Jan 23, 2016
TUJUAN PRAKTIKUM
• Mengetahui secara garis besar pengertian dan tujuan OMH dalam perancangan tata letak pabrik.
• Mengetahui cara melakukan perhitungan Ongkos Material Handling.
• Memberikan penjelasan mengenai analisa Ongkos Material Handling.
Suatu tabel yang digunakan untuk menghitung biaya Suatu tabel yang digunakan untuk menghitung biaya penanganan bahan. Didalam OMH dilakukan penanganan bahan. Didalam OMH dilakukan minimasi biaya minimasi biaya penanganan bahan penanganan bahan tetapi dengan tetapi dengan tidak mengabaikan prinsip-tidak mengabaikan prinsip-prinsip pemindahan bahanprinsip pemindahan bahan..
Berdasarkan perumusan yang dibuat American Material Handling Society (AMHS), material handling dapat dinyatakan sebagai seni dan ilmu yang meliputi penanganan (handling), pemindahan (moving), pembungkusan (packaging), penyimpanan (storing), sekaligus pengendalian (controlling) dari bahan.
ARTINYA: HANYA DILAKUKAN PADA LANTAI PRODUKSINYA SAJA
Sistem material handling pada dasarnya dilakukan guna meningkatkan efisiensi perpindahan material dari satu departemen ke departemen lainnya. Dengan aliran material yang lebih efisien, biaya material handling akan dapat ditekan seminimal mungkin. Efisiensi dapat terwujud jika proses perpindahan material tersebut menggunakan sistem dan peralatan yang sesuai. Keputusan mengenai sistem dan peralatan pemindah material harus didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan yang matang. Pertimbangan tersebut antara lain, karakteristik material, tingkat aliran, dan tipe tata letak pabrik.
Karakteristik tersebut berhubungan dengan:sifat fisik (benda padat, cair, atau gas)Ukuran (volume, panjang, lebar, tinggi)Berat (per buah, per kilo, dll)Bentuk (persegi, bulat, dll)Kondisi (panas, dingin, dllResiko keamanan (mudah meledak, beracun).
Karakteristik Material
Tingkat aliran material menyangkut dua hal utama, yaitu menyangkut kuantitas atau jumlah material yang dipindahkan dan jarak perpindahan material tersebut.
TINGKAT ALIRAN
Jenis-jenis tata letak pabrik meliputi :
Production Line Product atau Product Layout, berdasarkan pada aliran prduksi, sehingga mesin dan fasilitas produksi diatur berdasarkan prinsip “machine after machine” tanpa memperhatkan jenis mesin yang digunakan. Functional Layout atau Process Layout, dimana pengaturan dan penempatan mesin dan peralatan produksi yang memiliki jenis yang sama dalam satu bagian.
Fixed Material Location Product Layout atau Fixed Position Layout, dimana mesin dan operator bergerak menuju ke produk yang direncanakan akan dibuat, khususnya untuk produk yang berat dan tidak mudah dipindahkan. Product Family Layout atau Group Technology Layout, dimana pengelompokan mesin didasarkan pada kemiripan proses yang dilalui setiap produk, atau part family.
Sistem dan Peralatan, sistem penanganan material dapat dikerjakan secara manual atau full otomatis. Perbedaan tingkat mekanisasi berada antara dua kelompok besar tersebut. Klasifikasi sistem penanganan material berdasarkan level mekanisasi didasarkan pada sumber tenaga penanganan dan tingkat keterlibatan manusia dan computer dalam menjalankan peralatan. Kelas-kelas mekanisasi dikelompokkan sebagai berikut.1.Manual dengan ketergantungan tenaga fisik. (operator)2.Mekanik, operator diperlukan untuk mengoperasikan peralatan. (truck)3.Mekanik dengan bantuan computer (pengembangan dari kelas kedua), dengan fungsi computer untuk men-generate dokumen-dokumen khusus untuk pemindahan dan operasi.4.Otomatis, hubungan operator yang menjalankan dan mengoperasikan mesin sangat kecil. Sebagian besar fungsi-fungsi dijalankan oleh computer.5.Otomatis penuh, kelas ini mirip dengan kelas ke empat, tetapi computer mendapatkan tusas tambahan seperti pengawasan langsung. Hal ini akan mengurangi intervensi manusia.
Aktivitas ini sendiri sebetulnya merupakan aktivitas yang di klasifikasikan non-produktif sebab tidak memberikan nilai apa–apa terhadap material atau bahan yang dipindahkan. Disini tidak terjadi perubahan bentuk, dimensi maupun sifat-sifat fisik atau kimiawi dari material yang dipindahkan. Disisi lain justru kegiatan pemindahan bahan atau material tesebut akan menambah ongkos (cost).
