Page 1
MODUL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PENYELESAIAN KONFLIK
PELATIHAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU
2018PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
Balai Uji Coba Sistem Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-
MODUL 07
Page 2
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
pengembangan Modul Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
sebagai materi wawasan umum dalam Pelatihan Pengelolaan Sumber Daya Air
Terpadu. Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan kompetensi dasar
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tersebar di beberapa unit organisasi bidang
sumber daya air di lingkungan Kementerian PUPR.
Modul Peraturan Perundangan ini disusun dalam 3 (tiga) bagian yang terbagi atas
pendahuluan, materi pokok, dan penutup. Penyusunan modul yang sistematis
diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam memahami
pengelolaan SDA terpadu. Penekanan orientasi pembelajaran pada modul ini
lebih menonjolkan partisipasi aktif dari para peserta.
Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim
Penyusun dan Narasumber, sehingga modul ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa
terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan
peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga Modul ini dapat memberikan
manfaat bagi peningkatan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan
Kementerian PUPR.
Bandung, September 2018
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Sumber Daya Air dan Konstruksi
Ir. Yudha Mediawan, M. Dev. Plg
NIP. 19661021 199203 1 003
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi i
Page 3
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ iDAFTAR ISI............................................................................................................ iiDAFTAR GAMBAR................................................................................................ivPETUNJUK PENGGUNAAN..................................................................................vPENDAHULUAN.....................................................................................................1A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Deskripsi Singkat..............................................................................................1
C. Tujuan Pembelajaran........................................................................................2
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok.................................................................2
E. Estimasi Waktu.................................................................................................2
MATERI POKOK 1 ANALISIS STAKEHOLDER....................................................31.1 Peran Stakeholder............................................................................................3
1.2 Analisis Stakeholder..........................................................................................4
1.2.1 Perwakilan Stakeholders........................................................................7
1.2.2 Kemitraan...............................................................................................8
1.3 Latihan..............................................................................................................8
1.4 Rangkuman.......................................................................................................8
MATERI POKOK 2 APLIKASI SWOT..................................................................102.1 SWOT.............................................................................................................10
2.2 Latihan............................................................................................................11
2.3 Rangkuman.....................................................................................................11
MATERI POKOK 3 PENYELESAIAN KONFLIK..................................................133.1 Penyelesaian Konflik.......................................................................................14
3.2 Latihan............................................................................................................15
3.3 Rangkuman.....................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................17A. Simpulan.........................................................................................................17
B. Tindak Lanjut...................................................................................................17
EVALUASI FORMATIF.........................................................................................19A. Soal.................................................................................................................19
B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut......................................................................20
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi ii
Page 4
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
DAFTAR PUSTAKAGLOSARIUMKUNCI JAWABAN
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi iii
Page 5
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
DAFTAR GAMBAR
Gambar I. 1 - Tujuan Umum Stakeholder................................................................5
Gambar I. 2 - Group Work – Map Stakeholder........................................................6
Gambar I. 3 - Map Stakeholder...............................................................................6
Gambar III. 1 - Sumber Konflik..............................................................................13
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi iv
Page 6
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
PETUNJUK PENGGUNAAN
Deskripsi Modul Peraturan Perundangan ini terdiri dari 2 (dua) materi pokok. Materi pokok
pertama membahas analisis stakeholder pada ruang lingkup pengelolaan sumber
daya air terpadu. Materi pokok kedua penyelesaian konflik pada ruang lingkup
pengelolaan sumber daya air terpadu.
Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang
berurutan. Pemahaman setiap materi pada modul ini diperlukan untuk mengetahui
dan memahami pengelolaan sumber daya air terpadu. Setiap materi pokok
dilengkapi dengan latihan yang menjadi alat ukur tingkat penguasaan peserta
pelatihan setelah mempelajari materi pada materi pokok.
PersyaratanDalam mempelajari modul ini, peserta pelatihan diharapkan dapat menyimak
dengan seksama penjelasan dari pengajar, sehingga dapat memahami dengan
baik materi yang merupakan kemampuan wawasan umum dari Pelatihan
Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Untuk menambah wawasan, peserta
diharapkan dapat membaca terlebih dahulu materi yang berkaitan dengan
peraturan perundang-undangan dalam ruang lingkup pengelolaan sumber daya air
terpadu dari sumber lainnya.
MetodeDalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah dengan
kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Pengajar/Widyaiswara/Fasilitator,
adanya kesempatan brainstorming dan diskusi.
