Top Banner

of 33

Modul Akuntansi Manufaktur Kls 3

Jul 10, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

MODUL AKUNTANSI SEMESTER VI 2009 Menyelesaikan Siklus Akuntansi Manufaktur Oleh : Masliana, S.Pd Pemerintah Kota Banjarmasin Dinas Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Negeri 1 Banjarmasin 2009

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan yang Maha Esa, karena modul tentang kompetensi menyelesaikan Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur telah diselesaikan. Modul ini terdiri dari menyiapkan proses penyusunan Laporan Keuangan, Jurnal Penyesuaian membukukan Jurbal Penyesuaian, menyusun Neraca Lajur, menyusun Laporan Keuangan dan Membuat Jurbal Penutup. Lima bagian dari siklus akuntansi ini tidak dapat dipisahkan dalam mencapai kompetensi ini. Modul ini menggunakan pendekatan berbasis kompetensi yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja juga berdasarkan standar kompetensi Nasional Bisnis dan Managemen. Akhirnya, penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan modul ini masih terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk perkiraan modul ini Banjarmasin, Penyusun Januari 2009

Masliana, S.Pd

IDENTITAS DAN PENGESAHAN 1. a. Judul Modul Perusahaan b. Program Keahlian c. Kelas 2. Penyusun a. Nama b. Gol/ Pangkat/ NIP c. Jabatan 3. Sekolah : Menyelesaikan Siklus Akuntansi Manufaktur : Akuntansi : III Akuntansi : Masliana, S.Pd : Penata TK. I/ III/ d/ 132118403 : Guru SMK Negeri 1 Banjarmasin : SMK Negeri 1 Banjarmasin Jl. Mulawarman No. 45 Banjarmasin (0511) 4368225 Banjarmasin, Januari 2009 Mengetahui/ Menyetujui, Kepala Sekolah Penyusun

Susilo Rochmanhadi R. S.Pt, M.M NIP. 131469850

Masliana, S.Pd NIP. 132118403

DAFTAR ISI

Halam an HALAMAN DALAM ............................................................................ i IDENTITAS DAN PENGESAHAN....................................................... ii KATA PENGANTAR............................................................................. iii DAFTAR ISI............................................................................................ iv BAB I. PENDAHULU............................................................................. 1 Deskripsi.................................................................................................. 1 Prasyarat................................................................................................... 1 Petunjuk Penggunaan Modul................................................................... 2 Tujuan Akhir............................................................................................ 3 Kompetensi.............................................................................................. 3 Cek Kemampuan...................................................................................... 4 BAB II. PEMBELAJARAN.................................................................... 7 A. Rencana Belajar Siswa........................................................................ 7 B. Kegiatan Belajar.................................................................................. 8 1. Tujuan.................................................................................................. 8 2. Uraian Materi....................................................................................... 8 3. Rangkuman.......................................................................................... 36 4. Tugas.................................................................................................... 36 5. Tes Formatif......................................................................................... 36 6. Kunci Jawaban .................................................................................... 36 7. Lembar Kerja....................................................................................... 36

BAB I PENDAHULUAN

A. Deskripsi Modul berjudul Menyelesaikan Siklus Akutansi Perusahaan Manufaktur ini merupakan salah satu modul yamg harus dipelajari oleh peserta didik program keahlian Akutansi. Modul ini berisi tentang membuat jurnal penyesuaian, membukukan jurnal penyesuaian, membuat neraca lajur, membuat jurnal penutup dan menyusun laporan keuangan perusahaan industri. Setelah selesai mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan dapat membuat jurnal penyesuaian, membukukan jurnal penyesuaian, membuat neraca lajur, membuat jurnal penutup dan dapat membuat laporan keuangan perusahaan industri. B. Prasyarat Sebelum memulai modul ini, peserta diklat harus sudah menyelesaikan Modul dibawah ini : 1 AK-MN-014A Mengelola dana kas kecil 2 AK-MN-001A Mengelola order penjualan 3 AK-MN-002A Mengelola proses kredit 4 AK-MN-004A Mengelola kartu piutang 5 AK-MN-005A Mengelola penagihan piutang 6 AK-MN-006A Mengelola administrasi pembelian 7 AK-MN-007A Mengelola kartu hutang 8 AK-MN-008A Mengelola kartu persediaan supplies 9 AK-MN-003A Mengelola administrasi gudang 10 AK-MN-015A Mengelola aktiva tetap 11 AK-MN-017A Mengelola buku jurnal 12 AK-MN-018A Mengelola buku besar 13 AK-MN-016A Mengelola administrasi pajak 14 AK-MN-012A Mengelola kartu persediaan bahan baku 15 AK-MN-009A Mengelola kartu persediaan barang jadi 16 AK-MN-010A Mengelola administrasi gaji dan upah 17 AK-MN-011A Mengelola kartu biaya produksi

C. Petunjuk Penggunaan Modul

1. Bagi Peserta Diklat Bacalah setiap bagian modul ini secara cermat, kerja tugas dengan baik secara individu maupun kelompok dengan baik dan benar. Ajukan pertanyaan apabila ada hal-hal yang kurang jelas. Gunakan alat yang telah disediakan secara efisien. 2. Informasikan kepada siswa bagaimana cara menggunakan modul, metode pembelajaran dan durasi waktu, cara penilaian dan alat yang digunakan dalam pembelajaran, mencatat kemajuan siswa, mwnindaklanjuti dan memberikan feed back atas pencapaian belajar siswa. 3. Bahan dan alat Bahan dan alat lain yang digunakan saat mempelajari modul ini adalah : Alat tulis, kalkulator, penggaris, dan stop map. 4. Sumber belajar lain Buku yang relevan dengan pembelajaran ini. D. Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini, peserta diklat diharapkan mampu/dapat mengetahui dan mengelola siklus akutansi perusahaan manufaktur. E. Kompetensi Kode Unit : AK-MN-019A Judul Unit : Menyelesaikan Siklus Akutansi Manufaktur Deskripsi Unit: Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dituntut dapat menyelesaikan siklus akutansi perusahaan industri. Elemen kompetensi 1. Menyiapkan proses penyusunan laporan keuangan Kriteria unjuk kerja Menyediakan peralatan yang dubutuhkan untuk penyusunan laporan keuangan. Menyediakan daftar saldo akun buku besar. Menyediakan kertas kerja penyusunan laporan keuangan. Menyediakan dokumen jurnal

1. 2. 3. 4.

2. Menyusun neraca lajur

3. Menyusun laporan keuangan

4.

Membuat jurnal penyesuaian

5.

