MAKALAH FITOKIMIADESTILASI DAN KRISTALISASI
Dosen Pembimbing:Husnani, M.Sc.,Apt
Disusun Oleh:KELOMPOK 6 / IIAHera
Cahyawati138927Indri138929Martina Rizka Yulinda138943Putri Fatika
Sari138961Rahmaji138963 Ratih Ariska138965Yessi Dwisanti139005
AKADEMI FARMASI YARSI PONTIANAKTAHUN AJARAN 2014/201517
KATA PENGANTAR
Assalamualaikumwr.wb
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt.Karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dibuat berdasarkan beberapa sumber yang bersangkutan
dengan materi. Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak menemukan
berbagai hambatan dan kendala karena keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang kami punya. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh
dari sempurna baik secara penyajian ataupun kelengkapannya. Oleh
karena itu, kami siap menerima segala kritik dan saran demi
sempurnanya makalah-makalah yang lainnya.Tak lupa, saya juga
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua pihak di bidang farmasi dan bidang kesehatan pada
umumnya.
Wassalamualaikumwr.wb
Pontianak,Juni 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I1PENDAHULUAN11.1Latar
Belakang11.2Rumusan Masalah21.3Tujuan Penulisan2BAB II3TINJAUAN
PUSTAKA32.1Pengertian Destilasi32.2Pembagian
Destilasi42.3Pengertian Kristalisasi82.4Jenis Kristalisasi10BAB
III13METODOLOGI PENELITIAN133.1Alat dan bahan133.2Cara kerja13BAB
IV15PENUTUP153.1Kesimpulan15DAFTAR PUSTAKA16
BAB IPENDAHULUAN
1.1Latar BelakangMetode pemisahan merupakan suatu cara yang
digunakan untuk memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau
sekelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari
suatu bahan, baik dalam skala labolatorium maupun skala industri.
Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau
beberapa zat murni dari suatu campuran .Destilasi merupakan salah
satu metode pemisahan campuran yang menggunakan prinsip perbedaan
titik didih untuk pemisahannya. Destilasi memiliki prinsip kerja
utama dimana terjadi pemanasan dan salah satu komponen campurannya
akan menguap setelah mencapai titik didihnya, yang paling dahulu
menguap merupakan yang bersifat volatil atau mudah menguap. Uap
tersebut akan masuk ke dalam pipa pada kondensor (terjadi proses
pendinginan) sehingga terjadi tetesan yang turun ke Erlenmeyer yang
disebut juga destilat.Telah kita ketahui bahwa materi terdiri dari
unsur, senyawa, dan campuran. Campuran dapat dipisahkan melalui
beberapa proses pemisahan campuran secara fisika dimana didasarkan
pada sifat fisikanya seperti titik didih dan titik beku. Pemisahan
campuran berdasarkan titik didih dapat dilakukan dengan cara
destilasi sedangkan pemisahan campuran berdasarkan titik beku
dilakukan dengan proses kristalisasi.Kristalisasi merupakan metode
pemisahan campuran berupa larutan menjadi padatan atau Kristal
melalui proses pendinginan maupun pemanasan.Dalam kehidupan
sehari-hari kita sering menggunakan garam dapur dan gula pasir.
Kedua bahan tersebut memiliki wujud berupa Kristal. Bahan-bahan
tersebut awalnya berupa larutan yang kemudian melalui proses
kristalisasi menjadi Kristal padat. Pada pembuatan garam dapur dari
air laut, mula-mula air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian
dengan bantuan sinar matahari dibiarkan menguap. Setelah proses
penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih bercampur
dengan pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang bersih
diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan kembali). Pada
pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan dan diperas
untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap hampa udara
sehingga air tebu tersebut menjadi kental, lewat jenuh, dan terjadi
pengkristalan gula. Kristal ini kemudian dikeringkan sehingga
diperoleh gula putih atau gula pasir.
1.2Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah yang melatar belakangi
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:1. Apakah pengertian
destilasi?2. Apa saja jenis-jenis destilas?3. Apakah pengertian
kristalisasi?4. Apa saja jenis-jenis kristalisasi?
1.3Tujuan Penulisan Ada pun tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:1. Untuk mengetahui prinsip destilasi2. Untuk
mengetahui jenis- jenis destilasi3. Untuk mengetahui prinsip dari
kristalisasi4. Untuk mengetahui jenis-jenis kristalisasiBAB
IITINJAUAN PUSTAKA
2.1Pengertian DestilasiDistilasiataupenyulinganadalah suatu
metodepemisahanbahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau
kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga
teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih.
