METODE PENALARAN Oleh: Hanif Al Fatta S.Kom
METODE PENALARAN
Oleh: Hanif Al Fatta S.Kom
Metode Penalaran
Forward Chaining
Backward Chaining
APA PERBEDAAN keduanya?
Perhatikan contoh berikut ini
Misalnya Anda ingin terbang dari Denver ke Tokyo dan tidak ada penerbangan langsung antara 2 kota tersebut, sehingga anda akan menemukan rantai yang menghubungkan penerbangan dari Denver dan menuju ke Tokyo.
Terdapat 2 pendekatan utama
Pendekatan Pertama
Mulai dengan semua penerbangan dari tokyo, cari kota dimana penerbangan berasal, kemudian cari penerbangan yang berasal dari kota ini, lakukan seterusnya sampai ditemukan kota denver
H
AC
DB
G
F
E
Pendekatan kedua
Rinci semua penerbangan yang meninggalkan denver dan catat kota tujuannya. Kemudian perhatikan semua penerbanganyang meninggalkan kota ini dan cari dimana pendaratannya, lanjutkan proses sehingga menenmukan tokyo
AC
DB
G
F
E
H
Lebih Lanjut Backward Chaining
Pendekatan goal driven, dimulai dari harapan atau hipotesis dan mencari bukti yang mendukung (atau berlawanan) dengan harapan tadi
Dalam komputer program akan memulai dengan tujuan. Kemudian mencari aturan yg memiliki tujuan ini, dan memeriksa assertion base terlebih dahulu.
Contoh 3
Berikut ini contoh yang melibatkan investasi, apakah sebaiknya berinvestasi pada saham IBM. Digunakan variabel sebagai berikut: A=memiliki $10.000 B=lebih muda dari 30 C=pendidikan setingkat universitas D=pendapatan minimal tahunan $40.000 E=berinvestasi di sekuritas F=Berinvestasi di growth stock G=berinvestasi di saham IBM
Basis Aturan yang kita miliki:
R1:JIKA seseorang memiliki $10.000 untuk berinvestasi dan pendidikan setingkat universitas MAKA sebaiknya dia berinvestasi di sekuritas
R2: JIKA pendapatan tahunan seseorang minimal $40.000 dan pendidikan setingkat universitas MAKA sebaiknya dia berinvestasi di growth stock
R3: JIKA seseorang lebih muda dari 30 dan berinvestasi di sekuritas maka lebih baik dia berinvestasi di growth stock
R4: Jika seseorang lebih muda dari 30 dan lebih tua dari 22 tahun MAKA dia berpendidikan perguruan tinggi
R5: Jika seseorang ingin berinvestasi di growth stock maka sebaiknya di IBM
Aturan tadi dapat disederhanakan menjadi:
R1: JIKA A dan C MAKA ER2: JIKA D dan C MAKA FR3: JIKA B dan E MAKA FR4: JIKA B MAKA CR5: JIKA F MAKA G
PERSOALAN
Jika diberikan Fakta seorang investor memiliki $10.000 (berarti A benar (terpenuhi), dan dia berusia 25 tahun (B benar). Maka dia minta saran apakah tindakan untuk menginvestasikan saham di IBM itu tindakan yang benar?
Kita akan melakukan pengambilan keputusan berdasr 5 aturan yg telah didefinisikan
BACKWARD CHAINING
Starting point: pada backward chaining kita mulai dengan mencari aturan yang mengadung tujuan/goal (G), kita menemukan aturan 5 yang memenuhi.
Langkah 1: Kita akan mencoba untuk menerima atau menolak G. Saat ini kita mulai dengan melihat isi assertion base yg berisi: A benar
B benar
Langkah 2: R5 menyatakan jika benar kita akan invest di reksadana(F) maka kita akan invest ke IBM(G). Jika kita punya fakta yg menyatakan F benar maka kesimpulan bisa kita terima, tetapi kita lihat di assertion base, kita hanya punya A dan B yang bernilai benar, perhatikan F adalah kondisi pada R5 dan konklusi pada R2 dan R3. Sehingga harus dicek R2 dan R3
Langkah 3: Kita mulai dari R2(bisa dipilih secara acak), jika C dan D benar maka F akan bernilai benar. Sekarang kita punya masalah D bukan konklusi dari aturan manapun, atau juga merupakan fakta, karena fakta hanya dibatasi pada fakta yg tadi kita masukkan, maka langkah berikutnya akan berpindah ke aturan R3
Langkah 4: Cek R3, test B dan E. Kita tahu bahwa B benar karena sesuai fakta yang diberikan. Untuk membuktikan E kita harus mengecek R1
Langkah 5: cek R1. Perlu untuk memeriksa apakah A dan C benar. A benar karena sesuai fakta. Untuk mengetes C kita harus mengecek R4
Langkah 6: R4 memberitahu bahwa C benar, karena kita tahu B bernilai benar dari fakta yang diberikan
Langkah 7: Jika C benar maka E akan bernilai benar sehingga F juga akan bernilai benar yang memvalidasi tujuan kita yaitu berinvestasi ke IBM, jika jawabannya false maka akan berakibat “jangan invest ke IBM”
R5: JIKA F MAKA G Start (langkah 1)
Langkah 2
R2: JIKA D dan C MAKA F
Langkah 3R3: JIKA B dan E MAKA F
Fakta benar
R1: JIKA A dan C MAKA E
Langkah 4
Langkah 5
Fakta benar
R4: JIKA B maka C
Fakta benar
C benar karena B benar
Forward Chaining
Start : karena kita tahu A dan B bernilai benar, kita mulai dengan salah satu, misalnya A dan mencari rule yang memuat A pada bagian IF nya, yaitu R1 yang memuat E pada bagian THEN-nya
Langkah 1: Sistem berusaha memferivikasi E. karena A nilainya benar (berdasarkan fakta), maka C yang harus diverifikasi. Maka penelusuran dilanjutkan untuk mencari rule yang memuat C pada bagian THEN-nya yaitu R4
Langkah 2: Sistem mengetes R4. C benar karena sesuai dengan B yang bernilai benar berdasarkan fakta yang kita punya
C dimasukkan ke assertion BaseLangkah 3: setelah tahu C dan A benar,
maka kita tahu E benar (E dimasukkan ke assertion base), sehingga penelusuran dilanjutkan untuk mencari rule yang memuat E pada bagian IF nya (R3)
Langkah 4: Pada R3, B dan E benar (berada di assertion base ), maka R3 dijalankan dan F dinyatakan benar dan ditambahkan ke assertion base.
Langkah 5: sekarang R5 dijalankan (karena F dibagian IF-nya) yang mengakibatkan G bernilai benar, sehingga hasil kesimpulan G diambil sebagai kesimpulan
R5: JIKA F MAKA G
R2: JIKA D dan C MAKA F
R3: JIKA B dan E MAKA F
R1: JIKA A dan C MAKA E
R4: JIKA B maka C
Fakta benar
Fakta benar
Fakta benar
R1 dijalankanE true
R3 dijalankanF true
Kesimpulan G bernilai True
start