25 METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Sungai Ciujung merupakan sungai terbesar di wilayah Provinsi Banten yang memiliki luas DAS 1,934.64 km 2 dengan panjang 147.2 km. Penelitian dilaksanakan di Sungai Ciujung yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Serang (kawasan hilir) yang memegang peranan penting untuk aktivitas masyarakat, pertanian dan industri. Pemilihan Sungai Ciujung sebagai obyek penelitian didasarkan atas : a. Permasalahan pencemaran Sungai Ciujung telah menjadi isu nasional b. Pemerintah pusat dan daerah belum menetapkan daya tampung beban pencemaran dan kelas air Sungai Ciujung b. Sungai Ciujung dimanfaatkan sebagian besar masyarakat sekitar untuk keperluan rumah tangga, tambak dan petanian c. Aktivitas industri di bantaran Sungai Ciujung terus meningkat disertai peningkatan beban pencemaran akibat limbah industri yang dihasilkan d. Tanpa tindakan pengendalian pencemaran Sungai Ciujung akan berisiko bagi kesehatan masyarakat Lokasi penelitian di Sungai Ciujung menyelusuri daerah aliran sungai sepanjang 31.75 km dan bantaran sungai dengan jarak 500 m dari tepi sungai, dimulai dari Nagara (Hulu) sampai Muara (Hilir) dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan kawasan industri, pertanian, tambak dan pemukiman. Lokasi pengambilan sampel ditentukan dengan membagi aliran Sungai Ciujung menjadi 16 (enam belas) titik sampling seperti yang tercantum pada Gambar 3.1. Penelitian di lapangan dilaksanakan selama 10 bulan mulai dari bulan Mei 2011 hingga Maret 2012. Teknik Pengumpulan Data Tahapan penelitian dimulai dengan melakukan analisis karakteristik Sungai Ciujung yang meliputi analisis sumber pencemar dan potensi beban pencemar, kondisi hidrologis dan morfologis Sungai Ciujung. Kondisi eksisting sungai yang dianalisis meliputi kualitas air sungai, status mutu sungai, beban pencemaran sungai, daya tampung beban pencemaran dan persepsi masyarakat. Untuk menetapkan prioritas strategi pengendalian pencemaran dilakukan berdasarkan hasil analisis survey pakar dengan metoda AHP. Model pengendalian beban pencemaran Sungai Ciujung dan dampak senyawa AOX terhadap ikan dan manusia secara keseluruhan disimulasikan dengan suatu sistem dinamis. Tahapan penelitian secara lengkap disajikan pada Gambar 3.2.
12
Embed
METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · Teknik Pengumpulan Data. T. ahapan penelitian dimulai dengan melakukan . ... data primer dilakukan melalui wawancara, kuesioner, dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
25
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Sungai Ciujung merupakan sungai terbesar di wilayah Provinsi Banten yang
memiliki luas DAS 1,934.64 km2
dengan panjang 147.2 km. Penelitian
dilaksanakan di Sungai Ciujung yang berada di wilayah administrasi Kabupaten
Serang (kawasan hilir) yang memegang peranan penting untuk aktivitas
masyarakat, pertanian dan industri.
Pemilihan Sungai Ciujung sebagai obyek penelitian didasarkan atas :
a. Permasalahan pencemaran Sungai Ciujung telah menjadi isu nasional
b. Pemerintah pusat dan daerah belum menetapkan daya tampung beban
pencemaran dan kelas air Sungai Ciujung
b. Sungai Ciujung dimanfaatkan sebagian besar masyarakat sekitar untuk
keperluan rumah tangga, tambak dan petanian
c. Aktivitas industri di bantaran Sungai Ciujung terus meningkat disertai
peningkatan beban pencemaran akibat limbah industri yang dihasilkan
d. Tanpa tindakan pengendalian pencemaran Sungai Ciujung akan berisiko bagi
kesehatan masyarakat
Lokasi penelitian di Sungai Ciujung menyelusuri daerah aliran sungai
sepanjang 31.75 km dan bantaran sungai dengan jarak 500 m dari tepi sungai,
dimulai dari Nagara (Hulu) sampai Muara (Hilir) dengan pertimbangan bahwa
lokasi tersebut merupakan kawasan industri, pertanian, tambak dan pemukiman.
Lokasi pengambilan sampel ditentukan dengan membagi aliran Sungai Ciujung
menjadi 16 (enam belas) titik sampling seperti yang tercantum pada Gambar 3.1.
Penelitian di lapangan dilaksanakan selama 10 bulan mulai dari bulan Mei
2011 hingga Maret 2012.
Teknik Pengumpulan Data
Tahapan penelitian dimulai dengan melakukan analisis karakteristik Sungai
Ciujung yang meliputi analisis sumber pencemar dan potensi beban pencemar,
kondisi hidrologis dan morfologis Sungai Ciujung. Kondisi eksisting sungai yang
dianalisis meliputi kualitas air sungai, status mutu sungai, beban pencemaran
sungai, daya tampung beban pencemaran dan persepsi masyarakat. Untuk
menetapkan prioritas strategi pengendalian pencemaran dilakukan berdasarkan
hasil analisis survey pakar dengan metoda AHP. Model pengendalian beban
pencemaran Sungai Ciujung dan dampak senyawa AOX terhadap ikan dan
manusia secara keseluruhan disimulasikan dengan suatu sistem dinamis. Tahapan
penelitian secara lengkap disajikan pada Gambar 3.2.
26
Legend Batas Kabupaten
Batas Kecamatan
Batas Desa
Jalan
Sungai
Lokasi Sampling
Pemukiman
Gambar 3.1 Peta lokasi penelitian
Muara
Tengkurak 1
Tengkurak 2
Tirtayasa
Laban Pegandikan
Karang Jetak
Ragas Masigit 1
Ragas Masigit 2
Kamaruton 1
Kamaruton 2
Kragilan 1
Nagara
Cijeruk 2 Cijeruk 1
Kragilan 2
HENY HINDRIANI
P 062090041
PROGRAM STUDI PSL
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PETA LOKASI SAMPLING
27
Gambar 3.2 Tahapan penelitian dan metode analisis data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder untuk mendeskripsikan kondisi eksisting Sungai Ciujung. Pengumpulan
data primer dilakukan melalui wawancara, kuesioner, dan pengukuran langsung di
lapangan. Sedangkan wawancara pakar dan kuesioner dilakukan untuk
memperoleh data tentang persepsi dan pasrtisipasi masyarakat terhadap
pengendalian Sungai Ciujung serta untuk memperoleh prioritas strategi yang tepat
dilakukan dalam pengendalian pencemaran Sungai Ciujung. Data sekunder dari
instansi terkait dan studi literatur digunakan dalam membangun model dinamis
antara lain data jumlah penduduk, ternak, luas lahan pertanian, luas pemukiman,
curah hujan, debit harian sungai, tingkat konsumsi ikan, BCF dan TDI senyawa
AOX, dan biaya pengelolaan limbah lindustri.
Titik pengambilan sampel air Sungai Ciujung dilakukan pada waktu
musim hujan dan kemarau masing-masing berjumlah 16 (enam belas) titik
sehingga seluruhnya berjumlah 32 sampel. Pengambilan sampel mengacu pada
SNI 6989.57:2008. Ke-16 titik pengambilan sampel tersebut adalah pada titik ¼,
½, ¾ lebar sungai, serta pada 0.2 dan 0.8 kedalaman sungai, seperti terlihat pada
Gambar 3.3.
Model Pengendalian Beban Pencemaran Sungai Ciujung