Alat Bantu/MediaUntuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat
Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu: LCD/projector, Laptop, white board
dengan spidol dan penghapusnya, bahan tayang, modul dan/atau bahan ajar serta
film/visualisasi.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi v
Page 7
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
Kompetensi DasarSetelah mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran, peserta pelatihan diharapkan
mampu mengetahui dan memahami peraturan perundangan dalam ranah
pengelolaan sumber daya air terpadu.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi vi
Page 8
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangDalam rangka pembinaan bidang sumber daya air pada umumnya dan
pengelolaan Sumber Daya Air terpadu pada khususnya, maka perlu dilakukan
pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas dan profesional
dalam bidangnya. Tuntutan untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan memiliki ASN
yang memiliki integritas dan profesional tentunya membutuhkan kesungguhan dan
kesiapan sumber daya manusia yang baik melalui penyaringan penerimaan ASN
yang baik dan selektif. Juga tidak bisa diabaikan adalah pentingnya pembinaan,
pendidikan dan pelatihan sumber daya ASN untuk membentuk dan mengkader
aparatur yang berintegritas dan profesional.
Kesiapan sumber daya aparatur yang baik dan berkualitas tentunya akan
memudahkan berlangsungnya proses reformasi birokrasi yang sedang dijalankan.
Sehubungan dengan hal tersebut faktor kesiapan dan kemauan untuk mengubah
pola pikir, sikap dan perilaku sebagai PNS yang berintegritas dan profesional
menjadi pondasi dan esensi strategis yang ikut menentukan keberhasilan
pelaksanaan pengelolaan sumber daya air terpadu.
Salah satu upaya untuk menciptakan aparatur yang profesional salah satunya
adalah dengan mengikuti pelatihan ini. Dengan keikutsertaan pada pelatihan
tersebut maka diharapkan seorang ASN akan mampu untuk melaksanakan tugas
dan fungsi dengan sebaik-baiknya khususnya ASN yang akan menjalankan
kegiatan pengelolaan sumber daya air terpadu.
B. Deskripsi SingkatMata pelatihan ini membekali peserta dengan pengetahuan mengenai peraturan
perundang-undangan dalam ruang lingkup pengelolaan sumber daya air terpadu
sebagai proses yang ditujukan untuk meningkatkan pengembangan dan
pengelolaan air, lahan dan sumber daya terkait secara terkoordinasi demi
tercapainya kesejahteraan ekonomi dan sosial yang maksimum dengan cara yang
adil dan secara mutlak mempertahankan keberlanjutan ekosistem yang vital.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 1
Page 9
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
C. Tujuan Pembelajaran1. Kompetensi Dasar1.
1.1.
1.2.
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta pelatihan diharapkan mampu
mengetahui dan memahami pemberdayaan masyarakat dan penyelesian
konflik dalam ruang lingkup pengelolaan sumber daya air terpadu.
2. Indikator KeberhasilanSetelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu :
a) Melakukan Analisis Stakeholder;
b) Melakukan Aplikasi SWOT;
c) Melakukan Penyelesaian Konflik.
D. Materi Pokok dan Sub Materi PokokDalam modul Pengelolaan SDA Terpadu ini akan membahas materi :
1. Analisis Stakeholder
a. Peran stakeholder
b. Analisis stakeholder
2. Aplikasi SWOT
3. Penyelesaian Konflik
E. Estimasi WaktuAlokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk
mata pelatihan “Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik” ini adalah
6 (enam) jam pelajaran (JP) atau sekitar 270 menit.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2
Page 10
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
MATERI POKOK 1ANALISIS STAKEHOLDER
Dengan semakin berkembangnya kehidupan yang demokratis makin disadari
bahwa banyak program dan kegiatan di bidang sumber daya air harus
dilaksanakan secara kolaborative antar pemilik kepentingan (stakeholders).
Pemilik kepentingan perlu dibangkitkan peran sertanya.
Peran serta stakeholders adalah keikutsertaan dalam menentukan hasil sebuah
rencana termasuk prosesnya. Karena menyadari bahwa semua rencana pada
dasarnya adalah untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Dasar dari peran serta adalah penyampaian informasi (sosialisasi) dan konsultasi
secara lengkap dan benar, sehingga stakeholders mengerti untuk apa program
dan kegiatan tersebut dilasanakan. Peran serta stakeholders sangat penting untuk
keberhasilan pengelolaan sumber daya air.
1.1 Peran StakeholderSetelah penyampaian informasi., tahap berikutnya adalah konsultasi. Pemerintah
perlu berkonsultasi dengan pemilik kepentingan, untuk menangkap pemahaman,
persepsi , kehendak dan harapan pemilik kepentingan.
Kemudian disusunlah laporan untuk disampaikan dalam konsultasi public dan
diminta tanggapan dan saran tentang rencana tersebut. Peran serta membantu
memperjelas bagaimana proses pengambilan keputusan dan menumbuhkan rasa
memiliki stakeholders atas kesepakatan yang telah diputuskan.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 3
Indikator keberhasilan : setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan
mampu memahami analisis stakeholder dalam ruang lingkup pengelolaan
sumber daya air terpadu.
