Top Banner
1 Materi 1 TEORI DASAR STATISTIKA STATISTIKA 1. Statistika Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisaannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisaan yang dilakukan. Statistika secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2 (dua) bagian sebagai berikut : a. Statistika Deskriptif Dari definisi deskriptif sendiri sudah jelas bermakna menggambarkan. Jadi secara harfiah statistika Deskriptif hanya sekedar memberikan gambaran tentang data, antara lain berupa mean, median, modus, varian, range, kemiringan dan kemencengan. b. Statistika Induktif (Inferensial) Tujuan adalah untuk menganalisis data lebih lanjut dari sekedar memberikan gambaran secara umum. Sesuai makna inferensi yaitu membuat suatu inferensi terhadap data, antara lain : membuat perkiraan, peramalan, dan diharapkan dapat mengambil suatu keputusan berdasarkan data yang ada.
201

MODUL 1.pdf

Nov 08, 2015

Download

Documents

spss statistik
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 1

    Materi 1 TEORI DASAR STATISTIKA

    STATISTIKA

    1. Statistika

    Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara-cara

    pengumpulan data, pengolahan atau penganalisaannya dan

    penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan

    penganalisaan yang dilakukan.

    Statistika secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2

    (dua) bagian sebagai berikut :

    a. Statistika Deskriptif

    Dari definisi deskriptif sendiri sudah jelas bermakna

    menggambarkan. Jadi secara harfiah statistika Deskriptif

    hanya sekedar memberikan gambaran tentang data, antara

    lain berupa mean, median, modus, varian, range,

    kemiringan dan kemencengan.

    b. Statistika Induktif (Inferensial)

    Tujuan adalah untuk menganalisis data lebih lanjut dari

    sekedar memberikan gambaran secara umum. Sesuai makna

    inferensi yaitu membuat suatu inferensi terhadap data,

    antara lain : membuat perkiraan, peramalan, dan

    diharapkan dapat mengambil suatu keputusan berdasarkan

    data yang ada.

  • 2

    2. Elemen Statistik

    Elemen yaitu sesuatu yang menjadi objek penelitian,

    elemen juga disebut unit analysis, unit sampling, atau

    kasus (cases).

    Statistik dapat dibagi menjadi 2 (dua) elemen sebagai

    berikut :

    a. Populasi

    Kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang

    sejenis akan tetapi dapat dibedakan karena

    karakteristiknya.

    Misal :

    Seluruh karyawan PT. Jamu Air Mancur di

    Surakarta

    Karyawan Bagian Produksi PT. Jamu Air Mancur di

    Surakarta

    Karyawan wanita Bagian Produksi PT. Jamu Air

    Mancur di Surakarta

    b. Sampel

    Sekumpulan data yang diambil atau diseleksi dari suatu

    populasi.

    Misal :

    Dari populasi seluruh karyawan PT. Jamu Air

    Mancur di Surakarta diambil sampel setiap bagian

    sebanyak 20 orang

    Dari populasi karyawan Bagian Produksi PT. Jamu

    Air Mancur di Surakarta diambil sampel setiap

    shift sebesar 20%

  • 3

    Dari populasi karyawan wanita Bagian Produksi

    PT. Jamu Air Mancur di Surakarta diambil sampel

    secara proporsional sebesar 20% berdasarkan

    tingkat pendidikan.

    3. Tipe Data Statistik

    a. Data Kualitatif

    Data kualitatif adalah data yang tidak berupa angka.

    Data ini terdiri dari :

    i) Data nominal

    Tipe data ini termasuk dalam data kualitatif dan

    merupakan data dengan level pengukuran paling

    rendah. Tipe data ini jika ditemui angka hanya

    dinyatakan sebagai suatu symbol saja dan tidak dapat

    dioperasikan ke dalam bentuk persamaan matematika.

    Misal :

    Agama : islam = 1, kristen = 2,

    hindu = 3

    Jenis Kelamin, : perempuan = 0, laki laki

    = 1

    Suku : jawa = 1, minang = 2,

    batak = 3

    ii) Data ordinal

    Tipe data ini masih tergolong dalam data kualitatif.

    Secara umum masih memiliki 3irri yang sama denngan

    Nominal. Angka dianggap sebagai symbol, hanya pada

    tipe data ini, angka tersebut telah memiliki tingkatan

    atau jenjang dan tidak dapat dioperasikan ke dalam

    bentuk persamaan matematika.

  • 4

    Misal :

    Pendapat pemilih : tidak setuju = 1, netral =

    2, setuju = 3

    Sikap konsumen : tidak suka = 1 , netral = 2,

    suka = 3

    Tingkat kedewasaan : rendah = 1, sedang = 2,

    tinggi = 3

    b. Data Kuantitatif

    Data kuantitatif adalah data yang berupa angka. Data

    ini terdiri dari :

    i) Data interval

    Tipe data ini tergolong dalam data kuantitatif. Angka

    yang digunakan dalam data ini, selain memiliki atau

    jenjang, dapat dioperasikan dalam bentuk persamaan

    matematika. Angka nol yang digunakan tidak memiliki

    arti sesungguhnya (no absolute), memiliki jarak data

    yang sama.

    Misal :

    Suhu udara : Pegunungan Jaya Wijaya sebesar 0oC,

    Tawang Mangu sebesar 15oC, Kota Surakarta

    seebsar 30oC

    Perhatian ! Suhu udara 0oC sama dengan 32oF

    (nilai nol tidak mutlak)

    ii) Data rasio

    Tipe data ini masih tergolong dalam data kuantitatif.

    Merupakan level pengkuran paling tinggi. Secara umum

    memiliki ciri hampir sama dengan Interval. Hanya

  • 5

    perbedaannya adalah angka nol disini memiliki arti

    yang sebenarnya (absolute).

    Misal :

    Jumlah produk cacat : minggu ke-1 sebesar 10

    unit, minggu ke-2 sebesar 5 unit, minggu ke-3

    sebesar nol unit.

    Perhatian ! Nol unit sama dengan tidak ada

    produk yang cacat (nilai nol mutlak).

  • 6

    Materi 2 PENGENALAN MENU SPSS

    1. Memulai SPSS

    a. Bila pada desktop Windows Anda harus sudah terdapat

    icon SPSS, maka Anda klik icon SPSS 15 tersebut dua

    kali.

    Gambar 1 : Memulai SPSS dengan mengklik icon SPSS

    pada desktop Windows

    b. Anda juga bisa memulai SPSS dengan cara klik Start >

    Program > SPSS 15.0 > SPSS 15.0

  • 7

    Gambar 2 : Cara memulai menjalankan SPSS dengan mengklik Start

    > All Programs > SPSS for Windows

    Setelah Anda klik SPSS 15.0 dan kemudian klik cancel, Anda akan

    masuk ke dalam SPSS Data Editor sebagai berikut (Gambar 3 dan

    Gambar 4).

  • 8

    Gambar 3 : Tampilan setelah Anda klik SPSS 15 for windows

    2. SPSS Data Editor

    Sebelum melakukan analisis data statistik Anda perlu

    memasukkan data terlebih dahulu. Bila file data belum ada,

    maka Anda harus mengetik file data pada lembar SPSS Data

    Editor. Pada halaman SPSS Data Editor terdiri dari dua

    lembar. Lembar pertama adalah Data View yaitu tempat

    untuk memasukkan data. Sedangkan lembar kedua adalah

    Variable View yaitu tempat memberi nama variabel dan

    mendefinisikan karakteristik lain dari variabel tersebut.

    Data Editor terdiri dari menu sebagai berikut :

    1. FILE. Membuat file baru, membuka file tertentu, dsb

    2. EDIT. Memperbaiki dan mengubah data

    3. VIEW. Mengatur TOOLBAR

    4. DATA. Membuat perubahan data secara menyeluruh

    5. TRANSFORM. Membuat perubahan pada variabel tertentu

  • 9

    6. ANALYZE. Melakukan perhitungan statistik

    7. GRAPHS. Membuat berbagai jenis grafik

    8. UTILITIES. Menu tambahan

    9. WINDOW. Melakukan perpindahan diantara menu yang

    lain

    10. HELP. Menyediakan bantuan informasi

    Gambar 4 : Tampilan lembar Data View dari SPSS Data Editor

    Gambar 5 : Tampilan lembar Variabel View dari Data Editor

  • 10

    Pada lembar Variabel View Anda dapat :

    Name. Nama variabel yang secara otomatis ditulis dengan

    huruf kecil.

    Type. Tipe data sebagian besar berupa : Numeric untuk data

    yang berupa angka, String untuk data yang berupa huruf,

    atau Date untuk data times series (tidak dibahas dalam

    modul ini).

    Width. Jumlah isian data.

    Decimals. Jumlah angka di belakang koma.

    Label. Label adalah keterangan untuk nama variabel.

    Values. Pengkodean data untuk data ordinal.

    Missing. Berhubungan dengan data yang hilang atau data

    yang tidak lengkap.

    Column. Lebar kolom untuk isian data.

    Align. Posisi data yang berupa : Left (rata kiri), Center (rata

    tengah), atau Right (rata kanan).

    Measure. Dilakukan untuk menentukan uji statistik yang

    digunakan. Untuk tipe data String berupa : Nominal (untuk

    data nominal) atau Ordinal (untuk data ordinal), sedangkan

    untuk tipe data Numeric berupa : Scale (untuk data interval

    dan data rasio).

  • 11

    3. Statistika Deskriptif

    Submenu DESCRIPTIVE STATISTICS (statistik deskriptif)

    merupakan bagian dari menu utama ANALIZE (analisis).

    Pengukuran deskriptif pada dasarnya memaparkan secara

    numerik ukuran tendensi sentral (pemusatan data), dispersi

    (penyebaran suatu data), dan distribusi suatu data. Sub menu

    DESCRIPTIVE STATISTICS ini antara lain berisi :

    a. FREQUENCIES

    Membahas : Mean, Median, Modus, Kuartil, Persentil,

    Standart Deviasi, Varians, dsb.

    b. CROSSTABS

    Merupakan analisis dasar untuk hubungan antarvariabel

    kategori ( nominal atau ordinal).

    c. Dsb.

  • 12

    4. Statistika Inferensia

    Submenu-submenu mengenai statistik induktif merupakan

    bagian dari menu utama ANALIZE (analisis). Submenu-submenu

    tersebut antara lain :

    a. COMPARE MEANS

    COMPARE MEANS (uji beda rata-rata) antara lain berisi :

    a. ONE SAMPLE T TEST.

    Membahas : Uji t Satu Sampel, ,

    b. PAIRED SAMPLES T TEST

    Membahas : Uji t Dua Sampel Berpasangan

    c. INDEPENDENT SAMPLES T TEST

    Membahas : Uji t Dua Sampel Bebas

    d. ONE WAY ANOVA

    Membahas : Uji Analisis Varians Satu Faktor

    e. Dsb.

  • 13

    b. GENERAL LINEAR MODEL

    GENERAL LINEAR MODEL antara lain berisi UNIVARIATE

    yang membahas : Uji Analisis Varians Dua Faktor

    c. CORRELATE

    CORRELATE antara lain berisi BIVARIATE yang membahas :

    a) Korelasi Product Moment Pearson dan b) Korelasi

    Peringkat Spearman dan Kendall

    d. dsb.

  • 14

    Materi 3

    STATISTIKA DESKRIPTIF

    1. Prosedur SPSS Frequencies

    a. Frequencies Untuk Data Nominal

    Analisis frequencies sangat berguna untuk memperoleh

    ringkasan suatu variabel individual. Frekwensi untuk data

    nominal dilakukan untuk : 1) memaparkan jumlah/frekuensi

    dan proporsi dalam persen suatu variabel data nominal, 2)

    membuat tampilan grafik.

