Laporan TutorialMakassar, 10 Juni 2014LAPORAN
TUTORIALMODUL1GANGGUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Kelompok 9 :
Asri Wahid1102110021Muh. Yasdar Bahri1102110022Muh. Unggul
Rhobbigfirly1102110052Sity Rahma Darman1102110053Nur Annah
Mustari1102110082Usra Sajali Makatita1102110083Lutfi
Afiat1102110112Andi Dwi Wulandari Sukma Praja1102110113Andi Najmiah
Hafsah1102110143
Pembimbing : dr. Zulfitriani M
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIAMAKASSAR2014MODUL 1 GANGGUAN TUMBUH-KEMBANG MASA
BAYISKENARIO: Kuingin anakku seperti anak tetanggaSeorang anak
laki-laki umur 11 bulan BB 6000 gram, PB 70 cm dibawa oleh ibunya
karena batuk pilek. Bayi baru lahir di Bidan dengan berat lahir 2,6
kg, panjang badan 50 cm, lingkar kepala 32 cm, tidak langsung
menangis, setelah 5 menit baru menangis lemah.penimbangan 3 bulan
terakhir berturur-turut beratnya stabil 6000 gram, lingakar kepala
39 cm, saat ini anak sehari-hari makan nasi dengan sayur, lauk pauk
tempe kadang telur. Mulai umiur 3 bulan sudah diberi susu formula,
pisang, bubur bayi karena sering menangis. Imunisasi BCG 2 bulan,
Polio 5 kali terakhir waktu PIN, Hepatitis B umur 40 hari dan 3
bulan, DPT umur 4 bulan dan 6 bulan. Bayi sudah bisa tengkurap
bolak-balik, belum bisa duduk dan berdiri sendiri. Bayi mengoceh
kadang-kadang, tangan belum bisa memegang kerincingan. Jendela
kamar selalu ditutup, takut bayi masuk angin, lubang angin ditutup
kertas karena nyamuk sering masuk. Mainan yang ada dirumah:
kerincingan, boneka, dan sepeda roda 3. Ibu tidak banyak
bicara.KATA KUNCI Anak laki-laki umur 11 bulan KU batuk pilek BB
6000 gram, PB 70 cm Umur 0 tahun (lahir) BB 2,6 kg panjang badan 50
cm, lingkar kepala 32 cm, tidak langsung menangis, setelah 5 menit
baru menangis lemah (umur 9-11 bln) beratnya stabil 6000 gram,
lingkar kepala 39 cm Saat ini anak sehari-hari makan nasi dengan
sayur, lauk pauk tempe kadang telur. Mulai umiur 3 bulan sudah
diberi susu formula, pisang, bubur bayi karena sering menangis.
Imunisasi BCG 2 bulan, Polio 5 kali terakhir waktu PIN, Hepatitis B
umur 40 hari dan 3 bulan, DPT umur 4 bulan dan 6 bulan. Bayi sudah
bisa tengkurap bolak-balik, belum bisa duduk dan berdiri sendiri.
Bayi mengoceh kadang-kadang, tangan belum bisa memegang
kerincingan. Jendela kamar selalu ditutup, takut bayi masuk angin,
lubang angin ditutup kertas karena nyamuk sering masuk. Mainan yang
ada dirumah: kerincingan, boneka, dan sepeda roda 3. Ibu tidak
banyak bicara.
PERTANYAAN1. Jelaskan definisi dan faktor-faktor dari tumbuh
kembang!2. Bagaimana interpretasi antropometri dan imunisasi bayi
saat lahir, 3 bulan terakhir dan 11 bulan, serta jawdal wajib
imunisasi!3. Mengapa anak tidak langsung menangis saat lahir dan
adakah pengaruhnya terhadap tumbuh kembang anak tersebut?
Jelaskan!4. Apa pengaruh mainan, kondisi kamar dan ibu yang tidak
banyak bicara terhadap tumbuh kembang anak?5. Jelaskan tentang ASI
dan dampak pemberian MP ASI yang terlalu dini!6. Jelaskan hubungan
keluhan utama (batuk pilek) dengan tumbuh kembang pada bayi!7.
Jelaskan asuhan sayang yang tepat!8. Jelaskan langkah-langkah
pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk anak pada skenario!9.
Bagaimana penangnan masalah pada skenario!10. Jelaskan perspektif
islam terhadap masalah pada skenario!
JAWABAN
1. Definisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembangPertumbuhanPertumbuhan (growth) adalah hal yang berhubungan
dengan perubahan jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ
maupun individu yang dapat di ukur denganukuran berat (gram, pound,
kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dankeseimbangan
metabolic (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Jadi dapat
disimpilkanbahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek
fisik.Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ada dua faktor yaitu
faktor internaldan faktor eksternal. Yang termasuk dalam faktor
internal adalah genetik, obstetrik dan seks, yang termasuk faktor
eksternal adalah lingkungan, gizi, obat-obatan danpenyakit).1.
Genetik.Faktor genetik dikaitkan dengan adanya kemiripan anak-anak
dengan orangtuanya dalam hal bentuk tubuh, proporsi tubuh dan
kecepatan perkembangan. Diasumsikan bahwa selain aktivitas nyata
dari lingkungan yang menentukan pertumbuhan, kemiripan ini
mencerminkan pengaruh gen yang dikontribusi oleh orang tuanya
kepada keturunanannya secara biologis. Namun gen tidak
secaralangsung menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan, tetapi
ekspresi gen yang diwariskan ke dalam pola pertumbuhan dijembatani
oleh beberapa sistem biologis yang berjalan dalam suatu lingkungan
yang tepat untuk bertumbuh. Misalnya gen dapat mengatur produksi
dan pelepasan hormon seperti hormon pertumbuhan dari glandula
endokrin dan menstimulasi pertumbuhan sel dan perkembangan jaringan
terhadap status kematangannya (matur state). Sistem endokrin juga
merespon pengaruh faktor-faktor lingkungan yang berefek terhadap
perkembangan, dan mungkin berfungsi sebagai suatu mekanisme yang
menyatukan interaksi antara gen dan lingkungan untuk membentuk pola
pertumbuhan tiap-tiap manusia (Bogin, 1988). Bock pada tahun 1986
(cit Bogin 1988), melakukan penelitian secara longitudinal tentang
pengaruh genetik terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak
laki-laki dan anak perempuan yang hidup dalam lingkungan keluarga
dengan status sosial ekonomi menengah dan latar belakang kultur
ethiopian. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya variasi
pertumbuhan yang diwarisi dari orang tuanyadalam pola pertumbuhan
seorang anak. Variasi tersebut mengindikasikan suatu Majorgenetic
component dalam penentuan ukuran dan kecepatan pertumbuhan
seseorang.2.LingkunganFaktor lingkungan dalam hal ini adalah
lingkungan biofisikdan psiko-sosial yang mempengaruhi individu
setiap hari dan sangat berperandalam menentukan tercapainya
potensial bawaan. Menurut Soetjiningsih (1995)secara garis besar
lingkungan dibagi menjadi lingkungan pra natal dan lingkunganpost
natal.a. Lingkungan Pra-NatalLingkungan pra natal adalah terjadi
pada saat ibu sedang hamil, yangberpengaruh terhadap tumbuh kembang
janin mulai dari masa konsepsi sampai lahirseperti gizi ibu pada
saat hamil menyebabkan bayi yang akan dilahirkan menjadiBBLR (Berat
Badan Lahir Rendah) dan lahir mati serta jarang menyebabkan
cacatbawaan. Selain dari pada itu kekurangan gizi dapat menyebabkan
hambatanpertumbuhan pada janin dan bayi lahir dengan daya tahan
tubuh yang rendahsehingga mudah terkena infeksi, dan selanjutnya
akan berdampak pada terhambatnyapertumbuhan tinggi badan.Faktor
lingkungan pada masa pra natal lainnya yang berpengaruhadalah
mekanis yaitu trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat
menyebabkankelainan bawaan pada bayi yang akan dilahirkan. Faktor
toksin atau zat kimia yangdisengaja atau tanpa sengaja dikonsumsi
ibu melalui obat-obatan atau makanan yangterkontaminasi dapat
menyebabkan kecacatan, kematian atau bayi lahir dengan beratlahir
rendah.Faktor hormon yaitu hormon endokrin yang juga berperan pada
pertumbuhanjanin adalah somatotropin(growth hormon), yang disebut
juga hormon pertumbuhan.Hormon ini berperan mengatur pertumbuhan
somatic terutama pertumbuhankerangka.Pertambahan tinggi badan
sangat dipengaruhi oleh hormon ini.Growthhormon merangsang
terbentuknya somatomedin yang kemudian berefek pada tulangrawan,
dan aktivitasnya meningkat pada malam hari pada saat tidur, sesudah
makan,sesudah latihan fisik, perubahan kadar gula darah dan
sebagainya.Kehidupan pada masa pra natal adalahstress ibu saat
hamil, infeksi, immunitas yang rendah dan anoksia embrio
ataumenurunnya jumlah oksigen janin melalui gangguan plasenta juga
dapatmenyebabkan kurang gizi dan berat badan bayi lahir rendah
(BBLR).b. Lingkungan Post-NatalLingkungan post natal mempengaruhi
pertumbuhan bayi setelah lahir antaralain lingkungan biologis,
seperti ras/suku bangsa, jenis kelamin, umur, gizi,gangguanfungsi
metabolisme dan hormon. Selain itu faktor fisik dan biologis,
psikososial danfaktor keluarga yang meliputi adat istiadat yang
berlaku dalam masyarakat turutberpengaruh.3. Penyakit
InfeksiKondisi status gizi yang baik, tubuh mempunyai kemampuan
untukmempertahankan diri terhadap penyakit infeksi. Namun jika
keadaan gizi memburukmaka reaksi kekebalan tubuh akan menurun, yang
berarti kemampuan tubuh untukmempertahankan diri terhadap serangan
infeksi menjadi menurun. Oleh karena itusetiap bentuk gangguan gizi
sekalipun dengan gejala defisiensi tingkat ringanmerupakan pertanda
awal bagi terganggunya kekebalan tubuh terhadap
penyakitinfeksi.Status gizi yang buruk berdampak terhadap
menurunnya produksizat anti bodi dalam tubuh. Penurunanan zat anti
ini mengakibatkan mudahnya bibitpenyakit masuk kedalam dinding usus
dan mengganggu produksi beberapa enzimpencernaan makanan dan
selanjutnya penyerapan zat-zat gizi yang penting menjaditerganggu,
keadaan ini dapat memperburuk status gizi anak.Seperti penyakit
infeksidan kurang energi protein (KEP) adalah dua hal yang
mempunyai hubungan sinergisatau saling berhubungan. Walaupun sulit
untuk mengatakan apakah terjadinya giziburuk akibat adanya diare
ataukah kejadian diare yang disebabkan gizi buruk.Seorang anak yang
mengalami kekurangan gizi mempunyai daya tahan tubuhyang rendah dan
mudah terkena penyakit, suhu tubuh meningkat sebagai akibatadanya
infeksi dan terjadi pembakaran jaringan tubuh yang berlebihan,
anakmengalami kesulitan makan dan nafsu makananya akan menurun.
Kemampuan fungsipencernaandan penyerapan zat-zat gizi yang
dibutuhkan selama masa pertumbuhanmenurun selanjutnya anak akan
mengalami malnutrisi.Selama masa tersebut anak tidak mendapatkan
makanan yang cukup untukmemenuhi kebutuhan dan memulihkan kesehatan
serta status gizinya makadampaknya akan terjadi penurunan jaringan
otot dan lemak. Anak akan kehilanganBB, kurus dan pertumbuhannya
akan terhenti.4. Pertumbuhan dan Status Sosial EkonomiPenyebab
timbulnya masalah gizi yangmempengaruhi pertumbuhan seseorang
adalah faktor sosial ekonomi yang meliputi :pendidikan orang tua,
pekerjaan dan pendapatan, teknologi, budaya dan
lain-lain.Keterbatasan sosial ekonomi ini juga berpengaruh langsung
terhadap pendapatankeluarga untuk memenuhi kebutuhan akan makanan,
berpengaruh pada praktekpemberian makanan pada bayi berpengaruh
pula pada praktek pemeliharaankesehatan dan sanitasi lingkungan
yang akhirnya mempengaruhi daya beli dan asupanmakanan untuk
memenuhi kebutuhan akan pertumbuhan dan pemeliharaan tubuhserta
pencegahan terhadap penyakit infeksi yang kesemuanya berakibat
padagangguan pertumbuhan.Matrolell et al.(cit Thaha,2000),
melaporkan hasil studi longitudinal terhadap1000 anak dibawah usia
7 tahun di Honduras dan menemukan adanya korelasi yangpositif
antara ukuran antropometri z-score tinggi badan, z-score berat
badan, areaotot lengan atas dan lingkar lengan atas (LLA) dengan
indikator sosial ekonomikeluarga. Makin tinggi skor sosial ekonomi,
maka makin baik ukuran antropometritersebut. Analisa lebih lanjut
menyimpulkan bahwa populasi yang tingkat social ekonominya rendah
dan gambaran keadaan lingkungan lebih jelas menerangkanadanya
perbedaan ukuran antropometri dalam populasi tersebut dibanding
factor genetik.Matrorell et al.(cit. Jalal dan Soekirman, 1990),
membandingkan peran factor genetik dengan sosial ekonomi keluarga
terhadap rata-rata kenaikan tinggi badanpada anak laki-laki usia 7
tahun dari berbagai bangsa dengan latar belakang social ekonomi
yang berbeda, ternyata bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga
kayapertumbuhannya berkisar pada presentil ke 50 referensi
international (WHO-NCHS).Namun jika dibedakan pola pertumbuhan
anak-anak pada keluarga kaya dan miskindari bangsa yang sama
terlihat ada perbedaan. Perbedaan tinggi badan anak darikeluarga
kaya kerana faktor genetik berkisar 2 3 cm, sedangkan perbedaan
yangdisebabkan karena faktor sosial ekonomi adalah sekitar 10 12
cm.5. Faktor GiziFaktor gizi yang juga berpengaruh terhadap
pertumbuhan tinggi badanadalah : kalori, protein, Iodium dan zat
gizi mikro seperti vitamin A, zink (zn).a. KaloriJumlah intake
kalori berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembanganseseorang.Intake kalori yang cukup akan menjamin
pertumbuhan yang normal,namun sebaliknya intake yang kurang dan
terjadi pada masa pertumbuhan sertaberlangsung lama, akan berdampak
pada pertumbuhan fisik dan kerentanan terhadappenyakit infeksi.
Manifestasi dalam jangka panjang akan nampak pada tinggi badanyang
lebih rendah dibandingkan dengan anak yang intake kalorinya
cukup.b. ProteinSomatotropin berperan dalam mempertahankan tingkat
sintesa protein dalamtubuh dan menghalangi sintesa lemak dan
oksidasi karbohidrat pada pertumbuhantinggi badan yaitu terhadap
perkembang biakan sel-sel tulang rawan, sedang padaperkembangan
kesempurnaan tulang pengaruhnya kecil.Rendahnya sintesis protein
karena rendahnya pengaruh somatotropin yangberakibat berkurangnya
protein, kekurangan protein ini merupakan masalah yangserius di
seluruh dunia, dan menjadi faktor utama terjadinya kwashiorkor.c.
IodiumIodium merupakan unsur essensill sangatberperan terhadap
pembentukan hormon pertumbuhan dan perkembangan yaituthyroid,
thyroxine (T 4 ) dan Triodothyronine (T 3 ). Peranan thyroxine
sebagaipermissive dalam arti kadar thyroxine yang cukup menjadikan
sel-sel tubuh berfungsisecara normal dan sebaliknya bila kadar
thyroxine kurang, maka sebagian besar darisel-sel tubuh menjadi
tidak efektif (Jalal dan Atmojo, 1998).Kekurangan Iodium yang
dikenal dengan GAKI mengakibatkan terjadinyapembesaran kelenjar
thyroid.Dan dalam spektrum yang telah luas dapatmenimbulkan
gangguan pertumbuhan, baik pertumbuhan fisik maupun mental
dankecerdasan.Gangguan pertumbuhan fisik tampak pada ukuran tinggi
badan yangtidak normal jika dibandingkan dengan umur. Hasil
penelitian di Guatemalamenyimpulkan bahwa anak yang ukuran tinggi
badan per umur (TB/U) lebih rendahdari normal, memiliki kompetensi
intersensori integratif yang rendah pula dalammenyelesaikan test
geometri, kekurangan kapasitas ini bersifat permanen,
(Kodyat,1998).d. Zat Gizi MikroZat gizi mikro yang sering
dihubungkan dengan pertumbuhan fisik adalahvitamin A, seng dan
besi.Berbagai penelitian yang dilakukan di beberapa
tempatmemperlihatkan hasil intervensi salah satu atau ketiga zat
gizi tersebut terhadappertumbuhan fisik. Penelitian lain yang
dilakukan pada anak-anak prasekolah diIndonesia memperlihatkan
adanya kenaikan tinggi dan berat badan pada anak yangpernah
menerima kapsul vitamin A dibanding anak yang hanya menerima
placebo (Hadinet et al, 1997). Umur, status vitamin dan musim
terlihat berpengaruh terhadaphubungan ini.Pada anak yang mempunyai
serum retinol < 10 meg/dl, merekamenerima kapsul vitamin A,
mempunyai kenaikan tinggi dan berat badan yang lebihbesar secara
nyata dibanding anak yang hanya menerima plasebo. Dan
padapenelitian itu kenaikan tinggi badan anak sangat tinggi pada
akhir musim kering dimana pada saat ini konsumsi vitamin A dan
prevalensi infeksi pernafasan akut dandiare rendah.Seng (12,5
mg/hr) dan besi (12 mg/hr Fe) memperlihatkan kenaikantinggi badan
secara nyata dibanding anak yang anya menerima seng dan plasebo.
