Top Banner
TUGAS TERSTRUKTUR EVALUASI GIZI ASPEK GIZI MINERAL PADA SAYURAN DALAM KESEHATAN Oleh: Aulia Rizki Imansari A1M012077 Yunika Purwanti A1M013003 Nikmatul Khoeriyah A1M013006 Elmas Tahira A1M013015 Lia Indah Farchah A1M013022 Wienanda Trisnani A1M013037 Erni Astutiningsih A1M013038 Nadhila Benita Prabawati A1M013040 Laraswati A1M013056
38

Mineral

Dec 06, 2015

Download

Documents

Erni.a

perubahan mineral selama pengolahan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Mineral

TUGAS TERSTRUKTUR

EVALUASI GIZI

ASPEK GIZI MINERAL PADA SAYURAN DALAM KESEHATAN

Oleh:Aulia Rizki Imansari A1M012077Yunika Purwanti A1M013003Nikmatul Khoeriyah A1M013006Elmas Tahira A1M013015Lia Indah Farchah A1M013022Wienanda Trisnani A1M013037Erni Astutiningsih A1M013038Nadhila Benita Prabawati A1M013040Laraswati A1M013056

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO

Page 2: Mineral

2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makhluk hidup utamanya manusia pasti membutuhkan zat-zat tertentu dalam membantu

aktivitas metabolisme dalam tubuhnya. Sehingga organ-organ manusia dapat melakukan

aktivitas-aktivitas yang kadang tidak disadari kerjanya, seperti penyerapan sari-sari makanan di

usus, penghalusan makanan di lambung dan lain sebagainya.

Zat-zat yang sering digunakan tubuh dalam melakukan aktivitas antara lain, protein,

lemak, vitamin, dan mineral. Mineral yang umumnya dikenal banyak orang adalah air, padahal

macam-macam mineral dan manfaat mineral banyak sekali. Mineral merupakan kebutuhan

tubuh manusia yang mempunyai peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, seperti

untuk pengaturan kerja enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam-basa, membantu

pembentukan ikatan yang memerlukan mineral seperti pembentukan haemoglobin. Mineral

digolongkan atas mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang

dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro dibutuhkan

tubuh kurang dari 100 mg sehari. Yang termasuk mineral makro antara lain: natrium, klorida,

kalium, kalsium, fosfor, magnesium, dan sulfur (Almatsier, 2004).

Kebutuhan tubuh akan mineral dan Trace Mineral tidak dapat diabaikan. Kedua unsur

tersebut merupakan katalisator vitamin maupun nutrisi tubuh yang sangat dibutuhkan guna

membangun dan menjaga kesehatan tubuh secara optimal. Juga sangat membantu menjaga

keseimbangan mineral-mineral lainnya Hal ini baik jika mineral dikonsumsi setiap hari sesuai

Page 3: Mineral

dengan kebutuhannya. . Kandungan mineral banyak terdapat di bahan pangan salah satunya

pada sayuran.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Mineral

2. Untuk mengetahui macam-macam Mineral

3. Untuk mengetahui manfaat Mineral

4. Untuk mengetahui gangguan yng terjadi apabila kekurangan dan kelebihan konsumsi Mineral

Page 4: Mineral

BAB II

ISI

A. Pengertian Mineral

Mineral merupakan zat yang penting dalam kelangsungan hidup dibutuhkan oleh tubuh

baik untuk memelihara kesehatan, pertumbuhan dan reproduksi. Berdasarkan kegunaannya

dalam aktifitas hidup, mineral dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu golongan yang

essensial dan golongan yang tidak essensial. Berdasarkan jumlahnya, mineral dapat pula dibagi

atas mineral makro, dan mineral mikro (Georgievskii et al., 1982).

Georgievskii et al. (1982) juga mengklasifikasikan mineral menjadi tiga golongan

berdasarkan distribusi mineral pada jaringan dan organ tubuh. Golongan tersebut adalah (1)

mineral yang didistribusikan pada jaringan tulang (osteotropic). Contoh mineral yang termasuk

ke dalam golongan ini yaitu : kalsium, fosfor, magnesium, strontium, beryllium, flourine,

vanadium, barium, titanium, radium. (2) Mineral yang didistribusikan ke dalam sistem

reticuloendothelial. Contoh mineral pada golongan ini yakni: ferrum, copper, mangan, silver,

crhom, nikel, cobalt, dan beberapa lantannida. (3) Mineral yang didistribusikan pada jaringan

yang tidak spesifik. Umumnya mineral tersebut terdistribusi lebih pada suatu jaringan tertentu.

Contoh mineral tersebut adalah natrium, kalium, sulfur, chlorine, lithium, rubidium dan

caesium. Secara umum mineral-mineral essensial berfungsi sebagai pembangun tulang dan

Page 5: Mineral

gigi. Mineral bersama-sama protein dan lemak membentuk otot, organ tubuh, sel darah, dan

jaringan lunak lainnya. Disamping itu mineral juga berperan dalam mempertahankan

keseimbangan asam-basa, mempertahankan kontraksi urat daging dan memainkan peranan

penting untuk berfungsinya urat syaraf secara normal. Sebagian mineral essensial juga

berfungsi mempertahankan tekanan osmotik, bagian dari hormon atau sebagai aktifator dari

enzim, mengatur metabolisme, transport zat makanan ke dalam tubuh, permeabilitas membran

sel dan memelihara kondisi ionik dalam tubuh.