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan
uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat
yang memilikititik didihlebih rendah akan menguap lebih dulu.
Metode ini merupakan termasukunit operasikimia jenis perpindahan
massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu
larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.
Model ideal distilasi didasarkan padaHukum RaoultdanHukum
Dalton.Destilasi juga bisa dikatakan sebagai proses pemisahan
komponen yang ditujukan untuk memisahkan pelarut dan komponen
pelarutnya. Hasil destilasi disebut destilat dan sisanya disebut
residu. Jika hasil destilasinya berupa air, maka disebut sebagai
aquadestilata (disingkat aquades). Pada suatu peralatan
destilasiumumnyaterdiri dari suatu kolom atau tray, reboiler
(pemanas), kondenser, Drum reflux, pompa, dan packed.Prinsip dari
proses ini adalah campuranyang akan dipisahkan, dimasukkan dalam
alat destilasi. Di bagian bawah alat terdapat pemanas yang
berfungsi untuk menguapkan campuran yang ada. Uap yang terbentuk
akan mengalir ke atas dan bertemu cairan (destilat) di atas.
Zat-zat bertitik didih rendah dalam cairan akan teruapkan dan
mengalir ke atas, sedangkan zat-zat bertitik didih tinggi dalam uap
akan kembali mengembun dan mengikuti aliran cairan ke bawah.
Gambar : Alat Destilasi SederhanaGambar di atas merupakan alat
destilasi atau yang disebut destilator. Yang terdiri dari
thermometer, labu didih, steel head, pemanas, kondensor, dan labu
penampung destilat.
2.2Pembagian Destilasi Distilasi berdasarkan prosesnya terbagi
menjadi dua, yaitu :1. Distilasi kontinyuDisebut distilasi kontinyu
jika prosesnya berlangsung terusmenerus. Ada aliran bahan masuk
sekaligus aliran bahan keluar.2. Distilasi batchDisebut distilasi
batch jika dilakukan satu kali proses, yakni bahan dimasukkan dalam
peralatan, diproses kemudian diambil hasilnya (distilat dan
residu).
Berdasarkan basis tekanan operasinya terbagi menjadi tiga, yaitu
:1. Distilasi atmosferis ( 0,4-5,5 atm mutlak )Destilasi atmosferis
merupakan proses distilasi yang mana tekanan operasinya adalah
tekanan atmosferis (1 atm) atau sedikit di atas tekanan
atmosferis.Destilasi atmosferik bertujuan untuk memisahkan fraksi
yang terkandung dari komponen yang akan dipisahkan pada tekanan
atmosfer. Dari pemanasan awal suhu tidak boleh terlalu tinggi.Jika
destilasi yang terjadi pada kondisi bertekanan atmosfer, maka titik
didih dari larutan yang akan didistilasi sama dengan titik didih
larutan tersebut di atmosfer. Contoh unit proses yang menggunakan
proses destilasi atmosferis ini adalah pada Crude Distilling Unit
(CDU).2. Distilasi vakum ( 300 mmHg pada bagian atas kolom
)Destilasi vakum adalah destilasi yang tekanan operasinya 0,4 atm (
300 mmHg absolut ). Proses destillasi dengan tekanan dibawah
tekanan atmosfer. Prinsip dari destilasi vakum ini yaitu dengan
cara menurunkan tekanan diatas permukaan cairan dengan bantuan
pompa vakum, maka cairan yang didestilasi akan mudah menguap,
karena cairan ini akan mendidih dibawah titik didih normalnya. Hal
ini sangat menguntungkan untuk mendestilasi campuran yang senyawaan
penyusunnya mudah rusak atau terurai pada titik didihnya atau untuk
menguapkan campuran yang sangat pekat karena penguapannya tidak
memerlukan panas yang tinggi. 3. Distilasi tekananDestilasi tekanan
merupakan proses pemisahan komponen dari campurannya dengan
menggunakan panas / steam sebagai tenaga pemisah, dimana tenaga
yang digunakan adalah tekanan tinggi.
Berdasarkan komponen penyusunnya terbagi menjadi dua, yaitu :1.