Membukukan jurnal penyesuaian

6. Membuat jurnal penutup

penyesuaian. 5. Menyediakan buku jurnal, buku besar dan buku pembantu yang akan digunakan dalam proses penyesuaian. 6. Menyediakan data penyusunan laporan kauangan. 1. Menyajikan kertas kerja neraca lajur. 2. Menyajukan jumlah rupiah debit dan kredit menunjukan jumlah angka yang sama. 1. Mengidentifikasi data yang diperlukan untuk penyusunan laporan keuangan. 2. Menyajian laporan Laba rugi, Neraca, laporan modal atau laporan saldo laba, laporan arus kas, dan laporan tambahan lain yang dipergunakan perusahaan. 1. Mengidentifikasi dokumen jurnal penyesuaian. 2. Mengidentifikasi akun yang didebit dan kredit. 3. Mengidentifikasi njumlah rupiah akun yang didebit dan kredit. 4. Mencatat jurnal penyesuaian. 5. Rekapitulasi jurnal penyesuaian untuk setiap akun tersajikan. 1. Mengidentifikasi akun buku besar dan buku pembantu yang diperlukan. 2. Membukukan jurnal penyesuaian. 1. Mengidentifikasi dokumen jurnal penutup. 2. Mengidentifikasi akun yang didebit dan kredit. 3. Mengidentifikasi jumlah rupiah akun yang didebit dan kredit. 4. Mencatat jurnal penutup. 5. Menyajikan rekapitulasi jurnal penutup untuk setiap akun.

F.cek kemampuan

Sebagai ilustrasi berikut ini contoh penyelesain neraca lajur perusahaan industri yg menerapkan system pencatatan periodik.Dalam contoh ini terutama ditekankan kepada penyelesaian perkiraan-perkiraan yg termasuk kelompok biaya produksi, mengingat perkiraan-perkiraan yg sifatnya umum penyelesaiannya sama seperti yg sudah dipelajari pada neraca lajur perusahaan dagang. Anggaplah proses pencatatan transaksi yg terjadi pada CV ANDHIKA selama satu periode, sampai dengan posting di buku besar sudah selesai dilakukan. Neraca saldo yg diambil dari buku besar CV ANDHIKA per 31 desember 2005, menunjukan data sebagai berikut: CV ANDHIKA NERACA SALDO Per 31 Desember 2008 (Dalam ribuan rupiah) perkiraan D Kas Piutang usaha Persediaan bahan baku Persediaan dalam proses Persediaan barang jadi Perlengkapan kantor Perlengkapan pabrik Asuransi pabrik dibayar dimuka Mesin-mesin Akum.peny. mesin-mesin Gedung pabrik Akum. Peny. Gedung pabrik Tanah Hutang usaha Modal andhi Penjualan Pembelian bahan baku Upah langsung Upah tak langsung Biaya pembangkit tenaga Reparasi dan pemeliharaan mesin Beban penjualan Beban administrasi & umum jumlah 3.400 11.500 4.000 1.500 8.500 700 2.300 600 40.000 50.000 30.000 28.000 21.000 14.000 5.500 1.500 18.000 9.500 250.000 Neraca saldo K 12.000 10.000 15.000 75.000 138.000 250.000

Setelah saldo perkiraan-perkiraan buku besar diteliti kembali, diperoleh data untuk penyesuaian per 31 Desember 2008 sebagai berikut: (jumlah dalam ribuan rupiah). 1) persediaan per 31 Desember 2008: - bahan baku,..Rp 3.500 - barang dalam proses,Rp 3.000 - barang jadi,...Rp 2.500 2) perlengkapan kantor yg belum dipakai, ditaksir seharga Rp 200. Dari beban perlengkapan kantor, 40% dibebankan kepada bagian penjualan dan 60% menjadi beban bagian administrasi dan umum. 3) Perlengkapan pabrik yg habis dipakai, seharga Rp 2.000 4) Asuransi pabrik yg telah lewat waktu, Rp 400 5) Mesin-mesin dan gedung pabrik disusutkan masing-masing sebesar Rp 4.000 dan Rp 2.000 6) Beban reparasi dan pemeliharaan mesin yg masih harus dibayar, sebesar Rp 200 Atas dasar keterangan di atas, buatlah: 1. jurnal penyesuaian per 31 Desember 2008 2. neraca lajur CV, ANDHIKA per 31 Desember 2008 3. laporan biaya produksi CV, ANDHIKA per 31 Desember 2008 4. laporan laba rugi CV, ANDHIKA per 31 Desember 2008 5. neraca CV, ANDHIKA per 31 Desember 2008 6. laporan perubahan modal CV, ANDHIKA per 31 Desember 2008

BAB II PEMELAJARAN A.RENCANA BELAJAR SISWA Mata diklat Kompetensi Sub kompetensi :Akuntansi :menyelesaikan siklus akuntansi manufaktur :1.membuat jurnal penyesuaian 2.membukukan jurnal penyesuaian 3.menyusun neraca lajur 4.menyusun laporan keuangan :SMK Negeri 1 Banjarmasin :Bisnis & Manajemen :Akuntansi :III Ak/6 Ket.

Satuan pendidikan Kelompok Program keahlian Kelas/Semester

pertemuan materi 1 s.d. 6 1.macam-macam lap.keu. 2.bentuk-bentuk lap. Keu. 3.peralatan yg dibutuhkan untuk meny. Lap. Keu. Membuat jurnal penyesuaian

Kegiatan pemelajaran A.kegiatan awal -pemb. Klp -inf. Ktrpl. Proses yg ingin dicapai B.Kegiatan inti problem solving & kerja Klp, Menyusun neraca lajur Diskusi: 1.menjelaskan tata cara kerja Menyusun laporan keuangan klp 2.pelaksanaan kerja Membukukan jurnal penyesuaian kelompok Mengerjakan soal-soal C.kegiatan penutup

B.kegiatan belajar 1. Tujuan Setelah selesai pemelajaran pada modul ini maka siswa diharapkan mempunyai sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut: a. Rapi dan teliti menyiapkan proses penyusunan laporan keuangan b. Rapi dan teliti menyusun neraca lajur c. Cermat dan teliti menyusun laporan keuangan d. Cermat membuat jurnal penyesuaian yang diperlukan e. Cermat dan teliti membukukan jurnal penyesuaian f. Cermat dan teliti membuat jurnal penutup

2.Uraian materi SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN INDUSTRI Pada bagian ini dibahas mengenai siklus akuntansi perusahaan industri, dengan menerapkan system pencatatan periodic. Pembahasan terutama ditekankan kepada prosedur pengumpulan biaya produksi, penyusunan neraca lajur, penyusunan laporan harga pokok produksi dan laporan keuangan perusahaan industri. 1.perkiraan-perkiraan buku besar Sesuai dengan bidang-bidang kegiatannya, perkiraan-perkiraan yang digunakan dalam buku besar perusahaan industri, dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1) Perkiraan-perkiraan umum, yaitu perkiraan-perkiraan yg berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi-transksi yg sifatnya umum. Seperti halnya dalam perusahaan dagang, termasuk kedalam kelompok ini adalah perkiraan-perkiraan harta, modal, penghasilan, biaya-biaya penjualan, biaya-biaya administrasi dan umum 2) Perkiraan-perkiraan yg berfungsi sebagai tempat mencatat terjadinya biaya produksi, termasuk kedalam kelompok ini, antara lain: a) Persediaan barang dalam proses b) Persediaan bahan baku c) Pembelian bahan baku d) Retur pembelian bahan baku e) Potongan pembelian bahan baku f) Upah langsung g) Upah tak langsung h) Biaya listrik pabrik i) Biaya asuransi pabrik j) Biaya perlengkapan pabrik k) Biaya penyusutan mesin-mesin l) Biaya penyusutan gedung pabrik m) Perkiraan perkiraan biaya produksi tak langsung lainya n) Ikhtisar biaya produksi yang merupakan perkiraan tempat pengumpulan biaya produksi dari perkiraan-perkiraan di atas. Perkiran ini dibuka pada setiap akhir periode 2.prosedur akuntansi Prosedur akuntansi yang sifatnya umum, tidak berbeda denagn posedur akuntansi pada perusahaan dagang. Prosedur akuntansi perusahaan industri yang tidak terdapat dalam perusahaan dagang, adalah akuntansi pengumpulan biaya produksi. Dalam akuntansi perusahaan industri yang menerpkan system periodik, bahan baku, tenaga kerja langsung yang dipakai dalam proses produksi dan biaya-biaya produksi

