METODE PEMB ANAK KELAS LARAS B Diajukankepada Pr Agama Islam Uni SatuSyaratgun UNIVER BELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISL S 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SD BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKA TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: VINA RIAS TEGUH RAHAYU NIM: G000100098 NIRM: 10/X/02.2.1/T/4419 NASKAH PUBLIKASI rogram StudiPendidikan Agama Islam (Tarbi iversitasMuhammadiyah Surakarta untukMem naMemperolehGelarSarjanaPendidikan Islam FAKULTAS AGAMA ISLAM RSITAS MUHAMMADIYAH SURAKAR 2014 LAM PADA DLB) TUNA ARTA iyah) Fakultas menuhi Salah (S. Pd.I.) RTA
18
Embed
METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA …eprints.ums.ac.id/30896/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdfsesuai dengan kurikulum yang telah disusun dan dengan metode maka tujuan yang telah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA
ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA
LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA
Diajukankepada Program StudiPendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam UniversitasMuhammadiyah Surakarta untukMemenuhi Salah
SatuSyaratgunaMemperolehGelarSarjanaPendidikan Islam (S. Pd.I.)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA
ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA
LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2013/2014
Oleh:
VINA RIAS TEGUH RAHAYU NIM: G000100098
NIRM: 10/X/02.2.1/T/4419
NASKAH PUBLIKASI
ajukankepada Program StudiPendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam UniversitasMuhammadiyah Surakarta untukMemenuhi Salah
SatuSyaratgunaMemperolehGelarSarjanaPendidikan Islam (S. Pd.I.)
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA
ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA
LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA
ajukankepada Program StudiPendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam UniversitasMuhammadiyah Surakarta untukMemenuhi Salah
SatuSyaratgunaMemperolehGelarSarjanaPendidikan Islam (S. Pd.I.)
SURAKARTA
ABSTRAK
Metode merupakan salah satu faktor penting dalam suatu pendidikan termasuk Pendidikan Agama Islam. Suatu kegiatan pembelajaran tidak akan berjalan secara efektif tanpa adanya metode, karena metode merupakan sarana dalam menyampaikan materi sesuai dengan kurikulum yang telah disusun dan dengan metode maka tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai secara optimal.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah metode apa yang digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam serta faktor pendukung dan penghambat pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak SDLB Tuna Laras Bhina Putera Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak tuna laras serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak SDLB Tuna Laras Bhina Putera Surakarta. Manfaat dari penelitian ini secara teoritis adalah menambah wawasan dan khazanah keilmuan terutama dalam ilmu pendidikan dan pengajaran Pendidikan Agama Islam. Sedangkan secara praktis dapat dijadikan masukan, sumbangan, pemikiran dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan dan pembinaan Pendidikan Agama Islam di sekolah luar biasa, baik di SDLB Tuna Laras Bhina Putera Surakarta maupun yang lainnya.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan dan menggunakan pendekatan kualitatif, karena data-data yang diperlukan untuk meyusun karya ilmiah ini diperoleh dari lapangan yaitu di SDLB Tuna Laras Bhina Putera Surakarta. Untuk dapat memperoleh data dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis datanya adalah deskriptif kualitatif, sedangkan penarikan kesimpulannya menggunakan metode deduktif dan induktif. Deduktif adalah cara berfikir yang berangkat dari pengetahuan yang sifatnya umum dan bertitik tolak pada pengetahuan umum untuk menilai suatu kejadian yang khusus, sedangkan induktif adalah cara berfikir untuk menggambil kesimpulan dari masalah yang sifatnya khusus ke masalah-masalah yang sifatnya umum.