JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Abstrak – Gedung rumah sakit mempunyai fungsi yang sangat penting dimana jika terjadi musibah gempa bangunannya harus tetap kokoh berdiri dan dapat memberikan penghuninya rasa aman dan nyaman. Dalam perencanaan gedung rawat inap rumah sakit yang dibahas dalam pengerjaan tugas akhir ini akan menggunakan peraturan terbaru yaitu Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002) dan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (RSNI 03- 1726-201x). Gedung Rawat Inap ini semula menggunakan metode Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM) sebagai perhitungan strukturnya. Modifikasi yang akan dilakukan adalah penambahan jumlah lantai yang semula tiga lantai menjadi sepuluh lantai dan metode perhitungannya menggunakan flat slab dan shear wall sebagai salah satu struktur utamanya. Gedung ini dalam perencanaannya termasuk sistem rangka gedung. Hasil perencanaan didapatkan tebal pelat 200 mm, tebal drop panel 100 mm, dengan penggunaan kolom berdimensi 800×800 mm. Tebal dinding geser 300 mm. Kata kunci – Perencanaan, Modifikasi, Sistem Rangka Gedung, Flat Slab dan Shear Wall. I. PENDAHULUAN Semakin banyak penduduk yang membutuhkan perawatan di rumah sakit membuat daya tampung rumah sakit tersebut kurang, sehingga diperlukan penambahan ruang rawat inap bagi pasien. Gedung yang akan dibangun berdasarkan peraturan gempa terbaru yaitu RSNI 03-1726- 201x dan SNI 03-2847-2002. Di Indonesia penggunaan Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM) lebih banyak diminati dibandingkan sistem flat slab. Padahal menurut Mishra (2012) penggunaan sistem flat slab dalam pembangunan suatu gedung memiliki banyak manfaat dari segi arsitektural, maupun dalam pelaksanaannya. Struktur flat slab merupakan struktur gedung tanpa menggunakan balok dan terdapat penebalan plat di sekitar kepala kolom yang disebut dengan drop panel (Mishra 2012). Manfaat yang didapat antara lain fleksibilitas dalam tata letak kamar, menghemat ketinggian bangunan, memperpendek waktu pelaksanaan konstruksi dan mempermudah pemasangan instalasi listrik. Tujuan utama Mampu memodifikasi Gedung Rawat Inap Rumah Sakit 10 lantai dengan menggunakan sistem flat slab dan shear wall berdasarkan peraturan gempa dan pembebanan terbaru. Rincian tujuan 1. Merencanakan pembebanan gempa dengan peraturan gempa baru yaitu RSNI 03-1726-201x, 2. Merencanakan posisi letak shear wall untuk mendapatkan konfigurasi yang optimal, 3. Menentukan sistem struktur bangunan dengan membandingkan kekakuan suatu struktur. Batasan Masalah Batasan masalah dalam perencanaan modifikasi struktur gedung Rawat Inap Rumah Sakit dengan menggunakan sistem flat slab dan shear wall adalah sebagai berikut: 1. Gedung yang digunakan adalah Gedung Rawat Inap Kelas I RSUD Sidoarjo, 2. Hanya menghitung struktur dari gedung yang ditinjau saja dan tidak merencanakan dari segi pelaksanaan, analisa biaya, utilitas, dan lain-lain, 3. Sistem perhitungan yang digunakan adalah flat slab dan shear wall sebagai salah satu struktur utamanya, 4. Struktur primer yang direncanakan adalah pondasi, kolom, shear wall, flat slab, balok tepi, 5. Struktur sekunder yang direncanakan adalah tangga dan balok lift, 6. Perhitungan gaya dalam menggunakan hasil analisa dari program ETABS. II. TINJAUAN PUSTAKA Untuk merencanakan gedung bertingkat salah satu perhitungan strukturnya dapat menggunakan sistem flat slab dan dinding geser. Flat slab merupakan pelat dua arah yang mentransfer beban secara langsung ke kolom pendukung tanpa bantuan balok yang mana terdapat drop panel dan kepala kolom yang membedakannya dengan struktur flat plate (pelat datar). Dinding geser (shear wall) cocok untuk diaplikasikan pada gedung bertingkat tinggi. Karena dinding geser merupakan struktur penahan gaya lateral akibat gempa dan gaya geser dasar horizontal yang diakibatkan oleh gaya lateral tersebut. III. METODOLOGI Pada bab metodologi akan dijelaskan tahap pengerjaan tugas akhir ini secara terperinci. Struktur Gedung ini semula tiga lantai dengan menggunakan sistem rangka momen sebagai perhitungan strukturnya, yang akan dimodifikasi penambahan lantai menjadi sepuluh lantai dan menggunakan flat slab dan shear wall sebagai salah satu struktur utamanya. Langkah pertama yaitu pengumpulan data berupa gambar eksisting struktur bangunan, data tanah, spesifikasi lift dan tiang pancang yang akan digunakan. Kemudian direncanakan preliminari desain dari struktur primer, MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM FLAT SLAB DAN SHEAR WALL Ade Rose Rahmawati, Bambang Piscesa, ST, MT, dan Ir. Iman Wimbadi, MS Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected] dan [email protected]
6
Embed
MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RAWAT INAP RUMAH ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33980-3111105001-Paper.pdf · MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RAWAT INAP RUMAH
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
1
Abstrak – Gedung rumah sakit mempunyai fungsi yang
sangat penting dimana jika terjadi musibah gempa
bangunannya harus tetap kokoh berdiri dan dapat
memberikan penghuninya rasa aman dan nyaman. Dalam
perencanaan gedung rawat inap rumah sakit yang dibahas
dalam pengerjaan tugas akhir ini akan menggunakan
peraturan terbaru yaitu Tata Cara Perhitungan Struktur
Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002) dan
Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (RSNI 03-
1726-201x). Gedung Rawat Inap ini semula menggunakan
metode Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM) sebagai
perhitungan strukturnya. Modifikasi yang akan dilakukan
adalah penambahan jumlah lantai yang semula tiga lantai
menjadi sepuluh lantai dan metode perhitungannya
menggunakan flat slab dan shear wall sebagai salah satu
struktur utamanya. Gedung ini dalam perencanaannya
termasuk sistem rangka gedung. Hasil perencanaan
didapatkan tebal pelat 200 mm, tebal drop panel 100 mm,
dengan penggunaan kolom berdimensi 800×800 mm.
