Top Banner

of 17

Modul 8 - Teknik Jenis-jenis Wawancara

Jul 06, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/17/2019 Modul 8 - Teknik Jenis-jenis Wawancara

    1/17

     

    1Teknik Reportase dan Wawancara Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Th. Bambang Pamungkas, S.Sos http://www.mercubuana.ac.id

    MODUL  – 8 

    TELKNIK REPORTASE DAN WAWANCARA

    Pokok Bahasan : Teknik Dan Jenis-Jenis WawancaraKode MK : 42010SKS : 2Dosen : Th. Bambang Pamungkas, S.Sos

    GAMBARAN UMUM

    Kalau ingin menulis berita, terpikir terlebih dahulu melakukan wawancara. Jadi

    kehadiran berita terlebih dahulu melalui wawancara. Namun, ada berita tanpa melalui

    wawancara, seperti mengutif dari sumber lainnya, seperti televisi, radio, surat khabar

    lainnya (majalah dan koran), internet dan sebagainya yang dapat menjadi refrensi

    sebuah berita.

    Selain itu, wawancara atau interview merupakan kemampuan dasar jurnalistik yang

    sangat penting. Wawancara bagi media massa merupakan bagian tak terpisahkan

    dari media dalam menggali data/informasi dari nara sumber. Oleh karena itu

    diperlukan teknik wawancara yang baik dan benar agar tujuan interview akan tercapai

    Modul ini memberikan gambaran kepada mahasiswa bagaimana melakukan kegiatan

    wawancara yang diperuntukan untuk menulis berita. Selain itu, modul ini memberikan

    arahan untuk mengetahui tujuan, fungsi, model, dan etika saat melakukan

    wawancara. Sehingga tujuan yang hendak dicapai dalam menggali berita melalui

    wawancara dapat terpenuhi

    TUJUAN INSTRUKSIONAL/KOPENTENSI

    Melalui modul ini, mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan menjelaskan kembali :

    1. Tujuan dilakukan wawancara

    2. Fungsi Wawancara

    3. Dan teknik wawancara

  • 8/17/2019 Modul 8 - Teknik Jenis-jenis Wawancara

    2/17

     

    2Teknik Reportase dan Wawancara Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Th. Bambang Pamungkas, S.Sos http://www.mercubuana.ac.id

    A. Pengertian Wawancara

    Kunci wawancara yang baik “memungkinkan sumber berita mengatakan apa

    yang sebenarnya dipikirkannya, bukan memikirkan apa yang hendak dikatakannya”

    (Mike Fancher, wartawan Seattle Times  dalam Kusumaningrat, 2005: 189). Perlu

     Anda pahami, wawancara merupakan salah satu dari empat teknik pengumpulan

    informasi, yakni observasi langsung dan tidak langsung; pencarian melalui catatan

    publik dan partisipasi dalam peristiwa.

    Teknik wawancara, ketika pertama kalinya disajikan sebagai suatu karya

     jurnalistik oleh James Gordon Bannet pada 1836, yaitu abad ke-19. Namun semuakoran di London mencemoohkannya, karena dinilai cuma bualan yang merendahjkan

    praktik jurnalistik. Di Amerika Serikat, pada 1700-an, awal tumbuhnya

    persuratkabaran, wartawan negara itu belum menjadikan wawancara sebagai faktor

    penting praktik jurnalistik. Presiden Lincoln yang terkenal itu sering bercakap-cakap

    dengan wartawan, namun tidak pernah wartawan tersebut mengutip percakapan

    mereka. Charles Nordhhoff, Redaktur Pelaksana The Evening Post , New York

    menulis percakapannya dengan Presiden Andrew Johnson, namun tulisannya itu

    tidak pernah dimuat oleh pemimpin redaksinya.

    Baru pada abad ke-20, praktik wawancara diakui dan mencapai puncaknya.

    James Reston, Bob Woodward dan Carl Bernstein menelurkan karya jurnalistik yang

    hebat berdasarkan wawancara mereka. Era interview journalism  berlanjut sampai

    sekarang bahkan wawancara dianggap sebagai tulang punggung pekerjaan

     jurnalistik serta kemampuan dan keterampilan yang mutlak dimiliki wartawan.

    Sementara itu, Wawancara pengertian bahasa inggris, yaitu interview.

    Sedangkan menurut kamus wikepedia, wawancara dapat diartikan sebuahpercakapan secara khusus melibatkan dua orang atau lebih, yaitu melibatkan

    pewawancara dengan dengan nara sumber. Dan wawancara merupakan satu bagian

    terpenting dari teknik reportase guna mendapatkan informasi yang diperlukan oleh

    reporter untuk menyajikan sebuah fakta dan realita dalam suatu berita.

    Dalam prosesnya, wawancara tidak dapat dipisahkan dengan nara sumber

    dan sumber berita. Proses wawancara ini diawal dari suatu persoalan yang dinilai

    menarik (nilai berita) oleh media atau wartawan untuk diangkat menjadi berita dengan

    terlebih dahulu melihat sumber berita utamanya sebelum menentukan nara sumber.

    (daftar pustaka, refrensi berita sebelumnya, dokumen, orang/pihak yang mengetahui

  • 8/17/2019 Modul 8 - Teknik Jenis-jenis Wawancara

    3/17

     

    3Teknik Reportase dan Wawancara Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Th. Bambang Pamungkas, S.Sos http://www.mercubuana.ac.id

     jalannya suatu peristwa, atau orang atau kelompok yang secara langsung atau tidak

    langsung dapat dijadikan suatu sumber berita terkait dengan peritiwa yang akan

    terjado atau setelah terjadi).

    Sedangkan pengertian nara sumber adalah orang yang dapat memberikan

    informasi berkaitan dengan apa yang ingin diketahui oleh pewancara. Atau nara

    sumber ini adalah orang yang memiliki beragam informasi yang dibutuhkan oleh

    pewancara. Berdasarkan hal itu diatas bahwa tujuan utama merupakan salah satu

    teknik reportase untuk mendapat atau mengali informasi yang lebih mendalam dari

    nara sumber seorang, seperti tokoh, pejabat, atau seseorang yang memiliki informasiyang dikehadaki oleh seorang reporter/jurnalis/wartawan.

    Contohnya :

    Seorang wartawan mewancarai seorang pejabat, kepolosian, dan masyarakat atas

    peristiwa kebakaran.

    Untuk menghasilkan wawancara yang baik dan diinginkannya, memperlukan

    persiapan terlebih dahulu untuk. Persiapan ini dengan membuat perencanaan atauout line berita, diantaranya memuat tema dan topik pembahasan, menentukan nara

    sumber, menetapkan angle berita, dan memilih nara sumber sesuai dengan tema dan

    topik yang diangkat/dibahas serta membuat daftar pertanyaan.

    Dalam perkembangannya, wawancara atidak hanya dilakukan tatap muka

    atau melakukan kontak fisik, perkembangan teknolgi wawancara dapat dilakuakn

    melalui sambung telephone atau menggunakan media lainnya. Namun pokok inti

    wawancara adalah mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan untuk

    pemberitaan. Wawancara merupakan bangunan utama dari keseluruhan kegiatan

    peliputan. Setiap berita membutuhkan wawancara. Bahkan wawancara telah menjadi

    berita tersendiri, yaitu news interview. (Masduki,2001). Untuk itu, para jurnalis

    melakukan kegiatan reportase, tidak dibenarkan beropini atau menjawab pertanyaan

    nasa sumber. Mengkutif pendapat Pakar komunikasi Dr. Myles Martel yang dikutif di

    bukunya Masduki “Jurnalis Radio: Menata Profesionalisme Radio (2001)

    menyebutkan ada 8 (delapan) point tujuan utama melakukan wawancara:

    1. Memastikan kebenaran dan aktualitas fakta.

    2. Memperoleh pernyataan resmi dari nara sumber.

    3. Mengali titik pandang/opini (point of view).

  • 8/17/2019 Modul 8 - Teknik Jenis-jenis Wawancara

    4/17

     

    4Teknik Reportase dan Wawancara Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Th. Bambang Pamungkas, S.Sos http://www.mercubuana.ac.id

    4. Menformulasikan suatu masalah.

    5. Memperoleh suara mewakili masyarakat/khalayak publik.

    6. Menciptkan gaya berita bercerita.

    7. Meningkatkan citra pribadi reporter.

    8. Memperkuat kredibilitas media di bidang informasi.

    B. Proses Wawancara

    Dalam teknik jurnalistik, ada 3 kelompok/bagian berita yang dihasilkan dari

    wawancara, yaitu (1) Wawancara Berita  (news interview)  yang memberikan

    keterangan ahli/saksi tentang masalah yang sedang hangat atau hal-hal yang

    menyakut suatu peristiwa. Bisanya mereka ini dapat dikatagorikan para saksi-saksi

    atau pejabat yang berwenang; (2) Wawancara Profil Pribadi ( personality interview )

    yang memberikan kesempatan kepada sumber berita yang diwawancarai untuk

    mengungkapkan kepribadiannya melalui kata-katanya sendiri; (3) wawancara

    kelompok (symposium interview ) yang mengangkat pandangan atau sikap sejumlah

    responden, yang kadang-kadang dalam jumlah yang besar, sebagai berita.

    1. Wawancara Berita (News Interview)

    Berita kutipan dengan pejabat publik atau para ahli, seperti Menteri/Walikota

    merupakan contoh hasil wawancara berita. Ciri utama wawancara yang masuk dalam

    golongan wawancara berita :

    1) Masalah yang menjadi pokok wawancaranya adalah topik yang sedang

    hangat/mejadi sorotan diberitakan.

    2) Sumber beritanya, yaitu narasumber (obyek wawancara) harus memenuhi

    syarat untuk menjelaskan atau memberikan penerangan bahwa fakta-fakta

    saja belum mengungkapkan kejelasan. ia biasanya karena keahliannya,

    pendidikannya, posisinya, jabatan, atau statusnya.

    3) Hasil wawancara menambah pengetahuan atau pemahaman khalayak

    secara berarti tentang sesuatu masalah. ia menjelaskan, meluaskan

    wawasan, menghilangkan prasangka, memberikan pandangan dengan

    kegelisahan atau dengan optimisme. Ia menawarkan pendalaman yang

     jarang dimiliki oleh berita faktual yang sederhana.

    Penulisan berita melalui kegiatan wawancara terlebih dahulu, sangat hal penting danmendukung penguatan nilai suatu berita yang akan ditulis dan disajikannya.