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode-metode pembelajaran yang digunakan guru PAI di SDLB Tuna Laras Bhina Putera Surakarta bervariasi, dalam setiap penyampaian materi guru menggunakan metode yang berbeda-beda. Metode tersebut adalah: metode ceramah, metode demonstrasi, metode tanya jawab, dan metode pemberian tugas. Adapun beberapa faktor pendukung, antara lain adanya semangat belajar siswa yang tinggi, guru PAI tepat dalam memilih metode pembelajaran, dan kondisi belajar yang mendukung. Selain, faktor pendukung juga ada faktor penghambat, antara lain: keadaan peserta didik yang memiliki karakter yang beragam dan selalu berubah-ubah setiap harinya, fasilitas yang kurang memadai, dan kompetensi yang hendak dicapai belum tuntas. Kata kunci: Metode Pembelajaran, PAI, dan Anak Tuna Laras
1
PENDAHULUAN
Pendidikan Agama Islam
merupakan suatu usaha yang
dilakukan oleh individu atau
lembaga pendidikan secara sadar
yang mencakup seluruh aspek
kehidupan yang dibutuhkan oleh
hamba Allah untuk mencapai
kebahagiaan di dunia dan akhirat
dengan ajaran islam1. Pelaksanaan
Pendidikan Agama Islam dapat
dilakukan dilingkungan keluarga,
masyarakat maupun sekolah dengan
berdasarkan pada al Qur’an dan as
sunnah.
Secara umum metode
pendidikan adalah cara yang
digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam suatu kegiatan
nyata, untuk mencapai tujuan yang
1 Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm.8.
telah disusun secara optimal2.
Selanjutnya yang dimaksud dengan
metode Pendidikan Agama Islam
adalah suatu cara yang dapat
ditempuh untuk menyampaikan
materi PAI kepada peserta didik agar
terwujud kepribadian muslim sesuai
dengan cita-cita Pendidikan Islam3.
dalam proses Pendidikan Agama
Islam, metode mempunyai
kedudukan yang penting untuk
mencapai tujuan suatu Pendidikan
Agama Islam karena metode
merupakan sarana dalam
menyampaikan materi sesuai dengan
kurikulum yang telah disusun4.
Metode yang digunakan disetiap
sekolah berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.
2 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2010), hlm.147. 3 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: Pustaka Setia), hlm. 123. 4 Arifin, Ilmu, hlm.144.
2
Sekolah dasar luar biasa
(SDLB) tuna laras merupakan bentuk
satuan pendidikan yang menyiapkan
siswanya untuk dapat menggikuti
pendidikan pada jenjang sekolah
lanjut tingkat pertama (SLTPLB)
baik melalui pendidikan terpadu atau
kelas khusus. Kurikulum di SDLB
tuna laras meliputi program umum,
program khusus dan program muatan
lokal. Tuna laras merupakan kelainan
pada diri seseorang yang
menggalami kesulitan menyesuaikan
diri terhadap lingkungan
disekitarnya. pada siswa kelas 6
SDLB peserta didiknya memiliki
kelainan emosi yang berbeda-beda
dan jumlahnya sedikit dalam satu
kelas, sehingga guru harus cermat
dan kreatif dalam melaksanakan
proses pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang
yang telah diuraikan, maka penulis
akan melakukan penelitian dengan
judul “METODE AGAMA ISLAM
PADA ANAK KELAS 6
SEKOLAH DASAR LUAR
BIASA (SDLB) TUNA LARAS
BHINA PUTERA BANJARSARI
SURAKARTA TAHUN AJARAN
2013/2014”.
Rumusan masalah dalam
penelitian ini, metode apa yang
digunakan dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam pada anak
tuna laras Bhina Putera Banjarsari
Surakarta, dan faktor pendukung
dan penghambatnya. Tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan metode
pembelajaran Pendidikan Agama
Islam pada anak tuna laras Bhina
Putera Banjarsari Surakarta dan
untuk menggetahui faktor pendukung
dan penghambatnya.