Page 11
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
Tujuan utama peran serta masyarakat adalah memperbaiki pengambilan
keputusan dengan menjamin :
a) bahwa keputusan didasarkan pada pemahaman dan pengalaman bersama
serta kenyataan yang hidup di masyarakat ,
b) bahwa keputusan dipengaruhi oleh pandangan dan pengalaman mereka yang
akan terpengaruh oleh keputusan tersebut,
c) bahwa pilihan-pilihan alternatif yang berkembang dalam masyarakat telah
dipertimbangkan ,
d) bahwa keputusan tersebut dapat diterima dan dilaksanakan oleh masyarakat.
Peran serta bukan berarti :
a) Semua orang harus terlibat, melainkan secara perwakilan dengan melakukan
analisis stakeholders
b) Semua orang harus ikut menentukan, melainkan harus jelas tanggung jawab
masing-masing yang terlibat
c) Lepas kendali, pengambilan keputusan tidak dilakukan terburu-buru.
d) Mencapai kesepakatan untuk semua aspek, perlu diperjelas bahwa tidak
mungkin memuaskan semua pihak 100%.
Dengan peran serta stakeholders yang menerus dapat dihindari konflik dan
masalah management antar sektor dengan biaya yang lebih murah dalam jangka
panjang
1.2 Analisis StakeholderYang perlu terlibat adalah para pemilik kepentingan (stakeholders – stake =
interest). Pemilik kepentingan adalah setiap orang, kelompok atau organisasi yang
memiliki kepentingan dengan suatu rencana tertentu. Yaitu mereka yang akan
terpengaruh (’affected’) oleh dan/ atau memiliki pengaruh (‘influence’) tentang
rencana tersebut.
Terpengaruh sebagai korban (-) atau yang memperoleh manfaat (+) dan memiliki
pengaruh ( karena pengetahuan, pengalaman atau tugas/tanggung jawabnya).
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 4
Page 12
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
Termasuk dalam pengertian stakeholders adalah mereka yang belum menyadari
bahwa akan terdampak oleh kegiatan tersebut.
Perlu dilakukan analisis stakeholder oleh komite (antara 5 - 9 orang) membuat
plotting posisi setiap stakeholders. Yang memiliki posisi tinggi diambil sebagai
wakil stakeholders.
Analisis stakeholder dimulai dengan pertanyaan: siapa yang? Misalnya ingin
membangun gedung; siapa yang tahu bagaimana cara membangun gedung dst.
Analisis stakeholder terdiri atas beberapa tahap proses, dalam setiap tahapnya
perlu ditentukan peran keterlibatan setiap stakeholders yang dapat berbeda dalam
tiap tahap.
Peran keterlibatan dapat dibagi menjadi : yang aktif terlibat dalam pelaksanaan
(co-working), yang diharap memberi masukan (co-thinking) dan yang tidak terlibat
secara langsung dalam pelaksanaan tapi perlu diberi informasi (co-knowing).
Gambar I. 1 - Tujuan Umum Stakeholder
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 5
Page 13
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
Gambar I. 2 - Group Work – Map Stakeholder
Gambar I. 3 - Map Stakeholder
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 6
Page 14
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
Analisis dapat didetilkan lagi dengan mengidentifikasi peran sebagai berikut :
a) pengambil keputusan (decision maker),
b) pengguna pemanfaat maupun koban (user),
c) pelaksana kegiatan (implementer),
d) pendukung informasi atau masukan (expert).
Selain melakukan analisis stakeholders perlu pula dilakukan pemetaan
lingkungan sekitar untuk mengidentifikasi pengaruh-pengaruh eksternal.
Pemetaan ini dapat menunjukkan keinginan, niat dan hubungan antara berbagai
komponen aktors yang terlibat dan resiko-resikonya.
Misalnya stakeholder mana yang memberi pengaruh posistif dan negatif
terhadap rencana kegiatan, siapa yang memiliki pengaruh menentukan (power),
siapa yang memiliki kepentingan terbesar secara ekonomi dll.
Pemetaan serupa dapat dilakukan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
proses seringkali dinyatakan dalam bentuk ancaman atau gangguan (iklim,
ekonomi, fisik dll)
1.2.1 Perwakilan StakeholdersBerikut ini merupakan perwakilan dari stake holder dalam ruang lingkup
pengelolaan sumber daya air terpadu :
a) Profesional : organisasi profesi (sosial, ekonomi, lingkungan, teknik),
akademisi, dunia bisnis dan industri.
b) Instansi : instansi pemerintah pusat, instansi dinas daerah (SKPD), anggota
DPR.
c) Non profesional, terdiri atas :
1) Yang berorientasi pada lokasi : RT, RW, Dusun, Kelurahan.
2) Yang berorientasi pada kepentingan : kelompok petani, pecinta ikan,
pecinta burung, pecinta bunga.
3) Tokoh (champion).
