Top Banner
METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI PENELITIAN YANG BAIK Penelitian (riset) yang baik adalah penelitian yang benar. Penelitian yang baik mempunyai karakteristik : 1. Mampu menjual ide penelitian. 2. Dirancang dengan baik. 3. Dikomunikasikan hasilnya dengan baik. Menjual Ide Penelitian Penelitian dimulai dengan membuat suatu usulan atau proposal penelitian. Untuk dapat menjual ide penelitian dengan berhasil, maka proposal penelitian harus mempunyai isu yang relevan, menarik, penting, danbermanfaat. Proposal penelitian biasanya disajikan di Bab 1 di laporan hasil penelitian. Bab 1 ini merupakan bab yang paling penting di suatu penelitian, karena di bab ini peneliti mencoba menjual ide penelitiannya. Tabel 1.1. Isi dari Bab 1 untuk dapat Menjual Ide Penelitian Isu Penerapan Letak di Bab 1 Relevan Topik yang dipilih Judul Penelitian Menarik Mempunyai cerita konteks yang menarik Latar Belakang Isu dan Identifikasi Isu Penting Mengapa penelitian harus dilakukan dan apa tujuannya Motivasi Penelitian Tujuan Penelitian Bermanf aat Siapa dan bagaimana manfaat penelitian akan didapatkan Kontribusi Penelitian Merancang Penelitian dengan Baik Menurut Kenney, Jr. (1986) salah satu faktor yang penting dalam merancang penelitian adalah faktor desain (D). Faktor desain adalah D = d/s - d adalah besaran dari treatment effect tergantung dari struktur teori yang mendukung - s deviasi standar dari kesalahan residu. Perancangan penelitian yang baik terjadi bila d tinggi dan s rendah Tabel 1.2. Isi dari Bab 2 dan Bab 3 untuk Merancang Penelitian yang Baik Rancangan Riset Penerapan Letak di Laporan
32

METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Feb 20, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

METODE PENELITIAN

PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASIPENELITIAN YANG BAIK

• Penelitian (riset) yang baik adalah penelitian yang benar.• Penelitian yang baik mempunyai karakteristik :

1. Mampu menjual ide penelitian.2. Dirancang dengan baik.3. Dikomunikasikan hasilnya dengan baik.

Menjual Ide Penelitian• Penelitian dimulai dengan membuat suatu usulan atau proposal

penelitian.• Untuk dapat menjual ide penelitian dengan berhasil, maka proposal

penelitian harus mempunyai isu yang relevan, menarik, penting,danbermanfaat.

• Proposal penelitian biasanya disajikan di Bab 1 di laporan hasilpenelitian. Bab 1 ini merupakan bab yang paling penting di suatupenelitian, karena di bab ini peneliti mencoba menjual idepenelitiannya.

Tabel 1.1. Isi dari Bab 1 untuk dapat Menjual Ide Penelitian

Isu Penerapan Letak di Bab 1

Relevan Topik yang dipilih Judul Penelitian

Menarik Mempunyai cerita konteks yangmenarik

Latar Belakang Isu danIdentifikasi Isu

Penting Mengapa penelitian harus dilakukandan apa tujuannya

Motivasi Penelitian Tujuan Penelitian

Bermanfaat

Siapa dan bagaimana manfaatpenelitian akan didapatkan

Kontribusi Penelitian

Merancang Penelitian dengan Baik• Menurut Kenney, Jr. (1986) salah satu faktor yang penting dalam

merancang penelitian adalah faktor desain (D).• Faktor desain adalah D = d/s

- d adalah besaran dari treatment effect tergantung dari struktur teori yang mendukung - s deviasi standar dari kesalahan residu.

• Perancangan penelitian yang baik terjadi bila d tinggi dan s rendahTabel 1.2. Isi dari Bab 2 dan Bab 3 untuk Merancang Penelitian yang Baik

Rancangan Riset Penerapan Letak di Laporan

Page 2: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

yang Baik Riset

Meningkatkan d Menggunakan teori yang baik dalammengembangkan hipotesis

Bab 2 PengembanganHipotesis 2.1. Teori 2.2. PenelitianSebelumnya danPengembanganHipotesis

Menurunkan s Mengurangi bias yang terjadi didata dan model empirisnya

Bab 3 RancanganPenelitian 3.1. RancanganSampel 3.2. RancanganModel empiris

Mengkomunikasikan Hasil Penelitian dengan BaikDi laporan hasil penelitian, hasil penelitian biasanya dikomunikasikan diBab 4 dan Bab 5. Bab 4 menyajikan hasil dari penelitiannya. Bab 5menyajikan ringkasan, simpulan, diskusi, keterbatasan-keterbatasan dansaran-saran.Penelitian Metode IlmiahPenelitian metode ilmiah (scientific methode) menurut Kerlinger (1973)didefinisikan sebagai investigasi yang sistematik, terkendali dan empiristerhadap suatu set hipotesis-hipotesis yang dibangun dari struktur teori.Ciri-cirinya sebagai berikut :1. Investigasi yang sistematik; berarti mempunyai langkah- langkah yang sudah jelas dan sistematik.2. Empiris; berarti menggunakan fakta yang obyektif, secara hati-hati diperoleh, benar-benar terjadi, tidak tergantungdari kepercayaan atau nilai-nilai (value free) peneliti maupun kepecayaanorang lain.3. Menggunakan suatu set hipotesis-hipotesis yang dibangun dari suatustruktur teori.Langkah-Langkah Penelitian Metode Ilmiah

1. Mengidentifikasi isu atau topik dari penelitian 2. Menjual ide atau isu tersebut dengan cara menjustifikasi bahwa isu

tersebut adalah menarik dan penting untuk diteliti.3. Menentukan tujuan dan kontribusi dari penelitian.4. Mengembangkan hipotesis.5. Merancang penelitian.

Page 3: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

6. Mengumpulkan data; arsip (data sekunder), wawancara (data primer),observasi (data primer), kuesioner (data primer) dan eksperimen(data primer)

7. Menganalisis data dan menguji hipotesis.8. Membuat ringkasan, mengevaluasi dan mendiskusikan hasil pengujian

serta menyimpulkan hasilnya.9. Menunjukkan keterbatasan dan halangan-halangan penelitian.10. Mengusulkan perbaikan-perbaikan penelitian berikutnya.

Contoh :JUDUL PENELITIANBab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah dan Identifikasi Masalah 1.2. Motivasi Penelitian 1.3. Kontribusi Penelitian Bab 2 Kaji Teori dan Pengembangan Hipotesis 2.1. Teori 2.2. Hasil-Hasil Penelitian Sebelumnya dan Pengembangan Hipotesis Bab 3 Rangcangan Penelitian 3.1. Data3.2. Model Empiris Bab 4 Hasil Penelitian 4.1. Hasil Pengujian Hipotesis Bab 5 Penutup 5.1. Ringkasan 5.2. Simpulan 5.3. Diskusi 5.4. Keterbatasan-Keterbatasan 5.5. Saran-SaranLampiran-Lampiran Daftar Pustaka

Format Penulisan Daftar Pustaka • Daftar pustaka berisi sumber-sumber bacaan yang digunakan untuk

melakukan penelitian. Sumber-sumber ini dapat berupa tesis,disertasi, simposium, buku, artikel, jurnal, majalah, atau sumberdari situs internet

• Penulisan daftar pustaka ini mempunyai aturan formatnya. Beberapaformat penulisan daftar pustaka yang banyak digunakan adalah formatAmerican Psychological Association (APA) 5th, Chicago Review, Turbarian,Management Academy Review, MIS Quarterly dan lainnya.

Contoh Format APA 5th :

Page 4: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Arief, K. (2003). Pasar Efisien dan Perilakunya. Unpublised Tesis S2, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Davis, F.D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use and UserAcceptance of Information Technology. MIS Quarterly 13 (3) 319-340.

Hartono, J. (2003). Sistem Informasi Keperilakuan. Penerbit Andi,Yogyakarta.

Kurniawan, A. (2002, 17 Nopember). Efek Permainan KomputerTerhadap Tingkat Belajar Anak. Majalah Game Anak, 5, 12-17.

Pavlou, P. A. (2001). Integrating the Technology Acceptance Model WithTrust in Electronic Commerce - Model Development andValidation. Proceeding of the 2001 ACIS, Boston, MA.

TOPIK (ISU)PEMILIHAN TOPIK

• Topik yang dipilh harus relevan, yang artinya :1. topik yang sedang terjadi fenomena;2. topik yang sedang hangat dibicarakan;3. topik yang sesuai dengan bidang yang akan diteliti;4. sesuai dengan yang diinginkan oleh pemakai hasil penelitian.