Mineral merupakan unsur yang dibutuhan oleh tubuh manusia yang mempunyai

peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ,

maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Unsur ini digolongkan ke dalam mineral makro dan

mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari

100 mg sehari, misalnya natrium, klor, kalsium, kalium, magnesium, sulfur dan fosfor,

sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari, misalnya besi, iodium,

mangan, tembaga, zink, kobalt dan fluor (Almatsier, 2009). Selain itu ada sebuah istilah lain

yang disebut trace element’s, yaitu mineral yang dalam keadaan alami berjumlah sangat

sedikit, misalnya barium, brom, stronsium, emas, perak, nikel, aluminium, timah, bismuth,

gallium, silikon dan arsen (Poedjiadi, 2009).

B. Macam-macam Mineral

Mineral merupakan salah satu zat gizi yang terdapat dalam berbagai macam bahan

pangan tergantung pada komposisi dan jenis bahan pangannya. Mineral secara jumlahnya

dibagi menjadi dua kelompok yakni mineral makro dan mineral mikro. Adapun dari mineral

makro dan mineral mikro sendiri ada berbagai macam mineral yang termasuk didalamnya,

diantaranya:

Page 6: Mineral

MINERAL MAKRO

1. Natrium ( Na )

Adalah : Kation utama dalam cairan ekstraseluler. 35 – 40 % Natrium ada di dalam kerangka

tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan pakreas, mengandung banyak

Natrium. Tubuh manusia mengandung sekitar 1,8 gr Na per kilogram berat badan yang bebas

lemak. Kandungan Na dalam plasma yaitu sekitar 300 – 355 mg/100 ml.

Sumber : garam dapur atau NaCl, kecap dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur,

hati sapi, ginjal sapi, teri kering, mentega, margarin, roti coklat, roti putih, ragi dll.

2. Klorida ( Cl )

Ation utama dalam cairan ekstraseluler. Konsentrasi Klor tertinggi adalah dalam cairan

serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan pankreas. Terdapat bersamaan

dengan Natrium di dalam garam dapur dan ASI. Fungsinya memelihara keseimbangan cairan

dan elektrolit, memelihara suasana asam dalam lambung, membantu mengangkut

karbondioksida (CO2) ke paru-paru dan keluar dari tubuh.

3. Kalium / Potasium( K ) :

Adalah : Ion bermuatan positif yang terdapat di dalam sel. 95 % Kalium tubuh berada di dalam

cairan intraseluler.

Sumber : Sumber utama adalah makanan mentah/segar. Kacang merah, kacang hijau, kacang

kedelai, durian, bayam, selada, wortel, pepaya dll.

4. Kalsium ( Ca ) :

Kalsium adalah mineral tersbesar yang dibutuhkan oleh tubuh. Sekitar 2-3% dari berat

badanlita adalah kalsium, dimana 98% tersimpan didalam tulang dan gigi dan 1%

didarah.selain untuk pemeliharaan tulang dan gigi kalsium juga membantu kontraksi dan

Page 7: Mineral

relaksasi otot, pembekuan darah, fungsi hormone, sekresi enzim, penyerapam vitamin B12 dan

pencegaham penyakit batu ginjal dan penyakit jantung. Sumber dari kalsium sendiri yakni:

susu dan produk susu (keju, yoghurt, dll), telur, ikan, susu, kekacangan dan sayuran hijau

gelap.

5. Fosfor ( P ) :

Adalah : Mineral kedua yang paling banyak dalam tubuh, yaitu 1 % dari berat badan. Sekitar %

terdapat pada kerangka tulang.

Sumber : makanan yang kaya protein (daging, ayam, ikan teri, telur, susu dan hasilnya dll).

6. Magnesium ( Mg )

Magnesium merupakan minereal yang berfungsi untuk mengatur kadar kalium dan

natrium dalam tubuh yang terlibat dalam pengendalian tekanan darah. Magnesium berperan

penting dalam pemeliharaan jaringan gigi, tulang dan otot, mengatur suhu tubuh, produksi dan

transportasi energy, metanolisme lemak, protein, dan karbohidrat, kontraksi dan relaksasi otot.

Sebagian besar magnesium disimpan diadalam tulang dan gigi dan sebagian yang lain dalam

darah dan otot. Sumber dari magnesium sendiri yakni: susu, sayur-syuran berdaun hijau,

alpukat, pisang, coklat, produk kedalai , kekacangan.

7. Sulfur ( S ) :

Adalah : Bagian dari zat gizi esensial, seperti Vitamin Tiamin dan Biotin. Sulfur terutama

terdapat di dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat

yang bersifat kaku. Kecukupan sehari Sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum

diketahui adanya kekurangan sulfur. Kita tidak akan kekurangan Sulfur bila makanan cukup

mengandung protein.

