RESORPSI EKSTERNAL MOLAR KEDUA RAHANG BAWAH AKIBAT IMPAKSI MOLAR KETIGA PADA POSISI MESIOANGULAR DAN HORIZONTAL DENGAN GAMBARAN RADIOGRAFIK Dosen Pembimbing : ENDANUS HARIJANTO, drg., M.Kes. Oleh: LEDY ANA ZULFATUNNADIROH 021211131042 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
RESORPSI EKSTERNAL MOLAR KEDUA RAHANG BAWAH
AKIBAT IMPAKSI MOLAR KETIGA PADA POSISI
MESIOANGULAR DAN HORIZONTAL DENGAN
GAMBARAN RADIOGRAFIK
Dosen Pembimbing :
ENDANUS HARIJANTO, drg., M.Kes.
Oleh:
LEDY ANA ZULFATUNNADIROH
021211131042
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat
dan karuniaNya, Metode Penelitian ini dapat terselesaikan. Terima kasih pula
kepada drg. Endanus Harijanto, M.Kes., selaku dosen pembimbing dalam
penyusunan Metode Penelitian ini.
Metode Penelitian yang berjudul “Resorpsi Eksternal Molar Kedua
Rahang Bawah Akibat Impaksi Molar Ketiga pada Posisi Mesioangular dan
Horizontal dengan Gambaran Radiografik” dimaksudkan untuk menampilkan
suatu metode penelitian dan tinjaun pustaka yang telah dikumpulkan tentang
terjadinya komplikasi akibat impaksi gigi berupa resorpsi eksternal, khususnya
untuk kasus impaksi gigi molar ketiga rahang bawah. Kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat diterima demi kesempurnaan metode penelitian ini.
BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................................11.1 Latar Belakang...........................................................................................11.2 Rumusan Masalah......................................................................................21.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................31.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................42.1 Impaksi Gigi..............................................................................................42.1.1 Etiologi......................................................................................................42.1.2 Klasifikasi Impaksi Gigi Molar Ketiga Rahang Bawa..............................52.1.2.1 Klasifikasi Pell dan Gregory......................................................................52.1.2.2 Klasifikasi Archer......................................................................................72.2 Resorpsi Akar............................................................................................82.2.1 Resorpsi Internal........................................................................................82.2.2 Resorpsi Eksternal.....................................................................................92.2.2.1 Resorpsi Permukaan..................................................................................92.2.2.2 Resorpsi Akibat Inflamasi.........................................................................102.2.2.3 Resorpsi Penggantian.................................................................................102.2.2.4 Resorpsi Akibat Tekanan...........................................................................112.2.2.5 Resorpsi Sistemik......................................................................................122.2.2.6 Resorpsi Idiopatik......................................................................................13
BAB 3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN....15
BAB 4. METODE PENELITIAN......................................................................174.1 Jenis Penelitian..........................................................................................174.2 Populasi.....................................................................................................174.3 Sampel.......................................................................................................174.3.1 Kriteria Sampel..........................................................................................174.3.2 Besar Sampel.............................................................................................174.4 Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................174.5 Variabel Penelitian.....................................................................................184.6 Definisi Operasional Variabel...................................................................184.7 Alat dan Bahan..........................................................................................184.8 Cara Kerja..................................................................................................184.9 Alur Penelitian...........................................................................................194.10 Pengolahan dan Analisis Data...................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Klasifikasi impaksi molar ketiga rahang bawah menurut Pell dan Gregory............................................................................................6
Gambar 2. Klasifikasi impaksi molar ketiga rahang bawah menurut Archer (1 mesioangular, 2 distoangular, 3 vertical, 4 horizontal, 5 buccoangular, 6 linguoangular, 7 inverted)......................................7
Gambar 3. Resorpsi Inflamasi. A. Foto radiografi resorpsi akar eksternal akibat infeksi pulpa. B. Ilustrasi proses terjadinya resorpsi akar akibat infeksi pulpa..........................................................................10
Gambar 4. Resorpsi penggantian. A. Foto radiografi dari gigi ankylosis akibat reorpsi penggantian. B. Ilustrasi proses terjadinya resorpsi akar akibat infeksi pulpa..................................................................11
Gambar 5. Ilustrasi resorpsi akar akibat dorongan dari gigi impaksi................12Gambar 6. Resorpsi akibat perawatan ortodonti. A. Foto radiografi dari
resorpsi akar akibat perawatan ortodonti. B. ilustrasi proses terjadinya resorpsi akar akibat perawatan ortodonti........................12
Gambar 7. Foto periapikal resorpsi servikal idiopatik.......................................13
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tabel Pengamatan Frekuensi Resorpsi Akar Eksternal Molar Kedua Akibat Impaksi Molar Ketiga Rahang Bawah......................18
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gigi impaksi merupakan gigi yang gagal erupsi secara utuh pada posisi
yang seharusnya. Hal ini dapat terjadi karena tidak tersedianya ruangan yang
cukup pada rahang untuk tumbuhnya gigi dan angulasi yang tidak benar dari gigi
tersebut. Insiden impaksi yang paling sering terjadi adalah pada gigi molar tiga.
