Page 1
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 1/24
4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. K ONSEP DASAR MEDIS
1. Anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler
Jantung mer upakan sebuah or gan yang terdiri dari otot. Otot jantung
mer upakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya
sama dengan otot ser at lintang, tetapi car a bek erjanya menyer upai otot polos
yaitu di luar k emauan k ita (dipengar uhi oleh susunan sar af otonom)
(Syarifudin 1996, hal 65).
Sistem kardiovaskuler terdiri dari ar teri, vena, kapiler , salur an limf e,
jantung dan siklus jantung.
a. Ar teri
Mer upakan pembuluh dar ah yang k eluar dari jantung yang membawa
dar ah k e selur uh bagian dan alat tubuh. Pembuluh dar ah ar teri yang paling
besar yang k eluar dari ventrik el sinistr a disebut aor ta. Ar teri ini
mempunyai dinding yang kuat dan tebal tetapi sifatnya elastis dan terdiri
dari 3 lapisan yaitu :
1) Tunika intima/inter na. Lapisan yang paling dalam sekali yang
ber hubungan dengan dar ah dan terdiri dari jaringan endotel.
2) Tunika media. Lapisan yang terdiri dari jaringan otot yang sifatnya
elastis dan termasuk otot polos.
3) Tunika ek ster na/adventisia. Lapisan yang paling luar sekali terdiri dari
jaringan ikat gembur yang ber guna menguatkan dinding ar teri.
b. Vena
Mer upakan pembuluh dar ah yang membawa dar ah dari bagian atau alat-
alat tubuh masuk k e dalam jantung. Vena-vena yang ukur annya besar
diantar anya vena kava dan vena pulmonalis, vena-vena ini juga
Page 2
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 2/24
5
mempunyai cabang-cabang yang lebih k ecil yang disebut venolus yang
selanjutnya menjadi kapiler .
c. Kapiler
Mer upakan pembuluh dar ah yang sangat halus. Diameter nya k ir a-k ir a
0,008 mm. dindingnya terdiri dari suatu lapisan endotel.
Fungsi kapiler :
1) Alat penghubung antar a ar teri dan vena
2) Tempat terjadinya per tukar an zat-zat antar a dar ah dan cair an jaringan
3) Mengambil hasil-hasil dari k elenjar
4) Menyer ap zat makanan yang terdapat di usus
5) Menyaring dar ah yang terdapat di ginjal
d. Salur an limf e
Salur an limf e mengumpulkan, menyaring dan menyalur kan k embali
cair an limf e k e dalam dar ah yang k eluar melalui dinding kapiler halus
untuk membersihkan jaringan.
e. Jantung
1) Bentuk
Menyer upai jantung pisang, bagian atasnya tumpul disebut basis
cordis, sebelah bawah agak r uncing disebut apek s cordis.
2) Letak
Dalam rongga dada sebelah depan (cavum mediastinum anterior)
antar a costa 5 dan 6, dua jari di sebelah papila mamae, pada tempat ini
ter aba adanya pukulan jantung yang disebut iktus cordis.
Page 3
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 3/24
6
3) Lapisan-lapisan jantung
a) Endokardium mer upakan lapisan otot jantung sebelah dalam terdiri
dari jaringan endotel dan selaput lendir yang melapisi permukaan
rongga jantung
b) Miokardium mer upakan lapisan tengah dari jantung terdiri dari
bundalan-bundalan otot-otot jantung, otot atria, otot ventrikuler
c) Perikardium mer upakan pembungkus jantung selaput parietal dan
viser al di bagian paling luar dan selaput viser al yang ber hubungan
dengan otot jantung
4) Ger akan-ger akan jantung
Jantung ber ger ak mengembang dan menguncup disebabkan adanya
r angsangan yang ber asal dari susunan sar af otonom.
Dalam k erja jantung mempunyai tiga periode :
a) Periode k ontr ak si atau periode sistole
b) Periode dilatasi atau periode diastole
c) Periode istir ahat
f. Siklus jantung
Mer upakan k ejadian yang terjadi dalam jantung selama
peredar an dar ah, ger akan jantung terdiri dari dua jenis yaitu : k ontr ak si
(sistole) dan peredar an (diastole). K ontr ak si dari k edua atrium terjadi
secar a serentak yang disebut sistole atrial dan pengendor annya disebut
diastole atrial. Lama k ontrik si ventrik el kur ang lebih 0,3 detik. K ontr ak si
k edua atrium pendek, sedangkan k ontrik si ventrik el lama dan lebih kuat,
karena har us mendorong dar ah k e selur uh tubuh. Untuk memper tahankan
tekanan dar ah sistemik, ventrik el kanan juga memompakan dar ah yang
sama, tapi tugasnya hanya mengalir kan dar ah k e sek itar par u-par u dimana
tekanannya lebih rendah.
Page 4
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 4/24
7
g. Debar an jantung
Mer upakan pukulan ventrik el k iri ter hadap dinding anterior yang
terjadi selama k ontrik si ventrik el dan debar an ini dapat dir aba dan sering
ter lihat pada r uang inter k ostalis k elima k ir a-k ir a 4 cm dari garis ster num.