Page 8: Mineral

MINERAL MIKRO

1. Besi ( Fe )

Zat besi merupakan mineral yang disimpan didalam hemoglobin yang berfungsi untuk

mengantarkan oksigen ke sel-sel tubuh dan membeawa karbindioksida keluar tubuh,

mendukung fungsi otot, enzim, protein, dan metabolisme energy. Ada dua jenis zat besi dalam

makanan , yakni besi heme yang mudah diserap tubuh yang terdapat dalam daging, unggas, dan

ikan. Besi non heme lebih sulit untuk diserap tubuh yang terdapat pada kekacangan, sayuran.

2. Seng ( Zn )

Zink terdapat didalam semnua sek tubuh. Zink sendiri berperan dalam sintesis DNA dan

RNA, produksi protein, insulin, sperma, membantu metabolisme karbohidrat, lemak, protein,

lakohol, berperan dalam mengeluarkan karbondioksida, mempercepat pertumbuhan,

pertumbuhan, perawatan jaringan tubuh, dan mendukung indea penciuman dan perasa. Sumber

dari magnesium sendiri yakni: air, makanan berprotein tinggi, kekacangan, bebijian.

3. Iodium ( I )

Adalah : Mineral mikro yang diperlukan tubuh untuk pertumbuhan normal, perkembangan fisik

dan mental. Jumlah Iodium dalam tubuh adalah berkisar 15 – 23 mg. Sekitar 75 % ada di dalam

kelenjar tiroid dan sisanya pada ovari, otot dan darah.

Sumber : makanan laut berupa ikan, udang dan kerang serta ganggang laut

4. Tembaga ( Cu ) :

Adalah : dianggap zat gizi esensial pada tahun 1928, ketika diketemukan bahwa anemia hanya

dapat dicegah bila tembaga dan besi keduanya di dalam tubuh dalam keadaan cukup. Tembaga

ada dalam tubuh sebanyak 50 – 120 mg. Sekitar 40 % terdapat di otot, 15 % di hati,

10 % di otak, 6 % di dalam darah dan selebihnya di tulang, ginjal dan jaringan tubuh lain.

Page 9: Mineral

Sumber : tiram, kerang, hati ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijan, serelia dan cokelat.

Air juga mengandung tembaga dan jumlahnya tergantung pada jenis pipa yang digunakan.

5. Mangan ( Mn )

Adalah : mineral mikro yang dibutuhkan tubuh sekitar 10 – 20 mg dan terdapat di dalam tulang

dan kelenjar.

Sumber : terdapat dalam makanan nabati dan makanan yang banyak mengadung protein

6. Krom ( Cr )

Adalah : mineral esensial yang berperan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak.

Sumber : makanan nabati. Sayuran mengandung 30 – 50 ppm, biji-bijian dan serelia utuh 30–

70 ppm dan buah 20 ppm. Hasil laut dan daging juga merupakan sumber Krom yang baik.

7. Selenium ( S ) :

Selenium merupakan mineral yang berfungsi untuk kesehatan liver. Sumber selenium sendiri

yakni: daging, ika, susu, kekacangan, bawang putih, bawang merah, dan sayuran hijau

C. Manfaat mineral

1. Zat besi (Fe)

Di dalam tubuh, zat besi berbentuk Ferro atau Ferri yang terkonjugasi dengan protein.

Bentuk aktif zat besi biasanya terdapat sebagai Ferro, sedangkan bentuk inaktifnya sebagai

Ferri dalam bentuk storage. Dengan demikian fungsi zat besi sangat erat dengan fungsi dari

bentuk konjugasinya seperti Hemoglobin, Myoglobin, Transferrin, Ferrin, dan Hemosiderin.

Hemoglobin mengandung zat besi dalam bentuk Ferro. Fungsi hemoglobin adalah

mentranspor gas CO2 dari jaringan ke paru-paru untuk diekskresikan ke udara pernapasan dan

membawa oksigen dari paru-paru ke sel-sel jaringan. Hemoglobin ini terdapat di dalam

eritrosit.

Page 10: Mineral

Myoglobin mengandung zat besi dalam bentuk Ferro. Myoglobin terdapat di dalam sel-

sel otot. Fungsi myoglobin terkait dengan proses kontraksi otot.

Transferrin mengandung zat besi dalam bentuk Ferro. Transferrin merupakan konjugat zat

besi yang berfungsi mentranspor zat besi tersebut di dalam plasma darah. Transpor dari tempat

penimbunan Fe ke jaringan-jaringan sel yang memerlukan seperti sumsum tulang yang terdapat

jaringan hemopoietik.

Ferritin mengandung zat besi dalam bentuk Ferri dan merupakan bentuk storage zat besi. 

Ketika Fe ferritin diberikan kepada transferrin untuk ditranspor, zat besinya diubah dari bentuk

Ferri menjadi Ferro. Sebaliknya, Fe dari transferrin yang berasal dari penyerapan di dalam

usus, diberikan kepada ferritin sambil diubah bentuknya dari Ferro menjdai Ferri untuk

ditimbun.

Hemosiderin adalah  konjugat protein dengan Ferri dan merupakan bentuk storage zat

besi. Hemosiderin memiliki sifat yang lebih inert dibanding dengan Ferritin. Untuk dapat

menggunakannya, zat besi dari hemosiderin diberikan dahulu kepada Ferrritin dan kemudian

ditranspor ke Transferrin.