• Untuk mendapatkan topik yang relevan dapat dilakukan denganbeberapa cara, yaitu : membaca penelitian yang sudah diterbitkan dijurnal (terutama jurnal luar negeri), membaca surat kabar ataumajalah dan diperoleh langsung dari sumbernya (perusahaan, regulator,masyarakat dan lain sebagainya)

• Replikasi penelitian adalah melakukan penelitian ulang dengansituasi dan tempat berbeda. Topik, hipotesis dan rancanganpenelitian sama dengan penelitian yang akan direplikasi dan yangberbeda adalah datanya. Replikasi penelitian tidak hanyamereplikasi ide dan rancangan penelitiannya, tetapi juga harusditulis ulang dengan bentuk dan gaya bahasa sendiri. Jika hanyasemata-mata menterjemahkan kalimat-kalimat di penelitian yangdireplikasi maka hal ini dapat dikatakan suatu penjiplakan atauplagiarisme.

• Topik yang dipilih selain harus relevan juga harus merupakan topikyang menarik untuk diteliti. Topik yang menarik dapat dipilihdengan cara sebagai berikut :

1. Pilih topik yang melibatkan pengetahuan institusi yang mendalamdari peneliti.2. Topik penelitian harus menekankan pada konteks tertentu (contextual)dibandingkan penelitian yang umum (generic research).

Page 5: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

3. Gunakan kartu bebas (wild card) untuk memilih topik yangkontroversial, dramatik yang belum dipikirkan sebelumnya.4. Topik sebaiknya didasarkan pada tuntutan keputusan (decision driven)dari pengambil keputusan.5. Topik melibatkan interdisiplin. Contoh : menggabungkan sisteminformasi dan psikologi.6. Prospectus in focus, yaitu penelitian harus memfokuskan padasesuatu yang belum terjawab.

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN• Suatu permasalahan tidak muncul dengan sendirinya. Masalah muncul

karena ada yang menyebabkannya. Latar belakang masalah menunjukkangejala (symptom) dari permasalahan yang akan diteliti. Gejala(symptom) merupakan tanda-tanda terjadinya permasalahan.

• Gejala (symptom) berbeda dengan permasalahan (problem). Gejalamerupakan akibat dari permasalahan yang tampak dan dapat dijadikanidentifikasi adanya suatu masalah.

• Contoh : sakit panas; akibat perandangan tenggorokan, virus flu,demam berdarah dan sebagainya.

Cerita Konteks• Supaya penelitian menarik, maka latar belakang permasalahan dapat

ditulis dalam bentuk suatu cerita konteks dari topik yang diteliti.Cerita konteks merupakan cerita mengenai latar belakangpermasalahan yang terjadi yang akan diteliti.

• Penelitian yang mempunyai cerita konteks yang menarik merupakanpenelitian yang berkualitas. Penelitian yang tidak mempunyai ceritakonteks dicurigai sebagai suatu penelitian yang tidak mempunyailatar belakang masalah.

• Cerita konteks yang ditulis sebaiknya menarik dan tidakberkepanjangan. Cerita konteks harus padat berisi dan ditemukan diawal-awal latar belakang permasalahan.

• Latar belakang masalah berbeda dengan latar belakang teori.Tabel 2 Perbedaan antara Latar Belakang Masalah dengan Latar BelakangTeori

Latar Belakang Permasalahan Latar Belakang Teori

Disajikan di Bab 1 untuk menunjukkanletak dan cerita dari fenomenanya.

Disajikan di Bab 2 untuk tujuanmengembangkan hipotesis-hipotesispenelitian

Lebih ke cerita mengenai fenomenanyaapa yang menyebabkan permasalahan itu

Menjelaskan teori yang akandigunakan di penelitian.

Page 6: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

muncul.

Contoh : masalah penerapan teknologiinformasi di organisasi; dapat berupacerita bagaimana teknologi ini masihterbungkus dengan rapi tidaktersentuh walaupun sudah lamateknologi tersebut diimplementasikan,sehingga teknologi ini menjadi tidakefektif di organisasi.

Contoh : suatu penelitian sisteminformasi yang mengangkat masalahpenerapan teknologi informasi diorganisasi; dapat berupapenjelasan mengenai sisteminformasinya sendiri, macam-macamsistem informasi, peran-oerannyadan lainnya.

Mengidentifikasi PermasalahanSuatu permasalahan dari penelitian dapat berupa :

1. Permasalahan (problem) yang terjadi yang perlu solusi perbaikan;2. Oportuniti (opportunity) atau peluang yang akan ditangkap;3. Fenomena yang kan dijelaskan atau diverifikasi dengan suatu teori

yang sudah ada;4. Fenomena yang akan diuji untuk mendapatkan teori baru.

MOTIVASI PENELITIAN• Mengapa penelitian dilakukan? Apa pentingnya penelitian ini.

Peneliti harus dapat meyakinkan bahwa penelitian yang dilakukannyamenarik dan penting. Motivasi penelitian menunjukkan hal ini, yaituapa yang memotivasi peneliti melakukan penelitian ini.

• Contoh : Penelitian Davis (1989) mengenai pembuatan kuesionerpenerimaan teknologi informasi oleh pemakai-pemakai sisteminformasi. Motivasi penelitian ini adalah : 1) pengukur-pengukuryang belum divalidasi banyak digunakan di praktek di seluruihspektrum dari kegiatan-kegiatan perancangan, seleksi, implementasidan evaluasi sistem informasi 2) Disamping penggunaan yangsubyektif mereka mendasarkan keputusan-keputusan yang penting padapengukur-pengukur yang tidak divalidasi akan mendapatkan informasiyang salah; motivasi ini penting karena akan menyediakan pengukur-pengukur yang konstruk yang lebih valid sehingga tidak mendapatinformasi yang salah.

TUJUAN PENELITIAN• Tujuan dari penelitian adalah apa yang ingin dicapai dengan

melakukan penelitian. Secara umum, tujuan dari penelitian adalahuntuk mencapai sasaran dari permasalahan penelitian.

• Contoh : Penelitian Davis (1989); Tujuan dari penelitian ini adalahmencari pengukur yang lebih baik untuk memprediksi dan menjelaskanpenggunaan teknologi. Investigasi memfokuskan pada dua konstruk-konstruk teoritis yaitu kegunaan persepsian (perceived usefulness) dan

Page 7: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use) yang diteorikansebagai penentu-penentu dasar dari penggunaan sistem.

KONTRIBUSI PENELITIAN• Penelitian yang baik harus mempunyai kontribusi atau manfaat kepada

pemakai hasil penelitian. Kontribusi penelitian dapat berupa:1. Kontribusi teori; hasil dari penelitian diharapkan dapatmemperbaiki teori yang sudah ada, menjelaskan fenomena dengan teoriyang sudah ada atau menjelaskan fenomena dengan teori yang baruyang ditemukan.2. Kontribusi praktek; menunjukkan bahwa hasil dari penelitiandapat digunakan untuk diterapkan di praktek nyata atau paling tidakdapat digunakan untuk memperbaiki praktek yang ada dengan lebihbaik.3. Kontribusi kebajikan; berhubungan dengan manfaat bagi regulatoryang mengeluarkan kebijakan untuk kepentingan publik.

• Contoh : Penelitian Davis (1989) mempunyai kontribusi penelitiankepada penyedia-penyedia sistem informasi untuk menilai permintaanpemakai untuk ide-ide rancangan yang baru dan kepada manajer-manajer sistem informasi di dalam organisasi-organisasi pemakaiyang akan menilai penawaran-penawaran dari penyedia-penyedia sisteminformasi tersebut.

TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESISTEORI

• Teori (theory) adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang sistematis yang digunakan untuk menjelaskan danmemprediksi fenomena atau fakta.

• Kinney (1986), teori menyediakan penjelasan tentatif tentanghubungan antara fakta-fakta secara umum.

Teori digunakan di penelitian paling tidak untuk :1. Bersama-sama dengan penjelasan logis dan hasil-hasil penelitian

sebelumnya, digunakan untuk membangun hipotesis-hipotesis.2. Untuk menyediakan kepada pembaca hasil penelitian jika mereka ingin

membaca dan mempelajari teori yang mendasari penelitianbersangkutan.

Contoh :• Penelitian Chau dan Hu (2002) membahas tentang penerimaan teknologi

oleh profesional-profesional. Beberapa teori dan model telahdikembangkan dan secara empiris telah diteliti di area penelitianini. Teori-teori yang digunakan di penelitian mereka adalah TeoriTindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action/TRA), Model Penerimaan

Page 8: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Teknologi (Technology Acceptance Model/TAM) dan Teori Perilaku Rencanaan(Theory of Planned Behavior/TPB).

• TRA, TAM dan TPB dikenalkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975).MODEL TEORITIS

• Hampir sebagian besar penelitian di bidang sistem informasimenggunakan model penelitian.

• Model penelitian yang dimaksud disini adalah model logika ataumodel teoritis yang merupakan penggambaran dari teori yangdigunakan yang menggambarkan hubungan kausal elemen-elemen (dapatberupa variabel-variabel atau konstruk-konstruk) di dalam modelnya.

• Model teoritis dibangun dari model-model sebelumnya yang sudah ada;dapat juga dibangun dari gabungan beberapa model teoritis yangsudah ada atau dari gabungan beberapa hasil penelitian sebelumnya.

• Model yang lainnya adalah model empiris yang menunjukkan persamaanempirisnya. Model logika atau model teoritis digunakan untukmembangun hipotesis sedang model empiris digunakan untuk mengujihipotesisnya.

Tabel 3.1. Perbedaan antara Model Teoritis dan Model Empiris

Model Teoritis Model Empiris

Model teoritis di Bab 2 di laporan hasil riset yang digunakan untuk membangun hipotesisnya

Model empiris di Bab 3 di laporan hasil riset yang digunakan untuk menguji hipotesisnya.

Model teoritis menggambarkan hubungan kausal elemen-elemen (dapat berupa variabel-variabel atau konstruk-konstruk) di dalam modelnya

Model empiris yang menunjukkan persamaan empirisnya.

PENGEMBANGAN HIPOTESIS• Hipotesis dikembangkan dengan menggunakan teori yang relevan atau

dengan penjelasan-penjelasan logik dan hasil-hasil penelitiansebelumnya.

• Hipotesis dikembangkan dengan menggunakan menggunakan teori karenaakan memverifikasi teori tersebut di fenomena yang ada.

• Hipotesis perlu dikembangkan dengan penjelasan logis jika tidak adateori yang dapat digunakan atau tujuan dari riset adalah untukmenemukan teori yang baru.

• Hipotesis perlu dikembangkan dengan hasil-hasil penelitian-penelitian sebelumnya karena hasil–hasil tersebut digunakan untukmenentukan arah dari hipotesisnya.

Page 9: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

• Hipotesis dikembangkan dengan maksud supaya tujuan dari penelitianuntuk menerima hipotesisnya dapat tercapai dengan kemungkinan yangbesar.

Gambar 3.1. Pengembangan Hipotesis____________________ - Teori-teori ____________________ - Penjelasan-penjelasan ____________________ logis ____________________ - Hasil-hasil penelitian ____________________ sebelumnya H1 : ________________

________________

____________________ - Teori-teori ____________________ - Penjelasan-penjelasan ____________________ logis ____________________ - Hasil-hasil penelitian ____________________ sebelumnya H2 : ________________

________________... dan seterusnya

• Pengembangan hipotesis dapat dianalogikan juga sebagai risetmencari minyak di dasar bumi. Jika lokasi penggalian ditentukansecara sembarangan, maka kemungkinan mendapatkan minyak akan sangatkecil sekali.

• Jika lokasi penggalian ditentukan dengan sistematik, makakemungkinan minyak ditemukan akan sangat besar.

• Oleh karena itu, lokasi penggalian harus ditentukan dengansistematik yaitu dengan teori yang ada atau penjelasan-penjelasanlogis tentang kandungan minyak bumi atau dengan hasil pengalaman-pengalaman sebelumnya supaya kemungkinan besar kandungan minyakakan ditemukan.

HIPOTESIS ALTERNATIF• Hipotesis dapat ditulis dalam bentuk hipotesis nol (null hypothesis)

ataupun hipotesis alternatif (alternative hypothesis) atau keduanya.• Hipotesis nol dicoba untuk ditolak (rejected atau refuted) dan

hipotesis alternatif dicoba untuk diterima (accepted) atau didukung(supported).

• Hipotesis nol merupakan dugaan yang menyatakan hubungan dua buahvariabel adalah jelas dan tidak terdapat perbedaan diantaranya.

Page 10: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Hipotesis alternatif berlawanan dengan hipotesis nol, menunjukkanterdapatnya perbedaan antara dua variabel.

• Hipotesis nol (H0) ditulis dengan arah yang berlawanan denganhipotesis alternatif (HA).H0 : A tidak lebih besar dari B.HA : A lebih besar dari B.

Tabel 3.2. Perbedaan antara Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif

Hipotesis Nol Hipotesis Alternatif

Biasanya digunakan untuk penelitian yang hakiki seperti fisika, kimia, dan lainnya yang hasilnya sudah pasti. Misalnya hipotesis bahwa tidak ada kehidupan manusia di Mars.

Lebih digunakan di penelitian sosial seperti dipenelitian akuntansi, keuangan dan lainnya serta penelitian sistem informasi.

Hipotesis akan menjadi teori selama hipotesis nol tidak mampu ditolak. Sekali hipotesis ditolak, yaitu ternyata ada kehidupan di Mars, maka hipotesis tidak akan menjadi teori. Oleh sebab itu, untuk penelitian semacam ini, hipotesis dinyatakan dalam bentuk hipotesis nol.

Hipotesis akan menjadi teorijika banyak penelitian semacam yang mendukung hipotesis alternatifnya dibandingkan dengan yang tidak mendukungnya.

ARAH DARI HIPOTESIS• Di dalam penulisan hipotesis kausal, arah (direction) dari hubungan

variabel-variabel perlu ditegaskan. Misalnya adalah hipotesis yangmenunjukkan hubungan positif variabel kegunaan (usefulness) teknologipada niat (intention) menggunakannya.

• Kajian literatur tentang penelitian-penelitian sebelumnya perludilakukan. Jika hasilnya memberikan hasil yang konsisten berarah(dapat positif atau negatif) maka hipotesis kausal harus ditulisberarah seperti itu. Jika hasilnya banyak yang tidak signifikanatau arahnya bertentangan, maka hipotesis kausal dapat ditulistanpa arah.

RANCANGAN PENELITIANSAMPEL YANG BAIK

• Merancang penelitian berarti merancang sampel untuk menentukan datayang akan digunakan dan merancang model empiris untuk mengujihipotesis-hipotesisnya secara statistik.

• Sampel yang baik merupakan sampel yang akurat dan tepat. Sampelyang tidak akurat dan tidak tepat akan memberikan kesimpulan

Page 11: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

penelitian yang tidak diharapkan atau dapat menghasilkan kesimpulansalah yang menyesatkan.

Sampel yang akurat (accurate) adalah sampel yang tidak bias, yang dapatdilakukan dengan cara :

a. Pemilihan sampel berdasarkan proksi yang tepat Misalnya suatu penelitian akan menguji penerimaan teknologi olehmanajemen. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa-mahasiswa S1 yangdianggap sebagai proksi dari manajemen. Proksi ini kurang tepat,karena mahasiswa S1 belum mempunyai pengalaman praktek sebagaiseorang manajer. Mahasiswa S2 mungkin dapat digunakan sebagaisampel yang lebih tepat.

b. Menghindari bias di seleksi sampel Bias pemeilihan sampel (sample selection bias) adalah memilih sampeldengan cara yang tidak benar sehingga sampel tidak mewakilipopulasinya. Pemilihan sampel yang bias misalnya sampel yangdiambil dengan sengaja tidak secara acak (random).

c. Menghindari bias hanya diperusahaan-perusahaan yang bertahan Bias bertahan (survivorship bias) merupakan sampel yang berisi denganperusahaan-perusahaan yang bertahan yang akan membuat sampel tidakakurat. Misalnya suatu penelitian yang akan menilai dampak daripenerapan TI ke kinerja perusahaan. Sampel yang dipilih adalahsampel yang berupa perusahaan-perusahaan yang sekarang masih hidup.Sampel seperti ini adalah bias terhadap perusahaan yang bertahansaja. Sampel ini menjadi bias untuk mendukung hipotesis (bias towardsaccepting the hypothesis).

SAMPEL YANG TEPAT• Sampel yang tepat (precise) adalah sampel yang mempunyai presisi

(precision) yang tinggi yang mempunyai kesalahan pengambilan sampel(sampling error) yang rendah.

• Kesalahan pengambilan sampel adalah seberapa jauh sampel berbedadari yang dijelaskan oleh populasinya.

• Presisi diukur dengan standard error of estimate. Presisi dapatditingkatkan dengan jumlah sampelnya. Semakin besar jumlahsampelnya, semakin kecil kesalahan standar estimasinya.

METODE PENGAMBIL SAMPEL• Metode pengambilan sampel ada dua, yaitu pengambilan sampel

berbasis pada probabilitas (pemilihan secara random) ataupengambilan sampel secara nonprobabilitas (pemilihan nonrandom).

• Secara probabilitas, metode yang dapat digunakan adalah :1. Random sederhana (simple random)

Page 12: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

2. Random komplek (complex random) : systematic random sampling; cluster sampling; stratified sampling; double sampling

• Secara nonprobabilitas, dapat dilakukan metode :1. Convinience 2. Purposive; terdiri dari judgement dan quota3. Snowball

RANDOM SEDERHANA• Pengambilan sampel secara random sederhana (simple random) dilakukan

dengan mengambil secara langsung dari populasinya secara random.Secara random dipilih dapat didasarkan pada angka random.

RANDOM KOMPLEK• Systematic Random Sampling

Pengambilan sampel diambil dengan cara membagi populasi sebanyak nbagian dan mengambil sebuah sampel pada masing-masing bagiandimulai dari bagian pertama secara random. Misalnya jumlah populasiada 75 buah dan akan diambil sampel sebanyak 25 buah. Masing-masingbagian akan terdiri dari 3 buah. Misalkan angka random yangterpilih untuk mengambil sampel pertama adalah 2, maka sampelberikutnya adalah no 5, 8, 11, … dst

• Cluster SamplingPengambilan sampel dilakukan dengan membagi populasi menjadibeberapa grup bagian yang disebut dengan cluster. Beberapa clusterkemudian dipilih secara random dari semua cluster yang ada. Item-itemdata yang berada di dalam cluster yang terpilih merupakan sampelnya.

• Stratified SamplingPengambilan sampel dilakukan dengan populasi menjadi beberapasubpopulasi atau strata dan kemudian pengambilan sampel randomsederhana dapat dilakukan di dalam masing-masing strata. Stratadapat berupa karakteristik tertentu. Misalnya populasi sampelberupa perusahaan-perusahaan diklasifikasikan menjadi tiga strataberupa ukuran perusahaan, yaitu strata perusahaan-perusahaan besar,strata perusahaan-perusahaan menengah dan strata perusahaan-perusahaan kecil.

• Double SamplingDouble sampling atau sequential sampling atau multiphase sampling merupakanmetode sampling yang mengumpulkan sampel dengan dasar sampel yangada dan dari informasi yang diperoleh digunakan untuk mengambilsampel berikutnya. Misalnya data responden dapat dikumpulkan darimail survey dan secara random dipilih beberapa untuk diwawancarailebih detil sesuai dengan kriteria tertentu.

CONVINIENCE SAMPLING

Page 13: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

• Metode pengambilan sampel secara nonrandom dapat berupa conviniencesampling dan purpose sampling.Pengambilan sampel secara nyaman (convinience sampling) dilakukandengan memilih sampel bebas sekehendak penelitinya.

PURPOSIVE SAMPLING• Pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling) dilakukan dengan

mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu.Kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan (judgment)tertentu atau jatah (quota) tertentu.

• Judgment sampling adalah purposive sampling dengan kriteria berupa suatupertimbangan tertentu. Misal kriterianya adalah perusahaan-perusahaan yang sudah public. Kriteria lain misalnya adalahperusahaan-perusahaan yang membangun sendiri sistem teknologiinformasinya, bukan mereka yang membeli atau melakukan outsourcing.

• Quota sampling adalah purposive sampling yang mengambil persentasisampelnya sesuai dengan persentase jumlah di populasinya. Quotasampling berdalih bahwa sampel harus mempunyai karakteristik yangdimiliki oleh populasinya. Misalnya populasi terdiri dari 70%perusahaan kecil dan 30% perusahaan besar maka sampel juga harusmempunyai kriteria sesuai dengan kriteria tersebut.

SNOWBALL SAMPLING• Pengambilan sampel secara bola salju (snowball sampling) dilakukan

dengan mengumpulkan sampel dari responden yang berasal darireferensi suatu jaringan, misalnya lewat newsgroup di internet.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA1. Teknik observasi, wawancara dan studi waktu dan gerak, dilakukan

secara pengamatan langsung di studi kasus dan di lapangan.2. Teknik eksperimen dan simulasi, dilakukan secara pengamatan

langsung untuk mendapatkan data laboratorium.3. Teknik survey, dilakukan untuk mendapatkan data opini individu.4. Teknik delphi, dilakukan untuk mendapatkan data opini grup.5. Teknik analisis isi (content analysis), dilakukan untuk mendapatkan

data arsip primer.6. Teknik pengambilan basis data, dilakukan untuk mendapatkan data

arsip sekunder.7. Teknik model matematik, dilakukan secara analitikal untuk

mendapatkan data logic peneliti.

OBSERVASI• Observasi (observation) merupakan teknik atau pendekatan untuk

mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung obyekdatanya.

Page 14: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

OBSERVASI PERILAKU DAN NON-PERILAKU• Observasi perilaku (behavioral observation) terdiri sebagai berikut :

1. Analisis nonverbal (nonverbal analysis)Dapat dilakukan pada gerakan bukan ucapan, seperti misalnyaobservasi terhadap bahasa tubuh seseorang ekspresi wajah dan lainsebagainya.

2. Analisis linguistik (linguistic analysis)Dilakukan pada analisis bahasa yang digunakan oleh seseorang ataubeberapa orang yang sedang berinteraksi

• Observasi non-perilaku (nonbehavioral observation) terdiri sebagaiberikut :1. Analisis catatan (record analysis) Berupa pengumpulan data baik dari catatan data sekarang atau

catatan data historis.2. Analisis kondisi fisik (physical condition analysis) Dilakukan pada data kondisi fisik seperti fisik sediaan,kondisi

keamanan pabrik.3. Analisis proses fisik (physical process analysis)

Dapat berupa observasi pada time and motion dari suatu proses,prosedur-prosedur akuntansi dan lain sebagainya.

OBSERVASI SEDERHANA DAN TERSTRUKTUR• Observasi sedehana merupakan observasi yang tidak mempunyai

pertanyaan-pertanyaan riset. Observasi sedehana ini digunakan dipenelitian eksploratori yang belum diketahui dengan jelas variabel-variabel yang akan digunakan.

• Observasi terstruktur merupakan observasi yang mempunyai prosedurstandar yang terstruktur. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Menentukan data yang akan diobservasi : Untuk observasiterstruktur, data yang dibutuhkan sudah dapat ditentukan di muka,termasuk variabel-variabel utama dan variabel-variabelpendukungnya. Variabel-variabel ini perlu didefinisikan terlebihdahulu baik definisi naratif (narative definition), yaitu definisidalam bentuk kalimat untuk menjelaskan makna dan artinya, maupundefinisi operasionalnya (operational definition), yaitu definisiberupa cara mengukur variabel itu supaya dapat dioperasikan.

2. Membuat rencana pengumpulan datanya : Rencana observasi biasanyamelupiti pertanyaan-pertanyaan terinci tentang siapa, apa, kapan,bagaimana dan dimana akan diobservasi.

3. Memilih dan melatih pengamat 4. Mencatat dan merekam hasil yang diobservasi

BIAS DI OBSERVASI

Page 15: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

• Reactivity response adalah respon subyek yang berubah akibat kehadiranpengamat.

• Unobstructive measure merupakan observasi tidak langsung yang kreatif,misalnya melalui lacak fisik yaitu dengan melihat keusangan bendasebagai akibat digunakan.

KEBAIKAN DAN KELEMAHAN OBSERVASI• Kebaikan :

1. Untuk data yang berupa catatan dan prosedur-prosedur mekanik,observasi merupakan cara satu-satunya yang dapat dilakukan.

2. Data dapat diperoleh secara orisinil pada saat terjadi.3. Observasi menghindari data yang dilupakan atau di saring jika

digunakan cara lain untuk mendapatkan data, misalnya menggunakancara wawancara. Pada metode wawancara, kejadian sudah terjadipada saat wawancara dan responden mungkin sudah lupa.

4. Data diperoleh langsung dari pengaturan alamiah (natural setting)yang belum dirubah atau dibuat oleh peneliti.

5. Observasi tidak menanyakan langsung kepada responden, sehinggatidak membuat responden tertekan.

• Kelemahan 1. Proses observasi biasanya lama dan mahal.2. Kadangkala kejadian yang akan diobservasi belum jelas kapan akan

terjadinya dan dapat terjadi setiap waktu tanpa terduga.Misalnya mengobservasi badai puting-beliung yang akan terjadi,karena sulit menentukan kapan badai tersebut akan terjadi.

3. Proses observasi hanya melhat bagian yang tampak saja, tetapibagian yang tidak terlihat seperti persepsi orang tidak dapatdiobservasi.

4. Pengamat tidak dapat mengontrol lingkungan terjadi nya sehinggatidak dapat melakukan eksperimen apa yang akan terjadi jika kondisilingkungannya berbeda.

5. Terbatas pada kejadian yang sedang terjadi pada saat dan tempattertentu saja.

TEKNIK EKSPERIMENEKSPERIMEN (EXPERIMENT)

• Adalah suatu studi yang melibatkan keterlibatan penelitimemanipulasi beberapa variabel, mengamati dan mengobservasiefeknya.

• Variabel-variabel yang dimanipulasi atau yang diberi treatment adalahvariabel-variabel independen dan variabel yang diamati efeknyaadalah variabel dependen.

EKSPERIMEN DENGAN EKSPERIMEN KUASI

Page 16: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Tabel 6.1. Perbedaan Eksperimen dengan Eksperimen Kuasi

Eksperimen Eksperimen Kuasi

Dilakukan dengan memanipulasi secara eksplisit terhadap satu ataulebih variabel independen

Tidak dilakukan manipulasi secaraeksplisit, tetapi menipu-lasi terhadap variabel independen sudah terjadi karena oleh suatu peristiwa yang tidak diintervensioleh peneliti

Data eksperimen berupa fakta yang sedang terjadi di eksperimen

Data berupa fakta yang sudah terjadi sebelumnya (ex-post facto)

Grup eksperimen dibentuk dari subyek-subyek yang diberi treatment atau dimanipulasi dan grup kontrol dibentuk dari subyek-subyek yang tidak diberi treatment.

Grup eksperimen dibentuk dari subyek-subyek yang sudah mendapattreatment akibat peristiwa atau kejadian tertentu yang sudah terjadi dan grup kontrol dibentukdari subyek-subyek yang tidak mendapat treatment peristiwa tersebut.

Metode randomisasi (randomization) digunakan untuk mengurangi bahkan menghilangkan pengaruh variabel-variabel ekstrani (extraneous variables)

Menggunakan metode pair-matching untuk membentuk grup kontrol.

RANDOMISASI (RANDOMIZATION)• Adalah pemilihan subyek-subyek penelitian secara random dari

populasinya dan juga memberi secara random subyek-subyek dengankondisi-kondisi tertentu.

• Dengan cara randomisasi, grup kontrol dapat dibuat atau tidakdibuat. Randomisasi untuk sampel yang besar, walaupun grup kontroltidak dibuat, tetapi dapat diperoleh suatu grup eksperimen yangmirip dengan grup kontrol.

• Grup eksperimen (treatment group) adalah sebuah grup atau sampel yangberisi item-item data hasil suatu treatment. Sedang grup kontrol(control group) adalah sebuah grup atau sampel yang berisi item-itemdata yang bukan hasil dari treatment. Dengan demikian jika keduasampel dipilih secara acak atau random, maka item-item data dikedua sampel tersebut diharapkan mempunyai karakteristik yang samatermasuk pengaruh dari variabel ekstrani dan yang membedakanadalahhanya karena treatmentnya saja.

PADANAN-SEPASANG (PAIR-MATCHING)

Page 17: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

• Adalah masing-masing item di sampel kontrol dipadankan dengan itemdi sampel eksperimen dengan karakteristik yang sama (atau mendekatisama jika tidak mungkin sama persis) dengan yang berbeda hanyakategorinya.

• Karakteristik yang sama ini misalnya harus di industri yang sama,ukuran perusahaan yang sama (atau mendekati sama), umur perusahaanyang sama, resiko yang sama (atau hampir sama) dan lain sebagainya.

• Dengan cara randomisasi, grup kontrol dapat dibuat atau tidakdibuat. Jika grup kontrol dibuat akan lebih baik karena hasil darigrup kontrol dapat dibandingkan dengan hasil di grup eksperimen.Untuk cara padanan-sepasang, grup kontrol harus dibuat karena item-item di grup kontrol merupakan padanan sepasang dari item-item digrup ekaperimen.

VALIDITAS INTERNAL (INTERNAL VALIDITY)• Adalah pengukur seberapa benar atau valid kausalitas yang terjadi,

yaitu seberapa benar variasi di variabel dependen diakibatkan olehvariasi dari variabel-variabel independennya.

• Desain penelitian yang baik harus mempunyai validitas internal yangkuat.

ANCAMAN TERHADAP VALIDITAS INTERNAL• Histori (history)• Maturasi (maturation)• Pengujian (testing)• Instrumentasi (instrumentation)• Seleksi (selection)• Regresi (regression)• Mortaliti Eksperimen (experiment mortality)

HISTORI• Adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi antara periode sebelum tes

dengan sesudah tes yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.• Misalnya, eksperimen dilakukan untuk melihat efek dari obat

peninggi badan. Tes untuk mengetahui tinggi badan awal dilakukanterlebih dahulu sebelum eksperimen dimulai disebut pretest, hasilnyaP1. Subyek kemudian diberi treatment (X) berupa pemberian obatpeninggi badan. Setelah satu bulan, subyek diukur kembali tinggibadannya P2, disebut posttest. Efek dari obat adalah P2-P1.

• Pertanyaannya adalah apakah selama periode antara pretest denganposttest tidak terjadi peristiwa lain yang disebut dengan historiyang dapat mempengaruhi P2. Misalnya : subyek memakan makanan yangsangat bergizi, subyek melakukan olahraga renang, sehinggapertambahan tinggi badan diragukan akibat obat peninggi badan.

Page 18: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

MATURASI• Adalah efek waktu yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen. Karena

waktu yang berlalu, maka subyek dapat berubah.• Untuk contoh obat peninggi badan, dengan berlalunya waktu, tinggi

badan subyek dapat meningkat tidak hanya karena obat tinggibadannya tetapi juga secara alamiah karena waktu.

PENGUJIAN• Efek dari sebuah testing atau manipulasi dapat mempengaruhi hasil

dari pengujian berikutnya karena adanya proses pembelajaran. Subyekakan lebih memahami dengan belajar dari pengujian sebelumnya danakan berpengaruh pada hasil pengujian berikutnya.

INSTRUMENTASI• Adalah efek dari penggantian instrumen pengukur atau pengamat di

eksperimen yang dapat memberikan hasil penelitian yang berbeda.• Pergantian pengamat (observer) dapat mengganggu hasil penelitian,

karena pengamat yang berbeda dapat memberikan hasil pengamatan yangberbeda yang tidak konsisten.

• Sebaliknya, pengamat yang tidak pernah diganti juga dapatmengganggu hasil penelitian karena pengamat tersebut dapat bosan,lelah dan penurunan mental lainnya.

SELEKSI• Terjadi jika subyek yang dipilih mempunyai karakteristik yang

berbeda di sampel eksperimen dengan yang ada di sampel kontrol.• Untuk memenuhi validitas internal, sampel eksperimen dan sampel

kontrol harus mempunyai karakteristik yang ekuivalen dan yangberbeda hanya kategori atau treatmentnya saja.

• Randomisasi dan pair-matching dapat mengatasi seleksi ini.REGRESI

• Ancaman validitas internal dapat terjadi jika subyek di sampel-sampel dipilih berdasarkan nilai-nilai ekstrim mereka.

• Validitas internal akan terancam karena nilai-nilai subyek yangkecil akan cenderung bergeser naik menjadi nilai yang membesar dansebaliknya subyek dengan nilai yang besar akan cenderung bergeserke nilai yang kecil.

MORTALITI EKSPERIMEN• Terjadi jika komposisi dari subyek di sampel eksperimen yang

diteliti berubah selama pengujian.• Akibat dari ini adalah anggota sampel dapat keluar dari grup. Efek

ini biasanya hanya terjadi di sampel atau grup eksperimen yangdiberi manipulasi tetapi tidak terjadi di grup kontrol yang tidakmendapat treatment.

Page 19: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

DESAIN EKSPERIMEN• Desain eksperimen menunjukkan bentuk eksperimen yang akan

dilakukan. Tujuan dari desain eksperimen adalah untuk mendapatkanbentuk eksperimen yang diinginkan sesuai dengan kondisi lingkunganyang ada sehingga didapatkan bentuk eksperimen yang tepat untukmengontrol kontaminasi yang terjadi di hubungan kausal antaravaribel-variabel independen terhadap varibel dependen.

• Contoh : one-shot case study, pretest-posttest control group dan randomized blockdesign.

ONE-SHOT CASE STUDY

Pemberian treatment variabelindependen (X)

® Pengukuran variabel dependen(Y)

T ® PPRESTEST-POSTTEST CONTROL GROUP

Grup Randomisasi

Pengukuransebelumtreatment

® Pemberiantreatment divariabel

independen (X)

® Pengukuran divariabel

dependen (Y)

Treatment

R P1 ® T ® P2

Kontrol

R P3 ® P4

RANDOMIZED BLOCK DESIGN

GrupberdasarkanFaktorAktif-bea

siswa

Randomisasi

Faktor Blokan-Jender

Laki-Laki Perempuan

Pengukuran sebelumtreatm

ent

®

Pemberian

treatmentdi

variabel

independen(XL)

®

Pengukurandi

variabel

dependen(YL)

Pengukuran

sebelum

treatment

®

Pemberian

treatment divariabel

independen(XP)

®

Pengukuran divariabel dependen

(YP )

Kecil R P1L®

T1L®

P2L P1P®

T1P® P2P

Sedang R P3L® T2L

® P4L P3P® T2P

® P4P

Page 20: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Besar R P5L®

T3L®

P4L P5P®

T3P® P4P

TEKNIK WAWANCARAPENDEKATAN KOMUNIKASI

• Pendekatan Komunikasi (Communication Approach) adalah pendekatan yang berhubungan langsung dengan sumber data dan terjadi proses komunikasi untuk mendapatkan datanya.

• Pendekatan Komunikasi baik digunakan untuk mengumpulkan data sikap,motivasi, opini, ekspektasi atau niat dari respondennya

WAWANCARA• Wawancara (Interview) adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan

data dari responden.• Wawancara dapat berupa Wawancara Personal (Personal Interview),

Wawancara Intersep (Intercept Interview) dan Wawancara Telepon (TelephoneInterview).

WAWANCARA PERSONAL• Wawancara Personal adalah wawancara dengan melakukan tatap muka

langsung dengan responden • Beberapa faktor sukses dalam wawancara personal adalah sebagai

berikut :1. Responden yang dipilih harus mempunyai informasi yang

diinginkan.2. Responden harus mau bekerjasama dengan baik sehingga mau

memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pewawancara.KESALAHAN RESPONDEN (RESPONDEN ERROR)

1. Pewawancara gagal membuat responden bekerjasama dengan baik yangakibatnya responden memberikan jawaban yang bias.

2. Pewawancara gagal melakukan wawancara dengan prosedur yang benardan konsisten.

3. Pewawancara gagal menciptakan lingkungan wawancara yangmenyenangkan.

4. Pewawancara gagal menangkap jawaban yang tidak jujur dariresponden.

5. Pewawancara gagal mempengaruhi perilaku responden dengan tidaktepat.

6. Pewawancara gagal mencatat jawaban dengan lengkap dan akurat.7. Bias karena kehadiran fisik. Kehadiran pewawancara dapat membuat

cemas responden.8. Bias akibat responden tidak mempunyai pengetahuan yang akan

diwawancarainya.

Page 21: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

9. Bias karena pertanyaan menyangkut daerah pribadi responden sepertiumur, masalah-masalah pribadi, kekayaan dan lain sebagainya.

WAWANCARA INTERSEP• Wawancara intersep adalah wawancara dengan responden-responden

dipilih di lokasi-lokasi umum, misalnya dilakukan di Mall.PROBING

• Probing adalah teknik untuk menstimulasi responden menjawab lebihbanyak dan lebih relevan

BEBERAPA CARA PROBING1. Pewawancara (Interviewer) memberikan kesan mengerti dan mendengarkan.2. Memberi waktu responden untuk berbicara lagi setelah responden

mengakhiri kalimatnya.3. Mengulangi pertanyaan jika responden ragu-ragu atau tidak mengerti

dengan pertanyaannya.4. Mengulang jawaban responden.5. Memberi pertanyaan netral seperti “Apa yang Anda maksud?”, “terus

bagaimana?”.6. Memberikan pertanyaan klarifikasi jika jawaban melenceng atau tidak

jelas.7. Meyakinkan bahwa topik wawancara penting.8. Membuat situasi wawancara menyenangkan.9. Meyakinkan bahwa responden adalah orang yang suka membantu.10. Menghindari mempermalukan responden.11. Menghindari isi wawancara yang tidak disukai responden.12. Menghindari rasa takut responden untuk berpartisipasi.

KEBAIKAN-KEBAIKAN WAWANCARA1. Kerjasama yang baik dari responden dapat dilakukan.2. Pewawancara dapat melakukan probing untuk mengurangi jawaban bias.3. Bantuan visual khusus atau alat penilai lainnya dapat dilakukan.4. Responden yang tidak mempunyai pengetahuan dapat diidentifikasi.5. Pewawancara dapat menyaring responden sesuai dengan yang

dibutuhkan. KELEMAHAN-KELEMAHAN WAWANCARA

1. Biaya mahal jika responden tidak dapat mudah diakses.2. Membutuhkan pewawancara yang terlatih.3. Waktu pengumpulan data lama.4. Beberapa responden tidak mau berbicara dengan orang yang tidak

dikenal di rumahnya.5. Beberapa area pemukiman sulit untuk dijangkau.6. Responden dapat diatur atau dilatih oleh pewawancara untuk menjawab

sesuai kehendak pewawancara.WAWANCARA TELEPON

Page 22: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

• Wawancara telepon adalah wawancara yang dilakukan lewat telepon.• Wawancara lewat telepon mulai banyak dilakukan terutama jika

respondennya cukup banyak dan menyebar, dan tidak dapat didatangisatu persatu.

• Wawancara lewat telepon juga dapat diprogramkan lewat komputer.Sistem ini disebut CATI (Computer Administered Telephone Interview) yaitukomputer akan menelepon nomor telepon yang sudah diprogramkan,menanyakan pertanyaan dan responden menjawab dengan penekanantombol-tombol di telepon, dan jawaban dapat langsung disimpan olehkomputer.

KEBAIKAN WAWANCARA TELEPON1. Biaya lebih murah dibandingkan dengan wawancara personal.2. Letak geografi responden dapat lebih luas dan menyebar tanpa

peningkatan biaya yang tinggi.3. Hanya membutuhkan sedikit atau tidak membutuhkan pewawancara sama

sekali.4. Mengurangi bias dari pewawancara.5. Waktu penyelesaian yang cepat.6. Akses yang lebih baik ke responden karena dapat di telepon berkali-

kali jika belum tersambung.7. Dapat digunakan komputer untuk menelepon dengan nomor telepon yang

acak.8. Dapat menggunakan CATI sehingga data dapat langsung direkam di

komputer.KELEMAHAN WAWANCARA TELEPON

1. Tingkat respon lebih rendah dibandingkan dengan wawancara personil.2. Biaya pulsa telepon mahal jika area menyebar secara geografik.3. Banyak nomor telepon yang tidak tercatat.4. Respon dapat tidak selesai jika sambungan telepon terputus di

tengah.5. Ilustrasi tidak dapat digunakan sewaktu wawancara.

TEKNIK SURVEI• Survei (survey) atau lengkapnya self-administered survey adalah metode

pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaankepada responden individu.

• Survei dapat dikelompokkan ke dalam mail survey, computer-delivered surveydan intercept studies.

• Survei pos (mail survey) merupakan survei yang pertanyaan-pertanyaannya dikirimkan kepada responden lewat pos atau fax ataucara pengiriman lainnya.

Page 23: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

• Survei dikirimkan lewat komputer (computer-delivered survey) menggunakankomputer, misalnya intranet, dan internet, untuk mengirimkanpertanyaan-pertanyaan.

• Survei intersep (intercept study) adalah memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden yang dilakukan di tempat-tempat umum.

PERMASALAHAN SURVEI• Permasalahan utama di survei adalah terletak di pertanyaan-

pertanyaan yang ditanyakan dan tidak meresponnya responden.• Permasalahan yang timbul di pertanyaan survei umumnya adalah jumlah

pertanyaan yang terlalu banyak yang membuat responden enggan untukmenjawabnya dan ketidak-jelasan pertanyaan yang membuat respondentidak mengerti atau tidak yakin menjawabnya.

• Akibatnya adalah responden tidak mengembalikan survei atau tidakmeresponnya. Bias ini disebut dengan bias tidak merespon (nonresponsebias). Survei yang dikirimkan lewat pos yang mendapatkan tingkatrespon sebesar 30% sudah dianggap baik.

CARA MENGATASI1. Pemberitahuan awal

Pembertahuan awal merupakan pemberitahuan terlebih dahulu kepadaresponden, biasanya lewat telepon atau e-mail, sebelum pertanyaan-pertanyaan dikirimkan. Pemberitahuan ini akan mengingatkanresponden tentang adanya survei.