tak langsung yang terjadi, di catat dan dikumpulkan dengan cara sebagai berikut: 1) Akuntansi Biaya Beban Baku Yang berhubungan dengan biaya bahan baku yang terjadi dalam suatu periode, terdiri atas a) Pembelian bahan baku : Transaksi pembelian bahan baku yang dilakukan secara kredit, jika sering terjadi dicatat dalam buku jurnal pembelian. Dari jurnal pembelian selanjutnya secara periodik di posting ke buku besar, yaitu dengan mendebet pembelian bahan baku dan mengkredit perkiraan hutang usaha . Dalam hal ini pembelian bahan baku yg dilakukan secara kredit jarang terjadi, maka transaksi pembelian bahan baku dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut: Pembelian bahan baku,.Rpxxxxx -hutang usaha,... Rpxxxxx Pembelian bahan baku yang dilakukan secara tunai, dicatat dalam jurnal pengeluaran kas, yaitu dengan mendebet perkiraan pembelian bahan baku dan kredit pada perkiraan kas. Perkiraan pembelian bahan baku pada akhir periode akan menunjukan saldo debet. Jumlah ini menunjukan harga pokok bahan baku yang dibeli selama satu periode. Dengan demikian merupakan bagian dari bahan baku disediakan untuk diproses dalam periode bersangkutan. Oleh karena itu saldo perkiraan pembelian bahan baku setiap akhir periode dipindahkan (ditutup) ke perkiraan ikhtisar biaya produksi, yaitu dengan jurnal sebagai berikut: Ikhtisar biaya produksi.Rpxxxxx - pembelian bahan baku Rpxxxxx b) Retur pembelian bahan baku Transaksi retur pembelian bahan baku, dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut: Hutang usahaRpxxxxx - retur pembelian bahan baku... Rpxxxxx saldo perkiraan retur pembelian bahan baku, merupakan pengurangan terhadap harga pokok bahan baku yang dibeli. Oleh karena itu saldo perkiraan retur pembelian bahan baku, setiap akhir periode dipindahkan ke kredit perkiraan ikhtisar biaya produksi, yaitu dengan jurnal sebagai berikut: Retur pembelian bahan bakuRpxxxxx - ikhtisar biaya produksi... Rpxxxxx

c) Persediaan bahan baku awal periode Seperti telah dijelaskan di muka, dalam pencatatan sistem periodik, perkiraan persediaan hanya berfungsi sebagai mencatat persediaan pada akhir periode. Persediaan tersebut akan menjadi persediaan awal pada periode berikutnya. Dengan demikian saldo perkiraan persediaan bahan baku dalam suatu periode, menunjukan harga pokok persediaan bahan baku pada awal periode. Harga pokok bahan baku tersebut merupakan bagian dari harga pokok bahan baku yang akan dipakai dalam proses produksi pada periode yang bersangkutan. Oleh karena itu pada akhir periode harus dipindahkan ke perkiraan ikhtisar biaya produksi, yaitu dengan jurnal sebagai berikut: Ikhtisar biaya produksi.Rpxxxxx - persediaan bahan baku Rpxxxxx d) Persediaan bahan baku akhir periode Harga pokok bahan baku yang belum terpakai dalam proses produksi pada akhir periode, dengan pencatatan sistem periodik baru diketahui setelah diadakan pemeriksaan secara fisik di gudang bahan baku. Dengan demikian belum ada catatan dalam buku besar mengenai harga pokok persediaan bahan baku akhir periode. Sisa bahan baku pada akhir periode, merupakan sebagian dari bahan baku yang dibeli pada periode itu, berarti termasuk dalam jumlah yang dipindahkan dari perkiraan pembelian bahan baku ke perkiraan ikhtisar biaya produksi dan dicatat pada perkiraan persediaan bahan baku. Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan bahan baku akhir periode merupakan jurnal penyesuaian, yaitu sebagai berikut: Persediaan bahan baku.Rpxxxxx - ikhtisar biaya produksi.. Rpxxxxx sebagai ilustrasi, berikut contoh prosedur akuntansi biaya bahan baku dengan sistem periodik: misalkan dari kegiatan PT HS selama bulan juli 2007, diperoleh data mengenai bahan baku sebagai berikut: - persediaan bahan baku, 1 juli 2007..............Rp 1.800.0000,00 - pembelian kredit bahan baku,...Rp 6.700.0000,00 - retur pembelian bahan baku,.Rp 200.0000,00 - persediaan bahan baku per 31 juli 2007 setelah diadakan pemeriksaan secara fisik...Rp 2.300.0000,00

atas dasar data tersebut di atas, jurnal yang dibuat untuk mancatat biaya bahan baku selama bulan juli 2007, adalah sebagai berikut: (1) jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku: pembelian bahan baku.............Rp 6.700.000,00 - hutang usaha......... Rp6.700.000,00 (2) jurnal untuk mencatat retur pembelian bahan baku: pembelian bahan baku..Rp 200.000,00 - retur pembelian bahan baku Rp 200.000,00 (3) jurnal yang harus dibuat pada akhir periode, untuk mengumpulkan biaya bahan baku yang dipaki dalam proses produksi: untuk memindahkan harga pokok persediaan bahan baku awal periode: ikhtisar biaya produksi........Rp 1.800.000,00 - persediaan bahan baku.. Rp1.800.000,00 untuk memindahkan saldo perkiraan pembelian bahan baku: ikhtisar biaya produksi........Rp 6.700.000,00 - pembelian bahan baku Rp6.700.000,00 untuk memindahkan saldo perkiraan retur pembelian bahan baku: Retur pembelian bahan baku ..Rp 200.000,00 - ikhtisar biaya produksi.. Rp 200.000,00 jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan bahan baku akhir periode: persediaan bahan bakuRp 2.300.000,00 - ikhtisar biaya produksi.. Rp2.300.000,00 setelah posting dari pos-pos jurnal di atas, perkiraan-perkiraan yang bersangkutan dalam buku besar, akan tampak sebagai berikut: persediaan bahan baku juli 1 saldo juli 31 Rp1.800.000,00 juli 31 Rp 2.300.000,00 pembelian bahan baku jumlah Rp 6.700.000,00 juli 31 penutup Rp6.700.000,00 Rp1.800.000,00

