KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI PROGRAM DIVERSIFIKASI BAHAN BAKAR PROGRAM DIVERSIFIKASI BAHAN BAKAR PROGRAM DIVERSIFIKASI BAHAN BAKAR PROGRAM DIVERSIFIKASI BAHAN BAKAR DALAM RANGKA MENDUKUNG DALAM RANGKA MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI NASIONAL KETAHANAN ENERGI NASIONAL Disampaikan pada Workshop “Efisiensi Energi di Sektor Transportasi” Di k J d l E i B T b k d K i E i J k t 5 M t 2012 J k t 5 M t 2012 Direktorat Jenderal Energi Baru, T erbarukan, dan Konservasi Energi Jakarta, 5 Maret 2012 Jakarta, 5 Maret 2012
43
Embed
Migas Bahan Workshop EBTKE Diversifikasi Bahan Bakar.pptiesr.or.id/files/Dirjen Migas.pdf · S = Separator P = Pipa Kl = Kilang T ... Minyak yang merupakan komoditas vital dan menguasai
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALDIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMIDIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
PROGRAM DIVERSIFIKASI BAHAN BAKARPROGRAM DIVERSIFIKASI BAHAN BAKARPROGRAM DIVERSIFIKASI BAHAN BAKAR PROGRAM DIVERSIFIKASI BAHAN BAKAR DALAM RANGKA MENDUKUNG DALAM RANGKA MENDUKUNG
KETAHANAN ENERGI NASIONALKETAHANAN ENERGI NASIONAL
Disampaikan pada Workshop “Efisiensi Energi di Sektor Transportasi”
Di k J d l E i B T b k d K i E i
J k t 5 M t 2012J k t 5 M t 2012
Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi
Jakarta, 5 Maret 2012Jakarta, 5 Maret 2012
KEMENTERIANKEMENTERIAN
ESDMESDM
AGENDAAGENDAKEBIJAKAN ENERGI NASIONALKEBIJAKAN ENERGI NASIONAL
ESDMESDMMENGAPA DIVERSIFIKASI BBM KE BAHAN BAKAR GAS
a. Perpindahan penggunaan BBM ke bahan bakar gas harus dikerjakan untukmeningkatkan ketahanan energi nasional baik jangka pendek maupun jangkapanjang.
b. Sumber daya minyak semakin menipis dan sumber daya gas masih cukupbesar serta mendukung penggunaan energi yang lebih bersihbesar serta mendukung penggunaan energi yang lebih bersih.
c. Pemanfaatan gas untuk transportasi akan didorong secara alami sesuaidengan ketersediaan gas dan infrastruktur.dengan ketersediaan gas dan infrastruktur.
d. Sesuai dengan amanat penjelasan Pasal 7 ayat (4) butir (2b) UU No. 22/2011tentang APBN 2012, menyatakan bahwa: “Kebijakan pengendalian BBMbersubsidi antara lain melalui meningkatkan pemanfaatan energi alternatifseperti BBN dan bahan bakar gas.”
e Sesuai Perpres Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010 2014 bahwae. Sesuai Perpres Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014 bahwapengurangan subsidi secara bertahap dan diarahkan langsung kepadapenerima kaum dhuafa serta dimanfaatkan untuk pengembangan EBT.
penerima kaum dhuafa serta dimanfaatkan untuk pengembangan EBT.
1616
KEMENTERIANKEMENTERIAN
ESDMESDMRENCANA PELAKSANAAN DIVERSIFIKASI BBM KE GAS
a. Untuk pelaksanaan diversifikasi BBM ke gas, Pemerintahmenyiapkan dua jenis bahan bakar gas yaitu CNG dan LGV diawalimenyiapkan dua jenis bahan bakar gas yaitu CNG dan LGV, diawalidengan pemberian contoh penggunaan bahan bakar gas olehkendaraan dinas instansi Pemerintahkendaraan dinas instansi Pemerintah.
b. CNG terutama akan ditujukan untuk digunakan pada angkutank t di d h t di b l dumum perkotaan di daerah yang tersedia sumber gas alam dan
infrastruktur penyaluran.c. LGV ditujukan untuk angkutan umum di daerah yang tidak tersedia
CNG, angkutan umum eksekutif serta untuk kendaraan pribadi.d. Untuk angkutan umum, converter kit CNG dan LGV akan diberikan
ESDMESDMPELAKSANAAN DIVERSIFIKASI BBM KE BAHAN BAKAR GAS
Saat ini sudah diawali dengan pemberian contoh penggunaan bahan bakar gas olehkendaraan dinas instansi Pemerintah. Pemanfaatan gas untuk transportasi akandidorong secara alami sesuai dengan ketersediaan gas dan infrastrukturdidorong secara alami sesuai dengan ketersediaan gas dan infrastruktur.a. Penyiapan pasokan gas didorong melalui Permen ESDM no. 19/2010 yang
mewajibkan alokasi gas secara bertahap untuk transportasi dari KKKS gas (40% darij g p p g ( %DMO) dan BU (minimal 10% dari total gas bumi yang diniagakan)
b. Untuk mendorong penggunaan gas, akan dibagikan converter kit kepada angkutanumum. Pengadaan dan pemasangannya akan dilakukan secara bertahapdisesuaikan dengan penambahan bengkel.
c Penyiapan SPBG untuk CNG maupun LGV ditugaskan kepada Pertamina dan BUc. Penyiapan SPBG untuk CNG maupun LGV ditugaskan kepada Pertamina dan BUlainnya sesuai dengan perkembangan jumlah kendaraan yang berbahan bakar gas.Pada akhir tahun 2012, jumlah SPBG CNG baru dapat terbangun sebanyak 54 unit,sedangkan SPB LGV sebanyak 108 unit.Untuk tahun 2012, dimulai di Jabodetabek dan pada akhir tahun diperluas keSurabaya dan sekitarnya
Fuel economy adalah jarak yang dapat ditempuh kendaraan per satuan volume bahan bakar. Dapat diklasifikasikan berdasarkan tipe, berat, ukuran mesin kendaraan
Fuel economy dalam konteks penghematan energi dan transportasi berkesinambungan
Peningkatan fuel economy dapat dicapai dengan:• Cleaner fuel: penggunaan bahan bakar yang lebih bersih• Cleaner vehicle: penggunaan kendaraan yang memiliki konsumsi bahan bakar lebih
C ea e e c e pe ggu aa e da aa ya g e o su s ba a ba a ebrendah
• Penerapan eco driving 2525
KEMENTERIANKEMENTERIAN
ESDMESDM
FUEL ECONOMY STANDARD DI NEGARA LAINNegara-negara ASEANNegara ASEAN belum menerapkan fuel economy standard. Di Thailand telah diterapkani tif j k b i h t tif d k i ( it f linsentif pajak bagi perusahaan otomotif yang memproduksi eco car (yaitu fuel economy 20 km/liter, standar emisi Euro IV dan emisi CO2 maksimal 120 gram/km).IndiaStandar wajib fuel economy diperkenalkan pada Desember 2011.Korea Selatan• Program fuel economy diperkenalkan tahun 2005, diterapkan untuk kendaraanProgram fuel economy diperkenalkan tahun 2005, diterapkan untuk kendaraan
produksi dalam negeri tahun 2006 dan kendaraan impor tahun 2009.• Kendaraan bermesin 1500 cc fuel economy 12.4 km/liter, di atas 1500 cc 9.6 km/liter.ChinaChinaDiperkenalkan tahun 2005, terdapat 16 kategori berdasarkan berat kendaraan. Ditargetkan pada tahun 2015 rata-rata konsumsi bahan bakar kendaraan mencapai 42.2 mil/galonmil/galon.JepangStandar fuel economy untuk LDV (light duty vehicle) diperkenalkan pada 1999, k d b b h b k LPG t h 2003 d HDV (h d t hi l ) t h 2006
kendaraan berbahan bakar LPG tahun 2003 dan HDV (heavy duty vehicle) tahun 2006.
2626
KEMENTERIANKEMENTERIAN
ESDMESDM
MANFAAT PENERAPAN FUEL ECONOMY STANDARDMANFAAT PENERAPAN FUEL ECONOMY STANDARDPenghematan konsumsi bahan bakarH il hit di Chi j kk Chi h t 2 3 ili lit b iHasil perhitungan di China menunjukkan China menghemat 2.3 miliar liter bensin per tahun setelah penerapan peraturan tentang fuel economy standard (Oliver, H.H., et al., 2009) Menurunnya emisi CO dan polutan lainnya sebagai manfaat langsung dariMenurunnya emisi CO2 dan polutan lainnya sebagai manfaat langsung daripenghematan konsumsi bahan bakarMendorong pengembangan teknologi kendaraan yang lebih ramah lingkungandan hemat bahan bakardan hemat bahan bakar
LATAR BELAKANG PENGENDALIAN BBM BERSUBSIDI1. Pemerintah wajib menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian Bahan Bakar
Minyak yang merupakan komoditas vital dan menguasai hajat hidup orang banyak. (pasal8 ayat 2 UU 22/2001)8 ayat 2 UU 22/2001)
2. Subsidi BBM yang diberikan saat ini belum tepat sasaran. Sebagian besar subsididinikmati oleh kalangan mampu.*)dinikmati oleh kalangan mampu
3. UU No. 22 Tahun 2011 tentang APBN 2012 mengamanatkan Pemerintah untukmelakukan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi secara bertahap agar alokasimelakukan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi secara bertahap agar alokasidapat terlaksana dengan tepat volume dan tepat sasaran
4. Subsidi BBM meningkat tajam dan membebani keuangan negara (subsidi BBM Tahung j g g (2011 sebesar 200% terhadap subsidi BBM Tahun 2010)**)
5. Harga minyak bumi terus mengalami kenaikan, saat ini rata-ratanya telah lebih dariUS$ 100/barel yang akan berpengaruh pada postur APBN, salah satunya adalahkenaikan subsidi energi.
*) Susenas 2008 dan Bank Dunia 2010, diolah**) Realisasi APBN 2010 dan perkiraan realisasi APBN 2011
3030
KEMENTERIANKEMENTERIAN
ESDMESDMPERKEMBANGAN HARGA BBM DI INDONESIA
1990 d 20111990 s.d. 2011
Rp 6,000 /lt115 $/BBL 120
6000
7000
Harga Jual Eceran Premium (Rp/liter)
4,500
5,500
5,000
4,500
109.31 $/BBL
80
100
5000
alam US
$/barel
m Rp
per L
iter Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP)
61.61 $/BBL 603000
4000
ndon
esia (IC
P), da
Prem
ium da
lam
700
1,2001,000
1,75032.99 $/BBL
20
40
1000
2000
Harga M
inyak In
ga Ju
al Eceran
P
550700
00
1000
Harg
•Perkembangan harga minyak dunia belakangan ini mengalami kenaikan akibat konflik politik di Timur Tengah. •Rata-rata harga minyak mentah saat ini sudah melebihi asumsi APBN 2012.H i k t h d i d t h j l BBM R 6000 ( i 2008) l bih d h d i h i k t it
PERIODE PELAKSANAAN PROGRAMPERIODE PELAKSANAAN PROGRAM(waktu penyiapan infrastruktur dan jaminan pasokan)(waktu penyiapan infrastruktur dan jaminan pasokan)
WAKTU PENYIAPAN INFRASTRUKTURJenis Bahan Bakar Gas
RENCANA PEMBANGUNAN SPBLGV DI JAWA-BALI TAHUN 2012
Wilayah Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov TotalDKI Jakarta 16*) 16 Jawa Barat 8 7 15 Banten 5 6 11 Jawa Tengah 7 18 25 DIY 3 1 4 Jawa Timur 11 21 32 B li 2 3 5 Bali 2 3 5
Total 16 5 8 13 21 20 22 3 108
*) Saat ini Eksisting 10 SPBLGV di DKI Jakarta telah beroperasi