-
MODEL ALAT PENGOLAHAN Fe dan Mn
MENGGUNAKAN SISTEM VENTURI AERATOR
DENGAN VARIABEL KECEPATAN ALIRAN DAN JUMLAH
PIPA VENTURI
INSTRUMENT MODELS PROCESSING Fe and Mn USING
VENTURI AERATOR WITH VENTURI FLOWRATE AND
TOTAL PIPELINE VARIABLES.
Annas Taufan
Jurusan Teknik Lingkungan ITS
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian telah dilakukan menggunakan Venturi Aerator sebagai
alat aerasi untukmenurunkan kadar Fe dan Mn dalam air tanah di
daerah sedati, Sidoarjo. Pemilihan alat inidikarenakan mempunyai
efektivitas lebih tinggi dan mempunyai desain yang lebih
sederhanadaripada aerator lainnya. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kecepatan alirandalam pipa utama dan jumlah
pipa venturi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kecepatan
aliran 1.2 m/s mempunyai efisiensipenurunan kadar Fe dan Mn terbaik
dengan nilai efisiensi sebesar 96.23% untuk Fe dan 94.91%pada Mn.
Selain itu jumlah pipa venturi sebanyak lima buah mempunyai
efisiensi penurunan kadarFe dan Mn terbaik dengan nilai efisiensi
sebesar 96.23% untuk Fe dan 92.37% untuk Mn.
Kata kunci : Reduksi Fe dan Mn, Venturi Aerator, Jumlah pipa,
Kecepatan aliran.
Abstract
Research has conducted using Venturi Aerator as a aeratior to
reduce levels of Fe and Mn inSedati groundwater area, Sidoarjo. The
selection tool is due to have a higher effectiveness and havea
design that is more simple than the other aerator. The variables
used in this study is the flowrate inthe main pipe and the number
of venturi pipe.
Results showed that the flowrate 1.2 m / s has the highest
efficiency levels of Fe and Mnreduction up to 96.23% for Fe and
94.91% for Mn. In addition the amount of five venturi pipe hasthe
highest efficiency of Fe and Mn reduction to 96.23% to 92.37% for
Fe and Mn.
Keywords: Reduction of Fe and Mn, Venturi Aerator,total
pipeline, flowrate.
mailto:[email protected]
-
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air tanah mempunyai kandungan mikroorganisme yang relatif rendah
karena kontak
dengan lingkungan yang relative kecil. Akan tetapi air tanah
mempunyai kandungan Fe dan
Mn yang relatif tinggi. Hal ini dikarenakan di dalam air tanah
tidak terjadi kontak dengan
udara luar dan adanya terjadinya pelapukan batuan. Kandungan Fe
yang tinggi dapat
mempengaruhi kesehatan ginjal sedangkan kandungan Mn yang tinggi
akan meyebabkan air
berwarna coklat kehitaman. Oleh sebab itu, perlu sebuah proses
pengolahan yang sederhana
untuk menghilangkan kadar Fe dan Mn.
Salah satu pengolahan yang dapat dilakukan adalah proses aerasi,
yaitu sebuah proses
untuk memasukkan oksigen dalam air sehingga Fe dan Mn akan
bereaksi dengan oksigen
sehingga akan Fe2+ dan Mn2+ yang sebelumnya terlarut dalam air
menjadi Fe3+ dan Mn3+
yang akan mengendap untuk kemudian dipisahkan dari air tanah.
Akan tetapi aerator yang
digunakan selama ini mempunyai desain yang rumit dan sulit untuk
dirancang. Sehingga
pada penelitian ini, akan direncanakan alat aerasi ( Aerator )
yang sederhana sehingga mudah
digunakan oleh semua lapisan masyarakat yaitu Venturi Aerator.
Venturi aerator adalah
venturi yang memiliki lubang pada bagian tharoat-nya sehingga
udara dapat masuk ke dalam
fluida yang mengalir di dalamnya. Hal ini dapat terjadi karena
aliran fluida di bagian throat
venturi memiliki tekanan di bawah atmosfer sehingga udara luar
yang memiliki tekanan
atmosfer dapat masuk ke dalam aliran dengan sendirinya tanpa
tambahan energi.