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 7
Page 15
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
1.2.2 KemitraanBerikut ini merupakan panduan dalam menjalin kemitraan dalam ruang lingkup
pengelolaan sumber daya air terpadu :
a) Mulai dengan yang mudah yang segera tampak hasil.
b) Perhatian tetap terfokus pada tujuan/visi bersama.
c) Hargai waktu yang telah disediakan oleh mitra.
d) Dokumentasikan dan rayakan setiap kemajuan.
e) Bangkitkan rasa memiliki dalam setiap jenjang mitra.
f) Jaga terus ‘honesty and openness’.
g) Jangan pernah menyalahkan (never blaming) mitra.
1.3 Latihan1. Jelaskan peran stakeholder dalam ruang lingkup pengelolaaan sumber daya
air terpadu !
2. Jelaskan mengenai proses identifikasi peran dalam analisis stakeholder !
3. Sebutkan dan jelaskan perwakilan dari stakeholder dalam ruang lingkup
pengelolaan sumber daya air terpadu !
1.4 RangkumanPeran serta stakeholders adalah keikutsertaan dalam menentukan hasil sebuah
rencana termasuk prosesnya. Karena menyadari bahwa semua rencana pada
dasarnya adalah untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Tujuan utama peran serta masyarakat adalah memperbaiki pengambilan
keputusan dengan menjamin :
a) bahwa keputusan didasarkan pada pemahaman dan pengalaman bersama
serta kenyataan yang hidup di masyarakat ,
b) bahwa keputusan dipengaruhi oleh pandangan dan pengalaman mereka yang
akan terpengaruh oleh keputusan tersebut,
c) bahwa pilihan-pilihan alternatif yang berkembang dalam masyarakat telah
dipertimbangkan ,
d) bahwa keputusan tersebut dapat diterima dan dilaksanakan oleh masyarakat.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 8
Page 16
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
Analisis dapat didetilkan lagi dengan mengidentifikasi peran sebagai berikut :
a) pengambil keputusan (decision maker),
b) pengguna pemanfaat maupun koban (user),
c) pelaksana kegiatan (implementer),
d) pendukung informasi atau masukan (expert).
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 9
Page 17
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
MATERI POKOK 2APLIKASI SWOT
2.1 SWOTSWOT adalah adalah singkatan dari Strength (Kekuatan), Weakness
(Kelemahan), Opportunity (Kesempatan) dan Threat (Ancaman) yaitu sebuah
analisis yang mempertemukan misi, kekuatan pendorong dan scenario untuk
menyusun informasi penting bagi penyusunan strategi.
Strategi adalah upaya yang memaksimalkan O meminimalkan T memperkuat S
dan memperlemah W.
SWOT dapat dirinci menjadi SW (Strengths-Weaknesses) terfokus pada
lingkungan internal khususnya kelembagaan dan OT terfokus pada lingkungan
eksternal. Pengelolaan Sumber Daya Air memerlukan perencanaan strategis
kolaboratif artinya melibatkan banyak lembaga dan fungsi , SW lebih cepat dapat
dilakukan oleh group analis profesional tentang kelembagaan .
OT (Opportunities-Threats) mencakup lingkungan external untuk kesempatan dan
ancaman. Analisis ini harus dilakukan oleh tim kelompok kerja yang menyusun
analisis Daya Pendorong (Driving Force) karena analisis ini merupakan data dasar
bagi analisis OT. Dimungkinkan pula kemungkinan munculnya kesempatan dan
ancaman baru yang belum teridentifikasi.
Dalam analisisnya SWOT dapat dikelompokkan menjadi :
a) Strength dan Opportunity (SO) - positive factors
b) Weakness dan Threats (WT) - negative factors
c) Strength dan Weakness (SW) - internal factors
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 10
Indikator keberhasilan : setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan
mampu memahami aplikasi SWOT dalam ruang lingkup pengelolaan sumber
daya air terpadu di Indonesia.
Page 18
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
d) Opportunities dan Threat (OT) - external factors
Selanjutnya dapat disusun jenis-jenis strategi sesuai dengan sifatnya yang
offensive, reactive, defensive dan adaptive.
a) Offensive strategy --- Gunakan S untuk mengembangkan O
Contoh : Gunakan kesempatan memperoleh bantuan (dana, alat dll) bagi
kegiatan perbaikan lahan dan pengembangan hutan.
b) Reactive strategy --- Atasi W dengan memanfaatkan O
Contoh : Percepat pembangunan dan pengoperasian pengolah limbah di
daerah perkotaan.
c) Defensive strategy --- Gunakan S menghindari T
Contoh : Terus tingkatkan dan perbaiki sistim monitoring pemakaian air untuk
menghadapi kondisi kekeringan.
d) Adaptive strategy --- Kurangi W untuk menghindari T
Contoh : Perbaiki kondisi sempadan sumber air untuk menghidari longsoran,
pencemaran, kerusakan ekosistem / biodiversity dan dampak perubahan iklim.