Dilain pihak pemberian seng dan besi akan mempengaruhi status
vitamin A pada anakbalita di Meksiko (Munoz, et al.,1997). Terlihat
bahwa zat gizi mikro sangatdiperlukan untuk pertumbuhan fisik yang
maksimal.PerkembanganPerkembangan adalah bertambahnya kemampuan
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
teratur dan dapat di ramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan. Di sini menyangkut adanya proses diferensiasi dari
sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan
tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.Faktor
faktor yang mempengaruhi perkembangana) Faktor genetikFaktor
genetik di tentukan oleh pembawa faktor keturunan (gen) Yang
terdapat dalam sel tubuh. Gen akan di wariskan orang tua kepada
Keturunannya. Orang tua yang bertubuh besar akan mempunyai anak
yangposturnya menyerupai dirinya. Sebaliknya, orang tua yang
bertubuh kecil akan memiliki anak yang tubuhnya relatif kecil pula.
Hal tersebut di sebabkan oleh gen yang di turunkan orang tua kepada
anaknya.b) Faktor LingkunganFaktor lingkungan yang berperan pada
proses pertumbuhan dan perkembangan seorang anak dapat beraneka
ragam, antara lain tempat tinggal,lingkungan pergaulan, sinar
matahari yang di terima, status gizi, tingkat kesehatan orang tua,
serta tingkat emosi dan latihan fisik :
c) Tempat tinggalBayi yang tinggal ditempat yang udaranya segar
(cukup oksigen) dapat melakukan proses pembakaran dengan lebih baik
di bandingkan dengan bayi yang tinggal di tempat udaranya penuh
dengan populasi. Demikian pula, apabila suhu dan kelembaban
udaranya cukup nyaman (tidak terlalu panas /dingin dan tidak
terlalu lembab/kering), akan mempengaruhi proses metabolisme tubuh
dan secara tidak langsung akan mempengaruhi tumbuh kembang bayi.d)
Lingkungan pergaulanPergaulan pertama bagi bayi adalah ibu dan
bapaknya serta anggota keluarga lainnya, berikutnya adalah
tetangga. Apabila hubungan bayi dengan orang- orang sekitarnya
mesra dan penuh kehangatan, maka suasana tersebut akan membuat
membuat membuat bayi dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Apabila hubungan pergaulan ini kurang kondusif (misalnya ibu suka
marah-marah dan bapak tidak peduli). Maka pertumbuhan dan
perkembangan bayi tentu saja akan terhambat. Hal ini di sebabkan ia
mengalami rasa khwatir dan tidak tenang, yang di tunjukkan bayi
akan sering rewel dan suka makan.e) SinarmatahariyangditerimaSinar
matahari berhubungan erat dengan proses pembentukan vitamin D guna
pertumbuhan tulang dan gigi. Sinar matahari pagi (pukul 07.00
-09.00) sangat baik bagi kesehatan. Apabila sinar matahari yang di
terima oleh bayi berlebihan apalagi pada siang hari yang terik,
akan sangat berbahaya bagi kesehatan kulit. Di sarankan memakai
payung apabila membawa bayi pada kondisi sinar matahari yang panas
dan terik.f) Status giziBayi yang mendapat asupan gizi yang
seimbang baik kualitas maupun kuantitasnya. Meliputi air,
karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral, akan memperoleh
energi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Bayi yang
bersangkutan akan memperoleh protein yang sangat berguna untuk
pembelahan sel tubuh. Memperoleh vitamin yang cukup untuk
kelancaran metabolisme tubuh dan akan memperoleh cukup mineral
untuk pertumbuhan tulang serta gigi. Kecukupan gizi ini secara
keseluruhan akan membuat pertumbuhan anak menjadi optimal.g)
TingkatkesehatanorangtuaBayi yang di lahirkan dari pasangan suami
istri yang sehat dan senantiasa di jaga kesehatannya, akan dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal karena gizi yang di makan akan
di gunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Namun bagi bayi yang
memiliki penyakit bawaan dari orang tuanya atau sedang sakit maka
gizi yang di makannya akan di gunakan terlebih dahulu untuk
mengatasi berbagai penyakit tadi. Kemudian sisanya baru di gunakan
untuk pertumbuhan dan perkembangannya.h) Tingkat emosi dan latihan
fisikPada dasarnya bayi memiliki temperamen yang berbeda-beda. Ada
bayi yang tenang dan ada bayi yang mudah rewel. Sebagai orang tua
kita perlu memperhatikan temperamen dasar bayi kita, sehingga
tingkat emosi yang di tunjukkan oleh bayi pada saat membutuhkan
sesuatu atau merasa tidak nyaman dapat di tangkap secara tepat.
Selanjutnya di upayakan keadaan yang nyaman bagi bayi kita. Latihan
fisik juga di perlukan bagi bayi seperti pijat bayi agar bayi
terangsang otot-otot dan tulang-tulangnya untuk berfungsi optimal
selain mempererat hubungan empsional antara
orangtuadenganbayinya.
Internal Genetik Pertumbuhan
Obstetrik
SeksTinggi badanBerat badan
Zat gizi makroGiziLingkunganEksternal
Zat gizi mikroObat-obatan
Penyakit
GenetikPerkembangan
Lingkungan pergaulanFisik : Motorik kasar, motorik
halusEmosiKognitifPsikososial
Status giziSinar matahari
2. Interpretasi antropometri
Interpretasi : Diatas garis -2: Normal
Interpretasi : Diatas garis -3 : Kurus
Interpretasi : Berada digaris 0 : Normal
Interpretasi : Berada digaris -2: normal
PENIMBANGAN 8 BULAN
INTERPRETASI: Berada digaris -3: severely underweight
Interpretasi : Dibawah garis -3: mikrocephali
PENIMBANGAN 11 BULAN
Interpretasi : Dibawah garis -3: severely underweigh
Interpretasi : Dibawah garis -2: pendek
Interpretasi : Dibawah garis -3: Sangat kurus
Interpretasi imunisasi dan jadwal wajib imunisasiKelima jenis
imunisasi dasar yang wajib diperoleh adalah:1. Imunisasi BCG
Imunisasi adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan
kekebalan aktif terhadappenyakit tuberculosis (TBC), yaitu penyakit
paru-paru yang sangat menular yang dilakukan sekali pada bayi
sekali pada bayi usia 0-11 bulan 2. Imunisasi DPT Imunisasi DPT
yaitu merupakan imunisasi dengan memberikan vaksin mengandung racun
kuman yang telah dihilangkan racunnya akan tetapi masih dapat
merangsang pembentukan zat anti(toxoid) untuk mencegah terjadinya
penyakit difteri,pertusis,dan tetanus,yang diberikan 3 kali pada
bayi usia 2-11 bulan dengan interval minimal 4 minggu.3. Imunisasi
polioImunisasi polio adalah imunisasi yang diberikan untuk
menimbulkan kekebalan terhadap penyakit poliomyelitis yang dapat
menyebabkan kelumpuhan pada kaki,yang diberikan 4 kali pada bayi
0-11 bulan dengan interval minimal 4 minggu. 4. Imunisasi
campakImunisasi campak adalah imunisasi yang diberikan untuk
menimbulkan kekebalan kekebalan aktif terhadap penyakit campak
karena penyakit ini sangat menular,yang diberikan 1 kali pada bayi
usia 9-11 bulan 5. Imunisasi hepatis B,Imunisasi hepatis B adalah
imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap
penyakit hepatitis B yaitu penyakit yang dapat merusak hati, yang
diberikan 3 kali pada bayi usia 1-11 bulan, dengan interval minimal
4 minggu cakupan imunisasi lengkap pada anak, yang merupakan
gabungan dari tiap jenis imunisasi yang didapatkan oleh seorang
anak. Sejak tahun 2004 hepatitis-B disatukan dengan pemberian DPT
menjadi DPT-HB.