Venturi aerator memiliki desain yang sederhana dan mudah
dirancang sehingga
sangat tepat digunakan untuk masyarakat yang belum terjangkau
PDAM.. Dalam penelitian
ini, didesain modifikasi dari Venturi Aerator yang tepat guna
bagi masyarakat sehingga dapat
diterapkan dengan mudah oleh masyarakat umum.
-
1.2 Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara
mendesain Venturi Aerator
yang tepat guna dengan mencari :
1. Diameter pipa utama
2. Jumlah pipa venture
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menentukan kecepatan aliran yang terbaik untuk Venturi
Aerator
2. Menentukan jumlah pipa venturi yang terbaik untuk Venturi
Aerator
1.4 Landasan Teori
1.4.1 Besi (Fe) dan Mangan (Mn)
Besi adalah unsur alam yang dapat ditemukan pada tanah dan
batuan. Unsur besi dan
mangan dapat dihubungkan dengan pelapukan batuan dan mineral.
Dengan alkalinitas yang
rendah, kadar Fe dapat mencapai 10 mg/l dan biasanya terdapat
pada air sumur dalam, danau,
reservoir(Kawamura,2000).
Pada umumnya besi (Fe) dalam air memiliki sifat:
1. tergabung dengan zat organik atau zat padat inorganik,
seperti tanah liat
2. tersuspensi sebagai butir koloidal (diameter < 1 m) atau
yang lebih besar seperti Fe2O3,
FeO, Fe(OH)3 dan sebagainya.
3. terlarut sebagai Fe2+ (ferro) atau Fe3+ (ferri)
(Alaerts, 1987)
Kelarutan besi (Fe) dalam air dipengaruhi oleh:
1. Kedalaman
Kelarutan besi dalam air akan semakin tinggi jika semakin dalam
air meresap ke dalam
tanah. Besi terlarut dalam bentuk Fe(HCO3)2.
-
2. pH
Nilai pH rendah (pH
-
noda pada peralatan pipa serta pakaian. Ketika senyawa mangan
melalui proses oksidasi,
akan dihasilkan endapan mangan. Bahkan pada konsentrasi0,02
mg/l, mangan akan
membentuk lapisan pada pipa berwarna hitam. Mangan juga dapat
menyebabkan gangguan
pertumbuhan organism. Konsentrasi mangan yang tinggi menimbulkan
masalah bau, rasa,
dan kekeruhan pada air distribusi ( Kaul and Gautam, 2002).
1.4.2 Kelarutan Oksigen dalam air
Oksigen terlarut menunjukkan volume oksigen yang terkandung
dalam air. Oksigen
masuk ke dalam sistem perairan melalui sistem fotosintesa
tumbuhan air dan difusi oksigen
dari udara ke permukaan air. Banyaknya oksigen yang dapat larut
ke dalam air tergantung
kepada temperatur, tekanan dan kadar garam di dalam sistem
perairan tersebut. Kelrutan
oksigen meningkat jika kadar garam semakin rendah. Dengan kata
lain, air laut mengandung
kadar oksigen terlarut yang lebih rendah dibandingkan dengan air
murni. Dan kelarutan
oksigen akan menurun dengan turunnya tekanan. Daerah yang tinggi
memiliki tekanan udara
yang lebih rendah sehingga air di daerah pegunungan mengandug
oksigen terlarut yang lebih
sedikit dibanding air di dataran rendah (Perry, R.H, 1999 ).
Untuk mendapatkan efisiensi transfer terbesar diperlukan:
1. Pada kedua bentuk larutan dan gas, elemen fluida pada bentuk
bulk harus dibawa ke
lapisan antarmuka secepat mungkin.
2. Ketebalan antarmuka harus kecil
3. Area kontak harus luas
1.4.3 Venturi Meter
Venturimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
laju aliran dalam
pipa. Alat ini terdiri dari : (1) bagian hulu, yang berukuran
sama dengan pipa. Pada bagian ini
dipasang manometer diferensial. (2) bagian kerucut konvergen.
(3) bagian leher yang
berbentuk silinder dengan ukuran diameter lebih kecil dari
diameter hulu. Pada bagian ini
-
juga dipasang manometer diferensial. (4) bagian kerucut divergen
yang secara berangsur-
angsur berukuran sama dengan bagian hulu atau sama dengan pipa
(Sudarja, 2002).
