M!"#$ & M#%!"#
H!&'()!!$*+,
Oleh: SumardionoLayout: Mira Julia
Dibuat dan dipublikasikan oleh:
Rumah Inspirasi & Bentang Ilmuwww.RumahInspirasi.comwww.BentangIlmu.com
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
M!"#$ "-+ M#%!"# H!&'()!!$*+,Bagaimana Memilihnya?
Ekawati Indriani, seorang ibu yang sangat berdedikasi
sepakat dengan suaminya untuk menjalani homeschooling
untuk dua anaknya, Evan dan Clay.
Sekitar 5 tahun yang lalu, Ekawati mengambil
sekolah sebagai model dasar untuk pelaksanaan
homeschooling di rumahnya. Ada setting meja belajar, jam
belajar, buku-buku yang diatur rapi berjajar di rak, map
1
untuk menyimpan lembar kerja, lengkap dengan poster
yang menempel di dinding.
Beberapa bulan pertama, mereka memakai
kurikulum sekolah jarak jauh (distance learning). Anak-
anak belajar menggunakan worksheet berbahasa Inggris.
Praktik homeschooling semacam ini ternyata tidak
bekerja baik di keluarga Ekawati. Anak-anak mengomel,
ibunya menjadi tegang, dan proses belajar tidak berjalan
efektif.
Seiring dengan berjalannya waktu dan seiring proses
belajar Ekawati mengenai aneka model homeschooling,
sedikit demi sedikit Ekawati melonggarkan model
homeschoolingnya dari sangat terstruktur menjadi kurang
terstruktur.
Melalui perjalanan waktu, Ekawati akhirnya
menemukan model yang sesuai dengan tujuan pendidikan
yang men jad i n i l a i -n i l a i k e lua rganya . P r oses
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
2
homeschooling yang mereka jalani tak lagi berbentuk
seperti sekolah yang dipindahkan ke rumah. Aneka proyek,
diskusi, dan kegiatan informal lainnya mereka lakukan
bersama anak-anak.
Dengan model homeschooling yang baru untuk
dirinya, Ekawati merasa lebih lega dan bahagia. Pada saat
b e r s a m a a n , a n a k - a n a k n y a m e n i k m a t i p r o s e s
homeschooling yang mereka jalani bersama kedua
orangtuanya.
Perjalanan Mencari Model Homeschooling
Proses yang dialami oleh keluarga Ekawati bukanlah
sebuah hal yang asing dalam dunia homeschooling.
Keluarga yang baru menjalankan homeschooling berangkat
memulai homeschooling dari sebuah model homeschooling
yang paling dikenal dan dianggapnya tepat.
Seiring perjalanan waktu, keluarga kemudian
melakukan penyesuaian-penyesuaian agar proses
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
3
homeschooling yang dijalani dapat berjalan efektif dan
sekaligus prosesnya dinikmati oleh seluruh anggota
keluarga.
Menurut Linda Dobson, penulis buku “Tamasya
Belajar” perubahan pendekatan homeschooling dari yang
sangat terstruktur menuju kurang-terstruktur adalah hal
biasa yang dialami oleh keluarga homeschooling.
Demikian pula sebaliknya, terkadang keluarga yang
berangkat dari pendekatan tidak terstruktur kemudian
melakukan penyesuaian di tengah jalan sehingga proses
homeschoolingnya menjadi lebih terstruktur.
Oleh karena itu, penting bagi setiap keluarga yang
sedang memulai homeschooling dan sedang mencari
bentuk homeschooling yang paling sesuai untuk keluarga
untuk bersikap fleksibel pada model dan metode-metode
homeschooling yang dijalaninya.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
4
Orangtua harus menempatkan model dan metode
sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan
yang hendak dituju keluarga. Anak diperlakukan sebagai
subyek dalam proses belajar, yang diperhatikan pendapat
dan aspirasinya, bukan hanya menjadi obyek yang
dibentuk secara eksternal berdasarkan apa-apa yang
dianggap ideal oleh orangtua.
Tips:
• Jika Anda ingin memulai homeschooling, jangan
terpaku pada model belajar seperti di sekolah yang
pernah Anda jalani.
• Belajarlah tentang aneka model dan metode
homeschooling.
• Berangkatlah dari apa yang Anda ketahui dan
menurut Anda terbaik. Pada saat bersamaan,
lapangkan hati untuk berubah di dalam perjalanan
homeschooling Anda.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
5
• Melakukan perubahan-perubahan pendekatan yang
terjadi sepanjang perjalanan homeschooling adalah
sebuah hal yang sah-sah. Tak perlu gengsi atau
merasa bersalah ketika melakukan perubahan
pendekatan dalam homeschooling.
• Saat berbicara tentang metode, fokuskan pada anak
dan carilah pendekatan-pendekatan yang bekerja dan
efektif untuk anak dan keluarga.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
6
Dua Titik Berangkat Homeschooling
Dua metode homeschooling yang paling populer dan
sekaligus merupakan dua metode yang sangat berbeda/
kontras adalah: school-at-home dan unschooling. Kedua
metode ini akan dibahaskan di di sini agar para orangtua
homeschooling memperoleh perspektif keragaman di dalam
cara memandang pendidikan dan cara terbaik anak
belajar.
Model Sekolah di Rumah (School-at- Home)
School-at-home adalah metode homeschooling
yang mengambil model dari sekolah. Metode ini banyak
dipilih oleh orangtua karena berbagai alasan:
• Sekolah adalah model pendidikan yang
dipraktekkan luas.
• Pemerintah menggunakan model sekolah
untuk pendidikan.
• Orangtua pernah menjalani sekolah sehingga
merasa paling mengetahui cara kerjanya.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
7
• Sistem pendukung tersedia luas: buku
pelajaran, latihan soal, dan ujian-ujian.
Ciri khas school-at-home:
• Menggunakan sistem sekolah sebagai model
utama dalam pelaksanaan homeschooling.
• Model bersi fat terstruktur dan paket
berjenjang.
• Proses homeschooling dipandu dengan
kurikulum.
• Materi yang dipelajari dikelompokkan dalam
mata-pelajaran.
• Alat belajar utama menggunakan buku
pelajaran.
• Proses belajar dengan cara mengajar.
• Evaluasi/ujian secara periodik.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
8
Ada beberapa hal yang dianggap sebagai
kekurangan model school-at-home:
• Memindahkan sekolah ke rumah bukan
pekerjaan yang mudah karena nature rumah
berbeda dari sekolah.
• Cara belajar di sekolah berdasarkan mata
pelajaran tidak natural.
• Orangtua bukanlah guru.
• Kecenderungan belajar -untuk-lulus-ujian
(learn-for-test)
Untuk mengatasi kekurangan itu, peluang inovasi
untuk model school-at-home yang dapat dilakukan
antara lain:
• Ambil perspektif jangka panjang.
• Fleksibilitas di dalam proses belajar.
• Belajar model modular, bukan paket.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
9
• Gunakan kurikulum dan jenjang, tapi ubah
metode belajar.
• Perkaya bahan belajar.praktis: buku PR, tutor,
bimbel.
Model Unschooling
Model dan metode homeschooling yang berbeda
dari school-at-home adalah unschooling. Metode
unschooling memiliki bentuk dan pendekatan-
pendekatan yang sangat berbeda dibandingkan
sekolah. Perbedaan itu lahir terutama karena
unschooling memiliki asumsi-asumsi dan cara
pandang yang berbeda dengan sekolah mengenai anak,
proses tumbuh-kembang anak, dan bagaimana cara
terbaik anak belajar.
P endeka tan unschoo l i ng tumbuh s e j ak
pertengahan tahun 1960-an. Salah satu pelopornya
adalah John Holt, seorang guru yang memberikan
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
10
kritik tentang sekolah. Diantara kritik John Holt
adalah mengenai kecenderungan proses belajar di
sekolah yang bukan dipicu oleh kebutuhan &
kesenangan anak untuk belajar, tetapi karena
ketakutan (fear).
Ketakutan mendapat nilai buruk, ketakutan untuk
mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari
guru, ketakutan membuat jawaban yang salah,
ketakutan tidak lulus, dan sebagainya. Peran orang
dewasa yang terlampau besar dan struktur yang kaku
di dalam proses belajar dinilai justru merusak di dalam
proses belajar anak.
John Holt menulis beberapa buku untuk
menuangkan gagasannya, antara lain: “How Children
Fail”, “How Children Learn”, “Growing Without
Schooling”, dsb. Kritik-kritik John Holt terhadap
sekolah itu dapat diterima sebagian masyarakat, yang
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
11
kemudian melahirkan sebuah gerakan pendidikan
alternatif yang disebut “Unschooling”.
Berikut ini beberapa asumsi dari unschooling:
• keinginan belajar itu alami.
• dunia nyata adalah ruang belajar paling baik.
• intervensi orangtua/orang dewasa cenderung
menghambat proses alami anak.
"What children need is not new and better curriculum but
access to more of the real world; plenty of time and space to
think over their experiences, and to use fantasy and play to
make meaning out of them" (John Holt)
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
12
Dalam unschooling, anak tidak dipandang sebagai
kertas kosong tetapi dianggap sebagai individu.
Walaupun anak-anak itu masih kecil dan kelihatannya
tidak mengerti, mereka tetap diharga pendapat dan
pandangan-pandangannya.
Dengan asumsi-asumsi tentang anak dan
pendidikan itu, model belajar di dalam unschooling
memiliki bentuk yang berbeda dari sekolah. Model
belajar di dalam unschooling adalah:
• belajar secara natural/kegiatan
• berbentuk kegiatan di dunia nyata (real-world
learning)
• berdasarkan minat/kebutuhan anak (passion-
based learning)
• minimum intervention
"I believe that we learn best when we, not others are deciding what
we are going to learn, and when we are choosing the people,
materials, and experiences from which we will be learning"
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
13
“Learning is not the product of teaching. Learning is the
product of the activity of learners.”
Berbeda dari model school-at-home di mana peran
orangtua mirip dengan peran kepala sekolah/guru di
sekolah, peran orangtua dalam model unschooling
lebih mirip sebagai fasilitator. Dalam perannya sebagai
fasilitator, orangtua tak terlalu berperan sebagai
sumber pengetahuan (guru), tetapi mendorong anak
untuk menjadi pembelajar yang aktif.
Peran orangtua sebagai fasil itator dalam
unschooling dilakukan dengan:
• menyediakan lingkungan belajar
• goal setting
• quality enrichment
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
14
Model dan Metode Homeschooling Lain
Selain model school-at-home dan unschooling, masih
banyak model homeschooling lain. Model-model itu lahir
karena asumsi dan cara pandang yang berbeda mengenai
pendidikan. Beberapa diantaranya, antara lain:
Classical Homeschooling
Model classical homeschool adalah model yang
mengacu pada pendidikan yang menjadi akar
peradaban modern Eropa, yaitu abad pertengahan
Yunani.
Model pendidikan klasikal sangat menekankan
pada studi literatur, sejarah, aktivitas intelektual yang
terstruktur dan disiplin. Model pendidikan klasik
banyak menggunakan materi dari abad pertengahan,
yang merupakan karya-karya besar dari para tokoh
besar.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
15
Model ini membangun pendidikan dasar dengan
penekanan pada penguasaan bahasa (grammar),
logika, dan retorika. Anak-anak dibiasakan untuk
belajar buku dan sejarah pengetahuan sejak abad
pertengahan, juga terbiasa mengembangkan logika
berfikir melalui kegiatan riset, menulis, berdiskusi dan
berdebat.
Dalam model pendidikan dasar menurut model
pendidikan klasikal, anak-anak belajar dalam tiga
tahap, yaitu: grammar (mempelajari struktur bahasa
mulai sederhana hingga kompleks, termasuk bahasa
Latin dan Yunani), logic (belajar logika, biasanya
tentang logika Aristotelian), rhetoric (belajar
menyampaikan dan mempertahankan gagasan).
Dalam model sekolah saat ini, jenjang logic yaitu
mulai mengenal, menganalisis, dan mempertanyakan
gagasan biasanya dilakukan pada jenjang sekolah
menengah (bukan sekolah dasar). Demikian pula
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
16
jenjang rhetoric yang mengajarkan tentang kritik,
debat, dan argumentasi.
Charlotte Mason, Montessori, Waldorf
Ada juga model homeschooling yang dibangun
berdasarkan pemikiran seorang tokoh tertentu,
misalnya: Charlotte Mason, Montessori, Waldorf, dan
lain-lain.
Charlotte Mason (1842-1923) adalah seorang tokoh
pendidikan Inggris yang aktif menuliskan gagasan-
gagasannya tentang pendidikan dan sekaligus
mempraktekkannya. Beberapa gagasan Charlotte
Mason yang menjadi inspirasi untuk proses
homeschooling antara lain:
Living Books
Charlotte Mason sangat menekankan pentingnya
memberikan ide-ide yang besar dan hidup untuk
menjadi benih inspirasi kehidupan anak-anak. Proses
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
17
penyemaian ide-ide itu dilakukan melalui asupan
buku-buku berkualitas (living books), bukan buku teks
yang hanya berisi data dan informasi kering yang perlu
dipelajari anak.
Narasi
Narasi adalah proses anak menceritakan ulang
dengan bahasanya sendiri, baik secara lisan maupun
tulisan, isi materi bacaan yang baru dibacanya. Proses
narasi merupakan bagian proses untuk mengerahkan
kemampuan anak berkonsentrasi, mencerap gagasan
di dalam buku, mengorganisirnya, dan kemudian
mengungkapkannya.
Habit Training
Sebagaimana Charlotte Mason meyakini bahwa
pendidikan adalah perihal menciptakan atmosfir yang
mendukung anak untuk belajar, dia juga menekankan
pentingnya untuk melatih kebiasaan-kebiasan baik
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
18
pada anak. Menurut Charlotte Mason, manusia adalah
makhluk yang terbentuk oleh kebiasaan dan
pembiasaan.
Montessori
Model pendidikan Montessori berasal dari nama
tokoh pendidikan Maria Montessori (1870-1952) dari
Italia. Beberapa gagasan pendidikan Montessori yang
kemudian menjadi inspirasi untuk sekolah dan
pelaksanaan homeschooling antara lain:
Fokus pada Anak
Montessori menyatakan bahawa fokus pendidikan
seharusnya bukan diletakkan pada peran orang
dewasa untuk mengajari anak, tetapi pada anak itu
sendiri. Orangtua atau orang dewasa bertugas
menciptakan lingkungan yang kondusif untuk proses
belajar anak.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
19
Dalam model Montessori, anak berkegiatan
mandiri. Tidak ada pengawasan ketat, tidak ada
jadwal. Guru tidak menulis di papan tulis, siswa tidak
duduk di kursi.
Lingkungan Belajar yang Terkendali
Dalam model Montessori, alat-alat untuk proses
belajar anak dibuat dalam ukuran mini, disesuaikan
dengan proporsi tubuh anak dan memperhatikan
faktor keamanan saat dipergunakan oleh anak. Alat-
alat peraga disusun secara teratur mulai yang
sederhana hingga kompleks.
Dari Nyata hingga Abstrak
Model Montessori banyak menggunakan alat
peraga. Model Montessori memulai proses belajar dari
kegiatan-kegiatan menggunakan benda-benda fisik
(nyata). Dari kegiatan nyata, anak baru diperkenalkan
ke hal-hal abstrak.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
20
Kelompok Lintas Usia
Di sekolah Montessori, anak-anak dengan beragam
belajar bersama di satu tempat. Mereka bebas
berinteraksi tanpa dibatasi usia. Ruang kelas dibagi
dengan partisi sesuai area kurikulum. Pembimbing
berperan untuk mengarahkan dan memfasilitasi
proses belajar anak.
Eclectic Homeschooling
Model dan metode homeschooling lain adalah
eklektik. Model eklektik tidak mengikuti secara ketat
sebuah aliran pemikiran tertentu, tetapi menyerap dan
memadukan berbagai pemikiran dan aliran tentang
pendidikan. Metode ini menggunakan prinsip “mix-
and-match” sesuai kebutuhan dan kondisi keluarga.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
21
Selanjutnya Bagaimana?
Setelah kita mengetahui beragam model dan metode
homeschooling, so what? What’s next? Makin bingung?
Semoga tidak.
Ada beberapa hal yang bisa kita petik di dalam proses
pembelajaran tentang model & metode homeschooling ini.
Banyak sudut pandang tentang pendidikan. Model
pendidikan tak hanya berbentuk seperti sekolah
sebagaimana yang pernah kita jalani. Bahkan, sekolah pun
bisa memiliki model yang berbeda-beda.
Sebagai praktisi homeschooling, kita memiliki banyak
pilihan dan kesempatan memilih model dan metode
pendidikan yang paling sesuai dengan nilai-nilai dan
tujuan-tujuan pendidikan keluarga.
Jangan merasa bersalah ketika kita memilih model,
metode, pendekatan yang berbeda dengan model sekolah
yang ada di masyarakat. Jangan merasa minder kalau
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
22
Anda memilih model homeschooling yang berbeda dengan
keluarga praktisi homeschooling yang lain.
Jika Anda tertarik dengan sebuah model dan metode
homeschooling tertentu, lakukan pekerjaan rumah Anda
dengan banyak membaca dan melakukan riset sehingga
Anda bisa memperoleh manfaat dari sudut pandang dan
prinsip-prinsip yang ada di dalam metode tersebut.
Lakukan adaptasi sesuai kebutuhan dan kondisi Anda.
Jangan membeli label atau melabeli homeschooling
Anda dengan sebuah metode tertentu yang akan membuat
Anda terkungkung dan takut untuk berubah. Masuklah ke
dalam esensi-esensinya. Jadikan anak Anda dan keluarga
sebaga i ukuran bagus- t idaknya sebuah mode l
homeschooling.
Gunakan sikap kritis dan “common sense” untuk
memilih yang paling sesuai untuk Anda dan keluarga.
Anda adalah tuan dan pemilik hidup Anda. Anda adalah
pemimpin keluarga dan anak-anak Anda. Jadi, Anda lah
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
23
yang paling tahu apa-apa yang terbaik dan bekerja untuk
homeschooling yang Anda jalani.
Apapun metode yang Anda pilih, gunakan tumbuh
kembang anak sebagai ukuran. Yang pertama adalah anak
menikmati proses belajarnya. Yang kedua, minat,
komitmen, dan stamina anak terus tumbuh berkembang.
Tak ada rumusan yang baku untuk hal itu. Temukan yang
paling sesuai untuk anak dan keluarga.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
24
Penulis
Sumardiono, biasa dipanggil Aar, adalah seorang ayah dari 3 (tiga)
anak, yaitu Yudhistira (2001), Tata (2004), dan Duta (2008). Bersama
isterinya, Mira Julia (Lala), mereka memilih homeschooling untuk
pendidikan anak-anaknya. Aar dan Lala menjalani homeschooling
sejak anak-anak mereka lahir hingga saat ini.
Aar memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknologi dan
manajemen keuangan. Aar menyelesaikan pendidikan di Teknik
Informatika ITB dan Magister Manajemen bidang Keuangan di
Lembaga PPM, Jakarta.
Sempat berkarir di dunia keuangan, Aar saat ini memilih untuk
menjadi bapak rumah tangga dan menjadi Working At Home Dad
(WAHD).
Dalam dunia homeschooling, Aar aktif menulis dan mengelola blog
Rumah Inspirasi (www.rumahinspirasi.com). Aar juga telah menulis
buku tentang homeschooling berjudul “Homeschooling Lompatan
Cara Belajar” dan “Warna-warni Homeschooling” yang diterbitkan
oleh penerbit Elex Media Komputindo.
Blog: www.RumahInspirasi.com
Facebook: https://www.facebook.com/aar.sumardiono
Twitter: @AarSumardionoEmail: [email protected]
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.