Page 1
0 Modul Sistem Saraf, 2017
Tenth Edition
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
MODUL 15
SISTEM SARAF
BUKU TUTOR
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
Alamat: JL. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang 50112 PO Box 1054/SM
Telepon. (024) 6583584
Facsimile: (024) 6594366
2017
Page 2
1 Modul Sistem Saraf, 2017
Modul 15 Sistem Saraf
Buku Modul
Copyright @ by Faculty of Medicine, Sultan Agung Islamic University.
Printed in Semarang
First printed: December 2007
Designed by: Team Modul
Cover Designed by: Team Modul
Published by Faculty of Medicine, Islamic Sultan Agung University
All right reserved
This publication is protected by Copyright law and permission should be obtained from
publisher prior to any prohibited reproduction, storage in a retrieval system, or transmission
in any form by any means, electronic, mechanical, photocopying, and recording or likewise
Page 3
2 Modul Sistem Saraf, 2017
TEAM MODULE
dr. Durrotul Djannah, Sp.S
Department of Neurology
dr. Ken Wirastuti, SpS, (KIC)
Department of Neurology
dr. Ika Rosdiana, Sp.KFR
Department of Medical Rehabilitation
dr. Rahayu, Sp.MK
Departement of Microbiology
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
Alamat: JL. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang 50112 PO Box 1054/SM
Telepon (024) 6583584
Facsimile: (024) 6594366
2017
NEUROLOGY MODULE
Page 4
3 Modul Sistem Saraf, 2017
Kontributor
Core Disiplin :
1. Neurologi
2. Anatomi
Suplementary Disiplin:
1. Fisiologi
2. Histologi
3. Biokimia
4. Farmakologi
5. Radiologi
6. Rehabilitasi Medik
7. Agama Islam
Page 5
4 Modul Sistem Saraf, 2017
Kata Pengantar
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah, Rob seluruh alam yang telah
memberikan karunia kepada kami hingga sekalipun hanya dalam waktu yang sangat lama
Kami dapat menyelesaikan Modul Saraf dan Reseptor Sensorik
Isi modul ini disesuaikan dengan learning objective yang harus dicapai oleh para
mahasiswa kedokteran di bidang neurologi dengan pendekatan Problem Based Learning.
Untuk membantu mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan, modul ini mencakup
pengetahuan dasar neurologi meliputi anatomi-histologi, fisiologi, biokimia serta tanda dan
gejala penyakit-penyakit neurologi. Modul ini dilengkapi dengan praktikum dan sklills lab
guna membantu mahasiswa lebih memahami materi. Harapan Kami modul ini dapat
membantu mahasiswa kedokteran dalam mempelajari ilmu saraf dan segala aspeknya secara
komprehensif. Terima kasih kami ucapkan kepada bagian-bagian yang telah turut memberi
kontribusi di dalam penyusunan modul ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini.
Oleh karena itu, saran-saran baik dari tutor maupun dari mahasiswa akan kami terima dengan
terbuka guna peyempurnaan modul ini di masa mendatang.
Semoga modul ini dapat bermanfaat, dan membantu siapa saja yang
membutuhkannya.
Jazakumullhahi khoiro jaza’
Tim Modul Saraf
Page 6
5 Modul Sistem Saraf, 2017
Gambaran Umum Modul
Modul Sistem Saraf dilaksanakan pada semester 5, tahun ke 3, dengan waktu 5
minggu. Pencapaian belajar mahasiswa dijabarkan dengan penetapan area kompetensi,
kompetensi inti, komponen kompetensi, sasaran penunjang dan sasaran pembelajaran
sebagaimana yang diatur dalam KIPDI III.
Modul ini terdiri dari 5 unit dan masing-masing unit berisi Lembar Belajar
Mahasiswa (LBM) dengan beberapa sasaran pembelajaran dan skenario.Pada modul ini
mahasiswa akan belajar mengenai pengetahuan dasar neurologi dan penyakit-penyakit saraf.
Yang dipelajari oleh mahasiswa meliputi neuroanatomi, neurofisiologi, neuroimaging
dan gangguan-gangguan pada sistem saraf. Untuk itu diperlukan pembelajaran keterampilan
tentang anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan keterampilan prosedural
yang diperlukan. Mahasiswa juga akan mempelajari sikap profesionalisme yang terkait
dengan topik diatas.
Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi Problem Based-Learning,
dengan metode diskusi tutorial menggunakan seven jump, kuliah, praktikum laboratorium,
dan belajar keterampilan klinik di laboratorium ketrampilan.
Hubungan dengan modul sebelumnya
1. Telah memahami anatomi, fisiologi dan patologi dari sistem musculoskeletal (pada
modul 14)
2. Telah memahami saraf-saraf kranialis meliputi saraf penciuman (modul 16), saraf
penglihatan dan pergerakan bola mata (modul 17), saraf pendengaran dan
keseimbangan (modul 16), saraf menelan (modul 6).
3. Telah memahami biosel dan biomolekuler (pada modul 3)
4. Telah berlatih dasar-dasar komunikasi (pada modul 2)
5. Telah berlatih dasar-dasar fisik diagnostik dan pemeriksaan penunjang (pada modul 1)
6. Telah belajar dasar-dasar terapi (modul 8)
Hubungan dengan modul sesudahnya
1. Kelainan degeneratif (akan dibahas pada modul 20)
2. Gangguan perkembangan dan maturasi sistem saraf (akan dibahas pada modul 20)
3. Kegawatdaruratan dalam bidang saraf (akan dibahas pada modul 21)
Page 7
6 Modul Sistem Saraf, 2017
DAFTAR ISI
Kata Pengatar ............................................................................................... 5
Gambaran Umum Modul ............................................................................. 6
Hubungan dengan Modul Sebelumnya ........................................................ 6
Hubungan dengan Modul Sesudahnya ........................................................ 6
Daftar Isi....................................................................................................... 7
Learning Outcome Modul Sistem Saraf ...................................................... 8
Pemetaan Pencapaian Learning Objective ................................................... 12
Topic Tree .................................................................................................... 14
Topik ............................................................................................................ 15
Materi “Masalah” ......................................................................................... 15
KegiatanPembelajaran ................................................................................. 15
Sumber Belajar ............................................................................................. 18
Penjabaran Pembelajaran LBM
LBM 1:Nyeri Kepala ................................................................................... 19
LBM 2: Nyeri dan Kesemutan pada Pergelangan Kaki ............................... 23
LBM 3: Penurunan Kesadaran ..................................................................... 27
LBM 4: Wajah Perot………………………………………………………. 31
LBM 5 : Demam dan Kejang........................................................................ 35
Page 8
7 Modul Sistem Saraf, 2017
Learning Outcome Modul Sistem Saraf:
Area Kompetensi
1: Profesionalitas yang Luhur
Agama sebagai nilai moral yang menentukan sikap dan perilaku manusia
Aspek agama dalam praktik kedokteran
Pluralisme keberagamaan sebagai nilai sosial di masyarakat dan toleransi
Konsep masyarakat (termasuk pasien) mengenai sehat dan sakit
Aspek-aspek sosial dan budaya masyarakat terkait dengan pelayanan
kedokteran (logiko sosio budaya)
Hak, kewajiban, dan tanggung jawab manusia terkait bidang kesehatan
Pengertian bioetika dan etika kedokteran (misalnya pengenalan teori-teori
bioetika, filsafat kedokteran, prinsip-prinsip etika terapan, etika klinik)
Kaidah Dasar Moral dalam praktik kedokteran
Pemahaman terhadap KODEKI, KODERSI, dan sistem nilai lain yang terkait
dengan pelayanan kesehatan
Teori-teori pemecahan kasus-kasus etika dalam pelayanan kedokteran
Penjelasan mengenai hubungan antara hukum dan etika (persamaan dan
perbedaan)
Prinsip-prinsip dan logika hukum dalam pelayanan kesehatan
Peraturan perundang-undangan dan peraturan-peraturan lain di bawahnya
yang terkait dengan praktik kedokteran
Alternatif penyelesaian masalah sengketa hukum dalam pelayanan kesehatan
Permasalahan etikomedikolegal dalam pelayanan kesehatan dan cara
pemecahannya
Hak dan kewajiban dokter
Profesionalisme dokter (sebagai bentuk kontrak sosial, pengenalan terhadap
karakter profesional, kerja sama tim, hubungan interprofesional dokter dengan
tenaga kesehatan yang lain)
Penyelenggaraan praktik kedokteran yang baik di Indonesia (termasuk aspek
kedisiplinan profesi)
Dokter sebagai bagian dari masyarakat umum dan masyarakat profesi (IDI
dan organisasi profesi lain yang berkaitan dengan profesi kedokteran)
Dokter sebagai bagian Sistem Kesehatan Nasional
Pancasila dan kewarganegaraan dalam konteks sistem pelayanan kesehatan
2: Mawas Diri dan Pengembangan Diri
2.1. Prinsip pembelajaran orang dewasa (adult learning)
a. Belajar mandiri
b. Berpikir kritis
c. Umpan balik konstruktif
d. Refleksi diri
2.2. Dasar-dasar keterampilan belajar
a. Pengenalan gaya belajar (learning style)
b. Pencarian literatur (literature searching)
c. Penelusuran sumber belajar secara kritis
d. Mendengar aktif (active listening)
Page 9
8 Modul Sistem Saraf, 2017
e. Membaca efektif (effective reading)
f. Konsentrasi dan memori (concentration and memory)
g. Manajemen waktu (time management)
h. Membuat catatan kuliah (note taking)
i. Persiapan ujian (test preparation)
2.3. Problem based learning
2.4. Problem solving
2.5. Metodologi penelitian dan statistika
o Konsep dasar penulisan proposal dan hasil penelitian
o Konsep dasar pengukuran
o Konsep dasar disain penelitian
o Konsep dasar uji hipotesis dan statistik inferensial
o Telaah kritis
o Prinsip-prinsip presentasi ilmiah
3: Komunikasi Efektif
3.1. Penggunaan bahasa yang baik, benar, dan mudah dimengerti
3.2. Prinsip komunikasi dalam pelayanan kesehatan
a. Metode komunikasi oral dan tertulis yang efektif
b. Metode untuk memberikan situasi yang nyaman dan kondusif dalam
berkomunikasi efektif
c. Metode untuk mendorong pasien agar memberikan informasi dengan
sukarela
d. Metode melakukan anamnesis secara sistematis
e. Metode untuk mengidentifikasi tujuan pasien berkonsultasi
f. Melingkupi biopsikososiokultural spiritual
3.3. Berbagai elemen komunikasi efektif
a. Komunikasi intrapersonal, interpersonal dan komunikasi masa
b. Gaya dalam berkomunikasi
c. Bahasa tubuh, kontak mata, cara berbicara, tempo berbicara, tone suara,
kata-kata yang digunakan atau dihindari
d. Keterampilan untuk mendengarkan aktif
e. Teknik fasilitasi pada situasi yang sulit, misalnya pasien marah, sedih,
takut, atau kondisi khusus
f. Teknik negosiasi, persuasi, dan motivasi
3.4. Komunikasi lintasbudaya dan keberagaman
a. Perilaku yang tidak merendahkan atau menyalahkan pasien, bersikap sabar,
dan sensitif terhadap budaya
3.5. Kaidah penulisan dan laporan ilmiah
3.6. Komunikasi dalam public speaking
4: Pengelolaan Informasi 4.1. Teknik keterampilan dasar pengelolaan informasi
4.2. Metode riset dan aplikasi statistik untuk menilai kesahihan informasi ilmiah
4.3. Keterampilan pemanfaatan evidence-based medicine (EBM)
4.4. Teknik pengisian rekam medis untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan
4.5. Teknik diseminasi informasi dalam bidang kesehatan baik lisan maupun
tulisan dengan menggunakan media yang sesuai
Page 10
9 Modul Sistem Saraf, 2017
5: Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
5.1. Struktur dan fungsi
a. Struktur dan fungsi pada tingkat molekular, selular, jaringan, dan organ
b. Prinsip homeostasis
c. Koordinasi regulasi fungsi antarorgan atau sistem:
Reproduksi
-kembang
-perifer dan indra
5.2. Penyebab penyakit
a. Lingkungan: biologis, fisik, dan kimia
b. Genetik
c. Psikologis dan perilaku
d. Nutrisi
e. Degeneratif
5.3. Patomekanisme penyakit
a. Trauma
b. Inflamasi
c. Infeksi
d. Respons imun
e. Gangguan hemodinamik (iskemik, infark, thrombosis, syok)
f. Proses penyembuhan (tissue repair and healing)
g. Neoplasia
h. Pencegahan secara aspek biomedik
i. Kelainan genetik
j. Nutrisi, lingkungan, dan gaya hidup
5.4. Etika kedokteran
5.5. Prinsip hukum kedokteran
5.6. Prinsip-prinsip pelayanan kesehatan (primer, sekunder, dan tersier)
5.7. Prinsip-prinsip pencegahan penyakit
5.8. Prinsip-prinsip pendekatan kedokteran keluarga
5.9. Mutu pelayanan kesehatan
5.10 Prinsip pendekatan sosio-budaya
6: Keterampilan Klinis
6.1. Prinsip dan keterampilan anamnesis
6.2. Prinsip dan keterampilan pemeriksaan fisik
6.3. Prinsip pemeriksaan laboratorium dasar
6.4. Prinsip pemeriksaan penunjang lain
6.5. Prinsip keterampilan terapeutik (lihat daftar keterampilan klinik)
6.6. Prinsip kewaspadaan standar (standard precaution)
6.7. Kedaruratan klinik
Page 11
10 Modul Sistem Saraf, 2017
7: Pengelolaan Masalah Kesehatan
7.1. Prinsip dasar praktik kedokteran dan penatalaksanaan masalah kesehatan
akut, kronik, emergensi, dan gangguan perilaku pada berbagai tingkatan usia
dan jenis kelamin (Basic Medical Practice)
a. Pendokumentasian informasi medik dan nonmedik
b. Prinsip dasar berbagai pemeriksaan penunjang diagnostik (laboratorium
sederhana, USG, EKG, radiodiagnostik, biopsi jaringan)
c. Clinical reasoning
d. Prinsip keselamatan pasien
e. Dasar-dasar penatalaksanaan penyakit (farmakologis dan nonfarmakologis)
f. Prognosis
g. Pengertian dan prinsip evidence based medicine
h. Critical appraisal dalam diagnosis dan terapi
i. Rehabilitasi
j. Lima tingkat pencegahan penyakit
7.2. Kebijakan dan manajemen kesehatan
7.3. Standar Pelayanan Minimal (SPM)
7.4. Sistem Kesehatan Nasional (SKN) termasuk sistem rujukan
7.5. Pembiayaan kesehatan
7.2. Kebijakan dan manajemen kesehatan
7.3. Standar Pelayanan Minimal (SPM)
7.4. Sistem Kesehatan Nasional (SKN) termasuk sistem
7.5. Pembiayaan kesehatan
7.6. Penjaminan mutu pelayanan kesehatan
7.7. Pendidikan kesehatan
7.8. Promosi kesehatan
7.9. Konsultasi dan konseling
7.10. Faktor risiko masalah kesehatan
7.11. Epidemiologi
7.12. Faktor risiko penyakit
7.13. Surveilans
7.14. Statistik kesehatan
7.15. Prinsip pelayanan kesehatan primer
7.16. Prinsip keselamatan pasien (patient safety dan med
7.17. Prinsip interprofesionalisme dalam pendidikan kese
7.18. Jaminan atau asuransi kesehatan masyarakat
Page 12
11 Modul Sistem Saraf, 2017
Pemetaan Pencapaian Learning Objective
Learning Outcome I II III IV V
Area Keterampilan Klinis
1. Mengidentifikasi berbagai pilihan cara
pengelolaan yang sesuai penyakit pasien
kasus sistem saraf
X X X X X
2. Melakukan prosedur klinis dan laboratorium
pemeriksaan Pungsi Lumbal
X
3. Melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai
dengan masalah pasien
X X X X X
4. Menentukan pemeriksaan penunjang untuk
tujuan penapisan penyakit pada sistem saraf
meliputi neuroimaging dan neuro
elektrofisiologi.
X X X X X
5. Memilih dan melakukan keterampilan
terapetik baik farmakologi maupun non
farmakologi serta tindakan prevensi sesuai
dengan kewenangannya
X X X X X
Area Landasan Ilmiah Kedokteran
1. Mampu menjelaskan komponen sistem saraf
terkait dengan struktur dan fungsinya
(anatomi dan fisiologi)
X X X X X
2. Mampu menjelaskan susunan makroskopis
dan mikroskopis susunan saraf
X X X X X
3. Menjelaskan mekanisme patogenesis,
patologis dan patofisiologi suatu masalah
dalam sistem saraf
X X X X X
4. Menjelaskan peran neurotransmitter dalam
masalah kesehatan pada sistem saraf dari
tingkat seluler maupun molekuler melalui
pemahaman mekanisme normal dalam tubuh
X X X X X
5. Menjelaskan mekanisme fisiologis sistem
saraf manusia dalam mempertahankan
homeostasis
X X X X X
6. Menjelaskan faktor-faktor yang mendasari
kelainan pada tubuh manusia terkait dengan
sistem saraf (neoplasma, infeksi dan
inflamasi, degenerasi, trauma, herediter, dan
kongenital)
X X X X X
7. Mengembangkan strategi untuk
menghentikan sumber penyakit, poin-poin
patogenesis dan patofisiologis, akibat yang
ditimbulkan, serta resiko spesifik secara
efektif
X X X X X
Page 13
12 Modul Sistem Saraf, 2017
Learning Outcome I II III IV V
8. Menjelaskan berbagai pilihan yang mungkin
dilakukan dalam penanganan pasien kasus
sistem saraf
X X X X X
9. Menjelaskan secara rasional/ ilmiah dalam
menentukan penanganan penyakit baik
secara klinikal epidemiologis, farmakologis,
fisiologis, diet, olah raga, atau perubahan
perilaku
X X X X X
10. Menjelaskan pertimbangan pemilihan
intervensi berdasarkan farmakologi,
fisiologi, gizi, ataupun perubahan tingkah
laku
X X X X X
11. Menjelaskan farmakodinamik dan
farmakokinetik obat yang berkaitan dengan
masalah kesehatan
X X X X X
12. Menjelaskan perubahan proses patofisiologi
setelah pengobatan dalam kasus sistem saraf
X X X X X
13. Menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan
keputusan dalam mengelola masalah
kesehatan
X X X X X
14. Menjelaskan alasan hasil diagnosis dengan
mengacu pada evidence- based medicine
X X X X X
Area Pengelolaan Masalah Kesehatan
1. Menjelaskan perubahan proses patofisiologi
setelah pengobatan dalam kasus sistem saraf
X X X X X
2. Menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan
keputusan dalam mengelola masalah dalam
mengelola pasien kasus sistem saraf
X X X X X
3. Menjelaskan alasan hasil diagnosis dengan
mengacu pada evidence- based medicine
X X X X X
Page 14
13 Modul Sistem Saraf, 2017
TopicTree
SISTEM
SARAF
Basic science
Organogenesis &
Neuroanatomi
Neurofisiologi
Neurokimia
(neurotransmitter
)
Patologi
Neurovascular
Neurotraumatologi
Neuroinfeksi
Neuroonkologi
Neurodegeneratif
Neurocongenital
Gangguan Saraf Perifer
Epilepsi
Page 15
14 Modul Sistem Saraf, 2017
Topik:
1. LBM 1 : Sakit Kepala
2. LBM 2 : Neuroentraptment
3. LBM 3 : Neurotraumatologi
4. LBM 4 : Neurovascular
5. LBM 5 : Neuroinfeksi
Materi “Masalah”:
1. Nyeri kepala
2. Nyeri dan Kesemutan pada pergelangan kaki
3. Penurunan Kesadaran
4. Wajah Perot
5. Demam dan kejang
Kegiatan Pembelajaran
Pada modul ini akan dilakukan kegiatan belajar sebagai berikut:
1. Tutorial
Tutorial akan dilakukan 2 kali dalam seminggu. Setiap kegiatan tutorial berlangsung selama
100 menit. Jika waktu yang disediakan tersebut belum mencukupi, kelompok dapat
melanjutkan kegiatan diskusi tanpa tutor di open space area yang disediakan. Keseluruhan
kegiatan tutorial tersebut dilaksanakan dengan menggunakan seven jump steps. Seven jump
steps itu adalah:
1. Jelaskan terminologi yang belum anda ketahui
2. Jelaskan masalah yang harus anda selesaikan
3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memperoleh
penjelasan yang beragam mengenai fenomena yang didiskusikan.
4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis mengenai fenomena/ masalah
yang diberikan kepada anda.
5. Susunlah persoalan-persoalan yang tidak bisa diselesaikan dalam diskusi tersebut
menjadi tujuan pembelajaran kelompok (learning issue/learning objectives)
6. Lakukan belajar mandiri untuk mencari informasi yang anda butuhkan guna
menjawab learning issues yang telah anda tetapkan.
Page 16
15 Modul Sistem Saraf, 2017
7. Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggota kelompok,
sintesakan dan diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang
komprehensif untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah.
Aturan main tutorial:
Pada tutorial 1, langkah yang dilakukan adalah 1-5. Mahasiswa diminta untuk menjelaskan
istilah yang belum dimengerti pada skenario “masalah”, mencari masalah yang sebenarnya
dari skenario, menganalisis masalah tersebut dengan mengaktifkan prior knowledge yang
telah dimiliki mahasiswa, kemudian dari masalah yang telah dianalisis lalu dibuat peta
konsep (concept mapping) yang menggambarkan hubungan sistematis dari masalah yang
dihadapi, jika terdapat masalah yang belum terselesaikan atau jelas dalam diskusi maka
susunlah masalah tersebut menjadi tujuan pembelajaran kelompok (learning issue) dengan
arahan pertanyaan sebagai berikut: apa yang kita butuhkan?, apa yang kita sudah tahu? Apa
yang kita harapkan untuk tahu?
Langkah ke 6, mahasiswa belajar mandiri (self study) dalam mencari informasi.
Pada tutorial 2, mahasiswa mendiskusikan temuan-temuan informasi yang ada dengan
mensintesakan agar tersusun penjelasan secara menyeluruh dalam menyelesaikan masalah
tersebut.
2. Kuliah
Ada beberapa aturan cara kuliah dan format pengajaran pada problem based learning.
Problem based learning menstimulasi mahasiswa untuk mengembangkan perilaku aktif
pencarian pengetahuan. Kuliah mungkin tidak secara tiba-tiba berhubungan dengan belajar
aktif ini, Namun demikian keduanya dapat memenuhi tujuan spesifik pada PBL. Adapun
tujuan kuliah pada modul ini adalah :
a. Menjelaskan gambaran secara umum isi modul, mengenai relevansi dan kontribusi dari
berbagai disiplin ilmu yang berbeda terhadap tema modul.
b. Mengklarifikasi materi yang sukar. Kuliah akan lebih maksimum efeknya terhadap
pencapaian hasil ketika pertama kali mahasiswa mencoba untuk mengerti materi lewat
diskusi atau belajar mandiri.
c. Mencegah atau mengkoreksi adanya misconception pada waktu mahasiswa berdiskusi
atau belajar mandiri.
d. Menstimulasi mahasiswa untuk belajar lebih dalam tentang materi tersebut.
Page 17
16 Modul Sistem Saraf, 2017
Agar penggunaan media kuliah dapat lebih efektif disarankan agar mahasiswa menyiapkan
pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab atau kurang jelas jawabannya pada saat
diskusi kelompok agar lebih interaktif.
Adapun materi kuliah yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Minggu 1
Overview sistem saraf (Susunan saraf pusat (1 x 50 menit)
dan perifer) (Bagian IP. Saraf)
Vertigo and Dizziness (Bagian IP.Saraf) (1 x 50 menit)
Headache: TTH, Migraine, Cluster (Bagian IP. Saraf ) (2 x 50 menit)
Islam Disiplin Ilmu : Konsep Aql dalam Islam (1 x 50 menit)
Neurofisiologi: Sistem Sensorik(Bagian IP. Saraf ) (1 x 50 menit)
The Pharmacology of neuropatic pain drugs (1 x 50 menit)
Pain Mechanism & Management (1 x 50 menit)
b. Minggu 2
Peripheral nerves entrapment(Bagian IP. Saraf) (2 x 50 menit)
Neuroimaging: kelainan vertebra(Bagian IP. Saraf) ( 2 x 50 menit)
Low back ain (Bagian IP. Saraf) (2 x 50 menit)
Bell's Palsy (Bagian IP. Saraf) (1 x 50 menit)
Neuropathy(Bagian IP. Saraf) (1 x 50 menit)
c. Minggu 3
Meninges, ventricles, LCS, ICH(Bagian IP. Saraf) (1 x 50 menit)
Neurofisiologi sistem otonom (2x 50 menit)
Neurofisiologi sistem motorik (1 x 50 menit)
Berpikir sebagai kegiatan wajib seorang muslim (1 x 50 menit)
Disturbances of consciousness and Brain Death (1 x 50 menit)
Trauma Cerebrospinal dan penatalaksanaan (1 x 50 menit)
d. Minggu 4
Neuroimaging Plain skull and CT Scan (2 x 50 menit)
Aspek biomolekuler, patogenesis dan manajemen stroke (2 x 50 menit)
Rehabilitation of patients with post neurological disorders (2 x 50 menit)
Page 18
17 Modul Sistem Saraf, 2017
Farmakologi obat antitrombotik, antikoagulan, & trombolitik (1 x 50 menit)
Keajaiban Susunan Saraf (1 x 50 menit)
e. Minggu 5
Epilepsy(Bagian IP. Saraf) (2 x 50 menit)
Kewajiban ibadah dikaitkan dgn perkembangan otak (1x 50 menit)
Neurotransmitter: sintesis, release, biodegradation (1 x 50 menit)
& function (Bagian Biokimia)
Farmakologi antibiotik yang mampu (1x 50 menit)
menembus BBB (Bagian Farmakologi)
Infeksi SSP (Bagian IP. Saraf) (2 x 50 menit)
Tumor SSP (Bagian IP.Saraf) (1 x 50 menit)
3. Praktikum
Tujuan utama praktikum pada PBL adalah mendukung proses belajar lewat ilustrasi dan
aplikasi praktek terhadap apa yang mahasiswa pelajari dari diskusi, belajar mandiri, dan
kuliah. Alasan lain adalah agar mahasiswa terstimulasi belajarnya lewat penemuan sehingga
dapat meningkatkan motivasi belajar.
Adapun Praktikum yang akan dilaksanakan adalah:
a. Minggu 1
Hari 1: Praktikum Anatomi (Embryology And Gross Anatomy Of The Brain)
Praktikum Histologi (Histology of Central Nervous System)
Hari 2:Praktikum Anatomi (Embryology And Gross Anatomy Of The Brain)
Praktikum Histologi (Histology of Central Nervous System)
b. Minggu 2
Hari 1: Praktikum Anatomi (Pleksus brachialis dan Lumbosakral)
Hari 2: Praktikum Anatomi (Pleksus brachialis dan Lumbosakral)
c. Minggu 3
Hari 1: Praktikum Anatomi (Vaskularisasi Cerebri)
Hari 2: Praktikum Anatomi (Vaskularisasi Cerebri)
d. Minggu 4
Hari 1: Praktikum Histologi (Histology of Peripheral Nervous System)
Page 19
18 Modul Sistem Saraf, 2017
Hari 2 : Praktikum Histologi (Histology of Peripheral Nervous System)
4. Latihan keterampilan medik di Skills Laboratory
Tujuannya adalah menyiapkan mahasiswa dalam ketrampilan yang mendukung pembelajaran
pada sistem saraf dengan menggunakan simulasi pasien dan manekin sebagai media ajar
guna kelangsungan proses pembelajaran di klinik. Mahasiswa diharapkan mampu menguasai
tekhnik secara lege artis, sistematis dan terintegrasi. Adapun ketrampilan yang harus dikuasai
adalah:
a. Pemeriksaan neurologis meliputi
LBM 1
Anamnesa Kasus Neurologi
LBM 2
Pemeriksaan Motorik, Reflek Fisiologis, Reflek Patologis
LBM 3
Pemeriksaan Sensorik
Pemeriksaan Koordinasi dan Gait
Pemeriksaan pada penderita penurunan kesadaran
LBM 4
Pemeriksaan Nervi kranialis
Pemeriksaan nyeri pinggang
LBM 5
Pemeriksaan rangsang meningeal
Sumber Belajar:
Afifi, AK., 2005. Functional Neuroanatomy, text and atlas; second edition; Lange Medical
Books/McGraw-Hil Victor, M., Ropper, AH., 2001. Principles of Neurology; seventh edition, McGraw-Hill
Gilroy, J., 2000. Basic Neurology, Third edition.
Duus, P., 1983. Diagnosis Topik Neurologi; Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala, ed.II,
EGC.
Lance, JW., Goadsby, PJ., 1998. Mechanism and Management of Headache, sixth edition.
Greenberg, MS., 2000. Handbook of Neurosurgery, fifth ed; Thieme Medical Publishers.
Perdossi, 2004. Konsensus Nasional Penanganan Trauma Kapitis dan Trauma Spinal
Page 20
19 Modul Sistem Saraf, 2017
JADWAL KEGIATAN LBM 1
NYERI KEPALA
1 Mei 2017 – 5 Mei 2017
Jam Senin
1 Mei 2017
Selasa
2 Mei 2017
Rabu
3 Mei 2017
Kamis
4 Mei 2017
Jum’at
5 Mei 2017
08.25 – 09.15
LIBUR
NASIONAL
HARI
BURUH
SGD 1
Kuliah Pakar:
Islam Disiplin
Ilmu : Konsep Aql
dalam Islam4
Praktikum
Anatomi: Gross
Anatomi of the
brain
(200 menit)
Kel 12 - 22
Praktikum
Histologi
(100 mnt)
Kel 7 - 11
Skills Lab Anamnesa
kasus neurologi
Kel 1- 6
(100 mnt)
09.15 – 10.05 Kuliah Pakar:
Neurofisiologi:
Sistem Sensorik5
10.05– 10.55 Kuliah Pakar:
Overview sistem
saraf1
Kuliah Pakar:
The Pharmacology
of neuropatic pain
drugs6
10.55 – 11.45 Kuliah Pakar:
Vertigo and
Dizziness2
Kuliah Pakar:
Pain Mechanism &
Management7
11.45 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 13.50
LIBUR
NASIONAL
HARI
BURUH
Praktikum
Anatomi:
Gross
Anatomi of
the brain
(200 menit)
Kel 1-11
Praktikum
Histologi
(100 mnt)
Kel 18 - 22
Skills Lab Anamnesa
kasus
neurologi
Kel 12 – 17
(100 mnt)
Kuliah Pakar:
Headache: TTH,
Migraine, Cluster3
SGD 2 13.50 – 14.40
14.40 – 15.00
ISHOMA
15.00 – 15.50
15.50 - 16.40
Pemateri :
1. dr. Ken Wirastuti, Sp.S(KIC)
2. dr. Durrotul Djannah, Sp.S
3. dr. Muktasim Billah, SpS
4. dr. Ahmadi NH, Sp.KJ
5. dr. Ken Wirastuti, Sp.S(KIC)
6. Dr. Atina Husana, Apt
7. dr. Durrotul Djannah, Sp.S
Page 21
20 Modul Sistem Saraf, 2017
Lembar Belajar Mahasiswa 1
a. Judul : Nyeri kepala
b. Sasaran Belajar :
Memahami dasar – dasar anatomi dan fisiologi dari : (P dan K)
a. Scalp
b. Skull
c. Meninges
d. Extradural/Subdural/ Sub arachnoid spaces
e. Lobes of the Brain
f. Brain stem
g. CSF pathways
Mampu menjelaskan histologi susunan saraf pusat (P)
Memahami dan menjelaskan struktur /bangunan peka nyeri di Kepala (SGD)
Menjelaskan klasifikasi nyeri kepala berdasarkan etiologi (primer dan sekunder) dan
jelaskan perbedaannya (K &SGD)
Menjelaskan mekanisme sakit kepala secara umum (SGD)
Memahami dan menjelaskan macam-macam nyeri kepala primer dan perbedaannya
(SGD)
Melakukan anamnesa yang berkaitan dengan kasus nyeri kepala (S)
Mampu memahami dan menjelaskan patogenesis terjadinya nyeri kepala terkait skenario
(SGD)
Memahami neurofisiologi sistem sensorik (K)
Memahami dan menjelaskan mekanisme nyeri dan penanganan berdasarkan mekanisme
(K)
Menjelaskan etiologi, klasifikasi, faktor pencetus, tanda dan gejala, diagnosis, komplikasi
dan terapi nyeri kepala (K)
Memahami dan menjelaskan vertigo (K)
Memahami dan menjelaskan Farmakodinamik dan Farmakokinetik NSAID (K)
Page 22
21 Modul Sistem Saraf, 2017
c. Skenario
Kata Kunci: Nyeri kepala seperti menggunakan ikat kepala kencang, tidak ada deficit
neurologis fokal
Masalah: Nyeri kepala seluruh bagian kepala dari dahi hingga kepala bagian belakang, nyeri
dirasakan seperti menggunakan ikat kepala kencang
d. Pertanyaan Minimal yang Dikuasai
1. Dimana sajakah terdapat bangunan peka nyeri di kepala?
2. Apa saja penyebab (etiologi) terjadinya nyeri kepala ?
3. Bagaimana mekanisme timbulnya nyeri kepala?
4. Apakah yang dimaksud dengan nyeri kepala primer dan sekunder? Apakah perbedaan dari
kedua kelompok nyeri kepala tersebut?
5. Apa saja jenis-jenis nyeri kepala primer dan sebutkan perbedaannya ?
6. Mengapa nyeri kepala dirasakan pada seluruh bagian kepala dari dahi hingga kepala bagian
belakang?
7. Apakah ada kaitannya antara pekerjaan pasien dengan keluhan pasien?
8. Bagaimana tanda dan gejala Tension Type Headache ?
9. Apa saja pemeriksaan fisik dan penunjang untuk membedakan jenis-jenis nyeri kepala?
10. Apakah diagnosis dan diagnosis differensial pada skenario tersebut ?
11. Bagaimana manajemen Tension Type Headache?
12. Edukasi yang diberikan kepada pasien dengan Tension Type Headache ?
Dokter A diminta oleh salah seorang keluarga pasien datang ke rumah untuk memeriksa
ayahnya yang berusia 30 tahun dengan keluhan kepala terasa nyeri. Sejak satu bulan
terakhir pasien mengeluh nyeri pada seluruh bagian kepala dari dahi hingga kepala bagian
belakang bahkan nyerinya hingga ke daerah tengkuk dan bahu. Bila sedang kambuh pasien
merasa seperti menggunakan ikat kepala kencang. Nyeri terasa hilang timbul hampir setiap
hari, tiap timbul lebih dari 1 jam. Pasien adalah seorang karyawan bank swasta di bidang
administrasi keuangan, yang bekerja 6 hari dalam satu minggu. Sehari – hari membuat
laporan keuangan di depan komputer lebih dari 10 jam.
Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya defisit neurologis fokal.
Setelah melakukan pemeriksaan, untuk membantu mengatasi nyeri kepala pasien tersebut
dokter menuliskan resep untuk segera dibeli di apotek terdekat.
Page 23
22 Modul Sistem Saraf, 2017
e. Konsep Map
f. Daftar Pustaka
Lance, JW., Goadsby, PJ., 1998. Mechanism and Management of Headache, sixth
edition.
Victor, M., Ropper, AH., 2001. Principles of Neurology; seventh edition, McGraw-Hill
Gilroy, J., 2000. Basic Neurology, Third edition.
Ansietas Stress Alkohol Hormonal
↓ Kadar Serotonin
↓ Kadar Adrenalin
Vasokontriksi
Pembuluh Darah
Stimulus Cervical
Ganglia Simpatis
Nyeri dari dahi, bagian belakang
kepala hingga tengkuk
Page 24
23 Modul Sistem Saraf, 2017
JADWAL KEGIATAN LBM 2
NYERI DAN KESEMUTAN PADA PERGELANGAN KAKI
8 Mei 2017 – 12 Mei 2017
Jam Senin
8 Mei 2017
Selasa
9 Mei 2017
Rabu
10 Mei 2017
Kamis
11 Mei 2017
Jum’at
12 Mei 2017
08.25 – 09.15
Kuliah Pakar:
Peripheral
nerves
entrapment1
Kuliah Pakar:
Low back pain3
LIBUR
NASIONAL
HARI RAYA
WAISAK
09.15 – 10.05
10.05– 10.55
SGD 1 Kuliah Pakar:
Neuroimaging:
kelainan
vertebra2
Kuliah Pakar:
Bell's Palsy4
SGD 2
10.55 – 11.45 Kuliah Pakar:
Neuropathy5
11.45 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 13.50 Skills Lab Pemeriksaan.
Motorik
(200 menit)
Kel 1-11
Skills Lab Pleksus
brachialis &
lumbosakral
(200 menit)
Kel 12 -22
Skills Lab Pemeriksaan.
Motorik
(200 menit)
Kel 12 - 22
Skills Lab Pleksus
brachialis &
lumbosakral
(200 menit)
Kel 1-11
13.50 – 14.40
14.40 – 15.00 ISHOMA
15.00 – 15.50
15.50 - 16.40
Pemateri :
1. dr. Ken Wirastuti, Sp.S(KIC)
2. dr. Bekti Sp.Rad
3. dr. Ken Wirastuti, Sp.S(KIC)
4. dr.Durrotul Djannah, Sp.S
5. dr. Durrotul Djannah, Sp.S
Page 25
24 Modul Sistem Saraf, 2017
Lembar Belajar Mahasiswa 2
a. Judul : Nyeri dan Kesemutan pada Pergelangan kaki
b. Sasaran Belajar :
Mampu menjelaskan struktur anatomi, neuromuskuler pergelangan kaki (SGD)
Mampu menjelaskan pathogenesis tarsal tunnel syndrome (SGD)
Mampu menegakkan diagnosis tarsal tunnel syndrome (SGD)
Mampu menjelaskan tentang manajemen tarsal tunnel syndrome (SGD)
Mampu menjelaskan tentang edukasi, promosi dan pencegahan tarsal tunnel syndrome
(SGD)
Menjelaskan anatomi vertebra dan medulla spinalis (P)
Menjelaskan tipe-tipe lesi pada vertebra (K)
Menjelaskan patofisologi, pathogenesis , faktor risiko, diagnosis serta penatalaksanaan
polineuropati (K)
Memahami dan menjelaskan gangguan LMN (K)
Mampu melakukan pemeriksaan motoric : gerakan, kekuatan motoric, trofi otot, tonus,
reflek fisiologis, reflek patologis, dan klonus (S)
Mampu menjelaskan neuroimaging kelainan vertebra (K)
Page 26
25 Modul Sistem Saraf, 2017
c. Skenario
Kata Kunci : nyeri pada pergelangan kaki, tes Tunnel (+)
Masalah : Nyeri dan kesemutan pada pergelangan kaki
d. Konsep map
e. Pertanyaan Minimal :
Seorang laki – laki, umur 31 tahun, datang ke dokter umum dengan nyeri pada pergelangan
kaki kanan. Pasien adalah seorang atlit lari. Lokasi nyeri di pergelangan kaki yaitu di mata
kaki sebelah dalam (malleolus medialis) yang menyebar ke telapak kaki dan jari – jari
terutama ibu jari. Rasa kesemutan seperti tertusuk di sepanjang aspek dalam pergelangan kaki.
Sensasi seperti terbakar dirasakan terutama pada malam hari. Nyeri bertambah apabila berjalan
atau berdiri lama, dan berkurang saat istirahat. Riwayat kencing manis disangkal, riwayat
hipertensi disangkal. Dari pemeriksaan neurologi didapatkan tes Tunnel (+).
Overuse
Trauma/Cedera
Kista/Ganglion
Vena varikosa
DM, Obesitas, Tumit Varus/Valgus
Penekanan Saraf Tibialis Posterior
Penurunan Aliran Darah
Iskemia
Sensorik Otonom Motorik
Sharp Burning Parestesi
Oedem, Fibrosis
Page 27
26 Modul Sistem Saraf, 2017
1. Bagaimana struktur anatomi, neuromuskuler pergelangan kaki ?
2. Apakah etiologi dari tarsal tunnel syndrome ?
3. Apakah faktor risiko dari tarsal tunnel syndrome ?
4. Bagaimana pathogenesis tarsal tunnel syndrome ?
5. Bagaimana menegakkan diagnosis tarsal tunnel syndrome ?
6. Apakah yang dimaksud dengan tes Tunnel ?
7. Apakah diagnosis banding dari Tarsal tunnel syndrome ?
8. Bagaimana manajemen tarsal tunnel syndrome ?
9. Bagaimana edukasi, promosi dan pencegahan tarsal tunnel syndrome ?
f. Daftar Pustaka :
1. Gilroy, J., 2000. Basic Neurology, Third edition.
2. Duus, P., 1983. Diagnosis Topik Neurologi; Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala, ed.II,
EGC.
3. Victor, M., Ropper, AH., 2001. Principles of Neurology; seventh edition, McGraw-Hill
Page 28
27 Modul Sistem Saraf, 2017
JADWAL KEGIATAN LBM 3
PENURUNAN KESADARAN
15 Mei 2017 – 20 Mei 2017
Jam Senin
15 Mei 2017
Selasa
16 Mei 2017
Rabu
17 Mei 2017
Kamis
18 Mei 2017
Jum’at
19 Mei 2017
08.25 – 09.15
Kuliah Pakar:
Meninges,
ventricles, LCS,
ICH2
Kuliah
Pakar:
Disturbances
of
consciousness
and Brain
Death5
Praktikum Anatomi Vaskularisasi Cerebri
(100 menit)
Kel 18 - 22
Skills Lab Px. Koordinasi & gait
(100 Menit)
Kel 12 - 17
Skills Lab Px. Sensorik
(100 menit)
Kel 7 - 11
Skills Lab Pemeriksaan pada
penderita penurunan
kesadaran
(100 menit)
Kel 1 - 6
09.15 – 10.05 Kuliah Pakar:
Neurofisiologi
sistem motorik3
10.05– 10.55
SGD 1
Kuliah Pakar:
Berpikir sebagai
kegiatan wajib
seorang muslim4
Kuliah
Pakar:
Trauma
Cerebrospinal
dan
penatalaksana
an6
SGD 2
10.55 – 11.45
11.45 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 13.50 Kuliah Pakar:
Neurofisiologi
sistem otonom1
Praktikum
Anatomi Vaskularisasi
Cerebri
(100 menit)
Kel 7 -11
Skills Lab Px. Koordinasi &
gait
(100 Menit)
Kel 1-6
Skills Lab Px. Sensorik
(100 menit)
Kel 12- 17
Skills Lab Pemeriksaan pada
penderita
penurunan
kesadaran
(100 menit)
Kel 18 - 22
13.50 – 14.40
14.40 – 15.00 ISHOMA ISHOMA
15.00 – 15.50
15.50 - 16.40
Pemateri :
1. dr. H Hadi Sarosa, M Kes
2. dr. H Muktasim Billah, Sp.S
3. dr. H Muktasim Billah, Sp.S
4. Hj. Endang Lestari, S.Pd, MP
5. dr. H Muktasim Billah, Sp.S
6. dr. H Muktasim Billah, Sp.S
CATATAN :UJIAN MID MODUL SISTEM SARAF DILAKSANAKAN PADA 20 MEI 2017
Page 29
28 Modul Sistem Saraf, 2017
Lembar Belajar Mahasiswa 3
a. Judul : Penurunan Kesadaran
b. Sasaran Belajar :
Mampu menjelaskan mekanisme terjadinya gangguan kesadaran (SGD)
Mampu menegakkan diagnosis pada kasus gangguan kesadaran (SGD)
Mampu menjelaskan klasifikasi penurunan kesadaran (SGD)
Mampu mengidentifikasi tanda dan gejala cedera kepala berdasarkan klasifikasinya (SGD)
Mampu menjelaskan pemeriksaan klinis dan neurologis terhadap penderita Trauma Kapitis
(SGD)
Mampu menjelaskan neurofisiologi sistem motorik (K)
Mampu menjelaskan neurofisiologi sistem otonom (K)
Mampu merencanakan pemeriksaan penunjang diagnostik dan indikasinya pada Trauma
Kapitis (K)
Mampu menjelaskan penatalaksanaan trauma kapitis (K)
Mampu menjelaskan indikasi tindakan bedah pada pasien cedera kepala (K)
Mampu menjelaskan komplikasi yang mungkin terjadi pada trauma kapitis (K)
Mampu menjelaskan trauma spinal: etiologi, mekanisme, tanda dan gejala, pemeriksaan
penunjang, penatalaksaan (K)
Mampu menjelaskanmekanisme, etiologi gangguan kesadaran (K)
Mampu melakukan pemeriksaan fungsi saraf yang terkait dengan koordninasi dan gait (S)
Mampu melakukan pemeriksaan kesadaran pada kasus-kasus neurologi (S)
Mampu menjelaskan vaskularisasi cranium dan otak (P)
Mampu menjelaskan circulus willisi (P)
Page 30
29 Modul Sistem Saraf, 2017
c. Skenario
Kata Kunci: Penurunan kesadaran, GCS, keluar darah dari hidung dan telinga
Masalah:Penurunan kesadaran
d. Konsep Map
Gangguan Kesadaran
Non Struktural
Struktural
Tekanan langsung • Trauma (EDH, SDH,
DAI)
• Hemorrhagic
• Tumor intrakranial • Abses
• Gangguan metabolisme oksigen
• Gangguan metabolisme glukosa
• Gangguan elektrolit • Alkohol • Neurotoxic agents
Herniasi: • Supra tentorial • Infra tentorial
gangguan pada korteks serebri secara bilateral
gangguan pada: - Reticularis batang otak-thalamus - Formatio activating reticularis
• Infark
• Infeksi
Seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD RISA
karena kecelakaan lalu lintas disertai dengan penurunan kesadaran.
Pemeriksan tanda vital didapatkan: tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi
120x/menit, frekuensi nafas 40x/menit. Tampak keluar darah dari telinga dan
hidung.
Dari pemeriksaan ditemukan nafas bau alkohol, pasien mengorok. Pada saat
diberikan rangsang nyeri, pasien membuka mata dan memberikan respon
withdrawal.
Pemeriksaan pada kedua mata didapatkan pupil isokor dan reflek cahaya positif.
Kemudian oleh dokter jaga dilakukan penatalaksanaan awal sebelum
dipindahkan ke ruang rawat inap.
Page 31
30 Modul Sistem Saraf, 2017
e. Pertanyaan Minimal yang Dikuasai
1. Bagaimanakah epidemiologi kasus penurunan kesadaran akibat trauma kepala di IGD?
2. Bagaimana struktur anatomi dan fisiologi otak yang berkaitan dengan kesadaran? (Sistem
ARAS yang mengatur kesadaran)Bagaimana struktur anatomi dari lapisan-lapisan
jaringan pelindung otak terhadap trauma kepala?
3. Bagaimanakah mekanisme terjadinya gangguan kesadaran?
4. Bagaimana cara untuk menentukan penurunan kesadaran? Bagaimana klasifikasinya
apabila penurunan kesadaran tersebut diakibatkan oleh cedera kepala?
5. Mengapa didapatkan adanya perdarahan dari telinga dan hidung?
6. Apakah penatalaksanaan awal yang harus diberikan kepada pasien?
7. Apakah pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan?
f. Daftar Pustaka
Greenberg, MS., 2000. Handbook of Neurosurgery, fifth ed; Thieme Medical Publishers.
Perdossi, 2004. Konsensus Nasional Penanganan Trauma Kapitis dan Trauma Spinal
Rae, RM., 1998. Clinical Orthopaedic Examination; Churchil Livingstone Edinburg.
Page 32
31 Modul Sistem Saraf, 2017
JADWAL KEGIATAN LBM 4
LEFT FACIAL DROP AND DYSARTHRIA
22 Mei 2017 – 25 Mei 2017
Jam Senin
22 Mei 2017
Selasa
23 Mei 2017
Rabu
24 Mei 2017
Kamis
25Mei 2017
Jum’at
25 Mei 2017
08.25 – 09.15
Kuliah Pakar:
Neuroimaging
Plain skull and
CT Scan1
Kuliah Pakar:
Rehabilitation
of patients with
post
neurological
disorders3
LIBUR
NASIONAL
KENAIKAN ISA
ALMASIH
09.15 – 10.05
10.05– 10.55
SGD 1 Kuliah Pakar:
Aspek
biomolekuler,
patogenesis dan
manajemen
stroke2
Kuliah Pakar:
Farmakologi
obat
antitrombotik,
antikoagulan, &
trombolitik4
SGD 2
10.55 – 11.45 Kuliah Pakar:
Keajaiban
Susunan Saraf5
11.45 – 13.00
ISHOMA
13.00 – 13.50 Skills Lab Pemeriksaan
nervi kranialis
(200 menit)
Kel 1-11
Skills Lab Pemeriksaan
neurologi: nyeri
pinggang dan
Integrated
Patient
Management
(IPM)
(200 menit)
Kel 12 - 22
Skills Lab Pemeriksaan
nervi kranialis
(200 menit)
Kel 12 - 22
Skills Lab Pemeriksaan
neurologi: nyeri
pinggang dan
IPM
(200 menit)
Kel 1 - 11
13.50 – 14.40
14.40 – 15.00 ISHOMA
15.00 – 15.50
15.50 - 16.40
Pemateri :
1. dr. Hj. Titiek Yuliastuti, Sp.Rad
2. dr. H Muktasim Billah, Sp.S
3. dr. Ika Rosdiana, Sp.KFR
4. dr. Riza Baagil
5. dr. H Muktasim Billah, Sp.S
Page 33
32 Modul Sistem Saraf, 2017
Lembar Belajar Mahasiswa 4
a. Judul: Wajah perot
b. Sasaran Belajar:
Mampu menjelaskan anatomi dan vascularisasi otak (P) & (SGD)
Mampu menjelaskan proses aterotrombogenesis (K)
Mampu menerangkan gambaran klinis utama yang berkaitan dengan insufisiensi darah
arteri ke otak dari arteria karotis interna, sistem vertebro basiler dan ateria serebri
anterior, media dan posterior (SGD).
Mampu menjelaskanpatogenesis terjadinya gangguan cerebrovascular ischemic dan
hemoragik (SGD)& (K)
Mampu menjelaskantanda-tanda dan gejala-gejala gangguan cerebrovascular sesuai
dengan pembuluh darah serebri yang terkena (SGD)
Mampu menjelaskanfaktor risiko gangguan cerebrovasculer (modifiable and
unmodifiable) (SGD)
Mampu menjelaskanjenis-jenis pemeriksaan penunjang diagnostik dan indikasinya pada
gangguan cerebrovascular (SGD).
Mampu menjelaskan tindakan Rehabilitasi Medik pada penderita stroke (K)
Mampu menjelaskanfarmakodinamik dan farmakokinetik obat-obat antiplatelet,
antikoagulan, dan trombolitik (K)
Mampu menjelaskanaspek biomolekuler, patogenesis and management stroke (K)&
(SGD)
Mampu menjelaskanpembacaan rontgen polos cranium dan CT Scan kepala (K)
Mampu melakukan pemeriksaan yang berhubungan dengan fungsi saraf kranialis (S)
Mampu melakukan manajemen pasien kasus saraf secara terpadu (S)
Page 34
33 Modul Sistem Saraf, 2017
c. Scenario
Problem:Cerebrovaskulerdisease
Keyword:left facial drop, dysarthria
d. Concept Mapping
Endothelial Dysfunction
CoagulationPrimer
Platelet
Fibrin Platelet agregation vasoconstriction
Ischemia
Arterial occlusion
Trombus
Neurological deficit
A 51-year-old woman was brought by his family to the Emergency Department
complaining left facial drop and dysarthria suddenly. She had a history of uncontrolled
hypertension and diabetes. Physical examination was composmentis, Blood pressure 170 /
100mmHg, Heart Rate: 85x / min, Respiration Rate : 24x / min, Temperature: 36,50C
The results of neurological examination was obtained :
• GCS : 15
• Paresis nervi VII and XII cranial central dextra
• Motoric examination and Sensoric examination were normal
The Patient was admitted at hospital to get further diagnostic and management.
Page 35
34 Modul Sistem Saraf, 2017
e. Minimal Questions 1. How is the vascularization of brain?
2. Explain the autoregulation mechanism of cerebral blood flow!
3. Why does the patienthave left facial drop and dysarthria from the neurological
examination?
4. What is the patogenesis of stroke ischemic and haemorhagic ?
5. What is the risk factor of stroke ischemic and haemorhagic ?
6. What is the diagnose of this scenario ?
7. Mention the differential diagnose based on the scenario! How can you differenciate it?
8. Mention the investigation to confirm the diagnose?
9. How is the principles of management in these patient ?
f. Reference
Afifi, AK., 2005. Functional Neuroanatomy, text and atlas; second edition; Lange
Medical Books/McGraw-Hil American Headache Society, 2012.Cluster Headache. p1-28, dikutip dari
http://www.americanheadachesociety.org/assets/1/7/NAP_for_Web_-
_Cluster___Other_Short-Lasting_Headaches.pdfpada tanggal 6 Mei 2013.
Duus, P., 1983. Diagnosis Topik Neurologi; Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala, ed.II,
EGC.
Gilroy, J., 2000. Basic Neurology, Third edition. Victor, M., Ropper, AH., 2001. Principles of Neurology; seventh edition, McGraw-Hill
Page 36
35 Modul Sistem Saraf, 2017
JADWAL KEGIATAN LBM 5
DEMAM DAN KEJANG
29 Mei 2017 – 3 Juni 2017
Jam Senin
29 Mei 2017
Selasa
30 Mei 2017
Rabu
31 Mei 2017
Kamis
1 Juni2017
Jum’at
2Junii 2017
08.25 – 09.15
Kuliah Pakar:
Epilepsy1
Kuliah Pakar:
Farmakologi
antibiotik yang
mampu
menembus
BBB4
LIBUR
NASIONAL
HARI
PANCASILA
09.15 – 10.05 Kuliah Pakar:
Infeksi SSP5
10.05– 10.55
SGD 1 Kuliah Pakar:
Kewajiban ibadah
dikaitkan dgn
perkembangan/
kematangan otak2
SGD 2
10.55 – 11.45 Kuliah Pakar:
Neurotransmitter
(sintesis, release,
biodegradation &
function)3
Kuliah Pakar:
Tumor SSP6
11.45 – 13.00
ISHOMA
13.00 – 13.50 Praktikum
Histologi (100 menit)
Kel 7 - 11
Skills Lab Pemeriksaan
Rangsang
Meningeal
(100 menit)
Kel 1-6
Skills Lab Integrated
Patient
Management
(IPM)
(200 menit)
Kel 12 - 22
Praktikum
Histologi (100 menit)
Kel 18 - 22
Skills Lab Pemeriksaan
Rangsang
Meningeal
(100 menit)
Kel 12 - 17
Skills Lab Integrated Patient
Management
(IPM)
(200 menit)
Kel 1-11
13.50 – 14.40
14.40 – 15.00 ISHOMA
15.00 – 15.50
15.50 - 16.40
Pemateri :
1. dr. Hj. Durrotul Djannah, Sp.S
2. Hj. Endang Lestari, S.Pd, MP
3. dr. Dian Apriliana R. , M. Med.
4. dr. Noor Hadi Wijaya, Sp.FK dr.
5. dr.Hj. Durrotul Djannah, Sp.S
6. dr.Hj. Durrotul Djannah, Sp.S
CATATAN : UJIAN AKHIR MODUL SISTEM SARAF DILAKSANAKAN PADA 3 JUNI 2017
Page 37
36 Modul Sistem Saraf, 2017
Lembar Belajar Mahasiswa 5
a. Judul : Demam dan Kejang
b. Sasaran Belajar :
Mampu menjelaskan mekanisme yang terjadi pada infeksi SSP (K & SGD)
Mampu menjelaskan etiopatogenesis pada infeksi SSP (K & SGD)
Mampu menjelaskan gejala klinis yang bisa timbul pada kasus infeksi SSP (K & SGD)
Mampu menjelaskan klasifikasi infeksi SSP (K & SGD)
Mampu menjelaskan diagnosis banding dari kasus infeksi SSP (K & SGD)
Mampu menjelaskan cara menegakkan diagnosis infeksi SSP (K & SGD)
Mampu menjelaskan pengelolaan kasus infeksi SSP (K & SGD)
Mampu menjelaskan definisi dan jenis-jenis kejang (K)
Menjelaskan patofisiologi kejang (K)
Mampu menjelaskan mekanisme kejang berdasarkan peran neurotransmitter inhibisi
daneksitatorik (K)
Mampu menjelaskan faktor-faktor etiologi atau kondisi yang bisa menyebabkan kejang (K)
Mampu menjelaskan pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada kasus kejang (K)
Mampu menjelaskan penatalaksanaan pasien dengan kejang (K)
Mampu menjelaskan metabolisme fisiologi/fungsi neurotransmitter (K)
Mampu menjelaskanhistologi saraf perifer (P)
Mampu menjelaskanmengenai epilepsi (K)
Mampu menjelaskan farmakologi obat-obat antikonvulsan (K)
Mampu menjelaskanmenjelaskan Tumor SSP (K)
Mampu melakukan pemeriksaan kaku kuduk dan rangsang meningeal (S)
Mampu melakukan manajemen pasien kasus saraf secara terpadu (S)
Page 38
37 Modul Sistem Saraf, 2017
Seorang perempuan berusia 22 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD rumah sakit dengan
penurunan kesadaran. Dari alloanamnesis diketahui pasien sebelumnya mengeluhnyeri
kepala sejak 5 hari yang lalu disertai demam. Pasien sudah berobat ke puskesmas tapi
belum ada perbaikan. Oleh keluarganya penderita segera dibawa ke rumah sakit. Di IGD
penderita sempat mengalami kejang.
Dari alloanamnesa didapatkan pasien memiliki riwayat sinusitis yang tidak sembuh
sejak 3 bulan terakhir. Untuk sinusitisnya penderita hanya membeli obat-obatan di apotek.
Setelah dilakukan pemeriksaan neurologi didapatkan Vital Signs TD: 157/77 mmHg, N: 80
x/mnt, R:20 x/mnt; suhu 40,5º C,kesadaran: GCS E3V3M5, kaku kuduk (+). Di ruangan
oleh dokter yang merawat dilakukan pemeriksaan darah rutin dan pemeriksaan penunjang
lainnya.
c. Skenario
Masalah:Infeksi SSP
Kata kunci: Nyeri kepala, demam, kaku kuduk, penurunan kesadaran
Page 39
38 Modul Sistem Saraf, 2017
d.Konsep Mapping
Sinusitis kronik
Infeksi Intracranial
Oedem Sel
(oedem sitotoksik)
Infeksi selaput otak
Kerusakan jaringan
otak
Infeksi jaringan
otak
TIK
Percontinuitatum
Nyeri Kepala Muntah Papil Oedem
Kaku kuduk
(+)
Page 40
39 Modul Sistem Saraf, 2017
e.Pertanyaan Minimal yang Dikuasai
1. Apakah yang dimaksud kejang dan apa saja macam-macamnya ?
2. Mengapa pada pasien tersebut bisa terjadi kejang? Bagaimana mekanisme terjadinya
kejang?
3. Apa sajakah faktor-faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya kejang? Dan
bagaimanakah faktor-faktor tersebut dapat mengakibatkan terjadinya kejang?
4. Mengapa pada pasien didapatkan keluhan panas tinggi disertai nyeri kepala?
5. Mengapa pada pasien ditemukan adanya kaku kuduk (+)?
6. Bagaimana mekanisme terjadinya meningitis ?
7. Apakah ada hubungan antara riwayat sinusitis dengan kasus pasien di atas?Jelaskan ?
8. Apa saja diferensial diagnosis pada kasus tersebut?
9. Apa sajakah pemeriksaan penunjang yang perlu diusulkan untuk menegakkan diagnosis
pasien tersebut?
10. Bagaimana penatalaksanaan pada kasus tersebut?
f.Daftar Pustaka
Afifi, AK., 2005. Functional Neuroanatomy, text and atlas; second edition; Lange
Medical Books/McGraw-Hil
Gilroy, J., 2000. Basic Neurology, Third edition.
Hauster, Stephen L., 2010, Harrison’s Neurology in Clinical Medicine; second edition,
The MacGraw-Hill Companies, USA Victor, M., Ropper, AH., 2001. Principles of Neurology; seventh edition, McGraw-Hill