    CONTOH KASUS :

    Program Studi D3 Manajemen Industri Fakultas Ekonomi

    Universitas Sebelas Maret Surakarta ingin mengetahui besarnya

    frekwensi dan membuat tampilan grafik data jenis kelamin

    mahasiswa. Dari 26 mahasiswa diketahui data jenis kelamin

    mahasiswa sebagai berikut :

    No Mahasiswa

    Nama Jenis Kelamin

    1 Alan Laki-laki

    2 Beni Laki-laki

    3 Cica Perempuan

    4 Desi Perempuan

    5 Eni Perempuan

    6 Fahmi Laki-laki

    7 Ganang Laki-laki

    8 Heru Laki-laki

    9 Ikhsan Laki-laki

    10 Johan Laki-laki

    11 Kristina Perempuan

  • 15

    12 Leni Perempuan

    13 Mona Perempuan

    14 Norma Perempuan

    15 Osa Laki-laki

    16 Purnami Perempuan

    17 Quan Xie Laki-laki

    18 Reza Laki-laki

    19 Sari Perempuan

    20 Tanti Perempuan

    21 Umi Perempuan

    22 Vera Perempuan

    23 Weni Perempuan

    24 Xien Hua Laki-laki

    25 Yeni Perempuan

    26 Zulfikar Laki-laki

  • 16

    PENGOLAHAN DATA

    1. Pemasukan Data

    Membuka lembar kerja baru : klik menu utama FILE,

    klik submenu NEW, klik DATA.

    Mendefinisikan variabel : klik tab sheet VARIABLE VIEW

    di bagian kiri bawah.

    Variabel NAMA

    Name. Letakkan pointer pada baris 1 di bawah

    kolom Name, klik ganda, ketik nama.

    Type. Variabel NAMA merupakan data yang berupa

    huruf. Penentuan tipe data dilakukan dengan

    membuka Variable Type pada kotak di kanan sel.

    Klik String.

    Klik OK.

  • 17

    Width. Ketik 12. Hal ini berarti variabel NAMA

    dapat ditulis maksimum 12 karakter.

    Decimal. Oleh karena variabel NAMA merupakan

    data yang berupa huruf, maka secara otomatis

    tidak dapat ditulis angka dibelakang koma.

    Label. Kosongkan label.

    Values. Abaikan bagian ini.

    Missing. Oleh karena tidak ada data yang tidak

    lengkap, maka abaikan bagian ini.

    Column. Ketik 12. Hal ini berarti lebar kolom yang

    diperlukan dalam pemasukan data adalah 12 digit.

    Align. Oleh karena data berupa huruf, maka posisi

    data adalah rata kiri. Klik Left pada kotak di kanan

    sel.

    Measure. Oleh karena variabel NAMA merupakan

    data nominal. Klik Nominal pada kotak di kanan

    sel.

    Variabel GENDER

    Name. Letakkan pointer pada baris 2 di bawah

    kolom Name, klik ganda, ketik gender.

    Type. Variabel GENDER merupakan data yang

    berupa huruf, maka klik string. Namun demikian,

    oleh karena pemasukan data untuk Perempuan

    dan Laki-laki dilakukan secara bergantian dan

    berulang-ulang, maka untuk mempermudah dalam

    pemasukan data dilakukan pengkodean data.

    Dengan pengkodean data tersebut, maka variabel

    GENDER merupakan data yang berupa angka.

  • 18

    Penentuan tipe data dilakukan dengan membuka

    Variable Type pada kotak di kanan sel.

    Klik Numeric.

    Klik OK.

    Width. Ketik 1. Hal ini berarti variabel GENDER

    hanya dapat ditulis maksimum 1 digit.

    Decimal. Ketik 0. Hal ini berarti variabel GENDER

    tidak dapat ditulis angka di belakang koma.

    Label. Kosongkan label.

    Values. Pengkodean data untuk Perempuan dan

    Laki-laki dilakukan dengan membuka Value

    Labels pada kotak di kanan sel.

  • 19

    Gender Perempuan

    Value. Nilai berupa angka, ketik angka 1.

    Value Labels. Keterangan untuk nilai, ketik

    Perempuan.

    Klik Add, maka tertulis 1 = Perempuan.

    Gender Pria

    Value. Nilai berupa angka, ketik angka 2.

    Value Labels. Keterangan untuk nilai, ketik

    Laki-laki.

    Klik Add, maka tertulis 2 = Laki-laki.

    Missing. Oleh karena tidak ada data yang tidak

    lengkap, maka abaikan bagian ini.

    Column. Ketik 12. Hal ini berarti lebar kolom yang

    diperlukan dalam pemasukan data adalah 12 digit.

    Align. Oleh karena data berupa huruf, maka posisi

    data adalah rata kiri. Klik Left pada kotak di kanan

    sel.

    Measure. Dengan adanya pengkodean data, maka

    variabel GENDER merupakan data ordinal. Klik

    Ordinal pada kotak di kanan sel.

    2. Pengisian Data

    Klik tab sheet DATA VIEW di bagian kiri bawah.

    Letakkan pointer pada baris 1 kolom nama, ketik ke

    bawah sesuai dengan data nama mahasiswa tersebut.

    Sebelum pengisian data variabel GENDER, klik menu

    utama VIEW, klik submenu VALUE LABEL, maka

    terlihat tanda di sebelah kiri submenu tersebut.

  • 20

    Kegunaan pengaktifan VALUE LABEL adalah sebagai

    berikut :

    Pemasukan data Perempuan dilakukan dengan

    memasukkan angka 1 yang secara otomatis diubah

    menjadi Perempuan.

    Pemasukan data Laki-laki dilakukan dengan

    memasukkan angka 2 yang secara otomatis diubah

    menjadi Laki-laki.

    Perhatian. Dengan adanya pengkodean data, maka pemasukan data yang berupa huruf akan ditolak.

    Kemudian letakkan pointer pada baris 1 kolom gender,

    ketik ke bawah sesuai dengan data jenis kelamin

    mahasiswa tersebut.

    3. Menyimpan Data

    Klik menu utama FILE, pilih submenu SAVE AS, beri nama

    file dengan frequencies_data nominal.

    4. Pengolahan Data

    Membuka file frequencies_data nominal.

    Klik menu utama ANALYZE, klik submenu DESCRIPTIVE

    STATISTICS, klik FREQUENCIES

  • 21

    Variabels. Klik variabel GENDER yang akan diamati,

    klik tanda >, maka variabel GENDER akan

    berpindah ke Variables.

    Klik Display Frequency Tables untuk menampilkan

    tabel frekwensi.

    Charts. Dilakukan untuk membuat tampilan gafik.

    Chart Types. Pilihan tampilan grafik, klik Pie

    Chart.

  • 22

    Klik Continue.

    Format. Format tampilan.

    Order by. Penyusunan data dari kecil ke besar

    (Ascending Values) atau dari besar ke kecil

    (Descending Values). Dalam hal ini, penyusunan

    data kecil ke besar, klik Ascending Values.

    Klik Continue.

    Klik OK.

    OUTPUT

  • 23

    ANALISIS DATA

    1. Output Statistics

    Berdasarkan output Statistic dapat dilihat bahwa

    terdapat 26 data dengan tingkat validitas sebesar 100%.

    Hal ini berarti tidak ada data yang hilang.

    2. Output Frequencies

    Berdasarkan output Frequencies dapat dilihat bahwa :

    1. Mahasiswa dengan jenis kelamin Perempuan sebanyak

    14 (53,8%) orang.

    2. Mahasiswa dengan jenis kelamin Laki-laki sebanyak 12

    (46,2%) orang.

    3. Output Chart

    Berdasarkan output Chart dapat dilihat diagram lingkaran

    yang menunjukkan proporsi mahasiswa jenis kelamin

    Perempuan dan mahasiswa dengan jenis kelamin Laki-laki.

  • 24

    TUGAS

    Magister Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta ingin

    mengetahui besarnya frekwensi dan membuat tampilan grafik

    data asal mahasiswa. Dari 26 mahasiswa diketahui data asal

    mahasiswa sebagai berikut :

    No Mahasiswa

    Nama Asal Mahasiswa

    1 Arman Luar Kota

    2 Bambang Luar Kota

    3 Chairul Luar Propinsi

    4 Dina Luar Kota

    5 Erma Dalam Kota

    6 Fiona Dalam Kota

    7 Guntur Luar Kota

    8 Husni Luar Propinsi

    9 Indah Luar Kota

    10 Jihan Dalam Kota

    11 Khrisna Dalam Kota

    12 Laksmi Luar Kota

    13 Mahfudz Luar Propinsi

    14 Nirmala Dalam Kota

    15 Oka Luar Propinsi

    16 Putri Luar Kota

    17 Queen Dalam Kota

    18 Rachmat Luar Kota

    19 Sarah Dalam Kota

    20 Thomas Dalam Kota

    21 Umar Luar Kota

    22 Vincent Dalam Kota

    23 Woro Luar Kota

    24 Xena Dalam Kota

    25 Yahya Luar Propinsi

    26 Zulva Dalam Kota

  • 25

    b. Frequencies Untuk Data Rasio

    Frekwensi untuk data rasio dilakukan untuk : 1) mengetahui

    besarnya frekwensi data, 2) mengetahui ukuran

    kecenderungan terpusat (central tendency) data, seperti :

    rata-rata (mean), nilai tengah (median), dan nilai yang

    sering muncul (modus), 3) mengetahui penyebaran

    (dispersion) data, seperti : simpangan baku (deviation

    standart) dan varians (variance), 4) mengetahui bentuk

    distribusi (distribution) data, seperti : skewness dan

    kurtosis, 5) membuat tampilan grafik.

    Contoh Kasus

    Program Studi D3 Manajemen Industri ingin : 1) mengetahui

    besarnya frekwensi data, 2) mengetahui ukuran kecenderungan

    terpusat (central tendency), seperti : rata-rata (mean), nilai

    tengah (median), dan nilai yang sering muncul (modus), 3)

    mengetahui penyebaran (dispersion), seperti : simpangan baku

    (deviation standart) dan varians (variance), 4) mengetahui

    bentuk distribusi (distribution), seperti : skewness dan kurtosis,

    5) membuat tampilan grafik data Indeks Prestasi Mahasiswa

    (IPK) mahasiswa. Dari 25 mahasiswa diketahui data Indeks

    Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa sebagai berikut :

  • 26

    No Mahasiswa

    Nama IPK

    1 Alan 3,20

    2 Beni 3,30

    3 Cica 3,10

    4 Desi 3,50

    5 Eni 3,40

    6 Fahmi 3,20

    7 Ganang 3,20

    8 Heru 3,50

    9 Ikhsan 3,10

    10 Johan 3,30

    11 Kristina 3,00

    12 Leni 3,50

    13 Mona 3,40

    14 Norma 3,10

    15 Osa 3,40

    16 Purnami 3,50

    17 Quan Xie 3,40

    18 Reza 3,20

    19 Sari 3,00

    20 Tanti 3,00

    21 Umi 3,30

    22 Vera 3,30

    23 Weni 3,50

    24 Xien Hua 3,00

    25 Yeni 3,10

    26 Zulfikar 3,40

    Pengolahan Data

    1. Pemasukan Data

    a. Membuka lembar kerja baru : klik menu utama FILE, klik

    submenu NEW, klik DATA.

    b. Mendefinisikan variabel : klik tab sheet VARIABLE VIEW

    di bagian kiri bawah.

  • 27

    Variabel NAMA

    Name. Letakkan pointer pada baris 1 di bawah kolom

    Name, klik ganda, ketik nama.

    Type. Variabel NAMA merupakan data yang berupa

    huruf. Penentuan tipe data dilakukan dengan

    membuka Variable Type pada kotak di kanan sel.

    Klik String.

    Klik OK.

    Width. Ketik 12. Hal ini berarti variabel NAMA

    dapat ditulis maksimum 12 karakter.

    Decimal. Oleh karena variabel NAMA merupakan

    data yang berupa huruf, maka secara otomatis

    tidak dapat ditulis angka dibelakang koma.

    Label. Kosongkan label.

    Values. Abaikan bagian ini.

  • 28

    Missing. Oleh karena tidak ada data yang tidak

    lengkap, maka abaikan bagian ini.

    Column. Ketik 12. Hal ini berarti lebar kolom yang

    diperlukan dalam pemasukan data adalah 12 digit.

    Align. Oleh karena data berupa huruf, maka posisi

    data adalah rata kiri. Klik Left pada kotak di kanan

    sel.

    Measure. Oleh karena variabel NAMA merupakan

    data nominal. Klik Nominal pada kotak di kanan

    sel.

