Page 1
Modul Asisten LKE
KOMPRESSOR TORAK
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kompresor torak ini, adalah :
1. Mengetahui dan memahami jenis-jenis kompresor.
2. Dapat menentukan berbagai karakteristik dari kompresor torak pada beberapa
putaran
Pengertian Kompresor
Kompresor merupakan mesin fluida yang menambahkan energi ke fluida
kompresibel yang berfungi untuk meningkatkan tekanannya.
Kompresor biasanya bekerja dengan menghisap udara atmosfir
Jenis –jenis Kompresor
1) Kompresor Dinamik
Kompresor dinamik merupakan kompresor yang proses kompresinya dengan
memanfaatkan kecepatan putaran dari impeler. Kompredor dinamik berputar
secara kontinu dan memberikan energi kinetik untuk aliran udara atau gas yang
kontinyu menggunakan impeller yang berputar pada kecepatan yang sangat tinggi
Kompresor Dinamik terbagi atas 2 tipe yaitu : Kompresor Sentrifugal dan Kompresor
Axial.
Page 2
Modul Asisten LKE
a. Kompresor Sentrifugal
Kompresor Sentrifugal mengahasilkan tekanan yang tinggi melalui
perputaran impeller dengan kecepatan tinggi, ekspansi udara yang masuk
menyebabkan pertambahan massa yang nantinya menimbulkan gaya sentrifugal yang
mementalkan udara tersebut ke luar, ditambah dengan adanya pembesaran
penampang pada diffuser yang menyebabkan tekanan menjadi tinggi.
Kompresor sentrifugal sering juga disebut orang dengan Kompresor Radial, artinya
arah masukan udara tegak lurus terhadap hasil udara keluarannya.
Step 1 Step 2
Step 3 Step 4
Pada skema kerja diatas dapat kita lihat bahwa :
Step 1 : Udara luar masuk diputar oleh impeller dengan kecepatan tinggi.
Step 2 : Udara masuk diekspansikan sehingga terjadinya pertambahan
massa dari udara tersebut.
Step 3 : Udara masuk dipentalkan oleh impler ke dinding silinder
kompresor.
Step 4 : Difuser pada kompresor akan menambah tekanan dari udara yang
dipentalkan, sehingga didapatkan udara yang bertekanan tinggi.
b. Kompresor Axial
Pada kompresor axial, aliran udara parallel terhadap sumbu putar. Kompresor ini
tersusun atas beberapa tingkat impeller. Beberapa tingkat tersebut disebut rotor yang
dihubungkan dengan poros sentral yang berputar dengan kecepatan tinggi. Dengan
kata lain, arah aliran udara yang masuk searah dengan udara yang
dimampatkan oleh kompresor. Kompresor ini biasanya banyak digunakan pada
industri pesawat terbang.
Step 1 Step 2
Page 3
Modul Asisten LKE
Step 3 Step 4
Gambar Skema kerja Kompresor axial
2) Kompresor Perpindahan Positif (Possitive displacement):
Kompresor perpindahan positif ini menaikan tekanan udara dengan cara
mengkompres udara tersebut dengan memperkecil volume pada ruang tertutup sehingga
menyebabkan penaikkan tekanan.
a) Kompresor Torak (Reciprocating Compresor)
Step 1 Step 2
Step 3 Step 4
Skema Kerja Kompresor Torak
Single Acting Compressor : satu kali perputaran poros menghasilkan satu
kali udara bertekanan. ( 1 piston, satu hisap dan satu kompres)
Single Acting Compressors
Double Acting Compressor : satu kali putaran poros menghasilkan 2 piston
yang saling bergerak.
Page 4
Modul Asisten LKE
Double Acting Compressors
Diaphragm compressors
Kompresor diafragma
b) Kompresor Putar (Rotary)
1. Lobe Compressors
Udara masuk dimampatkan melalui Blade (Mata Pisau) yang berputar cepat.
Blade tersebut digerakkan untuk memampatkan udara yang masuk.
Step 1 Step 2
Step 3 Step 4
Skema Kerja Kompresor Rotary
Pada skema kerja diatas terlihat jelas bahwa :
Step 1 : Udara luar masuk melalui perbedaan tekanan antara
kompresor dengan tekanan udara lingkungan.
Step 2 : Udara masuk, mulai mengembang/ di ekspansikan oleh
Blade.
Step 3 : Udara dimampatkan ke dinding silinder oleh Blade.
Step 4 : Udara bertekanan tinggi keluar melalui katup keluar.