2. Fosfor (P)

Fosfor banyak berfungsi dalam sistem filterasi racun pada ginjal dan memegang peranan

penting dalam proses menyimpan atau mendayagunakan energi tubuh. Fosfor juga mengurangi

rasa sakit dan keletihan otot setelah bekerja berat. Selain itu, fosfor juga dibutuhkan dalam

proses pertumbuhan, perawatan serta perbaikan seluruh jaringan lunak dan sel-sel tubuh,

penyusunan rantai DNA dan RNA. Fosfor juga berperan sebagai penyeimbang dan membantu

penyerapan berbagai vitamin dan mineral, seperti vitamin D,yodium, magnesium serta seng.

Page 11: Mineral

Komponen utama dari jaringan tulang adalah hydroxyapatite yang merupakan salah satu

turunan kalsium fosfat. Enamel gigi juga tersusun dari hydroxyapatite. Keduanya terbentuk dari

ikatan antara kalsium dengan fosfat. Tanpa keduanya, manusia tidak akan memiliki tulang atau

gigi yang sehat dan kuat.

Fosfat bahkan bisa disebut komponen utama bagi makhluk hidup karena fosfor menjadi

kerangka bagi susunan DNA / RNA dimana fosfor bertugas menyusun rangka terstruktur yang

dibutuhkan bagi DNA maupun RNA. Sel-sel hidup secara aktif melakukan perpindahan energi

melalui trifosfat adenosina (ATP). Fosfolipid atau lemak fosfat menjadi komponen struktural

bagi pembentukan membran-membran sel tubuh dan garam kalsium fosfat bertugas menjadikan

tulang-tulang menjadi kaku dan tegak.

3. Yodium (I)

Yodium menjadi salah satu komponen penting dari hormon-hormon yang dihasilkan

kelenjar tiroid. Hormon-hormon ini sangat dibutuhkan oleh tubuh dan membantu kontrol

produksi energi serta fungsi-fungsi sel di seluruh jaringan tubuh manusia. Komposisi yodium

dalam kelenjar tiroid sangat presisi, tidak boleh lebih atau kurang. Kelebihan atau kekurangan

yodium dalam kelenjar tiroid bisa melambatkan kerja tiroid dalam memproduksi hormon.

4. Kalsium (Ca)

Secara umum manfaat kalsium tetap sebagai pembentuk, pemelihara dan merawat tulang

dan gigi. Keseluruhan proses tersebut berlanjut secara konstan karena tulang adalah jaringan

aktif. Secara berkesinambungan, tubuh akan mempergunakan cadangan kalsium dalam tulang

dan sebaliknya menyimpan kelebihan kalsium untuk dipergunakan bila mana dibutuhkan.

Karena itulah apabila kita berada dalam kondisi kekurangan kalsium akibat satu atau lain hal

dan berlangsung berkepanjangan, tulang dan gigi kita akan menjadi rapuh karena secara

Page 12: Mineral

sistematis tubuh akan mengambil kalsium dari tulang serta gigi untuk menutupi kekurangan

tersebut. 

Seperti yang sudah disebutkan, 1% dari kalsium tubuh akan menyebar dan menjalankan

fungsi lain. Kalsium dalam jaringan otot berguna untuk melancarkan proses kontraksi otot.

Kalsium juga dibutuhkan dalam sistem transmisi neuron saraf. Begitu juga dengan sistem

pompa jantung via bio elektrik membutuhkan kalsium dalam prosesnya.

Bersama dengan vitamin D, kalsium digunakan dalam berbagai keperluan medis untuk

menangani beberapa gangguan, antara lain mengurangi resiko kanker rectum dan prostat,

kolesterol tinggi, dan menurunkan kadar fosfat bagi penderita gangguan ginjal.

5. Seng (Zn)

Seng (zinc) memiliki beberapa manfaat, antara lain berperan dalam proses pengembangan

sel-sel saat kehamilan. Kecukupan zinc bisa mencegah bayi terlahir prematur dan kelainan

cacat lahir. Zinc juga berperan aktif dalam menjaga kondisi kelenjar prostat terhadap infeksi

dan pembekakan kelenjar. Zinc menjaga kuantitas dan kualitas sperma serta fungsi testosteron.

Di antara vitamin-vitamin dan mineral lainnya, zinc menunjukan efek yang lebih kuat

dalam berbagai sistem imunitas tubuh. Sifatnya yang unik dalam T-sel menjaga sel imun ini

tetap aktif mengenali infeksi dan menanggulanginya.

Zinc juga dipergunakan untuk perawatan retina mata. Kadar zinc dalam retina tinggi dan

berfungsi mencegah efek penuaan retina mata yang bisa mengakibatkan kebutaan atau rabun

karena usia. Zinc juga diyakini berpengaruh pada resiko katarak serta rabun senja.

6. Natrium (Na) dan Kalium (K)

Natrium dan kalium mempunyai peran penting dalam mengatur keseimbangan cairan

dalam tubuh. Fungsi Mineral natrium (Na) merupakan kation utama yang terdapat pada cairan

Page 13: Mineral

ekstraselular, sedangkan kalium (K) merupakan kation utama pada cairan intraselular. Jika

kedua mineral tersebut tidak berimbang, air akan mengalir ke dalam atau ke luar sel untuk

menjaga konsentrasi Na dan K agar tetap berimbang.

Natrium juga mempunyai peran penting untuk penyerapan glukosa di dalam ginjal dan

usus. Selain itu juga berfungsi sebagai pengangkutan zat-zat gizi lain melewati membran sel.

Melalui asosiasinya dengan klorida (Cl) dan bikarbonat, Na terlibat dalam pengaturan

keseimbangan asam-basa, sehingga cairan tubuh berada pada kisaran pH netral untuk

mendukung metabolisme tubuh.

Natrium dan kalium juga mempunyai peran untuk menjaga fungsi dan kerja otot jantung,

serta mencegah penyakit-penyakit berbahaya seperti gangguan saraf. Fungsinya bagi ibu hamil

adalah meningkatkan kerja jantung, memompa darah agar dapat memenuhi kebutuhan sang ibu

dan janin.

7. Arsenik (As)

Arsenik tidak diketahui manfaatnya bagi tubuh. Namun zat ini justru harus dihindari agar

paparannya tidak terlampau besar masuk ke dalam tubuh. Arsenik yang datang secara alami

lebih mungkin dieliminasi oleh tubuh sehingga menghindari efek toksik, ketimbang paparan

yang hadir secara kimiawi. Sejak zaman kuno, arsenik disalahgunakan untuk membunuh

manusia karena sifatnya yang meracuni kalau berlebihan dalam tubuh.

Dalam beberapa studi, arsenik mungkin meningkatkan umur tikus lebih lama. Namun ini

belum dibuktikan pada manusia. Arsenik mungkin dapat menggantikan fosfor dan fosfat, tapi

tidak diketahui perubahan fisiologis yang pasti.

8. Tembaga (Cu)

Page 14: Mineral

Copper atau tembaga penting bagi pertumbuhan tubuh yang normal, perkembangan dan

perawatan kesehatan tulang, jaringan-jaringan lunak, otak, jantung dan organ-organ vital

lainnya. Tembaga secara langsung terlibat dalam produksi sel darah merah, penyerapan dan

pemanfaatan zat besi, metabolisme kolesterol dan glukosa serta proses sintesa protein

danenzim-enzim. Enzim-enzim tersebut selanjutnya memproduksi energi dalam sel, mengatur

transmisi sinyal-sinyal antar reseptor saraf, pengaliran darah dan juga transportasi oksigen

dalam tubuh.

9. Magnesium (Mg)

Sekitar 50% – 60% kandungan magnesium tubuh berada di jaringan tulang dan

memegang peranan penting dalam metabolisme tulang. Penelitian menyimpulkan bahwa sedikit

saja kekurangan magnesium berdampak signifikan terhadap kerapuhan tulang. Meski belum

bisa dipastikan mana yang lebih penting, magnesium atau pasangan kalsium dan vitamin

D dengan proses kerapuhan tulang, kesimpulan demi kesimpulan berdasarkan penelitian

bertahun-tahun tetap menyimpulkan magnesium memiliki andil besar yang sejalan dengan

kalsium serta vitamin D dalam menjaga kekuatan tulang manusia.

Salah satu tugas penting dari sel-sel dalam tubuh manusia adalah menghasilkan energi.

Proses ini melibatkan belasan reaksi kimia dari berbagai macam enzim dengan urutan tertentu

yang tidak bisa berubah urutannya. Sebagian besar reaksi kimia tersebut membutuhkan

magnesium sebagai pendukung dari enzim guna menghasilkan energi atau fungsi lainnya. Atas

indikasi ini, waspadai menurunnya tingkat vitalitas tubuh karena bisa menandakan tubuh

kekurangan energi yang mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan magnesium dalam tubuh.

Molekul-molekul membran dalam susunan saraf manusia mempunyai reseptor atau

penerima sinyal yang mengatur keluar masuknya pesan dalam sel-sel saraf tersebut. Salah satu

Page 15: Mineral

reseptor yang disebut sebagai NMDA reseptor berada dalam otak manusia dan berpengaruh

kepada tingkat depresi seseorang. Magnesium turut serta dalam berbagai aktifitas dari reseptor

NMDA sehingga bisa disimpulkan magnesium mempengaruhi juga tingkat depresi, semakin

cukup asupan magnesium bisa meningkatkan kemampuan seseorang menghadapi situasi yang

menekan.

Beberapa fungsi lain dari magnesium meliputi mencegah terjadinya pembekakan dalam

berbagai gejala penyakit serta mengatur kadar gula dalam darah serta mengatur tekanan darah.

10. Selenium (Se)

Dalam bidang kesehatan, selenium berperan aktif sebagai antioksidan alami tubuh

dimana antioksidan tersebut melindungi sel-sel jaringan tubuh dari kerusakan. Selenium secara

medis sudah dipergunakan untuk mencegah terjadinya kanker prostat karena selenium terbukti

menurunkan resiko terkena kanker prostat meski tidak terbukti untuk kanker yang lain,

misalnya kanker paru-paru atau kanker rektal. Selain itu selenium juga diteliti berkaitan dengan

banyak kondisi kesehatan seperti pengobatan asma, radang sendi hingga

tingkat kesuburan serta obat anti ketombe.

11. Klorida (Cl)

Klorida pada umumnya beredar bersama sodium dan air untuk menjaga tingkat tekanan

osmosis dalam cairan tubuh. Klorida juga menjadi bagian penting dalam asam lambung yang

berupa asam hidroklorida (HCl) dimana asam lambung ini merupakan salah satu bagian utama

dalam sistem pencernaan manusia.

Tingkat keasaman tubuh juga selalu dijaga dengan baik oleh kadar klorida. Ginjal akan

menentukan apakah perlu membuang klorida, yang berupa sodium klorida yang masuk melalui

Page 16: Mineral

sistem pencernaan, atau menyimpannya demi menyeimbangkan keasaman tubuh. Diduga

klorida juga membantu hati memproses pembuangan zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.

Selain itu, klorida juga membantu tubuh dalam membuang zat karbondioksida yang

bersifat merusak kesehatan. Proses ini sendiri sangatlah kompleks dimana klorida mengubah

karbondioksida menjadi substansi bernama karbonat yang lebih mudah luruh ke dalam darah.

Oksigen dan karbondioksida adalah contoh bentuk unsur atau senyawa yang tidak mudah

diluruhkan ke dalam cairan darah manusia.

12. Alumunium (Al)

Tidak diketahui fungsi aluminium dalam ilmu gizi, namun bila terlalu banyak aluminium

dalam tubuh bisa berbahaya bahkan menyebabkan kematian karena aluminium melemahkan

jaringan – jaringan sepanjang saluran pernapasan dan merusak vitamin –vitamin dalam tubuh.

Gejala – gejala keracunan aluminium adalah sembelit, colic, hilang nafsu makan, mual, sakit

kulit, keringat berlebihan dan hilang tenaga.

Aluminium mudah diserap, kadar aluminium tertinggi terdapat di paru – paru, hati ,

gondok dan otak. Tapi umumnya sebagian besar aluminium yang masuk kedalam tubuh di

buang.

D. Akibat Kelebihan Mineral

Mengkonsumsi mineral dalam jumlah yang berlebihan juga dapat mengganggu kerja

dari metabolisme tubuh, akibat dari kelebihan mineral antaralain:

a. Zat Besi.

Mengkonsumsi jenis mineral ini (zat besi) 25 mg perhari atau berlebihan dalam tubuh akan

menyebabkan sembelit pada perut, sakit kepala, letih, mual, risiko infeksi yang meningkat,

berat badan yang  melorot, dan menyebabkan keracunan yang fatal pada anak-anak. Hal ini

Page 17: Mineral

dapat dicegah dengan mengkonsumsi mineral sesuai takaran yang telah ditentukan atau dengan

resep dokter.

b. Fosfor.

Dengan mengkonsumsi fosfor 3000 mg perhari akan menyebabkan penyerapan kalsium

tidak optimal dalam tubuh, sehingga tubuh tidak dapat melakukan aktifitas. Hal ini dicegah

dengan mengkonsumsi fosfor  sesuai komposisi.

c. Yodium.

Konsumsi yodium yang berlebih dalam tubuh akan menyebabkan rambut dan kulit kering.

Menstruasi yang berlebih, berat badan menjadi naik, mual, susah bernafas dan mulut terasa

tidak enak.

d. Kalsium.

Kalsium yang dikonsumsi terlalu berlebih dalam tubuh akan  menyebabkan beberapa penyakit

dalam tubuh seperti gangguan pada saluran kemih. Mual, sembelit dan penumpukan kalsium

berlebih pada jaringan tubuh, maka dari itu hendaknya kita mengkonsumsi kalsium sesuai

komposisi yang telah ditentukan.

e. Zinc.

Terlalu banyak asupan zinc dalam tubuh akan menyebabkan beberapa dampak negatif dalam

tubuh antara lain melemahnya kekebalan dalam tubuh, naik  turunnya kadar kolesterol serta

akan terjadi kelahiran prematur bahkan bayi meninggal saat dilahirkan. .

f. Sodium.

Mengkonsumsi sodium  berlebih dalam tubuh akan berdampak tidak baik dalam tubuh

diantaranya tekanan darah tinggi dan osteoporosis.

g. Aluminium.

Page 18: Mineral

Terlalu banyak asupan aluminium dapat memberikan efek negatif yang dapat merusak otak

(menyebabkan Alzheimer), menyebabkan kerusakkan DNA, disfungsi ginjal, serta diduga

dapat memicu kanker payudara. Aluminium terakumulasi di berbagai jaringan di dalam tubuh,

termasuk otak, ginjal, hati, paru-paru, dan tiroid. Aluminium bersaing dengan kalsium dalam

proses absorpsi sehingga dapat mengakibatkan mineralisasi tulang berkurang. Pada bayi hal ini

menghambat pertumbuhan. Hal ini juga mengganggu penyerapan fosfor, seng dan selenium

oleh tubuh.

h. Arsenik.