Hal tersebut karena gigi molar ketiga adalah gigi yang terakhir tumbuh, sehingga
sering mengalami impaksi karena tidak ada atau kurangnya ruang yang memadai.
(Alamsyah, 2005, p.73).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Riwudjeru, didapatkan hasil
bahwa gigi yang paling banyak mengalami impaksi adalah gigi molar ketiga
mandibula yaitu sebanyak 222 (30,45%) pada kelompok umur 18-27 tahun diikuti
gigi molar ketiga maksila sebanyak 214 (29,35%) gigi impaksi. Penelitian lainnya
yaitu di Indonesia sendiri yang dilakukan pada suku Toraja dan Bugis, tahun
2007, yang menunjukan bahwa 83,33% perempuan suku Bugis dan 89,95% orang
perempuan suku Toraja mengalami gigi impaksi molar ketiga mandibula. Serta
86,05% pria suku Bugis dan 82,61% suku Toraja mengalami gigi impaksi molar
ketiga mandibular. Secara normal, molar ketiga mengalami erupsi bervariasi
antara umur 17-21 tahun. Menurut National Institute for Health and Clinical
Excellence (NICE), gigi molar yang mengalami impaksi ini apabila tidak dicabut
akan menimbulkan masalah. Masalah yang ditimbulkan adalah perubahan
patologis, seperti inflamasi jaringan lunak sekitar gigi, resorpsi akar, penyakit
tulang alveolar dan jaringan lunak, kerusakan gigi sebelahnya, perkembangan
kista dan tumor, karies bahkan sakit kepala atau sakit rahang (Engel, 2002, p.146;
Riwudjeru, 2013).
Impaksi molar ketiga dapat menyebabkan terjadinya resorpsi eksternal
akar molar kedua. Resorpsi eksternal akar gigi adalah kondisi yang terkait dengan
proses fisiologis maupun patologis yang mengakibatkan hilangnya jaringan
mineral seperti dentin, sementun, dan tulang, serta merupakan salah satu kelainan
akar yang bersifat agresif dapat menyebabkan fungsi gigi menjadi berkurang atau
bisa juga mengakibatkan kehilangan gigi. Selain resorpsi, gigi tersebut juga dapat
1
berubah arah dan posisi akibat tekanan dari gigi yang impaksi. Menurut Oenning
(2014), klasifikasi impaksi gigi molar ketiga khususnya mesioangular dan
horisontal, berpotensi menyebabkan resorpsi eksternal pada molar kedua. Menurut
penelitian yang dilakukan di RSGMP Kandea, klasifikasi impaksi berdasarkan
hubungan radiografi molar kedua kasus yang paling banyak ditemukan adalah
posisi mesioangular yaitu 126 kasus, dan posisi horisontal ditemukan 7 kasus, dan
tidak ditemukan kasus dengan posisi distoangular dan vertikal. Hal ini
menunjukkan bahwa pada tahun 2008-2010 kasus terbanyak ditemukan yaitu
posisi mesioangular sebanyak 94.7% dari 133 kasus (Abimanyu, 2007, p.56; Isna,
2012; Westphalen, 2014, p.234).
Resorpsi eksternal tidak dapat didiagnosis secara klinis dan sering
teridentifikasi pada pemeriksaan rutin radiografi atau bila melibatkan kelainan
pulpa atau periodontal Pemeriksaan radiografi sering digunakan pada klinis dan
penelitian untuk mengevaluasi kasus impaksi. Radiografi dapat mengevaluasi
posisi dan tipe impaksi, relasi gigi impaksi dengan gigi tetangganya, bentuk dan
ukuran gigi impaksi, kedalaman impaksi dalam tulang, kepadatan tulang di sekitar
gigi yang impaksi, dan hubungan gigi impaksi dengan struktur anatomi lainnya,
seperti kanal mandibula, foramen mentale, dan sinus maksilaris (El-Maaytah,
2006, p.127).
Dengan angka yang tercantum diatas, untuk memperoleh data terbaru
tentang prevalensi kasus impaksi yang menyebabkan resorpsi akar ini maka
dilakukan penelitian terhadap laporan kasus impaksi di RSGMP Universitas
Airlangga Surabaya berdasarkan umur dan jenis kelamin. Impaki gigi berbahaya
dan sangat diperlukan ekstraksi atau odontektomi. Namun, telah kita ketahui
bahwa orang Indonesia tidak akan ke dokter gigi sebelum merasakan sakit gigi
atau tidak nyaman saat makan akibat impaksi gigi. Oleh karena itu, penelitian ini
dapat dijadikan sebagai edukasi pencegahan sebelum terjadi resorpsi molar kedua
yang tidak menimbulkan gejala klinis.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka permasalahan yang dibahas dalam
penelitian ini adalah berapakah prevalensi terjadinya resorpsi eksternal pada molar
kedua akibat impaksi gigi molar ketiga pada rahang bawah di RSGMP UNAIR
berdasarkan kelompok usia ?
2
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prevalensi resorpsi eksternal
pada molar kedua rahang bawah yang berdekatan dengan gigi molar ketiga yang
impaksi atau tidak erupsi, dan dikelompokkan berdasarkan rentang usia tertentu.
1.4 Manfaat Penelitian
Secara teoritis, manfaat penelitian ini yaitu memberikan informasi tentang
prevalensi terjadinya resorpsi eksternal molar kedua pada rahang bawah akibat
impaksi molar ketiga.
Secara praktis, manfaat dari penelitian ini sebagai edukasi pencegahan dan
tindakan profilaksis ekstraksi gigi molar ketiga yang impaksi mengingat
kecenderungannya menyebabkan resorpsi eksternal pada molar kedua, dengan
melihat prevalensi terbanyak pada kelompok usia penelitian.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Impaksi Gigi
Gigi impaksi adalah gigi yang sebagian atau seluruhnya tidak erupsi dan
posisinya berlawanan dengan gigi lainya, jalan erupsi normalnya terhalang oleh
tulang dan jaringan lunak, terblokir oleh gigi tetangganya, atau dapat juga oleh
karena adanya jaringan patologis. Impaksi dapat diperkirakan secara klinis bila
gigi antagonisnya sudah erupsi dan hampir dapat dipastikan bila gigi yang terletak
pada sisi yang lain sudah erupsi. Gigi impaksi adalah gigi yang gagal erupsi
secara utuh pada posisi yang seharusnya. Hal ini dapat terjadi karena
ketidaktersediaan ruangan yang cukup pada rahang untuk tumbuhnya gigi dan
angulasi yang tidak benar dari gigi tersebut (Alamsyah, 2005, p.73).
Secara umum impaksi adalah keadaan jika suatu gigi terhalang erupsi
untuk mencapai kedudukan yang normal. Impaksi gigi dapat berupa gigi yang
tumbuhnya terhalang sebagian atau seluruhnya oleh gigi tetangga, tulang atau
jaringan lunak sekitarnya (Chanda, 2007, p.65).
2.1.1 Etiologi
Etiologi dari gigi impaksi bermacam-macam diantaranya kekurangan