    Variabel IPK

    Name. Letakkan pointer pada baris 2 di bawah

    kolom Name, klik ganda, ketik ipk.

    Type. Variabel IPK merupakan data yang berupa

    angka. Penentuan tipe data dilakukan dengan

    membuka Variable Type pada kotak di kanan sel.

    Klik Numeric.

    Klik OK.

    Width. Ketik 8. Hal ini berarti variabel IPK dapat

    ditulis maksimum 8 digit.

  • 29

    Decimal. Ketik 2. Hal ini berarti variabel IPK dapat

    ditulis maksimum 2 digit di belakang koma.

    Label. Kosongkan label.

    Abaikan bagian yang lain.

    2. Pengisian Data

    i. Klik tab sheet DATA VIEW di bagian kiri bawah.

    ii. Letakkan pointer pada baris 1 kolom nama, ketik ke

    bawah sesuai dengan data nama mahasiswa tersebut.

    iii. Kemudian letakkan pointer pada baris 1 kolom ipk,

    ketik ke bawah sesuai dengan data Indeks Prestasi

    Kumulatif (IPK) mahasiswa tersebut.

    3. Menyimpan Data

    Klik menu utama FILE, pilih submenu SAVE AS, beri nama

    file dengan frequencies_data rasio.

    4. Pengolahan Data

    i. Membuka file frequencies_data rasio.

    ii. Klik menu utama ANALYZE, klik submenu DESCRIPTIVE

    STATISTICS, klik FREQUENCIES

  • 30

    Variabels. Klik variabel IPK yang akan diamati, klik

    tanda >, maka variabel IPK akan berpindah ke

    Variables.

    Klik Display Frequency Tables untuk menampilkan

    tabel frekwensi.

    Statistics. Dilakukan untuk melakukan perhitungan

    statistik.

    Percentiles Values. Klik Quartiles untuk

    mengetahui nilai kuartil. Klik Percentiles, ketik

    10, klik Add, Kemudian ketik 90, klik Add. Hal

    ini dilakukan untuk mengetahui nilai persentil

    pada 10 dan 90.

    Dispersion. Dilakukan untuk mengetahui

    penyebaran data. Klik Std. Deviation,

    Variance, Range, Minimum, Maximum, dan

    S.E. Mean.

    Central Tendency. Dilakukan untuk

    mengetahui ukuran kecenderungan terpusat

    data. Klik Mean, klik Median, klik Mode.

    Distribution. Dilakukan untuk mengetahui

    distribusi data. Klik Skewness, klik Kurtosis.

  • 31

    Charts. Dilakukan untuk membuat tampilan gafik.

    Chart Types. Pilihan tampilan grafik, klik

    Histogram, klik With Normal Curve.

    Klik With Normal Curve untuk menampilkan

    kurva normal.

    Klik Continue.

    Format. Format tampilan.

  • 32

    Order by. Penyusunan data dari kecil ke besar

    (Ascending Values) atau dari besar ke kecil

    (Descending Values). Dalam hal ini, penyusunan

    data kecil ke besar, klik Ascending Values.

    Klik Continue.

    Klik OK

    OUTPUT

  • 33

    ANALISIS DATA

    1. Output Statistics

    Berdasarkan output Statistic dapat dilihat bahwa :

    a. N. Terdapat 26 data Indeks Prestasi (IPK) mahasiswa

    dengan tingkat validitas sebesar 100%. Hal ini berarti

    tidak ada data yang hilang.

    b. Mean. Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

    mahasiswa sebesar 3,2654.

  • 34

    c. S.E. of Mean. Standart Error of Mean sebesar 3,462E-02

    digunakan untuk memperkirakan rata-rata populasi

    berdasarkan rata-rata sampel.

    Rata-rata populasi : Rata-rata sampel 2(S.E. Mean)

    : 3,2654 2(3,462E-02)

    : 3,19616 s/d 3,33464

    d. Median. Median sebesar 3,30 merupakan nilai tengah

    jika data diurutkan dan dibagi dua sama besar. Hal ini

    berarti 50% Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa

    diatas 3,30 dan 50% Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

    mahasiswa di bawah 3,30

    e. Std. Deviation. Simpangan baku sebesar 0,1765

    digunakan untuk memperkirakan penyebaran data

    populasi berdasarkan rata-rata-rata sampel.

    Penyebaran populasi : Rata-rata sampel 2(Std.

    Deviation)

    : 3,2654 2(0,1765)

    :2,9034 s/d 3,6094

    Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa

    batas bawah (2,9034) mendekati nila minimum (3,00)

    dan batas atas (3,6094) mendekati nilai maksimum

    (3,50) maka penyebaran data adalah baik.

    f. Variance. Varians sebesar 3,115E-02

    g. Skewness. Skewness sebesar 0,134 digunakan untuk

    mengetahui bentuk distribusi data.

    Rasio Skewness : ssS.E.Skewne

    Skewness

  • 35

    : 0,456

    0,134-

    :-0,29386

    Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa

    2 < Rasio Skewness (-0,29386) < 2, maka distribusi data

    adalah normal.

    h. Kurtosis. Kurtosis sebesar 1,316 digunakan untuk

    mengetahui bentuk distribusi data.

    Rasio Skewness : Kurtosis S.E.

    Kurtosis

    : 0,887

    1,316-

    :-0,48365

    Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa

    2 < Rasio Kurtosis (-48365) < 2, maka distribusi data

    adalah normal.

    i. Minimum. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa

    terendah sebesar 3,00.

    j. Maximum. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa

    tertinggi sebesar 3,50.

    k. Range. Range sebesar 0,50 merupakan jarak antara

    nilai maksimum dengan nilai minimum.

    l. Percentiles. Angka persentil.

    a) Percentiles 10. Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif

    (IPK) mahasiswa sebanyak 10% di bawah 3,00.

    b) Percentiles 25. Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif

    (IPK) mahasiswa sebanyak 25% di bawah 3,10.

  • 36

    c) Percentiles 50. Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif

    (IPK) mahasiswa sebanyak 50% di bawah 3,30.

    d) Percentiles 75. Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif

    (IPK) mahasiswa sebanyak 75% di bawah 3,40.

    e) Percentiles 90. Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif

    (IPK) mahasiswa sebanyak 90% di bawah 3,50.

    2. Output Frequencies

    Berdasarkan output Frequencies dapat dilihat bahwa :

    a. Mahasiswa dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

    sebesar 3,00 sebanyak 4 (15,4%) orang.

    b. Mahasiswa dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

    sebesar 3,10 sebanyak 4 (15,4%) orang.

    c. Mahasiswa dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

    sebesar 3,30 sebanyak 4 (15,4%) orang.

    d. Mahasiswa dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

    sebesar 3,40 sebanyak 5 (19,2%) orang.

    e. Mahasiswa dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

    sebesar 3,50 sebanyak 5 (19,2%) orang.

  • 37

    3. Output Chart

    Berdasarkan output Chart dapat dilihat bahwa diagram

    batang yang menunjukkan frekwensi data Indeks

    Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa mempunyai

    kemiripan bentuk dengan kurva normal. Hal ini

    menunjukkan bahwa bentuk distribusi data Indeks

    Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa mendekati

    distribusi normal.

    TUGAS

    Magister Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta ingin :

    1) mengetahui besarnya frekwensi data, 2) mengetahui ukuran

    kecenderungan terpusat (central tendency), seperti : rata-rata

    (mean), nilai tengah (median), dan nilai yang sering muncul

    (modus), 3) mengetahui penyebaran (dispersion), seperti :

  • 38

    simpangan baku (deviation standart) dan varians (variance), 4)

    mengetahui bentuk distribusi (distribution), seperti : skewness

    dan kurtosis, 5) membuat tampilan grafik data Skor Potensi

    Akademik (TPA) mahasiswa. Dari 26 mahasiswa diketahui data

    Skor Potensi Akademik (TPA) sebagai berikut :

    No

    Nama TPA

    1 Arman 533

    2 Bambang 529

    3 Chairul 523

    4 Dina 510

    5 Erma 532

    6 Fiona 525

    7 Guntur 528

    8 Husni 525

    9 Indah 515

    10 Jihan 526

    11 Khrisna 518

    12 Laksmi 520

    13 Mahfudz 519

    14 Nirmala 530

    15 Oka 510

    16 Putri 522

    17 Queen 525

    18 Rachmat 527

    19 Sarah 509

    20 Thomas 516

    21 Umar 501

    22 Vincent 503

    23 Woro 530

    24 Xena 505

    25 Yahya 524

    26 Zulva 511

  • 39

    MATERI 4 UJI t-STUDENT

    A. Uji t Satu Sampel

    Uji t satu sampel digunakan untuk menguji perbedaan rata

    rata suatu variabel dengan suatu konstanta tertentu atau

    nilai hipotesis dari sampel tunggal dengan asumsi data

    berdistribusi normal.

    CONTOH KASUS

    Program Studi D3 Manajemen Industri Fakultas Ekonomi

    Universitas Sebelas Maret Surakarta ingin menguji apakah

    terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai

    ujian masuk gelombang I dengan nilai ujian masuk

    gelombang II. Rata-rata nilai ujian gelombang I adalah

    sebesar 90. Dari 20 peserta diketahui nilai ujian gelombang

    II sebagai berikut :

    Mahasiswa Nilai Ujian

    Gelombang II

    1 76

    2 76

    3 77

    4 77

    5 78

    6 79

    7 79

    8 80

    9 82

    10 82

    11 88

    12 82

  • 40

    13 92

    14 92

    15 96

    16 92

    17 84

    18 85

    19 88

    20 84

    PENGOLAHAN DATA

    1. Pemasukan Data

    Membuka lembar kerja baru : klik menu utama FILE,

    klik submenu NEW, klik DATA.

    Mendefinisikan variabel : klik VARIABLE VIEW di bagian

    kiri bawah.

    Name. Letakkan pointer pada baris 1 di bawah kolom

    Name, klik ganda, ketik nilai.

    Type. Variabel NILAI merupakan data yang berupa

    angka. Penentuan tipe data dilakukan dengan

    membuka Variable Type pada kotak di kanan sel.

  • 41

    Klik Numeric.

    Klik OK.

    Width. Ketik 8. Hal ini berarti variabel NILAI dapat

    ditulis maksimum 8 digit.

    Decimal. Ketik 0. Hal ini berarti variabel NILAI tidak

    dapat ditulis angka di belakang koma.

    Label. Kosongkan label.

    Abaikan bagian yang lain.

    2. Pengisian Data

    Klik tab sheet DATA VIEW di bagian kiri bawah.

    Letakkan pointer pada baris 1 kolom nilai, ketik ke

    bawah sesuai dengan data nilai peserta ujian

    gelombang II tersebut.

    3. Menyimpan Data

    Klik menu utama FILE, pilih submenu SAVE AS, beri

    nama file dengan one sample t test.

    4. Pengolahan Data

    i. Membuka file one sample t test.

    ii. Klik menu utama ANALYZE, klik submenu COMPARE

    MEANS, klik ONE SAMPLE T TEST

  • 42

    Test Variabel. Klik variabel NILAI yang akan diuji,

    klik tanda >, maka variabel NILAI akan berpindah

    ke Test Variables.

    Test Value. Ketik 90.

    Options. Pengisian pilihan yang lain.

    Confidence Interval. Tingkat kepercayaan

    sebesar 95% atau tingkat signifikansi sebesar

    5%.

    Missing Values. Data yang hilang atau data

    yang kosong tidak ada, maka klik Exclude cases

    analysis by analysis.

    Klik Continue.

    Klik OK.

  • 43

    OUTPUT

    ANALISIS DATA

    1. Output One Sample Statistic

    Berdasarkan output One Sample Statistic untuk variabel

    NILAI, dapat dilihat bahwa :

    Rata-rata sebesar 83,45

    Simpangan baku sebesar 6,08

    2. Output One Sample Test

    Berdasarkan output One Sample Test untuk variabel NILAI,

    dapat dilakukan analisis data sebagai berikut :

    Hipotesis

    H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata yang

    signifikan antara nilai ujian masuk gelombang I

    dengan nilai peserta ujian masuk gelombang II

  • 44

    H1 : Terdapat perbedaan rata-rata yang

    signifikan antara nilai ujian masuk gelombang I

    dengan nilai peserta ujian masuk gelombang II

    Level of Significant () dan Degree of Freedom (df)

    Tingkat signifikansi () : 0,05/2

    Derajat kebebasan (df) : 20 1

    ttabel : 2,093

    Kriteria Pengujian

    Jika thitung < -ttabel atau thitung > ttabel atau probabilitas

    kesalahan < 0,05, maka H0 ditolak.