Satuan dari ongkos penanganan bahan merupakan rupiah/meter gerakan. Salah satu cara untuk menaikkan efesiensi produksi adalah dengan mengurangi langkah transportasi.
Beberapa aktivitas pemindahan bahan yang harus Beberapa aktivitas pemindahan bahan yang harus didi
PerhitungkanPerhitungkan
Pemindahan bahan dari gudang bahan baku menuju fabrikasi atau
assembling. Pemindahan bahan yang terjadi di proses produksi satu jenis mesin
menuju mesin lainnyamenuju mesin lainnya Pemindahan bahan dari departemen assembling menuju gudang barang jadi.jadi.
Hubungan antara penanganan material dan tata letak pabrik
Dalam sistem manufaktur, dua aktivitas yang sering berpengaruh satu sama lain adalah penanganan material dan tata letak pabrik. Hubungan dua aktivitas menyangkut data yang diperlukan untuk rancangan tiap aktivitas, tujuan umum, pengaruh ruangan dan pola aliran. Tujuan umum keduanya adalah meminimumkan biaya. Oleh karena itu, pada saat perencanaan tata letak pabrik, pada saat itu pula dipikirkan perencanaan fasilitas penanganan material yang akan diaplikasikan. Perlu dipahami bahwasannya sekali pabrik berdiri, tata letak fasilitas produksi sudah ditetapkan dan mesin/ peralatan produksi sudah terpasang, maka di saat itu pula akan kecil kemungkinannya untuk memperbaiki metode material handling. Sehingga, pertimbangan faktor material handling, baik metode maupun peralatan yang akan dipakai jelas harus selalu diperhatikan pada saat membuat rancangan tata letak. Sekali keliru dalam perancangan maka untuk seterusnya kita akan menjalankan kekeliruan sampai ada kesempatan untuk merombak tata letak yang ada.
A. Data-data PenunjangRouting SheetMPPCLuas LantaiOPC
B. Alat dan Ongkos Angkut25 Kg = Orang Rp. 500/ meter150 Kg = Walky Pallet Rp. 1000/ meter150 Kg = Hand Truck Rp. 1500/ meter
C. Rumus Perhitungan Jarak Kelompok Mesin A Kelompok Mesin C
AB = ½
BC = ½
AC = AB + BC
A B C
AMesinKelompokLantaiLuas
CMesinKelompokLantaiLuas
Dari
Ke
NamaKompo
nen
BentukMateri
al
Potongan
Material
Produk
/Hari
JumlahTiap Bntk
BeratBentuk
Berat
Total
AlatAngk
ut
OMH
Jarak
TotalOngk
os
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
TOTAL
PakaiVolumeTerimaVolume
Assembling VolumeTersedia Unit
Keterangan:Kolom 1, 2, 3, dan 4 : DiketahuiKolom 5 : Untuk Komponen Utama =
Kolom 6 : DS Komponen Dari Routing SheetKolom 7 : Kolom 6 / Kolom 5Kolom 8 : Diketahui
Untuk Komponen Tambahan =
Kolom 9 : Kolom 7 x Kolom 8Kolom 10 : DiketahuiKolom 11 : DiketahuiKolom 12 : Jarak Antar DepartemenKolom 13 : Kolom 11 x Kolom 12
PETA PROSES OPERASI
Ringkasan
KEGIATAN JUMLAH WAKTU (MENIT)
OPERASI
PEMERIKSAAN
TOTAL 40.26
39.0639
1
40
1.20
(240x120x1) cmAlas Belakang (1)
(40x30x1) cm
Memotong(Mesin Potong)
1'’.02'
0".38'
O-3
O-1
O-2
Menghaluskan(Mesin Serut)
3".02'
NAMA OBYEK : KOTAK OBATNOMOR PETA : 1DIPETAKAN OLEH : KELOMPOK 2TANGGAL DIPETAKAN : 09 OKTOBER 2012
(240x120x1) cmAlas Bawah (1)
(40x8x1) cm
0'’.40'
O-5
O-6
0'’.48'
(240x120x1) cmSamping Kiri (1)
(29x7x1) cm
0'’.48'
O-9
O-10
0'’.49'
(240x120x1) cmSamping kanan (1)
(29x8x1) cm
0'’.50'
O-13
O-14
0'’.48'
(240x120x1) cmPintu (1)
(26x20x1) cm
0'’.26'
O-17
O-18
0'’.40'
(240x120x1) cmPenyangga Tengah (1)
(26x8x1) cm
0'’.30'
O-21
O-22
0'’.34'
1".40'
Meja Assembly 1
Sekrup 2 cm (2)
O-33
(240X120X1) cmAlas Tengah (1)(26X8X1) cm
0'’.27'
O-25
O-26
0'’.39'
(240x120x1) cmAlas Atas (1)(26x8x1) cm
0'’.38'
O-29
O-30
Mengukur(Meja
Fabrikasi)0'’.50'
0".55'Meja
Assembly 2O-34
0".54'Meja
Assembly 3O-35
6".36'Meja
Assembly 4O-36
0".54'Meja
Assembly 5O-37
1".40'Meja
Assembly 6O-38
Sekrup 2 cm (3)
2".14'Meja
Assembly 7O-39
Sekrup 2 cm (5)
Engsel (2)
Sekrup 2 cm (4)
Handle (1)
Sekrup 2 cm (2)
Sekrup 2 cm (2)
Sekrup 2 cm (3)
I-11".20'
Mengukur(Meja
Fabrikasi)Mengukur
(Meja Fabrikasi)
Mengukur(Meja
Fabrikasi)Mengukur
(Meja Fabrikasi)
Mengukur(Meja
Fabrikasi)
Mengukur(Meja
Fabrikasi)
Mengukur(Meja
Fabrikasi)
Memotong(Mesin Potong)
Memotong(Mesin Potong)
Memotong(Mesin Potong)
Memotong(Mesin Potong)
Memotong(Mesin Potong)
Memotong(Mesin Potong)
Memotong(Mesin Potong)31,06%
29,48%
0%0%
27,79%
0% 0%
18,94%
0% 0% 0%
1,40%
23%
0%
2'’.54' O-72'’.41' O-112'’.41' O-152'’.19' O-192'’.50' O-232'’.26' O-27
2'’.41' O-31 Menghaluskan(Mesin Serut) Menghaluskan
(Mesin Serut)
Menghaluskan(Mesin Serut)
Menghaluskan(Mesin Serut)`
Menghaluskan(Mesin Serut)
Menghaluskan(Mesin Serut)
Menghaluskan(Mesin Serut)
3,54% 3,01% 3,98%
27,79%
4,60%
32,1% 27,64%
0'’.5' O-80'’.7' O-120'’.10' O-160'’.25' O-200'’.5' O-240'’.5' O-28
0'’.5 O-32Melubangi(mesin bor) Melubangi
(mesin bor)
Melubangi(mesin bor)
Melubangi(mesin bor)
Melubangi(mesin bor)
Melubangi(mesin bor)
Melubangi(mesin bor)
0,07% 0,091% 0,06%
3,98%
0,14%
0,34% 1,73%
0'’.5' O-4 Melubangi(mesin bor)
0,01%0,12% 0,09% 0,04%
Meja Fabrikasi
KASUS:Sebuah alat angkut “forklift” dibeli dengan harga Rp. 50.000.000,- diharapkan umur ekonomis 5 tahun. Biaya bahan bakar adalah Rp. 20.000,-/ 8 jam, sedang biaya perawatan sebesar Rp. 5.000,-/ jam. Jika forklift berjalan rata-rata 15.000 m per hari, tentukan biaya per satuan jarak (m). diasumsikan bahwa alat angkut beroperasi 300 hari / tahun dan upah operator adalah Rp. 10.000,- /jam.
jamRpjamharitahun
haritahunRp/,166.4.
83005
11000.000.50.
jammjam
hariharim /875.1
8
1/000.15
jamRpjam
Rp /666.21.)000.10166.48
000.20000.5.(
mRpjamm
jamRp/55,11.
/875.1
/,666.21.
PENYELESAIAN:•MENENTUKAN DEPRESIASI DENGAN MENGGUNAKAN DEPRESIASI GARIS LURUS
•JARAK PENGANGKUTAN TIAP JAM
•TOTAL BIAYA (MAINTANANCE + BAHAN BAKAR + DEPRESIASI + OPERATOR)
•ONGKOS NATERIAL HANDLING (OMH)
jamRpjamharitahun
haritahunRp/,166.4.
83005
11000.000.50.
jammjam
hariharim /875.1
8
1/000.15
jamRpjam
Rp /666.21.)000.10166.48
000.20000.5.(
mRpjamm
jamRp/55,11.
/875.1
/,666.21.
PENYELESAIAN:•MENENTUKAN DEPRESIASI DENGAN MENGGUNAKAN DEPRESIASI GARIS LURUS
•JARAK PENGANGKUTAN TIAP JAM
•TOTAL BIAYA (MAINTANANCE + BAHAN BAKAR + DEPRESIASI + OPERATOR)
•ONGKOS NATERIAL HANDLING (OMH)
AbstrakPendahuluan(Latar Belakang, Tujuan, Perumusan Masalah)Tinjauan PustakaMetodologi PenulisanPembahasan dan Analisis(Data penunjang, perhit. OMH, dan Analisis)Kesimpulan dan Saran(Terhadap Penulisan)