Page 5
Modul Asisten LKE
Tekanan dihasilkan melalui pergerakan roda gigi dalam sebuah rumah yang
dirancang memiliki clearance yang sangat kecil sehingga tidak ada kontak antara
roda gigi dan chasing kompresor. Udara masuk ketika terbentuk rongga antara dua
roda gigi dan udara yang terjebak didalam rongga akan terkompres melalui
perputaran roda gigi.
2. Liquid Ring Compressors
Kompresor Liquid Ring
Ketika impeller berputar, gaya sentrifugal menyebabkan berkumpulnya liquid
menjauhi impeller dan terbentuk lubang pada bagian casing yang dekat dengan ujung
impeller. Inlet diletakkan pada bagian lobang yang terbentuk akibat gaya sentrifugal
dan outlet pada bagian tengah impeller. Udara bertekanan dihasilkan dari putaran
impeller dan liquid membuat kebocoran sangat kecil dan menghindari terjadinya
kontak antara impeller dan chasing.
3. Helical Screw Compressors
Kompresor helical screw
Kompresor sekrup mempunyai sepasang rotor berbentuk sekrup yang satu
mempunyai alur yang permukaannya cembung dan yang satu permukaannya cekung.
Pasangan rotor ini berputar dalam arah saling berlawanan seperti sepasang roda gigi.
Rotor dikurung didalam sebuah rumah. Apabila rotor berputar maka ruang yang
terbentuk antara bagian cekung dari rotor dan dinding rumah akan bergerak kearah
aksial sehingga udara akan dimanfaatkan.
Page 6
Modul Asisten LKE
4. Scroll Compressors
Kompresor scroll
Elemen scrol kompresor terdiri dari sepasang spiral yang ditempatkan dalam rumah
kompresor, dimana spiral digerakkan oleh sebuah motor. Intake diletakkan diatas
dari casingnya, ketika spiral berputar searah jarum jam, udara dihisap dan dikompres
secara kontinu kepusat spiral yang telah dirancang dengan memberi katub searah
agar udara tidak balik kebelakang.
5. Sliding Vane Compressors
Kompresor siding vane
Kompresor jenis ini terbagi dua, yaitu jenis lembab dan jenis kering. Dimana terdiri
dari sebuah slinder, sebuah slot rotor dan beberapa bilah ”vanes” yang dipasang pada
slot rotor. Bilah ”vane” bebas untuk menyisip kedalam dan keluar (slide in and out)
pada slot karena terdapat jarak diantara rotor dan dinding slinder.
Ukuran kompresor ” sliding vane” lebih kecil dari ukuran kompresor torak yang
mempunyai perbandingan dari aspek hantaran udara dan laju aliran. Walau
bagaimanapun, operasi kompresor ini lebih baik dibandingkan kompresor dinamik.
Page 7
Modul Asisten LKE
Klasifikasi Kompresor :
1. Berdasarkan rasio tekanan :
a. Kompresor ( pemampat ) dipakai untuk jenis yang bertekanan tinggi, kompresor
mempunyai rasio tekanan > 3
b. Blower ( peniup ) untuk yang bertekanan agak rendah, blower mempunyai rasio
tekanan 1,1 - 3.
c. Fan ( kipas ) untuk yang bertekanan sangat rendah, fan mempunyai rasio tekanan
1-1,1.
2. Berdasarkan cara pemampatan :
a. Jenis turbo, menaikkan tekanan dan kecepatan gas dengan gaya sentrifugal
yang ditimbulkan oleh impeler, atau dengan gaya angkat (lift) yang
ditimbulkan oleh sudu yang dibedakan dalam arah aliran udara : kompresor
aksial dan dan kompresor sentifugal.
b. Jenis perpindahan, menaikkan tekanan dengan memperkecil atau
memampatkan volume gas yang diisap ke dalam silinder atau stator oleh torak
atau sudu. Kompresor jenis perpindahan dibagi menjadi : jenis putar dan
bolak-balik. Kompresor putar dibagi : jenis roots, sudu luncur, dan sekrup.
3. Berdasarkan konstruksinya :
a. Berdasarkan jumlah tingkat kompresi : 1 tingkat, 2 tingkat, dan banyak tingkat.
1 tingkat 2 tingkat
Page 8
Modul Asisten LKE
Banyak tingkat
b. Berdasarkan langkah kerja (pada torak) : kerja tunggal, dan kerja ganda.