Tebal dinding geser 300 mm.
Kata kunci – Perencanaan, Modifikasi, Sistem Rangka
Gedung, Flat Slab dan Shear Wall.
I. PENDAHULUAN
Semakin banyak penduduk yang membutuhkan
perawatan di rumah sakit membuat daya tampung rumah
sakit tersebut kurang, sehingga diperlukan penambahan
ruang rawat inap bagi pasien. Gedung yang akan dibangun
berdasarkan peraturan gempa terbaru yaitu RSNI 03-1726-
201x dan SNI 03-2847-2002. Di Indonesia penggunaan
Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM) lebih banyak
diminati dibandingkan sistem flat slab. Padahal menurut
Mishra (2012) penggunaan sistem flat slab dalam
pembangunan suatu gedung memiliki banyak manfaat dari
segi arsitektural, maupun dalam pelaksanaannya. Struktur
flat slab merupakan struktur gedung tanpa menggunakan
balok dan terdapat penebalan plat di sekitar kepala kolom
yang disebut dengan drop panel (Mishra 2012). Manfaat
yang didapat antara lain fleksibilitas dalam tata letak kamar,
menghemat ketinggian bangunan, memperpendek waktu
pelaksanaan konstruksi dan mempermudah pemasangan
instalasi listrik.
Tujuan utama
Mampu memodifikasi Gedung Rawat Inap Rumah
Sakit 10 lantai dengan menggunakan sistem flat slab dan
shear wall berdasarkan peraturan gempa dan pembebanan
terbaru.
Rincian tujuan
1. Merencanakan pembebanan gempa dengan peraturan
gempa baru yaitu RSNI 03-1726-201x,
2. Merencanakan posisi letak shear wall untuk
mendapatkan konfigurasi yang optimal,
3. Menentukan sistem struktur bangunan dengan
membandingkan kekakuan suatu struktur.
Batasan Masalah
Batasan masalah dalam perencanaan modifikasi
struktur gedung Rawat Inap Rumah Sakit dengan
menggunakan sistem flat slab dan shear wall adalah sebagai
berikut:
1. Gedung yang digunakan adalah Gedung Rawat Inap
Kelas I RSUD Sidoarjo,
2. Hanya menghitung struktur dari gedung yang ditinjau
saja dan tidak merencanakan dari segi pelaksanaan,
analisa biaya, utilitas, dan lain-lain,
3. Sistem perhitungan yang digunakan adalah flat slab dan
shear wall sebagai salah satu struktur utamanya,
4. Struktur primer yang direncanakan adalah pondasi,
kolom, shear wall, flat slab, balok tepi,
5. Struktur sekunder yang direncanakan adalah tangga dan
balok lift,
6. Perhitungan gaya dalam menggunakan hasil analisa dari
program ETABS.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Untuk merencanakan gedung bertingkat salah satu
perhitungan strukturnya dapat menggunakan sistem flat slab
dan dinding geser. Flat slab merupakan pelat dua arah yang
mentransfer beban secara langsung ke kolom pendukung
tanpa bantuan balok yang mana terdapat drop panel dan
kepala kolom yang membedakannya dengan struktur flat
plate (pelat datar). Dinding geser (shear wall) cocok untuk
diaplikasikan pada gedung bertingkat tinggi. Karena dinding
geser merupakan struktur penahan gaya lateral akibat gempa
dan gaya geser dasar horizontal yang diakibatkan oleh gaya
lateral tersebut.
III. METODOLOGI
Pada bab metodologi akan dijelaskan tahap
pengerjaan tugas akhir ini secara terperinci. Struktur
Gedung ini semula tiga lantai dengan menggunakan sistem
rangka momen sebagai perhitungan strukturnya, yang akan
dimodifikasi penambahan lantai menjadi sepuluh lantai dan
menggunakan flat slab dan shear wall sebagai salah satu
struktur utamanya.
Langkah pertama yaitu pengumpulan data berupa
gambar eksisting struktur bangunan, data tanah, spesifikasi
lift dan tiang pancang yang akan digunakan. Kemudian
direncanakan preliminari desain dari struktur primer,
MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RAWAT
INAP RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM
FLAT SLAB DAN SHEAR WALL
Ade Rose Rahmawati, Bambang Piscesa, ST, MT, dan Ir. Iman Wimbadi, MS
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)