Top Banner
 Epidemiologi Pengendalian Penyakit Tumhunan Konsep Epidemiologi Epi = merusak DEMOS = masyarakat Definisi epidemik (harfiah) = yang merusak banyak individu dalam suatu populasi/komunitas dari suatu daerah pada waktu yang bersamaan Definisi orang awam = Ledakan/perkembangan penyakit yang cepat dan mendadak  
49

mingguv-vii-090623030907-phpapp02

Oct 09, 2015

Download

Documents

cicakterbang

asd
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    1/49

    Epidemiologi Pengendalian

    Penyakit Tumhunan

    Konsep

    Epidemiologi Epi = merusak

    DEMOS = masyarakat

    Definisi epidemik (harfiah) = yang merusak banyak individu dalamsuatu populasi/komunitas dari suatudaerah pada waktu yang bersamaan

    Definisi orang awam = Ledakan/perkembanganpenyakit yang cepat danmendadak

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    2/49

    Definisi

    Epidemiologi Penyakit Tumbuhan:

    Suatu ilmu yang mempelajari penyakittumbuhan dalam suatu populasi

    Suatu ilmu yang mempelajari faktorlingkungan yang mempengaruhi tingkat danpenyebaran penyakit dalam suatu populasitumbuhan

    Suatu ilmu yang mempelajari perubahan

    kecepatan yang mengurangi/menambahjumlah per satuan waktu/ruang ataukeduanya

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    3/49

    Endemik adalah suatu penyakit yang

    keberadaannya terus-menerus dan

    terdapat merata pada suatu tempat

    Sporadik adalah suatu penyakit yang

    hanya terdapat di sana sini dan tidak

    meningkat di suatu tempat

    Pandemik adalah suatu penyakit yang

    terdapat merata di seluruh benua/dunia

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    4/49

    1. KOMPONEN EPIDEMIK PENYAKIT TUMBUHAN

    Konsep penyakit: Disease Triangle

    Inang

    Patogen

    Lingkungan

    Konsep Epidemik Penyakit: Piramida Penyakit

    5 komponen:

    Populasi Inang (I)

    Populasi Patogen (P)

    Lingkungan (Biotik & Abiotik) (L)

    Waktu (W)

    Manusia (M)

    L

    PI

    M

    PI

    LW

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    5/49

    Peranan Patogen dalam Epidemik

    Perubahan tanaman (introduksi, hasil pemuliaan dll) perubahan

    ketahanan tanaman

    EKOSISTEM ALAMI I, P, L dalam keseimbangan yang dinamis

    Yang mempengaruhi adalah:- populasi meningkat

    monokulture

    Ekosistem rusak

    Inang Baru & Patogen Baru

    Manusia harus dapat mengelola I, L, P dikendalikan

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    6/49

    Peranan Waktu dalam Epidemik

    Elemen segitiga penyakit belum cukup menguraikanepdemik penyakit, karena ada penyakit yang berkembang

    lebih cepat pada musim tertentu dibandingkan pada musim

    lainnya

    Peran waktu Musim (iklim micro-macro)

    Umur Tanaman Musiman dan tahunan

    Peranan Manusia dalam Epidemik

    ManusiaTanaman Monukulture/polikulture, musim tanam, pemuliaan, hidroponi/aeroponik

    Patogen Fungisida, Rumah kaca, bioteknolgi

    Lingkungan Deforesty erosi, banjir, Ozon, pemanasan global Rumah kaca

    Waktu Waktu tanam, tumpang sari, rotasi tanam

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    7/49

    2. Unsur-unsur Epidemi

    a. Tumbuhan Inang

    ketahanan/kerentanan genetik inang

    keseragaman genetik untuk ketahananpenyakit

    tipe tanaman

    umur tanaman

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    8/49

    b. Patogen

    virulensi

    jumlah inokulum

    reproduksi patogen

    ekologi patogen

    penyebaranpatogen

    c. Lingkungan

    Kelembaban suhu

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    9/49

    d. Cara Bercocok Tanam

    Pemilihan bahan tanaman

    Kultur teknis

    Cara pengendalian

    Introduksi patogen baru

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    10/49

    3. Pola epidemi

    Kurva perkembangan penyakit

    Kurva tingkatan penyakit

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    11/49

    A. Norm distr.

    B. True logarithmic scale

    C. sinergistic slope

    D. Transitional scale

    A. Norma distribusiHubungan kepadatan inokulum dan keparahan penyakit menyebar normal

    B. True Logarithmic scalePertambahan inokulum akan meningkatkan infeksi dalam skala log (perkembangan dengan cepat)

    C. Sinergi slope

    Pertambahan penyakit semakin cepat dengan adanya perubahan pertambahan kepadatan inokulum yang

    saja- karena ada sinergisD. Transitional scale

    Pertumbuhan penyakit mulai lambat, kapasitas inang berkurang, walaupun pertumbuhaninokulum tetap besar...\CHAP32\LATEBLIT.EXE

    Kurva perkembangan penyakit

    http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/CHAP32/LATEBLIT.EXEhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/CHAP32/LATEBLIT.EXEhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/CHAP32/LATEBLIT.EXEhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/CHAP32/LATEBLIT.EXEhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/CHAP32/LATEBLIT.EXEhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/CHAP32/LATEBLIT.EXE
  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    12/49

    4. Rumus Epidemi

    a. Penyakit berbunga sederhana (penyebaran lambat)Xt =Xo (1+rt)

    b. Penyakit berbunga majemuk (penyebaran cepat)

    Xt=Xo .ert

    Xt banyaknya tanaman sakit setelah jangka waktu t

    Xo banyaknya tanaman sakit mula-mula (t=O)

    e bilangan alam (2, 7182)

    r laju infeksit jangka waktu berkangsungnya epidemi

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    13/49

    Tipe epidemik

    Monosiklik

    PolisiklikMono siklik: Patogen berkembang dengan menginfeksi

    tanaman dalam satu siklus contoh Virus,Nematoda, Bakteri

    Poli siklik: inokulum primer mengifeksi inang,kemudian produksi inokulum/sekunder,patogen digunakan untuk infeksi dalamsiklus sekunder dan siklus sekunder bisaberulang. Conto:Bercak, Hawar daun

    ADA APA ANTARA POLISIKLIK DAN

    MONOSIKLIK?

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    14/49

    Polisiklik

    a) inokulum bertambah dengan cepat

    b) perkembangannya bersifat logaritmik atau eksponensial c) bagian tanaman atau tanaman yang mula-mula terkenainfeksi

    menjadi sumber infeksi bagi individu tanaman lain disekitarnya

    d) nilai laju infeksi (r) mula-mula kecil, tetapi dengan cepat

    naik bercak di daun menjadi sumber infeksi bagi individu

    tanaman lain

    Monosiklik

    inokulum relatif tetap,

    tidak berkembang cepat,

    sumber infeksi tetap satu tanaman

    laju infeksi selalu rendah

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    15/49

    LAJU INFEKSI PENYAKIT

    POLISIKLIK

    r = 1/ t2t1 (ln x 2 / 1- x 2ln x 1/1- x 1)

    r adalah laju infeksi,

    t adalah waktu pengamatan (dan angka yangmengikuti t adalah

    waktu pengamatan yang ke..)

    x adalah proporsi bagian tanaman atau bagian dari

    populasi tanaman yang terkena infeksi atau sakit,

    1x adalah bagian atau populasi tanaman sehat.

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    16/49

    Time

    DiseaseLOGISTIC

    GROWTH

    Kurva perkembangan penyakit patogen

    polisiklik berbentuk S sigmodi).

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    17/49

    TIME

    DISEASESEVERITY

    Kurva perkembangan

    penyakit patogen monosiklik

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    18/49

    5. Simulasi komputer epidemi

    Membuat program simulasi epidemipenyakit tumbuhan

    Macam-macam program simulasi

    komputer EPIDEM (penyakit hawar awal tomat)

    MYCOS (penyakit hawar Krisantenum)

    EPICORN (penyakit hawar daun selatan jagung)

    EPIVEN (penyakit kudis apel) EPIDEMIC (penyakit karat gandum bisa

    dimodifikasi untuk inang-patogen lain)

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    19/49

    6. Peramalan Datangnya Epidemi

    Sistem peramalan didasarkan kepada:

    Pengamatan faktor cuaca (kelembaban udaradan sinar matahari)

    Pengamatan biologis patogen (kerapatan spora

    patogen di udara dan popluasi vektor serangga)

    Stadium penyakit yang penting

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    20/49

    Perkembangan Epidemic

    dipengaruhi oleh:

    Environmental factors

    Rate of pathogen reproduction

    Mode of pathogen dispersal

    Efficiency of pathogen survival

    Level of aggressiveness of thepathogen

    Level of host plant resistance

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    21/49

    Apa kegunaan epidemiology ?

    1Model disease progress

    2Assess effectiveness of alternative control

    measures3Predict disease spread

    4Predict yield loss

    5Disease forecasting

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    22/49

    APA GUNA PERAMALAN PENYAKIT?

    PERAMALAN

    mendasari langkah pengelolaan pertanaman atau khususnya

    pengendalian penyakit yang akan dilakukan

    DASAR PERAMALAN

    Cuaca antar musim tanam

    Cuaca selama musim tanam

    Banyaknya penyakit pada pertanaman muda

    Jumlah inokulum di udara, di tanah, di bahan tanaman

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    23/49

    FAKTOR YANG DIBUTUHKAN UNTUK PERAMALAN

    Pengetahuan mengenai siklus hidup patogen yang meliputi cara

    patogen beristirahat, cara menyebar, dan cara menginfeksi,

    Pengetahuan tentang tingkat kerentanan tanaman dalam berbagai stadiapertumbuhan (umur kritis tanaman terhadap infeksi suatu patogen)

    Data penunjang yang meliputi data cuaca di pertanaman

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    24/49

    Contoh PERAMALAN

    BakteriErwinia stewartiipenyebab layu pada jagung

    Bertahan selama musim dingin pada kumbang flea dewasa.

    Suhu tinggi atau hangat di musim salju melindungi kumbang flea

    dari kepunahan.

    Bakteri yang bertahan pada serangga ini akan menjadi sumberinokulum untuk epidemi pada musim semi dan panas berikutnya.

    Epidemi penyakit layu stewartii pada jagung diramalkan terjadi jika

    jumlah suhu rata-rata bulanan yang terjadi di bulan Desember,

    Januari, dan Februari mencapai angka indeks 100 atau lebih.Jika angka indeks di bawah 90 tidak terjadi penyakit layu,

    Jika antara 90 dan 100 serangan bakteri tidak parah.

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    25/49

    PERANGKAP SPORA

    PENANGKAPAN KONIDIA DI LABORATORIUM

    POTONGAN DAUN SAKIT SEGAR DISUNGKUP GELAS

    TANAMAN KECIL SAKIT DI POT DISUNGKUP GELAS

    KELEMBABAN DI BAWAH SUNGKUP DIJAGA

    TIAP JAM DIMASUKKAN 4 GELAS OBYEK BERGLISERIN SUHU PEMBENTUKAN KONIDIA KURANG 24C

    PENANGKAPAN KONIDIA DI LAPANGAN

    TIAP JAM DIPASANG 8 GELAS OBYEK BERGLISERIN DIBAWAH TANAMAN SAKIT

    PENGAMATAN MALAM HARI SESUAI TERJADINYA EMBUNPUKUL 21 dan 22 MALAM, SPORA TERPERANGKAPTERBANYAK PUKUL 2dan 3 MALAM, PERANGKAPAN SPORABERAKHIR PUKUL 6 PAGI

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    26/49

    PENGENDALIANPENYAKIT TUMBUHAN

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    27/49

    Pengelolaan vs Pengendalian

    Pengelolaan- Ada perencanaan

    - Ada aspek ekonomi dan ekologi

    - Menekan OPT sampai batas yang tidak merugikan

    - Memadukan beberapa teknik pengendalian padaberbagai waktu yang berbeda, dll

    Pengendalian- Dilakukan setelah ada penyakit- Menggunakan 1 cara pengndalian

    - Cenderung ke-eradikasi

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    28/49

    Traditional Principles of Plant

    Disease Control

    Avo idance prevent disease by selecting a time of theyear or a site where there is no inoculum or where theenvironment is not favorable for infection.

    Exc lus ion

    prevent the introduction of inoculum. Eradicat ioneliminate, destroy, or inactivate the

    inoculum.

    Protect ionprevent infection by means of a toxicant orsome other barrier to infection.

    Resistanceutilize cultivars that are resistant to ortolerant of infection.

    Therapycure plants that are already infected.

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    29/49

    trategiesvsTactics

    Example;

    We can reduce the initial inoculumwith

    seed treatment, crop rotation, and hosteradication

    Strategy

    Tactics

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    30/49

    The Epidemiological Basis of

    Disease Management

    Model Monosiklis

    QRtx

    rt

    exx0

    Model Polisiklis

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    31/49

    Implications

    Examining these models, we can see that in boththere are three ways in which we can reduce xatany point in the epidemic:

    Reduce the rate of infection (Rin the monocyclic modeland rin the polycyclic model)

    Reduce the duration of the epidemic (the time, t, at the

    end of the epidemic)

    Reduce the initial inoculum (Qin the monocyclic modeland x0in the polycyclic model). (Actually x0is the initial

    incidence of disease, which is proportional to the initial

    inoculum.)

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    32/49

    The monocyclic model

    It is clear from the above model of a monocyclic

    epidemic that Q, R, and thave equal weight in

    their effect on x. A reduction in the initial inoculum

    or the rate of infection will result in a reduction in

    the level of disease by the same proportion at any

    time, t, throughout the epidemic. If tcan be

    reduced (for example, by shortening the season),disease will be reduced proportionately.

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    33/49

    The polycyclic model

    If ris very high, the apparent effect of reducing x0is

    to delay the epidemic.

    If ris very high, x0must be reduced to very lowlevels to have a significant effect on the epidemic.

    Reducing rhas a relatively greater effect on the

    epidemic than reducing x0.

    Reducing x0makes good strategic sense only if rislow or if ris also being reduced

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    34/49

    The Traditional Principles

    Revisited

    To make the conceptual leap from disease

    control to disease management, the

    traditional principles can be modified byfitting them as tactics within each of the

    three major disease management

    strategiesand by slightly changing the

    wording to reflect the quantitative impact of

    the action rather than an absolute effect:

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    35/49

    Tactics for the Reduction of

    Initial Inoculum

    Avoidancereduce the level of disease by selecting aseason or a site where the amount of inoculum is low orwhere the environment is unfavorable for infection

    Exclusionreduce the amount of initial inoculumintroduced from outside sources

    Eradicationreduce the production of initial inoculum bydestroying or inactivating the sources of initial inoculum(sanitation, removal of reservoirs of inoculum, removal ofalternate hosts, etc.)

    Protectionreduce the level of initial infection by means of

    a toxicant or other barrier to infection Resistanceuse cultivars that are resistant to infection,

    particularly the initial infection

    Therapyuse thermotherapy, chemotherapy and/ormeristem culture to produce certified seed or vegetative

    planting stock

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    36/49

    Tactics for the Reduction of the

    Infection Rate

    Avoidancereduce the rate of production of inoculum, therate of infection, or the rate of development of the pathogen byselecting a season or a site where the environment is notfavorable

    Exclusionreduce the introduction of inoculum from externalsources during the course of the epidemic

    Eradicationreduce the rate of inoculum production duringthe course of the epidemic by destroying or inactivating thesources of inoculum (roguing)