Otot jantung mempunyai ciri-ciri yang khas, k emampuan ber k ontr ak si
otot jantung sewaktu sistole maupun diastole tidak ter gantung pada
r angsangan sar af. K onjungtivitas (daya hantar) k ontr ak si melalui setiap
ser abut otot jantung secar a halus sekali dan sangat jelas dalam ber kas his,
ritme, karotis, ar teri pulpliteal, dorsal plantaris. Yang mer upakan
gelombang tekanan yang dialihkan dari aor ta k e ar teri yang mer ambat
lebih cepat, k ecepatan denyut jantung dalam k eadaan sehat dipengar uhi
oleh pek erjaan, makanan, emosi, car a hidup, dan umur .
h. Daya pompa jantung
Dalam k eadaan istir ahat jantung berdebar 70 kali per menit. Pada
waktu banyak per ger akan, k ecepatan jantung bisa mencapai 150 kali per
menit dengan gaya pompa 20-25 liter per menit.
i. Katup-katup jantung
1) Katup trikuspidalis
2) Katup bikuspidalis
3) Katup seminalis ar teri pulmonalis
4) Katup seminalis aor ta
j. Sir kulasi dar ah
Pembuluh dar ah pada peredar an dar ah k ecil, terdiri dari :
1) Ar teri pulmonalis mer upakan pembuluh dar ah yang k eluar dari
ventrik el dextr a menuju par u-par u yang berisi CO2.
Page 5
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 5/24
8
2) Vena pulmonalis mer upakan vena yang membawa dar ah dari par u-
par u masuk k e jantung bagian atrium sinistr a berisi dar ah banyak
mengandung O2 yang akan dik eluar kan k e selur uh tubuh.
Pembuluh dar ah pada peredar an dar ah besar yaitu aor ta,
mer upakan pembuluh dar ah ar teri yang besar : aor ta asenden, ar kus aor ta,
aor ta desenden.
2. Pengertian
a. Isk emik miokard adalah suatu k eadaan terjadinya sumbatan alir an dar ah
yang ber langsung progresif, dan suplai dar ah yang tidak adekuat yang
ditimbulkannya akan membuat sel-sel otot k ekur angan k omponen dar ah
yang dibutuhkan untuk hidup (Smeltzer & Bare, 2001).
b. Isk emia myocardial mer upakan peristiwa k ejang k oroner yang didasari
oleh mekanisme sliding myocontr actile element di dalam sel-sel otot
pembuluh dar ah k oroner dan mengak ibatkan ter ganggunya k eseimbangan
antar a penyediaan dan k ebutuhan ok sigen miokardium (Ibnu Masud,
1996).
c. Isk emik miokard mer upakan proses penur unan alir an dar ah ar teri,
sehingga k ebutuhan nutrien jaringan miokard ber tambah (Hudak & Gallo,
1997).
d. Isk emia adalah suatu k eadaan k ekur angan ok sigen yang bersifat sementar a
dan reversibel (Price & Wilson,1995).
3. Etiologi
Penyebab yang paling sering pada isk emik miokard adalah terjadi gangguan
suplai dar ah dan terdapat penyumbatan alir an dar ah sehingga dar ah
k ekur angan suplai ok sigen, k ebutuhan ok sigen yang melebihi kapasitas suplai
ok sigen oleh pembuluh yang terser ang penyak it menyebabkan isk emia
Page 6
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 6/24
9
miokardium lokal, selain faktor dari suplai dar ah lemah, masih banyak faktor
penyebab yang memperber at penyak it ini, diantar anya adalah :
a. R iwayat k eluar ga positif
b. Peningkatan usia
c. Jenis k elamin --- terjadi tiga kali lebih sering pada pria dibanding wanita
d. K olesterol dar ah tinggi
e. Tekanan dar ah tinggi
f. Merok ok
g. Gula dar ah tinggi (diabetes mellitus)
h. Obesitas
i. Inaktivitas f isik
j. Stress
k. Penggunaan k ontr asepsi or al
l. K epribadian, seper ti sangat k ompetitif, agresif atau ambisius
(Smeltzer & Bare, 2001)
4. Patofisiologi
K ebutuhan akan ok sigen yang melebihi kapasitas suplai ok sigen oleh
pembuluh yang terser ang penyak it menyebabkan isk emik miokardium lokal.
Isk emia yang bersifat sementar a akan menyebabkan per ubahan reversibel
pada tingkat sel dan jaringan, dan menekan fungsi miokardium. Ber kur angnya
kadar ok sigen memak sa miokardium mengubah metabolisme yang bersifat
aerobik menjadi metabolisme anaerobik. Metabolisme anaerobik lewat
lintasan glik olitik jauh lebih tidak ef isien apabila dibandingkan dengan
metabolisme aerobik melalui f osf orilasi ok sidatif dan siklus k rebs. Hasil akhir
metabolisme anaerob, yaitu asam laktat akan ter timbun sehingga menur un pH
sel.
Gabungan ef ek hipok sia, ber kur angnya ener gi yang tersedia, ser ta
asidosis dengan cepat mengganggu fungsi ventrik el k iri. K ekuatan k ontr ak si
daer ah miokardium yang terser ang ber kur ang. Ser abut-ser abutnya memendek,
Page 7
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 7/24
10
dan daya ser ta k ecepatannya ber kur ang. Selain itu ger akan dinding segmen
yang mengalami isk emia menjadi abnormal ; bagian tersebut akan menonjol
k eluar setiap kali ventrik el ber k ontr ak si.