Destilasi system binerTeori dasar destilasi biner :Jika suatu
campuran biner padasuasana liquid dipanaskan pada tekanan konstant
, maka pada saat tekanan uap yang dihasilkan campuran tersebut sama
dengan tekanan sistem, maka akan terjadi kondisi didih, kondisi ini
disebut titik didih (bubble point).Jika campuran berada pada fasa
uap didinginkan, maka pada kondisi tekanan uap pada campuran
tersebut sama dengan tekanan sistem, maka campuran tersebut akan
mengembun. Kondisi ini disebut titik embun (daw point).2. Destilasi
system multi komponenPerhitungan destilasi multi komponen lebih
rumit dibandingkan dengan perhitungan destilasi biner karena tidak
adapat digunakan secara grafis. Dasar perhitungannya adalah
penyelesaian persamaan-persamaan neraca massa, neraca energi dan
kesetimbangan secara simultan. Bila destilasi melibatkan C komponen
dengan N buah tahap kesetimbangan maka jumlah persamaan yang
terlibat dalam perhitungan adalah N C persamaan neraca massa, N C
relasi kesetimbangan dan N persamaan neraca energi.
Berdasarkan system operasinya terbagi menjadi dua, yaitu :1.
Single-stage DistillationSingle stage distillation biasa juga
disebut dengan flash vaporization atau equilibrium distillation,
dimana campuran cairan diuapkan secara parsial. Pada keadaan
setimbang, uap yang dihasilkan bercampur dengan cairan yang
tersisa, namun pada akhirnya uap tersebut akan dipisahkan dari
kolom seperti juga fase cair yang tersisa. Destilasi jenis ini
dapat dilakukan dalam kondisi batch maupun kontinyu.2. Multi stage
DistillationMulti stage distillationadalah proses penyulingair laut
dengan berkedip sebagian air menjadi uap dalam beberapa tahapan
dasarpenukar panas lawan.Multi stage distillationmemproduksi
sekitar 60% dari seluruh air desalinated di dunia. Selain pembagian
macam destilasi, dalam referensi lain menyebutkan macam macam
destilasi, yaitu :1. Destilasi sederhanaDestilasi sederhana adalah
salah satu cara pemurnian zat cair yang tercemar oleh zat padat/zat
cair lain dengan perbedaan titik didih cukup besar, sehingga zat
pencemar/pengotor akan tertinggal sebagai residu. Destilasi ini
digunakan untuk memisahkan campuran cair-cair, misalnya
air-alkohol, air-aseton, dll. Alat yang digunakan dalam proses
destilasi ini antara lain, labu destilasi, penangas, termometer,
pendingin/kondensor leibig, konektor/klem, statif, adaptor,
penampung, pembakar, kaki tiga dan kasa.2. Destilasi bertingkat (
fraksional )Destilasi bertingkat adalah proses pemisahan destilasi
ke dalam bagian-bagian dengan titik didih makin lama makin tinggi
yang selanjutnya pemisahan bagian-bagian ini dimaksudkan untuk
destilasi ulang. Destilasi bertingkat merupakan proses pemurnian
zat/senyawa cair dimana zat pencampurnya berupa senyawa cair yang
titik didihnya rendah dan tidak berbeda jauh dengan titik didih
senyawa yang akan dimurnikan. Dengan perkataan lain, destilasi ini
bertujuan untuk memisahkan senyawa-senyawa dari suatu campuran yang
komponen-komponennya memiliki perbedaan titik didih relatif kecil.
Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran aseton-metanol,
karbon tetra klorida-toluen, dll. Pada proses destilasi bertingkat
digunakan kolom fraksinasi yang dipasang pada labu destilasi.