Retur pembelian bahan baku Juli 31 penyesuaian Rp 200.000,00 jumlah Rp200.000,00

Ikhtisar produksi Juli 31 penyesuaian Juli 31 penutup Rp 1.800.000,00juli 31 penutup Rp 200.000,00 Rp 6.700.000,00juli31penyesuaian Rp2.300.000,00

Bahan baku yang dipakai dalam proses produksi selama bulan juli 2007, jika dihitung akan tampak sebagai berikut: Persediaan, 1 juli 2007....................................................................Rp 1.800.000,00 Pembelian selama bulan juli,.............................................Rp 6.700.000,00 Di kurangi, retur pembelian,.............................................(Rp 200.000,00) Rp6.500.000,00 Bahan baku yang tersedia untuk diproses,...................................... Rp 8.300.000,00 Persediaan bahan baku, 31 juli 2007....................................................................(Rp 2.300.000,00) Bahan baku yang dipakai dalam proses produksi Selama bulan juli 2007.................................................................... Rp 6.300.000,00 Jumlah harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi, sebesar Rp 6.000.000,00 pada perhitungan di ata, merupakan biaya bahan baku. Jumlah ini akan sama dengan saldo perkiraan ikhtisar biaya produksi pada contoh di muka. 2) Akuntansi biaya tenaga kerja langsung(upah langsung) Di muka telah disebutkan bahwa upah langsung, adalah upah yang akan dibayarkan kepada pegawai yang secara fisik berhubungan dengan pembuatan produk.sebagai contoh misalnya upah yang dibayarkan kepada para penjahit dalam perusahaan, garmen tukang linting pada pabrik rokok, dan sebagainya. Upah langsung yang harus dibayarkan kepada seorang tenaga kerja langsung,biasanya dicatat dalam kartu upah pegawai bersangkutan. Dari kartu upah setiap pegawai, secara periodik (misalnya setiap akhir minggu) disusun dalam daftar upah. Berdasarkan data yang terdapat dalam daftar upah, dibuat dalam buku jurnal. Sebagai contoh, misalnya daftar upah suatu perusahaan untuk suatu periode tertentu, antara lain menunjukan data sbb: - jumlah upah langsung...........................................Rp 5.600.000,00 - jumlah upah tak langsung.....................................Rp 1.800.000,00 Rp 7.400.000,00 - pajak penghasilan karyawan.................................Rp 320.000,00 Upah bersih.............................................................Rp 7.080.000,00 Dari data di atas, dibuat jurnal sbb: Upah langsung .............................Rp 5.600.000,00 -

Upah tak langsung........................Rp 1.800.000,00 - Hutang upah.................... Rp 7.080.000,00 - PPh, karyawan yg hrs di setor.... Rp 320.000,00 Perkiraan upah langsung dari contoh di atas, pada akhir periode akan menunjukan saldo debet sebesar Rp 5.600.000,00. jumalah ini adalah upah langsung yang digunakan dalam proses produksi pada periode itu. Oleh karena itu saldo tersebut pada akhir periode dipindahkan ke perkiraan ikhtisasr biaya produksi, yaitu dengan jurnal penutup sbb: Iktisar biaya produksi.Rp 5.600.000,00 - upah langsung... Rp 5.600.000,00 3) Akuntansi biaya produksi tak langsung Biaya produksi tak langsung atau disebut juga dengan biaya overhead pabrik (factor overhead), adalah biaya-biaya yg termasuk kedalam kelompok biaya produksi, selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Seperti telah disebutkan di muka, biaya produksi tak langsung merupakan biaya produksi yamg sulit ditelusuri melekatnya pada produk. Oleh karena itu khususnya dalam perusahaan pabrik yang menghasilakan lebih dari satu jenis produk, biaya produksi tak langsung yang dibebankan (yang menjadi bagian harga pokok produk) selalu dihitung atas dasar tariff yang telah ditentukan di muka. Dalam perusahaan yang menghasilkan satu jenis produk, jika penghitungan (kalkulasi) harga pokok produk dilakukan setelah produksi, maka biaya produksi tak langsung yang dibebankan kepada produk dapat dihitung atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi, atau atasdasar tarif yang telah ditetapkan di muka (sebelum produksi). Pembahasan dalam bab ini, anggaplah biaya produksi tak langsung yang dibebankan kepada produk, dihitung atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi. Sedangkan biaya produksi tak langsung yang dibebankan atas dasar tarif yang ditentukan dimuka, akan dibahas pada bab berikutnya. Biaya-biaya produksi tak langsung terjadi dalam satu periode, dicatat debet pada perkiraan-perkiraan biaya produksi yang bersangkutan. Sebagai contoh,misalnya biaya-biaya produksi tak langsung yang terjadi pada suatu perusahaan selama bulan juli 2007 adalah sbb: a) Upah tak langsung, menurut daftar upah sebesar Rp 1.800.000,00. data tersebut dicatat debet pada perkiraan upah tak langsung dan kredit pada perkiraan hutang upahdan PPh karyawan yang harus disetor, bersama-sama dengan pencatatan upah langsung (lihat contoh di muka). b) Biaya asuransi pabrik yang menjadi beban bulan juli 2007 adalah sebesar Rp 100.000,00. Data ini di catat dengan jurnal: Biaya asuransi pabrik.Rp 100.000,00 -

- asuransi pabrik dibayar di muka..

-

Rp 100.000,00

c) biaya tenaga listrik keperluan pabrik untuk bulan juli, ditaksir sebesar Rp 400.000,00. di catat dengan jurnal: biaya tenaga listrik..Rp 400.000,00 - hutang biaya (listrik). Rp 400.000,00 d) dibayar macam-macam biaya untuk pemeliharaan pabrik, sebesar Rp 300.000,00. Dicatat dengan jurnal : biaya pemeliharaan pabrik.Rp 300.000,00 - kas Rp 300.000,00 e) bahan penolong yang habis dipakai dalam proses produksi, berjumlah Rp 1.200.000,00. Data ini dicatat dengan jurnal: biaya bahan penolongRp 1.200.000,00 - kas Rp1.200.000,00 f) biaya penyusutan mesin yang menjadi beban bulan juli 2007, berjumlah Rp 300.000,00. Dicatat dengan jurnal: biaya penyusutan mein..Rp 300.000,00 - akumulasi peny. Mesin Rp 300.000,00 g) biaya penyusutan gedung pabrik yang menjadi beban bulan juli 2007, berjumlah Rp 200.000,00. Dicatat dengan jurnal: biaya peny. Gedung..Rp 200.000,00 - akum.Peny.Gedung pabrik. Rp 200.000,00 Dari proses-proses jurnal di atas, maka perkiraan-perkiraan biaya produksi tak langsung, pada akhir periode akan menunjukan saldo sbb: Upah tak langsung....................................Rp 1.800.000,00 Biaya asuransi pabrik..............................Rp 100.000,00 Biaya tenaga listrik...................................Rp 400.000,00 Biaya pemeliharaan pabrik.......................Rp 300.000,00 Biaya bahan penolong..............................Rp 1.200.000,00 Biaya penyusutan mesin...........................Rp 300.000,00 Biaya penyusutan gedung pabrik.............Rp 200.000,00 Saldo perkiraan-perkiraan tersebut, dipindahkan ke perkiraan ikhtisar biaya produksi dengan jurnal sbb: Ikhtisar biaya produksi.................Rp 4.300.000,00 - upah tak langsung.. Rp 1.800.000,00 - biaya asuransi pabrik. Rp 100.000,00 - biaya tenaga listrik Rp 400.000,00 - biaya pemeliharaan pabrik Rp 300.000,00 - biaya bahan penolong.. Rp 1.200.000,00 - biaya penyusutan mesin Rp 300.000,00 - biaya peny,gedung pabrik Rp 200.000,00 4) akuntansi persediaan barang dalam proses awal periode barang dalam proses awal suatu periode, adalah barang yang tidak selesai diproses pada periode sebelumnya. Dengan

demikian harga pokok barang dalam proses awal periode, adalah biaya produksi yang dibawa dari periode yang lalu, dan akan menjadi tambahan terhadap biaya produksi yang terjadi pada periode yang bersangkutan. Harga pokok barang dalam proses awal periode, dicatat debet pada perkiraan persediaan barang dalam proses. Dalam sistem pencatatan periodik, saldo perkiraan tersebut tidak akan berubah selama periode, dan baru pada akhir periode dipindahkan ke perkiraan ikhtisar biaya produksi. Sebagai contoh, misalnya perkiraan persediaan barang dalam proses suatu perusahaan pada tanggal 1 juli 2007 menunjukan saldo debet sebesar Rp 1.200.000,00. Jumlah tersebut merupakan biaya produksi yang telah melekat dan dibawa oleh produk yang tidak selesai diproses pada bulan juni. Oleh karena itu ditambahkan kepada biaya produksi yang terjadi bulan juli, dengan jurnal sbb: Ikhtisar biaya produksi.......Rp 1.200.000,00 - persediaan brg dlam proses.. Rp 1.200.000,00 5) akuntansi persediaan barang dalam proses akhir periode seperti telah disebutkan di muka bahwa dalam pencatatan sistem periodik, harga pokok persediaan barang dalam proses akhir periode diketahui setelah diadakan pemeriksaan dan penghitungan secara fisik, data harga pokok persediaan barang dalam proses tidak ada dalam catatan buku besar. Harga pokok barang dalam proses pada akhir suatu periode, merupakan biaya produksi yang telah diserap produk yang tidak selesai diproses pada periode itu,dan akan dibawa keperiode berikutnya. Oleh karena itu untuk menghitung harga pokok produk yang selesai diproses (harga pokok produksi) dalam suatu periode. Harga pokok barang dalam proses akhir periode harus dikeluarkan dari perkiraan ikhtisar biaya produksi Sebagai contoh, misalnya setelah diadakan pemeriksaan dan penghitungan secara fisik, diketahui harga pokok barang dalam proses akhir periode sebesar Rp 1.800.000,00. Untuk keperluan laporan dalam neraca dan penghitungan harga pokok produksi, jumlah tersebut harus dicatat dengan jurnal sbb: Persediaan barang dlm proses.Rp 1.800.000,00 - ikhtisar biaya produksi. Rp 1.800.000,00 6) perkiraan ikhtisar biaya produksi seperti telah dijelaskan di muka, perkiraan ikhtisar biaya produksi adalah perkiraan tempat mengumpulkan biaya-biaya produksi yang terjadi dalam satu periode tertentu. Dengan demikian setelah saldo perkiraan-perkiraan biaya produksi dipindahkan, dan harga pokok persediaan bahan baku serta harga pokok barang dalam proses akhir periode dicatat pada perkiraan

ikhtisar biaya produksi merupakan jumlah harga pokok produk yang selesai diproses dalam periode yang bersangkutan. harga pokok produk yang selesai diproses dalam suatu period, adalh merupakan bagian dari jumlah produk yang disediakan untuk dijual dalam periode itu. Oleh karena itu harga pokok produk yang selesai diproses, dipindahkan dari perkiraan ikhtisar biaya produksi ke perkiraan ikhtisar rugi-laba. Dari pos-pos jurnal pada contoh di muka, perkiraan ikhtisar biaya produksi dalam buku besar pada akhir bulan juli 2007, akan tampak sbb: Ikhtisar biaya produksi - pers. awal bahan baku - pembelian bahan baku - upah langsung - biaya prod. tak langsung - pers. Awal barang Dalam proses Rp 1.800.000,00 - pers.Bhn baku Rp 2.300.000,00 Rp 6.700.000,00 - retur pembelian Rp 5.600.000,00 bahan baku Rp 200.000,00 Rp 4.300.000,00 - pers. Akhir brg dalam proses Rp 1.800.000,00 - saldo hrg Pokok Rp 1.200.000,00 produksi Rp15.300.000,00 Rp19.600.000,00 Rp19.600.000,00

Rp 15.300.000,00

Saldo perkiraan ikhtisar biaya produksi seperti terlihat di atas, berjumlah Rp 15.300.000,00. jumlah ini merupakan jumlah harga pokok produk yang selesai diproses selama bulan juli 2007 Perkiraan ikhtisar biaya produksi selanjutnya ditutup ke perkiraan ikhtisar rugi, yaitu dengan jurnal sbb: Ikhtisar laba-rugi...Rp 15.300.000,00 - ikhtisar biaya produksi... Rp 15.300.000,00 7) neraca lajur perusahaan industri dengan system periodic neraca lajur perusahaan industri ini menerapkan sistem pencatatan periodik, sedikit berbeda dengan bentuk neraca lajur pada perusahaan dagang. Dalam neraca lajur perusahaan industri dengan system pencatatan periodik, disediakan kolom khusus untuk penghitungan harga pokok produksi, yaitu kolom penghitungan

pabrikase. Dengan demikian bentuk neraca lajur perusahaan industri dengan system periodik, terdiri atas kolom-kolom sbb: - neraca saldo - penyesuaian (ayat jurnal penesuaian) - penghitungan pabrikase - penghitungan rugi-laba (ikhtisar rugi-laba) - neraca. Ke dalam debet perhitungan pabrikase, dipindahkan saldo perkiraan-perkiraan: - persediaan bahan baku, merupakan persediaan bahan awal periode. Saldo perkiraan tersebut dipindahkan dengan jurnal penyesuaian, melalui perkiraan ikhtisar biaya produksi. - Pembelian bahan baku - Upah langsung - Biaya-biaya produksi tak langsung - Prsediaan barang dalam proses, merupakan harga pokok dalam proses awal periode. Seperti halnya persediaan bahan baku, dipindahkan dengan jurnal penyesuaian melalui perkiraan ikhtisar biaya produksi. Ke dalam kredit perhitungan pabrikase, dicatat jumlah-jumlah sbb: - persediaan bahan baku akhir periode, melalui jurnal penyesuaian - persediaan barang dalam prosesakhir periode, melalui jurnal penyesuaian - saldo perkiraan retur pembelian bahan baku dan potongan pembelian bahan baku. Proses penyelesaian neraca lajur perusahaan industri, tidak jauh berbeda dengan penyelesaian neraca lajur pada perusahaan dagang. Perbedaan terletak pada pemindahan saldo perkiraan-perkiraan yang termasuk kelompok biaya produksi ke kolomperhitungan pabrikase. Saldo kolom perhitungan pabrikase merupakan harga-hargapokok produksi dalam periode yang bersangkutan, dan selanjutnya dipindahkan ke dalam rugi-laba di sisi debet. Saldo perkiraan-perkiraan harta, hutang dan modal, seperti biasanya dipindahkan ke kolom neraca. Sedangkan saldo perkiraan-perkiraan penghasilan, dan perkiraan-perkiraan biaya komersil (beban-beban penjualan dan beban-beban administrasi umum), dipindahkan ke kolm rugi-laba. Dengan demikian penyelesain neraca lajur perusahaan industri dengan sistem periodik, pada dasarnya dapat digambarkan sbb:

Kelompok perkiraan Harta Hutang. Modal.. Penghasilan Beban Penjualan Beban Admnistrasi & umum Biaya Produksi. Harga pokok produksi. Rugi atau laba bersih..