Ber kur angnya daya k ontr ak si dan gangguan ger akan jantung
mengubah hemodinamika. Per ubahan hemodinamika bervariasi sesuai ukur an
segmen yang mengalami isk emia, dan der ajat respon reflek s k ompensasi
sistem sar af otonom. Menur unnya fungsi ventrik el k iri dapat mengur angi
cur ah jantung dengan ber kur angnya cur ah sekuncup (jumlah dar ah yang
dik eluar kan setiap kali jantung berdenyut). Ber kur angnya pengosongan
ventrik el saat sistole akan memperbesar volume ventrik el. Ak ibatnya tekanan
jantung k iri akan meningkat, tekanan akhir diastolik ventrik el k iri dan tekanan
bagi dalam kapiler par u-par u akan meningkat. Peningkatan tekanan diperbesar
oleh per ubahan daya k embang dinding jantung ak ibat isk emia. Dinding yang
kur ang lentur semak in memperber at peningkatan tekanan pada volume
ventrik el ter tentu.
Angina pektoris adalah nyeri dada yang menyer tai isk emia miokard.
R eseptor sar af nyeri ter angsang oleh metabolik yang ter timbun oleh suatu zat
k imia antar a yang belum dik etahui, atau oleh stress mekanik lokal ak ibat
k ontr ak si miokardium yang abnormal.
(Price & Wilson, 1995)
Page 8
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 8/24
11
Patoplodiagram
Hiper tensi Merok ok Cholesterol
K ebutuhan Kadar CO Dar ah Asam Nik otinat Adhesi trombosit terikat dengan O2 kardium lipoprotein yang
CO2 terikat Pelepasan Pembentukan lar ut dalam air HB k etocolamin trombus
Diangkat dalam
Hiper trof i suplai O2 K onstrik si ar teri sistem peredar an
ventrik el dan k e jantung dar ah
beban jantung
LDL pada dinding ar teri
Mempercepat proses
ar terosklerosis
Obesitas Penyempitan dinding ar teri k oronaria
k erja jantung Pembentukan trombus Diabetes Mellitus
dan k ebutuhan O2
Sumbatan ar teri k oronaria Agregasi trombosit
Suplai ar teri k oronaria Pembentukan hambar
R iwayat k eluar ga penyak it Suplai O2 dalam dar ah
jantung
Isk emik jaringan otot jantung
Per ubahan metabolisme Hipok sia
aerob menjadi anaerobEner gi yang tersedia
Metabolisme anaerob
AsidosisPenimbunan asam laktat
Mengganggu fungsi daya k ontr ak si stimulus sar af
PH sel ventrik el k iri dan gangguan sistem simpatis
ger akan jantung
Tekanan jantung Cur ah jantung
k iri meningkat Mengubah K ebutuhan O2
Otak tidak mendapat hemodinamika
Nyeri Tekanan diastol O2 adekuat Sesak
ventrik el k iri dan
tekanan bagi par u-par u
(Smeltzer & Bare, 2001 ; Price & Wilson, 1995)
Pembentukan flak dalam ar terik oronaria
Gangguan per fusi jaringan
Intoler ansi aktivitas
Gangguan r asa nyaman
Page 9
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 9/24
12
5. Manifestasi klinik
a. Nyeri dada seper ti diremas-remas, ditekan, ditusuk, ditindih atau ter timpa
bar ang ber at (paling sering).
b. Per asaan mual, muntah, sesak dan pusing.
c. K eringat dingin dan berdebar -debar .
d. Kulit yang pucat dan dingin.
e. Peningkatan ringan tekanan dar ah dan denyut nadi.
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. EK G (Elektrokardiogr am) menunjukkan dua per ubahan elektrokardiogr am
ak ibat per ubahan elektrof isiologi selular yaitu gelombang T terbalik dan
depresi segmen ST.
b. Enzim-enzim jantung ; k reatik inase (CK ), laktat dehidrogenase (LDH),
dan tr ansaminase ok saloasetat glutamik ser um (SGOT)
c. Ek okardiogr am ; menentukan dimensi ser ambi, ger akan katup/dinding
ventrikuler dan k onf igur asi/fungsi katup.
d. Foto dada ; mungk in normal atau menunjukkan pembesar an jantung.
7. Penatalaksanaan Medis
a. Tir ah baring, guna mengur angi k ebutuhan ok sigen, hilangnya nyeri
mer upakan indikator bahwa k ebutuhan dan suplai telah mencapai
k eseimbangan.
b. Diet makanan lunak, ser ta rendah gar am, rendah lemak
c. Pemberian ok sigen 2-4 liter per menit
d. Sedatif sedang seper ti diazepam 3-4 x 2-5 mg per or al
e. Atasi nyeri :
1) Mor f in 2,5 ± 5 mg IV atau pethidine 25-50 mg IM
2) Lain-lain : nitr at, antagonis kalsium, dan betablock er
Page 10
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 10/24
13
f. Anti k oagulan :
1) Heparin 20.000 ± 40.000 u / 24 jam IV tiap 4-6 jam atau drip IV
dilakukan atas indikasi
2) Diter uskan asefakumarol atau war farin.