Tujuan dari penggunaan kolom ini adalah untuk memisahkan uap
campuran senyawa cair yang titik didihnya hampir sama/tidak begitu
berbeda. Sebab dengan adanya penghalang dalam kolom fraksinasi
menyebabkan uap yang titik didihnya sama akan sama-sama menguap
atau senyawa yang titik didihnya rendah akan naik terus hingga
akhirnya mengembun dan turun sebagai destilat, sedangkan senyawa
yang titik didihnya lebih tinggi, jika belum mencapai harga titik
didihnya maka senyawa tersebut akan menetes kembali ke dalam labu
destilasi, yang akhirnya jika pemanasan dilanjutkan terus akan
mencapai harga titik didihnya. Senyawa tersebut akan menguap,
mengembun dan turun/menetes sebagai destilat.Proses ini digunakan
untuk komponen yang memiliki titik didih yang berdekatan. Pada
dasarnya sama dengan destilasi sederhana, hanya saja memiliki
kondensor yang lebih banya sehingga mampu memisahkan dua komponen
yang memliki perbedaan titik didih yang bertekanan. Pada proses ini
akan didapatkan substan kimia yang lebih murni, kerena melewati
kondensor yang banyak.3. Destilasi azeotropDistilasi Azeotrop
digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran campuran dua
atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam
prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop
tsb, atau dengan menggunakan tekanan tinggi. Azeotrop merupakan
campuran 2 atau lebih komponen pada komposisi tertentu dimana
komposisi tersebut tidak bisa berubah hanya melalui distilasi
biasa. Ketika campuran azeotrop dididihkan, fasa uap yang
dihasilkan memiliki komposisi yang sama dengan fasa cairnya.
Campuran azeotrop ini sering disebut juga constant boiling mixture
karena komposisinya yang senantiasa tetap jika campuran tersebut
dididihkan. 4. Refluks / destruksiRefluks/destruksi ini bisa
dimasukkan dalam macam macam destilasi walau pada prinsipnya agak
berkelainan. Refluks dilakukan untuk mempercepat reaksi dengan
jalan pemanasan tetapi tidak akan mengurangi jumlah zat yang ada.
Dimana pada umumnya reaksi- reaksi senyawa organik adalah lambat
maka campuran reaksi perlu dipanaskan tetapi biasanya pemanasan
akan menyebabkan penguapan baik pereaksi maupun hasil reaksi.
Karena itu agar campuran tersebut reaksinya dapat cepat, dengan
jalan pemanasan tetap jumlahnya tetap reaksinya dilakukan secara
refluks.5. Destilasi keringDistilasi keringadalah suatu
metodapemisahanzat-zat kimia. Dalam proses distilasi kering,
bahanpadatdipanaskan sehingga
menghasilkanproduk-produkberupacairanataugas(yangdapat
berkondensasi menjadi padatan). Produk-produk tersebut disaring,
dan pada saat yang bersamaan merekaberkondensasidan dikumpulkan.
Distilasi kering biasanya membutuhkan suhu yang lebih tinggi
dibandingdistilasibiasa.Metode ini dapat digunakan untuk
memperolehbahan bakarcair daribatubaradankayu. Selain itu,
distilasi kering juga digunakan untuk memecahgaram-garammineral.
Misalnya pemecahansulfatmelaluitermolisis, menghasilkan gassulfur
dioksida dansulfur trioksidayangdapatdilarutkandalam air
membentukasam sulfat. Pada awalnya, ini adalah cara yang umum untuk
memproduksi asam sulfat.
2.3Pengertian Kristalisasi Kristalisasi adalah proses
pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan, melt (campuran
leleh), atau lebih jarang pengendapan langsung dari gas.
Kristalisasi juga merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan
padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa (mass transfer) dari
suat zat terlarut (solute) dari cairan larutan ke fase kristal
padat. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut
dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu
kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.Kristalisasi
penguapan dilakukan jika zat yang akan dipisahkan tahan terhadap
panas dan titik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut.
Pemisahan secara kristalisasi dilakukan untuk memisahan zat padat
dari larutannya dengan jalan menguapkan pelarutnya. Zat padat
tersebut dalam keadaan lewat jenuh akan membentuk kristal. Contoh
Kristalisasi penguapan dilakukan oleh para petani garam. Pada saat
air pasang, tambak-tambak garam akan terisi air laut. Pada saat air
surut maka air laut yang sudah mengisi tambak garam akan tetap
berada di tempat itu. Adanya pengaruh sinar matahari mengakibatkan
komponen air dari air laut dalam tambak akan menguap dan komponen
garamnya akan tetap dalam larutan. Jika penguapan ini terus
berlangsung, lama-kelamaan garam tersebut akan membentuk
kristal-kristal garam tanpa harus menunggu sampai airnya habis.
Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara mendinginkan
larutan. Pada saat suhu larutan turun, komponen zat yang memiliki
titik beku lebih tinggi akan membeku terlebih dahulu, sementara zat
lain masih larut sehingga keduanya dapat dipisahkan dengan cara
penyaringan. Zat lain akan turun bersama pelarut sebagai filtrat,
sedangkan zat padat tetap tinggal di atas saringan sebagai
residu.
Prinsip dari kristalisasi adalah bahwa senyawa padat akan mudah
terlarut dalam pelarut panas bila dibandingkan pada pelarut yang
lebih dingin. Jika suatu larutan senyawa tersebut dijenuhkan dalam
keadaan panas dan kemudian didinginkan,senyawa terlarut akan
berkurang kelarutannya dan mulai mengendap, membentuk kristal yang
murni dan bebas dari pengotor. Kemurnian zat ini disebabkan oleh
pertumbuahan kristal zat telarut, sehingga za-zat ini dapat
dipisahkan dari pengotornya.Pemisahan dengan teknik kristalisasi
didasari atas pelepasan pelarut dari zat terlarutnya dalam sebuah
campuran homogen atau larutan, sehingga terbentuk kristal dari zat
terlarutnya. Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan
padat-cair yang sangat penting dalam industri, karena dapat
menghasilkan kemurnian produk hingga 100%.Kristal dapat terbentuk
karena suatu larutan dalam keadaan atau kondisi lewat jenuh
(supersaturated). Kondisi tersebut terjadinya karena pelarut sudah
tidak mampu melarutkan zat terlarutnya, atau jumlah zat terlarut
sudah melebihi kapasitas pelarut. Sehingga kita dapat memaksa agar
kristal dapat terbentuk dengan cara mengurangi jumlah pelarutnya,
sehingga kondisi lewat jenuh dapat dicapai. Proses pengurangan
pelarut dapat dilakukan dengan empat cara yaitu, penguapan,
pendinginan, penambahan senyawa lain dan reaksi kimia.Pemisahan
dengan pembentukan kristal melalui proses penguapan merupakan cara
yang sederhana dan mudah kita jumpai, seperti pada proses pembuatan
garam.Air laut dialirkan kedalam tambak dan selanjutnya ditutup.
Air laut yang ada dalam tambak terkena sinar matahari dan mengalami
proses penguapan, semakin lama jumlah berkurang, dan mongering
bersamaan dengan itu pula kristal garam terbentuk. Biasanya petani
garam mengirim hasilnya ke pabrik untuk pengolahan lebih
lanjut.Pabrik gula juga melakukan proses kristalisasi, tebu
digiling dan dihasilkan nira, nira tersebut selanjutnya dimasukkan
kedalam alat vacuum evaporator. Dalam alat ini dilakukan pemanasan
sehingga kandungan air di dalam nira menguap, dan uap tersebut
dikeluarkan dengan melalui pompa, sehingga nira kehilangan air
berubah menjadi kristal gula.Ketiga teknik yang lain pendinginan,
penambahan senyawa lain dan reaksi kimia pada prinsipnya adalah
sama yaitu mengurangi kadar pelarut didalam campuran homogeen.
2.4Jenis Kristalisasi1. Oslo Surface Cooled CrystalizerAlat ini
dikembangkan dalam larutan tersirkulasi dengan pendinginan di dalam
cooler (H) larutan supersaturasi ini dengan dikontakan dengan
suspensi kristal alm ruangan suspensi pada (E). Pada puncak ruang
suspensi aliran larutan induk (D) dapat dipisahkan digunakan untuk
memindahkan partikel halus
2. Oslo Evaporative CrystalizerLarutan yang meninggalkan ruang
penguapan pada sueprsaturated, mendekati daerah metastail sehingga
nukleus baru tidak akan terentuk. Kontak cairan pada unggun E
membantu supersaturasi pada pertumbuhan kristal dan menuju
pertumbuhan kristal. Dalam kristal tipe umpan panas dimasukan pada
6 dan campurn larutan menyemprot ketika mencapai kamar penguapan
pada A. Jika evaporator lebih jauh diperlukan untuk menghentikan
driving force.Sebuah penukar panas dipasang antara pipa sirkulasi
dan ruang penguapn utnuk mencuplai panas yang dibutuhkan.
Perpindahan larutan supersaturasi dai vaporizer (titik B), sering
menyebabkan timbulnya kerak dan pengurang sirkulasi.3. Draft Tube
Buffle CrystalizerDilengkapi buffle untuk mengukur sirkulasi magma
dan propeler yang berfungsi mengatur sirkulasi kristal magma
sedangkan diluar body crystalizer ditambah pompa untuk sistem
sirkulasi di mana pada pompa dihubungkan heater dan feed inert.Alat
ini dilengkapi dengan ekstraktor pum yang berfungsi untuk
mengklasifikasikan kristal hingga didapat kristal dalam ukuran
tertentu. Klasifikasi ukuran kristal di sini didasarkan atas gaya
gravitasi dengan jalan sebagai berikut:Jika dalam kristalizer telah
terbentuk kristal-kristal dengan ukuran heterogen, maka kristal ni
diklasifikasikan ukuranya dengan mengalirkan larutan ini dari bawah
ke atas dengan menggunakan ekstraktor pump. Dengan adanya larutan
jenuh ini, kristal dengan ukuran yang besar akan berada di bawah,
dengan demikian didapatkan produk dengan ukuran yang homogen.
Disini untuk mendapatkan kristal dengan ukuran tertentu dapat
diatur dengan mengatur aliran larutannya. Jika larutan mempunyai
kecepatan tinggi, maka dakan didapat kristal dengan ukuran yang
besar dan menyebabkan turun ke bawah dan dapat dikeluarkan sebagai
produk.Sistem sirkulasi ini simaksudkan agar inti kristal berkurang
dimana dibiarkan makin lama makin banyak. Karena inti kristal
membutuhkan solute untuk pertumbuhan selanjutnya. Padahal kecepatan
feed masuk tetap, maka diperlukan recycle dengan ukuran pompa
sirkulasi yang bersama-sama feednya masuk melalui heater sehingga
larut dan masuk kembali ke dalam ruang kristalisasi.Ekstraksi pump
bergunsi untuk membantu memisahkan kristal : prinsip pemisahan
berdasarkan peredaan berat kristal. Karena adanya gaya gravitasi
maka partikel (padat) berat akan lebih dahulu mengendap, sedangakan
partikel ringan akan masuk ke atas (karena adanya aliran ke bawah).
Jadi ukuran kristal produk bisa diatur dengan mengatur flowrate
aliran dari bawah. Untuk mendapatkan kristal yang besar, flow rate
dibesarkan.
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
3.1Alat dan bahanAlat: 1 perangkat microwave Labu leher 1000 ml
Connector Pembagkit steam Kondensor Corong pisah
ThermometerBahan:Destilasi: Daun/batang serai wangi
Kristalisasi: Amonium Sulfat
3.2Cara kerja 200 mg batang/daun serai wangiDestilasi: Maukkan
sampel pada labu distilasi leher tiga, dengan air sebagai pelarut
Panaskan air pada labu leher dua (sebagai pembangkit steam), proses
pemanasan menggunakan heating mantle Nyalakan pemanas microwave dan
atur daya sesuai dengan variable suhu, atur juga putaran timernya
Destilat berupa minyakHitung waktu titrasi destilasi mulai dari
tetes pertama keluar dari kondensor
Ambil minyak tiap 20 menit dengan atur putaran timer mikrowave
Hentikan proses setelah 120 menit Tampung destilat dalam corong
pisah Pisahkan minyak dari air, kemudian tampung minyak tersebut
pada tabung reaksi Minyak bebas airSimpan dalam freezer
Analisa minyak yang dihasilkan
Hasil analisa minyak
Kristalisasi
BAB IVPENUTUP
3.1KesimpulanDistilasiataupenyulinganadalah suatu
metodepemisahanbahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau
kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga
teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik
didih.kristalisasi adalah pemisahan pelarut dari zat terlarutnya
dalam sebuah campuran homogen atau larutan dengan cara penguapan,
pendinginan, penambahan senyawa lain dan reaksi kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,http://dennifa.wordpress.com/sains/kimia/pemisahancampuran/kristalisasi/.Diakses
25/11/13 pukul 23:22Ayuningtyas,
Deswita.http://kimia.upi.edu/staf/nurul/Web%202011/0807596/author.html
pukul 23:14Lestari, Fania. 2011. Kimia Analitik II, (Online),
(http:// fannialestari.blogspot.com, diakses 28 oktober 2014)Yusuf,
Ahmad, dkk. 2011. Destilasi Sederhana, (online),
(http://Trianzzer.blogspot.com, diakses 28 oktober
2014).http://sukasains.com/materi/mengenal-pemisahan-campuran/http://kimia.upi.edu/staf/nurul/Web%202011/0807596/materi.html