    Protectionreduce the rate of infection by means of a toxicant

    or some other barrier to infection Resistanceplant cultivars that can reduce the rate of

    inoculum production, the rate of infection, or the rate ofpathogen development

    Therapycure the plants that are already infected or reduce

    their production of inoculum

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    37/49

    Tactics for the Reduction of the

    Duration of the Epidemic

    Avoidanceplant early maturing

    cultivars or plant at a time that favors

    rapid maturation of the crop

    Exclusiondelay the introduction of

    inoculum from external sources bymeans of plant quarantine

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    38/49

    C. Prinsip-prinsip utama sebagai pijakandalam pengelolaan penyakit tumbuhan

    1. Eksklusi; mencegah masuknya patogen darisuatu negara/daerah ke negara/daerah lain.

    2. Eradikasi; memusnahkan patogen yangbaru masuk ke suatu negara/daerah

    3. Perbaikan ketahanan tanaman/imunisasi,meningkatkan ketahanan tanaman terhadappatogen

    4. Proteksi langsung; melindungi tanamansecara langsung tehadap seranganpatogen.

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    39/49

    D. Cara-cara pengelolaan penyakit tumbuhan

    1. Pengendalian penyakit tumbuhan denganperaturan perundangan

    Pemerintah membuat peraturan-peraturan berdasarkanundang-undang untuk mencegah masuknya patogen darisuatu negara/daerah ke negara/daerah lain atau meniadakanpatogen yang baru masuk ke dalam negeri/daerah (karantinatumbuhan)

    2. Pengendalian dengan cara kultura

    Menghindarkan tanaman berkontak dengan patogensecara kultur teknis yang baik (pemakaian bibit/tanahbebas penyakit, pengaturan jarak tanam, pengalirantanaman dan lain-lain).

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    40/49

    3. Pengendalian secara biologis

    Mempebaiki ketahanan tanaman dengan pemulyaan

    tanaman atau menggunakan organisme lain untuk

    mengurangi populasi patogen.

    4. Pengendalian secara fisika

    Pengendalian patogen dengan cara

    pemanasan/pendinginan (suhu) dan radiasi

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    41/49

    5. Pengendalian secara kimia

    Pengendalian patogen dengan menggunakansenyawa-senyawa kimia yang bersifat toksik

    terhadap patogen (fungisida mengendalikan jamur,

    bakterisida mengendalikan bakteri; nematisida

    mengendalikan nematoda)

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    42/49

    E. Pengendalian Terpadu

    1. Berdasarkan undang-undang No.12 tahun

    1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

    telah dibuat peraturan pemerintah No.6

    tahun 1995 tentang Perlindungan tanamanyang antara lain memuat Pengendalian

    Terpadu.

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    43/49

    2.Pengendalian Terpadu adalah upayamengendalikan tingkat populasi atau tingkat

    serangan organisme pengganggu tumbuhan

    (opt) dengan menggunakan satu atau lebih

    teknik pengendalian yang dikembangkan dalam

    satu kesatuan untuk mencegah dan mengurangitimbulnya kerugian secara ekonomis dan

    kerusakan lingkungan hidup

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    44/49

    Avoidance of the pathogen

    Choice of geographic area

    Choice of planting site in local areaChoice of planting date

    Use Disease-free planting stock

    Modification of cultural practice

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    45/49

    Exclusion of the pathogen

    Treatment of seed or planting material

    Inspection or certification

    Elusion or restriction by plant quarantine

    Elimination of insect vector

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    46/49

    Eradication of the pathogen

    Biological control

    Crop rotation

    Removal and destruction of susceptible plantsor diseased parts of plants

    - Elimination of alternate host and weed host

    - Sanitation

    Heat and chemical treatments applied toplanting stock

    Soil treatment

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    47/49

    Protection of the plant

    Spraying or dusting and treatment of

    plant propagules to protect against

    infectionControlling the insect vectors of pathogen

    Modification of the environment

    Cross protectionModification of nutrition

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    48/49

    Development of resistant

    host

    Selection or breeding

    - Vertical resistance

    - Horizontal resistance

    - Two-dimensional resistance

    - Population resistance (multilines)

    Resistance by chemotherapy

    Resistance through nutrition

  • 5/19/2018 mingguv-vii-090623030907-phpapp02

    49/49

    Therapy applied to the

    disease plant

    Chemotherapy

    Heat treatment

    Surgery