3) Aspilet 81 mg QD.
g. Trombolitik (streptok inase) ; melar utkan setiap trombus yang telah
terbentuk di ar teri k oroner , memper k ecil penyumbatan dan luasnya infar k.
8. K omplikasi
a. Infar k miokard
Terjadi nek rosis miokard ak ibat gangguan alir an dar ah k e otot jantung
infar k mer upakan k elanjutan dari isk emik yang ber langsung lama.
Jaringan miokard nek rotik tidak dapat hidup k embali. Area di sek itar
jaringan mati adalah zona jaringan isk emik yang mengalami sedik it
k er usakan, masih hidup pada alir an dar ah yang sangat ter ganggu.
b. Edema par u akut
K ongesti par u akut terjadi bila dasar vaskuler bar u menerima dar ah yang
ber lebihan dari ventrik el kanan, yang tidak mampu diak omodasi dan
diambil oleh jantung k iri. Sedik it k etidak seimbangan antar a alir an masuk
pada sisi kanan dan alir an k eluar pada sisi k iri jantung tersebut
mengak ibatkan k onsek wensi yang ber at.
c. Gagal jantung k ongestif
Mekanisme yang mendasari gagal jantung meliputi gangguan k emampuan
k ontr aktilitas jantung, yang menyebabkan cur ah jantung paling baik
dijelaskan dengan persamaan CO = HR x SV dimana cur ah jantung
(CO : Cardiac Output) adalah fungsi f rekuensi jantung (HR : Hear t Rate)
x volume sekuncup (SV : Strok e Volume). Frekuensi jantung adalah
fungsi sistem sar af otonom bila cur ah jantung ber kur ang, sistem sar af
simpatis akan mempercepat f rekuensi jantung untuk memper tahankan
cur ah jantung. Bila mekanisme k ompensasi ini gagal untuk
Page 11
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 11/24
14
memper tahankan per fusi jaringan yang memadai, maka volume sekuncup
jantunglah yang har us menyesuaikan diri untuk memper tahankan cur ah
jantung.
d. Disritmia
Disritmia adalah k elainan denyut jantung yang meliputi gangguan
f rekuensi atau ir ama atau k eduanya. Disritmia adalah gangguan
mekanisme hantar an yang mungk in dapat terjadi meliputi br adikardi,
tak ikardi, flutter f ibrilasi, denyut premature, dan penyak it jantung.
B. K ONSEP DASAR K EPERAWATAN
Proses k eper awatan adalah metode dimana suatu k onsep diter apkan dalam
pr aktik k eper awatan. Hal ini bisa disebut sebagai pendekatan problem solving
(pemecahan masalah) yang memer lukan ilmu, tehnik, dan k etr ampilan
inter personal dan ditujukan untuk memenuhi k ebutuhan klien atau k eluar ga
dengan memberikan asuhan k eper awatannya sesuai dengan lima tahap proses
k eper awatan, yaitu : pengkajian, per umusan diagnosa, perencanaaan,
pelak sanaaan, dan evaluasi (Nursalam, 2001).
1. Pengkajian
Pengkajian mer upakan tahap awal dari proses k eper awatan dan
mer upakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari
berbagai sumber dan untuk mengevaluasi dan mengidentif ikasi status
k esehatan klien (Nursalam, 2001).
Dalam tahap ini dilakukan pengumpulan data dengan car a anamnesa
yang diperoleh dengan wawancar a, observasi, pemerik saan f isik, pemerik saan
penunjang, ser ta mempelajari status klien.
Ada dua tipe data pada pengkajian yaitu ; data subjektif dan data
objektif. Data subjektif adalah data yang diperoleh dari k eluhan yang
dir asakan pasien atau k eluar ga. Data objektif adalah data yang diperoleh dari
data pengukur an, pemerik saan, dan pengamatan.
Page 12
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 12/24
15
Setelah pengumpulan data langkah berikutnya dalam pengkajian adalah
pengelompokan data yang terdiri atas data f isiologis, psik ologis, sosial, dan
spiritual (PPNI, 1994)
Untuk penyak it isk emik miokard, pengkajian yang dilakukan meliputi :
a. Identitas klien
Nama, umur , jenis k elamin, alamat, tempat tanggal lahir , nama penanggung
jawab, pek erjaan dan pendidikan, status, agama, suku/bangsa.
R iwayat k esehatan :
1) K eluhan utama
Pada umumnya klien dengan isk emik miokard datang dengan k eluhan
nyeri dada, sesak, berdebar -debar , k eringat dingin dan pusing
2) R iwayat k esehatan k eluar ga
Tanyakan tentang riwayat penyak it yang per nah diderita oleh k eluar ga,
k emungk inan ada yang ter k ena penyak it yang sama.
3) R iwayat penyak it sekar ang
K eluhan-k eluhan yang dialami klien saat dilakukan pengkajian
4) R iwayat k esehatan masa lalu
Hal ini penting untuk memapar kan masalah klien yang mungk in dapat
menyebabkan ber tambah ber atnya penyak it seper ti : merok ok, hiper tensi,
DM, alk ohol atau penggunaan obat-obatan.
b. Pemerik saan f isik
1) Tanda-tanda vital
Adanya peningkatan tekanan dar ah, denyut nadi, ser ta per nafasan.