2. Isi dari survei Isi dari survei dapat meningkatkan kualitas survei sekaligusmeningkatkan tingkat respon dalam mengirimkan pertanyaan-pertanyaankepada responden dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Panjang pertanyaan-pertanyaan Pertanyaan-pertanyaan yang terlalu panjang membuat responden engganuntuk menjawabnya. Panjang pertanyaan yang melebihi 10 menit untukmenjawabnya dianggap terlalu panjang.

b. Sponsor survei Survei yang disponsori oleh institusi cenderung lebih direspondibandingkan dengan survei individual tanpa sponsor.

c. Amplop kembalian Amplop kembalian yang sudah dituliskan alamat balasannya dan sudahdilekati dengan perangko balasan akan membuat responden mudahmengirimkan balik jawaban-jawabannya.

d. Cara mengirim Mengirim dengan menggunakan jasa ekspedisi atau diantarkan sendirisecara pribadi (drop-off delivery) jika dimungkinkan akan membuatresponden dihargai, sehingga akan meningkatkan tingkat respon.

e. Personalisasi

Page 24: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Personalisasi dapat dilakukan dengan menandatangani satu-persatusecara pribadi tidak menggunakan cap secara massal akan membuatresponden dihargai.

f. Surat pengantar Surat pengantar yang diberikan bersama-sama dengan pertanyaan-pertanyaan akan membuat responden merasa dihargai juga.

g. Tanpa nama Pengembalian survei yang tanpa nama responden untuk mencegahidentitas akan meningkatkan tingkat respon.

h. Insentif uang Pemberian uang insentif yang dikirimkan bersama-sama dengan surveiatau dikirimkan setelah responden merespon akan meningkatkantingkat respon.

i. Tanggal jatuh tempoMenyebutkan tanggal terakhir survei harus direspon mungkin tidakmeningkatkan tingkat respon tetapi mempercepat respon.

3. Tindak lanjut Tindak lanjut (follow-ups) adalah pengiriman kembali pertanyaan atausekedar mengingatkan kepada responden setelah beberapa wakturesponden telah menerima pertanyaan-pertanyaan sebelumnya tetapibelum membalasnya. Tindak lanjut ini baik untuk meningkatkantingkat respon.

SURVEI DIKIRIMKAN LEWAT KOMPUTER• Survei dikirimkan lewat konputer (computer-delivered survei), misalnya

menggunakan internet untuk menyebarkan pertanyaan-pertanyaan surveimulai banyak digunakan. Biasanya pertanyaan-pertanyaan survei inidisebarkan ke grup-grup diskusi yang relevan dengan survei yangdilakukan. Penyebaran ini dapat dilakukan lewat e-mail atau dapatlewat situs jaringan (website).

• Alasan utama menggunakan komputer untuk melakukan survei adalahbiayanya yang murah karena menghemat biaya pengiriman lewat posatau lewat ekspedisi. Alasan lainnya adalah dapat menjangkau subyekyang lebih luas, pertanyaan-pertanyaan dapat dikirimkan dengancepat dan hasilnya juga dapat diterima dengan cepat.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA ARSIP• Pengumpulan data arsip (archival) dapat berupadata primer atau data

sekunder. Untuk mendapatkan data primer, teknik pengumpulan datayang dapat digunakan adalah teknik pengumpulan data analisis isi(content analysis). Untuk mendapatkan data sekunder, teknik pengumpulandata yang dapat digunakan adalah teknik pengumpulan data di basisdata.

Page 25: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

PERANCANGAN KUESTIONERKONSTRUK

• Konstruk (construct) atau variabel laten adalah variabel yang masihbelum dapat diukur.

• Kuestioner diperlukan untuk membentuk konstruk-konstruk.• Kuestioner biasanya berisi dengan banyak item yang dijadikan

sebagai pertanyaan-pertanyaan kuestioner. Kumpulan dari beberapaitem pertanyaan membentuk suatu konstruk.

ELEMEN-ELEMEN KUESTIONER• Jika masih berupa suatu konstruk yang belum dapat diukur secara

langsung, maka konstruk ini harus didefinisikan secara naratifterlebih dahulu. Definisi naratif dari konstruk disebut konsep(concept).

• Untuk dapat didefinisikan secara operasional, maka konstruk iniharus diuraikan sedemikian rupa menjadi dimensi-dimensi dan elemen-elemen data yang dapat diukur.

• Pengukuran (measurement) adalah pemberian nilai properti dari suatuobyek. Obyek dapat berupa perusahaan, manusia, karyawan danlainnya.

• Properti (property) adalah karakteristik dari obyek. Properti dapatberupa properti fisik, psikologi dan sosial.

• Properti fisik misalnya tinggi badan, warna rambut, umur danlainnya (manusia); ukuran perusahaan, lokasi dan lainnya(perusahaan).

• Properti psikologis misalnya adalah sikap manusia, kepintaran,motivasi dan lainnya.

• Properti sosial misalnya adalah status sosial, persepsi masyarakatdan lainnya.

• Pengukuran properti psikologi dan sosial lebih sulit diukur karenatidak mudah diobservasi disebabkan properti tersebut masih bersifatkonstruk dan abstrak. Misalnya adalah pengukuran konstruk belajar(learning). Teknik yang dapat digunakan untuk mengukurnya adalahmemecah konstruk ini kedalam beberapa karakteristik perilaku yangdapat diobservasi.

Page 26: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

• Dimensi (dimension) dari sutukonstruk adalah bagian-bagiandari properti yangmenunjukkan karakteristik-karakteristik utama dariproperti konstruk tersebut.

• Dimensi masih belum dapatdiukur, sehingga perludipecah kembali menjadielemen-elemen.

• Elemen-elemen (elements)merupakan perilaku yang dapatdiobservasi dan diukur dari suatu konstruk atau dimensi.

• Contoh : Konstruk belajar ; Sekaran (2003) • Dimensi memahami (understanding) dapat diukur dengan elemen-elemen :

dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan benar; dapat memberikancontoh-contoh yang tepat.

• Dimensi retensi (retention) dapat diukur dengan elemen : dapatmemanggil materi dari otak setelah beberapa waktu lamanya.

• Dimensi aplikasi (application) dapat diukur dengan elemen-elemen :mampu memecahkan masalah dengan menerapkan konsep-konsep yangdipahami; mampu mengintegrasikan dengan semua materi-materi lainnyayang relevan.

SKALA PENGUKURAN Tabel 9.1. Karakteristik-Karakteristik Skala

Skala Karakteristik Contoh

Nominal -Klasifikasi Gender berklasifikasi laki-laki atau perempuan

Ordinal -Klasifikasi -Order (ada urutan)

Kurang, baik, sangat baik.

Page 27: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Interval -Klasifikasi -Order-Berjarak atau distance (ada perbedaan dua nilai)

Skala likert 1 s.d. 5, dengan jarak 1 s.d. 2 mempunyai jarak yang sama dengan 2 s.d. 3 dan seterusnya

Rasio -Klasifikasi-Order-Berjarak-Origin (ada nilai awal)

Waktu 20 menit yang mempunyai nilai awal menit ke 0.

SKALA RATING• Skala rating (rating scale) digunakan untuk memberikan nilai (rating)

ke suatu variabel. Beberapa skala rating yang sering digunakanadalah sebagai berikut.1. Skala dikotomi (dichotomous scale)Skala ini memberikan nilai dikotomi misalnya Ya atau Tidak. Tipedata yang digunakan adalah nominal.2. Skala kategori (category scale)Skala ini memberikan berupa item untuk dipilih. Tipe data yangdigunakan untuk skala ini adalah tipe nominal.

• Contoh :

3. Skala Likert (Likert scale)Skala ini digunakan untuk mengukur respon subyek ke dalam 5 poinatau 7 poin skala dengan interval yang sama. Tipe data yangdigunakan adalah tipe interval.Contoh :

Dengan menggunakan skala Likert, apakah Anda setuju dengan pendapat ini.

STS TS TT S SS

Kuliah di S2 menarik 1 2 3 4 5Dosen memberikan wawasan 1 2 3 4 5Dosen mengarahkan ke riset 1 2 3 4 5

4. Skala perbedaan semanticSkala ini menggunakan dua buah nilai ekstrim dan subyek dimintauntuk menentukan responnya diantara dua nilai tersebut di ruangyang disediakan yang disebut dengan ruang sematik. Tipe data yangdigunakan adalah tipe ordinal dan interval.

Pilih industri dari perusahaan: ____ Pabrikan ____ Jasa ____ Gas dan Minyak

Page 28: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Contoh :

5. Skala numerik (numerical scale)Skala ini sama dengan di atas hanya mengganti ruang semantik yangdisediakan dengan angka-angka numerik (misalnya 1 s.d. 5 untuk 5poin skala Likert atau 1 s.d. 7 untuk 7 poin skala Likert). Tipedata yang digunakan adalah tipe interval.Contoh :

6. Skala penjumlahan tetap atau konstanSubyek diminta untuk mendistribusikan nilai responnya ke dalambeberapa item yang sudah disedian dengan jumlah tetap. Tipe datayang digunakan adalah tipe rasio.Contoh :

Di dalam memilih pendidikan S2, tentukan besarnya nilai alokasi yang Anda berikan dengan total nilai 100 poin.

Fasilitas Komputer Fasilitas Basis DataKenyamanan Kuliah Gelar dosen tetap Materi Kuliah Total

_______________100

7. Skala stapel (stapel scale)Skala ini dimaksudkan tidak hanya mengukur niat atas responden darisubyek tetapi juga arah responnya. Karena nilai nol tidakdisebutkan dengan eksplisit, maka tipe data yang digunakan adalahtipe interval.Contoh :

8. Skala grafik (graphic rating scale)

Tunjukkan bagaimana Anda menilai dosen yang mengajar di kelas denganmelingkari jawabannya.

+3+2+1

Serius -1-2-3

+3+2+1

Menarik -1-2-3

+3+2+1

Pintar -1-2-3

Setuju ___ ___ ___ ___ ___ Tidak Setuju Pintar ___ ___ ___

Setuju 1 2 3 4 5

Page 29: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Skala ini menggunakan grafik skala dan subyek memberi tanda padatempat di grafik untuk responnya. Tipe data yang digunakan adalahtipe interval.Contoh :

Bagaimana Anda secara umum menilai dosen di mata kuliah ini

10 memuaskan 5 cukup 1 sangat mengecewakan

SKALA RANGKING• Skala rangking (ranking scale) membandingkan dua atau lebih obyek

untuk memilih obyek yang lebih baik. Beberapa skala perbandinganberpasangan (paired-comparison scale), skala rangking dipaksakan (forcedranking scale) dan skala komparatif (comparative scale).

1. Skala perbandingan-berpasanganSkala perbandinangan-berpasangan digunakan untuk memilih satu daridua obyek secara berpasangan. Jumlah pasangan yang ada adalahsebanyak (n x (n-1)/2) dengann adalah jumlah obyek.Misalnya jumlah obyekadalah 4, maka jumlahpasangan perbandingannyaadalah (4 x (4-1)/2) = 6.Tipe data yang digunakanadalah ordinal.Contoh :

2. Skala rangking dipaksakanSkala ini mengurutkan langsung relatif satu terhadap yang lainnya.Tipe data yang digunakan adalah ordinal.Contoh :

Diantara kandidat pasangan presiden dan wakil preside, mana yang Anda pilih menjadi presiden perusahaan saudara.

____

AliBasukiBasukiCentil

____

AliCentilBasukiDidik

____

AliDidik Centil Didik

Diantara kandidat presiden, mana yang Anda pilih menjadi presiden perusahaan saudara (beri nilai rangking 1 s.d. 4):

– Ali– Basuki– Centik– Didik

Page 30: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

3. Skala komparatifSkala ini membandingkan dengan standar atau benchmark. Tipe datayang digunakan adalah ordinal.Contoh :

MEMBANGUN SENDIRI ITEM-ITEM KUESTIONER1. Melakukan pembentukan item-item2. Melakukan sebelum tes (pretest)

Adalah tes atau uji untuk meyakinkan bahwa item-item pertanyaanawal dapat dimengerti oleh calon partisipan atau responden survei Validitas isi (content validity) menunjukkan tingkat seberapa besaritem-item di instrumen mewakili konsep yang diukur.

Uji validitas tampang (face validity) untuk meyakinkan bahwa item-itempertanyaan masuk akal dan benar dan biasanya dilakukan dengan memintapendapat ahli-ahli.Hakim-hakim (judges) adalah pakar-pakar yang digunakan untukmengkonfirmasi kebenaran item-item yang membentuk konstruk-konstruk.Gangguan interpretasional (interpretational confounding) adalah bias karenamemberikan nama konstruk kepada hakim-hakim.

3. Melakukan uji instrumen a. Uji pilot (pilot test)b. Uji lapangan (field test)

KESIMPULAN DAN SARANPENDAHULUAN

• Bab akhir dari penelitian ilmiah adalah kesimpulan, keterbatasandan saran-saran.

• Setelah didapatkan hasil penelitian dari pengujian hipotesis,kesimpulan (summary) dari hasil penelitian perlu dibuat. Tujuannyaadalah untuk pembaca hasil penelitian yang ingin melihat langsunghasil akhir dari pengujian hipotesis, apakah hipotesis-hipotesisalternatif diterima atau tidak dapat diterima tanpa melihat prosespengujiannya.

• Hasil dari penelitian perlu didiskusikan. Mendiskusikan penelitianberarti menjelaskan mengapa hasilnya dapat seperti itu. Jikahipotesis alternatif diterima, diskusi penelitian berartimenjelaskan mengapa hipotesis alternatif tersebut diterima. Jikahipotesis dikembangkan dengan teori atau logika, maka hipotesisalternatif yang diterima dapat didiskusikan sesuai dengan denganteori atau logika yang mendukungnya.

Dibandingkan dengan kinerja manajer periode kemarin, kinerja manajer sekarang: Inferior hampir sama Superior

Page 31: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

• Penelitian yang baik tidak hanya berhenti sampai dihasilnya sajadan menyerahkan kepada pembaca penelitian untuk mengartikan sendiriapa hasilnya. Diskusi untuk hasil hipotesis alternatif yangditerima dapat menggunakan teori atau logika yang digunakan.Diskusi akan menjadi sulit jika hipotesis alternatif tidakditerima. Ini berarti diskusi tidak dapat didasarkan oleh teoriatau logika yang digunakan yang ternyata tidak mendukung hasil daripenelitian. Mengapa hasil hipotesis alternatif tidak dapatditerima? Diskusi menjelaskan pertanyaan ini. Statistik deskriptif(descriptive statistics) dan pengalaman peneliti mengenai fenomenanyadapat berguna untuk mendiskusikan hasil.

KESIMPULAN• Setelah hasil penelitian menunjukkan seluruh hasil pengujian

hipotesis-hipotesisnya dan mendiskusikannya, selanjutnya penelitiperlu menarik kesimpulan dari hasil-hasil tersebut.

• Kesimpulan berhubungan dengan tujuan dari penelitian yang sudahditulis di bab 1.

• Kesimpulan menjawab apakah tujuan dari penelitian tercapai atautidak.

KETERBATASAN• Tidak ada penelitian yang sempurna. Semua penelitian pasti

mempunyai keterbatasan-keterbatasan. Peneliti yang berpengalamanmemahami keterbatasan yang terjadi. Keterbatasan penelitian perludisebutkan untuk diperbaiki di penelitian-penelitian mendatang.

• Keterbatasan penelitian berhubungan dengan sesuatu yang tidak dapatdilakukan di penelitian yang seharusnya dilakukan karena adanyafaktor-faktor yang tidak dapat diatasi oleh peneliti. Keterbatasanini misalnya adalah keterbatasan dana, keterbatasan waktu danketerbatasan tidak tersedianya data.

• Beberapa penelitian mengaburkan antara keterbatasan denganketidakmauan atau kemalasan. Beberapa penelitian menyebutkan bahwadata yang digunakan hanya 2 tahun dan memberikan alasan sebagaiketerbatasan penelitian. Padahal, data yang tersedia lebih dari 12tahun dan dapat diakses dengan mudah dan murah. Alasan keterbatasanhanya menggunakan data 2 tahun ini adalah alasan yang tidak dapatditerima. Hal seperti ini bukan keterbatasan tetapi kemalasan.

SARAN-SARAN• Keterbatasan-keterbatasan yang ada membuat peneliti tidak dapat

melakukannya di penelitiannya, tetapi mungkin dapat dilakukan dipenelitian-penelitian mendatang jika keterbatasan-keterbatasantersebut sudah tidak menjadi lagi keterbatasan-keterbatasan.

Page 32: METODE PENELITIAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Keterbatasan ini dapat dijadikan sebagai saran-saran untukpenelitian mendatang.

• Saran-saran untuk penelitian mendatang adalah sesuatu yang pentingyang tidak dapat dilakukan oleh peneliti sekarang karena adanyaketerbatasan dan dengan berbedanya waktu, tempat atau lingkungandapat dilakukan oleh peneliti lainnya.