2.2 Latihan1. Jelaskan pendapat anda mengenai aplikasi SWOT !
2. Jelaskan pengelompokan SWOT !
3. Jelaskan contoh dari aplikasi SWOT dari offensive strategi, reactive strategi
dan adavtive strategy !
2.3 RangkumanSWOT adalah adalah singkatan dari Strength (Kekuatan), Weakness
(Kelemahan), Opportunity (Kesempatan) dan Threat (Ancaman) yaitu sebuah
analisis yang mempertemukan misi, kekuatan pendorong dan scenario untuk
menyusun informasi penting bagi penyusunan strategi.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 11
Page 19
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
Strategi adalah upaya yang memaksimalkan O meminimalkan T memperkuat
S dan memperlemah W.
SWOT dapat dirinci menjadi SW (Strengths-Weaknesses) terfokus pada
lingkungan internal khususnya kelembagaan dan OT terfokus pada lingkungan
eksternal. Pengelolaan Sumber Daya Air memerlukan perencanaan strategis
kolaboratif artinya melibatkan banyak lembaga dan fungsi, SW lebih cepat
dapat dilakukan oleh group analis profesional tentang kelembagaan .
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 12
Page 20
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
MATERI POKOK 3PENYELESAIAN KONFLIK
Konflik adalah benturan kepentingan, ketidak cocokan, pertengkaran, cekcok
dalam waktu lama sampai mogok kerja. Konflik jika tidak dikelola tampak dalam
sikap dan ucapan antara lain: cara memanggil, menolak atau menghindar,
membentak dll. Tapi jika dikelola konflik akan menghasilkan sikap-sikap mediasi,
negosiasi, memandang dari banyak sisi, mengedepankan sikap saling
menguntungkan.
Gambar III. 1 - Sumber Konflik
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 13
Indikator keberhasilan : setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan
mampu memahami penyelesaian konflik dalam ruang lingkup pengelolaan
sumber daya air terpadu di Indonesia.
Page 21
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
Konflik akan jadi sesuatu yang positif jika dapat diselesaikan dengan cara win-win
solution. Setiap hubungan dua atau lebih pihak/person selalu berpotensi konflik
jadi tidak perlu jadi persoalan asal konflik tersebut dikelola. Hal tersebut justru
akan memperkuat hubungan, namun jika tidak dikelola maka hal tersebut akan
merusak hubungan. Pemilik masalah konflik adalah mereka yang terpengaruh
negatif (rugi) karena adanya konflik. Tanggung jawab pemilik konflik adalah harus
menemukan penyelesaian konflik, meskipun dia bukan penyebab konflik.
3.1 Penyelesaian KonflikBerikut adalah 5 (lima) gaya yang dapat digunakan untuk penyelesaian konflik :
a) Avoiding
Seseorang yang sadar akan adanya konflik dan berusaha mundur atau
menghindarinya. Contoh : menghindari orang yang berbeda oendapat dengan
dirinya.
b) Accomodating
Ketika salah satu pihak berusaha untuk menenangkan lawan, pihak tersebut
bersedia untuk menempatkan kepentingan lawan diatas kepentingannya.
Dengan kata lain, dalam bertujuan untuk membangun relasi, salah satu pihak
bersedia untuk berkorban.
c) Competing
ketika seseorang berusaha untuk memenuhi nya kepentingan, terlepas dari
dampak pada pihak lain dalam konflik, ia bersaing. Contohnya ialah seseorang
yang berniat untuk mencapai tujuan dengan mengorbankan tujuan lain,
berusaha untuk meyakinkan yang lain bahwa kesimpulannya adalah benar dan
kesimpulan orang lain keliru dan mencoba untuk membuat orang lain
disalahkan untuk masalah tersebut.
d) Compromising
Dalam compromising, tidak ada pemenang maupun pihak yang kalah yang
jelas. Bahkan, ada keinginan untuk menerima solusi yang memberikan
kepuasan yang tidak seutuhnya kepada masing-masing pihak. Karakteristik
tang membedakan pada kompromi adalah bahwa masing-masing pihak
bermaksud untuk memberikan sesuatu.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 14
Page 22
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
e) Collaborating
Dengan berkolaborasi, niat dari para pihak adalah untuk memecahkan
masalah dengan mengklarifikasi perbedaan daripada dengan mengakomodasi
berbagai sudut pandang. Contoh: berusaha untuk mencapai win-win solution
yang memungkinkan tujuan para pihak tercapai dan membuat kesimpulan dari
penggabungan wawasan yang valid dari kedua pihak.
3.2 Latihan1. Jelaskan pendapat anda mengenai pengertian konflik !
2. Jelaskan bagaimana cara menyelesaikan konflik dalam ruang lingkup
pengelolaan sumber daya air terpadu !
3. Sebutkan dan jelaskan sumber dari konflik beserta solusi dari permasalahan
tersebut !
3.3 RangkumanKebijakan pengelolaan SDA terpadu diuraikan dari beberapa PERMEN PUPR
tentang 7 sektor SDA.
