MODUL 1 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DENGAN ARCGIS PT WAINDO SPECTERRA JAKARTA – 2013
MODUL 1
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
DENGAN
ARCGIS
PT WAINDO SPECTERRA
JAKARTA – 2013
Modul 1 SIG MENGGUNAAN ARCGIS
DAFTAR ISI
1. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) ................ 1
Pengertian Sistem Informasi Geografis ................................... 1
Komponen SIG ....................................................................... 1
Data Spasial ........................................................................... 3
Format dan Sumber Data Spasial ........................................... 3
Cara Perolehan Data/Informasi Geografis .............................. 5
2. PENGANTAR ArcGIS 10………………………………………………………… 6
Pendahuluan ......................................................................... 6
ArcCatalog .............................................................................. 8
ArcMap .................................................................................. 11
ArcToolbox ............................................................................ 19
3. SISTEM KOORDINAT ………………………………………………………… 20
Geographic Coordinate Systems (GCS) ..................................... 20
Projected Coordinate Systems ................................................. 21
Mendefinisikan Sistem Koordinat ........................................... 21
Transformasi Koordinat .......................................................... 23
4. GEOREFERENSI …………..…………………………………………………… 25
5. INPUT DATA ……………………………………………………………………. 29
Digitasi di ArcMap ................................................................ 31
Pengeditan Data ..................................................................... 33
6. QUERY DATA …………………………………………………………………. 37
Identifying Feature ................................................................ 37
Memilih Feature .................................................................... 38
Query Atribut ........................................................................ 39
Query Spasial ....................................................................... 40
7. KARTOGRAFI DIGITAL .......…………………………………………………. 42
Membuat Peta dengan Map Template .................................... 42
Membuat Peta Tanpa Template ............................................... 43
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 1
Pengertian Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya
akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan
untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989).
Secara umum pengertian SIG sebagai berikut:
” Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data
geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk
memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi,
mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis
geografis ”.
SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik
tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan
hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data
yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat
tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa
pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah
yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya.
Komponen SIG
Ada beragam definisi dari para pakar mengenai SIG tersebut, intinya SIG
adalah sebuah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis
dan penayangan (display) data yang terkait dengan permukaan bumi. Sistem
tersebut untuk dapat beroperasi membutuhkan perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak (software) juga manusia yang mengoperasikannya
(brainware). Secara rinci SIG tersebut dapat beroperasi membutuhkan
komponen-komponen sebagai berikut :
KONSEP DASAR
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS 1
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 2
Gambar Komponen-komponen GIS
Orang yang menjalankan sistem meliputi mengoperasikan, mengembangkan bahkan
memperolehmanfaat dari sistem. Kategori orang yang menjadi bagian dari SIG ini ada
beragam, misalnya operator, analis, programmer, database administrator bahkan
stakeholder.
Aplikasi merupakan kumpulan dari prosedur-prosedur yang digunakan untuk
mengolah data menjadi informasi. Misalnya penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi
geometri, query, overlay, buffer, join table dan sebagainya.
Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis dan data atribut. Data
grafis/spasial ini merupakan data yang merupakan representasi fenomena
permukaan bumi yang memiliki referensi (koodinat) lazim berupa peta, foto udara,
citra satelit dan sebagainya atau hasil dari interpretasi data-data tersebut. Sedangkan
data atribut misalnya data sensus penduduk, catatan survei, data statistik lainnya.
Kumpulan data-data dalam jumlah besar dapat disusun menjadi sebuah basisdata.
Jadi dalam SIG juga dikenal adanya basisdata yang lazim disebut sebagai basisdata
spasial (spatial database).
Perangkat lunak SIG adalah program komputer yang dibuat khusus dan memiliki
kemampuan pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan data
spasial.
Perangkat keras ini berupa seperangkat komputer yang dapat mendukung
pengoperasian perangkat lunak yang dipergunakan. Dalam perangkat keras ini juga
termasuk didalamnya scanner, digitizer, GPS, printer dan plotter.
(John E. Harmon, Steven J. Anderson. 2003)
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 3
Data Spasial
Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data spasial yaitu
sebuah data yang berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai
dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda
dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (attribute) yang
dijelaskan berikut ini :
1. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat
geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk diantaranya informasi
datum dan proyeksi.
2. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi yang
memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya : jenis
vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya.
Format dan Sumber Data Spasial
Secara sederhana format dalam bahasa komputer berarti bentuk dan kode
penyimpanan data yang berbeda antara file satu dengan lainnya. Dalam SIG, data
spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu:
Data Vektor
Data vektor merupakan bentuk bumi
yang direpresentasikan ke dalam
kumpulan garis, area (daerah yang
dibatasi oleh garis yang berawal dan
berakhir pada titik yang sama), titik
dan nodes (merupakan titik
perpotongan antara dua buah garis).
Data Raster
Data raster adalah data yang dihasilkan
dari sistem Penginderaan Jauh. Pada
data raster, obyek geografis
direpresentasikan sebagai struktur sel
grid yang disebut dengan pixel (picture
element).
Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya.
Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di
permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran
permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 4
resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang
berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu
tanah dan sebagainya. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya
ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar pula ukuran filenya
dan sangat tergantung pada kapasistas perangkat keras yang tersedia.
Salah satu syarat SIG adalah data spasial, yang dapat diperoleh dari beberapa
sumber antara lain :
1. Peta Analog
Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya) yaitu peta
dalam bentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi,
kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata
angin dan sebagainya. Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data, peta
analog dikonversi menjadi peta digital dengan cara format raster diubah menjadi
format vektor melalui proses dijitasi sehingga dapat menunjukan koordinat
sebenarnya di permukaan bumi.
2. Data Sistem Penginderaan Jauh
Data Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara dan sebagainya),
merupakan sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara
berkala dan mencakup area tertentu. Dengan adanya bermacam-macam satelit di
ruang angkasa dengan spesifikasinya masing-masing, kita bisa memperoleh
berbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya
direpresentasikan dalam format raster.
3. Data Hasil Pengukuran Lapangan
Data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan
tersendiri, pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut contohnya:
batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan
hutan dan lain-lain.
4. Data GPS (Global Positioning System)
Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG.
Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi.
Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor. Pembahasan mengenai
GPS akan diterangkan selanjutnya.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 5
Cara Perolehan Data/Informasi Geografis
1. Survei lapangan: pengukuran fisik (land marks), pengambilan sampel (polusi air),
pengumpulan data non-fisik (data sosial, politik, ekonomi dan budaya).
2. Sensus: dengan pendekatan kuesioner, wawancara dan pengamatan;
pengumpulan data secara nasional dan periodik (sensus jumlah penduduk, sensus
kepemilikan tanah).
3. Statistik: merupakan metode pengumpulan data periodik/per-interval-waktu pada
stasiun pengamatan dan analisis data geografi tersebut, contoh: data curah hujan.
4. Tracking: merupakan cara pengumpulan data dalam periode tertentu untuk tujuan
pemantauan atau pengamatan perubahan, contoh: kebakaran hutan, gunung
meletus, debit air sungai.
5. Penginderaan jarak jauh (inderaja): merupakan ilmu dan seni untuk mendapatkan
informasi suatu obyek, wilayah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh
dari sensor pengamat tanpa harus kontak langsung dengan obyek, wilayah atau
fenomena yang diamati
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, A. dan R. Husein, “Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis”,
Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com.
GIS Consortium Aceh-Nias, 2007, “Modul Pelatihan ArcGIS Tingkat Dasar”, Banda
Aceh.
Lillesand and Kiefer, 1998, “Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra Penginderaan Jauh”, Gadjah mada University Press, Yogyakarta.
Lucas L. F. Jessen & Wim H. Bakker. 2000. “Principles of Remote Sensing. ITC Educational Textbook Series”. The International Institute for AerospaceSurvey and
Earth Sciences (ITC), Enschede – The Netherlands.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 6
Pendahuluan
ArcGIS menyediakan aplikasi yang scalable – bisa disesuaikan dengan kemampuan
dan kebutuhan penggunanya – yang bisa diimplementasikan bagi single users
maupun multiusers dalam aplikasi desktop, server, dan internet. ArcGIS 10
merupakan kumpulan produk-produk software GIS (Geographic Information System)
untuk membangun suatu aplikasi GIS yang lengkap. ArcGIS 10 dapat dbagi menjadi
beberapa bagian:
ArcGIS Desktop : aplikasi GIS berbasis desktop.
ArcGIS Engine : berbagai komponen untuk membuat aplikasi GIS sendiri.
Server GIS : kumpulan aplikasi GIS berbasis server (ArcSDE, ArcIMS, ArcGIS
Server).
Mobile GIS : aplikasi GIS untuk mobile device (ArcPAD).
ArcGIS desktop adalah salah satu bagian dari ArcGIS 10 yang digunakan untuk
pemetaan, analisis, editing, manajemen data, visualisasi dan geoprocessing. ArcGIS
Desktop terdiri dari beberapa aplikasi : ArcMap, ArcCatalog, ArcToolbox, ArcGlobe,
ArcScene, ModelBuilder. ArcGIS Desktop mempunyai tiga level fungsional : ArcView,
PENGENALAN ARCGIS 10 21
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 7
ArcEditor, dan ArcInfo – yang bisa disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan pengguna.
Perbandingan kemampuan level ArcView, ArcEditor, ArcInfo.
ArcGIS bisa menngakses data dalam berbagai format dan menggunakan multi-
database dan data file-based secara bersamaan. Data file-based yang didukung
ArcGIS antara lain : coverages, shapefile, Grids, TIN, citra, dll. Selain itu, seiring
dengan kemajuan teknologi, ArcGIS mengembangkan format geodatabase untuk
penyimpanan data spasial. Geodatabase menggunakan teknologi relational database
untuk manajemen data spasial sehingga berbagai kelebihan RDBMS (Relational
DataBase Management System) bisa diterapkan dalam manajemen data spasial.
Ada dua tipe Geodatabase: Personal Geodatabase dan Multiusers Geodatabase.