3
Tinjauan pustaka yang dijadikan
rujukan diantaranya sebagaimana
yang telah dilakukan oleh:
1. Fatmiyati (UIN Sunan
Kalijaga, 2011) dalam
skripsinya yang berjudul
Problematika Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam
Pada Anak Tuna Grahita Di
SLB Kasih Ibu Galor Kulon
Progo, menjelaskan bahwa
anak tuna grahita sebagai
anak yang menggalami
hambatan mental
memerlukan layanan khusus
dalam proses
pembelajarannya. Hasil
penelitian menunjukkan
bahwa dalam proses
pembelajaran Pendidikan
Agama Islam pada siswa tuna
grahita lebih ditekankan
untuk menjalankan ibadah
praktis.
2. Nur Aisyah (UMS, 2012)
dalam skripsinya yang
berjudul Metode
Pembelajaran Agama Islam
Pada Anak Tuna Grahita
(Studi Kasus YPAC
Surakarta), menjelaskan
metode adalah cara yang
digunakan oleh guru dalam
suatu pembelajaran agar
tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik. Metode
pembelajaran untuk anak tuna
grahita pada dasarnya
memiliki kesamaan dengan
metode pembelajaran pada
anak normal, hanya saja
ketika dalam pelaksanaan
memerlukan modifikasi agar
sesuai dengan kebutuhan
anak yang melakukan
4
pembelajaran tersebut.
metode pembelajaran agama
Islam anak tuna grahita
antara lain ceramah, hafalan,
demontrasi, drill (latihan),
pemberian tugas dan
sosiodrama.
3. Mahfida Ustadzatul Ummuh
(UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2013) dalam
skripsinya yang berjudul
Pendidikan Agama Islam
Pada Anak Tuna Laras,
menjelaskan tujuan
Pendidikan Agama Islam
pada anak tuna laras adalah
agar siswa tuna laras mampu
membentuk perilaku yang
baik dan menanamkan nilai-
nilai akhlak islami pada
kehidupan melalui
pembiasaan sehari-hari. Ini
disesuaikan dengan
kebutuhan anak tuna laras,
dimana anak tersebut
memiliki gangguan pada
emosi dan perilaku.
Penyampaian materi pada
proses pembelajaran
dilakukan guru dengan
bertahap dan secara perlahan
disesuaikan kebutuhan anak.
Muatan materinya diringkas
dan disampaikan secara
sederhana. Metode khusus
pada anak tuna laras yaitu
pembiasaan, nasihat,
keteladanan dan hukuman.
Metode berasal dari bahasa latin
“meta” yang berarti “melalui, dan
“hodos” yang berarti jalan atau
ke atau cara ke. Dalam bahasa
arab metode disebut “tariqah”
artinya jalan, cara, sistem atau
ketertiban dalam mengerjakan
sesuatu. Sedangkan menurut
5
istilah ialah suatu sistem atau
cara yang mengatur suatu cita-
cita”5.
Pendidikan Agama
Islam merupakan suatu usaha
yang dilakukan oleh individu
atau lembaga pendidikan secara
sadar yang mencakup seluruh
aspek kehidupan yang
dibutuhkan oleh hamba Allah
untuk mencapai kebahagiaan di
dunia dan di akhirat6.
Dengan demikian,
metode pembelajaran Pendidikan
Agama Islam adalah suatu cara
yang dilakukan oleh individu
atau lembaga pendidikan untuk
menyampaikan materi pelajaran
PAI kepada peserta didik, supaya
tertanam nilai-nilai ajaran Islam
didalam diri setiap peserta didik
sehingga tercapailah kehidpan
5 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2005), hlm. 123.
6 Arifin, Ilmu, hlm. 8.
yang sejahtera di dunia dan di
akhirat sesuai dengan tujuan
Pendidikan Agama Islam.
Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi pemilihan
metode pembelajaran. Faktor-
faktor tersebut adalah keadaan
peserta didik, tujuan yang hendak
dicapai, materi pelajaran, situasi
pelajaran dimana berlangsung,
fasilitas yang tersedia, dan
kemampuan penggajar (guru).
Adapun macam-macam metode
yang biasanya dilakukan oleh
guru dalam proses pembelajaran
diantaranya mtode ceramah,
metode tanya jawab, metode
diskusi, metode pemberian tugas
belajar dan resitasi, metode
demonstrasi, dan metode
experiment.
Anak tuna laras
merupakan anak yang
6
menggalami hambatan atau
kesulitan untuk
menyesuaikan diri terhadap
lingkungan disekitarnya, atau
bisa juga dikatakan
mempunyai tingkah laku
yang berkelainan. Anak tuna
laras suka melakukan
pelanggaran terhadap
peraturan dan norma sosial
yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari7.
METODE PENELITIAN
Dilihat dari jenis
penelitiannya, maka penelitian
ini masuk dalam katagori
penelitian lapangan (field
research) dan menggunakan
pendekatan kualitatif, yaitu suatu
penelitian yang dilakukan di
suatu tempat misalnya di
7 Mohammad Efendi, Pengantar
Psikopedagogik Anak Berkelainan (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 142-143.
lapangan, laboratorium, sekolah,
dll. Jenis pendekatan yang dipilih
kualitatif dengan tujuan
menjawab permasalahan yang
diajukan oleh peneliti yang
memerlukan pemahaman secara
mendalam dalam konteks waktu
yang bersangkutan dan dilakukan
secara wajar dan natural sesuai
dengan kondisi di lapangan tanpa
adanya manipulasi.8
Tempat penelitian ini adalah di
SDLB Bhina Putera Banjarsari
Surakarta, dalam penelitian ini
yang menjadi subyek penelitian
adalah metode yang digunakan
guru PAI dalam memberikan
Pendidikan Agama Islam pada
anak tuna laras.
Metode pengumpulan
data dalam penelitian ini
menggunakan metode observasi
8 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 32.
7
untuk memperoleh data
pelaksanaan metode
pembelajaran Pendidikan agama
islam pada anak kelas 6 SDLB
Tuna Laras Bhina Putera
Banjarsari, metode wawancara
digunakan untuk menggambil
data tentang metode yang
digunakan oleh guru dalam
menyampaikan materi pelajaran,
faktor pendukung dan
penghambat dalam penggunaan
metode di SDLB Tuna Laras
Bhina Putera, dan metode
dokumentasi dalam penelitian ini
digunakan dengan cara
menggumpulkan data tertulis,
terutama tentang letak geografis,
sejarah berdirinya, visi dan misi,
pedoman dan tata tertib sekolah,
kalender pendidikan, sarana dan
prasarana, komite sekolah dan
struktur organisasiyang dapat
mendukung dalam penelitian di
SDLB Tuna Laras Bhina Putera.
Untuk menganalisis dari data
yang sudah terkumpul
menggunakan metode deskriftif
kualitatif yang terdiri tiga
kegiatan, yaitu pengumpulan data
sekaligus reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan
atau verifikas9.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pemilihan
Metode Pendidikan Agama
Islam Pada Anak Kelas 6
SDLB Tuna Laras Bhina
Putera
1. Keadaan peserta didik
Siswa kelas 6 SDLB
memiliki karakter yang
berbeda-beda. Sehingga guru
9 Zainal Arifin, Penelitian, hlm. 171-173.
8
harus lebih aktif dan kreatif
dalam menyampikan meteri
dan membuat suasana
pembelajaran lebih
menyenangkan supaya murid
tidak mudah bosan.
2. Materi pendidikan agama
Islam
Guru PAI di SDLB
menyampaikan materi PAI
dengan sederhana,
menyesuaikan kondisi siswa
yang memiliki kelainan.
Sehingga guru harus
menggunakan metode yang
tepat dalam mengajar agar
siswa lebih mudah
memahami materi yang
disampaikan.
3. Tujuan yang hendak dicapai
Setiap pembelajaran
memiliki tujuan yang
berbeda-beda. Untuk
mencapai tujuan
pembelajaran yang telah
ditentukan, maka seorang
guru harus tepat dalam
memilih metode yang
digunakan dengan
menyesuaikan keadaan
peserta didik dan materi yang
disampaikan.
4. Situasi pelajaran dimana
berlangsung
Pelajaran Pendidikan
Agama Islam di SDLB Tuna
Laras Bhina Putera Surakarta
dilaksanakan di dalam
ruangan yang cukup besar
untuk 5 siswa. dalam
menyampaikan materi,
terkadang guru menggajak
siswa ke luar kelas agar siswa
tidak merasa bosan dalam
belajar, guru juga harus
menentukan metode yang
9
sesuai dengan melihat pada
situasi berlangsungnya
pembelajaran.
5. Fasilitas yang tersedia
Fasilitas yang terdapat
di sekolah dapat
mempenggaruhi pemilihan
dan penggunaan metode yang
sesuai dalam menyampaikan
materi, oleh karena itu
hendaknya seorang guru
dapat dengan cermat memilih
metode yang sesuai dengan
memperhatikan metode yang
ada di sekolah.
6. Kemampuan mengajar (guru)
Kompetensi seorang
guru dalam menggajar juga
mempengaruhi dalam
pemilihan suatu metode
pembelajaran yang sesuai.
Seorang guru yang
berkompeten akan mampu
mengguasai materi yang
diajarkan dan mampu
memilih metode yang tepat
dalam setiap materi yang
disampaikan sehingga dapat
menarik perhatian peserta
didiknya dan membuat
suasana belajar yang
menyenangkan.
B. Metode Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam
Pada Anak Kelas 6 SDLB
Tuna Laras Bhina Putera
Surakarta
1. Metode ceramah
Metode ceramah
digunakan untuk
menyajikan pelajaran
melalui penerangan dan
penuturan secara lisan
oleh guru terhadap kelas,
sehingga metode ini
digunakan sebagai
10
penunjang metode-
metode lain dalam proses
pembelajaran di SDLB
Tuna Laras Bhina Putera
Surakarta.
2. Metode demonstrasi
Guru mata pelajaran PAI
di SDLB Bhina Putera
selain menggunakan
metode ceramah, juga
menggunakan metode
lainnya yaitu metode
demonstrasi. Metode ini
biasanya digunakan untuk
menyampaikan materi
Fiqh.
3. Metode tanya jawab
Guru mata pelajaran PAI
di SDLB Bhina Putera
selain menggunakan
metode ceramah, juga
menggunakan metode
lainnya yaitu metode
demonstrasi. Metode ini
biasanya digunakan untuk
menyampaikan materi
Fiqh.
4. metode pemberian tugas
belajar Setelah semua
materi PAI tersampaikan,
guru PAI di SDLB Tuna
Laras Bhina Putera
Surakarta memberikan
tugas atau latihan secara
tertulis kepada siswa
kelas 6.
C. Faktor Pendukung dan
Penghambat
1. Faktor pendukung
a. Adanya semangat
belajar siswa yang
tinggi.
b. Guru mata pelajaran
pendidikan agama
islam yang dapat
memilih metode
11
pembelajaran dengan
tepat untuk
menyampaikan setiap
materi yang diajarkan.
c. kondisi belajar yang
mendukung.
2. Faktor penghambat
a. Keadaan peserta didik
yang memiliki
karakter yang
berbeda-beda dan
selalu berubah-
ubahsetiap harinya.
b. Fasilitas yang kurang
memadai.
c. Kompetensi yang
hendak dicapai belum
tuntas, karena
pembelajaran PAI
hanya sekali dalam
seminggu dan
waktunya berkisar 35
menit.
Dengan menggetahui
faktor pendukung dan
faktor penghambat
dalam metode
pembelajaran
Pendidikan Agama
Islam pada anak tuna
laras, maka guru dan
pihak sekolah
hendaknya dapat
memanfaatkan faktor
pendukung yang ada
di sekolah dan selalu
berusaha
menggembangkan
berbagai fasilitas yang
masih kurang untuk
dapat meningkatkan
proses pembelajaran
yang lebih baik.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
12
Berdasarkan
penelitian yang telah
terlaksana mengenai
metode pembelajaran
Pendidikan Agama
Islam pada anak kelas
6 tuna laras dan
analisis data yang
telah diperoleh, maka
penulis dapat
menyimpulkan:
Metode
pembelajaran yang
digunakan guru PAI
di SDLB Tuna Laras
Bhina Putera
Surakarta bervariasi,
dalam setiap
penyampaian materi
guru menggunakan
metode yang berbeda-
beda sehingga siswa
tidak mudah bosan
dan dalam proses
pembelajaran lebih
menyenangkan,
sehingga tujuan dari
Pendidikan Agama
Islam pada anak tuna
laras mudah tercapai.
Metode yang
digunakan guru PAI
di SDLB Tuna Laras
Bhina Putera antara
lain:
a. Metode ceramah, metode
ini digunakan oleh guru
PAI SDLB untuk
menjelaskan materi yang
dipelajari.
b. Metode demonstrasi,
metode ini digunakan
oleh guru PAI untuk
menyampaikan materi
fiqh.
13
c. Metode tanya jawab,
metode ini biasanya
digunakan oleh guru PAI
untuk menggetahui telah
dipahami atau tidak
pelajaran yang telah
diberikan oleh guru .
Metode ini dilakukan
pada saat terakhir
pembelajaran.
Faktor pendukung
dalam metode
pembelajaran Pendidikan
Agama Islam pada anak
kelas 6 sdlb tuna laras
bhina putera yaitu adanya
semangat belajar siswa
yang tinggi, guru mata
pelajaran PAI yang dapat
memilih metode dengan
tepat untuk
menyampaikan setiap
materi yang diajarkan,
kondisi belajar yang
mendukung sehingga
siswa mudah menerima
pembelajaran yang
diberikan guru.
Faktor penghambat dalam
metode pembelajaran
Pendidikan Agama Islam
pada anak kelas 6 sdlb
tuna laras bhina putera
yaitu keadaan peserta
didik yang memiliki
karakter yang beragam
dan selalu berubah-ubah
setiap harinya, fasilitas
atau sarana prasarana
yang kurang memadai
dan menarik, kompetensi
yang hendak dicapai
belum tuntas.
B. Saran-saran
14
1. Kepada kepala
sekolah, hendaknya
lebih meningkatkan
sarana dan prasarana
yang sudah ada
supaya proses
pembelajaran lebih
mudah dilakukan,
bersama guru/wali
kelas bekerja sama
dalam menciptakan
suasana belajar yang
menyenangkan,
menggadakan
pelatihan tentang
metode pembelajaran,
dan hendaknya
menambah guru PAI,
supaya dalam proses
pembelajaran dan
menangani peserta
didik dapat sharing
antar guru.
2. Kepada guru/wali
kelas, hendaknya
lebih menciptakan
suasana belajar yang
lebih mendukung dan
membuat kompetensi
sesuai ketersediaan
waktu, tetap berusaha
keras dalam mendidik
dan mengajar
siswa/siswinya,
melakukan
pendekatan kepada
peserta didik secara
individu, dan
hendaknya
meningkatkan
kompetensinya
terutama di bidang
pendidikan khusus.
3. Kepada peneliti lain
Hendaknya
menggadakan
15
penelitian yang lebih
baik menenai aspek
lain dalam
pembelajaran PAI
untuk siswa inklusi.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Arifin, Zainal. 2011.
Penelitian Pendidikan Metode Dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2010.
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Effendi, Muhammad. 2008.
Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara