Top Banner
Journal of architecture, Volume 11 | Nomor 1 | Februari | 2022 ISSN online 0000-0000 MINAWISATA PERIKANAN AIR PAYAU DI DESA SUNGAI CUKA TANAH LAUT Rayhani Fahma Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat [email protected] Dila Nadya Andini Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat [email protected] ABSTRAK Kawasan pertambakan air payau di Desa Sungai Cuka dahulu merupakan lokasi tambak yang banyak menghasilkan ikan air payau seperti Ikan Bandeng (Chanos chanos), Udang Windu (Penaeus monodon), Ikan Belanak (Mugil cephalus), Kepiting Bakau (Scylla serrata), Kakap Putih (Lates calcarifer), dan lain-lain. Pertambangan batubara mulai dibuka di hulu sungai muara sehingga limbah batubara terbawa ke arah hilir dan mencemari air tambak yang menyebabkan hasil tambak mati. Hal ini berdampak pada penghasilan petambak yang mulai menurun, akhirnya mereka memutuskan meninggalkan tambak untuk mencari pencaharian lain. Sehingga permasalahan yang diangkat adalah bagaimana mendesain kawasan rekreasi edukasi pertambakan air payau dengan pendekatan lokalitas kawasan? Penulisan ini bertujuan untuk mengembalikan aktivitas penambakan di Desa Sungai Cuka Tanah Laut sebagai upaya untuk menghidupkan kembali kawasan pertambakan dan permukiman yang telah mati yang didukung oleh kondisi air tambak yang telah bebas dari pencemaran limbah batubara. Langkah untuk mencapai tujuan yaitu dengan merancang kawasan minawisata perikanan air payau berbasis wisata rekreasi edukasi. Adapun metode yang diterapkan yaitu pendekatan arsitektur kontekstual yang diharapkan dapat mempertahankan ciri khas kawasan pesisir, dapat memperbaharui citra kawasan pertambakan yang perlahan mulai menghilang, dan menjadi kawasan wisata rekreasi dan edukasi perikanan. Kata kunci: Minawisata, Tambak, Ikan air payau, Rekreasi, Edukasi, Arsitektur kontekstual ABSTRACT The brackish water aquaculture area in Sungai Cuka Village used to be the location of a pond that produced a lot of brackish water fish such as Milkfish (Chanos chanos), Windu Shrimp (Penaeus monodon), Mullet (Mugil cephalus), Mangrove Crab (Scylla serrata), White Snapper ( Lates calcarifer), and others. Coal mining has begun to be opened upstream of the estuary so that coal waste is carried downstream and pollutes the pond water which causes the ponds to die. This has an impact on the income of the fishermen who began to decline, finally they decided to leave the pond to 43
15

MINAWISATA PERIKANAN AIR PAYAU DI DESA SUNGAI ...

May 07, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MINAWISATA PERIKANAN AIR PAYAU DI DESA SUNGAI ...

Journal of architecture, Volume 11 | Nomor 1 | Februari |2022

ISSN online 0000-0000

MINAWISATA PERIKANAN AIR PAYAU DI DESA SUNGAI CUKA

TANAH LAUT

Rayhani Fahma

Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Lambung [email protected]

Dila Nadya Andini

Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Lambung [email protected]

ABSTRAKKawasan pertambakan air payau di Desa Sungai Cuka dahulu merupakan lokasi tambak

yang banyak menghasilkan ikan air payau seperti Ikan Bandeng (Chanos chanos), Udang Windu(Penaeus monodon), Ikan Belanak (Mugil cephalus), Kepiting Bakau (Scylla serrata), Kakap Putih(Lates calcarifer), dan lain-lain. Pertambangan batubara mulai dibuka di hulu sungai muara sehinggalimbah batubara terbawa ke arah hilir dan mencemari air tambak yang menyebabkan hasil tambakmati. Hal ini berdampak pada penghasilan petambak yang mulai menurun, akhirnya merekamemutuskan meninggalkan tambak untuk mencari pencaharian lain. Sehingga permasalahan yangdiangkat adalah bagaimana mendesain kawasan rekreasi edukasi pertambakan air payau denganpendekatan lokalitas kawasan? Penulisan ini bertujuan untuk mengembalikan aktivitas penambakandi Desa Sungai Cuka Tanah Laut sebagai upaya untuk menghidupkan kembali kawasan pertambakandan permukiman yang telah mati yang didukung oleh kondisi air tambak yang telah bebas daripencemaran limbah batubara. Langkah untuk mencapai tujuan yaitu dengan merancang kawasanminawisata perikanan air payau berbasis wisata rekreasi edukasi. Adapun metode yang diterapkanyaitu pendekatan arsitektur kontekstual yang diharapkan dapat mempertahankan ciri khas kawasanpesisir, dapat memperbaharui citra kawasan pertambakan yang perlahan mulai menghilang, danmenjadi kawasan wisata rekreasi dan edukasi perikanan.Kata kunci: Minawisata, Tambak, Ikan air payau, Rekreasi, Edukasi, Arsitektur kontekstual

