseling karir, informasi pekerjaan, jabatan, dan pendidikan jabatan. Dijelaskan lebih lanjut bahwa antara karir, pendidikan karir, perkembangan karir, dan konseling kar�r merupakan �st�ah-�st�lah yang sal�ng berhubungan. Karena �tu satu tanpa yang la�n t�dak akan efekt�f dan kurang bermakna. D�maksudkan dengan pendidikan karir adalah seluruh akt�v�tas dan pengalaman yang d�rencanakan untuk meny�apkan seseorang dalam memasuki dunia kerja. Perkembangan karir merupakan aspek dar� totalitas perkembangan yang mendasarkan pada belajar tentang, persiapan untuk, masuk ke, dan kemajuan dalam dunia pekerjaan. Sedangkan konseling karir adalah akt�v�tas yang d�maksudkan untuk menst�mulas� dan memfas�l�tas� perkembangan kar�r sepanjang hidupnya. Aktivitas tersebut termasuk membantu dalam perencanaan karir, pengamb�lan keputusan kar�r, dan penyesua�an kar�r. Dengan dem�k�an, pend�d�kan kar�r akan menst�mulas� perkembangan kar�r, sedangkan konsel�ng kar�r akan member�kan arah terhadap pend�d�kan dan perkembangan kar�r.

Page 179: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 171

Karir dapat dikatakan sebagai suatu rentangan aktivitas pekerjaan yang saling berhubungan; dalam hal ini seseoran memajukan kehidupannya dengan melibatkan berbaga� per�laku, kemampuan, s�kap. kebutuhan. asp�ras�, c�ta-c�ta sebaga� satu rentang h�dupnya send�r� (the span of one’s’ life) (Murray:1983). Def�n�s� �n� memandang karir sebagai rentangan aktivitas pekerjaan yang diakibatkan oleh adanya kekuatan inner person pada d�r� manus�a. Per�laku yang tampak karena adanya kekuatan mot�vat�f, kemampuan, s�kap, kebutuhan, asp�ras�. c�ta-c�ta adalah modal dasar bag� kar�r �nd�v�du. Itulah yang oleh Healy (1982) d�sebut sebaga� kekuatan kar�r (power of caceer). Kekuatan karir ini akan tampak dalam pengguasaan sejumlah kompetensi (f�s�k, sos�al. �ntelektual, sp�r�tual) yang mendukung kesuksesan �nd�v�du dalam kar�rnya.

Sukses kar�r dapat pula d�capa� melalu� pend�d�kan, hobby, profes�, sos�al- pr�bad� dan rel�g�. Kar�r mencakup seluruh aspek keh�dupan �nd�v�du ( Tohar�. 1986:) ya�tu mel�put� : (1) peran h�dup (life-roles), seperti sebagai pekerja, anggota keluarga dan warga masyarakat; (2) l�ngkungan keh�dupan (life-.setiings). sepert� dalam keluarga. lembaga-lembaga masyarakat, sekolah atau dalam pekerjaan. dan (3) peristiwa keh�dupan (life-event), seperti dalam memasuki pekerjaan, perkawinan, pindah tugas, kehilangan peketjaan atau mengundurkan diri dari suatu pekerjaan.

Berdasarkan berbaga� pendapat d� atas. dapat d�s�mpulkan bahwa kar�r merupakan perwujudan diri yang bermakna melalui serangkaian aktivitas dan mencakup seluruh aspek kehidupan yang terwujud karena adanya kekuatan inner person. Perwujudan diri akan bermakna manakala ada kepuasan/kebahag�aan d�r� dan l�ngkungan. Kesuksesan �nd�v�du dalam berkar�r, akan tampak pada ketenangan, kenyamanan, kestab�lan dan kepuasannya dalam bekerja.

3. Makna Bimbingan KarirKonsep layanan b�mb�ngan kar�r sul�t d�p�sahkan dar� konsep vocational guidance

yang berubah menjadi career guidance sepert� yang d�kemukakan oleh National Vocational Guidance Association (NVGA) pada tahun 1973, yang d�art�kan sebaga� proses membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya (Herr and Cramer, 1979: 6).

Pada tahun 1951, Donal Super mengajukan revisi terhadap definisi bimbingan jabatan sebagai suatu proses bantuan terhadap individu untuk menerima dan mengembangkan diri dan peranannya secara terpadu dalam dunia kerja, mengetes konsepnya dengan real�tas dan kepuasan bag� d�r�nya dan masyarakat (Herr and Cramer. 1979: 6). Atas dasar anal�s�s �tu. Super (Tennyson, et. al., 1974: 146) menggant� konsep vocational choice menjadi vocational development.

Kematangan vokasional menunjukkan pada tingkat perkembangan, yakni tingkat

Page 180: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

172 Bimbingana dan Konseling

yang d�capa� pada kont�num perkembangan d�r� dar� tahap eksploras� ke tahap kemunduran. Kematangan vokas�onal d�pandang sebaga� umur vokas�onal yang secara konseptual sama dengan umur mental (Super. 1975: 185-186). Sejak tahun 1951 terjadilah pergeseran dari model okupasional yang dianut oleh para ahli bimbingan vokas�onal sebelum tahun 1951 ke model kar�r.

Model okupas�onal terutama menekankan pada adanya kesesua�an antara bakat dan minat dengan tuntutan pekerjaan; sedangkan model karir mencoba menghubungkan dengan tujuan-tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, kebutuhan, konsep diri, rencana-rencana pribadi dan sejenisnya ikut dipertimbangkan.

Sejalan dengan terjadinya pergeseran konsep vocational guidance menjadi career guidance dan model okupasional menjadi karir telah banvak dikemukakan definisi mengenai bimbingan karir. Rochman Natawidjaja (1990: 1) memberikan pengertian b�mb�ngan kar�r sebaga� ber�kut :

“..B�mb�ngan kar�r adalah suatu proses membantu seseorang untuk mengert� dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekejaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut”.

Conny Semiawan (1986:3) memberikan definisi bimbingan karir lebih luas, yaitu sepert� ber�kut:

“..B�mb�ngan kar�r (BK) sebaga� sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan �nd�v�du yang harus d�l�hat sebaga� bag�an �ntegral dar� program pend�d�kan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi. Bimbingan karir terkait dengan perkembangan kemampuan kogn�t�f dan afekt�f, maupun keteramp�lan seseorang dalam mewujudkan konsep diri yang positif, memahami proses pengambilan keputusan maupun perolehan pengetahuan dan keteramp�lan yang akan membantu d�r�nya memasuki kehidupan, tata hidup dari kejadian dalam kehidupan yang terus-menerus berubah; tidak semata-mata terbatas pada bimbingan jabatan atau bimbingan tugas”.

Mohamad Surya (1988:31) menyatakan bahwa b�mb�ngan kar�r merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah kar�r, untuk memperoleh penyesua�an d�r� yang seba�k-ba�knya antara kemampuan dengan lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya.

Dengan mencermat� ura�an d� atas, dapat d�s�mpulkan bahwa b�mb�ngan kar�r adalah suatu proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap �nd�v�du agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk keh�dupan yang d�harapkannya, mampu menentukan dan mengamb�l keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya itu

Page 181: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 173

sehingga marnpu mewujudkan dirinya secara bermakna. Dengan demikian, bimbingan kar�r d�fokuskan untuk membantu �nd�v�du menamp�lkan d�r�nya yang mem�l�k� kompetensi/keahlian agar meraih sukses dalam perjalanan hidupnya dan mencapai perwujudan diri yang bermakna bagi dirinya dan lingkungan di sekitarnva.

Dalam sett�ng sekolah, b�mb�ngan kar�r d�pandang sebaga� proses perkembangan yang berkelanjutan dalam membantu peserta didik mempersiapkan karirnya melalui �ntervens� kur�kuler yang berka�tan dengan pengembangan keteramp�lan, mengatas� masalah, pemahama d�r�, pemahaman l�ngkungan – �nformas� kar�r, pengamb�lan keputusan, dan perencanaan kart�r.

4. Masalah dan Jalur Karir Fenomena kehidupan menunjukkan betapa banyak individu yang mengalami

kegagalan atau kurang berhasil dalam berkarir. Bila gejala ini dikaji ulang, maka sumber utamanya terletak pada kekurangmampuan �nd�v�du dalam membuat rencana kar�r secara tepat, dan �n� erat ka�tannya dengan kemampuan mengamb�l keputusan kar�r. Keteramp�lan membuat putusan dalam perencanaan kar�r merupakan suatu proses yang d�latarbelakang� oleh pemahaman �nd�v�du terhadap d�r�nya send�r� dan pengenalan terhadap lingkungan pekerjaan yang ada di sekitarnya, serta memadukan keduanya secara tepat.

Selain gejala itu, individu seringkali dihadapkan pada permasalahan karir lainnya. Beberapa ahli, di antaranya Williamson mendeskripsikan masalah karir menjadi empat jenis yaitu; 1) no choice – �nd�v�du t�dak dapat mem�l�h atau merasa t�dak ada p�l�han, karena t�dak mampu membedakan secara memada� atas p�l�han kar�r dan kom�tmen terhadap p�l�han �tu, 2) uncertain choice – �nd�v�du t�dak merasa yak�n atau b�mbang atas p�l�han kar�rnya, 3) unwise choice – ket�dakselarasan antara bakat atau m�nat �nd�v�du dengan p�l�han kar�rnya, dan 4) discrepancy – ket�dakselarasan antara m�nat dengan bakat �nd�v�du. D� samp�ng �tu, mas�h banyak lag� permasalahan kar�r yang perlu d�cermat� oleh guru terutama dalam ka�tannya dengan upaya membantu perencanaan kar�r peserta d�d�k.

Berdasarkan d�mens� perkembangan kar�rnya, keh�dupan manus�a dapat d�p�lah menjadi tiga episode yaitu; 1) the world of education, 2) the world of work, dan 3) the world of retirement (Santamar�a, 1991). Selama menempuh dun�a pend�d�kan, �nd�v�du berusaha mengembangkan pengetahuan, keteramp�lan, n�la�-n�la�, dan s�kap yang dibutuhkan nanti ketika bekerja, secara asumtif proses ini berlangsung sampai dengan usia 20 tahun. Bekerja merupakan masa mengejawantahan seluruh pengalaman belajar yang d�peroleh d� dun�a pend�d�kan, dan proses �n� berlansung dar� us�a 20 – 60 tahun. Terakh�r, masa pens�un merupakan fase terakh�r dar� keh�dupan atau ‘final chapter of our life’.

Page 182: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

174 Bimbingana dan Konseling

Dinamika transisi dari ketiga episode kehidupan tersebut antar individu menunjukkan kecenderungan beragama. Dalam konteks jalur karir (career path), Santamar�a (1991) mengemukakan empat jalur karir, yaitu 1) steady state, 2) linear, 3) transitory, dan 4) spiral. Keempat jalur karir ini erat kaitannya dengan proses individu mendapatkan karirnya. Jalur ‘steady state’ memerlukan komitmen jangka panjang dalam sebuah karir, jalur liniear ditandai oleh adanya mobilitas yang konstan dalam sebuah karir, jalur transitory diwarnai oleh adanya pencarian karir yang lebih variatif, dan jalur spiral d�tanda� oleh mob�l�tas kar�r secara lateral.

Dalam konteks lain, individu dapat meraih sukses dalam karirnya melalui jalur pendidikan, pekerjaan, jabatan, profesi, hobi, dan religi atau sosial-pribadi. Individu akan meraih sukses pada jalur-jalur karir yang menjadi pilihannya, manakala ia memiliki sejumlah kompetensi yang memadai, baik kompetensi pisik, pribadi, sosial, inteleksual, moral dan sp�r�tual.

LATIHANUntuk memperdalam materi yang baru saja Anda baca dan pelajari, silakan Anda

mengcrjakan latihan di bawah ini:

1. Jelaskan sejarah bimbingan karir !2. Apa yang d�maksud dengan kar�r ?3. Apa pula yang d�maksud dengan b�mb�ngan kar�r ?4. Masalah apa yang umumnya d�hadap� �nd�v�du dalam berkar�r ?

RANGKUMANB�mb�ngan kar�r pertamakal� d�perkenalkan oleh Frank Parson pada tahun 1908,

walaupun terakh�r d�ketahu� bahwa 1000 tahun sebelumnya d� Basra telah ada tokoh-tokoh klas�k melakukan keg�atan-keg�atan bernuansa b�mb�ngan kar�r.

Istilah karir mengandung makna urutan okupasi, job dan posisi-posisi yang diduduki sepanjang pengalaman kerja seseorang. Posisi yang diduduki bergantung pada kual�tas �nd�v�du berper�laku yang dapat d�rasakan dan bermakna bag� keh�dupannya send�r� dan l�ngkungannva. Kar�r merupakan perwujudan diri yang bermakna melalui serangkaian aktivitas dan mencakup seluruh aspek kehidupan yang terwujud karena adanya kekuatan inner person. Perwujudan diri akan bermakna manakala ada kepuasan/kebahag�aan d�r� dan l�ngkungan. Kesuksesan �nd�v�du dalam berkar�r, akan tampak pada ketenangan, kenyamanan, kestabilan dan kepuasannya dalam bekerja.

Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu �nd�v�du dalam memecahkan masalah kar�r, untuk memperoleh penyesua�an d�r� yang seba�k-ba�knya antara kemampuan dengan l�ngkungan h�dupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya.

Page 183: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 175

Permasalahan karir dibedakan menjadi individu tidak dapat memilih (no-choice), merasa b�mbang atas p�l�han kar�rnya (uncertain choice), ket�dakselarasan antara bakat-m�nat dengan p�l�han kar�rnya (unwise choice), dan ket�dakselarasan antara m�nat dengan bakat (discrepancy).

Individu dapat meraih sukses dalam karirnya melalui jalur pendidikan, pekerjaan, jabatan, profesi, hobi, dan religi atau sosial-pribadi. Individu akan meraih sukses pada jalur-jalur karir yang menjadi pilihannya, manakala ia memiliki sejumlah kompetensi yang memada�, ba�k kompetens� p�s�k, pr�bad�, sos�al, �nteleksual, moral dan sp�r�tual.

Page 184: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

176 Bimbingana dan Konseling

TES FORMATIF 1

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat!1. Tokoh yang pertamakal� memperkenalkan �st�lah b�mb�ngan kar�r pada tahun 1908 adalah:

A. Frank Parson B. Donald C. PattersonD. Carl Rogers E. Hugo Munsterberg

2. Pendekatan Parsonian memusatkan diri pada individu, pekerjaan dan hubungan di antara keduanya, seh�ngga d�sebut teor�: A. Client-centered; C. Ps�kod�nam�k;B. Trait and Factor; D. Behav�or�sme.

3. Ber�kut �n� mencerm�nkan term�nolog� kar�r:A. orang yang mem�l�k� latar belakang pend�d�kan t�ngg�; B. pejabat publik atau orang yang memegang jabatan structural;C. orang-orang yang sukses d� sektor b�sn�s;D. posisi-posisi yang diduduki sepanjang pengalaman kerja seseorang.

4. Karir seseorang berlangsung sepanjang hayat, yang dimulai sejak:A. masa kanak-kanak; C. masa belajar;B. memiliki pekerjaan; D. pensiun.

5. Pos�s� yang d�duduk� seseorang dapat d�pandang sebaga� kar�r, bergantung pada: A. motivasi kerja yang ditunjukkan;B. kual�tas �nd�v�du berper�laku pada pos�s� tersebut;C. kesenangan menduduk� pos�s� tersebut;D. perolehan penghas�lan dar� pos�s�nya �tu.

6. Keberhas�lan dalam berkar�r d�tanda� oleh adanya kebermaknaan bag�:A. keh�dupan �nd�v�du �tu send�r� dan l�ngkungannva;B. keh�dupan �nd�v�du �tu send�r� dan keluarganya;C. keh�dupan �nd�v�du �tu send�r� dan masyarakatnya; D. kehidupan individu itu sendiri dan teman kerjanya.

7. Ber�kut �n� berkenaan dengan makna b�mb�ngan kar�r, kecual�: A. bantuan untuk mendorong perkembangan kar�r B. member�kan kemudahan dalam keh�dupannya;C. men�ngkatkan w�bawa dan prest�se secara ekonom�s;

Page 185: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 177

D. membantu pengambilan keputusan dan penyesuai pekerjaan.

8. Karir dapat dicapai melalui pekerjaan yang:A. d�peroleh secara t�ba-t�ba;B. d�rencanakan dan d�kembangkan secara opt�mal;C. d�dapat melalu� seleks� yang ketat;D. sesua� dengan tuntutan l�ngkungan.

9. Permasalahan kar�r �nd�v�du yang t�dak dapat membedakan secara memada� atas p�l�han kar�rnya, termasuk kategor�: A. no choiche; C. unwise choice;B. uncertain choice; D. discrepancy.

10. Seseorang yang proses pencarian karirnya lebih variatif, termasuk jalur karir: A. steady state; C. linear;B. transitory; D. spiral.

BALIKAN DAN TINDAK LANJUTCocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif yang ada pada

bagian belakang bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus d� bawah �n� untuk mengetahu� t�ngkat penguasaan Anda terhadap mater� Kegiatan Belajar 1.

RUMUS

Jumlah Jawaban Anda yang benar

Tingkat Penguasaan = —————————————— x 100 %

10

Makna T�ngkat Penguasaan: 90%-100% = Ba�k Sekal�; 80 % - 89 % = Ba�k; 70 % - 79 % = Cukup; dan < 69 % = Kurang.

Kalau Anda mencapa� t�ngkat penguasaan 80 % ke atas, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus ! Akan tetapi, apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum Anda kuasa�.

Page 186: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

178 Bimbingana dan Konseling

Page 187: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 179

TUJUAN DAN PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN KARIR DI MI/SD

1. Tujuan Bimbingan KarirBimbingan karir di MI/SD bertujuan untuk menumbuhkembangkan kesadaran dan

pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di lingkungan sekitarnya, di samping mengembangkan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan yang baik dan halal, juga mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir membantu peserta d�d�k untuk memaham� apa yang d�suka� dan t�dak d�suka�, kecakapan d�r�, d�s�pl�n d�r�, mengontrol keg�atan send�r�. Program b�mb�ngan kar�r d� MI/SD d�fokuskan pada kesadaran d�r� dan kesadaran kar�r (self and career awareness) (Munro dan Kotman, 1995: 351). Layanan b�mb�ngan kar�r merupakan bag�an �ntegral dar� keseluruhan program b�mb�ngan d� sekolah; b�mb�ngan kar�r erat ka�tannya dengan t�ga layanan b�mb�ngan la�nnya karena kecakapan- kecakapan yang d�kembangkan d� dalam b�mb�ngan pr�bad�, sosial maupun bimbingan belajar akan mendukung perkembangan karir peserta didik.

