Top Banner
282

MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

Oct 04, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020
Page 2: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020
Page 3: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

PendidikanPancasila danKewarganegaraan

Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Page 4: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

iv Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Hak Cipta pada kementerian Pendidikan dan KebudayaanDilindungi Undang–Undang

Penulis : Sri WidodoPenyunting materi : AT. Sugeng PriyantoPenyunting bahasa : Badan Bahasa

Kotak katalog dalam terbitan (KDT)

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. PPKn SMALB - Tunarungu: Buku Guru/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. – Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016.

xiv, 271 hl. : ilus.; 25 cm.Untuk SMALB-B Kelas X

ISBN 978-602-358-448-2 (jilid lengkap)ISBN 978-602-358-449-9 (jilid I)

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan – Studi dan Pengajaran I . Judul

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Cetakan ke-1, 2016Disusun dengan huruf Bookman Old Style, 12pt

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

Page 5: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

vKata Pengantar

Kata Pengantar

Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi peserta didik dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam perumusan kompetensi dasar tiap mata pelajaran, sehingga kompetensi dasar tiap mata pelajaran mencakup kompetensi dasar kelompok sikap, kompetensi dasar kelompok pengetahuan, dan kompetensi dasar kelompok keterampilan. Semua mata pelajaran dirancang mengikuti rumusan tersebut. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk kelas X SMALB-B (TUNARUNGU) dirancang untuk menghasilkan siswa yang memiliki keimanan dan akhlak mulia sebagaimana diarahkan oleh falsafah hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila sehingga dapat berperan sebagai warga negara yang efektif dan bertanggung jawab. Pembahasannya secara utuh mencakup empat pilar kebangsaan yang terkait satu sama lain, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dirancang berbasis aktivitas yang diharapkan dapat mendorong siswa menjadi warga negara yang baik melalui kepeduliannya terhadap permasalahan dan tantangan yang dihadapi masyarakat sekitarnya. Kepedulian tersebut ditunjukkan dalam bentuk partisipasi aktif dalam pengembangan komunitas yang terkait dengan dirinya. Kompetensi yang dihasilkan bukan lagi terbatas pada kajian pengetahuan dan keterampilan penyajian hasil kajiannya, tetapi lebih ditekankan kepada pembentukan sikap dan tindakan nyata yang harus mampu dilakukan oleh tiap siswa. Dengan demikian akan terbentuk sikap yang cinta dan bangga sebagai bangsa Indonesia. Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013,

Page 6: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

vi Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

siswa diajak menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penting. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam berbagai bentuk kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam. Sebagai edisi pertama, buku guru ini sangat terbuka dan perlu terus dilakukan perbaikan untuk penyempurnaan. Oleh karena itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).

Jakarta, April 2016 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

ANIES BASWEDAN

Page 7: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

viiPengantar Penulis

Pengantar Penulis

Rasa syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penulisan buku ini. Berkat rahmat-Nya, buku ini dapat hadir di hadapan pembaca. Buku ini ditulis sebagai bagian dari upaya mewujudkan kepedulian pemerintah untuk membantu guru untuk mengantarkan peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang baik. Buku guru mata pelajaran PPKn ini merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk siswa tunarungu kelas X. Buku ini memuat dua bagian besar yaitu 1) Petunjuk Umum dan 2) Petunjuk Khusus Pembelajaran tiap Bab. Pada petunjuk umum ini, ada tiga bab yaitu Bab I Pendahuluan yang menguraikan latar belakang, tujuan, ruang lingkup, pengembangan materi, karakteristik peserta didik tunarungu, karakteristik mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan integrasi nilai-nilai pendidikan karakter. Bab II membahas tentang model-model pembelajaran yang berisi tentang model pembelajaran langsung, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran berbasis masalah,strategi pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran, dan model sistem pembelajaran tunarungu. Bab III tentang kompetensi inti,kompetensi dasar dan indikator pada bahasan materi mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas X pada SMALB-B (Tunarungu). Pada petunjuk khusus pembelajaran per-bab memuat tentang peta konsep, kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD) Indikator, materi pembelajaran, proses pembelajaran penilaian pembelajaran, pengembangan kompetensi, pengayaan, remedial, interaksi guru dan orang tua pada masing-masing babyang wajib diajarkan kepada siswa SMALB-B kelas X dan diharapkan sebelum menyusun perangkat pembelajaran guru perlu melakukan asesmen terhadap siswa materi yang akan diajarkan.

Page 8: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

viii Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Setelah mempelajari petunjuk umum dan petunjuk khusus dalam buku ini, diharapkan guru lebih mudah memberikan layanan pembelajaran PPKn kepada siswa tunarungu kelas X. Buku guru ini sangat terbuka untuk dikembangkan oleh para pembaca terutama bapak ibu guru di SMALB-B. Terima kasih, Selamat bertugas!

Bandung, April 2016 Penulis,

Page 9: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

ixDaftar Isi

Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................vPengantar Penulis ............................................................viiDaftar Isi ..........................................................................ixDaftar Tabel ......................................................................xiiDaftar Lampiran ...............................................................xiii

Bagian Umum ...................................................................1

Bab 1 Pendahuluan ........................................................2A. Latar Belakang ................................................2B. Tujuan Kompetensi .........................................4C. Ruang Lingkup ................................................5D. Pengembangan Materi .....................................6E. Format Buku ..................................................18F. Karakteristik Peserta Didik Tunarungu ...........20G. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X SMALB-B (Tunarungu) ....................................24H. Integrasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter .........27

Bab 2 Model-Model Pembelajaran .................................31A. Model Pembelajaran Langsung ........................31B. Model Pembelajaran Kooperatif .......................35C. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ............38D. Pembelajaran Kontekstual dalam Pembelajaran ........................................42E. Model Sistem Komunikasi Pembelajaran Tunarungu ...................................48F. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) ...........56

Page 10: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

x Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Bab 3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ..............59A. Petunjuk Umum ..............................................59B. Strategi Umum Pembelajaran Mengacu pada Buku Siswa ............................................66C. Penggunaan Media dan Sarana Pembelajaran ....71D. Format Penilaian Pembelajaran .......................72

Bagian Khusus..................................................................77

Bab 1 Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara ........79A. Peta Konsep ....................................................80B. Kompetensi Inti (KI) .........................................81C. Kompetensi Dasar ...........................................81D. Indikator .........................................................82E. Materi Pembelajaran .......................................82F. Proses Pembelajaran .......................................83G. Penilaian Pembelajaran ...................................106H. Pengembangan Kompetensi .............................116I. Pengayaan .......................................................116J. Remedial .........................................................117K. Interaksi Guru dan Orang Tua .......................118

Bab 2 Lembaga Negara Indonesia ..................................119A. Pendahuluan ...................................................120B. Kompetensi Inti (KI) .........................................121C. Kompetensi Dasar ...........................................121D. Indikator .........................................................122E. Materi Pembelajaran .......................................122F. Proses Pembelajaran .......................................123G. Penilaian Pembelajaran ...................................142H. Pengembangan Kompetensi ..............................151I. Pengayaan .......................................................151J. Remedial .........................................................152K. Interaksi Guru dan Orang Tua ........................152

Page 11: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

xiDaftar Isi

Bab 3 Integrasi Nasional ................................................153A. Pendahuluan ...................................................154B. Kompetensi Inti (KI) .........................................154C. Kompetensi Dasar ...........................................155D. Indikator .........................................................156E. Materi Pembelajaran .......................................156F. Proses Pembelajaran .......................................157G. Penilaian Pembelajaran ...................................179H. Pengembangan Kompetensi .............................189I. Pengayaan .......................................................189J. Remedial .........................................................189K. Interaksi Guru dan Orang Tua .......................190

Bab 4 Wawasan Nusantara .............................................191A. Pendahuluan ...................................................192B. Kompetensi Inti (KI) .........................................193C. Kompetensi Dasar ...........................................193D. Indikator .........................................................194E. Materi Pembelajaran .......................................194F. Proses Pembelajaran .......................................195G. Penilaian Pembelajaran ...................................218H. Pengembangan Kompetensi .............................228I. Pengayaan .......................................................228J. Remedial .........................................................228K. Interaksi Guru dan Orang Tua .......................229

Lampiran-Lampiran..........................................................231Glosarium .........................................................................249Daftar Pustaka .................................................................259Biodata .............................................................................263

Page 12: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

xii Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Daftar Tabel

Bagian UmumTabel 1.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PPKn Kelas X TUNARUNGU ... 6Tabel 1.2 Silabus Mata Pelajaran PPKn Kelas X TUNARUNGU .................................... 10Tabel 1.3 Penggunaan Buku Siswa ............................... 19Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ..................................................... 36Tabel 2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah .......................................... 40Tabel 3.1 Contoh Indikator dari Kompetensi Dasar pada KI 1-4 ................................................... 59

Bagian KhususTabel 1.1 Contoh Lembar Format Observasi ................. 107Tabel 1.2 Instrumen Pengamatan Sikap Siswa ............. 108Tabel 1.3 Contoh Lembar Format Penilaian Individual .. 109Tabel 1.4 Contoh Lembar Format Penilaian Proses ....... 115Tabel 2.1 Alokasi Waktu Penggunaan Buku ................. 143Tabel 2.2 Instrumen Pengamatan Sikap Siswa ............. 144Tabel 2.3 Contoh Lembar Format Penilaian Individual .. 145Tabel 2.4 Contoh Lembar Format Penilaian Proses ....... 150Tabel 3.1 Contoh Lembar Format Observasi ................. 180Tabel 3.2 Instrumen Pengamatan Sikap Siswa ............. 181Tabel 3.3 Contoh Lembar Format Penilaian Individual .. 182Tabel 3.4 Contoh Lembar Format Penilaian Proses ....... 188Tabel 4.1 Contoh Lembar Format Observasi ................. 219Tabel 4.2 Instrumen Pengamatan Sikap Siswa ............. 220Tabel 4.3 Contoh Lembar Format Penilaian Individual .. 221Tabel 4.4 Contoh Lembar Format Penilaian Proses ....... 227

Page 13: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

xiiiDaftar Lampiran

Daftar Lampiran

Lampiran 1 Contoh Lembar Format Observasi/

Pengamatan Sikap ..................................... 233

Lampiran 2 Contoh Format Penilaian Individu ............. 235

Lampiran 3 Contoh Format Penilaian Proses ................ 241

Lampiran 4 Contoh Lembar Penilaian

Dokumen Laporan ..................................... 243

Contoh Lembar Format

Penilaian Dokumen Laporan ...................... 243

Lampiran 5 Contoh Lembar Pengamatan Presentasi ..... 245

Lampiran 6 Contoh Lembar Format

Pengamatan Presentasi .............................. 245

Contoh Format Penilaian Akhir .................. 247

Page 14: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

xiv Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Page 15: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

1Bagian Umum

Bagian Umum

Pedoman buku guru digunakan untuk mengelola pembelajaran

terutama dalam memfasilitasi peserta didik tunarungu untuk

memahami materi dan mengamalkan pesan-pesan moral yang

ada pada buku teks pelajaran. Bagian umum pada buku guru

mata pelajaran Pendidikan PPKn ini merupakan pedoman bagi

guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk peserta didik

tunarungu kelas X.

Ada tiga bab yang diuraikan dalam bagian umum ini, yaitu

Bab I Pendahuluan yang menguraikan latar belakang, tujuan,

ruang lingkup, pengembangan materi, karakteristik peserta

didik tunarungu, karakteristik mata pelajaran Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan, dan integrasi nilai-nilai

pendidikan karakter. Bab II membahas tentang model-

model pembelajaran yang berisi tentang model pembelajaran

langsung, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran

berbasis masalah, strategi pembelajaran kontekstual dalam

pembelajaran, dan model sistem pembelajaran tunarungu. Bab

III tentang kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator

pada bahasan materi mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan kelas X pada SMALB-B (Tunarungu).

Uraian pada bagian ini adalah petunjuk umum, strategi

umum pembelajaran mengacu pada buku siswa, penggunaan

media dan sarana pembelajaran, dan format model penilaian

pembelajaran.

Page 16: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

2 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

PendahuluanB ab 1

A. Latar Belakang

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah

pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan

warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis,

melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi

baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat

yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

berkontiribusi penting menunjang tujuan bernegara

Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

PPKn berkaitan dan berjalan seiring dengan perjalanan

pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara

Indonesia. PPKn merupakan bagian integral dari ide,

instrumentasi, dan praksis kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara Indonesia. Pendidikan nasional

pada hakikatnya adalah PPKn untuk melahirkan warga

negara Indonesia yang berkualitas baik dalam disiplin sosial

dan nasional, dalam etos kerja, dalam produktivitas kerja,

dalam kemampuan intelektual dan profesional, dalam

tanggung jawab kemasyarakatan, kebangsaan, kemanusiaan

serta dalam moral, karakter dan kepribadian (Soedijarto

dalam Darmadi, 2013).

Page 17: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

3Bab 1 Pendahuluan

Kehadiran kurikulum Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan berupaya menanamkan sikap kepada

warga negara Indonesia umumnya dan generasi muda

bangsa khususnya siswa tunarungu agar:

1. Memiliki wawasan dan kesadaran kebangsaan dan

rasa cinta tanah air sebagai perwujudan warga negara

Indonesia yang bertanggung jawab atas kelangsungan

hidup bangsa dan negara.

2. Memiliki wawasan dan penghargaan terhadap

keanekaragaman masyarakat Indonesia sehingga mampu

berkomunikasi baik dalam rangka memperkuat integrasi

nasional.

3. Memiliki wawasan, kesadaran dan kecakapan dalam

melaksanakan hak, kewajiban, tanggung jawab dan peran

sertanya sebagai warga negara yang cerdas, trampil dan

berkarakter.

4. Memiliki kesadaran dan penghormatan terhadap hak-

hak dasar manusia serta kewajiban dasar manusia

sehingga mampu memperlakukan warga negara secara

adil dan tidak diskriminatif.

5. Berpartisipasi aktif membangun masyarakat Indonesia

yang demokratis dengan berlandaskan pada nilai dan

budaya demokrasi yang bersumber pada Pancasila.

6. Memiliki pola sikap, pola pikir dan pola perilaku yang

mendukung ketahanan nasional Indonesia serta mampu

menyesuaikan dirinya dengan tuntutan perkembangan

zaman demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Page 18: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

4 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

B. Tujuan Kompetensi

Mata pelajaran Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan

kelas X SMALB B bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut.

1. Menyadari nilai-nilai dalam sistem pemerintah sesuai

dengan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara.

2. Mengamalkan nilai-nilai dalam sistem pemerintah

sesuai dengan Pancasila dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara

3. Menganalisis sistem pemerintah negara sesuai dengan

nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara

4. Menyaji hasil keputusan bersama tentang perbedaan

pandangan terkait sistem pemerintah negara sesuai

dengan nilai-nilai Pancasila.

5. Menghargai nilai-nilai fungsional lembaga-lembaga

Negara sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

6. Menyetujui nilai-nilai tentang hubungan struktural

dan fungsional pemerintahan pusat dan daerah menurut

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945.

7. Menelaah kewenangan lembaga-lembaga Negara

menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945

8. Mempresentasikan kewenangan lembaga-lembaga

Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945

Page 19: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

5Bab 1 Pendahuluan

9. Mensyukuri nilai-nilai yang membentuk komitmen

integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

10. Mengamalkan nilai-nilai yang membentuk komitmen

integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

11. Memprediksi faktor-faktor pembentuk integrasi nasiona

dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

12. Menyajikan hasil analisis tentang faktor-faktor pembentuk

integrasi nasional dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

13. Menghayati nilai-nilai pentingnya wawasan nusantara

dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

14. Menghargai pentingnya wawasan nusantara dalam

konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

15. Mengevaluasi arti pentingnya Wawasan Nusantara

dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

16. Memaparkan hasil keputusan bersama terkait arti

pentingnya Wawasan Nusantara dalam konteks Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan kelas X SMALB-B (Tunarungu) meliputi

aspek-aspek sebagai berikut:

1. Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik

penyelenggaraan pemerintah Negara.

2. Kewenangan Lembaga-lembaga Negara.

3. Faktor-faktor Pembentuk Integrasi Nasional.

4. Arti pentingnya Wawasan Nusantara.

Page 20: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

6 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

D. Pengembangan MateriMata pelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan kelas X SMALB-B (Tunarungu) memiliki 4 (empat) Kompetensi Inti (KI) yang dijabarkan dalam 16 Kompetensi Dasar. Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terurai dalam empat Kompetensi Inti (KI). Kompetensi Inti 1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kompetensi Inti 2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial. Kompetensi Inti 3 berisi Kompetensi Dasar tentang pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan Kompetensi Inti 4 berisi Kompetensi Dasar tentang penyajian Ketrampilan KI1, KI 2, dan KI 4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran pada setiap materi pokok yang tercantum dalam KI 3.

KI 1 dan KI 2 pada setiap kegiatan pembelajaran diajarkan langsung (direct teaching) dan indirect teaching.

Rincian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas

X SMALB-B (Tunarungu) adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PPKn Kelas X TUNARUNGU

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar1. Menghargai dan

menghayati ajaran

agama yang dianutnya

1.1 Menyadari nilai-nilai dalam sistem pemerintah sesuai dengan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Page 21: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

7Bab 1 Pendahuluan

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar1.2 Menghargai nilai-nilai

terkait fungsional

lembaga-lembaga

Negara sesuai Undang-

Undang Dasar Negara

Republik Indonesia

Tahun 1945 1.3 Mensyukuri nilai-

nilai yang membentuk komitmen integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

1.4 Menghayati nilai-nilai pentingnya wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2.1 Mengamalkan nilai-

nilai dalam pemerintah

sesuai dengan

Pancasila dalam

kehidupan berbangsa

dan bernegara

2.2 Menyetujui nilai-

nilai tentang

hubungan struktural

dan fungsional

pemerintahan

Page 22: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

8 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Kompetensi Inti Kompetensi Dasarpemerintahan pusat

dan daerah menurut

Undang-Undang Dasar

Negara Republik

Indonesia Tahun 1945

2.3 Mengamalkan nilai-

nilai yang membentuk

komitmen integrasi

nasional dalam bingkai

Bhinneka Tunggal Ika

2.4 Menghargai pentingnya

wawasan nusantara

dalam konteks Negara

Kesatuan Republik

Indonesia3. Memahami pengetahuan

(faktual, konseptual,

dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian

nyata dalam kehidupan

3.1 Menganalisis sistem

pemerintah negara

sesuai dengan nilai-

nilai Pancasila dalam

kehidupan berbangsa

dan bernegara.

3.2 Menelaah kewenangan

lembaga-lembaga

Negara menurut

Undang-Undang Dasar

Negara Republik

Indonesia Tahun 1945

Page 23: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

9Bab 1 Pendahuluan

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar3.3 Memprediksi faktor-

faktor pembentuk

integrasi nasional

dalam bingkai Bhineka

Tunggal Ika

3.4 Mengevaluasi arti

pentingnya Wawasan

Nusantara dalam

konteks Negara

Kesatuan Republik

Indonesia4. Mencoba, mengolah dan

menyajikan dalam ranah

konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan

membuat) dan ranah

abstrak (menulis,

membaca, menghitung,

menggambar, dan

mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari

di sekolah dan sumber

lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

4.1. Menyaji hasil

keputusan bersama

tentang perbedaan

pandangan terkait

sistem pemerintah

negara sesuai dengan

nilai-nilai Pancasila.

4.2. Mempresentasikan

kewenangan lembaga-

lembaga Negara

menurut Undang-

Undang dasar Negara

Republik Indonesia

Tahun 1945

Page 24: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

10 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar4.3. Menyajikan hasil

analisis tentang faktor-

faktor pembentuk

integrasi nasional

dalam bingkai

Bhinneka Tunggal Ika

4.4. Memaparkan hasil

keputusan bersama

terkait pentingnya

Wawasan Nusantara

dalam konteks Negara

Kesatuan Republik

Indonesia

Tabel 1.2

Silabus Mata Pelajaran PPKn Kelas X TUNARUNGUKompetensi

DasarMateri

PembelajaranKegiatan

Pembelajaran1.1 Menyadari

nilai-nilai dalam sistem pemerintah sesuai den-gan Pan-casila dalam kehidupan berbangsa dan berne-gara

Nilai-nilai Pan-casila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

a. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara

• Mengamati

gambar /

tayangan vid-

io/film dengan

penuh rasa

syukur dan

atau membaca

dari berbagai

sumber (buku,

media cetak

Page 25: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

11Bab 1 Pendahuluan

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

2.1 Mengamal-

kan nilai-

nilai dalam

pemerintah

sesuai den-

gan Pan-

casila dalam

kehidupan

berbangsa

dan berne-

gara

3.1 Menganalisis

Nilai-nilai

Pancasila

dalam

kerangka

praktik

penyeleng-

garaan pe-

merintahan

Negara

b. Nilai-nilai Pancasila dalam Penye-lenggaraan pemerintah-an

c. Kedudukan dan Fungsi Kemente-rian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kemen-terian

d. Penugasan/Pendel-egasianTugas Pemerintah Pusat ke Daerah

maupun elek-

tronik) nilai-

nilai Pancasila

dalam kerang-

ka praktik pe-

nyelenggaraan

pemerintahan

negara

• Mengiden-

tifikasi dan

mengajukan

pertanyaan

mendalam/di-

alektis dengan

menggunakan

high-order-

thinking skills

(HOTS)

4.1 Menyaji hasil

keputusan

bersama

tentang

perbedaan

pandangan

terkait

• tentang Nilai-

nilai Pancasila

dalam kerang-

ka praktik pe-

nyelenggaraan

pemerintahan

Negara

Page 26: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

12 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

sistem pe-

merintah

negara ses-

uai dengan

nilai-nilai

Pancasila.

• Mengumpul-kan informasi dari berbagai sumber (Buku yang relevan, media masa, memanfaat-kan Teknologi Informasi dan Komunikasi)dengan penuh kejujuran dan toleransi ten-tang Nilai-nilai Pancasila da-lam kerangka praktik pe-nyelenggaraan pemerintahan Negara

• Menganalisis dan mempre-sentasikan hasil analisis kerja kelompok tentangtentang Nilai-nilai Pan-casila dalam kerangka prak-tik penyeleng-garaan pemer-intahan negara.

Page 27: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

13Bab 1 Pendahuluan

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

1.2 Menghar-gai nilai-nilai terkait fungsional lembaga-lembaga Negara ses-uai Undang-Undang Dasar Nega-ra Republik Indonesia Tahun 1945

2.2 Menyetujui nilai-nilai tentang hubungan struktural dan fung-sional pe-merintahan pusat dan daerah menurut Un-dang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Kewenangan

lembaga-lembaga

Negara.

a. Suprastruk-tur dan In-frastruktur sistem politik Indonesia

b. Lembaga-lembaga Neg-ara Republik Indonesia menurut Un-dang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Tata kelola pemerintah-

an yang baik

c. Partisipasi

warga negara

dalam sistem

politik RI

• Mengamati gambar/tayangan vidio/film dengan penuh rasa syukur dan atau membaca dari berbagai sumber (buku, artikel, media cetak maupun elektronik) tentang kewenangan lembaga-lembaga Negara.

• Mengiden-tifikasi dan mengaju-kan pertan-yaan dengan mengguna-kan high-or-der-thinking skills (HOTS)

Page 28: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

14 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

3.2 Menelaah kewenangan lembaga-lembaga Negara menurut Un-dang-Un-dang Dasar Negara Re-publik Indo-nesia Tahun 1945

4.2 Mempre-sentasikan kewenangan lembaga-

lembaga

negaara

menurut

Undang-Un-

dang dasar

Negara Re-

publik Indo-

nesia Tahun

1945

tentang ke-wenangan lembaga-lem-baga Negara

• Mengumpul-kan informasi dari berbagai sumber den-gan penuh disiplin dan-tanggung jawab tentang kewenangan lembaga-lem-baga Nega-ramenurut Undang-un-dang Dasar Negara Re-publik Indo-nesia Tahun 1945

• Menyim-

pulkan dan

mempresen-

tasikan hasil

analisis kerja

kelompok

tentangke-

wenangan

Page 29: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

15Bab 1 Pendahuluan

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

lembaga-

lembaga Neg-

aramenurut

Undang-un-

dang Dasar

Negara Re-

publik Indo-

nesia Tahun

19451.3 Mensyukuri

nilai-nilai yang membentuk komitmen integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

2.3 Mengamal-kan nilai-nilai yang membentuk komitmen integrasi nasional da-lam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Faktor-faktor pembentuk integrasi nasional.

a. Kebhinnekaan Bangsa Indonesia

b. Konsep Integrasi Nasional

c. Faktor-faktor Pembentuk Integrasi Nasional

d. Tantangan dalam Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

• Mengamati gambar tayangan vidio/film dengan penuh rasa syukur dan atau membaca dari berbagai sumber (buku, media cetak maupun elektronik) tentang Faktor-faktor pembentuk integrasi nasional

• Mengidenti-fikasi dan ber-tanya menda-lam/dialektis

Page 30: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

16 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

3.3 Memprediksi

faktor-faktor

pembentuk

integrasi

nasional

dalam

bingkai

Bhineka

Tunggal Ika

4.3 Menyajikan

hasil analisis

tentang

faktor-faktor

pembentuk

integrasi

nasional

dalam

bingkai

Bhinneka

Tunggal Ika

e. Peran serta

warga negara

dalam menjaga

Persatuan

dan Kesatuan

Bangsa

secara damai dan toleran dengan meng-gunakan high- order-thinking skills (HOTS) tentang faktor-faktor pemben-tuk integrasi nasional

• Mengumpul-kan informasi dengan Me-manfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, menga-nalisis dan menyim-pul-kan hasil analisis/dis-kusi kelompok tentang faktor-faktor pem-bentuk inte-grasi nasional

• Mempresen-tasikan hasil analisis kerja kelompok melalui de-bat pro kon-tra tentang faktor-fak-tor pemben-tuk integrasi nasional

Page 31: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

17Bab 1 Pendahuluan

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

1.4 Menghayati nilai-nilai pentingnya wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.4 Menghargai pentingnya wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

3.4 Mengevalu-asi arti pentingnya Wawasan Nusantara dalam kon-teks Negara Kesatuan Republik Indonesia

Arti pentingnya Wawasan Nusantara a. Konsep

Wawasan Nusantara

b. Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara

c. Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara

d. Peran serta warga negara dalam mendukung implementasi wawasan nusantara

• Mengamati gambar /tayangan vidio/film dengan penuh rasa syukur dan atau membaca dari berbagai sumber (buku, artikel, dan media cetak maupun elektronik tentang arti pentingnya Wawasan Nusantara

• Mengidin-tifikasi dan mengajukan pertanyaan dengan meng-gunakan high-order-thinking skills(HOTS) tentang arti pentingnya Wawasan Nu-santara

Page 32: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

18 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

4.4 Memaparkan

hasil

keputusan

bersama

terkait

pentingnya

Wawasan

Nusantara

dalam

konteks

Negara

Kesatuan

Republik

Indonesia

• Mengumpul-

kan informasi,

dan menganal-

isis tentang

arti pentingnya

Wawasan Nu-

santara

• Menyimpulkan

dan mengambil

keputusan

bersama

hasil analisis

tentang arti

pentingnya

Wawasan

Nusantara

E. Format Buku

Format buku yang akan dibuat berdasarkan Ke-4

Kompetensi Inti (KI) yang kemudian dijabarkan menjadi 16

Kompetensi Dasar (KD) itu merupakan bahan kajian yang

akan ditransformasikan dalam kegiatan pembelajaran selama

satu tahun (dua semester) yang terurai dalam 36 minggu.

Kegiatan pembelajaran selama 36 minggu dibagi menjadi

dua semester, semester pertama dan semester kedua. Setiap

semester terbagi menjadi 18 minggu. Selama 18 minggu, juga

dilaksanakan ulangan/kegiatan lain seperti ulangan tengah

Page 33: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

19Bab 1 Pendahuluan

semester dan ulangan akhir semester yang masing-masing

diberi waktu 2 jam/minggu. Dengan demikian waktu efektif

untuk kegiatan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran

wajib di SMALB Tunarungu disediakan waktu 2 x 45 menit

x 32 minggu/per-tahun (16 minggu/ semester).

Secara garis besar, penggunaan buku siswa pendidikan

pancasila dan kewarganegaraan kelas X SMALB Tunarungu

dapat digambarkan pada tabel di bawah ini. Satu bab pada

buku siswa dapat diajarkan selama 8 (delapan) minggu tatap

muka dan non tatap muka/tugas mandiri. Adapun siklus

pembelajaran tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut.

Tabel 1.3

Penggunaan Buku Siswa

BabPertemuan Minggu Ke-…

1-4 5-8 9-11 12-14 15-19 20-24 25-28 29-32 Smt

I I

UASII

III II

UASIV

Untuk efektivitas dan optimalisasi pelaksanaan

pembelajaran pihak pemerintah melalui Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan buku teks

pelajaran untuk mata pelajaran pendidikan pancasila dan

kewarganegaraan kelas X. Berdasarkan jumlah KD terutama

yang terkait dengan penjabaran Kompetensi Inti (KI) 3, buku

teks pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Kelas X disusun menjadi empat bab.

Page 34: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

20 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

BabI : Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara

Bab II : Lembaga NegaraIndonesia

Bab III : Integrasi Nasional

Bab IV : Wawasan Nusantara Dalam Negara Kesatuan

Republik Indonesia

F. Karakteristik Peserta Didik Tunarungu

DudiGunawan(2012)menyatakan tunarungu merupakan

istilah umum untuk menunjukkan kepada seorang yang

mengalami ketidak mampuan pendengaran (deaf) dan

kekurangan pendengaran (hard of hearing) yang disebabkan

oleh adanya kerusakan atau ketidak fungsian pada alat

pendengaran, sehingga mengakibatkan perkembangan

bahasa terhambat dan memerlukan suatu pelayanan khusus

dalam mengembangkan potensinya. Arthurt Boothroyd,

(1982), dalam Mahmud (2003) memprediksi masalah

yang akan muncul akibat kurang berfungsinya indra

pendengaran bila tidak ditangani sejak dini, yaitu terjadinya

hambatan dalam bidang persepsi sensori, kognisi, bahasa

dan komunikasi, keterampilan bicara, sosial, emosi dan

intelektual sehingga akan mempersempit pula kesempatan

mendapatkan pendidikan dan pekerjaan di kemudian hari.

Sebagai dampak adanya kerusakan organ telinga

(pendengaran) maka karakteristik khusus anak tunarungu

dapat dilihat dari hal-hal berikut ini.

1. Perkembangan Bicara dan Bahasa

Sebagai dampak dari ketunarunguan adalah

terbatasnya/kurangnya pemerolehan atau

Page 35: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

21Bab 1 Pendahuluan

pembendaharaan bahasa (vocabulary) akibatnya

seseorang mengalami keterlambatan dalam

perkembangan bicara/bahasa, terlambatnya komunikasi

secara oral. “Interdependensi antara pendengaran dan

perkembangan bahasa sangat besar dan merupakan

masalah yang besar bagi anak tunarungu. Kurang atau

tidak adanya keterampilan berbahasa akan sangat

terasa pada anak dengan gangguan pendengaran yang

berat dan parah. (Suppes, 1975 Suran, 1979 dalam

Mangunsong 1998).

Pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

terganggunya alat pendengaran akan menghambat

kepada perkembangan bahasa untuk berinteraksi

menerima akses bahasa yang banyak, tetapi lain lagi

bagi tunarungu, dia kurang dalam bicara dan bahasa

karena disebabkan pendengarannya terganggu.

2. Aspek Kepribadian dan Emosi

Akibat keterbatasan pendengaran menyebabkan siswa

tunarungu menjadi frustasi, cepat marah dan mudah

tersinggung. Uden (Bunawan 1983), mengemukakan

beberapa karakteristik kepribadian dan emosi siswa

tunarungu, yaitu sifat egosentris yang lebih besar dari

pada siswa yang mendengar, mempunyai perasaan takut

(khawatir), terhadap lingkungan sekitar, ketergantungan

terhadap orang lain dan mempunyai sifat cepat marah

(tersinggung).

Hallahan & Kaufman (1991) Perkembangan sosial dan

kepribadian manusia sangat dipengaruhi oleh kemampuan

Page 36: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

22 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

untuk berkomunikasi, demikian pula pada anak tunarungu.

Oleh karenanya, tidaklah mengherankan apabila banyak

anak tunarungu mengalami kesepian. Karena mereka

tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain.

Penyebab kekurangan pendengaran anak tunarungu

kurang memahami akan bahasa lisan dan tulisan

(berkomunikasi) sering kali menafsirkan suatu yang

negatif atau salah, hal ini sering mengakibatkan tekanan

kepada emosi. Tekanan pada emosi itu dapat menghambat

perkembangan pribadinya dengan menampilkan sikap

menutup diri.

3. Perkembangan Kemampuan Akademik Terhambat

Akibat kerusakan organ telinga (pendengaran) siswa tunarungu dalam prestasi akademik kelihatan lebih rendah dibandingkan siswa mendengar. Walaupun ketunarunguan tidak mengakibatkan intelegensi anak tunarungu itu kurang, tetapi secara potensial pada umumnya intelegensi mereka sama dengan anak normal, tetapi secara fungsional perkembangannya dipengaruhi oleh tingkat kemampuan berbahasa. Bunawan (1983) mengemukakan bahwa ketunarunguan tidak mengakibatkan kekurangan dalam potensi kecerdasan mereka, tetapi siswa tunarungu sering menampakkan prestasi akademik yang rendah dibandingkan siswa

mendengar seusianya.

4. Ciri Penyesuaian Sosial dan Pribadi

Sebagai akibat kerusakan organ telinga (pendengaran)

keterbatasan dalam komunikasi sering menimbulkan

kesulitan sosial dan prilaku. Moores (1982) diungkapkan

Page 37: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

23Bab 1 Pendahuluan

bahwa. “Walaupun anak tunarungu kurang mendapatkan

pengajaran dalam bahasa, berbicara dan pelajaran lain

di sekolah, dan orang tua mereka salah mengarahkan,

ternyata bahwa anak tunarungu dapat melakukan

adjustent (penyesuaian diri) terhadap dunia sekitarnya”

mengatakan juga “media yang paling tepat untuk

membantu perkembangan sosial dan pikiran anak

tunarungu adalah dengan pengalaman langsung dalam

situasi nyata”.

“Dari segi penyesuaian diri, memang anak tunarungu

mengalami masalah mereka cenderung kaku, egosentris,

kurang kreaktif, impulsive dan kurang mampu berempati”,

(Meadow, Suran 1979 dalam Mangunsong 1998).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa siswa

tunarungu mempunyai ciri yang khas dalam penyesuaian

diri, mereka berjalan kaku, gerakan tangan dan matanya

cepat, pernapasannya pendek, emosinya tinggi dan

kurang bergaul dengan orang yang tidak dikenalnya, ini

semua disebabkan terganggunya pendengaran.Dengan

melihat beberapa karakteristik tersebut di atas, maka

dalam kebutuhan anak tunarungu sama dengan anak

normal pada umumnya, dari segi fisik anak tunarungu

membutuhkan makan, minum dan bernafas. Sedang

dari psiko-sosial anak tunarungu membutuhkan rasa

aman, membutuhkan kasih sayang, diterima ditengah-

tengah masyarakat, dihargai, membutuhkan pendidikan

dan membutuhkan pekerjaan supaya bisa mandiri.

Page 38: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

24 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

G. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X SMALB-B (Tunarungu)

1. Pengertian

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

kelas X SMAL-B (tunarungu) berupaya peserta didik

mensyukuri, mengamalkan, menganalisis, mewujudkan

bersama-sama sesuai nilai-nilai Pancasila dalam

penyelenggaraan Negara.

PPKn memiliki peran pentingdalamkehidupan

berbangsa dan bernegara. Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan kelas X SMALB-B (Tunarungu) adalah

bentuk pengemblengan peserta didik agar menghargai,

mendukung, mensintesiskan, mendemonstrasikan hasil

analisis tentang kewenangan lembaga-lembaga Negara

menurut Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas

X SMALB-B (Tunarungu) berkontiribusi penting dalam

membentuk komitmen integrasi nasional dalam bingkai

Bhinneka Tunggal Ika dan wawasan nusantara dalam

konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia secara

adil.

PPKnkelas X SMAL-B (Tunarungu) berupaya

menanamkan sikap kepada peserta didik agar:

a. Memiliki rasa mensyukuri, mengamalkan,

menganalisis dan mewujudkan keputusan bersama

Page 39: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

25Bab 1 Pendahuluan

sesuai nilai-nilai Pancasila dalam kerangkapraktik

penyelenggaraan pemerintah Negara.

b. Menghargai, mendukung perilaku peduli,

mensintesiskan, mendemonstrasikan hasil analisis

tentang kewenangan lembaga-lembaga Negara

menurut Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

c. Memiliki rasa mensyukuri, mendukung, menganalisis,

mendemonstrasikan faktor-faktor pembentuk

integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal

Ika;

d. Memiliki dan menghayati, mengembangkan,

mengkarakteristikkan, mewujudkan keputusan

bersama terkait arti pentingnya nilai-nilai Wawasan

Nusantara dalam konteks Negara Kestauan Republik

Indonesia;

2. Tujuan

Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X SMALB Tunarungu bertujuan agar peserta didik tunarungu memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Menyadari nilai-nilai dalam sistem pemerintah sesuai

dengan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara.

b. Mengamalkan nilai-nilai dalam sistem pemerintah

sesuai dengan Pancasila dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara

Page 40: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

26 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

c. Menganalisis sistem pemerintah negara sesuai dengan

nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara

d. Menyaji hasil keputusan bersama tentang perbedaan

pandangan terkait sistem pemerintah negara sesuai

dengan nilai-nilai Pancasila.

e. Menghargai nilai-nilai fungsional lembaga-lembaga

Negara sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

f. Menyetujui nilai-nilai tentang hubungan struktural

dan fungsional pemerintahan pusat dan daerah

menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

g. Menelaah kewenangan lembaga-lembaga Negara

menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945

h. Mempresentasikan kewenangan lembaga-lembaga

Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945

i. Mensyukuri nilai-nilai yang membentuk komitmen

integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal

Ika.

j. Mengamalkan nilai-nilai yang membentuk komitmen

integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal

Ika.

k. Memprediksi faktor-faktor pembentuk integrasi

nasiona dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

Page 41: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

27Bab 1 Pendahuluan

l. Menyajikan hasil analisis tentang faktor-faktor

pembentuk integrasi nasional dalam bingkai Bhineka

Tunggal Ika.

m. Menghayati nilai-nilai pentingnya wawasan nusantara

dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

n. Menghargai pentingnya wawasan nusantara dalam

konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

o. Mengevaluasi arti pentingnya Wawasan Nusantara

dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

p. Memaparkan hasil keputusan bersama terkait arti

pentingnya Wawasan Nusantara dalam konteks

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

H. Integrasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan

sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik.

Budaya adalah keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral,

norma, dan keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan

masyarakat. Sedangkan pengertian karakter adalah watak,

tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk

dari hasilinternalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang

diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara

pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.

Pendidikan budaya karakter bangsa dapat diartikan

sebagai suatu usaha sadar dan sistematis dalam

mengembangkan potensi peserta didik agar mampu

melakukan proses internalisasi, menghayati nilai-nilai

Page 42: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

28 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat,

dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih

sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsa yang

bermartabat. Nilai-nilai yang dikembangan dalam pendidikan

budaya karakter bangsa adalah sebagai berikut:

1. Religius, sikap dan perilaku yang patuh dalam

melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, serta

toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta

hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur, perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan

dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam

perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi, sikap dan tindakan yang menghargai

perbedaan suku, agama, etnis, pendapat, sikap, tindakan

orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin, tindakan yang menunjukkan perilaku tertib

dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja keras, perilaku yang menunjukkan upaya

sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan

belajar, tugas, dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-

baiknya.

6. Kreatif, berpikir dan melakukan sesuatu untuk

menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang

telah dimiliki.

7. Mandiri, sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung

pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis, cara berpikir, bersikap, dan bertindak

yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang

lain.

Page 43: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

29Bab 1 Pendahuluan

9. Rasa ingin tahu, sikap dan tindakan yang selalu

berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas

dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.

10. Semangat kebangsaan, cara berpikir, bertindak dan

berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa

dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

11. Cinta tanah air, cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang

menunjukkan kesetiaan, kepedulia, dan penghargaan

yang tinggi tehadap bangsa, lingkungan fisik, sosial,

budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

12. Menghargai prestasi, sikap dan tindakan yang

mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang

berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati

keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/komunikatif, tindakan yang

memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan

bekerjasama dengan orang lain.

14. Cinta damai, sikap, perkataan, dan tindakan yang

menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas

kehadiran dirinya.

15. Gemar membaca, kebiasaan menyediakan waktu

luang untuk membaca berbagai bacaan-bacaan yang

memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli lingkungan, sikap dan tindakan yang selalu

berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam

disekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk

memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

Page 44: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

30 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

17. Peduli sosial, sikap dan tindakan yang selalu ingin

memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang

membutuhkan.

18. Tanggung jawab, sikap dan perilaku seseorang untuk

Melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya

dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan

(alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha

Esa.

Page 45: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

31Bab 2 Model-Model Pembelajaran

Model-Model PembelajaranB ab 2

A. Model Pembelajaran Langsung

Model pembelajaran langsung merupakan sebuah model

pembelajaran yang bersifat teacher centered (berpusat pada

guru). Saat Melaksanakan model pembelajaran ini, guru

harus mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan

yang akan dilatihkan kepada peserta didik, selangkah

demi selangkah. Guru sebagai pusat perhatian memiliki

peran yang sangat dominan. Pada direct instruction, guru

harus bisa menjadi model yang menarik bagi peserta didik.

Beberapa pakar pendidikan seperti Good dan Grows, (1985)

menyebut direct instruction (model pembelajaran langsung)

ini dengan istilah ‘pengajaran aktif’. Atau diistilahkan

sebagai mastery teaching (mengajar tuntas) oleh Hunter,

(1982). Oleh Rosenshine dan Stevens, (1986) disebut sebagai

pengajaran eksplisit (explicit instruction).

Prakteknya di dalam kelas, direct instruction (model

pembelajaran langsung) ini sangat erat berkaitan dengan

metode ceramah, metode kuliah, dan resitasi, walaupun

sebenarnya tidaklah sama (tidak sinonim). Model

pembelajaran langsung atau direct instruction menuntut

peserta didik untuk mempelajari suatu keterampilan dasar

dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah

demi selangkah.

Page 46: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

32 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Karakteristik atau ciri-ciri model pembelajaran langsung

menurut Faiq (2013) adalah sebagai berikut:

1. Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada peserta didik termasuk prosedur penilaian hasil belajar.

2. Adanya sintaks atau pola keseluruhan kegiatan

pembelajaran.

3. Adanya sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model

yang diperlukan peserta didik agar kegiatan pembelajaran

tertentu dapat berlangsung dengan sangat baik.

Tujuan-tujuan pembelajaran pada mata pelajaran PPKn

dapat dicapai melalui implementasi Direct Instruction

(Model Pengajaran Langsung). Umumnya, para ahli teori

pembelajaran membedakan pengetahuan ke dalam dua

(2) jenis, yaitu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan

prosedural.

1. Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan ‘mengenai

sesuatu’ dan dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Contoh pengetahuan deklaratif misalnya bahwa:

‘Presiden RI dipilih melalui pemilu yang dilaksanakan

setiap 5 tahun sekali.’

2. Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang

‘bagaimana melakukan sesuatu’. Contoh pengetahuan

prosedural misalnya, ‘bagaimana tata cara dan langkah-

langkah pelaksanaan pemilu di Indonesia’. Atau,

“bagaimanakah tata cara menyampaikan pendapat di

dalam diskusi?”

Page 47: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

33Bab 2 Model-Model Pembelajaran

Tujuan-tujuan pembelajaran PPKn dapat dicapai bila

mengimplementasikan model pembelajaran langsung (direct

instruction). Model pembelajaran ini dirancang khusus

untuk mengembangkan pembelajaran peserta didik baik

yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural maupun

pengetahuan deklaratif yang tersusun dengan baik dan

dapat diajarkan selangkah demi selangkah.

Langkah-Langkah atau Fase-Fase Direct Instruction

(Model Pembelajaran Langsung) adalah:

1. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik.

Fase ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran khusus, memberi informasi tentang latar belakang pembelajaran, memberikan informasi mengapa pembelajaran itu penting, dan mempersiapkan peserta didik baik secara fisik maupun mental untuk mulai pembelajaran secara utuh.

2. Mendemostrasikan pengetahuan atau keterampilan.

Pada fase ke-dua ini guru berperan sebagai model dengan mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan secara benar. Guru harus memiliki kemampuan untuk menyajikan informasi secara bertahap selangkah demi

selangkah sesuai struktur dan urutan yang benar.

3. Membimbing pelatihan.

Pada fase ke-tiga guru harus memiliki kemampuan untuk

memberikan bimbingan dan pelatihan awal agar peserta

didik dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan

yang sedang diajarkan.

Page 48: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

34 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

4. Mencek pemahaman dan memberikan balikan (umpan balik).

Pada fase ke-empat ini guru melakukan pengecekan

apakah peserta didik dapat melakukan tugas dengan

baik, apakah mereka telah menguasai pengetahuan atau

keterampilan, dan selanjutnya memberi umpan balik

yang tepat.

5. Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.

Pada fase terakhir (ke-lima) ini guru kemudian

menyediakan kesempatan kepada semua peserta didik

untuk melakukan latihan lanjutan, dengan perhatian

khusus pada penerapan kepada situasi yang lebih

kompleks atau penerapan dalam kehidupan sehari-

hari.

Bila guru ingin menerapkan model pembelajaran

langsung,

maka guru harus melakukan perencanaan yang hati-hati

dan matang. Setiap detil keterampilan yang diajarkan

harus diidentifikasi secara seksama dan teliti, begitupun

langkah-langkah dan penjadwalan demonstrasi dan

pelatihan. Lingkungan belajar, meskipun berpusat pada

guru akan tetapi tetap merujukkepada peserta didik

yang aktif belajar baik secara fisik maupun mental.

Pembelajaran langsung tidak akan berhasil jika hanya

guru yang aktif. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru

harus menjamin terjadinya keterlibatan peserta didik,

terutama memperhatikan saat demonstrasi dilakukan

oleh guru, memberikan kesempatan tanya jawab

Page 49: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

35Bab 2 Model-Model Pembelajaran

untuk klarifikasi dan penguatan. Sistem pengelolaan

dan lingkungan belajar yang sesuai akan mendorong

implementasi direct instruction yang dilakukan oleh

guru.

B. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran

yang mengutamakan kerjasama diantara peserta didik

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Keterampilan

kooperatif yang harus dikuasai peserta didik berfungsi

untuk melancarkan hubungan kerja, dan tugas. Peranan

hubungan kerja dapat dibangun dengan mengembangan

komunikasi antar anggota kelompok, sedangkan peranan

tugas dilakukan dengan membagi tugas antar anggota

kelompok selama kegiatan. Menurut Rusman (2012), “Model

pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai

setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu

hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman,

dan pengembangan keterampilan sosial”. Pembelajaran

kooperatif menurut Sanjaya (2010) memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

1. Untuk menuntaskan materi, peserta didik belajar dalam

kelompok dan bekerja sama.

2. Kelompok dari peserta didik yang memiliki kemampuan

tinggi, sedang dan rendah.

3. Jika dalam kelas terdapat peserta didik yang heterogen

ras, suku, budaya, dan jenis kelamin, maka diupayakan

agar tiap kelompok terdapat keheterogenan tersebut.

Page 50: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

36 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

4. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok

daripada perorangan.

Tujuan dari pembelajaran kooperatif menurut Sanjaya

(2010) adalah:

1. Hasil belajar akademik, yaitu untuk meningkatkan kinerja

peserta didik dalam tugas akademik. Pembelajaran

model ini dianggap unggul dalam membantu peserta

didik dalam memahami konsep yang sulit.

2. Penerimaan terhadap keragaman, yaitu agar peserta

didik menerima temannya yang mempunyai berbagai

macam latar belakang.

3. Pengembangan keterampilan sosial, yaitu untuk

mengembangkan keterampilan sosial peserta didik

diantaranya: berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai

pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya,

mau mengungkapkan ide, dan bekerja dalam kelompok.

Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam

pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif.

Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif yang

dikembangkan untuk peserta didik tunarungu menurut

Rusman (2012) adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Langkah-langkah Model Pembelajaran KooperatifTahap Indikator Tingkah Laku Guru

1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik.

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi peserta didik.

Page 51: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

37Bab 2 Model-Model Pembelajaran

Tahap Indikator Tingkah Laku Guru2. Menyajikan

informasi.Guru menyajikan informasi kepada peserta didik dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.

3. Mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok belajar.

Guru menjelaskan kepada peserta didik bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi efisien.

4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar.

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mengerjakan tugas.

5. Evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

6. Memberikan penghargaan.

Guru mencari cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar peserta didik baik individu maupun kelompok.

Pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan

pelajaran dan memotivasi peserta didik untuk belajar. Fase

ini diikuti oleh penyajian informasi, sering kali dengan

bahan bacaan daripada secara verbal. Selanjutnya, peserta

Page 52: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

38 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

didik dikelompokkan ke dalam tim-tim belajar. Tahap ini

diikuti bimbingan guru pada saat peserta didik bekerja

bersama untuk menyelesaikan tugas bersama mereka. Fase

terakhir pembelajaran kooperatif meliputi presentasi hasil

akhir kerja kelompok atau evaluasi tentang apa yang telah

mereka pelajari dan memberi penghargaan terhadap usaha-

usaha kelompok maupun individu.

C. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah

pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah

kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk

belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran

berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk

memecahkan masalah dunia nyata.

Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu model

pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar

bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk

mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah

yang diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik

pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud.

Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelum peserta

didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan

dengan masalah yang harus dipecahkan.

Terdapat lima strategi penggunaan Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM) atau Problem Based Learning (PBL), yaitu:

1. Permasalahan sebagai kajian.

2. Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman.

Page 53: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

39Bab 2 Model-Model Pembelajaran

3. Permasalahan sebagai contoh.

4. Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari

proses.

5. Permasalahan sebagai stimulus aktivitas autentik.

Peran guru, peserta didik dan masalah dalam

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau Problem Based

Learning (PBL), adalah sebagai berikut:

1. Peran Guru sebagai Pelatih

a. Bertanya tentang pemikiran.

b. Memonitor pembelajaran.

c. Menantang peserta didik untuk berpikir.

d. Menjaga agar peserta didik terlibat.

e. Mengatur dinamika kelompok.

f. Menjaga berlangsungnya proses.

2. Peran Peserta Didik sebagai Problem Solver

a. Peserta yang aktif.

b. Terlibat langsung dalam pembelajaran.

c. Membangun pembelajaran.

3. Peran Masalah sebagai Awal Tantangan dan Motivasi

a. Menarik untuk dipecahkan.

b. Menyediakan kebutuhan yang ada hubungannya

dengan pelajaran yang dipelajari.

Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau

Problem Based Learning (PBL), adalah sebagai berikut:

1. Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan

masalah. Pembelajaran berbasis masalah ini ditujukan

untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat

tinggi.

Page 54: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

40 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

2. Pemodelan peranan orang dewasa. Bentuk pembelajaran

berbasis masalah penting menjembatani ‘gap’ antara

pembelajaran sekolah formal dengan aktivitas mental

yang lebih praktis yang dijumpai di luar sekolah. Berikut

ini aktivitas-aktivitas mental di luar sekolah yang dapat

dikembangkan: (a) PBL mendorong kerjasama dalam

menyelesaikan tugas; (b) PBL memiliki elemen-elemen

magang. Hal ini mendorong pengamatan dan dialog

dengan yang lain sehingga peserta didik secara bertahap

dapat memi peran yang diamati tersebut; dan (3) PBL

melibatkan peserta didik dalam penyelidikan pilihan

sendiri, yang memungkinkan mereka menginterpretasikan

dan menjelaskan fenomena dunia nyata dan membangun

femannya tentang fenomena itu.

3. Belajar Pengarahan Sendiri (self directed learning).

Pembelajaran berbasis masalah berpusat pada peserta

didik. Peserta didik harus dapat menentukan sendiri apa

yang harus dipelajari, dan dari mana informasi harus

diperoleh, di bawah bimbingan guru.

Tabel 2.2

Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis MasalahTahap Indikator Tingkah Laku Guru

1. Orientasi peserta

didik pada

masalah.

Menjelaskan tujuan

pembelajaran, menjelaskan

logistik yang diperlukan,

dan memotivasi peserta

didik terlibat pada aktivitas

pemecahan masalah.

Page 55: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

41Bab 2 Model-Model Pembelajaran

Tahap Indikator Tingkah Laku Guru2. Mengorganisasi

peserta didik

untuk belajar.

Membantu peserta didik

mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas

belajar yang berhubungan

dengan masalah tersebut.3. Membimbing

pengalaman

individu/

kelompok.

Mendorong peserta didik

untuk mengumpulkan

informasi yang sesuai,

Melaksanakan eksperimen

untuk mendapatkan

penjelasan dan pemecahan

masalah.4. Mengembangkan

dan menyajikan

hasil karya.

Membantu peserta didik

dalam merencanakan dan

menyiapkan karya yang

sesuai seperti laporan, dan

membantu mereka untuk

berbagi tugas dengan

temannya.5. Menganalisis dan

mengevaluasi

proses pemecahan

masalah.

Membantu peserta didik

untuk melakukan refleksi

atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka

dan proses yang mereka

gunakan.

Page 56: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

42 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Masalah yang disajikan dalam pembelajaran berbasis

masalah tidak perlu berupa penyelesaian masalah (problem

solving) sebagaimana biasanya, tetapi pembentukan

masalah (problem posing) yang kemudian diselesaikan.

Melalui pendekatan PBM peserta didik mempresentasikan

gagasannya.

Peserta didik terlatih merefleksikan persepsinya,

berargumentasi dan mengkomunikasikan ke pihak lain,

sehingga guru pun memahami proses berpikir peserta didik.

Guru dapat membimbing serta mengintervensikan ide baru

berupa konsep dan prinsip. Dengan demikian, pembelajaran

berlangsung sesuai dengan kemampuan peserta didik,

sehingga interaksi antara guru dan peserta didik, serta

peserta didik dengan peserta didik menjadi terkondisi dan

terkendali.

Rusman (2012:243) mencantumkan langkah-langkah

pembelajaran berbasis masalah sebagaimana tercantum

dalam tabel 2.2 di atas.

D. Pembelajaran Kontekstual dalam Pembelajaran

Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching and

Learning (CTL) merupakan suatu proses pendidikan yang

holistik dan bertujuan memotivasi peserta didik untuk

memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan

mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan

mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural)

sehingga peserta didik memiliki pengetahuan/keterampilan

yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu

permasalahan/konteks ke permasalahan/ konteks lainnya.

Page 57: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

43Bab 2 Model-Model Pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan

suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi

dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong peserta didik

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai

anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini, hasil

pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi peserta

didik. Proses pembelajaran berlangsung lebih alamiah dalam

bentuk kegiatan peserta didik bekerja dan mengalami, bukan

transfer pengetahuan dari guru ke peserta didik. Pembelajaran

kontekstual dengan pendekatan konstruktivisme dipandang

sebagai salah satu strategi yang memenuhi prinsip-prinsip

pembelajaran berbasis kompetensi.

Dengan lima strategi pembelajaran kontekstual (Contextual

Teaching and Learning), yaitu relating, experiencing, applying,

cooperating, dan transfering diharapkan peserta didik

mampu mencapai kompetensi secara maksimal. Dalam

kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu peserta

didik mencapai tujuannya. Guru lebih banyak berurusan

dengan strategi daripada memberi informasi.

Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang

bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi

anggota kelas (peserta didik). Sesuatu yang baru datang dari

menemukan sendiri bukan dari apa kata guru. Begitulah

peran guru di kelas yang dikelola dengan pendekatan

kontekstual.

Pembelajaran kontekstual Contextual Teaching and

Learning (CTL) adalah "konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi

Page 58: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

44 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dengan penerapannya dalam kehidu-pan mereka sehari-hari,

dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelaaran

efektif, yakni: konstruktivisme (constructivism), bertanya

(questioning), menemukan (inquiri), masyarakat belajar

(learning community), pemodelan (modeling), dan penilaian

sebenarnya (authentic assessment)".

Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat diterapkan

dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas

yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan CTL dalam

kelas cukup mudah. Secara garis besar, langkah-langkah

yang harus ditempuh dalam CTL adalah sebagai berikut:

1. Kembangkan pemikiran bahwa peserta didik akan

belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan

mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan

baru yang diperolehnya.

2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk

semua topik.

3. Kembangkan sifat ingin tahu peserta didik dengan

bertanya.

4. Ciptakan masyarakat belajar.

5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.

6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan.

7. Lakukan penilaian yang sebenarnya (authentic

assessment) dengan berbagai cara.

Page 59: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

45Bab 2 Model-Model Pembelajaran

Karakteristik dari pembelajaran Contextual Teaching

and Learning(CTL) sebagaimana dikutip Rusman (2012:

198) adalah sebagai berikut:

1) Kerjasama; 2) Saling menunjang; 3) Menyenangkan, tidak

membosankan; 4) Belajar dengan bergairah; 5) Pembelajaran

terintegrasi; 6) Menggunakan berbagai sumber; 7) Peserta

didik aktif; 8) Sharing dengan teman; 9) Peserta didik kritis

guru kreatif; 10) Dinding dan lorong-lorong penuh dengan

hasil kerja peserta didik, peta-peta, gambar, artikel, humor

dan lain-lain; dan 11) Laporan kepada orang tua bukan

hanya rapor tetapi hasil karya peserta didik, laporan hasil

pratikum, karangan peserta didik dan lain-lain.

Dalam pembelajaran kontekstual, program pembelajaran

lebih merupakan rencana kegiatan kelas yang dirancang

guru, yang berisi skenario tahap demi tahap tentang apa

yang akan dilakukan bersama peserta didiknya sehubungan

dengan topik yang akan dipelajarinya. Dalam program

tercermin tujuan pembelajaran, media untuk mencapai

tujuan tersebut, materi pembelajaran, langkah-langkah

pembelajaran, dan authentic assessment-nya.

Dalam konteks tersebut, program yang dirancang

guru benar-benar rencana pribadi tentang apa yang akan

dikerjakannya bersama peserta didiknya. Secara umum

tidak ada perbedaan mendasar format antara program

pembelajaran konvensional dengan program pembelajaran

kontekstual. Program pembelajaran konvensional lebih

menekankan pada deskripsi tujuan yang akan dicapai

Page 60: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

46 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

(jelas dan operasional), sedangkan program untuk

pembelajaran kontekstual lebih menekankan pada skenario

pembelajarannya.

Beberapa komponen utama dalam pembelajaran

Kontekstual menurut Johnson (2000: 65), yang dapat di

uraikan sebagai berikut:

1. Melakukan hubungan yang bermakna (Making Meaningful Connections)

Keterkaitan yang mengarah pada makna adalah jantung

dari pembelajaran dan pengajaran kontekstual. Ketika

peserta didik dapat mengkaitkan isi dari mata pelajaran

akademik, ilmu pengetahuan alam. Sejarah dengan

pengalamannya mereka sendiri, mereka menemukan

makna, dan makna memberi mereka alasan untuk

belajar. Mengkaitkan pembelajaran dengan kehidupan

seseorang membuat proses belajar menjadi hidup dan

keterkaitan inilah inti dari CTL.

2. Melakukan kegiatan-kegiatan yang berarti (Doing Significant Works)

Model pembelajaran ini menekankan bahwa semua

proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas

harus punya arti bagi peserta didik sehingga mereka

dapat mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan

sehari-hari.

3. Belajar yang diatur sendiri (Self-Regulated Learning)

Pembelajaran yang diatur sendiri, merupakan

pembelajaran yang aktif, mandiri, melibatkan kegiatan

menghubungkan masalah ilmu dengan kehidupan sehari-

hari dengan cara-cara yang berarti bagi peserta didik.

Page 61: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

47Bab 2 Model-Model Pembelajaran

Pembelajaran yang diatur peserta didik sendiri, memberi

kebebasan kepada peserta didik untuk menggunakan

gaya belajarnya sendiri.

4. Bekerja Sama (collaborating)

Guru membantu peserta didik bekerja secara efektif dan

efisien dalam kelompok, membantu mereka memahami

bagaimana mereka saling mempengaruhi dan saling

berkomunikasi.

5. Berpikir kritis dan kreatif

Pembelajaran kontekstual membantu peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir tahap tinggi, berpikir kritis dan berpikir kreatif(Critical dan Creative Thinking). Berpikir kritis adalah suatu kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan masalah menarik keputusan, memberi keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah. Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian, ketajaman pemahaman

dalam mengembangkan sesuatu.

6. Mengasuh atau memelihara pribadi (Nuturing The Individual)

Dalam pembelajaran kontekstual peserta didik bukan hanya mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan, tetapi juga aspek-aspek kepribadian: integritas pribadi, sikap, minat, tanggung jawab, disiplin, motif berprestasi. Guru berperan sebagai konselor, dan mentor. Tugas dan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik harus sesuai dengan minat, kebutuhan

dan kemampuannya.

Page 62: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

48 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

7. Mencapai standar yang tinggi (Reaching High Standards)

Pembelajaran aktual diarahkan agar peserta didik berkembang secara optimal, mencapai keunggulan (excellent). Tiap peserta didik bisa mencapai keunggulan, asalkan dia dibantu oleh gurunya dalam menemukan

potensi dan kekuatannya.

8. Menggunakan Penilaian yang otentik (Using Authentic Assessment)

Penilaian autentik menantang para peserta didik untuk

menerapkan informasi dan keterampilan akademik baru

dalam situasi nyata untuk tujuan tertentu. Penilaian

autentik merupakan antitesis dari ujian standar,

penilaian autentik memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka

sambil mempertunjukkan apa yang sudah mereka

pelajari.

E. Model Sistem Komunikasi Pembelajaran Tunarungu

Dudi Gunawan(2010) menyatakan modelsistem

komunikasi ini meliputi keseluruhan cara yang

digunakan kaum tunarungu di dalam berinteraksi dengan

lingkungannya. Komunikasi tersebut dapat dilakukan

dengan cara verbal, non-verbal, dan kombinasi keduanya

yang disebut dengan campuran. Komponen verbal dapat

dibedakan atas oral, tulisan maupun membaca ujaran. Cara

non-verbal komponen yang termasuk di dalamnya yaitu

gesti, mimik, isyarat baku dan alamiah. Cara campuran

Page 63: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

49Bab 2 Model-Model Pembelajaran

merupakan kombinasi antara komunikasi verbal dan non-

verbal. Pendekatan pembelajaran bahasa untuk siswa

tunarungu terbagi dalam tiga metode yaitu Metode Formal,

Metode Okasional, dan Metode Maternal Reflektif (MMR).

Keseluruhan sistem komunikasi tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut, antara lain :

1. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan

menggunakan oral (lisan, bicara) tulisan dan membaca

ujaran. Antara lain:

a. Oral

Oral adalah suatu cara dalam berkomunikasi

dengan menggunakan bahasa lisan sebagai alat untuk

berkomunikasi. Berdasarkan apa yang diungkapkan oleh

Mullholand (1980) dalam Lani Bunawan (1997:5), maka

komunikasi dengan oral yaitu:

1) Suatu sistem komunikasi yang menggunakan bicara, sisa

pendengaran, baca ujaran, dan atau rangsangan vibrasi

serta perabaan (vibrotaktil) untuk suatu percakapan

spontan.

2) Suatu sistem pendidikan dimana kegiatan belajar

mengajar berlangsung dengan menggunakan bahasa

lisan dan tulisan.

Pendekatan seperti ini juga dikenal dengan

sebutanpendekatan oral aural atau metode AVO (Auditory/

Visual/Oral) atau juga oral murni karena sama sekali tidak

Page 64: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

50 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

mengggunakan isyarat selain isyarat lazim (gesture) atau

ungkapan badani sebagaimana digunakan manusia dalam

berkomunikadi pada umumnya.

Adapun keunggulan dari oral dibandingkan bahasa

isyarat yaitu:

1) Kecepatan berbicara jauh lebih cepat daripada berbahasa

isyarat.

2) Bahasa bicara lebih fleksibel, baik pembicara maupun

lawan bicara lebih bebas.

3) Bahasa bicara lebih berdiferensiasi.

4) Isyarat bersifat terlalu afektif, cenderung menyebabkan

kurang terkendalinya perasaan.

5) Dengan isyarat ada kecenderungan untuk memeragakan

pikiran atau hal yang kongkrit, emosional atau situasional

saja.

6) Bila seseorang berbicara, maka “pesan” atau ungkapan

seolah-olah keluar dari diri orang itu agar sampai pada

lawan bicara. Sedangkan dengan berisyarat seseorang

akan lebih terpusat pada diri sendiri, kurang memberi

kesan adanya sesuatu yang “keluar” ke orang lain,

bahkan perhatian lawan bicara lebih terarah terhadap

gerak tangan penyampai pesan.

Adapun berdasarkan jenisnya metode oral dapat

dibedakan atas:

1) Pendekatan Oral Kinestetik, yaitu pendekatan oral

yang mengandalkan baca ujaran, peniruan melalui

penglihatan, serta rangsangan perabaan dan kinestetik

tanpa pemanfaatan sisa pendengaran.

Page 65: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

51Bab 2 Model-Model Pembelajaran

2) Pendekatan Unisensory/Akupedik yang memberi

penekanan pada pemberian Alat Bantu Dengar (ABD)

yang bermutu tinggi serta latihan mendengar dengan

menomorduakan baca ujaran terutama pada tahap

permulaan pendidikan anak (A. P. Quiqley and R. E.

Kretchmer, 1982).

3) Pendekatan Oral Grafik (Graphic-Oral) yang menggu-

nakan tulisan sebagai sarana guna mengembangkan ke-

mampuan komunikasi oral.

b. Tulisan

Komunikasi secara verbal dapat juga dilakukan dengan

menggunakan tulisan. Tulisan yang digunakan bersifat

situasional yaitu digunakan sesuai dengan kondisi dan

tempat dimana tulisan tersebut akan digunakan. Contohnya

apabila seorang yang normal pendengaran menyampaikan

informasi berupa tulisan kepada tunarungu dan memiliki

kebangsaan atau daerah yang berbeda maka diusahakan

menggunakan tulisan yang dapat dimengerti oleh kedua

pihak. Tulisan itu dapat berupa lambang-lambang bahasa

yang disepakati bersama dan berlaku di suatu daerah

tertentu.

c. Membaca Ujaran

Membaca ujaran merupakan kegiatan yang bukan hanya

mencakup sekedar pengamatan gerak bibir tetapi meliputi

pengamatan atas bahasa tubuh, ekspresi, dan konteks

secara keseluruhan dimana komunikasi ini berlangsung.

Page 66: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

52 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Untuk mencapai keterampilan dalam membaca bahasa

ujaran, seseorang dituntut untuk memiliki suatu taraf

penguasaan bahasa tertentu, karena di dalam membaca

ujaran terdapat kompensasi dari pengetahuan bahasa

yang telah dimiliki dengan pengetahuan tentang pokok

pembicaraan.

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

kemampuan membaca ujaran seseorang yaitu korelasi

antara taraf intelegensi dan kemampuan membaca ujaran,

dan daya ingat visual terhadap bentuk-bentuk yang non-

verbal.

Van Uden (1968) dalam Lani Bunawan (1997: 45)

menggolongkan kemampuan baca ujaran sebagai suatu

kegiatn yang bersifat visual motorik. Anak tunarungu di

dalam latihan bicara dengan menggunakan cermin akan

dibiasakan untuk mengamati gerak bibir sendiri sebagai

persiapan untuk membaca bibir orang lain. Dengan

pengalaman mengamati gerak bibir sendiri tersebut

kemudian anak belajar untuk mencari gerakan pada lawan

bicara sehingga akan terampil membaca ujaran.

Membaca ujaran merupakan sarana yang berharga dalam

program latihan komunikasi bagi anak tunarungu apabila

memenuhi persyaratan seperti keterampilan berbahasa

tertentu, pengetahuan tentang topik yang dibicarakan

dan persyaratanteknis lain seperti berhadapan wajah pada

jarakyang tak terlalu jauh (lebih kurang 30 em)dari lawan

bicara, penerangan yang cukup dan lain sebagainya.

Page 67: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

53Bab 2 Model-Model Pembelajaran

d. Komunikasi Non-Verbal

Komunikasi non-verbal yaitu komunikasi tanpa lisan

dengan menggunakan keseluruhan ekpresi tubuh seperti

sikap tubuh, eskpresi wajah (mimik), gesti/gerak (gestures)

dan isyarat yang dilakukan secara wajar dan alami.

Adapun isyarat sendiri terbagi atas isyarat baku dan

isyarat alamiah, yaitu sebagai berikut:

1. Isyarat Alamiah yaitu suatu isyarat sebagaimana

digunakan anak tunarungu (berbeda dari bahasa

tubuh), Isyarat ini merupakan suatu ungkapan manual

(dengan tangan) yang disepakati bersama antar pemakai

(konvensional), dikenal secara terbatas dalam kelompok

tertentu (esoteric), dan merupakan pengganti kata (A.

Van Uden dalam Lani Bunawan (1997: 13).

2. Isyarat Formal yaitu isyarat yang sengaja dikembangkan

dan memiliki struktur bahasa yang sama dengan bahasa

lisan masyarakat. Berbagai bentuk bahasa isyarat formal

yang dikembangkan antara lain:

a) Bahasa isyarat yang dinamakan Sign English atau

Siglish atau Amerika atau juga disebut Pidgin Sign

English (PSE) yang merupakan gabungan atau

campuran antara bahasa isyarat asli/ alami dengan

bahasa Inggris.

b) Bahasa Isyarat yang memiliki struktur yang tepat

sama dengan bahasa lisan masyarakat dan dapat

digolongkan dalam bahasa isyarat struktural dengan

ciri-ciri sebagai berikut:

Page 68: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

54 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

1) Sedapat mungkin menggunakan kosa isyarat

ASL/BSL/Isyarat Alami.

2) Membuat isyarat baru untuk menunjukkan

struktur bahasa seperti afiksasi, bentuk jamak,

bentuk lampau, dan sebagainya.

3) Satu isyarat mewakili satu kata.

4) Menggunakan ejaan jari sebagai penunjang untuk

gejala bahasa yang sukar dibuatkan isyarat.

e. Komunikasi Campuran

Komunikasi campuran ini merupakan kombinasi atau

perpaduan antara penggunaan komunikasi verbal dan

komunikasi non-verbal. Komunikasi dengan metode ini

sering juga dinamakan sebagai metode oral tambah (oral

+) karena pada umumnya sasarannya adalah agar anak

tetap menguasai keterampilan berbicara dengan memberi

penunjang visual yang lebih nyata daripada membaca ujaran,

karena dalam metode kombinasi, unsur bicara digunakan

bersamaan atau berbarengan dengan unsur isyarat, maka

dikenal juga dengan nama metode simultan/serempak

f. Metode Pembelajaran

1) Metode Formal

Metode ini dapat disamakan dengan metode mengajar

bahasa asing atau bahasa kedua pada seseorang. Ciri-

ciri metode ini adalah:

a) Kegiatan belajar mengajar bahasa berawal dari guru

dan hampir seluruhnya dikuasai oleh guru.

b) Titik berat pengajaran bahasa terletak pada

penguasaan struktur dan tata bahasa.

Page 69: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

55Bab 2 Model-Model Pembelajaran

c) Pola-pola kalimat dilatihkan kepada anak didik secara

bertahap mulai dari kalimat yang mudah sampai

kompleks.

Metode ini disebut juga metode gramatikal, structural,

atau konstruktif. Tokoh-tokoh yang mengembangkan

metode ini antara lain George Ewing (1887), Katarina

Barry (1899), De L’Epee (1771), Fitzgerald (1927), dan

Chomsky (1968). (Lani Bunawan. 2000: 68)

2) Metode Okasional

Metode ini dikenal juga dengan aliran natural, dimana

pengajaran bahasa dilaksanakan dengan mengikuti cara

sebagaimana anak dengar mulai belajar bahasa. Cara

mengajar bahasa tanpa program melainkan dengan

menciptakan percakapan berdasarkan situasi hangat

yang sedang dialami anak dan mengandalkan pada

kemampuan meniru anak sehingga disebut metode

imitatif. Ciri-ciri metode ini, yaitu:

a) Menggunakan bahasa sehari-hari yang lazim

dipergunakan dalam percakapan.

b) Menggunakan setiap kesempatan untuk memberi

bahasa yang wajar.

c) Bertolak dari pengalaman anak.

d) Memberi penekanan pada pelajaran membaca.

e) Tidak mengadakan penyederhanaan berhubungan

dengan kesulitan tata bahasa.

f) Mengandalkan dorongan meniru/imitasi.

Page 70: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

56 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Prinsip metode okasional ini adalah: “ Apa yang

sedang kau alami, katakanlah begini…….” Sesuai dengan

prinsip tersebut maka metode ini mulai mengajar anak

bertolak dari hal-hal yang sedang dialaminya dengan

mengadakan percakapan secara lisan atau tertulis atau

dengan abjad jari ataupun secara oral-aural.

3) MetodeMaternalReflektif(MMR)

Dalam Lani Bunawan (2000: 71) disebutkan bahwa

Metode Maternal Reflektif dikenal juga dengan

sebutan metode Van Uden. A. Van Uden menyadari

bahwa pendekatannatural jauh lebih baik daripada

pendekatan struktural, namun menilai bahwa metode

tersebut masih dapat disempurnakan berdasarkan

temuan psikolinguistik. Percakapan merupakan kunci

perkembangan bahasa anak tunarungu (D. Hollingshead,

1982). Selain tekanan pada percakapan, diutamakan pula

penemuan bentuk bahasa oleh anak sendiri dan bukan

pengajaran melalui kegiatan analisa. MMR merupakan

metode yang menggabungkan aspek terbaik dari metode

natural dan structural (M. N. Griffey, 1980). Prinsip dari

metode percakapan ini adalah: “ Apa yang ingin kau

katakan, katakanlah begini…..”

D. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI)

Orang-orang yang memiliki gangguan pendengaran,

khususnya yang memiliki gangguan pendengaran berat,

mereka mengalami kesulitan dalam mengakses bunyi

bahasa secara penuh lewat pendengarannya. Kondisi

Page 71: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

57Bab 2 Model-Model Pembelajaran

ini akan berdampak terhadap kemampuan bicaranya,

yakni kemampuan berbicara dan bahasanya mengalami

keterhambatan, dan pada gilirannya menghambat

perkembangan kepribadian, kecerdasan, dan penampilannya

sebagai makhluk social.

Berpangkal dari keadaan tersebut, para ahli pendidikan

sejak zaman dulu telah berupaya mengembangkan

kemampuan berbicara anak, dan pengembangan kemampuan

berbicara ditempatkan sebagai prioritas utama. Sampai

pada abad 19 metode oral sangat mendominasi kegiatan

pendidikan anak yang mengalami gangguan pendengaran,

dan saat itu metode ini dianggap sebagai metode unggulan,

tetapi dalam perjalanan pelaksanaannya kenyataan

menunjukkan lain, metode tersebut menunjukkan hasil

yang kurang memuaskan, khsususnya di Indonesia, karena

kurang terpenuhinya persyaratan yang diperlukan dalam

mengembangkan metode ini, seperti kemampuan guru,

sarana-sarana penunjangnya

Pada tahun 1960-an di Negara-negara yang telah

berkembang, muncul pandangan baru dalam pendidikan anak

yang mengalami gangguan pendengaran. Pandangan tersebut,

mengemukakan pendekatan baru, yaitu suatu pendekatan

yang memanfaatkan segala media komunikasi yang sudah lazim

seperti: berbicara, membaca ujaran, menulis, membaca dan

mendengar ditambah dengan media komunikasi lain, seperti:

isyarat alamiah, abjad jari, dan isyarat yang dibakukan dalam

pengajaran anak yang mengalami gangguan pendengaran.

Pendekatan yang memanfaatkan segala cara tersebut disebut

metode komunikasi total.

Page 72: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

58 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Metode komunikasi total bertujuan agar anak yang meng-

alami gangguan pendengaran dalam melakukan komunikasi

tidak hanya isyarat saja, tetapi dapat memanfaatkan segala

hal yang dapat dijadikan media dalam berkomunikasi se hingga

terjadi komunikasi yang efektif antar sesama anak yang meng-

alami gangguan pendengaran atau dengan masyarakat yang

lebih luas.

Page 73: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

59Bab 3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

B ab 3

A. Petunjuk Umum

Kompetensi Dasar dapat dicapai melalui proses

pembelajaran dan pengembangan pengalaman belajar atas

dasar indikator yang dirumuskan pada setiap Kompetensi

Dasar dari Kompetensi Inti (KI). Pada mata pelajaran Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan, indikator dikembangkan

dari setiap Kompetensi Dasar yang ada pada Kompetensi

Inti 1- 4. Berikut ini adalah contoh penjabaran indikator dari

Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti (KI) 1-4

Tabel 3.1

Contoh Indikator dari Kompetensi Dasar pada KI 1-4

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator

1. Menghargai

dan

menghayati

ajaran

agama yang

dianutnya.

1.1 Menyadari nilai-nilai dalam sistem pemerintah sesuai dengan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

1. Siswa mampu

mensyukuri

sebagai warga

negara yang

sistem pemer-

intahannya

berdasar Pan-

casila

(KD 1.1)

Page 74: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

60 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator

2. Siswa menun-jukan sikap menghargai penyelenggara pemerintahan terdekat di lingkungan siswa (KD.2.1)

3. Siswa menun-jukkan pe-rilaku disiplin dalam men-jalankan tu-gas. (KD 2.1)

4. Siswa mampu menjelas-kan tentang hakikat sistem pemerintahan. (KD 3.1)

5. Siswa dapat menerangkan sistempem-bagian kekua-saan. (KD 3.1)

6. Siswa mampu menjelaskan Nilai- Nilai Pancasila da-lam Praktik Pe-nyelenggaraan Pemerintahan. (KD 3.1)

Page 75: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

61Bab 3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator

7. Siswa dapat menjelaskan tugas dan fungsi kementerian. (KD 3.1)dan seterusnya (indikator dari KD 3.1)

8. Menerangkan pendelegasian Tugas Pemerintah Pusat ke Daerah (KD 4.1)

9. Menerangkan pembagian tugas penyelenggara pemerintahan antara RW dan RT di lingkungan rumahnya. (KD 4.1)

10. ... dan seterus-nya, guru da-pat mengem-bangkan lebih lanjut)

Page 76: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

62 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator

2. Menghargai dan meng-hayati perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli (toleransi, go-tong royong), santun, perca-ya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan ling-kungan sosial dan alam da-lam jangkauan pergaulan dan keberadaan-nya

2.1 Mengamalkan nilai-nilai dalam sistem pemerintah sesuai dengan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

3.1 Menganalisis sistem pemerintah negara sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Page 77: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

63Bab 3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan

4. Mencoba, mengolah dan menya-jikan dalam ranah konkret (mengguna-kan, mengu-rai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah ab-strak (menu-lis, membaca, menghitung, menggambar, dan men-garang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

4.1 Menyaji hasil

keputusan

bersama

tentang

perbedaan

pandangan

terkait sistem

pemerintah

negara

sesuai

dengan

nilai-nilai

Pancasila

Page 78: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

64 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

1. KI-1 1.2 Menghargai

nilai-nilai

fungsional

lembaga-

lembaga

Negara

sesuai

Undang-

Undang

Dasar Negara

Republik

Indonesia

Tahun 1945

1. Siswa

menunjukkan

perilaku taat

beribadah

sesuai

agama yang

dianutnya.

2. Siswa menaati

aturan

lembaga

keagamaan

sesuai yang

dianutnya2. KI-2 2.2 Menyetu-

jui nilai-

nilai tentang

hubungan

struktural

dan fung-

sional pe-

merintahan

pusat dan

daerah

menurut Un-

dang-Undang

Dasar Negara

Republik

Indonesia

Tahun 1945

3. Siswa

menampakkan

perilaku

hormat

terhadap

fungsi

pemerintah

di lingkungan

terdekat

sekolah.

Page 79: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

65Bab 3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

3. KI-3 3.2 Menelaah

kewenangan

lembaga-

lembaga

Negara

menurut

Undang-

Undang

Dasar Negara

Republik

Indonesia

Tahun 1945

4. Siswa dapat mendefinisi-kan Supras-truktur Politik

5. Siswa mend-efinisikan Infrastruktur Politik

6. Siswa dapat menyebutkan contoh lemba-ga infrastruk-tur politik

7. Siswa mampu menjelaskan tugas dan kewenangan lembaga nega-ra

8. Siswa da-pat mengurai-kan tentang hubungan antar lembaga Negara.

9. Siswa dapat menerangkan Pelaksanaan Hak dan Ke-wajiban Poli-tik.

Page 80: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

66 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

10. Siswa mampu

memberikan

contoh

Pelaksanaan

Hak dan

Kewajiban4. KI-4 4.2 Mempre-

sentasikan

kewenangan

lembaga-lem-

baga Negara

menurut Un-

dang-Undang

Dasar Negara

Republik

Indonesia

Tahun 1945

11. Siswa dapat

membuat daf-

tar lembaga

negara leng-

kap dengan

tugas dan ke-

wenangannya

12. ... dan seter-

usnya

Penomoran indikator menggunakan nomor urut biasa, tidak berdasarkan nomor KD.

Sebelum menyusun program dan atau melaksanakan pembelajaran guru harus melakukan asesmen kepada siswa terkait dengan materi yang akan disusun atau disampaikan

dalam pembelajaran.

B. Strategi Umum Pembelajaran Mengacu pada Buku Siswa

Paradigma belajar bagi peserta didik tunarungu menurut

kurikulum 2013 adalah peserta didik aktif mencari bukan

Page 81: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

67Bab 3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

lagi peserta didik menerima. Oleh karena itu, pembelajaran

harus dikembangkan menjadi pembelajaran yang aktif,

inovatif, dan kreatif. Indonesia sudah lama mengembangkan

pendekatan pembelajaran yang dikenal dengan Paikem.

Pendekatan ini tampaknya sangat relevan dengan esensi

model pembelajaran untuk mendukung pelaksanakan

kurikulum 2013. paikem adalah singkatan dari prinsip

pembelajaran: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,

dan Menyenangkan.

1. Aktif, maksudnya guru berusaha menciptakan suasana

sedemikian rupa agar peserta didik aktif melakukan serta

mencari pengetahuan dan pengalamannya sendiri.

2. Inovatif, pembelajaran harus dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan yang ada, tidak monoton. Guru selalu

mencari model yang kontekstual yang dapat menarik

peserta didik.

3. Kreatif, agak mirip dengan inovatif, guru harus

mengembangkan kegiatan belajar yang beragam,

menciptakan pembelajaran baru yang penuh tantangan,

pembelajaran berbasis masalah sehingga mendorong

peserta didik untuk merumuskan masalah dan memahami

cara memecahkan masalah dengan pembelajaran kreaktif

siswa mampu mewujudkan ciptaan, rasa, karsanya

berdasarkan imajinasinya (pencipta).

4. Efektif, guru harus secara tepat memilih model dan

metode pembelajaran sesuai dengan tujuan, materi dan

situasi sehingga tujuan dapat tercapai dan bermakna

bagi peserta didik.

Page 82: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

68 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

5. Menyenangkan, guru harus berusaha dan menciptakan

proses pembelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan itu menjadi menyenangkan bagi

peserta didik. Apabila suasana menyenangkan maka

peserta didik akan memperhatikan secara antusias

terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung.

Melalui pendekatan tersebut banyak model pembelajaran

yang dapat dikembangkan, misalnya: STAD (Student Teams-

Achievement Divisions) dan TGT (Team-Game-Turnament),

TAI (Team-Assisted Individualization), CIRC (Cooperative

IntegratedReading and Composition), Group Investigation,

Jigsaw, dan lain-lain (selengkapnya guru harus membaca

Robert E. Slavin, Cooperative Learning:Teori, Riset dan

Praktik).

Proses pembelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan untuk kelas X SMALB Tunarungu pada

dasarnya harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut

ini:

a. Kegiatan Mengamati

1) Setiap awal pembelajaran, peserta didik harus

mengamati teks yang tersedia di buku teks pelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

2) Peserta didik dapat diberikan petunjuk penting yang

perlu mendapat perhatian seperti istilah, konsep

atau kejadian penting yang pengaruhnya sangat

kuat dan luas dalam peristiwa-peristiwa yag terjadi

di Indonesia.

Page 83: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

69Bab 3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

3) Peserta didik dapat diberikan petunjuk untuk

mengamati gambar, foto, vidio yang menginsprisai

peta atau ilustrasi lain yang terdapat dalam bacaan.

4) Guru dapat menyiapkan diri dengan mengamati

berbagai literatur yang berkaitan dengan materi yang

disampaikan. Peserta didik dapat diberikan contoh-

contoh tugas yang terkait dengan materi yang ada

di buku dengan mengamati keadaan daerah di

sekitarnya, bila di daerah sekitar tidak terdapat contoh-

contoh kasus kegiatan keadaan yang dimaksud

maka dapat mengambil contoh-contoh dari daerah

lain, ataupun lain provinsi. Guru dapat memperkaya

materi dengan membandingkan buku teks pelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan

buku literatur lain yang relevan.

5) Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih

komprehensif, guru dapat menampilkan foto-foto,

gambar, denah, peta, dan dokumentasi audio-visual

(film) yang relevan.

b. Kegiatan Menanya

1) Peserta didik dapat diberi motivasi untuk mengajukan

pertanyaan lanjutan dari apa yang sudah mereka

baca dan mereka simpulkan dari kegiatan diskusi.

2) Peserta didik dapat dilatih dalam bertanya dari

pertanyaan-pertanyaan yang faktual sampai

pertanyaan-pertanyaan yang hipotetikal (bersifat

kausalitas).

Page 84: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

70 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

c. Kegiatan Mendiskusikan

1) Peserta didik dapat dibagi dalam beberapa kelompok

untuk mendiskusikan apa yang sudah mereka baca

dan amati dari gambar, foto, peta, audio visual (film)

atau ilustrasi lain. Akan tetapi peserta didik dapat

juga mendiskusikan isi bacaan dalam bentuk tanya

jawab di kelas.

2) Peserta didik menuliskan pemahaman mereka dari

hasil diskusi atau menuliskan hal-hal yang belum

mereka pahami dari hasil diskusi.

3) Peserta didik dapat membuat tulisan singkat untuk

kemudian didiskusikan kembali.

d. Kegiatan Mencari Informasi.

1) Guru merancang kegiatan untuk mencari informasi

lanjutan baik melalui membaca sumber lain,

mengamati dan mempelajari atau mencari bukti-

bukti lain.

2) Guru merancang kegiatan untuk mengindentifikasi

bukti-bukti yang ada di sekitar peserta didik.

3) Guru merancang kegiatan untuk melakukan

wawancara kepada tokoh masyarakat atau ilmuwan

yang dianggap paham tentang permasalahan yang

dibahas.

4) Jika memungkinkan, peserta didik dianjurkan untuk

menggunakan sumber dari internet.

5) Peserta didik membuat catatan mengenai informasi

penting dari apa yang dibaca dan diamati secara

seksama.

Page 85: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

71Bab 3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

e. Kegiatan Analisis atau Mengasosiasikan Informasi.

1) Peserta didik dapat membandingkan informasi dari

situasi saat ini dengan sumber bacaan yang terakhir

diperoleh dengan sumber yang diperoleh dari buku

untuk menemukan hal yang lebih mendalam, meluas

atau bahkan menemukan sesuatu yang berbeda.

2) Peserta didik menarik kesimpulan atau generalisasi

dari informasi yang dibaca di buku dan informasi

yang diperoleh dari sumber lainnya.

f. Kegiatan Mengkomunikasikan Hasil Analisis.

1) Peserta didik melaporkan melalui sajian atau

generalisasi dalam bentuk lisan, tertulis, atau media

lainnya.

2) Peserta didik dapat membuat cerita drama atau

synopsis kemudian diperankan oleh setiap peserta

didik, sekenario drama dapat dibuat oleh peserta

didik atau dipersiapkan terlebih dahulu oleh guru.

C. Penggunaan Media dan Sarana Pembelajaran

Media dan sarana prasarana yang digunakan dalam

mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

pada kelas X SMALB Tunarungu adalah:

1. Gambar-gambar dari media cetak atau elektronik.

2. Kliping koran yang berisi artikel-artikel yang diperlukan

yang berkaitan dengan materi dalam setiap bab.

3. Teks Pancasila dan teks Pembukaan Undang-Undang

Dasar Negara 1945.

Page 86: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

72 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

4. Penjelasan butir-butir dalam setiap pasal UUD Negara

1945.

5. Nilai-nilai dari setiap sila dalam pancasila.

6. Video tentang peristiwa yang berkaitan dengan materi

yang sedang dibahas di Indonesia.

7. Berita aktual (terbaru) dari media televisis yang berkaitan

dengan makna yang sedang dibahas.

8. Kunjungan langsung dengan lembaga-lembaga terkait

yang ada di sekitar sekolah.

D. Format Penilaian Pembelajaran

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta

didik. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk

memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang

proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan

secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi

informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Prinsip-prinsip penilaian dalam mata pelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas X

SMALB-B (Tunarungu) adalah:

1. Umpan balik bagi peserta didik untuk memperbaiki hasil

belajar yang kurang atau belum dikuasai.

2. Umpan balik bagi guru untuk memberikan bantuan bagi

peserta didik yang mengalami masalah dalam penguasaan

kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilan.

3. Umpan balik bagi guru untuk memperbaiki perencanaan

pembelajaran berikutnya.

Page 87: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

73Bab 3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

4. Menentukan aspek dari hasil belajar PPKn yang sudah

dan belum dikuasai peserta didik setelah suatu proses

pembelajaran.

Penilaian dalam pembelajaran dapat berlangsung sejak

awal pembelajaran (pre-tes) secara lisan tertulis atau

perbuatan. Berlangsung ketika proses pembelajaran, terkait

metode dan media pembelajaran baik secara lisan, tertulis

maupun perbuatan. Pada akhir pembelajaran baik secara

lisan, tertulis dan perbuatan.

Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran

berlangsung (penilaian proses) dan setelah pembelajaran

usai dilaksanakan (penilaian hasil/produk). Kriteria dari

penilaian untuk Kurikulum 2013 adalah: (1) Belajar Tuntas;

(2) Otentik; (3) Berkesinambungan; (4) Berdasarkan Acuan

Kriteria, dan; (5) Menggunakan Teknik Penilaian Variasi.

Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian

acuan kriteria (PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian

kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan

minimal (KKM). KKM Pengetahuan dan Keterampilan

ditentukan oleh satuan pendidikan, misalnya > 2.66 skala

1-4 atau setara 66,5 dalam skala 1-100 serta KKM Sikap

adalah baik.

Mata Pelajaran PPKn kelas X SMALB-B menyajikan enam

bab pembahasan yang dilengkapi dengan format-format

penilaian. Setiap akhir bab ada tiga kompetensi yang dinilai,

yaitu:

Page 88: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

74 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

1. Penilaian Sikap

Penilaian sikap menggunakan teknik observasi,

penilaian diri, penilaian antarpeserta didik, dan jurnal.

Format atau instrumen yang digunakan adalah:

a. Observasi (pedoman observasi, daftar cek dan skala

penilaian disertai rubrik).

b. Penilaian diri (lembar penilaian diri).

c. Penilaian antarpeserta didik (lembar penilaian

antarpeserta didik).

d. Jurnal (lembar jurnal).

2. Penilaian Pengetahuan

Penilaian sikap menggunakan teknik Tes Tertulis,

Tes Lisan, dan Penugasan. Format atau instrumen yang

digunakan adalah:

a. Tes Tertulis (Pilihan Ganda, Isian, Jawaban Singkat,

Menjodohkan, Benar Salah, Uraian)

b. Tes Lisan (Daftar Pertanyaan).

c. Penugasan (Lembar Penugasan berbentuk PR atau

Kliping).

3. Penilaian Keterampilan

Penilaian sikap menggunakan teknik Tes Praktik,

Projek, dan Portofolio.Format atau instrumen yang

digunakan adalah:

a. Tes Praktik (Daftar Cek dan Skala Penilaian).

b. Projek (Daftar Cek dan Skala Penilaian).

c. Portofolio (Daftar Cek dan Skala Penilaian).

Page 89: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

75Bab 3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Sebagai umpan balik maka format penilaian

disesuaikan dengan aktivitas peserta didik saat

pembelajarkan dirinya melalui metode, media dan

model pembelajaran yang digunakan. Ketika guru

mempelajarkan peserta didik menggunakan media

gambar untuk menjelaskan materi pembelajaran, maka

format penilaian yang digunakan adalah format analisis

gambar beserta kiteria penilaian dan skorsingnya. Ketika

guru mempelajarkan peserta didiknya menggunakan

model (roll playing maka format penilaian yang digunakan

adalah format penilaian yang diinginkan adalah format

analisis performance beserta kriteria penilaian dan

skorsinya.

Page 90: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

76 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Page 91: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

77Bagian Khusus

Bagian Khusus

Petunjuk khusus pembelajaran per-babBuku ini merupakan pedoman guru untuk mengajarkan

materi yang ada pada buku siswa.mengelola pembelajaran

terutama dalam memfasilitasi peserta didik untuk memahami

materi dan mengamalkan pesan-pesan moral yang ada pada

buku teks pelajaran. Materi ajar yang ada pada buku teks

pelajaran PPKn akan diajarkan selama satu tahun ajaran. Sesuai

dengan desain waktu dan materi seluruh bab akan diselesaikan

dalam waktu 36 minggu pembelajaran. Agar pembelajaran itu

lebih efektif dan terarah, maka setiap minggu pembelajaran

dirancang terdiri dari:

1. Peta konsep,

2. Materi Pembelajaran,

3. Proses Pembelajaran,

4. Penilaian,

5. Pengembangan Kopetensi,

6. Pengayaan,

7. Remedial,

8. Interaksi Guru dan Orang Tua.

Buku pedoman guru juga memberi informasi tentang format

buku teks mata pelajaran PPKn yang tersusun dalam enam bab.

Setiap bab terdapat sebuah pengantar, peta konsep, dan materi

dari setiap sub bab yang diurai dengan sangat sistematis. Pada

Page 92: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

78 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

setiap sub bab dilengkapi dengan kegiatan peserta didik dan

uji kompetensi. Sedangkan dalam setiap bab dilengkapi dengan

pengayaan, remedial, rangkuman, istilah penting, dan evaluasi

berkaitan dengan uraian materi pada bab tersebut.

Page 93: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

PPKnBab

1Penyelenggaraan Sistem

Pemerintahan Negara

Page 94: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

80 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara

B ab 1

A. Peta Konsep

Penyelenggara- an Sistem

Pemerintahan Negara

Sistem Pemerintahan

menurut Pancasila

Pengamalan Nilai-nilai Pancasila

dalam Praktik Pemerintahan

Negara

Hubungan antara

Pemerintah Pusat dan

Daerah

Hakikat Sistem Pemerintahan

Sistem Pembagian Kekuasaan

Tugas dan Fungsi Kementerian

Pendelegasian Tugas Pemerintah Pusat ke

Daerah

Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaran

Negara

Pemerintah Daerah

Sistem pemerintahan, pembagian kekuasaan, tugas kementerian,

pemerintah daerah, tugas pemerintah pusat dan daerah

Kata Kunci

Page 95: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

81Bab 1 Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara

B. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),

santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan

KI 4 Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang

sama dalam sudut pandang/teori

C. Kompetensi Dasar

1.1 Menyadari nilai-nilai dalam sistem pemerintah sesuai

dengan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara.

2.1 Mengamalkan nilai-nilai dalam sistem pemerintah

sesuai dengan Pancasila dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara

3.1 Menganalisis sistem pemerintah negara sesuai

dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara

Page 96: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

82 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

4.1 Menyaji hasil keputusan bersama tentang perbedaan

pandangan terkait sistem pemerintah negara sesuai

dengan nilai-nilai Pancasila.

D. Indikator

Siswa dapat:

1. Menyadari sebagai warga negara yang sistem

pemeritahannya berdasar nilai-nilai Pancasila

2. Menghormati penyelenggara pemerintahan

3. Menjelaskan tentang hakikat sistem pemerintahan.

4. Menerangkan sistem pembagian kekuasaan.

5. Menjelaskan Nilai- Nilai Pancasila dalam Praktik

Penyelenggaraan Pemerintahan.

6. Menjelaskan tugas dan fungsi kementerian.

7. Menerangkan pendelegsian Tugas Pemerintah Pusat ke

Daerah. Dst.

Guru dapat mengembangkan indikator lebih lanjut sesuai

dengan materi pada bab I.

E. Materi Pembelajaran

Materi dalam Bab I membahas tentang Penyelenggaraan

Sistem Pemerintahan Negara. Materi ini, secara keseluruhan

memiliki alokasi waktu 8 minggu (8x90 menit) dan setiap

kali pertemuan 2 jam pelajaran (90 menit). Adapun materi

pokok meliputi:

1. Hakikat Sistem Pemerintahan

2. Sistem Pembagian Kekuasaan

Page 97: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

83Bab 1 Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara

3. Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaran Negara

4. Tugas dan Fungsi Kementerian

5. Pemerintah Daerah

6. Pendelegasian Tugas Pemerintah Pusat ke Daerah

F. Proses Pembelajaran

Sebelum melakukan proses pembelajaranguru wajib

melakukan asesmenberkaitan dengan materi yang akan

disajikan dalam bab I.

1. Pembelajaran 1/ Minggu ke-1 dan ke-2 (180 Menit)

Pertemuan minggu ke-1 dan ke-2 merupakan pertemuan

yang membahas tentang Hakikat Sistem Pemerintahan

dan Sistem Pembagian Kekuasaan Negara. Pendekatan

pembelajaran menggunakan discovery learning, metode

diskusi dengan model pembelajaran bekerja dalam

kelompok. Kegiatan pembelajaran sesuai pendekatan

sistem komunikasi tunarungu, dan saintifik mulai

dari mengamati, menanya, mencari informasi, dan

mengasosiasikan dan mengomunikasikan.a. Kegiatan Pendahuluan

1) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis

peserta didik untuk mengikuti pembelajaran

dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran

siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan

buku tulis dan sumber belajar.

2) Guru memberi motivasi dengan menanyakan

pengalaman peserta didik apa yang dialami,

Page 98: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

84 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

dilihat berkaitan dengan Sistem Pembagian

Kekuasaan Negara.

3) Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab

mengenai materi yang akan dipelajari.

4) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

5) Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.b. Kegiatan Inti

1) Mengamati

a) Guru membagi peserta didik dalam

kelompok.

b) Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta didik.

c) Guru meminta peserta didik untuk mengamati

gambar-gambar tentang Sistem Pembagian

Kekuasaan Negara.

d) Guru meminta peserta didik mendiskusikan

gambar.

e) Guru menanamkan sikap teliti dan cermat

dalam mengamati gambar tersebut.

f) Guru mengamati keterampilan peserta didik

ketika mengkaji dan mengomentari gambar

tersebut.

2) Menanya

a) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan

Page 99: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

85Bab 1 Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara

yang berkaitan denganSistem Pembagian

Kekuasaan Negara.

b) Guru menyajikan informasi kepada peserta

didik dengan jalan demonstrasi atau lewat

bahan bacaan.

c) Guru dapat membimbing peserta didik

menyusun pertanyaan seperti :

- JelaskanSistem Pembagian Kekuasaan

Negara

d) Guru meminta peserta didik secara kelompok

mencatat pertanyaan yang ingin diketahui,

dan mendorong peserta didik untuk terus

menggali rasa ingin tahu dengan pertanyaan

secara mendalam tentang Sistem Pembagian

Kekuasaan Negara.

e) Guru memberi motivasi dan penghargaan

bagi kelompok/peroranganyang menyusun

pertanyaan terbanyak dan sesuai dengan

pembelajaran.

f) Guru mengamati keterampilan peserta didik

secara perorangan dan kelompok dalam

menyusun pertanyaan.

3) Mengumpulkan Informasi

a) Guru membimbing peserta didik untuk

mencari informasi dan mendiskusikan jawaban

atas pertanyaan yang sudah disusun dengan

membaca uraian materi di buku PPKn Kelas

X Bab I atau mencari melalui sumber belajar

lain seperti buku referensi lain.

Page 100: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

86 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

b) Guru menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok

belajar dan membantu setiap kelompok agar

melakukan transisi efisien.

c) Peran guru dalam langkah tahap ini adalah:

(1) Menyediakan berbagai sumber belajar

seperti buku PPKn Kelas X dan buku

referensi lain.

(2) Guru menjadi sumber belajar bagi peserta

didik dengan memberikan konfirmasi atas

jawaban peserta didik, atau menjelaskan

jawaban pertanyaan kelompok/

perorangan.

(3) Guru dapat juga menunjukkan buku atau

sumber belajar lain yang dapat dijadikan

referensi untuk menjawab pertanyaan.

(4) Peserta didik menjawab aktivitas dalam

buku siswa.

4) Mengasosiasikan

a) Guru membimbing peserta didik untuk

mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi

yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti:

- Jelaskan Sistem Pembagian Kekuasaan

Negara.

b) Guru membimbing kelompok-kelompok belajr

pada saat mengerjakan tugas.

c) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok/perorangan untuk menyimpulkan

tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara.

Page 101: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

87Bab 1 Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara

5) Mengomunikasikan

a) Guru menjelaskan dan membimbing tugas

individu untuk menyusun laporan hasil telaah

tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara.

b) Laporan disusun secara tertulis memuat

tentang pertanyaan dan jawaban atas

pertanyaan kelompok atau perorangan.

c) Laporan disusun secara individu dan menjadi

tugas peserta didik dan dikumpulkan pada

akhir pertemuan ini.

d) Guru menjelaskan tugas kelompok/

perorangan untuk menyusun bahan tayang

atau display hasil diskusi kelompok tentang

Sistem Pembagian Kekuasaan Negaradan

mempresentasikannya.

e) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok/perorangan untuk membagi tugas

menyusun bahan tayang dan mempersiapkan

presentasi kelompok perorangan.

f) Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi

yang telah dipelajari atau masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.c. Kegiatan Penutup

1) Guru membimbing peserta didik menyimpulkan

materi pembelajaran melalui tanya jawab secara

klasikal.

2) Guru melaksanakan post tes secara lisan

3) Guru melakukan refleksi, dengan meminta peserta

didik menjawab pertanyaan berikut;

Page 102: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

88 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

a) Apa yang dialami/pengalaman belajar setelah

mempelajari materi tersebut?

b) Mana yang baik dan mana yang kurang baik

dari proses pembelajaran tersebut?

c) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari

Sistem Pembagian Kekuasaan Negara?

d) Apa sikap yang kalian peroleh dari proses

pembelajaran yang telah dilakukan ?

e) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian

lakukan agar lebih baik ?

f) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?

4) Guru memberikan umpan balik atas proses

pembelajaran dan hasil laporan individu.

5) Guru memberikan tugas peserta didik untuk

mengerjakan Tugas.

6) Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan

berikutnya.

2. Pembelajaran 2/ Minggu ke-3 (90 Menit)

Pertemuan minggu ke-3 merupakan pertemuan

yang membahas tentang Nilai-nilai Pancasila dalam

Penyelenggaraan pemerintahan.a. Materi Pembelajaran

Materi pokok pertemuan ini membahas Nilai-nilai

Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan. Materi

pokok ini memiliki alokasi waktu 90 menit atau 1 kali

pertemuan, peserta didik SMALB Tunarungu mampu:

1) Menyebutkan Nilai-nilai Pancasila dalam

Penyelenggaraan pemerintahan.

Page 103: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

89Bab 1 Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara

2) Tuliskan contoh-contoh Nilai-nilai Pancasila

dalam Penyelenggaraan pemerintahan.b. Proses Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran menggunakan sistem

komunikasi tunarungu, discovery learning, metode diskusi

dengan model pembelajaran bekerja dalam kelompok.

Kegiatan pembelajaran sesuai pendekatan saintifik

mulai dari mengamati, menanya, mencari informasi, dan

mengasosiasikan dan mengomunikasikan

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis

peserta didik untuk mengikuti pembelajaran

dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran

siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan

buku tulis dan sumber belajar.

b) Guru memberi motivasi dengan menanyakan

pengalaman peserta didik apa yang dialami,

dilihat.

c) Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab

mengenai materi yang akan dipelajari.

d) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

e) Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.

2) Kegiatan Inti

a) Mengamati

(1) Guru membagi peserta didik dalam kelas

berkelompok/perorangan.

Page 104: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

90 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

(2) Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta didik.

(3) Guru meminta peserta didik untuk mengamati

dalam buku siswa tentang Nilai-nilai Pancasila

dalam Penyelenggaraan pemerintahan.

(4) Guru meminta peserta didik mencatat hal-hal

yang penting dan yang tidak diketahui dalam

gambar tersebut.

(5) Guru menanamkan sikap teliti dan cermat

dalam mengamati.

(6) Guru mengamati keterampilan peserta didik

dalam mengamati atau membaca wacana.

b) Menanya

(1) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok/ perorangan untuk mengidentifikasi

pertanyaan yang berkaitan denganNilai-

nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan

pemerintahan.

(2) Guru menyajikan informasi kepada peserta

didik dengan jalan demonstrasi atau lewat

bahan bacaan.

(3) Guru dapat membimbing peserta didik

menyusun pertanyaan seperti:

Apa yang dimaksud Nilai-nilai Pancasila dalam

Penyelenggaraan pemerintahan?

(4) Guru meminta peserta didik secara kelompok

mencatat pertanyaan yang ingin diketahui,

Page 105: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

91Bab 1 Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara

dan mendorong peserta didik untuk terus

menggali rasa ingin tahu dengan pertanyaan

secara mendalam tentang Nilai-nilai Pancasila

dalam Penyelenggaraan pemerintahan.

(5) Guru memberi motivasi dan penghargaan

bagi kelompok yang menyusun pertanyaan

terbanyak dan sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

(6) Guru mengamati keterampilan peserta didik

secara perorangan dan kelompok dalam

menyusun pertanyaan.

c) Mengumpulkan Informasi

(1) Guru membimbing peserta didik untuk

mencari informasi dan mendiskusikan jawaban

atas pertanyaan yang sudah disusun dengan

membaca uraian materi di buku PPKn Kelas

X Bab I atau mencari melalui sumber belajar

lain seperti buku referensi lain.

(2) Guru menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok

belajar dan membantu setiap kelompok agar

melakukan transisi efisien.

(3) Peran guru dalam langkah tahap ini adalah:

(a) Menyediakan berbagai sumber belajar

seperti buku PPKn Kelas X dan buku

referensi lain.

(b) Guru menjadi sumber belajar bagi peserta

didik dengan memberikan konfirmasi atas

Page 106: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

92 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

jawaban peserta didik, atau menjelaskan

jawaban pertanyaan kelompok.

(c) Guru dapat juga menunjukkan buku atau

sumber belajar lain yang dapat dijadikan

referensi untuk menjawab pertanyaan.

(d) Peserta didik menjawab aktivitas dalam

buku siswa

d) Mengasosiasikan

(1) Guru membimbing peserta didik untuk

mendiskusikan hubungan atas berbagai

informasi yang sudah diperoleh sebelumnya,

seperti:

(a) Apa Nilai-nilai Pancasila dalam

Penyelenggaraan pemerintahan?

(b) Apa manfaat mempelajari Nilai-nilai

Pancasila dalam Penyelenggaraan

pemerintahan?

(2) Guru menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok

belajar dan membantu setiap kelompok agar

melakukan transisi efisien.

(3) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk menyimpulkan tentang

Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan

pemerintahan.

e) Mengomunikasikan

(1) Guru menjelaskan dan membimbing tugas

individu untuk menyusun laporan hasil

Page 107: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

93Bab 1 Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara

telaah tentang Nilai-nilai Pancasila dalam

Penyelenggaraan pemerintahan.

(2) Laporan disusun secara tertulis memuat

tentang pertanyaan dan jawaban atas

pertanyaan kelompok.

(3) Laporan disusun secara individu dan menjadi

tugas peserta didik dan dikumpulkan pada

akhir pertemuan ini.

(4) Guru menjelaskan tugas kelompok untuk

menyusun bahan tayang atau display hasil

diskusi kelompok tentang Nilai-nilai Pancasila

dalam Penyelenggaraan pemerintahan.

(5) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk membagi tugas menyusun

bahan tayang dan mempersiapkan presentasi

kelompok.

(6) Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi

yang telah dipelajari atau masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

3) Kegiatan Penutup

a) Guru membimbing peserta didik menyimpulkan

materi pembelajaran melalui tanya jawab secara

klasikal

b) Guru melaksanakan post tes secara lisan

c) Guru melakukan refleksi, dengan meminta

pesertadidik menjawab pertanyaan berikut:

(1) Apa yang dialami/pengalaman belajar setelah

mempelajari materi tersebut

Page 108: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

94 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

(2) Mana yang baik dan mana yang kurang baik

dari proses pembelajaran tersebut

(3) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari

tentang Nilai-nilai Pancasila dalam

Penyelenggaraan pemerintahan?

(4) Apa sikap yang kalian peroleh dari proses

pembelajaran yang telah dilakukan?

(5) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian

lakukan agar lebih baik?

(6) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?

d) Guru memberikan umpan balik atas proses

pembelajaran dan hasil laporanindividu

e) Guru memberikan tugas peserta didik untuk

mengerjakan Tugas.

f) Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan

berikutnya

3. Pembelajaran 3/ Minggu ke-4 dan ke-5 (180 Menit)

Pertemuan minggu ke-4 dan ke-5 merupakan pertemuan

yang membahas tentang Tugas dan Fungsi Kementerian.a. Materi Pembelajaran

Materi pokok pertemuan ke 3 membahas Tugas dan

Fungsi Kementerian, materi pokok ini memiliki alokasi

waktu 180 menit atau 2 kali pertemuan.

Menjelaskan tugas dan fungsi:

1) Kementerian yang nomenklaturnya tertulis dalam UUD,

2) Kementerian yang melaksanakan tugas pemerintah

yang ruang lingkup tugasnya disebutkan dalam UUD,

dan

Page 109: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

95Bab 1 Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara

3) Kementerian yang melaksanakan tugas penajaman

dan sinkronisasi program pemerintah.b. Proses Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran menggunakan sistem

komunikasi tunarungu, discovery learning, metode diskusi

dengan model pembelajaran bekerja dalam kelompok.

Kegiatan pembelajaran sesuai pendekatan saintifik

mulai dari mengamati, menanya, mencari informasi, dan

mengasosiasikan dan mengomunikasikan.

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis

peserta didik untuk mengikuti pembelajaran

dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran

siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan

buku tulis dan sumber belajar.

b) Guru memberi motivasi dengan membimbing

peserta didik menanyakan pengalaman sehari-

hari dengan menceritakan secara verbal

c) Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab

mengenai materi yang akan dipelajari.

d) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai

e) Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.

2) Kegiatan Inti

a) Mengamati

(1) Guru membagi pesertadidik dalam kelompok/

individual

Page 110: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

96 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

(2) Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta didik.

(3) Guru meminta peserta didik untuk mengamati

tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian

Negara Republik Indonesia dan Lembaga

Pemereintah Non Kementerian.

(4) Guru meminta peserta didik mencatat hal-

hal yang penting dan yang tidak diketahui

berkaitan dengan materi tersebut.

(5) Guru menanamkan sikap teliti dan cermat

(6) Guru mengamati keterampilan peserta didik

dalam mengamati atau membaca wacana

mampu menjadi kehidupan nyata tentang

materi tersebut.

b) Menanya

(1) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan

yang berkaitan dengan Kedudukan dan Fungsi

Kementerian Negara Republik Indonesia dan

Lembaga Pemereintah Non Kementerian.

(2) Guru Menyajikan informasi kepada peserta

didik dengan jalan demonstrasi atau lewat

bahan bacaan.

(3) Guru dapat membimbing peserta didik

menyusun pertanyaan seperti:

• Menyebutkan contoh Kedudukan dan

Fungsi Kementerian Negara Republik

Page 111: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

97Bab 1 Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara

Indonesia dan Lembaga Pemereintah Non

Kementerian.

• Menjelaskan Kedudukan dan Fungsi

Kementerian Negara Republik Indonesia dan

Lembaga Pemereintah Non Kementerian.

(4) Guru meminta peserta didik secara kelompok

mencatat pertanyaan yang ingin diketahui, dan

mendorong peserta didik untuk terus menggali

rasa ingin tahu dengan pertanyaan secara

mendalam tentang Kedudukan dan Fungsi

Kementerian Negara Republik Indonesia dan

Lembaga Pemereintah Non Kementerian.

(5) Guru memberi motivasi dan penghargaan

bagi kelompok yang menyusun pertanyaan

terbanyak dan sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

(6) Guru mengamati keterampilan peserta didik

secara perorangan dan kelompok dalam

menyusun pertanyaan.

c) Mengumpulkan Informasi

(1) Guru membimbing peserta didik untuk

mencari informasi dan mendiskusikan jawaban

atas pertanyaan yang sudah disusun dengan

membaca uraian materi di buku PPKn Kelas

X Bab I atau mencari melalui sumber belajar

lain seperti buku referensi lain.

(2) Guru menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok

Page 112: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

98 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

belajar dan membantu setiap kelompok agar

melakukan transisi efisien.

(3) Peran guru dalam langkah tahap ini adalah:

Menyediakan berbagai sumber belajar seperti

buku PPKn Kelas X dan buku referensi lain.

(4) Guru menjadi sumber belajar bagi peserta

didik dengan memberikan konfirmasi atas

jawaban peserta didik, atau menjelaskan

jawaban pertanyaan

(5) Guru dapat juga menunjukkan buku atau

sumber belajar lain yang dapat dijadikan

referensi untuk menjawab pertanyaan.

(6) Peserta didik menjawab aktivitas dalam buku

siswa

d) Mengasosiasikan

(1) Guru membimbing peserta didik untuk

mendiskusikan hubungan atas berbagai

informasi yang sudah diperoleh sebelumnya,

seperti:

• Menjelaskan Kedudukan dan Fungsi

Kementerian Negara Republik Indonesia dan

Lembaga Pemerintah Non Kementerian.

(2) Guru menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok

belajar dan membantu setiap kelompok agar

melakukan transisi efisien.

(3) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk menyimpulkan tentang

Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara

Page 113: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

99Bab 1 Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara

Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah

Non Kementerian.

e) Mengomunikasikan

(1) Guru menjelaskan dan membimbing tugas

individu untuk menyusun laporan hasil telaah

tentang sistem penyelenggaraan pemerintah

negara Demokrasi Pancasila.

(2) Laporan disusun secara tertulis memuat

tentang pertanyaan dan jawaban atas

pertanyaan kelompok. Laporan disusun secara

individu dan menjadi tugas peserta didik dan

dikumpulkan pada akhir pertemuan ini.

(3) Guru menjelaskan tugas kelompok untuk

menyusun bahan tayang atau display hasil

diskusi kelompok tentang Kedudukan dan

Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia

dan Lembaga Pemereintah Non Kementerian.

(4) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk membagi tugas menyusun

bahan tayang dan mempersiapkan presentasi

kelompok.

(5) Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi

yang telah dipelajari atau masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

3) Kegiatan Penutup

a) Guru membimbing peserta didik menyimpulkan

materi pembelajaran melalui tanya jawab secara

klasikal

b) Guru melaksanakan post tes secara lisan

Page 114: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

100 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

c) Guru melakukan refleksi, dengan meminta peserta

didik menjawab pertanyaan berikut:

(1) Apa yang dialami/pengalaman belajar setelah

mempelajari materi tersebut

(2) Mana yang baik dan mana yang kurang baik

dari proses pembelajaran tersebut

(3) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari

Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara

Republik Indonesia dan Lembaga Pemereintah

Non Kementerian?

(4) Apa sikap yang kalian peroleh dari proses

pembelajaran yang telah dilakukan?

(5) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian

lakukan agar lebih baik?

(6) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?

d) Guru memberikan umpan balik atas proses

pembelajaran dan hasil laporan individu.

e) Guru memberikan tugas peserta didik untuk

mengerjakan Tugas.

f) Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan

berikutnya.

4. Pembelajaran 4/ Minggu ke-6, 7, dan 8 (270 Menit)

Pembelajaran 4 ini merupakan pertemuan yang

membahas tentang Hubungan Pemerintah Pusat dan

Daerah, yang meliputi

1) Pemerintahan Daerah dan

2) Pendelegasian Tugas Pemerintahan Pusat ke Daerah.

Page 115: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

101Bab 1 Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara

a. Materi Pembelajaran

Materi pokok pembelajaran ke 4 membahas Hubungan

Pemerintah Pusat dan Daerah. Materi pokok ini memiliki

alokasi waktu 270 menit atau 3 kali pertemuan.

1) Menjelaskan Penugasan/ Pendelegasian Tugas

Pemerintah Pusat ke Daerah.b. Proses Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran menggunakan sistem

komunikasi tunarungu, discovery learning, metode diskusi

dengan model pembelajaran bekerja dalam kelompok.

Kegiatan pembelajaran sesuai pendekatan saintifik

mulai dari mengamati, menanya, mencari informasi, dan

mengasosiasikan dan mengomunikasikan.

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis

peserta didik untuk mengikuti pembelajaran

dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran

siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan

buku tulis dan sumber belajar.

b) Guru memberi motivasi dengan membimbing

peserta didik menanyakan pengalaman sehari-

hari dengan menceritakan secara verbal

c) Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab

mengenai materi yang akan dipelajari.

d) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai

e) Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.

Page 116: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

102 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

2) Kegiatan Inti

a) Mengamati

(1) Guru membagi pesertadidik dalam kelompok/

individual

(2) Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta didik.

(3) Guru meminta peserta didik untuk mengamati

tentang Penugasan/ Pendelegasian Tugas

Pemerintah Pusat ke Daerah.

(4) Guru meminta peserta didik mencatat hal-

hal yang penting dan yang tidak diketahui

berkaitan dengan materi tersebut.

(5) Guru menanamkan sikap teliti dan cermat

(6) Guru mengamati keterampilan peserta didik

dalam mengamati atau membaca wacana

mampu menjadi kehidupan nyata tentang

materi tersebut.

b) Menanya(1) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan yang berkaitan dengan praktik demokrasi pancasila dalam pemilu, pilkada, dan dalam penyelenggaraan pemerintah desa.

(2) Guru menyajikan informasi kepada peserta didik dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.

(3) Guru dapat membimbing peserta didik menyusun pertanyaan seperti:

Page 117: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

103Bab 1 Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara

• Menyebutkan contoh Penugasan/

Pendelegasian Tugas Pemerintah Pusat ke

Daerah.

• Menjelaskan Penugasan/ Pendelegasian

Tugas Pemerintah Pusat ke Daerah.

(3) Guru meminta peserta didik secara kelompok

mencatat pertanyaan yang ingin diketahui, dan

mendorong peserta didik untuk terus menggali

rasa ingin tahu dengan pertanyaan secara

mendalam tentang Penugasan / Pendelegasian

Tugas Pemerintah Pusat ke Daerah.

(4) Guru memberi motivasi dan penghargaan

bagi kelompok yang menyusun pertanyaan

terbanyak dan sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

(5) Guru mengamati keterampilan peserta didik

secara perorangan dan kelompok dalam

menyusun pertanyaan.

c) Mengumpulkan Informasi

(1) Guru membimbing peserta didik untuk

mencari informasi dan mendiskusikan jawaban

atas pertanyaan yang sudah disusun dengan

membaca uraian materi di buku PPKn Kelas

X Bab I atau mencari melalui sumber belajar

lain seperti buku referensi lain.

(2) Guru menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok

belajar dan membantu setiap kelompok agar

melakukan transisi efisien.

Page 118: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

104 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

(3) Peran guru dalam langkah tahap ini adalah:

Menyediakan berbagai sumber belajar seperti

buku PPKn Kelas X dan buku referensi lain.

(3) Guru menjadi sumber belajar bagi peserta

didik dengan memberikan konfirmasi atas

jawaban peserta didik, atau menjelaskan

jawaban pertanyaan.

(4) Guru dapat juga menunjukkan buku atau

sumber belajar lain yang dapat dijadikan

referensi untuk menjawab pertanyaan.

(5) Peserta didik menjawab aktivitas dalam buku

siswa.

d) Mengasosiasikan

(1) Guru membimbing peserta didik untuk

mendiskusikan hubungan atas berbagai

informasi yang sudah diperoleh sebelumnya,

seperti:

• Menjelaskan Penugasan/ Pendelegasian

Tugas Pemerintah Pusat ke Daerah.

(2) Guru menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok

belajar dan membantu setiap kelompok agar

melakukan transisi efisien.

(3) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk menyimpulkan tentang

Penugasan/Pendelegasian Tugas Pemerintah

Pusat ke Daerah.

Page 119: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

105Bab 1 Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara

e) Mengomunikasikan

(1) Guru menjelaskan dan membimbing tugas

individu untuk menyusun laporan hasil telaah

tentang Penugasan/ Pendelegasian Tugas

Pemerintah Pusat ke Daerah.

(2) Laporan disusun secara tertulis memuat

tentang pertanyaan dan jawaban atas

pertanyaan kelompok. Laporan disusun secara

individu dan menjadi tugas peserta didik dan

dikumpulkan pada akhir pertemuan ini.

(3) Guru menjelaskan tugas kelompok untuk

menyusun bahan tayang atau display hasil

diskusi kelompok tentang Penugasan/

Pendelegasian Tugas Pemerintah Pusat ke

Daerah.

(4) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk membagi tugas menyusun

bahan tayang dan mempersiapkan presentasi

kelompok.

(5) Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi

yang telah dipelajari atau masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

3) Kegiatan Penutupa) Guru membimbing peserta didik menyimpulkan

materi pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal

b) Guru melaksanakan post tes secara lisan

c) Guru melakukan refleksi, dengan meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut:

Page 120: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

106 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

(1) Apa yang dialami/pengalaman belajar setelah mempelajari materi tersebut.

(2) Mana yang baik dan mana yang kurang baik dari proses pembelajaran tersebut.

(3) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari Penugasan / Pendelegasian Tugas Pemerintah Pusat ke Daerah?

(4) Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan?

(5) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan agar lebih baik?

(6) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?

d) Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan individu.

e) Guru memberikan tugas peserta didik untuk mengerjakan Tugas.

f) Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya.

G. Penilaian Pembelajaran

1. Penilaian Kompetensi Sikap

Teknik penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan

observasi, penilaian diri, penilaian antarpeserta didik, atau

jurnal. Hasil penilaian akan lebih baik apabila menggunakan

teknik penilaian yang bervariasi. Sehingga hasil penilaian

lebih obyektif, karena setiap teknik memiliki kelebihan dan

kekurangan. Penilaian ini berlangsung secara terus menerus

selama proses pembelajaran.

Page 121: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

107Bab 1 Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara

a. Petunjuk

1) Lembar ini diisi setelah peserta didik selesai

berdiskusi.

2) Lembar ini menilai keefektivas peserta didik

selama diskusi dalam tiga kode nilai, yaitu

A (Baik, jika rata-rata skor angka 8,0 – 10 ke atas);

B (Cukup, jika rata-rata skor angka antara 6,0 –

7,9); dan

C (kurang, jika rata-rata skor angka di bawah 6,0).

3) Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka

1 – 10.

4) Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata nilai

akhir.b. Format Observasi

Tabel 1.1

Contoh Lembar Format Observasi

No. NamaPernyataan

PenilaianKode

NilaiSikap Pendapat Bahasa

1.

2.

3.

4.

5.

dst

Keterangan1) Sikap : kesopanan, kerjasama, semangat,

Toleransi meluruskan penyimpangan, dan menunjukkan sikap terpuji.

Page 122: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

108 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

2) Pendapat : rasional, teliti, jelas, relevan, sistematis, dan keaktifan berpendapat.

3) Bahasa : jelas, teliti, tepat, menarik, dan wajar.

Dalam penilaian sikap spiritual atau sosial lainnya, dapat juga menggunakan format seperti yang ada di buku siswa,

seperti berikut.

Tabel 1.2

Instrumen PengamatanSikap Siswa

No. Waktu Nama Siswa Kejadian/Perilaku

Butir Sikap Pos/Neg Tindak

Lanjut1.

2.

3.

4.

5.

Keterangan:1. Perilaku yang dituliskan adalah sikap siswa yang sangat

menonjol positifnya atau negatifnya.

2. Catatan sikap dibuat dan dilaporkan sebagai bahan penilaian sikap spiritual dan sosial.

3. Catatan sikap siswa hasil pengamatan dituliskan dalam jurnal guru.

2. Penilaian Kompetensi PengetahuanTeknik penilaian kompetensi pengetahuan menggunakan

tes tertulis dengan bentuk pilihan ganda, uraian, dan penugasan. Instumen tes uraian menggunakan uji kompetensi. Sedangkan penugasan yaitu peserta didik mengerjakan tugas.

Page 123: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

109Bab 1 Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara

a. Petunjuk

1) Lembar ini diisi setelah peserta didik selesai mengerjakan tugas individual.

2) Lembar ini mencatat hasil pembelajaran peserta didik dalam tiga kode nilai, yaitu A (Baik, jika rata-rata skor angka 8,0 – 10 ke atas); B (Cukup, jika rata-rata skor angka antara 6,0 – 7,9); dan C (kurang, jika rata-rata skor angka di bawah 6,0).

3) Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka 1 – 5.

4) Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata

nilai akhir.b. Format Penilaian Individu

Tabel 1.3

Contoh Lembar Format Penilaian Individual

Nama Kegiatan : …………………………………

Tanggal Pelaksanaan : …………………………………

Nama dan NIS : …………………………………

No. Aspek Yang DinilaiNilai

Skor1 2 3 4 5

1. Pengetahuana. Pemahaman materib. Kejelasanc. Sistematisd. Ketepatane. Kreatif dan inovatif

Page 124: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

110 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

No. Aspek Yang DinilaiNilai

Skor1 2 3 4 5

a. Rasa hormat

b. Jujur

c. Peduli

d. Berani

e. Percaya diri

f. Berkomunikasi baik

g. Peduli social

h. Ingin tahu3. Perilaku

a. Kerjasama

b. Melakukan tindakan komunikasi yang tepat

JumlahKode Nilai

Keterangan

1) Penilaian Pengetahuan

a) Pemahaman materi

5: Hampir sempurna.

4: Ada kesalahan tetapi tidak mengganggu makna.

3: Ada kesalahan dan mengganggu makna.

2: Banyak kesalahan dan mengganggu makna.

1: Terlalu banyak kesalahan sehingga sulit

dipahami.

b) Kejelasan

5: Sangat jelas.

4: Jelas.

Page 125: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

111Bab 1 Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara

3: Cukup jelas.

2: Kurang jelas.

1: Tidak jelas.

c) Sistematis

5: Sangat sistematis.

4: Sistematis.

3: Cukup sistematis.

2: Kurang sistematis.

1: Tidak sistematis.

c) Ketepatan

5: Hampir sempurna.

4: Ada kesalahan tetapi tidak mengganggu makna.

3: Ada kesalahan dan mengganggu makna.

2: Banyak kesalahan dan mengganggu makna.

1: Terlalu banyak kesalahan sehingga sulit dipahami.

d) Kreatif dan inovatif

5: Hampir sempurna.

4: Menunjukkan kreativitas dan inovasi.

3: Menunjukkan salah satu bentuk kreativitas dan

inovasi.

2: Hanya memenuhi tugas atau aturan.

1: Tidak sesuai harapan.

2) Penilaian Sikap

a) Rasa hormat

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak hormat.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak hormat.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak hormat.

Page 126: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

112 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

2: Sering menunjukkan sikap tidak hormat.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak hormat.

b) Jujur

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak jujur.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak jujur.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak jujur.

2: Sering menunjukkan sikap tidak jujur.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak jujur.

c) Peduli

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak peduli.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak peduli.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak peduli.

2: Sering menunjukkan sikap tidak peduli.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak peduli.

d) Berani

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak berani.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak berani.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak berani.

2: Sering menunjukkan sikap tidak berani.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak berani.

e) Percaya diri

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak percaya

diri.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak percaya diri.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak percaya

diri.

2: Sering menunjukkan sikap tidak percaya diri.

Page 127: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

113Bab 1 Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak percaya

diri.

f) Berkomunikasi baik

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak

komunikatif.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak komunikatif.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak

komunikatif.

2: Sering menunjukkan sikap tidak komunikatif.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak

komunikatif.

g) Peduli sosial

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak peduli

sosial.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak peduli sosial.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak peduli

sosial.

2: Sering menunjukkan sikap tidak peduli sosial.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak peduli

sosial.

h) Ingin tahu

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak ingin

tahu.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak ingin tahu.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak ingin

tahu.

2: Sering menunjukkan sikap tidak ingin tahu.

Page 128: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

114 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak ingin

tahu.

3) Penilaian Perilaku

a) Kerjasama

5: Selalu bekerja sama.

4: Sering bekerja sama.

3: Beberapa kali bekerja sama.

2: Pernah bekerja sama.

1: Tidak pernah bekerja sama.

b) Melakukan tindakan komunikasi yang tepat

5: Selalu melakukan kegiatan komunikasi yang tepat

dengan teman / guru.

4: Sering melakukan kegiatan komunikasi yang

tepat dengan teman / guru.

3: Beberapa kali melakukan kegiatan komunikasi

yang tepat dengan teman / guru.

2: Pernah melakukan kegiatan komunikasi yang

tepat dengan teman / guru.

1: Tidak pernah melakukan kegiatan komunikasi

yang tepat dengan teman / guru.

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Penilaian kompetensi keterampilan menggunakan

teknik portofolio untuk menilai hasil telaah tentang nilai-

nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan

pemerintahan Negara. Instrumen portofolio mencakup aspek

penyajian dan laporan hasil telaah.

Page 129: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

115Bab 1 Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara

a. Petunjuk

1) Lembar ini diisi selama proses kegiatan

berlangsung.

2) Lembar ini menilai perilaku peserta didik secara

perorang dalam tiga kode nilai, yaitu A (Baik, jika

rata-rata skor angka 8,0 – 10 ke atas); B (Cukup,

jika rata-rata skor angka antara 6,0 – 7,9); dan C

(kurang, jika rata-rata skor angka di bawah 6,0).

3) Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka

1 – 10.

4) Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata nilai

akhir.

b. Format Penilaian Proses

Tabel 1.4

Contoh Lembar Format Penilaian Proses

Nama Kegiatan :…………………………Tanggal Pelaksanaan :………………...………Pembahasan :…………………………

No. NamaAspek Penilaian

PenilaianKode

NilaiPartisipasi Sikap Kerja sama

1.2.

3.

4.

5.

dst

Page 130: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

116 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Keterangan1. Partisipasi: persiapan, keaktifan kerja dan tanggung

jawab melaksanakan tugas.

2. Sikap: menghargai pendapat orang lain, toleransi, dan antusiasme dalam mengerjakan tugas bersama anggota tim lainnya.

3. Kerjasama: koordinasi dengan teman, kesediaan untuk menolong orang lain dan tidak hanya terpaku pada tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

G. Pengembangan Kompetensi

Uji kompetensi pada Bab I tentang Sistem

Penyelenggaraan Pemerintahan Negara

H. Pengayaan

Kegiatan pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan

pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang

telah menguasai materi pada Bab I tentang Penyelenggaraan

Sistem Pemerintah Negara. Ada beberapa cara yang dapat

dilakukan dalam kegiatan pengayaan:

1. Memberikan bahan bacaan baru yang berkaitan dengan

materi pada Bab I.

2. Peserta didik juga dapat diminta mengamati kejadian-

kejadian di lingkungan sekitar.

Page 131: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

117Bab 1 Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara

3. Pembelajaran pengayaan juga dapat dilaksanakan

dengan memaknai hasil portofolio peserta didik.

4. Guru dapat mengembangkan bentuk pengayaan

berkaitan dengan materi Bab I.

I. Remedial

Kegiatan remedial dilakukan dan diberikan kepada

peserta didik yang belum menguasai materi pada bab ini

dan belum mencapai kompetensi seperti yang disebutkan di

atas. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami

oleh peserta didik.

2. Peserta didik secara terencana mempelajari buku siswa

tentangnilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik

penyelenggaraan pemerintahan Negara.

3. Guru menyiapkan latihan-latihan yang berhubungan

dengan materi di atas tertentu.

4. Peserta didik diberi motivasi untuk belajar dengan baik,

sehingga bisa memahami materi tersebut.

5. Peserta didik melakukan penilaian kembali melalui uji

kompetensi.

Page 132: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

118 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

J. Interaksi Guru dan Orang Tua

Kegiatan interaksi guru dan orang tua peserta didik

dimaksudkan agar guru selalu mengingatkan siswa agar

selalui memperlihatkan hasil pekerjaan atau tugas yang telah

dinilai. Orang tua sebaiknya dapat memberikan komentar

dari hasil pekerjaan peserta didik, sebagai bentuk tindak

lanjut. Bentuk apresiasi orang tua akan menumbuhkan

semangat bagi peserta didik. Hasil penilaian yang telah

diparaf orang tua, kemudian disimpan dan menjadi bagian

dari portofolio peserta didik.

Page 133: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

PPKnBab

2Lembaga Negara Indonesia

Page 134: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

120 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Lembaga Negara IndonesiaB ab 2

Lembaga Negara Legislatif, Eksekutif, Yudikatif, Fungsi,

Wewenang, Hubungan

Kata Kunci

A. Pendahuluan

Pelaksanaan Hak dan Kewajiban

Politik

Suprastruktur dan Infrastruktur

Politik

Lembaga-lembagaNegara

Partisipasi Warga Negara dalam Sistem

Politik

Suprastruktur Politik

InfrastrukturPolitik

MPR

DPR

DPD

Presiden

BPK

MA

MK

KY

BI

KPU

Lembaga Negara Indonesia

Pemilu

Page 135: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

121Bab 2 Lembaga Negara Indonesia

B. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),

santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan

KI 4 Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah

konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/

teori

C. Kompetensi Dasar

1.2 Menghargai nilai-nilai fungsional lembaga-lembaga

Negara sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

2.2 Menyetujui nilai-nilai tentang hubungan struktural

dan fungsional pemerintahan pusat dan daerah

menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

Page 136: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

122 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

3.2 Menelaah kewenangan lembaga-lembaga Negara

menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945

4.2 Mempresentasikan kewenangan lembaga-lembaga

Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945

D. Indikator

Siswa dapat:

1. Menghargai nilai-nilai terkait fungsi lembaga-lembaga Negara.

2. Mendukung perilaku peduli terhadap nilai-nilai terkait

fungsi lembaga-lembaga Negara.

3. Mendefinisikan Suprastruktur Politik.

4. Mendefinisikan Infrastruktur Politik.

5. Menguraikan tentang hubungan antar Lembaga Negara.

6. Menerangkan Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Politik.

7. Memberikan contoh Pelaksanaan Hak dan Kewajiban

Politik. Dan seterusnya.

Guru dapat mengembangkan indikator lebih lanjut

sesuai dengan materi pada bab II.

E. Materi Pembelajaran

Materi dalam Bab II membahas Lembaga-Lembaga

Negara di Indonesia. Materi pokok ini memiliki waktu 8

minggu dengan jumlah 2 jam pelajaran/minggu ( 90 menit

setiap kali pertemuan)

1. Memahami suprastruktur dan infrastruktur sistem

politik Indonesia.

Page 137: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

123Bab 2 Lembaga Negara Indonesia

2. Memahami lembaga-lembaga Negara Republik Indonesia

menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

3. Partisipasi Warga Negara dalam Sistem Politik yang

terdiri dari hak dan kewajiban politik, pemilu.

F. Proses Pembelajaran

Sebelum melakukan proses pembelajara guru wajib

melakukan asesmen berkaitan dengan materi yang akan

disajikan dalam bab II.

1. Pembelajaran 1/ Minggu ke-1 dan ke-2 (180 Menit)

Pertemuan minggu ke-1 dan ke-2 merupakan

pertemuan yang membahas tentang Suprastruktur

dan Infrastruktur sistem politik Indonesia. Pendekatan

pembelajaran menggunakan discovery learning, metode

diskusi dengan model pembelajaran bekerja dalam

kelompok. Kegiatan pembelajaran sesuai pendekatan

sistem komunikasi tunarungu, dan saintifik mulai

dari mengamati, menanya, mencari informasi, dan

mengasosiasikan dan mengomunikasikan.

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis

peserta didik untuk mengikuti pembelajaran

dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran

siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan

buku tulis dan sumber belajar.

Page 138: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

124 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

2) Guru memberi motivasi dengan menanyakan

pengalaman peserta didik apa yang dialami,

dilihat berkaitan dengan Suprastruktur dan

Infrastruktur sistem politik Indonesia.

3) Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab

mengenai materi yang akan dipelajari.

4) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai

5) Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Mengamati

a) Guru membagi peserta didik dalam kelompok

b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang diperlukan, dan

memotivasi peserta didik terlibat pada aktvitas

pemecahan masalah.

c) Guru meminta peserta didik untuk mengamati

gambar-gambar tentang Suprastruktur dan

Infrastruktur sistem politik Indonesia.

d) Guru meminta peserta didik mendiskusikan

gambar.

e) Guru menanamkan sikap teliti dan cermat

dalam mengamati gambar tersebut.

f) Guru mengamati keterampilan peserta didik

ketika mengkaji dan mengomentari gambar

tersebut.

Page 139: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

125Bab 2 Lembaga Negara Indonesia

2) Menanya

a) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan

yang berkaitan denganSuprastruktur dan

Infrastruktur sistem politik Indonesia.

b) Guru membantu peserta didik mendefinisikan

dan mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah tersebut.

c) Guru dapat membimbing peserta didik

menyusun pertanyaan seperti :Apa

yang dimaksud Suprastruktur dan

Infrastruktur sistem politik Indonesia,

JelaskanSuprastruktur dan Infrastruktur

sistem politik Indonesia, Apa manfaat

mengetahui Suprastruktur dan Infrastruktur

sistem politik Indonesia.

d) Guru meminta peserta didik secara kelompok

mencatat pertanyaan yang ingin diketahui,

dan mendorong peserta didik untuk terus

menggali rasa ingin tahu dengan pertanyaan

secara mendalam tentang Suprastruktur dan

Infrastruktur sistem politik Indonesia.

e) Guru memberi motivasi dan penghargaan

bagi kelompok/peroranganyang menyusun

pertanyaan terbanyak dan sesuai dengan

pembelajaran.

Page 140: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

126 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

f) Guru mengamati keterampilan peserta didik

secara perorangan dan kelompok dalam

menyusun pertanyaan

3) Mengumpulkan Informasi

a) Guru membimbing peserta didik untuk

mencari informasi dan mendiskusikan jawaban

atas pertanyaan yang sudah disusun dengan

membaca uraian materi di buku PPKn Kelas

X Bab II atau mencari melalui sumber belajar

lain seperti buku referensi lain.

b) Guru mendorong peserta didik untuk

mengumpulkan informasi yang sesuai,

melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan

penjelasan dan pemecahan masalah.

c) Peran guru dalam langkah tahap ini adalah :

(1) Menyediakan berbagai sumber belajar

seperti buku PPKn Kelas X dan buku

referensi lain.

(2) Guru menjadi sumber belajar bagi peserta

didik dengan memberikan konfirmasi atas

jawaban peserta didik, atau menjelaskan

jawaban pertanyaan kelompok/

perorangan.

(3) Guru dapat juga menunjukkan buku atau

sumber belajar lain yang dapat dijadikan

referensi untuk menjawab pertanyaan.

(4) Peserta didik menjawab aktivitas dalam

buku siswa.

Page 141: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

127Bab 2 Lembaga Negara Indonesia

4) Mengasosiasikan

a) Guru membimbing peserta didik untuk

mendiskusikan hubungan atas berbagai infor-

masi yang sudah diperoleh sebelumnya, seper-

ti: apa Suprastruktur dan Infrastruktur sistem

politik Indonesia?manfaatSuprastruktur dan

Infrastruktur sistem politik Indonesia?

b) Guru membantu peserta didik dalam

merencanakan dan menyiapkan karya yang

sesuai seperti laporan, dan membantu merek

untuk berbagi tugas dengan temannya.

c) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok/perorangan untuk menyimpulkan

tentangSuprastruktur dan Infrastruktur

sistem politik Indonesia.

5) Mengomunikasikan

a) Guru menjelaskan dan membimbing tugas

individu untuk menyusun laporan hasil telaah

tentang Suprastruktur dan Infrastruktur

sistem politik Indonesia.

b) Guru membantu peserta didik untuk

melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses yang mereka

gunakan.

c) Laporan disusun secara tertulis memuat

tentang pertanyaan dan jawaban atas

pertanyaan kelompok atau perorangan.

Page 142: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

128 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

d) Laporan disusun secara individu dan menjadi

tugas peserta didik dan dikumpulkan pada

akhir pertemuan ini.

e) Guru menjelaskan tugas kelompok/perorangan

untuk menyusun bahan tayang atau display

hasil diskusi kelompok tentang Suprastruktur

dan Infrastruktur sistem politik Indonesiadan

mempresentasikannya.

f) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok/perorangan untuk membagi tugas

menyusun bahan tayang dan mempersiapkan

presentasi kelompok perorangan.

c. Kegiatan Penutup

1) Guru membimbing peserta didik menyimpulkan

materi pembelajaran melalui tanya jawab secara

klasikal

2) Guru melaksanakan post tes secara lisan

3) Guru melakukan refleksi, denganmeminta peserta

didik menjawabpertanyaan berikut ;

a) Apa yang dialami/pengalaman belajar setelah

mempelajari materi tersebut?

b) Mana yang baik dan mana yang kurang baik

dari proses pembelajaran tersebut?

c) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari

Suprastruktur dan Infrastruktur sistem politik

Indonesia?

d) Apa sikap yang kalian peroleh dari proses

pembelajaran yang telah dilakukan?

Page 143: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

129Bab 2 Lembaga Negara Indonesia

e) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian

lakukan agar lebih baik ?

f) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?

4) Guru memberikan umpan balik atas proses

pembelajaran dan hasil laporanindividu

5) Guru memberikan tugas peserta didik untuk

mengerjakan Tugas.

6) Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan

berikutnya

2. Pembelajaran 2 (4 minggu/ 360 Menit)

Pembelajaran ini merupakan pertemuan yang

membahas tentang Lembaga-lembaga Negara Republik

Indonesia menurut Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945.

a. Materi Pembelajaran

Materi pokok pembelajaran ini membahas

tentang lembaga-lembaga negara. Materi ini memiliki

alokasi waktu 4 minggu dan setiap kali pertemuan

2 jam pelajaran (90 menit), peserta didik SMALB

Tunarungu mampu:

1) Menjelaskan Lembaga-lembaga Negara Republik

Indonesia menurut Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 Tata kelola

pemerintahan yang baik.

b. Proses Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran menggunakan

sistem komunikasi tunarungu, discovery learning,

Page 144: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

130 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

metode diskusi dengan model pembelajaran

bekerja dalam kelompok. Kegiatan pembelajaran

sesuai pendekatan saintifik mulai dari mengamati,

menanya, mencari informasi, dan mengasosiasikan

dan mengomunikasikan.

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Guru mempersiapkan secarafisik dan psikis

peserta didik untuk mengikuti pembelajaran

dengan melakukan berdoa, mengecek

kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian

kelas, kesiapan buku tulis dan sumber

belajar.

b) Guru memberi motivasi dengan menanyakan

pengalaman peserta didik apa yang dialami,

dilihat.

c) Guru melakukan apersepsi melalui tanya

jawab mengenai materi yang akan dipelajari.

d) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

e) Guru menjelaskan materi ajar dan

kegiatanpembelajaran yang akan dilakukan

peserta didik.

2) Kegiatan Inti

a) Mengamati

(1) Guru membagi peserta didik dalam kelas

berkelompok/perorangan.

(2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang diperlukan, dan

Page 145: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

131Bab 2 Lembaga Negara Indonesia

memotivasi peserta didik terlibat pada

aktvitas pemecahan masalah.

(3) Guru meminta peserta didik untuk

mengamati dalam buku siswa tentang

Lembaga-lembaga Negara Republik

Indonesia menurut Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

(4) Guru meminta peserta didik mencatat hal-

hal yang penting dan yang tidak diketahui

dalam gambar tersebut.

(5) Guru menanamkan sikap teliti dan cermat

dalam mengamati.

(6) Guru mengamati keterampilan peserta

didik dalam mengamati atau membaca

wacana.

b) Menanya

(1) Guru membimbing peserta didik

secara kelompok/ perorangan untuk

mengidentifikasi pertanyaan yang berkaitan

dengan Lembaga-lembaga Negara Republik

Indonesia menurut Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

(2) Guru membantu peserta didik

mendefinisikan dan mengorganisasikan

tugas belajar yang berhubungan dengan

masalah tersebut.

(3) Guru dapat membimbing peserta didik

menyusun pertanyaan seperti:

Page 146: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

132 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Apa yang dimaksud Lembaga-lembaga

Negara Republik Indonesia menurut

Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945?

(4) Guru meminta peserta didik secara

kelompok mencatat pertanyaan yang ingin

diketahui, dan mendorong peserta didik

untuk terus menggali rasa ingin tahu

dengan pertanyaan secara mendalam

tentang Lembaga-lembaga Negara Republik

Indonesia menurut Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

(5) Guru memberi motivasi dan penghargaan

bagi kelompok yang menyusun pertanyaan

terbanyak dan sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

(6) Guru mengamati keterampilan peserta

didik secara perorangan dan kelompok

dalam menyusun pertanyaan

c) Mengumpulkan Informasi

(1) Guru membimbing peserta didik untuk

mencari informasi dan mendiskusikan

jawaban atas pertanyaan yang sudah

disusun dengan membaca uraian materi

di buku PPKn Kelas X Bab II atau mencari

melalui sumber belajar lain seperti buku

referensi lain.

(2) Guru mendorong peserta didik untuk

mengumpulkan informasi yang sesuai,

Page 147: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

133Bab 2 Lembaga Negara Indonesia

melaksanakan eksperimen untuk

mendapatkan penjelasan dan pemecahan

masalah.

(3) Peran guru dalam langkah tahap ini

adalah:

(a) Menyediakan berbagai sumber belajar

seperti buku PPKn Kelas X dan buku

referensi lain.

(b) Guru menjadi sumber belajar bagi

peserta didik dengan memberikan

konfirmasi atas jawaban peserta didik,

atau menjelaskan jawaban pertanyaan

kelompok.

(c) Guru dapat juga menunjukkan buku

atau sumber belajar lain yang dapat

dijadikan referensi untuk menjawab

pertanyaan.

(4) Peserta didik menjawab aktivitas dalam

buku siswa

d) Mengasosiasikan

(1) Guru membimbing peserta didik

untuk mendiskusikan hubungan atas

berbagai informasi yang sudah diperoleh

sebelumnya, seperti:

(a) Bagaimana Lembaga-lembaga Negara

Republik Indonesia menurut Undang-

Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945?

Page 148: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

134 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

(b) Apa manfaat mempelajari Lembaga-

lembaga Negara Republik Indonesia

menurut Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945?

(2) Guru membantu peserta didik dalam

merencanakan dan menyiapkan karya

yang sesuai seperti laporan, dan membantu

merek untuk berbagi tugas dengan

temannya.

(3) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk menyimpulkan tentang

Lembaga-lembaga Negara Republik

Indonesia menurut Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

e) Mengomunikasikan

(1) Guru menjelaskan dan membimbing tugas

individu untuk menyusun laporan hasil

telaah tentang Lembaga-lembaga Negara

Republik Indonesia menurut Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

(2) Guru membantu peserta didik untuk

melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses yang

mereka gunakan.

(3) Laporan disusun secara tertulis memuat

tentang pertanyaan dan jawaban atas

pertanyaan kelompok.

Page 149: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

135Bab 2 Lembaga Negara Indonesia

(4) Laporan disusun secara individu

dan menjadi tugas peserta didik dan

dikumpulkan pada akhir pertemuan ini.

(5) Guru menjelaskan tugas kelompok untuk

menyusun bahan tayang atau display

hasil diskusi kelompok tentang Lembaga-

lembaga Negara Republik Indonesia

menurut Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945.

(6) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk membagi tugas menyusun

bahan tayang dan mempersiapkan

presentasi kelompok.

3) Kegiatan Penutup

a) Guru membimbing peserta didik

menyimpulkan materi pembelajaran melalui

tanya jawab secara klasikal

b) Guru melaksanakan post tes secara lisan

c) Guru melakukan refleksi, dengan meminta

peserta didik menjawab pertanyaan berikut:

(1) Apa yang dialami/pengalaman belajar

setelah mempelajari materi tersebut

(2) Mana yang baik dan mana yang kurang

baik dari proses pembelajaran tersebut

(3) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari

tentang Lembaga-lembaga Negara Republik

Indonesia menurut Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945?

Page 150: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

136 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

(4) Apa sikap yang kalian peroleh dari proses

pembelajaran yang telah dilakukan?

(5) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian

lakukan agar lebih baik?

(6) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?

d) Guru memberikan umpan balik atas proses

pembelajaran dan hasil laporan individu

e) Guru memberikan tugas peserta didik untuk

mengerjakan Tugas.

f) Guru menjelaskan rencana kegiatan

pertemuan berikutnya.

3. Pembelajaran 3 (2 Minggu / 180 Menit)

Pembelajaran ini merupakan pertemuan yang membahas

tentang Partisipasi warga negara dalam sistem politik RI.

a. Materi Pembelajaran

Materi pokok pertemuan ini membahas Partisipasi

warga negara dalam sistem politik RI, materi ini memiliki

alokasi waktu 180 menit atau 2 kali pertemuan.

1) Menyebutkan Partisipasi warga negara dalam sistem

politik RI.

b. Proses Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran menggunakan sistem

komunikasi tunarungu, discovery learning, metode diskusi

dengan model pembelajaran bekerja dalam kelompok.

Kegiatan pembelajaran sesuai pendekatan saintifik

mulai dari mengamati, menanya, mencari informasi, dan

mengasosiasikan dan mengomunikasikan.

Page 151: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

137Bab 2 Lembaga Negara Indonesia

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis

peserta didik untuk mengikuti pembelajaran

dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran

siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan

buku tulis dan sumber belajar.

b) Guru memberi motivasi dengan membimbing

peserta didik menanyakan pengalaman sehari-

hari dengan menceritakan secara verbal

c) Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab

mengenai materi yang akan dipelajari.

d) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai

e) Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.

2) Kegiatan Inti

a) Mengamati

(1) Guru membagi pesertadidik dalam kelompok/

individual

(2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang diperlukan, dan

memotivasi peserta didik terlibat pada aktvitas

pemecahan masalah.

(3) Guru meminta peserta didik untuk mengamati

tentang Partisipasi warga negara dalam sistem

politik RI.

Page 152: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

138 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

(4) Guru meminta peserta didik mencatat hal-

hal yang penting dan yang tidak diketahui

berkaitan dengan materi tersebut.

(5) Guru menanamkan sikap teliti dan cermat

(6) Guru mengamati keterampilan peserta didik

dalam mengamati atau membaca wacana

mampu menjadi kehidupan nyata tentang

materi tersebut.

b) Menanya

(1) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan

yang berkaitan dengan Partisipasi warga

negara dalam sistem politik RI.

(2) Guru membantu peserta didik mendefinisikan

dan mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah tersebut.

(3) Guru dapat membimbing peserta didik

menyusun pertanyaan seperti:

• Menyebutkan partisipasi warga negara

dalam sistem politik RI.

(4) Menjelaskan Partisipasi warga negara dalam

sistem politik RI.

(5) Guru meminta peserta didik secara kelompok

mencatat pertanyaan yang ingin diketahui, dan mendorong peserta didik untuk terus menggali rasa ingin tahu dengan pertanyaan secara mendalam tentang Partisipasi warga negara dalam sistem politik RI.

Page 153: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

139Bab 2 Lembaga Negara Indonesia

(6) Guru memberi motivasi dan penghargaan bagi kelompok yang menyusun pertanyaan terbanyak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

(7) Guru mengamati keterampilan peserta didik secara perorangan dan kelompok dalam menyusun pertanyaan.

c) Mengumpulkan Informasi(1) Guru membimbing peserta didik untuk

mencari informasi dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang sudah disusun dengan membaca uraian materi di buku PPKn Kelas X Bab 2 atau mencari melalui sumber belajar lain seperti buku referensi lain.

(2) Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

(3) Peran guru dalam langkah tahap ini adalah:

(4) Menyediakan berbagai sumber belajar seperti buku PPKn Kelas X dan buku referensi lain.

(5) Guru menjadi sumber belajar bagi peserta didik dengan memberikan konfirmasi atas

jawaban peserta didik, atau menjelaskan

jawaban pertanyaan

(6) Guru dapat juga menunjukkan buku atau

sumber belajar lain yang dapat dijadikan

referensi untuk menjawab pertanyaan.

(7) Peserta didik menjawab aktivitas dalam buku

siswa

Page 154: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

140 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

d) Mengasosiasikan

(1) Guru membimbing peserta didik untuk

mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi

yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti:

• Menyebutkan partisipasi warga negara

dalam sistem politik RI.

(2) Guru membimbing peserta didik secara kelompok

untuk menyimpulkan tentang Partisipasi warga

negara dalam sistem politik RI.

(3) Guru membantu peserta didik dalam

merencanakan dan menyiapkan karya yang

sesuai seperti laporan, dan membantu merek

untuk berbagi tugas dengan temannya.

e) Mengomunikasikan

Guru menjelaskan dan membimbing tugas individu

untuk menyusun laporan hasil telaah tentang

Partisipasi warga negara dalam sistem politik RI.

(1) Guru membantu peserta didik untuk melakukan

refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan

mereka dan proses yang mereka gunakan.

(2) Laporan disusun secara tertulis memuat

tentang pertanyaan dan jawaban atas

pertanyaan kelompok. Laporan disusun secara

individu dan menjadi tugas peserta didik dan

dikumpulkan pada akhir pertemuan ini.

(3) Guru menjelaskan tugas kelompok untuk

menyusun bahan tayang atau display hasil

diskusi kelompok tentang Partisipasi warga

negara dalam sistem politik RI.

Page 155: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

141Bab 2 Lembaga Negara Indonesia

(4) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk membagi tugas menyusun

bahan tayang dan mempersiapkan presentasi

kelompok.

3) Kegiatan Penutupa) Guru membimbing peserta didik menyimpulkan

materi pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal

b) Guru melaksanakan post tes secara lisan

c) Guru melakukan refleksi, dengan meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut;

(1) Apa yang dialami/pengalaman belajar setelah mempelajari materi tersebut

(2) Mana yang baik dan mana yang kurang baik dari proses pembelajaran tersebut

(3) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari Partisipasi warga negara dalam sistem politik RI?

(4) Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan?

(5) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian

lakukan agar lebih baik?

(6) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya ?

d) Guru memberikan umpan balik atas proses

pembelajaran dan hasil laporanindividu

e) Guru memberikan tugas peserta didik untuk

mengerjakan Tugas.

f) Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan

berikutnya.

Page 156: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

142 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

G. Penilaian Pembelajaran

1. Penilaian Kompetensi Sikap

Teknik penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan

observasi, penilaian diri, penilaian antarpeserta didik, atau

jurnal. Hasil penilaian akan lebih baik apabila menggunakan

teknik penilaian yang bervariasi. Sehingga hasil penilaian

lebih obyektif, karena setiap teknik memiliki kelebihan dan

kekurangan. Penilaian ini berlangsung secara terus menerus

selama proses pembelajaran.

a. Petunjuk

1) Lembar ini diisi setelah peserta didik selesai

berdiskusi.

2) Lembar ini menilai keefektivas peserta didik

selama diskusi dalam tiga kode nilai, yaitu

A (Baik, jika rata-rata skor angka 8,0 – 10 ke

atas);

B (Cukup, jika rata-rata skor angka antara 6,0 –

7,9); dan

C (kurang, jika rata-rata skor angka di bawah

6,0).

3) Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka

1 – 10.

4) Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata nilai

akhir.

Page 157: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

143Bab 2 Lembaga Negara Indonesia

b. Contoh Lembar Format Observasi

Tabel 2.1

Alokasi Waktu Penggunaan Buku

No. NamaAspek Penilaian

Penilaian Kode NilaiSikap Pendapat Bahasa

1.2.3.4.5.dst

Keterangan

1. Sikap: kesopanan, kerjasama, semangat, toleransi

meluruskan penyimpangan, dan

menunjukkan sikap terpuji.

2. Pendapat: rasional, teliti, jelas, relevan,

sistematis, keaktifan, berpendapat.

3. Bahasa : jelas, teliti, tepat, menarik, dan wajar.

Dalam penilaian sikap spiritual atau sosial lainnya,

dapat juga menggunakan format seperti yang ada di

buku siswa, seperti berikut.

Tabel 2.2

Instrumen PengamatanSikap Siswa

No. Waktu Nama Siswa

Kejadian/ Perilaku

Butir Sikap

Pos/Neg

Tindak Lanjut

1.2.3.4.5.

Page 158: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

144 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Keterangan:1. Perilaku yang dituliskan adalah sikap siswa yang sangat

menonjol positifnya atau negatifnya.

2. Catatan sikap dibuat dan dilaporkan sebagai bahan penilaian sikap spiritual dan sosial.

3. Catatan sikap siswa hasil pengamatan dituliskan dalam jurnal guru.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Teknik penilaian kompetensi pengetahuan menggunakan tes tertulis dengan bentuk uraian dan penugasan. Instumen tes uraian menggunakan uji kompetensi. Sedangkan penugasan yaitu peserta didik mengerjakan tugas

a. Petunjuk

1) Lembar ini diisi setelah peserta didik selesai mengerjakan tugas individual.

2) Lembar ini mencatat hasil pembelajaran peserta didik dalam tiga kode nilai, yaitu A (Baik, jika rata-rata skor angka 8,0 – 10 ke atas); B (Cukup, jika rata-rata skor angka antara 6,0 – 7,9); dan C (kurang, jika rata-rata skor angka di bawah 6,0).

3) Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka 1 – 5.

4) Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata nilai akhir.

Page 159: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

145Bab 2 Lembaga Negara Indonesia

b. Contoh Lembar Format Penilaian Individual

Tabel 2.3Contoh Lembar Format Penilaian Individual

Nama Kegiatan : …………………………………Tanggal Pelaksanaan : …………………………………Nama dan NIS : …………………………………

No. Aspek Yang DinilaiNilai Skor

1 2 3 4 51. Pengetahuan

a. Pemahaman materib. Kejelasanc. Sistematisd. Ketepatane.Kreatif dan inovatif

2. Sikapa.Rasa hormatb.Jujurc. Pedulid.Beranie.Percaya dirif.Berkomunikasi baikg.Peduli socialh.Ingin tahu

3. Perilakua.Kerjasamab. Melakukan tindakan

komunikasi yang tepatJumlahKode Nilai

Page 160: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

146 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Keterangan1) Penilaian Pengetahuan

a) Pemahaman materi

5: Hampir sempurna.

4: Ada kesalahan tetapi tidak mengganggu makna.

3: Ada kesalahan dan mengganggu makna.

2: Banyak kesalahan dan mengganggu makna.

1: Terlalu banyak kesalahan sehingga sulit dipahami.

b) Kejelasan

5: Sangat jelas.

4: Jelas.

3: Cukup jelas.

2: Kurang jelas.

1: Tidak jelas.

c) Sistematis

5: Sangat sistematis.

4: Sistematis.

3: Cukup sistematis.

2: Kurang sistematis.

1: Tidak sistematis.

d) Ketepatan

5: Hampir sempurna.

4: Ada kesalahan tetapi tidak mengganggu makna.

3: Ada kesalahan dan mengganggu makna.

2: Banyak kesalahan dan mengganggu makna.

1: Terlalu banyak kesalahan sehingga sulit dipahami.

Page 161: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

147Bab 2 Lembaga Negara Indonesia

e) Kreatif dan inovatif

5: Hampir sempurna.

4: Menunjukkan kreativitas dan inovasi.

3: Menunjukkan salah satu bentuk kreativitas dan inovasi.

2: Hanya memenuhi tugas atau aturan.

1: Tidak sesuai harapan.

2) Penilaian Sikap

a) Rasa hormat

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak hormat.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak hormat.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak hormat.

2: Sering menunjukkan sikap tidak hormat.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak hormat.

b) Jujur

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak jujur.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak jujur.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak jujur.

2: Sering menunjukkan sikap tidak jujur.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak jujur.

c) Peduli

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak peduli.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak peduli.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak peduli.

2: Sering menunjukkan sikap tidak peduli.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak peduli.

d) Berani

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak berani.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak berani.

Page 162: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

148 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak berani.

2: Sering menunjukkan sikap tidak berani.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak berani.

e) Percaya diri

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak percaya diri.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak percaya diri.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak percaya diri.

2: Sering menunjukkan sikap tidak percaya diri.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak percaya diri.

f) Berkomunikasi baik

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak komunikatif.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak komunikatif.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak komunikatif.

2: Sering menunjukkan sikap tidak komunikatif.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak komunikatif.

g) Peduli sosial

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak peduli sosial.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak peduli sosial.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak peduli sosial.

2: Sering menunjukkan sikap tidak peduli sosial.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak peduli sosial.

h) Ingin tahu

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak ingin tahu.

Page 163: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

149Bab 2 Lembaga Negara Indonesia

4: Pernah menunjukkan sikap tidak ingin tahu.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak ingin tahu.

2: Sering menunjukkan sikap tidak ingin tahu.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak ingin tahu.

3) Penilaian Perilaku

a) Kerjasama

5: Selalu bekerja sama.

4: Sering bekerja sama.

3: Beberapa kali bekerja sama.

2: Pernah bekerja sama.

1: Tidak pernah bekerja sama.

b) Melakukan tindakan komunikasi yang tepat

5: Selalu melakukan kegiatan komunikasi yang tepat dengan teman/guru.

4: Sering melakukan kegiatan komunikasi yang tepat dengan teman/guru.

3: Beberapa kali melakukan kegiatan komunikasi yang tepat dengan teman/guru.

2: Pernah melakukan kegiatan komunikasi yang tepat dengan teman/guru.

1: Tidak pernah melakukan kegiatan komunikasi

yang tepat dengan teman/guru.

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Penilaian kompetensi keterampilan menggunakan teknik portofolio untuk menilai hasil telaah tentang Kewenangan lembaga-lembaga Negara. Instrumen portofolio mencakup aspek penyajian dan laporan hasil telaah.

Page 164: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

150 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

a. Petunjuk

1) Lembar ini diisi selama proses kegiatan berlangsung.

2) Lembar ini menilai perilaku peserta didik secara perorang dalam tiga kode nilai, yaitu A (Baik, jika rata-rata skor angka 8,0 – 10 ke atas); B (Cukup, jika rata-rata skor angka antara 6,0 – 7,9); dan C (kurang, jika rata-rata skor angka di bawah 6,0).

3) Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka 1 – 10.

4) Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata nilai akhir.

b. Contoh Lembar Format Penilaian Proses

Tabel 2.4Contoh Lembar Format Penilaian Proses

Nama Kegiatan :…………………………Tanggal Pelaksanaan :………………...………Pembahasan :…………………………

No. NamaAspek Penilaian

Penilaian Kode NilaiPartisipasi Sikap Kerja

sama1.2.3.4.5.Dst

Keterangan

1) Partisipasi: persiapan, keaktifan kerja dan

tanggung jawab melaksanakan tugas.

2) Sikap: menghargai pendapat orang lain, toleransi, dan antusiasme dalam

Page 165: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

151Bab 2 Lembaga Negara Indonesia

mengerjakan tugas bersama anggota tim lainnya.

3) Kerjasama: koordinasi dengan teman, kesediaan untuk

menolong orang lain dan tidak hanya terpaku

pada tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

H. Pengembangan Kompetensi

Uji kompetensi pada Bab II tentang Kewenangan Lembaga-

lembaga Negara.

I. PengayaanKegiatan pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan

pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah menguasai materi pada Bab II tentang Lembaga Negara Indonesia. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam kegiatan pengayaan:

1. Memberikan bahan bacaan baru yang berkaitan dengan materi pada Bab II.

2. Peserta didik juga dapat diminta mengamati kejadian-kejadian di lingkungan sekitar.

3. Pembelajaran pengayaan juga dapat dilaksanakan dengan memaknai hasil portofolio peserta didik.

4. Guru dapat mengembangkan bentuk pengayaan berkaitan dengan materi Bab II.

Page 166: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

152 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

J. RemedialKegiatan remedial dilakukan dan diberikan kepada

peserta didik yang belum menguasai materi pada bab ini dan belum mencapai kompetensi seperti yang disebutkan di atas. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami oleh peserta didik.

2. Peserta didik secara terencana mempelajari buku siswa demokrasi di Indonesia menuju masyarakat madani.

3. Guru menyiapkan latihan-latihan yang berhubungan dengan materi di atas tertentu.

4. Peserta didik diberi motivasi untuk belajar dengan baik, sehingga bisa memahami materi tersebut.

5. Peserta didik melakukan penilaian kembali melalui uji kompetensi.

K. Interaksi Guru dan Orang TuaKegiatan interaksi guru dan orang tua peserta didik

dimaksudkan agar guru selalu mengingatkan siswa agar selalui memperlihatkan hasil pekerjaan atau tugas yang telah dinilai. Orang tua sebaiknya dapat memberikan komentar dari hasil pekerjaan peserta didik, sebagai bentuk tindak lanjut. Bentuk apresiasi orang tua akan menumbuhkan semangat bagi peserta didik. Hasil penilaian yang telah diparaf orang tua, kemudian disimpan dan menjadi bagian dari portofolio peserta didik.

Page 167: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

PPKnBab

3Integrasi Nasional

Page 168: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

154 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Integrasi NasionalB ab 3

Kebhinekaan, Wilayah, Integrasi, Politik, Ekonomi, Sosial

Budaya, Hankams

Kata Kunci

A. Pendahuluan

KebhinekaanBangsa

Indonesia

HakikatIntegrasiNasional

Faktor-Faktor PembentukIntegrasi

Tantangan dan Peran WNI

dalammenjaga

Integrasi Bangsa

Wilayah

Keturunan

Politik

Sosial Budaya

Bahasa

Ekonomi

Wilayah

Sosial Budaya

Bahasa

Kesamaan Nasib

Hankam

MenghargaiKebhinekaan

PengertianIntegrasi

Integrasi Nasional

Page 169: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

155Bab 3 Integrasi Nasional

B. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),

santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan

KI 4 Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah

konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

C. Kompetensi Dasar

1.3 Mensyukuri nilai-nilai yang membentuk komitmen

integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal

Ika.

2.3 Mengamalkan nilai-nilai yang membentuk komitmen

integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal

Ika.

Page 170: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

156 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

3.3 Memprediksi faktor-faktor pembentuk integrasi

nasiona dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

4.3 Menyajikan hasil analisis tentang faktor-faktor

pembentuk integrasi nasional dalam bingkai Bhineka

Tunggal Ika.

D. Indikator

Siswa dapat:

1. Mensyukuri nilai-nilai yang membentuk komitmen

integrasi nasional

2. Mendukung nilai-nilai yang membentuk komitmen

integrasi nasional.

2. Menjelaskan kebhinekaan Bangsa Indonesia.

3. Menjelaskan Hakikat Integrasi Nasional.

4. Menerangkan faktor-faktor pembentuk integrasi nasional.

5. Menerangkan tantangan dan peran WNI dalam menjaga

Integrasi Bangsa.

6. Indikator selanjutnya, guru dapat mengembangkan

indikator sesuai dengan materi pada bab III.

E. Materi Pembelajaran

Materi pokok dalam Bab III tentang Integrasi Nasional,

Materi ini memiliki alokasi waktu 8 minggu dengan waktu

90 menit setiap kali pertemuan.

1. Kebhinnekaan Bangsa Indonesia.

2. Hakikat Integrasi nasional.

Page 171: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

157Bab 3 Integrasi Nasional

3. Faktor-faktor pembentuk integrasi nasional.

4. Tantangan dan peran serta warga negara dalam menjaga

Integrasi Bangsa.

F. Proses Pembelajaran

Sebelum melakukan proses pembelajara guru wajib

melakukan asesmen berkaitan dengan materi yang akan

disajikan dalam bab III.

1. Pembelajaran 1 (2 Minggu / 180 Menit)

Pendekatan pembelajaran menggunakan sistem

komunikasi tunarungu, discovery learning, metode

diskusi dengan model pembelajaran bekerja dalam

kelompok. Kegiatan pembelajaran sesuai pendekatan

sistem komunikasi tunarungu, dan saintifik mulai

dari mengamati, menanya, mencari informasi, dan

mengasosiasikan dan mengomunikasikan.

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis

peserta didik untuk mengikuti pembelajaran

dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran

siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan

buku tulis dan sumber belajar.

2) Guru memberi motivasi dengan menanyakan

pengalaman peserta didik apa yang dialami, dilihat.

Page 172: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

158 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

3) Guru melakukan apersepsi melalui tanyajawab

mengenai materi yang akan dipelajari.

b. Kegiatan Inti

1) Mengamati

a) Guru membagi peserta didik dalam kelompok

diskusi

b) Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta didik.

c) Guru meminta peserta didik untuk mengamati

buku siswa.

d) Guru meminta peserta didik mencatat hal-hal

yang penting dan yang tidak diketahui.

e) Guru menanamkan sikap teliti dan cermat dalam

mengamati dan menyimak syair yang berkaitan

dengan Kebhinekaan Bangsa Indonesia.

f) Guru mengamati keterampilan peserta didik

dalam mengamati atau membaca wacana

Kebhinekaan Bangsa Indonesia

2) Menanya

a) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan

yang berkaitan dengan Kebhinekaan Bangsa

Indonesia.

b) Guru menyajikan informasi kepada peserta

didik dengan jalan demonstrasi atau lewat

bahan bacaan.

Page 173: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

159Bab 3 Integrasi Nasional

c) Guru dapat membimbing peserta didik

menyusun pertanyaan seperti: Apa yang

dimaksud Kebhinekaan Bangsa Indonesia,

Apa manfaat Kebhinekaan Bangsa Indonesia.

d) Guru meminta peserta didik secara kelompok

mencatat pertanyaan yang ingin diketahui, dan

mendorong peserta didik untuk terus menggali rasa

ingin tahu dengan pertanyaan secara mendalam

tentang Kebhinekaan Bangsa Indonesia.

e) Guru memberi motivasi dan penghargaan

bagi kelompok/perorangan yang menyusun

pertanyaan terbanyak dan sesuai dengan

materi pembelajaran.

f) Guru mengamati keterampilan peserta didik

secara perorangan dan kelompok dalam

menyusun pertanyaan

3) Mengumpulkan Informasi

a) Guru membimbing peserta didik untuk

mencari informasi dan mendiskusikan jawaban

atas pertanyaan yang sudah disusun dengan

membaca uraian materi di buku PPKn Kelas X

Bab III atau mencari melalui sumber belajar

lain seperti buku referensi lain.

b) Guru menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok

belajar dan membantu setiap kelompok agar

melakukan transisi efisien.

Page 174: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

160 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

c) Peran guru dalam langkah tahap ini adalah :

• Menyediakan berbagai sumber belajar

seperti buku PPKn Kelas X dan buku

referensi lain.

d) Guru menjadi sumber belajar bagi peserta didik

dengan memberikan konfirmasi atas jawaban

peserta didik, atau menjelaskan jawaban

pertanyaan kelompok/perorangan.

e) Guru dapat juga menunjukkan buku atau

sumber belajar lain yang dapat dijadikan

referensi untuk menjawab pertanyaan.

f) Peserta didik menjawab aktivitas dalam buku

siswa.

4) Mengasosiasikan

a) Guru membimbing peserta didik untuk

mendiskusikan hubungan atas berbagai

informasi yang sudah diperoleh sebelumnya,

seperti : Apa manfaat Kebhinekaan Bangsa

Indonesia?

b) Guru menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok

belajar dan membantu setiap kelompok agar

melakukan transisi efisien.

c) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok/perorangan untuk menyimpulkan

tentang Kebhinekaan Bangsa Indonesia.

Page 175: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

161Bab 3 Integrasi Nasional

5) Mengomunikasikan

a) Guru menjelaskan dan membimbing tugas

individu untuk menyusun laporan hasil telaah

tentang Kebhinekaan Bangsa Indonesia.

b) Laporan disusun secara tertulis memuat

tentang pertanyaan dan jawaban atas

pertanyaan kelompok /perorangan.

c) Laporan disusun secara individu dan menjadi

tugas peserta didik dan dikumpulkan pada

akhir pertemuan ini.

d) Guru menjelaskan tugas kelompok/ perorangan

untuk menyusun bahan tayang atau display hasil

diskusi kelompok tentang Kebhinekaan Bangsa

Indonesia, dan mempresentasikannya.

e) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok/perorangan untuk membagi tugas

menyusun bahan tayang dan mempersiapkan

presentasi kelompok perorangan.

f) Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi

yang telah dipelajari atau masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

c. Kegiatan Penutup

1) Guru membimbing peserta didik menyimpulkan

materi pembelajaran melalui tanya jawab secara

klasikal

2) Guru melaksanakan post tes secara lisan

Page 176: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

162 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

3) Guru melakukan refleksi, dengan meminta peserta

didik menjawab pertanyaan berikut;

a) Apa yang dialami/pengalaman belajar setelah

mempelajari materi tersebut

b) Mana yang baik dan mana yang kurang baik

dari proses pembelajaran tersebut

c) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari

Kebhinekaan Bangsa Indonesia?

d) Apa sikap yang kalian peroleh dari proses

pembelajaran yang telah dilakukan?

e) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian

lakukan agar lebih baik?

f) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?

4) Guru memberikan umpan balik atas proses

pembelajaran dan hasil laporan individu.

5) Guru memberikan tugas peserta didik untuk

mengerjakan Tugas.

6) Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan

berikutnya.

2. Pembelajaran 2 (2 Minggu / 180 Menit)

Pertemuan minggu ke-3 dan ke-4 ini merupakan

pertemuan yang membahas tentang Hakikat Integrasi

Nasional.

a. Materi Pembelajaran

Materi pokok pembelajaran ini membahas Hakikat

Integrasi Nasional. Materi pokok ini memiliki alokasi

waktu 180 menit atau 2 kali pertemuan. Setelah

Page 177: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

163Bab 3 Integrasi Nasional

mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta didik

SMALB Tunarungu mampu :

1) Menjelaskan Konsep Integrasi Nasional

b. Proses Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran menggunakan

sistem komunikasi tunarungu, discovery learning,

metode diskusi dengan model pembelajaran

bekerja dalam kelompok. Kegiatan pembelajaran

sesuai pendekatan saintifik mulai dari mengamati,

menanya, mencari informasi, dan mengasosiasikan

dan mengomunikasikan.

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikhis

peserta didik untuk mengikuti pembelajaran

dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran

siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan

buku tulis dan sumber belajar.

b) Guru memberi motivasi dengan menanyakan

pengalaman peserta didik apa yang dialami,

dilihat.

c) Guru melakukan apersepsi melalui tanya

jawab mengenai materi yang akan dipelajari.

d) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai

e) Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan peserta

didik.

Page 178: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

164 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

2) Kegiatan Inti

a) Mengamati

(1) Guru membagi peserta didik dalam

kelasberkelompok/perorangan

(2) Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta didik.

(3) Guru meminta peserta didik untuk melihat,

mengamati dalam buku siswa tentang Konsep

Integrasi Nasional.

(4) Guru meminta peserta didik mencatat hal-hal

yang penting dan yang tidak diketahui dalam

gambar tersebut.

(5) Guru menanamkan sikap teliti dan cermat

dalam mengamati.

(6) Guru mengamati keterampilan peserta didik

dalam mengamati atau membaca wacana.

b) Menanya

(1) Guru membimbing peserta didik secara kelompok/

perorangan untuk mengidentifikasi pertanyaan

yang berkaitan dengan Hakikat Integrasi

Nasional.

(2) Guru menyajikan informasi kepada peserta didik

dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan

bacaan.

(3) Guru dapat membimbing peserta didik menyusun

pertanyaan seperti:

Page 179: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

165Bab 3 Integrasi Nasional

(a) Apa yang dimaksud Integrasi Nasional?

(b) Jelaskan Konsep Integrasi Nasional.

(c) Apa manfaat Hakikat Integrasi Nasional?

(4) Guru meminta peserta didik secara kelompok

mencatat pertanyaan yang ingin diketahui, dan

mendorong peserta didik untuk terus menggali

rasa ingin tahu dengan pertanyaan secara

mendalam tentang Integrasi Nasional.

(5) Guru memberi motivasi dan penghargaan bagi

kelompok yang menyusun pertanyaan terbanyak

dan sesuai dengan materi pembelajaran.

(6) Guru mengamati keterampilan peserta didik

secara perorangan dan kelompok dalam menyusun

pertanyaan

c) Mengumpulkan Informasi

(1) Guru membimbing peserta didik untuk mencari

informasi dan mendiskusikan jawaban atas

pertanyaan yang sudah disusun dengan membaca

uraian materi di buku PPKn Kelas X Bab III atau

mencari melalui sumber belajar lain seperti buku

referensi lain.

(2) Guru menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok belajar

dan membantu setiap kelompok agar melakukan

transisi efisien.

(3) Peran guru dalam langkah tahap ini adalah:

Page 180: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

166 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

• Menyediakan berbagai sumber belajar seperti

buku PPKn Kelas X dan buku referensi lain.

(4) Guru menjadi sumber belajar bagi peserta didik

dengan memberikan konfirmasi atas jawaban

peserta didik, atau menjelaskan jawaban

pertanyaan kelompok.

(5) Guru dapat juga menunjukkan buku atau sumber

belajar lain yang dapat dijadikan referensi untuk

menjawab pertanyaan.

(6) Peserta didik menjawab aktivitas dalam buku siswa.

d) Mengasosiasikan

(1) Guru membimbing peserta didik untuk

mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi

yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti:

- Apa hubungan keragaman masyarakat dengan

konsep Integrasi Nasional

(2) Guru menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok belajar

dan membantu setiap kelompok agar melakukan

transisi efisien.

(3) Guru membimbing peserta didik secara kelompok

untuk menyimpulkan tentang Konsep Integrasi

Nasional.

e) Mengomunikasikan

(1) Guru menjelaskan dan membimbing tugas

individu untuk menyusun laporan hasil telaah

tentang Konsep Integrasi Nasional.

Page 181: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

167Bab 3 Integrasi Nasional

(2) Laporan disusun secara tertulis memuat tentang

pertanyaan dan jawaban atas pertanyaan kelompok.

(3) Laporan disusun secara individu dan menjadi

tugas peserta didik dan dikumpulkan pada akhir

pertemuan ini.

(4) Guru menjelaskan tugas kelompok untuk

menyusun bahan tayang atau display hasil diskusi

kelompok tentang Hakikat Integrasi Nasional.

(5) Guru membimbing peserta didik secara kelompok

untuk membagi tugas menyusun bahan tayang

dan mempersiapkan presentasi kelompok.

(6) Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi

yang telah dipelajari atau masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

3) Kegiatan Penutup

a) Guru membimbing peserta didik menyimpulkan

materi pembelajaran melalui tanya jawab secara

klasikal

b) Guru melaksanakan post tes secara lisan

c) Guru melakukan refleksi, dengan meminta peserta

didik menjawab pertanyaan berikut;

(1) Apa yang dialami/pengalaman belajar setelah

mempelajari materi tersebut

(2) Mana yang baik dan mana yang kurang baik dari

proses pembelajaran tersebut

(3) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari

tentang Hakikat Integrasi Nasional?

Page 182: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

168 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

(4) Apa sikap yang kalian peroleh dari proses

pembelajaran yang telah dilakukan?

(5) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian

lakukan agar lebih baik?

(6) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?

d) Guru memberikan umpan balik atas proses

pembelajaran dan hasil laporan individu

e) Guru memberikan tugas peserta didik untuk

mengerjakan Tugas.

f) Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan

berikutnya.

3. Pembelajaran 3 (2 Minggu/ 180 Menit)

Pertemuan ini merupakan pembelajaran yang membahas

tentang Faktor-faktor Pembentuk Integrasi Nasional..

a. Materi Pembelajaran

Materi pokok pertemuan ini membahas tentang

Faktor-faktor Pembentuk Integrasi Nasional, memiliki

alokasi waktu 180 menit atau 2 kali pertemuan.

1) Menjelaskan Faktor-faktor Pembentuk Integrasi

Nasional

b. Proses Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran menggunakan sistem

komunikasi tunarungu, discovery learning, metode diskusi

dengan model pembelajaran bekerja dalam kelompok.

Kegiatan pembelajaran sesuai pendekatan saintifik

mulai dari mengamati, menanya, mencari informasi, dan

mengasosiasikan dan mengomunikasikan

Page 183: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

169Bab 3 Integrasi Nasional

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis

peserta didik untuk mengikuti pembelajaran

dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran

siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan

buku tulis dan sumber belajar.

b) Guru memberi motivasi dengan membimbing

peserta didik menanyakan pengalaman sehari-

hari dengan menceritakan secara verbal.

c) Guru melakukan apresiasi melalui tanya jawab

mengenai materi yang akan dipelajari.

d) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

e) Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.

2) Kegiatan Inti

a) Mengamati

(1) Peserta didik dibagi dalam kelompok.

(2) Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta didik.

(3) Peserta didik untuk mengamati gambar tentang

Faktor-faktor Pembentuk Integrasi Nasional.

(4) Guru meminta peserta didik mencatat hal-

hal yang penting dan yang tidak diketahui

mengapa kita harus mengerti Faktor-faktor

Pembentuk Integrasi Nasional.

Page 184: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

170 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

(5) Guru menanamkan sikap teliti dan cermat.

(6) Guru mengamati keterampilan peserta didik

dalam mengamati atau membaca wacana tentang

Faktor-faktor Pembentuk Integrasi Nasional.

b) Menanya

(1) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan

yang berkaitan dengan Faktor-faktor

Pembentuk Integrasi Nasional.

(2) Guru menyajikan informasi kepada peserta

didik dengan jalan demonstrasi atau lewat

bahan bacaan.

(3) Guru dapat membimbing peserta didik

menyusun pertanyaan seperti :

(a) Menyebutkan Faktor-faktor Pembentuk

Integrasi Nasional.

(4) Guru meminta peserta didik secara kelompok

mencatat pertanyaan yang ingin diketahui,

dan mendorong peserta didik untuk terus

menggali rasa ingintahu tentang Faktor-faktor

Pembentuk Integrasi Nasional.

(5) Guru memberi motivasi dan penghargaan

bagi kelompok yang menyusun pertanyaan

terbanyak dan sesuai materi pembelajaran.

(6) Guru mengamati keterampilan peserta didik

secara perorangan dan kelompok dalam

menyusun pertanyaan.

Page 185: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

171Bab 3 Integrasi Nasional

c) Mengumpulkan Informasi

(1) Peserta didik mencari informasi dan

mendiskusikan jawaban atas pertanyaan

yang sudah disusun dengan membaca uraian

materi di buku PPKn Kelas X Bab IV atau

mencari melalui sumber belajar lain seperti

buku referensi lain.

(2) Guru menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok

belajar dan membantu setiap kelompok agar

melakukan transisi efisien.

(3) Peran guru dalam langkah tahap ini adalah :

(a) Menyediakan berbagai sumber belajar

seperti buku PPKn Kelas X dan buku

referensi lain.

(b) Guru menjadi sumber belajar bagi peserta

didik dengan memberikan konfirmasi atas

jawaban peserta didik, atau menjelaskan

jawaban pertanyaan.

(c) Guru dapat juga menunjukkan buku atau

sumber belajar lain yang dapat dijadikan

referensi untuk menjawab pertanyaan.

(d) Peserta didik menjawab aktivitas dalam

buku siswa.

d) Mengasosiasikan

(1) Peserta didik mendiskusikan hubungan atas

berbagai informasi yang sudah diperoleh

sebelumnya, seperti:

Page 186: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

172 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

• Menyebutkan Faktor-faktor Pembentuk

Integrasi Nasional.

(2) Guru menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok

belajar dan membantu setiap kelompok agar

melakukan transisi efisien.

e) Mengomunikasikan

(1) Guru menjelaskan dan membimbing tugas

individu untuk menyusun laporan hasil telaah

tentang Faktor-faktor Pembentuk Integrasi

Nasional.

(2) Laporan disusun secara tertulis memuat

tentang pertanyaan dan jawaban atas

pertanyaan kelompok.

(3) Laporan disusun secara individu dan menjadi

tugas peserta didik dan dikumpulkan pada

akhir pertemuan ini.

(4) Guru menjelaskan tugas kelompok untuk

menyusun bahan tayang atau display hasil

diskusi kelompok tentang Faktor-faktor

Pembentuk Integrasi Nasional.

(5) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk membagi tugas menyusun

bahan tayang dan mempersiapkan presentasi

kelompok.

(6) Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi

yang telah dipelajari atau masing-masing

kelompok mempresentasika hasil kerjanya.

Page 187: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

173Bab 3 Integrasi Nasional

3) Kegiatan Penutup

a) Guru membimbing peserta didik menyimpulkan

materi pembelajaran melalui tanya jawab secara

klasikal

b) Guru melaksanakan post tes secara lisan

c) Guru melakukan refleksi, dengan meminta peserta

didik menjawab pertanyaan berikut ;

(1) Apa yang dialami/pengalaman belajar setelah

mempelajari materi tersebut

(2) Mana yang baik dan mana yang kurang baik

dari proses pembelajaran tersebut

(3) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari

Faktor-faktor Pembentuk Integrasi Nasional.

(4) Apa sikap yang kalian peroleh dari proses

pembelajaran yang telah dilakukan?

(5) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian

lakukan agar lebih baik?

(6) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?

d) Guru memberikan umpan balik atas proses

pembelajaran dan hasil laporanindividu

e) Guru memberikan tugas peserta didik untuk

mengerjakan Tugas.

f) Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan

berikutnya.

4. Pembelajaran 4 (2 Minggu / 180 Menit)

Pertemuan minggu ke-7 dan 8 merupakan pertemuan

yang membahas tentang Tantangan dan Peran WNI dalam

Menjaga Integrasi Bangsa.

Page 188: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

174 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

a. Materi Pembelajaran

Materi pertemuan membahas tentang Tantangan

dan Peran Warga Negara Menjaga Integrasi Bangsa,

materi ini memiliki alokasi waktu 180 menit atau 2 kali

pertemuan.

Menjelaskan Tantangan dan Peran WNI dalam mejaga

Integrasi Bangsa.

b. Proses Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran menggunakan sistem

komunikasi tunarungu, discovery learning, metode diskusi

dengan model pembelajaran bekerja dalam kelompok.

Kegiatan pembelajaran sesuai pendekatan saintifik

mulai dari mengamati, menanya, mencari informasi, dan

mengasosiasikan dan mengomunikasikan

1) Kegiatan Pendahuluana) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis

peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.

b) Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik menanyakan pengalaman sehari-hari dengan menceritakan secara verbal.

c) Guru melakukan apresiasi melalui tanya jawab mengenai materi yang akan dipelajari.

d) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

e) Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.

Page 189: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

175Bab 3 Integrasi Nasional

2) Kegiatan Inti

a) Mengamati

(1) Pesertadidik dibagi dalam kelompok

(2) Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan

memotivasi peserta didik.

(3) Peserta didik untuk mengamati gambar

tentang Tantangan dan Peran WNI dalam

Menjaga Integrasi Bangsa.

(4) Guru meminta peserta didik mencatat hal-hal

yang penting dan yang tidak diketahui mengapa

kita harus mengerti Tantangan dan Peran WNI

dalam Menjaga Integrasi Bangsa.

(5) Guru menanamkan sikap teliti dan cermat

(6) Guru mengamati keterampilan peserta didik

dalam mengamati atau membaca wacana

tentang Tantangan dan Peran WNI dalam

Menjaga Integrasi Bangsa.

b) Menanya

(1) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan

yang berkaitan dengan Tantangan dan Peran

WNI dalam Menjaga Integrasi Bangsa.

(2) Guru menyajikan informasi kepada peserta

didik dengan jalan demonstrasi atau lewat

bahan bacaan.

Page 190: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

176 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

(3) Guru dapat membimbing peserta didik

menyusun pertanyaan seperti:

Peran serta warga negara dalam menjaga

Integrasi Bangsa

(4) Guru meminta peserta didik secara kelompok

mencatat pertanyaan yang ingin diketahui, dan

mendorong peserta didik untuk terus menggali

rasa ingin tahu tentang Tantangan dan Peran

WNI dalam Menjaga Integrasi Bangsa.

(5) Guru memberi motivasi dan penghargaan

bagi kelompok yang menyusun pertanyaan

terbanyak dan sesuai materi pembelajaran.

(6) Guru mengamati keterampilan peserta didik

secara perorangan dan kelompok dalam

menyusun pertanyaan.

c) Mengumpulkan Informasi

(1) Peserta didik mencari informasi dan

mendiskusikan jawaban atas pertanyaan

yang sudah disusun dengan membaca uraian

materi di buku PPKn Kelas X Bab IV atau

mencari melalui sumber belajar lain seperti

buku referensi lain.

(2) Guru menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok

belajar dan membantu setiap kelompok agar

melakukan transisi efisien.

(3) Peran guru dalam langkah tahap ini adalah:

Page 191: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

177Bab 3 Integrasi Nasional

(a) Menyediakan berbagai sumber belajar

seperti buku PPKn Kelas X dan buku

referensi lain.

(b) Guru menjadi sumber belajar bagi peserta

didik dengan memberikan konfirmasi atas

jawaban peserta didik, atau menjelaskan

jawaban pertanyaan.

(c) Guru dapat juga menunjukkan buku atau

sumber belajar lain yang dapat dijadikan

referensi untuk menjawab pertanyaan.

(d) Peserta didik menjawab aktivitas dalam

buku siswa.

d) Mengasosiasikan

(1) Peserta didik mendiskusikan hubungan atas

berbagai informasi yang sudah diperoleh

sebelumnya, seperti:

Peran serta warga negara dalam menjaga

Integrasi Bangsa

(2) Guru menjelaskan kepada peserta didik

bagaimana caranya membentuk kelompok

belajar dan membantu setiap kelompok agar

melakukan transisi efisien.

e) Mengomunikasikan

(1) Guru menjelaskan dan membimbing tugas

individu untuk menyusun laporan hasil telaah

tentang Peran serta warga negara dalam

menjaga Integrasi Bangsa.

Page 192: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

178 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

(2) Laporan disusun secara tertulis memuat

tentang pertanyaan dan jawaban atas

pertanyaan kelompok.

(3) Laporan disusun secara individu dan menjadi

tugas peserta didik dan dikumpulkan pada

akhir pertemuan ini.

(4) Guru menjelaskan tugas kelompok untuk

menyusun bahan tayang atau display hasil

diskusi kelompok tentang Peran serta warga

negara dalam menjaga Integrasi Bangsa.

(5) Guru membimbing peserta didik secara kelompok

untuk membagi tugas menyusun bahan tayang

dan mempersiapkan presentasi kelompok.

(6) Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi

yang telah dipelajari atau masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

3) Kegiatan Penutup

a) Guru membimbing peserta didik menyimpulkan

materi pembelajaran melalui tanya jawab secara

klasikal

b) Guru melaksanakan post tes secara lisan

c) Guru melakukan refleksi, dengan meminta peserta

didik menjawab pertanyaan berikut:

(1) Apa yang dialami/pengalaman belajar setelah

mempelajari materi tersebut

(2) Mana yang baik dan mana yang kurang baik

dari proses pembelajaran tersebut

Page 193: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

179Bab 3 Integrasi Nasional

(3) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari Peran serta warga negara dalam menjaga Integrasi Bangsa

(4) Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan?

(5) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan agar lebih baik?

(6) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?

d) Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporan individu

e) Guru memberikan tugas peserta didik untuk mengerjakan Tugas.

f) Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya.

G. Penilaian Pembelajaran

1. Penilaian Kompetensi Sikap

Teknik penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan

observasi, penilaian diri, penilaian antarpeserta didik, atau

jurnal. Hasil penilaian akan lebih baik apabila menggunakan

teknik penilaian yang bervariasi. Sehingga hasil penilaian

lebih obyektif, karena setiap teknik memiliki kelebihan dan

kekurangan. Penilaian ini berlangsung secara terus menerus

selama proses pembelajaran.

a. Petunjuk

a) Lembar ini diisi setelah peserta didik selesai

berdiskusi.

Page 194: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

180 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

b) Lembar ini menilai keefektivas peserta didik

selama diskusi dalam tiga kode nilai, yaitu

A (Baik, jika rata-rata skor angka 8,0 – 10 ke

atas);

B (Cukup, jika rata-rata skor angka antara 6,0 –

7,9); dan

C (kurang, jika rata-rata skor angka di bawah

6,0).

c) Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka

1 – 10.

d) Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata nilai

akhir.

Tabel 3.1

Contoh Lembar Format Observasi

No. NamaAspek Penilaian

Penilaian Kode NilaiSikap Pendapat Bahasa

1.2.3.4.5.dst

Keterangan

1. Sikap: kesopanan, kerjasama, semangat, toleransi

meluruskan penyimpangan, dan

menunjukkan sikap terpuji.

2. Pendapat: rasional, teliti, jelas, relevan,

sistematis, dan keaktifan, berpendapat.

3. Bahasa : jelas, teliti, tepat, menarik, dan wajar.

Page 195: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

181Bab 3 Integrasi Nasional

Dalam penilaian sikap spiritual atau sosial lainnya,

dapat juga menggunakan format seperti yang ada di

buku siswa, seperti berikut.

Tabel 3.2

Instrumen PengamatanSikap Siswa

No. Waktu Nama Siswa

Kejadian/ Perilaku

Butir Sikap

Pos/Neg

Tindak Lanjut

1.2.3.4.5.

Keterangan:

1. Perilaku yang dituliskan adalah sikap siswa yang

sangat menonjol positifnya atau negatifnya.

2. Catatan sikap dibuat dan dilaporkan sebagai bahan

penilaian sikap spiritual dan sosial.

3. Catatan sikap siswa hasil pengamatan dituliskan

dalam jurnal guru.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Teknik penilaian kompetensi pengetahuan menggunakan tes tertulis dengan bentuk uraian dan penugasan. Instumen

tes uraian menggunakan uji kompetensi. Sedangkan

penugasan yaitu peserta didik mengerjakan tugas

a. Petunjuk

1) Lembar ini diisi setelah peserta didik selesai

mengerjakan tugas individual.

Page 196: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

182 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

2) Lembar ini mencatat hasil pembelajaran peserta

didik dalam tiga kode nilai, yaitu A (Baik, jika

rata-rata skor angka 8,0 – 10 ke atas); B (Cukup,

jika rata-rata skor angka antara 6,0 – 7,9); dan C

(kurang, jika rata-rata skor angka di bawah 6,0).

3) Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka 1 – 5.

4) Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata

nilai akhir.

Tabel 3.3

Contoh Lembar Format Penilaian Individual

Nama Kegiatan : …………………………………

Tanggal Pelaksanaan : …………………………………

Nama dan NIS : …………………………………

No. Aspek Yang DinilaiNilai Skor

1 2 3 4 51. Pengetahuan

a. Pemahaman materib. Kejelasanc. Sistematisd. Ketepatane.Kreatif dan inovatif

2. Sikapa.Rasa hormatb.Jujurc. Pedulid.Beranie. Percaya dirif. Berkomunikasi baikg. Peduli socialh. Ingin tahu

Page 197: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

183Bab 3 Integrasi Nasional

3. Perilakua. Kerjasamab.Melakukan tindakan

komunikasi yang tepatJumlahKode Nilai

Keterangan

1) Penilaian Pengetahuan

a) Pemahaman materi

5: Hampir sempurna.

4: Ada kesalahan tetapi tidak mengganggu makna.

3: Ada kesalahan dan mengganggu makna.

2: Banyak kesalahan dan mengganggu makna.

1: Terlalu banyak kesalahan sehingga sulit

dipahami.

b) Kejelasan

5: Sangat jelas.

4: Jelas.

3: Cukup jelas.

2: Kurang jelas.

1: Tidak jelas.

c) Sistematis

5: Sangat sistematis.

4: Sistematis.

3: Cukup sistematis.

No. Aspek Yang DinilaiNilai Skor

1 2 3 4 5

Page 198: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

184 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

2: Kurang sistematis.

1: Tidak sistematis.

d) Ketepatan

5: Hampir sempurna.

4: Ada kesalahan tetapi tidak mengganggu makna.

3: Ada kesalahan dan mengganggu makna.

2: Banyak kesalahan dan mengganggu makna.

1: Terlalu banyak kesalahan sehingga sulit

dipahami.

e) Kreatif dan inovatif

5: Hampir sempurna.

4: Menunjukkan kreativitas dan inovasi.

3: Menunjukkan salah satu bentuk kreativitas dan

inovasi.

2: Hanya memenuhi tugas atau aturan.

1: Tidak sesuai harapan.

2) Penilaian Sikap

a) Rasa hormat

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak hormat.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak hormat.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak hormat.

2: Sering menunjukkan sikap tidak hormat.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak hormat.

b) Jujur

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak jujur.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak jujur.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak jujur.

Page 199: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

185Bab 3 Integrasi Nasional

2: Sering menunjukkan sikap tidak jujur.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak jujur.

c) Peduli

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak peduli.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak peduli.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak peduli.

2: Sering menunjukkan sikap tidak peduli.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak peduli.

d) Berani

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak berani.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak berani.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak berani.

2: Sering menunjukkan sikap tidak berani.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak berani.

e) Percaya diri

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak

percaya diri.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak percaya diri.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak percaya diri.

2: Sering menunjukkan sikap tidak percaya diri.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak percaya diri.

f) Berkomunikasi baik

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak

komunikatif.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak komunikatif.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak

komunikatif.

Page 200: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

186 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

2: Sering menunjukkan sikap tidak komunikatif.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak

komunikatif.

g) Peduli sosial

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak peduli sosial.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak peduli sosial.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak peduli

sosial.

2: Sering menunjukkan sikap tidak peduli sosial.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak peduli sosial.

h) Ingin tahu

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak ingin

tahu.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak ingin tahu.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak ingin

tahu.

2: Sering menunjukkan sikap tidak ingin tahu.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak ingin tahu.

3) Penilaian Perilaku

a) Kerjasama

5: Selalu bekerja sama.

4: Sering bekerja sama.

3: Beberapa kali bekerja sama.

2: Pernah bekerja sama.

1: Tidak pernah bekerja sama.

Page 201: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

187Bab 3 Integrasi Nasional

b) Melakukan tindakan komunikasi yang tepat

5: Selalu melakukan kegiatan komunikasi yang tepat

dengan teman/guru.

4: Sering melakukan kegiatan komunikasi yang

tepat dengan teman/guru.

3: Beberapa kali melakukan kegiatan komunikasi

yang tepat dengan teman/guru.

2: Pernah melakukan kegiatan komunikasi yang

tepat dengan teman/guru.

1: Tidak pernah melakukan kegiatan komunikasi

yang tepat dengan teman/guru.

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Teknik penilaian kompetensi keterampilan menggunakan

teknik portofolio untuk menilai hasil telaah tentang Faktor-

faktor pembentuk integrasi nasional.

Portofolio mencakup aspek penyajian dan laporan hasil

telaah.

a. Petunjuk

1) Lembar ini diisi selama proses kegiatan

berlangsung.

2) Lembar ini menilai perilaku peserta didik secara

perorang dalam tiga kode nilai, yaitu A (Baik, jika

rata-rata skor angka 8,0 – 10 ke atas); B (Cukup,

jika rata-rata skor angka antara 6,0 – 7,9); dan C

(kurang, jika rata-rata skor angka di bawah 6,0).

3) Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka

1 – 10.

Page 202: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

188 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

4) Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata nilai

akhir.

b. Contoh Lembar Format Penilaian Proses

Tabel 3.4Contoh Lembar Format Penilaian Proses

Nama Kegiatan :…………………………Tanggal Pelaksanaan :………………...………Pembahasan :…………………………

No. NamaAspek Penilaian

PenilaianKode NilaiPartisipasi Sikap Kerja

sama1.2.3.4.5.Dst

Keterangan

1) Partisipasi: persiapan, keaktifan kerja dan

tanggung jawab melaksanakan tugas.

2) Sikap: menghargai pendapat orang lain,

toleransi, dan antusiasme dalam

mengerjakan tugas bersama anggota

tim lainnya.

3) Kerjasama: koordinasi dengan teman, kesediaan

untuk menolong orang lain dan tidak

hanya terpaku pada tugas yang menjadi

tanggung jawabnya.

Page 203: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

189Bab 3 Integrasi Nasional

H. Pengembangan Kompetensi

Uji kompetensi pada Bab III tentang integrasi nasional.

I. Pengayaan

Kegiatan pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan

pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah

menguasai materi pada Bab III tentang Integrasi Nasional.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam kegiatan

pengayaan :

1. Memberikan bahan bacaan baru yang berkaitan dengan

materi pada Bab III.

2. Peserta didik juga dapat diminta mengamati kejadian-

kejadian di lingkungan sekitar.

3. Pembelajaran pengayaan juga dapat dilaksanakan

dengan memaknai hasil portofolio peserta didik.

4. Guru dapat mengembangkan bentuk pengayaan

berkaitan dengan materi Bab III.

J. Remedial

Kegiatan remedial dilakukan dan diberikan kepada

peserta didik yang belum menguasai materi pada bab ini

dan belum mencapai kompetensi seperti yang disebutkan di

atas. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami

oleh peserta didik.

Page 204: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

190 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

2. Peserta didik secara terencana mempelajari buku siswa

tentang Faktor-faktor pembentuk integrasi nasional.

3. Guru menyiapkan latihan-latihan yang berhubungan

dengan materi tertentu.

4. Peserta didik diberi motivasi untuk belajar dengan baik,

sehingga bisa memahami materi tersebut.

5. Peserta didik melakukan penilaian kembali melalui uji

kompetensi.

K. Interaksi Guru dan Orang Tua

Kegiatan interaksi guru dan orang tua peserta didik

dimaksudkan agar guru selalu mengingatkan siswa agar

selalui memperlihatkan hasil pekerjaan atau tugas yang telah

dinilai. Orang tua sebaiknya dapat memberikan komentar

dari hasil pekerjaan peserta didik, sebagai bentuk tindak

lanjut. Bentuk apresiasi orang tua akan menumbuhkan

semangat bagi peserta didik. Hasil penilaian yang telah

diparaf orang tua, kemudian disimpan dan menjadi bagian

dari portofolio peserta didik.

Page 205: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

PPKnBab

4Wawasan Nusantara

Page 206: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

192 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Wawasan NusantaraB ab 4

Wawasan, Nusantara, Fungsi, Tujuan, Trigatra, Pancagatra,

Ideologi, Ekonomi, Sosial Budaya, Hankam, Partisipasi WNI

Kata Kunci

A. Pendahuluan

Hakikat wawasan nusantara

Trigatra dan Pancagatra

dalam Wawasan Nusantara

Partisipasi WNI dalam Wawasan

Nusantara

Pengertian Wawasan Nusantara

Ruang Lingkup Wawasan Nusantara

Partisipasi dalam Ideologi

Partisipasi dalam Politik

Partisipasi dalam Ekonomi

Partisipasi dalam Sosial Budaya

Partisipasi dalam Hankam

Trigatra dan Pancagatra Wawasan Nusantara

Hubungan Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan

Nusantara

Wawasan Nusantara

Page 207: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

193Bab 4 Wawasan Nusantara

B. Kompetensi Inti (KI)KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan

KI 4 Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang

sama dalam sudut pandang/teori

C. Kompetensi Dasar

1.4 Menghayati nilai-nilai pentingnya wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.4 Menghargai pentingnya wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3.4 Mengevaluasi arti pentingnya Wawasan Nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4.4 Memaparkan hasil keputusan bersama terkait arti pentingnya Wawasan Nusantara dalam konteks

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 208: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

194 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

E. Indikator

Siswa dapat:

1 Menghayati nilai-nilai pentingnya wawasan nusantara.

2 Mengembangkan nilai-nilai pentingnya wawasan

nusantara.

3 Menjelaskan Pancasila dalam wawasan nusantara.

4 Memahami arti penting wawasan nusantara.

5 Menjelaskan perbedaan suku di Indonesia.

6 Mendapatkan gambaran mengenai faktor penghambat

dan pendukung kesatuan Republik Indonesia.

7 Memahami upaya mengatasi konflik yang menghambat

persatuan dan kesatuan bangsa.

8 Guru dapat mengembangkan indikator lebih lanjut

sesuai dengan materi pada bab IV.

E. Materi Pembelajaran

Materi pokok dalam Bab IV tentang Wawasan Nusantara

ini, memiliki alokasi waktu 8 minggu atau 8 kali pertemuan,

dengan rincian:

1. Hakikat Wawasan Nusantara. (1 pertemuan)

2. Ruang Lingkup Wawasan Nusantara. (1 pertemuan)

3. Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara. (3

pertemuan)

4. Partisipasi warga negara dalam kehidupan Idpoleksobud

hankam. (3 pertemuan)

Page 209: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

195Bab 4 Wawasan Nusantara

F. Proses Pembelajaran

Sebelum melakukan proses pembelajara guru wajib

melakukan asesmenberkaitan dengan materi yang akan

disajikan dalam bab IV.

1. Pembelajaran 1 (Minggu ke-1/ 90 Menit)

Pertemuan minggu ke-1 merupakan pertemuan

yang membahas tentang Konsep Wawasan Nusantara.

Pendekatan pembelajaran menggunakan discovery

learning, metode diskusi dengan model pembelajaran

bekerja dalam kelompok. Kegiatan pembelajaran sesuai

pendekatan sistem komunikasi tunarungu, dan saintifik

mulai dari mengamati, menanya, mencari informasi, dan

mengasosiasikan dan mengomunikasikan.

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis

peserta didik untuk mengikuti pembelajaran

dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran

siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan

buku tulis dan sumber belajar.

2) Guru memberi motivasi dengan menanyakan

pengalaman peserta didik apa yang dialami, dilihat

berkaitan dengan Hakikat Wawasan Nusantara.

3) Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab

mengenai materi yang akan dipelajari.

4) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Page 210: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

196 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

5) Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Mengamati

a) Guru membagi peserta didik dalam kelompok

b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang diperlukan, dan

memotivasi peserta didik terlibat pada aktvitas

pemecahan masalah.

c) Guru meminta peserta didik untuk mengamati

gambar-gambar tentang arti pentingnya

Wawasan Nusantara.

d) Guru meminta peserta didik mendiskusikan

gambar.

e) Guru menanamkan sikap teliti dan cermat

dalam mengamati gambar tersebut.

f) Guru mengamati keterampilan peserta didik

ketika mengkaji dan mengomentari gambar

tersebut.

2) Menanya

a) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan

yang berkaitan dengan Hakikat Wawasan

Nusantara.

b) Guru membantu peserta didik mendefinisikan

dan mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah tersebut.

Page 211: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

197Bab 4 Wawasan Nusantara

c) Guru dapat membimbing peserta didik

menyusun pertanyaan seperti:

- Apa yang dimaksud dengan Wawasan

Nusantara

d) Guru meminta peserta didik secara kelompok

mencatat pertanyaan yang ingin diketahui,

dan mendorong peserta didik untuk terus

menggali rasa ingin tahu dengan pertanyaan

secara mendalam tentang Hakikat Wawasan

Nusantara.

e) Guru memberi motivasi dan penghargaan

bagi kelompok/peroranganyang menyusun

pertanyaan terbanyak dan sesuai dengan

pembelajaran.

f) Guru mengamati keterampilan peserta didik

secara perorangan dan kelompok dalam

menyusun pertanyaan

3) Mengumpulkan Informasi

a) Guru membimbing peserta didik untuk

mencari informasi dan mendiskusikan jawaban

atas pertanyaan yang sudah disusun dengan

membaca uraian materi di buku PPKn Kelas X

Bab IV atau mencari melalui sumber belajar

lain seperti buku referensi lain.

b) Guru mendorong peserta didik untuk

mengumpulkan informasi yang sesuai,

melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan

penjelasan dan pemecahan masalah.

Page 212: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

198 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

c) Peran guru dalam langkah tahap ini adalah:

(1) Menyediakan berbagai sumber belajar

seperti buku PPKn Kelas X dan buku

referensi lain.

(2) Guru menjadi sumber belajar bagi peserta

didik dengan memberikan konfirmasi atas

jawaban peserta didik, atau menjelaskan

jawaban pertanyaan kelompok/perorangan.

(3) Guru dapat juga menunjukkan buku atau

sumber belajar lain yang dapat dijadikan

referensi untuk menjawab pertanyaan.

(4) Peserta didik menjawab aktivitas dalam

buku siswa

4) Mengasosiasikan

a) Guru membimbing peserta didik untuk

mendiskusikan hubungan atas berbagai

informasi yang sudah diperoleh sebelumnya,

seperti:

Apa yang dimaksud dengan Wawasan

Nusantara?

b) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok/perorangan untuk menyimpulkan

Tentang arti pentingnya Wawasan Nusantara.

c) Guru membantu peserta didik dalam

merencanakan dan menyiapkan karya yang

sesuai seperti laporan, dan membantu merek

untuk berbagi tugas dengan temannya.

Page 213: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

199Bab 4 Wawasan Nusantara

5) Mengomunikasikan

a) Guru menjelaskan dan membimbing tugas

individu untuk menyusun laporan hasil telaah

tentang Hakikat Wawasan Nusantara.

b) Guru membantu peserta didik untuk

melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses yang mereka

gunakan.

c) Laporan disusun secara tertulis memuat

tentang pertanyaan dan jawaban atas

pertanyaan kelompok atau perorangan.

d) Laporan disusun secara individu dan menjadi

tugas peserta didik dan dikumpulkan pada

akhir pertemuan ini.

e) Guru menjelaskan tugas kelompok/perorangan

untuk menyusun bahan tayang atau display

hasil diskusi kelompok tentang Konsep Wawasan

Nusantara dan mempresentasikannya.

f) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok/perorangan untuk membagi tugas

menyusun bahan tayang dan mempersiapkan

presentasi kelompok perorangan.

c. Kegiatan Penutup

1) Guru membimbing peserta didik menyimpulkan

materi pembelajaran melalui tanya jawab secara

klasikal

2) Guru melaksanakan post tes secara lisan

Page 214: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

200 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

3) Guru melakukan refleksi, dengan meminta peserta

didik menjawab pertanyaan berikut :

a) Apa yang dialami/pengalaman belajar setelah

mempelajari materi tersebut?

b) Mana yang baik dan mana yang kurang baik

dari proses pembelajaran tersebut?

c) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari

Konsep Wawasan Nusantara?

d) Apa sikap yang kalian peroleh dari proses

pembelajaran yang telah dilakukan ?

e) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian

lakukan agar lebih baik ?

f) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?

4) Guru memberikan umpan balik atas proses

pembelajaran dan hasil laporan individu

5) Guru memberikan tugas peserta didik untuk

mengerjakan Tugas.

6) Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan

berikutnya

2. Pembelajaran 2 (Minggu ke-2/ 90 Menit)

Pertemuan minggu ke-2 merupakan pertemuan yang

membahas tentang Ruang Lingkup Wawasan Nusantara.

a. Materi Pembelajaran

Materi pokok pertemuan ke-2 Membahas Ruang

Lingkup Wawasan Nusantara. Materi pokok ini memiliki

alokasi waktu 90 menit atau 1 kali pertemuan, peserta

didik SMALB Tunarungu mampu:

Page 215: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

201Bab 4 Wawasan Nusantara

1) Mendeskripsikan ruang lingkup wawasan

nusantara.

b. Proses Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran menggunakan sistem

komunikasi tunarungu, discovery learning, metode diskusi

dengan model pembelajaran bekerja dalam kelompok.

Kegiatan pembelajaran sesuai pendekatan saintifik

mulai dari mengamati, menanya, mencari informasi, dan

mengasosiasikan dan mengomunikasikan

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis

peserta didik untuk mengikuti pembelajaran

dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran

siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan

buku tulis dan sumber belajar.

b) Guru memberi motivasi dengan menanyakan

pengalaman peserta didik apa yang dialami,

dilihat.

c) Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab

mengenai materi yang akan dipelajari.

d) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

e) Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.

Page 216: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

202 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

2) Kegiatan Inti

a) Mengamati

(1) Guru membagi peserta didik dalam kelas

berkelompok/perorangan.

(2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang diperlukan, dan

memotivasi peserta didik terlibat pada aktvitas

pemecahan masalah.

(3) Guru meminta peserta didik untuk mengamati

dalam buku siswa tentang Ruang Lingkup

Wawasan Nusantara

(4) Guru meminta peserta didik mencatat hal-hal

yang penting dan yang tidak diketahui dalam

gambar tersebut.

(5) Guru menanamkan sikap teliti dan cermat

dalam mengamati.

(6) Guru mengamati keterampilan peserta didik

dalam mengamati atau membaca wacana.

b) Menanya

(1) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok/ perorangan untuk mengidentifikasi

pertanyaan yang berkaitan dengan Ruang

Lingkup Wawasan Nusantara.

(2) Guru membantu peserta didik mendefinisikan

dan mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah tersebut.

(3) Guru dapat membimbing peserta didik

menyusun pertanyaan seperti:

Page 217: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

203Bab 4 Wawasan Nusantara

- Apa Ruang Lingkup Wawasan Nusantara

(4) Guru meminta peserta didik secara kelompok

mencatat pertanyaan yang ingin diketahui,

dan mendorong peserta didik untuk terus

menggali rasa ingin tahu dengan pertanyaan

secara mendalam tentang Ruang Lingkup

Wawasan Nusantara.

(5) Guru memberi motivasi dan penghargaan

bagi kelompok yang menyusun pertanyaan

terbanyak dan sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

(6) Guru mengamati keterampilan peserta didik

secara perorangan dan kelompok dalam

menyusun pertanyaan

c) Mengumpulkan Informasi

(1) Guru membimbing peserta didik untuk

mencari informasi dan mendiskusikan jawaban

atas pertanyaan yang sudah disusun dengan

membaca uraian materi di buku PPKn Kelas X

Bab IV atau mencari melalui sumber belajar

lain seperti buku referensi lain.

(2) Guru mendorong peserta didik untuk

mengumpulkan informasi yang sesuai,

melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan

penjelasan dan pemecahan masalah.

(3) Peran guru dalam langkah tahap ini adalah:

(a) Menyediakan berbagai sumber belajar

seperti buku PPKn Kelas X dan buku

referensi lain.

Page 218: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

204 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

(b) Guru menjadi sumber belajar bagi peserta

didik dengan memberikan konfirmasi atas

jawaban peserta didik, atau menjelaskan

jawaban pertanyaan kelompok.

(c) Guru dapat juga menunjukkan buku atau

sumber belajar lain yang dapat dijadikan

referensi untuk menjawab pertanyaan.

(d) Peserta didik menjawab aktivitas dalam

buku siswa

d) Mengasosiasikan

(1) Guru membimbing peserta didik untuk

mendiskusikan hubungan atas berbagai

informasi yang sudah diperoleh sebelumnya,

seperti:

(a) Apa Ruang Lingkup Wawasan Nusantara?

(b) Apa manfaat mempelajari Ruang Lingkup

Wawasan Nusantara?

(2) Guru membantu peserta didik dalam

merencanakan dan menyiapkan karya yang

sesuai seperti laporan, dan membantu merek

untuk berbagi tugas dengan temannya.

(3) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk menyimpulkan tentang

Ruang Lingkup Wawasan Nusantara.

e) Mengomunikasikan

(1) Guru menjelaskan dan membimbing tugas

individu untuk menyusun laporan hasil telaah

tentang Ruang Lingkup Wawasan Nusantara.

Page 219: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

205Bab 4 Wawasan Nusantara

(2) Guru membantu peserta didik untuk

melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses yang mereka

gunakan.

(3) Laporan disusun secara tertulis memuat

tentang pertanyaan dan jawaban atas

pertanyaan kelompok.

(4) Laporan disusun secara individu dan menjadi

tugas peserta didik dan dikumpulkan pada

akhir pertemuan ini.

(5) Guru menjelaskan tugas kelompok untuk

menyusun bahan tayang atau display hasil

diskusi kelompok tentang Ruang Lingkup

Wawasan Nusantara.

(6) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk membagi tugas menyusun

bahan tayang dan mempersiapkan presentasi

kelompok.

3) Kegiatan Penutup

a) Guru membimbing peserta didik menyimpulkan

materi pembelajaran melalui tanya jawab secara

klasikal.

b) Guru melaksanakan post tes secara lisan

c) Guru melakukan refleksi, dengan meminta peserta

didik menjawab pertanyaan berikut:

(1) Apa yang dialami/pengalaman belajar setelah

mempelajari materi tersebut

Page 220: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

206 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

(2) Mana yang baik dan mana yang kurang baik

dari proses pembelajaran tersebut

(3) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari

tentang Ruang Lingkup Wawasan Nusantara?

(4) Apa sikap yang kalian peroleh dari proses

pembelajaran yang telah dilakukan?

(5) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian

lakukan agar lebih baik ?

(6) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?

d) Guru memberikan umpan balik atas proses

pembelajaran dan hasil laporan individu.

e) Guru memberikan tugas peserta didik untuk

mengerjakan Tugas.

f) Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan

berikutnya.

3. Pembelajaran 3 (Minggu Ke-3 - 5/ 270 Menit)

Pertemuan minggu ke-3 - 5 merupakan pertemuan

yang membahas tentang Aspek Trigatra dan Pancagatra

dalam Wawasan Nusantara serta Hubungan antara

Trigatra dan Pancagatra.

a. Materi Pembelajaran

Materi pokok pertemuan ke-3 - 5 membahas Aspek

Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara

serta Hubungan antara Trigatra dan Pancagatra. Materi

ini memiliki alokasi waktu 3 minggu dengan 90 menit

setiap kali pertemuan.

Page 221: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

207Bab 4 Wawasan Nusantara

1) Menyebutkan Aspek Trigatra dan Pancagatra

dalam Wawasan Nusantara

2) Menjelaskan hubungan antara trigatra dan

pancagatra

b. Proses Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran menggunakan sistem

komunikasi tunarungu, discovery learning, metode diskusi

dengan model pembelajaran bekerja dalam kelompok.

Kegiatan pembelajaran sesuai pendekatan saintifik

mulai dari mengamati, menanya, mencari informasi, dan

mengasosiasikan dan mengomunikasikan.

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis

peserta didik untuk mengikuti pembelajaran

dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran

siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan

buku tulis dan sumber belajar.

b) Guru memberi motivasi dengan membimbing

peserta didik menanyakan pengalaman sehari-

hari dengan menceritakan secara verbal

c) Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab

mengenai materi yang akan dipelajari.

d) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai

e) Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.

Page 222: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

208 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

2) Kegiatan Inti

a) Mengamati

(1) Guru membagi peserta didik dalam kelompok/

individual.

(2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang diperlukan, dan

memotivasi peserta didik terlibat pada aktvitas

pemecahan masalah.

(3) Guru meminta peserta didik untuk mengamati

tentang Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam

Wawasan Nusantara.

(4) Guru meminta peserta didik mencatat hal-

hal yang penting dan yang tidak diketahui

berkaitan dengan materi tersebut.

(5) Guru menanamkan sikap teliti dan cermat

(6) Guru mengamati keterampilan peserta didik

dalam mengamati atau membaca wacana

mampu menjadi kehidupan nyata tentang

materi tersebut.

b) Menanya

(1) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan

yang berkaitan dengan Aspek Trigatra dan

Pancagatra dalam Wawasan Nusantara.

(2) Guru membantu peserta didik mendefinisikan

dan mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah tersebut.

Page 223: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

209Bab 4 Wawasan Nusantara

(3) Guru dapat membimbing peserta didik

menyusun pertanyaan seperti :

(a) Sebutkan Aspek Trigatra dan Pancagatra

dalam Wawasan Nusantara.

(4) Guru meminta peserta didik secara kelompok

mencatat pertanyaan yang ingin diketahui,

dan mendorong peserta didik untuk terus

menggali rasa ingin tahu dengan pertanyaan

secara mendalam tentang Aspek Trigatra dan

Pancagatra dalam Wawasan Nusantara.

(5) Guru memberi motivasi dan penghargaan

bagi kelompok yang menyusun pertanyaan

terbanyak dan sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

(6) Guru mengamati keterampilan peserta didik

secara perorangan dan kelompok dalam

menyusun pertanyaan.

c) Mengumpulkan Informasi

(1) Guru membimbing peserta didik untuk

mencari informasi dan mendiskusikan jawaban

atas pertanyaan yang sudah disusun dengan

membaca uraian materi di buku PPKn Kelas X

Bab IV atau mencari melalui sumber belajar

lain seperti buku referensi lain.

(2) Guru mendorong peserta didik untuk

mengumpulkan informasi yang sesuai,

melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan

penjelasan dan pemecahan masalah.

Page 224: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

210 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

(3) Peran guru dalam langkah tahap ini adalah :

Menyediakan berbagai sumber belajar seperti

buku PPKn Kelas X dan buku referensi lain.

(4) Guru menjadi sumber belajar bagi peserta

didik dengan memberikan konfirmasi atas

jawaban peserta didik, atau menjelaskan

jawaban pertanyaan

(5) Guru dapat juga menunjukkan buku atau

sumber belajar lain yang dapat dijadikan

referensi untuk menjawab pertanyaan.

(6) Peserta didik menjawab aktivitas dalam buku

siswa

d) Mengasosiasikan

(1) Guru membimbing peserta didik untuk

mendiskusikan hubungan atas berbagai

informasi yang sudah diperoleh sebelumnya,

seperti:

(2) Guru membantu peserta didik dalam

merencanakan dan menyiapkan karya yang

sesuai seperti laporan, dan membantu merek

untuk berbagi tugas dengan temannya.

(3) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk menyimpulkan tentang Aspek

Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan

Nusantara.

e) Mengomunikasikan

(1) Guru menjelaskan dan membimbing tugas

individu untuk menyusun laporan hasil telaah

Page 225: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

211Bab 4 Wawasan Nusantara

tentang Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam

Wawasan Nusantara.

(2) Guru membantu peserta didik untuk

melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses yang mereka

gunakan.

(3) Laporan disusun secara tertulis memuat

tentang pertanyaan dan jawaban atas

pertanyaan kelompok. Laporan disusun secara

individu dan menjadi tugas peserta didik dan

dikumpulkan pada akhir pertemuan ini.

(4) Guru menjelaskan tugas kelompok untuk

menyusun bahan tayang atau display hasil

diskusi kelompok tentang Aspek Trigatra dan

Pancagatra dalam Wawasan Nusantara.

(5) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk membagi tugas menyusun

bahan tayang dan mempersiapkan presentasi

kelompok.

3) Kegiatan Penutup

a) Guru membimbing peserta didik menyimpulkan

materi pembelajaran melalui tanya jawab secara

klasikal

b) Guru melaksanakan post tes secara lisan

c) Guru melakukan refleksi, dengan meminta peserta

didik menjawab pertanyaan berikut;

(1) Apa yang dialami/pengalaman belajar setelah

mempelajari materi tersebut?

Page 226: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

212 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

(2) Mana yang baik dan mana yang kurang baik

dari proses pembelajaran tersebut?

(3) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara?

(4) Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah dilakukan?

(5) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan agar lebih baik?

(6) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?

d) Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil laporanindividu

e) Guru memberikan tugas peserta didik untuk mengerjakan Tugas.

f) Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan

berikutnya

4. Pembelajaran 4 (Minggu ke-6 - 8/ 270 Menit)

Pembelajaran ini merupakan pertemuan yang

membahas tentang Peran serta warga negara dalam

kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan

pertahanan keamanan.

a. Materi Pembelajaran

Materi pertemuan Minggu ke-6 - 8 ini membahas Peran

serta warga negara dalam kehidupan ideologi, politik,

ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan,

materi memiliki alokasi waktu 270 menit atau 3 kali

pertemuan.

Page 227: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

213Bab 4 Wawasan Nusantara

1) Menjelaskan Peran serta warga negara dalam

kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial

budaya, dan pertahanan keamanan.

b. Proses Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran menggunakan sistem

komunikasi tunarungu, discovery learning, metode diskusi

dengan model pembelajaran bekerja dalam kelompok.

Kegiatan pembelajaran sesuai pendekatan saintifik

mulai dari mengamati, menanya, mencari informasi, dan

mengasosiasikan dan mengomunikasikan.

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis

peserta didik untuk mengikuti pembelajaran

dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran

siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan

buku tulis dan sumber belajar.

b) Guru memberi motivasi dengan membimbing

peserta didik menanyakan pengalaman sehari-

hari dengan menceritakan secara verbal

c) Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab

mengenai materi yang akan dipelajari.

d) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai

e) Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.

Page 228: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

214 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

2) Kegiatan Inti

a) Mengamati

(1) Guru membagi pesertadidik dalam kelompok/

individual.

(2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang diperlukan, dan

memotivasi peserta didik terlibat pada aktvitas

pemecahan masalah.

(3) Guru meminta peserta didik untuk mengamati

tentang Partisipasi warga negara dalam

kehidupan ideologi, politik, sosial budaya, dan

pertahanan keamanan (idpoleksosbud hankam).

(4) Guru meminta peserta didik mencatat hal-hal yang penting dan yang tidak diketahui berkaitan dengan materi tersebut.

(5) Guru menanamkan sikap teliti dan cermat

(6) Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam mengamati atau membaca wacana mampu menjadi kehidupan nyata tentang

materi tersebut.

b) Menanya(1) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan yang berkaitan dengan Partisipasi warga negara dalam kehidupan ideologi, politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan (idpoleksosbud hankam).

(2) Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang

Page 229: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

215Bab 4 Wawasan Nusantara

berhubungan dengan masalah tersebut.

(3) Guru dapat membimbing peserta didik menyusun pertanyaan seperti :

- Sebutkan Aspek Trigatra dan Pancagatra

dalam Wawasan Nusantara.

(4) Guru meminta peserta didik secara kelompok mencatat pertanyaan yang ingin diketahui, dan mendorong peserta didik untuk terus menggali rasa ingin tahu dengan pertanyaan secara mendalam tentang Partisipasi warga negara dalam kehidupan ideologi, politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan (idpoleksosbud hankam).

(5) Guru memberi motivasi dan penghargaan

bagi kelompok yang menyusun pertanyaan

terbanyak dan sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

(6) Guru mengamati keterampilan peserta didik

secara perorangan dan kelompok dalam

menyusun pertanyaan.

c) Mengumpulkan Informasi

(1) Guru membimbing peserta didik untuk

mencari informasi dan mendiskusikan jawaban

atas pertanyaan yang sudah disusun dengan

membaca uraian materi di buku PPKn Kelas X

Bab IV atau mencari melalui sumber belajar

lain seperti buku referensi lain.

(2) Guru mendorong peserta didik untuk

mengumpulkan informasi yang sesuai,

Page 230: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

216 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan

penjelasan dan pemecahan masalah.

(3) Peran guru dalam langkah tahap ini adalah :

Menyediakan berbagai sumber belajar seperti

buku PPKn Kelas X dan buku referensi lain.

(4) Guru menjadi sumber belajar bagi peserta

didik dengan memberikan konfirmasi atas

jawaban peserta didik, atau menjelaskan

jawaban pertanyaan

(5) Guru dapat juga menunjukkan buku atau

sumber belajar lain yang dapat dijadikan

referensi untuk menjawab pertanyaan.

(6) Peserta didik menjawab aktivitas dalam buku siswa

d) Mengasosiasikan

(1) Guru membimbing peserta didik untuk

mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi

yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti:

(2) Guru membimbing peserta didik secara

kelompok untuk menyimpulkan tentang

Partisipasi warga negara dalam kehidupan

ideologi, politik, sosial budaya, dan pertahanan

keamanan (idpoleksosbud hankam).

(3) Guru membantu peserta didik dalam

merencanakan dan menyiapkan karya yang

sesuai seperti laporan, dan membantu merek

untuk berbagi tugas dengan temannya.

Page 231: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

217Bab 4 Wawasan Nusantara

e) Mengomunikasikan

(1) Guru menjelaskan dan membimbing tugas

individu untuk menyusun laporan hasil

telaah tentang Partisipasi warga negara dalam

kehidupan ideologi, politik, sosial budaya,

dan pertahanan keamanan (idpoleksosbud

hankam).

(2) Guru membantu peserta didik untuk

melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses yang mereka

gunakan.

(3) Laporan disusun secara tertulis memuat

tentang pertanyaan dan jawaban atas

pertanyaan kelompok. Laporan disusun secara

individu dan menjadi tugas peserta didik dan

dikumpulkan pada akhir pertemuan ini.

(4) Guru menjelaskan tugas kelompok untuk

menyusun bahan tayang atau display hasil

diskusi kelompok tentang Partisipasi warga

negara dalam kehidupan ideologi, politik,

sosial budaya, dan pertahanan keamanan

(idpoleksosbud hankam).

(5) Guru membimbing peserta didik secara kelompok

untuk membagi tugas menyusun bahan tayang

dan mempersiapkan presentasi kelompok.

3) Kegiatan Penutup

a) Guru membimbing peserta didik menyimpulkan

materi pembelajaran melalui tanya jawab secara

klasikal

Page 232: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

218 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

b) Guru melaksanakan post tes secara lisan

c) Guru melakukan refleksi, dengan meminta peserta

didik menjawab pertanyaan berikut ;

(1) Apa yang dialami/pengalaman belajar setelah

mempelajari materi tersebut?

(2) Mana yang baik dan mana yang kurang baik

dari proses pembelajaran tersebut?

(3) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari

Peran serta warga negara dalam mendukung

implementasi wawasan nusantara?

(4) Apa sikap yang kalian peroleh dari proses

pembelajaran yang telah dilakukan?

(5) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian

lakukan agar lebih baik?

(6) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?

d) Guru memberikan umpan balik atas proses

pembelajaran dan hasil laporan individu

e) Guru memberikan tugas peserta didik untuk

mengerjakan Tugas.

g) Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan

berikutnya

G. Penilaian Pembelajaran

1. Penilaian Kompetensi Sikap

Teknik penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan

observasi, penilaian diri, penilaian antarpeserta didik, atau

jurnal. Hasil penilaian akan lebih baik apabila menggunakan

Page 233: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

219Bab 4 Wawasan Nusantara

teknik penilaian yang bervariasi. Sehingga hasil penilaian

lebih obyektif, karena setiap teknik memiliki kelebihan dan

kekurangan. Penilaian ini berlangsung secara terus menerus

selama proses pembelajaran.

a. Petunjuk

1) Lembar ini diisi setelah peserta didik selesai berdiskusi.

2) Lembar ini menilai keefektivas peserta didik selama

diskusi dalam tiga kode nilai, yaitu A (Baik, jika rata-

rata skor angka 8,0 – 10 ke atas); B (Cukup, jika rata-

rata skor angka antara 6,0 – 7,9); dan C (kurang, jika

rata-rata skor angka di bawah 6,0).

3) Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka 1 – 10.

4) Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata nilai akhir.

b. Contoh Lembar Format Observasi

Tabel 4.1

Contoh Lembar Format Observasi

No. NamaAspek Penilaian

PenilaianKode

NilaiSikap Pendapat Bahasa

1.2.3.4.5.dst

Keterangan1. Sikap: kesopanan, kerjasama, semangat, toleransi

meluruskan penyimpangan, dan menunjukkan sikap terpuji.

Page 234: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

220 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

2. Pendapat: rasional, teliti, jelas, relevan, sistematis, keaktifan, berpendapat.

3. Bahasa : jelas, teliti, tepat, menarik, dan wajar.

Dalam penilaian sikap spiritual atau sosial

lainnya,dapat juga menggunakan format seperti yang

ada di buku siswa, seperti berikut.

Tabel 4.2

Instrumen Pengamatan Sikap Siswa

No. WaktuNama

Siswa

Kejadian/

Perilaku

Butir Sikap

Pos/Neg

Tindak Lanjut

1.2.3.4.5.

Keterangan:1. Perilaku yang dituliskan adalah sikap siswa yang sangat

menonjol positifnya atau negatifnya.

2. Catatan sikap dibuat dan dilaporkan sebagai bahan penilaian sikap spiritual dan sosial.

3. Catatan sikap siswa hasil pengamatan dituliskan dalam jurnal guru.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Teknik penilaian kompetensi pengetahuan menggunakan tes tertulis dengan bentuk uraian dan penugasan. Instumen tes uraian menggunakan uji kompetensi. Sedangkan penugasan yaitu peserta didik mengerjakan tugas

Page 235: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

221Bab 4 Wawasan Nusantara

a. Petunjuk

1) Lembar ini diisi setelah peserta didik selesai mengerjakan tugas individual.

2) Lembar ini mencatat hasil pembelajaran peserta didik dalam tiga kode nilai, yaitu A (Baik, jika rata-rata skor angka 8,0 – 10 ke atas); B (Cukup, jika rata-rata skor angka antara 6,0 – 7,9); dan C (kurang, jika rata-rata skor angka di bawah 6,0).

3) Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka 1 – 5.

4) Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata nilai akhir.

b. Contoh Lembar Format Penilaian Individual

Tabel 4.3Contoh Lembar Format Penilaian Individual

Nama Kegiatan : …………………………………Tanggal Pelaksanaan : …………………………………Nama dan NIS : …………………………………

No. Aspek Yang DinilaiNilai Skor

1 2 3 4 51. Pengetahuan

a. Pemahaman materib. Kejelasanc. Sistematisd. Ketepatane. Kreatif dan inovatif

2. Sikapa.Rasa hormatb.Jujurc. Pedulid.Berani

Page 236: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

222 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

e.Percaya dirif.Berkomunikasi baikg.Peduli socialh.Ingin tahu

3. Perilakua.Kerjasamab. Melakukan tindakan

komunikasi yang tepatJumlahKode Nilai

Keterangan1) Penilaian Pengetahuan

a) Pemahaman materi

5: Hampir sempurna.

4: Ada kesalahan tetapi tidak mengganggu makna.

3: Ada kesalahan dan mengganggu makna.

2: Banyak kesalahan dan mengganggu makna.

1: Terlalu banyak kesalahan sehingga sulit dipahami.

b) Kejelasan

5: Sangat jelas.

4: Jelas.

3: Cukup jelas.

2: Kurang jelas.

1: Tidak jelas.

c) Sistematis

5: Sangat sistematis.

4: Sistematis.

No. Aspek Yang DinilaiNilai Skor

1 2 3 4 5

Page 237: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

223Bab 4 Wawasan Nusantara

3: Cukup sistematis.

2: Kurang sistematis.

1: Tidak sistematis.

d) Ketepatan

5: Hampir sempurna.

4: Ada kesalahan tetapi tidak mengganggu makna.

3: Ada kesalahan dan mengganggu makna.

2: Banyak kesalahan dan mengganggu makna.

1: Terlalu banyak kesalahan sehingga sulit dipahami.

e) Kreatif dan inovatif

5: Hampir sempurna.

4: Menunjukkan kreativitas dan inovasi.

3: Menunjukkan salah satu bentuk kreativitas dan inovasi.

2: Hanya memenuhi tugas atau aturan.

1: Tidak sesuai harapan.

2) Penilaian Sikap

a) Rasa hormat

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak hormat.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak hormat.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak hormat.

2: Sering menunjukkan sikap tidak hormat.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak hormat.

b) Jujur

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak jujur.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak jujur.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak jujur.

2: Sering menunjukkan sikap tidak jujur.

Page 238: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

224 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak jujur.

c) Peduli

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak peduli.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak peduli.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak peduli.

2: Sering menunjukkan sikap tidak peduli.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak peduli.

d) Berani

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak berani.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak berani.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak berani.

2: Sering menunjukkan sikap tidak berani.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak berani.

e) Percaya diri

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak percaya diri.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak percaya diri.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak percaya diri.

2: Sering menunjukkan sikap tidak percaya diri.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak percaya diri.

f) Berkomunikasi baik

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak komunikatif.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak komunikatif.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak komunikatif.

2: Sering menunjukkan sikap tidak komunikatif.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak komunikatif.

Page 239: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

225Bab 4 Wawasan Nusantara

g) Peduli sosial

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak peduli sosial.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak peduli sosial.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak peduli sosial.

2: Sering menunjukkan sikap tidak peduli sosial.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak peduli sosial.

h) Ingin tahu

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak ingin tahu.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak ingin tahu.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak ingin tahu.

2: Sering menunjukkan sikap tidak ingin tahu.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak ingin tahu.

3) Penilaian Perilaku

a) Kerjasama

5: Selalu bekerja sama.

4: Sering bekerja sama.

3: Beberapa kali bekerja sama.

2: Pernah bekerja sama.

1: Tidak pernah bekerja sama.

b) Melakukan tindakan komunikasi yang tepat

5: Selalu melakukan kegiatan komunikasi yang tepat dengan teman/guru.

4: Sering melakukan kegiatan komunikasi yang tepat dengan teman/guru.

3: Beberapa kali melakukan kegiatan komunikasi yang tepat dengan teman/guru.

Page 240: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

226 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

2: Pernah melakukan kegiatan komunikasi yang tepat dengan teman/guru.

1: Tidak pernah melakukan kegiatan komunikasi

yang tepat dengan teman/guru.

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Penilaian kompetensi keterampilan menggunakan teknik

portofolio untuk menilai hasil telaah tentang Kewenangan

lembaga-lembaga Negara. Instrumen portofolio mencakup

aspek penyajian dan laporan hasil telaah.

a. Petunjuk

1) Lembar ini diisi selama proses kegiatan

berlangsung.

2) Lembar ini menilai perilaku peserta didik secara

perorang dalam tiga kode nilai, yaitu A (Baik, jika

rata-rata skor angka 8,0 – 10 ke atas); B (Cukup,

jika rata-rata skor angka antara 6,0 – 7,9); dan C

(kurang, jika rata-rata skor angka di bawah 6,0).

3) Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka

1 – 10.

4) Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata nilai

akhir.

Page 241: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

227Bab 4 Wawasan Nusantara

b. Contoh Lembar Format Penilaian Proses

Tabel 4.4Contoh Lembar Format Penilaian Proses

Nama Kegiatan :…………………………Tanggal Pelaksanaan :………………...………Pembahasan :…………………………

No. NamaAspek Penilaian Penilaian Kode

NilaiPartisipasi Sikap Kerja sama

1.2.3.4.5.Dst

Keterangan

1) Partisipasi: persiapan, keaktifan kerja dan

tanggung jawab melaksanakan tugas.

2) Sikap: menghargai pendapat orang lain, toleransi, dan antusiasme dalam mengerjakan tugas bersama anggota tim lainnya.

3) Kerjasama: koordinasi dengan teman, kesediaan

untuk menolong orang lain dan tidak

hanya terpaku pada tugas yang menjadi

tanggung jawabnya.

Page 242: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

228 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

H. Pengembangan Kompetensi

Uji kompetensi pada Bab IV tentang Wawasan Nusantara.

I. PengayaanKegiatan pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan

pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah menguasai materi pada Bab IV tentang Wawasan Nusantara. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam kegiatan pengayaan:

1. Memberikan bahan bacaan baru yang berkaitan dengan materi pada Bab IV.

2. Peserta didik juga dapat diminta mengamati kejadian-kejadian di lingkungan sekitar.

3. Pembelajaran pengayaan juga dapat dilaksanakan dengan memaknai hasil portofolio peserta didik.

4. Guru dapat mengembangkan bentuk pengayaan berkaitan dengan materi Bab IV.

J. Remedial

Kegiatan remedial dilakukan dan diberikan kepada

peserta didik yang belum menguasai materi pada bab ini

dan belum mencapai kompetensi seperti yang disebutkan di

atas. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami

oleh peserta didik.

2. Peserta didik secara terencana mempelajari buku siswa

Arti pentingnya Wawasan Nusantara.

Page 243: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

229Bab 4 Wawasan Nusantara

3. Guru menyiapkan latihan-latihan yang berhubungan

dengan materi di atas tertentu.

4. Peserta didik diberi motivasi untuk belajar dengan baik, sehingga bisa memahami materi tersebut.

5. Peserta didik melakukan penilaian kembali melalui uji kompetensi.

K. Interaksi Guru dan Orang TuaKegiatan interaksi guru dan orang tua peserta didik

dimaksudkan agar guru selalu mengingatkan siswa agar selalui memperlihatkan hasil pekerjaan atau tugas yang telah dinilai. Orang tua sebaiknya dapat memberikan komentar dari hasil pekerjaan peserta didik, sebagai bentuk tindak lanjut. Bentuk apresiasi orang tua akan menumbuhkan semangat bagi peserta didik. Hasil penilaian yang telah diparaf orang tua, kemudian disimpan dan menjadi bagian dari portofolio peserta didik.

Page 244: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

230 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Page 245: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

PPKnLampiran-Lampiran

Page 246: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

232 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Lampiran-LampiranBagian 3: LampiranLampiran 1. Contoh Lembar Format Observasi.

Lampiran 2. Contoh Format Penilaian Individu.

Lampiran 3. Contoh Format Penilaian Proses

Lampiran 4. Contoh Lembar Penilaian Dokumen Laporan

Lampiran 5. Contoh Lembar Pengamatan Presentasi

Lampiran 6. Contoh Format Penilaian Akhir

Page 247: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

233Bab 4 Wawasan Nusantara

Lampiran 1Contoh Lembar Format Observasi/Pengamatan SikapPetunjuk

1. Lembar ini diisi setelah peserta didik selesai berdiskusi.

2. Lembar ini menilai keefektivas peserta didik selama diskusi dalam tiga kode nilai, yaitu

A (Baik, jika rata-rata skor angka 8,0 – 10 ke atas);

B (Cukup, jika rata-rata skor angka antara 6,0 – 7,9); dan

C (kurang, jika rata-rata skor angka di bawah 6,0).

3. Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka 1 – 10.

4. Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata nilai akhir.

Contoh Lembar Format Observasi

No. NamaAspek Penilaian Penilaian Kode

NilaiPartisipasi Sikap Kerja sama

1.2.3.4.5.dst

Keterangan

Sikap: kesopanan, kerjasama, semangat, toleransi

meluruskan penyimpangan, dan

menunjukkan sikap terpuji.

Page 248: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

234 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Pendapat: rasional, teliti, jelas, relevan, sistematis, dan

keaktifan berpendapat.

Bahasa: jelas, teliti, tepat, menarik, dan wajar.

Dalam penilaian sikap spiritual atau sosial lainnya, dapat juga

menggunakan format seperti yang ada di buku siswa, seperti

berikut.

Instrumen Pengamatan Sikap Siswa

No. WaktuNama

Siswa

Kejadian/

Perilaku

Butir Sikap

Pos/Neg

Tindak Lanjut

1.2.3.4.5.

Keterangan:1. Perilaku yang dituliskan adalah sikap siswa yang sangat

menonjol positifnya atau negatifnya.

2. Catatan sikap dibuat dan dilaporkan sebagai bahan penilaian sikap spiritual dan sosial.

3. Catatan sikap siswa hasil pengamatan dituliskan dalam jurnal guru.

Page 249: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

235Bab 4 Wawasan Nusantara

Lampiran 2

Contoh Format Penilaian Individu

Petunjuk1. Lembar ini diisi setelah peserta didik selesai mengerjakan

tugas individual.

2. Lembar ini mencatat hasil pembelajaran peserta didik dalam tiga kode nilai, yaitu

A (Baik, jika rata-rata skor angka 8,0 – 10 ke atas); B (Cukup, jika rata-rata skor angka antara 6,0 – 7,9); dan C (kurang, jika rata-rata skor angka di bawah 6,0).

3. Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka 1 – 5.

4. Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata nilai akhir.

Contoh Lembar Format Penilaian Individual

Nama Kegiatan : …………………………………

Tanggal Pelaksanaan : …………………………………

Nama dan NIS : …………………………………

No. Aspek Yang DinilaiNilai Skor

1 2 3 4 51. Pengetahuan

a. Pemahaman materib. Kejelasanc. Sistematisd. Ketepatane. Kreatif dan inovatif

2. Sikapa. Rasa hormatb. Jujurc. Pedulid. Berani

Page 250: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

236 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

No. Aspek Yang DinilaiNilai Skor

1 2 3 4 5e. Percaya dirif. Berkomunikasi baikg. Peduli socialh. Ingin tahu

3. Perilakua. Kerjasamab. Melakukan tindakan

komunikasi yang tepatJumlahKode Nilai

Keterangan

1) Penilaian Pengetahuan

a) Pemahaman materi

5: Hampir sempurna.

4: Ada kesalahan tetapi tidak mengganggu makna.

3: Ada kesalahan dan mengganggu makna.

2: Banyak kesalahan dan mengganggu makna.

1: Terlalu banyak kesalahan sehingga sulit

dipahami.

b) Kejelasan

5: Sangat jelas.

4: Jelas.

3: Cukup jelas.

2: Kurang jelas.

1: Tidak jelas.

c) Sistematis

5: Sangat sistematis.

Page 251: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

237Bab 4 Wawasan Nusantara

4: Sistematis.

3: Cukup sistematis.

2: Kurang sistematis.

1: Tidak sistematis.

d) Ketepatan

5: Hampir sempurna.

4: Ada kesalahan tetapi tidak mengganggu makna.

3: Ada kesalahan dan mengganggu makna.

2: Banyak kesalahan dan mengganggu makna.

1: Terlalu banyak kesalahan sehingga sulit

dipahami.

e) Kreatif dan inovatif

5: Hampir sempurna.

4: Menunjukkan kreativitas dan inovasi.

3: Menunjukkan salah satu bentuk kreativitas dan

inovasi.

2: Hanya memenuhi tugas atau aturan.

1: Tidak sesuai harapan.

2) Penilaian Sikap

a) Rasa hormat

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak hormat.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak hormat.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak hormat.

2: Sering menunjukkan sikap tidak hormat.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak hormat.

b) Jujur

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak jujur.

Page 252: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

238 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

4: Pernah menunjukkan sikap tidak jujur.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak jujur.

2: Sering menunjukkan sikap tidak jujur.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak jujur.

c) Peduli

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak peduli.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak peduli.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak peduli.

2: Sering menunjukkan sikap tidak peduli.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak peduli.

d) Berani

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak berani.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak berani.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak berani.

2: Sering menunjukkan sikap tidak berani.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak berani.

e) Percaya diri

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak

percaya diri.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak percaya diri.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak percaya diri.

2: Sering menunjukkan sikap tidak percaya diri.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak percaya diri.

f) Berkomunikasi baik

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak

komunikatif.

Page 253: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

239Bab 4 Wawasan Nusantara

4: Pernah menunjukkan sikap tidak komunikatif.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak

komunikatif.

2: Sering menunjukkan sikap tidak komunikatif.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak

komunikatif.

g) Peduli sosial

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak peduli sosial.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak peduli sosial.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak peduli

sosial.

2: Sering menunjukkan sikap tidak peduli sosial.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak peduli sosial.

h) Ingin tahu

5: Tidak pernah menunjukkan sikap tidak ingin

tahu.

4: Pernah menunjukkan sikap tidak ingin tahu.

3: Beberapa kali menunjukkan sikap tidak ingin

tahu.

2: Sering menunjukkan sikap tidak ingin tahu.

1: Sangat sering menunjukkan sikap tidak ingin tahu.

3) Penilaian Perilaku

a) Kerjasama

5: Selalu bekerja sama.

4: Sering bekerja sama.

3: Beberapa kali bekerja sama.

Page 254: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

240 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

2: Pernah bekerja sama.

1: Tidak pernah bekerja sama.

b) Melakukan tindakan komunikasi yang tepat

5: Selalu melakukan kegiatan komunikasi yang tepat

dengan teman/guru.

4: Sering melakukan kegiatan komunikasi yang

tepat dengan teman/guru.

3: Beberapa kali melakukan kegiatan komunikasi

yang tepat dengan teman/guru.

2: Pernah melakukan kegiatan komunikasi yang

tepat dengan teman/guru.

1: Tidak pernah melakukan kegiatan komunikasi

yang tepat dengan teman/guru.

Page 255: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

241Bab 4 Wawasan Nusantara

Lampiran 3

Contoh Format Penilaian Proses

Petunjuk1. Lembar ini diisi selama proses kegiatan berlangsung.

2. Lembar ini menilai perilaku peserta didik secara perorang

dalam tiga kode nilai, yaitu

A (Baik, jika rata-rata skor angka 8,0 – 10 ke atas);

B (Cukup, jika rata-rata skor angka antara 6,0 – 7,9);

dan

C (kurang, jika rata-rata skor angka di bawah 6,0).

3. Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka 1 – 10.

4. Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata nilai akhir.

Contoh Lembar Format Penilaian ProsesNama Kegiatan :…………………………Tanggal Pelaksanaan :………………...………Pembahasan :…………………………

No. NamaAspek Penilaian Penilaian Kode

NilaiPartisipasi Sikap Kerja sama

1.2.3.4.5.Dst

Page 256: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

242 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Keterangan1) Partisipasi: persiapan, keaktifan kerja dan

tanggung jawab melaksanakan tugas.

2) Sikap: menghargai pendapat orang lain,

toleransi, dan antusiasme dalam

mengerjakan tugas bersama anggota

tim lainnya.

3) Kerjasama: koordinasi dengan teman, kesediaan

untuk menolong orang lain dan tidak

hanya terpaku pada tugas yang

menjadi tanggung jawabnya.

Page 257: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

243Bab 4 Wawasan Nusantara

Lampiran 4Contoh Lembar Penilaian Dokumen Laporan

A. Petunjuk

1. Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai dokumen laporan

hasil kegiatan pembelajaran praktik peserta didik.

2. Lembar ini menilai dokumen laporan dari peserta didik

dalam tiga kode nilai, yaitu A (Baik, jika rata-rata skor

angka 8,0 – 10 ke atas); B (Cukup, jika rata-rata skor

angka antara 6,0 – 7,9); dan C (kurang, jika rata-rata

skor angka di bawah 6,0).

3. Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka 2 – 5.

4. Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata nilai akhir.

Contoh Lembar Format Penilaian Dokumen Laporan

Nama :………………………………

Tanggal Pelaksanaan :………………………………

Pembahasan :...……………………………No. Aspek Penilaian Penilaian Catatan1. Menjelaskan Masalah

a. Kelengkapanb. Kejelasanc. Informasid. Pendukunge. Grafis/ Ilustrasi / Tabelf. Dokumentasi

2. Kebijakan Alternatifa. Kelengkapan.b. Kejelasan.

Page 258: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

244 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

No. Aspek Penilaian Penilaian Catatanc. Informasi.d. Pendukung.e. Grafis/ Ilustrasi / Tabelf. Dokumentasi

3. Usulan Kebijakan Alternatifa. Kelengkapan.b. Kejelasan.c. Informasi.d. Pendukung.e. Grafis/ Ilustrasi / Tabelf. Dokumentasi

4. Sistematisa. Berkaitan satu dengan lain.b. Menghindari pengulangan

informasi.5. Refleksi

a. Pengalaman belajar.b. Proses belajar.JumlahNilaiKode

Keterangan

1. Nilai 2 = kurang.

2. Nilai 3 = cukup.

3. Nilai 4 = baik.

4. Nilai 5 = baik sekali.

Page 259: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

245Bab 4 Wawasan Nusantara

Lampiran 5

Contoh Lembar Pengamatan Presentasi

A. Petunjuk

1. Lembar ini diisi guru untuk menilai perilaku peserta

didik selama mempresentasikan hasil belajarnya.

2. Lembar ini menilai perilaku peserta didik dalam tiga kode

nilai, yaitu A (Baik, jika rata-rata skor angka 8,0 – 10 ke

atas); B (Cukup, jika rata-rata skor angka antara 6,0 –

7,9); dan C (kurang, jika skor angka di bawah 6,0).

3. Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka 2 – 5.

4. Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata nilai akhir.

Contoh Lembar Format Pengamatan Presentasi

Nama : ………………………………

Tanggal Pelaksanaan : ………………………………

Pembahasan : ………………………………No. Aspek Penilaian Nilai Catatan1. Signifikansi (kebermaknaan

informasi).2. Pemahaman terhadap materi.3. Kemampuan melakukan

argumentasi (alasan, usulan, dan

mempertahankan pendapat).4. Responsif (memberikan respon

yang sesuai dengan permasalahan/

pertanyaan).

Page 260: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

246 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

5. Kerja sama kelompok (berpartisipasi

dan memiliki tanggung jawab

bersama).JumlahNilaiKode

Keterangan• Nilai 2 = kurang.• Nilai 3 = cukup.• Nilai 4 = baik.

• Nilai 5 = baik sekali.

Page 261: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

247Bab 4 Wawasan Nusantara

Lampiran 6Contoh Format Penilaian Akhir

A. Petunjuk

1. Lembar ini diisi setelah peserta didik selesai semua

pembelajaran.

2. Lembar ini menilai peserta didik dalam tiga kode nilai,

yaitu A (Baik, jika rata-rata skor angka 8,0 – 10 ke atas);

B (Cukup, jika rata-rata skor angka antara 6,0 – 7,9);

dan C (kurang, jika rata-rata skor angka di bawah 6,0).

3. Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka 1 – 10.

4. Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata nilai akhir.

Contoh Lembar Format Penilaian Akhir

Nama : …………………………………

Materi Bab …. : …………………………………

No. Aspek Penilaian Skor Nilai Kode Nilai1. Penanaman nilai.2. Tugas individu.3. Tugas kelompok.4. Uji kompetensi.5. Penilaian afektif.6. Penilaian praktik.

JumlahNilaiKode

Page 262: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

248 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

A. Catatan Perilaku Peserta Didik Dalam Menyelesaikan Tugas

.................................................................................................

.................................................................................................

B. Catatan Kegiatan Peserta Didik

.................................................................................................

.................................................................................................

C. Catatan Guru (Ada tandatangan guru).

.................................................................................................

.................................................................................................

D. Catatan Orang Tua (Ada tandatangan orang tua).

.................................................................................................

.................................................................................................

Page 263: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

PPKnGlosarium

Page 264: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

250 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

bhinneka tunggal ika, berbeda-beda tetap satu itu yakni

Indonesia merupakan semboyan bangsa Indonesia

contextual teaching and learning (CTL) suatu proses

pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi peserta

didik untuk memahami makna materi pelajaran yang

dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan

konteks kehidupan mereka sehari-hari

direct teaching, pembelajaran langsung

egosentris, menjadikan diri sendiri sebagai titik pusat

pemikiran, Seseorang dikatakan egosentris, bila lebih peduli

terhadap dirinya sendiri daripada orang lain.

empati, ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain

etos kerja, etos artinya sikap, kepribadian, watak, karakter,

serta keyakinan atas sesuatu. Kerja adalah semua bentuk

usaha yang dilakukan manusia. Semangat kerja yang

menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu

kelompok.

makna gramatikal adalah makna yang muncul sebagai akibat

hubungan antara unsur-unsur gramatikal dalam satuan

gramatikal yang lebih besar. Misalnya, hubungan morfem

dan morfem dalam kata, kata dan kata lain dalam frasa atau

klausa, frasa dan frasa dalam klausa atau kalimat.

Glosarium

Page 265: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

251Glosarium

makna struktural adalah makna yang muncul sebagai akibat

hubungan antara unsur bahasa yang satu dengan unsur

bahasa yang lain dalam satuan yang lebih besar, baik yang

berkaitan dengan unsur fatis maupun unsur musis. Unsur

fatis adalah unsur-unsur segmental yang berupa morfem,

kata, frasa, klausa, dan kalimat, sedangkan unsur musis

adalah unsur-unsur bahasa yang berkaitan dengan supra-

segmental seperti irama, jeda,tekanan, dan nada. Makna

struktural yang berkaitan dengan unsur fatis disebut makna

gramatikal, sedangkan yang berkaitan dengan unsur musis

disebut makna tematis. Konstruktif, bersifat membina,

membangun, atau memperbaiki

high-order-thinking skills (HOTS), Keterampilan berpikir

tingkat tinggi Pada ranah kognitifnya, HOTS berada pada

level menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

hubungan struktural, hubungan yang didasarkan pada

tingkat dan jenjang dalam pemerintahan. Pemerintah pusat

merupakan penyelenggara urusan pemerintahan di tingkat

nasional. pemerintah daerah merupakan penyelenggara

urusan pemerintahan di daerah masing masing bersama

DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, dalam

sistem dan prinsip NKRI.

hubungan fungsional, hubungan yang didasarkan pada fungsi

masing-masing pemerintahan yang saling mempengaruhi

dan saling bergantung antara satu dengan yang lain.

Hubungan tersebut terletak pada visi, misi, tujuan, dan

fungsinya masing-masing.

Page 266: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

252 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

impulsive, suatu tindakan yang didasarkan dengan adanya

dorongan untuk mengekspresikan keinginan. Gejala impulsif

ditandai dengan kesulitan anak untuk menunda respon. Ada

semacam dorongan untuk mengatakan/melakukan sesuatu

yang tidak terkendali. Contoh nyata dari gejala impulsif

adalah perilaku tidak sabar. Anak tidak akan sabar untuk

menunggu orang menyelesaikan pembicaraan. Anak akan

menyela pembicaraan atau buru-buru menjawab sebelum

pertanyaan selesai diajukan.

indikator, sesuatu yang dapat memberikan (menjadi) pe-

tunjuk atau keterangan: seseorang yang akan melakukan

suatu pekerjaan sebaiknya menggunakan -- yang sudah

ada. Petunjuk, penanda ketercapain kompetensi. (dalam

pembelajaran)

indirect instruction, pembelajaran tidak langsung, strategi

pembelajaran ini memperlihatkan bentuk keterlibatan

tinggi siswa dalam melakukan observasi, penyelidikan,

penggambaran inferensi berdasarkan data, atau pembentukan

hipotesis. Peran guru beralih dari penceramah menjadi

fasilitator, pendukung, dan sumber personal (resource

person). Guru merancang lingkungan belajar, memberikan

kesempatan siswa untuk terlibat.

integral, 1) mengenai keseluruhannya; meliputi seluruh bagian

yg perlu untuk menjadikan lengkap; utuh; bulat; sempurna:

masalah itu akan diselesaikan secara -- , tidak secara

sebagian-sebagian; 2)tidak terpisahkan; terpadu

Page 267: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

253Glosarium

integrasi nasional, proses penyatuan perbedaan dalam suatu

negara sehingga terjadi keselarasan secara nasional dalam

suatu negara.

internalisasi, 1) penghayatan: proses internalisasi falsafah

negara secara mendalam berlangsung lewat penyuluhan,

penatar-an, dan sebagainya; 2) Istilah politik penghayatan

terhadap suatu ajaran, doktrin, atau nilai sehingga

merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebenaran

doktrin atau nilai yang diwujudkan dalam sikap dan

perilaku

intervensi, campur tangan dl perselisihan antara dua pihak

(orang, golongan, negara, dsb);

karakter, tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi

pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain;

watak; berkarakter artinya mempunyai tabiat; mempunyai

kepribadian; berwatak

komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan

oral (lisan, bicara) tulisan dan membaca ujaran.

komunikasi non-verbal yaitu komunikasi tanpa lisan dengan

menggunakan keseluruhan ekpresi tubuh seperti sikap

tubuh, eskpresi wajah (mimik), gesti/gerak (gestures) dan

isyarat yang dilakukan secara wajar dan alami.

komunikasi campuran adalah paduan antara penggunaan

komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal. Komunikasi

dengan metode ini sering juga dinamakan sebagai metode

oral tambah (oral +) karena pada umumnya sasarannya

Page 268: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

254 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

adalah agar anak tetap menguasai keterampilan berbicara

dengan memberi penunjang visual yang lebih nyata daripada

membaca ujaran, karena dalam metode kombinasi, unsur

bicara digunakan bersamaan atau berbarengan dengan

unsur isyarat, maka dikenal juga dengan nama metode

simultan/serempak.

kompetensi inti, merupakan terjemahan atau operasionalisasi

SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang

telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan

tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran

mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke

dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif,

kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik

untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.

Kompetensi Inti menggambarkan kualitas yang seimbang

antara pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi

Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait

yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi inti

1), sikap sosial (kompetensi 2), pengetahuan (kompetensi

inti 3), dan penerapan pengetahuan (kompetensi 4). Keempat

kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan

harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran

secara integratif.

kompetensi dasar, kompetensi setiap mata pelajaran untuk

setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti.

Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang

terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang

bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai

peserta didik.

Page 269: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

255Glosarium

lembaga negara, lembaga-lembaga negara yang dibentuk

berdasarkan UUD, UU, atau oleh peraturan yang lebih

rendah. Lembaga yang dibentuk berdasarkan UUD seperti

Presiden, Wakil Presiden, MPR, DPR, DPD, BPK, MA,

MK, dan KY; Lembaga yang dibentuk berdasarkan UU

seperti Kejaksaan Agung, Bank Indonesia, KPU, KPK, dan

sebagainya.

mensintesiskan, paduan (campuran) berbagai pengertian atau

hal sehingga merupakan kesatuan yang selaras

mendemonstrasikan, mempertunjukkan; mempertontonkan;

memperagakan

metode okasional dikenal juga dengan aliran natural, dimana

pengajaran bahasa dilaksanakan dengan mengikuti cara

sebagaimana anak dengar mulai belajar bahasa.

metode maternal reflektif dikenal juga dengan sebutan metode

Van Uden. natural jauh lebih baik daripada pendekatan

struktural, namun menilai bahwa metode tersebut masih

dapat disempurnakan berdasarkan temuan psikolinguistik.

Percakapan merupakan kunci perkembangan bahasa anak

tunarungu.

sistem isyarat bahasa Indonesia (SIBI),

metode komunikasi total bertujuan agar anak yang mengalami

gangguan pendengaran dalam melakukan komunikasi tidak

hanya isyarat saja, tetapi dapat memanfaatkan segala hal

yang dapat dijadikan media dalam berkomunikasi sehingga

terjadi komunikasi yang efektif antar sesama anak yang

Page 270: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

256 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

mengalami gangguan pendengaran atau dengan masyarakat

yang lebih luas.

paikem, adalah singkatan dari prinsip pembelajaran:

Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan.

pembelajaran kooperatif, pembelajaran kooperatif merupakan

model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama di antara

siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran

kooperatif memiliki ciri-ciri: 1) untuk memuntaskan materi

belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara bekerja

sama; 2) kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki

kemampuan tinggi, sedang dan rendah; 3) jika dalam kelas

terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan

jenis kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat

keheterogenan tersebut; 4) penghargaan lebih diutamakan

pada kerja kelompok daripada perorangan.

pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan adalah pendidikan

demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga

masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui

aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru

bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang

paling menjamin hak-hak warga masyarakat. Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan berkontiribusi penting

menunjang tujuan bernegara Indonesia yang berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945.

pendelegasian, pemimpin memberi tugas, wewenang, hak,

tanggung jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban

Page 271: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

257Glosarium

kepada bawahan, agar seluruh fungsionaris organisasi

sesuai dengan kewajibannya

praksis, praktik (bidang kehidupan dan kegiatan praktis

manusia) Praksis bernegara dan bermasyarakat adalah

praktik dalam bidang kehidupan dan kegiatan praktis

manusia dalam bernegara dan bermasyarakat.

silabus, merupakan seperangkat rencana serta pengaturan

pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun

secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling

berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.

Dalam kurikulum 2013, pengembangan silabus tidak lagi

oleh guru, tetapi sudah disiapkan oleh tim pengembang

kurikulum, baik di tingkat pusat maupun wilayah, dengan

demikian guru tinggal mengembangkan RPP berdasarkan

buku pedoman guru, buku siswa dan buku sumber yang

relevan untuk mencapai kompetensi dasar.

wawasan nusantara, cara pandang bangsa Indonesia tentang

diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD

1945 dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan

bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan

kehidupan berbangsa dan bernegara.

Page 272: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

258 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Page 273: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

PPKnDaftar Pustaka

Page 274: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

260 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Daftar Pustaka

Abdulkarim, Aim, Advanced Learning Pancasila and Civic

Education 1 for Grade X Senior High School General

Programme, Bandung: Facil, 2014

Bunawan, L. (1983). Psikologi Anak Tunarungu. Jakarta :

Yayasan Santi Rama.

Departemen Pendidikan Nasional, (2003). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Gunawan. D (2010). Komunikasi Anak Tunarungu: Program

khusus sistem isyarat Bahasa Indonesia. Dinas Pendidikan

Profinsi Jawa Barat.

Gunawan. D (2012). Pengembangan Karir bagi Siswa Tunarungu,

PASCA UPI Bandung

Hallahan, Daniel P & Kouffman, James, M. (1991). Exceptional

Children Introduction to Special Education. New Jersey:

Prentice-Hall Inc.

Hartono, Sunaryati. (2006). Bhinneka Tunggal Ika: Sebagai Asas

Hukum bagi Pembangunan Hukum Nasional. Bandung: Citra

Aditya Bakti.

Kaelan. (2010). Pendidikan Pancasila Edisi Reformasi.

Yogyakarta: Paradigma.

Page 275: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

261Daftar Pustaka

Kardiman.Yuyus, dkk, 2014. Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan untuk SMA/MA Kelas X, Jakarta:

Erlangga,

Komisi Pemilihan Umum (KPU). 2008. Undang-undang Nomor

42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil

Presiden

Moores, Donald, F. (1982). Educating The Deaf, Psychology,

Principle, and Practices. (Seconded). Boston : Houghton

Mifflin Company.

Mahmud, M. (2003). Definisi dan Klasifikasi Tunarungu. PLB

UPI.

Nuryadi, S.Pd. & Tolib, S.Pd. M.M, 2014. Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan Kelas X SMA/ Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan.--Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR Periode 2009

– 2014. Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI.

Rusman. (2012). Seri Manajemen Sekolah Bermutu: Model-model

Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Edisi

Ke-dua. Jakarta: Rajawali Pers.

Sanjaya, Ade. (2011). Model Pembelajaran Kooperatif. (Online).

Slavin, Robert E. (2005). Cooperative Learning (Teori, Reset, dan

Praktik). Bandung: Nusa Media.

Page 276: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

262 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Sastroatmodjo. Sujono, 1995. Perilaku Politik, IKIP Semarang.

Sumardiman Adi, dkk., 1982. Wawasan Nusantara, Jakarta:

Surya Indah-Yayasan Harapan Nusantara.

Uno, Hamzah B. dan Nurdin Mohamad. (2011). Belajar Dengan

Pendekatan Pailkem: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan,

Kreatif, Efektif, dan Menarik. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 277: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

PPKnBiodata

Page 278: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

264 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

PENULIS

Sri Widodo, lahir di Klaten pada tanggal 02 Oktober 1966 adalah seorang lulusan Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa Surakarta tahun 1987 dan tamat Sarjana Pendidikan Luar Biasa tahun 1990 dari Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung, Begitu juga Magister Manajemen Pendidikan, ia selesaikan di universitas yang sama tahun 2008. Sejak kuliah di Bandung (1988) ia sambil mengajar anak-anak tunagrahita di SLB-C Cipaganti dan diangkat sebagai pegawai negeri tahun1990. Mendedikasikan diri sebagai guru SLB ia jalani selama 15 tahun (1988-2003). Pengalaman menjajar anak tunarungu ia jalani tujuh tahun (1996-2003) dan dua tahun sebagai guru pembimbing khusus dalam implementasi pendidikan inklusif. Sebagai kepala SLB di Sumedang (2003-2005). Sejak Juli 2005 hingga sekarang sebagai widyaiswara pendidikan luar biasa di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (BPPTK PK dan PLK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Selain melatih guru SLB Jawa Barat, ia juga sering dipercaya sebagai narasumber pembinaan karier guru pendidikan khusus di tingkat nasional dan beberapa kegiatan lain berkaitan pendidikan khusus dan pembinaan guru yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Seperti dalam dua tahun terakhir ini ia menjadi narasumber tingkat nasional pada kegiatan pembinaan karier guru SLB berlatar belakang pendidikan non PLB (2015), Pendidikan Inklusif (2015), Identifikasi dan Asesmen Learning Disabilty (2015, 2016), Modifikasi Perilaku bagi Anak Autis (2015), Penguatan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Pendidikan Dasar (2015), Penguatan Tenaga Perpustakaan Sekolah Luar Biasa (2015, 2016), Pengembangan Komunikasi, Persepsi Bunyi dan Irama Anak Tunarungu (2016).

Page 279: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

265Biodata

PENELAAH

Nama Lengkap: Dr. At. Sugeng Priyanto, M.Si., telepon kantor 0248508014, HP 08122925181, e-mail: [email protected]. Alamat kantor: Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Politik dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang (UNNES). Bidang keahlian: Ilmu-ilmu Sosial dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Riwayat pendidikan tinggi, S-1 Program Studi Pendidikan Moral Pancasila dan Kewargaan Negara, IKIP Semarang, tahun 1988, S-2 Program Studi Sosiologi Agama, UKSW Salatiga, tahun 1999, dan S-3 Program Studi Agama dan Lintas Budaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, tahun 2015 dengan judul disertasi Islam-Jawa: Praktik Keagamaan Masyarakat Miskin Kampung Tambakrejo, Kota Semarang. Riwayat pekerjaan sebagai dosen IKIP Semarang yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada Fakultas Ilmu Sosial sejak tahun 1989. Mata kuliah yang diampunya antara lain Teori-teori Sosial Budaya, Sosiologi Politik, dan Kurikulum dan Buku Teks. Kegiatan lain dalam sepuluh tahun terakhir antara lain Anggota Tim Pengembang Kurikulum SMP pada Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Narasumber Nasional Kurikulum 2013, Penilai Buku Teks dan Non-teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah, Pusat Kurikulum dan Perbukuan yang semuanya pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Pendidikan dan Pelatihan Guru, baik pada tingkat sekolah, kabupataen/kota, provinsi, maupun nasional.

Page 280: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

266 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X

Judul buku yang ditulis, antara lain Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas VII, VIII, IX, Penulisan Bersama, Buku Sekolah Elektronik (BSE) Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, tahun 2008, Pendidikan Kewarganegaraan, Penulisan Bersama, Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar, Pendidikan Kewarganegaraan, Penulisan Bersama, tahun 2011, Dinamika Ideologi Partai Politik Keagamaan Pada Masa Orde Baru, tahun 2015, Islam-Jawa: Praktik Keagamaan Masyarakat Miskin Kampung Tambakrejo, Kota Semarang, tahun 2015. Judul penelitian yang dihasilkan antara lain Kajian Pemberdayaan Masyarakat Korban Bencana Merapi di Kabupaten Magelang, tahun 2011 dan Interaksi Kelas Sosial Masyarakat Miskin Kampung Tambakrejo Kota Semarang, tahun 2012. Kegiatan lain yang dilakukan pengembangan potensi dan pemberdayaan masyarakat miskin di bidang pendidikan.

Page 281: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

267Biodata

LAYOUTER

Nama : Yanuardi, A.MdNo. Telp/ HP : 082319969277Alamat E-mail : [email protected] Alamat : Yayu Corp. Komplek Bina Karya II Blok B2

Nomor 03/06 Desa Cimekar, Kec. Cileunyi, Kab. Bandung 40393

Bidang Keahlian : Layout dan artistik design buku

Riwayat Pekerjaan/Profesi:1. Layouter CV. Regina tahun 2004 – 2008.2. Layouter PT. Nimas Multima tahun 2008.3. Artistik design PT. Sinergi Pustaka Indonesia tahun 2008 –

2009.4. Layouter CV. Thursina tahun 2010 – 2013.5. Layouter Yayu Corp. tahun 2014 sampai sekarang.

Riwayat Pendidikan:1. D3: Fisika Program Studi Geofisika Universitas Padjadjaran

Bandung.

Judul Penelitian:1. Tidak Ada

Informasi Lain dari Layouter

Lahir di Tanjungpandan, 17 Januari 1977. Menikah dan

dikaruniai 2 anak. Saat ini menetap di Bandung (Jawa Barat).

Aktif dibeberapa organisasi kemasyarakatan dan keagamaan.

Page 282: MILIK NEGARA - PMPK | Kemdikbud | 2020

268 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X