Dalam pengelolaan SDA terpadu, pola dan rencana berfungsi sebagai pengarah.
Pola PSDA dan rencana PSDA terpadu disusun berdasarkan wilayah sungai.
Sebuah wilayah sungai dapat terdiri atas satu DAS (river basin), atau dapat pula
terdiri dari gabungan beberapa DAS dan pulau pulau kecil yang terdekat.
Batas WS tidaklah selalu klop dengan batas wilayah administratif pemerintahan,
karena kriteria penetapan kedua batas wilayah itu memang berbeda. Batas
wilayah sungai ditentukan berdasarkan batas wilayah hidrografis alami aliran air
yaitu DAS, sedangkan batas wilayah administratif pemerintahan ditentukan
berdasarkan batas wilayah historis legalistik dan politik. Karena perbedaan batas
tersebut, WS di Indonesia dapat dipilah menjadi lima kategori berdasarkan
posisinya terhadap wilayah administratif pemerintahan, yaitu :
1. WS di dalam satu wilayah kabupaten/kota yang menjadi tanggung jawab
pemerintah kabupaten/kota
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 15
Page 23
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
2. WS di dalam satu provinsi atau lintas wilayah kabupaten/kota yang menjadi
tanggung jawab pemerintah provinsi
3. WS lintas wilayah provinsi yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat
4. WS lintas wilayah negara yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat
5. WS Strategis Nasional yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat
Kedudukan WS di dalam setiap kelompok ini bersifat dinamis. Dalam perjalanan
waktu suatu WS dapat mengalami perubahan kategori sesuai dengan dinamika
perubahan besar yang terjadi, misalnya karena adanya :
1. Pemekaran wilayah administrasi pemerintah,
2. Dinamika pertumbuhan daerah/perkembangan keasaan demografi, sosial dan
perekonomian daerah
3. Perubahan keanggotaan DAS di dalam suatu WS karena sebab teknis
Penetapan Wilayah Sungai di Indonesia telah mengalami 4 kali perubahan
diantaranya berdasarkan pada penetapan :
1. Permen PU no. 39 tahun 1989
2. Permen PU NO.11A/PRT/M/2006
3. Keputusan Presiden RI No. 12 Tahun 2012
4. Permen PUPR No. 04/PRT/M/2015 tentang kriteria dan penetapan wilayah
sungai
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 16
Page 24
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
PENUTUP
A. SimpulanDengan semakin berkembangnya kehidupan yang demokratis makin disadari
bahwa banyak program dan kegiatan di bidang sumber daya air harus
dilaksanakan secara kolaborative antar pemilik kepentingan (stakeholders).
Pemilik kepentingan perlu dibangkitkan peran sertanya.
Peran serta stakeholders adalah keikutsertaan dalam menentukan hasil sebuah
rencana termasuk prosesnya. Karena menyadari bahwa semua rencana pada
dasarnya adalah untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Yang perlu terlibat adalah para pemilik kepentingan (stakeholders – stake =
interest). Pemilik kepentingan adalah setiap orang, kelompok atau organisasi yang
memiliki kepentingan dengan suatu rencana tertentu. Yaitu mereka yang akan
terpengaruh (’affected’) oleh dan/ atau memiliki pengaruh (‘influence’) tentang
rencana tersebut.
Konflik akan jadi sesuatu yang positif jika dapat diselesaikan dengan cara win-win
solution. Setiap hubungan dua atau lebih pihak/person selalu berpotensi konflik
jadi tidak perlu jadi persoalan asal konflik tersebut dikelola. Hal tersebut justru
akan memperkuat hubungan, namun jika tidak dikelola maka hal tersebut akan
merusak hubungan. Pemilik masalah konflik adalah mereka yang terpengaruh
negatif (rugi) karena adanya konflik.
B. Tindak LanjutSebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, peserta diharapkan mengikuti kelas
lanjutan untuk dapat memahami detail Pelatihan Pengelolaan Sumber Daya Air
Terpadu dalam tata kelola dan ruang lingkup bidang sumber daya air dan
ketentuan pendukung terkait lainnya, sehingga memiliki pemahaman yang
komprehensif mengenai pelatihan yang dilaksanakan.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 17
Page 25
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
Selain itu, diharapkan Narasumber/Fasilitator bersama-sama dengan Peserta
dan/atau secara sendiri membuat rangkuman atau simpulan dari pembelajaran,
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan diskusi dan/atau memberikan
tugas baik individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar Peserta.
Diharapkan setelah memperoleh pembelajaran dari modul ini Peserta dapat
melakukan pengayaan dengan materi yang berkaitan dengan pengelolaan SDA
terpadu dan juga perlu dipelajari tentang pengelolaan sumber daya air yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 18
Page 26
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
EVALUASI FORMATIF
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan diakhir pembahasan modul
Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik. Evaluasi ini dimaksudkan
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta pelatihan terhadap materi
yang disampaikan dalam modul.
A. SoalAnda diminta untuk memilih salah satu jawaban yang benar dari petanyaan-
pertanyaan di bawah ini!
1. Pemerintah memiliki kewajiban untuk berkonsultasi dengan stakeholder dalam
kaitannya dengan pengelolaan sumber daya air terpadu diantaranya adalah
sebagai berikut, kecuali ...
a. menangkap persepsi
b. menangkap pemahaman
c. menangkap kehendak
d. harapan pemilik kepentingan
e. menangkap kegelisahan
2. Seperti apakah peran serta stakeholder dalam kaitannya dengan pengelolaan
sumber daya air terpadu ?
a. keikutsertaannya dalam menentukan hasil sebuah rencana termasuk
prosesnya.
b. keikutsertaan dalam menentukan rancangan sebuah solusi termasuk
tujuannya.
c. keikutsertaan dalam menentukan tujuan sebuah solusi termasuk
manfaatnya.
d. keikutsertaan dalam menentukan hasil sebuah rencana termasuk
rancangannya
e. benar salah
3. Tujuan utama peran serta masyarakat adalah memperbaiki pengambilan
keputusan dengan menjamin beberapa hal berikut, kecuali ...
a. bahwa keputusan didasarkan pada pemahaman dan pengalaman bersama
serta kenyataan yang hidup di masyarakat ,
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 19
Page 27
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
b. bahwa keputusan dipengaruhi oleh pandangan dan pengalaman mereka
yang akan terpengaruh oleh keputusan tersebut,
c. bahwa pilihan-pilihan alternatif yang berkembang dalam masyarakat
telah dipertimbangkan ,
d. bahwa keputusan tersebut dapat diterima dan dilaksanakan oleh
masyarakat.
e. semuanya salah
4. berikut ini merupakan contoh dari gaya penyelesaian konflik Avoiding
adalah ...
a. mengorbankan tujuan lain, berusaha untuk meyakinkan yang lain bahwa
kesimpulannya adalah benar dan kesimpulan orang lain keliru dan
mencoba untuk membuat orang lain disalahkan untuk masalah tersebut.
b. berusaha untuk mencapai win-win solution yang memungkinkan tujuan
para pihak tercapai dan membuat kesimpulan dari penggabungan
wawasan yang valid dari kedua pihak.
c. berusaha untuk menenangkan lawan, pihak tersebut bersedia untuk
menempatkan kepentingan lawan diatas kepentingannya.
d. menghindari orang yang berbeda pendapat dengan dirinya
e. semuanya benar
5. Berikut ini bukan merupakan tipe konflik adalah…
a. Values conflict
b. Interest coflict
c. Data conflict
d. Relationship conflict
e. Intersect conflict
B. Umpan Balik dan Tindak LanjutUntuk mengetahui tingkat penguasaan peserta pelatihan terhadap materi yang di
paparkan dalam materi pokok, gunakan rumus berikut :
Tingkat Penguasaan= JumlahJawabanYang BenarJumlahSoal × 100 %
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 20
Page 28
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
Arti tingkat penguasaan :
90 - 100 % : baik sekali
80 - 89 % : baik
70 - 79 % : cukup
< 70 % : kurang
Diharapkan dengan materi yang diberikan dalam modul ini, peserta dapat
mengetahui dan memahami pengelolaan SDA terpadu. Proses berbagi dan
diskusi dalam kelas dapat menjadi pengayaan akan materi pengelolaan SDA
terpadu dan juga perlu dipelajari tentang pengelolaan sumber daya air yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 21
Page 29
DAFTAR PUSTAKA
IWRM Advanced Courses – Global Program SIWI-Ramboll, Stockholm, 2008
Effective Conflict Resolution Strategies – Louisiana State University 2014
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi
Page 30
GLOSARIUM
Stakeholder : Pemangku Kepentingan
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi
Page 31
KUNCI JAWABAN
Berikut ini merupakan kumpulan jawaban atau kata kunci dari setiap butir
pertanyaan yang terdapat di dalam modul. Kunci jawaban ini diberikan dengan
maksud agar peserta pelatihan dapat mengukur kemampuan diri sendiri.
Adapun kunci jawaban dari latihan-latihan dalam materi pokok adalah sebagai
berikut :
Latihan Materi Pokok 11. Peran serta stakeholders adalah keikutsertaan dalam menentukan hasil
sebuah rencana termasuk prosesnya. Karena menyadari bahwa semua
rencana pada dasarnya adalah untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.
2. Analisis stakeholder dapat didetilkan lagi dengan mengidentifikasi peran sebagai berikut :
a) pengambil keputusan (decision maker),
b) pengguna pemanfaat maupun koban (user),
c) pelaksana kegiatan (implementer),
d) pendukung informasi atau masukan (expert).
