Top Banner
Agribisnis Tanaman Perkebunan 460 Direktorat Pembinaan SMK (2008) 10.2. Pemanenan Hasil Seperti kita ketahui bahwa panen merupakan tahapan puncak dari keseluruhan kegiatan budidaya tanaman. Apabila terjadi kesalahan dalam pemanenan hasil, maka saat itu juga kerugian besar yang dapat diperoleh. Karena itu, bagaimana proses pemanenan yang baik dan benar sehingga resiko kegagalan/ kesalahan panen dapat ditekan/ dihindari. Berikut ini akan dibahas hal-hal berkaitan dengan proses pemanenan hasil. 10.2.1 Penilaian Tanaman Siap Panen Beberapa hal penting yang berkaitan denganpenilaian tanaman siap dipanen yaitu sebagai berikut: 1. Penetapan Waktu Mulai Panen Waktu panen yang tepat akan mem berikan kualitas dan kuantitas hasil maksimal. Sebaliknya, jika waktu panen tidak tepat, misalnya terlalu muda akan menyebabkan produk berkeriput. Demikian juga, waktu panen yang kelewat akan menye babkan produk menjadi cepat busuk. Pendek kata, waktu panen harus dilaksanakan secara tepat yaitu telah mencapai masak fisiologis. Penetapan waktu panen atau siap panen untuk masing-masing komo diti tanaman perkebunan sangat beragam bergantung pada berbagai faktor antara lain yaitu jenis tanaman, bagian tanaman yang dipanen, kesuburan, iklim, serta persyaratan mutu produk, penanganan dan peng olahannya. Pada tanaman setahun
35

Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

Apr 29, 2018

Download

Documents

phamque
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

Agribisnis Tanaman Perkebunan

460Direktorat Pembinaan SMK (2008)

10.2. Pemanenan Hasil

Seperti kita ketahui bahwa panen merupakan tahapan puncak dari keseluruhan kegiatan budidaya tanaman. Apabila terjadi kesalahan dalam pemanenan hasil, maka saat itu juga kerugian besar yang dapat diperoleh. Karena itu, bagaimana proses pemanenan yang baik dan benar sehingga resiko kegagalan/ kesalahan panen dapat ditekan/ dihindari. Berikut ini akan dibahas hal-hal berkaitan dengan proses pemanenan hasil.

10.2.1 Penilaian Tanaman SiapPanen

Beberapa hal penting yang berkaitan dengan penilaian tanaman siap dipanen yaitu sebagai berikut:

1. Penetapan Waktu Mulai Panen

Waktu panen yang tepat akan mem berikan kualitas dan kuantitas hasil maksimal. Sebaliknya, jika waktu panen tidak tepat, misalnya terlalu muda akan menyebabkan produk berkeriput. Demikian juga, waktu panen yang kelewat akan menye babkan produk menjadi cepat busuk. Pendek kata, waktu panen harus dilaksanakan secara tepat yaitu telah mencapai masak fisiologis.

Penetapan waktu panen atau siap panen untuk masing-masing komo diti tanaman perkebunan sangat beragam bergantung pada berbagai faktor antara lain yaitu jenis tanaman, bagian tanaman yang dipanen, kesuburan, iklim, serta persyaratan mutu produk, penanganan dan peng olahannya. Pada tanaman setahun

dipanen, waktu panen yaitu didasar kan pada tanaman telah mencapai pertumbuhan fisik paling maksimal dan pertumbuhan kualitas paling maksimal. Sebagai misal untuk ta naman perkebunan setahun seperti tebu, dilakukan pemanenan bilamana tanaman telah tumbuh maksimal dengan kadar gula tertinggi. Untuk mengetahui waktu panen biasanya dilakukan pengukuran kadar gula yang dilakukan di laboratorium pabrik gula. Dan sebagian petani menggu nakan ukuran umur sebagai penentu an waktu panen.

Menentukan waktu panen adalah menetapkan saat panen yang tepat sehingga tidak terjadi atau paling tidak mengurangi kendala yang mungkin dihadapi pada saat panen atau pasca panen. Kegiatan ini perlu dilakukan dengan pertimbangan per timbangan yang berkaitan dengan iklim, kematangan hasil dan faktor faktor lain seperti ketersediaan per alatan, perlengkapan, tenaga kerja dan pengangkutan hasil. Kegiatan ini penting dilakukan bagi petani, baik untuk tanaman semusim maupun ta naman tahunan. Jika petani tidak me nentukan saat panen dari usaha per taniannya maka kemungkinan petani akan menghasilkan produksi yang tidak maksimal, baik kualitas maupun kuantitasnya. Akibatnya keuntungan petanipun menjadi tidak maksimal.

Kegiatan penentuan waktu panen ini umumnya petani tidak melakukan, namun sesungguhnya dengan tanpa disadari bahwa beberapa petani telah melakukan kegiatan ini.

2. Pertimbangan Menentukan SaatPanen

Sebagai bahan pertimbangan di tentukannya saat panen adalah me

Page 2: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

ngacu dari berbagai pertimbangan pertimbangan yang merupakan dasar untuk mengambil keputusan, me ngapa tanaman harus segera di panen atau ditunda. Adapun pertimbangan-pertimbangan tersebut antara lain:a. Adanya kriteria yang diberlakukan

bagi tanaman untuk siap dipanen sesuai dengan kebutuhan produk sinya. Apakah hasil panen akan dijual sesuai kriteria permintaan pasar atau sesuai kriteria peman faatan hasil produksi, misalkan untuk benih, untuk konsumsi dan sebagainya.

b. Pertimbangan waktu yang ber kaitan dengan keadaan cuaca/ iklim pada saat panen, baik untuk kemudahan pada saat pelaksana an panen ataupun karena pengaruh cuaca/iklim terhadap sifathasil produksi yang akan di panen.

c. Pertimbangan umur tanaman atau umur buah, dimana untuk bebe rapa jenis tanaman sudah mem punyai ketentuan pada umur tertentu sudah harus dipanen.

3. Pengaruh Saat Panen TerhadapProduksi

Saat panen sangat berpengaruh terhadap hasil produksi, baik kualitas maupun kuantitas. Sebagai akibat berkurangnya atau bertambahnya keuntungan yang seharusnya di peroleh petani yaitu:a. Dari segi kualitas, menentukan

banyaknya hasil produksi yang memungkinkan dapat dijual de ngan harga yang memuaskan per satuan produksi.

b. Dari segi kuantitas bahwa jumlah produksi tidak maksimal atau dimungkinkan adanya sejumlah

produksi yang hilang pada saat panen.

Page 3: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

c. Secara ekonomis adalah menen tukan saat panen terhadap keun tungan maksimum menurut kon disi pasar tertentu. Oleh karena itu sekalipun hasil produksi belum saatnya untuk dipanen, namun menurut pasar kondisi produksi pada saat itu dapat memberikan harga dengan keuntungan mak simum.

4. Kriteria Penentuan Saat Panen

Sebagaimana diuraikan di atas bah wa ada beberapa kriteria yang sebaiknya diikuti untuk menentukan saat panen. Hal ini tergantung dari apakah hasil produksi akan langsung dijual atau akan dijadikan benih. Namun secara umum kriteria yang biasa digunakan bagi para petani adalah sebagai berikut:a. Berdasarkan kenampakan (vi

sual). Beberapa jenis komoditi tanaman dapat ditentukan saat panennya berdasarkan kenampak annya, baik kenampakan dari buah, batang ataupun daunnya. Misalnya; warna, keadaan kulit, ukuran, bentuk dan sebagainya. Berdasarkan kriteria ini adalah sangat mudah untuk dilakukan karena dapat dilihat secara langsung.

b. Berdasarkan fisik(morphologis nya). Beberapa jenis komoditi tanaman dapat dilihat dari segi fisik atau morphologisnya. Misal; tingkat kekenyalan, berat per satuan buah/ biji, keriput atau bernas, dan lain-lain. Contoh buah kelapa, kalau tua akan mengering atau berkerut. Penentuan panen dengan metode ini sangat su byektif dan juga dipengaruhi faktor lingkungan.

c. Berdasarkan analisis kimia; seba gian produksi diambil sebagai sampel untuk dilakukan analisis

Page 4: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

kimia di laboratorium. Dari hasil analisis tersebut akan dapat menentukan sifat kimiawi dari hasil produksi yang sedang diuji dan barulah dapat ditentukan apakah tanaman sudah bisa di panen atau menunggu beberapa hari lagi sesuai dengan persyarat an kualitas produksi yang dikehen daki.

d. Berdasarkan kadar air. Kriteria ini biasa diterapkan untuk tujuan tertentu; misalnya untuk peng hasil produksi benih. Penentuan panen dengan metode ini dapat lebih obyektif, karena panen barudilakukan jika biji telah mencapaikadar air tertentu. Meskipun demikian kadar air benih sangat dipengaruhi oleh kondisi ling kungan karena biji selalu dalam keadaan equilibrium/keseimbang an dengan llingkungan sekitarnya.

e. Berdasarkan fisiologi. Sebagai mana penentuan kadar air yang juga dilakukan di laboratorium, sifat-sifat kimia yang biasa ingin diketahui adalah kadar gula dan tingkat keasamannya. Misalnya pada tanaman tebu dan karet merupakan tanaman spesifik yang memerlukan analisis ini untuk menentukan saat panen.

f. Berdasarkan umur tanaman.Pada umumnya adalah tanaman semusim atau tanaman yang hanya satu kali periode produksi langsung mati. Kelemahan penen tuan saat panen berdasarkan umur adalah bahwa umur tanam an (mulai sebar benih sampai panen) sangat dipengaruhi oleh lingkungan yakni cahaya mata hari, curah hujan dan sebagainya sehingga saat panen sangat bervariasi. Pada umur tertentu ternyata tanaman belum siap

panen, padahal seharusnya sudah harus dipanen.

Page 5: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

5. Hubungan Panen dengan MutuProduk

Hasil panen tanaman perkebunan akan diolah menjadi produk primer maupun produk sekunder. Jangka waktu panen pada tanaman per kebunan tahunan harus dapat dipertahankan selama mungkin sam pai dengan berakhirnya masa atau usia ekonomis tanaman. Misal usia ekonomis kelapa sawit 25 tahun, karet 25-30 tahun, kopi 20 tahun, teh20-30 tahun, dan kakao 20-25 tahun. Oleh karena itu panen harus dilaku kan dengan cara yang tepat untuk menjaga sustainabilitas/keberlanjut an dan menghasilkan produk primer atau sekunder yang bermutu (memenuhi standar mutu produk). Misal panen kelapa sawit terlalu muda dengan memetik tandan buah muda mengakibatkan kandungan minyak yang rendah, sebaliknya panen pada tandan yang terlalu masak akan menyebabkan kadar asam lemak bebas tinggi yang menghasilkan minyak teroksidasi. Misal tanaman lain seperti kakao panen yang terlalu muda akan menghasilkan polong kakao ber kualitas rendah (kurang beraroma) sedangkan panen yang terlalu tua akan menyebabkan polong ber kecambah.

