8/18/2019 MgVe 1363205702
1/25
1
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN(Oleh: Lastiko Runtuwene, S.Ag, M.Pd)
PENDAHULUAN
Dewasa ini upaya peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan oleh berbagai pihak dan pendekatan. Upaya-upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran betapa pentingnya peranan pendidikan dalam pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan watak bangsa (Nation Character uilding ) untuk kemajuanmasyarakat dan bangsa. Harkat dan martabat suatu bangsa sangat ditentukan olehkualitas pendidikannya. Dalam konteks bangsa Indonesia, peningkatan mutu
pendidikan merupakan sasaran pembangunan di bidang pendidikan nasional danmerupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia secaramenyeluruh !. "ulyasa, #$$%&'1).
(eiring dengan era otonomi dan proses demokrasi serta asa desentralisasi, pengembangan kualitas menuntut partisipasi dan pemberdayaan seluruh komponen pendidikan dan penerapan konsep pendidikan sebagai suatu sistem. eningkatan mutu pendidikan dalam kerangka otonomi daerah merubah arah dan paradigma penyelenggaraan yang dulunya dengan pola sentralisasi ke arah pendidikan yangdesentralisasi H.*.+. ilaar, #$$&'1). "odel penyelenggaraan pendidikian untuk mencapai mutu pendidikan yang sesuai dengan paradigma desentralisasi dewasa inidalah konsep School ased Manage!ent - "anajemen erbasis (ekolah "().
Dalam makalah ini akan diuraikan tentang gagasan "anajemen erbasis (ekolah
"() untuk meningkatkan mutu pendidikan, model-model "(, dan peran masing-
masing pihak dalam "(.
1. MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS PENDIDIKAN
1.1. Pengertian Kualita Pen!i!i"an
"enurut /amus esar ahasa Indonesia mutu adalah baik buruk suatu benda0kadar0 tara atau derajat misalnya kepandaian, kecerdasan dan sebagainya
Depdiknas,
#$$1&234). (ecara umum kualitas atau mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan
kebutuhan yang diharapkan atau tersirat Depdiknas, #$$#&2). Dalam pengertian mutumengandung makna derajat tingkat keunggulan suatu produk hasil kerja5upaya) baik
berupa barang maupun jasa, baik yang tangi"le atau intangi"le. "utu yang tangi"leartinya dapat diamati dan dilihat dalam bentuk kualitas suatu benda atau dalam bentuk kegiatan dan perilaku. "isalnya tele6isi yang bermutu karena mempunyai daya tahantidak cepat rusak), warna gambarnya jelas, suara terdengar bagus, dan suku cadangnyamudah didapat, perilaku yang menarik, dan sebagainya. (edangkan mutu yang intagi"leadalah suatu kualitas yang tidak dapat secara langsung dilihat atau diamati, tetapi dapatdirasakan dan dialami, misalnya suasana disiplin, keakraban, kebersihan dan sebagainya(uryosubroto, #$$$).
"utu pendidikan dapat dilihat dalam dua hal, yakni mengacu pada proses
pendidikan dan hasil pendidikan. roses pendidikan yang bermutu apabila seluruhkomponen pendidikan terlibat dalam proses pendidikan itu sendiri. 7aktor-aktor dalam
8/18/2019 MgVe 1363205702
2/25
#
proses pendidikan adalah berbagai input, seperti bahan ajar, metodologi, saranasekolah,
8/18/2019 MgVe 1363205702
3/25
'
dukungan administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan
suasana yang kondusi. (edangkan mutu pendidikan dalam konteks hasil pendidikan
mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu.
restasi yang dicapai atau hasil pendidikan (student achie#e!ent) dapat berupa hasil tes
kemampuan akademis misalnya ulangan umum, !bta dan !btanas). Dapat pula di bidang lain seperti prestasi di suatu cabang olah-raga, seni atau keterampilan tambahan
tertentu misalnya computer, beragam jenis teknik, jasa dan sebagainya. ahkan prestasi
sekolah dapat berupa kondisi yang t idak dapat dipegang intangible) seperti suasana,
disiplin, keakraban, saling menghormati, kebersihan, dan sebagainya
(uryosubroto, #$$$-#11). UU +I 8o. #$ ahun #$$', tentang (I(DI/8*( melihat pendidikan dari segi
proses dengan dengan merumuskan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara akti
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan 8egara.9 7okusmedia, #$$'&').engertian kualitas atau mutu dapat dilihat juga dari konsep secara absolut dan
relati !dward : (allis, 1;;', dalam 8urkolis, #$$'& 320 Daniel
8/18/2019 MgVe 1363205702
4/25
b) elanggan eksternal &
1. &ksternal %ri!er para siswa) & menjadi pembelajar sepanjang hayat,
8/18/2019 MgVe 1363205702
5/25
%
komunikator yang baik dalam bahasa nasional dan internasional, punya
keterampilan teknologi untuk lapangan kerja dan kehidupan sehari-hari, siap
secara kogniti untuk pekerjaan yang kompleks, pemecahan masalah dan
penciptaan pengetahuan, dan menjadi warga 8egara yang bertanggung-jawab
secara sosial, politik dan budaya hillip Hallinger, 1;;4, dalam 8urkolis,#$$'&21). Intinya para siswa menjadi manusia dewasa yang
bertanggung-
jawab akan hidupnya. /artini /artono, 1;;2&11).#. &ksternal sekund er orang tua, para pemimpin pemerintahan dan perusahan)&
mendapatkan konstribusi dan sumbangan yang positi. "isalnya para lulusan
dapat memenuhi harapan orang tua dan pemerintah dan pemimpin perusahan
dalam hal menjalankan tugas-tugas dan pekerjaan yang diberikan.'. &ksternal tersier pasar kerja dan masyarakat luas) & para lulusan memiliki
kompetensi dalam dunia kerja dan dalam pengembangan masyarakat
sehingga mempengaruhi pada pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan rakyat
dan keadilan sosial.
1.#. Kualita Pen!i!i"an $ang Diren%ana"an
Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas tentunya dibutuhkan perencanaan
program pendidikan yang baik. Dalam perencanaan pendidikan untuk mencapai
pendidikan yang berkualitas perlu memperhatikan kondisi-kondisi yang mempengaruhi,
strategi-strategi yang tepat, langkah-langkah perencanaan dan memiliki kriteria
penilaian 8urkolis, #$$'&2-24).
(uksesnya perencanaan pendidikan diperlukan beberapa kondisi, yakni& 1)adanya komitmen politik, #) perencana pendidikan harus tahu betul apa yang menjadi
hak, tugas dan tanggung-jawabnya, ') harus ada perbedaan yang tegas, antara area politis, teknis, dan administrati, ) perhatian lebih besar diberikan pada penyebarankekuasaan untuk membuat keputusan politis, %) perhatian lebih besar diberikan pada
pengembangan kebijakan dan prioritas pendidikan yang terarah, 3) tugas utama perencana pendidikan adalah pengembangan secara terarah dan memberikan alternati6eteknis sebagai sarana untuk mencapai tujuan politik pendidikan, 2) harus mengurangi
polit isasi pengetahuan, 4) harus berusaha lebih besar untuk mengetahui opini publik terhadap perkembangan masa depan dan arah pendidikan, ;) administrator pendidikanharus lebih akti mendorong perubahan-perubahan dalam perencanaan pendidikan, 1$)ketika pemerintah tidak menguasai lagi semua aspek pendidikan maka harus lebihdiupayakan kerja-sama yang saling menguntungkan antara pemerintah-swasta-
uni6ersitas yang memegang otoritas pendidikan.Dalam perencanaan pendidikan ada dua strategi penting, yaitu 1) penetapan
target dan #) penetapan prioritas. "enyangkut strategi yang kedua terdapat enamarea kritis yang harus dipertimbangkan, yaitu pilihan antara tingkat pendidikan, pilihanantara kuantitas dan kualitas, pilihan antara ilmu pengetahuan dan teknologidengan pengetahuan budaya, pilihan antara pendidikan ormal dan pelatihan nonormal,
pilihan tentang insenti serta pilihan tentang tujuan pendidikan.
@angkah-langkah dalam perencanaan pendidikan adalah kegiatan analisis
keadaan sekarang, perkiraan keadaan yang akan datang, perumusan tujuan yang akan
dicapai, analisis dan diagnosis, pengembangan alternati, proses pengambilan
keputusan, penentuan kebijakan, penentuan program dan prioritas, perhitungan
anggaran, perumusan rencana, penyusunan rincian-rencana, e6aluasi rencana dan re6isirencana.
8/18/2019 MgVe 1363205702
6/25
3
Dalam perencanaan pendidikan, terdapat tujuh kriteria penilaian desain dan
8/18/2019 MgVe 1363205702
7/25
2
implementasi kualitas program akademik, yaitu atrakti, bermanaat, kongruen, berciri
khusus, eekti, ungsional dan pertumbuhan siswa. rogram pendidikan yang
berkualitas apabila&a. "enarik atau atrakti bagi pelanggan, dan responsi terhadap kebutuhan dan
ketertarikan populasi khusus saat itu atau calon siswa. b. "emperhatikan masalah, kebutuhan dan perhatian masyarakat serta bermanaat
bagi pelanggan.
c. /ongruen, artinya terdapat kesesuaian antara yang ditawarkan dengan kenyataan.
d. "emiliki cirri khusus atau berbeda dengan lembaga pendidikan yang lain(distincti#e).
e. !ekti, artinya hasil belajar yang dimaksud telah dideinisikan secara jelas dan pencapaian belajar didokumentasikan serta dikomunikasikan secara persuasi.=leh karena itu perlu ada e6aluasi untuk mengetahui hasil yang diharapkansudah tercapai atau belum.
. 7ungsional, artinya memiliki kebebasan belajar dan menokuskan pada
pengalaman belajar yang akan mempersiapkan dan membantu peserta didik untuk mengembangkan intelektualitas, personal, pekerjaan atau keterampilankhusus, etika dan sikap yang akan bermanaat dalam kehidupan.
g. "emperhatikan kebutuhan dan pertumbuhan peserta didik dalam segala aspeknyakogniti, aekti, moral, sosial, isik, dan dimensi-dimensi intrapersonal).
1.&. Strategi Mening"at"an Kualita Pen!i!i"an
/ualitas pendidikan dapat ditingkatkan melalui beberapa cara, seperti 1)meningkatkan ukuran prestasi akademik melalui ujian nasional atau ujian daerah yangmenyangkut kompetensi dan pengetahuan, memperbaiki tes bakat (Scholastic A%titude
'est), sertiikasi kompetensi dan proil portoolio (%orto$olio %ro$ile), #) membentuk kelompok sebaya untuk meningkatkan gairah pembelajaran melalui belajar secarakooperati (coo%erati#e learning), ') menciptakan kesempatan belajar baru di sekolahdengan mengubah jam sekolah menjadi pusat belajar sepanjang hari dan tetap membukasekolah pada jam-jam libur, ) meningkatkan pemahaman dan penghargaan belajar melalui penguasaan materi (!aster learning) dan penghargaan atas pencapaian prestasiakademik, %) membantu siswa memperoleh pekerjaan dengan menawarkan kursus-kursus yang berkaitan dengan keterampilan memperoleh pekerjaan, bertindak sebagaisumber kontak inormal tenaga kerja, membimbing siswa menilai pekerjaan-pekerjaan,membimbing siswa membuat datar riwayatr hidupnya dan mengembangkan portoolio
pencarian pekerjaan ?ohn ishop, dlm 8urkolis, #$$'& 24-2;).
/ualitas pendidikan dapat ditempuh dengan menerapkan 'otal ualit Manage!ent ('M). A" pertama kali dikemukakan dan dikembangkan oleh !dwardDeming, aine, dkk tahun 1;4# Daniel /ambey, #$$&'-%0 (uryosubroto, #$$&1;4).A" dalam pendidikan adalah ilosoi perbaikan terus-menerus di mana lembaga
pendidikan menyediakan seperangkat sarana atau alat untuk memenuhi bahkanmelampaui kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan saat ini dan di masamendatang. A" "erupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencobauntuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan. 8amun pendekatan A" hanya dapatdicapai dengan memperhatikan karakteristiknya, yaitu & 1) okus pada pelanggan baik internal maupun eksternal, #) memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas, ')
menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahanmasalah, ) memiliki
8/18/2019 MgVe 1363205702
8/25
4
komitmen jangka panjang, %) membutuhkan kerja-sama tim (tea! work), 3)memperbaiki proses secara berkesinambungan, 2) menyelenggarakan pendidikan danlatihan, 4) memberikan kebebasan yang terkendali, ;) memiliki kesatuan tujuan, dan 1$)adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
1.'. Mana(e)en Ber*ai Se"+la, e*agai alternati- Pening"atan Mutu
Pen!i!i"an
Dari penguraian tentang peningkatan kualitas pendidikan di atas kalau dicermati,
nampak jelas pentingnya peranan sekolah sebagai pelaku dasar utama yang otonom, dan
peranan orang tua dan masyarakat dalam mengembangkan pendidikan. *ktiitas
dan dinamika pendidikan termasuk di dalamnya soal kualitas pendidikan bukan pertama-
tama ditentukan oleh pihak dari luar sekolah, melainkan oleh sekolah yang bersangkutan
dalam interkasinya dengan para pelanggan. (ekolah sebagai unit pelaksana pendidikan
ormal yang terdepan dengan berbagai keragaman, kondisi lingkungan yang berbeda satu
dengan lainnya maka sekolah harus dinamis dan kreati dalam melaksanakan perannyauntuk mengupayakan peningkatan kualitas5mutu pendidikan. Hal ini akan dapat
dilaksanakan jika sekolah dengan berbagai keragamannya itu, diberikan kepercayaan
untuk mengatur dan mengurus dirinya sendiri sesuai dengan kondisi lingkungan
dan kebutuhan pelanggan. (ekolah sebagai institusi yang otonom diberikan peluang
untuk mengelolah dalam proses koordinasti untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan.
(oebagio *tmodiwirio, #$$$&%-3). /onsep pemikiran tersebut telah mendorong
munculnya pendekatan baru, yakni pengelolaan peningkatan mutu pendidikan yang
berbasis sekolah sebagai institusi paling depan dalam kegiatan pendidikan. endekatan
inilah yang dikenal dengan manajemen peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah
(school "ased *ualit !anage!ent+school "ased *ualit i!%ro#e!ent) (uryosubroto,
#$$$-#$%)./onsep peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah muncul dalam kerangka
pendekatan manajemen berbasis sekolah. ada hakekatnya "( akan membawakemajuan dalam dua area yang saling tergantung, yaitu, %erta!a, kemajuan program
pendidikan dan pelayanan kepada siswa-orang tua, siswa-dan masyarakat. edua,kualitas lingkungan kerja untuk semua anggota organisasi 8urkolis, #$$'& 41).
Untuk mendapatkan kualitas seperti apa yang diinginkan maka "( harus
didesain secara matang. 7ullan dan Batson 1;;;) mengajukan dua pertanyaan yang
ditujukan kepada desainer "( ketika mendesain kualitas sekolah, yang meliputi& a)
apa yang ingin kita raih, yaitu apakah akhir dari penerapan "( iniC, dan b) bagaimana
cara mencapainya dan kondisi-kondisi apa yang berkaitan dengan pencapaian tujuan
yang lebih utama C "elalui dua pertanyaan itu kemudian mereka menyarankan bahwa"( tidak berarti membiarkan desentralisasi sekolah dan masyarakat menurut cara
mereka sendiri. Bohlstetter dalam Batson 1;;;) memberikan panduan yang
komprehensi sebagai elemen kunci reormasi "( yang terdiri atas & 1) menetapkan
secara jelas 6isi dan hasil yang diharapkan, #) menciptakan okus tujuan nasional
yang memerlukan perbaikan, ') adanya panduan kebijakan dari pusat yang berisi
standar-standar kepada sekolah, ) tingkat kepemimpinan yang kuat dan dukungan
polit ik dan dukungan kepemimpinan dari atas, %) pembangunan kelembagaan (ca%acit
"uilding) melalui pelatihan dan dukungan kepada kepala sekolah, para guru, dan anggota
dewan sekolah, 3) adanya keadilan dalam pendanaan atau pembiayaan pendidikan.
8urkolis, #$$'&41-4#).
8/18/2019 MgVe 1363205702
9/25
;
#. MODELMODEL MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
8/18/2019 MgVe 1363205702
10/25
1$
"odel-model "( yang dimaksudkan di sini adalah model-model "( yang
diterapkan di beberapa 8egara. (elanjutnya dari studi tentang model-model "(
di beberapa negara akan diketengahkan tentang model "( yang ideal. "odel-model
"( yang diterapkan di beberapa negara semuanya mengarah pada satu titik, yaitu
meningkatkan mutu sekolah dan pendidikan. "unculnya model "( di tiap-tiap negaratak terlepas dari sejarah pendidikan negara tersebut. "ulanya terdapat kelemahan pada
bidang tertentu yang kemudian diokuskan untuk ditingkatkan kinerjanya
8urkolis,#$$'& 43-111).
#.1. M+!el MBS !i H+ng"+ng
Di Hong /ong "( disebut 'he School Manage!ent -nitiati#e ("I) atau
manajemen sekolah inisiati. roblem pendidikan di Hong /ong yang mendorong
munculnya "( adalah struktur dan proses manajemen yang tidak memadai, peran dan
tanggung-jawab masing-masing pihak kurang dijabarkan secara jelas, tidak adanya atau
tidak memadainya pengukuran kinerja, penekanan lebih pada pengawasan yang terinci
daripada kerangka tanggung-jawab dan akuntabilitas, dan penekanan lebih pada control
pembiayaan daripada eektiitas pembiayaan. rinsip utama system "( Hong /ong
adalah telaah ulang re6iew) terus-menerus terhadap dasar pembelajaan anggaran
pemerintah, perlunya e6aluasi yang sistematis terhadap hasil, penegasan tanggung-jawab
lebih baik, hubungan yang erat antara tanggung-jawab sumber daya dan tanggung-jawab
manajemen, hubungan yang jelas antara pembuat kebijakan dengan agen-agen pelaksana
8urkolis, #$$'&42-440 Ibtisam *bu-Duhou, #$$#&'$-'1)."odel "( Hong /ong menekankan pentingnya inisiati dari sumber daya di
sekolah sebagai pengganti inisiati dari atas yang selama itu diterapkan. Inisiati yang
diberikan kepada sekolah harus dibarengi dengan diterapkannya transparansi danakuntabilitas dalam pengelolaan pendidikan. ransparansi di sini juga menuntut
kejelasan tugas dan tanggung-jawab masing-masing pihak yang terkait dengan
pelaksanaan pendidikan di sekolah. ansparansi dan akuntabilitas tidak hanya dituntut
dalam penggunaan anggaran belanja sekolah, tetapi juga dalam hal penentuan hasil
belajar siswa serta pengukuran hasilnya 8urkolis, #$$'&44).
#.#. M+!el MBS !i Kana!a
(ebelum diterapkannya "( di /anada, kondisi awalnya adalah pengadaan
pegawai sekolah semuanya diangkat dari pusat, pengadaan peralatan pembelajaran
semuanya dari pusat, dan pelayanan pelanggan semuanya telah distandarkan dari pusat.
"odel "( di /anada disebut SchoolSite /ecision Making ((D") atau pengambilan
keputusan diserahkan pada tingkat sekolah. "( di /anada sudah dimulai sejak
tahun
1;2$. Desentralisasi yang diberikan kepada sekolah adalah alokasi sumber daya bagi sta pengajar dan administrasi, peralatan dan pelayanan. "enurut (ungkowo #$$#).
8/18/2019 MgVe 1363205702
11/25
11
guru, kepala sekolah, sta kantor wilayah dan orang tua yang memungkinkanmereka
8/18/2019 MgVe 1363205702
12/25
1#
merangking tingkat kepuasan mereka dalam kaitannya dengan serangkaian isu-isu
mengenai peran mreeka yang berbeda. /emudian diumumkan secara terbuka. Data
spesiik sekolah dan beberapa analisis perbandingan mengenai kinerja beberapa
sekolah di suatu wilayah tersedia bagi sekolah-sekolah yang rele6an dan atas
permintaan, bagi para orang tua dan pihak lainnya
8/18/2019 MgVe 1363205702
13/25
1'
"odel "( di Inggris disebut 0rant Mainted School (0MS) atau "anajemen
Dana (wakelola pada ingkat @okal. *da enam perubahan struktural guna measilitasi
pelaksanaan "( di Inggris (ungkowo, #$$# dalam 8urkolis, #$$'&;#-;'0 Ibtisam
*bu- Duhou, #$$#&'-'%), yakni & 1) kurikulum nasional untuk mata pelajaran inti yang
ditentukan oleh pemerintah (1hitehall)0 #) ada ujian nasional bagi siswa kelas 2, 11,1dan 130 ') "( dibentuk untuk mengembangkan otoritas pendidikan lokal agar dapat
memperoleh dana bantuan dari pemerintah0 ) adanya pembentukan sekolah lanjutan
teknik kejuruan0 %) kewenangan -nner London &ducation dilimpahkan kepada tigas belas
otoritas pemerintah0 3) (kema manajemen sekolah lokal dibentuk dengan melibatkan
beberapa pihak terkait, seperti & a) peran serta secara terbuka pada masing-masing
sekolah dalam otoritas pendidikan lokal, b) alokasi sumber daya dirumuskan oleh
masing-masing sekolah, c) ditentukan prioritas oleh masing-masing sekolah dalam
membiayai kegiatannya, d) memberdayakan badan pengelola pada masing-masing
sekolah dalam menentukan dana untuk guru dan sta, dan e) memberikan inormasi
kepada orang tua mengenai prestasi guru.
Di Inggris penerapan "( dilindungi dan dikondisikan dengan adanya komitmen politik dengan adanya Undang-undang endidikan yang mengatur penetapan kurikulum,
pelaksanaan ujian nasional, dan pengelolaan pendidikan yang melibatkan berbagai unsur
masyarakat luas.
#./. M+!el MBS !i Autralia
Di *ustralia lebih dari seratus tahun sampai awal tahun 1;2$-an pengelolaan
pendidikan di atur oleh pemerintah pusat sistem sentralistik). erjadi perubahan pada
awal tahun 1;2$-an dan berlanjut sampai tahun 1;4$-an, khususnya dalam hal
pengelolaan dana dan desentralisasi administrati. /arakteristik "( di *ustralia dapat
dilihat dari aspek kewenangan sekolah yang meliputi & Perta!a, menyusun danmengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. edua, melakukan pengelolaan sekolah dapat dipilih di antara tiga kemungkinan,
yaitu Standart 2le3i"ilit O%tion (SO), &nhanced 2le3i"ilit O%tion 4 5 (&O 5), dan
&nhanced 2le3i"ilit O%tion 4 6 (&O 6). etiga, membuat perencanaan, melaksanakan
dan mempertanggungjawabkan. ee!%at , adanya akuntabilitas dalam pelaksanaan
"(. eli!a, menjamin dan mengusahakan sumber daya manusia dan sumber daya
keuangan. eena!, adanya leksibilitas dalam penggunaan sumber daya sekolah
8urkolis,#$$'&;%).
#.0. M+!el MBS !i Pran%i
Di rancis, sebelum terjadi reormasi dalam pendidikan, sistem pengelolaan
pendidikannya sangat sentralistik. erjadi perubahan mendasar pada tahun 1;4#-1;4, di
mana otoritas lokal memiliki tanggung-jawab terhadap dukungan inansial. /ekuasaan
badan pengelola sekolah menengah atas diperluas ke beberapa area. "asing-masing
sekolah menerima anggaran secara lumpsum terhadap jam mengajar guru. /epala
sekolah menentukan jenis sta yang dibutuhkan untuk program-program khusus
yang dilaksanakan sekolah 8urkolis, #$$'&;3-;2).
#.. M+!el MBS !i Ni"aragua
"odel "( di 8ikaragua diokuskan pada mendesentralisaskan pengeloaan
8/18/2019 MgVe 1363205702
14/25
1
sekolah dan anggaran sekolah yang keputusannya diserahkan kepada dewan
sekolah
8/18/2019 MgVe 1363205702
15/25
1%
(consen7os directi#os). elaksanaan "( di 8ikaragua didasarkan pada teori yang berpendapat bahwa sekolah otonom (centros autono!os) harus dikelola secara mandiriyang diarahkan5ditekankan pada keterlibatan orang tua siswa. (elain itu, sekolahmemiliki kemampuan untuk menarik sumber daya dari masyarakat lokal melalui biaya
pendidikan (tuition $ee) dan sumbangan tenaga. "( sebagai bentuk desentralisasi pendidikan di 8ikaragua menyangkut empat tahapan penting, yaitu desentralisasikebijakan, perubahan organisasi sekolah, kondisi lokal dan sejarah organisasi, serta hasilyang diharapkan. Dewan sekolah memiliki otoritas legal yang luas untuk mengangkatdan memberhentikan sta, pimpinan sekolah, penyesuaian gaji, memantapkan danmenarik sumbangan pendidikan, pemilihan buku pelajaran dan melakukan e6aluasiterhadap para guru. Dewan sekolah juga memiliki kewenangan untuk mengalokasikandana, mengelola pendapatan sekolah, program pelatihan dan dalam hal kurikulumyang dianggap sesuai 8urkolis,
#$$'&;;-1$$).
#.2. M+!el MBS !i Selan!ia Baru
Di (elandia aru sejak tahun 1;2$-an, perhatian masyarakat terhadap sekolah
mulai berkembang. ada tahun 1;4; di setiap sekolah memiliki dewan sekolah yang
mayoritas anggotanya terdiri dari orang tua siswa yang keanggotannya disetujui oleh
menteri. Dewan sekolah inilah yang membuat kerangka kerja operasional sekolah. @ebih
dari ;$ E pembiayaan sekolah akan didesentralisasikan ke masing-masing sekolah yang
kemudian disebut Schoolased udget (S). (ta akan disleksi dan diangkat oleh
sekolah itu sendiri. ada tahun 1;4; dikeluarkan UU endidikan !ducation *ct), dan
pada tahun 1;;$ sistem pendidikan dijalankan secara desentralistik. Di samping adanya
dewan sekolah komite sekolah ada juga dewan pendidikan pro6insi yang memiliki
tanggung-jawab untuk menentukan berbagai macam pekerjaan termasuk di antaranya pemilihan guru-guru dan menentukan alokasi anggaran sekolah (grand). /erangka kerja
kurikulum nasional msih akan berlakunamun masing-masing sekolah mengembangkan
pendidikan khsusu kepada siswanya. Dukungan pendanaan di sekolah dijalankan dengan
sistem *uasi$ree !arket di mana sekolah akan membuat perencanaan dan keleluasaan
pengelolaan dana sekolah 8urkolis, #$$'& 1$$-1$$#, lih. ?uga Ibtisam *bu-Duhou,
#$$#&'2-$).
#.2. M+!el MBS !i El Sal3a!+r
"odel "( di !l (al6ador disebut Co!!unit Mangred Schools Progra!
(CMSP), kemudian lebih dikenal dengan nama akronim (panyol &/8CO (&ducation
con Partici%acion de la Co!unidad). "aksud dari model ini untuk mendesentralisasikan pengelolaan sekolah negeri dengan cara meningkatkan keterlibatan
orang tua di dalam tanggung-jawab menjalankan sekolah. 7ilosoi dari program !DU
8/18/2019 MgVe 1363205702
16/25
13
pengontrolan pendidikan dasar sekolah berbasis masyarakat) sejak tahun 1;;.Implementasi "( diarahkan di dalam kerangka kerja dengan melibatkan masyarakatdesa tidak hanya untuk merehabilitasi,membangun dan memelihara sekolah-sekolahdasar, tetapi juga dilibatkan dalam pengelolaan dan pensuper6isian sekolah dasar. eran
utama pemerintah adalah mengurangi ketidakadilan pendidikan, mendeinisikan standar dan mengembangkan kerangka kerja kebijakan dan penilaian pendidikan lih.
8urkolis,
#$$'&1$%-1$2).
#.15. M+!el MBS !i In!+neia
"odel "( di Indonesia disebut "anajemen eningkatan "utu erbasis(ekolah ""(). ""( dapat diartikan sebagai model manajemen yangmemberikan otonomi lebih besar kepada sekolah, leksibilitas kepada sekolah, danmendorong partisipasi secara langsung warga sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku 8urkolis, #$$'&1$2, lih. juga Depdiknas, #$$#&').""( merupakan bagian dari manajemen berbasis sekolah "(). ?ika "(
bertujuan untuk meningkatkan semua kinerja sekolah eekti6itas, kualitas5mutu,eisiensi, ino6asi, rele6ansi dan pemerataan serta akses pendidikan), maka ""(lebih diokuskan pada peningkatan mutu Depdiknas, #$$#&'-).
=tonomi sekolah adalah kewenangan sekolah untuk mengatur dan menguruskepentingan warga sekolah sesuai dengan peraturan perundang-undangan pendidikannasional yang berlaku. (edangkan pengambilan keputusan partisipati adalah cara untuk mengambil keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan demokratik dimana warga sekolah didorong untuk terlibat secara langsung dalam proses pengambilankeputusan yang dapat berkontribusi terhadap pencapaian tujuan sekolah. (ehingga
diharapkan sekolah akan menjadi mandiri dengan ciri-ciri sebagai berikut & tingkatkemandirian tinggi, adapti, antisipati, dan proakti, memiliki jiwa kewirausahawanyang tinggi, bertanggung-jawab terhadap kinerja sekolah, memiliki kontrol yang kuatterhadap input manajemen dan sumber dayanya, memiliki kontrol yang kuatterhadap kondisi kerja, komitmen yang tinggi pada dirinya dan prestasimerupakan acuan bagi penilaiannya.
ujuan ""( adalah memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui
pemberian kewenangan otonomi) kepada sekolah, pemberian leksibilitas yang
lebih besar kepada sekolah untuk mengelola sumberdaya sekolah, dan mendorong
partisipasi warga sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan
Depdiknas,#$$#&).
#.11. M+!el MBS $ang I!eal
"enurut @awler 1;43) keterlibatan tinggi dalam manajemen di sektor swasta
menyangkut empat hal, yaitu& inormasi, penghargaan, pengetahuan dan
kekuasaaan. Inormasi memungkinkan para indi6idu berpartisipasi dan mempengaruhi
pengambilan keputusan dengan memahami lingkungan organisasi, strategi, sistem kerja,
persyaratan kerja dan tingkat kerja. engetahuan dan keterampilan diperlukan untuk
meningkatkan kinerja pekerjaan dan kontribusi eekti atas kesuksesan organisasi.
enghargaan untuk menyatukan kepentingan pribadi karyawan dengan keberhasilan
organisasi. (ecara tradisional empat hal tersebut. /ekuasaan diperlukan untuk
mempengaruhi proses kerja, prekatek keorganisasian, kebijakan dan strategi. Dalam"( menggambarkan pertukaran
8/18/2019 MgVe 1363205702
17/25
12
dua arah dalam empat hal tersebut. *lur dua arah memberikan pengaruh yang salingmenguntungkan secara terus-menerus antara pemerintah daerah dengan sekolah dansebaliknya 8urkolis, #$$'&11$). *lur dua arah tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut &
/ ekuasaanIn1romasi
)engetahuan)enghar gaan
Daerah (ekolah
agasan lain tentang "( yang ideal adalah menerapkan pada keseluruhanaspek pendidikan melalui pendekatan sistem. /onsep ini didasarkan pada pendekatan
manajemen sebagai suatu sistem Daniel
8/18/2019 MgVe 1363205702
18/25
&.1. Peran Kant+r Pen!i!i"an Puat !an Daera,
eran dan ungsi Departemen endidikan di Indoensia di era otonomi daerah
sesuai dengan 8o.#% thn #$$$ menyebutkan bahwa tugas pemerintah pusat antara
lain menetapkan standar kompetensi siswa dan warga, peraturan kurikulum nasional
dan sistem penilaian hasil belajar, peneytapan pedoman pelaksanaan pendidikan,
penetapan pedoman pembiayaan pedidikan, penetapan persyaratan, perpindahan,
sertiikasi siswa, warga belajar dan mahasiswa, menjaga kelangsungan proses
pendidikan yang bermutu, menjaga kesetaraan mutu antara daerah kabupaten5kota dan
antra daerah pro6insi agar tidak terjadi kesenjangan yang mencolok, menjaga
keberlangsungan pembentukan budi pekerti, semangat kebangsaan dan jiwa
nasionalisme melalui program pendidikan.eran pemerintah daerah adalah menasilitasi dan membantu sta sekolah atas
tindakannya yang akan dilakukan sekolah, mengembangkan kinerja sta sekolah
dan kinerja siswa dan seleksi karyawan. Dalam kaitannya dengan kurikulum,menspesiikasi tujuan, sasaran, dan hasil yang diharapkan dan kemudian memberikankesempatan kepada sekolah menentukan metode untuk menghasilkan mutu
pembelajaran.
emerintah kabupaten5kota menjalankan tugas dan ungsi & 1) memberikan pelayanan pengelolaan atas seluruh satuan pendidikan negeri dan swasta0 #)memberikan pelayanan terhadap sekolah dalam mengelola seluruh aset atau sumber daya
pendidikan yang meliputi tenaga guru, prasarana dan sarana pendidikan, buku pelajaran,dana pendidikan dan sebagainya0 ') melaksanakan pebertugas mbinaan dan pengurusanatas tenaga pendidik yang bertugas pada satuan pendidikan. (elain itu dinas kab5kota
bertugas sebagai e6aluator dan ino6ator, moti6ator, standarisator, dan inorman,
delegator dan koordinator.
&.#. Peran De6an Se"+la, !an Penga6a Se"+la,
Dewan sekolah komite sekolah) memiliki peran& menetapkan kebijakan-kebijakan yang lebih luas, menyatukan dan memperjelas 6isi baik untuk
pemerintah daerah dan sekolah itu sendiri, menentukan kebijakan sekolah, 6isi dan misisekolah dengan mengacu kepada ketentuan nasional dan daerah, menganalisis kebijakan
pendidikan, melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat, menyatukan seluruhkomponen sekola.
engawas sekolah berperan sebagai asilitator antara kebijakan pemda kepada
masing-masing sekolah antara lain menjelaskan tujuan akademik dan anggarannya serta
memberikan bantuan teknis ketika sekolah menghadapi masalah dalam menerjemahkan6isi pemda. "ereka memberikan kesempatan untuk mengembangkan proesionalisme
sta sekolah, melakukan eksperimen metode pengajaran, bertindak sebagai model dalam
melaksanakan "( dengan cara melakukannya sendiri dan menciptakan jalur
komunikasi antara sekolah dan sta pemda.
&.&. Peran Ke7ala Se"+la,
ada tingkat sekolah, peran kepala sekolah sangat sentral sebagai igur
pengambil kebijakan dan keputusan strategis dalam pengembangan sekolah. Untuk itu
dalam kerangka "( integritas dan proesionalitas kepala sekolah sangat dibutuhkan.Untuk itu peran kepala sekolah memiliki banyak ungsi antara lain & Perta!a, sebagai
8/18/2019 MgVe 1363205702
19/25
e6aluator melakukan pengukuran seperti kehadiran, kerajinan dan pribadi para
guru, tenaga
8/18/2019 MgVe 1363205702
20/25
kependidikan, administrasi sekolah dan siswa. edua, sebagai manajer memahami dan
mampu mengaplikasikan ungsi-ungsi manajerial (%lanning, organi9ing, actuating, dan
controling lih. juga !rnie . (ule dan /urniawan (aeullah, #$$%&3). etiga, sebagai
administrator bertugas, sebagai pengendali struktur organisasi pelaporan dan kinerja
sekolah), melaksanakan administrasi substanti kurikulum, siswa, personalia, keuangan,sarana, humas dan administrasi umum). ee!%at, sebagai super6isor memberikan
pembinaan atau bimbingan kepada para guru dan tenaga kependidikan). eli!a, sebagai
leader mampu menggerakkan orang lain agar melakukan kewajibannya secara sadar dan
sukarela). eena!, sebagai ino6ator cermat dan cerdas melakukan pembaharuan-
pembaharuan dan ino6asi-ino6asi baru). etu7uh, sebagai moti6ator memberikan
semangat dan dorongan kepada para guru dan sta untuk bergairah dalam pekerjaan).Di samping enam ungsi di atas Bohlstetter dan "ohrman mengatakan bahwa
kepala sekolah adalah sebagai designer, !oti#ator, $asilitator dan liasion. (ebagaidesigner membuat rencana dengan memberikan kesempatan untuk terciptanya diskusi-diskusi secara demokratis) menyangkut isu-isu dan permasalahan di seputar sekolah
dengan tim pengambil keputusan sekolah. (ebagai asilitator mendorong proses pengembangan kemampuan seluruh sta dan mampu menyediakan dan mempergunakansemua sumber daya untuk pengembangan sekolah. (ebagai liasion atau
penghubung sekolah dengan dunia di luar sekolah, membawa ide-ide baru dan hasil-hasil penelitian di sekolah dan mampu mengkomunikasikan kinerja dan hasil sekolahkepada stakeholder di luar sekolah 8urkolis, #$$'& 11;-1##). Dari ungsi-ungsi di atas!, "ulyasa #$$%&;2) menambahkan satu ungsi lagi, yakni sebagai educator pendidik),yakni mampu memberikan pembinaan mental, moral, isik dan artistik) kepada paraguru dan sta serta para siswa untuk
&.'. Peran Para Guru
edagogi relekti menunjuk tanggung-jawab pokok pembentukan moral maupunintelektual dalam sekolah terletak pada para guru. /arena dengan dan melalui peran
para guru hubungan personal autentik untuk penanaman nilai-nilai bagi parasiswa berlangsung aul (uparno, dkk, #$$#&31-3#). Untuk itu guru yang proesionaldalam kerangka pengembangan "( perlu memiliki kompetensi antara lain kompetensikepribadian a.l. integritas, moral, etika dan etos kerja), kompetensi akademik a.l. sertiikasi kependidikan, menguasai bidang tugasnya dan belajar belajar) dankompetensi kinerja a.l. terampil dalam pengelolaan pembelajaran).
emberdayaan dan akuntabilitas para guru adalah syarat penting dalam "(.
"enurut
8/18/2019 MgVe 1363205702
21/25
/arakteristik yang paling menonjol dalam konsep "( adalah pemberdayaan partisipasi para orang tua dan masyarakat. eran orang tua dan masyarakat secarakelembagaan adalah dalam dewan sekolah atau komite sekolah. 7ilosoi yang menjadilandasan adalah bahwa pendidikan yang pertama dan utama adalah dalam keluarga
orang tua) dan masyarakat adalah pelanggan pendidikan yang perkembangannyadipengaruhi oleh kualitas para lulusan. (ekolah memiliki ungsi subsidier, ungsi primer
pendidikan ada pada orang tua iet o, #$$$& 3). Untuk itu orang tua danmasyarakat perlu dilibatkan dalam pengelolaan dan pengembangan sekolah.
"enurut
8/18/2019 MgVe 1363205702
22/25
eksternal:
• eksternal primer para siswa) menjadi subjek yang mandiri, kreati dan
8/18/2019 MgVe 1363205702
23/25
bertanggung-jawab akan hidupnya dan perkembangan masyar akat.
• eksternal sekund er orang tua, para pemimpin pemerintahan dan
perusahan) mendapatkan konstribusi dan sumbangan yang positi (outco!es) dari out%ut pendidikan.
• eksternal tersier pasar kerja dan masyarakat luas)memperoleh sumbangan dari out%ut pendidikan sehingga masyarakat
dapat berkembang.
#. Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas tentunya dibutuhkan
perencanaan program pendidikan yang baik. Dalam perencanaan pendidikan
untuk mencapai
pendidikan yang berkualitas perlu memperhatikan kondisi-kondisi yang
mempengaruhi, strategi-strategi yang tepat, langkah-langkah perencanaan
dan
memiliki kriteria
penilaian.
'. /onsep yang dapat dipergunakan sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan adalah
'otal ualit Manage!ent ('M). A" dalam pendidikan adalah pendekatan pengelolaan peningkatan mutu secara menyeluruh melalui upaya perbaikan terus-menerus dengan mempergunakan dan memberdayakan berbagai sumber daya
pendidikan yang tersedia.
. "anajemen erbasis (ekolah dapat menjadi alternati peningkatan mutu pendidikan./arena itu "( sudah diterapkan di banyak negara. *pabila dicermati "(
yang
diterapkan di berbagai negara, pada intinya
adalah &a. *danya prinsip desentralisasi, yakni pelimpahan dan penyerahan
wewenang
kepada daerah dan sekolah untuk mengelola pendidikannya secara otonom
dalam kerangka pengembangan pendidikan secara nasional.
b. emberdayaan semua sumber daya pendidikan sekolah) dan semua
pihak
(stakeholder) pendidikan, terutama partisipasi orang tua dan masyarakat untuk
mengembangkan pendidikan.c. "( diterapkan dengan maksud utama untuk peningkatan mutu
pendidikan
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan setiap negara.
%. "odel "( yang ideal adalah "( dalam konsep sistem, yakni adanya pemberdayaan dan sinergi semua aspek pendidikan dan berbagai sumber daya
pendidikan pada t ingkat sekolah, secara eekti dan eisien dalam satu kesatuan yang
utuh untuk mencapai produktiitas dan mutu pendidikan.
8/18/2019 MgVe 1363205702
24/25
KEPUSTAK AAN
*bu-Duhou *btisam, #$$', Schoolased Manage!ent (Mana7e!en er"asis Sekolah),U8!(
8/18/2019 MgVe 1363205702
25/25
(oebagio *dmodiwirio, #$$$, Mana7e!en Pendidikan -ndonesia, ?akarta& *rdadiGyajaya.
(uparno aul, dkk, #$$#, Re$or!asi Pendidikan Se"uah Reko!endasi, Fogyakarta &
/anisius.
(uryosubroto ., #$$, Mana7e!en Pendidikan di Sekolah, ?akarta & . +ineka