Gambar 1. Venturimeter
Sebuah persamaan yang digunakan untuk mengukur laju aliran dalam
venturi adalah
persamaan Bernoulli. Penggunaan persamaan Bernoulli pada aliran
fluida dalam venturi
horizontal akan menghasilkan :
gV2
21 +
gP
1 + Z1=1
22
2gV +
gP
2 +Z2 + Hf
Untuk mengetahui perbedaan tekanan antara dua titik menggunakan
manometer diferensial.
Gambar 2. Perbedaan tekanan antara dua titik menggunakan
manometer diferensial
Dari gambar (a) :
pA + h1 1 = pB + h2 2 + h3 3
pA - pB = h2 2 + h3 3 - h1 1
-
Dari gambar (b) :
pA + h1 1 + h3 3 = pB + h2 2
pA - pB = h2 2 - h1 1 - h3 3
2. METODOLOGI
Penelitian ini dilakukan pada kinerja alat Venturi Aerator dalam
mereduksi kadar Fe
dan Mn yang terkandung dalam air tanah. Penelitian ini juga
menggunakan dua variabel yaitu
kecepatan aliran dan jumlah pipa Venturi Aerator. Sedangkan
parameter yang dianalisa
dalam penelitian ini adalah kadar Fe dan Mn sebelum dan sesudah
proses aerasi dalam alat
Venturi Aerator
i. Pompa : Debit = 40 l/mnt
Head = 32 meter
ii. Pipa Utama : Pipa PVC
Diameter = , 1, 1
Panjang = 6 meter
iii. Pipa Venturi : Spidol diameter =7.5 mm
Sudut Irisan =30o, 45o, 60o
Jumlah pipa = 1, 3, 5 buah
Gambar 3. Rancangan alat Venturi Aerator
-
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisa Awal
Tabel 1. Hasil Analisa Awal Air Sampel
Parameter Hasil AnalisaLaboratorium (mg/l)
Batas Konsentrasi Maksimum Menurut KepmenkesRI No. No.
492/MENKES/PER/IV/2010 (mg/l)
Besi (Fe) 3.533 0.3Mangan (Mn) 2.85 0.1
Sumber : Hasil analisa dan literatur.
3.2 Hasil Analisa FeAnalisa besi ini pada umumnya mempunyai
efisiensi penurunan kadar Fe tinggi
karena pada umumnya besi lebih mudah untuk diaerasi daripada
mangan. Analisa ini
sekaligus menganalisa desain variabel terbaik dari penelitian
Saudara Prasdiatma Pratama
karena penelitian ini merupakan gabungan variabel antara penulis
dengan saudara prasdiatma
Pratama. Variabel terbaik dari saudara Prasdiatma Pratama yang
digunakan dalam analisa ini
adalah variabel diameter pipa venture sebesar 7.5 mm dan sudut
irisan pipa venture sebesar
30o.
a. Pengaruh Variabel Kecepatan aliran terhadap kadar Fe.
Berikut ini merupakan hasil analisa Fe yang akan dianalisa
dengan lebih mendalam
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. Konsentrasi Fe Setelah Pengolahan Berdasarkan Kecepatan
aliran
30oFe
1 3 5
1.2 m/s 0.250 0.217 0.133
0.6 m/s 0.517 0.500 0.500
0.4 m/s 1.567 1.567 1.750
Sumber : Hasil Analisa
-
Gambar 4. Efisiensi Penurunan Fe berdasarkan Kecepatan
Aliran
Dari Tabel dan Gambar di atas dapat diketahui bahwa efisiensi
penurunan kadar Fe
tertinggi berdasarkan variabel kecepatan aliran adalah 96.23%
dengan kecepatan aliran
sebesar 1.2 m/s. sedangkan kecepatan aliran 0.4 m/s mempunyai
efisiensi penurunan terendah
dengan 39.14%. Sehingga dalam penelitian ini kecepatan aliran
yang mempunyai efisiensi
penurunan kadar fe terbaik berturut-turut adalah kecepatan 1.2
m/s, 0.6 m/s, 0.4 m/s. Dengan
ketiga variasi tersebut dapat disimpulkan bahwa kecepatan aliran
yang semakin tinggi akan
semakin menambah efisiensi penurunan kadar Fe dalam air.