    Jika -ttabel thitung ttabel atau probabilitas

    kesalahan 0,05, maka H0 diterima.

    Kesimpulan

    Oleh karena thitung (-4,816) < -ttabel (-2,093) atau

    probabilitas kesalahan (0,000) < 0,05, maka H0 ditolak.

    Dengan demikian, terdapat perbedaan rata-rata yang

    signifikan antara nilai ujian masuk gelombang I dengan nilai

    ujian masuk gelombang II, yaitu :

    Mean Difference. Perbedaan rata-rata sebesar

    6,55 yang merupakan selisih antara rata-rata nilai

    ujian masuk gelombang II (83,45) dengan rata-rata

    nilai ujian masuk gelombang I (90).

    95% Confidence Interval of Means. Perbedaan

    rata-rata sebesar 6,55 tersebut mempunyai jarak

    antara batas bawah sebesar 9,40 sampai dengan

    batas atas sebesar 3,70 (Tanda negatif berarti

    rata-rata nilai ujian masuk gelombang II lebih kecil

  • 45

    dibandingkan dengan rata-rata nilai ujian masuk

    gelombang I).

  • 46

    TUGAS

    Distribusi rokok yang menjual rokok merek baru yang memiliki

    banyak keunggulan. Setelah satu bulan berlalu pemilik

    distributor rokok ingin mengetahui apakah rokok yang terjual

    pada satu bulan sudah sesuai dengan target, yaitu 15 menit per

    hari. Datanya sebagai berikut :

    Hari Rokok

    1 14

    2 15

    3 15

    4 17

    5 12

    6 11

    7 18

    8 14

    9 13

    10 14

    11 15

    12 16

    13 14

    14 14

    15 12

    16 16

    17 19

    18 20

    19 16

    20 11

    21 15

    22 16

    23 14

    24 16

    25 13

    26 15

    27 13

  • 47

    B. UJI T BERPASANGAN

    Uji t dua sampel berpasangan dilakukan untuk menguji

    apakah terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara

    dua sampel berpasangan. Dua sampel berpasangan

    merupakan sebuah sampel dengan subyek yang sama namun

    mendapat dua perlakuan yang berbeda. Pengukuran

    pertama dilakukan sebelum diberi perlakuan tertentu dan

    pengukuran kedua dilakukan sesudahnya. Dasar

    pemikirannya adalah sederhana yaitu bahwa apabila suatu

    perlakukan tidak memberikan pengaruh maka perbedaan

    rata ratanya adalah nol. Dengan asumsi data berdistribusi

    normal.

  • 48

    CONTOH KASUS

    PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta ingin menguji apakah

    terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara penjualan

    wiraniaga sebelum memperoleh program pelatihan dan sesudah

    memperoleh program pelatihan. Dari 15 wiraniaga diketahui

    penjualan wiraniaga sebagai berikut :

    Wiraniaga Penjualan

    Sebelum Pelatihan Sesudah Pelatihan

    1 140 150

    2 154 150

    3 164 170

    4 156 160

    5 160 174

    6 160 162

    7 162 168

    8 156 156

    9 160 170

    10 156 150

    11 170 176

    12 166 164

    13 150 150

    14 182 186

    15 170 174

    PENGOLAHAN DATA

    1. Pemasukan Data

    Membuka lembar kerja baru : klik menu utama FILE, klik

    submenu NEW, klik DATA.

    Mendefinisikan variabel : klik tab sheet VARIABLE VIEW di

    bagian kiri bawah.

  • 49

    Variabel SEBELUM

    Name. Letakkan pointer pada baris 1 di bawah

    kolom Name, klik ganda, ketik sebelum.

    Type. Variabel SEBELUM merupakan data yang

    berupa angka. Penentuan tipe data dilakukan

    dengan membuka Variable Type pada kotak di

    kanan sel.

  • 50

    Klik Numeric.

    Klik OK.

    Width. Ketik 8. Hal ini berarti variabel SEBELUM

    dapat ditulis maksimum 8 digit.

    Decimal. Ketik 0. Hal ini berarti variabel SEBELUM

    tidak dapat ditulis angka di belakang koma.

    Label. Kosongkan label.

    Abaikan bagian yang lain.

    Variabel SESUDAH

    Name. Letakkan pointer pada baris 2 di bawah

    kolom Name, klik ganda, ketik sesudah.

    Type. Variabel SESUDAH merupakan data yang

    berupa angka. Penentuan tipe data dilakukan

    dengan membuka Variable Type pada kotak di

    kanan sel.

    Klik OK.

    Width. Ketik 8. Hal ini berarti variabel SESUDAH

    dapat ditulis maksimum 8 digit.

    Decimal. Ketik 0. Hal ini berarti variabel SESUDAH

    tidak dapat ditulis angka di belakang koma.

  • 51

    Label. Kosongkan label.

    Abaikan bagian yang lain.

    2. Pengisian Data

    i. Klik tab sheet DATA VIEW di bagian kiri bawah.

    ii. Letakkan pointer pada baris 1 kolom sebelum, ketik ke

    bawah sesuai dengan data nilai peserta ujian

    gelombang II tersebut.

    iii. Kemudian letakkan pointer pada baris 1 kolom

    sesudah, ketik ke bawah sesuai dengan data nilai

    peserta ujian gelombang II tersebut.

    3. Menyimpan Data

    Klik menu utama FILE, pilih submenu SAVE AS, beri nama

    file dengan paired samples t test.

    4. Pengolahan Data

    i. Membuka file paired sample t test.

    ii. Klik menu utama ANALYZE, klik submenu COMPARE

    MEANS, klik PAIRED SAMPLES T TEST

    Paired Variabels. Klik variabel SEBELUM, kemudian

    klik variabel SESUDAH yang akan diuji, maka pada

    Current Sections terdapat keterangan untuk

  • 52

    variabel 1 : sebelum dan variabel 2 : sesudah.

    Kemudian klik tanda >, maka tertulis sebelum-

    sesudah.

    Options. pengisian pilihan yang lain.

    Confidence Interval. Tingkat kepercayaan

    sebesar 95% atau tingkat signifikansi sebesar

    5%.

    Missing Values. Data yang hilang atau data

    yang kosong tidak ada, maka klik Exclude cases

    analysis by analysis.

    Klik Continue.

    Klik OK.

  • 53

    OUTPUT

    ANALISIS DATA

    1. Output Paired Samples Statistic

    Berdasarkan Output Paired Samples Statistic untuk variabel

    SEBELUM, dapat dilihat bahwa :

    Rata-rata sebesar 160,40

    Simpangan baku sebesar 9,72

    Berdasarkan output Paired Samples Statistic untuk variabel

    SESUDAH, dapat dilihat bahwa :

    Rata-rata sebesar 164,00

    Simpangan baku sebesar 11,29

    2. Output Paired Samples Correlations

    Berdasarkan output Paired Samples Correlations untuk

    variabel SEBELUM dan variabel SESUDAH, dapat dilihat

    bahwa :

    Koefisien korelasi sebesar 0,875

    Probabilitas kesalahan sebesar 0,000

  • 54

    Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan

    antara variabel SEBELUM dan variabel SESUDAH.

    3. Output Paired Samples Test

    Berdasarkan output Paired Samples Test untuk variabel

    SEBELUM dan variabel SESUDAH, dapat dilakukan analisis

    data sebagai berikut :

    i. Hipotesis

    H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata yang

    signifikan antara penjualan wiraniaga sebelum

    memperoleh program pelatihan dan sesudah

    memperoleh program pelatihan

    H1 : Terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan

    antara penjualan wiraniaga sebelum

    memperoleh program pelatihan dan sesudah

    memperoleh program pelatihan

    ii. Level of Significant () dan Degree of Freedom (df)

    Tingkat signifikansi () : 0,05/2

    Derajat kebebasan (df) : 15 1

    ttabel : 2,145

    iii. Kriteria Pengujian

    Jika thitung < -ttabel atau thitung > ttabel atau probabilitas

    kesalahan < 0,05, maka H0 ditolak.

    Jika -ttabel thitung ttabel atau probabilitas

    kesalahan 0,05, maka H0 diterima.

    iv. Kesimpulan

    Oleh karena thitung (-2,553) < -ttabel (-2,145) atau

    probabilitas kesalahan (0,023) < 0,05, maka H0 ditolak.

  • 55

    Dengan demikian, terdapat perbedaan rata-rata yang

    signifikan antara penjualan wiraniaga sebelum

    memperoleh program pelatihan dan sesudah

    memperoleh program pelatihan, yaitu :

    Mean Difference. Perbedaan rata-rata sebesar

    3,60 merupakan selisih antara rata-rata

    penjualan wiraniaga sebelum memperoleh

    program pelatihan (160,40) dengan sesudah

    memperoleh program pelatihan (164,00).

    95% Confidence Interval of Means. Perbedaan

    rata-rata sebesar 3,60 tersebut mempunyai

    jarak antara batas bawah sebesar 6,62 sampai

    dengan batas atas sebesar 0,58 (Tanda negatif

    berarti rata-rata penjualan wiraniaga sebelum

    memperoleh program pelatihan lebih kecil

    dibandingkan dengan sesudah memperoleh

    program pelatihan).

  • 56

    TUGAS

    Suatu penelitian dilakukan terhadap 25 mahasiswa (yang tidak

    kidal) yang dipilih secara acak untuk menginvestigasi desain

    pegangan pintu. Ada dua macam desain pegangan pintu yang

    identik, yang satu harus diputar kekiri untuk membuka pintu

    dan yang satu lagi harus diputar kekanan untuk membuka

    pintu. Ke-25 mahasiswa tersebut diminta membuka pintu yang

    menggunakan kedua desain pegangan pintu yang identik

    tersebut. Data berikut merupakan waktu (dalam detik) yang

    diperlukan untuk membuka pintu dari jarak tertentu yang sama

    jauh dengan menggunakan tangan kanan dan tangan kiri dari ke

    25 mahasiswa tersebut.

    Mahasiswa

    Lama waktu untuk membuka pintu

    Desain pegangan pintu putar kanan

    Desain pegangan pintu putar kiri

    1 113 137

    2 105 105

    3 130 133

    4 101 108

    5 138 115

    6 118 170

    7 87 103

    8 116 145

    9 75 78

    10 96 107

    11 122 84

    12 103 148

    13 116 147

    14 107 87

    15 118 166

    16 103 146

    17 111 123

    18 104 135

    19 111 112

  • 57

    20 89 93

    21 78 76

    22 100 116

    23 89 78

    24 85 101

    25 88 123

    Apakah banyaknya waktu untuk membuka pintu dengan desain

    pegangan pintu putar kanan untuk orang yang tidak kidal akan

    lebih cepat dibandingkan banyaknya waktu untuk membuka

    pintu dengan desain pegangan pintu putar kiri? ( alpha=0,05)

  • 58

    C. UJI T DUA SAMPEL INDEPENDEN

    Uji t dua sampel bebas dilakukan untuk menguji apakah

    terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara dua

    sampel bebas dengan asumsi data terdistribusi normal. Tes

    ini juga digunakan untuk menguji pengaruh variabel

    independen terhadap variabel dependen.

    CONTOH KASUS

    PT. SRITEX di Kabupaten Sukoharjo ingin menguji apakah

    terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara gaji

    karyawan wanita dengan gaji karyawan pria. Dari 14 karyawan

    wanita dan 16 karyawan pria diketahui gaji karyawan sebagai

    berikut :

    No Gaji (dalam ribuan)

    Karyawan Wanita Karyawan Pria

    1 2080 2200

    2 1520 1240

    3 760 1000

    4 640 960

    5 600 840

    6 520 680

    7 400 520

    8 2240 360

    9 1600 2240

    10 1120 1640

    11 720 1120

    12 600 960

    13 560 920

    14 480 760

    15 640

    16 480

  • 59

    PENGOLAHAN DATA

    1. Pemasukan Data

    Membuka lembar kerja baru : klik menu utama FILE,

    klik submenu NEW, klik DATA.

    Mendefinisikan variabel : klik tab sheet VARIABLE VIEW

    di bagian kiri bawah.

    Variabel GAJI

    Name. Letakkan pointer pada baris 1 di bawah

    kolom Name, klik ganda, ketik gaji.

    Type. Variabel GAJI merupakan data yang berupa

    angka. Penentuan tipe data dilakukan dengan

    membuka Variable Type pada kotak di kanan sel.

    Klik Numeric.

    Klik OK.

    Width. Ketik 8. Hal ini berarti variabel GAJI dapat

    ditulis maksimum 8 digit.

  • 60

    Decimal. Ketik 0. Hal ini berarti variabel GAJI tidak

    dapat ditulis angka di belakang koma.

    Label. Kosongkan label.

    Abaikan bagian yang lain.

    Variabel GENDER

    Name. Letakkan pointer pada baris 2 di bawah

    kolom Name, klik ganda, ketik gender.

    Type. Variabel GENDER merupakan data yang

    berupa huruf, maka klik string. Namun demikian,

    oleh karena pemasukan data untuk Wanita dan

    Pria dilakukan secara bergantian dan berulang-

    ulang, maka untuk mempermudah dalam

    pemasukan data dilakukan pengkodean data.

    Dengan pengkodean data tersebut, maka variabel

    GENDER merupakan data yang berupa angka.

    Penentuan tipe data dilakukan dengan membuka

    Variable Type pada kotak di kanan sel.

    Klik Numeric.

    Klik OK.

  • 61

    Width. Ketik 1. Hal ini berarti variabel GENDER

    hanya dapat ditulis maksimum 1 digit.

    Decimal. Ketik 0. Hal ini berarti variabel GENDER

    tidak dapat ditulis angka di belakang koma.

    Label. Kosongkan label.

    Values. Pengkodean data untuk Wanita dan Pria

    dilakukan dengan membuka Value Labels. Klik

    pada kotak di kanan sel.

    Gender Wanita

    Value. Nilai berupa angka, ketik angka 1.

    Value Labels. Keterangan untuk nilai, ketik

    Wanita.

    Klik Add, maka tertulis 1 = Wanita.

    Gender Pria

    Value. Nilai berupa angka, ketik angka 2.

    Value Labels. Keterangan untuk nilai, ketik

    Pria.

    Klik Add, maka tertulis 2 = Pria.

  • 62

    Missing. Oleh karena tidak ada data yang tidak

    lengkap, maka abaikan bagian ini.

    Column. Ketik 8. Hal ini berarti lebar kolom yang

    diperlukan dalam pemasukan data adalah 8 digit.

    Align. Oleh karena data berupa huruf, maka posisi

    data adalah rata kiri. Klik Left pada kotak di kanan

    sel.

    Measure. Dengan adanya pengkodean data, maka

    variabel GENDER merupakan data ordinal. Klik

    Ordinal pada kotak di kanan sel.

    2. Pengisian Data

    i. Klik tab sheet DATA VIEW di bagian kiri bawah.

    ii. Letakkan pointer pada baris 1 kolom gaji, ketik ke

    bawah sesuai dengan data gaji karyawan tersebut.

    iii. Sebelum pengisian data variabel GENDER, klik menu

    utama VIEW, klik submenu VALUE LABEL, maka

    terlihat tanda di sebelah kiri submenu tersebut.

    Kegunaan pengaktifan VALUE LABEL adalah sebagai

    berikut :

    Pemasukan data Wanita dilakukan dengan

    memasukkan angka 1 yang secara otomatis diubah

    menjadi Wanita.

    Pemasukan data Pria dilakukan dengan memasukkan

    angka 2 yang secara otomatis diubah menjadi Pria.

    Perhatian ! Dengan adanya pengkodean data, maka

    pemasukan data yang berupa huruf akan ditolak.

  • 63

    iv. Kemudian letakkan pointer pada baris 1 kolom gender,

    ketik ke bawah sesuai dengan data gender karyawan

    tersebut.

    3. Menyimpan Data

    Klik menu utama FILE, pilih submenu SAVE AS, beri nama

    file dengan independent samples t test.

    4. Pengolahan Data

    i. Membuka file independent sample t test.

    ii. Klik menu utama ANALYZE, klik submenu COMPARE

    MEANS, klik INDEPENDENT SAMPLES T TEST

    Test Variabels. Klik variabel GAJI yang akan diuji,

    klik tanda >, maka variabel GAJI akan berpindah

    ke Test Variables.

    Grouping Variable. Pengelompokan berdasarkan

    variabel GENDER. Klik variabel GENDER, klik tanda

    >, maka variabel GENDER akan berpindah ke

    Grouping Variable.

    Define Groups. Dilakukan untuk pengisian

    kelompok.

  • 64

    Group 1. Kelompok 1 adalah Wanita, maka

    ketik angka 1.

    Group 2. Kelompok 2 adalah Pria, maka ketik

    angka 2.

    Klik Continue.

    Options. Pengisian pilihan yang lain.

    Confidence Interval. Tingkat kepercayaan

    sebesar 95% atau tingkat signifikansi sebesar

    5%.

    Missing Values. Data yang hilang atau data

    yang kosong tidak ada, maka klik Exclude cases

    analysis by analysis.

    Klik Continue.

    Klik OK.

  • 65

    OUTPUT

    ANALISIS DATA

    1. Output Group Statistic

    Berdasarkan output Group Statistic untuk gender Wanita, dapat

    dilihat bahwa :

    Rata-rata sebesar 988,57

    Simpangan baku sebesar 619,37

    Berdasarkan output Group Statistic untuk gender Pria, dapat

    dilihat bahwa :

    Rata-rata sebesar 1.035,00

    Simpangan baku sebesar 558,26

    2. Output Independent Samples Test

    Berdasarkan output Independent Samples Test dapat dilakukan

    analisis data sebagai berikut :

  • 66

    Levenes Test (F Test)

    Uji Levene (uji F) dilakukan untuk menguji apakah terdapat

    perbedaan varians yang signifikan antara populasi gaji karyawan

    pria dan gaji karyawan wanita.

    Hipotesis

    H0 : Tidak terdapat perbedaan varians yang signifikan

    antara populasi gaji karyawan pria dan gaji

    karyawan wanita

    H1 : Terdapat perbedaan varians yang signifikan antara

    populasi gaji karyawan pria dan gaji karyawan

    wanita

    Level of Significant () dan Degree of Freedom (df)

    Tingkat signifikansi () : 0,05

    Tingkat kebebasan (df)

    o Numerator : 2 1

    o Denumerator : 30 - 2

    Ftabel : 4,200

    Kriteria Pengujian

    Jika Fhitung > Ftabel atau probabilitas kesalahan < 0,05, maka

    H0 ditolak.

    Jika Fhitung ttabel atau probabilitas kesalahan 0,05, maka

    H0 diterima.

    Kesimpulan

    Oleh karena Fhitung (0,707) < Ftabel (4,200) atau probabilitas

    kesalahan (0,392) > 0,05, maka H0 diterima.

  • 67

    Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan varians yang

    signifikan antara populasi gaji karyawan pria dan gaji

    karyawan wanita.

    Berdasarkan hasil uji Levene tersebut, maka uji t untuk dua

    sampel bebas menggunakan Equal variance assumed. Hal ini

    berarti, diasumsikan bahwa varians populasi gaji karyawan

    wanita sama dengan karyawan pria.

    Independent Samples T Test

    Uji t untuk dua sampel bebas dilakukan untuk menguji apakah

    terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara gaji karyawan

    wanita dengan gaji karyawan pria.

    Hipotesis

    H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata yang

    signifikan antara gaji karyawan wanita dengan

    gaji karyawan pria

    H1 : Terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan

    antara gaji karyawan wanita dengan gaji

    karyawan pria

    Level of Significant () dan Degree of Freedom (df)

    Tingkat signifikansi () : 0,05/2

    Derajat kebebasan (df) : 30 2

    ttabel : 2,048

    Kriteria Pengujian

    Jika thitung < -ttabel atau thitung > ttabel atau

    probabilitas kesalahan < 0,05, maka H0 ditolak.

    Jika -ttabel thitung ttabel atau probabilitas

    kesalahan 0,05, maka H0 diterima.

  • 68

    Kesimpulan

    Oleh karena thitung (-0,216) > -ttabel (-2,048) atau

    probabilitas kesalahan (0,831) > 0,05, maka H0

    diterima.

    Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan rata-

    rata yang signifikan antara gaji karyawan wanita

    dengan gaji karyawan pria, yaitu :

    Mean Difference. Perbedaan rata-rata sebesar

    46,43 merupakan selisih antara rata-rata gaji

    karyawan wanita (988,57) dengan rata-rata

    gaji karyawan pria (1.035,00).

    95% Confidence Interval of Means. Perbedaan

    rata-rata sebesar 46,43 tersebut mempunyai

    jarak antara batas bawah sebesar 486,78

    sampai dengan batas atas sebesar 393,93

    (Tanda negatif berarti gaji karyawan wanita

    lebih kecil dibandingkan dengan gaji karyawan

    pria).

  • 69

    TUGAS

    Suatu studi dilakukan oleh Departemen Kesahatan untuk

    mengetahui apakah pelatihan menurunkan kadar kolesterol

    selama 8 minggu akan mengurangi tingkat/kadar kolesterol

    peserta. Untuk menguji hal ini diambil 15 peserta yang

    mendapatkan treatment berupa pelatihan menurunkan kadar

    kolesterol dan 18 peserta lain yang tidak mengikuti pelatihan

    menurunkan kadar kolesterol sebagai kontrol.

    Kadar Kolesterol

    Treatment (peserta yang ikut pelatihan menurun

    kadar kolesterol)

    Kontrol (peserta yang tidak ikut pelatihan menurun

    kadar kolesterol

    129 151

    131 132

    154 196

    172 195

    120 188

    126 198

    175 187

    155 168

    122 115

    150 165

    159 137

    156 208

    176 133

    175 217

    126 191

    193

    140

    146

    Apakah dapat disimpulkan bahwa kadar kolesterol peserta yang

    ikut pelatihan menurun kadar kolesterol lebih rendah

  • 70

    dibandingkan dengan peserta yang tidak ikut pelatihan

    menurun kadar kolesterol? (alpha=0,05).

  • 71

    MATERI 5 ONE WAY ANOVA

    Analisis varians satu faktor dilakukan untuk menguji apakah

    terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara lebih dari

    dua sampel dimana varians populasi-populasi tersebut adalah

    sama.

    CONTOH KASUS

    Perusahaan Roti dan Kue DIKA di Kota Surakarta ingin menguji

    apakah terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara

    penjualan per hari di outlet Palur, outlet Jebres, outlet Gladag,

    dan outlet Kerten. Dari keempat outlet tersebut diketahui

    penjualan per hari sebagai berikut :

    No

    Penjualan per Hari (dalam ribuan)

    Outlet Palur

    Outlet Jebres

    Outlet Gladag

    Outlet Kerten

    1 1440 1020 1340 600

    2 1460 1380 1300 592

    3 1450 1460 1200 620

    4 1500 1040 1250 810

    5 1600 1220 1400 472

    6 1460 1200 1360 400

    7 1620 1050 1392

    8 1540 992

    9 1800 1146

    10 1062

  • 72

    PENGOLAHAN DATA

    1. Pemasukan Data

    Membuka lembar kerja baru : klik menu utama FILE,

    klik submenu NEW, klik DATA.

    Mendefinisikan variabel : klik tab sheet VARIABLE VIEW

    di bagian kiri bawah.

    Variabel JUAL

    Name. Letakkan pointer pada baris 1 di bawah

    kolom Name, klik ganda, ketik jual.

    Type. Variabel JUAL merupakan data yang berupa

    angka. Penentuan tipe data dilakukan dengan

    membuka Variable Type pada kotak di kanan sel.

    Klik Numeric.

    Klik OK.

  • 73

    Width. Ketik 8. Hal ini berarti variabel JUAL dapat

    ditulis maksimum 8 digit.

    Decimal. Ketik 0. Hal ini berarti variabel JUAL

    tidak dapat ditulis angka di belakang koma.

    Label. Kosongkan label.

    Abaikan bagian yang lain.

    Variabel OUTLET

    Name. Letakkan pointer pada baris 2 di bawah

    kolom Name, klik ganda, ketik outlet.

    Type. Variabel OUTLET merupakan data yang

    berupa huruf, maka klik string. Namun demikian,

    oleh karena pemasukan data untuk Palur,

    Jebres, Gladag, dan Kerten dilakukan secara

    bergantian dan berulang-ulang, maka untuk

    mempermudah dalam pemasukan data dilakukan

    pengkodean data. Dengan pengkodean data

    tersebut, maka variabel OUTLET merupakan data

    yang berupa angka. Penentuan tipe data dilakukan

    dengan membuka Variable Type pada kotak di

    kanan sel.

    Klik Numeric.

  • 74

    Klik OK.

    Width. Ketik 1. Hal ini berarti variabel OUTLET

    hanya dapat ditulis maksimum 1 digit.

    Decimal. Ketik 0. Hal ini berarti variabel OUTLET

    tidak dapat ditulis angka di belakang koma.

    Label. Kosongkan label.

    Values. Pengkodean data untuk Palur, Jebres,

    Gladag, dan Kerten dilakukan dengan membuka

    Value Labels. Klik pada kotak di kanan sel.

    Outlet Palur

    Value. Nilai berupa angka, ketik angka 1.

    Value Labels. Keterangan untuk nilai, ketik

    Palur.

    Klik Add, maka tertulis 1 = Palur.

    Outlet Jebres

    Value. Nilai berupa angka, ketik angka 2.

    Value Labels. Keterangan untuk nilai, ketik

    Jebres.

  • 75

    Klik Add, maka tertulis 2 = Jebres.

    Outlet Gladag

    Value. Nilai berupa angka, ketik angka 3.

    Value Labels. Keterangan untuk nilai, ketik

    Gladag.

    Klik Add, maka tertulis 1 = Gladag.

    Outlet Kerten

    Value. Nilai berupa angka, ketik angka 4.

    Value Labels. Keterangan untuk nilai, ketik

    Kerten.

    Klik Add, maka tertulis 4 = Kerten.

    Missing. Oleh karena tidak ada data yang tidak

    lengkap, maka abaikan bagian ini.

    Column. Ketik 8. Hal ini berarti lebar kolom yang

    diperlukan dalam pemasukan data adalah 8 digit.

    Align. Oleh karena data berupa huruf, maka posisi

    data adalah rata kiri. Klik Left pada kotak di kanan

    sel.

    Measure. Dengan adanya pengkodean data, maka

    variabel GENDER merupakan data ordinal. Klik

    Ordinal pada kotak di kanan sel.

    2. Pengisian Data

    Klik tab sheet DATA VIEW di bagian kiri bawah.

    Letakkan pointer pada baris 1 kolom jual, ketik ke

    bawah sesuai dengan data penjualan per hari tersebut.

    Sebelum pengisian data variabel OUTLET, klik menu

    utama VIEW, klik submenu VALUE LABEL, maka

    terlihat tanda di sebelah kiri submenu tersebut.

  • 76

    Kegunaan pengaktifan VALUE LABEL adalah sebagai

    berikut :

    Pemasukan data Palur dilakukan dengan

    memasukkan angka 1 yang secara otomatis diubah

    menjadi Palur.

    Pemasukan data Jebres dilakukan dengan

    memasukkan angka 2 yang secara otomatis diubah

    menjadi Jebres.

    Pemasukan data Gladag dilakukan dengan

    memasukkan angka 3 yang secara otomatis diubah

    menjadi Gladag.

    Pemasukan data Kerten dilakukan dengan

    memasukkan angka 4 yang secara otomatis diubah

    menjadi Kerten.

    Perhatian ! Dengan adanya pengkodean data, maka pemasukan

    data yang berupa huruf akan ditolak.

    Kemudian letakkan pointer pada baris 1 kolom outlet,

    ketik ke bawah sesuai dengan data outlet tersebut.

    3. Menyimpan Data

    Klik menu utama FILE, pilih submenu SAVE AS, beri nama

    file dengan one way anova.

    4. Pengolahan Data

    Membuka file one way anova.

    Klik menu utama ANALYZE, klik submenu COMPARE

    MEANS, klik ONE WAY ANOVA

  • 77

    Dependent List. Klik variabel JUAL yang akan diuji,

    klik tanda >, maka variabel JUAL akan berpindah

    ke Dependent List.

    Factor. Pengelompokan berdasarkan variabel

    OUTLET. Klik variabel OUTLET, klik tanda >, maka

    variabel OUTLET akan berpindah ke Factor.

    Options. Pengisian pilihan yang lain.

  • 78

    Statistic. Perhitungan statistik yang akan

    dilakukan adalah Descriptive dan Homogeneity

    of variance.

    Missing Values. Data yang hilang atau data

    yang kosong tidak ada, maka klik Exclude cases

    analysis by analysis.

    Klik Continue.

    Post Hoc. Digunakan untuk melakukan perhitungan

    statistik lanjutan.

    Equal Variances Assumed. Klik Tukey.

    Significance Level. Tingkat signifikansi sebesar

    5% atau tingkat kepercayaan sebesar 95%.

    Klik Continue.

  • 79

    OUTPUT

    ANALISIS DATA

    1. Output Descriptives

    Berdasarkan output Descriptives untuk outlet Palur, dapat

    dilihat bahwa :

    Rata-rata penjualan per hari sebesar 1.541,11

    Simpangan baku penjualan per hari sebesar 117,31

    Penjualan per hari minimum sebesar 1.440 dan maksimum

    sebesar 1.800

    Rata-rata penjualan per hari sebesar 1.541,11 tersebut

    mempunyai jarak antara batas bawah sebesar 1450,94 dan batas

    atas sebesar 1.631,28

    Berdasarkan output Descriptives untuk outlet Jebres, dapat

    dilihat bahwa :

    Rata-rata penjualan per hari sebesar 1.157

    Simpangan baku penjualan per hari sebesar 159,04

    Penjualan per hari minimum sebesar 992 dan maksimum

    sebesar 1.460

  • 80

    Rata-rata penjualan per hari sebesar 1.157 tersebut

    mempunyai jarak antara batas bawah sebesar 1.043,23 dan

    batas atas sebesar 1.270,77

    Berdasarkan output Descriptives untuk outlet Gladag, dapat

    dilihat bahwa :

    Rata-rata penjualan per hari sebesar 1.320,29

    Simpangan baku penjualan per hari sebesar 74,48

    Penjualan per hari minimum sebesar 1.200 dan maksimum

    sebesar 1.400

    Rata-rata penjualan per hari sebesar 1.320,29 tersebut

    mempunyai jarak antara batas bawah sebesar 1.251,40 dan

    batas atas sebesar 1.389,17

    Berdasarkan output Descriptives untuk outlet Kerten, dapat

    dilihat bahwa :

    Rata-rata penjualan per hari sebesar 582,33

    Simpangan baku penjualan per hari sebesar 1.400,77

    Penjualan per hari minimum sebesar 400 dan maksimum

    sebesar 810

    Rata-rata penjualan per hari sebesar 582,33 tersebut

    mempunyai jarak antara batas bawah sebesar 1.064,72 dan

    batas atas sebesar 1.321,28

  • 81

    2. Output Test of Homogeneity of Variances

    Uji homogenitas varians dilakukan untuk menguji apakah

    terdapat perbedaan varians yang signifikan antara populasi

    penjualan per hari di outlet Palur, outlet Jebres, outlet

    Gladag, dan outlet Kerten.

    a. Hipotesis

    H0 : Tidak terdapat perbedaan varians yang

    signifikan antara populasi penjualan per hari di

    outlet Palur, outlet Jebres, outlet Gladag, dan

    outlet Kerten

    H1 : Terdapat terdapat perbedaan varians yang

    signifikan antara populasi penjualan per hari di

    outlet Palur, outlet Jebres, outlet Gladag, dan

    outlet Kerten

    b. Level of Significant () dan Degree of Freedom (df)

    Tingkat signifikansi () : 0,05

    Tingkat kebebasan (df)

    o Numerator : 4 1

  • 82

    o Denumerator : 32 - 4

    Ftabel : 2,950

    c. Kriteria Pengujian

    Jika Fhitung > Ftabel atau probabilitas kesalahan <

    0,05, maka H0 ditolak.

    Jika Fhitung ttabel atau probabilitas kesalahan

    0,05, maka H0 diterima.

    d. Kesimpulan

    Oleh karena Fhitung (1,109) < Ftabel (2,950) atau

    probabilitas kesalahan (0,362) > 0,05, maka H0

    diterima.

    Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan varians

    yang signifikan antara populasi penjualan per hari di

    outlet Palur, outlet Jebres, outlet Gladag, dan outlet

    Kerten.

  • 83

    3. Output ANOVA

    Uji analisis varians satu faktor dilakukan untuk menguji

    apakah terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan

    antara penjualan per hari di outlet Palur, outlet Jebres,

    outlet Gladag, dan outlet Kerten.

    Hipotesis

    H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata yang

    signifikan antara penjualan per hari di outlet

    Palur, outlet Jebres, outlet Gladag, dan outlet

    Kerten

    H1 : Terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan

    antara penjualan per hari di outlet Palur, outlet

    Jebres, outlet Gladag, dan outlet Kerten

    a. Level of Significant () dan Degree of Freedom (df)

    Tingkat signifikansi () : 0,05

    Tingkat kebebasan (df)

    o Numerator : 4 1

    o Denumerator : 32 - 4

    Ftabel : 2,950

    b. Kriteria Pengujian

    Jika Fhitung > Ftabel atau probabilitas kesalahan <

    0,05, maka H0 ditolak.

    Jika Fhitung ttabel atau probabilitas kesalahan

    0,05, maka H0 diterima.

    c. Kesimpulan

    Oleh karena Fhitung (68,588) > Ftabel (2,950) atau

    probabilitas kesalahan (0,000) < 0,05, maka H0 ditolak.

  • 84

    Dengan demikian, terdapat perbedaan rata-rata yang

    signifikan antara penjualan per hari di outlet Palur,

    outlet Jebres, outlet Gladag, dan outlet Kerten.

  • 85

    4. Output Post Hoc Test

    Uji Post Hoc dilakukan untuk mengetahui manakah terdapat

    perbedaan rata-rata yang signifikan antara penjualan per

    hari di :

    Outlet Palur dengan outlet Jebres, outlet Gladag, dan

    outlet Kerten

    Outlet Jebres dengan outlet Palur, outlet Gladag, dan

    outlet Kerten

    Outlet Gladag dengan outlet Palur, outlet Jebres, dan

    outlet Kerten

    Outlet Kerten dengan outlet Palur, outlet Jebres, dan

    outlet Gladag

    Outlet Palur dengan Outlet Jebres

    Mean Difference. Perbedaan rata-rata sebesar 384,11

    merupakan selisih antara rata-rata penjualan per hari

    outlet Palur (1.541,11) dengan rata-rata penjualan per hari

    outlet Jebres (1.157).

    95% Confidence Interval of Means. Perbedaan rata-rata

    sebesar 384,11 tersebut mempunyai jarak antara batas

    bawah sebesar 221,56 sampai dengan batas atas sebesar

    546,66

    Tanda * pada Mean Different berarti terdapat perbedaan rata-rata

    yang signifikan antara penjualan per hari outlet Palur dan outlet

    Jebres.

    Outlet Palur dengan Outlet Gladag

    Mean Difference. Perbedaan rata-rata sebesar 220,83

    merupakan selisih antara rata-rata penjualan per hari

  • 86

    outlet Palur (1.541,11) dengan rata-rata penjualan per hari

    outlet Gladag (1.320,29).

    95% Confidence Interval of Means. Perbedaan rata-rata

    sebesar 220,83 tersebut mempunyai jarak antara batas

    bawah sebesar 42,54 sampai dengan batas atas sebesar

    399,11

    Tanda * pada Mean Different berarti terdapat perbedaan rata-rata

    yang signifikan antara penjualan per hari outlet Palur dan outlet

    Gladag.

    Outlet Palur dengan Outlet Kerten

    Mean Difference. Perbedaan rata-rata sebesar 958,78

    merupakan selisih antara rata-rata penjualan per hari

    outlet Palur (1.541,11) dengan rata-rata penjualan per hari

    outlet Gladag (582,33).

    95% Confidence Interval of Means. Perbedaan rata-rata

    sebesar 958,78 tersebut mempunyai jarak antara batas

    bawah sebesar 772,32 sampai dengan batas atas sebesar

    1.145,23

    Tanda * pada Mean Different berarti terdapat perbedaan rata-rata

    yang signifikan antara penjualan per hari outlet Palur dan outlet

    Gladag.

    Dan seterusnya.

  • 87

    5. Output Homogeneous Subsets

    Uji Homogeneous Subsets dilakukan untuk mengetahui manakah

    tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara

    penjualan per hari di outlet Palur, outlet Jebres, outlet Gladag,

    dan outlet Kerten :

    Subset 1. Terdapat outlet Kerten. Hal ini berarti terdapat

    perbedaan yang signifikan antara penjualan per hari di

    outlet Kerten dengan outlet Jebres, outlet Gladag, dan

    outlet Palur.

    Subset 2. Terdapat outlet Jebres dan outlet Gladag. Hal ini

    berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

    penjualan di outlet Kerten dengan outlet Gladag.

    Subset 3. Terdapat outlet Palur. Hal ini berarti terdapat

    perbedaan yang signifikan antara penjualan per hari di

    outlet Palur dengan outlet Kerten, outlet Jebres, dan

    outlet Gladag.

    Dan seterusnya.

  • 88

    TUGAS

    Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

    Maret Surakarta ingin menguji apakah terdapat perbedaan rata-

    rata yang signifikan antara tingkat kedewasaan mahasiswa

    semester I, III, V, VII, dan IX. Dari kelima angkatan tersebut

    diketahui tingkat kedewasaan mahasiswa sebagai berikut :

    Mahasiswa Tingkat Kedewasaan

    Smt. I Smt. III Smt. V Smt. VII Smt. IX

    1 59 58 40 54 54

    2 56 57 42 53 57

    3 57 56 45 49 55

    4 58 56 41 51 58

    5 56 55 44 46 57

    6 58 54 46 52 55

    7 55 45 52

    8 53 42 50

    9 54 47

    10 43

  • 89

    MATERI 6

    TWO WAY ANOVA

    Analisis varians dua faktor dilakukan untuk menguji apakah

    terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara lebih dari

    dua sampel serta untuk menguji apakah terdapat interaksi yang

    signifikan antara kelompok satu dengan kelompok lainnya,

    dimana varians populasi-populasi tersebut adalah sama.

    CONTOH KASUS

    Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta ingin

    menguji apakah terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan

    antara skor UMPTN mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi, Jurusan

    Manajemen, dan Jurusan Akuntansi serta antara skor UMPTN

    mahasiswa asal SMA IPA dan asal SMA IPS. Dari kedua kelompok

    tersebut diketahui skor UMPTN sebagai berikut :

    Asal SMA

    Skor UMPTN

    Jurusan Ilmu Ekonomi

    Jurusan Manajemen

    Jurusan Akuntansi

    IPA

    405 408 423

    418 400 432

    416 407 415

    IPS

    408 401 420

    416 410 430

    422 404 425

  • 90

    PENGOLAHAN DATA

    1. Pemasukan Data

    Membuka lembar kerja baru : klik menu utama FILE,

    klik submenu NEW, klik DATA.

    Mendefinisikan variabel : klik tab sheet VARIABLE VIEW

    di bagian kiri bawah.

    Variabel SKOR

    Name. Letakkan pointer pada baris 1 di bawah

    kolom Name, klik ganda, ketik skor.

    Type. Variabel SKOR merupakan data yang berupa

    angka. Penentuan tipe data dilakukan dengan

    membuka Variable Type pada kotak di kanan sel.

    Klik Numeric.

  • 91

    Klik OK.

    Width. Ketik 8. Hal ini berarti variabel JUAL dapat

    ditulis maksimum 8 digit.

    Decimal. Ketik 0. Hal ini berarti variabel JUAL

    tidak dapat ditulis angka di belakang koma.

    Label. Kosongkan label.

    Abaikan bagian yang lain.

    Variabel JURUSAN

    Name. Letakkan pointer pada baris 2 di bawah

    kolom Name, klik ganda, ketik jurusan.

    Type. Variabel JURUSAN merupakan data yang

    berupa huruf, maka klik string. Namun demikian,

    oleh karena pemasukan data untuk Ilmu Ekonomi,

    Manajemen, dan Akuntansi dilakukan secara

    bergantian dan berulang-ulang, maka untuk

    mempermudah dalam pemasukan data dilakukan

    pengkodean data. Dengan pengkodean data

    tersebut, maka variabel JURUSAN merupakan data

    yang berupa angka. Penentuan tipe data dilakukan

    dengan membuka Variable Type pada kotak di

    kanan sel.

  • 92

    Klik Numeric.

    Klik OK.

    Width. Ketik 1. Hal ini berarti variabel JURUSAN

    hanya dapat ditulis maksimum 1 digit.

    Decimal. Ketik 0. Hal ini berarti variabel JURUSAN

    tidak dapat ditulis angka di belakang koma.

    Label. Kosongkan label.

    Values. Pengkodean data untuk Ilmu EKonomi,

    Manajemen, dan Akuntansi dilakukan dengan

    membuka Value Labels. Klik pada kotak di kanan

    sel.

    Jurusan Ilmu Ekonomi

    Value. Nilai berupa angka, ketik angka 1.

    Value Labels. Keterangan untuk nilai, ketik

    Ilmu Ekonomi.

    Klik Add, maka tertulis 1 = Ilmu Ekonomi.

    Jurusan Manajemen

    Value. Nilai berupa angka, ketik angka 2.

  • 93

    Value Labels. Keterangan untuk nilai, ketik

    Manajemen.

    Klik Add, maka tertulis 2 = Manajemen.

    Jurusan Akuntansi

    Value. Nilai berupa angka, ketik angka 3.

    Value Labels. Keterangan untuk nilai, ketik

    Akuntansi.

    Klik Add, maka tertulis 1 = Akuntansi.

    Missing. Oleh karena tidak ada data yang tidak

    lengkap, maka abaikan bagian ini.

    Column. Ketik 12. Hal ini berarti lebar kolom yang

    diperlukan dalam pemasukan data adalah 12 digit.

    Align. Oleh karena data berupa huruf, maka posisi

    data adalah rata kiri. Klik Left pada kotak di kanan

    sel.

    Measure. Dengan adanya pengkodean data, maka

    variabel JURUSAN merupakan data ordinal. Klik

    Ordinal pada kotak di kanan sel.

    Variabel ASAL

    Name. Letakkan pointer pada baris 2 di bawah

    kolom Name, klik ganda, ketik asal.

    Type. Variabel ASAL merupakan data yang berupa

    huruf, maka klik string. Namun demikian, oleh

    karena pemasukan data untuk SMA IPA dan SMA

    IPS dilakukan secara bergantian dan berulang-

    ulang, maka untuk mempermudah dalam

    pemasukan data dilakukan pengkodean data.

  • 94

    Dengan pengkodean data tersebut, maka variabel

    ASAL merupakan data numerik, maka klik numeric.

    Width. Ketik 1. Hal ini berarti variabel ASAL hanya

    dapat ditulis maksimum 1 digit.

    Decimal. Ketik 0. Hal ini berarti variabel ASAL

    tidak dapat ditulis angka di belakang koma.

    Label. Kosongkan label.

    Values. Pengkodean data untuk SMA IPA dan SMA

    IPS dilakukan dengan membuka Value Labels. Klik

    pada kotak di kanan sel.

    Asal SMA IPA

    Value. Nilai berupa angka, ketik angka 1.

    Value Labels. Keterangan untuk nilai, ketik

    SMA IPA.

    Klik Add, maka tertulis 1 = SMA IPA.

    Asal SMA IPS

    Value. Nilai berupa angka, ketik angka 2.

  • 95

    Value Labels. Keterangan untuk nilai, ketik

    SMA IPS.

    Klik Add, maka tertulis 2 = SMA IPS.

    Missing. Oleh karena tidak ada data yang tidak

    lengkap, maka abaikan bagian ini.

    Column. Ketik 8. Hal ini berarti lebar kolom yang

    diperlukan dalam pemasukan data adalah 8 digit.

    Align. Oleh karena data berupa huruf, maka posisi

    data adalah rata kiri. Klik Left pada kotak di kanan

    sel.

    Measure. Dengan adanya pengkodean data, maka

    variabel ASAL merupakan data ordinal. Klik Ordinal

    pada kotak di kanan sel.

  • 96

    2. Pengisian Data

    a. Klik tab sheet DATA VIEW di bagian kiri bawah.

    b. Letakkan pointer pada baris 1 kolom skor, ketik ke

    bawah sesuai dengan data penjualan per hari tersebut.

    c. Sebelum pengisian data variabel JURUSAN, klik menu

    utama VIEW, klik submenu VALUE LABEL, maka

    terlihat tanda di sebelah kiri submenu tersebut.

    Kegunaan pengaktifan VALUE LABEL adalah sebagai

    berikut :

    Pemasukan data Ilmu Ekonomi dilakukan dengan

    memasukkan angka 1 yang secara otomatis diubah

    menjadi Ilmu Ekonomi.

    Pemasukan data Manajemen dilakukan dengan

    memasukkan angka 2 yang secara otomatis diubah

    menjadi Manajemen.

    Pemasukan data Akuntansi dilakukan dengan

    memasukkan angka 3 yang secara otomatis diubah

    menjadi Akuntansi.

    Perhatian ! Dengan adanya pengkodean data, maka pemasukan

    data yang berupa huruf akan ditolak.

    d. Kemudian letakkan pointer pada baris 1 kolom jurusan,

    ketik ke bawah sesuai dengan data outlet tersebut.

    Sebelum pengisian data variabel ASAL, klik menu utama

    VIEW, klik submenu VALUE LABEL, maka terlihat tanda

    di sebelah kiri submenu tersebut. Kegunaan

    pengaktifan VALUE LABEL adalah sebagai berikut :

  • 97

    Pemasukan data SMA IPA dilakukan dengan

    memasukkan angka 1 yang secara otomatis diubah

    menjadi SMA IPA.

    Pemasukan data SMA IPS dilakukan dengan

    memasukkan angka 2 yang secara otomatis diubah

    menjadi SMA IPS.

    Perhatian ! Dengan adanya pengkodean data, maka pemasukan data yang berupa huruf akan ditolak.

    e. Kemudian letakkan pointer pada baris 1 kolom asal,

    ketik ke bawah sesuai dengan data outlet tersebut.

    3. Menyimpan Data

    Klik menu utama FILE, pilih submenu SAVE AS, beri nama

    file dengan two way anova.

    4. Pengolahan Data

    a. Membuka file two way anova.

    b. Klik menu utama ANALYZE, klik submenu GENERAL

    LINEAR MODEL, klik UNIVARIATE

    Dependent Variable. Klik variabel SKOR yang akan

    diuji, klik tanda >, maka variabel SKOR akan

    berpindah ke Dependent Variable.

    Fixed Factor. Pengelompokan berdasarkan variabel

    JURUSAN dan variabel ASAL. Klik variabel JURUSAN,

    klik tanda >, maka variabel JURUSAN akan

    berpindah ke Fixed Factor. Kemudian klik variabel

    ASAL, klik tanda >, maka variabel ASAL akan

    berpindah ke Fixed Factor.

  • 98

    Options. Pengisian pilihan yang lain.

    Significance Level. Tingkat signifikansi sebesar

    5% atau tingkat kepercayaan sebesar 95%.

    Klik Continue.

  • 99

    Post Hoc. Abaikan bagian ini.

    Klik OK.