3. Berikut ini merupakan perwakilan dari stakeholder dalam ruang lingkup
pengelolaan sumber daya air terpadu :
a) Profesional : organisasi profesi (sosial, ekonomi, lingkungan, teknik),
akademisi, dunia bisnis dan industri.
b) Instansi : instansi pemerintah pusat, instansi dinas daerah (SKPD),
anggota DPR.
c) Non profesional, terdiri atas :
1) Yang berorientasi pada lokasi : RT, RW, Dusun, Kelurahan.
2) Yang berorientasi pada kepentingan : kelompok petani, pecinta ikan,
pecinta burung, pecinta bunga.
3) Tokoh (champion).
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi
Page 32
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
Latihan Materi Pokok 31. SWOT adalah adalah singkatan dari Strength (Kekuatan), Weakness
(Kelemahan), Opportunity (Kesempatan) dan Threat (Ancaman) yaitu sebuah
analisis yang mempertemukan misi, kekuatan pendorong dan scenario untuk
menyusun informasi penting bagi penyusunan strategi.
2. Dalam analisisnya SWOT dapat dikelompokkan menjadi :
Strength dan Opportunity (SO) - positive factors
Weakness dan Threats (WT) - negative factors
Strength dan Weakness (SW) - internal factors
Opportunities dan Threat (OT) - external factors
3. Contoh dari aplikasi SWOT
a) Offensive strategy --- Gunakan S untuk mengembangkan O
Contoh : Gunakan kesempatan memperoleh bantuan (dana, alat dll) bagi
kegiatan perbaikan lahan dan pengembangan hutan.
b) Reactive strategy --- Atasi W dengan memanfaatkan O
Contoh : Percepat pembangunan dan pengoperasian pengolah limbah di
daerah perkotaan.
c) Adaptive strategy --- Kurangi W untuk menghindari T
Contoh : Perbaiki kondisi sempadan sumber air untuk menghidari longsoran,
pencemaran, kerusakan ekosistem / biodiversity dan dampak perubahan iklim.
Latihan Materi Pokok 31. Konflik adalah benturan kepentingan, ketidakcocokan, pertengkaran, cekcok
dalam waktu lama sampai mogok kerja. Konflik jika tidak dikelola tampak
dalam sikap dan ucapan antara lain : cara memanggil, menolak atau
menghindar, membentak dll. Tapi jika dikelola konflik akan menghasilkan
sikap-sikap mediasi, negosiasi, memandang dari banyak sisi ,
mengedepankan sikap saling menguntungkan.
2. Berikut adalah 5 gaya yang dapat digunakan untuk penyelesaian konflik :
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi
Page 33
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
a) Avoiding
Seseorang yang sadar akan adanya konflik dan berusaha mundur atau
menghindarinya. Contoh : menghindari orang yang berbeda oendapat
dengan dirinya.
b) Accomodating
Ketika salah satu pihak berusaha untuk menenangkan lawan, pihak
tersebut bersedia untuk menempatkan kepentingan lawan diatas
kepentingannya. Dengan kata lain, dalam bertujuan untuk membangun
relasi, salah satu pihak bersedia untuk berkorban.
c) Competing
ketika seseorang berusaha untuk memenuhi nya kepentingan, terlepas dari
dampak pada pihak lain dalam konflik, ia bersaing. Contohnya
ialahseseorang yang berniat untuk mencapai tujuan dengan mengorbankan
tujuan lain, berusaha untuk meyakinkan yang lain bahwa kesimpulannya
adalah benar dan kesimpulan orang lain keliru dan mencoba untuk
membuat orang lain disalahkan untuk masalah tersebut.
d) Compromising
Dalam compromising, tidak ada pemenang maupun pihak yang kalah yang
jelas. Bahkan, ada keinginan untuk menerima solusi yang memberikan
kepuasan yang tidak seutuhnya kepada masing-masing pihak. Karakteristik
tang membedakan pada kompromi adalah bahwa masing-masing pihak
bermaksud untuk memberikan sesuatu.
e) Collaborating
Dengan berkolaborasi, niat dari para pihak adalah untuk memecahkan
masalah dengan mengklarifikasi perbedaan daripada dengan
mengakomodasi berbagai sudut pandang. Contoh: berusaha untuk
mencapai win-win solution yang memungkinkan tujuan para pihak tercapai
dan membuat kesimpulan dari penggabungan wawasan yang valid dari
kedua pihak.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi
Page 34
Modul 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelesaian Konflik
3. Sumber konflik berikut cara penyelesaiannya:
Adapun kunci jawaban dari soal Evaluasi Formatif, sebagai berikut :
1. a (menangkap kegelisahan)
2. a (Keikutsertaannya dalam menentukan hasil sebuah rencana termasuk
prosesnya)
3. e (semuanya salah)
4. d (menghindari orang yang berbeda oendapat dengan dirinya
5. b (intersect conflict)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi