Top Banner
www.ar.itb.ac.id/pp www.ar.itb.ac.id/wdp 1 Mitigasi Bencana di Permukiman Pantai dengan Rancangan Lanskap: Pembelajaran dari Jawa Barat Bagian Selatan Medria Shekar Rani - Ruth T.W. Paramita - Hapsak Samii - Paramita Yanindraputri Mahasiswa Magister Arsitektur - Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknolopgi Bandung; Jl. Ganesa 10 Bandung 40132 Seminar Nasional Infrastruktur 2010 Aspek tata ruang dalam upaya pemecahan masalah banjir dan transportasi perkotaan Wisma Makara Universitas Indonesia, 27 Juli 2010 Kerjasama Tripartit UI-ITB-UGM Bidang Penelitian ISBN 978-979-9395-02-3 Pendahuluan Pendahuluan Adanya permasalahan pada perencanaan penataan ruang pada kawasan rawan bencana (mitigasi bencana), seperti pada kawasan permukiman pantai. Mitigasi bencana di kawasan pantai dapat dilakukan dengan melakukan usaha perlindungan pantai, salah satunya dengan rancangan lanskap kawasan pantai. Contoh kasus: Perencanaan kawasan permukiman pantai di Pangandaran, Jawa Barat.
9

Mitigasi Bencana di Permukiman Pantai Dengan Rancangan ...dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/.../08/...dengan-rancangan-lanskap_2.pdfPenerapan prinsip ekologi lanskap dapat membantu

Aug 26, 2019

Download

Documents

trankiet
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Mitigasi Bencana di Permukiman Pantai Dengan Rancangan ...dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/.../08/...dengan-rancangan-lanskap_2.pdfPenerapan prinsip ekologi lanskap dapat membantu

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 1

Mitigasi Bencana di Permukiman Pantai

dengan Rancangan Lanskap: Pembelajaran dari Jawa Barat Bagian Selatan

Medria Shekar Rani - Ruth T.W. Paramita - Hapsak Samii - Paramita Yanindraputri

Mahasiswa Magister Arsitektur - Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan

Institut Teknolopgi Bandung; Jl. Ganesa 10 Bandung 40132

Seminar Nasional Infrastruktur 2010Aspek tata ruang dalam upaya pemecahan masalah banjir dan transportasi perkotaan

Wisma Makara Universitas Indonesia, 27 Juli 2010

Kerjasama Tripartit UI-ITB-UGM Bidang PenelitianISBN 978-979-9395-02-3

PendahuluanPendahuluan

• Adanya permasalahan pada perencanaan penataan ruang pada kawasanrawan bencana (mitigasi bencana), seperti pada kawasan permukiman pantai.

• Mitigasi bencana di kawasan pantai dapat dilakukan dengan melakukan usaha perlindungan pantai, salah satunya dengan rancangan lanskap kawasan pantai.

• Contoh kasus:

Perencanaan kawasan permukiman pantai di Pangandaran, Jawa Barat.

Page 2: Mitigasi Bencana di Permukiman Pantai Dengan Rancangan ...dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/.../08/...dengan-rancangan-lanskap_2.pdfPenerapan prinsip ekologi lanskap dapat membantu

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 2

Pangandaran

Daerah pantai Pangandaran yang terkena tsunami awalnya tidak mempunyai tutupan lanskap yang dapat menghalangi masuknya gelombang tsunami ke arah daratan.

• Pantai Pangandaran saat ini

dibangun jalur-jalur evakuasi, penanaman beberapa jenis vegetasi tertentu di sepanjang pantai.

• Walaupun begitu, mitigasi bencana yang ada belum sepenuhnya terintegrasi dalam perancangan lanskap kawasan secara keseluruhan.

Pembuatan turap dan breakwater disamping bio-mitigasi dengan waru dan ketapang adalah inisiasi pasca tsunami yang dilakukan pemerintah bersama warga dan LSM

Page 3: Mitigasi Bencana di Permukiman Pantai Dengan Rancangan ...dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/.../08/...dengan-rancangan-lanskap_2.pdfPenerapan prinsip ekologi lanskap dapat membantu

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 3

Metode PenelitianMetode Penelitian

Pertimbangan dalam perencanaan dan perancangan:

Penerapan prinsip ekologi lanskap pada perancangan kawasan. Penerapan prinsip ekologi lanskap dapat membantu dalam perancangan, konservasi, manajemen, dan penentuan kebijakan kawasan, sehingga dapat menciptakan sebuah lingkungan yang berkelanjutan (sustainable environment).

• Penggunaan vegetasi lokal dalam desain, termasuk mangrove

Di kawasan Pangandaran, vegetasi mangrove masih dapat ditemui pada area muara dan sungainya, yang didominasi oleh jenis Nypa fruticans.

Tahapan perancangan:

• Pengumpulan data dari observasi lapangan dan wawancara

• Studi literatur

• Proses perencanaan dan perancangan kawasan

Dasar TeoriDasar Teori

• Adanya barrier alami pada daerah pantai dapat membantu menjaga kawasan dari ancaman tsunami

• Survei yg dilakukan menunjukkan bahwa area dengan bukit pasir dan batu karang/koral tidak mengalami kerusakan yang parah akibat tsunamidibandingkan dengan daerah yang telah mengalami kerusakan ekologi sebelum terjadi tsunami � Proteksi terhadap ekosistem pantai

• Perlindungan pantai untuk meredam gelombang air laut

Aliran gelombang tsunami dengan dan tanpa hutan vegetasi peredam

Page 4: Mitigasi Bencana di Permukiman Pantai Dengan Rancangan ...dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/.../08/...dengan-rancangan-lanskap_2.pdfPenerapan prinsip ekologi lanskap dapat membantu

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 4

Rhizophora

apiculataRhizophora

mucronata

Pandanus

odoratissimus

Casuarina

equisetifolia

• Vegetasi mangrove sebagai peredam gelombang air laut

• Vegetasi lainnya

Hasil dan DiskusiHasil dan Diskusi

• Dampak tsunami dapat dikurangi dengan adanya elemen lanskap yang menahan laju gelombang tsunami.

• Vegetasi yang efektif : memiliki akar dalam dan kuat, seperti bakau atau mangrove.

• Pada ruang sempadan pantai yang telah mengalami intrusi air laut atau merupakan daerah payau dan asin, pemilihan vegetasi diutamakan dari daerah setempat yang telah mengalami penyesuaian dengan kondisi tersebut.

Page 5: Mitigasi Bencana di Permukiman Pantai Dengan Rancangan ...dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/.../08/...dengan-rancangan-lanskap_2.pdfPenerapan prinsip ekologi lanskap dapat membantu

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 5

• Vegetasi untuk mengatasi intrusi air laut: mahoni (Switenia mahagoni), dan asam landi (Pichecolobium dulce)• Vegetasi untuk meredam ombak dan membantu proses pengendapan lumpur di pantai, seperti mangrove

Pada bagian yang langsung berbatasan langsung dengan air laut, lanskapnya dapat didominasi oleh vegetasi mangrove, yang dapat dibagi dalam dua zona untuk mengurangi resiko tsunami:

•Zona 1: zona terluar dengan vegetasi yang memiliki tinggi 6-25 m, akar yang kokoh dan saling berpilin, sehingga dapat meredam tinggi gelombang tsunami hingga 50% , tergantung pada komposisi hutan mangrove dan tinggigelombang tsunami.

Rhizophora mucronata(bakau),

Rhizophora apiculata (tancang)

Avicenia alba

Page 6: Mitigasi Bencana di Permukiman Pantai Dengan Rancangan ...dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/.../08/...dengan-rancangan-lanskap_2.pdfPenerapan prinsip ekologi lanskap dapat membantu

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 6

• Zona 2: vegetasi yang tersusun rapat sehingga dapat memperlambat laju gelombang tsunami, sehingga dapat memberikan waktu lebih bagi warga untuk menyelamatkan diri.

Rhizophora mucronata(bakau)

teruntum (Lumnitzera racemosa)nipah (Nypa fruticans)

• Selain jenis vegetasi, hal lain yang juga diperhatikan dalam perencanaan adalah perletakan dan jarak buffer vegetasi yang dipakai untuk memperlambat laju air laut yang masuk ke daratan, sehingga dapatmengurangi kerusakan yang disebabkan oleh bencana tsunami yang mungkin datang.

Hal ini kemudian diaplikasikan pada tata guna lahan, sistem green-belt dan site plan, berdasarkan pada data keadaan eksisting kawasan Pangandaran dan potensi alamnya, yang didapatkan pada survei lapangan sebelumnya.

Page 7: Mitigasi Bencana di Permukiman Pantai Dengan Rancangan ...dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/.../08/...dengan-rancangan-lanskap_2.pdfPenerapan prinsip ekologi lanskap dapat membantu

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 7

Contoh kasus yang dijadikan rujukan:

Penanaman kembali daerah pantai Aceh 2006 oleh USaid dalam kegiatan Community Nursery and Coastal Rehabilitation, dalam beberapa lapisan vegetasi

Pola penanaman vegetasi pada tahap pertama di area pantai

• Penggunaan jenis vegetasi lokal sebagai bagian dari konservasi ekologi dan rencana mitigasi bencana, seiring dengan suksesi alam yang sedang berlangsung pada kawasan tersebut

kelapaketapang waru

Page 8: Mitigasi Bencana di Permukiman Pantai Dengan Rancangan ...dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/.../08/...dengan-rancangan-lanskap_2.pdfPenerapan prinsip ekologi lanskap dapat membantu

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 8

nipah albasia

Ipomea sp. banyak ditemui di pesisir pantai

pandan laut

KesimpulanKesimpulanRancangan lanskap pada daerah rawan bencana, seperti pada kawasan pantai di Pangandaran dapat dipandang sebagai bagian dari mitigasi bencana pada kawasan tersebut. Penggunaan vegetasi lokal sebagai bagian dari elemen perancangan dapat merupakan bagian dari usaha konservasi lingkungan yang diharapkan dapat menciptakan sehingga dapat menciptakan sebuah lingkungan yang berkelanjutan (sustainable environment).

Page 9: Mitigasi Bencana di Permukiman Pantai Dengan Rancangan ...dosen.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/.../08/...dengan-rancangan-lanskap_2.pdfPenerapan prinsip ekologi lanskap dapat membantu

www.ar.itb.ac.id/pp

www.ar.itb.ac.id/wdp 9

Daftar AcuanDaftar AcuanDAI et.al .(2006): Diskusi Kelompok Terbatas untuk Rehabilitasi Pantai Berbasis

Masyarakat Desa Keudee Krueng Sabee Kec. Krueng Sabee, Kab. Aceh Jaya, NAD

http://dec.usaid.gov/index.cfm?p=search.getSqlResults&p_searchtype=detailed&q_identx=Focus%20groups

Dramstad, W.E., Olson, J.D., Forman, R.T.T. (1996) Landscape Ecology Principles in Landscape Architecture and Land-use Planning.Washington: Island Press

Tanaka, Norio et al (2006): Coastal Vegetation Structures and their Function in Tsunami Protection: Experience of the Recent Indian Ocean Tsunami. International Consortium of Landscape and Ecological Engineering and Springer 2006.

http://www.ykl-indonesia.tk/index.php/warta-ykl/37-berita-umum/58-tsunami-mangroves-saved-lives

Terima kasih atas perhatiannya ...