Personal Geodatabase digunakan untuk menyimpan data yang relatif kecil (max.2GB),
menggunakan database Microsoft Access, single-user editing. Multiusers geodatabase
membutuhkan ArcSDE dan bekerja dengan berbagai macam model DBMS (IBM DB2,
Informix, Oracle, dan SQL Server), kapasitas penyimpanan yang sangat besar,
multiusers editing.
ArcGIS Desktop memiliki tiga aplikasi yang sering digunakan : ArcCatalog, ArcMap,
ArcToolbox.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 8
ArcCatalog : berfungsi untuk mengakses dan mengatur manajemen data (data
spasial dan non-spasial) dengan mudah. Pengguna bisa mencari data yang
diinginkan, menampilkannya, melihat atau membuat metadatanya. ArcCatalog
juga bisa mengkoneksikan database eksternal (Ms Access, SQL Server, Oracle,
dsb) dengan data yang telah dimiliki.
ArcMap : didesain untuk menampilkan data, editing, pencetakan peta kualitas
tinggi, dan melakukan analisis spasial.
ArcToolbox : berisi tools (alat-alat) untuk berbagai macam geoprocessing serta
konversi antar-format data.
ArcCatalog
ArcCatalog adalah komponen dalam ArcGIS yang digunakan antara lain untuk
melihat (previewing), mencari (browsing) dan mengelola (organizing) data spasial.
ArcCatalog juga memungkinkan untuk mengakses metadata dan mengubah informasi
yang berkaitan dengan data spasial yang dimiliki.
Untuk menjalankan aplikasi ArcCatalog klik Start Programs ArcGIS
ArcCatalog
Pencarian Data & Koneksi Folder
Pengguna dapat mencari data melalui daftar katalog di bagian kiri. Bila pengguna
sering bekerja pada sebuah folder, fasilitas koneksi folder dapat membuat akses ke
folder tersebut lebih cepat dengan membuat shortcut-nya.
Untuk membuat membuat koneksi foldernya, klik File Connect Folder atau klik
ikon Connect to Folder . Hasil koneksi folder akan muncul di daftar katalog.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 9
Menampilkan Data
Setelah folder tempat menyimpan data ditemukan, klik salah satu data dalam folder
tersebut. Untuk melihat tampilan data spasial, pilih tab Preview di bagian kanan.
Selain menampilkan data geografis, ArcCatalog juga bisa menampilkan data
atributnya. Data atribut ini berisi informasi yang berkaitan dengan data spasial.
Pilih tab Preview, di sebelah bawah terdapat drop down Preview, pilih Table.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 10
Menampilkan Metadata
Selain menampilkan data geografis dan atribut, bisa juga menampilkan deskripsi dari
data tersebut. Deskripsi adalah informasi yang menerangkan tentang data tersebut
(seperti deskripsi atribut dan informasi tentang data tersebut yang lain) sehingga
pengguna dapat mengenali data yang dipunyai.
Untuk menampilkan deskripsi, klik tab Description di bagian kanan.
Pengguna dapat mengedit deskripsi dengan mengeklik ikon kemudian save.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 11
ArcMap
ArcMap digunakan untuk berinteraksi dengan data peta. Menampilkan, query, edit,
klasifikasi dan analisis data spasial dapat dilakukan di ArcMap. Obyek geografis yang
ditampilkan berupa layer titik (point), garis (lines), area (poligon) dan raster.
ArcMap dibuka dengan mengeklik Start Programs ArcGIS ArcMap
atau dengan mengeklik ikon pada ArcCatalog.
ArcMap terdiri atas dua bagian utama:
1. Table of Content (TOC) di bagian kiri, berisi daftar layer yang ditampilkan di
dataframe. Layer menyajikan dataset yang berisi satu jenis obyek (misal: jalan,
aliran, tegakan hutan).
2. Map Display di bagian kanan, yang berisi gambar planimetris data geografis yang
ditampilkan.
Untuk menampilkan data di ArcMap, caranya adalah sebagai berikut :
1. Pada dialog awal yang muncul terdapat pilihan mxd yang kita buka sebelumnya
atau pilih Cancel untuk memulai mxd baru.
2. Klik ikon Add Data
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 12
3. Pilih folder dan data yang dimaksud, kemudian klik Add.
Data yang dimaksud akan muncul di TOC dan ditampilkan di Map Display.
Susunan layer diatur sedemikian rupa sehingga obyek area berada di bagian
bawah. Jika terbalik, maka obyek titik dan garis tidak terlihat karena tertutup
oleh obyek area.
4. Untuk menonaktifkan layer, klik kotak di sebelah kiri layer sehingga tanda
centang menjadi hilang.
5. Untuk menghilangkan layer, klik kanan pada layer yang dimaksud dan pilih
Remove.
Data juga dapat ditampilkan di ArcMap dengan memilihnya di ArcCatalog dan
menyeretnya (drag) ke TOC ArcMap.
Untuk menyimpan dokumen peta yang telah dibuka di ArcMap, klik File Save atau
klik ikon Save . Dokumen peta ini dapat kita buka langsung ketika kita
menjalankan ArcMap di lain waktu.
Table of
Content (TOC)
Map Display
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 13
Membuka Documen Yang Tersimpan (Existing Map)
1. Jalankan program ArcMap.
2. Pilih “existing map” dari daftar yang tersedia. Jika di sana tidak ada project yg
akan dibuka, klik Browse for more... cari project yang telah ada/dibuat
sebelumnya.
Buka file “latihan1.mxd” di folder Training Adaro 060212, sehingga muncul suatu
peta.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 14
Toolbar Standard
ArcMap memiliki banyak toolbar yang berisi beberapa tools. Setiap toolbar bisa
ditampilkan atau tidak tergantung kebutuhan. Berikut adalah standard toolbar yang
pasti dan sering digunakan di ArcMap.
Keterangan :
Zoom In. Tool ini digunakan untuk memperbesar tampilan peta. Klik tombol
Zoom In, drag pada map display sehingga membentuk segiempat. Kemudian
peta akan diperbesar sesuai segiempat tersebut.
Zoom Out. Tool ini digunakan untuk memperkecil tampilan peta.
Fixed Zoom In. Tampilan peta akan diperbesar pada titik tengah (center) peta.
Fixed Zoom Out. Kebalikan Fixed Zoom In.
Go Back to Previous Extent: Tampilan peta otomatis kembali ke tampilan
sebelumnya.
Go to Next Extent: Tampilan peta otomatis kembali ke tampilan sesudahnya.
Tombol ini aktif jika tombol Go Back to Previous Extent telah digunakan.
Pan. Digunakan untuk menggeser peta. Tekan kemudian drag mouse pada peta
untuk menggesernya.
Select Features. Digunakan untuk memilih obyek geografis yang ada pada peta.
Klik atau drag sebuah box pada obyek untuk memilihnya. Untuk multi-seleksi
tekan tekan SHIFT+klik.
Select Elements. Digunakan untuk memilih obyek grafis (teks, gambar, dsb).
Full Extent: Untuk menampilkan seluruh peta.
Identify. Klink pada obyek di peta kemudian muncul Identify Result Window yg
menampilkan atribut obyek yg dipilih.
Find. Tombol ini digunakan untuk mencari obyek geografis berdasarkan nilai
tertentu pada salah satu atributnya. Klik tombol ini kemudian tentukan nilai
untuk mendapatkan obyek tersebut.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 15
Dialog Box Find
Measure. Digunakan untuk mengukur jarak pada peta. Jarak yang terukur
ditampilkan di status bar. Unit yang digunakan ditentukan dalam Data Frame
Properties.
Spatial Bookmark
Lokasi zoom pada area tertentu dapat disimpan pada spatial bookmark. Hal ini
memudahkan pengguna yang sering bekerja pada obyek daerah tertentu.
Untuk menggunakan menu Bookmarks - Create. Kemudian ketikan nama yang
sesuai pada textbox.
Dialog Box Spatial Bookmark
Bekerja dengan Tabel Atribut
Dalam SIG, obyek geografis bisa dihubungkan dengan bermacam-macam informasi.
Informasi ini disimpan dalam tabel atribut. Tabel atribut terdiri dari baris (row/record)
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 16
untuk setiap obyek pada suatu layer dan kolom (field) untuk setiap atribut atau
kategori. Perpotongan baris dan kolom disebut cell. Sebuah cell berisi sebuah nilai
atribut.
Untuk membuka tabel atribut: klik-kanan layer di TOC - Open Attribute Table.
Nilai atribut field NAMA_KAB untuk Kab. Tabalong. Jika obyek di peta dipilih (warna
outline berubah cyan), maka record yang merupakan obyek tersebut di tabel juga
ter-highlight (warna cyan). Untuk menghilangkan pilihan : klik menu Options - clear
selection.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 17
Menampilkan nilai statistik tabel
Nilai statistik dari suatu field juga bisa ditampilkan dengan klik-kanan pada kolom
yang ingin diketahui statistiknya kemudian pilih statistics.
Dialog box Statistics akan menampilkan statistik kolom yang dipilih
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 18
ArcToolbox
ArcToolbox merupakan menu tambahan yang berisi tools geoprocessing untuk
memanipulasi data spasial. ArcToolbox terdiri atas sejumlah toolbox yang berbeda-
beda yang di dalamnya terdapat satu atau lebih toolset. Tools dan toolset
dikelompokkan berdasarkan fungsinya.
ArcToolbox dapat diakses melalui ArcCatalog ataupun ArcMap dengan mengeklik ikon
Untuk menggunakan ArcToolbox, sebelumnya harus melalui Customize
Extensions dan centang toolbox yang hendak digunakan. Setelah itu barulah
mengeklik ganda pada tools yang hendak digunakan.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 19
Geographic Coordinate Systems (GCS)
GCS atau sistem koordinat geografis menggunakan spherical surface (permukaan
bola/bumi) untuk mendefinisikan posisi di permukaan bumi. GCS kadang-kadang
disebut “datum” walaupun sebenarnya kurang tepat. Sebuah GCS memiliki
komponen unit pengukuran (meter, miles, feet, dsb..), Prime Meridian, dan datum.
Sebuah titik di permukaan bumi didefinisikan dengan nilai lintang (latitude) dan
bujur (longitude).
Dalam sistem spherical garis-garis horisontal adalah garis yang menghubungkan
titik-titik memiliki nilai lintang (latitude) yang sama, disebut juga garis parallel.
Sedangkan sebuah vertikal mempunyai nilai bujur (longitude) yang sama, disebut
juga garis meridian. Garis-garis parallel dan meridian membentuk grid yang disebut
graticule.
Nilai lintang 0 disebut equator / khatulistiwa. Equator membagi bumi bagian utara
dan selatan sama besar. Sedangkan nilai bujur 0 disebut prime meridian. Umumnya
prime merdian yang digunakan GCS adalah garis bujur yang melewati kota
Greenwich, Inggris.
SISTEM KOORDINAT 3
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 20
Projected Coordinate Systems
Projected Coordinat System atau sistem proyeksi peta berfungsi mendefinisikan posisi
dari posisi di permukaan bumi (3D) ke sebuah bidang datar/2D (peta). Bidang
proyeksi bisa berupa kerucut, silinder, atau datar.
Posisi diidentifikasi dengan koordinat X dan Y atau Easting dan Northing.
Mendefinisikan Sistem Koordinat
ArcGIS mendukung banyak datum dan sistem proyeksi peta, bahkan pengguna bisa
mendefinisikan datum atau sistem proyeksi sendiri apabila tidak terdapat di daftar
pilihan.
Meskipun data spasial/peta yang dimiliki sudah dalam sistem koordinat tertentu,
pengguna tetap harus mendefinisikan/memberikan informasi sistem koordinat pada
data tersebut. Hal ini dimaksudkan agar ArcGIS mengetahui sistem koordinat yang
dipakai.
Langkah-langkah
1. Klik ArcToolbox pada toolbar
2. Klik Data Management Tools – Projection and Transformations – Define Projection.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 21
3. Muncul Dialog Box Define Projection. Masukkan data yag akan didefinisikan
sistem koordinatnya
4. Klik Browse
5. Pada dialog Spatial Reference Properties Klik Select...
6. Pilih sistem koordinat yang digunakan. Pada contoh berikut digunakan sistem
proyeksi GCS_WGS_1984. Masuk ke folder Geographic Coordinate – World – WGS
1984.prj
7. Kemudian Klik Add. Klik OK.
8. Otomatis pada dialog Define Projection di textbox Coordinate System muncul
sistem proyeksi yang dipilih. Klik OK
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 22
Transformasi Koordinat
Transformasi koordinat bisa dilakukan antar koordinat geografis, antar sistem
proyeksi, dan dari sistem koordinat geografis ke sistem proyeksi maupun sebaliknya.
Dalam contoh berikut, digunakan transformasi dari sitem proyeksi UTM zone 47S ke
sistem koordinat geografis.
1. Buka ArcToolbox
2. Klik Data Management Tools – Projection and Transformations – Feature - Project.
3. Pada dialog box Project isikan input data, output data, output sistem koordinat.
Klik OK.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 23
Georeferensi
Georeferensi merupakan proses untuk membawa citra/image ke dalam sistem
koordinat tertentu (projected maupun geographic). Proses ini biasanya digunakan
pada data peta raster hasil scanning sebelum didigitasi. Proses georeferensi juga
biasa disebut proses registrasi citra.
Langkah-langkah
1. Klik Add data
2. Pada dialog Add Data pilih data raster yang akan di-register.
3. Muncul dialog Create pyramids. Klik Yes.
GEOREFERENSI 4
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 24
4. Muncul peringatan bahwa data tidak memiliki informasi spatial reference (sistem
koordinat). Klik OK.
5. Peta raster otomatis muncul di layar.
6. Tambahkan toolbar georeferencing. Klik menu Customize – Toolbars –
Georeferencing.
7. Klik tool Zoom In , kemudian klik pada peta sehingga tampilan peta
membesar.
8. Klik menu Window – Magnifier sehingga muncul jendela pembesar.
9. Atur tampilan sehingga pojok kiri atas berada di tengah data view, kemudian
drag window Magnifier tepat di tengah pojok peta.
10. Klik tombol Add Control Points di toolbar Georeferensi
11. Klik tepat pada pojok kiri atas peta , kemudian klik-kanan di sembarang tempat.
Pilih option Input X and Y ...
12. Bila data raster yang kita miliki informasi koordinat geografis maka kita tetapkan
koordinat Data Frame menjadi DCS WGS 1984. Klik View – Data Frame
Properties pilih tab Coordinate System. Dari daftar sistem koordinat pilih
Predefined - Geographic Coordinate Systems – World – WGS 1984. Kemudian
klik OK. Ini akan mengaktifkan pilihan Input DMS of Lon and Lat.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 25
13. Pada dialog Enter Coordinates isikan nilai yang sesuai
14. Ulangi proses nomor 12 – 13 untuk tiap pojok / tempat lain yang diketahui nilai
koordinatnya dalam sistem koordinat tertentu.
Isikan nilai berikut untuk ketiga pojok yang lain
Perhatikan :
Setelah memberikan titik kontrol yang ke-2 gambar peta di layar akan menghilang. Hal ini disebabkan karena pilihan Auto Adjust aktif sehingga peta langsung ditransformasi dengan kedua titik kontrol tadi. Untuk menampilkan kembali : klik
kanan pada layer 01.karanganyar.jpg pilih Zoom To Layer
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 26
15. Seteleh memiliki minimal 4 titik kontrol maka akan muncul nilai RMS Error.
16. Hasil titik-titik yang kita buat dapat disimpan dengan mengklik Save sehingga
lain kali dapat kita unggah kembali.
17. Klik dropdown Georeferencing – Rectify ...
18. Pada dialog Rectify isikan nilai Cell Size (optional) dan Output Location hasil
rektifikasi.
19. Klik Save.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 27
Sebelum melakukan digitasi di ArcMap, terlebih dahulu dibuat shapefile atau feature
class kosong yang akan menampung data hasil digitasi. Shapefile/feature class ini
dibuat melalui ArcCatalog. Langkah berikut adalah cara membuat shapefile di
ArcCatalog :
1. Klik kanan pada folder tempat penyimpanan data, pilih New Shapefile
2. Pada dialog Create New Shapefile, ketikkan nama shapefile di Name dan pilih tipe
data yang sesuai di Feature Type.
DIGITASI DAN
PENGEDITAN DATA 5
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 28
3. Klik Edit di bagian bawah kotak Spatial Reference, klik Select, pilih sistem
koordinat yang sesuai dan klik Add.
Sistem koordinat terpilih kemudian masuk ke Spatial Reference Properties. Klik
OK.
4. Klik OK untuk menutup dialog Create New Shapefile. Shapefile baru akan muncul
di ArcCatalog.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 29
Digitasi di ArcMap
Digitasi adalah proses mengkonversi obyek geografis dari peta analog / cetak ke
format digital. ArcGIS Desktop mendukung beberapa metode digitasi, dengan digitizer
tablet dan on screen digitizing. ArcGIS juga sudah mendukung fitur tablet PC
sehingga bisa langsung digitasi langsung di monitor dengan stylus pen.
Untuk on screen digitizing langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Buka aplikasi ArcMap
2. Klik Add Data
3. Tambahkan ke ArcMap :
a. peta hasil scanning yang sudah direktifikasi dan
b. Shapefile Pemukiman yang telah dibuat
4. Sehingga di Table Of Content (TOC) muncul dua buah layer.
5. Klik tombol untuk mengaktifkan toolbar Editor.
6. Akan muncul dialog Create Feature – klik pada shapefile yang akan kita edit
7. Pilih perintah yang akan kita buat dengan klik pada pilihan Construction
Tools dan mulai digitasi. Untuk digitasi awal pilih Polygon.
8. Zoom ke salah satu obyek pemukiman hingga cukup jelas untuk didigitasi.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 30
9. Klik pada tepi obyek untuk memulai digitasi sehingga seluruh tepi obyek
terdigitasi.
10. Dobel-klik atau tekan F2 untuk mengakhiri. Lakukan langkah yang sama
untuk obyek di tempat lain yang terpisah.
11. Jika telah selesai mendigitasi, simpan hasilnya dengan mengeklik Editor –
Save Edits atau Stop Editing.
Pengeditan Data
Untuk keperluan editing fitur, ArcGIS menyediakan serangkaian fasilitas yang
dikemas dalam toolbar editor seperti berikut:
Sesi editing dimulai dengan : mengaktifkan Toolbar Editor melalui Customize >
Toolbars > Editor
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 31
Kemudian memilih layer aktif dan memilih ‘Start Editing’.
Editing Shapefile
Editing shapefile dilakukan untuk memperbaiki hasil digitasi yang telah dibuat
sebelumnya agar lebih baik.
1. Untuk mengubah bentuk hasil digitasi, pilih Task : Reshape Feature Tool atau
Edit Vertices dan digitlah perubahan batas yang ada.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 32
2. Untuk membuat poligon yang berbatasan langsung dengan poligon lain, pilih
Task : Auto-Complete Polygon dan aktifkan fungsi snapping dengan mengeklik
Editor – Snapping.
3. Untuk mendigitasi poligon baru yang berada di dalam suatu poligon yang telah
ada sebelumnya, gunakan Task : Polygon. Setelah digitasi selesai, dobel-klik
untuk mengakhirinya dan langsung klik Editor – Clip.. pada toolbar Editor.
Pada kotak dialog Clip, pilih Discard the area that intersects kemudian klik
OK. Proses ini untuk memisahkan batas antara poligon baru dengan poligon
yang mengelilinginya.
Hasil digitasi
kurang baik
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 33
Split Dan Divide
Fasilitas editing yang penting adalah membangi fitur menjadi dua potongan. Berikut
uraian langkah yang dilakukan untuk membagi poligon menjadi dua bagian.
1. Memilih icon edit tool
2. Memilih objek poligon yang hendak dipotong.
3. Memilih fungsi ‘’cut polygon feature’
4. Memilih icon sketch tool, kemudian membuat garis pembagi poligon
5. menekan tombol kanan dan ‘finish sketch’ atau dengan dobel-klik.
Dan poligon akan terbagi menjadi dua bagian terpisah garis pembagi.
Merge
Merge adalah perintah yang digunakan untuk menggabungkan beberapa fitur obyek
dari layer yang sama, dengan mengacu pada salah satu fitur yang digabungkan.
1. Pilih fitur-fitur yang hendak digabung, dengan mengekliknya menggunakan
tombol Shift.
2. Klik Editor
3. Pilih Merge dari tool Editor
4. Pilih salah satu fitur yang akan dijadikan acuan penggabungan, klik OK.
5. Akan terbentuk satu fitur obyek dengan atribut yang sama dengan fitur acuan.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 34
1
3
4
5
2
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 35
Union
Union adalah perintah yang digunakan untuk menggabungkan fitur dari layer yang
sama, hasilnya adalah gabungan fitur dengan atribut kosong.
1. Pilih fitur-fitur yang hendak digabung, dengan mengekliknya menggunakan
tombol Shift.
2. Klik ikon edit tool
3. Pilih Union dari tool Editor
4. Akan terbentuk satu fitur obyek dengan atribut yang kosong.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 36
Ada beragam cara untuk mendapatkan informasi dari peta di ArcMap. Bisa
menggunakan identify tool, atau selection tool untuk memilih suatu obyek kemudian
dilihat atribut yang terpilih, atau dengan query.
Identifying Feature
Untuk memperoleh informasi dari peta di ArcMap salah satunya adalah
menggunakan tool Identify.
1. Klik tool identify pada toolbar,
2. Klik obyek untuk melihat atributnya.
QUERY DATA 6
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 37
Memilih Feature
Jika ingin membandingkan informasi dari beberapa obyek dalam sebuah layer, cara
terbaik adalah memilih obyek tersebut di peta kemudian melihat record-nya di tabel
atribut. Tool yang digunakan adalah Select Feature di toolbar Tools.
1. Klik tool Select Feature .
2. Klik obyek sambil menekan tombol SHIFT atau drag sebuah segiempat yang
meliputi obyek-obyek yang akan dipilih.
3. Untuk melihat atribut obyek terpilih, klik layer pilih Open Attribute Table.
4. Kemudian muncul tabel atribut dengan record ter-highlight yang merupakan
atribut obyek terpilih.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 38
Query Atribut
Untuk mengidentifikasi, mencari, dan memilih obyek, pengguna bisa menggunakan
query yang secara otomatis memilih obyek yang sesuai dengan kriteria tertentu.
Query tersebut berupa Structured Query Language (SQL).
1. Untuk membuat query atribut, klik menu Selection - Select By Attribute.
2. Pada dialog Select by Attributes, pilih layer yang akan digunakan. Field dari tabel
atribut layer tersebut muncul di box Fields di samping kiri dialog box.
3. Ketikkan syntax SQL untuk mencari atribut. Pada contoh berikut, pada layer
states dicari nilai field AREA>20000000
4. Klik Apply sehinnga data yang terpilih ter-highlight di peta.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 39
Query Spasial
Pencarian obyek juga bisa dilakukan berdasarkan lokasi / posisi relatifnya (hubungan
spatial-nya ) terhadap obyek lain baik dalam satu layer maupun berbeda layer.
Hubungan spasial antar obyek yang digunakan untuk query spatial:
Are Crossed by the Outline of: memilih obyek yang overlap dengan obyek pada
layer yang berbeda.
Intersect: memilih obyek yang berpotongan dengan obyek lain pada layer yang
berbeda.
Are Within a Distance of: memilih obyek yang berdekatan atau bersebelahan
dengan obyek lain (dalam satu layer atau berbeda layer).
Have Their Center in: memilih obyek polygon dalam suatu layer yang memiliki
centroid di dalam obyek polygon lain pada layer yang berbeda.
Are Completely Within: memilih obyek dalam suatu layer dimana seluruh obyek
tersebut berada di dalam obyek polygon lain.
Completely Contain: memilih obyek polygon dalam suatu layer dimana polygon
tersebut berisi seluruh obyek di layer yang berbeda.
Share a Line Segment with:memilih obyek garis dan polygon yang berbagi segmen
garis dengan obyek lain.
Touch the Boundary of: memilih obyek garis dan polygon yang berbagi segmen
garis.
Are Identical to: memilih setiap obyek yang memiliki geometri yang sama dengan
obyek lain di layer yang berbeda.
Contain: memilih obyek pada suatu layer yang berada di dalam obyek lain.
Are Contained by: memilih obyek pada suatu layer di mana obyek lain berada di
dalamnya.
Pada contoh berikut query digunakan untuk mencari sungai yang melewati
kecamatan Padang Utara.