2) K eadaan umum klien
Mula-mula nyeri dada sampai sesak ber at yang diser tai k elemahan f isik
3) Sistem per nafasan
Mengeluh sesak, dada berdebar -debar . Ada tidaknya nyeri dada, ber atnya
nyeri dengan skala 0-10, dimana 0 tidak ada nyeri dan 10 ter asa nyeri
paling ber at.
Page 13
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 13/24
16
4) Frekuensi dan ir ama jantung
Frekuensi jantung naik atau terjadi penur unan, adanya ir ama sinus, dan
timbulnya awitan disritmia.
5) Bunyi jantung
Adanya bunyi S3 dan S4 mer upakan tanda awal gagal ventrik el k iri,
adanya bunyi murmur jantung menandakan adanya per ubahan fungsi otot
miokard.
6) War na kulit dan suhu
Kulit dingin, lembab atau ber k eringat dingin mer upakan tanda k esulitan
memper tahankan k ebutuhan ok sigen.
7) Fungsi gastrointestinal
Adanya mual dan muntah, per ubahan bising usus dan nyeri tekan pada
k eempat kuadr an, ada tidaknya flatus dan BAB juga sebagai tanda tidak
adanya motoilitas usus.
8) Status volume cair an
Ber kur angnya haluar an urine, cair an yang seimbang akan lebih baik,
karena klien dengan isk emik miokard har us menghindari k elebihan
volume cair an.
c. Pola k oping
Bagaimana klien menghadapi masalah, khususnya bagaimana menghadapi
k eadaan klien saat ini dengan penyak it yang dideritanya.
d. Pola persepsi dan k onsep diri
Bagaimana pendapat klien tentang dirinya, lihat ek spresi klien apakah ter lihat
cemas.
e. Pola per an dan hubungan dengan sesama
Bagaimana per an klien dalam k eluar ga, masyar akat, dan lingkungan. Lihat
apakah klien mau bek erja sama dalam tindakan k eper awatan maupun tindakan
medis.
Page 14
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 14/24
17
f. Pola inter ak si sosial
Kaji stress, k esulitan istir ahat dengan tenang, respon emosi (mar ah ter us
mener us, takut).
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa k eper awatan adalah suatu per nyataan yang menjelaskan respon
manusia dari individu atau k elompok dimana per awat secar a akuntabilitas dapat
mengidentif ikasi dan memberikan inf ormasi secar a pasti untuk menjaga status
k esehatan, menur unkan, membatasi, mencegah dan mer ubah. (Nursalam dikutip
dari Car penito, 2000 hal 35).
Diagnosa k eper awatan adalah masalah aktual dan potensial dimana
berdasar kan pendidikan dan pengalaman dia mampu dan mempunyai
k ewenangan, memberikan tindakan k eper awatan. (Nursalam dikutip dari Gordon,
1976 hal 25)
Isk emik miokard mungk in menyebabkan inter ak si fungsi normal dari sistem
tubuh yang dipengar uhi. Berdasar kan data pengkajian diagnosa k eper awatan
pasien yang utama yang ber hubungan dengan isk emik miokard meliputi ; sesuai
teori, bukan asuhan k eper awatan.
a. Nyeri dada ber hubungan dengan ber kur angnya alir an dar ah k oroner .
b. Potensial pola per nafasan tidak ef ektif ber hubungan dengan cair an ber lebihan.
c. Cemas ber hubungan dengan takut akan k ematian (Smeltzer & Bare, 2001).
d. Intoler ansi aktivitas ber hubungan dengan k etidak seimbangan antar a suplai
ok sigen miokard dan k ebutuhan.
e. R esik o tinggi penur unan cur ah jantung ber hubungan dengan otot infar k,
k er usakan str uktur al.
f. R esik o tinggi ter hadap per ubahan per fusi jaringan ber hubungan dengan
penur unan alir an dar ah.
g. Kur ang pengetahuan mengenai k ondisi, k ebutuhan pengobatan ber hubungan
dengan kur ang inf ormasi tentang penyak it.
Page 15
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 15/24
18
3. Perencanaan
Dalam menentukan perencanaan per lu menyusun suatu sistem untuk
menentukan diagnosa yang akan diambil tindakan per tama kali. Salah satu sistem
yang bisa digunakan adalah hir ar k i k ebutuhan manusia ³Iyer et al, 1996´
(Nursalam, 2001 hal 52). Perencanaan meliputi pengembangan str ategi untuk
mencegah, mengur angi atau mengorek si masalah-masalah yang akan
diidentif ikasi pada diagnosa kutipan dari Fiyer ,Laptik, dan Ber nocchi, 1996
(Nursalam, 2001 hal 51) dalam pengatur an prioritas, perencanaan ada dua hir ar k i
yang bisa digunakan :
a. Hir ar k i Maslow
Maslow menjelaskan k ebutuhan manusia dibagi dalam lima tahap :
f isiologi, r asa aman, dan nyamana, sosial, har ga diri dan aktualitas diri.
Maslow mengatakan bahwa klien memer lukan suatu tahapan k ebutuhan, jika
klien menghendak i suatu tindakan yang memuaskan. Dengan kata lain
k ebutuhan f isiologis biasanya sebagai prioritas utama bagi klien daripada
k ebutuhan lain (Nursalam, 2001 hal 52).
Dimana Maslow menggambar kan dengan sk ema pir amida yang
menunjukkan bagaimana seseor ang ber ger ak dari pemenuhan k ebutuhan dasar
dari tingkat k ebutuhan yang lebih tinggi dengan tujuan akhir adalah fungsi
dan k esehatan manusia yang terintegr asi.
Aktualisasidiri
Har ga diri
Mencintai dan dicintai
K ebutuhan k eselamatan dan k eamanan
K ebutuhan f isiologis
(O2, CO2, elektrolit, makanan, dan sex )
Hir ar k i Abr aham Maslow
Page 16
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 16/24
19
K eter angan :
1) K ebutuhan f isiologis O2, CO2, elektrolit, makanan, dan sex.
2) K ebutuhan k eselamatan dan k eamanaan, ter hindar dari penyak it, pencuri
dan per lindungan hukum.
3) Mencintai dan dicintai : kasih sayang, mencintai, dicintai, diterima
k elompok.
4) Har ga diri ; dihar gai dan menghar gai (respek dan toler ansi).
5) Aktualisasi diri ; ingin diakui, ber hasil dan menonjol.
b. Hir ar k i ³Kalish´
Kalish 1983 lebih menjelaskan k ebutuhan Maslow dengan membagi
k ebutuhan f isiologi menjadi k ebutuhan untuk ³ber tahan dan stimulasi´ Kalish
mengidentif ikasi k ebutuhan untuk memper tahankan hidup : udar a, air ,
temper atur , eliminasi, istir ahat dan menghindari nyeri, jika terdapat
k ekur angan k ebutuhan tersebut, klien cender ung menggunakan pr asar ana
untuk memuaskan k ebutuhan ter tentu, hanya saja mereka akan
memper timbangkan ter lebih dahulu k ebutuhan yang paling tinggi
prioritasnya, misalnya k eamanan dan har ga diri. Dikutip dari Iyer et at, 1996
(Nursalam, 2001 hal 53).
Berdasar kan diagnosa k eper awatan yang sering muncul pada klien
dengan isk emik miokard maka rencana k eper awatan yang dapat dir umuskan
adalah :
1. Nyeri dada ber hubungan dengan ber kur angnya alir an dar ah k oroner .
Tujuan : nyeri ber kur ang sampai hilang
K riteria hasil :
- Klien menyatakan nyeri dada hilang/ter k ontrol
- Klien dapat menggunakan tehnik relak sasi
- Klien mengatakan skala nyeri 1-2
Page 17
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 17/24
20
Intervensi :
a. Kaji kar akteristik nyeri, catat per ubahan respon verbal dan non verbal
Rasional : Variasi penampilan dan perilaku pasien karena
nyeri terjadi sebagai temuan pengkajian
b. Kaji skala nyeri 0-10, lamanya, kualitas dan penyebar an
Rasional : Nyeri sebagai pengalaman subjektif dan har us
digambar kan oleh klien
c. Bantu klien melakukan tehnik relak sasi, misal ; nafas dalam
Rasional : Membantu dalam penur unan persepsi/respon nyeri
d. Berikan lingkungan tenang, aktivitas per lahan
Rasional : Menur unkan r angsangan ek ster nal dimana anxietas dan
regangan jantung membuat k eputusan situasi saat ini.
e. K olabor asi dokter tentang pemberian obat anti nyeri, contoh ; aspilet,
cedocard, betablock, dan lain-lain.
(Smeltzer & Bare, 2001 hal 796)
2. Potensial pola per nafasan tidak ef ektif ber hubungan dengan cair an
ber lebihan.
Tujuan : pola per nafasan tidak ter ganggu
K riteria hasil :
- K eseimbangan cair an dibuktikan dengan tekanan dar ah DBN
- Pola nafas ef ektif
Intervensi :
a. Kaji pola per nafasan dan k edalamannya
Rasional : K ecepatan dan upaya mungk in meningkat karena nyeri,
takut, demam
b. Auskultasi bunyi nafas
Rasional : Bunyi nafas sering menur un pada dasar par u selama
periode nyeri
Page 18
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 18/24
21
c. Lihat kulit dan membr an muk osa untuk adanya sianosis
Rasional : Sianosis bibir , kuku, atau daun telinga atau
k eabu-abuan umum menunjukkan k ondisi hipok sia
sehubungan dengan gagal jantung atau k omplikasi
par u.