Percaya atau tidak, sebenarnya tubuh sangat membutuhkan arsen ini meski dalam

jumlah yang sangat kecil. Kebanyakan orang mendapatkan sekitar 140 mcg sehari dari

makanan mereka. Dosis yang lebih besar dari 250 mcg sehari bersifat racun. Arsen juga dapat

merusak ginjal dan bersifat racun yang sangat kuat. Arsen terdapat dalam daging dan sayur-

sayuran, namun jumlahnya amat kecil.

Potensi bahaya kelebihan asupan arsenik antara lain: dapat menimbulkan kekeracunan

dengan gejala mulai dari sakit kepala, kebingungan dan rasa kantuk. Selanjutnya menyebabkan

kejang dan perubahan pigmentasi pada kuku. Ketika keracunan menjadi akut, gejala dapat

mencakup diare, muntah, darah dalam urine, kram otot, rambut rontok, sakit perut, dan kejang-

kejang lagi. Organ-organ tubuh yang biasanya dipengaruhi oleh keracunan arsenik adalah paru-

paru, kulit, ginjal, dan hati. Hasil akhir dari keracunan arsenik adalah koma sampai mati.

i. Tembaga.

Bahan makanan yang secara alami mengandung tembaga antara lain sayur-sayuran,

kacang, kacang, biji-bijian, dan buah-buahan, serta kerang, alpukat, dan daging sapi (organ

seperti hati). Karena tembaga ditemukan di kerak bumi, sebagian besar air permukaan dan air

Page 19: Mineral

tanah yang digunakan untuk keperluan minum mengandung sejumlah kecil tembaga. Cemaran

tembaga (Cu) terdapat pada sayuran dan buah-buahan yang disemprot dengan pestisida secara

berlebihan. Penyemprotan pestisida banyak dilakukan untuk membasmi siput dan cacing pada

tanaman sayur dan buah.

Kebutuhan tubuh per hari akan Cu adalah 0,05 mg/kg berat badan. Pada kadar tersebut

tidak terjadi akumulasi Cu pada tubuh manusia normal. Konsumsi Cu dalam jumlah yang besar

dapat menyebabkan keracunan dan bahkan dihubungkan dengan dengan penyakit Wilson yaitu

gangguan genetik di mana tubuh tidak dapat melepaskan diri dari tembaga, mengakibatkan

deposisi pada organ-organ dan konsekuensi serius seperti gagal hati dan kerusakan neurologis.

Potensi bahaya lainnya termasuk obstruksi aliran empedu, kontaminasi cairan dialisis (pada

pasien yang menerima hemodialisis untuk gagal ginjal), dan sirosis anak.

E. Akibat Kekurangan Mineral

Akibat kekurangan mineral makro, menurut Irawan (2007) adalah :

1. Natrium

Kekurangan natrium dapat menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan diare,

keringat berlebihan, dan diet rendah natrium

2. Kalium

Kekurangan kalium menyebabkan lesu, lemah, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan,

mengigau, dan konstipasi.

3. Klor

Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan. 

4. Kalsium

Page 20: Mineral

Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan pertumbuhan,

tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut terjadi osteoporosis yang dapat

dipercepat oleh keadaan stress

Standar kebutuhan kalsium

Ibu hamil Dan menyusui : 1200 mg/ hari

Anak-anak usia 0-8 tahun : 600 mg/ hari

  Umur 9-14 tahun : 700 mg/hari

      Umur 15-17 tahun : 600 mg/ hari

  Orang dewasa : 500-800 mg/ hari

 Manula : 500 mg                 

5. Fosfor

Kekurangan fosfor bias terjadi karena menggunakan obat antacid untuk menetralkan asam

lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga

terjadi pada penderita yang kehilangan banyak cairan melalui urin. Kekurangan fosfor

mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan

tulang.

Jadi, AKG yang diperlukan:

- Bayi : 200-250 mg

- anak-anak : 250-400 mg

- laki-laki : 500 mg

- perempuan : 450 mg

- ibu hamil dan menyusui : 200-300 mg

Standar kebutuhan posfor 800 mg/ hari

Page 21: Mineral

Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat

menimbulkan kejang

6. Magnesium (mg)

Kekurangan magnesium bisa terjadi jika kekurangan protein dan energi serta berbagai

kompilasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi atau penurunan fungsi ginjal,

endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melalui mulut (intravena)

AKG untuk orang dewasa untuk pria 280 mg/hari dan wanita 250 mg/ hari

7. Sulfur (S)

Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui adanya

kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup mengandung protein. Dampak

kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein.

Akibat kekurangan Mikro mineral menurut Adriani. 2012 adalah :

1. Besi (Fe)

Kekurangan zat Besi dapat menyebabkan anemia besi, lelah, lemah, kekebalan menurun,

produktifitas kerja dan kebugaran berkurang, kemampuan belajar menurun (pada anak-anak),

kurang konsentrasi, koordinasi dan reaksi menurun, gatal, luka sukar sembuh, kurang mampu

mengatur suhu tubuh.

2. Seng (Zn)

Akibat kekurangan Seng akan menyebabkan hambatan pertumbuhan, mengganggu pusat

sistem saraf dan fungsi otak.