Neraca Saldo D K

penyesuaian D (+) (-) (-) (-) (+) (+) (+) K (-) (+) (+) (+) (-) (-) (-)

Perhitungan pabrikase D K

Ikhtisar Rugi-laba D K

neraca D K

I

T

R

L

Sebagai ilustrasi, berikut ini contoh penyelesaian neraca lajur perusahaan industri yang menerapkan sstem pencatatan periodik. Dalam contoh ini terutama ditekankan Persediaan per 31 desember 2007: - bahan baku,..................................................Rp 3.500 - barang dalam proses,....................................Rp 3.000 - barang jadi,...................................................Rp 2.500 Perlengkapan kantor yang belum dipakai, ditaksir seharga Rp 200. dari beban perlengkapan kantor, 40% dibebankan kepada bagian penjualan dan 60% menjadi beban bagian administrasi dan umum. Perlengkapan pabrik yang habis dipakai, seharga Rp 2.000 Asuransi pabrik yang telah lewat waktu, Rp 400 Mesin-mesin dan gedung pabrik disusutkan masing-masing sebesar Rp 4.000 dan Rp 2.000 Beban reparasi dan pemeliharaan mesin yang masih harus dibayar, sebesar Rp 200 Atas dasar keterangan di atas, jurnal penyesuaian yang harus dibuat pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sbb:

CV.ANDHIKA JURNAL UMUM Tanggal Keterangan Ref Des 31 Ikhtisar biaya produksi persediaan bahan baku - persediaan barang dalam proses Persediaan bahan baku Persediaan barang dalam proses - ikhtisar biaya produksi Ikhtisar rugi-laba - persediaan barang jadi Persediaan barang jadi - ikhtisar rugi-laba Beban penjualan Beban administrasi & umum - perlengkapan kantor Biaya perlengkapan pabrik - perlengkapan panrik Biaya asuransi pabrik - asuransi pabrik dibyr di muka Biaya penyusutan mesin Biaya penyusutan gedung pabrik akum. Peny. Mesin - akum. Peny. Gedung pabrik Reparasi pemeliharaan mesin - hutang biaya

Debet Rp 5.500 Rp 3.500 Rp 3.000

Kredit Rp 4.000 Rp 1.500 Rp 6.500

Rp 8.500 Rp 8.500 Rp 2.500 Rp 2.500 Rp Rp 200 300 Rp Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 400 Rp Rp 4.000 Rp 2.000 Rp 4.000 Rp 2.000 Rp 200 Rp 200 400 500

Atas dasar data neraca saldo dan jurnal penyesuaian di atas, neraca CV ANDHIKA per 31 Desember 2007 akan tampak seperti pada halaman berikut:

E. LAPORAN KEUANGAN PERUSAAN INDUSTRI Laporan keuangan perusahaan industri, pada dasarnya terdiri atas: Laporan neraca, laporan rugi-laba dan laporan perubahan modal. Tetapi Seperti telah di je alaskan dimuka,Manajemen sangat berkepentingan terhadap data biaya untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu se lain laporan laporan tersebut diatas, pada setiap akhir periode harus dibuat biaya produksi. Laporan biaya produksi pda dasarnya berisi perincian mengenai biaya biaya produksi yang terjadi selama satu periode tertentu , dan perhitungan harga pokok produk ang selesai pada periode yang bersangkutan. Seperti biasanya , kita menysusun neraca lajur (kertas kerja) adalah untuk memudahkan penyusunan.laporan keuangan. Dengan demikian dari data neraca lajur perusahaan industri, dapat disusun : 1) Laporan biaya produksi : data untuk menyusun laporan ini terdapat dalam kolom perhitungan pabrikase. 2) Laporan rugi laba : data untuk menyusun laporan ini terdapat dalam ikhtisar rugi-laba. 3) Laporan neraca : data untuk menyusun neraca terdapat pada kolam neraca. 4) Laporan perubahan modal : daa untuk meenysun laporan ini tersedia pada kolom neraca. Agar lebih jelas, berikut ini ilustrasi penyusunan laporan keuangan perusahaan pabrib ANDHIKA yang didasarkan atas data neraca lajur pada contoh di muka.

1)Laporan Biaya Prouksi Dari data diatas , dapat disusun laporan biaya produksi untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2007 sbb : Perusahaan Pabrik ANDHIKA LAPORAN BIAYA PRODUKSI Untuk periede yang berakhir 31 Desember 2007 (Dalam ribuan rupiah) Pemakaian Bahan Baku : Persedian, 1 Januari 2007.................................... Pembelian bahan baku......................................... Rp Rp 4.000 28.000

Bhn. Baku tersedia untuk diproses...................... Rp 32.000 Persedian 31 Desember 2007.............................. (Rp 3500) Bahan baku yang diproses dalam produksi........................................ Rp 28.500 Upah langsung.................................................................................... Rp 21.000 Biaya produksi tak langsung : Upah tak langsung............................................. Rp 14.000 Biaya pembangkit tenaga.................................. Rp 5.500 Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin............ Rp 1.700 Biaya perlengkapan pabrik................................ Rp 2.000 Biaya asuransi pabrik......................................... Rp 400 Biaya penysutan mesin...................................... Rp 4.000 Biaya penyusutan gedung pabrik....................... Rp 2.000 Total biaya produksi tak langsung..................................................... `Rp 29.600 Total biaya pabrik :............................................................................ Rp 79.100 Persedian barang dalam proses, 1 Januari 2007................................. Rp 1.500 Total harga pokok barang yanag diproses......................................... Rp 80.600 Persedian barang dalam proses, 31 Desaember 2007........................ (Rp 3.000) Harga pokok produksi........................................................................ Rp 77.600

2) Laporan Rugi-Laba Laporan rugi laba perusahaan pabrik ANDHKA untuk periode yang berakhir 31 Desember 2007, akan tampak sbb : Perusahaan Pabrik ANDHKA Untuk Periode Berakhir 31 Desember 2007 (Dalam ribuan rupiah) PENGHASILAN Hasil penjualan......................................................................... Rp 138.000 HARGA POKOK PENJUALAN : Persedian produk jadi, 1 Januari 2007.................................................... Rp 8.500 Harga pokok produk selesai(HP. Produksi) selama periode................................................... Rp 77.600 Produk tersedia untuk dijual.............................. Rp 86.100 Persedian produk jadi 31 Januari 200............... (Rp 2.500) Harga pokok penjualan............................................................ (Rp Laba kotor................................................................................. Rp BEBAN USAHA : Beban penjualan (total)..................................... Rp 18.200 Beban administrasi dan umum(total)................ Rp 9.800 Total beban usaha..................................................................... Rp Pendapatan bersih sebelum pajak............................................. Rp

83.600) 54.400

28.000 26.400

Dari laporan rugi laba diatas, tampak bahwa pada dasarnya laporan rugi laba Perusahaan industri, sama dengan laporan rugi laba pada suatu perusahaan dagang. Sedikit perbedaan terletak pada perhitungan harga pokpk penjualan. Dalam hal ini perlu dipahami bahwa dalam perusahaan industri, barang yang akan dijual dalam suatu periode berasal dari sisa periode yang lalu, dan barang yang selesai diproses pada periode yang bersangkutan. 3) Laporan Neraca Seperti pada jenis perusahaan lainnya, neraca perusahaan industri berisi laporan mengenai harta, dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu. Hal yang membedakan dari jenis perusahaan lain, dan yang merupakan ciri perusahaan industri, adalah persdian yang dimilikinya. Jenis persediaan yang erat

sekali hubungannya dengan kegiatan pokok suatu perusahaan industri, terdiri atas : persedian bahan baku , persedian barang dalam proses dan persedian produk jadi. Sebagai contoh, berkut ini neraca perusahaan pabrik ANDHIKA per 31 Desember 2007, yang atas dasar data neraca lajur pada contoh di muka : (Disajikan dalam bentukvertikal) Persahaan Pabrik ANDHIKA NERACA Per 31 Desember 2007(dalam ribuan) HARTA. Hart lancar : - Kas ....................................................................................... Rp 3.400 -Piutang usaha ........................................................................ Rp 11.500 -Persedian bahan baku ............................................................ Rp 3.500 -Persedian barang dalam proses .............................................. Rp 3.000 -Persedian produk jadi ............................................................. Rp 2.500 -Perlengkapan kantor ............................................................... Rp 200 -Perlengkapan pabrik ............................................................... Rp 300 -Asuransi bibayar dimuka ........................................................ Rp 200 Total harta. Rp 24.600 Harta tetap Mesin-mesin...Rp 40.000 Akum.peny. mesin.(Rp 16.000) Rp 24.000 Gedung pabrik,...Rp 50.000 Akum. Peny. Gedung pabrik.(Rp 12.000) Rp 38.000 Tanah..Rp 30.000 Total harta tetap Rp 92.000 Total harta. Rp 116.600

4)laporan perubahan modal laporan perubahan modal adalah laporan mengenai hal-hal yang mengakibatkan terjadinya perubahan modal. Perubahan modal dalam suatu periode, pada umumnya terjadi karena adanya rugi atau laba yang diperoleh dan penarikan modal oleh pemilik dalam periode yang bersangkutan. Dengan demikian dari data yang terdapat dalam neraca lajur perusahaan pabrik ANDHIKA pada contoh di muka, laporan perubahan modal dapat disusun sbb: Perusahaan pabrik ANDHIKA LAPORAN PERUBAHAN MODAL Untuk periode berakhir 31 Desember 2007 (dalam ribuan) Modal andhi, 1 januari 2007............................................... Rp 75.000 Pendapatan bersih selama periodik,....................................Rp 26.400 Pengambilan prive andhi,....................................................Rp penambahan terhadap modal,.............................................. Rp 26.400 modal Andhi, 31 Desembar 2007,...................................... Rp 101.400

Soal-soal 1. dari kegiatan perusahaan pabrikGARUDA UTAMA selama bulan januari 2008 diperoleh data sbb: a) neraca per 31 Desember 2007: ASSET: - kas............................................................................Rp 28.000.000,00 - piutang usaha...........................................................Rp 44.000.000,00 - persediaan perlengkapan kantor..............................Rp 800.000,00 - persediaan bahan baku.............................................Rp 8.200.000,00 - persediaan barang dalam proses..............................Rp 2.000.000,00 - persediaan produk jadi.............................................Rp 26.000.000,00 - peralatan kantor............................Rp 15.000.000,00 - akum. Peny. Plt. Kantor............. (Rp 6.000.000,00) - mesin-mesin..................................Rp 40.000.000,00 - akum. Peny. Mesin.................... (Rp 12.000.000,00) - sewa dibayar di muka..............................................Rp 35.000.000,00 - total dibayar di muka...............................................Rp 135.000.000,00 Total asset................................................................Rp 170.000.000,00

KEWAJIBAN DAN MODAL - hutang usaha ........................................................ Rp 35.000.000,00 - modal Guntaro...................................................... Rp 135.000.000,00 Total hutang dan modal.......................................... Rp 170.000.000,00 b) daftar gaji upah bulan januari 2008: - upah langsung karyawan...................................... - gaji dan upah tak langsung................................... - gaji bagian penjualan............................................ - gaji bagian administrasi umum............................. Rp 7.200.000,00 Rp 1.800.000,00 Rp 2.600.000,00 Rp 1.200.000,00 Rp 12.800.000,00 - PPh karyawan yang dipotong............................... (Rp 650.000,00) Rp 12.150.000,00 c) ikhtisar jurnal selama bulan januari 2008: jurnal pembelian : (pembelian kredit) - bahan baku............................................................ Rp 10.800.000,00 - perlengkapan kantor............................................. Rp 400.000,00 - mesin..................................................................... Rp 5.000.000,00 Hutang usaha kredit................................. Rp 16.200.000,00 Jurnal pengeluaran kas : - hutang usaha......................................................... - hutang gaji & upah............................................... - pemeliharaan dan kebersihan pabrik.................... - rekening listrik keperluan pabrik.......................... - macam-macam biaya produksi tak langsung........ - macam-macam biaya beban admn. & umum....... Kas kredit................................................. Jurnal penerimaan kas: - piutang usaha........................................................ - penjualan barang jadi tunai................................... Kas debit.................................................. Jurnal penjualan : (penjualan kredit) Jumlah penjualan barang jadi.................................. d) Rp 25.200.000,00 Rp 800.000,00 Rp 200.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 500.000,00 Rp 34.500.000,00 Rp 46.000.000,00 Rp 6.000.000,00 Rp 52.000.000,00 Rp 50.000.000,00

informasi untuk penyesuaian 31 januari 2008: 1) persediaan per 31 januari 2008: - perlengkapan kantor....................................... Rp

700.000,00

- bahan baku...................................................... Rp 8.500.000,00 - barang dalam proses....................................... Rp 2.500.000,00 - produk jadi...................................................... Rp 23.000.000,00 2) penyusutan mesin yang menjadi beban produksi bulan januari , sebesar Rp 500.000,00 3) penyusutan peralatan kantor yang menjadi beban bulan januari, sebesar Rp 250.000,00 4) sewa untuk bulan januari 2008, sebesar Rp 3.000.000,00. dibebankan kepada produksi sebagai Biaya sewa gedung pabrik sebesar Rp 2.4000.000,00. dan untuk Beban sewa kantor sebesar Rp 600.000,00 Atas dasar data di atas, diminta: 1) sediakan perkiraan-perkiraan buku besar bentuk T, sesuai dengan yang tercantum dalam neraca dan ikhtisar jurnal. 2) buat jurnal dari data daftar gaji & upah dalam jurnal umum. 3) posting data neraca dan data ikhtisar buku-buku jurnal ke buku besar pada perkiraan yang terkait. 4) Susun neraca saldo perusahaan pabrik GARUDA UTAMA per 31 Januari 2008 5) Buat jurnal penyesuaian per 31 Januari 2008 6) Selesaikan neraca lajur perusahaan pabrik GARUDA UTAMA per 31 Januari 2008 7) Buat jurnal penutup untuk menutup semua perkiraan sementara. 8) Susun laporan biaya produksi dan laporan rugi laba untuk periode yang berakhir 31 Januari 2008

neraca saldo yang disusun dari buku besar CV AMARTA pada tanggal 31 Desenber , adalah sbb: CV AMARTA NERACA SALDO Per 31 Desember 2007 (dalam rupiah) Perkiraan Debet Kredit Kas.................................... 3.600.000,00 Piutang usaha.................................... 8.700.000,00 Persediaan bahan baku. 4.400.000,00 Persediaan barang dalam proses.. 2.800.000,00 Persediaan barang jadi. 3.500.000,00 Asuransi dibayar di muka 800.000,00 Perlengkapan pabrik 1.900.000,00 Peralatan kantor.. 2.300.000,00 Akumulasi peny. Peralatan kantor.. 1.300.000,00 Mesin dan peralatan pabrik 8.200.000,00 Akum. Peny. Mesin & Peralatan pabrik. 2.200.000,00 Gedung pabrik 15.800.000,00 Akum. Peny. Gedung pabrik.. 4.800.000,00 Hutang usaha. 6.700.000,00 Modal budiman.. 15.000.000,00 Modal Dermawan.. 10.000.000,00 Penjualan 75.800.000,00 Retur penjualan.. 800.000,00 Pembelian bahan baku 22.400.000,00 Retur pembelian bahan baku.. 1.400.000,00 Upah langsung 18.600.000,00 Upah tak langsung.. 6.200.000,00 Biaya produksi tak langsung.. 5.200.000,00 Beban penjualan. 7.500.000,00 Beban administrasi & umum. 4.500.00,00 jumlah 117.200.000,0 117.200.000,00 0

2.

Keterangan untuk penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2007: 1) harga pokok persediaan per 31 Desember 2007: - bahan baku.........................................................Rp 5.600.000,00 - barang dalam proses...........................................Rp 3.200.000,00 - barang jadi..........................................................Rp 4.900.000,00 2) asuransi pabrik yang telah jatuh tempo, Rp 400.000,00

3) Sisa pernglengkapan pabrik yang belum terpakai, seharga Rp 900.000,00 4) Perlengkapan kantor disusutkan sebesar Rp 1.000.000,00 5) Biaya penyusutan mesin dan perlengkapan pabrik, sebesar Rp 2.000.000,00 6) Biaya penyusutan gedung pabrik, sebesar Rp 5.000.000,00 7) Upah langsung dan upah tidak langsung yng masih harus dibayar, masing-masing Rp 300.000,00 dan Rp 1.000.000,00 8) Gaji bagian penjualan yang dibayar dimuka, sebesar Rp200.000,00 Dari data diatas, diminta : a) Buat jurnal penyesuaian yang diperlukan b) Buat neraca lajur untuk CV AMARTA per 31 Dresember 2007. c) Buat laporan biaya produksi dan laporan perhitungan rugi laba untuk periode yang berakhir 31 Desember 2007. d) Buat jurnal penutup pada akhir periode. 3.Neraca saldo pabrik sepatu MARS pada tanggal 31 Desember 2007, tampak sebagai berikut : Pabrik sepatu MARS NERACA SALDO Per 31 Desember 2007 (Dalam rupiah) perkiraan Neraca saldo D K Kas 22.800.000,00 Piutang usaha............... 45.500.000,00 Persediaan produk jadi. 18.200.000,00 Persediaan barang dalam proses.............. 4.500.000,00 Persediaan barang baku............... 16.400.000,00 Persediaan barang penolong. 4.600.000,00 Asuransi dibayar di muka. 600.000,00 Peralatan kantor 2.200.000,00 Akum. Peny. Peralatan kantor. 1.000.000,00 Mesin-mesin & peralatan pabrik.. 24.700.000,00 Akum. Peny. Mesin & peral.pabrik. 8.700.000,00 Gedung pabrik. 68.000.000,00 Akum. Peny. Gedung pabrik 12.000.000,00 Kendaraan bagian penjualan 30.000.000,00 Akum. Penyusutan kendaraan. 10.000.000,00 Tanah.. 50.000.000,00 Hutang usaha 58.000.000,00 Modal marsudi. 155.000.000,00 Penjualan. 135.000.000,00 Harga pokok penjualan 72.000.000,00 Beban gaji bagian administrasi 4.800.000,00 Beban gaji bagian penjualan 7.200.000,00 Beban perlengkapan penjualan 7.200.000,00 Beban perlengkapan kantor. 2.900.000,00 -

Beban penjualan lain-lain.... Beban administrasi lain-lain jumlah

1.600.000,00 380.000.000,00 380.000.000,00

Data untuk penyesuaian tanggal 31Desember 2007, adalah sbb: 1) Beban penyusutan peralatan kantor tahun 2007, ditetapkan sebesar Rp 400.000,00 2) Kendaraan tiap tahun disusutkan sebesar Rp 2.500.000,00 3) Sisa perlengkapan bagian penjualan pada 31 Desember 2007, ditaksir seharga Rp 1.000.000,00 4) Beban perlengkapan kantor untuk tahun 2007, Rp 600.000,00 5) Rekening listrik untuk penerapan kantor dan telepon untuk bulan Desember , ditaksir Rp 150.000.000,00. jumlah ini dibayar, dan biasa dicatat pada perkiraan beban administrasi dan umum lain-lain Dari neraca saldo dan data penyesuaian di atas, anda diminta: a) Buat jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2007 b) Selesaikan neraca lajur untuk pabrik sepatu MARS per 31 Desember 2007 c) Susun laporan keuangan : - neraca per 31 Desember 2007 laporan rugi-laba untuk periode yang berakhir 31 Desember 2007 - laporan perubahan modal untuk periode yang berakhir 31 Desember 2007 3. rangkuman tahap-tahap dalam siklus akuntansi. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap kegiatan dalam siklus akuntansi perusahaan manufaktur adalah sbb: a. mencatat transaksi-transaksi ke dalam buku jurnal. b. Memindahkan transaksi-transaksi dari jurnal ke buku besar. c. Menyususn neraca saldo. d. Membuat ayat-ayat jurnal penyesuaian. e. menyusun laporan keuangan f. mencatat ayat-ayat penyesuaian dalam jurnal dan buku besar. g. Menyusun neraca saldo setelah penutupan buku 4. Tes Formatif

-

Ada pada buku soal 5. kunci jawaban ada pada buku soal