1 Jawaban Mid Semester Nama : Marlina Lapalutu Nim : 14702259007 Prodi : PTK-TI Vokasi E Matakuliah : Manajemen Lab dan Bengkel Dosen : Prof. Dr. Thomas Sukardi 1. Fasilitas praktik merupakan komponen utama dalam mendidikkan kompetensi, dengan demikian fasilitas harus selalu dalam kondisi laik dan layak untuk digunakan praktik. a. Model atau jenis perawatan apa yang harus anda lakukan dalam menjaga kesiapan fasilitas praktik tersebut ? jelaskan alasan saudara secara rinci ! b. Secara operasional seperti apa bentuk kegiatan perawatan yang harus dilakukan ? Jawaban. 1a. Pada perawatan ada dua pekerjaan di dalamnya yaitu perawatan dan perbaikan. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas mencegah kerusakan sedangkan perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan memperbaiki kerusakan. Secara umum ditinjau dari segi pelaksanaan pekerjaan perawatan dapat dibagi menjadi dua yakni perawatan yang direncanakan dan perawatan yang tidak direncanakan. Secara skematis dapat dilihat pada gambar berikut :
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Jawaban Mid Semester
Nama : Marlina Lapalutu
Nim : 14702259007
Prodi : PTK-TI Vokasi E
Matakuliah : Manajemen Lab dan Bengkel
Dosen : Prof. Dr. Thomas Sukardi
1. Fasilitas praktik merupakan komponen utama dalam mendidikkan kompetensi, dengan demikian
fasilitas harus selalu dalam kondisi laik dan layak untuk digunakan praktik.
a. Model atau jenis perawatan apa yang harus anda lakukan dalam menjaga kesiapan fasilitas
praktik tersebut ? jelaskan alasan saudara secara rinci !
b. Secara operasional seperti apa bentuk kegiatan perawatan yang harus dilakukan ?
Jawaban.
1a. Pada perawatan ada dua pekerjaan di dalamnya yaitu perawatan dan perbaikan. Perawatan
dimaksudkan sebagai aktifitas mencegah kerusakan sedangkan perbaikan dimaksudkan sebagai
tindakan memperbaiki kerusakan. Secara umum ditinjau dari segi pelaksanaan pekerjaan
perawatan dapat dibagi menjadi dua yakni perawatan yang direncanakan dan perawatan yang tidak
direncanakan. Secara skematis dapat dilihat pada gambar berikut :
2
Bentuk-bentuk Perawatan
1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Perawatan Preventive adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
kerusakan atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan. Ruang lingkup pekerjaan
preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau
mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.
2. Perawatan Korektif
Perawatan Korektif adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Dalam
perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan
perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.
3. Perawatan Berjalan
Perawatan berjalan adalah perawatan dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau
peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang
harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
4. Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam
kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan
bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.
5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)
Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya
harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.
6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)
Perawatan darurat adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi
kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.
Selain Model/jenis perawatan yang telah disebutkan diatas, terdapat juga beberapa jenis
pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan perawatan seperti:
3
1. Perawatan dengan cara penggantian (Replacement instead of maintenance)
Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan perawatan, karena harga
peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan dengan biaya perawatannya. Atau alasan lainnya
adalah apabila perkembangan teknologi sangat cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu yang
lama, atau banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi diperbaiki.
2. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement)
Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang baru, berarti tidak
memerlukan waktu lama untuk melakukan perawatan, kecuali untuk melakukan perawatan dasar
yang ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan telah menurun kondisinya langsung
diganti dengan yang baru. Cara penggantian ini mempunyai keuntungan antara lain, bengkel/lab
selalu memiliki peralatan yang baru dan siap pakai.
Jawaban.
1b. Secara operasional kegiatan perawatan yang dilakukan harus direncanakan sebaik mungkin. Waktu
pekerjaan perawatan harus melihat kondisi/kapan laboratorium/bengkel tidak digunakan untuk
praktik. Adapun urutan perencanaan fungsi perawatan meliputi :
1. Bentuk perawatan yang akan ditentukan.
2. Pengorganisasian pekerjaan perawatan yang akan dilaksanakan dengan pertimbangan ke masa
depan.
3. Pengontrolan dan pencatatan.
4. Pengumpulan semua masalah perawatan yang dapat diselesaikan dengan suatu bentuk
perawatan.
5. Penerapan bentuk perawatan yang dipilih :
• Kebijaksanaan perawatan yang telah dipertimbangkan secara cermat.
• Alternative yang diterapkan menghasilkan suatu kemajuan
• Pengontrolan dan pengarahan pekerjaan sesuai rencana
• Riwayat perawatan dicatat secara statistic dan dihimpun serta dijaga untuk dievaluasi
hasilnya guna menentukan persiapan berikutnya.
4
Sasaran Perencanaan Perawatan
Sasaran perencanaan perawatan :
• Bagian khusus dari fasilitas yang akan dirawat.
• Bentuk, metode dan bagaimana tiap bagian itu dirawat.
• Alat perkakas dan cara penggantian suku cadang.
• Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan.
• Frekwensi perawatan yang perlu dilakukan.
• Sistem Pengelolaan pekerjaan.
• Metode untuk menganalisis pekerjaan.
Dasar-dasar pokok yang menunjang dalam pembentukan sistem perawatan:
• Jadwal kegiatan perawatan untuk semua fasilitas dalam lab/bengkel.
• Program yang menunjukkan kapan tiap perawatan harus dilakukan.
• Metode yang menjamin program perawatan dapat berhasil.
• Metode pencatatan hasil dan penilaian keberhasilan program perawatan
Dalam hal perencanaan pekerjaan perawatan harus memperhatikan factor seperti : prioritas
pekerjaan yakni pekerjaan harus dilakukan dengan urutan yang benar, jika suatu mesin memiliki peran
penting maka perlu memberi prioritas utama pada perawatan mesin tsb; metode yang digunakan yakni
meskipun banyak pekerjaan perawatan bisa dilakukan dengan berbagai cara namun akan lebih baik jika
penyelesaian pekerjaan tsb dilakukan dengan metode yang sesuai dengan keahlian yang dipunyai;
kebutuhan material yakni material yang dibutuhkan harus selalu tersedia.
Factor penunjang di dalam kegiatan perawatan antara lain :
1. Perencanaan waktu perawatan.
Pelayanan perawatan pada masing-masing peralatan perlu diseimbangkan, tidak terlalu kurang
dan tidak terlalu lebih. Perawatan yang terlalu kurang dapat mengakibatkan timbulnya kerusakan
yang lebih awal, sedangkan terlalu banyak perawatan dapat menimbulkan pekerjaan yang tidak
diperlukan sehingga terjadi pemborosan. Frekuensi pekerjaan perawatan dapat ditentukan
berdasarkan :
a. Menurut skala waktu kalender misalnya : mingguan, bulanan, kwartalan, tahunan dsb.
b. Menurut waktu operasi : jam operasi, jumlah putaran operasi, jarak tempuh.
Keberhasilan suatu kegiatan perawatan hanya dapat dievaluasi dari hasil yang telah dicapai,
fakta-fakta ini merupakan keputusan yang diambil untuk tindakan selanjutnya. Informasi mengenai
5
data perawatan dimasukan dan disimpan pada kartu catatan historis. Pencatatan mengenai
kejadian-kejadian dalam perawatan harus dibuat menurut kondisi atau bagian yang dirawat.
Informasi yang dicatat pada kartu catatan historis adalah :
a. Inspeksi, perbaikan, pelayanan dan penyetelan yang dilakukan.
b. Kerusakan dan kegagalan, akibatnya, penyebabnya, tindakan perbaikan yang dilakukan.
c. Pekerjaan yang dilakukan pada fasilitas, komponen-komponen yang diperbaiki atau diganti.
d. Kondisi keausan, kebocoran, korosi dll
e. Pengukuran-pengukuran yang dilakukan, clearance, hasil pengujian dan inspeksi
f. Waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk perawatan atau perbaikan yang dilakukan.
2. Inventarisasi.
Inventarisasi adalah suatu daftar semua fasilitas yang ada dalam lab/bengkel yang bertujuan
untuk memberi tanda pengenal bagi semua fasilitas tsb. Inventarisasi yang dibuat harus
mengandung informasi yang jelas dan mudah di pahami dengan cepat, sehingga dapat membantu
kelancaran perawatan.
3. Daftar Fasilitas.
Daftar fasilitas adalah suatu catatan mengenai data-data teknik suatu peralatan/mesin. Daftar
fasilitas ini bisa dipakai sebagai referensi untuk :
a. Menetapkan spesifikasi yang asli, kinerja semula.
b. Menetapkan batas yang direkomendasikan, pengepasan, toleransi.
c. Membantu dalam pelayanan suku cadang dan cara pemasangannya yang benar.
d. Menyediakan informasi yang diperlukan untuk rencana pemindahan, relokasi dsb.
4. Daftar Rencana Perawatan
Daftar rencana perawatan adalah suatu rencana pekerjaan yang akan dilakukan berdasarkan
luasnya kejadian. Untuk melakukan perawatan pada tiap peralatan, perlu adanya daftar rencana
perawatan yang disusun menurut pekerjaan yang dibutuhkan seperti : inspeksi, pelumasan,
penyetelan, penggantian komponen, overhaul dsb. Frekuensi perawatan ini perlu dipertimbangkan
menurut efisiensi peralatan dalam fungsinya. Daftar rencana perawatan merupakan petunjuk
pekerjaan meskipun tidak mutlak, tetapi setidaknya dapat membantu informasi awal untuk
melakukan perawatan.
5. Spesifikasi Pekerjaan.
Spesifikasi pekerjaan adalah suatu keterangan mengenai pekerjaan yang akan dilakukan. Untuk
melakukan perawatan secara efektif, perlu ditentukan adanya keterangan pekerjaan yang harus
6
dilengkapi menurut kepentingannya. Pekerjaan-pekerjaan penting yang menunjang efektititas
perawatan perlu ditentukan menurut spesifikasi pekerjaan yang jelas untuk petunjuk perawatan.
Dengan adanya spesifikasi pekerjaan, maka penyelesaian tugas perawatan akan lebih mudah,
terarah dan sesuai yang ditentukan. Setiap tugas yang dicatat dalam daftar rencana perawatan
dapat dikelompokan secara khusus menurut jenis pekerjaannya.
2. Salah satu tugas pokok dalam mengelola bengkel/lab adalah membudayakan kebiasaan
keselamatan kerja. Coba jelaskan bagaimana membudayakan keselamatan kerja tersebut bagi guru,
teknisi dan siswa ?
Jawaban
2. Membudayakan keselamatan kerja bagi guru, teknisi dan siswa yakni dengan cara melakukan
sosialisasi yang intensif tentang pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam kegiatan
praktikum di bengkel/lab. Untuk membudayakan kebiasaan keselamatan kerja diperlukan
komitmen dan kepemimpinan (leadership). Komitmen untuk keselamatan akan muncul jika setiap
individu (guru, teknisi, siswa) dengan jelas mengetahui dan memahami manfaat positif dari
keselamatan tersebut. Mengetahui dan memahami manfaat keselamatan akan menciptakan
keinginan kuat untuk meningkatkan budaya keselamatan dan selanjutnya individu (guru, teknisi dan
siswa) akan menginvestasikan waktu secara serius ke manajemen dan program keselamatan yang
efektif dan selalu komitmen untuk menjalankannya. Kepemimpinan/leadership juga erat kaitannya
dengan budaya. Kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting dalam setiap program
keselamatan yang dijalankan disekolah khususnya di bengkel/lab. Setiap hari pemimpin seperti
kepala sekolah, kepala bengkel mempunyai kesempatan untuk berkomunikasi dan bertindak
dengan cara yang menunjukan kepemimpinannya dalam keselamatan (safety leadership).
Sayangnya, kesempatan tersebut sering tidak dimanfaatkan secara optimal karena mereka tidak
menganggap hal tersebut sebagai peluang besar untuk membudayakan keselamatan dalam sekolah
khususnya di bengkel/lab. Mereka sering tidak mengerti bahwa ekspresi sekecil dan
sesederhanapun dalam kepemimpinan mereka dalam keselamatan dapat menghasilkan manfaat
yang besar. Selain itu hendaknya pada setiap jobsheet yang akan dikerjakan oleh siswa, guru perlu
menjelaskan secara detail bahaya-bahaya yang mungkin terjadi jika siswa tidak mematuhi aturan
dan prinsip-prinsip dalam K3.
7
3. Rencanakan sebuah bengkel/lab yang sesuai dengan bidang anda sebagai pendidik di pendidikan
kejuruan, dengan ketentuan teknis sbb : a) besar rombel 40; b) jumlah job sheet yang harus
diselesaikan 8/semester; c) jenis dan keragaman mesin/alat mampu menampung jumlah rombel (1