  • 100

    OUTPUT

    ANALISIS DATA

    1. Output Between Subjects Factors

    Berdasarkan output Between Subjects Factors, dapat

    dilihat bahwa :

    Variabel JURUSAN

    Ilmu Ekonomi sebanyak 6 mahasiswa

    Manajemen sebanyak 6 mahasiwa

    Akuntansi sebanyak 6 mahsiswa

    VARIABEL ASAL DIBAGI :

  • 101

    SMA IPA sebanyak 9 mahasiswa

    SMA IPS sebanyak 9 mahasiswa

    2. Output Test of Between Subjects Effects

    Berdasarkan output Test of Beetween Subjects Effects dapat dilakukan analisis data sebagai berikut :

    ANOVA Satu Faktor

    Uji analisis varians satu faktor dilakukan untuk menguji

    apakah terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara

    skor UMPTN mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi, Jurusan

    Manajemen, dan Jurusan Akuntansi serta antara skor UMPTN

    mahasiswa asal SMA IPA dan asal SMA IPS.

  • 102

    ANOVA VARIABEL JURUSAN

    Hipotesis

    H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata yang

    signifikan antara skor UMPTN mahasiswa Jurusan

    Ilmu Ekonomi, Jurusan Manajemen, dan Jurusan

    Akuntansi

    H1 : Terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan

    antara skor UMPTN mahasiswa Jurusan Ilmu

    Ekonomi, Jurusan Manajemen, dan Jurusan

    Akuntansi

    Level of Significant () dan Degree of Freedom (df)

    Tingkat signifikansi () : 0,05

    Tingkat kebebasan (df)

    o Numerator : 3 1

    o Denumerator : 18 - 3

    Ftabel : 3,630

    Kriteria Pengujian

    Jika Fhitung > Ftabel atau probabilitas kesalahan <

    0,05, maka H0 ditolak.

    Jika Fhitung ttabel atau probabilitas kesalahan

    0,05, maka H0 diterima.

    Kesimpulan

    Oleh karena Fhitung (14,038) > Ftabel (3,630) atau

    probabilitas kesalahan (0,001) < 0,05, maka H0

    ditolak.

    Dengan demikian, terdapat perbedaan rata-rata yang

    signifikan antara skor UMPTN mahasiswa Jurusan Ilmu

    Ekonomi, Jurusan Manajemen, dan Jurusan Akuntansi.

  • 103

    ANOVA VARIABEL ASAL

    Hipotesis

    H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata yang

    signifikan antara skor UMPTN mahasiswa

    asal SMA IPA dan asal SMA IPS

    H1 : Terdapat perbedaan rata-rata yang

    signifikan antara skor UMPTN mahasiswa

    asal SMA IPA dan asal SMA IPS

    Level of Significant () dan Degree of Freedom (df)

    Tingkat signifikansi () : 0,05

    Tingkat kebebasan (df)

    o Numerator : 3 1

    o Denumerator : 18 - 3

    Ftabel : 3,630

    Kriteria Pengujian

    Jika Fhitung > Ftabel atau probabilitas kesalahan <

    0,05, maka H0 ditolak.

    Jika Fhitung ttabel atau probabilitas kesalahan

    0,05, maka H0 diterima.

    Kesimpulan

    Oleh karena Fhitung (0,204) < Ftabel (3,630) atau

    probabilitas kesalahan (0,660) > 0,05, maka H0

    diterima.

    Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan rata-

    rata yang signifikan antara skor UMPTN mahasiswa

    asal SMA IPA dan asal SMA IPS.

  • 104

    ANOVA Dua Faktor

    Uji analisis varians dua faktor dilakukan untuk menguji

    apakah terdapat interaksi yang signifikan antara kelompok

    Jurusan dengan kelompok Asal.

    Hipotesis

    H0 : Tidak terdapat interaksi yang signifikan antara

    kelompok Jurusan dengan kelompok Asal

    H1 : Terdapat interaksi yang signifikan antara

    kelompok Jurusan dengan kelompok Asal

    a. Level of Significant () dan Degree of Freedom (df)

    Tingkat signifikansi () : 0,05

    Tingkat kebebasan (df)

    o Numerator : 3 1

    o Denumerator : 18 - 3

    Ftabel : 3,630

    b. Kriteria Pengujian

    Jika Fhitung > Ftabel atau probabilitas kesalahan <

    0,05, maka H0 ditolak.

    Jika Fhitung ttabel atau probabilitas kesalahan

    0,05, maka H0 diterima.

    c. Kesimpulan

    Oleh karena Fhitung (0,055) < Ftabel (3,630) atau

    probabilitas kesalahan (0,947) > 0,05, maka H0

    diterima.

    DENGAN DEMIKIAN, TIDAK TERDAPAT INTERAKSI YANG

    SIGNIFIKAN ANTARA KELOMPOK JURUSAN DENGAN KELOMPOK

    ASAL.

  • 105

    TUGAS

    Data berikut adalah data hasil kuis yang didapat oleh 5

    mahasiswa untuk 4 matakuliah : matematika, statistika, bahasa

    inggris dan bahasa indonesia.

    Nama mahasiswa

    Nilai Kuis

    Matematika Statistika Bahasa Inggris

    Bahasa Indonesia

    Andy 75 70 78 77

    74 72 79 79

    72 73 76 80

    Diah 79 85 82 80

    77 87 80 83

    78 88 81 81

    Hendra 70 74 81 76

    71 76 84 75

    72 77 83 73

    Sinta 55 54 53 54

    54 53 50 50

    53 56 52 53

    Yanti 80 84 82 83

    82 83 81 82

    84 81 85 80

  • 106

    MATERI 8

    KORELASI PEARSON

    PENGANTAR

    Korelasi pada dasarnya bertujuan untuk menemukan ada

    atau tidaknya hubungan dan arah dari hubungan tersebut. pada

    saat dua variabel memiliki nilai yang saling terkait, maka kedua

    variabel tersebut dapat dikatakan saling berkorelasi. terdapat

    berbagai jenis korelasi, dan keputusan untuk menentukan korelasi

    apa yang dipakai didasarkan pada faktor-faktor berikut ini:

    1. Skala pengukuran dari data

    2. Sebaran dari data (kontinyu atau diskrit)

    3. Karakteristik dari sebaran data (linier atau nonlinier)

    Subbab ini membahas dua korelasi yaitu korelasi product

    moment Pearson (r) untuk data berskala interval dan rasio. Penting

    untuk diketahui bahwa penggunaan korelasi ini juga mengacu pada

    konsep berikut:

    1. Kedua data tersebut diamati pada individu yang sama atau

    pada pasangan individu yang memenuhi ketentuan tertentu

    dari peneliti.

    2. Nilai dari korelasi ini bervariasi mulai dari -1 sampai dengan

    +1. Apabila kedua terjadi, menunjukkan bahwa terjadi

    korelasi sempurna antara kedua variabel, sedangkan

    apabila korelasi bernilai 0, maka menunjukkan tidak

    terdapat korelasi antara kedua variabel.

    3. Korelasi positif dapat diartikan bahwa individu yang

    memiliki skor tinggi pada variabel satu, memiliki skor yang

    tinggi pula pada variabel kedua, begitu juga sebaliknya.

  • 107

    4. Korelasi negatif dapat diartikan bahwa individu yang

    memiliki skor tinggi pada variabel satu, memiliki skor yang

    rendah pada variabel kedua, sedangkan apabila individu

    memiliki skor yang rendah pada variabel satu, memiliki skor

    yang tinggi pada variabel kedua.

    Contoh Kasus:

    Seorang peneliti ingin menemukan ada atau tidaknya

    hubungan antara GPA (Grade Point Average) dengan skor membaca

    komprehensif dari 15 mahasiswa tahun pertama. Peneliti tersebut

    mencatat kedua skor tersebut pada tabel berikut ini:

    Mahasiswa Skor_Baca GPA

    s1 38 2.1

    s2 54 2.9

    s3 43 3.0

    s4 45 2.3

    s5 50 2.6

    s6 61 3.7

    s7 57 3.2

    s8 25 1.3

    s9 36 1.8

    s10 39 2.5

    s11 48 3.4

    s12 46 2.6

    s13 44 2.4

    s14 39 2.5

    s15 48 3.3

    Keterangan : s = mahasiswa

  • 108

    PENGOLAHAN DATA

    1. Pemasukan Data

    Membuka lembar kerja baru : Klik menu utama FILE, klik

    submenu NEW, klik DATA

    Mendefinisikan variabel : klik tab sheet VARIABLE VIEW di bagian kiri bawah

    Variabel Read (Skor Membaca)

    Name. Letakkan pointer pada baris 1 di bawah kolom

    Name, klik dua kali, ketik Read

    Type. Variabel Read (Skor Membaca) merupakan data yang

    berupa angka. Penentuan tipe data dilakukan dengan

    membuka Variabel Type pada kotak di kanan sel

    Klik Numeric

    Klik OK

    Width. Ketik 8. Ini dimaksudkan bahwa variabel

    Read dapat ditulis maksimum 8 digit

    Decimal. Ketik 0. Ini dimaksudkan bahwa variabel

    Read tidak memiliki nilai desimal

  • 109

    Label. Kosongkan label

    Abaikan bagian lain

    Variabel GPA (Grade Point Average)

    Name. Letakkan pointer pada baris 1 di bawah

    kolom Name, klik dua kali, ketik GPA

    Type. Variabel GPA (Grade Point Average)

    merupakan data yang berupa angka. Penentuan tipe

    data dilakukan dengan membuka Variabel Type

    pada kotak di kanan sel

    Klik Numeric

    Klik OK

    Width. Ketik 8. Ini dimaksudkan bahwa variabel

    GPA (Grade Point Average) dapat ditulis maksimum

    8 digit

    Decimal. Ketik 0. Ini dimaksudkan bahwa variabel

    GPA (Grade Point Average) tidak memiliki nilai

    desimal

    Label. Kosongkan label

  • 110

    1. Pengisian Data

    Klik tab sheet DATA VIEW di bagian kiri bawah

    Letakkan pointer pada baris 1 kolom Read, ketik ke

    bawah sesuai dengan data Skor Membaca

    Untuk data GPA (Grade Point Average) langkah

    memasukkan data sama dengan data Skor Membaca,

    tetapi dimasukkan pada kolom GPA

    2. Menyimpan data

    Klik menu utama FILE, pilih submenu SAVE AS, beri nama

    file dengan Korelasi Pearson.

    3. Pengolahan Data

    Membuka data Korelasi Pearson.

    Klik menu ANALYZE, klik submenu CORRELATE BIVARIATE.

    Pindahkan variabel Read dan variabel GPA ke box

    Variables, dengan cara highlight kedua variabel tersebut

    kemudian klik untuk memindahkan kedua variabel

    tersebut ke box Variables.

  • 111

    Centang Pearson pada box Correlation Coefficients.

    Abaikan bagian lain. Kemudian klik .

    OUTPUT

    CORRELATIONS

    INTERPRETASI

    Dari hasil analisis korelasi pearson dapat diketahui bahwa

    terdapat hubungan positif antara read (skor membaca

    komprehensif) dengan gpa (grade point average) karena nilai sig

    sebesar 0,000 yang lebih kecil dari ( = 0,05). Nilai korelasi

    pearson tersebut sebesar 0,867 dan positif, atau dapat diartikan

    bahwa apabila skor membaca komprehensif dari mahasiswa tinggi,

    maka nilai gpa juga tinggi.

    Correlations

    1 .867**.000

    15 15.867** 1.000

    15 15

    Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

    Read

    GPA

    Read GPA

    Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).

    **.

  • 112

    Tugas!

    Seorang peneliti melakukan pengamatan dan mengetahui hubungan

    antara tunjangan yang diterima karyawan dengan masa kerjanya

    pada perusahaan A. Berikut adalah datanya:

    Karyawan Tunjangan (Rp.) Lama Bekerja

    (tahun)

    1 300000 1

    2 350000 1

    3 350000 1.5

    4 400000 2

    5 400000 2.5

    6 425000 3

    7 450000 3

    8 475000 4

    9 450000 4.5

    10 500000 5

    11 450000 5

    12 500000 5.5

    13 500000 6

    14 550000 6

    15 525000 6.5

    16 550000 7

    17 600000 7

    18 650000 7.5

    19 600000 8

    20 650000 8

  • 113