INTERPRETASI SKENARIO :JENIS VAKSINUMUR PEMBERIAN VAKSIN
BULAN
LAHIR123456789101112
BCG1
POLIO01234
HEPATITIS B13
DPT12
Pada pemberian imunisasi yang tidak sesuai pada polio pada
pemberian ke 5 (lengkap) pada saat bayi masih berusia 11 bulan.
Pemberian polio lengkap yaitu pada usia lahir, 2 bulan, 4 bulan, 6
bulan, 18-24 bulan dan 5 tahun. Pemberian imunisasi hepatitis B
terbilang lambat, pada saat bayi lahir vaksin hepatitis B diberikan
dalam waktu 12 jam setelah lahirdan dihalui pemberian vitamin K.
Vaksin DPT tidak sesuai pada pemberian pertama, menurut jadwal
imunisasi DPT diberikan pertama pada bayi usia 6 minggu.
3. Pada skenario bayi mengalami asfiksia dengan etiologi yang
tidak diketahui. Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi yang
tidak dapat bernafas spontan dan teratur, sehingga dapat meurunkan
oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida yang menimbulkan
akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut. Asfiksia adalah keadaan
bayi baru lahir tidak bernapas secara spontan dan teratur. Sering
sekali bayi mengalami gawat janin sebelum persalinan akan mengalami
asfiksia setelah persalinan. Masalah tersebut mungkin berkaitan
erat dengan kondisi ibu, masalah pada tali pusat dan plasenta atau
masalah pada bayi selama atau sesudah persalinan. Apabila janin
kekurangan O2dan kadar CO2 bertambah, maka timbulah rangsangan
terhadap nervus vagus sehingga bunyi jantung janin menjadi lambat.
Sifat asfiksia ini tidak mempunyai pengaruh buruk karena reaksi
adaptasi bayi dapat mengatasinya. Kegagalan pernafasan
mengakibatkan gangguan pertukaran oksigen dan karbondioksida
sehingga menimbulkan berkurangnya oksigen dan meningkatnya
karbondioksida, diikuti dengan asidosis respiratorik. Apabila
proses berlanjut maka metabolisme sel akan berlangsung dalam
suasana anaerobik yang berupa glikolisis glikogen sehingga sumber
utama glikogen terutama pada jantung dan hati akan berkurang dan
asam organik yang terjadi akan menyebabkan asidosis metabolik.
Pemakaian sumber glikogen untuk energi dalam metabolisme anaerob
menyebabkan dalam waktu singkat tubuh bayi akan menderita
hipoglikemia. Pada asfiksia berat menyebabkan kerusakan membran sel
terutama sel susunan saraf pusat.
ETIOLOGI
ASFIKSIA
OKSIGEN, co2
ASIDOSIS RESPIRATORIK
PERNAPASAN ANAEROB
KERUSAKAN MEMBRAN SARAF YANG MENETAPHIPOGLIKEMIA ASIDOSIS
METABOLIK
4. Pengaruh mainan, Pertumbuhan dan perkembangan anak ditentukan
oleh faktor bawaan dan faktor lingkungan. Yang dimaksud dengan
faktor bawaan adalah sifat yang diturunkan oleh kedua orangtuanya,
misalnya: bentuk wajah, warna kulit, tinggi badan, dan lain
sebagainya. Sedangkan faktor lingkungan adalah pengaruh luar yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut, misalnya:
kesehatan, gizi, pola asuh, pendidikan, dan lain sebagainya.Para
ahli psikoanalisa berkeyakinan bahwa lingkungan memberi peran yang
sangat besar dalam pembentukan sikap, kepribadian, dan pengembangan
kemampuan anak secara optimal. Anak yang tidak mendapat lingkungan
baik untuk merangsang pertumbuhan otak, misalnya jarang disentuh,
jarang diajak bermain, jarang diajak berkomunikasi, maka
perkembangan otaknya akan lebih kecil 20 % - 30 % dari ukuran
normal seusianya.Hasil penelitian mengemukakan bahwa pertumbuhan
sel jaringan otak pada anak usia 0-4 tahun mencapai 50 %, hingga
usia 8 tahun mencapai 80 %, sehingga para ahli menyebut periode
perkembangan masa kanak-kanak sebagai masa emas (golden age) yang
hanya terjadi satu kali dalam perkembangan kehidupan manusia.Oleh
sebab itu pada usia 3-6 tahun merupakan periode terpenting untuk
merangsang pertumbuhan otak anak melalui penyediaan Alat Permainan
Edukatif (APE).Salah satu cara merangsang pertumbuhan dan perkemba
ngan ini dengan bermain. Melalui bermain anak akan menggunakan
sensorimotorik atau funsionalnya sehingga anak dapat menyalur kan
daya imajinasi, fantasi, harapan, sampai pada konflik priba dinya.
Anak akan betah bermain bila ada alat permainan edukatif (APE) yang
dapat merangsang kecerdasan jamaknya.Alat Permainan Edukatif (APE)
dapat di beli dimana saja, agar upaya pengembangan alat permainan
edukatif (APE) dapat dilaku kan secara baik dan optimal maka
Orangtua, Pendidik, Pengasuh/ perawat, Lembaga Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD), diberikan pengetahuan tentang cara pembuatan dan
penggunaan alat permainan edukatif (APE) Tradisional dan atau APE
sederhana. Alat Permainan Edukatif Tradisional, dan atau Sederhana
yang dapat dibuat sendiri dari bahan-bahan yang ada di lingkungan
rumah, limbah, bahan/alat yang sudah tidak dipakai lagi, atau
bahan-bahan yang mudah didapat dalam rumahtangga atau sekitarnya.a.
Alat Permainan EdukatifAlat permainan edukatif adalah segala
sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai sarana atau peralatan untuk
bermain yang mengandung nilai pendidikan (edukatif) dan dapat
mengembangkan seluruh kemampuan anak.APE dapat berupa apa saja yang
ada di sekeliling kita, misalnya: sapu, piring, gelas, sendok
plastik, tutup panci, bangku kecil, dan lain-lain. Tetapi yang
dimaksud dalam modul ini adalah APE yang dibuat sendiri dari
bahan-bahan yang sudah tidak terpakai lagi atau bahan-bahan yang
mudah didapat disekitar kita.b. Pengertian Alat Permainan Edukatif
(APE)APE adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai
sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai
pendidikan (edukatif) dan dapat merangsang pertumbuhan otak
pengembangan seluruh aspek kemampuan (potensi) anak. APE dapat
berupa apa saja yang ada di sekeliling kita, misalnya: sapu,
piling, gelas, sendok plastik, tutup panci, bangku kecil, dan
lain-lain.Persyaratan Alat Permainan Edukatif (APE) adalah :1.
Mengandung nilai pendidikan2. Aman atau tidak berbahaya bagi anak3.
Menarik dilihat dari warna dan bentuknya4. Sesuai dengan minat dan
taraf perkembangan anak5. Sederhana, murah, dan mudah diperoleh.6.
Awet tidak mudah rusak dan mudah pemeliharaannya7. Ukuran dan
bentuknya sesuai dengan usia anak8. Berfungsi mengembangkan
kreatifitas dan kecerdasan anakc. Alat Permainan Edukatif (APE)
sebagai Sarana BermainParadigma proses pembelajaran yang terjadi
pada saat ini yaitu belajar sambil bermain. Para pakar sepakat
bahwa pendidikan anak usia dini berlangsung sejalan dengan bermain,
karena bermain adalah realisasi dari perkembangan diri dari
kehidupan anak. Anak dapat tumbuh dan berkembang melalui berbagai
kegiatan yang dilakukan anak pada waktu bermain dan melalui
pengalaman dari panca indera anak. Anak dapat mengembangkan
potensi-potensi yang dimilikinya melalui bermain. Secara tidak
sadar bayi telah dapat mengabsorsi stimulus lingkungannya.
Selanjutnya dengan bertambahnya usia anak dapat dengan sadar
menyerap stimulus lingkungan dan mulai dapat mengorganisasikan
serta melakukan generalisasi terhadap pengalaman yang diperoleh.d.
Ciri Permainan Edukatif Dalam memilih alat dan perlengkapan bermain
dan belajar anak untuk kegiatan kreatif anak, pendidik dan orang
tua sebaiknya memperhatikan ciri-ciri peralatan yang baik yaitu: 1)
Desain mudah dan sederhana 2) Multifungsi (serba guna) 3) Menarik
4) Berukuran besar 5) Awet 6) Sesuai kebutuhan 7) Tidak
membahayakan 8) Mendorong anak untuk bermain bersama Menurut
Openheim, dalam Meyke S.T, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam memilih alat permainan: a. Jumlah dan jenis permainan harus
disesuaikan dengan rentang perhatian anak. b. Setiap alat permainan
memeliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda.c. Alat permainan yang
memeliki banyak kegunaan dan variasi cara bermain akan lebih
membangkit minat bermain anak dibanding alat bermain yang hanya
menggunakan satu cara. d. Alat permainan memeliki daya tahan yang
tidak sama. e. Alat permainan yang dirancang dengan bagus lebih
menarik minat anak dibanding dengan tidak dirancang sama sekali. f.
Tidak semua alat permainan menyenangkan bagi anak.Perkembangan
Fisik dan Motorik Pertumbuhan fisik pada masa ini (kurang lebih
usia 4 tahun) lambat dan relatif seimbang. Peningkatan berat badan
anak lebih banyak daripada panjang badannya. Peningkatan berat
badan anak terjadi terutama karena bertambahnya ukuran system
rangka, otot dan ukuran beberapa organ tubuh lainnya. Perkembangan
motorik pada usia ini menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi
dibandingkan dengan masa bayi. Pada masa ini anak bersifat spontan
dan selalu aktif. Mereka mulai menyukai alat-alat tulis dan mereka
sudah mampu membuat desain maupun tulisan dalam gambarnya. Mereka
juga sudah mampu menggunakan alat manipulasi dan konstruktif.
Perkembangan motorik kasar diperlukan untuk ketrampilan menggerakan
dan menyeimbangkan tubuh. Pada usia 4 tahun anak lancar berlari,
mampu berjalan diatas titian, mampu melompat 1-3 langkah dengan
kaki pilihanya yang anak menaruhnya, mampu melompat dengan dua kaki
ditempat, mampu melompat tinggi, menyukai, mencoba lempar-tangkap
bola, mencari dukungan pegang tangan ketika naik/ turun tangga.
Pada usia 5 tahun anak mampu melompat dengan satu kaki sebanyak 4-6
kali, lari, mengguling badan, lari sebagai kuda (gallop), lari
berjingkat (skpping), menangkap bola dengan tangan tidak dengan
lengan, mampu mengenderai sepeda dan berbalik arah dan berbalik U
secara efisien, mampu menggunting dengan baik, mampu menggunting
garis dikertas, mampu mencontoh segitiga, lingkaran V, T, H mulai
menggambar bentuk bagian badan, mampu membuat garis vertikal,
miring kanan/ kiri garis lengkung kanan/ kiri. 2) Perkembangan
Kognitif Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana pikiran anak
berkembang dan berfungsi sehingga dapat berpikir. Pikiran anak
berkembang secara berangsur-angsur pada periode ini. Daya pikir
anak yang masih bersifat imajinatif dan egosentris pada masa
sebelumnya maka pada periode ini daya pikir anak sudah berkembang
ke arah yang lebih konkrit, rasional dan objektif. Daya ingat anak
menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar berada pada stadium
belajar. Perkembangan kognisi anak usia 4 tahun yaitu mampu
menghitung sampai 3, mulai mengenal huruf, mampu memasang gambar
yang sama, mampu mengingat kejadian yang baru terjadi. Pada usia 5
tahun anak mampu menghitung hafalan tanpa mengerti samapai 30,
mampu mengurutkan dari paling ringan ke paling berat, mampu
membedakan garis vertikal dan horizontal. 3) Perkembangan Bahasa
Hal yang penting dalam perkembangan bahasa adalah persepsi,
pengertian, adaptasi, imitasi dan ekspresi. Anak harus belajar
mengerti semua proses ini, berusaha meniru dan kemudian baru
mencoba mengekspresikan keinginan dan perasaannya. Perkembangan
bahasa pada anak meliputi perkembangan fonologis, perkembangan
kosakata, perkembangan makna kata, perkembangan penyusunan kalimat
dan perkembangan pragmatik. Perkembangan bahasa pada usia 4-5 tahun
yaitu dapat memberi salam, menggunakan kata tanya, kapan, mengapa,
dapat menyebut namanya sendiri dan mengekspresiakan diri 4-6 kata.
4) Perkembangan Sosial Anak-anak mulai mendekatkan diri pada orang
lain disamping anggota keluarganya. Meluasnya lingkungan sosial
anak menyebabkan mereka berhadapan dengan pengaruh-pengaruh dari
luar. Anak juga akan menemukan guru sebagai sosok yang berpengaruh.
Perkembangan sosial anak usia 4 tahun yaitu mulai bicara dengan
teman saat bermain bersama, mulai 33 menunjukan rasa sayang pada
anak lain dan orang dewasa. Pada usia 5 tahun anak mulai berminat
dan mau bekerja kelompok, muali memahami arti berbagi dan
bergiliran. 5) Perkembangan Moral Perkembangan moral berlangsung
secara berangsur-angsur, tahap demi tahap. Terdapat tiga tahap
utama dalam pertumbuhan ini, tahap amoral (tidak mempunyai rasa
benar atau salah), tahap konvesional (anak menerima nilai dan moral
dari orang tua dan masyarakat), tahap otonomi (anak membuat pilihan
sendiri secara bebas).e. Manfaat Bermain Bagi Anak1) Bermain
adalah:a) Sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai positif bagi
anak. b) Tidak memiliki tujuan ekstrinsik, namun motivasinya lebih
bersifat intrinsik.c) Bersifat spontan dan sukarela d) Melibatkan
peran serta aktif anak e) Memiliki hubungan sistematik yang khusus
dengan kreati fitas, kemampuan memecahkan masalah, belajar bahasa,
perkembangan sosial, disiplin, mengendalikan emosi dan
sebagainya.f) Bermain merupakan kegiatan utama yang dilakukan anak
dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya.g) Bermain untuk
anak merupakan dasar untuk belajar. Dalam bermain anak dapat
merasakan/mencicipi rasa, menyentuh segala macam obyek yang
ditemukan.h) Anak bermain dengan menggunakan seluruh panca
inderanyai) Disaat bermain semua aspek fisik, sosial, emosional,
kognitif, dan bahasa anak digunakan secara aktif.j) Disaat bermain
anak membangun konsep dirinya.k) Disaat bermain anak membangun
ketrampilan hidupnya (Life Skill).l) Bermain yang baik apabila
dilakukan atas inisiatif dan kepu-tusan anak sendiri yang didukung
oleh Pendidik atau orang dewasa.m) Bermain akan bermakna bagi anak
apabila terencana, tertata lingkungannya dan diberikan pijakan oleh
Pendidik atau orang dewasa sehingga dapat mengembangkan semua
kemampuan anak.n) Perkembangan sosial anak dalam bermain meliputi
perilaku tidak peduli, perilaku menonton, bermain sendiri, bermain
berdampingan, bermain bersama dan bekerjasama (Vygotsky).o) Fungsi
bermain bagi tumbuh kembang anak adalah : Mempertahankan
keseimbangan fisik, intelegensia, sosial-emosional, bahasa dan
komunikasi. Menghayati berbagai pengalaman yang diperoleh melalui
kehidupan sehari-hari. Mengantisipasi peran yang akan dijalankan
anak dimasa yang akan datang. Menyempurnakan berbagai kemampuan
melalui berbagai ketrampilan fisik, intelegensia, sosial-emosional,
bahasa dan komunikasi secara holistik, dan Pembentukan perilaku
positif dalam hal pembiasaan. f. Kemampuan atau potensi anakAda 8
macam kemampuan atau potensi yang terdapat dalam diri anak ketika
anak sedang belajar tentang dunianya. Setiap kemampuan dapat
distimulasi dengan cara yang berbeda. Kedelapan kemampuan tersebut
adalah:a) Kemampuan Verbal (linguistic intelligence): dapat
berkembang bila distimulasi melalui membaca, menulis, berdiskusi,
bercerita. Mereka bermain dengan kata-kata.b) Kemampuan
Logika-matematik (togico-mathematical intelligence):dapat
distimulasi melalui menghitung, membedakan bentuk, analisa data.
Mereka bermain dengan benda-benda.c) Kemampuan Visual-spasial
(visual-spatial intelligence): dapat distimulasi melalui kertas
warna-warni, balok-balok, puzzle, menggambar, melukis, menonton
film. Mereka bermain dengan imajinasi.d) Kemampuan Musikal
(musical/rhythmic intelligence): dapat distimulasi melalui
bunyi-bunyian, nada, memainkan instrumen musik, tepuk tangan.
Mereka bermain dengan musikdanbunyi.e) Kemampuan kinestetik
(bodily/kinesthetic intelligence): dapat distimulasi melalui
menari, atletik, bergerak, pantomim. Mereka bermain dengan gerakan
tubuh. f) Kemampuan Mencintai keindahan alam (naturalist
intelligence), dapat distimulasi melalui observasi lingkungan,
bercocok tanam, memelihara binatang. Mereka bermain dengan
tumbuhan, hewan, dan fenomena alam.g) Kemampuan Berkawan
(interpersonal intelligence): dapat disti mulasi melalui
teman-teman, kerjasama peran, stimulasi konflik. Mereka bermain
dengan manusia lain.h) Kemampuan Berpikir (intrapersonal
intelligence): dapat di stimu lasi melalui bekerja sendiri, membaca
dalam hati. Mereka bermain dengan pikiran dan perasaan sendiri.
kondisi kamar terhadap tumbuh kembang anakJendela kamar selalu
ditutup dan lubang angin ditutup kertas sirkulasi udara dan cahaya
matahari kurang mengganggu pernafasan dan meningkatkan faktor
resiko terjadinya infeksi Ibu yang tidak banyak bicara terhadap
tumbuh kembang anakPada skenario ibu menunjukkan tidak banyak
bicara. Hal tersebut tidak boleh dilakukan ibu karena dapat
menghambat perkembangan anak. Salah faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang anak yaitu faktor keluarga adalah kepribadian ayah/ibu.
Kepribadian ayah/ibu yang terbuka tentu pengaruhnya berbeda
terhadap tumbuh kembang anak, bila dibandingan dengan mereka yang
kepribadiannya tertutup. Kebutuhan dasar anak salah satunya adalah
kebutuhan emosi/ kasih saying (asih). Kekurangan kasih sayang ibu
pada tahun pertama kehidupan dampak negative pada tubuh kembang
anak baik fisik, mental maupun sosial emosiyang disebut Sindrom
Deprivasi Maternal
5. ASI dan MP ASI
Pemberian ASI (Air Susu Ibu)Air susu ibu (ASI) adalah makanan
terbaik untuk bayi karena merupakan makanan alamiah yang sempurna,
mudah dicerna oleh bayi dan mengandung zat gizi yang sesuai dengan
kebutuhan bayi untuk pertumbuhan, kekebalan dan mencegah berbagai
penyakit serta kecerdasan bayi, aman dan terjamin kebersihannya
karena langsung diberikan kepada bayi agar terhindar dari gangguan
pencernaan seperti diare, muntah dan sebagainya. ASI memberi semua
energy dan gizi yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama
kehidupannya. Walaupun bayi umur 0-6 bulan mengalami pertumbuhan
yang pesat, namun sebelum mencapai usia 6 bulan, sistem pencernaan
bayi belum mampu berfungsi dengan sempurna, sehingga ia belum mampu
mencerna makanan selain ASI. ASI merupakan gizi bayi terbaik,
sumber makanan utama dan paling sempurna bagi bayi usia 0-6 bulan.
ASI mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan seorang bayi yaitu
energi, laktosa, lemak, protein, mineral, immunoglobulin, lisosin
dan laktoferin. Pada anak dengan ASI eksklusif kurang dari 3 bulan,
diare muncul lebih awal dan prevalensinya lebih besar dibandingkan
dengan anak yang mendapat ASI eksklusif lebih dari 3 bulan.Pada
anak yang mendapat ASI eksklusif, diare muncul lebih jarang dan
bila terjadi diare mempunyai dampak negatif yang lebih sedikit pada
status gizi si anak untuk kehilangan berat badan dan terganggu
pertumbuhan linearnya lebih kecil.
Pemberian Bubur SusuMakanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah
makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan pada bayi atau
anak yang berumur 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Semakin meningkat umur bayi atau anak, kebutuhan akan zat gizi
semakin bertambah karena proses tumbuh kembang, sedangkan ASI yang
dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi. MP-ASI merupakan makanan
peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian
MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun
jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi atau anak.
Pemberian makan setelah bayi berusia 6 buan memberikan perlindungan
besar dari berbagai penyakit. Hal ini disebabkan imunitas bayi >
6 bulan sudah lebih sempurna dibandingkan umur bayi < 6 bulan.
Pemberian MP-ASI sebelum berumur 6 bulan lebi banyak terserang
diare, sembelit, batuk pilek, dan panas dibandingkan bayi yang
mendapat ASI eksklusif. Saat bayi berusia kurang dari 6 bulan,
sel-sel sekitar usus belum siap menerima kandungan dalam makanan,
sehingga makanan yang masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan
terjadi alergi.Keunggulan dan manfaat menyusui dapat dilihat dari
beberapa aspek yaitu: aspek gizi, aspek imunologik, aspek
psikologi, aspek kecerdasan, neurologis, ekonomis dan aspek
penundaan kehamilan.
1.Aspek Gizi.Manfaat Kolostrum Kolostrum mengandung zat
kekebalan terutama IgA untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit
infeksi terutama diare. Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi
tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran.
Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi. Kolostrum
mengandung protein,vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat
dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada
hari-hari pertama kelahiran. Membantu mengeluarkan mekonium yaitu
kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.Komposisi ASI
ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai,
juga mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang
terdapat dalam ASI tersebut. ASI mengandung zat-zat gizi
berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan
kecerdasan bayi/anak. Selain mengandung protein yang tinggi, ASI
memiliki perbandingan antara Whei dan Casein yang sesuai untuk
bayi. Rasio Whei dengan Casein merupakan salah satu keunggulan ASI
dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih banyak
yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah
diserap. Sedangkan pada susu sapi mempunyai perbandingan Whey
:Casein adalah 20 : 80, sehingga tidak mudah diserap.Komposisi
Taurin, DHA dan AA pada ASI Taurin adalah sejenis asam amino kedua
yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter
dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada
binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat
terjadinya gangguan pada retina mata. Decosahexanoic Acid (DHA) dan
Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang
(polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan
sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat
mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping
itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari substansi
pembentuknya (precursor) yaitu masing-masing dari Omega 3 (asam
linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat).
2. Aspek Imunologik ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan
bebas kontaminasi. Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI
kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat
melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran
pencernaan. Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan
komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran
pencernaan. Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri
(E. coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300
kali lebih banyak daripada susu sapi. Sel darah putih pada ASI pada
2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam
yaitu: Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi
pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran
pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi
jaringan payudara ibu. Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang
mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus
bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna
untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.3. Aspek
Psikologik Rasa percaya diri ibu untuk menyusui : bahwa ibu mampu
menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi untuk bayi. Menyusui
dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih saying terhadap bayi akan
meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya
akan meningkatkan produksi ASI. Interaksi Ibu dan Bayi: Pertumbuhan
dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada kesatuan ibu-bayi
tersebut. Pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang
ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit
(skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi
merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu
yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.4. Aspek Kecerdasan
Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan
untuk perkembangan system syaraf otak yang dapat meningkatkan
kecerdasan bayi. Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang
diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18
bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point
lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang
tidak diberi ASI.5. Aspek Neurologis Dengan menghisap payudara,
koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada
bayi baru lahir dapat lebih sempurna.6. Aspek Ekonomis Dengan
menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan. Dengan demikian akan
menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula dan
peralatannya.7. Aspek Penundaan Kehamilan Dengan menyusui secara
eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat
digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal
sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).
6. Hubungan keluhan utama (batuk pilek) dengan tumbuh kembang
pada bayi Batuk pilek merupakan keadaan yang lazim terjadi pada
bayi dan anak, rata rata bayi normal dapat terkena batuk pilek 2-3
bulan sekali. Sebenarnya batuk pilek merupakan mekanisme tubuh
untuk melawan kuman penyakit dan mengamankan saluran napas. Seiring
dengan pertumbuhan dan perkembangannya, maka sistem imunitas
tubuhnya juga akan meningkat. Dimana, kekebalan tubuh secara alami
dibangun sejak bayi. Setelah warisan kekebalan tubuh yang anak
terima dari ibu sudah habis (setelah anak berumur 6 bulan)
kekebalan tubuh perlu dilanjutkan dengan cara imunisasi. Dengan
imunisasi tubuh sengaja dimasukkan bibit penyakit (yang sudah
dilemahkan atau dimatikan) yang kita sebut vaksin. Vaksin ini
diharapkan merangsang tubuh agar membuat zat (antibodi). Anak
memerlukan serangkaian imunisasi untuk membangun kekebalan dasar
tubuhnya. Pada anak ini, dilakukan pemberian imunisasi, tetapi
imunisasi yang diberikan tidak diberikan secara teratur, sesuai
dengan jadwalnya sehingga efek yang diharapkan tidak sesuai.
Imunisasi juga tidak selalu membuahkan hasil yang optimal bila
status gizi tubuh tergolong jelek. Pada anak ini status gizinya
tidak optimal, ditambah dengan pola pemberian asupan nutrisi yang
tidak sesuai, dimana pada usia 3 bulan anak tersebut sudah diberi
susu formula, dan makanan lainnya yang seharusnya usia 0-6 bulan
harus mendapatkan ASI esklusif. Karena di dalam ASI terkandung zat
zat antibody dan nutrisi yang diperlukan dan sesuai dengan kondisi
tubuhnya untuk tumbuh kembang bayi tersebut.Faktor yang
mempengaruhinya juga adalah faktor lingkungannya. Dimana anak
tersebut selalu di tempatkan di ruangan yang tertutup di rumahnya.
Sehingga pertukaran sirkulasi udaranya tidak lancar, juga tidak ada
penyinaran sinar matahari di dalam ruangan anak tersebut, dimana
ruangan yang lembab lebih disukai untuk pertumbuhan mikroorganisme,
terlebih yang patogen, yang meningkatkan risiko anak tersebut
terkena batuk pilek.7. Asuhan sayang pada anak1. Asuh (kebutuhan
fisik-biomedis) Termasuk kebutuhan asuh adalah : a. Zat gizi yang
mencukupi dan seimbang Zat gizi yang mencukupi pada anak harus
sudah dimulai sejak dalam kandungan, yaitu dengan pemberian nutrisi
yang cukup memadai pada ibu hamil. Setelah lahir, harus diupayakan
pemberian ASI secara eksklusif, yaitu pemberian ASI saja sampai
anak berumur 4-6 bulan. Sejak berumur 6 bulan, sudah waktunya anak
diberikan makanan tambahan atau makanan pendamping ASI. Pemberian
makanan tambahan ini penting untuk melatih kebiasaan makan yang
baik dan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang mulai meningkat pada
masa bayi dan prasekolah, karena pada masa ini pertumbuhan dan
perkembangan yang terjadi adalah sangat pesat, terutama pertumbuhan
otak. b. Perawatan kesehatan dasar Untuk mencapai keadaan kesehatan
anak yang optimal, diperlukan beberapa upaya, misalnya imunisasi,
kontrol ke Puskesmas / Posyandu secara berkala, diperiksakan segera
bila sakit. Dengan upaya tersebut, keadaan kesehatan anak dapat
dipantau secara dini, sehingga bila ada kelainan maka anak segera
mendapatkan penanganan yang benar. c. Pakaian Anak perlu
mendapatkan pakaian yang bersih dan nyaman dipakai. Karena
aktivitas anak lebih banyak, hendaknya pakaian terbuat dari bahan
yang mudah menyerap keringat. d. Perumahan Dengan memberikan tempat
tinggal yang layak, maka hal tersebut akan membantu anak untuk
bertumbuh dan berkembang secara optimal. Tempat tinggal yang layak
tidak berarti rumah yang berukuran besar, tetapi bagaimana upaya
kita untuk mengatur rumah menjadi sehat, cukup ventilasi, serta
terjaga kebersihan dan kerapiannya, tanpa mempedulikan berapapun
ukurannya
e. Higiene diri dan lingkungan Kebersihan badan dan lingkungan
yang terjaga berarti sudah mengurangi resiko tertularnya berbagai
penyakit infeksi. Selain itu, lingkungan yang bersih akan
memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan aktivitas bermain
secara aman. f. Kesegaran jasmani (olah raga dan rekreasi)
Aktivitas olah raga dan rekreasi digunakan untuk melatih otot-otot
tubuh dan membuang sisa metabolisme, selain itu juga membantu
meningkatkan motorik anak, dan aspek perkembangan lainnya.
Aktivitas olah raga dan rekreasi bagi anak balita merupakan
aktivitas bermain yang menyenangkan. 2. Asih (kebutuhan emosi dan
kasih sayang) Pemenuhan kebutuhan emosi dan kasih sayang, dapat
dimulai sedini mungkin. Bahkan sejak anak berada dalam kandungan,
perlu dilakukan kontak psikologis antara ibu dan anak, misalnya
dengan mengajak bicara / mengelusnya, setelah lahir, upaya tersebut
dapat dilakukan dengan mendekapkan bayi ke dada ibu segera setalah
lahir. Ikatan emosi dan kasih sayang yang eratantara ibu/orang tua
sangatlah penting, karena berguna untuk menentukan perilaku anak di
kemudian hari, merangsang perkembangan otak anak, serta merangsang
perhatian anak terhadap dunia luar. Oleh karena itu, kebutuhan asih
ini meliputi :a. Kasih sayang orang tua Orang tua yang harmonis
akan mendidik dan membimbing anak dengan penuh kasih sayang. Kasih
sayang tidak berarti memanjakan atau tidak pernah memarahi, tetapi
bagaimana orang tua menciptakan hubungan yang hangat dengan anak,
sehingga anak merasa aman dan senang. b. Rasa aman Adanya interaksi
yang harmonis antara orang tua dan anak akan memberikan rasa aman
bagi anak untuk melakukan aktivitas sehari-harinya. c. Harga diri
Setiap anak ingin diakui keberadaan dan keinginannya. Apabila anak
diacuhkan, maka hal ini dapat menyebabkan frustasi. d. Dukungan /
dorongan Dalam melakukan aktivitas, anak perlu memperoleh dukungan
dari lingkungannya. Apabila orang tua sering melarang aktivitas
yang akan dilakukan, maka hal tersebut dapat menyebabkan anak
ragu-ragu dalam melakukan setiap aktivitasnya. Selain itu, orang
tua perlu memberikan dukungan agar anak dapat mengatasi stressor
atau masalah yang dihadapi. e. Mandiri Agar anak menjadi pribadi
yang mandiri, maka sejak awal anak harus dilatih untuk tidak selalu
tergantung pada lingkungannya. Dalam melatih anak untuk mandiri
tentunya harus menyesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan. f.
Rasa memiliki Anak perlu dilatih untuk mempunyai rasa memiliki
terhadap barang-barang yang dimilikinya, sehingga anak tersebut
akan mempunyai rasa tanggung jawab untuk memelihara barangnya. g.
Kebutuhan akan sukses, mendapatkan kesempatan, dan pengalaman Anak
perlu diberikan kesempatan untuk berkembang sesuai dengan kemampuan
dan sifat-sifat bawaannya. Tidak pada tempatnya jika orang tua
memaksakan keinginannya untuk dilakukan oleh anak tanpa
memperhatikan kemauan anak. 3. Asah (kebutuhan stimulasi) Stimulasi
adalah adanya perangsangan dari lingkungan luar anak, yang berupa
latihan atau bermain. Stimulasi merupakan kebutuhan yang sangat
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang banyak
mendapatkan stimulasi yang terarahakan cepat berkembang
dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi.
Pemberian stimulus ini sudah dapat dilakukan sejak masa prenatal,
dan setelah lahir dengan cara menetekkan bayi pada ibunya sedini
mungkin. Asah merupakan kebutuhan untuk perkembangan mental
psikososial anak yang dapat dilakukan dengan pendidikan dan
pelatihan
8. Tahap-tahap dalam deteksi gangguan perkembangan anak :1.
AnamnesisTahap pertama skrining melakukan anamnesis yang lengkap.
Karena kelainan perkembangan dapat disebabkan oleh berbagai
faktor.2. Skrining gangguan perkembangan anakPada tahap ini,
diannjurkan penggunaan instrumen skrining guna deteksi dini
kelainan perkembangan anak. Contoh: menggunakan instrumen skrining
yang dikerjakan oleh profesional seperti Denver II, CHAT (Checklist
for Autism In Toddlers) untuk autis., ELMS untuk gangguan bahasa.
3. Evaluasi lingkungan anakTumbuh kembang anak adalah hasil
interaksi antara faktor genetik dengan lingkungan
bio-fisiko-psikososial. Karena itu, untuk deteksi dini,kita juga
harus melakukan evaluasi lingkungan anak tsb. Misal dengan cara
menggunakan HSQ (Home Screening Questionnaire).4. Evaluasi
penglihatan dan pendengaran anakTes penglihatan dilakukan untuk
anak umur kurang dari 3 tahun dengan terfiksasi, umur 2-3 tahun
dengan kartu gambar Allen, dan diatas umur 3 tahun dengan huruf
E.Sementara itu, skrining pendengaran anak dilakukan melalui
anamnesis atau tes OAE (Otoacustic Emission) atau BERA (Brainstream
Evoked Response Audiometry). Selain itu, dilakukan juga peeriksaan
bentuk telinga, hidung, mulut, dan tenggorokan untuk mengetahui
adanya kelainan bawaan.5. Evaluasi bicara dan bahasa anakTujuan
pemeriksaan ini adalah mengetahui apakahkemampuan anak berbicara
masih dalam batas-batas normal atau tidak, karena kemampuan bicara
menggambarkan kemampuan otak, endokrin, ada/tidaknya kelainan pada
organ tubuh penunjang bicara (hidung, mulut, pendengaran),
stimulasi yang diberikan, emosi anak, dan sebagainya.6. Pemeriksaan
fisis/morfologiUntuk melengkapi anamnesi, diperlukan pemfis, agar
diketahui apabila terdapat kelainan morfologi yang dapat
mempengaruhi tumbuh kembang anak, misalnya berbagai sindrom,
penyakit jantung bawaan, atau tanda-tanda penyakit lainnya.7.