6. Waktu Mulai Panen

Waktu mulai panen pada tanaman perkebunan tahunan pada umumnya didasarkan atas umur dan kondisi pertumbuhan fisik tanaman. Misal karet mulai dapat ditanam bukan ditentukan oleh umur tanaman tetapi ditentukan oleh lingkar/lilit batang pada ketinggian 100 cm di atas pertautan okulasi telah mencapai lebih dari 45 cm. Untuk kelapa sawit

Page 6: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

pada umunya dipergunakan umur yaitu berkisar 3-5 tahun setelah benih berkecambah.

a. Waktu awal panen pada kelapa sawit

Pada umumnya tanaman kelapa sawit yang tumbuh subur sudah dapat menghasilkan buah serta siap dipanen pertama pada umur sekitar3,5 tahun jika dihitung mulai dari penanaman biji kecambah di pembibitan. Namun jika dihitung mulai penanaman di lapaangan maka tanaman berbuah dan siap panen pada umur 2,5 tahun. Lihat Gambar 10.2.1

Buah terbentuk setelah terjadi penyer bukan dan pembuahan. Waktu yang diperlukan mulai dari penyerbukan sampai buah matang dan siap panen kurang lebih 5-6 bulan.

Tanaman kelapa sawit rata-rata menghasilkan buah 20-22 tandan/ tahun. Pada tanaman yang semakin tua produktivitasnya semakin me nurun menjadi 12-14 tandan/tahun. Banyaknya buah yang terdapat dalam satu tandan tergantung pada faktor genetik, umur, lingkungan dan teknik budidaya. Jumlah buah per tandan pada tanaman yang cukup tua mencapai 1600 buah.

b. Waktu awal panen pada karet

Penyadapan merupakan suatu tindak an pembukaan pembuluh lateks, agar lateks yang terdapat di dalam tanaman karet dapat mengalir ke luar. Cara penyadapan yang telah dikenal luas adalah dengan mengiris sebagian dari kulit batang. Sistem penyadapan diharapkan dapat meng

hasilkan lateks dalam jumlah yang

Page 7: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

banyak, dengan biaya yang rendah, akan tetapi tidak mengganggu ke sinambungan produksi tanaman. Ka rena itu pelaksanaan penyadapan harus mengikuti aturan atau norma yang benar yaitu dilakukan setelah tanaman mencapai umur matang sadap.

Gambar 10.2.1 Tanaman Kelapa Sawit

1) Matang sadap pohon

Tanaman karet akan siap disadap apabila sudah matang sadap pohon, artinya tanaman sudah menunjukkan kesanggupan untuk disadap. Tanam an karet telah sanggup disadap apa bila sudah dapat diambil lateksnya tanpa menyebabkan gangguan yang berarti terhadap pertumbuhan dan ke sehatannya. Kesanggupan tanaman untuk disadap dapat ditentukan ber dasarkan lilit batang dan umurnya.

2) Umur tanaman

Dalam keadaan pertumbuhan nor mal, tanaman karet akan siap di sadap pada umur 5-6 tahun. Namun demikian seringkali dijumpai, tanam an belum siap disadap walaupun sudah berumur 6 tahun akibat kon disi lingkungan dan pemeliharaan

Page 8: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

yang kurang mendukung pertumbuh an tanaman. Tetapi sebaliknya, pe nyadapan dapat dilakukan kurang dari 5 tahun, karena kondisi lingkung an dan pemeliharaan sangat baik sehingga pertumbuhan tanaman lebih cepat. Dengan demikian umur tanaman karet tidak dapat digunakan sebagai pedoman untuk menetapkan matang sadap dan hanya dapat digunakan sebagai pedoman waktu untuk pengukuran lilit batang.

3) Lilit batang

Lilit batang telah disepakati sebagai pedoman untuk mengetahui pertum buhan tanaman karet, karena hasil tanaman karet berupa lateks di peroleh dari batangnya (kulit batang). Tanaman karet dikatakan matang sadap apabila lilit batangnya sudah mencapai 45 cm atau lebih.

Pengukuran lilit batang untuk menen tukan matang sadap mulai dilakukan pada waktu tanaman berumur 4 ta hun. Lilit batang diukur pada ketinggi an batang 100 cm dari pertautan okulasi (Lihat pada Gambar 10.2.2). Alat-alat yang dibutuhkan untuk me ngukur lilit batang adalah meteran kain dan kayu sepanjang 100 cm.

Tugas Aplikasi Konsep

Lakukan pengamatan pada tanaman perkebunan yang ada di sekitar se kolah atau tempat tinggal Anda, dan catatlah hal-hal berikut:1. Nama tanaman perkebunan2. Umur tanaman3. Kondisi fisik tanaman4. Hal-hal spesifik berkaitan de

ngan tanda-tanda tanaman siap panen

5. Ketentuan waktu mulai dapat di

panen.

Page 9: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

Gambar 10.2.2 Pengukuran Lingkar/LilitBatang Karet

Tugas Penyelesaian Masalah

Setiap komoditi tanaman perkebun an memiliki kriteria siap panen yang berbeda-beda. Berkaitan hal terse but, tindakan apa yang harus dilaku kan bila:

1. Umur tanaman telah mencapai saat panen tetapi kenampakan fisik belum memenuhi kriteria panen.

2. Umur tanaman belum mencapai kriteria panen tetapi secara bio kimia telah memenuhi kriteria pa nen

3. Umur tanaman karet telah men capai kriteria saat panen tetapi diameter lilit batang belum me menuhi kriteria panen.

4. Umur tanaman karet belum men capai kriteria saat panen tetapidiameter lilit batang telah memenuhi kriteria panen.

Page 10: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

10.2.2 Sarana Prasarana Panen

Hasil panen tanaman perkebunan biasanya memiliki volume yang besar, sedangkan hasil panen dapat berupa buah, getah, daun muda, daun tua atau bahkan keseluruhan bagian tanaman.

Panen tanaman perkebunan di Indo- nesia pada umumnya masih dila- kukan secara manual dengan meng- andalkan tenaga kerja manusia. Sarana dan prasarana panen harus dipersiapkan secara baik.

Kemudian beberapa contoh fasilitas panen untuk tanaman perkebunan adalah sebagai berikut:

Jenis fasilitas panen adalah beragam antara fasilitas tanaman yang satu dengan tanaman yang lain.

Contoh jenis fasilitas panen pada kelapa sawit (lihat Gambar 10.2.3,10.2.4) adalah:

• Dodos• Egrek• Kampak• Alat Pikul• Kereta Sorong/Lori• Truk pengangkut

Contoh jenis fasilitas panen pada karet (lihat Gambar 10.2.5, 10.2.6, dan 10.2.7) adalah:• Mal sadap (untuk penyadapan

pertama kali)• Pisau sadap• Talang• Mangkok penampung latek• Pisau sadap• Ember pengumpul latex• Truk tangki pengangkut latex

Gambar 10.2.3 Egrek Untuk PanenSawit

Gambar 10.2.4 Kereta Sorong/Lori/Beko

Gambar 10.2.5 Mal Sadap

Page 11: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

Contoh jenis fasilitas panen pada kakao (lihat Gambar 10.2.8, 10.2.9) adalah:• Gunting/ Pisau• Ember• Alat Pengangkut

Contoh jenis fasilitas panen pada teh• Karung• Timbangan• Truk pengangkut daun teh

Contoh jenis fasilitas panen pada tebu yaitu:

• Gancu• Sabit• Tali bambu• Truk pengangkut tebu

Contoh jenis fasilitas panen pada kakao yaitu:

• Gunting/ Pisau bertangkai• Ember• Karung sak• Alat angkut/beko

Berbagai fasilitas panen tersebut di atas, harus dipersiapkan sebelum pelaksanaan panen. Resiko yang da pat ditimbulkan dari peralatan panen yang tidak dipersiapkan secara baik yaitu:• Merusak bantalan buah (pada

pohon kakao). Resikonya pohon mengalami gangguan dalam pem bungaan untuk perode waktu berikutnya. Akhirnya jumlah buahyang dihasilkan sedikit.

• Pisau sadap yang tumpul dapat menyebabkan perolehan hasil

lateks dalam jumlahsedikit. Karenakecepatan waktume nyadap berjalan

lama. Sehingga pohon yang dapat disadap jumlah nya sedikit

• Pisau sadap yang kurang tajam berakibat rusaknya bidang sadap.

Page 12: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

Gambar 10.2.6 Pisau Sadap

Gambar 10.2.7 Mangkok dan Talang

Gambar 10.2.8 Alat Pengupas BuahKakao

Page 13: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

Gambar 10.2.9

• Dapat menimbulkan benjolan/ kulit pulihan tidak rata. Kondisi mendorong terinfeksi oleh jamur

• Mengurangi kualitas hasil lateks(bila menggunakan mangkuk sembarangan misal tempurungkelapa). Sebaiknya mangkuk stainles steel atau aluminium.

Jumlah tenaga kerja panen yang diperlukan bergantung dari berbagai faktor antara lainbeban kerja (berapa banyak tanaman yang dipanen berdasarkan perkiraan hasil panen/taksasi hasil), waktu kerja panen (jam), norma kerja panen.

Tugas Aplikasi Konsep

Lakukan kunjungan ke petani atau perusahaan tanaman perkebunan di sekitar lokasi sekolah Anda. Tanya kan dan amati jenis sarana prasa rana panen yang dipergunakan. Buatlah ulalasan keunggulan dan kelemahan sarana prasarana yang dipergunakan.

Tugas Penyelesaian Masalah

1. Apa yang harus Anda lakukan jika Anda seorang Mandor, menemu kan pekerja yang menggunakan fasilitas panen tidak dipersiapkan secara baik? Jelaskan tindakan Anda !

2. Jelaskan kerugian akibat penggu naan fasilitas panen yang tidak dipersiapkan secara baik!

3. Jelaskan bagaimana caranya agar fasilitas panen terpelihara dengan baik!

Gambar 10.2.9 Wadah PenampungBiji Kakao

Gambar 10.2.10 Alat Pencuci BijiKakao

Page 14: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

10.2.3 Pemanenan

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemanenan yaitu:

1. Kriteria Matang Panen

Pemanenan harus dilakukan dengan tepat untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pada tanaman setahun pemanenan harus dilakukan pada saat paling menguntungkan dan memiliki bobot yang paling tinggi. Misal pada tanaman tebu, harga jual tebu sangat bergantung dari bobot tebu dan kadar gula, sehingga pemanenan harus dilakukan pada saat tanaman memiliki bobot dan kadar gula paling tinggi.

Pada tanaman tembakau harga jual ditentukan oleh bobot tembakau dan rasa tembakau dimana rasa tem bakau terbentuk dari kandungan nikotin pada krosok atau daun tem bakau, sehingga pemananen hanya dilakukan pada daun masak yang umumnya memiliki kadar nikotin relatif tinggi.

Kadar gula, kandungan nikotin dan aspek-aspek lainnya yang diper timbangkan dalam melakukan pema nenan merupakan kriteria panen. Kriteria panen untuk masing-masing komoditi tanaman perkebunan ber beda-beda bergantung dari tuntutan mutu yang diminati oleh masyarakat.

2. Cara Panen

Ada berbagai cara panen yaitu ter gantung pada jenis komoditi. Uraian cara panen tanaman akan diberikan contoh pada kelapa sawit dan karet

yaitu sebagai berikut:

Page 15: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

a. Matang panen

Matang panen kelapa sawit dapat dilihat secara visual dan secara fisiologi. Secara visual dapat dilihat dari perubahan warna kulit buah menjadi merah jingga, sedangkan secara fisiologi dapat dilihat dari kandungan minyak yang maksimal dan kandungan asam lemak bebas yang minimal. Pada saat matang dicirikan pula oleh membrondolnya buah. Jumlah brondolan buah inilah yang dijadikan dasar untuk memanen tandan buah, yaitu tanaman dengan umur kurang dari 10 tahun, jumlah brondolan kuran lebih 10 butir dan tanaman dengan umur lebih 10 tahun, jumlah brondolan sekitar 15 sampai 20 butir. Namun, secara praktis digunakan kriteria umum yaitu pada setiap 1 kg tandan buah segar (TBS) terdapat 2 brondolan.

Proses pematangan buah kelapa sawit dapat dilihat dari perubahan warna kulit buahnya. Buah akan berubah menjadi merah jingga ketika masak. Pada saat buah masak, kan dungan minyak pada daging buah telah maksimal. Jika terlalu matang, buah kelapa sawit akan lepas dan jatuh dari tangkai tandannya. Buah yang jatuh disebut brondolan.

b. Proses pemanenan

Proses pemanenan kelapa sawit meliputi pekerjaan memotong tandan buah masak, memungut brondolan dan mengangkut buah ke tempat penampungan hasil (TPH) serta ke pabrik. Pelaksanaan pemanenan ti dak dilakukan secara sembarang. Perlu memperhatikam beberapa kri teria tertentu sebab tujuan panen kelapa sawit adalah untuk mendapat kan rendemen minyak yang tinggi dengan kualitas minyak yang baik.

Page 16: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

Kriteria panen yang harus diperhati kan adalah matang panen, cara panen, alat panen, rotasi panen, sistem panen serta mutu panen.

Berdasarkan tinggi tanaman, ada 2 cara panen yang umum dilakukan oleh perkebunan kelapa sawit. Untuk tanaman yang berumur < 7 tahun cara panen menggunakan alat dodos dengan lebar 10-12,5 cm dengan gagang pipa besi atau tong kat kayu. Sedangkan tanaman yang berumur 7 tahun atau lebih, pema nenan menggunakan egrek yang disambung dengan pipa alumunium atau batang bambu. Untuk memu dahkan pemanenan, sebaiknya pe lepah daun yang menyangga buah dipotong terlebih dahulu dan diatur rapi di tengah gawangan. Tandan buah yang matang dipotong sedekat mungkin dengan pangkalnya, mak simal 2 cm. Tandan buah yang telah dipotong diletakkan teratur dipiringan dan brondolan dikumpulkan terpisah dari tandan. Brondolan harus bersih dan tidak tercampur tanah atau kotoran lain. Selanjutnya tandan dan brondolan dikumpulkan di TPH.

c. Rotasi panen

Rotasi panen adalah waktu yang diperlukan antara panen terakhir de ngan panen berikutnya pada tempat yang sama. Perkebunan kelapa sa wit pada umumnya menggunakan rotasi panen 7 hari, artinya satu areal panen harus dimasuki oleh pemanen tiap 7 hari. Rotasi panen diangap baik bila buah tidak terlalu matang, yaitu menggunakan sistem 5/7. Arti nya dalam satu minggu terdapat 5 hari panen dan masing-masing ancak panen diulang 7 hari berikut nya. Pemanenan dilakukan terus

menerus sepanjang tahun.

Page 17: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

d. Sistem panen

Dikenal dua sistem ancak panen, yaitu sistem giring dan sistem tetap. Pertama sistem giring; apabila suatu ancak telah selesai dipanen, pe manenan pindah ke ancak berikutnya yang telah ditunjuk oleh mandor, dan begitu seterusnya. Sistem ini me mudahkan pengawasan pekerjaan pemanenan dan hasil panen lebih cepat sampai ke TPH (tempat pe ngumpulan hasil) dan pabrik. Namun ada kecenderungan pemanen akan memilih buah yang mudah dipanen sehingga adatandan buah atau brondolan yang tertingal karena pe manenannya menggunakan sistem borongan.

Kedua sistem tetap; sistem ini sangat baik diterapakan pada areal perke bunan yang sempit, topografi terbuka atau curam, dan dengan tahun ta nam yang berbeda. Pada sistem ini pemanenan diberi ancak dengan luas tertentu dan tidak berpindah pindah. Hal tersebut menjamin di perolehnya TBS (tandan buah segar) dengan kematangan yang optimal. Rendemen minyak yang dihasilkan pun tinggi. Namun kelemahan sis tem ini buah lebih lambat keluar sehingga lambat pula sampai ke pabrik.

e. Kerapatan panen

Kerapatan panen adalah sejumlah angka yang menunjukkan tingkat kerapatan pohon matang panen di dalam suatu areal. Tujuannya untuk mendapatkan satu tandan yang matang panen. Sebagai contoh, ke rapatan panen 1:5, artinya setiap 5 pohon akan ditemukan minimal 1 tandan yang matang panen. Agar lebih akurat, di dalam penentuan kerapatan panen, dapat ditentikan

Page 18: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

selama 1 hari sebelum panen buah. Perhitungan dilakukan khususnya pada areal yang keesokanya akan dipanen. Untuk menghitung ke rapatan panen dalam satu areal, dapat mengambil beberapa pohon yang akan digunakan sebagai contoh secara sistematis, misalnya di dalam satu blok diambil sebanyak 10 baris tanaman sebagai barisan pohon contoh, kemudian di dalam setiap barisan tersebut ditentukan pula se banyak 10 batang pohon untuk con toh perhitungan. Dengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan dan pencatatan jumlah tandan yang matang panen. Jika ter nyata di dalam satu blok tersebut ditemukan sebanyak 25 tandan yang matang panen maka kerapatan panennya adalah 1:4. Hal ini berarti rata-rata 4 pohon akan dapat di jumpai 1 tandan yang matang panen. Pekerjaan ini sebaiknya dilakukan langsung oleh mandor yang ber sangkutan sehingga hasil akan lebih akurat.

f. Fraksi TBS dan mutu panen

Komposisi fraksi tandan yang biasa nya ditentukan di pabrik sangat di pengaruhi perlakuan sejak awal pa nen. Faktor penting yang cukup berpengaruh adalah kematangan bu ah dan tingkat kecepatan peng angkutan buah ke pabrik. Dalam hal ini, pengetahuan mengenai derajat kematangan buah mempunyai arti penting sebab jumlahdan mutu minyak yang akan diperoleh sangat ditentukan oleh faktor ini.

Penentuan saat panen sangat mempengaruhi kandungan asam

lemak bebas (ALB) minyak sawit yang dihasilkan. Apabila pemanenan

Page 19: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

buah dilakukan dalam keadaan lewat matang, maka minyak yang dihasil kan mengandung ALB dalam per sentase tinggi (lebih dari 5%). Se baliknya, jika pemanenan dilaku kan dalam keadaan buah belum matang, selain kadar ALB-nya rendah, rende men minyak yang diperoleh juga rendah.

Berdasarkan hal tersebut di atas, ada beberapa tingkatan atau fraksi dari TBS yang dipanen. Fraksi-fraksi TBS tersebut sangat mempengaruhi mutu panen, termasuk kualitas minyak sawit yang dihasilkan. Dikenal ada lima fraksi TBS. Berdasarkan fraksi TBS tersebut, derajat kematangan yang baik adalah jika tandan-tandan yang dipanen berada pada fraksi 1,2, dan 3. Lihat Tabel 42.

Secara ideal, dengan mengikuti ketentuan dan kriteria matang panen dan terkumpulnya brondolan, serta pengangkutan yang lancar maka dalam suatu pemanenan akan diperoleh komposisi fraksi tandan sebagai berikut:

• Jumlah brondolan di pabrik sekitar 25% dari berat tandan seluruhnya.

• Tandan yang terdiri dari fraksi 2 dan 3 minimal 65% dari jumlah tandan.

• Tandan yang terdiri dari fraksi 1 maksimal 20% dari jumlahtandan.

• Tandan yang terdiri dari fraksi 4 dan 5 maksimal 15% dari jumlah tandan.

Selanjutnya akan diuraikan cara panen yang berbeda dengan kelapa sawit yaitu tanaman karet. Pada komoditi yang berbeda, kriteria, ta hapan, dan peristilahan juga ber beda.

Page 20: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

a. Matang sadap kebun

Kriteria matang sadap kebun diguna kan untuk memulai proses penyadap an pada kebun yang baru pertama kali akan disadap. Kriteria matang sadap kebun perlu ditetapkan agar hasil yang diperoleh menguntungkan. Kebun tanaman karet dikatakan telah matang sadap kebun apabila jumlah tanaman yang matang sadap pohon sudah mencapai 60% atau lebih. Pada kebun yang terpelihara dengan baik, jumlah tanaman yang matang sadap pohon biasanya telah men capai 60-70 % pada umur 4-5 tahun.

Tahap pelaksanaan penentuan ma tang sadap yaitu:• Mulai tanaman berumur 4 tahun,

lilit batang semua tanaman diukur pada ketinggian 100 cm, kemu dian diulang setiap 6 bulan.

• Tanaman yang berlilit batang> 45 cm dihitung dan dipersen tasekan terhadap jumlah tanamandalam areal tersebut. Apabila te lah mencapai 60% atau lebih, ke bun dinyatakan sudah siap di sadap.

b. Persiapan buka sadap

Untuk membuka bidang sadap baru, perlu dilakukan persiapan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Penggambaran bidang sadap

Penggambaran bidang sadap dilaku kan pada kebun yang sudah men capai matang sadap kebun. Peng gambaran bidang sadap hanya di lakukan pada tanaman yang sudah matang sadap pohon. Kriteria yang ditetapkan dalam penggambaran bi dang sadap adalah tinggi bukaan

sadap, arah dan sudut kemiringan

Page 21: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

irisan sadap, panjang irisan sadap, dan letak bidang sadap yaitu:• Tinggi bukaan sadap adalah 130

cm di atas pertautan okulasi.• Arah dan sudut kemiringan irisan.

Irisan sadap diharapkan dapat memotong pembuluh lateks se banyak mungkin agar lateks yang keluar maksimal. Posisi pem buluh lateks pada umumnya tidaksejajar dengan batang tanamantetapi agak miring dari kanan atas ke kiri bawah membentuk sudut sebesar 3,7○ dengan bidang tegak.

• Agar pembuluh yang terpotong maksimal jumlahnya, arah irisan sadap harus dari kiri atas ke kanan bawah tegak lurus ter hadap pembuluh lateks. Sudut ke miringan irisan sadap berpe ngaruh terhadap produksi. Ke miringan irisan sadap, selain berpengaruh pada jumlah pem buluh lateks yang terpotong, juga berpengaruh pada aliran lateks ke arah mangkuk sadap. Sudut kemiringan jangan terlampau da tar karena akan menyebabkan aliran lateks menjadi lambat dan sering membeku sebelum sam pai ke mangkuk atau menyim pang dari alur aliran lateks, se hingga tidak masuk ke mangkuk. Sudut kemiringan yang paling baik untuk bidang sadap bawah berkisar antara 30 - 400 ter hadap bidang datar. Pada penyadapan bidang sadap atas, sudut ke miringannya dianjurkan sebesar450.

• Panjang irisan sadap sangat ber pengaruh terhadap produksi dan pertumbuhan tanaman, kesinam bungan produksi dalam jangka panjang, dan kesehatan tanaman

• Panjang irisan sadap yang di anjurkan untuk karet rakyat

Page 22: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

adalah 1/2 S (irisan miring se panjang 1/2 spiral).

• Letak bidang sadap. Penentuan letak bidang sadap perlu dila kukan agar pelaksanaan penya dapan cepat dan mudah di kontrol. Oleh karena itu, bidang sadap harus diletakkan pada arah yang sama dengan arah pergerakan penyadap waktu me nyadap. Jadi bidang sadap di letakkan pada arah Timur - Barat (pada jarak antar tanaman yang pendek).

Tahapan pelaksanaan penggambar an bidang sadap adalah sebagai berikut:• Garis sandar depan dan be

lakang dibuat dengan membagi lingkar batang menjadi 2 bagian. Separuh lingkar batang diukur dengan arah Timur - Barat dan dibuat garis tegak dengan tangkai mal sadap.

• Mal sadap dipasang pada garis sandar depan, dan dibuat garis miring menurut mal sadap de ngan pisau mal, dari garis sandar belakang sampai dengan garis

• sandar depan 1/2 S (irisan miring sepanjang setengah spiral).

• Penggambaran dilakukan setiap6 bulan, untuk pengontrolan k emiringan dan konsumsi kulit.

Contoh tahapan pelaksanaan peng gambaran bidang sadap dapat dilihat pada Gambar 10.2.11

2) Pemasangan talang dan mangkuk sadap

Pemasangan talang dan mangkuk sadap dilakukan setelah penggam baran bidang sadap. Pemasangan nya diletakkan di bawah ujung irisan sadap bagian bawah. Talang sadap

terbuat dari seng selebar 2,5 cm

Page 23: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

dengan panjang sekitar ± 8 cm. Talang sadap dipasang pada jarak5-10 cm dari ujung irisan sadap bagian bawah, tepat di atas garis sandar depan yang juga berfungsi sebagai parit untuk aliran lateks.

Gambar 10.2.11 Penggambaran BidangSadap

Pemasangan talang sadap di bagian ini bertujuan supaya tidak meng ganggu pelaksanaan penyadapan, lateks dapat mengalir dengan baik, dan tidak terlalu banyak mening galkan getah bekuan pada batang.

Mangkuk sadap umumnya terbuat dari tanah liat, plastik atau alu minium. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan mang kuk adalah harus mudah dipakai, mudah dibersihkan, dapat diperguna kan dalam jangka waktu lama, ekonomis dan mudah didapat. Mangkuk sadap dipasang pada jarak15 cm - 20 cm di bawah talang sadap. Pemasangan mangkuk sadap di posisi ini bertujuan supaya lateks dapat mengalir sampai ke mangkuk dengan baik, dan penyadap tidak mengalami kesulitan mengambilnya sewaktu pengumpulan lateks. Mang kuk sadap diletakkan di atas cincin mangkuk yang diikat dengan tali

Page 24: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

cincin pada pohon. Tali cincin terbuat dari ijuk atau bahan lainnya, sedangkan cincin mangkuk terbuat dari kawat.

c. Teknik penyadapan

Ada beberapa hal penting yang perlu dierhatikan dalam melakukan pe nyadapan yaitu:

1) Irisan sadap

Pembuluh lateks dalam kulit batang tersusun berupa barisan dan ter dapat pada bagian luar sampai ba gian dalam kulit. Semakin ke dalam, jumlah pembuluh lateks semakin ba nyak. Penyadapan diharapkan dapat dilakukan selama 25 - 30 tahun. Ka rena itu, harus diusahakan agar kulit pulihan dapat terbentuk dengan baik. Kerusakan kambium yang terletak di antara kulit dan kayu selama penya dapan harus dihindari. Kedalaman irisan sadap yang dianjurkan adalah1-1,5 mm dari kambium Pengirisan kulit dilakukan dengan pisau sadap. Ada dua jenis pisau sadap yang biasa digunakan yaitu pisau sadap tarik dan pisau sadap dorong. Pisau sadap tarik digunakan untuk melakukan penyadapan pada bidang sadap bawah (mulai dari ketinggian130 cm sampai ke kaki gajah), dengan arah sadapan ke bawah. Sedangkan pisau sadap dorong di anjurkan untuk penyadapan bidang sadap atas (mulai dari ketinggian 130 cm ke atas), dengan arah gerak sadapan ke atas.

Kedalaman penyadapan diukur de ngan menggunakan sigmat atau pa ku yang dipipihkan. Karena harga sigmat mahal dan agak sulit di peroleh, maka untuk petani dianjur

kan menggunakan paku yang dipipih kan, karena harganya murah dan

Page 25: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

bahkan dapat dibuat sendiri. Ujung paku yang dipipihkan mempunyai lekukan yang dalamnya pada satu sisi 1 mm dan pada sisi lainnya 1,5 mm sebagai penanda kedalaman sadap.

Gambar 10.2.12 Posisi Mangkuk Sadap

Gambar 10.2 13 Irisan Sadap

Pada proses penyadapan, lateks akan mengalir dengan cepat pada awalnya, dan semakin lama aliran nya semakin lambat, hingga akhirnya berhenti sama sekali. Terhentinya aliran lateks disebabkan oleh ter sumbatnya ujung pembuluh lateks dengan gumpalan lateks. Sumbatan

Page 26: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

itu berupa lapisan yang sangat tipis. Lateks akan mengalir bila sumbatan dibuang dengan cara mengiris kulit pada hari sadap berikutnya. Irisan yang tipis pun telah cukup untuk membuang sumbatan itu. Ketebalan irisan yang dianjurkan adalah antara1,5 - 2 mm setiap penyadapan, agar pohon dapat disadap selama 25 - 30 tahun.

2) Frekuensi penyadapan

Frekuensi atau kekerapan penya dapan adalah jumlah penyadapan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Penentuan frekuensi penya dapan sangat erat kaitannya dengan panjang irisan dan intensitas penya dapan.

Dengan panjang irisan 1/2 spiral (1/2S), frekuensi penyadapan yang dianjurkan untuk karet rakyat adalah satu kali dalam 3 hari (d/3) untuk 2 tahun pertama penyadapan, dan kemudian diubah menjadi satu kali dalam 2 hari (d/2) untuk tahun selanjutnya.

Menjelang peremajaan tanaman, pan jang irisan dan frekuensi penyadapan dapat dilakukan secara bebas. Lihat pada Tabel 41

3) Waktu penyadapan

Jumlah lateks yang keluar dan ke cepatan alirannya dipengaruhi oleh tekanan turgor sel. Tekanan turgor mencapai maksimum pada saat menjelang fajar, dan kemudian akan menurun bila hari semakin siang. Oleh karena itu penyadapan sebaik nya dilakukan sepagi mungkin se telah penyadap dapat melihat ta naman dengan jelas yaitu jam 05.00

sampai 07.30.

Page 27: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

d. Sistem Eksploitasi

Kemampuan tanaman dalam meng hasilkan lateks berubah dari waktu ke waktu. Oleh karena itu aturan penyadapannya juga harus disesuai kan. Cara penyadapan menurut aturan-aturan tertentu yang dilakukan pada suatu periode, tersusun dalam suatu sistim yang dinamakan sistim sadap. Beberapa sistim sadap yang dirangkai dan dilakukan secara teratur dan berkepanjangan selama siklus produksi tanaman dinamakan sistim eksploitasi.

e. Estimasi produksi

Produksi lateks per satuan luas da lam kurun waktu tertentu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain klon karet yang digunakan, kesesuaian lahan dan agroklimatologi, peme liharaan tanaman belum menghasil kan (TBM), sistem dan manajemen sadap, dan lainnya. Lihat Tabel 42.

Dengan asumsi bahwa pengelolaan kebun plasma dapat memenuhi se luruh kriteria yang telah dikemukakan dalam kultur tehnis karet di atas, maka estimasi produksi dapat dilakukan dengan mengacu pada standar produksi yang dikeluarkan oleh Dinas Perkebunan setempat atau Balai Penelitian Perkebunan.

Page 28: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

Tabel 41. Frekuensi Penyadapan Karet

Tabel 42. Umur Sadap Karet dan Estimasi Produksi KKK dan Lateks

Page 29: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

10.2.4 Pencatatan Hasil Panen

Salah satu tujuan usaha agribisnis di bidang perkebunan adalah mempe roleh keuntungan atau profit yang sebesar-besarnya. Profitabilitas suatu usaha dapat diketahui dari hasil panen di lapangan. Oleh karena itu, pencatatan hasil panen merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan secara baik dan benar.

Hasil panen tanamanperkebunan perlu dicatat. Catatan hasil panen dipergunakan untuk meningkatkan pengelolaan kebun dengan memban dingkan antara perkiraan/ taksasi hasil dan kenyataan yang diperoleh. Catatan hasil panen juga diperguna kan oleh perusahaan sebagai dasar pemberian upah dan premi bagi pe kerja kebun.

Setiap pekerja kebun di bagian panen memiliki luas areal tertentu. Bebera pa pekerja panen dikoordinasikan oleh mandor panen. Seorang man dor panen melakukan pencatatan hasil panen yang telah dicapai oleh setiap pekerja di wilayah pengawasan nya. Bentuk catatan hasil panen berupa format, sedangkan isi format tergantung jenis komoditi tanaman perkebunan yang di panen. Kemudian catatan hasil panen dari beberapa mandor dikumpulkandan direkap oleh sinder kebun.

Secara umum catatan hasil panen sekurang kurangnya memuat aspek nama blok, klon, umur tanaman, waktu panen, jumlah hasil panen, jumlah tenaga kerja, nama mandor. Hasil panen yang diserahkan ke pabrik pada umumnya dilakukan penimbangan pada saat truk pe

ngangkut masuk pabrik, setelah

Page 30: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

menurunkan muatan maka truk pengakut kembali ditimbang, maka selisih berat truk sebelum dan se sudah pembongkaran muatan hasil panen merupakan berat hasil panen. Berikut disajikan contoh pencatatan hasil panen tanaman karet pada Tabel 43

Tugas Aplikasi Konsep

1. Apa yang harus diperhatikan se belum melakukan pemanenan hasil tanaman?

2. Setiap komoditi tanaman per kebunan memiliki sifat berbeda dalam cara panennya. Jelaskan!

3. Pemanenan hasil tanaman dapat dilakukan dengan berpedoman pada kriteria per tanaman dan criteria per satuan luas? Jelas kan mengapa demikian!.

4. Kriteria panen per tanaman di antara komoditi tanaman perke bunan adalah berbeda. Berikan contoh kriteria panen pada ta naman karet.

5. Waktu pelaksanaan panen akan berpengaruh terhadap kuantitatif dan kualitatif produk. Jelaskan!

6. Mengapa dalam pelaksanaan penyadapan karet harus pagi harisebelum matahari terbit?

7. Pencatatan hasil panen adalah sangat penting. Mengapa demi kian? Jelaskan!

8. Bila memungkinkan lakukanlah praktik pemanenan hasil sesuai komoditi tanaman perkebunan yang tersedia di sekolah atau di sekitar tempat tinggal Anda.

Page 31: Microsoft Word - Sub-bab 10.2 Panen ok · Web viewDengan demikian, di dalam satu blok akan digunakan 100 pohon contoh. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan

Tabel 43. Contoh Format Pencatatan Hasil Panen Karet

AFDELING: ……………

MANDOR :……………..

NAMA PEKERJA : ……………….. BULAN : ……………….

Tgl H O K

Liter DRC%

Pagi D R C%

SoreLatex Lum Prod. Kering Late

xLum Prod. Kering

Sheetkg

Dkg

Cupkg

∑kg

Sheetkg

Dkg

Cupkg

∑kg

∑ Dinas∑ MingguTotal

REKAP

Uraian H O K

Liter DR C%

Pagi DR C%

SoreLatex Lum Prod. Kering Late

xLum Prod. Kering

Sheetkg

Dkg

Cupkg

∑kg

Sheetkg

Dkg

Cupkg

∑kg

Dinas

Minggu

Total