1. Pilih Kecamatan Padang Utara dengan tool Select Feature pada toolbar.
2. Klik menu Selection – Select By Location...
3. Beri cek pada checkbox layer sungai_poly dan sungai_line (1).
4. Gunakan hubungan spasial Intersect untuk mencari sungai yang melewati kec.
Padang Utara (2).
5. Pilih layer Administrasi di bawah textbox the feature in this layer (3).
6. Beri tanda cek pada checkbox Use selected feature (4).
7. Klik Apply (5).
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 40
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 41
Membuat Peta dengan Map Template.
Map template desain layout digunakan untuk membuat peta dg cepat. Desain layout
tersebut termasuk pengaturan legenda, skala, warna, dan sebagainya. Secara default
ArcMap menggunakan normal template. Halaman layout masih kosong dengan satu
Data Frame.
1. Untuk membuka template, buka aplikasi ArcMap – pada dialog ArcMap pilih
template, klik OK. Jika aplikasi ArcMap sudah terbuka sebelumnya, klik menu
File – New.
Tab My templates berisi template yg dibuat sendiri. Tab General dan Industry
berisi template yang telah disediakan, tab USA dan World berisi bermacam-
macam peta USA dan Dunia yang telah dibuat.
2. Jika sudah memilih template yang diinginkan, klik OK kemudian tambahkan
data yang akan digunakan. Jika data sudah muncul di Data View, ganti tampilan
ke Layout View kemudian pilih tombol Map Template pada toolbar Template.
Berikut ini contoh dengan menggunakan template “LandsacapeModern” di bawah
tab General, untuk menampilkan peta Peta Landuse.
KARTOGRAFI DIGITAL
7
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 42
Membuat Peta Tanpa Template
Elemen peta (simbol arah utara, legenda, skala, dsb) bisa diatur untuk berbagai
macam ukuran kertas, orientasi kertas bisa juga diatur portrait atau landscape..
1. Page and Print Setup.
Untuk mengatur ukuran dan orientasi, klik menu File pilih Page and Print
Setup
2. Background peta
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 43
Untuk mengganti background : Klik-kanan Data Frame - Data Frame Properties
– tab Frame. Kemudian pada frame Background pilih warna yang dikehendaki.
3. Judul Peta.
Untuk menambahkan judul peta : Klik : menu Insert – Title. Ketikan Judul peta pada
text box yang muncul, kemudian ENTER. Untuk mengedit judul, dobel-klik pada text
box judul tersebut. Jenis font, ukuran dan warna bias diatur di toolbar Draw.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 44
4. Arah Utara.
Arah utara ditambahkan dengan klik menu Insert – North Arrow.
Pada dialog box North Arrow Selector pilih tipe symbol arah utara, klik OK.
5. Skala Garis. Skala garis ditambahkan dengan klik menu Insert – Scalebar
Pada dialog box Scalebar Selector pilih tipe symbol skala, klik OK.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 45
6. Legenda. Legenda ditambahkan dengan klik menu Insert – Legend. Muncul
dialog Legend Wizard. Secara default legenda memuat semua layer di peta. Untuk
memilih layer yang akan ditampilkan di legenda pilih layer dari box Map Layer
dan klik tanda (>>). Layer yang terpilih ,uncul di box Legend Items. Klik NEXT.
Kemudian diatur judul legenda, jenis font, warna. Klik NEXT.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 46
Kemudian pilih border, warna background, dan bayangan dari frame legenda. Klik
NEXT.
Atur ukuran, warna, dan bentuk symbol yang mewakili obyek garis dan polygon di
legenda. Klik NEXT.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 47
Klik Finish.
7. Grid dan Graticule. Ada dua macam Grid yang bisa ditambahkab pada peta –
Measured Grid dan Reference Grid. Measured Grid digunakan untuk membagi
peta berdasarkan unit yang digunakan peta (mis. Meter, mile, km, dan
sebagainya). Reference Grid digunakan untuk membuat grid untuk index peta.
Graticule untuk menambahkan garis lintang dan bujur pada peta.
Untuk menambahkan grid/graticule: Klik menu View – Data Frame Properties.
Pada dialog box Data Frame Properties – pilih tab Grids – New Grids. . .
Pilih tipe grid atau graticule yang akan ditambahkan. Pada contoh berikut
digunakan Measured Grid karena peta menggunakan sistem proyeksi UTM.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 48
Atur setting tampilan gridnya, sistem koordinat, dan interval grid. Klik NEXT.
Atur juga line style grid, warna grid, pembagian grid, label style.
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 49
Klik Next
Klik finish.
8. Membuat extent main map pada inset. Inset diperlukan untuk menunjukkan
posisi relatif peta pada daerah yang lebih luas.
Klik kanan pada data frame inset – Data Frame Properties
Pada dialog Data Frame Properties pilih tab Extent Rectangles
Modul 1 SIG MENGGUNAKAN ARCGIS
PT. Waindo SpecTerra 50
Pilih si list box sebelah kanan data frame “main map”.
Klik tanda panah ke kanan sehingga pada list box sebelah kanan terisi “main
map”.
Klik OK.