Top Banner

of 21

Metode Spektrometri-2

Oct 14, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/24/2018 Metode Spektrometri-2

    1/21

    Metode Spektrometr i #2

    Mudasir

    Chemistry Department

    Gadjah Mada University

    Yogyakarta, Indonesia

  • 5/24/2018 Metode Spektrometri-2

    2/21

    PERHITUNGAN KUANTITATIF DALAM

    SPEKTROMETRI

    I.6.1 Hukum Lambert-Beer

    Jumlah radiasi yang diserap oleh suatu larutan sampeldigambarkan oleh hukum Beer-Bouguer-Lambert yangumumnya dikenal dengan istilah hukum Beer.

    Po = Intensitas sinar datang

    C = Konsentrasi spesies penyerap radiasib = Tebal media yang dilalui sinar

    P = Intensitas sinar yang diteruskan.

    Menurut Bouguer (1729) dan Lambert (1760): Apabila energiradiasi elektromagnetik diabsorpsi oleh suatu spesies denganketebalan b, maka kekuatan energi radiasi yangditransmisikan akan turun secara deret geometri(eksponensial).

    Po PC

    b

  • 5/24/2018 Metode Spektrometri-2

    3/21

    Secara metematis pernyataan tersebut dituliskan dalam bentukeksponensial sebagai berikut:

    T = P/Po = 10-kb

    Dimana k adalah suatu konstanta dan T adalah transmitansi, yaitu fraksienergi radiasi yang ditransmisikan setelah melewati medium dengan

    ketebalan b. Persamaan di atas dapat disusun ulang dalam bentuklogaritmis sebagai berikut:

    Log T = Log P/Po = - kb

    Pada tahun 1852, Beer dan Bernard menyatakan bahwa suatu hukum yangserupa dengan hukum Lambert-Bouguer juga berlaku untukketergantungan T pada konsentrasi C, yaitu:

    T = P/Po = 10-kc

    Dimana k adalah konstanta yang baru yang nilainya berbeda dengan k.Dalam bentuk logaritmik persamaan di atas dapat ditulis:

    Log T = Log P/Po = - kc

    Jika persamaan Bouguer-Lambert dan Bernard-Beer digabung maka akan

    diperoleh hubungan sebagai berikut:T = P/Po = 10-abc

    amerupakan konstanta gabungan dari k dan k. Dalam bentuk logaritmikpersamaan diatas dapat ditulis:

    Log T = Log P/Po = - abc

    Persamaan yang terakhir ini sering ditulis dalam bentuk positif pada sisi

    kanan sehingga diperoleh:

  • 5/24/2018 Metode Spektrometri-2

    4/21

    A = - Log T = Log 1/T = Log Po/P = abc

    Di mana A adalah absorbansi. Persamaan ini merupakan bentuk umum darihukum Lambert-Beer.

    Perhatian: yang berbanding lurus dengan konsentrasi larutan sampel adalah

    absorbansi (A), bukan transmitansi (T) atau sinar yang diserap (PoP).Prosen transmitansi diberikan oleh persamaan:

    % T = P/Pox 100

    Karena T = % T/100, maka

    A = log (100/%T) = log 100log %T

    Atau

    A = 2,00log % T, dan% T = antilog (2,00A)

    Jika b dinyatakan dalam cm dan c dalam gram/liter, maka konstanta a disebutabsorpt iv i tas. Harga konstanta ini tergantung pada panjang gelombang dansifat materi (sampel) penyerap radiasi sinar. Jika c dinyatakan dalam satuanmol/liter, maka absorbansi (A) menjadi:

    A = eb cDengan e adalah absorpt iv i tas m olar. Satuan untuk e dan a adalah :

    e= cm-1. mol-1. liter

    a = cm-1. g-1. liter

    sedangkan tebal media (b) dalam praktek biasanya dibuat konstan, sehinggaabsorbansi hanya merupakan fungsi dari konsentrasi sampel.

  • 5/24/2018 Metode Spektrometri-2

    5/21

    Tabel I.2 Istilah-istilah dan simbol yang digunakan

    pada pengukuran absorbansiIstilah dan simbol Definisi Nama dan simbol alternatif

    Kekuatan radiasi (P, Po)

    Absorbansi (A)Transmitansi (T)Tebal media (cm), bAbsorptivitas molar, e

    Energi radiasi yang mencapaiarea tertentu pada detektorper detik.Log (Po/P)P/Po---A/b.c

    Intensitas radiasi (I, Io)

    Kerapatan optis, ODEkstingsi, ETransmisi, Tl, dKoefisien ekstingsi molar

    Contoh-contoh soal:

    Suatu larutan sampel dalam sel 1,0 cm setelah diukur dengan

    spektrofotometer mentransmisikan 80 % cahaya pada suatu panjang

    gelombang tertentu. Jika absorptivitas zat padalini = 2,0. Hitunglahkonsentrasi zat tersebut.

    Suatu larutan yang mengandung besi 1,00 mg/100 ml (sebagai kompleks besi-

    tiosianat) teramati mentransmisikan 70 % dari sinar yang masuk.

    Berapakah absorbansi larutan padaltersebut.

    Berapakah fraksi cahaya yang akan diteruskan jika konsentrasi larutan

    besi tersebut 4 kali lebih besar.

  • 5/24/2018 Metode Spektrometri-2

    6/21

    Penentuan Komponen dalam Campuran Campuran 2 senyawa atau lebih yang mempunyai spektra saling

    tumpang tindih dapat ditentukan secara simultan.

    Menurut Hk. Beer: Absorbansi total 2 zat atau lebih pada suatu ltertentu akan sama dengan penjumlahan absorbanasi dari

    masing-masing zat tersebut, sehingga untuk 2 zat X dan Y:

    A = aX b CX+ aYb CY, atau

    A = eX

    b CX+ e

    Yb C

    Y

    Dari Gambar disamping terlihat bhw:

    A1= AX1+ AY1= eX1bCX+ eY1bCY

    Dan

    A2= AX2+ AY2= eX2bCX+ eY2bCY

    A1dan A2diukur dengan

    spektrofotometer, eX1, eX2, eY1dan eY2Dengan mengukur Absorbansi lar.

    Standar X dan Y pada l1dan l1

    Gb. spektra

  • 5/24/2018 Metode Spektrometri-2

    7/21

    Con toh soal Kalium dikromat dan kalium permanganat dalam 1 M H2SO4

    mempunyai spektra absorbansi yang saling tumpang tindih (overlap).

    K2Cr2O7mempunyai absorbansi maksimum pada lmaks= 440 nmdan KMnO4pada l= 545 nm (lmaksKMnO4sebenarnya 525 nm, ttp

    lyang lebih tinggi biasa digunakan karena interferensinya lebih

    sedikit). Campuran kedua zat tsb dianalisis secara spektrofotometri

    dengan mengukur absorbansi larutan pada kedua ltersebut

    dengan hasil sbb: A440 nm= 0,405 dan A545 nm= 0,712 denganmenggunakan sel setebal 1 cm.

    Hasil pengukuran larutan murni (standar) K2Cr2O7(1 x 10-3M) dan

    KMnO4(2 x 10-4M) dalam 1 M H2SO4dengan menggunakan sel

    yang sama adalah sbb:

    ACr, 440 = 0,374 ACr, 545 = 0,009AMn, 440= 0,019 AMn, 545= 0,475

    Hitung konsentrasi dikromat dan permanganat dalam larutan

    sampel?

  • 5/24/2018 Metode Spektrometri-2

    8/21

    Peny impangan thd Hk. Beer

    Plot konst. Vs. Abs. menurut Hk. Beer akan selalu berupa garis lrsmelewati titik 0, ttp hsl eksp menunjukkan bhw penyimpangan thd

    hkm ini srg terjadi. Peyebab penyimpangan Hk. Beer dpt dikelompokkan menjadi:

    - Faktor sejati (real factor)

    - Faktor Instrumental (instrumental factor)

    - Faktor Kimia (chemical factor)

    Real Factor

    Terjadi akibat pengabaian perubahan indeks bias dalam medium:

    dalam Hk. Beer sesungguhnya ada suku n/(n2+2)2, sehingga ehanya konstan apabila n konstan. Kenyataan: indeks bias larutannaik dengan naiknya konsentrasi sehingga nilai suku n/(n2+2)2mengecil. Jadi penyimpangan negatif akan terjadi dengan naiknya

    konsentrasi larutan

    Konsentrasi

    Absorbansi

    normal

    Penyimp. negatif

    Penyimp. positif

  • 5/24/2018 Metode Spektrometri-2

    9/21

    Instrumental Facto r Hk. Beer berlaku hanya jika berkas sinar yang digunakan benar-

    benar monokromatis (terdiri dari hanya satu l). Dalam praktek alat

    monokromator tidak pernah dapat menghasilkan sinar yg benar-benar monokromatis.

    Misal sinar yang dihasilkan monokromator terdiri dari 2 gelombang,

    yaitu l dan l, menurut Hk Beer, Absorbansi pada l1

    A=log (Po/P) = e.b,c atau Po/P = 10e.b.c

    Dan untuk l:A=log (Po/P) = e.b.c atau Po/P = 10e.b.c

    Absorbansi total untuk 2 panjang gelombang:

    At=log (Po+Po)/(P+P), atau

    At=log (Po+Po)/(Po. 10-e.b.c+Po. 10-e.b.c)

    Jika e = e, Sinar monokromatis, pers. diatas menjadi sama dg Hk.Beer

    Jika e e, sinar polikromatis, terjadi penyimpangan Hk. Beer, grafik

    tidak benar-benar linear

    e >e: terjadi penyimpangan negatif, e < e = penyimpangan positif

  • 5/24/2018 Metode Spektrometri-2

    10/21

    Chemical Facto r Biasanya diakibatkan proses dissosiasi, assosiasi, pembent.

    Kompleks, polimerisasi atau solvolisis dalam larutan

    As. Benzoat dalam lar. Mrpkn campuran bentuk terionisasi dan takterionisasi:

    C6H5COOH + H2O C6H5COO- + H3O

    +

    (lmaks=273 nm, e=970) (lmaks=268 nm, e=560)

    terlihat bahwa absorptivitas molar (e) pada 273 nm akan turun

    dengan jika larutan diencerkan atau pH larutan semakin tinggi Dalam larutan murni (tidak ditambahkan buffer), K2Cr2O7akan

    berada sebagai ion dikromat dan kromat dalam kesetimbangan:

    Cr2O72-+ H2O 2CrO4

    2-+ 2 H+

    Penyimpangan Hk. Beer akan teramati jika larutan diencerkan

    dengan air, Konsentrasi spesies Cr2O72-dan CrO42-sangatdipengaruhi oleh pH larutan. Penyimpangan Hk. Beer dapat

    dikontrol dengan menambahkan asam kuat ke dalam larutan untuk

    mempertahankan spesies dikromat; atau larutan dapat dibuat sedikit

    alkalis agar semua dikromat berubah menjadi kromat sehingga

    dalam larutan hanya ada 1 spesies

  • 5/24/2018 Metode Spektrometri-2

    11/21

    Contoh soal

    Suatu larutan asam lemah HB (Ka = 1,00x105)mengabsorbsi Radiasi ultraviolet dengan lmax=280 nm, e= 975. Spesies Btidak mengabsorbsiRadiasi. Jika sel yang dipakai 1,00 cm dan

    konsentrasi asam tersebut 2,00 x 103

    F :(a) Hitunglah absorbansi larutan tersebut pada lmaks(b) Jika larutan diencerkan 2x berapakah

    absorbansinya

    (c) Perkirakan apakah larutan tersebut mengikuti Hk.Beer

  • 5/24/2018 Metode Spektrometri-2

    12/21

    Kesalahan Fotometr i

    Diakibatkan oleh kesalahan sel fotolistrik pada detektor dalammembedakan sinar datang dan sinar yang ditransmisikan

    Terjadi pada larutan yang sangat encer atau terlampau pekat

    Agar kesalahan analisis minimum perlu dicari range absorbansi(A)/transmitansi (T) yang memberikan kesalahan minimal. Secaramatematis dpt diturunkan pers. Beer:

    a.b.C = -log T ; C = -(1/ab) log T . . . . . .. . .(1)

    jika pers ini diturunkan diperoleh:

    dC = -1/ab (log e)/T dT . . . . . . . . . .. . . . .(2)

    Jika pers. (2) dibagi dengan pers(1), diperoleh

    dC/C = (log e dT) / (T log T) . . . . . . . . . . . . . (3)

    Pers(3) adalah kesalahan relatif konsentrasi (C) yang diakibatka olehperubahan T

    pers(3) akan bernilai minimum (yang berarti kesalahan juga minimum

    apabila turunan persamaan tersebut = 0,d/dT [(log e dT)/(Tlog T)] = 0

    log T + log e = 0 log T = -log e = 0,4343

    T = 0,368 atau T = 36,8 % atau A = 0,43

    Kesalahan analisis

  • 5/24/2018 Metode Spektrometri-2

    13/21

    Grafik Kesalahan Fotometr i

  • 5/24/2018 Metode Spektrometri-2

    14/21

    Ins trumentasi Spektro fotm etr i (1)

    Alat yang dipakai untuk mempelajari absorpsi atau emisi radiasielektromagnetik sebagai fungsi panjang gelombang disebut

    Spektrometeratau Spektrofotometer. Komponen-komponenutama alat spektrofotometer adalah:

    Sumber radiasi yang stabil dan berkelanjutan (kontinu)

    Sistem lensa, cermin dan celah untuk membatasi, membuat paralleldan menfokuskan berkas sinar.

    Suatu monokromator untuk menyeleksi sinar menjadi ltertentu

    (sinar monokromatis). Kontainer transparan untuk tempat sample (biasa disebut dengan

    sel atau kuvet).

    Detektor radiasi yang dirangkaikan dengan suatu pembaca (readout) baik meter atau recorder.

    Diagram blok lengkap alat spektrofotometer disajikan pada Gambar

    I.10.

    Sumber

    RadiasiMonokromator Sampel Detektor Rekorder

  • 5/24/2018 Metode Spektrometri-2

    15/21

    Ins trumentasi (2)Sumber Radiasi

    Radiasi sinar tampak: umumnya dipakai lampu filamen tungstenyang mempunyai daerah panjang gelombang 3202500 nm.Kontrol terhadap voltase sangat diperlukan karena perubahan 1volt akan mengakibatkan perubahan kekuatan sinar menjadi 4 xlebih besar. Biasanya digunakan regulator atau stabilisator.

    Radiasi sinar ultraviolet: Umumnya digunakan lampu hydrogen(atau deuterium) yang menghasilkan radiasi kontinyu pada l= 180

    375 nm. Ada 2 tipe lampu ini, yaitu yang menggunakan voltase

    tinggi dan voltase rendah. Lampu deuterium dapat menghasilkanintensitas sinar lebih besar dari lampu hydrogen.

    Monokromator

    Ada 2 jenis monokromator, yaitu:

    Prisma: penguraian sinar didasarkan pada perbedaan indeksnyadi udara dan di dalam prisma, sehingga sinar diteruskan sesuai

    dengan panjang gelombang masing-masing. Difraksi Grating: Penguraian sinar didasarkan pada grating

    (permukaan benda seperti gergaji), grating dapat diputar dengansudut tertentu, sehingga diperoleh sinar dengan lseperti yangdiinginkan.

  • 5/24/2018 Metode Spektrometri-2

    16/21

    Gambar Monok romator

  • 5/24/2018 Metode Spektrometri-2

    17/21

    Inst rumentasi (3)Kontainer samp le (sel /ku vet)

    Sel atau Kuvet tempat sample (biasanya berupa larutan) ditempatkanharus terbuat dari bahan yang tembus radiasi pada panjang gelombangyang akan digunakan untuk pengukuran absorbansi. Untuk bekerja pada

    daerah ultraviolet (

  • 5/24/2018 Metode Spektrometri-2

    18/21

    MACAM-MACAM SPEKTROFOTOMETERMeskipun secara umum spektrofotometer mempunyai rancangan dasarsebagaimana dibahas dalam sub-bab sebelumnya, namun demikiansetidaknya ada tiga jenis spektrofotometer yang telah dikenal.

    Spektrofotometer berkas tunggal (single beam)

    Spektrofotometer berkas ganda (double beam)

    Spektrofotometer Gilford

    Spektrofotometer berkas tun ggal (s ing le beam)banyak digunakan karenacukup murah, tetapi memberikan hasil yang memuaskan. Alat ini hanya terdiridari satu berkas sinar sehingga dalam prakteknya, pengukuran sample danlarutan blanko atau standar harus dilakukan secara bergantian denganmenggunakan sel yang sama.

    Spektrofotometer berkas ganda (doub le beam):biasa dijumpai pada alatspektrofotometer yang telah memakai autosacnningpanjang gelombang danmencatat secara otomatis absorbansi (A) sebagai fungsi panjang gelombang(l). Alat jenis ini mempunyai 2 berkas sinar sehingga pengukuran absorbansilarutan sample dan larutan blanko dapat dilakukan secara parallel dan tidak

    perlu bargantian.Spektrofotometer Gi lfordbanyak dipakai di laboratorium biokimia danmempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan spektrofotometribiasa karena mampu membaca absorbansi (A) sampai pada angka 3(spektrofotometri biasa : 0,11,0). Hal ini disebabkan alat ini menggunakankomponen yang disebut denganphotomultiplier feed-back circuit.

  • 5/24/2018 Metode Spektrometri-2

    19/21

    Tekn ik-Tekn ik Anal is isAda tiga teknik yang biasa dipakai dalam analisis secara spektometri. Ketigateknik tersebut adalah :

    Metoda Standard Tunggal

    Metoda ini sangat praktis karena hanya menggunakan satu larutan standardyang telah diketahui konsentrasinya (Cstd). Selanjutnya absorbsi larutanstandard (Astd) dan absorbsi larutsn sampel (Asmp) diukur denganSpektrofotometri. Dari hukum Beer diperoleh :

    Astd= e.b.Cstd Asmp= e.b.Csmpe.b = Astd/ Cstd e.b = Asmp/ Csmp

    sehingga,Astd/Cstd= Asmp/Csmp Csmp= (Asmp/Astd) x CstdDengan mengukur Absorbansi larutan sampel dan standar, konsentrasi larutansampel dapat dihitung.

    Metode Kurva Kalibrasi

    Dalam metode ini dibuat suatu seri larutan standar dengan berbagai konsentrasidan absorbansi dari larutan tersebut diukur dengan AAS. Langkah selanjutnyaadalah membuat grafik antara konsentrasi (C) dengan Absorbansi (A) yangakan merupakan garis lurus melewati titik nol dengan slope = e.b atau slope =a.b. Konsentrasi larutan sampel dapat dicari setelah absorbansi larutan sampeldiukur dan diintrapolasi ke dalam kurva kalibrasi atau dimasukkan ke dalampers. garis lurus yang diperoleh dengan menggunakan program regresi linearpada kurva kalibrasi

  • 5/24/2018 Metode Spektrometri-2

    20/21

    Tekn ik-Tekn ik Analis is

    Metoda Adisi Standard

    Metoda ini dipakai secara luas karena mampu meminimalkan kesalahan yangdisebabkan oleh perbedaan kondisi lingkungan (matriks) sampel dan standard.

    Dalam metoda ini dua atau lebih sejumlah volume tertentu dari sampeldipindahkan ke dalam labu takar. Satu larutan diencerkan sampai volumetertentu, kemudian diukur absorbansinya tanpa ditambah dengan zat standard,sedangkan larutan yang lain sebelum diukur absorbansinya ditambah terlebihdulu dengan sejumlah tertentu larutan standard dan diencerkan seperti padalarutan yang pertama. Menurut hukum Beer akan berlaku hal-hal berikut :

    Ax= k.Cx; AT= k(Cs+ Cx)

    dimana,Cx= konsentrasi zat sampel

    Cs= konsentrasi zat standar yang ditambahkan ke larutan sampel

    Ax= Absorbansi zat sampel (tanpa penambahan zat standar)

    AT = Absoebansi zat sampel + zat standar

    Jika kedua persamaan diatas digabung, akan diperoleh:

    Cx= Csx {Ax/(AT-Ax)}Konsentrasi zat dalam sampel (Cx) dapat dihitung dengan mengukur Axdan ATdengan spektrofotometer. Jika dibuat suatu seri penambahan zat standar dapatpula dibuat suatu grafik antara ATlawan Cs, garis lurus yang diperolehdiekstrapolasi ke AT= 0, sehingga diperoleh:

    Cx= Csx {Ax/(0-Ax)} ; Cx= Csx (Ax/-Ax)

    Cx= Csx (-1) atau Cx= -Cs

  • 5/24/2018 Metode Spektrometri-2

    21/21

    Kurva Kal ibrasi dan Adis i Standar

    Abs ATAx A=a.b.C

    Cxppm standar -Cx 0 Cs-1 Cs-2 ppm tambahan

    Gambar III.9Kurva kalibrasi (kiri) dan kurva adisi standar (kanan) dalam analisissecara spektrometri.