Tunggal Ganda
Perbedaannya adalah pada proses pemampatannya, dimana pada kerja tunggal
udara dimampatkan pada 1 langkah saja, sedangkan pada kerja ganda, udara
dimampatkan untuk 2 langkah.
c. Berdasarkan susunan silinder (pada torak) : mendatar, tegak, bentuk L, bentuk
V, bentuk W, bentuk bintang, lawan berimbang (balance oposed).
d. Berdasarkan cara pendinginan : pendinginan air dan udara.
Udara air
Page 9
Modul Asisten LKE
e. Berdasarkan transimisi penggerak : langsung, sabuk V, dan roda gigi.
f. Berdasarkan penempatannya : permanen dan portable.
g. Berdasarkan cara pelumasan : dengan minyak dan tanpa minyak.
Prinsip Kerja Kompresor Secara Umum
Mesin kompresor udara memiliki prinsip kerja yang sudah terorganisir dengan baik.
Prinsip kerja kompresor merupakan satu kesatuan yang saling mendukung, sehingga
kompresor dapat bekerja dengan maksimal. Prinsip kerja dari sebuah kompresor biasanya
terbagi menjadi empat prinsip utama, yaitu:
Staging
Selama proses kerja kompresor, suhu dari mesin kompresor menjadi tinggi dan
meningkat sesuai dengan tekanan yang terdapat dalam kompresor tersebut. Sistim ini lebih
dikenal dengan nama polytopic compression. Jumlah tekanan yang terdapat pada kompresor
juga meningkat seiring dengan peningkatan dari suhu kompresor itu sendiri.
Kompresor mempunyai kemampuan untuk menurunkan suhu tekanan udara dan
meningkatkan efisiensi tekanan udara. Tekanan udara yang dihasilkan oleh kompresor
mampu mengendalikan suhu dari kompresor untuk melanjutkan proses berikutnya.
Intercooling
Pengendali panas, atau yang lebih dikenal dengan intercooler merupakan salah satu
langkah penting dalam proses kompresi udara. Intercooler mempunyai fungsi untuk
mendinginkan tekanan udara yang terdapat dalam tabung kompresor, sehingga mampu
digunakan untuk keperluan lainya. Suhu yang dimiliki oleh tekanan udara dalam kompresor
ini biasanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan suhu ruangan, dengan perbedaan suhu
berkisar antara 10°Fahrenheit (sekitar -12°Celcius) sampai dengan 15°Fahrenheit
(sekitar -9°Celcius).
Compressor Displacement and Volumetric Efficiency
Secara teori, kapasitas kompresor adalah sama dengan jumlah tekanan udara yang
dapat ditampung oleh tabung penyimpanan kompresor. Kapasitas sesungguhnya dari
kompresor dapat mengalami penurunan kapasitas. Penurunan ini dapat diakibatkan oleh
penurunan tekanan pada intake, pemanasan dini pada udara yang masuk ke kompresor,
kebocoran, dan ekspansi volume udara. Sedangkan yang dimaksud dengan volumetric
efficiency adalah rasio antara kapasitas kompresor dengan compressor displacement.
Specific Energy Consumption
Page 10
Modul Asisten LKE
Yang dimaksud dengan specific energy consumption pada kompresor adalah tenaga
yang digunakan oleh kompresor untuk melakukan kompresi udara dalam setiap unit kapasitas
kompresor. Biasanya specific energy consumption pada kompresor ini dilambangkan dengan
satuan bhp/100 cfm.
2.6. Cara Kerja Kompresor
1. Kompresor Sentrifugal (Dinamik)
Sebuah kompresor sentrifugal menghasilkan tekanan dengan meningkatkan kecepatan
gas yang melewati impeler, dan selanjutnya pengaturan kecepatan dengan peralatan
pengontrol sehingga diperoleh aliran dan tekanan yang diinginkan.
Kompresor sentrifugal ini konstruksi dan cara kerjanya sangat mirip dengan pompa
sentrifugal. Fluida yang dialirkan udara dan gas dengan kerapatan ρ (kg/m3 )yang cukup
kecil, dan sangat dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur gas.
Agar kompresor bisa bekerja, kompresor membutuhkan atau memperoleh daya dari
mesin penggerak kompresor di dalam roda jalan fluida kerja mendapat percepatan
sedemikian rupa sehingga fluida itu mempunyai kecepatan mengalir keluar dari sudu-sudu
roda jalan. Kecepatan keluar fluida ini selanjutnya akan berkurang dan berubah menjadi head
ketinggian H di sudu-sudu pengarah atau di rumah keong.
Diagram skematis kompresor sentrifugal diberikan pada gambar dibawah. Impeler
berputar bersama poros sementara sudu pengarah difuser dipasang tetap pada rumah
kompresor. Gas yang dimampatkan harus dibuang melalui rumah keong (volut), yang
mengelilingi diffuser. Untuk pemampatan tiap tingkat, buangan dari diffuser tingkat pertama
disalurkan kembali ke pusat perputaran untuk memasuki impeler tingkat yang berikutnya
yang dipasang pada poros yang sama. dengan cara ini, perbandingan tekanan yang agak
tinggi dapat dicapai pada mesin-mesin sentrifugal, yang biasanya adalah kompak dan dalam
kesetimbangan yang baik. keseluruhan kerja pemampatan dilakukan pada impeler, sementara
ada penurunan kecepatan dan dengan demikian kenaikan tekanan statik dalam difuser
stasioner, tidak akan terdapat perubahan entalpi stagnasi di sana.
Pada jalan masuk ke impeler, sudu-sudu dilengkungkan ke depan untuk memberikan,
sedekat mungkin, kecepatan relatif tangensial antara gas yang masuk ke permukaan yang
berputar. Contour sudu dibelakangnya dapat berupa radial, bengkok ke belakang, atau
bengkok ke depan, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah. . [Turbin, Pompa, dan
Kompresor, Fritz Distzel, Dakso Sriyono]
Page 11
Modul Asisten LKE
Prinsip Kerja Kompresor Sentrifugal
2. Kompresor Positif Displacement
Untuk kompresor jenis positif displacement yaitu kompresor torak, cara
kerjanya adalah sebagai berikut, jika torak ditarik ke atas, tekanan dalam silinher
dibawah torak akan menjadi negatif (lebih kecil dari tekanan atmosfir) sehingga
udara akan masuk melalui celah katup isap. Katup ini dipasang pada torak yang
sekaligus berfungsi juga sebagai perapat torak. kemudian jika torak ditekan kebawah,
volume udara yang terkurung dibawah torak akan mengecil sehingga tekanan akan
naik. Katup isap akan menutup dengan merapatkan celah antara torak dan dinding
silinder. Jika torak ditekan terus volume akan semakin kecil dan tekanan didalam
silinder akan naik. katup isap akan menutup dengan merapatkan celah antara torak
dan dinding silinder.
Proses Pemampatan Udara Pada Kompresor Torak
Sebagai penggerak kompresor digunakan motor listrik jenis sangkar bajing
(squirrel cage). Transmisi daya adalah transmisi sabuk. Besar kerja mekanik yang
dilakukan oleh motor dapat ditentukan dengan mengukur torsi. Sedangkan putaran
motor diukur dengan tachometer.
Kondisi-kondisi udara pada stasion-stasion yang penting dapat diketahui
dengan mengukur tekanan dan temperaturnya (bola basah dan bola kering). Laju
aliran udara diukur dengan menggunakan orifis dan manometer. Massa jenis ()
cairan manometer adalah 787 kg/m3
Page 12
Modul Asisten LKE
2.7. Teori Kompresi [labmesflu.blog.com]
1. Hubungan tekanan dan volume.
Hukum Boyle: jika kuantitas suatu gas ideal mempunyai temperatur yang constan,
maka hasil kali tekanan dan volumenya merupakan bilangan constan.
P1 V1 = P2 V2 = Konstan
2. Hubungan temperatur dan volume.
Hukum Charles: pada tekanan tetap, volume gas bermassa tertentu berbanding lurus
dengan temperaturnya (dalam Kelvin)
VT
=constan ,V 1
T1
=V 2
T 2
Dimana V dalam m3dan T dalam Kelvin
3. Hubungan Temperatur dan Tekanan
Hukum Gay-Lussac : Tekanan dari sejulah tetap gas pada volume tetap berbanding lurus
dengan temperaturnya dalam Kelvin
PT
=constan ,P1
T 1
=P2
T 2
Dimana P dalam m3 dan T dalam Kelvin
4. Persamaan keadaan.
Hukum Boyle-Charles merupakan gabungan dari hukum Charles dan hukum Boyle yang
digunakan untuk gas ideal yang dinyatakan dengan :
PV = n R T , n = jumlah mol, R = tetatapn gas ideal (8,3145J/(mol.K)
2.8. Proses Kompresi Gas
1. Perubahan Tekanan
a. Kompresi Isotermal.
Bila gas dikompresi, maka ada energi mekanik yang diberikan dari luar ke gas.
Energi ini dirubah menjadi energi panas sehingga temperatur gas naik jika tekanan semakin
tinggi. Namun jika proses kompresi dibarengi dengan pendinginan untuk mengeluarkan
panas, temperatur dapat dijaaga tetap disebut dengan kompresi isotermal.
P = Konstan
Kompresi ini sangat berguna dalam analisa teoritis, namun secara praktek jauh sekali
perbedaannya.
b. Kompresi Adiabatik
Page 13
Modul Asisten LKE
Jika silinder diisolasi secara sempurna, maka kompresi akan berlangsung tanpa ada panas
yang keluar dari gas atau masuk ke gas. Proses ini disebut adiabatik. Dalam praktek proses
ini tidak pernah terjadi secara sempurna, namun sering dipakai dalam kajian teoritis.
P k = Konstan
Dimana : k=
C p
Cv
Jika rumus ini dibandingkan dengan rumus kompresi isotermal dapat dilihat bahwa untuk
pengecilan volume yang sama, kompresi adiabatik akan menghasilkan tekanan yang lebih
tinggi dari pada proses isotermal dengan demikian kerja yang diperlukan pada kompresi
adiabatik juga lebih besar.
c. Kompresi politropik
Karena sesungguhnya kompresi bukan isotermal karena ada kenaikan temperatur,
dan juga bukan adiabatik karena ada panas yang dipancarkan keluar. Jadi proses kompresi
yang sesungguhnya ada diantara keduanya dan disebut kompresi politropik.
P n = Konstan
dimana : n = Indeks politropik (1 < n < k)
2. Perubahan Temperatur
a. Proses Isotermal, dimana proses ini temperatur dijaga tetap.
b. Proses Adiabatik.
Dalam kompresi adiabatik tidak ada panas yang dibuang keluar atau dimasukkan ke
silinder sehingga seluruh kerja mekanis yang diberikan dalam proses ini akan dipakai untuk
menaikkan temperatur gas.
T d=T s (Pd
Ps)
( k−1 ) /k
dimana : Td = Temperatur keluar (K)
Ts = Temperatur masuk (K)
Pd = Tekanan keluar (Pa)
Ps = Tekanan masuk (Pa)
c. Proses Politropik.
Jika selama proses kompresi udara didinginkan, misalnya dengan memakai air
pendingin untuk silinder, maka sebagian panas yang timbul akan dikeluarkan.
Page 14
Modul Asisten LKE
T d=T s (Pd
Ps)
( n−1 ) /n
2.9. Efisiensi Volumetrik dan Adiabatik
1. Efisiensi Volumetrik.
Diagram P – V dari kopresor torak
Keterangan :
1-2 : Isotermal / Kompresi
2-3 : Isobarik / Langkah Buang
3-4 : Expansi Adiabatik
4-1 : Langkah Buang
ηv=Q s
Q th
ηv≈1−ε {(Pd
P s)1 /n
−1}ε=
V c
V s
=Volume sisa relatif
dimana : Qs = Volume gas yang dihasilkan pada kondisi tekanan dan temperatur isap
(m3/min)
Qth = Perpindahan torak (m3/min)
n = Koefisien ekspansi gas yang tertinggal di dalam volume sisa, untuk
udara n =1,2
2. Efisiensi adiabatik keseluruhan.
Page 15
Modul Asisten LKE
Efisiensi adiabatik keseluruhan didefinisikan sebagai daya yang diperlukan
untuk memampatkan gas siklus adiabatik, dibagi dengan daya yang
sesungguhnya diperlukan oleh kompresor pada porosnya.
ηad=Lad (kW )Ls(kW )
Lad( kW )=mkk−1
P s Qs
60000 [(Pd
P s)
(k−1 ) /mk
−1]dimana : Lad = Daya adiabatik teoritis
Ls = Daya yang masuk pada poros kompresor
Ps = Tekanan isap tingkat pertama (Pa)
Pd = Tekanan keluar tingkat terakhir (Pa)
Qs = Debit yang masuk (m3/min)
m = Jumlah tingkat kompresi
Semakin tinggi efisiensi adiabatik keseluruhan, berarti semakin kecil daya poros yang
diperlukan untuk perbandingan kompresi dan debit yag sama.
Yang sangat penting untuk menunjukkan prestasi dan ekonomi sebuah kompresor.
Efisiensi volumetris hanya koefisien yang diperlukan oleh perencana kompresor dan tidak
penting untuk pemakainya.
