-
MIKOSIS SUBKUTAN Mikosis subkutan termasuk dalam golongan
penyakit jamur profunda/dalam karena mengenai jaringan di bawah
kulit Penyakit ini dapat terjadi karena jamur masuk melalui luka
pada kulit misalnya dengan tusukan duri/ranting atau kayu lapuk
atau merupakan penyebaran dari penyakit jamur pada permukaan kulit
atau alat dalam lainnyaPenyebab mikosis subkutan adalah jamur
patogen atau jamur saprofit yang berubah sifat menjadi patogen
karena adanya faktor predisposisi Mikosis subkutan yang akan
dibahas antara lain adalah Misetoma, Kromomikosis, Sporotrikosis,
dan Zigomikosis subkutis
-
MISETOMA Misetoma adalah kelainan yang disebabkan oleh infeksi
jamur pada jaringan di bawah kulit (subkutan) sehingga menimbulkan
pembengkakan, kelainan bentuk (deformitas), abses dan fistel pada
alat yang terkenaMisetoma pertama kali ditemukan oleh Van Dyke
Carter pada tahun 1860 di India di daerah Madurai sehingga penyakit
ini disebut juga sebagai madura foot Penyebabnya adalah berbagai
macam jamur
-
Berdsrkan penyebabnya, misetoma dibedakan atas : 1. misetoma
aktinomikotik, disbbkan oleh jamur gol. Schizomycophyta yaitu
Actinomyces, Nocardia dan Streptomyces 2. misetoma maduromikotik,
disebabkan jamur gol. Eumycophyta yaitu Madurella mycetomi dan
Alles-cheria boydii (Monosporium apiospermum) Penyakit tersebut
ditemukan kosmopolit terutama di daerah tropik, termasuk Indonesia,
Afrika Utara terutama Sudan, Asia Selatan, di Amerika tropik dan
subtropik seperti Meksiko
-
Morfologi Hifa-hifa jamur membentuk gumpalan yang disebut
butir-butir jamur atau granula, berwarna putih, kekuningan,
tenggguli hitam atau warna lainnya tergantung spesies
jamurnyaGranula ini terdiri atas hifa-hifa halus dengan lebar <
1 mikron (misetoma aktinomikotik) atau hifa-hifa kasar dengan lebar
> 1 mikron (misetoma maduromikotik)Pada agar Sabouraud biasa
pada suhu kamar jamur membentuk koloni filamen
-
Patologi dan manifestasi klinik Infeksi terjadi melalui trauma
di kulit misalnya oleh tusukan duriPada tempat tusukan mula-mula
terjadi kelainan berupa tumor kecil yang makin lama makin membesar,
merusak jaringan dan tulang, kemudian membentuk abses dan
fistelDari fistel keluar pus yang mengandung butir-butir jamur
(granula)Pd pus dan jar. subkutan yg membengkak dpt dite-mukan
granulaProses misetoma berlangsung kronik Srg tdp di daerah kaki
(misetoma pedis) tetapi kadang-2 juga di tungkai, tangan, bahu atau
bag. tbh lainnya
-
Diagnosis Spesimen brp pus dan jar. biopsiPus diambil lgs dr
fistel atau dgn aspirasi abses Sediaan lgs dgn lar. KOH 10%
menunjukkan adanya butir-2 jamur (granula) halus dgn diameter 1 2
mm di dlm spesimen yg tmpk sbg gumpalan hifa berwarna putih,
kekuningan dll. tergtg jamur penyebabnyaPd sediaan histopatologi
jar. biopsi, granula tdp di dlm sarang-2 radangGranula dr misetoma
maduromikotik tda hifa-2 yg lebarnya 2-4 mikron sdgk dr misetoma
aktinomikotik, hifa-2 lebih halus, lebarnya < 1 mikron
-
Utk membedakan Nocardia asteroides dan N. bra-siliensis dari
jamur penyebab lainnya, sediaan pus diwarnai dengan pewarnaan tahan
asam Ziehl NeelsenBiakan spesimen dilakukan secara aerob pada agar
Sabouraud pada suhu kamarBila diduga jamur penyebabnya adalah
Actinomyces israelii maka dilakukan pengeraman secara anaerob
-
Pengobatan Untuk misetoma yang disebabkan Actinomyces israelii
diberikan penisilin dosis tinggi Untuk misetoma yang disebabkan
oleh Nocardia dan Streptomyces diberikan preparat sulfa atau
strep-tomisin Pengobatan misetoma maduromikoti adalah tindakan
bedah yaitu ekstirpasi jaringan yang ada kelainan atau amputasi
bagian tubuh yang terkenaMisetoma maduromikotik yang disebabkan
Mono-sporium apiospermum kadang-2 dapat disembuhkan dengan
ketokonazol
-
Prognosis Prognosis misetoma aktinomikotik lebih baik bila
dibandingkan misetoma maduromikotik
Epidemiologi Misetoma tidak menular, karena infeksi hanya
terjadi melalui tusukan duri atau ranting yang mengandung jamur
penyebab, sehingga penyakit ini banyak ditemukan pada petani atau
pekerja perkebunan yang sering mendapat luka tusuk oleh duri atau
ranting
-
KROMOMIKOSIS Disebabkan oleh beberapa genus jamur yang tergolong
Dematiaceae, al. Phialophora verrucosa, P. pedrosoi, P. compactum,
P. dermatitidis dan Cladosporium carionii
Penyakit ini kosmopolit terutama di daerah tropik dan subtropik,
di negara belum berkembang banyak ditemukan pada petani, di
Indonesia jarang ditemukan
-
Morfologi Jamur penyebab kromomikosis terdapat di tanah dan kayu
tumbuhan yang sudah busuk Jamur tersebut termasuk golongan
Dematiaceae, berwarna gelap (hijau abu-abu, hijau kehitaman, coklat
atau coklat kehitaman) dan membentuk koloni filamenMasing-masing
spesies membentuk sporulasi yang berbeda-beda
-
Patologi dan manifestasi klinik Jamur yg tdp di alam bebas, di
tanah, kayu busuk, duri atau tumbuh-2-an yg sdh mati, msk melalui
luka di kulit oleh trauma atau tusukan Jamur berkembang biak pd
kulit dan jaringan subkutis Sering terjadi di kaki tungkai bawah
Lesi menjadi merah (hiperemia) kmd menjadi papel kecil, lalu lama
kelamaan meluas menyerupai dermatofitosis, tepi lesi berbts tegas
berwarna merah atau kehitaman Proses berjalan selama ber-tahun-2,
papel membsr dan bersatu, menonjol makin lama makin tinggi, keras,
merah atau keabu-abuan shg menyerupai btk kembang kol
-
Keluhan utama adalah rasa gatal, bila digaruk mudah terjadi
infeksi sekunder oleh bakteri Penyebaran terjadi melalui pembuluh
getah bening (limfogen) ke bagian yang terdekat; bila terjadi
penyumbatan maka dapat menyebabkan oedema tungkai bawah Penyebaran
secara hematogen (melalui pembuluh darah) dapat mencapai organ lain
seperti otak dll
-
Diagnosis Dgn memeriksa kerokan kulit atau biopsi jar. serta bhn
autopsi; pem. lgs dgn lar. KOH 1020 % Di dlm kulit dan jar.
subkutis, jamur tmpk sbg spora tengguli berddg tebal dgn atau tanpa
sekat, satu-2 atau berkelompokPd sediaan histopatologi (jar.
biopsi/autopsi) tmpk hiperkeratosis dgn sarang-2 rdg serta abses pd
kulit dan jar. subkutis; jamur ada di dlm sarang rdg atau abses sbg
hifa tengguli yg bercabang
-
Pembiakan pd medium agar Sabouraud pd suhu kamar, jamur membtk
koloni filamen tengguli tua atau hijau kehitaman Identifikasi
spesies berdsrk macam sporulasi, ada tiga macam sporulasi yi tipe
hormodendrum, akro-teka dan fialofora PengobatanDgn sinar Rontgen
dan lar. Podophylin hslnya kurang memuaskan bila lesi luasBila lesi
kecil dapat diekstirpasi
-
Intradermal pd lesi dgn amfotericin-BObat oral/sistemik adl
ketokonazol
Prognosis Peny. ini tdk fatal tetapi bl sdh meluas sec. sistemik
mk pengobatan menjadi sulit dan sukar disembuhkan
EpidemiologiKosmopolit terutama di daerah tropik dan subtropik
Pencegahan dgn menghindari luka tusuk mis. dgn memakai alas
kaki
-
SPOROTRIKOSIS Sporotrikosis pertama kali dilaporkan oleh Schenck
pada tahun 1898 dan berhasil diisolasi jamurnya dan disebut
Sporotrichum schenckiiPenyebabnya adalah jamur Sporotrichum
schenckii atau Spotothrix schenckii, terdapat di tanah dan
tumbuh-tumbuhan yang sudah lapukPenyakit ini ditemukan di seluruh
dunia termasuk Indonesia, kasus terbanyak di Afrika Selatan pada
pekerja tambang emas Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia
termasuk Indonesia, kasus terbanyak di Afrika Selatan pada pekerja
tambang emas
-
MorfologiSporotrichum schenckii adalah jamur dimorfik
Biakan jamur pada suhu kamar membentuk koloni filamen putih
dengan hifa halus dan spora tersusun seperti bunga pada ujung
konidiofora; sedangkan bila pada suhu 37C akan membentuk koloni
ragi dengan blastospora bulat atau lonjong
-
Patologi dan manifestasi klinik Infeksi terjadi krn jamur
penyebb msk ke jar. subkutis mel. luka pd kulit krn tusukan duri
atau kayu lapuk yg mengandung jamur tsbKel. tu kenai kulit, jar.
subkutis dan saluran getah bening, jrg kenai mukosa, alat dalam dan
tulangSporotrikosis kulit kenai kulit dan melebar dgn permukaan
kulit menjadi tdk rata dan bersisik pd tempat trauma dan tdk
menyebar ke saluran pem. getah bening
-
Btk kel. lain adl sporotrikosis limfatika lokalisata berupa lesi
primer pada tempat trauma mrpk tonjolan kecil keras yg kmd melunak
menjadi abses, pecah, menembus kulit dan membentuk sporotrichotic
chancre; penyebaran melalui saluran getah bening, meradang dan
teraba seperti tali yang keras; kelenjar di sepanjang saluran getah
bening yang terkena meradang dan membengkak, melunak dan akhirnya
pecah menjadi ulkus
Diagnosis Spesimen berupa pus, aspirasi abses, jaringan
ulkus
-
Jamur sgt sukar ditemukan dlm sediaan lgs dan pew HE
(hematoksilin eosin) utk sediaan histopatologi jaringan Jamur dpt
mdh dilihat dgn pew. Gram, PAS (Periodic Acid Schiff) atau GMS
(Gomori Methenamine Silver Stain) Biakan pus atau bhn klinik
lainnya pd media Sabouraud pd suhu kamar membtk koloni filamen dgn
konidia khas menyerupai bunga, sdgkan biakan pd suhu 37C akan
membtk koloni ragi (dimorfik)
-
Percobaan hewan dgn menyuntikkan suspensi pus atau bahan
spesimen lainnya intraperitoneal tikus atau mencit jantan, 1-2
minggu kmd akan timbul orkhitis; sediaan jar. testis akan ditemukan
jamur sbg blastospora bulat atau lonjong seperti lisongDapat juga
dilakukan pemeriksaan serologi
PrognosisPrognosis sporotrikosis kulit dan limfatika lokalisata
adalah baik
-
Epidemiologi
Penyakit ini ditemukan kosmopolit, pernah ada di Indonesia
Pencegahan dengan memakai alas kaki terutama pada pekerja
perkebunan, petani dan buruh tambang
-
ZIGOMIKOSIS SUBKUTIS Zigomikosis adalah penyakit jamur yang
disebabkan oleh jamur kelas Zygomycetes yang dahulu disebut
PhycomycetesAda tiga btk zigomikosis/fikomikosis yaitu zigomikosis
subkutis, zigomikosis viseralis dan rinozigomikosis entomoftora
Pada zigomikosis subkutis, jamur penyebabnya hanya menimbulkan
kelainan pada kulit, selaput lendir (mukosa) dan jaringan bawah
kulit, jarang menyebar ke alat dalam
-
Penyebb adl jamur Basidiobolus meristoporus kelas Zygomycetes,
ordo Entomophthora, hifa berbtk lebar (4-30 mikron) dan sekatnya
sgt jrg (dis. hifa senositik (coenocytic)Dlm biakan, jamur membtk
spora seksual yg btknya khas, dis. zigospora, dibtk dr 2 sel
sejenis, besarnya 50 100 mikron, ddng tebal, permukaan rata dan tdp
tonjolan spt paruh burung Peny. zigomikosis subkutis pertama kali
ditemukan di Indonesia oleh Lie Kian Joe pada tahun 1956 Jamur
penyebb tdp di tanah dan di alat pencernaan hewan pemakan serangga
mis. lipas, cicak, tokek, kadal, katak dsb. Peny. ini ditemukan di
Indonesia, India, Afrika dan Amerika
-
Patologi dan gejala klinik Infeksi jamur terjadi sec. eksogen
tetapi blm diketahui dgn jelas apkh msk mel. trauma di kulit atau
inhalasii atau cara lain Manifestasi klinik brp benjolan/tumor di
bwh kulit yg makin lama makin bsr, kenyal, berbts tegas, tdk nyeri
dan tanpa tanda-2 radang, dpt digerakkan bebas dari dsrnya, kulit
di atasnya tegang dan atrofis, pucat atau kehitaman krn
hiperpigmentasi tetapi tdk membtk ulkusTdk ada penjalaran ke kel.
linfe regional atau pembu-luh darahTumor tsb dpt ditemukan di satu
tempat atau di bbp tempatPeny. berlgs menahun/kronik, tdk fatal dan
kadang-2 sembuh sendiri
-
Diagnosis Dgn pem. bhn biopsi bag. tepi tumor yaitu pem.
histopatologi dan biakan Pd pem. histopatologi tmpk jar. granulasi
dgn sebukan sel eosinofil dan histiosit, jamur tmpk sbg hifa lebar
senositik, berddg tipis, dikelilingi zona merah yg dis.eosinophylic
granular necrosis yi endapan reaksi imunologik yg dikenal sbg
fenomena splendore hoeppliTampak palisade sel histiosit dan sel
datia Pada beberapa tempat didapatkan mikroabses Bila bahan biopsi
ditanam pada media agar Sabouraud akan tumbuh koloni filamen dengan
zigospora khas
-
Pengobatan Minum larutan KJ jenuh, hasilnya baik, tampak
perbaikan setelah 1-2 bulan Obat lain misalnya amfoterisin-B
Prognosis Baik, dapat sembuh spontan tanpa pengobatan
Epidemiologi Belum jelas bagaimana penyakit ini ditularkan,
kemungkinan dengan gigitan serangga tetapi belum ada bukti yang
pasti