d. Berikan posisi semi Fowler
Rasional : Mer angsang fungsi per nafasan/ek spansi par u
e. K olabor asi
Berikan tambahan ok sigen dengan kanula sesuai indikasi
Rasional : Meningkatkan pengiriman ok sigen k e par u untuk
k ebutuhan sir kulasi
(Doenges, 2000 hal 124-125)
3. Cemas ber hubungan dengan takut akan k ematian
Tujuan : cemas ber kur ang sampai ter atasi
K riteria hasil : - klien mengatakan menerima k eadaannya
- klien menyatakan cemas ber kur ang
Intervensi :
a. Identif ikasi dan k etahui persepsi pasien ter hadap ancaman atau situasi
Rasional : K oping ter hadap nyeri dan tr auma emosi karena
isk emik miokard sulit
b. Memper tahankan r asa percaya klien dengan per awat
Rasional : Penjelasan yang jujur dapat menghilangkan k ecemasan
c. Berikan inf ormasi k onsisten ; ulangi sesuai indikasi
Rasional : Inf ormasi yang tepat tentang situasi menur unkan takut
d. Berikan istir ahat/tidur dengan lingkungan tenang
Rasional : Penyimpanan ener gi dan meningkatkan k emampuan
k oping
Page 19
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 19/24
22
4. Intoler ansi aktivitas ber hubungan dengan k etidak seimbangan antar a suplai
ok sigen miokard dan k ebutuhan
Tujuan : dapat melakukan per awatan diri secar a mandiri
K riteria hasil : - dapat berjalan sendiri k e kamar mandi/WC
- tanda-tanda vital dalam batas normal
- saat ber aktivitas tidak mengeluh sesak
Intervensi :
a. Kaji f rekuensi jantung, ir ama, dan per ubahan tekanan dar ah sebelum
dan sesudah aktivitas.
Rasional : K ecender ungan menentukan pasien ter hadap
aktivitas dan dapat mengidentif ikasi penur unan ok sigen
miokard
b. Tingkatkan istir ahat, batasi aktivitas pada dasar nyeri
Rasional : Menur unkan k erja miokardium / k onsumsi
ok sigen,
menur unkan resik o k omplikasi
c. Anjur kan klien menghindari peningkatan tekanan abdomen, contoh ;
mengejan saat def ekasi
Rasional : Aktivitas yang per lu menahan nafas dan menunduk
dapat mengak ibatkan br adikardi, juga menur unkan
cur ah jantung.
(Smeltzer & Bare, 2001 hal 796)
5. R esik o tinggi penur unan cur ah jantung ber hubungan dengan otot infar k,
k er usakan str uktur al
Tujuan : penur unan cur ah jantung tidak terjadi
K riteria hasil : - klien dapat istir ahat dengan cukup
- nadi ter aba kuat
- kulit ter aba hangat
Page 20
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 20/24
23
Intervensi :
a. Pantau dan auskultasi tekanan dar ah
Rasional : Hipotensi dapat terjadi ber hubungan
dengan
disfungsi ventrik el.
b. Kaji per ubahan sensori
Rasional : Dapat menunjukkan tidak adekuatnya per fusi
cerebr al sekunder ter hadap penur unan cur ah jantung
c. Atur posisi semi Fowler
Rasional : Memperbaik i ef isiensi k ontr ak si jantung dan
memudahkan ek spansi par u
d. Menganjur kan klien makan makanan yang lunak, misal ; bubur , roti,
dan batasi asupan kaf ein ; k opi, coklat, cola
Rasional : Makanan k er as dapat meningkatkan k erja miokard dan
menyebabkan br adikardi. Kaf ein adalah per angsang
langsung pada jantung yang dapat meningkatkan
f rekuensi jantung
(Doenges, 2000, hal 91-92)
6. R esik o tinggi ter hadap per ubahan per fusi jaringan ber hubungan dengan
penur unan alir an dar ah.
Tujuan : memper tahankan per fusi jaringan adekuat
K riteria hasil : - kulit hangat, k ering, nadi perif er ter aba kuat
- sadar penuh dan berorientasi
- k eseimbangan masukan dan haluar an
Intervensi :
a. Kaji k ekuatan nadi perif er dan observasi pucat, sianosis, kulit dingin,
lembab
Rasional : Vasok onstrik si sistemik diak ibatkan oleh penur unan
cur ah jantung mungk in dibuktikan oleh penur unan
Page 21
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 21/24
24
per fusi kulit dan penur unan nadi
b. Pantau per nafasan.
Rasional : Pompa jantung gagal dapat mencetuskan distres
Per nafasan.
c. Kaji fungsi gastrointestinal, penur unan / tidak ada bising usus,
k onstipasi, mual muntah.
Rasional : Penur unan alir an dar ah k e mesentri dapat
mengak ibatkan disfungsi gastrointestinal ; k ehilangan
peristaltik.
(Doenges, 2000 hal 93)
7. Kur ang pengetahuan mengenai k ondisi, k ebutuhan pengobatan
ber hubungan dengan kur ang inf ormasi tentang penyak it.
Tujuan : k ebutuhan pengetahuan ter atasi.
K riteria hasil :
- klien mampu menyebutkan tentang penyak it yang dideritanya
- klien memutuskan untuk mencoba mengubah pola hidup bur uk
Intervensi :
a.
Kaji tingkat pengetahuan klien dan k eluar ga.
Rasional : Belajar lebih mudah bila dimulai dari pengetahuan
peser ta belajar .
b. Berikan penjelasan k epada klien tentang proses penyak it.
Rasional : Inf ormasi menur unkan cemas dan r angsangan simpatis.
c. Diskusikan dengan klien dan k eluar ga tentang pengobatan ser ta
pencegahan supaya menur unkan k ekambuhan, ser ta berikan waktu
untuk klien dan k eluar ga ber tanya.