Secara umum daya yang dibutuhkan suatu kompresor adalah :
P = g Q H
Dimana : H = p/( g) = tinggi tekan (m (kolom udara))
P = Daya kompresor (kW)
= kerapatan gas (kg/m3)
g = percepatan grafitasi (m/s2)
Q = debit aliran (m3/s)
Pada kompresor sentrifugal tinggi tekan H bisa menentukan konstruksi dari roda jalan
(impeler) kompresor yaitu dengan menggunakan rumus-rumus perancangan pada pompa
sentrifugal. Untuk menghasilkan tekanan yang besar dan juga untuk menaikkan efisiensi
kompresor harus dibuat dengan bahan yang berkualitas tinggi dan dibuat bayak tingkat
(jumlah tingkat = i), dimana tinggi tekan H masing-masing tingkat : H = H/i
Pada kompresor bertingkat volume udara karena pemampatan akan mengecil, maka
debit udara akan menurun yang menyebabkan roda jalan kompresor bertingkat akan
bertambah kecil dari tigkat yang pertama ke tingkat berikutnya.
Page 16
Modul Asisten LKE
2.10. Jenis Penggerak dan transmisi daya poros
1. Motor listrik.
Secara kasar ada motor induksi dan motor sinkron. Motor induksi mempunyai
faktor daya dan efisiensi yang lebih rendah dari pada motor sinkron. Namun motor induksi
banyak dipakai karena harganya relatif murah dan pemeliharaannya mudah.
2. Motor bakar torak.
Motor bakar torak digunakan sebagai penggerak kompresor bila tidak tersedia sumber
listrik ditempat pemasangan, atau bila kompresor tersebut merupakan kompresor portable.
3. Transmisi daya poros.
Bila dipakai motor listrik sebagai penggeraknya maka transmisi dapat
menggunakan sabuk V, kopling tetap, dan rotor terpadu. Bila dipakai motor bakar torak
dapat digunakan sabuk V, kopling tetap, atau kopling gesek.
2.11. Penentuan spesifikasi kompresor
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan kompresor :
1.Temperatur udara masuk.
a. Twb (Temperature Wet Bulb)
b. Tdb (Temperature Dry Bulb)
Fungsi mengetahui Twb dan Tdb adalah untuk mengetahui Efisiensi gas yang
berhasil dimampatkan oleh kompresor dan memastikan agar tidak ada uap air yang masuk ke
kompresor.
2.Panas jenis udara.
3.Kelembaban udara
Tekanan Udara.
Diagram Tekanan Udara
Page 17
Modul Asisten LKE
1. Tekanan gas.
Menurut teori ilmu fisika, gas terdiri dari molekul-molekul yang bergerak
terus menurus secara seimbang. Karena gerakan ini, dinding bejana yang ditempati akan
mendapatkan tumbukan terus menerus dan inilah yang dirasakan sebagai tekanan pada
dinding. Jika temperatur gas dinaikkan, maka gerakan molekul akan semakin cepat dan
tumbukan akan semakin sering dan dengan impuls yang semakin besar. tekanan akan
semakin besar.
2. Tekanan absolut
yaitu tekanan total yang mengenai sistem pada batas sistem. Pembacaan
tekanan absolut adalah penjumlahan tekanan atmosfir dan pembacaan tekanan relatif, jadi
P absolut = P relatif + P atmosfer
Persamaan ini digunakan untuk tekanan diatas tekanan atmosfer. Untuk tekanan
dibawah atmosfer, tekanan relatif menjadi negatif, dan umumnya disebut vakum sebanyak
harga tekanan relatif tersebut. Dalam spesifikasi kompresor, angka yang terpenting adalah
laju volume gas yang dikeluarkan serta tekanan kerjanya. Dengan demikian bisa dihitung
keperluan daya untuk kompresor.
Persyaratan dalam pemilihan kompresor :
1. Tekanan isap dan keluar
2. Jenis dan sifat-sifat gas yang ditangani
3. Tempertatur dan kelembaban gas dan kondisi lingkungan tempat instalasi
4. Kapasitas aliran yang diperlukan dan peralatan pengaturnya
5. Cara pendinginan
6. Sumber tenaga dan jenis penggera mula
7. Jenis kompresor, pelumasannya, tingkat kompresi. Permanen atau portable
8. Bahan kompresor dan instalasi
Hal lain yang harus diperhitungkan dalam pemilihan kompresor :
1. Biaya investasi
2. Biaya operasi
3. Biaya maintenance