Top Banner
Mitos dan Fakta di Dunia Pertanian Oleh: Syahyuti Diskusi KRKP, 17 Juni 2009
45

Mitos fakta krkp juni 09 (yuti)

Feb 07, 2017

Download

Science

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Mitos dan Faktadi Dunia Pertanian

Oleh: Syahyuti

Diskusi KRKP, 17 Juni 2009

Page 2: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Draft outline: Bagian I: Mitos tradisional

Mitos tentang asal padi dan beras, tentang pertanian sawah, tikus dan hama,dan tentang petani

Bagian II: Mitos ilmuwanPembangunan, penyuluhan, agribisnis, gender, investasi, kelaparan, kemiskinan, kemitraan, teknologi, kredit, marketing, organisasi dan kelembagaan, pertanian modern, skala usaha.

Bagian III: Mitos kontemporerPertanian berkelanjutan, pertanian organik, perdagangan bebas

Page 3: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Kenapa mempermasalahkan mitos? Sadar atau tidak mitos selalu hadir dalam kehidupan sehari-hari.

Mitos kita gunakan sebagai dasar dalam berpikir dan bertindak. Kita mempedomani dengan khusuk sesuatu yang sesungguhnya belum tentu benar.

Mitos hadir pada seluruh kurun peradaban manusia. August Comte: teologis (supranatural, gaib, mistis) , metafisik

(kuasa alam), dan positivis. Manusia mengembangkan ilmu pengetahuan untuk mengurangi

mitos, namun mitos tidak sungguh-sungguh sirna. Ia menempel dan mungkin menjadi tiang teori.

Tiap ilmu bertolak dari paradigma. Salah satu ciri paradigma = membatasi cakupan.

Intinya adalah: MARI SELALU RAGUKAN PIKIRAN KITA, dan Mari terus Kita Cari Mana yang Benar. IQRA !

Skeptisisme !

Page 4: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Apa sih mitos? myth berasal dari bahasa Yunani (mythos). Dalam antropologi, studi folklor mencakup 3 hal: mitos

(dewa dewi), legenda (relasi dewa dan manusia), cerita (mutlak dikarang manusia)

mitos (lama) = cerita tentang dewa2 dan makhluk luar biasa zaman dahulu, dianggap pernah terjadi, tidak boleh dipertanyakan. Menjadi dogma suci.

Mitos dipelajari dalam mythology, mythography, dan folkloristics.

Dipelajari bagaimana suatu mitos bisa menjadi legenda, dan bagaiamna perannya dalam masyarakat. Bukan untuk membuktikan benar atau salah.

Page 5: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Mitos (baru)? Umumnya, mitos = SALAH. Saat ini, mitos masih hidup subur. Berkenaan dengan

hidup sehari-hari. Mitos difalsifikasi melalui fakta. Apa itu fakta, faktual,

atau nyata? Fakta baru, menyebabkan fakta lama jadi mitos. Konsep/teori menjadi mitos ketika kita tidak menyisakan

keraguan. Kita menjadi tidak kritis. Ketika konsep dan teori kita tadi tidak jalan, yang

disalahkan bukan konsep dan teori (kepercayaan) kita tadi, tapi kondisi objek dan lingkungan yang tidak sesuai.

= KITA TELAH MEMITOSKAN PENGETAHUAN KITA.

Page 6: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Apa sih truths ?

Conformity to fact or actuality. A statement proven to be or accepted as true. “… refer to the quality of being in accord with fact or

reality”. “… a comprehensive term that in all of its nuances

implies accuracy and honesty”. Sinonim: veracity, verity, verisimilitude. = accuracy, correctness, exactitude, exactness, fidelity,

veraciousness, veracity, veridicality

Page 7: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Berbagai teori ttg truth:Teori substantif:1. Teori korespodensi. “ … true beliefs and true statements correspond to the

actual state of affairs”.2. Teori koherensi. “…requires a proper fit of elements within a whole system”. 3. Teori konstruktif. “truth is constructed by social processes, … shaped through

the power struggles within a community”4. Teori konsesnus. “… might come to be agreed upon, by some specified group”.5. Teori pragmatis. “… an abstract statement with the ideal limit towards which

endless investigation would tend to bring scientific belief, …”

Teori formal:1. Truth in mathematics. model theory of truth and proof theory of truth. 2. Semantic theory of truth. 'P' is true if and only if P.3. Kripke's theory of truth

Page 8: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Dari mana datangnya mitos?1. Sudah jelas tidak masuk akal, tapi dipercaya,

karena begitu dari dulu.2. Diandaikan, disepakati belaka, karena kita belum

tahu pastinya. Tapi, kemudian tidak pernah dirubah-rubah.

3. Sengaja digulirkan sekelompok orang, yang “berkuasa”, padahal tanpa bukti (swasembada, menurut sebagian kalangan).

4. Dihasilkan dari ilmu pengetahuan dan metode ketat, tapi ada hal-hal yg tidak diungkap. Rumusannya mengandung cacat.

5. Menurut sebagian orang merupakan mitos, bagi yg lain tidak.

6. Satu mitos sudah dikritik, dibuktikan, dan difalsifikasi; tapi tetap tidak sepenuhnya diterima falsifikasi tersebut (mis: perdagangan int’l).

Page 9: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Sisi positif mitos: Contoh: sekelompok orang meyakini mereka sebagai

keturunan yang baik, lalu menjadikan itu sebagai pedoman dalam bersikap dan bertindak.

Bekerja dengan mitos dapat membantu, karena ada model panduan, meskipun tidak tepat benar.

Apa yang kita lakukan mungkin tidak seluruhnya salah, meskipun berpedoman kepada mitos yang salah

(sumber: Samuel C. Shieh. Myth of Agricultural Development – A Sequential Integrated Approach). 

Page 10: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Sisi negatif mitos: Mitos menyelubungi realitas dan

menyebabkan kita melihat realitas melulu dengan cara yang kita inginkan.

Kita tidak melihat realitas yang sebenarnya, tetapi realitas yang kita inginkan.

Mitos membimbing kita ke jalan yang salah (Michael Moore: “stupid white man”, 2004).

Page 11: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Mitos =

SIKAP terhadap satu pengetahuan, bukan darimana

datangnya pengetahuan tersebut

Page 12: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Mitos ttg pembangunan Mitos:

-pembangunan (= modernisasi ala Barat) untuk kesejahteraan semua. Negara ke-3 cukup meniru dan mempraktekkannya.-(Buku: The Myth of Development (Oswaldo De Rivero, 2001): global empowerment and national impoverishment’ (pemiskinan), international Darwinism, dst).

Fakta: -Amartya Sen, Nobelis 1998: pembangunan sarat dengan cucuran darah, keringat, dan air mata, serta identik dengan kekejaman, pemborosan sumber daya (highly inefficient). -Susan George dan N Hertz: dunia saat ini beda dgn dunia yang menghasilkan negara industri maju abad ke-19 - awal ke-20.-Terjadi maldevelopment: kesenjangan pendapatan, pengangguran. ancaman lingkungan hidup, kesenjangan pelayanan kesehatan, rendahnya perhatian terhadap pendidikan. -Lahir teori ketergantungan, konsep pembangunan berkelanjutan, pembangunan berbasiskan rakyat, program anti kemiskinan, dll

Page 13: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Mitos: beras adalah pangan terbaik untuk kita

Fakta =

1. Beras bikin bodoh. Karena banyak mengkonsumsi karbohidrat, maka konsumsi protein rendah. Akibatnya kemampuan otak kurang berkembang.

2. Nasi adalah jenis karbohidrat yang lambat diolah jadi tenaga, beda dgn gandum dan kentang.

3. Pemakan nasi (Asia) badannya lebih pendek. Jepang, Korea dan China mulai mengurangi porsi nasi.

4. Kandungan energi nasi = 97 kalori per 100 gram, roti = 361 kalori

5. Agar dicapai 2.000 kalori = 2 kg beras (Rp 10.000) = 500 gram gandum (Rp 800).

6. Karena volume yg lebih besar, nasi kurang ekonomis dibandingkan roti.

Page 14: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Tabel. Komposisi Gizi Roti Dibanding Nasi dan Mi Basah per 100 gram Bahan 

Zati Gizi Roti putih Roti cokelat Nasi Mi basah

Energi (kkal) 248 249 178 86

Protein (g) 8,0 7,9 2,1 0,6

Lemak (g) 1,2 1,5 0,1 3,3

Karbohidrat (g) 50,0 49,7 40,6 14,0

Kalsium (mg) 10 20 5 14

Fosfor (mg) 95 140 22 13

Besi (mg) 1,5 2,5 0,5 0,8

Vitamin A (SI) 0 0 0 0

Vitamin B1 (mg) 0,10 0,15 0,02 0

Vitamin C (mg) 0 0 0 0

Air (g) 40 40 57 80

Sumber: Direktorat Gizi, Depkes RI (1992)

Page 15: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Mitos: impor beras = tidak swasembada

Fakta:1. impor bukan karena kekurangan suplay,

ada unsur strategi dan kebijakan (swasembada in trend)

2. importir lebih untung dgn mengimpor dibanding pengadaan dalam negeri

3. Ada konflik kepentingan dan politik

Page 16: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Mitos: sawah terasering merupakan KEINDAHAN sehingga harus dilestarikan

Fakta:-bidang olahnya sangat sempit, galengan banyak.-Mesti hati-hati menginjak galengan-Besar galengan harus pas, tidak besar juga tidak kecil-Tidak bisa dgn traktor-Produksi tak sebanding dengan TK, membersihkan galengan paling berat -Genangan air harus pas -Tidak layak untuk sawah berdasar kontur dan kemiringan (azas konservasi)

- Jadi, sawah terasering = MENYENGSARAKAN

Page 17: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

KEINDAHAN

ataukah

KESUSAHAN ?

Page 18: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Mitos: sawah mestilah tergenang. Sistem pengairan continous flow oleh petani = 1.200 mm/ha/musim.

Fakta:- padi tidak buruh sebanyak itu- dengan teknik intermiten 4 – 5 hari pada tanah

aluvial di Pantura tidak menyebabkan terjadi hari cekaman air. Hanya buuh air 800 – 900 mm/ha/musim. Menghemat air 30 – 40 %.

- Teknik ini meningkatkan efisiensi pemakaian Urea 25 – 50 %.

Page 19: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

M: penggunaan pupuk, sehingga berlebihan. More is better.

F: dengan BWD, kebutuhan pupuk tidak sebanyak itu

M: hama mestilah dimusnahkan. F: melalui teknologi pendekatan PHT,

hama tidaklah dihilangkan, namun dikendalikan pada level yang tidak lagi merugikan. Pengendalian biologis, dengan musuh alami (predator).

Page 20: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

M: tikus binatang pintar, turunan dewi, ada “kesepakatan” leluhur dengan tikus. (ada ngaben tikus). -Tikus jangan diberantas, nanti akan lebih banyak lagi.

F: - tikus memiliki kecerdasan sama dengan ikan. -Tikus sawah (Rattus argentiventer) mampu kawin 48 jam setelah beranak, 6 bulan 4 kali beranak, jumlah anak 6-12 ekor. Setahun bisa menjadi 1270 ekor. -Sebagian besar keberhasilan pengendalian tikus adalah dengan multi metode (fisik).- Tikus termasuk hewan yang berintelegensi tinggi di kelas hewan pengerat. Cerdik dalam adaptasi terhadap lingkungan hidup maupun mencari makanan. Memiliki kemampuan “belajar”, namun tidak secerdik manusia.

Page 21: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Mitos ttg petani

M: kaum romantisme desa, keharmonisan masyarakat pedesaan. Patuh-patuh.-Pertanian sebagai way of life, bukan ranah ekonomi.-Ekonomi moral James C Scott-Agribisnis tidak sesuai untuk Indonesia (Mubyarto dan Santosa, 2003).

Fakta: petani rasional (ekonomi rasional Popkin)-Pengaruh politik candu Jawa (abad ke-19)-Pemberontakan petani Banten, dll (Sartono K.)

Page 22: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

M: Indonesia subur (potensial ya. Implikasinya = tidak difasilitasi)(KOES PLUS: Bukan lautan hanya kolam susu,Kail dan jalan cukup menghidupimu,Tiada badai tiada topan kau temui,Ikan dan udang menghampiri dirimu. Orang bilang tanah kita tanah surga,Tongkat kayu dan batu jadi tanaman).

F: - Tanah subur hanya di sekitar gunung berapi dan lembah sungai (telah diusahakan)- Lahan pertanian tergarap untuk usaha tanaman bahan pangan 7,8 + 6,43 juta hektar (lahan basah dan kering). Irigasi teknis 2,21 juta hektar; setengah teknis dan pedesaan 2,6 juta hektar. - Vietnam 80 juta jiwa = lahan basah 7,5 juta hektar. - Thailand 65 juta jiwa = 31,8 juta hektar. - China 1,3 miliar jiwa = 143,6 juta hektar

Page 23: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Mitos: reforma agraria = landreform (kalangan LSM). Jargon: “Lakukan landreform sekarang !”

Fakta: reforma agraria = lendreform + non landreform (hasil riset). -Landreform tanpa dukungan non landreform sia-sia (kasus: Sukabumi dan Cirebon).

Page 24: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

M: organisasi formal untuk petani adalah baik, sesuai, rasional dan harus. -Semua petani semestinya berorganisasi, agar dicapai manajemen usaha yang efisien, menguntungkan dan modern. -Organisasi lokal tidak memiliki “jiwa” ekonomi, harus diganti -Bangun dulu wadahnya/strukturnya, kegiatannya belakangan.

F: Meyer dan Roawn, organisasi formal hanya dapat hidup jika masyarakatnya telah berada dalam etika dan cara hidup yang mengamalkan formalitas sebagai aturan yang mengatur relasi antar warganya. -Bagi petani yg penting relasi yang dapat dipercaya dan perilaku berpola yg prediktif.-Prinsip 1: perhatikan apa kegiatan yg harus dijalankan, apakah perlu organisasi formal?-Prinsip 2: kembangkan dan perkuat jaringan relasi yg telah eksis

(sumber: Meyer, Jhon and Brian Rowan. 'Institutionalized Organizations: Formal Structure as Myth and Ceremony''. Chapter 2 from The New Institutionalism. http://ssr1.uchicago.edu/....)

Page 25: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Mitos ttg kemitraan M: kemitraan tidak mengenal hierarkhi F: Riani Eisler = ada hierarkhi dalam kemitraan. Bentuknya lebih

sebagai actualization, bukan dominasi.

M: kemitraan selalu membutuhkan konsensus. F: konsensus dapat menjadi bencana, jika pihak yang

sesungguhnya tidak  layak, memegang keputusan. Pemimpin dalam kemitraan mengandalkan pada keilmuan dan kemampuan, memberi inspirasi dan memfasilitasi.

M:kemitraan tidak mengenal kompetisi. F: kompetisi tetap eksis dalam hubungan kemitraan, namun

bentuknya tidaklah adversarial (lawan). Tekanannya pada pencapaian-pencapaian baru. Tidak untuk saling menghancurkan, tapi untuk meningkatkan standar dan kinerja.

Page 26: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

M: agribisnis adalah jalan satu-satunya untuk pembangunan pertanian. Teori trickle down effect.

F: agribisnis merupakan strategi terselubung untuk menguasai sumber-sumber daya negara-negara berkembang yang tidak mungkin lagi dalam bentuk imprealisme. - Dg menciptakan ketergantungan petani terhadap teknologi-teknologi baru, yag dikuasai oleh negara maju (ayam vs ikan).-business dan corporation = kapitalisme dan korporatisme.- “tidak sesuai dengan petani di Indonesia” (Mubyarto dan Santosa, 2003). - bersifat ekslusif.

Page 27: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

M: bioteknologi = feed the world. Menyediakan keamanan pangan, bergizi, murah, memproduksi dgn efisien, memberi kita banyak pilihan, aman bagi lingkungan. -Slogan Archer Daniels Midland = "supermarket to the world," -Monsanto = "Food, Health, Hope.“

F: -kelaparan bukan karena kelangkaan pangan, namun karena kemiskinan dan landlessness.- pertanian industrial telah memperparah. Membebani petani dengan biaya usahatani yang lebih tinggi, menyingkirkan petani dari lahan, dst. -Pangan cukup. PBB dan FAO: gandum, beras dan bijian-bijian cukup untuk 3,500 kalori setiap orang per hari. Selama 35 tahun terakhir, produksi makanan per kapita tumbuh 16 %. Lebih cepat dari populasi dunia. -P. Rosset dan F. Moore Lapp (Institute for Food and Development Policy/Food First) telah meruntuhkan mitos tersebut (buku: "World Hunger: Twelve Myths“. -Pat Mooney dan H. Shand (Rural Advancement Foundation International) = hilangnya berbagai keragaman genetis (genetic diversity) akibat pertanian industrial yang monokultur

Page 28: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Data tentang kemiskinan mendorong pemerintah memilih teknologi maju untuk memproduksi pangan lebih banyak.

Ini misguided approach, karena justeru menciptakan krisis kelaparan lagi, akibat pembinasaan lingkungan dan tatanan sosial.

Solusi semestinya = dukungan pada pertanian lokal. Menanam terutama tanaman untuk mereka sendiri, dg teknik ramah lingkungan.

“We need a major shift in efforts to feed the world, where the focus is on supporting local agriculture, where people live close to (or on) the land, grow food to feed their own communities, and use ecologically sustainable techniques”.

Kelaparan butuh sistem pertanian yang menjamin kebebasan pangan (food independence); bukan teknologi maju, pertanian komersial, dan perusahaan-perusahaan berskala besar.

Page 29: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Mitos ttg pertanian industrial.

M: safe, healthy, and nutritious. F: produk terkontaminasi pestisida, bakteri, hormon.

-Merusak tanah, air, dan udara, menghancurkan keberlanjutan biosfer. -Pertanian monokultur mengurangi keragaman biologis (biodiversitas) tanaman dan hewan. - pertanian industrial = "big lie" strategy.-(Buku: I.Delforge “Dusta Industri Pangan, 2003).

M: lebih murah. F: Tidak jika dimasukkan biaya kesehatan, lingkungan, dan sosial.

M: efisien. F: small farms produce more agricultural output per unit area than

large farms.

Page 30: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

M: will feed the world. F: kelaparan bukan karena kurang pangan, tapi

karena poverty and landlessness. Tak ada akses ke pangan..

M: menawarkan banyak pilihan. F: label produk di supermarket tidak

menjelaskan kandungan pestisida, & apakah termasuk genetically engineered.

M: menguntungkan lingkungan dan wildlife. F: teknik fence-row-to-fence-row plowing,

planting, and harvesting merusak habitat wildlife, meracuni air dan tanah, dan kills off countless plant and animal communities.

Page 31: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Mitos tentang skala usaha: M: bigger is better.

F: hasil riset (1989, The U.S. National Research Council), pertanian kecil lebih efisien dibandingkan industrial farms. -Semakin besar skala, costs of production per unit meningkat, karena kebutuhan mesin dan kimiawi.-“Well-managed alternative farming systems nearly always use less synthetic chemical pesticides, fertilizers, and antibiotics per unit of production than conventional farms. Reduced use of these inputs lowers production costs and lessens agriculture’s potential for adverse environmental and health effects without decreasing — and in some cases increasing — per acre crop yields and the productivity of livestock management systems.”-Monokultur menyebabkan mudah terserang penyakit dan hama. Perlu lebih banyak pestisida. -A majority of our food biodiversity has already been lost.- EF Schumacher “Kecil itu Indah” (1969: menekan biaya transportasi, karena jarak “ladang – mulut” dekat.

Page 32: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

M: kesetaraan jender. Laki2 dan perempuan sama. Perbedaan biologis tidak boleh berimplikasi pada perbedaan jender.

F: karena ini produk budaya, maka bersifat relatif, dan tidak tetap.-Untuk apa di dunia ini ada laki-laki dan perempuan dengan ‘bentuk’ dan ‘jenis’ berbeda, jika bukan karena keduanya memang memiliki peran dan fungsi yang berbeda. -Perbedaan bukan ketidakadilan -Perbedaan peran dan fungsi menggerakkan masy.-Banyak laki-laki mengalami subordinasi, marjinalisasi, tindak kekerasan, dll. (pola umum: umur maks laki-laki lebih rendah).-Sejak awal, manusia memilih untuk mengatasi persoalan evolusinya melalui proses sosial. Yaitu sistem yang memaksa semua anggota komunitas – lk dan pr - bertanggungjawab setara dalam proses reproduksi. -(Buku: “Matinya Jender”).

Page 33: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Mitos ttg tataniaga hasil pertanian:

M: nonformalitas dalam perdagangan tradisional adalah buruk

F: Perdagangan tradisional tetap hidup dan menjadi tulang punggung perdagangan hasil-hasil pertanian. -Hampir tak ada komoditas yg sepenuhnya menerapkan azas-azas formalitas dalam seluruh segmen rantai tataniaganya. -Perdagangan nonformal dapat berkerja dengan pasar formal (swalayan). -Pasar-pasar tradisional tetap eksis, karena lebih bersifat distributif.-Nonformal, dgn trust besar, seringkali lebih efisien.

Page 34: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

M: rantai pemasaran yang panjang penyebab buruk sistem tata niaga. Jika rantai dipotong, petani akan menikmati harga lebih tinggi. Rantai pendek = biaya rendah.

F: Manusia lah yang menjalankan suatu rantai tata niaga. Ada motivasi ekonomi + non ekonomi.

Rantai yang panjang atau pendek bukan kehendak dari barang yang diperdagangkan, tapi keinginan si pelaku di belakangnya.

Solidaritas pedagang = efek distributif. Rantai yg panjang memberi ”kehidupan” yg banyak dan tersebar.

Page 35: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

M: tengkulak jahat. Memeras petani, menghisap petani, dst. -PKI Aidit, ada 7 setan desa: tuan tanah, lintah darat, tengkulak jahat, tukang ijon, bandit desa, pemungut zakat, kapitalis birokrat desa.

F: tengkulak tetap eksis. Ia satu-satunya pihak yang tetap hadir di samping petani ketika situasi yang dihadapi petani sangat-sangat berat. Tengkulak adalah andalan petani. -Kunci tengkulak = pelayanan. Menjemput gabah di sawah, membayar dgn tunai. Bersedia membayar sebelum panen !!-Menggerakkan ekonomi dalam kondisi infrastruktur buruk.

Page 36: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

M: pasar swalayan adalah mitra dagang petani yang ideal.

F: Pembayaran dari pasar swalayan pada umumnya ditunda hingga 40 hari. Pemasok mengalami kesulitan arus kas. -Pemasok dibebani biaya iklan, aturan sepihak, listing fee, grand opening fee, discount for open, hingga free good. (Try Harjono, “Pemasok Tak Berdaya” Kompas 3 Nov. 2007). -Penentuan harga sulit adil.-Hilangnya relasi-relasi intim personal.

Page 37: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

M: perdagangan bebas baik untuk semua.-Mansour Fakih (2003): menjamin pangan murah dan menghilangkan kelaparan. -Perdagangan bebas dan privatisasi satu-satunya jawaban untuk mengatasi kemiskinan di dunia. -Cara paling efektif untuk menempatkan sumberdaya-sumberdaya-Negara-negara industri maju karena mengadopsi ini-Menghasilkan kemajuan, menjamin stabilitas ekonomi-Krisis selama 50 tahun terakhir karena tidak berjalannya liberalisasi dan tidak mengadopsi pasar bebas-Globalisasi adalah puncak perdagangan bebas.

F: negara maju memaksa negara berkembang membuka pasarnya, namun memproteksi usaha pertanian warganya sendiri. -Perdagangan bebas justru meningkatkan harga pangan.-Inggris menerapkan pasar bebas abad ke-17 saat di puncak kejayaannya.-AS menekankan globalisasi di saat kemantapan ekonomi dan politiknya.-Bagi negara-negara lain, pasar bebas = penghancuran ekonomi, ketimpangan kekayaan, dan penciptaan ekonomi gelembung.

Page 38: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

M: teknologi adalah titik ungkit pembangunan. -Dengan teknologi lebih efisien-Teknologi akan menyebar dgn pola trickle down effect. -Teknologi revolusi hijau positif.- (Norman Bourlag telah mematahkan mitos Thomas R. Malthus).

F: tidak ada respon tunggal manusia terhadap satu teknologi. Maka ada “early adopters” dan “laggards.” -Dampak teknonolgi tidak one-way. -Difusinya dalam masyarakat tergantung kepada connectivity, daya gunanya, usability, dll-Teknologi Bimas bias skala usaha.- Penggunaan HYV dalam revolusi hijau butuh pupuk, air, dan pestisida yang lebih banyak, Bahan kimia sintetik merusak struktur, kimia dan biologi tanah. Bahan pestisida merusak ekosistem dan habitat musuh alami, imunitas pada beberapa hama.

Page 39: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

-Penelitian Tjondronegoro: petani terusir dari desanya akibat mekanisasi -Memarjinalkan perempuan-menggunakan energi fosil yang un-renewable-tanpa revolusi hijau belum tentu kekurangan pangan, contoh Kuba yg diembargo teknologi. Ia menjalankan pertanian keberlanjutan, praktek tradisional, dan skala kecil -Pertanian berkelanjutan bahkan mampu meningkatkan hasil 2x lipat, menurunkan biaya, menghindarkan polusi kimia, dan bahaya laten pangan rekayasa genetik.

Page 40: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Industri peternakan penyebab global warming

Laporan FAO ”Livestock's Long Shadow: Enviromental Issues and Options” (Nov 2006): penyumbang gas rumah kaca terbesar ternyata bukan dari kendaraan, melainkan industri peternakan. Industri peternakan penghasil emisi gas rumah kaca 18%, seluruh transportasi di seluruh dunia hanya 13%.

Emisi dari industri peternakan = 9 % karbon dioksida, 37 % gas metana (efek pemanasannya 23 kali lebih kuat dari CO2), 65 % dinitrogen oksida (efek pemanasan 296 kali lebih kuat dari CO2),  serta 64 % amonia penyebab hujan asam.

Peternakan menyita 30% permukaan tanah kering di bumi, dan 33% dari area tanah yang subur dijadikan ladang untuk menanam pakan ternak.

Peternakan menjadi sebab 80% penggundulan Hutan Amazon. (Sumber: http://www.goveg.com/environment.asp di bawah judul ”Meat and

Environment” dan juga laporan FAO pada http://www.fao.org/newsroom/en/news/2006/1000448/index.html dibawah judul ”Livestock a major threat to environment: Remedies urgently needed”).

Page 41: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Penelitian Prof. Gidon Eshel dan Pamela A. Martin ("Diet, Energy and Global Warming") dalam Jurnal Earth Interaction Vol. 10 (Maret 2006): -membandingkan jumlah gas rumah kaca yang diemisikan oleh daging merah, ikan, unggas, susu dan telur vs diet murni nabati/vegan.-jika satu orang per tahun mengganti diet hewani ke diet nabati murni akan mencegah emisi CO2 sebesar 1,5 ton. Lima puluh persen lebih efektif daripada upaya mengganti mobil Toyota Camry ke mobil  Toyota Prius hybrid sekalipun yang ternyata hanya mampu mencegah 1 ton emisi CO2.

- Penelitian lain: obesitas menjadi penyebab pemanasan global. Dr Phil Edwards dari London School of Hygiene and Tropical Medicine:

setiap kg (?) lemak yang terdapat dalam diri seseorang yang kegemukan = 1 ton karbondioksida setiap tahun. Belum termasuk karena kemalasannya, dan lebih suka mengendarai mobil.

Produksi makanan menyebabkan seperlima dari jumlah gas-gas rumah kaca.

Page 42: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Mitos bibit rekayasa genetika M: kapas transgenik, hasil lebih tinggi, mampu menghasilkan

pestisida sendiri (PT Monsanto).

F: Di India, 28 November 1998, ladang percobaan kapas Bt dibakar massa. -Riset Research Fondation for Science, Technology and Ecology (RFSTE) di 9 ladang percobaan = produksi Bt lebih rendah dibandingkan dengan varietas lokal. -Penelitian USDA = 12 dari 18 kapas Bt yang diamati tidak meningkatkan hasil yang signifikan. -Jagung rekayasa genetika menggunakan pestisida 3 -15 kali lebih banyak. -Tanaman transgenik yg tidak terisolasi bisa mengancam budidaya di lingkungannya.

Page 43: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Mitos ttg pestisida M: more is better. F: banyak = tidak efisien dan merusak musuh alami.

M: pestisida mencegah hama. F:Pestisida membunuh hama, tapi tidak mencegahnya. Karena itu,

lahir pendakatan PHT.

M: Pestisida botani aman bagi kesehatan. F: Racun dari tanaman merupakan cara alamiah perlindungan

tanaman dari hama. Ekstraknya meurupakan original “pesticides” yang fungsi dan struktur molekulnya kita tiru selama ini. Dampaknya sama saja.

(Sumber: 10 Myth about Pesticides. Issue 9, 2004. “Pest Management is People Management”. Pest Press. November 2004. http://schoolipm.ifas.ufl.edu/...)

Page 44: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

M: produk pertanian organik bebas pestisida

F: Di AS ada dua pestisida yang digunakan dalam pertanian organik, yaitu insektisida organik pada 22 jenis tanaman, dan sulfur sbg fungisida organik pada 49 jenis tanaman. Ini sama dengan 23 % dari seluruh penggunaan pestitida di AS tahun 1997.

Pertanian organik tidak bebas pestisida. Perbedaan fundamental antara pestisida organik dan sintetik

bukanlah pada racunnya tapi dari asalnya. Faktanya, beberapa pestisida organik memiliki daya racun terhadap

mamalia (mammaliantoxicities) yang jauh lebih tinggi dari pestisida sintetis.

Penggunaan herbisida memang menurun, namun ada resiko kesuburan dan erosi tanah

(Sumber: Nature's Toxic Tools: The Organic Myth of Pesticide-Free Farming. August 22, 2006. Center for Global Food Issues. http://www.cgfi.org/...)

Page 45: Mitos fakta   krkp juni 09 (yuti)

Demikian, mohon respon, masukan,

saran, kritik, tambahan informasi, dll.

TERIMA KASIH

email: [email protected]