3. Iodium (I)

Kekurangan Iodium menyebabkan gondok, kretinisme, pembesaran kelenjar tiroid,

hambatan mental dan pertumbuhan pada anak; gemuk padaorang dewasa.

Page 22: Mineral

4. Selenium (Se)

Kekurangan selenium dapat menyebabkan penyakit keshan, resiko penyakit jantung; jarang

terjadi karena makanan, bisa terjadi bila dapat makanan melalui saluran cerna (Total parenteral

Nutrition) untuk waktu yang sama tanpa suplemen.

5. Tembaga (Cu)

Adapun akibat yang disebabkan apabila kekurangan tembaga adalah anemia, mengganggu

pertumbuhan dan metabolisme, demineralisasi tulang.

6. Mangan (Mn)

Kekurangan Mangan Jarang terdapat pada manusia. Padahewan hambatan pertumbuhan

gangguan sistem saraf, kelainan reproduksi

7. Flour (F)

Kekurangan flour dapat menyebabkan kerusakan gigi / karies.

8. Kobal (Co)

Kekurangan Kobal terjadi bila kekuangan vitamin B12. Karena faktor intrinsik, sindroma

gangguan absorpsi dan gastrektomi..

9. Kromium (Cr)

Kekurangan kromium biasanya terjadi pada kekurangan gizi berat. Mungkin merupakan

faktor diabetes pada orang tua & penyakit kardiovasculer. Gejala seperti penyakit diabetes,

ketidakmampuan menggunakan glukosa secara normal.

Page 23: Mineral

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan:

1. Mineral merupakan unsur yang dibutuhan oleh tubuh manusia yang mempunyai

peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan,

organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.

2. Mineral secara jumlahnya dibagi menjadi dua kelompok yakni mineral makro dan

mineral mikro.

3. Manfaat mineral sendiri ada banyak, diantaranya : Mengikat Hemoglobin, Myoglobin,

Transferrin, Ferrin, dan Hemosiderin, filterasi racun pada ginjal, proses menyimpan

atau mendayagunakan energi tubuh, proses pertumbuhan, perawatan serta perbaikan

seluruh jaringan lunak dan sel-sel tubuh, penyusunan rantai DNA dan RNA, komponen

penting dari hormon-hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid, pembentuk, pemelihara

dan merawat tulang dan gigi, proses pengembangan sel-sel saat kehamilan, mengatur

keseimbangan cairan dalam tubuh, perkembangan jaringan lunak, otak, jantung dan

organ-organ vital, antioksidan alami, melindungi sel-sel jaringan tubuh, menjaga tingkat

tekanan osmosis dalam cairan tubuh

4. Kekurangan mineral menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu, makan, diare,

keringat berlebihan, lesu, lemah, kehilangan nafsu makan, konstipasi, gangguan

pertumbuhan, tulang kurang kuat, kehilangan banyak cairan, gangguan absorpsi atau

penurunan fungsi ginjal, endokrin, kekebalan menurun, produktifitas kerja dan

kebugaran berkurang, mengganggu pusat sistem saraf dan fungsi otak, menyebabkan

Page 24: Mineral

gondok, kretinisme, pembesaran kelenjar tiroid, menyebabkan kerusakan gigi dan karies

gigi. Konsumsi mineral yang berlebihan dalam tubuh akan menyebabkan sembelit pada

perut, sakit kepala, letih, mual, gangguan hati, gangguan saluran kemih, disfungsi

ginjal, kerusakan DNA, menurunnya daya tahan tubuh, kelahiran prematur,

osteoporosis, menghambat penyerapan kalsium dan menyebabkan keracunan.

Page 25: Mineral

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, M. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat M ., Wirjatmadi, B. Jakarta: Kencana.

Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia.

http://annaregina25.blogspot.co.id/2013/06/klasifikasi-mineral-mikro.html diakses pada tanggal 6 Oktober 2015. 13:23

http://ardra.biz/kesehatan/pengertian-fungsi-mineral-bagi-tubuh/fungsi-manfaat-mineral-zat-besi-bagi-kesehatan-tubuh/ diakses pada tanggal 6 Oktober 2015. 13.25

http://jenis2-penyakit.blogspot.co.id/2014/08/pengertian-natrium-dan-manfaatnya-tubuh.html diakses pada tanggal 6 Oktober 2015 13.40

http://kb.123sehat.com/mineral/ diakses pada tanggal 6 Oktober 2015. 13.30

Irawan, M. A., 2007. Cairan Tubuh, Elektrolit, dan Mineral. Polton Sports Science and Performance Lab. Available

kb.123sehat.com. Mineral. diaksesnya hari ini jam 9.11

majalah kesehatan.com diaksesnya hari ini jam 7.37

Muthtadi, Deddy. 2009. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung : Alfabeta

Novitawati, Vera. 2011. Penetapan Kadar Ca dalam Susu Kedelai Murni dan Kemasan yang Beredar di pasaran Secara Spektometri Serapan Atom. Skripsi. Medan : Universitas Sumetera Utara.

Piliang, W.G. 1997. Nutrisi Mineral. Edisi ke-2. Bogor : Institut Pernatian Bogor.