Rasional : Per tanyaan dan diskusi dapat menandakan
masalah
yang dapat diklarif ikasi.
d. Dengar kan dengan cermat apa yang dikatakan klien dan k eluar ga
tentang penyak it yang diderita.
Page 22
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 22/24
25
Rasional : Mendengar memungk inkan detek si dan k orek si
ter hadap k esalahpahaman dan k esalahan inf ormasi.
4. Pelaksanaan
Iyer (1996) mengatakan bahwa pelak sanaan tindakan k eper awatan adalah
inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesif ik.
Pelak sanaan atau implementasi mer upakan aplikasi dari perencanaan
k eper awatan oleh per awat dan klien. Hal-hal yang har us k ita per hatikan k etika
akan melakukan implementasi adalah intervensi yang dilakukan sesuai dengan
rencana. Setelah dilakukan validasi, pengasahan k etr ampilan inter personal,
intelektual, dan psik ologi individu. Ter akhir melakukan pendokumentasian
k eper awatan ber upa pencatatan dan pelapor an (Nursalam, 2001).
Dalam pelak sanaan tindakan ada tiga fase yang har us dilalui yaitu : persiapan,
perencanaan dan dokumentasi (Griff ith, 1986), berikut penjelasannya :
a. Fase persiapan meliputi :
1) R eview antisipasi tindakan k eper awatan.
2) Menganalisa pengetahuan dan k etr ampilan yang diper lukan.
3)
Mengetahui k omplikasi yang mungk in timbul.
4) Persiapan alat.
5) Persiapan lingkungan yang k ondusif.
6) Mengidentif ikasi aspek hukum dan etik.
b. Fase intervensi terdiri atas :
1) Independen : tindakan yang dilakukan oleh per awat tanpa petunjuk atau
perintah dokter atau tim k esehatan lain.
2) Interdependen : tindakan per awat yang memer lukan k erja sama dengan
tim k esehatan lain (gizi, dokter , labor atorium, dan lain-lain).
3) Dependen : ber hubungan dengan tindakan medis atau menandakan dimana
tindakan medis dilak sanakan.
c. Fase dokumentasi mer upakan suatu catatan lengkap dan akur at dari tindakan
yang telah dilak sanakan. Dalam pelak sanaan tindakan asuhan k eper awatan,
Page 23
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 23/24
26
pemberi suppor t, pendidik, advokasi, k onselor dan pencatatan atau
penghimpun data.
5. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu yang direncanakan dan dibandingkan yang sistematis
pada status k esehatan klien (Griff ith dan Christensen, 1996). Sedangkan
Ignatavicius dan Bayne (1994) mengatakan evaluasi adalah tindakan intelektual
untuk melengkapi proses per awatan yag menandakan seber apa jauh diagnosa
k eper awatan, rencana tindakan dan pelak sanaannya sudah ber hasil dicapai.
Evaluasi terdiri atas dua jenis yaitu : evaluasi f ormatif dan evaluasi sumatif.
Evaluasi f ormatif disebut juga evaluasi proses, evaluasi jangka pendek atau
evaluasi berjalan, dimana evaluasi dilakukan sampai tujuan tercapai, sedangkan
evaluasi sumatif bisa disebut juga evaluasi hasil, evaluasi akhir , evaluasi jangka
panjang. Evaluasi ini dilakukan pada akhir tindakan k eper awatan paripur na dan
menjadi suatu metode memonitor kualitas dan ef isiensi tindakan yang diberikan.
Bentuk evaluasi ini lazimnya menggunakan f ormat SOAP (Nursalam, 2001).
Tujuan evaluasi adalah untuk mendapatkan umpan balik rencana k eper awatan,
nilai ser ta meningkatkan mutu asuhan k eper awatan melalui hasil perbandingan
standar yang telah ditentukan sebelumnya.
Dalam hal ini penilaian yang dihar apkan pada klien dengan isk emik miokard
adalah :
a. Nyeri ber kur ang sampai hilang.
b. Pola per nafasan tidak ter ganggu.
c. Cemas ber kur ang sampai hilang.
d. Dapat melakukan aktivitas harian.
e. Penur unan cur ah jantung tidak terjadi.
f. Memper tahankan per fusi jaringan yang adekuat.
g. K ebutuhan pengetahuan ter atasi.
Page 24
8/7/2019 Miokard Infrak
http://slidepdf.com/reader/full/miokard-infrak 24/24
27
6. Perencanaan pulang
Penyuluhan yang diberikan pada klien untuk per awatan sendiri di r umah :
a. Penger tian dan proses penyak it agar klien tahu tentang penyak it yang
dideritanya dan cepat mendapatkan per tolongan bila timbul hal yang tiba-tiba
dan memperbur uk k eadaan.
b. Menganjur kan untuk istir ahat yang cukup dan menghindari k emar ahan
ataupun emosional dan mengur angi aktivitas yang melelahkan, misalnya :
mengangkat sesuatu yang ber at.
c. Dianjur kan membatasi k onsumsi makanan yang banyak mengandung
natrium/gar am, dan makanan yang mengandung k olesterol karena akan
mempengar uhi k erja jantung.
d. Penyuluhan obat ; minum obat sesuai dosis dan atur annya.
e. Batasi masukan cair an, untuk mengur angi asites / edema.