Menurut Sunaryo (1998/1999) bahwa b�mb�ngan kar�r d� MI/SD d�arahkan untuk: a) menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta d�d�k akan ragam keg�atan dan pekerjaan di dunia sekitarnya; b) mengembangkan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan yang ada di sekitar; c) mengembangkan kebiasaan hidup yang positif; d) upaya membantu peserta d�d�k memaham� apa yang d�suka� dan t�dak d�suka�nya, kecakapan diri dan disiplin diri serta mengontrol kegiatan sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat M�ller (Sunaryo, 1998/1999) bahwa peranan konselor atau guru pemb�mb�ng adalah membantu peserta d�d�k agar mem�l�k� kesadaran d�r�, men�ngkatkan keteramp�lan d�r�, seperti dalam kerjasama, dan memberikan informasi tentang dunia kerja.

Super (Sunaryo, 1998/1999) menjelaskan keterkaitan antara bimbingan karir dengan penyesua�an d�r� secara keseluruhan. Dengan membantu membebaskan ketegangan, mengklar�ftkas� perasaan, member�kan wawasan, membantu memperoleh sukses dan membantu mengembangkan perasaan kompeten dalam suatu w�layah penyesua�an jabatan, rnemungkinkan individu menguasai aspek kehidupan lain secara tepat.

2

Page 188: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

180 Bimbingana dan Konseling

Secara lebih operasional tujuan layanan bimbingan karir di SD (Depdikbud, 1994) adalah membantu peserta d�d�k agar dapat:

1. Mengenal macam-macam dan ciri-ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada.2. Merencakan masa depan.3. Membantu arah pekerjaan.4. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan.5. Membantu mencapa� c�ta-c�ta.

Dalam perkembangan kar�r, semua aspek perkembangan �nd�v�du ba�k p�s�k, ps�komotor�k, bahasa, kogn�t�f-�ntelektual, sos�al, emos�, moral, kemand�r�an dan rel�g�us sal�ng berka�tan. Berdasarkan hukum perkembangan bahwa perkembangan �tu bers�fat kont�nu, oleh karena �tu �ntervens� b�mb�ngan kar�r akan efekt�f apab�la memperhat�kan kont�nu�tas tahapan dan aspek yang dom�nan dalam perkembangan �nd�v�du. Aspek dom�nan �tu merupakan elemen yang perlu d�kembangkan pada saat yang tepat dalam proses perkembangan �nd�v�du secara keseluruhan. Keberhas�lan pengembangan suatu elemen akan mempengaruh� pada perkembangan elemen yang ber�kutnya. Dalam proses b�mb�ngan kar�r, aspek-aspek yang d�kembangkan bers�fat kont�num, dapat d�gambarkan dalam bagan ber�kut:

Elemen yang dikembangkan Hasil1. Kesadaran d�r�............................................................ Ident�tas d�r�2. Kesadaran pend�d�kan............................................. Ident�tas pend�d�kan3. Kesadaran kar�r........................................................... Ident�tas kar�r4. Kesadaran ekonom�s ................................................ Pend�d�kan ekonom�s5. Pengamb�lan keputusan.......................................... Keputusan kar�r6. Kompetensi dasar...................................................... Keterampilan kerja7. S�kap dan apres�as�.................................................... Kepuasan pr�bad� dan sos�al

Kont�num Perkembangan Kar�r:

Kontinum Perkembangan Karir:

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

TK SD SMP SMA

Bagan 5.1Kont�num Perkembangan Kar�r d�l�hat dar� Kont�num Perkembangan Pend�d�kan

(Sunaryo, 1998/1999)

Page 189: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 181

Berdasarkan model di atas, maka akan dapat diidentifikasikan elemen apa saja yang tepat d�kembangkan pada per�ode perkembangan tertentu. Set�ap elemen merupakan t�t�k kr�t�s yang harus d�perhat�kan dalam pelaksanaan b�mb�ngan kar�r.

Elemen-elemen perkembangan karir tesebut dapat dikjelaskan sebagai berikut:

1. Kesadaran d�r�, ya�tu sadar akan d�r�nya send�r�, ba�k atas kebutuhan, keleb�han maupun kelemahan d�r� send�r�. Kebutuhan dan kekuatan d�r� menuntut pemahaman dan pengembangan, sehingga menjadi identitas diri yang positif yang akan mempermudah membuat keputusan kar�r secara efekt�f.

2. Kesadarn pend�d�kan, ya�tu pengenalan dan pengakuan peserta d�d�k akan pent�ngnya pengembangan keteramp�lan dasar dan penguasaan pengetahuan sebaga� alat pencapaian tujuan karir; diwujudkan dengan mengikuti pendidikan atau pelatihan secara sunguh-sungguh.

3. Kesadaran kar�r, ya�tu menyadar� bahwa perkembangan kar�r berhubungan dengan pendidikan dan pengalaman kerja dan memahami keragaman dunia kerja; diwujudkan dengan penguasaan sejumlah informasi, pengetahuan dan keterampilan yang d�perlukan untuk berkar�r.

4. Kesadaran ekonom�s, ya�tu memaham� hubungan secara ekonom�s antara ekonomi, gaya hidup dan pekerjaan; dikembangkan menjadi kemampuan dalam memenuh�mkebutuhan h�dup.

5. Pengamb�lan keputusan, ya�tu kemampuan yang d�amb�l dengan melalu� tahap identifikasi alternatif dan memilih altematif yang konsisten dengan tujuan; kemampuan tersebut d��mplementas�kan dalam membuat keputusan kar�r secara tepat.

6. Kompetens� awal, ya�tu kemampuan-kemampuan atau keteramp�lan kogn�t�f awal atau dasar yang dimiliki individu; kemudian dikembangkan menjadi kemampuan atau keterampilan yang siap digunakan untuk memasuki dunia pekerjaan.

7. Apres�as� dan s�kap, ya�tu penghargaan dan s�ksp pos�t�f yang d�m�l�k� �nd�v�du; kemud�an d��nternal�sas� seh�ngga member�kan kepuasan ba�k secara pr�bad� maupun sos�al.

Perkembangan kar�r pada us�a lah�r sampa� us�a 14 tahun d�sebut per�ode fantas� (fantasy period) demikian disebut oleh Ginsberg, Axeirad dan Herma (Sunaryo, 1998/1999), sedangkan Super menyebut us�a sampa� 14 tahun adalah per�ode tentat�f. Kedua pandangan ini sama menunjuk kepada penggunaan fantasi yang mendasari dan mema�nkan peranan kar�r orang dewasa.

2. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Bimbingan Karir Dalam menyelenggarakan layanan b�mb�ngan kar�r, perlu rnemperhat�kan pr�ns�p-

pr�ns�p ber�kut:

Page 190: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

182 Bimbingana dan Konseling

a. B�mb�ngan kar�r merupakan suatu proses ber-kelanjutan dalam seluruh perjalanan h�dup seseorang, t�dak merupakan per�st�wa yang terp�lah satu sama la�n. Dengan demikian, bimbingan karir merupakan rangkaian perjalanan hidup seseorang yang terkait dengan seluruh aspek pertumbuhan dan perkembangan yang dijalaninya.

b. B�mb�ngan kar�r d�peruntukkan bag� semua �nd�v�du tanpa kecual�. Namun dalam prakt�knya pr�or�tas layanan dapat d�ber�kan terutama bag� mereka yang sangat memerlukan pelayanan. Skala pr�or�tas d�ber�kan dengan mempert�mbangkan berat-r�ngannya masalah dan pent�ng t�daknva masalah untuk segera d�pecahkan. Oleh karena layanan b�mb�ngan kar�r d�peruntukkan bag� semua peserta d�d�k, maka pember�an layanan b�mb�ngan kar�r seba�knya leb�h bers�fat preventive - developmental..

c. B�mb�ngan kar�r merupakan bantuan yang d�ber�kan kepada �nd�v�du yang sedang dalam proses berkembang. Dengan dem�k�an c�r�-c�r� perkembangan pada fase tertentu hendaknya menjadi dasar pertimbangan dalam setiap kegiatan bimbingan kar�r.

d. B�mb�ngan kar�r berdasarkan pada kemampuan �nd�v�du untuk menentukan p�l�hannya. Set�ap �nd�v�du mem�l�k� hak untuk menentukan p�l�han dan mengamb�l keputusan, tetapi harus bertanggung jawab atas segala konsekuensi dari pilihan/keputusannya �tu. In� berart� bahwa b�mb�ngan kar�r t�dak sekedar memperhat�kan hak individu untuk menentukan dan memutuskan pilihan sendiri, tetapi juga membantu �nd�v�du untuk mengembangkan cara-cara pemenuhan p�l�han/putusan itu secara bertanggung jawab.

e. Pem�l�han dan penyesua�an kar�r d�mula� dengan pengetahuan tentang d�r�. Hal �n� mengandung art� bahwa �nd�v�du perlu memaham� terleb�h dahulu kemampuan yang ada dalam dirinya, seperti bakat, minat, nilai- nilai, kebutuhan, hasil kerja/prestasi belajar dan kepribadiannva.

f. Bimbingan karir membantu individu untuk memahami dunia kerja dan sejumlah pekerjaan yang ada di masyarakat serta berbagai sisi kehidupannya.

Page 191: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 183

LATIHANUntuk memperdalam materi yang baru saja Anda baca dan pelajari, silakan

Anda mengcrjakan latihan di bawah ini:

1. Jelaskan tujuan utama layanan bimbingan barir bagi peserta didik MI/SD !2. Kemukakan pr�ns�p-pr�ns�p dasar layanan b�mb�ngan kar�r d� sekolah !

RANGKUMANBimbingan karir bertujuan untuk menumbuhkembangkan kesadaran dan pemahaman

diri peserta didik, mengenal ragam kegiatan dan pekerjaan di lingkungan sekitarnya, mengembangkan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan yang baik dan halal, mengembangkan keb�asaan h�dup yang pos�t�f. B�mb�ngan kar�r erat ka�tannya dengan t�ga layanan b�mb�ngan la�nnya, karena kecakapan-kecakapan yang d�kembangkan d� dalam bimbingan pribadi, sosial maupun bimbingan belajar akan mendukung perkembangan kar�r peserta d�d�k.

Perkembangan kar�r �nd�v�du bers�fat kont�num, menyangkut aspek p�s�k, ps�komotor�k, bahasa, kogn�t�f-�ntelektual, sos�al, emos�, moral, kemand�r�an dan rel�g�us. Dalam proses b�mb�ngan kar�r, aspek-aspek yang d�kembangkan adalah: (1) kesadaran diri menjadi identitas diri; (2) kesadaran pendidikan menjadi identitas pendidikan; (3) kesadaran karir menjadi identitas karir; (4) kesadaran ekonomis menjadi pendidikan ekonomis; (5) pengambilan keputusan menjadi keputusan karir; (6) kompetensi dasar menjadi keterampilan kerja; (7) sikap dan apresiasi menjadi kepuasan pribadi dan sosial. Pada saat melaksanakan b�mb�ngan kar�r, guru hendaknya memperhat�kan pr�ns�p-pr�ns�p yang mendasar�nya.

Page 192: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

184 Bimbingana dan Konseling

TES FORMATIF 1

1. Bimbingan karir di MI/SD bertujuan agar:A. peserta didik mendapat pekerjaan; B. peserta d�d�k cepat memperoleh penghas�lan;C. c�ta-c�ta peserta d�d�k tercapa�; D. muncul kesadaran kar�r pada d�r� peserta d�d�k.

2. Berikut ini merupakan tujuan layanan bimbingan karir bagi peserta didik MI/SD, kecual�: A. mengembangkan kesadaran akan ragam pekerjaan di lingkungan sekitarnya; B. mengembangkan sikap positif terhadap pekerjaan yang baik dan halal; C. mengembangkan keb�asaan h�dup sederhana;D. mengembangkan keb�asaan h�dup yang pos�t�f.

3. B�mb�ngan kar�r mem�l�k� keterka�tan yang erat dengan penyesua�an d�r� peserta d�d�k, karena dapat men�mbulkan hal-hal ber�kut, kecual�: A. membantu membebaskan ketegangan, B. mengklar�ftkas� perasaan dan kesadaran d�r�; C. membantu mengembangkan perasaan kompeten; D. rnemungk�nkan menguasa� aspek keh�dupan ekonom�.

4. Peserta d�d�k sadar atas kebutuhan, keleb�han dan kelemahan d�r� send�r�, d�sebut :A. kesadaran d�r�; C. kesadaran pend�d�kan;C. kesadaran kar�r; D. kesadaran ekonom�.

5. Pengenalan dan pengakuan peserta d�d�k akan pent�ngnya pengembangan keterampilan dasar dan penguasaan pengetahuan sebagai alat pencapaian tujuan kar�r d�sebut :A. kesadaran d�r�; C. kesadaran pend�d�kan;C. kesadaran kar�r; D. kesadaran ekonom�.

6. Peserta d�d�k menyadar� bahwa perkembangan kar�r berhubungan dengan pengalaman kerja dan memahami keragaman dunia kerja, disebut:A. kesadaran d�r�; C. kesadaran pend�d�kan;C. kesadaran kar�r; D. kesadaran ekonom�.

2. Penyataan berikut merujuk pada prinsip-prinsip bimbingan karir, kecual�: A. suatu proses ber-kelanjutan dalam seluruh perjalanan hidup seseorang;B. t�dak merupakan per�st�wa yang terp�lah satu sama la�n;

Page 193: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 185

C. terkait aspek pertumbuhan dan perkembangan yang dijalaninya;D. Perolehan penghasilan kerja yang meninhkatkan prestise hidup.2. Manakah yang t�dak mencerm�nkan pr�ns�p b�mb�ngan kar�r ?A. d�peruntukkan bag� semua peserta d�d�k tanpa kecual�;B. semua peserta d�d�k harus berg�l�ran mendapat layanan;C. pr�or�tas d�ber�kan bag� peserta d�d�k yang sangat memerlukan pelayanan;D. layanan seba�knya leb�h bers�fat preventive -developmental.

3. Layanan b�mb�ngan kar�r d�dasarkan pada :A. kemampuan peserta d�d�k untuk menentukan p�l�hannya; B. saat peserta d�d�k akan menentukan p�l�han dan mengamb�l keputusan;C. kes�apan peserta d�d�k untuk mendapat pelayanan;D. perm�ntaan peserta d�d�k sesua� dengan kebutuhannya.

4. Pem�l�han dan penyesua�an kar�r peserta d�d�k d�mula� dengan:A. pengenalan lingkungan kerja;B. pengetahuan tentang d�r�; C. pemahaman atas n�la�- n�la� d�r�;D. kesadaran hasil kerja/prestasi belajar.

BALIKAN DAN TINDAK LANJUTCocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif yang ada pada

bagian belakang bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus d� bawah �n� untuk mengetahu� t�ngkat penguasaan Anda terhadap mater� Kegiatan Belajar 2.

RUMUS

Jumlah Jawaban Anda yang benar

Tingkat Penguasaan = —————————————— x 100 %

10

Makna T�ngkat Penguasaan: 90%-100% = Ba�k Sekal�; 80 % - 89 % = Ba�k; 70 % - 79 % = Cukup; dan < 69 % = Kurang.

Kalau Anda mencapa� t�ngkat penguasaan 80 % ke atas, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus ! Akan tetapi, apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum Anda kuasa�.

Page 194: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

186 Bimbingana dan Konseling

Page 195: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 187

KEGIATAN BELAJAR 3

STRATEGI DAN TEKNIK BIMBINGAN KARIR

1. Makna Strategi Bimbingan KarirStrateg� b�mb�ngan kar�r pada dasarnya adalah pola umum perbuatan pemb�mb�ng-

klien dalam wujud hubungan bantuan. Pembimbing menjalankan hubungan bantuan dengan kl�en dalam art�an bahwa �a bersed�a dan berupaya menc�ptakan s�stem l�ngkungan yang kondus�f atau yang memfas�l�tas� perkembangan kl�en untuk :

a. memaham� dan men�la� d�r�nya, terutama yang menyangkut potens� dasar (bakat, m�nat, s�kap, kecakapan dan c�ta-c�ta).

b. menyadar� dan memaham� n�la�-n�la� yang ada pada d�r� dan masyarakatnya;c. mengetahui lingkungan pekerjaan yang berhubungan dengan potensi dirinya serta

jenis-jenis pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk suatu bidang tertentu;d. menemukan dan dapat mengatas� hambatan-hambatan yang d�sebabkan oleh faktor

d�r� dan l�ngkungannya; dane. merencanakan masa depan kar�r d�r�nya.

Dalam makna strategi bimbingan karir di atas, sekaligus terkandung tujuan yang akan d�capa� dan penempatan peserta d�d�k sebaga� pelaku kar�r. Dengan kata la�n, peserta d�d�k terbantu dalam pembuatan dan pelaksanaan rencana, pen�la�an d�r� dan lingkungannya, demi mencapai kesuksesan perjalanan hidup yang bermakna horizontal (bag� sesamanya) dan vert�kal (untuk Tuhannya).

2. Matra Sasaran Strategi Bimbingan KarirMakna strategi di atas menunjukkan bahwa setiap strategi bersifat situasional; atau

dalam penggunaannya bergantung pada matra sasaran (domain) per�laku peserta d�d�k yang akan d�kembangkan.

3

Page 196: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

188 Bimbingana dan Konseling

Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, pada gilirannya matra sasaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. matra sasaran diri klien dengan segala karakteristik psiko-fisiknya;b. matra sasaran nilai-nilai (values) yang berart� �de atau gagasan konseptual tentang

derajat atau kadar kepentingan dalam kehidupan manusia;c. matra sasaran lingkungan efektif yang secara potens�al berpengaruh terhadap d�r�

kl�en;d. matra sasaran permasalahan, ba�k berupa penghambat maupun pendukung

keberhas�lan h�dup kl�en dan kemungk�nan penanggulangannya; dane. matra sasaran perencanaan dan keputusan karir yang d�dasarkan atas kemampuan

untuk mengelola matra sasaran (a) sampa� dengan (d).

3. Jenis Strategi Bimbingan KarirUntuk mencapai tujuan bimbingan karir, setiap guru pembimbing memiliki dan

dapat menempuh strateg� yang berbeda-beda; sesua� dengan latar belakang pend�d�kan, keahlian dan kondisi objektif klien yang dihadapinya. Namun, apabila dikelompokkan seluruh strateg� yang d�maksud mel�ngkup�: (a) strateg� �nstruks�onal; (b) strateg� substans�al/�nterpersonal; dan (c) strateg� perma�nan.

1. Strategi Instruksional Strateg� �n� merupakan bentuk penyelenggaraan b�mb�ngan kar�r yang d��ntegras�kan

atau dipadukan dalam pembelajaran (instruksional). Strategi ini sangat sesuai dijalankan oleh tenaga pengajar. Strategi instruksional cenderung bersifat informatif daripada pemrosesan informasi. Apabila kecenderungan yang terakhir dijadikan fokus strategi, walaupun dijalankan oleh tenaga pengajar, maka dapat diperoleh ketepatgunaannya.

Strateg� �n� pada dasarnya bukanlah penyelenggaraan b�mb�ngan kar�r, mela�nkan pembelajaran (instruksional) yang menerapkan prinsip-prinsip bimbingan karir dan leb�h terfokur pada pember�an �nformas� kar�r. Strateg� b�mb�ngan kar�r �nstruks�onal yang terpadu dengan pembelajaran merupakan pemrosesan informasi karir secara klasikal atau kelompok melalui penggunaan metode atau teknik-teknik pembelajaran, seperti : pengajaran unit, home room, karyaw�sata, ceramah tokoh/nara sumber, med�a audio visual, bibliografi, pelatihan kerja, career day, wawancara, dan paket b�mb�ngan kar�r.

a. Strategi Substansial/Interpersonal Strateg� �n� merupakan bentuk penyelenggaraan b�mb�ngan kar�r melalu� hubungan

�nterpersonal (antara pemb�mb�ng dengan kl�en). Strateg� �n� laz�m d�pergunakan oleh dosen pemb�mb�ng dalam bentuk wawancara konsel�ng. Untuk mempergunakan

Page 197: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 189

starateg� �n�, d�perlukan penguasaan teor� dan prakt�k konsel�ng, d� samp�ng d�s�pl�n ilmu penunjang yang terkait. Termasuk ke dalam strategi ini ialah teknik genogram dan konsel�ng kar�r.

1) Teknik genogramIst�lah genogram mula� d�populerkan oleh Rae W�emers Ok��sh� (1987) dalam

tulisannya yang berjudul The Genogram as a Tool in Career Counseling d�muat dalam Journal of Counselling and Development, Volume 66. Secara et�molog�s, genogram berart� s�ls�lah, ya�tu gambar asal-usul keluarga kl�en sebanyak t�ga generas�. Penggunaan tekn�k genogram d�landas� oleh asums� bahwa ada pengaruh dar� orang la�n yang berart� (significant orther) terhadap individu dalam identifikasi perencanaan dan pemilihan karir. Guru pembimbing berupaya mengidentifikasi orang yang berarti bagi diri klien. Pada dasarnya penggunaan genogram �n� leb�h merupakan tekn�k awal untuk memasuk� konsel�ng kar�r, oleh karena �tu pelaksanaannya pun bers�fat �nd�v�dual. Namun t�dak menutup kemungk�nan, wawancara genogram dapat d�pandang sebaga� proses konsel�ng kar�r manakala dalam wawancara tersebut konselor (dosen pemb�mb�ng) menerapkan pr�ns�p-pr�ns�p dan tekn�k-tekn�k konsel�ng yang terfokus pada pemecahan masalah kar�r kl�en.

Penerapan tekn�k genogram d�tempuh dalam t�ga tahap, ya�tu : (1) konstruks� genogram, (2) identifikasi jabatan, dan (3) eksplorasi klien. Ketiga tahap tersebut dapat dijelaskan berikut ini.

(a) Konstruksi genogram Proses �n� merupakan tahap pertama untuk memetakan/membuat gambar s�ls�lah

atau asal-usul keluarga kl�en sebanayak t�ga generas�, ya�tu generas� kl�en, generas� oarangtua kl�en dan generas� kakek nenek kl�en. Seluruh angota keluarga dar� ket�ga generas� yang d�ketahu� oleh kl�en d�buat gambarnya; konselor membuat gambar tersebut bersama-sama dengan klien. Gambar tersebut hendaknya memberi penjelasan hal-hal penting berkenaan dengan silsilah dari ketiga generasi klien, dengan mencantumkan tanda atau s�mbol tertentu yang dapat d�faham� oleh konselor dan kl�en.

(b) Identifikasi jabatan Pada tahap �n� konselor bersama kl�en berupaya menelusur� b�dang-b�dang

pekerjaan/jabatan yang ada pada anggota keluarga dari tiga generasi itu, termasuk usaha yang ditempuh untuk memperoleh pekerjaan/jabatan, tingkat keberhasilan, dan konsekuens�nya dalam segala aspek keh�dupan yang bersangkutan.

(c) Eksploras� kl�en Tahap ini memfokuskan kajian terhadap diri klien agar memperoleh pemahaman

d�r� dan l�ngkungan serta dapat merencanakan kar�rnya. Oleh karena �tu, hal-hal yang perlu d�anal�s�s selama wawancara genogram adalah: (1) �s� pengamatan d�r�

Page 198: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

190 Bimbingana dan Konseling

klien; (2) pemahaman lingkungan/dunia kerja; (3) proses pembuatan keputusan; model-model pola h�dup; dan (5) model-model okupas�onal. Sedangkan yang perlu d�d�skus�kan oleh dosen pemb�mb�ng dengan karyapeserta d�d�k adalah : (1) keberhas�lan-keberhas�lan anggota keluarga; (2) mob�l�tas anggota keluarga; (3) pengelolaan waktu; dan (4) �ntegr�tas d�r�.

2) Konseling karirAda beberapa tekn�k/pendekatan konsel�ng kar�r yang dapat d�terapkan oleh guru

pemb�mb�ng. John Cr�tes (1987) mengemukakan enam pendekatan konsel�ng kar�r, ya�tu : (1) trait and factor career counseling, (2) client-centered career counseling, (3) psychodynamic career counseling, (4) developmental career counseling, (5) behavioral career counseling, dan (6) comprehensive career counseling. Strateg� �n� seyog�anya d�laksanakan oleh guru pemb�mb�ng propfes�onal atau konselor sekolah, yakn� yang berlatar belakang pen�d�kan khusus b�dang b�mb�ngan dan konsel�ng.

b. Strategi Permainan Strateg� �n� merupakan strateg� alternat�f penyelenggaraan b�mb�ngan kar�r. Strateg� �n�

berlangsung melalui permainan, yang segaligus dalam setiap permainan dapat menjangkau beberapa matra sasaran. Perma�nan adalah suatu perbuatan atau keg�atan sukarela, yang d�lakukan dalam batas-batas ruang dan waktu tertentu yang sudah d�tetapkan, menurut aturan yang sudah diterima secara sukarela tapi mengikat sepenuhnya, dengan tujuan dalam d�r�nya send�r�, d�serta� oleh perasaan tegang dan gemb�ra, dan kesadaran la�n daripada kehidupan sehari-hari (Johan Huizinga, 1990: 39). Definisi tersebut menyiratkan bahwa perma�nan mem�l�k� c�r�-c�r� khas yang membedakannya dengan keg�atan dalam keh�dupan yang la�n. C�r�-c�r� khas d�maksud adalah : (1) perma�nan adalah perbuatan yang bebas, art�nya perma�nan dapat d�tangguhkan atau d�kesamp�ngkan set�ap saat; karena ia dilakukan tanpa paksaan/tuntutan fisik apalagi kewajiban moral, sehingga permainan melampaui jalannya proses alami; (2) permainan bukanlah perikehidupan yang biasa atau yang sesungguhnya; �a merupakan suatu perbuatan keluar dar� sesungguhnya, dalam suasana kegiatan yang sementara dengan tujuan tersendiri; (3) permainan memisahkan d�r� dar� keh�dupan b�asa dalam hal tempat dan waktu, oleh karenanya �a berc�r�kan tertutup dan terbatas. Ia d�ma�nkan dalam batas-batas waktu dan tempat tertentu, bermakna dan berlangsung dalam d�r�nya send�r�, d�mula� dan berakh�r pada suatu saat tententu, terdapat variasi aktifitas, serta dapat diulangi sesuai dengan kebutuhan; (4) di dalam ruang perma�nan berlaku tata-tert�b tersend�r� yang mutlak, oleh karena �tu leb�h berc�r�kan menc�ptakan ketert�ban atau keteraturan, peny�mpangan atas aturan tersebut dapat merusak proses dan n�la� perma�nan.

Berdasarkan matra sasaran bimbingan karir yang inklusif dengan tujuan yang ingin dicapai, dapat dikelompokkan jenis-jenis permainan sebagai berikut: (1) permaianan

Page 199: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 191

ekspres� dan proyeks� d�r�; (2) perma�nan p�l�han dan putusan n�la�; (3) eksploras� dan identifikasi lingkungan; (4) diskusi isu dan aturan; dan (5) analisis gaya hidup.

1) Permainan ekspresi dan proyeksi diriJen�s perma�nan yang dapat d�masukkan ke dalam kelompok ekspres�, adalah

perma�nan yang berupaya mengungkapkan karakter�st�k, c�r� atau s�fat-s�fat d�r� pr�bad� secara langsung, ba�k dalam bentuk l�san, tul�san maupun gerak-ger�k �syarat. Sebaga� contoh: (a) peserta d�d�k menul�skan s�fat-s�fat d�r�nya yang ba�k dan yang buruk; (b) menuturkan keadaan d�r�nya b�la menghadap� suatu s�tuas� atau mengemukakan penilaian atas sifat-sifat diri yang dibutuhkan untuk suatu jenis pekerjaan; (c) tebak-tebakan tentang keadaan d�r� bersama orang la�n.

Jen�s perma�nan proyeks� d�r� merupakan perma�nan yang berupaya meny�ngkap tab�r atau selubung yang tersembuny� d� bal�k ungkapan. Sebaga� contoh: peserta d�d�k diminta pendapatnya, bila mereka mendapatkan sejumlah uang, akan dipergunakan untuk apa. D� bal�k pendapatnya �tu ters�mpul n�la�-n�la� d�r� yang mendasar� pr�or�tas tindakan penggunaan uang. Dapat juga dalam bentuk karangan kepada sahabat imajiner, dan atau gambar/luk�san keadaan d�r�.

2) Permainan pilihan dan putusan nilaiBanyak jenis atau metode permainan ini. Namun yang menjadi prinsip utamanya,

adalah baga�mana �nd�v�du menentukan pr�or�tas serta mengamb�l suatu keputusan t�ndakan, yang d�dasarkan atas n�la�-n�la� yang d�m�l�k�nya. Dalam perma�nan �n�, kl�en t�dak d�n�la� atau d�evaluas� apalag� “d�cap” tertentu oleh dosen pemb�mb�ng. Perma�nan semata-mata d�lakukan untuk menegaskan “proses” pem�l�han dan mengamb�l keputusan yang paling penting dalam hidupnya. Contoh jenis permainan ini: (a) pilihan objek wisata dan tempat l�buran yang d�senang� beserta alasannya; (b) mem�l�h kawan berb�ncang dalam suatu perjamuan; dan atau (c) mengurutkan prioritas utama orang yang perlu d�selamatkan dar� kecelakaan, dan sebaga�nya.

3) Eksplorasi dan identifikasi lingkunganKelompok perma�nan �n� mengutamakan bantuan kepada kl�en, agar �a mampu dan

sanggup menjelajahi dan merinci lingkungan baik pendidikan maupun pekerjaan, yang secara potens�al sesua� dengan karakter�st�k d�r� pr�bad�nya. Seh�ngga wawasan kar�r d� masa depan, tergambar dan dapat d�amb�l oleh kl�en sebaga� alternat�f p�l�han. Sebaga� contoh: peserta didik diajak untuk menganalisis satu jenis pekerjaan mengenai syarat, sarana penunjang yang dibutuhkan, komposisi kelompok atau sektor kerja yang sejenis, serta penentuan manfaat lain dari adanya pekerjaan itu. Contoh lain, adalah menyimak tokoh-tokoh sukses; membandingkan perjalanan hidup tokoh teladan dengan keadaan diri klien; kuis pesona atau menembak tamu misteri tentang pekerjaannya, berdasarkan

Page 200: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

192 Bimbingana dan Konseling

pertanyaan tentang lingkungan kerja, peralatan yang dipergunakannya, dan sektor pekerjaan yang melingkupinya.

4) Diskusi isu dan aturanPerma�nan �n� d�lakukan dalam bentuk d�skus�, d�mula� dar� pem�l�han dan penentuan

masalah utama (�su) atau peraturan h�dup yang d�hadap� peserta d�d�k atau manus�a umumnya. Setelah d�tentukan, beberapa peserta d�d�k secara sukarela d�m�nta tamp�l sebaga� pemb�cara yang melontarkan pendapatnya atas �su d�maksud. Pada g�l�ran selanjutnya ditanggapi oleh hadirin; diakhiri dengan kesimpulan yang bersifat umpan-bal�k bag� keh�dupannya. Walaupun d�skus�, namun mas�h tetap dalam kerangka perma�nan yang bers�fat tegang atau gemb�ra, dengan t�dak melupakan c�r�-c�r� perma�nan d� atas tad�.

5) Antisipasi/prediksi gaya hidupHal ini merupakan jenis permainan yang menekankan analisis atau terawangan,

c�ta-c�ta yang d�angankan akan masa depan keh�dupan peserta d�d�k, keluarga maupun pekerjaan dan keadaan dirinya, berdasarkan pengelolaan informasi diri dan lingkungan, n�la� serta permasalahan yang d�hadap� sekarang �n�. Sebaga� contoh: peserta d�d�k dapat menuturkan c�ta-c�tanya, kemud�an d�tanggap� oleh peserta d�d�k la�n atau dosen pemb�mb�ng. Tanggapan �tu yang memungk�nkan peserta d�d�k penutur melakukan pert�mbangan, mengungkapkan alasan keadaan d�r�nya sekarang. Contoh la�n adalah peserta didik menentukan pilihan jenis serta sifat orang yang sekiranya dapat menolong d�r�nya d� saat d�perlukan dalam menghadap� kemelut h�dup.

2. Strategi dan Teknik Bimbingan Karir di MI/SDBerdasarkan jenis strategi di atas, maka Bimbingan karir di MI/SD dapat dilaksanakan

dengan strateg� dan tekn�k sebaga� ber�kut.

a. Terpadu dalam Kegiatan PembelajaranUntuk mengembangkan kar�r d� MI/SD terutama untuk peserta d�d�k kelas t�ngg�,

hendaknya d�kembangkan secara terpadu dengan strateg� �nstruks�onal. Pendekatan terpadu �n� pal�ng menungk�nkan dapat d�laksanakan guru MI/SD, karena d� MI/SD pada umumnya berlum tersed�a guru pemb�mb�ng atau konselor secara khusus. Dengan dem�k�an, gum MI/SD adalah pelaksana langsung b�mb�ngan kar�r yang ter�ntegras�k dalam proses pembelajaran di kelasnya.

Menurut Ba�ley dan N�h�en (Sunaryo, 1998/1999) program b�mb�ngan kar�r terpadu itu harus mencakup: (1) Iinfonnasi yang difokuskan kepada tanggungjawab dan struktur pekerjaan; (2) Penyediaan waktu dan kesempatan bagi peserta didik untuk berbagai

Page 201: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 193

pengetahuan tentang dunia kerja dan pengalaman yang diperolehnya dari orang orang sekitarnya tentang berbagai pekerjaan; (3) Kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan orang-orang yang bekerja di sekitarnya; (4) Interaksi ini akan menjembatani peserta didik SD dengan dunia kerja; (5) Kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui bagaimana orang merasakan pekerjaan atau profesi yang dipilihnya; dan (6) Kesempatan bagi peserta didik untuk mengenali peran dari faktor jenis kelamin dalam pekerjaan.

Melalui strategi terpadu ini, guru dapat mengaitkan materi pembelajaran sesuai kurikulurn dengan materi bimbingan karir. Seperti pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III ada pelajaran alat transportasi. Dengan menjelaskan cara membuat kalimat dari alat transportas� yang ada d� darat, udara dan laut, guru dapat dengan metode tanya jawab menanyakan tentang nama pekerjaan orang yang mengemudikan alat transportasi tersebut. Sepert� p�lot untuk kapal terbang, mas�n�s untuk kereta ap�, nahoda untuk kapal laut, dan sopir untuk mobil. Dengan melalui tanya jawab juga guru dapat memgidentifikasi tugas-tugas dari pekerjaan tadi dan syarat-syarat yang diharapkan dipenuhi kalau ingin menjadi mereka. Dengan demikian diharapkan materi Bahasa Indonesia tersampaikan dan bimbingan karir juga dapat dilaksanakan. Selain itu, ketika guru menyelenggarakan pembelajaran sebaiknya menerapkan prinsip-prinsip bimbingan karir, sehingga proses pembelajaran yang dikelolanya bernuasakan bimbingan karir.

b. Paket Bimbingan KarirBal�tbang D�kbud telah menerb�tkan empat buku paket b�mb�ngan kar�r yang d�kemas

menjadi bahan belajar mandiri yang masing-masing paket terdiri dari satu topik dan sub top�k pembahasan. Keempat paket d�maksud adalah :

Paket I Pemahaman Diri, terd�r� dar� sub top�k: 1) Bakat; 2) M�nat; 3) Keadaan fisik; 4) Keadaan sos�al, ekonom�, dan budaya; 5) C�ta-c�ta.

Paket II Pemahaman Lingkungan, terd�r� dar� :1) Sub topik yang dibahas untuk kelas I, dan II: kemungkinan jabatan dan informasi

jabatan serta informasi pekerjaan. 2) Sub top�k yang d�bahas d� kelas III, dan IV, ya�tu pengantar pemahaman l�ngkungan,

informasi jabatan dan wiraswasta. 3) Sub top�k yang d�bahas unt��k kelas V: �nformas� pend�d�kan dan pembangunan,

kemungkinan jabatan dan wiraswastaPaket III: Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan. Paket �n� khusus untuk kelas V, top�k yang d�bahas mencakup:

Page 202: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

194 Bimbingana dan Konseling

1) prasangka; 2) hambatan d�r� send�r�; 3) hambatan dar� luar.

Paket IV: Perencanaan Masa Depan. Paket �n� khusus untuk kelas VI dengan sub top�k yang d�bahas adalah: 1) Informas� d�r� dan l�ngkungan; 2) C�ta-c�ta dan gaya h�dup; 3) Rencana untuk masa depan.

c. BacaanMelalu� membaca r�wayat h�dup orang-orang ternama yang berhas�l dalam b�dangnya

mas�ng-mas�ng, sepert� BJ. Hab�b�, Thomas Alva Ed�son, E�nste�n, dan banyak lag�. Dengan membaca surnber-sumber �nformas� la�nnya tentang berbaga� hal d�harapkan peserta didik dapat belajar dari pengalaman orang sukses, dan dengan membaca peserta didik leb�h kayak wawasan tentang berbaga� hal.

d. NarasumberDengan mengunjungi nara sumber atau mengundang nara sumber untuk datang ke

sekolah, dan berdialog tentang dunia pekerjaan, diharapkan anak akan semakin luas wawasannya tentang banyak hal, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan/profesi seseorang dan usaha yang d�lakukan untuk mencapa� kar�r tertentu.

e. Pengamatan atau ObservasiDengan mengajak peserta didik berjalan-jalan di sekitar lingkungan yaang tidak harus

jauh, di sepanjang jalan mereka ditugasi untuk mengamati berbagai macam pekerjaan yang ditemui. Guru dapat mengajak anak mengamati pekerjaan yang dilakukan oleh orang yang ada disekitar sekolah, umpama mengamati pekerjaan penjahit, tukang tahu, dsb.

f. CeritaDengan bercerita, guru dapat memberikan informasi tentang berbagai pekerjaan, atau

cerita tentang kerja keras yang membuahkan hasil menggembiraka. Teknik bercerita akan leb�h menar�k b�la d�pergunakan alat peraga atau panggung boneka. Cer�ta akan leb�h menarik kalau diikuti dengan Tanya jawab berkisar tentang tokoh yang diceritakan.

g. Teknik GenogramTeknik ini dapat digunakan oleh guru, terutama untuk mengidentifikasi aspirasi karir

yang berkembang pada peserta d�d�k MI/SD. Penerapan tekn�k genogram d�tempuh dalam tiga tahap, yaitu : (1) konstruksi genogram, (2) identifikasi jabatan, dan (3) eksplorasi kl�en. Dalam pelaksanaannya, d�sesua�kan dengan karakter�st�k perkembangan peserta d�d�k SD dan mater� b�mb�ngan kar�r yang seyog�anya d�kuasa�nya.

Page 203: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 195

h. Permainan TerpaduGuru dapat memilih berbagai permainan yang ada di sekitar lingkungan sekolah

atau jenis permainan lain yang dikenal oleh peserta didik MI/SD. Ketika permainan berlangsung, guru hendaknya menga�tkan dengan mater� b�mb�ngan kar�r. Seba�knya perma�nan yang d�p�l�h mencerm�nkan kel�ma kelompok perma�nan terpadu, ya�tu: (1) perma�anan ekspres� dan proyeks� d�r�; (2) perma�nan p�l�han dan putusan n�la�; (3) eksplorasi dan identifikasi lingkungan; (4) diskusi isu dan aturan; dan (5) analisis gaya h�dup.

Ket�ka guru melaksanakan b�mb�ngan kar�r, hendaknya selalu mengacu pada matra mater� b�mb�ngan kar�r untuk MI/SD. Dalam Buku Pedoman B�mb�ngan dan Penyuluhan d� SD (1994), termuat �s� mater� layanan b�mb�ngan kar�r untuk kelas rendah (I, II, III) yang mencakup :

1) Mengenalkan perbedaan antara kawan sebaya.2) Menggambarkan perkembangan d�r� peserta d�d�k.3) Menjelaskan bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan

l�ngkungan.4) Mengenalkan keteramp�lan yang d�m�l�k�.5) Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan masyarakat.6) Mengenalkan keg�atan yang menar�k.7) Mengenalkan mengapa orang memiliki suatu pekerjaan dan pilihan itu masih dapat

berubah.8) Menjelaskan bahwa kehidupan masa depan dapat direncanakan dari sekarang.9) Menjelaskan bahwa pekerjaan seseorang dipengaruhi oleh minat dan kecakapannya.

Is� mater� layanan b�mb�ngan untuk peserta d�d�k kelas IV, V, dan VI terd�r� atas :1) Menjelaskan manfaat mencontoh orang-orang yang berhasil.2) Melat�h peserta d�d�k menggambarkan keh�dupan d� masa yang akan dat�ng.3) Membimbing diskusi mengenai pekerjaan wanita danpria.4) Menjelaskan jenis-jenis keterampilan yang dikaitkan dengan pekerjaan.5) Melat�h peserta d�d�k membayangkan hal-hal yang akan d�lakukan d� masa yang akan

dat�ng.6) Memb�mb�ng peserta d�d�k mend�skus�kan tentang gaya h�dup dan pengaruhnya.7) Menjelaskan pengaruh nilai terhadap pengambilan keputusan.8) Memb�mb�ng peserta d�d�k untuk memperk�rakan bahwa meneladan� tokoh panutan

dapat mempengaruh� kar�r. 9) Melatih peserta didik merencanakan pekerjaan apa yang cocok dengan dirinya pada

masa dewasa nant�. 10) Membimbing peserta didik berdiskusi tentang pengaruh pekerjaan orang tua terhadap

keh�dupan anak.11) Melat�h peserta d�d�k mel�hat hubungan antara m�nat dan kemampuan.

Page 204: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

196 Bimbingana dan Konseling

12) Mengenalkan benmacam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan.13) Mengembangkan kesadaran pent�ngnya prestas� pend�d�kan untuk memperoleh

peluang kar�r.

Dengan berbaga� strateg� dan tekn�k yang ada dan mater� yang bervar�as�, member� banyak peluang guru MI/SD dapat menyampa�akan mater� layanan b�mb�ngan kar�r yang d�sesua�kan dengan s�tuas� dan kond�s� yang ada, terutama secara terpadu dalam proses pembelajaran yang dikelolanya.

LATIHAN Untuk memperdalam materi yang baru saja anda baca dan pelajari, silakan anda

mengcrjakan latihan di bawah ini:

1. Jelaskan makna strateg� dalam b�mb�ngan kar�r �tu !2. Kemukakan matra sasaran b�mb�ngan kar�r !3. Strategi apa saja yang dapat digunakan dalam bimbingan karir ?4. Strategi/teknik apa saja yang dapat digunakan dalam penyelenggaraan bimbingan

kar�r d� MI/SD ?

RANGKUMANStrateg� b�mb�ngan kar�r adalah pola umum perbuatan pemb�mb�ng-kl�en dalam

wujud hubungan bantuan. Sasaran strateg� b�mb�ngan kar�r mencakup: matra d�r� kl�en dengan segala karakteristik psiko-fisiknya; nilai-nilai (values) yang d�yak�n�; l�ngkungan efekt�f; permasalahan yang d�hadap�; perencanaan dan keputusan kar�r secara tepat.

Strategi bimbingan karir melingkupi: (a) strategi instruksional, yaitu pembelajaran yang menerapkan pr�ns�p-pr�ns�p b�mb�ngan kar�r dan leb�h terfokur pada pember�an informasi karir, seperti : pengajaran unit, home room, karyaw�sata, ceramah tokoh/nara sumber, media audio visual, bibliografi, pelatihan kerja, career day, wawancara, dan paket b�mb�ngan kar�r.; (b) strateg� substans�al/�nterpersonal, ya�tu tekn�k genogram dan konsel�ng kar�r; dan (c) strateg� perma�nan, terd�r� atas : perma�anan ekspres� dan proyeksi diri; permainan pilihan dan putusan nilai; eksplorasi dan identifikasi lingkungan; d�skus� �su dan aturan; dan anal�s�s gaya h�dup.

B�mb�ngan kar�r d� MI/SD dapat d�laksanakan dengan strateg� dan tekn�k: terpadu dalam kegiatan pembelajaran, aket imbingan karir, bacaan, narasumber, pengamatan atau observas�, cer�ta, tekn�k genogram, dan perma�nan terpadu

Page 205: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 197

TES FORMATIF 3

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat1. Penerapan strateg� b�mb�ngan kar�r dapat memfas�l�tas� perkembangan peserta d�d�k

untuk hal-hal ber�kut, kecuali:A. memaham� dan men�la� d�r�nya, terutama yang menyangkut potens� dasar; B. menyadar� dan memaham� n�la�-n�la� yang ada pada d�r� dan masyarakatnya;C. memperoleh penghasilan kerja yang memadai.D. merencanakan masa depan kar�r d�r�nya.

2. Lingkungan efektif yang menjadi matra sasaran strategi dan teknik bimbingan karir d�maksudkan sebaga� :A. segala karakteristik psiko-fisiknya yang dimiliki seseorang;B. �de atau gagasan konseptual tentang keh�dupan manus�a;C. faktor luar yang secara potens�al berpengaruh terhadap d�r� kl�en;D. penghambat maupun pendukung keberhas�lan h�dup �nd�v�du.

3. Strateg� �nstruks�onal dalam penyelenggaraan b�mb�ngan kar�r mengandung makna ber�kut, kecuali:A. bimbingan karir yang diintegrasikan dalam pembelajaran; B. leb�h bers�fat �nformat�f dar�pada pemrosesan �nformas�;C. pembelajaran yang menerapkan prinsip-prinsip bimbingan karirD. mengajarkan keterampilan merencanakan karir peserta didik.

4. Penggunaan tekn�k genogram d�landas� oleh asums� bahwa ada pengaruh dar� orang la�n yang berart� terhadap �nd�v�du dalam:A. permahaman diri dan lingkungan kerja;B. perencanaan dan pem�l�han kar�r.C. pengembangan potens� dasar dalam berkar�r;D. mera�h keberhas�lan dalam berkar�r.

5. Guru bersama peserta didik berupaya menelusuri bidang-bidang pekerjaan/jabatan yang ada pada anggota keluarga. Keg�atan �n� merupakan pelaksanaan tekn�k genogram pada tahap : A. konstruks� genogram; C. eksploras� kl�en;B. identifikasi jabatan; D. orientasi karir.

6. Ber�kut �n� merupakan c�r�-c�r� perma�nan yang dapat d�terapkan dalam pelaksanaan b�mb�ngan kar�r d� MI/SD, kecual� :A. suatu perbuatan atau keg�atan sukarela;B. d�lakukan dalam batas-batas ruang dan waktu tertentu;

Page 206: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

198 Bimbingana dan Konseling

C. menurut aturan yang sudah d�ter�ma secara sukarela tap� meng�kat;D. mengutamakan kegemb�raan dar� para pelakunya.

7. Jen�s perma�nan yang berupaya mengungkapkan karakter�st�k, c�r� atau s�fat-s�fat d�r� pr�bad� secara langsung, termasuk :A. perma�nan ekspres� dan proyekn� d�r�;B. perma�nan p�l�han dan putusan n�la�;C. eksplorasi dan identifikasi lingkungan;D. d�skus� �su dan aturan.

8. Peserta d�d�k melakukan perma�nan untuk mem�l�h kawan berb�ncang dalam suatu perjamuan atau pertemuan, termasuk :A. perma�nan ekspres� dan proyekn� d�r�;B. perma�nan p�l�han dan putusan n�la�;C. eksplorasi dan identifikasi lingkungan;D. d�skus� �su dan aturan.

9. Tekn�k-tekn�k ber�kut dapat membantu peserta d�d�k untuk mengena� tokoh yang berhas�l dalam b�dang kar�r tertentu, kecual�:a. A. Bacaan; C. Narasumber;b. B. Pengamatan D. Wawancara.

10. Pembelajaran tematik atau pengajaran unit merupakan model pembejaran terpadu yang efekt�f untuk melaksanakan b�mb�ngan kar�r d� MI/SD, karena: A. membahas suatu unit pelajaran secara mendalam;B. menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan;C. mengkaji suatu topik dari berbagai sudut pandang;D. member� pengalaman langsung kepada peserta d�d�k.

Page 207: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 199

BALIKAN DAN TINDAK LANJUTCocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif yang ada pada

bagian belakang bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus d� bawah �n� untuk mengetahu� t�ngkat penguasaan Anda terhadap mater� Kegiatan Belajar 3.

RUMUS

Jumlah Jawaban Anda yang benar

Tingkat Penguasaan = —————————————— x 100%

10

Makna T�ngkat Penguasaan: 90%-100% = Ba�k Sekal�; 80 % - 89 % = Ba�k; 70 % - 79 % = Cukup; dan < 69 % = Kurang.

Kalau Anda mencapa� t�ngkat penguasaan 80 % ke atas, Anda dapat meneruskan untuk mengkaji Bahan Belajar Mandiri berikutnya. Bagus ! Akan tetapi, apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 3, terutama bag�an yang belum Anda kuasa�.

Page 208: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

200 Bimbingana dan Konseling

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

Tes Formatif 11. A2. B3. D4. C5. B6. A7. C8. B9. A10. B

Tes Formatif 21. D2. C3. D4. A5. C6. C7. D8. B9. A10. B

Tes Formatif 31. C2. C3. D4. B5. B6. D7. A8. B9. B10. C

Page 209: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 201

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI MI/SD 6

BAHAN BELAJAR MANDIRI

Page 210: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

202 Bimbingana dan Konseling

Page 211: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 203

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI MI/SD

PENDAHULUAN Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dijelaskan bahwa tujuan

pend�d�kan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepr�bad�an, akhlak mul�a dan keteramp�lan untuk h�dup mand�r� serta meng�kut� pend�d�kan leb�h lanjut. Dalam KTSP ada lima kelompok mata pelajaran, materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri. Dalam kegiatan pengembangan diri memiliki tujuan yaitu memberikan kesempatan kepada peserta d�d�k untuk mengembangkan dan mengekspres�kan d�r� sesua� dengan kebutuhan, kemampuan, bakat dan m�nat set�ap peserta d�d�k sesua� dengan kond�s� sekolah serta tuntutan l�ngkungan h�dup pesena d�d�k.

Program B�mb�ngan dan Konsel�ng (BK) d� MI/SD dalam KTSP sangat strateg�s, sehingga pro gram ini perlu didukung oleh manajemen dan kelengkapan adminisirasi secara memada�.

TUJUANSetelah mempelajari materi tentang manajemen bimbingan dan koaseling di MI/SD,

d�harapkan peserta d�d�k dapat:

1. Menjelaskan struktur program BK di MI/SD.2. Menjelaskan dan terampil dalam mengembangkan program BK di MI/SD.3. Menjelaskan tentang implementasi program BK dalam KBM.4. Menjelaskan organisasi dan administrasi bimbingan di MI/SD.

Untuk membantu Anda mencapai tujuan di atas, maka BBM 6 diorganisasikan menjadi dua kegiatan belajar yaitu:

Kegiatan Belajar 1 : Struktur dan Pengembangan Program BK di MI/SD. Kegiatan Belajar 2 : Implementasi Program BK dalam KBM dan Manajemen bimbingan

d� SD.

Page 212: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

204 Bimbingana dan Konseling

PETUNJUK BELAJARUntuk membantu Anda menguasai seluruh bahan belajar mandiri dengan baik,

perhat�kanlah beberapa prosedur d� bawah �n�.

1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan bahan belajar mandiri ini sampai Anda memahami tujuan yang ingin dicapai.

2. Setelah itu, Anda diharapkan mempelajari bagian demi bagian bahan belajar mandiri secara leb�h cermat dan penuh perhat�an, dan b�la perlu ber�lah tanda khusus pada bag�an atau kata-kata kunc� yang Anda anggap pent�ng.

3. Apabila ada bagian materi belajar mandiri yang kurang difahami, maka diskusikanlah dengan teman-teman Anda. Tetap� b�la dengan d�skus� pun belum mendapatkan pemahaman, seba�knya d�catat dan tanyakan kepada tutor Anda pada saat tutor�al tatap muka.

4. Untuk memperluas wawasan Anda, bacalah buku sumber yang d�sarankan.5. Buatlah kes�mpulan dengan kata-kata Anda send�r� dar� keseluruhan mater� yang

telah Anda pelajari dalam bahan belajar mandiri ini. 6. Bila Anda telah cukup memahami uraian materi yang disajikan, maka kerjakanlah

latihan dan tes formatif yang tersedia pada setiap akhir kegiatan belajar.

Page 213: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 205

STRUKTUR DAN PENGEMBANGAN PROGRAM BK DI MI/SD

1. Komponen Program BK di MI/SDSesua� dengan Rambu-rambu Penyelenggaraan B�mb�ngan dan Konsel�ng dalam Jalur

Pend�d�kan Formal (Depd�knas, 2007) bahwa komponen program layanan b�mb�ngan dan konsel�ng mencakup: (1) komponen pelayanan dasar; (2) komponen pelayanan respons�f; (3) komponen perencanaan �nd�v�dual; dan (4) komponen dukungan s�stem (manajemen).

a. Pelayanan dasar bimbingan1. Pengertian

Pelayanan dasar b�mb�mb�ngan d�art�kan sebaga� proses pember�an bantuan kepada seluruh konsel�/peserta d�d�k melalu� keg�atan peny�apan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis, dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang d�tuangkan dalam standar kompetens� kemand�r�an) yang d�perlukan dalam pengembangan kemampuan mem�l�h dan mengamb�l pebutuhan dalam menjalani kehidupannya. Penggunaan instrumen asesmen perkembangan peserta didik dan kegiatan tatap muka terjadwal yang terintegrasi dalam pembelajaran di kelas sangat sesua� untuk mendukung �mplementas� komponen �n�. Asesmen terhadap kebutuhan dan perkembangan itu sangat diperlukan untuk dijadikan landasan pengembangan pengalaman terstruktur peserta d�d�k.

2. TujuanTujuan pelayanan dasar bimbingan ini bertujuan untuk membantu semua peserta

d�d�k agar memperoleh perkembangan yang normal, mem�l�k� mental yang sehat, dan memperoleh dasar keteramp�lan h�dupnya; atau dengan kata la�n membantu peserta

1

Page 214: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

206 Bimbingana dan Konseling

didik agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya. Secara rinci tujuan pelayanan dasar b�mb�ngan �n� dapat d�rumuskan secaga� upaya membantu peserta d�d�k agar:

a) mem�l�k� kesadaran (pemahaman) tentang d�r� dan l�ngkungannya (pend�d�kan, pekerjaan, sosial-budaya dan agama);

b) mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkan t�ngkah laku yang layak bag� penyesua�an d�r� dengan l�ngkungannya;

c) mampu menangan� atau memenuh� kebutuhan dan masalahnya; dan d) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.

Dengan dem�ka�an, melalu� pelayanan dasar b�mb�ngan �n� peserta d�d�k akan terbantu dalam mengembangkan per�laku efekt�f dan keteramp�lan-keteramp�lan dasar untuk keh�dupannya yang mengacu kepada tugas-tugas perkembangan peserta d�d�k MI/SD.

3. Fokus pengembanganUntuk mencapai tujuan tersebut, maka dalam pelayanan dasar bimbingan, fokus

perilaku yang dikembangkan menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua �n� berka�tan erat dengan upaya membantu peserta d�d�k mencapa� tugas-tugas perkembangannya, seh�ngga peserta d�d�k d�harapkan dapat memaham� dan mener�ma d�r�, mengenal l�ngkungan, memecahkan masalah, mem�l�k� konsep d�r� yang adekuat, sikap dan kebiasaan belajar yang baik, serta menjadi pribadi mandiri. Materi pelayanan dasar d�rumuskan dan d�kemas atas dasar standar kompetens� kemand�r�an peserta d�d�k MI/SD

Beberapa contoh mater� layanan dasar b�mb�ngan untuk peserta d�d�k MI/SD, ya�tu:

a. Pemahaman dan pener�maan d�r�b. Sikap dan kebiasaan belajarc. Motivasi belajard. Kemampuan memecahkan masalahe. Self esteemf. Membuat program keg�atan sehar�-har�g. Cara mengembangkan m�nal, bakal.h. Keteramp�lan berkomun�kas��. Keteramp�lan pengamb�lan keputusanj. Keefektifan dalam hubungan antar pribadik. Cara belajar yang efektifl. dsb.

Page 215: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 207

Pelayanan dasar himbingan ditujukan untuk semua peserta didik, disajikan dengan menggunakan strateg� klas�kal dan d�nam�ka kelompok, ba�k dalam kelompok kec�l maupun besar. Kur�kulum mater� layanan dasar b�mb�ngan d�susun dengan mcnggunakan sumber-sumber rujukan dan sumber lainnya yang relevan, serta dilengkapi dengan strategi penyampaian dan penilaian. Materi dan penyajian pelayanan dasar hendaknya memperhat�kan/d�sesua�kan dengan us�a dan tahapan perkembangan peserta d�d�k MI/SD.

b. Pelayanan responsif (responsive sevices)1. Pengertian

Pelayanan respons�f adalah layanan b�mb�ngan dan konsel�ng bag� peserta d�d�k yang mem�l�k� kebutuhan dan menghadap� masalah yang memerlukan penanganan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menilmbulkan gangguan dalam proses pencapa�an tugas-tugas perkembangannya.

2. TujuanPelayanan renponsif bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat memenuhi

kebutuhannya dan memecahkan masalah yang d�alam�nya, atau membantu peserta d�d�k yang mengalam� hambatan dan kegagalan dalam mencapa� tugas-tugas perkembangannya. Tujuan pelayanan ini dapat juga dikekakan sebagai upaya untuk mengintervensi masalah-masalah atau kepedul�an pr�bad� peserta d�d�k yang muncul segera dan d�rasakan pada saat �tu. Hal tersebut berkenaan dengan masalah-masalah sos�al-pr�bad�, kar�r, dan atau masalah pengembangan belajar-pendidikan.

3. Foku pengembanganFokus pelayanan ini berhubungan dengan masalah pribadi-sosial, belajar atau

pengembangan pend�d�kan, dan perencanaan kar�r. Dengan dem�k�an, �s� layanan responsif yaitu: (1) bimbingan pribadi-sosial; (2) bimbingan belajar, dan (3) bimbingan kar�r.

Pelayanan respons�f leb�h bers�fat prevenl�f, mesk�pun dalam prakt�knya dapat pula menjadi bantuan penyembuhan atau kuratif. Proses pelayanan responsif dirancang dengan menggunakan strateg� relas� �nterpersonal, seh�ngga berlangsung �nteraks� antar pr�bad� yang bers�fat membantu. Oleh karena �tu, pelayanan �n� mem�l�k� n�la� terapeut�k bag� peserta d�d�k yang sedang mengalam� masalah ps�k�s.

Fokus pelayanan respons�f bergantung pada kebutuhan atau masalah peserta d�d�k yang muncul. Kebutuhan dan masalah peserta d�d�k �tu berka�tan dengan ke�ng�nan untuk mengetahu� sesuatu hal karena d�pandang pent�ng bag� perkembangan d�r�nya

Page 216: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

208 Bimbingana dan Konseling

secara positif. Masalah peserta didik itu juga yang berhubungan dengan berbagai hal yang d�rasakan mengganggu kenyamanan h�dup atau menghambat perkembangan peserta d�d�k, karena t�dak terpenuh� kebutuhannya atau gagal dalam mencapa� tugas-tugas perkembangan. Untuk memaham� masalah peserta d�d�k pada umumnya t�dak mudah diketahui secara langsung, namun dapat diidentifikasi/difahami melalui gejala-gejala perilaku yang ditampilkannya. Masalah (gejala-gejala perilaku bermasalah) yang mungkin dialami peserta didik dan menjadi fokus pelayanan ini antara lain:

a. merasa cemas menghadap� seseuatu;b. merasa rendah d�r�;c. berper�laku �mpuls�f, ya�tu melakukan sesuatu tanpa pert�mbangan ayau alasan yang

tepat;d. membolos dar� madrasah/sekolah;e. malas belajar;f. kurang memiliki kebiasaan belajar yang baik;g. kurang b�sa bergaul atau melakukan penyesua�an d�r� dengan l�ngkungan;h. malas ber�badah;i. prestasi belajar rendah.

Untuk memaham� kebutuhan dan masalah peserta d�d�k MI/SD dapat d�lakukan melalu� asesmen dan anal�s�s perkembangannya, dengan menggunakan berbaga� tekn�k, m�salnya �nventor� tugas-tugas perkembangan (ITP) untuk us�a MI/SD, angket s�swa, wawancara, pengamatan/observas�, sos�ometr�, daftar had�r s�swa, leger, ps�kotes, dan daftar masalah atau alat ungkap masalah (AUM).

c. Layanan perencanaan individual1. Pengertian

Perencanaan individual adalah pelayanan bimbingan dan konseling yang bertujuan membantu seluruh peserta d�d�k agar mampu merumuskan dan melakukan akt�v�tas yang berkenaan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan keleb�han dan kekurangan d�r�nya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedu�a d� l�ngkungannya. Pemahaman peserta d�d�k secara mendalam tentang segala karakter�st�k d�r�nya, penafs�ran has�l asesmen serta, dan penyed�aan �nformas� yang lengkap dan tepat, seh�ngga peserta d�d�k mampu mem�l�h dan mengamb�l keputusan yang tepat d� dalam mengembangkan potens�nya secara opt�mal, termasuk keberbakatan dan kebutuhan khusus peserta d�d�k.

Olah karena �tu, layanan perencanaan �nd�v�dual ber�s�kan b�dang layanan pr�bad�-sosial, bidang pendidikan-belajar, dan bidang karir. Dengan terbantunya peserta didik dalam memantau dan memaham� pertumbuhan dan perkembangan d�r�nya send�r�, d�harapkan �a dapat merencanakan dan meng�mplementas�kan rencananya �tu secara

Page 217: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 209

terarah dan opt�mal.

2. TujuanLayanan perencanaan individual dirancang dengan tujuan untuk membantu peserta

d�d�k agar:

a) mem�l�k� pemahaman tentang d�r� dan l�ngkungannya;b) mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan

dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir sesuai tahapan perkembangan us�a MI/SD; dan

c) dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah d�rumuskannya.

Tujuan layanan perencanaan individual ini dapat juga dirumuskan sebagai upaya untuk memfas�l�tas� peserta d�d�k untuk merencanakan, memon�tor, dan mengelola rencana pend�d�kan, kar�r, dan pengembangan pr�bad�-sos�al oleh d�r�nya send�r�. Is� layanan perencanaan individual ini adalah hal-hal yang menjadi kebutuhan peserta d�d�k untuk memaham� secara khusus tentang perkembangan d�r�nya send�r�. Dengan demikian, meskipun perencanaan individual ditujukan untuk memandu seluruh peserta d�d�k, namun pelayanan yang d�ber�kan leb�h bers�fat �nd�v�dual karena d�dasarka atas perencanaan, tujuan dan keputusan yang ditentukan oleh masing-masing peserta didik.

3. Fokus pengembangan Fokus pelayanan perencanaan �nd�v�dual berka�tan erat dengan pengembangan aspek

akadem�k, kar�r, dan pr�bad�-sos�al. Secara r�nc�, cakupan fokus tersebut untuk mur�d MI/SD antara la�n berkenaan dengan aspek :

a. akademik, meliputi menumbuhkan sikap dan kebiasaan belajar (calistung) yang baik-efektif, memanfaatkan keterampilan belajar, memilih kursus atau pelajaran tambahan yang tepat, memilih pendidikan lanjutan, memahami dan menerapkan prinsip-prinsip belajar sepanjang hayat.

b. Karir, mel�put� memaham� segala kekuatan dan kelemahan d�r� send�r�, mengeksploras� lingkungan sekitar tempat tinggal, membiasakan diri bekerja dengan sebaik-baiknya, berlat�h membuat rencana keg�atan dan pengamb�lan keputusan secara tepat.

c. Pribadi-sosial, mel�put� pengembangan konsep d�r� yang pos�t�f dan keteramp�lan sos�al yang efekt�f, seh�ngga dapat melakukan penyesua�an terhadap d�r� send�r� dan l�ngkungan secara secara seras� dan se�mbang.

d. Komponen dukungan sistem Ket�ga komponen d� atas merupakan pelayanan b�mb�ngan dan konsel�ng kepada

Page 218: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

210 Bimbingana dan Konseling

peserta d�d�k secara langsung. Sedangkan dukungan s�stem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infra struktur dan pengembangan kemampuan guru dalam penerapan fungs� dan pr�ns�p-pr�ns�p b�mb�ngan d� MI/SD, seh�ngga guru dapat melakukan bantuan atau memfas�l�tas� kelancaran perkembangan peserta didik. Dengan demikian, kegiatan-kegiatan manajemen dapat membantu menetapkan, memel�hara, dan men�ngkatkan program b�mb�ngan dan konsel�ng. Keg�atan �n� d�harapkan dapat membantu guru MI/SD dalam meng�mplementas�kan layanan dasar b�mb�ngan, layanan respons�f, dan perencanaan �nd�v�dual peserta d�d�k.

Komponen dukungan sistem ini meliputi: pengembangan jejarang, kegiatan manajemen, penelitian dan pengembangan.

1) Pengembangan jejaring, menyangkut kegiatan-kegiatan: konsultasi/bekerja sama dengan guru lain, bekerja sama dengan orangtua atau masyarakat, berpartisipasi dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan madrasah/sekolah, bekerja sama dengan personel sekolah la��nnya dalam menc�ptakan l�ngkungan madrasah/sekolah yang kondus�f bag� perkembangan peserta d�d�k, menelaan masalah-masalah yang berkaitan erat dengan pelayanan bimbingan, dan kekerja dengan pihak-pihak la�n yang terka�t dengan penerapan b�mb�ngan terpaqdu d� madrasah/sekolah.

2) Kegiatan manajemen, merupakan berbaga� upaya untuk memantapkan, memel�hara dan melaksanakan b�mb�ngan dan konsel�ng yang ter�ntegras� secara efekt�f dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan manajemen ini diarahkan pada pengembangan program, pengembangan staf, pemanfaatan sumber daya masyarakat, pengembangan dan penataan kebijakan, prosedur, dan pedoman tertulis.

Dalam �mplementas�nya d� madrasah/sekolah, mas�ng-mas�ng b�dang pelayanan mem�l�k� alokas� waktu, sepert� untuk: (1) Pelayanan dasar b�mb�ngan adalah 55-55%; (2) Pelayanan respons�f (20%-30%); (3) Layanan perencanaan �nd�v�dual (5% -10%); dan (4) Pendukung S�stem (10%-15%).

Keempat komponen pelayanan utama b�mb�ngan dan konsel�ng sepert� d�ura�kan d� atas, dalam �mplementas�nya d�dukung oleh layanan-layanan yang la�nnya, ya�tu:

a. Layanan pengumpulan dataLayanan �n� merupakan keg�atan awal dalam bentuk mengh�mpun �nformas� tentang

peserta d�d�k beserta latar belakangnya. Pengumpulan data tentang peserta d�d�k merupakan identifikasi awal tentang identitas peserta didik, kemampuan, bakat dan minat, beserta latar belakang keluarganya. Layanan pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang objektif terhadap peserta didik dan membantu mereka agar dapat berkembang secara opt�mal.

Page 219: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 211

b. Layanan orientasi dan pemberian informasiKeg�atan �n� merupakan layanan pertama yang d�ber�kan kepada peserta d�d�k. Pada

saat peserta d�d�k memasuk� sekolah sangat membutuhkan �nformas� tentang sekolah, seperti kurikulum, cara belajar, tata tertib, guru-gurunya dan fasilitas sekolah yang dimiliki (perpustakaan, ruang belajar, ruang guru, WC, dsb). Layanan ini bertujuan agar peserta d�d�k mem�l�k� �nformas� yang memada� tentang d�r�nya dan l�ngkungannya. Layanan �n� sangat strateg�s agar peserta d�d�k dapat merasakan kenyamanan dan ketenangan dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah. Layanan ini disampaikan juga kepada orangtua agar dapat membantu putra put�nya dalam menyesua�kan d�r� dengan l�ngkungan sekolah terutama dalam mengikuti pembelajaran. Pelayanan orientasi ini biasanya dilaksanakan pada waktu peserta didik memasuki sekolah dan akan diulang pada setiap tahun ajaran baru, namun pelayanan �nformas� d�laksanakan sesua� dengan kebutuhan peserta d�d�k.

c. Layanan PenempatanLayanan Penempatan bertujuan untuk membantu peserta didik dalam mendapatkan

tempat atau penyaluran yang sesua� dengan potens� yang d�m�l�k�nya seh�ngga dapat mengembangkan d�r�nya secara opt�mal. Perkembangan opt�mal �n� akan dapat d�capa� b�lamana �nd�v�du berada pada pos�s� yang sesua� dengan karakter�st�k pr�bad�, bakat, minat dan kemampuannya. Program layanan penempatan merupakan kelanjutan dari layanan or�entas� dan �nformas� �n�. J�ka layanan or�entas� member�kan �nfomas� secara umum, seperti tentang cara-cara belajar yang efektif, belajar kelompok, menyalurkan bakat dan m�nat, sedangkan layanan penempatan leb�h memperh�tungkan alternat�f kemungk�nan penempatan peserta d�d�k secara �nd�v�dual, dengan melalu� pengukuran terhadap kemampuan, bakat dan m�nat, serta kemungk�nan-kemungk�nan khusus la�nnya. Beberapa jenis layanan penempatan bagi peserta didik di MI/SD, yaitu :

1) Layanan penempatan dalam belajar di kelasDalam kegiatan belajar di kelas, terkadang ada peserta didik yang mengalami

kesulitan menentukan pilihan kelompok belajar, posisi duduk, kegiatan belajar, dsb. Untuk menghadap� peserta d�d�k yang dem�k�an, layanan penempatan dapat member�kan bantuan. Peserta d�d�k yang baru masuk kelas I MI/SD, mereka datang dar� latar belakang l�ngkungan dan pengalaman yang berbeda satu sama la�n. Ada peserta d�d�k yang sebelumnya pemah masuk TK/TKA, akan tetap� t�dak sed�k�t yang belum pernah memasuk� TK/TKA. Oleh karena �tu, mereka memasuk� MI/SD dengan membawa kemampuan awal yang berbeda, terutama pada kemampuan membaca, menul�s dan berh�tung. Keadaan �n� harus dihadapi dengan bijaksana, sehingga setiap peserta didik mendapatkan posisi yang tepat dan mereka mendapatkan suasana belajar yang menyenagkan. Guru kelas harus mampu menempatkan peserta d�d�k secara tepat. J�ka d�perlukan ada tes sederhana tentang kemampuan cal�stung, tetap� bukan untuk seleks� masuk kelas I MI/SD. Has�l tes

Page 220: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

212 Bimbingana dan Konseling

dapat digunakan untuk penempatan posisi duduk dan kelompok belajar di kelas. Peserta didik yang pandai dapat menjadi tutor sebaya bagi temannya yang lain, atau dapat dijadikan pertimbangan untuk pembagian kelas biasa dengan kelas unggulan. Proses menempatkan peserta d�d�k �n� harus d�pert�mbangkan yang matang berdasarkan data atau �nformas� yang memada�, seh�ngga t�dak men�mbulkan kesalahan dalam mengamb�l keputusan.

2) Layanan penempatan dalam kegiatan ekstra kurikulerLayanan penempatan dalam keg�atan ekstra kur�kuler sangat d�perlukan agar peserta

d�d�k memperoleh keg�atan yang sesua� dengan kemampuan, bakat dan m�natnya. Oleh karena �tu, guru hendaknya mem�l�k� pemahaman yang memada� tentang kemampuan, bakat dan m�nat set�ap peserta d�d�k b�naannya, seh�ngga dapat menempatkan peserta d�d�k pada keg�atan ekstra kur�kuler yang sesua�. Keg�atan ekstra kur�kuler d� MI/SD dapat d�kempokka dalam beberapa macam, sepe�t� olah raga, kesen�an (sen� tar�, sen� suara, seni musik, seni gambar), kelompok ilmiah remaja, pramuka dan lain sebagainya. Dengan adanya penempatan peserta d�d�k pada keg�atan ekstra kur�kuler secara tepat, d�harapkan akan mengembangkan kemampuan secara opt�mal.

d. Layanan konselingLayanan �n� hanya dapat d�selenggarakan oleh guru pemb�mb�ng profes�onal, ya�tu

guru yang berlatar belakang pendidikan sarjana bimbingan dan konseling. Layanan ini dapat secara �nd�v�dual maupun kelompok, bag� peserta d�d�k yang mem�l�k� masalah pribadi. Tujuan layanan konseling adalah untuk membantu peserta didik agar dapat memecahkan masalahnya send�r�. Layanan konsel�ng ser�ng d�sebut merupakan keg�atan �nt� dar� keseluruhan layanan b�mb�ngan, karena bantuan melalu� konsel�ng langsung berkenaan dengan pr�bad� set�ap peserta d�d�k.

e. Layanan referalReferal atau al�h tangan merupakan layanan dengan mel�mpahkan masalah kepada

p�hak yang leb�h mampu dan berwenang. Layanan referal �n� d�lakukan apab�la masalah yang d�hadap� peserta d�d�k d� luar kemampuan atau kewenangan guru atau guru pemb�mb�ng MI/SD. Menumt Surya (1986; 24) ada beberapa hal yang harus d�perhat�kan dalam layanan referal, ya�tu:

1) Referal harus d�serta� dengan data yang lengkap tentang peserta d�d�k dan masalah yang d�hadap�nya.

2) Referal harus disertai dengan surat pengantar yang menjelaskan tujuan referal.3) Referal harus disetujui oleh peserta didik yang bersangkutan, dan orang tua kalau

perlu.

Page 221: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 213

4) Layanan referal harus tetap menjadi tanggung jawab pihak sekolah. Pihak yang dirujuk harus tetap menjalin hubungan dengan pihak sekolah.

5) Pihak yang dirujuk harus memberikan laporan terperinci tentang perkembangan dan hasil upaya rujukan itu kepada pihak sekolah. Laporan tersebut penting diketahui dan dijadikan bahan untuk memberikan perlakuan yang berkesinambungan di sekolah dan d� rumah.

f. Layanan evaluasi dan tindak lanjutEvaluasi dan tindak lanjut erupakan layanan untuk menilai keberhasilan program

b�mb�ngan yang telah d�laksanakan. Melalu� evaluas�, dapat d�ketahu� program yang t�dak mencapa� t�ngkat keberhas�lan yang d�harapkan, seh�ngga dapat d�anal�s�s dan d�tentukan untuk program tindak lanjutnya.

Tujuan dilaksanakannya layanan evaluasi dan tindak lanjut adalah:

1) Untuk mengertahu� apakah program layanan sudah dapat d�laksanakan dengan ba�k ?

2) Untuk mengatahui efektifitas layanan yang sudah diberikan.3) Untuk mengetahu� kontr�bus� layanan b�mb�ngan terhadap program sekolah.4) Untuk mendorong kepala sekolah dan seluruh personal sekolah dalam melakukan

perbaikan-perbaikan layanan dan program sekolah dalam rangka mencapai tujuan pend�d�kan.

5) Dengan evaluas� seluruh guru d�harapkan dapat menyadar� akan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing sebagai pelayan kebutuhan peserta didiknya.

6) Untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang perlu dimasukkan dalam program layanan bimbingan selanjutnya.

2. Struktur Program Bimbingan di MI/SDPenyusunan program b�mb�ngan dan konasel�ng d� madrasan/sekolah d�mula� dar�

kegiatan asesmen yaitu kegiatan mengidentifikasi-menganalisis aspek-aspek yang dijadikan bahan masukan bagi penyusunan program tersebut. Kegiatan asesmen ini mencakup :

a. asesmen lingkungan, yaitu kegiatan mengidentifikasi harapan madrasah/sekolah dan masyarakat (orangtua peserta d�d�k), sarana dan prasarana pendukung, kond�s�/kualifikasi guru, dan kebijakan pimpinan madrasah/sekolah;

b. asesmen kebutuhan atau masalah peserta d�d�k, yang menyangkut karakter�st�k peserta didik, seperti aspek fisik (kesehatan dan keberfungsiannya), kecerdasan, motif-motivasi belajar, sikap dan kebiasaan belajar, minat-minatnya (olahraga, seni, keagamaan), masalah-masalah yang d�alam�, dan kepr�bad�an; atau tugas-tugas perkembangannya sebaga� dasar untuk member�kan pelayanan b�mb�ngan dan konseling secara terpadu dalam pembelajaran di kelas.

Page 222: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

214 Bimbingana dan Konseling

Ber�kut �n� adalah struktur utuh pengembangan program d� madrasan/sekolah yang berbas�s tugas-tugas perkembangan sebaga� kompetens� yang harus d�kuasa� oleh peserta d�d�k. Dalam merumuskan program b�mb�ngan dan konsel�ng d� MI/SD, struktur dan isi atau materi program ini bersifat fleksibel yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan peserta d�d�k d� set�ap madrasah/sekolah.

1. Ras�onal Ber�s�kan rumusan dasar pem�k�ran tentang pent�ngnya b�mb�ngan dan konsel�ng

dalam keseluruhan program madrasah/sekolah, yang mencakup konsep dasar yang digunakan, kaitan bimbingan dan konseling dengan pembelajaran atau implementasi kur�kulum, dampak perkembangan �lmu pengetahuan dan sos�al-budaya terhadap keh�dupan masyarakat, dan hal-hal la�n yang relevan.

2. V�s� dan M�s� Secara mendasar v�s� dan m�s� b�mb�ngan dan konsel�ng perlu d�rumuskan ulang ke

dalam fokus �s�, ya�tu :a. Visi : Membangun �kl�m madrasah/sekolah bag� keberhas�lan seluruh peserta

d�d�k.b. Misi : Mamfas�l�tas� seluruh peserta d�d�k memperoleh dan menguasa� kompetens�

d� b�dang akadem�k, pr�bad�-sos�al dan kar�r berlandaskan pada tata keh�dupan et�s-normat�f dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3. Deskr�ps� Kebutuhan Ber�s�kan rumusan has�l pen�la�an kebutuhan (need assessment) peserta d�d�k dan

l�ngkungannya ke dalam rumusan per�laku-per�laku yang d�harapkan d�kuasa� peserta d�d�k.

4. Tujuan Berisikan rumusan tujuan yang akan dicapai dalam bentuk perilaku yang harus

d�kuasa� peserta d�d�k setelah memperoleh pelayanan b�mb�ngan dan konsel�ng secara terpadu dalam pembelajaran di kelas. Tujuan yang dirumuskan, hendaknya mencakup t�ga tataran, ya�tu :a. Penyadaran, untuk membangun pengetahuan adan pemahaman peserta d�d�k

terhadap,perilaku atau standar kompetensi yang harus dipelajari dan dikuasai.b. Akomodasi, untuk membangun pemaknaan, internalisasi, dan menjadikan

per�laku atau kompetens� baru sebaga� bag�an dar� kemampuan d�r�nya.c. Tindakan, yaitu mendorong peserta didik untuk mewujudkan perilaku dan

kompetens� baru �tu dalam t�ndaklan nyata sehar�-har�.

5. Komponen ProgramProgram b�mb�ngan dan konsel�ng d� madrasan/sekolah mencakup:

Page 223: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 215

a. Komponen pelayanan dasar b�mb�nganb. Komponen pelayanan respons�f *)c. Komponen perencanaan �nd�v�duald. Komponen dukungan sistem (manajemen).

6. Rencana Operas�onal Rencana kegiatan diperlukan untuk menjamin pelaksanaan program bimbingan dan

konseling berjalan secara efektif dan efisien, meskipun implementasi di SD masih terpadu dalam proses pembelajaran di kelas. Rencana kegiatan adalah uraian detil dar� program yang menggambarkan struktur program, ba�k keg�atan d� madrasah/sekolah maupun luar madrasah/sekolah, untuk memfas�l�tas� peserta d�d�k mencapa� tugas perkembangan atau kompetens� tertentu.

7. Pengembangan Tema/Top�k Tema atau topik merupakan rincian lanjut dari kegiatan yang sudah diidentifikasikan

yang terka�t dengan tugas-tugas perkembangan, d�rumuskan dalam bentuk mater� untuk set�ap komponen program.

8. Pengembangan Satuan Pelayanan D�kembangkan secara bertahap sesua� dengan tema/top�k, d�buat tersend�r� atau

diintegrasikan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).9. Evaluas� Rencana evaluasi perkembangan peserta didik dirumuskan atas dasar tujuan yang

�ng�n d�capa�, sedangkan evaluas� program d�fokuskan pada t�ngkat keterlaksanaan program.

10. Anggaran Rencana anggaran untuk mendukung �mplementas� program d�nyatakan secara

cermat, ras�onal, dan real�st�k.

Berdasarkan paparan d� atas, ber�kut �n� d�tamp�lkan contoh program b�mb�ngan di MI/SD yang dalam implementasinya terintegrasi dalam proses pembelajaran yang d�selenggarakan oleh guru kelas.

Page 224: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

216 Bimbingana dan Konseling

CONTOH PROGRAM BIMBINGAN DI MI/SD

No Jen�s Layanan B�mb�agan Semester 1 Semester 2 Ket.

7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

1 Penyusunan program X 1 s.d 122 H�mpunan data, or�entas� dan

�nformas�Bulan Jan.

s.d dcs,a. Or�entas� dan �nformas� bag� kelas 1

XX - Waktu

Pelaksanaanb. Pember�an �nformas� kepada orang tua X X X X

3 Penempatan/Penyaluran X

3.1 Identifikasi kemampuanpeserta d�d�k

X

3.2 Penempalan peserta d�d�k

a. Kelas B�asa Xb. Kelas Unggulan X

c. Tempat Duduk X

d. Keg�atan Ekstrakur�kuler X

4 B�mb�ngan untuk pengembangan penguasaan tugas-tugas perkembangan

X X X X X X X X X X

5 Bimbingan Belajar

a. Diagnostik dan pengajaran remed�al ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

?Pelaksanaan d�sesua�kan

dengan kebutuhan

b. Pengayaan ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?6 Konsel�ng

a. Peserta d�d�k yang mengalam� hambatan sos�al pr�bad�

? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

b. Peserta d�d�k yang mengalam� hambatan dalam pengembangan moral

? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

c. Peserta d�d�k yang mengalam� hambatan dalam perkembangan fisik

? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

7 B�mb�ngan Kar�r

a. Identifikasi Bakat dan kemampuan Peserta d�d�k ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

b. Pengenalan L�ngkungan Sekolah

X

c. Pers�apan mem�l�h SLTP X X X

8 Kerjasana dengan orang tua/masyarakat ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

9 Al�h tangan kasus ? ? ? ? ? ? ?

Page 225: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 217

10 Evaluas� pelaksanaan b�mb�ngan

X X X

11 Anal�s�s has�l pelaksanaan b�mb�ngan

X X X

12 Tindak lanjut X X X

Dar� program umum b�mb�ngan dan konsel�ng d� MI/SD sepert� contoh d� atas, dijabarkan kembali menjadi program khusus di antaranya adalah:

a. Pengumpulan data peserta didik Data tentang peserta d�d�k merupakan �nformas� awal yang sangat d�perlukan oleh

p�hak guru/sekolah berkenaan dengan segala karater�st�k peserta d�d�k, ba�k datas atau informasi tentang keadaan aspek pisik-jasmaniah maupun psikis-ruhaniah seperti dijelaskan terdahulu. Data tersebut di atas diperlukan mulai saat anak masuk sekolah di awal tahun ajaran, sehingga sekolah dapat membuat program sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan peserta d�d�k.

b. Layanan or�entas� dan pember�an �nformas� Layan orientasi pada setiap jenjang kelas sangat diperlukan terutama pada peserta

d�d�k kelas 1 yang baru pertama kal� memasuk� t�ngkat sekolah yang sesungguhnya. Kesan tentang sekolah harus ba�k atau pos�t�f dan menyenangkan seh�ngga peserta d�d�k t�dak merasa as�ng atau takut tentang l�ngkungan barunya, sepert� tentang guru, fasilitas yang dimiliki sekolah, tata tertib, cara belajar dsb. Keikutsertaan orangtua dalam keg�atan or�entas� sangat d�perlukan untuk membantu putra-putr�nya dalam menyesua�kan d�r� dengan sekolah.

c. Layanan penempatan dan penyaluran Layanan ini perlu dikembangkan di MI/SD sejak memasuki sekolah sampai

menyelesa�kan pend�d�kannya d� sekolah tersebut, ba�k penempatan/penyaluran pada keg�atan �ntra kur�kuler maupun ekstra kur�kuler. Melalu� layanan �n�, d�harapkan peserta d�d�k MI/SD �n� terfas�l�tas� proses perkembangan per�laku dan pr�bad�nya secara opt�mal.

Page 226: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

218 Bimbingana dan Konseling

LATIHANUntuk memperdalam. materi yang baru saja anda baca dan pelajari, silakan anda

mengerjakan lalihan di bawah ini:

1. Jelaskan makna pelayanan dasar b�mb�ngan, pelayanan respons�f, dan perencanaan �nd�v�dual d� MI/SD !

2. Beri penjelasan kemungkinan implementasi program bimbingan dan konseling di MI/SD !

3. Apa saja jenis dan kelengkapan administrasi yang akan menunjang pelaksanaan b�mb�ngan d� MI/SD ?

4. Kemukakan komponen struktur utuh program b�mb�ngan d� MI/SD !

RANGKUMAN Struktur program b�mb�ngan d� MI/SD terd�r� dar� 4 komponen keg�atan utama,

ya�tu:

1. Layanan dasar b�mb�ngan, ya�tu layanan yang membantu peserta d�d�k mengembangkan per�laku efekt�f dan keteramp�lan dasar untuk keh�dupan yang mengacu kepada tugas-tugas perkembangan peserta d�d�k SD.

2. Layanan responsif, yaitu layanan yang ditujukan untuk membantu peserta didik dalam bentuk meng�ntervens� masalah atau kepedul�an pr�bad� peserta d�d�k yang d�rasakan pada saat �tu.

3. Layanan perencanaan �nd�v�dual, ya�tu membantu peserta d�d�k membuat rencana pend�d�kan secara tepat dan meng�mplentas�kan rencana-rencana pend�d�kannya �tu secara terarah.

4. Dukungan sistem, merupakan kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memel�hara, dan men�ngkatkan program b�mb�ngan secara menyeluruh melalu� pengembangan , hubungan masyarakat dan staf, konsultas� dengan guru, staf ahli/penasehat, masyarakat yang lebih luas, manajemen program, penel�t�an dan pengembangan.

Keempat komponen layanan utama b�mb�ngan d� atas perlu d�dukung oleh layanan yang la�nnya, ya�tu: l) pengumpulan data; 2) layanan or�entas� dan pember�an �nformas�; 3) layanan penempatan; 4) konseling; 5) referral, 6) evaluasi dan tindak lanjut. Program bimbingan tidak akan berjalan dengan baik bilamana tidak didukung oleh organisasi dan adm�n�stras� b�mb�ngan memada�.

Page 227: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 219

TES FORMATIF 1

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !1. Program b�mb�ngan d� sekolah merupakan :

A. bag�an yang �ntegral dar� program pend�d�kan; B. bag�an yang terp�sah agar mudah mengaturnya; C. program yang d�kelola oleh lembaga khusus b�mb�ngan; D. keg�atan yang d�lakukan sementara sesua� denga kebutuhan.

2. Komponen pelayanan bimbingan yang ditujukan untuk membantu permasalahan peserta d�d�k yang d�rasakan pada saat �n� adalah :A. pelayanan dasar b�mb�ngan; C. perencanaan �nd�v�dual;B. pelayanan respons�f; D. dukungan s�stem.

3. Layanan pember�an �nformas� mencakup berbaga� �nformas� yang d�perlukan peserta didik untuk mendukung keberhasilan belajarnya, kecuali :A. cara-cara belajar yang efektif; C. pemanfaatan dan pengaturan keuangan;B. pemanfaatan waktu luang ; D. membuat cacatan yang teratur.

4. Penyelenggaraan administrasi bimbingan di sekolah bertujuan agar: A. layanan b�mb�ngan dapat d�laksanakan secara �deal; B. mendukung kelancaran pelaksanaan program b�mb�ngam; C. menciptakan hubungan administratif yang jelas dan tegas; D. set�ap petugas b�mb�ngan menyadar� peranannya mas�ng-mas�ng.

5. Program b�mb�ngan dan konsel�ng d� MI/SD seba�knya d�organ�sas�kan sesua� dengan :A. s�tuas� dan kond�s� sekolah setempat; B. juklak atau juknis dari Dinas Pendidikan;C. kebutuhan dan permasalahan peserta d�d�k; D. visi, misi dan tujuan sekolah yang dicanangkan.

6. Pernyataan yang d�rumuskan untuk membangun �kl�m madrasah/sekolah bag� keuksesan seluruh peserta d�d�k, d�sebut :A. M�s� C. deskr�ps� kebutuhanB. Visi D. tujuan pelayanan

7. Berikut ini merupakan tujuan pelayanan dasar bimbingan bagi peserta didik, kecual� :A. mem�l�k� kesadaran (pemahaman) tentang d�r� dan l�ngkungannya; B. mampu membuat rencana keg�atan sesua� dengan n�la� dan kebutuhannya;C. mampu menangan� atau memenuh� kebutuhan dan masalahnya;

Page 228: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

220 Bimbingana dan Konseling

D. mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupmnya.8. Keg�atan-keg�atan ber�kut merupakan fokus pelayanan perencanaan �nd�v�dual pada

aspek akademik, kecual� :A. menumbuhkan sikap positif terhadap belajar;B. memanfaatkan keterampilan belajar; C. memilih kursus atau pelajaran tambahan yang tepat;D. membiasakan diri bekerja dengan tekun.

9. Keg�atan-keg�atan ber�kut merupakan fokus pelayanan perencanaan �nd�v�dual pada aspek karir, kecual� :A. memaham� segala kekuatan dan kelemahan d�r� send�r�;B. mengeksploras� l�ngkungan sek�tar tempat t�nggalC. memupuk kebiasaan belajar yang efektif;D. pengamb�lan keputusan secara tepat.

10. Fokus pelayanan perencanaan �nd�v�dual pada aspek Pribadi-sosial, ya�tu:A. pembiasaan belajar bekompok;B. pengembangan konsep d�r� yang pos�t�f;C. mengadakan kunjungan persahabatan;D. pengarahan d�r� pada akt�v�tas yang bermanfaat.

Page 229: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 221

BALIKAN DAN TINDAK LANJUTCocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif yang ada pada

bagian belakang bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus d� bawah �n� untuk mengetahu� t�ngkat penguasaan Anda terhadap mater� Kegiatan Belajar 1.

RUMUS Jumlah Jawaban Anda yang benar

Tingkat Penguasaan = —————————————— x 100%

10

Makna T�ngkat Penguasaan: 90%-100% = Ba�k Sekal�; 80 % - 89 % = Ba�k; 70 % - 79 % = Cukup; dan < 69 % = Kurang.

Kalau Anda mencapa� t�ngkat penguasaan 80 % ke atas, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus ! Akan tetapi, apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum Anda kuasa�.

Page 230: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

222 Bimbingana dan Konseling

Page 231: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 223

KETERPADUAN PROGRAM BIMBINGAN DI MI/SD

1. Program Bimbingan TerpaduSeperti dimaklumi, bahwa sampai saat ini masih jarang ada MI/SD yang memiliki guru

pembimkbing profesional yang berlatar belakang pendidikan sarjana bimbingan dan konsel�ng. Oleh karena �tu, pelaksanaan program b�mb�ngan dan konsel�ng merupakan tugas guru kelas, yang implementasinya diintegrasikan dalam proses pembelajaran di kelasnya. Dalam keadaan yang dem�k�an, maka guru kelas hendaknya dapat memadukan antara program layanan bimbingan dan konseling dengan program pembelajaran yang d�rancangnya. Walaupun dem�k�an, dalam prakt�k pelaksanaan program b�mb�ngan d� sekolah membutuhkan kemampuan guru dan dukungan manajerial. Sehubungan dengan itu, dalam mensinergiskan program bimbingan dengan program dan praktik pembelajaran d� sekolah/kelas, hendaknya harus memperhat�kan hal-hal ber�kut.

a. Aspek program bimbinganProgram b�mb�ngan d� MI/SD harus d�susun berdasarkan kebutuhan peserta d�d�k

dan masalah nyata yang terjadi di sekolah. Program bimbingan di MI/SD mempunyai kekhasan tersend�r� sesua� dengan s�tuas� dan kond�s� yang ada d� MI/SD �tu send�r�, ba�k d�l�hat dar� seg� petugas, fas�l�tas yang tersed�a dan karakter�st�k peserta d�d�knya. Menurut D�ckmeyer and Caldwell (Ahman, 1998) bahwa ada beberapa faktor yang membedakan antara b�mb�ngan d� MI/SD dengan d� sekolah menengah, ya�tu : pertama, b�mb�ngan d� MI/SD leb�h menekankan pada peranan guru dalam menerapkan fungs� b�mb�ngan; kedua, fokus b�mb�ngan d� MI/SD leb�h menekankan pada pengembangan pemahaman d�r�, pemecahan masalah, dan kemampuan berhubungan secara efekt�f dengan orang la�n; ketiga, b�mb�ngan d� MI/SD leb�h banyak mel�batkan orangtua peserta d�d�k, meng�ngat pent�ngnya pengaruh orangtua dalam keh�dupan anak selama d� MI/SD; keempat, b�mb�ngan d� MI/SD hendaknya memaham� keh�dupan anak secara un�k; kelima, program b�mb�ngan d� MI/SD hendaknya pedul� terhadap kebutuhan

2

Page 232: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

224 Bimbingana dan Konseling

dasar anak, sepert� kebutuhan untuk matang dalam pemahaman dan pener�maan d�r�, serta memaham� keleb�han dan kekurangan d�r�; keenam, program b�mb�ngan d� MI/SD hendaknya meyak�n� bahwa us�a MI/SD merupakan tahapan yang sangat pent�ng dalam tahapan perkembangan anak.

Berdasarkan ura�an tersebut dapat d�s�mpulkan bahwa perangkat tugas yang harus diselesaikan peserta didik MI/SD dapat dijadikan sebagai panduan utama dalam pengembangan program b�mb�ngan d� MI/SD.

b. Aspek KetenagaanSehubungan dengan perlunya penyelenggaraan program b�mb�ngan dan konsel�ng,

maka pada umumnya guru MI/SD mempunya� tugas ganda, sebaga� pelaksana pelayanan bimbingan yang terintegrasi dalam proses pembelajaran sesuai dengan target kurikulum yang harus d�capa�. Sebenarnya guru MI/SD sebaga� guru kelas mem�l�k� peluang-kesempatan luas untuk memaham� karakter�st�k set�ap peserta d�d�k d� kelasnya. Oleh karena �tu, guru MI/SD perlu mem�l�k� pemahaman yang tepat dan keteramp�lan yang memadai untuk melaksanakan layanan bimbingan yang terintegrasi dalam pembelajaran. Pada akh�rnya, guru MI/SD hendaknya dapat menerapkan layanan b�mb�ngan dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas; atau guru merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang bernuansakan bimbingan dan konseling di kelasnya.

c. Aspek tekn�s/proseduralProsedur/tekn�k yang dapat d�kembangkan dalam �mplementas� layanan b�mb�ngan

dan konsel�ng pada peserta d�d�k MI/SD adalah dengan melalu� pendekatan terpadu atau ter�ntegras�. Prosedur �n� memadukan antara pendekatan/tekn�k �nstruks�onal dalam pembelajaran dengan pendekatan/teknik interpersonal atau transaksional dalam b�mb�ngan dan konsel�ng. Agar guru MI/SD dapat mema�nkan peran gandanya secara profesional, maka di samping terampil dalam menerapkan strategi/teknik pembelajaran, juga perlu memiliki kemampuan dasar pada strategi/teknik pelayanan bimbingan dan konsel�ng. Dengan dem�k�an, maka guru MI/SD d�harapkan dapat menerapkan layanan bimbingan secara terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran.

Guru menciptakan proses pembelajaran yang kondusif dan dapat memadukan layanan bimbingan ke dalam proses pembelajarannya itu, seperti melalui pengelompokkan belajar, diskusi kelompok, permainan terpadu, tugas kerja kelompok, pengajaran unit atau pembelajaran tematik, dsb. Dalam penelitian yang dilaksanakan Ni’mah (2000) di SD kelas rendah , dapat d�terapkan layanan b�mb�ngan pr�bad�-so�al melalu� KBM, dengan cara menggunakan metode pembelajaran diskusi, kerja kelompok dan permainan, peserta didik dibimbing untuk belajar menyesuaikan diri dengan teman, bekerjasama, berbagi tugas, dan belajar untuk berani tampil mengerjakan tugas di depan kelas.

Page 233: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 225

d. Daya dukung l�ngkunganProgram pelayanan b�mb�ngan d� MI/SD akan member�kan kontr�bus� terhadap

pencapaian tujuan pendidikan, jika didukung oleh pihak yang terlibat dalam sistem yang ada d� sekolah, ya�tu kepala sekolah, guru, orang tua, masyarakat dan pemer�ntah, ba�k dalam pendanaan maupun penyed�aan fas�l�tas pendukung yang d�perlukan. Hal �n� meng�nd�kas�kan, bahwa c�r� layanan b�mb�ngan d� MI/SD �tu t�dak terlepas dar� peran serta masyarakat dan orangtua peserta d�d�k d� samp�ng guru kelas.

e. Organ�sas� B�mb�ngan d� MI/SDOrgan�sas� dan adm�n�stras� merupakan perangkan penyelenggaraan b�mb�ngan d�

sekolah yang semestinya dikelola secara efektif. Manajemen organisasi dan administrasi yang baik, diharapkan dapat mendukung tercapainya tujuan pelaksanaan bimbingan di MI/SD yang terintegrasi dalam pembelajaran.

Organ�sas� b�mb�ngan dalam makna luas dapat d�art�kan sebaga� usaha penyelenggaraan program bimbingan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk menjamin kelancaran program b�mb�ngan d� MI/SD d�perlukan adanya organ�sas� b�mb�ngan. Organ�sas� b�mb�ngan hendaknya memperhat�kan pr�ns�p-pr�ns�p sebaga� ber�kut:

a. Program b�mb�ngan hendaknya d�organ�sas�kan sedem�k�an rupa seh�ngga sesua� dengan s�tuas� dan kebutuhan setempat.

b. Layanan b�mb�ngan hendaknya merupakan bag�an yang tak terp�sahkan dar� keseluruhan pro gram pend�d�kan d� sekolah

c. Diperlukan kerjasama antara personal sekolah dalam pelaksanaan organisasi b�mb�ngan

d. Penanggung jawab organisasi bimbingan adalah kepala sekolahe. Program b�mb�ngan harus d�organ�sas�kan dengan ba�k, seh�ngga memungk�nkan

seluruh per sonal yang ada di sekolah, dan dengan masyarakat dapat bekerjasama dengan ba�k

f. Organ�sas� b�mb�ngan d� SD d�sesua�kan dengan person�l yang ada, keadaan peserta d�d�k dan sarana serta prasarana.

2. Uraian tugas personil bimbingana. Kepala Sekolah

Kepala sekolah mempunyai peranan sebagai penanggung jawab seluruh program pend�d�kan d� sekolah, termasuk d� dalamnya layanan b�mb�ngan. Dalam hubungannya dengan program b�mb�ngan dan konsel�ng, fungs� dan peranan kepala sekolah dapat d�gambarkan sebaga� berrkut:

1) Mengkoord�nas�kan keg�atan layanan b�mb�ngan.2) Menyed�akan tenaga, sarana dan fas�l�tas yang d�perlukan.

Page 234: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

226 Bimbingana dan Konseling

3) Member�kan kemudahan bag� terlaksananya program b�mb�ngan.4) Melakukan superv�s� terhadap pelaksanaan b�mb�ngan, mula� dar� perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjut. 5) Mengadakan kerja sama dengan instansi lain yang terkait dalam pelaksanaan

b�mb�ngan.

b. Guru Kelas/PembimbingSebaga� pelaksana dalam program b�mb�ngan d� MI/SD, guru kelas/ pemb�mb�ng

mem�l�k� tngas ya�tu:

1) Merencanakan dan membuat program b�mb�ngan.2) Melakukan koord�nas� dengan kepala sekolah dan guru.3) Melakukan kerja sama dengan orangtua dalam memberikan layanan bimbingan

kepada peserta d�d�k.4) Melaksanakan keg�atan layanan b�mb�ngan dengan meng�ntegras�kan pada mata

pelajaran masing-masing.5) Men�la� proses dan has�l layanan b�mb�ngan.6) Menganal�s�s has�l pen�la�an layanan b�mb�ngan.7) Melaksanakan tindak lanjut atau alih tangan berdasarkan hasil penilaian.8) Membantu peserta d�d�k dalam keg�atan ekstra kur�kuler.

c. Guru mata PelajaranSebagai personil guru mata pelajaran mempunyai tugas yang penting dalam aktivitas

b�mb�ngan, ya�tu:

1) Melaksanakan layanan bimbingan melalui kegiatan belajar mengajar sesuai dengan mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya

2) Berkonsultas� dengan guru kelas/guru pemb�mb�ng dalamhal masalah-masalah yang berka�tan dengan b�mb�ngan

3) Bekerjasama dengan guru kelas/guru pembimbing dalam hal pengembangan program bersama/terpadu

d. PengawasanPengawasan sangat diprelukan untuk menjamin terlaksananya layanan secara tepat.

Pengawasan d�lakukan ba�k secara tekn�s maupun adm�n�strat�f. Fungs� pengawasan adalah memantau, men�la�, memperba�k�, men�ngkatkan dan mengembangkan keg�atan layanan b�mb�ngan d� MI/SD. Pengawasan d�laksanakan oleh d�nas pend�d�kan secara berjenjang. Tingkat kecamatan dilakukan oleh pengawas MI/SD Dinas Pendidikan Kecamatan setempat.

Page 235: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 227

3. Sarana dan PrasaranaKeberhas�lan sebuah program b�mb�ngan t�dak terlepas dar� dukungan tersed�anya

sarana dan prasarana yang memada�. Sarana adm�n�strat�f yang d�perlukan untuk menunjang pelayanan bimbingan sebagai berikut:

a. Alat pengumpul data Alat pengumpul data yang d�perlukan d� MI/SD ya�tu pedoman observas�, angket,

catatan anekdot, pedoman wawancara, tes hasil belajar, sosiometri, daftar cek masalah, skala penilaian, biografi dan autobiografi.

b. Alat peny�mpan data Bentuk alat peny�mpan data ya�tu buku pr�bad�, kartu pr�bad�, dan map. Bentuk

kartu pr�bad� dapat d�buat dalam ukuran dan warna tertentu, seh�ngga mudah untuk d�s�mpan dalam filling cabinet. Sedangkan map d�perlukan untuk meny�mpan berbaga� �nformas� pr�bad� mas�ng-mas�ng peserta d�d�k. Buku pr�bad� ber�s�kan berbaga� data tentang peserta d�d�k dar� mula� �dent�tas, keadaan keluarga, penyak�t yang pemah d�der�ta, potens� dan prestas� yang d�ra�h, dan la�n sebaga�nya.

c. Kelengkapan penunjang teknis, seperti dokumen data data/informasi, paket b�mb�ngan dan alat bantu b�mb�ngan.

d. Perlengkapan adm�n�stras�, sepert� alat-alat tul�s, format satuan layanan dan keg�atan pendukung serta blangko laporan keg�atan, blangko surat, kartu konsultas�, kartu kasus, blanko konferens� kasus dan agenda surat.

e. Sarana penunjang, seperti ruang bimbingan. Andaikata ruang bimbinga tidak ada, maka dapat d�gunakan ruang kantor/guru, atau ruang kelas. Dalam kond�s� �deal, ruang b�mb�ngan harus d�lengkap� dengan ruang konsel�ng, ruang konsultas�, ruang b�mb�ngan kelompok, ruang tamu, ruang dokumentas� dan ruang d�skus�. Ruang bimbingan harus dilengkapi dengan meja, kursi, lemari, rak penyimpan data, papan tul�s, dan sebaga�nya.

4. Pendanaan Dana atau anggaran b�aya sangat d�perlukan untuk penyed�aan sarana dan prasarana,

perlengkapan administra, kunjunganm mmah (home visit), penyusunan laporan keg�atan, transportas� dan la�n-la�a.

5. Kerjasama Kerjasama anatara guru/pihak sekolah dengan orang tua peserta didik, dan dengan

lembaga atau �nstans� terka�t, sepe�t� D�nas Pend�d�kan.

Page 236: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

228 Bimbingana dan Konseling

LATIHAN Untuk memperdalam materi yang baru saja anda bacadan pelajari, silakan anda

mengerjakan latihan di bawah ini:

1. Menjelaskan tentang implementasi program BK dalam KBM.2. Menjelaskan organisasi dan administrasi bimbingan di SD

RANGKUMAN Jarang ada SD yang mem�l�k� petugas b�mb�ngan yang khusus/tersend�r�, maka tugas

program bimbingan merupakan tugas untuk guru kelas, yang sekaligus menjadi tenaga pengaj ar. Dengan keadaan yang demikian maka gum hendaknya dapat memadukan antara program layanan b�mb�ngan dengan KBM. Walaupun dem�k�an program b�mb�ngan d� sekolah membuainkan kemampuan dan dukungan manajerial, maka ada beberapa hal yang hams d�perhat�kan, ya�tu: (1) Aspek program, bertolak dar� kebutuhan dan masalah yang ada d� sekolah; (2) Aspek ketenagaan, guru kelas d�pandang sebaga� person�l yang pal�ng melaksanakan layanan b�mb�ngan, dengan dem�k�an guru hams mem�l�k� pemahaman yang tepat untuk melaksanakan layanan b�mb�ngan; (3) Aspek prosedur/tekn�k, perlu adanya keterpaduan antara pendekatan dan tekn�k �nsta�ks�onal dengan transaks�onal dan (4) Daya dukung l�ngkungan, layanan b�mb�ngan perlu bantuan dan dukungan managerial, social, dan sarana fisik.

Page 237: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 229

TES FORMATIF 3

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat!1. Merencanakan program bimbingan beserta sarana penunjangnya merupakan peran

kepala sekolah sebaga� ........A. Adm�n�strator C. Organ�satorB. Supervisor D. Manajer

2. Layanan untuk membantu peserta d�d�k mengembangkan keteramp�lan dasar untuk kehidupan adalah tujuan layanan:A. Layanan respoas�f C. Layanan perencanaan �nd�v�dualB. Layanan dasar b�mb�ngan D. Dukungan s�stem

3. Menyerahkan peserta d�d�k yang bermasalah kepada yang leb�h mampu dan berwenang adalah layanan:A. Referal C. PenempatanB. Konsel�ng D. Layanan�nformas�

4. Kartu pr�bad�, dalam layanan b�mb�ngan adalah d�sebut:A. Alat pengumpul data C. Alat dokumenB. Alat peny�mpan data D. Perlengkapan tekn�s

5. Pengawasan dalam pelaksanaan b�mb�ngan d�lakukan dengan teratur agar keg�atan b�mb�ngan dapat....A. terarah pada tujuan C. teramati kesalahannyaB. terkendali prosesnya D. terjamin keberhasilannya.

6. Hal-hal ber�kut merupakan alat pengumpul data non-tes, kecual�: A. pedoman observas�; C. pedoman wawancara; B. tes hasil belajar; D. skala penilaian.

7. Blangko laporan keg�atan merupakan kelengkapan sarana pelayanan b�mb�ngan yang berfungs� secaga� :A. alat pengumpul data; C. kelengkapan adm�n�stras�;B. alat penyimpan data; D. kelengkapan penunjang teknis.

8. Berikut ini lebih merupakan sarana penunjang pelayanan bimbingan, kecual�: A. ruang konsultas�; C. ruang koord�nator BK;B. ruang b�mb�ngan kelompok; D. ruang dokumentas�.

Page 238: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

230 Bimbingana dan Konseling

9. Pengawasan pelayanan b�mb�ngan dan konsel�ng mem�l�k� fungs� sebaga�o ber�kut, kecual�:A. memantau dan men�la� pelaksanaan layanan BK;B. memperba�k� pelaksanaan layanan BK; C. men�ngkatkan dan mengembangkan keg�atan layanan BK;D. men�la� kemampuan guru dalam melaksanakan layanan BK.

10.`Fungs� utama guru kelas dalam ka�tannya dengan pelayanan b�mb�ngan d� madrasah/sekolah, adalah : A. melaksanakan konsel�ng kepada s�swa yang bermasalah;B. merencanakan dan membuat program b�mb�ngan.A. bekerja sama dengan orangtua dalam melaksanakan layanan bimbingan;B. melaksanakan layanan bimbingan secara terintegrasi dalam pembelajaran

BALIKAN DAN TINDAK LANJUTCocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif yang ada pada

bagian belakang bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus d� bawah �n� untuk mengetahu� t�ngkat penguasaan Anda terhadap mater� Kegiatan Belajar 2.

RUMUS

Jumlah Jawaban Anda yang benarTingkat Penguasaan = —————————————— x 100% 10Makna T�ngkat Penguasaan: 90 % - 100 % = Ba�k Sekal�; 80 % - 89 % = Ba�k; 70 % - 79 % = Cukup; < 69 % = Kurang.

Kalau Anda mencapa� t�ngkat penguasaan 80 % ke atas, Anda telah dapat semua Kegiatan Belajar dengan baik ! Akan tetapi, apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum Anda kuasa�.

Page 239: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 231

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

TES FORMATIF 11. A2. B3. C4. B5. C6. B7. B8. D9. C10. B

TES FORMATIF 21. A2. B3. A4. B5. A6. B7. C8. C9. D10. D

Page 240: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

232 Bimbingana dan Konseling

Page 241: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 233

Glosarium

Achievement Test : Tes yang mengukur hasil/prestasi belajar yang ditampilkan murid selama atau setelah proses pembelajaran berlangsung, dapat berupa n�la� (1-10 atau 1-100) has�l pengerjaan Lembaran Kerja Siswa (LKS) dan tugas lainnya selama proses pembelajaran berlangsung berlangsung atau n�la� has�l ulangan/ post tes.

Actual ab�l�ty : Kecakapan aktual/ nyata ya�tu kecakapan s�swa yang dengan segera dapat d�demonstras�kan

Actual self : d�r� yang nyata art�nya kond�s� yang nyata yang d�m�l�k� oleh siswa, baik berupa potensi fisik maupun psikhis.

Akurat : tepat, d�gunakan untuk alat pengumpul data (�nstrumen) atau data yang telah d�kumpulkan yang tepat sesua� dengan kondisi objektif

Anecdotal record : Has�l pencatatan observas� sehar�-har� yang d�tul�s oleh guru tentang per�laku s�swa dalam satu keg�atan tertentu

Apt�tudes : bakat, kecakapan khusus yang d�m�l�k� s�swa

Attent�on : perhat�an, dapat d�art�kan kemampuan s�swa untuk member� perhat�an kepada s�swa la�n dalam satu �nteraks� sos�al antar s�swa

Autonomy vs shame and doubt : mand�r� vs malu dan ragu, tahapan perkembangan �nd�v�du yang d�kemukakan oleh Er�kson dengan teor� Ps�kosos�alnya. Dalam tahapan �n�, anak kalau berhas�l dalam tugas perkembangannya akan mand�r� sementara kalau t�dak akan malu atau ragu.

Counsel�ng �nterv�ew : Wawancara konsel�ng merupakan d�alog antara guru dengan mur�d dengan maksud membantu mur�d memecahkan masalah yang d�hadap�nya, yang b�asanya berfokus pada perubahan s�kap dan per�laku mur�d.

Cronolog�cal age : umur kronolog�s (d�s�ngkat CA); ya�tu umur seseorang (murid) sebagaimana yang ditunjukkan dengan hari kelahirannya atau lamanya ia hidup sejak tanggal lahirnya.

Page 242: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

234 Bimbingana dan Konseling

Cummulat�ve record : catatan pr�bad� s�swa yang ber�s� tentang semua data lengkap tentang s�swa, dapat d�s�mpan dalam buku, kartu atau komputer/ CD/soft file.

Da�ly observat�an : Observas� Sehar�-har� ya�tu observas� yang t�dak direncanakan dengan seksama, tetapi dikerjakan sambil mengerjakan tugas rutin guru (mengajar), juga tidak memiliki pedoman dan d�laksanakannya secara �ns�dental terhadap tingkah laku murid yang menonjol atau menyimpang pada saat pembelajaran. Juga tidak dipersiapkan kapan akan d�lakukan dan baga�mana prosesnya.

Deb�l (moron) : mur�d dengan kecerdasan yang mas�h mendekat� mur�d normal yang berus�a sek�tar 9 – 10 tahun.

Development : perkembangan atau pengembangan. D�art�kan perkembangan, apab�la penekankannya pada perubahan yang d�alam� oleh s�swa. D�art�kan dengan pengembangan, apab�la penekanannya pada fungs� b�mb�ngan untuk mengembangkan semua potens� yang d�m�l�k� oleh s�swa

D�agnos�s : merupakan langkah untuk mengetahu� �n� masalah/ kesul�tan yang d�hadap� oleh mur�d dan berbaga� faktor yang melatarbelakang�nya.

D�c�pl�nary �nterv�ew : Wawancara d�s�pl�n merupakan suatu proses wawancara yang dilakukan guru yang ditujukan untuk menegakkan d�s�pl�n.

Dyad : has�l sos�ometr�, dua orang s�swa dalam satu kelas atau kond�s�/ s�tuas� tertentu (m�salnya pembentukkan kelompok belajar, kelompok ekstra kurikuler, karyawisata) yang sal�ng mem�l�h.

Encouragement : B�mb�ngan dan konsel�ng perkembangan memfokuskan pada proses mendorong perkembangan s�swa.

General intelligence : Abilitas dasar atau kecakapan dasar umum, kemampuan s�swa untuk dapat memecahkan masalah secara umum.

Hazard : hambatan dalam perkembangan siswa, dapat berupa fisik, ps�kolog�s, personal, sos�al.

Home visit : kunjungan guru ke rumah orang tua siswa dalam rangka mengumpulkan data tentang siswa, mengkonfirmasikan data yang berhubungan dengan orang tua.

Page 243: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 235

Human relat�onsh�p : s�swa yang mem�l�k� kemampuan ber�nteraks� sos�al yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau s�laturah�m dengan sesama manus�a.

Ideal self : gambaran/ ke�ng�nan d�r� yang �deal/ d�harapkan.

Id�ot : s�swa dengan kecerdasaran yang mendekat� mur�d normal berus�a d� bawah 4 tahun.

Imbec�l : s�swa dengan kecerdasaran mendekat� mur�d normal sek�tar us�a 5 – 6 tahun;

Industry vs �nfer�or�ty : produkt�f vs rendah d�r�. Tahapan perkembangan �nd�v�du yang d�kemukakan oleh Er�kson dengan teor� Ps�kosos�alnya. Dalam tahapan �n�, anak kalau berhas�l dalam tugas perkembangannya akan produkt�f menghas�lkan sesuatu dan sebal�knya akan merasa rendah d�r�.

Informational interview : Wawancara pengumpulan data, merupakan tanya jawab yang d�lakukan antara guru dengan mur�d dengan maksud untuk mendapatkan data atau fakta mur�d.

Intell�gence Quot�ent : ukuran kecerdasar yang b�asa d�s�ngkat IQ, d�peroleh dar� perband�ngan umur mental dengan umur kronolog�s kal� seratus.

Int�at�ve vs gu�lt : �ns�at�f vs rasa bersalah. Tahapan perkembangan �nd�v�du yang d�kemukakan oleh Er�kson dengan teor� Ps�kosos�alnya. Dalam tahapan �n�, anak kalau berhas�l dalam tugas perkembangannya akan penuh �n�s�at�f tetap� sebal�knya akan penuh dengan rasa bersalah.

Isolated sudent : mur�d yang t�dak ada yang mem�l�h untuk satu keg�atan d� kelas, sebaga� has�l sos�ometr�.

Judgement : pengembangan �nstrument secara standar, sepert� mengacu pada kisi-kisi penyusunan instrument. Uji validitas empiris d�lakukan dengan pen�la�an/ pen�mbangan ahl�.

Kurat�f : perba�kan, merupakan fungs� b�mb�ngan untuk membantu s�swa yang telah atau sedang mengalam� suatu masalah.

L�fe sk�lls : keteramp�lan pengamb�lan keputusan untuk penyesua�an sos�al yang memada� sebaga� suatu keteramp�lan h�dup

Measurement : mengukur atau pengukuran, menggunakan �nstrumen yang standar dan akan menghas�lkan skor atau angka-angka

Page 244: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

236 Bimbingana dan Konseling

hasil ukur yang menunjukkan tingkat kemampuan, atau kekuatan dar� aspek yang d�ukur dengan berpegang pada standar tertentu

Mental age : umur mental (d�s�ngkat MA); ya�tu umur kecerdasan sebagaimana yang ditunjukkan oleh hasil tes kemampuan akadem�k.

Motor�cal / k�nestet�c ab�l�t�es : gerak motor�s s�swa.

Non part�c�pat�ve observat�on : Observas� Non-part�s�pat�f , ya�tu observas�

Numer�cal ab�l�t�es : bakat b�langan, kemampuan yang d�m�l�k� s�swa dalam mengoperas�kan angka-angkat.

Objective-based lesson : Materi kurikulum diajarkan dengan unit fokus pada hasil dan pengajaran yang berorientasi tujuan bagi murid dalam kelompok kec�l atau kelas.

Outcome-focused : Layanan dasar b�mb�ngan perkembangan mem�l�k� cakupan dan urutan bag� pengembangan kompetens� mur�d.

Part�c�pat�ve observat�on : Observas� Part�s�pat�f, ya�tu observas� d�mana observer (guru) berada dalam s�tuas� yang sedang d�amat� atau turut serta melakukan apa yang dikerjakan oleh para murid.

Peer group : kelompok teman sebaya

Placement �nterv�ew : Wawancara penempatan adalah wawancara yang d�adakan dengan maksud membantu dalam penempatan d� kelas, dalam kelompok, keg�atan eksta kur�kuler, lat�han, pengerjaan tugas, dll.

Potent�al ab�l�ty : Kecakapan Potens�al, dapat berupa kecerdasan dan bakat

Prevent�ve and development : pencegahan dan pengembangan ya�tu untuk dapat melakukan pencegahan mur�d MI/SD terhadap per�laku/ keg�atan ke arah yang negat�f atau meny�mpang terleb�h dahulu perlu pemahaman terhadap potens�, kekuatan, kelemahan, kecenderungan-kecenderungan yang d�m�l�k� oleh mur�d.

Prognosis : guru memperkirakan/ menentukan jenis bantuan yang diberikan berdasarkan atas jenis dan tingkat kesulitan/masalah yang d�hadap�.

Ques�oner : angket, merupakan alat pengumpul data secara tertul�s.

Page 245: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 237

Re�nforcement : penguatan

Remedial teaching : pembelajaran perbaikan untuk meningkatkan penguasaan kompetens� sesua� dengan yang d�syaratkan.

Respons�v�ty : kemampuan s�swa untuk mendengar keluhan atau pandangan orang la�n

Scholast�c apt�tude : bakat sekolah yang berkenaan dengan kecakapan potens�al khusus yang mendukung penguasaan b�dang-b�dang �lmu atau mata pelajaran.

Self- acceptance : Qona’ah, pener�maan d�r� Dalam hal �n�, mur�d hendaknya dapat mener�ma d�r� apa adanya potens�-potens� dan anugerah dar� Allah, ba�k �tu yang sesua� dengan harapan mur�d tersebut ataupun t�dak.

Self- adjustment : penyesuaian diri

Self-d�rect�on : mengarahkan d�r�nya

Self-�mprovement : perba�kan d�r�

Self-understand�ng : Pemahaman d�r�. Dalam hal �n�, mur�d dapat memaham� d�r�nya send�r� akan potens� yang d�m�l�knya serta permasalahan yang d�hadap�nya.

Self-enhancement : pengayaan d�r�

elf-esteem : Harga d�r�

Self-responsibility : tanggung jawab terhadap segalan apa yang telah dilakukan serta mener�ma segala konsekuens�nya. Mur�d MI/SD memiliki keterbatasan dalam menerima tanggung jawab d�r�nya.

Shar�ng : Sebaga� makhluk sos�al, mur�d memerlukan orang la�n untuk bersama-sama

Soc�al ab�l�t�es : t�l�kan hubungan sos�al, s�swa yang mempunya� bakat �n� akan sangat mudah untuk melakukan �nteraks� sos�al, relas� pertemanan.

Spat�al ab�l�t�es : bakat t�l�kan ruang yang d�m�l�k� oleh s�swa. S�swa yang memiliki bakat ini cocok menjadi arsitek, design interior.

Sub-normal atau mentally deffect�ve atau mentally retarded

Page 246: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

238 Bimbingana dan Konseling

adalah murid yang bertindak jauh lebih lambat kecepatannya, dan jauh lebih banyak ketidaktepatannya dan kesulitannya, d�band�ngkan dengan mur�d yang la�n.

Superior atau genius : adalah murid yang dapat bertindak jauh lebih cepat dan dengan kemudahan d�band�ngkan dengan mur�d yang la�nnya.

Systemat�c observat�on : Observas� S�stemat�s ya�tu observas� yang d�rencanakan dengan seksama, serta mem�l�k� pedoman yang ber�s� tujuan, tempat, waktu dan butir-butir pertanyaan yang menggambarkan t�ngkah laku mur�d yang d�observas�.

Tim oriented : dalam melaksanakan kegiatan bimbingan guru tidak bekerja send�r�, tetap� mel�batkan personel sekolah la�nnya sebaga� team work.

Treatment/terap� : bantuan yang d�ber�kan oleh guru kepada s�swa yang mempunya� masalah.

Trust vs m�strust : percaya vs t�dak percaya. Tahapan perkembangan �nd�v�du yang d�kemukakan oleh Er�kson dengan teor� Ps�kosos�alnya. Dalam tahapan �n�, anak kalau berhas�l dalam tugas perkembangannya akan tertanam kepercayaan pada orang lain, sebaliknya apabila tidak akan menjadi siswa yang selalu cur�ga pada orang la�n, t�dak percaya, parano�d.

Tryad : has�l sos�ometr�, t�ga orang s�swa dalam satu kelas atau kond�s�/ s�tuas� tertentu (m�salnya pembentukkan kelompok belajar, kelompok ekstra kurikuler, karyawisata) yang saling memilih. Disebut juga dengan klik.

Understand�ng the �nd�v�dual : pemahaman �nd�v�du, langkah dalam b�mb�ngan sebelum member�kan bantuan, d�perlukan memaham� secara seksama berka�tan dengan potens�, kendala,pendukung yang d�m�l�k� oleh �nd�v�du.

Value : mempert�mbangkan n�la�, art�nya dalam bert�ngkah laku s�swa harus menyesua�kan dengan n�la� yang berlaku d� masyarakat, ba�k n�la� soc�al, sus�la maupun agama.

Verbal ab�l�t�es : kecakapan berbahasa s�swa, ba�k secara l�san, tul�san maupun �syarat.

Verbal test : Tes bakat dalam Test B�net-S�mon yang mengungkap bakar verbal s�swa.

Page 247: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 239

Vocational aptitude : bakat pekerjaan-jabatan yang berkenaan dengan kecakapan potens�al khusus yang mendukung keberhas�lan dalam pekerjaan.

Page 248: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

240 Bimbingana dan Konseling

Daftar Pustaka

Abdul Rahman Mulyono. (2003). Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Asli Mahasatya.

Abin Syamsudin Makmun. (2003). Psikologi Kependidikan : Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung : Rosda Karya.

ABKIN (2008), Rambu-Rambu Penyelenggaraan B�mb�ngan dan Konsel�ng d� Jalur Pend�d�kan Formal, Publ�kas� Jurusan PPB-FIP-UPI

Ahman. (1998). B�mb�ngan Perkembangan; Model B�mb�ngan d� Sekolah Dasar. Bandung : D�sertas� PPS IKIP Bandung

Anne Anastas�, l988, Psycholog�cal Test�ng, New York : Mc M�llan Publ�sh�ng Company

Blocher, H. Donald. (l974). Developmental Counsel�ng, New York : John W�ley & Sons.

Corey, Gerald. (1991). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi (terjemahan E. Koeswara). Semarang: IKIP Semarang Press.

Crytes, J. C. (1987). Career Counsel�ng: Models, Methods, and Mater�als. New York: McGraw-Hill, Inc.

Ded� Supr�ad�. (1997). Profes� Konsel�ng dan Keguruan, Bandung : PPs IKIP Bandung

Departemen Pend�d�kan Nas�onal. (2003). Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang S�stem Pend�d�kan Nas�onal. Semarang : Aneka Ilmu.

Dewa Ketut Sukard�, 1990, Anal�s�s Tes Ps�kolog�, Denpasar : R�neka C�pta

D�llard, J. M. (1985). L�fe Long Career Plann�ng. Oh�o: Charles E. Merr�l Publ�sh�ng Co.

Dirjen PMPTK. (2007). Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pend�d�kan Formal. Jakarta: Depd�knas.

Dorothy, Keiter. (l975). Bagaimana Kita Dapat Berhasil dalam Belajar. Salatiga : Pusat B�mb�ngan Un�vers�tas Kr�sten Satya Wacana.

Elfiah, R (2001). Program Bimbingan Karir bagi Mahapeserta didik IAIN Raden Intan Bandar Lampung. Tesis pada Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indones�a : t�dak d�terb�tkan

Page 249: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 241

Furqon. (2005). Konsep dan Apl�kas� B�mb�ngan dan konsel�ng d� Sekolah Dasar. Bandung: Pustaka Ban� Qura�sy.

Garry, R. & Kingsley, H.I., l987, The Nature and Condition of Learning, New Jersey : Practice Hall.

Gysber’s, N.C. & More, E.J. 1983. Career Counseling: Skills and Techniques for Practitioner. New Jersey: Prent�ce-Hall, Inc.

Hall, S.A. (2003). “Expanding Academic and Career Self Efficacy : A Family Systems Framework”. Journal of Counsel�ng Development. Vol. 81. N0. 3. Summer 2003. 33-39.

Her, EL. & Cramers, S.H. (1979). Career Guidance Throught The Life Span. Boston: Litle, Brown & Co.

Holland, J. L. (1985). Mak�ng Vocat�onal Cho�ce: Theor�es of Vocat�onal Personal�t�es and Work Env�ronment. Englewood Cl�ffs, New Jersey: Prent�ce-Hall. Inc.

Janda, Lou�s H. (1999). Career Tests. Massachusetts: Adams Med�a Corporat�on.

Juntika Nurihsan. (2005). Manajemen Bimbingan dan Konseling di SMA. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Juntika. (2005). Manajemen Bimbingan dan Konseling di SMA. Jakarta: PT. Gramedia W�d�asarana Indones�a

Koestoer Partowisastro. (l982). Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar. Jilid 2, Jakarta : Erlangga

Manr�hu, T. M. (1992). Pengantar B�mb�ngan dan Konsel�ng Kar�r. Bum� Aksara. Jakarta.

M�ller, M. J. & M�ller, T. A. 92055). Theoret�cal Appl�cat�on of Holland’s Theory to Ind�v�dual Dec�s�on Mak�ng Styles: �mpl�cat�on for Career Counselors. Journal of Employment Counsel�ng. Alexandr�a: Mart 2005. Vol 42 No. 1: 20-29.

Muro, James J. & Kottman, Terry. (1995) Guidance and Counseling in The Elementary and M�ddle School, A Pract�cal Approach, Mad�son : Brown & Benchmark

Nana Syaod�h Sukmad�nata, l983 : Tekn�k-Tekn�k Pemahaman Ind�v�du dalam B�mb�ngan Penyuluhan, Jurusan BP FIP IKIP Bandung

N�’mah. (2000). Penerapan B�mb�ngan Sos�al-Pr�bad� melalu� KBM d� SD. Tes�s. Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI.

Nurihsan, Juntika & Akur Sudianto, 2005, Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar Kurikulum 2004, Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia

Page 250: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

242 Bimbingana dan Konseling

Nurihsan, Juntika & Akur Sudianto, 2005, Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar Kurikulum 2004, Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia

Osbom, D. S., Baggerly, J. N. (2004). “School Counselors Percept�ons of Career Counsel�ng and Career Test�ng: Preferences, Pr�or�t�es and Pred�ctors”. Journal of Career Development. New York: Fall 2004. 31 (1): 1-45.

Os�pow , S.H. (1983). Theor�es of Career Development, New Jersey: Pract�ce Hall, Inc.

Petters, Herman J. & Shertzer, Bruce. (l974). Guidance Program & Management, Ohio : A Bell & Howell Company

Pietrofesa, J.P., Bernstein, B, Minor, J, Stanford, S. (1980). Guidance An Introduction. Rand McNally College Publ�sh�ng Company: Ch�cago.

Pr�nce, Jeffrey P. & He�ser, L�sa J. (2000). Essent�als of Career Interest Assessment. New York: John W�ley & Sons, Inc.

Rochman Natawidjaja. ed. (1979). Bimbingan dan Penyuluhan. Jakarta: Depdikbud.

Ruslan A. G. (1986). Bimbingan Karir. Penerbit Angkasa. Bandung.

Schm�dt. (2003). Counsel�ng �n Schools. New York: Pearson Educat�on, Inc.

Sel�gman, L. (1994). Development Career Counsel�ng and Assessment. London: Sage Publ�cat�ons, Inc.

Sharf, R. S. (1992). Applyng Career Development Theory to Counsel�ng. Cal�forn�a: Brooks/Cole Publ�sh�ng Company.

Simon, S.B., Howe, L.W. & Kirschenbauw, H. (1972. Values Clarification. New York: Hart Publ�sh�ng Company, Inc.

Slameto. (1991). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka C�pta

Sumadi Suryabrata. (l984). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sunarto, H. & Agung Hartono, B., 1994, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta : Dirjen Dikti Deps�kbud

Sunaryo _, tt. Makna dan Analisis Perbuatan Belajar. Cianjur : STKIP Suryakancana.

Sunaryo Kartadinata. (1999). Bimbingan di SD. Jakarta: Dirjen Dikti Proyek PGSD.

Sunaryo Kartadinata. (l992). Identifikasi Kebutuhan dan Masalah Perkembangan Peserta d�d�k Sekolah Dasar dan Impl�kas�nya bag� Layanan B�mb�ngan, IKIP Bandung, Laporan Penel�t�an

Page 251: MODUL - asrofulkhadafi.files.wordpress.com memanfaatkan media modular dan perangkat ... BIMBINGAN KARIR PESERTA ... tentang berbaga hal yang berka tan dengan keg atan layanan B mb

Bimbingana dan Konseling 243

Sunaryo. (2004) Kerangka Pikir dan Kerja Bimbingan dan Konseling Konprehensif Berbas�s Perkembangan (Kompetens�), Mater� Perkul�ahan, t�dak d�terb�tkan

Surya, M., l986, Ps�kolog� Pend�d�kan, Bandung : Offset IKIP Bandung

Sutoyo Imam Utoyo. (1996). N�la�-n�la� yang D�gunakan Peserta d�d�k dalam P�l�han Kar�r (Suatu Stud� Deskr�pt�f Anal�s�s tentang Peserta d�d�k yang Kar�rnya Berhas�l maupun Gagal yang Mempengaruhi Layanan Bimbingan karir di Beberapa SMA Propinsi Jawa Timur). Disertasi. Bandung: Program Pascasarjana IKIP Bandung.

Syamsu Yusuf dan Junt�ka Nur�hsan. (2005). Landasan B�mb�ngan dan Konsel�ng. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Uman Suherman. (2001). “Karakter�st�k Peserta d�d�k dan Pelaksanaan B�mb�ngan dan Konsel�ng d� Sekolah Dasar”. Jurnal B�mb�ngan dan Konsel�ng, Volume IV. Nomor 7 – Me� 2001.

Uman Suherman. (2007). Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bekasi: Madani Product�on.

Undang-Undang Republ�k Indones�a Nomor: 20 Tahun 2003. S�stem Pend�d�kan Nas�onal. Jakarta: Penerb�t CV Eka Jaya.

W�nkel, WS., 1991, B�mb�ngan dan Konsel�ng d� Inst�tus� Pend�d�kan, Jakarta : PT Grasindo

Yuan. (1998). Young People and Careers. Hongkong: CER Stud�es �n Comparat�ve Educat�on.

Zunker, V. G. (1986). Career Counseling: Applied Concepts of Life Planning. California: Brooks/Cole Publ�sh�ng Company.