  • 8/17/2019 Modul 8 - Teknik Jenis-jenis Wawancara

    5/17

     

    5Teknik Reportase dan Wawancara Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Th. Bambang Pamungkas, S.Sos http://www.mercubuana.ac.id

    Wawancara akan menguatkan data dan fakta melalui nara sumber yang memiliki

    kompetensi di bidang tertentu atau mengetahui persoalan.

    Ketika terjadi letusanan gunung berapi di Yogyakarta (Erupsi Gunung

    Berapai : Puluhan Orang Tewas Diterjang Awas panas Gungung Berapai), wartawan

    bergegas memburu lokasi kejadian, menghubungi pihak yang berkompeten di

    Yogyakarta untuk dapat dimintai keterangan. Kegiatan wawancara dilakukan untuk

    memberikan penjelasan dan membuat interpretasi yang dapat

    dipertanggungjawabkan. Untuk itu, pekerja jurnalis dituntut untuk lebih keras dalam

    mengungkapkan fakta berdasarkan realita. Pendalaman sebuah fakta akan peristiwa

    dituntut dan digali lebih dalam guna menghasilkan penulisan yang lebih obyektif.

    2. Wawanacara Profile

    Umumnya wawancara profil pribadi, umumnya dilakukan kepada/bagi tokoh

    terkenal atau selebriti/public figure atau objek-obyek tertentu yang memiliki nilai

    berita. Wawancara profil pribadi berusaha mencari tahu hal-hal seputar diri

    narasumber sendiri, terutama hal-hal yang membuat dia bisa menjadi orang terkenal

    dan bagaimana kisahnya sampai ia mencapai kedudukan sebagai orang terkemuka.

    Pembaca juga memiliki minat lain dalam membaca hasil wawancara profil pribadi ini:

    dalam membaca berita atau tulisan tentang sosok pribadi terkenal, pembaca

    biasanya menghubungkan sifat-sifat dan kisah kehidupan tokoh terkenal atau selebriti

    tersebut dengan harapan menemukan sesuatu di dalamnya yang akan membantu

    dia mencapai sukses dalam hidupnya sendiri.

    Dalam wawancara profil pribadi, tokoh terkenal atau orang yang hanya

    menarik itu dibiarkan mengatakan dengan kata-katanya sendiri apa yang disukai atau

    tidak disukainya,m sikapnya tentang makanan atau tentang keadaan masyarakat

    sekarang atau tentang jalannya pemerintahan, tentang harapan-harapan dan

    antusiasmenya, tentang kekecewaannya dan sebagainya. Apa yang dikatakan dan

    bagaimana sosok ini mengatakannya membuat khalayak pembaca merasakan

    seakan-akan sosok ini berhadapan dengan mereka.

    Wawancara sosok pribadi, selain dapat digunakan untuk mem-profilkan

    pribadi terkenal, dapat pula digunakan untuk mem-profilkan sosok “pribadi yang

    menarik” dan “pribadi yang tipikal, yang khas”. Sosok pribadi yang menarik tidak perlu

    terkenal mungkin saja ia hanya terkenal di desanya atau kecamatannya. tapi

    perjangan hidupnya bisa memberikan inspirasi bagiorang lain. Misalnya, seorang

  • 8/17/2019 Modul 8 - Teknik Jenis-jenis Wawancara

    6/17

     

    6Teknik Reportase dan Wawancara Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Th. Bambang Pamungkas, S.Sos http://www.mercubuana.ac.id

    petani yang dapat menghasilkan 10 ton padi per hektar, jumlah yang melebihi hasil

    tertinggi 8 ton padi dalam sehektar.

    Melakukan wawancara untuk profil pribadi sedikit berlainan tekniknya

    dengan wawancara untuk berita, terutama kalau narasumber yang akan

    diwawancarai merasa dirinya tokoh terkemuka. Selain itu, tokoh berita biasanya

    orang-orang sibuk, segala sesuatu yang menghemat waktunya dianggap

    menguntungkan, sebab itu Anda sebaiknya mengadakan perjanjian terlebih dahulu,

    melakukan persiapan dengan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi sekitar

    dirinya dan jika ada waktu sempatkan dulu membaca buku-buku hasil karyanya.

    3. Proses Wawancara Kelompok

    Wawancara kelompok, adalah wawancara yang dilakukan lebih dari satu

    atau melibatkan nara sumber sekurang-kurangnya dua narasumber, tapi dengan

    banyak narasumber, karena tujuannya untuk mendapatkan keterangan dari berbagai

    sumber. Biasanya topik yang menjadi bahan sorotan wawancara secara luas dan

    sedang menjadi pusat perhatian khalayak, seperti masalah pemilihan presiden,

    misalnya, sehingga orang-orang yang bisa berkomentar tentang masalah atau topik

    tersebut dapat dijumpai hampir di segala penjuru. Narasumber yang diwawancarai

    untuk berita wawancara kelompok ini bukan tidak selalu orang-orang penting atau

    orang yang mempunyai otoritas di suatu bidang keahlian, tetapi orang biasa yang

    memiliki pandangan atau tanggapan yang sifatnya khas. Tanggapan mereka jika

    dijadikan satu akan menunjukkan bagaimana situasi yang diberitakan mempengaruhi

    masyarakat. Pendapat salah seorang di antara mereka, jika diambil sendirian, sudah

    tentu tidak mempunyai nilai berita. Di sini nilai itu terletak pada bobot kumulatif dari

    semua hasil wawancara yang dijadikan satu. Kadang-kadang tanggapan darikelompok yang mewakili warga masyarakat biasa bisa bercerita banyak ketimbang

    berlembar-lembar pidato di depan sidang DPR.

    Perbedaan antara tanggapan ahli dan warga biasa berlaku juga sebagai

    unsur yang membedakan wawancara berita dengan wawancara kelompok.

    Wawancara berita hanya menampilkan kontribusi satu narasumber, beberapa di

    antaranya mungkin mengambil bahan dari berbagai sumberr. Misalnya pemberitaan

    tentang kenaikan harga bahan bakar (BBM), misalnya, komentar datang dari pemilik

    kendaraan bermotor, pengemudi angkutan kota, pemilik pabrik, dan ibu rumahtangga. Semuanya merupakan sumber berita yang berwenang mengomentari

    masalah tersebut menurut kepentingan masing-masing.

  • 8/17/2019 Modul 8 - Teknik Jenis-jenis Wawancara

    7/17

     

    7Teknik Reportase dan Wawancara Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Th. Bambang Pamungkas, S.Sos http://www.mercubuana.ac.id

    C. Pengertian Nara Sumber

    Dalam peliputan berita (reportase dan wawancara), peranan narasumber

    memiliki peran utama untuk mendapatkan berbagai data atau informasi yang

    diinginkan. Narasumber ditempatkan untuk mendukung dan mengkuatkan akan

    sebuah fakta peristiwa atau memperkuat opini sehingga laporan penyajian hasil

    reportase dan wawancara memberikan makna dan kedalaman suatu peristiwa.

    Narasumber menjadi bagian terpenting, seorang wartawan mesti memahami

    beberapa hal mengenai narasumber. Mengingat bahwa narasumber merupakan

    sumber penting, karena narasumber dapat mempengaruhi dan menentukan mutu

    atau kualitas tulisan wartawan. Untuk itu, narasumber t idak hanya terfokus pada

    obyeknya manusia   namun berbagai hal mendukung lainnya, seperti sumber

    informasi seperti catatan, dokumen, referensi, buku, kliping, dan sebagainya ( physical

    sources) yang akan digunakan dan haruslah menyebutkan atau mencatumkan

    sebutkan asalnya (attributed ).

    Untuk pemilihan narasumber sebagai obyeknya manusia, wartawan harus

    memiliki skeptis (rasa ingin tahu lebih).

    ”Me lvin Mencher dalam bukunya News Reporting and Writing mengatakan bahwa narasumber manusia ini terkadang kurang bisa begitu dipercaya bila dibandingkan dengan

    sumber-sumber seperti dokumen, referensi, buku, dsb.

    Melalui sikap tersebut, wartawan harus mencari atau memilih dan

    menetapkan narasumber yang layak atau memenuhi syarat untuk bicara. Sebaliknya,

    dalam menggunakan catatan atau klipingpun wartawan harus hati-hati, karena

    mungkin saja sudah ada perkembangan baru tidak dilanjutkannya atau di follow -up

    news. Misalnya, perkaran pidana kriminal, seorang yang semula diduga bersalah

    terbukti disidang pengadilan tidak bersalah. Berita awalnya disiarkan tetapi berita

    kelanjutannya tidak ada. Ini bisa terjadi, bila penyajian berita tidak berkelanjutan,

    pengukapkan berita hanya diawal. Memilih dan menentukan narasumber harus

    melihat berbagai aspek, yaitu seorang yang berpengetahuan/ memiliki keahlian

    dalam sesuatu bidang dan atau memiliki kewenangan atau memiliki perasaan tajam

    yang sama dengan sang wartawan tentang perlunya publik mengetahui apa yang

    sedang terjadi sebenarnya. Begitu pula sebaliknya apa yang harus publik ketahui.

    Maka dapat disimpulkan bahwa Narasumber adalah orang sebagai obyek

    dalam peliputan berita, atau seseorang ditempatkan sebagai sumber informasi. Dansumber lainnya yang dapat dinyatakan sebagai nara sumber, ini biasanya berupa

  • 8/17/2019 Modul 8 - Teknik Jenis-jenis Wawancara

    8/17

     

    8Teknik Reportase dan Wawancara Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Th. Bambang Pamungkas, S.Sos http://www.mercubuana.ac.id

    dokumen pendukung lainnya, seperti caratan-catatn penting, kliping, refrensi buku,

    dokumen, dsb

    D. Wawancara Efektif

    Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan agar wawancara lebih efektif

    dan produk wawancara Anda lebih baik.

    1) Usahakan agar wawancara berlangsung 30 menit lebih lama dari yang

    direncanakan, sehingga dalam waktu yang lebih itu bisa muncul hal yang

    memperkuat isi waawancara.

    2) Jangan biarkan narasumber menunggu, datanglah tepat waktu.

    3) Menyusun terlebih dahulu peretanyaan dalam buku catatan Anda, untuk

    berjaga- jaga jika Anda “mati langkah” dalam bertanya, terutama menyangkut

    pertanyaan pokok yang bisa jadi sesuatu yang penting bagi narasumber.

    Berilah tanda untuk pertanyaan yang sudah dijawab.

    4) Posisi duduk tidak berjarak terlampau jauh untuk menciptakan suasan yang

    lebih akrab. Jika narasumber adalah seorang eksekutif top sebuah

    perusahaan, usahakan wawancara dilakukan di luar kantornya untuk

    menghindari gangguan yang bisa merusak suasana. Carilah tempat yang

    disukainya.

    5) Bawalah alat tulis cadangan, begitu pula buku catatan dan alat perekam.Hal

    itu juga dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa Anda seorang

    profesional. Seandainya sumber berita Anda didampingi oleh asistennya

    atau rekannya ketika sedang diwawancarai, catatlah nama dan nomor

    telepon orang itu untuk berjaga-jaga kalau suatu saat diperlukan.

    6) Awali pertanyaan ringan untuk sekedar pemanasan dan menciptakan rasapercaya diri sumber berita Anda. Mintalah izin tidak keberatan jika

    wawancara itu direkan dengan alasan agar tidak salah kutip atau demi

    akurasi berita.

  • 8/17/2019 Modul 8 - Teknik Jenis-jenis Wawancara

    9/17

     

    9Teknik Reportase dan Wawancara Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Th. Bambang Pamungkas, S.Sos http://www.mercubuana.ac.id

    E. Bentuk Jenis Pertanyaan Dalam Wawancara

    No.  Jenis Pertanyaan  Contoh Pertanyaan 

    1. Terbuka“Wah, Bapak rupanya senang berolahraga. olahraga apa

    saja yang Bapak lakukan secara rutin?”

    2. Langsung“Bapak Walikota, bagaimana perkembangan tentang

    masalah anggaran itu, Pak?” 

    3. Tertutup“Berapa besar yang dianggarkan untuk perjalanan dinas2009, Pak?” 

    4. Menyelidik

    “Mengapa Bapak menganggarkan 20% lebih besar untuk

    perjalanan dinas 2009 depan, Pak?” 

    5. Bi-Polar“Apakah anggaran itu diumukan kepada media pada pukul

    9 pagi besok, Pak?” 

    6. Cermin

    “Jadi, Pak Wali, Anda mengatakan, para pejabat Andamemang perlu lebih banyak melakukan perjalanan dinas

    pada 2009?

    7. Hipotesis/ Sugestif

    “Apakah Bapak pernah mempertimbangkan untukmengurangi anggaran perjalanan dinas guna menghemat

    pendapatan?” 

    1) Jenis Pertanyaan Terbuka 

    Pertanyaan ini diajukan untuk mencairkan kebekuan dalam wawancara dan

    tidak dimaksudkan untuk mengorek keterangan yang berkaitan dengan topik

    wawancara. Pertanyaan ini membuat sumber berita terpancing untuk

    berbicara.

    2) Jenis Pertanyaan Langsung 

    Ketika pertanyaan berkembang, pertanyaan dapat menjadi lebih spesifik.

    Pertanyaan langsung berusaha untuk menemukan sifat atau keadaan suatu

    topik. Ini juga termasuk pertanyaan terbuka.

    3) Jenis Pertanyaan Tertutup 

    Pertanyaan langsung seringkali mendahului suatu pertanyaan tertutup. Awas!

    selangkah lagi Anda bisa terjebak mengajukan pertanyaan interogasi! Anda

    bukan polisi!

    4) Jenis Pertanyaan Menyelidik 

    Pertanyaan ini seringkali mengikuti pertanyaan langsung dan pertanyaantertutup, bahkan lebih spesifik. 

    5) Jenis Pertanyaan Bi-Polar  

  • 8/17/2019 Modul 8 - Teknik Jenis-jenis Wawancara

    10/17

     

    10Teknik Reportase dan Wawancara Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Th. Bambang Pamungkas, S.Sos http://www.mercubuana.ac.id

    Pertanyaan ini diajukan untuk mendapatkan jawaban “ya” atau “tidak” tanpa

    komentar tambahan.

    6) Jenis Pertanyaan Cermin 

    Pertanyaan ini diajukan dengan menegaskan kembali pertanyaan terdahulu

    dan membuat sumber berita meninjau ulang secara singkat pernyataan

    sebelumnya. Jawabannya biasanya menambah pemahaman wartawan

    tentang butir-butir permasalahan tertentu. 

    7) Jenis Pertanyaan Hipotesis atau Sugestif  

    Menjelang berakhirnya wawancara, Anda bisa bertanya kepada sumber berita

    untuk berspekulasi tentang suatu topik atau pokok permasalahan yang

    sedang hangat. Jika bertanya kepada Walikota tentang kemungkinan adanya

    pengurangan anggaran perjalanan dinas dikurangi, maka Anda dapat

    mengajukan pertanyaan hipotesis. Ini adalah pertanyaan hipotesis dalam

    bentuk sugesti atau saran.

    F. Model Wawancara digunakan oleh wartawan :

    Dalam melakukan wawancara, umumnya ada 2 model yang kerap dilakukan

    oleh para wartawan diantaranya :

    1. Wawancara yang tidak terencana atau sambil lalu 

    yaitu wawancara yang dilakukan pada informan yang tidak mempunyai

    banyak waktu untuk dijadikan sumber informasi (contoh pejabat yang sedang

    berkunjung dan memiliki jadwal padat)

    2. Wawancara yang terencana 

    yaitu wawancara yang telah direncanakan antara wartawan dengan sumber

    informasi. Biasanya informan telah menyediakan waktu kepada wartawanuntuk digali informasinya.

    Untuk ke 2 model teknik wawancara tersebut jika dijabarkan dalam turunannya

    sebagai berikut :

    1. News page interview

    Wawancara dilakukan ketika sumber berita hanya digali ketika ada kejadian atau

    berita yang baru saja. Jadi wawancaranya dilakukan saat berita terjadi saja,

    misalnya kejadian peristiwa kebakaran dengan melakukan wawancara dengan

    para saksi.

  • 8/17/2019 Modul 8 - Teknik Jenis-jenis Wawancara

    11/17

     

    11Teknik Reportase dan Wawancara Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Th. Bambang Pamungkas, S.Sos http://www.mercubuana.ac.id

    2. Casual interview

    wawancara “secara kebetulan”, atau melakukan wawancara tidak sengaja tanpa

    ada rencana/persiapan terlebih dahulu atau tidak ada perjanjian dulu dengan

    narasumber , misalnya mewawacarai seorang pejabat sebelum, setelah, atau di

    tengah berlangsungnya sebuah acara. Atau saat kita sedang jalan-jalan tiba-tiba

    ketemu menteri, gubenur atau public figure. Sebagai wartawan memiliki rasa

    skeptis (rasa ingin tahu).

    3. Man in the street interview

    Wawancara jenis ini bertujuan mengumpulkan gagasan dari berbagai individu

    dan masyarakat tentang pendapat mereka atas peristiwa tertentu. Misalnya

    wawancara tentang Letusan Gunung Berapi, model ini digunakan untuk

    melakukan wawancara dengan berbagai nara sumber terkait dengan peristiwa

    tersebut

    4. Telefon interview

    Wsawancara yang dilakukan melalui telephone, namun sebaiknya teknik

    wawancara ini dihindari. Teknik wawancara ini sebaiknya digunakan dalam

    keadaan darurat. Misalnya berita kita kurang lengkap sedangkan waktu sudah

    dikejar deadline. Atau terkait dengan peristiwa penting yang membutuhkan cover

    both side.

    5. Written interview

    Cara ini mulai ditinggalkan. Biasanya yang meminta adalah nara sumber dan

    nara sumber sebelum dilakuakn wawancar terlebih dahulu meminta daftar

    pertanyaan terlebih dahulu untuk dipelajari.

    6. Discussion interview

    Dilakukan pada saat konferensi pers dimana nara sumber duduk dan dikelilingipuluhan wartawan. Mereka berkumpul mengajukan pertanyaan kepada nara

    sumber dan nara sumber menjawab pertanyaan yang diajukan oleh para

    wartawan.

    7. Door stop interview,

    Wawancara dengan cara “mencegat” narasumber di sebuah tempat, misal

    tersangka korupsi yang baru keluar dari ruang interogasi KPK.

    8. Exclusive interview  

    Wawancara yang dilakukan secara khusus –tidak bersama wartawan dari medialain

  • 8/17/2019 Modul 8 - Teknik Jenis-jenis Wawancara

    12/17

     

    12Teknik Reportase dan Wawancara Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Th. Bambang Pamungkas, S.Sos http://www.mercubuana.ac.id

    9. Online interview

    Sama halnya seperti wawancara biasanya. Namun kali ini menggunakan meda

    maya alias internet. Wartawan mengajukan pertanyaan melalui email, face book,

    atau bentuk apappun dan nanti dijawab oleh nara sumber.

    G. Jenis-jenis Wawancara

    Berikut adalah beberapa jenis wawancara ditinjau dari jenisnya :.

    1. Jenis Wawancara Dari Segi Materi 

    a. Wawancara profil

    Konsep wawancara ini, umumnya berupa biografi seseorang atau dapat

    berhubungan berkenaan dengan sebuah produk atau tentang riwayat hidup,

    biasanya dengan tokoh/pakar, atau terkait mengenai produk serta organisasi.

    Gaya penulisannya adalah informatif dan persuasif. Untuk wawancara ini

    kerap kali digunakan oleh Public Relation untuk memperkenalkan sebuah

    company profile atau berkenaan dengan layanan produk (jasa/barang).

    Contohnya :

    Wawancara bekenaan dengan Profile seorang misalnya profile calon gubenur

    yang ingin maju ke Pilkada. Atau profile dari sebuah lembaga tinggi

    negara/produk/perusahaan.

    b. Wawancara konfirmasi (terkait berita aktual).

    Wawancara konfirmasi ini berkaitan dengan sebuah peristiwa/kasus.

    Umumnya wawancara ini dilakukan untuk cover both side atau memastikan

    kebenaran akan sebuah informasi.

    c. Wawancara pendapat/ opini terkait masalah aktual

    Wawancara ini hampir sama dengan wawancara konfirmasi. Namun, point

    utama wawancara ini digunakan untuk memperkuat informasi atau data yang

    sudah ada lebih.

    d. Wawancara fox pops

    Pengertian wawancara ini, yaitu melakukan wawancara melibatkan lebih dari

    2 orang terkait dengan suatu masalah yang sama. Jenis wawancara Fox

    Pops digunakan Untuk membuat dan memberikam keyakinan akan opini atau

    memperkuat opini yang sedang berkembang. Misalnya wawancara

    masyarakat DKI terhadap calon gubuner DKI Jakarta.

  • 8/17/2019 Modul 8 - Teknik Jenis-jenis Wawancara

    13/17

     

    13Teknik Reportase dan Wawancara Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Th. Bambang Pamungkas, S.Sos http://www.mercubuana.ac.id

    2. Jenis Wawancara Dari Segi Penyajian a. Wawancara aktualitas, yaitu petikan wawancara untuk mendukung suatu

    berita yang sedang aktual.

    b. Wawancara berita, yaitu wawancara dalam waktu singkat, terkait berita aktual.

    Biasanya di media penyiarankan dibuat dalam satu paket acara, misalnya

    Liputan Siang di SCTV, Metro Hari Ini di Metro TV.

    c. Wawancara program, yaitu wawancara dalam waktu panjang dan dalam

    perbincangan itu dibahas secara tuntas atau mendalam tentang suatu

    masalah, biasanya disebut talk show. Seperti program dialog. Kalau di media

    TV program Kick Andy.

    3. Jenis Wawancara Dari Segi Teknis

    a. Wawancara eksklusif,

    Yaitu wawancara berdasarkan penyajian atau kesepakatan wartawan dengan

    narasumber khusus yang memiliki kedudukan tinggi atau memiliki peran

    penting..

    Misalnya wawancara dengan Presiden SBY terkait kebijakan tertentu,

    Wawancara dengan Mantan Presiden RI dan Ketua Umum PDIP Megawati

    Soekarno Putri terkait Kongres PDIP di Bali, Wawancara dengan Presiden

    Barack Obama terkait kedatangannya di Indonesia dll

    b. Wawancara spontan, berlangsung secara kebetulan tanpa perjanjian atau

    kesepakatan.

    Misalnya : Saat melakukan liputan di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta

    bertemua dengan Ketua KPK. Ini wawancara sifatnya spontan.

    c. Wawancara jalanan atau keliling, yaitu wawancara dengan berbagai

    narasumber secara terpisah tentang suatu masalah.

    d. Wawancara konfersi pers, yaitu wawancara yang terjadi atas inisiatif

    narasumber untuk menjelaskan sebuah peristiwa atau persoalan tertentu.

    e. Wawancara jarak jauh, yaitu wawancara antar wartawan disuatu tempat

    dengan narasumber yang berada ditempat lain.

    f. Wawancara ‘’pinjam mulut’’, karena orang yang berkompeten tidak mau

    ditampilkan.

    g. Wawancara melingkar, yaitu dengan orang-orang disekitar orang yang hendak

    diberitakan.

  • 8/17/2019 Modul 8 - Teknik Jenis-jenis Wawancara

    14/17

     

    14Teknik Reportase dan Wawancara Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Th. Bambang Pamungkas, S.Sos http://www.mercubuana.ac.id

    4. Jenis Wawancara Dari Segi Bentuknya 

    1. Wawancara sosok pribadi (personal interview), wawancara dilakukan dalam

    dua golongan sosok pribadi.

    2. Wawancara berita (news interview), wawancara dilakukan sehubung adanya

    berita dengan maksud untuk memperolh pendapat atau tanggapan.

    3. Wawancara jalanan (man in the street interview), yaitu dilaksanakan dengan

    menyetop atau menanyai di jalan berkenaan dengan suatu berita.

    4. Wawancara sambil lalu (casual interview), wawancara tidak direncanakan

    secara khusus, tetapi berlangsung secara kebetulan. Misal : tokoh dalam

    suatu presepsi

    5. Wawancara telephone (telephone interview), dilakukan melalui telepon. Cara

    ini akan berjalan lebih lancar jika sudah saling kenal dan saling percaya.

    6. Wawancara tertulis (written interview), kelemahan wawancara tertulis adalah

     jika ada yang tidak jelas, pewawancara tidak bisa meminta penjelasan secara

    langsung.

    7. Wawancara kelompok (discussion interview), dilakukan oleh sekelompok

    orang, seakan-akan pewawancara adalah peserta suatu symposium. Hasil

    wawancara yang akan diberitakan bukan pendapat satu orang dalam seminar,

    tetapi rangkuman pendapat yang terpapar dalam seminar.

    H. Identitas Nara Sumber  

    Menegaskan kembali bahwa mutu kualitas akan laporan wawancara antara

    lain ditentukan oleh sumber. Siapa atau apa yang menjadi sumber itu harus jelas,

    sehingga masyarakat dapat menilai sendiri kualitas narasumber. Untuk itu, nama

    atau asal sumber wajib dicantumkan, yaitu siapa dia dan apa kemampuan, keahlian,

    atau keterampilan sumber itu. Bila narasumber atau sumber diambil dari buku,

    catatan, dokumen itupun harus disebutkan.

    Pencantuman nama sumber tidak membuktikan bahwa apa yang

    dikatakannya itu selalu benar. Hal ini dilakukan wartawan hanya untuk meletakan

    tanggung jawab bahwa benar sumber mengatakan demikian. Wartawan yang sangat

    memeperhatikan kebenaran enggan berhenti sampai pada pencantuman nama

    sumber saja, tetapi sering terhalang oleh tekanan deadline  bila ingin bergerak lebih

     jauh untuk memverifikasi bahan tulisan itu. Namun demikian, ada verifikasi rutin

  • 8/17/2019 Modul 8 - Teknik Jenis-jenis Wawancara

    15/17

     

    15Teknik Reportase dan Wawancara Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Th. Bambang Pamungkas, S.Sos http://www.mercubuana.ac.id

    tertentu yang harus dilakukan wartawan seperti mengecek nama, informasi latar

    belakang dan informasi-informasi yang meragukan. Nancy Woodhul l , redaktur

    pelaksana dari Rochester, NY, Democrat & Chorn ical , berpendapat bahwa

    sumber yang tidak mau disebut identitasnya secara penuh harus disebutkan

    alasannya: Dan kita wajib mengetahui motif narasumber mengapa tidak mau

    disebutkan namanya. (Motif-motif yang sering dikemukaan narasumber saat tidak

    mau menyebutkan narasumbernya, misalnya :

      Khawatir kehilangan pekerjaan,

      Keselamatan diri atau keluarganya terancam, atau alasan lainnya,

      Tidak mau diekspose.

    Berhubungan dengan sumber rahasia ini maka APME ( Associated Press Managing

    Editors) Freedom of Information Committee menetapkan:

    a. Dalam tulisan investigasi atau yang sensitif, usahakan sedapat mungkin agar

    sumber itu “on the record ”. Jadi nama sumber harus jelas.

    b. Bila sumber tetap menolak, tanyakan apakah ia setuju tetap dirahasiakan

    kecuali bila menghadapi tuntutan hukum.

    c. Bila kedua usaha gagal, maka bicarakan antara wartawan dengan editor dan

    pengacara.

    Tipe-tipe Narasumber Yang Sulit

    1. Apa saja salah

    Type narasumber ini, memandang segala sesuatu salah di matanya.

    Contohnya, belum selesai bertanya, narasumber ini sudah menunjukan sikap

    menyebalkan dan melecehkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan menghadapi

    narasumber type seperti ini adalah :a. Tetap bersikap tenang dan tidak panik;

    b. Tidak berdebat atau mendebat setiap pernyataan dari narasumber;

    c. Tetap teguh dan kembali pada standar diri anda;

    d. Tawarkan kesepakatan, bahwa mereka dapat melihat tulisan hasil

    wawancara sebelum diterbitkannya.

    2. Tidak ada waktu;

    Type narasumber ini pada dasarnya memiliki waktu luang, namun dia selalu

    mengatakan tidak ada waktu dan sibuk. Contoh: Narasumber selalu

  • 8/17/2019 Modul 8 - Teknik Jenis-jenis Wawancara

    16/17

     

    16Teknik Reportase dan Wawancara Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Th. Bambang Pamungkas, S.Sos http://www.mercubuana.ac.id

    mengatakan saya sedang sibuk lain waktu; Saya tidak ada waktu; Saya

    terburu-buru.

    Langkah-langkah menghadapai narasumber seperti ini adalah :

    a. Bersikap simpati dan langsung pada pokok persoalan;

    b. Tunjukan sikap bersahabat

    Contohnya :

    Saya tidak akan menyita waktu anda terlalu banyak, karena masalah ini

    sangat penting, saya sangat membutuhkan jawaban dari anda agar

    semua dapat jelas.

    3. Pokoknya No Coment

    Cara seperti ini senantiasa digunakan narasumber untuk menghidari

    wartawan. Sikap ini bisa diungkapkan melalui perkataan no coment atau diam

    seribu bahasa. Misalnya; Desi Ratnasari senantiasa bilang No Coment bila

    dimintai tanggapannya mengenai seputar kehidupan rumah tangganya.

    Langkah-langkah menghadapai narasumber seperti ini adalah :

    a. Anda harus menjelaskan berapa pentingnya mereka bagi anda

    b. Anda dapat menjelaskan bahwa perlu adanya pernyataan dari

    narasumber untuk keakuratan berita dan tidak berat sebelah;

    c. Anda dapat menjelaskan bahwa kurang baik bila penulisan berita terisi No

    Coment.

    d. Anda dapat menjelaskan bahwa pernyataannya menepis rumor yang

    berkembang dan terkesan menyudutkan nara sumber.

    Referensi: 

     Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta;PT. Rineka Cipta

    Biagi, Shirley (1986). Interviews That Works: A Practical Guide for Journalists.Belmont, California: Wadsworth Publishing Company.

    Gil, Generoso J. (1993). Wartawan Asia: Penuntun Mengenai Teknik MembuatBerita. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

    Komaruddin, Yooke Tjuparmah. 2000. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta :Bumi Aksara.

    Masduki. 2001. Jurnalis Radio: Menata Profesionalisme Radio. PT LkiS Pelangi Aksara.

  • 8/17/2019 Modul 8 - Teknik Jenis-jenis Wawancara

    17/17

     

    17Teknik Reportase dan Wawancara Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Pakpahan, Roy (ed.) (1998). Penuntun Program Jurnalistik Terpadu Bagi Kalangan

    LSM. Jakarta: INPI-Pact-SMPI.

    Rahayu, Iin Tri. Ardani, Tristiadi Ardi. 2004. Observasi Dan Wawancara. Malang:Bayumedia Publishing

    Reddick, Randy, dan Elliot King (1996). Internet untuk Wartawan. Internet untukSemua Orang. (Penerjemah: Masri Maris). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.