ABSTRACTThe brackish water aquaculture area in Sungai Cuka Village used to be the location of a pond

that produced a lot of brackish water fish such as Milkfish (Chanos chanos), Windu Shrimp (Penaeusmonodon), Mullet (Mugil cephalus), Mangrove Crab (Scylla serrata), White Snapper ( Latescalcarifer), and others. Coal mining has begun to be opened upstream of the estuary so that coalwaste is carried downstream and pollutes the pond water which causes the ponds to die. This has animpact on the income of the fishermen who began to decline, finally they decided to leave the pond to

43

Page 2: MINAWISATA PERIKANAN AIR PAYAU DI DESA SUNGAI ...

look for other livelihoods. So the problem raised is how to design a brackish water aquacultureeducational recreation area with a regional locality approach? This writing aims to restore aquacultureactivities in Sungai Cuka Tanah Laut Village as an effort to revive dead aquaculture areas andsettlements supported by pond water conditions that are free from coal waste pollution. The step toachieve the goal is to design a brackish water fishery tourism area based on educational recreationtourism. The method applied is a contextual architectural approach which is expected to maintain thecharacteristics of the coastal area, can renew the image of the aquaculture area which is slowlydisappearing, and become a recreational tourism and fisheries education area.Keywords: Tourism, Pond, Brackish Water Fish, Recreation, Education, Contextual Architecture

PENDAHULUANProvinsi kalimantan selamat memiliki

potensi sumber perikanan dan kelautanyang cukup beragam mulai dari wisatabahari, budidaya perikanan di laut,perikanan di air payau dan air tawar,pengolahan produk hasil perikanan,konservasi mangrove dan lain-lain.

Kabupaten Tanah Laut yang menjadikomoditas penghasil ikan laut dan ikan airpayau yang cukup banyak, khususnyadaerah pesisir pantai seperti di desa MuaraKintap, Sungai Cuka. Di desa Sungai Cuka,Kecamatan Kintap dahulu dapatmenghasilkan produk perikanan air payauyang cukup beragam seperti Bandeng(Chanos chanos), Udang Windu (Penaeusmonodon), Ikan Belanak (Mugil cephalus),Kepiting Bakau (Scylla serrata), Kakap Putih(Lates calcarifer), dan lain-lain. Tetapikarena terjadi pencemaran air yangdisebabkan oleh dibukanya lahanpertambangan batubara, limbah yang telahbercampur dengan air sungai terbawa airmengalir menuju area pesisir laut yangmerupakan lokasi pertambakan air payausehingga mengenai tambak-tambak yangterletak dekat dengan pesisir pantai.

Pencemaran air sungai (air payau)dari limbah batubara ini menyebabkan ikan,udang, dan kepiting mati karena telahtercemar air limbah dari batubara. Karenabanyaknya ikan, udang, dan kepiting yangmati sehingga menyebabkan pendapatan

para penambak menurun yang berdampakpada kurangnya sumber pendapatan darisektor perikanan air payau, pada akhirnyamereka memutuskan untuk meninggalkanlahan tambak dan mencari pencaharian lain.

Gambar 1. Tambak ikan yang tidak difungsikanSumber: Dokumentasi Pribadi (2013 & 2015)

Setelah beberapa tahun tambak tidakdifungsikan lagi dan telah tertutupipepohonan, di area bekas tambakditemukan kembalinya kehidupan biota airpayau seperti kepiting, ikan kakap, danudang yang sudah banyak ditemui disekitarbekas tambak dan sungai muara. Karena halinilah maka muncullah inisiasi parapenambak untuk memperbaiki tambak agaraktivitas pertambakan bisa hidup kembalidan berfungsi seperti sedia kala. Solusiuntuk memulihkan kembali aktivitaspertambakan dapat dicapai denganmendesain kawasan pertambakan yangdilengkapi dengan kegiatan pariwisataperikanan seperti Minawisata.

Minawisata adalah aktivitas untukmengembangkan potensi dari perikanantangkap, perikanan budidaya dan wisatabahari dalam suatu model pengelolaan yangterpadu dan berbasiskan konservasi (Haris,

44

Page 3: MINAWISATA PERIKANAN AIR PAYAU DI DESA SUNGAI ...

2012). Dengan konsep minawisata bahariini, diharapkan dapat menjembatanikepentingan berbagai pihak yangberlandaskan pada kesejahteraanmasyarakat dan keberlanjutan sumberdayaalam. Ini merupakan salah satu solusi yangdapat ditawarkan dan dikaji secaramendalam agar tidak terjadi pengembangansuatu kawasan wisata perikanan yang tidakbertanggung jawab dan berdampak padakerusakan lingkungan.

Perencanaan kawasan minawisataperikanan air payau ini yaitu denganmenyediakan sarana wisata rekreasi danedukasi perikanan bagi wisatawan, untukkegiatan rekreasi seperti: penangkapan danpemanenan dari hasil perikanan dandilanjutkan pengolahan hingga penyajianproduk perikanan untuk dapat disantap olehwisatawan, rekreasi wisata sepertimenikmati wahana flying fox dan wisatasusur area tambak menggunakan perahu.Dan untuk edukasi seperti: belajar tentangbagaimana cara konservasi mangrove danbelajar cara pembibitan serta pembesaranikan air payau.

PERMASALAHANDalam merancang kawasan wisata

perikanan air payau yang dapatmenghidupkan kembali sebuah kawasanyang telah mati diperlukan langkahpenyelesaian arsitektur yang dapatmenyelesaikan permasalahan utama dariperancangan Minawisata perikanan airpayau.

Berdasarkan pernyataan di atas dandata-data yang diperoleh di lapangan makarumusan permasalahan yang perludipecahkan yaitu: Bagaimana mendesainkawasan rekreasi edukasi pertambakan airpayau dengan pendekatan lokalitaskawasan?

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum1. Pengertian Minawisata

Minawisata merupakan kegiatanpengembangan wisata yang memanfaatkanpotensi dari sumber daya kelautan,perikanan, dan pariwisata dalam suatuwilayah tertentu sebagai sebuah destinasiwisata perikanan (Yudasmara, 2016).Berdasarkan dari uraian ini maka dapatdisimpulkan bahwa minawisata (Mina:Perikanan dan Wisata: Pariwisata)merupakan sebuah kegiatan wisataperikanan atau kelautan yangmemanfaatkan sumber daya perikanansuatu wilayah tertentu. MenurutUndang-Undang Nomor 31 Tahun 2004tentang Perikanan, perikanan adalah semuakegiatan yang berhubungan denganpengelolaan dan pemanfaatan sumberdayaperikanan dan lingkungannya mulai dariproses praproduksi, produksi, pengolahansampai dengan pemasaran. Minawisatamencakup berbagai kegiatan wisataperikanan seperti memanen ikan, memberimakan ikan, mengolah hasil perikanan, ikutbelajar budidaya perikanan, konservasimangrove, dan lain-lain.

2. Pengertian Tambak Air PayauTambak merupakan kolam yang

dibangun di daerah yang mengalami pasangsurut seperti pesisir pantai (Martosudarmo &Bambang, 1992). Sedangkan menurutNoorvy dan Widodo (2015) tambak air payaubiasanya dimanfaatkan sebagai saranabudidaya perikanan seperti ikan, udang,kepiting, serta kerang. Air tambak yangdigunakan untuk memelihara bandeng,udang, dan hewan lainnya yang hidup di airpayau merupakan percampuran antara airlaut dan air tawar yang didominasi oleh air

45

Page 4: MINAWISATA PERIKANAN AIR PAYAU DI DESA SUNGAI ...

laut saat terjadi pasang sehinggapengelolaan air tambak memanfaatkan daripasang surut air laut.

Tambak air payau memiliki jenis tanahberlumpur yang terdapat kandungan garam(salinitas) di dalamnya. Air payau dalamtambak mengalami siklus pasang surutbergilir selama satu pekan yang dipengaruhioleh pasang surut dari air laut, jika airpasang dari air laut masuk kedalam tambakmelalui pintu air maka tambak akan terisipenuh oleh air asin. Jika air surut tambakakan kering dengan menyisakan sedikit air.Untuk mengatur kapasitas air di dalamtambak dapat dengan memanfaatkan pintuair tambak yang bisa dibuka tutup.

Gambar 2. Pintu airSumber: Keramikkulantai.blogspot.com

Pintu air terbuat dari kayu yang tahanketika terendam air seperti kayu ulin, kayubengkirai, kayu damar laut, dan sebagainya.Dimensi pintu air 100 x 400 x 180 cmtergantung dari ketinggian dan lebarpematang tambak. Pada bagian atas pintuair diberikan titian untuk jembatan pijakan. Didalam pintu air terdapat 3 susunan sekatyang dapat dibuka tutup untuk mengaturkapasitas air, bagian terluar di kanan dan kiriterdapat sekat berjaring (saringan) untuk

mencegah udang kecil atau anakan ikanagar tidak keluar dari tambak, sedangkan dibagian tengah pintu air terdapat sekat daripapan yang dirapatkan agar air dari tambaktidak keluar dari tambak ketika air lautsedang surut.

3. Klasifikasi TambakKlasifikasi tambak menurut Mujiman &

Suyanto (2003) terbagi menjadi 3 jenis,diantaranya:

1.) Tambak LanyahTambak lanyah terletak dekat

dengan tepi pantai yang memiliki tingkatkeasinan 30-60% tergantung musim yangberlangsung. Ketika kemarau, suhupanas akan meningkat yangmenyebabkan terjadinya penguapanpada tambak lanyah sehingga tingkatkeasinan air cukup tinggi.

2.) Tambak biasaTambak biasa yaitu tambak yang

terdapat pencampuran air laut dan airtawar yang berasal dari sungai. Akibatdari pencampuran ini air yang terdapatpada tambak biasa atau sering disebuttambak air payau memiliki rasa air yangpayau. Ketika air laut sedang surut,tambak tidak mendapat distribusi air asinyang cukup maka tambak akan diisi olehair tawar, guna untuk memenuhikebutuhan air di dalam tambak.

3.) Tambak daratTambak darat merupakan tambak

yang keberadaannya jauh dari lautsehingga air yang mengisi tambak iniberasal dari air tawar yang dari air hujandan air sungai. Air di dalam tambak initergantung dari curah hujan, jika curahhujan sedang maka tambak dapat terisiair dengan kapasitas yang cukup tetapijika curah hujan rendah maka akan terjadikekeringan pada tambak sehingga perlu

46

Page 5: MINAWISATA PERIKANAN AIR PAYAU DI DESA SUNGAI ...

diantisipasi dengan penggunaan pompaair dan penyediaan penampungan airyang banyak.

4. Jenis Ikan dan Udang Air PayauJenis ikan serta udang yang hidup

pada perairan payau cukup beragam, mulaidari ikan bandeng, ikan belanak, ikan kakap,udang white, udang brown dan masihbanyak lagi. Data berikut ini merupakan jenisikan dan udang air payau yang seringdibudidayakan oleh para penambak.

Tabel 1. Jenis ikan dan udang di air payau

No

Namaikan/udangNama Latin

FotoIkan/Udang

MasaPanen

1.Ikan bandeng

(Chanos chanos)6 Bulan

2.Udang windu

(Penaeusmonodon)

5-6 Bulan

3.Udang white(Litopenaeus

vannamei)3-4 Bulan

4.Udang brown(Metapenaeus

elegans)3-4 Bulan

5.Ikan belanak

(Mugil cephalus)7-8 Bulan

6.Ikan kakap putih(Lates calcarifer)

6-12 Bulan

7.Kepiting bakau(Scylla serrata)

1-1,5 Bulan

Sumber: Analisis Penulis (2021)

B. Tinjauan Arsitektural1. Arsitektur Pesisir

Desa Sungai Cuka Kabupaten TanahLaut merupakan daerah yang berada dekatdengan pesisir pantai dan sungai muara.Pesisir adalah batasan wilayah dari daratandan perairan yang masih memanfaatkansumber daya kelautan dan perikanan dalamsegala jenis aktivitas dan penggunaan lahan(Ernawi & Imam S. MCM, MSc., 2012).

Menurut Egam dan Rengkung (2015)karakteristik kawasan permukiman pesisirditandai dengan aktivitas para nelayan yangtinggal di daerah pesisir pantai. Sedangkanuntuk gaya arsitektur wilayah permukimanpesisir memiliki adaptivitas terhadapperairan yang mengalami pasang surut.Maka disimpulkan bahwa fokus utamaarsitektur pesisir dapat dilihat daripemanfaatan potensi alam sekitar danadaptivitas rancangan terhadap kondisipasang surut air laut.

2. Elemen Bentuk Arsitektur PesisirA.) Struktur dan Material

• Bentuk tiangBentuk tiang bangunan yang

berada di daerah pesisir pantai,daerah yang mengalami pasang surut,ataupun daerah yang rawan banjirsebaiknya menggunakan tiangpenyangga bangunan yang cukuptinggi (bentuk bangunan panggung)agar dapat mengantisipasi dariterendamnya bangunan. MenurutGross 2015 dalam (Angkasa, 2017)keunggulan bentuk rumah panggungyaitu adanya perlindungan dari kondisibanjir, memaksimalkan pandangan,perluasan ventilasi, estetika danpenerapan prinsip pembangunanberkelanjutan.

• MaterialUntuk penggunaan material

pada bangunan di daerah pesisirumumnya menggunakan kayu ulin,kayu bangkirai, dan damar laut karenamudah didapatkan, awet ketikaterkena air dan memiliki daya hantarpanas yang kecil sehingga ruangan didalam bangunan terasa dingin.

• AtapRancangan atap pada daerah

yang memiliki iklim tropis lembab yangsesuai yaitu dengan menggunakan

47

Page 6: MINAWISATA PERIKANAN AIR PAYAU DI DESA SUNGAI ...

kemiringan atap 30°-45° yangdimaksudkan agar dapat memudahkanair hujan jatuh ke permukaan tanahdan mengurangi intensitas panasmatahari. Untuk daerah yang seringterjadi badai atau angin kencan tidakdisarankan menggunakan tritisan yanglebar dan penggunaan atap yangberlapis (Lippsmeier, 1994).

Atap yang digunakan padabangunan yang berada di daerahpesisir umumnya menggunakan atapdari daun nipah karena memiliki dayahantar panas yang kecil dan lebihterjangkau.

Gambar 3. Atap daun nipahSumber: Gambaridco.blogspot.com

• PondasiBangunan yang letaknya di

pesisir pantai seperti bangunan rumahbajo memiliki 3 tipe pondasi, 2 tipepondasi dari kayu dan 1 tipe pondasidari batu kali. Tipe pertamamenggunakan tiang kayu yangditancap langsung ke dalam pasirsedalam ±50 cm dengan tiangbangunan bermodul grid berukuran 5 x6 m. Tipe kedua, tiang kayu ditancapsedalam ±100 cm kedalam pasirdengan modul tiang grid kubusberukuran 5 x 6 m. Terakhirmenggunakan pondasi batu kalisedangkan kolom utama bangunantetap menggunakan balok kayu yangdisambung menggunakan sistem

sambungan konvensional (Rifai B,2010).

Gambar 4. Bentuk pondasi pancangan kayuSumber: Rudiyono (2003)

• DindingDinding bangunan di iklim tropis

memiliki 3 kriteria yaitu dinding masif,dinding berongga dan dinding ringan.Pertama dinding masif yang memilikisedikit lubang (masif) dan memilikipermukaan yang terang agar dapatdengan mudah memantulkan cahayamatahari. Kedua dinding beronggayang memiliki lapisan luar yang tipisdan dapat terbuat dari semen, asbes,kaleng dan bahan sintetis yangbertumpu pada rangka. Ketiga dindingringan yang memerlukan peneduhanatau penaungan agar temperaturudara di dalam bangunan tidakmeningkat (Lippsmeier, 1994).

B.) Bentuk dan Isometri BangunanBentuk fasad yang dimiliki arsitektur

pesisir menurut Mutia, Elviana, dan Yunisya(2018) dapat dilihat melalui penggunaansumbu simetris dan non simetris bangunanyang bersumber dari akulturasi budayakolonial dan budaya jawa. Akulturasi inidapat memberikan identitas khusus bagiarsitektur di daerah pesisir yang telahmengalami proses akulturasi denganberbagai etnis dan budaya.

48

Page 7: MINAWISATA PERIKANAN AIR PAYAU DI DESA SUNGAI ...

PEMBAHASAN

A. LokasiTanah Laut merupakan kabupaten

yang memiliki luasan wilayah ±3.631,35 KM²atau 9,71% dari luas keseluruhan provinsiKalimantan Selatan. Letak geografis TanahLaut berada di antara 114° 30’20″ - 115°23’31’’ BT dan 3° 30’33″ - 4° 11’38’’ LS.

Gambar 5. Lokasi perancanganSumber: Skematik Penulis (2021)

Kecamatan Kintap merupakan bagiandari kabupaten Tanah Laut yang berbatasanlangsung dengan kabupaten tanah bumbu.Kintap berada di antara 115,378° – 115,078°BT dan 3,56197° – 3,94786° LS. Luasankecamatan kintap adalah ±537,00 KM²dengan jumlah desa sebanyak 14 desa.Bentuk morfologi kecamatan Kintapmerupakan dataran rendah denganketinggian tanah ±0,5 M dari permukaanlaut.

Gambar 6. Eksisting lokasi perancanganSumber: Analisis Penulis (2021)

Lokasi Perancangan berada di DesaSungai Cuka, Kelurahan Sungai Cuka,Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut,Kalimantan Selatan 70833. Luasan site ±60.000 m² dengan lahan terbangun ± 15%dari luas keseluruhan, jarak lokasiperancangan dengan bibir pantai yangcukup dekat ± 350 m, lokasi site cukupstrategis yaitu berdekatan dengan sungaimuara sungai cuka, pelabuhan PT ArutminIndonesia Kintap Mine, Pantai batu buaya dipantai Sungai Cuka Tanah Bumbu, dandekat dengan pondok nelayan pencari ikanyang berada di bibir pantai, danbersebelahan dengan perencanaan tempatwisata baru yang sedang direncanakanpembangunannya pada masa mendatang.

B. Konsep ProgramatikKonsep program lokalitas pesisir

diangkat sebagai solusi penyelesaian darirumusan permasalahan perancanganminawisata perikanan air payau di desaSungai Cuka Tanah Laut. Konsep programtersebut mengusung tema perancanganyang memperhatikan keadaan lokalitas disekitar kawasan sehingga penggunaanmaterial dan bentuk bangunanmenyesuaikan kondisi lingkungan yang ada.

Gambar.7 Konsep programatikSumber: Analisis Penulis (2021)

Konsep arsitektur pesisir dalamperancangan minawisata perikanan airpayau Desa Sungai Cuka Tanah Lautmemiliki tujuan untuk mengembalikanaktivitas penambakan dan meningkatkan

49

Page 8: MINAWISATA PERIKANAN AIR PAYAU DI DESA SUNGAI ...

sektor perikanan lokal dengan mendesainkawasan rekreasi edukasi minawisataperikanan air payau yang menggunakanpendekatan arsitektur kontekstual. Untukmendukung pencapaian tujuan tersebutmaka perancangan perlu memperhatikan 4unsur pariwisata (4A) sebagai sebuah acuanperancangan tempat wisata yang aman,nyaman, dan menghibur. 4 unsur pariwisatatersebut adalah: attraction, accessibility,ancillary, dan amenity.

C. Konsep Perancangan1. Konsep Zonasi

Penerapan konsep arsitektur pesisirpada zonasi kawasan dapat terlihat dariperletakan massa bangunan utama yangterletak pada area yang tidak terkenapasang surut air laut. Sedangkan untukpenataan fasilitas wisata menerapkanmetode sequence (urutan) dilihat dariperletakan zoning yang berurutan dari zonakawasan umum menuju zona kawasan inti.

Gambar 8. Skema urutan zona kawasanSumber: Analisis Penulis (2021)

Penzoningan kawasan minawisatadibagi menjadi 4 zona yaitu: 1.) zonaperalihan yaitu zona perantara antara ruangluar dan ruang dalam, 2.) zona konservasiyaitu lokasi konservasi pohon mangroveyang juga dijadikan sebagai cincin mangroveuntuk melindungi ekosistem tambak daripencemaran air, 3.) zona edukasi yaitutempat edukasi perikanan, 4.) zona utamadimana segala aktivitas inti dari kegiatanpertambakan dilakukan pada zona ini.

Gambar 9. Zonasi kawasanSumber: Analisis Penulis (2021)

Gambar 10. Skema tata ruangSumber: Analisis Penulis (2021)

Dari gambar di atas dapat dilihat jikakeempat zona terbagi lagi menjadi beberapabangunan yang memiliki fungsi ruang yangberbeda sesuai dengan aktivitas yangberlangsung dalam kawasan minawisata.

2. Konsep Bentuka. Bangunan

Gambar 11. Konsep bangunanSumber: Skematik Penulis (2021)

50

Page 9: MINAWISATA PERIKANAN AIR PAYAU DI DESA SUNGAI ...

b. TambakPenerapan konsep arsitektur

pesisir pada desain tambak dapat dilihatdari pembagian masing-masing fungsitambak yang berorientasi padakebutuhan dan aktivitas pertambakan airpayau serta memperhatikan kondisieksisting dari lingkungan yang telah ada.Berdasarkan pernyataan tersebut makatambak air payau di kawasanpertambakan ini dibagi menjadi 3 jenisbentuk tambak, diantaranya: tambakpembibitan, tambak pembesaran, dantambak empang parit

Gambar 12. Tampak atas tambakSumber: Penulis (2021)

Gambar 13. Tambak pembibitanSumber: Penulis (2021)

Gambar 14. Tambak pembesaranSumber: Penulis (2021)

Gambar 15. Tambak empang paritSumber: Penulis (2021)

3. Konsep Struktur dan Materiala. Struktur

Bangunan di kawasan minawisataini didesain berbentuk panggung sebagailangkah penyesuaian dengan kontekstualkawasan pesisir yang mengalami pasangsurut air laut. Sedangkan untuk konstruksiutamanya menggunakan konstruksi kayu,karena kayu dapat mengantisipasiterjadinya perkaratan berbeda jikamenggunakan konstruksi yang berasaldari baja atau besi yang besarkemungkinan material tersebut akanmengalami perkaratan karena daerahpesisir memiliki udara yang mengandunggaram dari evaporasi air laut, sehinggamaterial yang berasal dari bahan bajadan besi mudah mengalami perkaratan.

