KATA PENGANTAR Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik. pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan persiapan pembelajaran. Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya. Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara- saudara sekalian. i
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini
dapat diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis
Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan
dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran
dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik.
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses
penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang
belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului
dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang
mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun
dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan
persiapan pembelajaran.
Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk
memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran
dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata
pelajaran yang diampunya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih
kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian.
Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu
saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung
pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.
Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa
saja yang membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam
upaya peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARDAFTAR ISI
Iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ............................................
sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta
didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah
seperti berikut ini.
Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio
yang akan dibuat.
Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah
bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada
tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama
dokumen portofolio yang dihasilkan.
31
Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian
portofolio.
BAB III
ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian
kompetensi yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan,
32
komptensi inti dan kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama
dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah
melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan
diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian
yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan
kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua
mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran
kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan
kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum
pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun
2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut.
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu
tingkat kompetensi ke lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan
tingkat kompetensi ke enam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang
relelevan bagi kelas X sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai
berikut.
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
Sikap Spiritual
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
33
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Keterampilan
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar
kompetensi lulusan adalah sebagai berikut:
Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai
berikut:
34
1) Melakukan linierisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai
materi pokok.
2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok
(silabus) menjadi materi pembelajaran yang terdiri atas: fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur
3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indicator
keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur. Tahapan penyusunan indikator dari tingkat yang
terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta.
4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati,
menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang
diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.
5) Menyusun indikator sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan
6) Merancang penilaian yang diperlukan
Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.
1. Mengembangkan Materi Pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam
silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke
35
Lulusan yang :
Cerdas, Kreatif,
Produktif, dan
Bertanggung jawab
Penillaian (Silabus)
Indikator Sikap,
Pengethuan, dan
Keterampilan untuk
Penilaian
Pembelajaran (Silabus)
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran:
Mengamati, Menanya, Mencoba,
Mengasosiasi, dan
Mengomunikasikan
Materi Pembelajara
nFakta,
Konsep, Prinsip, dan
Prosedur
Materi Pokok
(Silabus)
tiga (pengetahuan). Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap
diperlukan untuk melihat linierisasi dengan kompetensi inti ke empat
(keterampilan).
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat
kategori, yaitu:
a) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar,
dibaca, disentuh, atau diamati. Yang merupakan materi fakta
misalnya ketika guru akan mengajarkan materi tentang kontrol diri,
maka materi faktanya adalah kegiatan-kegiatan yang
menggambarkan sikap kontrol diri atau sebaliknya seperti maraknya
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah (fakta positif) atau masih adanya
kegiatan perkelahian pelajar (fakta negatif).
b) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau
dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-
fakta yang saling berhubungan. Contoh konsep tentang sholat
sunnah (kelompok sholat seperti sholat rawatib, sholat tahajud,
sholat dhuha, sholat sunah fajar) adalah sholat yang apabila
dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak
berdoa.Konsep adalah kristalisasi dari fakta yang telah didefinisikan.
c) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-
konsep yang berkaitan.. Contoh yang merupakan prinsip adalah jika
manusia bersyukur maka akan ditambah ni’mat. Prinsip yang
menghubungkan adalah konsep manusia, konsep syukur, dan konsep
bertambah ni’mat. Termasuk ke dalam kategori prinsip adalah
hokum, teori, dan azas.
d) Prosedur, merupkan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis
dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian
dari kompetensi pada aspek keterampilan. Contoh yang merupakan
materi prosedur adalah kaifiyat wudhu, kaifiyat sholat, kaifiyat haji,
kaifiyat pengurusan jenazah dsb. Yang kesemuanya memiliki urut-
urutan sudah baku dan tidak bisa diubah-ubah.
2. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu
mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan
36
a) Mengamati (Observasi) adalah kegiatan yang dilakukan dengan
memaksimalkan pancaindra dengan cara melihat, mendengar,
membaca, menyentuh, atau menyimak. Yang diamati adalah materi
yang berbentuk fakta, yaitu fenomena atau beristiwa dalam bentuk
gambar, video, rekaman suara, atau fakta langsung yang bisa
disentuh, dilihat, dan sebagainya.
Kegiatan observasi dalam proses pembelajaran mendorong
keterlibatan peserta didik secara langsung. Dalam kaitan ini, guru
harus memahami bentuk keterlibatan peserta didik dalam observasi
tersebut.
Observasi biasa (common observation). Pada observasi biasa
untuk kepentingan pembelajaran, peserta didik merupakan
subjek yang sepenuhnya melakukan observasi (complete
observer). Di sini peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri
dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati.
Observasi terkendali (controlled observation). Seperti halnya
observasi biasa, pada observasi terkendali untuk kepentingan
pembelajaran, peserta didiksama sekali tidak melibatkan diri
dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati.Mereka juga
tidak memiliki hubungan apa pun dengan pelaku, objek, atau
situasi yang diamati. Namun demikian, berbeda dengan observasi
biasa, pada observasi terkendali pelaku atau objek yang diamati
ditempatkan pada ruang atau situasi yang dikhususkan. Karena
itu, pada pembelajaran dengan observasi terkendali termuat
nilai-nilai percobaan atau eksperimen atas diri pelaku atau objek
yang diobservasi.
