Top Banner

of 65

Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

Jul 06, 2018

Download

Documents

Bagus Angga
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    1/65

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    2/65

    Apakah kita yakin telah terjadi

    Perubahan Iklim ???

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    3/65

    SADARKAH KITA ?

    Bahwa di sekeliling kitaterdapat potensi bahaya(hazards )

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    4/65

    Suatu kejadian bahaya dapat berubah menjadi

    bencana manakala kemampuan masyarakat(dalam menghadapi bencana) lebih rendahdibanding dengan tingkat bahaya yangmungkin terjadi padanya

    BAHAYA

    KAPASITAS DALAMMENGHADAPI BAHAYA

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    5/65

    Apabila kemampuan masyarakat (dalammenghadapi bencana) lebih besar dibandingdengan tingkat bahaya yang mungkin terjadipadanya bukan termasuk bencana

    BAHAYA

    KAPASITAS DALAMMENGHADAPI BAHAYA

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    6/65

    6

    Peri-kanan

    Genangan diLahan Rendah

    dan Rawa

    Erosi Pantai

    GelombangBesar danFlooding

    Intrusi Air Laut

    ke Sungai danAir tanah

    KenaikanMuka Air

    Sungai

    PerubahanPasut dan

    Gelombang

    PerubahanEndapanSedimen

    PerubahanIklim

    PerubahanFisik

    LingkunganDampak Pada Wilayah Pesisir, Laut dan Pulau-pulau Kecil

    Sea LevelRise

    PerubahanPola Angin

    Perubahan Presipitasidan Pola Hidrologi

    Perubahan Atmosfer

    dan Suhu Air

    MorfologiPantai

    EkosistemAlamiah

    Permukiman SumberdayaAir

    InfrastrukturPantai

    PemanasanGlobal

    Sumber : Subandono DKP

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    7/65

    Kita cermati Perubahan Iklim

    yang terjadi pada Skala Global

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    8/658

    1700 1750 1800 1850 1900 1950 2000

    280

    300

    320

    340

    360

    C a r b o n

    d i o x

    i d e c o

    n c e n

    t r a

    t i o n

    ( p p

    m v

    )

    Time-years

    Mauna Loa (Hawaii)

    Antartic

    PERKEMBANGAN CARBON DIOXIDE DI ATMOSFIR (1745-1990)

    (UNESCO/ROSTSEA, 1992)

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    9/659TEMPERATUR UDARA BULANAN MAKSIMUM DAN KARBON DIOKSIDA 1982-1989

    (UNESCO/ROSTSEA, 1992)

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    10/6510

    Dunia saat ini

    Sumber : Subandono DKP

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    11/6511

    Mt. Hood, Oregon, 2002

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    12/6512

    1992 2002 2005

    Pelelehan es di Greenland

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    13/65

    Kita cermati Perubahan Iklim

    yang terjadi pada Skala Lokal

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    14/65

    Pantura Jawa(Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah)

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    15/65

    1. SEA LEVEL RISE (KENAIKAN PARAS AIR LAUT)

    Kondisi paras air laut bulanan Perairan Semarang Mei 1985 – Agustus 1998(sumber : Bakosurtanal, 2002)

    Y = 0,373X + 71,50R² = 0,848

    y = 0,728x + 63,70R² = 0,746

    Kondisi muka air laut bulanan Perairan Semarang Maret 2003 – November2008 (sumber : BMKG, 2008)

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    16/65

    Y = 0,373X + 71,50R² = 0,848

    y = 0,728x + 63,70R² = 0,746

    SLRr = SLRtot r - LSBr

    dimana :SLRtot : Kenaikan paras Air Laut Total rata-rata (sebelum dikoreksi

    dengan land Subsidence)LSBr : Penurunan tanah (Land Subsidence) rata-rataSLR r : Kenaikan paras Air Laut rata-rata

    LSBr = (5,165 cm/tahun + 6,5 cm/tahun) / 2= 5,832 cm/tahun

    SLR r = SLR tot

    r

    – LSBr= 6,606 cm/tahun - 5,832 cm/tahun

    = 0,774 cm/tahun= 7,74 mm/tahun

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    17/65

    Kenaikan Muka Air Laut

    Kondisi muka air laut bulanan Perairan Jakarta Tahun 1984 - 2001

    (sumber : Bakosurtanal, 2002)

    Menurut penelitian dari tim ITB Bandung dengan BRKP DKP tahun 2007 yang dipublikasikan di Media Suara Pembaharuan 1 Maret 2008, diperolehketerangan bahwa tren kenaikan muka air laut menunjukkan kenaikansebesar 8 mm/tahun.

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    18/65

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    19/65

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    20/65

    Serang Jakarta

    Cirebon Semarang

    Kisaran kenaikan temperatur udara di Pantai Utara Prov. Banten s/d Jawa Tengah0,004 – 0,04ºC/tahun, diperkirakan untuk 100 tahun mendatang kenaikan temperaturudara berkisar antara 0,5 – 4 ºC

    (Sumber : Pengolahan Data Sekunder dari Data BMG tahun 1977-2007)

    3. PERUBAHAN TEMPERATUR UDARA

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    21/65

    4. PERUBAHAN TEMPERATUR PERAIRAN LAUT

    Grafik Multy-years temperatur permukaan air laut (SST), Hotspot dan Degree

    Heating Weeks (DHW) di Perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta (tahun 2000 –

    2008)

    Kepulauan Seribu, Prov. DKI Jakarta

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    22/65

    Kepulauan Seribu, Prov. DKI Jakarta

    -1.5

    -1

    -0.5

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

    P e r u

    b a h a n T e m p e r a t u r P e m u

    k a a n A i r L a u t

    ( º C

    )

    TanggalPerubahan Temperatur Pemukaan Air Laut

    Temperatur permukaan air laut di Kepulauan Seribu dari tahun 2000 – 2007 beradadiatas nilai temperatur rata – rata bulanan dengan selisih nilai terbesar mencapai 2,2 ºC.Sedangkan untuk tahun 2008 temperatur permukaan air laut berada dibawah nilaitemperatur rata – rata bulanan dengan selisih nilai terbesar mencapai – 1,1 ºC.

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    23/65

    Grafik Multy-years temperatur permukaan air laut (SST), Hotspot dan Degree

    Heating Weeks (DHW) di Perairan Kepulauan Karimunjawa, Jawa Tengah (tahun2000 – 2008)

    Kepulauan Karimunjawa, Jawa Tengah

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    24/65

    Kepulauan Karimunjawa, Prov. Jawa Tengah

    -1.5

    -1

    -0.5

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

    P e r u

    b a h a n T e m

    p e r a t u r P e m u

    k a a n A i r L a u t

    ( º C )

    Tanggal

    Temperatur permukaan air laut di Kep. Karimunjawa dari tahun 2000 – 2007 beradadiatas nilai temperatur rata – rata bulanan dengan selisih nilai terbesar mencapai 1,9 ºC.Sedangkan untuk tahun 2008 temperatur permukaan air laut berada dibawah nilaitemperatur rata – rata bulanan dengan selisih nilai terbesar mencapai – 1,1 ºC.

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    25/65

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    26/65

    Kond i s i Genangan Ak iba t A i r Pasang (ROB)

    Eretan Kulon Pondok Bali Taruma Jaya

    Selamaran Semarang Bedono

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    27/65

    Geomorfologi Pantai (Profil Pantai)

    NoWilayah Administrasi Profil Pantai

    Lokasi/Koordinat Kelereng(%)JenisTanah

    ProsesPantai Pemanfatan yang dominan saat ini

    1. Desa Tanjung Sari, Kab. Pati 2,7 - 4,5 Aluvial Abrasi TambakDesa Gegunung Kulon, Kab.Rembang

    2,6 - 2,8 Aluvial Abrasi Pemukiman dan PPI

    Desa Temperak, Kab. Rembang 3,9 - 4,4 Aluvial Abrasi Pemukiman dan Tempat Penjemuran IkanDesa Bedono, Kab. Demak 0,8 - 1,4 Aluvial Abrasi Pemukiman dan TambakPantai Maron, Kota Semarang 1,7 - 3,1 Aluvial Abrasi Daerah WisataPantai Depok, Kab. Pekalongan 4,1 - 4,4 Aluvial Abrasi Daerah Wisata dan Perkebunan

    Krematorium, Kota Pekalongan ± 4,4 Aluvial Abrasi Pemukiman, Tambak dan KrematoriumPantai Widuri, Kab. Pemalang 2,2 - 2,8 Aluvial Abrasi Daerah Wisata dan Lahan KosongKel. Sugih Waras, Kab. Pamalang 1,5 - 2,4 Aluvial Abrasi Pemukiman dan PPI

    2. Pantai Tirtamaya, Kab. Indramayu 3,7 - 4,7 Aluvial Abrasi Daerah Wisata dan PemukimanPantai Balongan, Kab. Indramayu 1,9 - 3,4 Aluvial Abrasi Daerah Wisata dan PemukimanEretan Kulon, Kab. Indramayu 5,3 - 5,5 Aluvial Abrasi Pemukiman dan PPIPantai Pondok Bali, Kab. Subang 2,2 - 3,2 Aluvial Abrasi Daerah Wisata dan Pemukiman

    Pantai Pisangan, Kab. Karawang 3,2 - 4,2 Aluvial Abrasi Daerah Wisata dan Pemukiman3. Kali Baru, Kota Jakarta Utara 8,7 - 11,5 Aluvial Abrasi Pemukiman

    Marunda, Kota Jakarta Utara 3,7 - 5,6 Aluvial Abrasi Pemukiman4. Dadap, Kota Tangerang 3,4 - 4,2 Aluvial Abrasi Pemukiman

    Tanjung Pasir, Kab. Tangerang 4,3 - 4,9 Aluvial Abrasi Daerah Wisata dan PemukimanKarang Serang, Kab. Tangerang 1,2 - 2,4 Aluvial Abrasi Daerah Wisata dan PemukimanDesa Lontar, Kab. Serang 1,9 - 2,7 Aluvial Abrasi Pemukiman dan PPI

    Labuhan, Kab. Pandeglang 2,8 - 6,7 Aluvial Abrasi Daerah Wisata dan Pemukiman

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    28/65

    Geomorfologi Pantai (Jenis Sedimen) No. Lokasi

    Gradasi Bahan SampelSedimen (%) Jenis Bahan Sedimen

    Porositas(%)

    AngkaPori

    Krikil Pasir Lanau Lempung

    1 Tanjung Sari 0 1,4 67,6 31 Dominasi Lanau dan sedikitlempung 67,350 2,063

    2 Gegunung Kulon 0 97,9 2,1 0 Dominasi Pasir 46,310 0,863 3 Temperak 0 97,2 2,8 0 Dominasi Pasir 45,910 0,849 4 Bedono 0 4,6 82,73 12,67 Dominasi Lanau 56,800 1,315 5 Silandak 1,55 85,4 13,05 0 Dominasi Pasir 46,290 0,862 6 Widuri 1,5 86,5 12 0 Dominasi Pasir 50,850 1,035 7 Sugih Waras 1,4 95 3,5 0 Dominasi Pasir 48,400 0,938 8 Slamaran 1,7 90,3 8 0 Dominasi Pasir 54,110 1,179 9 Depok 2,7 93,7 3,6 0 Dominasi Pasir 51,050 1,043

    10 Tirtamaya 1,8 90,5 7,7 0Dominasi Lanau dan sediktilempung 50,760 1,031

    11 Balongan 2,2 89,3 8,5 0 Dominasi Pasir 51,710 1,071 12 Eretan Kulon 1,6 7 73,51 17,89 Dominasi Pasir 60,950 1,561 13 Pondok Bali 1,5 91 7,5 0 Dominasi Pasir 56,350 1,291

    14 Pisangan 3,7 92 4,3 0 Dominasi Pasir 48,010 0,924 15 Kali Baru 30,3 66,1 3,6 0 Dominasi pasir dan sedikit krikil 46,850 0,882 16 Marunda 0 51,7 48,3 0 Dominasi pasir dan sedikti Lanau 59,280 1,456 17 Dadap Kosambi 39 57,3 3,7 0 Dominasi Pasir dan sedikit krikil 47,790 0,915 18 Tanjung Pasir 1,3 96,3 2,4 0 Dominasi Pasir 47,290 0,897 19 Karang Serang 34,4 53,2 12,4 0 Dominasi Pasir dan sedikit krikil 56,910 1,321 20 Lontar 0 62,1 37,9 0 Dominasi Pasir dan sedikit lanau 59,090 1,445 21 Labuhan 61,7 35,8 2,5 0 Dominasi Krikil 42,820 0,749

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    29/65

    ANALISA KEMUNDURAN GARIS PANTAI

    No LokasiPerhitungan

    R(m) s

    MSL(m)

    MSLR(m)

    L. Tide(m)

    H. Tide(m)

    Topomax(m)

    H(m)

    B(m)

    L(m)

    P(%)

    D1(m)

    D2 Pasir(m)

    D2 Lumpur(m)

    D(m)

    1 Tanjungsari – Pati 1 0,04 0,00 1,00 - 0,58 0,64 0,85 1,58 -0,15 53,41 67,35 22,42 25,51 47,942 Gunungkulon –Rembang 1 0,03 0,00 1,00 -0,84 0,78 1,39 1,84 0,39 105,72 38,46 47,48 85,943 Tempera – Rembang 1 0,04 0,00 1,00 -0,97 0,83 1,10 1,97 0,10 46,75 25,32 22,66 47,984 Bedono Sayung –Demak 1 0,01 0,00 1,00 -0,45 0,40 1,29 1,45 0,29 127,17 56,80 133,33 42,27 175,605 Maron –Semarang 1 0,02 0,00 1,00 -0,45 0,40 1,34 1,45 0,34 57,72 59,17 32,23 91,406 Depok – Pekalongan 1 0,04 0,00 1,00 -0,43 0,35 1,50 1,43 0,50 43,84 24,10 22,82 46,92

    7 Slamaran – Pekalongan 1 0,04 0,00 1,00 -0,40 0,33 1,00 1,40 0,00 27,90 22,78 19,99 42,778 Widuri –Pemalang 1 0,03 0,00 1,00 -0,42 0,34 1,69 1,42 0,69 95,80 35,71 45,32 81,039 Sugehwaras –Pemalang 1 0,02 0,00 1,00 -0,42 0,34 1,18 1,42 0,18 65,76 66,67 41,16 107,83

    10 Tirtamaya – Indramayu 1 0,04 0,00 1,00 -0,39 0,40 1,15 1,39 0,15 32,55 27,03 21,07 48,1011 Balongan –Indramayu 1 0,02 0,00 1,00 -0,39 0,41 1,50 1,39 0,50 67,01 50,00 35,57 85,5712 Eretan kulon – Indramayu 1 0,05 0,00 1,00 -0,39 0,44 0,95 1,39 -0,05 24,36 60,95 18,87 11,21 30,0813 Pondok Bali – Subang 1 0,02 0,00 1,00 -0,43 0,47 1,38 1,43 0,38 55,92 45,45 30,95 76,4014 Pisangan – Karawang 1 0,03 0,00 1,00 -0,49 0,50 1,14 1,49 0,14 38,66 31,45 23,65 55,10

    15 Kali Baru – Jakarta Utara 1 0,09 0,00 1,00 - 0,57 0,53 1,93 1,57 0,93 25,26 11,56 10,11 21,6716 Marunda – Jakarta Utara 1 0,06 0,00 1,00 -0,57 0,53 1,59 1,57 0,59 50,98 59,28 17,86 14,20 32,0517 Dadap – Tangerang 1 0,04 0,00 1,00 -0,59 0,55 0,86 1,59 -0,14 42,45 24,10 29,25 53,3418 Tanjung Pasir – Tangerang 1 0,04 0,00 1,00 -0,58 0,55 1,49 1,58 0,49 42,20 23,26 20,40 43,6619 Karang Serang – Tangerang 1 0,01 0,00 1,00 -0,55 0,54 2,11 1,55 1,11 109,69 83,33 41,23 124,5620 Lontar – Serang 1 0,02 0,00 1,00 -0,50 0,52 1,31 1,50 0,31 66,45 59,09 50,76 21,97 72,7321 Labuhan – Pandeglang 1 0,03 0,00 1,00 -0,64 0,70 2,52 1,64 1,52 50,32 34,97 15,96 50,93

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    30/65

    Kond i s i Abras i Pan ta i

    Desa Lontar Karang Serang Kali Baru

    Pantai Pisangan Tanjung Sari Rembang

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    31/65

    Kond i s i Ekos i s t em MangroveUlujami Pasar Bangi Pondok Bali

    Muara Angke Teluk Naga Banten

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    32/65

    D o k u m e n t a s i K e r u s a k a n P a n t a i d i K a b . P e m a l a n g ( 1 )

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    33/65

    D o k u m e n t a s i K e r u s a k a n P a n t a i d i K a b . P e k a l o n g a n ( 2 )

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    34/65

    D o k u m e n t a s i K e r u s a k a n P a n t a i d i K o t a P e k a l o n g a n ( 3 )

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    35/65

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    36/65

    ANALISA POTENSI BAHAY A

    VariabelRendah Sedang Tinggi

    1 2 3Geomorphologi Pantai berbatu,

    pantaibertebing

    Estuari, laguna,pantai berkrikil

    Pantai Berpasir, berteluk,berlumpur, rawa payau,delta, mangrove,terumbu karang

    Erosi/akresi pada garispantai (m/tahun)

    > 1 -1,0 - 1,0 > -1

    Kemiringan pantai (%) > 1,9 0,6 - 1,9 < 0,6Perubahan elevasimuka air relatif(mm/tahun)

    < 1,8 1,8 - 3,4 > 3,4

    Rata - rata tinggigelombang (m)

    < 1,1 1,1 - 2,6 > 2,6

    Rata - rata kisaranpasang surut (m)

    > 4,0 2,0 - 4,0 < 2,0

    Variabel – variabel yang digunakan dalam perhitungan Potensi Bahaya

    (Sumber : USGS, 2007, dimodifikasi 2008)

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    37/65

    ANALI SA PO TENSI BAHAYA

    (Sumber : USGS, 2007, dimodifikasi 2008)

    Kelas Potensi Bahaya

    Kelas Deskripsi

    0,1 - 1,0 Rendah

    1,1 - 2,0 Sedang

    2,1 - 3,0 Tinggi

    Klasifikasiyang digunakan dalam perhitungan Potensi Bahaya

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    38/65

    A N A L I S A P O T E N S I B A H A Y A Hasil Perhitungan Potensi Bahaya

    No Wilayah Administrasi Geomor phologi

    Erosi/akresi

    pada garispantai

    Kemiringanpantai

    Perubahanelevasi

    muka airrelatif

    Rata - rata

    tinggigelombang

    Rata - ratakisaranpasangsurut

    Rata-

    Rata Skor Skor Skor Skor Skor Skor

    1. Ds Temperak, Rembang 3 3 1 3 1 3 2,3 Ds Gegunung Kulon, Rembang 3 2 1 3 1 3 2,2 Ds Tanjung Sari, Pati 3 2 1 3 1 3 2,2 Ds Bedono, Demak 3 3 2 3 1 3 2,5 P. Maron, Semarang 3 2 2 3 1 3 2,3 P. Depok, Pekalongan 3 2 1 3 1 3 2,2 P. Krematorium, Pekalongan 3 3 1 3 1 3 2,3 P. Widuri, Pemalang 3 2 1 3 1 3 2,2 Ds Sugih Waras, Pamalang 3 2 2 3 1 3 2,3

    2. P. Tirtamaya, Indramayu 3 3 1 3 2 3 2,5 P. Balongan, Indramayu 3 3 2 3 2 3 2,7

    Ds Eretan Kulon, Indramayu 3 3 1 3 2 3 2,5 P. Pondok Bali, Subang 3 3 1 3 2 3 2,5 P. Pisangan, Karawang 3 3 1 3 2 3 2,5

    3. Kali Baru, Jakarta Utara 2 3 1 3 2 3 2,3 Marunda, Jakarta Utara 3 3 1 3 2 3 2,5

    4. Dadap, Tangerang 2 2 1 3 2 3 2,2 Tanjung Pasir, Tangerang 3 3 1 3 2 3 2,5 Karang Serang, Tangerang 2 3 2 3 2 3 2,5 Ds Lontar, Serang 3 3 2 3 2 3 2,7

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    39/65

    A N A L I S A K E R E N T A N A N P A N T A I Variabel – variabel yang digunakan dalam perhitungan Kerentanan Pantai

    No Penerima Dampak Konsekuensi (Dampak)

    Kecil Sedang Besar

    1 2 3 1 Perpindahan Penduduk

    (jumlah pemukiman) < 50 50 – 100 > 100

    2 Penduduk < 10 10 – 25 > 253 Penduduk 0 1 – 5 > 5 4 Dampak ekonomi Kerugian ekonomi sedang

    terhadap sejumlah kecil

    pengusaha

    Kerugian ekonomi yangsedang, terutama terhadap

    banyak pengusaha

    Kerugian ekonomi yang sangatbesar termasuk melibatkan banyak

    orang dan/atau perusahaandan/atau pemerintahan setempat

    5 Jasa pelayanan penting Kerugian untuk satu ataubeberapa hari

    Kerusakan untuk beberapahari sampai beberapa minggu

    Kerugian jangka panjang yangsangat luas pada jasa pelayanan

    6 Infrastruktur Kerugian untuk satu ataubeberapa hari

    Kerusakan untuk beberapahari sampai beberapa minggu

    Kerusakan bagian penting dari jaringan infrastruktur sehinggaperlu pembangunan ulang ataurelokasi

    7 Jasa pelayanan Komersial Kerugian untuk satu ataubeberapa hari

    Kerusakan untuk beberapahari sampai beberapa minggu

    Kerugian jangka panjang yangsangat luas pada jasa pelayanan

    8 Ekosistem Kerusakan kecil padabeberapa sumber dayaalam

    Kerusakan sedang padabeberapa sumber daya alam

    Kerusakan pada beberapa sumberdaya alam secara keseluruhan

    (Sumber : Ministry For Environment – New Zeland Goverment, 2008, 2007, dimodifikasi 2008)

    S mber : Ministr For En ironment – Ne Zeland Go erment 2008

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    40/65

    Sumber : Ministry For Environment – New Zeland Goverment, 2008

    An example of thelevel ofconsequences fordifferent receptorsaffected by hazardoccurrence. Thecriteria for such atable are likely to bespecific to eachregion.

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    41/65

    ANALISA K ERE NTANAN PANTAI Hasil Perhitungan Kerentanan Pantai

    No Wilayah Administrasi Jumlah

    Pemukiman JumlahPenduduk

    Terdampak JumlahKorban

    Jiwa Dampakekonomi

    Jasapelayananpenting

    Infra-struktur

    JasapelayananKomersial

    Eko-sistem

    Rata-

    Rata

    Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor 1. Ds Tanjung Sari, Pati 1 1 1 2 1 1 2 1 1,3

    Ds Gegunung Kulon,Rembang 3 3 1 3 2 3 2 1 2,3

    Ds Temperak, Rembang 3 3 1 3 2 3 3 1 2,4 Ds Bedono, Demak 3 3 1 3 3 3 3 2 2,6 P. Maron, Semarang 1 2 1 3 1 3 2 2 1,9 P. Depok, Pekalongan 1 2 1 2 3 2 2 1 1,8 P. Krematorium, Pekalongan 3 3 1 3 3 3 2 1 2,4 P. Widuri, Pemalang 1 2 1 2 2 3 2 1 1,8 Ds Sugih Waras, Pamalang 2 3 1 3 3 3 2 1 2,3

    2. P. Tirtamaya, Indramayu 1 3 1 3 3 3 3 1 2,3

    P. Balongan, Indramayu 1 3 1 3 2 3 2 1 2,0 Ds Eretan Kulon, Indramayu 3 3 1 2 3 3 3 1 2,4 P. Pondok Bali, Subang 2 3 1 3 3 3 3 2 2,5 P. Pisangan, Karawang 3 3 1 3 3 3 3 1 2,5

    3. Kali Baru, Jakarta Utara 3 3 1 3 2 3 2 1 2,3 Marunda, Jakarta Utara 2 3 1 3 2 3 2 1 2,1

    4. Dadap, Tangerang 3 3 1 2 3 2 2 1 2,1 Tanjung Pasir, Tangerang 2 2 1 2 2 2 2 2 1,9 Karang Serang, Tangerang 2 3 1 3 2 3 2 1 2,1 Ds Lontar, Serang 2 3 1 2 2 3 2 1 2,0

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    42/65

    A N A L I S A K E R E N T A N A N P A N T A I

    (Sumber : Ministry For Environment–

    New Zeland Goverment, 2008, 2007, dimodifikasi 2008)

    Klasifikasi yang digunakan dalam perhitungan Kerentanan Pantai

    Kelas Kerentanan

    Kelas Deskripsi

    0,1 - 1,0 Kecil

    1,1 - 2,0 Sedang

    2,1 - 3,0 Besar

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    43/65

    ANALIS A KERE NTANAN PANTAI

    Kelas Resiko

    Kelas Deskripsi

    0,1 - 0,7 Rendah

    0,8 - 1,4 Sedang1,5 - 2,1 Tinggi

    Klasifikasiyang digunakan dalam perhitungan Potensi Bahaya

    (Sumber : USGS, 2007, dimodifikasi 2008)

    Metode Perhitungan

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    44/65

    ANALISA RESI KO Hasil perhitungan Resiko

    No Wilayah Administrasi Potensi

    Bahaya

    Kerentanan

    Pantai Resiko Kelas Deskripsi

    1. Desa Lontar, Serang 2,7 2 2,3 2,2 - 2,8 Tinggi P. Karang Serang, Tangerang 2,5 2,1 2,3 2,2 - 2,8 Tinggi P. Tanjung Pasir, Tangerang 2,5 1,9 2,3 2,2 - 2,8 Tinggi P. Dadap, Tangerang 2,2 2,1 2,2 2,2 - 2,8 Tinggi

    2. P. Marunda, Jakarta Utara 2,5 2,1 2,3 2,2 - 2,8 Tinggi P. Kali Baru, Jakarta Utara 2,3 2,3 2,3 2,2 - 2,8 Tinggi

    3. P. Pisangan, Karawang 2,5 2,5 2,5 2,2 - 2,8 Tinggi P. Pondok Bali, Subang 2,5 2,5 2,6 2,2 - 2,8 Tinggi Desa Eretan Kulon, Indramayu 2,5 2,4 2,5 2,2 - 2,8 Tinggi P. Balongan, Indramayu 2,7 2 2,2 2,2 - 2,8 Tinggi P. Tirtamaya, Indramayu 2,5 2,3 2,4 2,2 - 2,8 Tinggi

    4. Desa Tanjung Sari, Pamalang 2,3 2,3 2,3 2,2 - 2,8 Tinggi

    P. Widuri, Pemalang 2,2 1,8 2,0 1,5 - 2,1 Sedang P. Krematorium, Pekalongan 2,3 2,4 2,4 2,2 - 2,8 Tinggi P. Depok, Pekalongan 2,2 1,8 2,0 1,5 - 2,1 Sedang P. Maron, Semarang 2,3 1,9 2,2 2,2 - 2,8 Tinggi Desa Bedono, Demak 2,5 2,6 2,8 2,2 - 2,8 Tinggi Desa Tanjung Sari, Pati 2,3 1,3 1,8 1,5 - 2,1 Sedang Desa Gegunung Kulon, Rembang 2,2 2,3 2,2 2,2 - 2,8 Tinggi

    Desa Temperak, Rembang 2,2 2,4 2,5 2,2 - 2,8 Tinggi

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    45/65

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    46/65

    I ssu – I s suIsu-isu yang terdapat di Kabupaten dan Kota Tegal : • Erosi pantai dalam kurun waktu 1997-2003 dengan rata-rata perubahan luas sebesar 0,8

    ha/th.• Genangan air pasang (rob) yang mengancam daerah pemukiman, lahan pertambakan,

    lahan pertanian dan pelabuhan.• Bertambahnya daerah yang rentan terhadap banjir seperti di daerah (Kec. Adiwerna,

    Dukuh Turi, Dukuwaru, Kedung Banteng, Kramat, Suradadi, Warureja, Margadana,Pagerbarang, Pangkah, Slawi, Talang, Tarub, Tegal Barat, Tegal Selatan dan Tegal Timur)dan kekeringan yang disebabkan oleh perubahan pola curah hujan dan hidrologi.

    • Gelombang pasang yang terjadi dengan frekuensi yang meningkat seperti di daerah Kec.Tegal Barat Kota Tegal.

    • Bertambahnya daerah yang rentan terhadap badai tropis (angin puting beliung) yangdisebabkan perubahan pola angin.

    • Kenaikan muka air laut 7,8 – 8 mm/tahun yang menyebabkan meluasnya daerahtergenang dan perubahan area lahan basah.

    Isu-isu yang terdapat di Kab. Pemalang: • Abrasi yang terjadi di sebelah timur jetty Tanjungsari Pantai Sugihwaras, Kec. Pemalang.• Genangan air pasang (rob) yang terjadi pada kawasan pemukiman, pelabuhan, tambak

    dan daerah wisata, terutama terjadi pada tempat-tempat yang dekat dengan saluran air.• Gelombang pasang yang terjadi dengan frekuensi yang meningkat.• Kekeringan dan puso yang disebabkan oleh perubahan pola curah hujan dan hidrologi.• Kenaikan muka air laut 7,8 – 8 mm/tahun yang menyebabkan meluasnya daerah

    tergenang dan perubahan area lahan basah dan dataran rendah.

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    47/65

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    48/65

    Strategi Adaptasi terhadap

    Perubahan Iklim

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    49/65

    Strategi dalam pengurangan dampak perubahan iklim dengan adaptasi juga

    perlu dipertimbangkan, hal ini dikarenakan, antara lain :

    1. Perubahan iklim tidak bisa dihindari secara keseluruhan2. Antisipasi dan pencegahan adaptasi akan lebih efektif dan lebih hemat

    dibandingkan menanggulangi

    3. Perubahan iklim datangnya tak terduga4. Mempersiapkan adaptasi terhadap variabilitas iklim dan kejadian atmosferyang ekstrim

    5. Segera mengganti kebijakan dan praktik yang mal adaptasi6. Kedepannya perubahan iklim akan menguntungkan seperti halnya

    ancaman yang disebabkannya

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    50/65

    United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia (2007) dalam laporannya berjudul"Sisi lain perubahan iklim: Mengapa Indonesia harus beradaptasi untuk melindungirakyat miskinnya" telah meringkas beberapa ancaman utama perubahan iklim terhadap

    rakyat miskin, antara lain:1. Sumber nafkah – Pengaruh perubahan iklim lebih berat menimpa masyarakat paling miskin. Banyakdi antara mereka mencari nafkah di bidang pertanian atau perikanan sehingga sumber-sumber pendapatanmereka sangat dipengaruhi oleh iklim.Apakah itu di perkotaan ataukah di pedesaan mereka pun umumnyatinggal di daerah pinggiran yang rentan terhadap kemarau panjang, misalnya, atau terhadap banjir danlongsor. Terlalu banyak atau terlalu sedikit air merupakan ancaman utama perubahan iklim. Dan ketikabencana melanda mereka nyaris tidak memiliki apapun untuk menghadapinya.

    2. Kesehatan – Curah hujan lebat dan banjir dapat memperburuk sistem sanitasi yang belum memadaidi banyak wilayah kumuh di berbagai daerah dan kota, sehingga dapat membuat masyarakat rawan terkenapenyakit-penyakit yang menular lewat air seperti diare dan kolera. Suhu tinggi dan kelembapan tinggi yangberkepanjangan juga dapat menyebabkan kelelahan akibat kepanasan terutama di kalangan masyarakatmiskin kota dan para lansia. Dan suhu yang lebih tinggi juga memungkinkan nyamuk menyebar ke wilayah-wilayah baru - menimbulkan ancaman malaria dan demam berdarah dengue.

    3. Ketahanan pangan – Wilayah-wilayah termiskin juga cenderung mengalami rawan pangan.Beberapa wilayah sudah amat rentan terhadap berubah-ubahnya iklim. Kemarau panjang diikuti oleh gagalpanen misalnya, sudah menimbulkan akibat yang parah dan kasus kurang gizi akut tersebar di berbagaidaerah

    4. Air – Pola curah hujan yang berubah-ubah juga mengurangi ketersediaan air untuk irigasi dan sumber airbersih. Di wilayah pesisir, kesulitan air tanah disertai kenaikan muka air laut juga akan memungkinkan air lautmenyusup ke sumber-sumber air bersih.

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    51/65

    3 (Tiga) strategi dasar : ‘berlindung’ , ‘mundur’ , atau ‘melakukan penyesuaian’ . Berikut ini dituliskan kembali ketiga strategi tersebut:

    1. Membuat perlindungan – Untuk perlindungan, pilihan yang tampaknya palingmeyakinkan barangkali adalah mendirikan bangunan yang kukuh seperti tanggul di laut,namun selain sangat mahal tindakan ini dapat memberikan efek samping seperti erosi dansedimentasi. Karena itu, umumnya ada berbagai pilihan yang lebih ‘lunak’ sepertimenciptakan atau memulihkan wilayah rawa pesisir dan menanam berbagai varietasmangrove dan vegetasi yang dapat mengatasi perubahan salinitas yang ekstrem.

    2.Mundur – Mundur hanya soal pindah tempat saja. Kebanyakan para pemilik rumah danbisnis dapat melakukannya dengan upaya mereka sendiri, meski pemerintah setempat jugaakan berperan dalam menetapkan ‘wilayah untuk mundur’ yang mempersyaratkanpembangunan baru dilakukan dalam jarak tertentu dari sisi laut.

    3.Melakukan penyesuaian – Melakukan penyesuaian dapat dilakukan denganberbagai cara. Barangkali, misalnya,dengan membiakkan berbagai jenis ikan ke muara, wilayah mulut sungai dan laguna, serta mengembangkan berbagai bentuk akuakultur yangbaru. Masyarakat pesisir juga akan membutuhkan sistem peringatan yang lebih baik untukberbagai peristiwa cuaca ekstrem disertai rencana evakuasi kedaruratan untuk relokasi bilaterjadi kedaruratan mendadak.

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    52/65

    Strategi respon kenaikan air laut untuk daerah pemukiman

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    53/65

    S K E M A A D A P T A S I D A N M I T I G A S I

    Mitigasi berarti pengurangan emisi GHG dan peningkatan penyerapan CO 2. Adaptasimelibatkan penyesuaian untuk meningkatkan kelangsungan hidup aktivitas sosial dan

    ekonomi dan untuk mengurangi kerawanan mereka terhadap perubahan iklim (CGER,2002 .

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    54/65

    Satu-satunya cara bagi kita semua untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim adalahdengan beralih ke bentuk-bentuk pembangunan yang lebih berkelanjutan – belajar untukhidup dengan cara-cara yang menghargai dan serasi dengan lingkungan hidup kita. Mulaidari desa yang paling terpencil hingga ke perkotaan yang paling modern kita semuamerupakan satu kesatuan sistem alam yang kompleks, dan rentan terhadap berbagaikekuatan alam. Begitu iklim berubah, kita mesti berubah pula – dengan cepat“

    (United Nations Development Programme - Indonesia, 2007)

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    55/65

    Pilihan Beradaptasi pada Perubahan Iklim (Bank Dunia, 2010)

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    56/65

    Australian Commonwealth Scientific and ResearchOrganization ( CSIRO )

    http://www.csiro.au/http://www.csiro.au/http://www.csiro.au/http://www.csiro.au/http://www.csiro.au/http://www.csiro.au/http://www.csiro.au/http://www.csiro.au/

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    57/65

    Strategi adaptasi terhadap perubahan iklim di sektor kelautan yangtelah ditinjau oleh CSIRO ( Annual report , 2006).

    Organization ( CSIRO )

    http://www.csiro.au/http://www.csiro.au/http://www.csiro.au/http://www.csiro.au/http://www.csiro.au/http://www.csiro.au/

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    58/65

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    59/65

    Kearifan Lokal atau Tradisionaladalah suatu bentuk adapatasi. Adaptasi yang selarasalam atau lingkungan hidup, bukanlah hal yang baru.Karena sejatinya telah banyak dilakukan oleh leluhurbangsa kita, banyak orang yang telah berpengalamandalam 'adaptasi’ ini. Orang-orang yang tinggal di daerahyang rawan banjir atau rob, misalnya, sejak dulu sudahmembangun rumah panggung. Para petani di wilayahyang sering mengalami kemarau panjang sudah belajaruntuk melakukan diversifikasi pada sumber pendapatanmereka, misalnya dengan menanam tanaman pangan

    yang lebih tahan kekeringan dan denganmengoptimalkan penggunaan air. Petambak melakukandiversifikasi komoditas tambak. Serta menjaga daerahsempadan pantai.

    Solusi Beradaptasi

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    60/65

    T E K N O L O G I A D A P T A S I

    Adaptasi pada Infrastruktur terhadap kenaikan muka air laut

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    61/65

    T E K N O L O G I A D A P T A S I

    Adaptasi pada pemukiman terhadap kenaikan muka air laut

    Adaptasi pada Pemukiman terhadap kejadian banjir

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    62/65

    T E K N O L O G I A D A P T A S I

    Adaptasi pada bidang pertanian terhadap kenaikan muka air laut

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    63/65

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    64/65

  • 8/17/2019 Mitigasi Bencana Pesisir Dan Laut_Perubahan Iklim DNS (1)

    65/65

    [email protected]