Pemeriksaan neurologiPemeriksaan neurologi dimulai dengan melakukan
anamnesis mengenai masalah neurologi dan keadaan-keadaan yang
diduga didapat mengakibatkan gangguan neurologi, seperti trauma
lahir, persalinan yang lama, asfiksisa berat, dsb. Kemudian
dilakukan tes/pemeriksaan neurologi yang teliti, sehingga dapat
membantu penegakan diagnosis suatu kelainan, misalnya palsi
serebral.8. Evaluasi penyakit-penyakit metabolik9. Integrasi hasil
penemuanBeradasarkan anamnesis dan pemfis, dibuat suatu kesimpulan
diagnosis tentang penyimpangan perkembangan. Kemudian ditetapkan
penatalaksanaan, jika perlu dirujuk, dan prognosisnya. 9.
Penanganan masalah pada scenarioPenanganan masalah pada skenario,
yang pertama dilakukan adalah menghilangkan keluhan utamanya yaitu
batuk pilek. Sebenarnya batuk-pilek merupakan mekanisme tubuh untuk
melawan kuman penyakit dan mengamankan saluran napas. Sehingga
jangan langsung diberikan obat obatan. Untuk penanganannya dapat
dilakukan tindakan yaitu:a. Tetap berikan ASI. Kandungan dalam ASI
akan meningkatkan daya tahan tubuhnya. Selain itu, gerakan bayi
saat mengisap payudara akan menutup saluran eustachius yang
menghubungkan hidung dengan telinga. Kondisi ini akan memperkecil
risiko terjadinya infeksi telinga oleh bakteri yang ada di hidung
dan tenggorokan. b. Jemurlah bayi di pagi hari. Sinar matahari pagi
sangat baik karena dapat membantu membasmi bakteri, virus, dan
jamur.c. Untuk meredakan hidungnya yang tersumbat, keluarkan cairan
hidungnya dengan penguapan dan menepuk-nepuk punggung bayi dalam
posisi telungkup di paha Anda. Anda juga dapat menyedot cairan dari
hidungnya dengan bantuan alat penyedot. Sebelum penyedotan, Anda
sebaiknya meneteskan obat tetes air garam (saline) ke lubang
hidungnya. Saat ia tidur, posisikan kepalanya sedikit lebih tinggi
dari tempat tidur dengan meletakkan bantal atau gulungan selimut di
bawah kepala. d. Berikan obat penurun panas bila suhu tubuhnya
mencapai 38,5C terutama pada bayi yang mempunyai risiko kejang.
Pada bayi tersebut setelah penanganan batuk pileknya, harus
diberikan penjelasan mengenai perubahan pola asuh anak tersebut,
yang tujuannya untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangannya
ke arah normal.
10. Jelaskan perspektif islam terhadap masalah pada skenario hak
janinjanin dalam kandungan meskipun belum berbentuk manusia
sempurna, tetapi dalam islam telah dipandang sebagai layaknya anak
manusia. karena itu, janin memiliki hak untuk hidup, harus
dihormati.adapun hak-hak janin yang dimaksuda. Didoakan agar
menjadi anak yang baikb. Peniadaan hukuman (Had) bagi ibu hamilc.
Janin mendapatkan jaminan sosiald. Janin mendapat perlindungan yang
cukup selama dalam kandungan tanggung jawab keluarga dalam tumbuh
kembang1. Dalam keluarga anak mendapat pengaruh dari keluarganya
pada masa yang amat penting dan paling kritis dalam pendidikan
anak, terutama tahun-tahun pertama dalam kehidupannya
(usia-prasekolah)2. Keluarga mempunyai peranan besar dalam
pengembangan masyarakat. Karena keluarga merupakan unit yang
terkecil yang akan membangun masyarakat, jika keluarga baik maka
baiklah masyarakat dan bangsa.3. Hak mendapatkan nama yang baika.
Islam mengajarkan agar orangtua memberikan naa yang baik kepada
anaknya untuk menunjukan identitasnya sebagai Muslim/Muslimah.b.
Rasulullah saw bersabda : Baguskanlah namamu, karena dengan nama
itu kamu akan dipanggil pada hari kiamat nanti. (HR Abu Dawud dan
Ibnu Habban)c. Nama anak adalah penting, karena nama dapat
menunjukan identitas keluarga, bangsa, bahkankeyakinan agama.4.
Enam tahun pertamaa. Tunjukan kasih saying kedua orang tua, agar
anak belajar juga dapat mengasihi orang lain.b. Mengajar anak
disiplin dengan membiasakan anak untuk menyusu ASI dan buang hajat
pada waktu-waktu tertentu dan tempat.c. Orang tua menunjukan
keteladanan kepada anak sejak dini.d. Ajarkan sopan santun
pergaulan dan tata cara berpakaian yang rapi.5. Usia setelah enam
tahuna. Orang tua memperkenalkan Allah sesuai dengan daya serap
anakb. Ajarkan cara membaca Al-Quranc. Ajarkan tentang hak-hak
orang tuad. Ajarkan tentang aturan yang berlaku di rumah dan di
masyarakate. kembangkan rasa percaya diri dan tanggung jawab dalam
diri anak6. Masa Remajaa. Jadikan anak sebagai mitra dialog, beri
perhatian dan dengarkan pendapatnyab. perkenalkan kepada anak
hukum-hukum yang terkait denga aqil balighc. Beri motivasi untuk
melaksanakan kewajibannya baik kepada Allah maupun terhadap
sesame.d. Arahkan aktifitasnya kea rah hal-hal yang bermanfaat.e.
Upayakan anak bergaul dengan sahabat yang berahlak baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Narendra, Moersintowarti B. Tumbang Anak dan Remaja. Jakarta:
CV SagungSeto. 2002 2. Hidayat, A. Aziz Alimul. Pengantar Ilmu
Keperawatan Anak I. Jakarta:Salemba Medika. 2005.3. Almatsier,
Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka
Utama.;Jakarta.2001.4. Santoso, soegeng. Optimalisasi Tumbuh
Kembang Anak Usia Dini Menuju Anak Sehat & Cerdas Melalui
Permainan. Jurnal Pendidikan Penabur. 2006.5. Tanuwijaya S. Konsep
Umum Tumbuh dan Kembang. Dalam: Nahendra (penyunting) Tumbuh
Kembang Anak dan Remaja. Edisi Pertama. Sagung Seto:Jakarta.20026.
Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka
Utama.;Jakarta.. 20017. Husaini dan Muhilal, Angka Kecukupan Gizi
Yang Dianjurkan,Gramedia,Jakarta.20018. Kardjati, Alisjahbana, A.
dan Kusin, J.A, Aspek Kesehatan dan Gizi AnakBalita, Yayasan Obor
Indonesia. 20019. Karjadi,D., Muhilal, Kecukupan Gizi yang
Dianjurkan, Gramedia, Jakarta. 2009,10. Kodyat dan Benny, Survei
indek masa tubuh di 12 kota madya Indonesia,Gizi Indonesia. 200611.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Prosiding Widya Karya
NasionalPangan dan Gizi.200812. WHO13. Sumber
:repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37198/4/Chapter%20II.pdf14.
Ikatan dokter anak Indonesia. Jadwal imunisasi anak umur 0-18
tahun. 201415. Sumber
:repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37198/4/Chapter%20II.pdf16.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-arummeiran-5087-3-bab2.pdf17.
BukuPanduanManajemenLaktasi: Dit.GiziMasyarakat-Depkes RI,200118.
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=14&cad=rja&ved=0CIkBEBYwDQ&url=http%3A%2F%2Fgizi.depkes.go.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2012%2F05%2FKEUNGGULAN-ASI-DAN-MANFAAT-MENYUSUI.doc&ei=mrukUfXWM8yfiAevgoHoCg&usg=AFQjCNHeqiA1xY6mleQTCS8zqKJEqbE75Q&sig2=aCxeUPiuUaULBGta2wG8wg&bvm=bv.47008514,d.aGc19.
Soetjiningsih.1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.20.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-arummeiran-5087-3-bab2.pdf21.
Soetjiningsih.1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.