Hal ini disebabkan karena semakin tinggi kecepatan aliran dalam
pipa utama maka
akan semakin memperbesar daya hisap pipa venture terhadap udara
luar. Hal ini sesuai
dengan prinsip venturi aerator dimana kecepatan aliran yang
berada dalam pipa utama
sebanding dengan daya hisap yang ditimbulkan dari pergerakan
aliran tersebut.
Selain itu hal ini juga disebabkan karena dengan kecepatan yang
rendah maka
rangkaian pipa utama yang dipakai juga akan semakin besar, hal
ini akan menyebabkan
semakin mengecilnya perbandingan antara volume udara yang masuk
dengan volume air
tanah yang berada dalam pipa utama.
Beberapa data menunjukkan adanya penyimpangan pola dari pola
secara umum yaitu
data pada daerah dengan kecepatan 0.4 m/s. Pola yang terjadi
bertentangan dengan
kebanyakan pola yang lain dimana semakin tinggi kecepatan aliran
dan semakin banyak
jumlah pipa venture yang terpasang maka semakin baik efisiensi
penurunan kadar Fe dan Mn.
-
Jika dilihat dari pola pada daerah dengan kecepatan 0.4 m/s maka
pola yang timbul terlihat
tidak beraturan. Hal ini disebabkan karena kecepatan sebesar 0.4
m/s mempunyai kecepatan
yang kurang untuk dapat menghisap udara yang cukup. Selain itu
diameter pipa yang terlalu
besar menyebabkan aliran di dalam pipa yang tidak stabil karena
pompa yang digunakan juga
terkadang tidak dapat mengalirkan air dengan stabil.
b. Pengaruh Variabel jumlah Pipa Venturi terhadap kadar Fe
Berikut ini merupakan hasil analisa Fe yang akan dianalisa
dengan lebih mendalam
dengan variabel jumlah pipa venturi dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 2. Konsentrasi Fe Setelah Pengolahan Berdasarkan Jumlah
Pipa Venturi
sudut irisan pipa
venturi 30oKonsentrasi Fe
(mg/l) 1.2
m/s
0.6
m/s
0.4
m/s
1 buah 0.250 0.517 1.567
3 buah 0.217 0.500 1.567
5 buah 0.133 0.500 1.750
Sumber : Hasil Analisa
Gambar 5. Efisiensi Penurunan Fe berdasarkan Jumlah Pipa
Venturi
Dari Tabel dan Gambar di atas dapat diketahui bahwa efisiensi
penurunan kadar Fe
tertinggi sebesar 96.23% sedangkan efisiensi penurunan kadar Fe
terendah adalah 39.14%.
-
Efisiensi penurunan kadar Fe tertinggi terjadi pada jumlah pipa
venturi yang terbanyak.
Sedangkan efisiensi penurunan kadar Fe terendah terjadi pada
jumlah pipa venture yang
paling sedikit yaitu satu buah. Sehingga dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa semakin
banyak jumlah pipa venture yang terpasang maka akan semakin
memperbesar efisiensi
penurunan kadar Fe yang terkandung dalam air yang telah
dilakukan aerasi. Ruang lingkup
jumlah pipa venture dalam penelitian ini adalah sebanyak
maksimal lima buah dengan variasi
jumlah pipa venture yang lain adalah satu dan tiga buah pipa
venture.
Hal ini terjadi karena dengan semakin banyak jumlah pipa venture
yang terpasang
maka akan semakin memperbesar volume udara yang masuk dalam
rangkaian alat venture
aerator sehingga akan memperbesar terjadinya kontak oksigen
dengan Fe sehingga Fe2+ akan
berubah menjadi Fe3+. Ferri ini akan mengendap dan kadar Fe yang
terlarut dalam air akan
berkurang.
Dalam keseluruhan data pada Tabel 4.5. dan Gambar 4.3.
menunjukkan pola
kecenderungan efisiensi penurunan kadar Fe dimana semakin banyak
jumlah pipa venture
maka akan semakin baik efisiensi penurunan kadar Fe meskipun
terdapat data yang
menunjukkan adanya pola yang bertentangan dengan kecenderungan
data secara umum.
Beberapa data yang menunjukkan adanya penyimpangan pola dari
pola secara umum
yaitu data pada daerah dengan kecepatan 0.4 m/s. Pola yang
terjadi bertentangan dengan
kebanyakan pola yang lain dimana semakin tinggi kecepatan aliran
dan semakin banyak
jumlah pipa venture yang terpasang maka semakin baik efisiensi
penurunan kadar Fe dan Mn.
Jika dilihat dari pola pada daerah dengan kecepatan 0.4 m/s maka
pola yang timbul terlihat
tidak beraturan. Hal ini disebabkan karena kecepatan sebesar 0.4
m/s mempunyai kecepatan
yang kurang untuk dapat menghisap udara yang cukup. Selain itu
diameter pipa yang terlalu
besar menyebabkan aliran di dalam pipa yang tidak stabil karena
pompa yang digunakan juga
terkadang tidak dapat mengalirkan air dengan stabil.
-
4.3. Hasil Analisa Mn
Analisa Mn ini pada umumnya mempunyai efisiensi penurunan kadar
Mn yang lebih
rendah karena pada umumnya mangan lebih sulit untuk diaerasi
daripada besi. Analisa ini
sekaligus menganalisa desain variabel terbaik dari penelitian
Saudara Prasdiatma Pratama
karena penelitian ini merupakan gabungan variabel antara penulis
dengan saudara prasdiatma
Pratama. Variabel terbaik dari saudara Prasdiatma Pratama yang
digunakan dalam analisa ini
adalah variabel diameter pipa venture sebesar 7.5 mm dan sudut
irisan pipa venture sebesar
30o.
a. Pengaruh Variabel Kecepatan aliran terhadap kadar Mn.
Sedangkan variabel ini mempunyai efisiensi penurunan yang
terbesar daripada
variabel lainnya. Hal ini disebabkan adanya sudut irisan pipa
venture sebesar 30o yang
merupakan sudut irisan yang paling baik dalam melakukan
aerasi.
Tabel 3. Konsentrasi Mn Setelah Pengolahan Berdasarkan Kecepatan
aliran
Konsentrasi Mn
(mg/l)sudut irisan pipa venturi 30o
Kecepatan
Aliran1 3 5
1.2 m/s 0.652 0.483 0.242
0.6 m/s 0.966 0.821 0.217
0.4 m/s 1.546 1.377 1.208
Sumber : Hasil Analisa
Variasi yang dilakukan juga mempunyai pengaruh terhadap
penurunan kandungan Mn,
pada data di atas dapat dilihat bahwa efiesiensi penurunan yang
terjadi sebesar 80%. Jika
dibandingkan dengan efisiensi yang terjadi pada kadar Fe dengan
perlakuan yang sama maka
akan tampak terlihat bahwa efisiensi penurunan yang terjadi
lebih besar pada proses
penurunan kandungan Fe. Hal ini disebabkan karena kebutuhan
oksigen yang dibutuhkan
untuk mengoksidasi Mn lebih besar daripada kebutuhan oksigen
yang dibutuhkan untuk
-
mengoksidasi Fe. Dari literatur diperoleh bahwa untuk
mengoksidasi 1 mg/l Mn dibutuhkan
0.29 mg/l O2 sedangkan untuk mengoksidasi 1 mg/l Fe dibutuhkan
0.14 mg/l O2.
Gambar 6. Efisiensi Penurunan Mn berdasarkan Kecepatan
Aliran
Adapun pola penurunan yang terjadi dalam penurunan kandungan Mn
ini mempunyai
karakteristik yang sama dengan pola penurunan kandungan Fe dan
perlakuan yang sama.