Observasi partisipatif (participant observation). Pada observasi
partisipatif, peserta didik melibatkan diri secara langsung dengan
pelaku atau objek yang diamati. Observasi semacam ini
mengharuskan peserta didik melibatkan diri pada pelaku,
komunitas, atau objek yang diamati.
b) Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa
konsep, prinsip dan prosedur melalui diskusi kelompok atau diskusi
kelas. Dalam kegiatan menanya, siswa mengembangkan
keterampilan lisan dan tertulis dalam merumuskan pertanyaan,
37
mulai pertanyaan sederhana dan pendek hingga pertanyaan
kompleks dan kritis. Untuk mendorong hasil yang efektif dan efisien
proses menanya dalam diskusi harus disiapkan oleh guru, antara
lain: tujuan dan hasil kegiatan dirumuskan dengan jelas; prosedur
dan alokasi waktu diskusi ditentukan; jika diperlukan tersedia lembar
kerja diskusi; diberikan apresiasi yang cukup kepada siswa yang
aktif berpartisipasi.
c) Mencoba adalah proses kegiatan memperkuat pemahaman faktual,
konseptual, dan prosedural melalui kegiatan langsung
mengumpulkan data. Kegiatan mencoba dapat dilakukan dalam dua
jenis, yaitu mencoba prinsip/prosedur seperti yang diperoleh melalui
diskusi, dan mencoba mengaplikasikan prinsip/prosedur pada situasi
baru. Kegiatan mencoba dapat dilakukan dalam bentuk ekperimen,
tugas projek, atau tugas produk.
Pada kegiatan mencoba jenis pertama, data yang diperoleh
digunakan untuk memverifikasi prinsip/prosedur yang dipelajari.
Kegiatan ini akan meningkatkan kebermaknaan belajar (meaningfull
learning) bagi siswa. Mereka menjadi lebih yakin dengan
pengetahuan yang dimiliki yang dibuktikan melalui data-data yang
diperoleh.Pada kegiatan mencoba jenis ke dua merupakan
kelanjutan dari jenis yang pertama. Setelah proses mencoba yang
pertama merupakan bagian dari kegiatan membangun pengetahuan
konseptual dan prosedural dapat dilanjutkan dengan kegiatan
mencoba jenis kedua untuk mengaplikasikannya dalam situasi baru.
Data baru yang diperoleh mendorong pemikiran lebih tinggi karena
bukan sekedar membuktikan prinsip/prosedur yang diketahui
melainkan mencoba menerapkan dalam situasi baru. Untuk kegiatan
jenis kedua diperlukan kreativitas dan inovasi guru merancang dan
mendesainya, serta mencobanya agar prosedur dan data yang
diharapkan dapat diterima (acceptable) secara keilmuan.
d) Mengasosiasi atau menalar adalah kegiatan berpikir tingkat tinggi
terhadap data yang didapat melalui kegiatan mencoba. Termasuk
dalam kategori mengasosiasi adalah menyajikan data secara
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
40
Oleh karena itu, pengembangan sikap pada mata pelajaran
pendidikan agama dan budi pekerti dengan fokus utama
pengembangan sikap religius (hablum minallah) dan sikap social
(hablum minannas). Guru pendidikan agama dan budi pekerti perlu
memetakan sikap yang dikembangkan pada setiap materi pokok
sesuai dengan relevansi dan karakteristik yang tersirat dari rumusan
KD-3 dan KD-4.
Penilaian sikap juga berkaitan erat dengan aktivitas siswa pada saat
pengamatan dilakukan.Pengamatan sikap dapat dilakukan pada saat
diskusi kelompok, kegiatan presentasi, atau kegiatan praktik dan
tugas projek. Berikut ini contoh aspek pengamatan sikap sesuai
dengan aktivitas siswa
Asp
ek
Sik
ap
Yan
g D
iam
ati
Aktivitas Siswa
Diskusi
KelompokPresentasi Tugas Projek
Kerjasama
Komunikasi
Kedisiplinan
Ketelitian
Kejujuran
Kepedulian
Tanggungjawa
b
b) Aspek pengetahuan melalui tes tulis, tes lesan, penugasan
c) Aspek keterampilan melalui tes praktik, kinerja dan portofolio
B. Hasil Analisis Kompetensi1. Hasil Linierisasi Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar (KD 3)
Kompetensi Dasar (KD 4)
Materi Pokok (Dalam Silabus)
41
3.1 Menganalisis Q.S. Al-Anfal (8) : 72); Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; dan QS Al-Hujurat (49) : 10; serta hadits tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah).
3.2 Memahami manfaat dan hikmah kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan) dan persaudaraan (ukhuwah), dan menerapkannya dalam kehidupan.
4.1.1 Membaca Q.S. Al-Anfal (8) : 72); Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; dan Q.S. Al-Hujurat (49) : 10 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
1. Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 serta hadits terkait perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)
3.3 Menganalisis Q.S. Al-Isra’ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2, serta hadits tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.
3.4 Memahami manfaat dan hikmah larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.
4.2.1 Membaca Q.S. Al-Isra’ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Isra’ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2 dengan lancar.
2. Perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina.
4.3 Berperilaku yang mencontohkan keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman makna Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
3. Iman kepada Allah SWT (Asmaul Husna: al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
3.6 Memahami makna beriman kepada malaikat-malaikat Allah SWT.
4.4 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Malaikat-
4. Iman kepada Malaikat
42
malaikat Allah SWT
3.7 Memahami Q.S. At-Taubah (9) : 122 dan hadits terkait tentang semangat menuntut ilmu, menerapkan dan menyampaikan nya kepada sesama.
4.5 Menceritakan tokoh-tokoh teladan dalam semangat mencari ilmu
5. Semangat menuntut ilmu dan menyampaikannya kepada sesama
3.8 Memahami kedudukan Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
4.6 Menyajikan macam-macam sumber hukum Islam.
6. Sumber Hukum Islam
3.9 Memahami pengelolaan wakaf.
4.7.1 Menyajikan dalil tentang ketentuan waqaf.4.7.2 Menyajikan pengelolaan wakaf.
7. Pengelolaan wakaf
3.10 Memahami substansi dan strategi dakwah Rasullullah SAW di Mekah.
4.8. Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasullullah SAW di Mekah.
8. Meneladani Perjuangan Rasulullah SAW di Mekah
3.11 Memahami substansi dan strategi dakwah Rasullullah SAW di Madinah.
4.9 Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasullullah SAW di Madinah.
9. Meneladani Perjuangan Rasulullah SAW di Madinah
3.1 Menganalisis Q.S. Al-Anfal (8) : 72); Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; dan QS Al-Hujurat (49) : 10; serta hadits tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan),
10. Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 serta hadits terkait perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)
Fakta:- Adanya
radikalisme, ekstrimisme dan eksklusivisme. (Kontrol diri)
- Adanya perkelahian pelajar dan anarkisme (kontrol diri)
- Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah (kontrol diri)
- Kisah husnuzhon
- Kisah yahudi buta yang menghina Nabi (husnuzhon)
Konsep:- kontrol diri
(mujahadah an-nafs
- prasangka baik (husnuzzhan)
- persaudaraan (ukhuwah)
Prinsip- Manfaat
Mengamati- Menyimak bacaan,
membaca, mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid), dan mencermati kandungan Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49):12; dan Q.S. Al-Hujurat (49):10 serta hadits terkait.
- Mencermati manfaat dan hikmah kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan) dan persaudaraan (ukhuwah) melalui tayangan video atau media lainnya.
Tes Lisan, aspek yang dinilai: makharijul huruf dan tajwid
Portofolio- Hasil
Menyalin- Hasil tulisan
berupa makalah, aspek yang dinilai:- Latar
belakang masalah
- Rumusan Masalah
- Deskripsi- Simpulan
Performance :Presentasi makalah, aspek yang dinilai :- penguasaa
n materi
44
dan persaudaraan (ukhuwah).3.2 Memahami manfaat dan hikmah kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan) dan persaudaraan (ukhuwah), dan menerapkannya dalam kehidupan
mujahadah, husnuzhon dan ukhuwah
- Hikmah mujahadah, husnuzhon dan ukhuwah
Mengumpulkan data/eksplorasi
- Mendiskusikan cara membaca Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 sesuai dengan hukum bacaan tajwid;
- Menterjemahkan Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 serta hadits terkait;
- Menganalisis asbabun nuzul/wurud dan kandungan Q.S. Al-Anfal (8): 72); Q.S. Al-Hujurat (49):12; dan Q.S. Al-Hujurat (49):10 serta hadits terkait.
Mengasosiasi- Membuat kesimpulan
dari kandungan Q.S. Al-Anfal (8): 72); Q.S. Al-Hujurat (49):12; dan Q.S. Al-Hujurat (49):10 serta hadits terkait.
Mengkomunikasikan:
- Mendemonstrasikan bacaan (hafalan), menyampaikan hasil diskusi tentang Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 serta hadits terkait secara individu maupun kelompok
makalah tentang perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)
5.Mempresenta-sikan makalah tentang perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)
- sistematika- penyampai
an- penggunaa
n bahasa- kemampua
n memanfaatkan media presentasi
- kemampuan mempertahankan dan menanggapi pertanyaan atau sanggahan
4.2.1 Membaca Q.S. Al-Isra’ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24): 2 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.4.2.2
11. Perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina.
Fakta:- Kebiasaan
Pergaulan bebas di sebagian kalangan remaja
Konsep:
Mengamati- Menyimak bacaan,
mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid), dan mencermati kandungan Q.S. Al-Isra’ (17): 32, dan Q.S. An-Nur (24):
1. Menunjukan sikap ilmiah pada saat berdiskusi
2. Menunjukan sikap positif dalam
Observasi
- Kegiatan DiskusiAspek yang dinilai: sikap ilmiah1.Objektif
- Mengidentifikasi tajwid Q.S. Al-Isra’ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2 dengan benar
Tes Lisan, aspek yang dinilai: makharijul huruf dan tajwid
Portofolio
45
Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Isra’ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2 dengan lancar.3.3 Menganalisis Q.S. Al-Isra’ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2, serta hadits tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.3.4 Memahami manfaat dan hikmah larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.
- pergaulan bebas
- perilaku berzina
Prinsip- Manfaat
larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina
- Hikmah larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina
2, serta hadits terkait.
- Mencermati manfaat dan hikmah larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina melalui tayangan video atau media lainnya.
Menanya Menanyakan cara
membaca hukum tajwid, asbabun nuzul, dan isi kandungan Q.S. Al-Isra’ (17): 32, dan Q.S. An-Nur (24): 2, serta hadits terkait
Mengumpulkan data/eksplorasiMendiskusikan cara membaca sesuai dengan tajwid, menganalisis asbabun nuzul/wurud dan kandungan Q.S. Al-Isra’ (17): 32, dan Q.S. An-Nur (24): 2, serta hadits terkait
MengasosiasiMembuat kesimpulan dari kandungan Q.S. Al-Isra’ (17): 32, dan Q.S. An-Nur (24): 2, serta hadits terkait
Mengkomunikasikan:Mendemonstrasikan bacaan (hafalan), menyampaikan hasil diskusi tentang Q.S. Al-Isra’ (17): 32, dan
diskusi kelompok
3. menampilkan perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina.
2.Kritis- Presentasi
hasil diskusi aspek yang dinilai sikap individu :- Santun- peduli- kerjasama- memberi
solusi
dan Q.S. An-Nur (24) : 2
- Mengidentifikasi perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina sesuai dengan Q.S. Al-Isra’ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2
Q.S. Al-Isra’ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24): 2 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf
3. Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Isra’ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2 dengan lancar
4.3 Berperilaku yang mencontohkan keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman makna Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
12. Iman kepada Allah SWT (Asmaul Husna: al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
Fakta:- Kisah
Keteguhan iman Bilal
- film dukun dan paranormal.
- Menjamurnya kelompok majelis ta’lim
- Kisahkisah tentang keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil.
contoh Perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa
Mengamati:- Mencermati bacaan
teks tentang Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
- Meyimak penjelasan materi di atas melalui tayangan video atau media lainnya.
Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya) :
- Mengapa Allah memiliki nama yang begitu banyak?
- Apa yang harus dilakukan oleh umat Islam terkait nama-nama Allah yang indah itu?
Mengumpulkan data/eksplorasi
- Peserta didik mendiskusikan makna dan contoh perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman makna Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
1.Menunjukan sikap ilmiah pada saat berdiskusi
2.Menunjukan sikap positif dalam diskusi kelompok
3.menampilkan perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman makna Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir).
Observasi
- Kegiatan DiskusiAspek yang dinilai: sikap ilmiah1.Objektif2.Kritis
- Presentasi hasil diskusi aspek yang dinilai sikap individu :- Santun- peduli- kerjasama- cinta
damai- proaktif- responsif
- kegiatan selama disekolah, aspek yang dinilai:- keluhuran
budi- Kokoh
pendirian- Pemberi
rasa aman- Tawakal- adil
Menjelaskan pengertian iman kepada Allah.
Menjelaskan pengertian tauhid rububiyah dan tauhid uluhiyah
Membedakan tauhid rububiyah dan tauhid uluhiyah
Menjelaskan arti 7 sifat Allah dalam Asmaul Husna.
Tes tulis
- Soal Uraian
1.Membuat makalah tentang asmaul husna
2.Mempresenta-sikan makalah tentang asmaul husna
PortofolioHasil tulisan berupa makalah, aspek yang dinilai:- Latar
belakang masalah
- Rumusan Masalah
- Deskripsi- Simpulan
Performance :Presentasi makalah, aspek yang dinilai :- penguasaa
n materi- sistematika- penyampai
an- penggunaa
n bahasa- kemampua
n memanfaatkan media presentasi
- kemampuan mempertahankan dan menanggapi
47
aman, tawakal dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman makna Asmaul Husna
- Guru mengamati perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil melalui lembar pengamatan di sekolah.
- Guru berkolaborasi dengan orang tua untuk mengamati perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil di rumah.
MengasosiasiMembuat kesimpulan materi di atas.
MengkomunikasikanMempresentasikan /menyampaikan hasil diskusi tentang materi di atas.
pertanyaan atau sanggahan
3.6 Memahami makna beriman kepada malaikat-malaikat Allah SWT.4.3 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Malaikat-malaikat Allah SWT
13. Iman kepada Malaikat
Fakta:- Kisah suyatno
(suami yang mengurus istri belasan tahun)
- Kebiasaan menjaga hutan, laut, sungai.
- Kisah tentang kejujuran
- Kisah tentang kedisiplinan
- Kisah tentang tanggung jawab
Konsep:
Mengamati- Mencermati bacaan
teks tentang makna dan contoh perilaku beriman kepada malaikat-malaikat Allah SWT
- Meyimak penjelasan materi di atas melalui tayangan vidio atau media lainnya.
Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya)
- Mengapa kita harus beriman kepada malaikat?
1.Menunjukan sikap ilmiah pada saat berdiskusi
2.Menunjukan sikap positif dalam diskusi kelompok
3.menampilkan perilaku yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Malaikat-malaikat
Observasi
- Kegiatan DiskusiAspek yang dinilai: sikap ilmiah1.Objektif2.Kritis
- Presentasi hasil diskusi aspek yang dinilai sikap individu :- Jujur- Disiplin
- Menjelaskan pengertian beriman kepada Malaikat
- Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Malaikat.
- Menjelaskan contoh-contoh perilaku beriman kepada Malaikat
- Menampilkan contoh-contoh perilaku beriman kepada malaikat.
- Membedakan orang yang beriman dan
Tes tulis
Soal Uraian
1.Membuat makalah tentang perilaku yang mencermin-kan kesadaran beriman kepada Malaikat-malaikat Allah SWT
2.Mempresenta-sikan makalah tentang perilaku yang
PortofolioHasil tulisan berupa makalah, aspek yang dinilai:- Latar
belakang masalah
- Rumusan Masalah
- Deskripsi- Simpulan
Performance :Presentasi makalah,
48
- Iman- Malaikat- Pengertian
Iman kepada Malaikat
Prinsip- Contoh-
contoh perilaku yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Malaikat-malaikat Allah.
- Apa yang harus dilakukan oleh orang yang beriman kepada malaikat?
Mengumpulkan data/eksplorasi
- Peserta didik mendiskusikan makna dan contoh perilaku beriman kepada Malaikat.
- Guru mengamati perilaku beriman kepada Malaikat melalui lembar pengamatan di sekolah.
- Guru berkolaborasi dengan orang tua untuk mengamati perilaku beriman kepada Malaikat di rumah.
MengasosiasiMembuat kesimpulan tentang makna beriman kepada malaikat-malaikat Allah SWT.
MengkomunikasikanMempresentasikan /menyampaikan hasil diskusi tentang beriman kepada malaikat-malaikat Allah SWT.
Allah SWT - Tanggung jawab
- Responsif- Santun- peduli- kerjasama- mengharg
ai
tidak beriman kepada Malaikat
mencermin-kan kesadaran beriman kepada Malaikat-malaikat Allah SWT
aspek yang dinilai :- penguasaa
n materi- sistematika- penyampai
an- penggunaa
n bahasa- kemampua
n memanfaatkan media presentasi
- kemampuan mempertahankan dan menanggapi pertanyaan atau sanggahan
3.7 Memahami Q.S. At-Taubah (9) : 122 dan hadits terkait tentang semangat menuntut ilmu, menerapkan
14. Semangat menuntut ilmu dan menyampaikannya kepada sesama
Fakta:- Semangat
menuntut ilmu di kalangan pelajar.
- Banyaknya pelajar
Mengamati- Mencermati bacaan
teks tentang Q.S. At-Taubah (9) : 122 dan hadits terkait tentang semangat menuntut ilmu, menerapkan dan
1.Menunjukan sikap ilmiah pada saat berdiskusi
2.Menunjukan sikap positif dalam diskusi
Observasi
- Kegiatan DiskusiAspek yang dinilai: sikap
- Menyalin Q.S. At-Taubah (9) : 122 dan hadits terkait tentang semangat menuntut ilmu, menerapkan dan
Tes tulis
Soal Uraian
1. Membuat makalah tentang semangat menuntut ilmu, menerapkan dan
PortofolioHasil tulisan berupa makalah, aspek yang dinilai:- Latar
49
dan menyampaikan nya kepada sesama.4.5 Menceritakan tokoh-tokoh teladan dalam semangat mencari ilmu
Indonesia yang mendapat Prestasi di tingkat Internasional
- Anak desa yang berprestasi (walaupun banyak rintangan)
- Kisah tentang tokoh-tokoh teladan dalam semangat mencari ilmu.
Konsep:- Semangat- Ilmu- Semangat
menuntut ilmu
Prinsip- Nama-nama
tokoh-tokoh teladan dalam semangat mencari ilmu
menyampaikan nya kepada sesama
- Meyimak penjelasan materi di atas melalui tayangan vidio atau media lainnya.
Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya)
- Mengapa harus menuntut ilmu?
- Bagaimana cara menyampaikan ilmu kepada sesama?
Mengumpulkan data/eksplorasi
- Peserta didik mendiskusikan makna dan contoh semangat menuntut ilmu, menerapkan dan menyampaikannya kepada sesama sebagai implementasi pemahaman kandungan Q.S. at-Taubah (9) : 122 dan hadits terkait.
- Guru mengamati perilaku contoh semangat menuntut ilmu, menerapkan dan menyaampaikannya kepada sesama melalui lembar pengamatan di sekolah.
- Guru berkolaborasi dengan orang tua untuk mengamati
kelompok3.menampilka
n perilaku semangat menuntut ilmu, menerapkan dan menyampaikan nya kepada sesama
ilmiah1.Objektif2.Kritis
- Presentasi hasil diskusi aspek yang dinilai sikap individu :- Jujur- Disiplin- Tanggung
bahwa semakin efektifitasnya tinggi dalam kegiatan pembelajaran maka hasil
belajar semakin berkualitas dan sebaliknya semakin tidak efektifnya
pembelajaran maka berdampak hasil belajar yang tidak optimal.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu
proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung.
Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan
psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang
dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran.
Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar
dengan pendekatan saintifik yaitu melalui mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan
mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis.
Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan
pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari
analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama
proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan
sikap. Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung
terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung
berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan
dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu
proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-
1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran
yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
52
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual
maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang
terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013 agar KI-
1, KI-2, KI-3, dan KI-4 dapat tercapai secara terintegrasi.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan
silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam
mengembangkan materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip
dan prosedur. Selanjutnya mengembangkan langkah alternatif pembelajaran
serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Sedangkan Strategi
penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan
pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan
autentik.
53
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York. Longman.
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press.
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of poverty. Educational Policy, 12, 525-541.
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71, Tambahan Lembar Negara)
Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No. 78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301),
Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The University of Western Australia.
54
Lampiran: Contoh RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMAKelas/Semester : X/IProgram : IPA/IPSMata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamMateri Pokok : Q.S. Al-Anfal ayat: 72 tentang kontrol diri
(mujahadah an-nafs) Alokasi Waktu : 45 x 3 Jam Pelajaran (Pertemuan Pertama)
A. Kompetensi Inti:(KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya;(KI-2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia;
(KI-3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah;
(KI-4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian:2.3 Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka
baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Anfal(8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 serta hadits terkait
3.1 Menganalisis Q.S. Al-Anfal (8) : 72; Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; dan QS Al-Hujurat (49): 10; serta hadits tentang kontrol diri (mujahadah an-
55
nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)Indikator:- Mampu mengidentifikasi hukum tajwid Q.S. Al-Anfal: 72 dengan
benar- Mampu menjelaskan asbabun nuzul Q.S. Al-Anfal: 72- Mampu menyimpulkan kandungan Q.S. Al-Anfal: 72
3.2 Memahami manfaat dan hikmah kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan) dan persaudaraan (ukhuwah), dan menerapkannya dalam kehidupanIndikator:- Mampu menjelaskan pengertian kontrol diri (mujahadah an-nafs)- Mampu mengidentifikasi hikmah dan manfaat perilaku kontrol diri
(mujahadah an-nafs).- Mampu menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs) seperti
yang terkandung dalam Q.S. Al-Anfal: 724.1 Membaca Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12; dan Q.S. Al-
Hujurat (49) : 10 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
Indikator:- Mampu membaca Q.S. Al-Anfal: 72 dengan baik dan benar,- Mampu menyalin Q.S. Al-Anfal: 72 dengan baik dan benar
4.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal (8) : 72; Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; QS Al-Hujurat (49) : 10 dengan lancar.Indikator:- Mampu mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal: 72 dengan baik dan
benar
C. Tujuan Pembelajaran:Melalui kegiatan mengamati, menanya, mendiskusikan, menyimpulkan dan mengomunikasikan, peserta didik diharapkan:1. Mampu menyalin Q.S. Al-Anfal: 72 dengan baik dan benar2. Mampu membaca Q.S. Al-Anfal: 72 dengan baik dan benar3. Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S. Al-Anfal: 72 dengan benar4. Mampu menjelaskan asbabun nuzul Q.S. Al-Anfal: 725. Mampu menyimpulkan kandungan Q.S. Al-Anfal: 726. Mampu menjelaskan pengertian kontrol diri (mujahadah an-nafs)7. Mampu mengidentifikasi hikmah dan manfat perilaku kontrol diri (mujahadah
an-nafs).8. Mampu menampilkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs) seperti yang
terkandung dalam Q.S. Al-Anfal: 729. Mampu mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal: 72 dengan baik dan benar
(dilaksanakan diluar jam pelajaran)
D. Materi Pembelajaran:1. Fakta:
- Adanya perilaku menyimpang seperti; radikalisme, ekstrimisme, dan selalu menganggap paling benar (ekslusivisme),
- Kegiatan ekstrakurikuler sekolah2. Konsep:
- Kontrol diri (mujahadah an-nafs/ pengertian jihad yang benar), 3. Prinsip
- Manfaat mujahadah/ jihad yang sesuai dengan ajaran Islam yang benar, - Hikmah mujahadah/ jihad yang sesuai dengan ajaran Islam yang benar.
4. Prosedur- (tidak ada)
56
E. Metode Pembelajaran1. Discovery Learning,2. Ceramah,3. Diskusi dan kerja kelompok,4. Tanya jawab, dan 5. Praktik.
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar1. Media
Film tentang perkelahian pelajar dan kegiatan ekstrakurikuler2. Alat/ Bahan
LCD Proyektor3. Sumber Belajar
a. Tafsir Al-Qur’anb. Kitab Hadits Sembilan Imamc. Buku pegangan siswa PAI kelas X
G. Langkah-langkah Pembelajarana. Pendahuluan (20 menit):
1. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa bersama. Memeriksa kerapian dan kebersihan ruang kelas
2. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Qur’an3. Secara bersama bertadarus al-Qur’an (selama 5 menit)4. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dicapai5. Menanyakan materi yang pernah diajarkan sebelumnya yang terkait
dengan materi ajar hari ini (Appersepsi).6. Pembagian kelompok
b. Kegiatan inti: (100 menit)1. Mengamati
- Guru memberikan tugas kepada kelompok siswa untuk menyimak bacaan, membaca, mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid), dan mencermati kandungan Q.S. Al-Anfal ayat 72.
- Siswa mencermati manfaat dan hikmah kontrol diri (mujahadah an-nafs) melalui tayangan video.
2. Menanya- Siswa menanyakan tentang cara membaca Q.S. Al-Anfal ayat 72.- Kemudian mengajukan pertanyaan terkait hukum tajwid, asbabun
nuzul, dan isi kandungan Q.S. Al-Anfal ayat 72. 3. Menalar
- Mendiskusikan cara membaca Q.S. Al-Anfal ayat 72 sesuai dengan hukum bacaan tajwid; Dalam kegiatan diskusi guru dan siswa memperlihatkan sikap demokratis, kerja sama, serta sopan santun dalam menyampaikan pendapat dan tidak memaksakan kehendak pada orang lain (Sikap).
ayat - Setiap kelompok mencatat informasi yang mereka dapatkan dari
hasil diskusi.4. Mengasosiasi
57
Setelah mengumpulkan informasi yang didapat siswa selanjutnya menganalisis semua informasi yang ada pada Q.S. Al-Anfal ayat 72 dan dibuat kesimpulan dalam bentuk makalah/laporan tertulis.
5. Mengomunikasikan:- Setelah selesai mengerjakan tugasnya, guru meminta masing-masing
perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang Q.S. Al-Anfal ayat 72.
- Siswa mendemonstrasikan hafalan QS. Al-Anfal ayat 72. Jika tidak selesai dilanjutkan di luar jam pelajaran.
c. Kegiatan Penutup (15 menit)1. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang didiskusikan (kegiatan
konfirmasi).2. Menyiapkan masalah untuk pertemuan selanjutnya.
H. Penilaian hasil PembelajaranA. Evaluasi Afektif
1. Observasi (mengamati perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs) terhadap teman sejawat atau orang lain
Lembar Pengamatan Kegiatan Diskusi (Penilaian Sikap Selama Diskusi):
No.Nama Siswa
A s p e k P e n g a m a t a n
JmlSkor
Nilai Ket.Kerja sama
Meng-komun
ikasikan pen-
dapat
Toleransi
Keaktifan
Menghargai pendapat
teman
Keterangan Skor :Masing-masing kolom diisi dengan kriteria4 = Baik Sekali3 = Baik2 = Cukup1 = Kurang
∑ Skor perolehan Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai 58
A = 80 – 100 : Baik SekaliB = 70 – 79 : BaikC = 60 – 69 : CukupD = ‹60 : Kurang
B. Evaluasi Psikomotor 1. Tes praktik
a) Tes Menulis teks QS. Al-Anfal ayat 72b) Tes bacaan QS. Al-Anfal ayat 72c) Tes hafalan QS. Al-Anfal ayat 72
Format penilaian bacaan al-Quran dan demonstrasi hafalanNama Siswa : ………………Tanggal : ………………Kelas : ………………
No. Aspek yang dinilaiTingkat Kemampuan
1.
2.
Makharijul Huruf
Tajwid
Jumlah
Kriteria Penskoran Kriteria Penilaian
Baik Sekali 4 10 – 12 ABaik 3 7 – 9 BCukup 2 4 – 6 CKurang 1 ≤ 3 D
2. Portofolio
Format Penilaian Makalah
Struktur Makalah
Indikator Nilai
Pendahuluan
Menunjukkan dengan tepat isi : Latar belakang
59
Struktur Makalah
Indikator Nilai
Rumusan masalah Tujuan penulisan.
Isi Ketepatan pemilihan gambar Orisinalitas makalah Mendeskripsikan isi materi Struktur/logika penulisan disusun dengan
jelas sesuai metode yang dipakai Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan
komunikatif Daftar pustaka yang dapat
dipertanggungjawabkan (Ilmiah)Penutup Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah
Saran relevan dengan kajianJumlah
Kriteria Penilaian untuk masing-masing indikator:
Sangat sesuai 4Sesuai 3Cukup 2Kurang 1
∑ Skor perolehanNilai = X 100
Skor Maksimal (48)
3. Presentasi
RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI
NAMA /KELOMPOK : .............................................................
KELAS : .............................................................
TANGGAL PENILAIAN : .............................................................
60
N0
INDIKATOR DESKRIPTOR SKOR
1 Penguasaan materi yang dipresentasikan
4. Menunjukkan penguasaan materi presentasi dengan sangat baik
3. Menunjukkan penguasaan materi presentasi dengan cukup baik
2. Menunjukkan penguasaan materi presentasi dengan kurang baik
1. Menunjukkan penguasaan materi presentasi dengan sangat kurang baik
2 Sistematika presentasi
4. Materi presentasi disajikan secara runtut dan sistematis
3. Materi presentasi disajikan secara runtut tetapi kurang sistematis
2. Materi presentasi disajikan secara kurang runtut dan tidak sistematis
1. Materi presentasi disajikan secara tidak runtut dan tidak sistematis
3 Penggunaan bahasa
4. Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami
3. Bahasa yang digunakan cukup mudah dipahami
2. Bahasa yang digunakan agak sulit dipahami
1. Bahasa yang digunakan sangat sulit dipahami
4 Ketepatan intonasi dan kejelasan artikulasi
4. Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang tepat dan artikulasi/lafal yang jelas
3. Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang agak tepat dan artikulasi/lafal yang agak jelas
2. Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang kurang tepat dan artikulasi/lafal yang kurang jelas
1. Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang tidak tepat dan artikulasi/lafal yangtidak jelas
5 Kemampuan memanfaatkan media presentasi
4. Media yang dimanfaatkan sangat jelas, menarik, dan menunjang seluruh sajian
3. Media yang dimanfaatkan jelas tetapi kurang menarik
2. Media yang dimanfaatkan kurang jelas dan tidak menarik
1. Media yang dimanfaatkan tidak jelas dan tidak menarik
6 Kemampuan mempertahankan
4. Mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan/sanggahan dengan arif dan bijaksana
61
dan menanggapi pertanyaan atau sanggahan
3. Mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan/sanggahan dengan cukup baik
2. Kurang mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan atau sanggahan dengan baik
1. Sangat kurang mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan atau sanggahan
TOTAL SKOR
, ……………, ……...……………
-
C. Tes Tulis (Evaluasi Kognitif) Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!C. Salin surah QS. Al-Anfal ayat 72 dengan baik dan benar!
Kunci:
D. Tulis semua lafal yang yang mengandung hukum tajwid dari QS. Al-Anfal ayat 72
meliputi masalah hukum nun sukun atau tanwin, Mim sukun, dan Mad beserta alasan masing-masing!
Kunci:
Kata/LafalHukum Bacaan
Alasan Kata/LafalHukum Bacaan
Alasan
Al Syamsiya
Al diikuti huruf Lam
Idgam Mimi
Mim sukun diikuti huruf
62
Total Skor
Nilai = -------------------- X 100
h Mim
Mad Badal Hamzah berfathah diikuti huruf Alif
Ikhfa Nun sukun diikuti huruf Syin
Mad Tabi’i Harakat dammah diikuti huruf Wawu
Ikhfa Nun sukun diikuti huruf Sad
Mad Tabi’i Fathah diikuti Alif
Aliflam Syamsiyah
Al diikuti huruf Dal
Izhar Syafawi
Mim sukun diikuti huruf Wawu
Iqlab Tanwin sukun diikuti huruf Ba
Ikhfa Nun sukun diikuti huruf Fa
Izhar Syafawi
Mim sukun diikuti huruf Wawu
Izhar Syafawi
Mim sukun diikuti huruf Hamzah
Idgam Mimi
Mim sukun diikuti huruf Mim
Mad Wajib
Mutasil
Mad Tabi’I diikuti
Hamzah dalam satu
kata
Mad ‘Arid Lissukun
Mad Tabi’I dibaca waqaf
E. Jelaskan asbabun nuzul QS. Al-Anfal ayat 72!Kunci:Menurut Ibnu Mundzir, ayat ini turun sebagai jawaban dari pertanyaan kaum muslim, “ bagaimana kalau kami memberi dan menerima harta waris dari saudara kami yang musyrik?”. Turunlah ayat 72-73 ini sebagai penjelasan bahwa antara mukmin dan kafir tidak saling mewarisi harta.
F. Sebutkan isi kandungan surah QS. Al-Anfal ayat 72!Kunci:QS. Al-Anfal ayat 72 berbicara tentang kontrol diri (mujahadah an nafs)
G. Jelaskan pengertian kontrol diri (mujahadah an nafs)!Kunci:Mujahadah an Nafs adalah upaya sungguh-sngguh untuk melawan segala keinginan yang berlebihan, yang dikenal dengan sebutan “hawa nafsu”. Oleh karena itu, dalam istilah yang lebih populer dikenal dengan “kontrol diri”
H. Sebutkan 3 contoh hikmah dan manfaat dari sikap kontrol diri dalam kehidupan bermasyarakat!
Kunci:A. Tingginya derajat orang yang mampu mengendalikan nafsu/diri
ketika marah, karena dianggap sebagai orang yang kuat secara batiniah. Kekuatan batin yang tercermin dalam perilaku tentu saja merupakan indikasi ketakwaan seseorang, sedangkan taqwa adalah derajat tertinggi di hadapan Allah SWT .;
B. Terjaganya ucapan dan perilaku dalam kesantunan. Meskipun dalam keadaan marah, orang yang mampu mengontrol diri akan tetap santun dalam ucapan dan tindakan;
63
C. Motivasi untuk berlaku sabar, karena hanya orang yang sabarlah yang mampu menahan dan mengendalikan emosi pada saat marah.
I. Sebutkan 5 contoh perilaku seseorang yang yang memiliki sifat kontrol diri (mujahadah an nafs)!
Kunci:a. Bersungguh-sungguh dalam berjuang untuk menegakkan agama,
meskipun harus mengorbankan harta bahkan jiwa;b. Membantu sesama muslim yang teraniaya dengan segenap
kemampuan.c. Berusaha untuk tidak mudah marah hanya karena masalah-masalah
yang kecil;d. Berusaha mengontrol kata-kata dan perilaku pada saat marah;e. Berusaha untuk tidak berbicara atau bertindak yang dapat membuat
orang lain marah.
Mengetahui, Bandung, .............2013Kepala Sekolah, Pendidik PAI