51

Page 10: MINAWISATA PERIKANAN AIR PAYAU DI DESA SUNGAI ...

Gambar 16. Struktur bangunanSumber: Penulis (2021)

b. Material

Gambar 17. Material bangunanSumber: Penulis (2021)

4. Konsep Aktivitasa. Rekreasi

Aktivitas rekreasi memanen ikanberada di lahan tambak pembesaran,aktivitas memanen baru bisadilaksanakan dalam jangka waktu 3-5bulan sekali tergantung kecepatanpertumbuhan ikan dan udang.

Gambar 18. Aktivitas atraksi panen ikanSumber: Penulis (2021)

Aktivitas rekreasi bermain wahanaflying fox berada tepat di atas tambak

pembesaran sehingga ketika berlangsungatraksi panen ikan wisatawan yang naikwahana flying fox dapat melihatpemanenan dari atas.

Gambar 19. Aktivitas bermain flying foxSumber: Penulis (2021)

Fasilitas tempat bersantai berupaRTH yang dapat digunakan sebagaitempat duduk-duduk untuk menikmatisuasana kawasan wisata pertambakan.

Gambar 20. Aktivitas bersantai di RTHSumber: Penulis (2021)

b. EdukasiBangunan edukasi terdapat ruang

untuk memberikan makan ikan dan udangyang berada tepat di atas tambakpembibitan.

Gambar 21. Aktivitas budidaya perikananSumber: Penulis (2021)

Hutan mangrove terdapat aktivitassusur hutan mangrove di area ini terdapatfasilitas gazebo yang masing- masing

52

Page 11: MINAWISATA PERIKANAN AIR PAYAU DI DESA SUNGAI ...

berjarak ±40 meter dan juga terdapattitian kayu.

Gambar 22. Aktivitas di hutan mangroveSumber: Penulis (2021)

5. Konsep VegetasiVegetasi memiliki 3 zona perletakan

berdasarkan jenis dan kegunaanya, vegetasiyang ditanam berupa vegetasi yang bisaberadaptasi dengan kawasan pesisir.Sebelah paling kanan kawasan terdapattumbuhan air payau seperti mangrove, ditengah terdapat tumbuhan peneduh sepertipohon cemara dan ketapang, dan di bagiandepan terdapat tumbuhan perdu sepertibunga rembosa mini.

Gambar 23. Konsep vegetasiSumber: Penulis (2021)

HASILPenggunaan konsep lokalitas pesisir

dengan pendekatan arsitektur kontekstualdiharapkan dapat menjadi langkahpenyelesaian permasalahan perancangandengan mengedepankan penerapan unsurlokalitas kawasan pada segala aspekperancangan yang bertujuan untukmemberikan wadah aktivitas yangmengedepankan kepentingan penggunanya.

A. Situasi

Gambar 24. SituasiSumber: Penulis (2021)

B. Site PlanGambar site plan terbagi menjadi 2,

pertama merupakan gambar site plan yangmemperlihatkan secara keseluruhan areaperancangan dan kedua merupakan gambarsite plan yang hanya memperlihatkan areaterbangun.

Gambar 25. Site Plan 1Sumber: Penulis (2021)

Site Plan 1 memperlihatkan bataswilayah tambak dengan keadaan sekitarlokasi perancangan yang dibatasi oleh cincinmangrove yang terletak mengelilingi areatambak secara keseluruhan.

53

Page 12: MINAWISATA PERIKANAN AIR PAYAU DI DESA SUNGAI ...

Gambar 26. Site Plan 2Sumber: Penulis (2021)

Site Plan 2 hanya memperlihatkanarea terbangun dari keseluruhan gambarkawasan.

C. Potongan Kawasan

Gambar 27. Potongan A-A dan B-B kawasanSumber: Penulis (2021)

D. Tampak Kawasan

Gambar 28. Tampak kawasanSumber: Penulis (2021)

E. Perspektif1. Interior

Gambar 29. Interior bangunan komersilSumber: Penulis (2021)

Gambar 30. Interior bangunan komersilSumber: Penulis (2021)

Gambar 31. Interior tempat kulinerSumber: Penulis (2021)

54

Page 13: MINAWISATA PERIKANAN AIR PAYAU DI DESA SUNGAI ...

Gambar 32. Interior penginapanSumber: Penulis (2021)

Gambar 33. Interior tempat kulinerSumber: Penulis (2021)

2. Eksterior

Gambar 34. Tambak pembibitanSumber: Penulis (2021)

Gambar 35. Tambak pembesaranSumber: Penulis (2021)

Gambar 36. Tambak empang paritSumber: Penulis (2021)

Gambar 37. Tambak empang paritSumber: Penulis (2021)

Gambar 38. Titian susur mangroveSumber: Penulis (2021)

55

Page 14: MINAWISATA PERIKANAN AIR PAYAU DI DESA SUNGAI ...

Gambar 39. Kios tempat jual ikanSumber: Penulis (2021)

Gambar 40. Bangunan komersilSumber: Penulis (2021)

Gambar 41. Tempat kulinerSumber: Penulis (2021)

F. Detail Arsitektural

Gambar 42. Detail arsitektural 1Sumber: Penulis (2021)

Gambar 43. Detail arsitektural 2Sumber: Penulis (2021)

KESIMPULAN

Perancangan minawisata perikanan airpayau di Desa Sungai Cuka Tanah Lautmerupakan langkah untuk mengembalikanaktivitas penambakan sebagai upayameningkatkan sektor perikanan lokal danmenghidupkan kembali kawasanpermukiman yang telah mati. Programperencanaan kawasan minawisatamenerapkan tema rekreasi edukasi wisataperikanan air payau dengan pendekatanlokalitas kawasan pesisir sebagai kiatmenarik minat wisatawan untuk berkunjungdan berwisata. Kegiatan wisata yang

56

Page 15: MINAWISATA PERIKANAN AIR PAYAU DI DESA SUNGAI ...

diprogramkan diharapkan dapat memberidampak positif bagi masyarakat sekitar danpemilik lahan tambak. Upaya yang dicapaiuntuk mengembangkan kawasanminawisata yaitu dengan menyediakanfasilitas rekreasi dan edukasi perikananseperti wahana permainan, ruangpengedukasian mengenai cara budidayaikan, ruang atraksi pemanenan ikan danruang aktivitas pendukung lainnya.

Metode arsitektur kontekstual diangkatsebagai langkah untuk melengkapi programperencanaan kawasan yang telah disusundengan harapan dapat mempertahankan cirikhas kawasan pesisir dan dapatmemperbaharui citra kawasan pertambakanyang perlahan mulai menghilang.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku dan Jurnal

Angkasa, Z. (2017). Penerapan KonsepArsitektur Rumah Panggung DiLingkungan Perkotaan. Arsir, 175-183.

Egam, & Rengkung. (2015). Kajian RuangKawasan Pesisir Pantai dalam MembentukWajah Kota. Temu Ilmiah IPLBI.

Ernawi, I., & Imam S. MCM, MSc. (2012).Pengembangan Permukiman Di KawasanPesisir Dan Kawasan Di Atas Air DalamPerspektif Penataan Ruang.

Haris, A. (2012). Rancang Bangun PengelolaanMinawisata Bahari Pulau Kecil. KasusPulau Dullah Kota Tual Provinsi Maluku.

Lippsmeier, G. (1994). Bangunan Tropis. Jakarta:Erlangga.

Martosudarmo, & Bambang. (1992).Martosudarmo, Bambang RekayasaTambak Udang. Jakarta: PT PenebarSwadaya.

Mujiman, A., & Suyanto, R. (2003). BudidayaUdang Windu. Jakarta: PT PenebarSwadaya.

Mutia, F., Elviana, E., & Yunisya, A. N. (2018).Pola Tata Ruang Arsitektur PesisirSebagai Alternatif Desain Rumah UsahaDi Desa Kalanganyar Sidoarjo. SNT2BKL,43-51.

Noorvy, D., & Widodo, E. (2015). KolamPencampur Air Payau Sebagai BagianDari Sistem Irigasi Tambak. Pertemuahilmiah tahunan HATHI XXXII.

Rifai B, A. J. (2010). Perkembangan Struktur DanKonstruksi Rumah Tradisional Suku BajoDi Pesisir Pantai Parigi Moutong. JurnalRuang, 31-38.

Rudiyono. (2003). materi kuliah strukturkonstruksi I. Struktur Konstruksi I.

Yudasmara, G. A. (2016). Mina Wisata SebagaiAlternatif Pengembangan Wisata Bahari DiKawasan Pesisir Buleleng Bali Utara.Jurnal Segara, 12(1), 31-43.

57