Secara umum variasi dengan kecepatan 1.2 m/s mempunyai efisiensi
penurunan yang terbesar
daripada variasi kecepatan lainnya. Namun dalam data di atas
efisiensi yang terbesar justru
terdapat pada kecepatan 0.6 m/s meskipun data yang lain
menunjukkan pola penurunan yang
sesuai dengan teori. Hal ini dapat disebabkan adanya
perbandingan distribusi oksigen yang
tidak merata sehingga terkadang beberapa variasi yang dilakukan
tidak menunjukkan
kecenderungan secara umum.
b. Pengaruh Variabel Jumlah Pipa Venturi Terhadap Kadar Mn
Untuk variabel jumlah pipa venturi, pola yang terjadi tidak jauh
berbeda dengan
analisa Mn. Perbedaan yang ada terletak pada besaran efisiensi
dimana efisiensi pada Mn
cenderung lebih rendah daripada efisiensi pada Fe. Hal ini
terjadi karena Mn lebih sulit
diaerasi daripada Fe. Dalam penelitian variabel jumlah pipa
venturi ini, jumlah pipa venturi
mempengaruhi efisiensi penurunan kadar Mn karena dengan semakin
banyaknya jumlah pipa
venturi yang terpasang maka akan semakin besar volume udara yang
kontak dengan air
sehingga aerasi yang terjadi semakin besar.
-
Tabel 4. Konsentrasi Mn Setelah Pengolahan Berdasarkan Jumlah
Pipa Venturi
sudut irisan pipa
venturi 30oKonsentrasi
Mn (mg/l) 1.2
m/s
0.6
m/s
0.4
m/s
5 buah 0.652 0.966 1.546
3 buah 0.483 0.821 1.377
1 buah 0.242 0.217 1.208
Sumber : Hasil Analisa
Gambar 7. Efisiensi Penurunan Mn berdasarkan Jumlah Pipa
Venturi
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan beberapa kesimpulan
diantaranya adalah :
1. Semakin besar kecepatan aliran dalam pipa utama maka akan
dihasilkan efisiensi
penurunan kadar Fe dan Mn yang semakin baik. Dalam penelitian
ini kecepatan aliran
1.2 m/s merupakan variabel kecepatan aliran terbaik dengan
menghasilkan efisiensi
penurunan terbaik yaitu : 96.23% untuk Fe dan 94.91% pada Mn
2. Jumlah pipa venturi yang terpasang pada pipa utama
berpengaruh terhadap efisiensi
penurunan kadar Fe dan Mn. Semakin banyak pipa venturi yang
terpasang maka akan
-
semakin baik efisiensi penurunan kadar Fe dan Mn. Efisiensi
maksimal yang dapat
dicapai dengan variabel ini adalah 96.23% untuk Fe dan 92.37%
untuk Mn.
3. Konfigusrasi desain terbaik alat venturi dalam penelitian ini
adalah venturi aerator
dengan kecepatan aliran 1.2 m/s dan jumlah pipa venturi sebanyak
5 buah. Namun
kadar Mn tetap melebihi batas maksimum yang diperbolehkan yaitu
0.1 mg/l
4.2 Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini
adalah :
1. Menambahkan alat flow meter pada rangkaian venturi aerator
untuk dapat memantau
debit air yang mengalir dalam venturi aerator.
2. Menambahkan perekat yang lebih erat untuk memastikan pipa
venturi terpasang
dengan baik pada pipa utama
5. DAFTAR PUSTAKA
Alaert, G. Dan Sumestri, S. 1987. Metodologi Penelitian Air.
Usaha Nasional. Surabaya.
Anonim. 2002. Emergency Treatment of Drinking Water at
point-of-use. WHO.
Samad, ZB.2005. Study On Iron And Manganese Removal In River
Water For Textiles
Industry Usage. Universiti teknologi Malaysia.
Gray, N.F. 1999. Water Technology, An Introduction For
Environmental Sciencetists and
Engineers. BH.
Kawamura, S. 2000. Integrated Design of Water Treatment
Facilities. John Willey and
Sons. Inc. New York.
McCarty P.C. Sawyer C.N., and Parkin G.F. 1994. Chemistry For
Environmental
Engineering. Mcgraw Hill Inc.
Peavy, .1985. Environmental Engineering. Singapore: McGraw-
Hill, Inc
-
Perry, R.H and Green W.D. 1999. Perrys Chemical Engineers
Handbooks. Mc Graw Hill
Companies, Inc.
Pratama, P. 2010. Model Alat Pengolahan Fe dan Mn Menggunakan
Sistem Venturi
Aerator Dengan Variabel Diameter Pipa Venturi dan Sudut Irisan
Pipa Venturi.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember.