Top Banner
1 METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE DAN MEMULAI PERENCANAAN PENDIDIKAN STRATEGIS Oleh: Siti mudrikah SEKOLAH PASCASARJANA JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM
28

METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

Mar 29, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

1

METODE MERUMUSKAN STRATEGIUNTUK MENGELOLA ISSUE

DAN MEMULAI PERENCANAANPENDIDIKAN STRATEGIS

Oleh: Siti mudrikah

 SEKOLAH PASCASARJANA

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIKIBRAHIM

Page 2: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kebutuhan terhadap pendidikan / ilmu pengetahuan termasuk

kebutuhan yang paling mendasar manusia. Ilmulah yang menjadi ukuran

kedudukan mulia atau tidaknya manusia dengan makhluk – makhluk lain

atau menjadi tolok ukur mulia atau tidaknya seseorang. Keharusan

menuntut ilmu diperjelas melalui Al Qur’an dan Sunnah Rasul SAW:

Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang

yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima

pelajaran. (Q.S. Az- Zumar/39:9)

…, niscaya Allah akan mengangkat derajad orang-orang yang beriman di antaramu

dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Mujadalah/58:11)

Dan sabda Rasululloh SAW:

“menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim”

(H.R. Ibnu Adi dan Baihaqi dari Abnas RA, Attobroni dan

Alkhatib dari Al Husain bin Ali)2

Oleh: Siti mudrikah

 SEKOLAH PASCASARJANA

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIKIBRAHIM

Page 3: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

Pendidikan adalah salah satu aspek dalam Islam dan menempati

kedudukan yang sentral, karena peranannya dalam membentuk pribadi

muslim yang utuh sebagai pembawa misi kekholifahan. Jika pendidikan

Islam diorientasikan pada misi dan fungsi kehidupan manusia, maka

orientasi ini lebih bernuansa pada performansi manusia, yaitu

bagaimana manusia seharusnya berperan / berkiprah sebagai khalifah

Allah dan sekaligus sebagai hamba Allah.

Dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? (Q.S. An-

Naml/27:62)

ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku

hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa

Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat

kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih

dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:

"Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S. Al-

Baqarah/2:30)

Performansi sebagai khalifah ini, bisa teraih melalui

pendidikan yang di dalamnya terdapat proses pembelajaran. Dalam

proses ini manusia dapat menguasai pengetahuan dan keahlian

sehingga menjadi kompetensi yang melekat dan bisa dia aplikasikan

dalam kehidupan dan dia kembangkan. Sehingga diharapkan melalui

proses pendidikan ini akan terlahir generasi berkualaitas yang

akan mampu mengatasi permasalahan yang terjadi di tengah

masyarakatnya.  

Namun pendidikan yang mampu melahirkan manusia-manusia yang

memiliki kualitas atau performansi sebagi khalifah tersebut

sepertinya belum mampu dihasilkan dari system pendidikan yang ada

3

Page 4: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

sekarang ini, di Indonesia khususnya. Masih banyak problem –

problem pendidikan yang belum bisa terpecahkan oleh system

pendidikan Indonesia, dan masih banyak isu-isu pendidikan yang

menunggu untuk di tindak lanjuti.

Isu pendidikan adalah suatu hal penting dalam pendidikan.

Munculnya sebuah isu, tidak lain karena terjadi ketidak sinkronan

antara keinginan dengan fakta. Atau bisa dikatakan terjadi fenomena

dan indikasi yang sangat tidak kondusif dan kritis untuk mewujudkan

kemajuan pembangunan pendidikan.

Saat ini muncul isu pendidikan yang sangat banyak, oleh sebab

itu perlu dilakukan analisis untuk menentukan isu mana yang

merupakan isu strategis. Isu strategis itulah yang kemudian menjadi

dasar atau landasan dalam merumuskan langkah-langkah penetapan

kebijakan pendidikan selanjutnya. Perumusan isu yang tidak seksama

dapat menghasilkan kebijakan dan langkah yang tidak tepat. Selain

itu, perlu dilakukan penerapan solusi kebijakan yang tepat agar

tidak lagi muncul isu isu pendidikan yang lain.

2. Rumusan Masalah

Dalam permasalahan ini penulis lebih menekankan pada :

1. Bagaimana metode merumuskan strategi untuk mengelola isu

strategis

2. Bagaimana memulai perencanaan pendidikan strategis berkaitan

dengan isu strategis.

3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

a. Merancang metode strategi mengelola isu strategis

b. Membuat memulai perencanaan pendidikan strategis berdasarkan

isu strategis.

BAB II

4

Page 5: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian isu

Kita tidak akan mudah menemukan metode merumuskan strategi

untuk mengelola isu, tanpa mengetahui apa yang sebenarnya dimaksud

dengan isu (bukan terjemahan dari gossip/rumor).

Chase & Jones menggambarkan “Issue” sebagai ‘sebuah masalahn

yang belum terpecahkan yang belum diambil keputusannya’ (‘an unsettled

matter which ready for decision’). Regester & Larkin mengatakan bahwa dalam

bentuk dasarnya, sebuah a dapat didefinisikan sebgai ‘sebuah titik

konflik antara sebuah organisasi dengan satu atau lebih publiknya

(a point of conflict between an organization and one or more of its audicences’).

Sebuah isu yang timbul kepermukaan adalah suatu kondisi atau

peristiwa, baik di dalam maupun diluar organisasi, yang jika

dibiarkan akan mempunyai efek yang signifikan pada fungsi atau

kinerja organisasi tersebut atau pada target–target organisasi

tersebut dimasa mendatang. Sehingga munculnya isu merupakan

indikasi adanya masalah dalam suatu organisasi yang membutuhkan

penanganan.

2.2 Pengertian isu Strategis

Dalam Buku Panduan Bagi Tim Penyusun Renstra yang dikeluarkan

oleh Kementrian Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa secara

singkat, isu strategis dapat diartikan sebagai pilihan-pilihan

kebijakan yang mendasar yang diperlukan, atau tantangan yang kritis

yang harus ditanggapi untuk menuju kondisi terbaik yang diinginkan

dan memenuhi hak anak sebaik-baiknya dalam waktu terbatas.

Berdasarkan pengertian tersebut, isu strategis pendidikan

dapat dimaknai sebagai suatu kebijakan mendasar yang diperlukan

atau tantangan kritis terkait dengan pelayanan pendidikan yang

memiliki pengaruh penting. Isu strategis merupakan landasan untuk

pengembangan strategi untuk mencapai tujuan. Isu strategis adalah

isu yang penting, berorientasi kedepan, dan berpijak pada kondisi

riil sekarang.

5

Page 6: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

2.3 Manfaat isu strategis

Dengan proses identifikasi dan analisis isu isu strategis,

akan diperoleh manfaat sebagai berikut:

1. Perhatian dapat difokuskan kepada apa yang benar-benar penting

untuk pendidikan. Dengan identifikasi isu strategis maka dapat

dikenali empat macam isu:

a. Isu-isu yang tidak dibutuhkan tindakan sekarang

b. Isu yang dapat ditangani secara reguler

c. Isu yang memerlukan anggapan segera dan karenanya tidak

bisa ditangani dengan cara yang rutin

d. Isu yang tidak terkait dengan atau yang akan

mempromosikan hak siswa untuk pendidikan yang bermutu.

2. Difokuskan kepada isu, bukan semata pada jawaban. Perlu

dicatat bahwa semua konflik serius yang sering muncul adalah

tentang solusi terhadap masalah tanpa kejelasan mengenai apa

masalahnya. Konflik tersebut biasanya berakibat pada perebutan

kekuasaan dan bukan pada pemecahan masalahnya.

3. Dapat mendorong organisasi untuk berubah. Isu-isu strategis

yang muncul dari analisis internal dan ektsernal dapat

memberikan tekanan yang tepat untuk memusatkan perhatian pada

perlu tidaknya perubahan atau peningkatan kapasitas internal

untuk menyampaikan pelayanan yang lebih baik. Para pengambil

keputusan akan secara khusus memperhatikan isu-isu strategis

yang akan membawa konsekuensi besar jika isu tersebut tidak

diperhatikan.

4. Dapat memberikan petunjuk yang bermanfaat tentang bagimana

memecahkan isu tersebut. Dengan meny atakan secara tepat

6

Page 7: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

bagaimana mandate, misi serta faktor internal dan eksternal

yang dihadapi maka seseorang mendapatkan wawasan tentang cara

yang mungkin untuk menyelesaikan isu tersebut.

5. Proses perencanaan strategis dapat lebih nyata sesuai dengan

masalah dan tantangan yang dihadapi. Ketika situasi organisasi

dan isu yang dihadapi menjadi jelas, ketika konsekuensi

kegagalan menghadapi isu itu dibahas, dan ketika perubahan

perilaku yang diperlukan untuk menyelesaikan isu mulai muncul,

maka proses perencanaan strategis menjadi tampak lebih nyata.

Semakin orang menyadari bahwa penyusunan renstra bisa sangat

nyata dalam konsekuensinya, semakin serius mereka untuk

melakukannya.

2.4 Merumuskan isu strategis

Organisasi hidup dalam suatu system yang selalu saling

berhubungan dan mempengaruhi. Sehingga untuk mempertahankan

eksistensinya tersebut, organisasi perlu mengenali dan menguasai

berbagai informasi lingkungan strategiknya. Baik berita, isu, dan

fakta – fakta yang terjadi di sekitar organisasi tersebut guna

mendapatkan strategi yang tepat dan valid dalam penyusunan action

plan.

A. Telaah lingkungan strategik

Tujuan dari telaah lingkungan strategik adalah untuk mengenali

kekuatan dan kelemahan internal organisasi dan memahami peluang dan

tantangan eksternal organisasi sehingga organisasi dapat

mengantisipasi perubahan-perubahan di masa yang akan datang.

1. Telaah lingkungan strategikAda 4 langkah utama dalam telaah lingkungan strategic yaitu:

Mengidentifikasi sumber-sumber untuk melakukan scanning

Melakukan scanning terhadap lingkungan internal dan

eksternal7

Page 8: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

Melakukan analisis untuk menilai hasil scanning

Merumuskan hasil scanninguntuk keperluan penentuan Action

plan

2. Telaah lingkungan internal dan eksternal

Telaah lingkungan internal meliputi : kekuatan (strength)

dan kelemahan (weakness) organisasi

Telaah lingkungan eksternal meliputi : peluang

(opportunity)dan tantangan/ ancaman (Threath) .

Tabel 1. Format Identifikasi Lingkungan Strategik

INTERNAL EKSTERNAL

KEKUATAN (STRENGTH) PELUANG (OPPORTUNITIES)

1. ……………………

2. ……………………

3. ……………………

4. …………………….

5. …………………….. dst

1. ……………………

2. ……………………

3. ……………………

4. …………………….

5. …………………….. dst

KELEMAHAN (WEAKNESS) TANTANGAN/ANCAMAN (THREAT)

1. ……………………

2. ……………………

3. ……………………

4. …………………….

5. …………………….. dst

1. ……………………

2. ……………………

3. ……………………

4. …………………….

5. …………………….. dst

3. Kesimpulan analisis faktor internal (KAFI) dan Kesimpulan

analisis faktor eksternal (KAFE) merupakan daftar prioritas

faktor lingkungan serta dampaknya terhadapmasa depan

organisasi.

Tabel 2. Format KAFI (Kesimpulan Analisis Faktor Internal)

8

Page 9: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

No. Faktor-faktorInternalStrategik

Bobot Rating Skor(3x4)

Kesimpulan(Prioritas)

1 2 3 4 5 6

1.

2.

3.

1.

2.

3.

KEKUATAN

KELEMAHAN

100

Catatan:

- Kolom 2 isilah dengan faktor-faktor internalberupa kekuatan dan kelemahan

berdasarkan hasil tabel 1.

- Kolom 3, beri bob ot pada masing-masing faktor tersebut berdasarkan dampak

yang mungkin ditimbulkannya pada keberhasilan organisasi masa kini dan

masa depan. kese luruhan bobot berjumlah 100

- Kolom 4, tentukan “Rating” bagi setiap faktor mulai dari 4 (sangat

menonjol), 3 (menonjol), 2 (tidak menonjol), 1 (paling tidak menonjol).

- Kolom 5 tentukan ‘skor’ dengan mengalikan bobot dan rating.

- Kolom 6 buatlah kesimpulan dengan memberikan urutan prioritas pada

kekuatan maupun kelemahan

Tabel 3. Format KAFE (Kesimpulan Analisis Faktor Eksternal)

No. Faktor-faktorEksternalStrategik

Bobot Rating Skor(3x4)

Kesimpulan(Prioritas)

1 2 3 4 5 6

1.

2.

3.

1.

PELUANG

ANCAMAN

9

Page 10: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

TELAAH LINGKUNGAN INTERNAL

PENETAPAN PRIORITAS INTERNAL

PENETAPAN PRIORITAS EKSTERNAL

KAFI

KAFE

NILAI (VALUES)

TELAAH LINGKUNGAN EKSTERNAL

  dst

2.

3.

100

Catatan:

- Kolom 2 isilah dengan faktor-faktor internalberupa PELUANG dan ANCAMAN

berdasarkan hasil tabel 1.

- Kolom 3, beri bob ot pada masing-masing faktor tersebut berdasarkan dampak

yang mungkin ditimbulkannya pada keberhasilan organisasi masa kini dan

masa depan. kese luruhan bobot berjumlah 100

- Kolom 4, tentukan “Rating” bagi setiap faktor mulai dari 4 (sangat

menonjol), 3 (menonjol), 2 (tidak menonjol), 1 (paling tidak menonjol).

- Kolom 5 tentukan ‘skor’ dengan mengalikan bobot dan rating.

- Kolom 6 buatlah kesimpulan dengan memberikan urutan prioritas pada PELUANG

maupun ANCAMAN

Gambar 1. Alur pikir telaah lingkungan strategik

B. Analisis strategik dan kunci keberhasilan

a. Analisis SWOT

i. Matrix SWOT dalam rangka menentukan asumsi –asumsi

strategi

Tabel 4. Format KAFI Vs KAFE KAFE STRENGHT

(kekuatan)Susunan daftar (rangking)*

1. …………..

WEAKNESS(kelemahan)Susunan daftar (rangking)*

1. …………..10

Page 11: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

KAFI 2. ……………dst 2. ……………dstOPPORTUNITIES(peluang) Susunandaftar (rangking)

1. …………..2. ……………dst

Asumsi Strategi(SO) (kekuatan VsPeluang) Pakaikekuatan untukmemanfaatkanpeluang

1. …………..2. ……………dst

Asumsi Strategi(WO) (kelemahanVs Peluang)Tanggulangikelemahan denganmemanfaatkanpeluang

1. …………..2. ……………dst

THREATH (tantangan) Susunan daftar (rangking)

3. …………..4. ……………dst

Asumsi Strategi(ST) (kekuatan Vstantangan) Pakaikekuatan untukmenghadapitantangan ataumengubahnyamenjadi peluang

1. …………..2. ……………dst

Asumsi Strategi(WT) (kelemahanvs tantangan)Perkecilkelemahan danhindari tantangn

1. …………..2. ……………dst

ii. Analisis dalam rangka menetapkan pilihan strategi

Tabel 5. Menetapkan urutan asumsi pilihan strategi

AsumsiStrategik Keterkaitan Dengan Urutan Pilihan

Strategi

  Visi Misi Nilai-

nilai (2+3+4)

1 2 3 4 5SO        1……        2……dst        ST        1. …….        2……dst        WO        1. …….        2……dst        WT        1. …….        2……dst        

iii. Penetapan faktor-faktor kunci keberhasilan (FKK)

11

Page 12: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

Faktor kunci keberhasilan di tetpkan dari beberapa

urutan Pilihan Asumsi Strategi (tabel 5) yang

memperoleh skor tertinggi.

Dalam buku Delapan Langkah Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota, Panduan Bagi Tim Penyusun renstra, yang dietrbitkan oleh

Kementrian Pendidikan Nasional, di sebutkan bahwa sebaiknya proses

merumuskan isu strategis ini dilakukan dalam lokakarya yang

melibatkan beberapa pemangku kewajiban (kepentingan) pendidikan.

Kelompok kerja dari dinas pendidikan menyiapkan data dan analisis

berkaitan dengan tren kinerja pelayanan pendidikan beberapa tahun

kebelakang serta tren proyeksi beberapa tahun kedepan.

Keterlibatan para pemangku kewajiban (kepentingan) dalam

perumusan isu strategis ini sangat penting dengan beberapa alasan

antara lain:

1. Meningkatkan dan membangun kesadaran bersama tentang arti

pentingnya pendidikan

2. Memandang satu hal dari berbagai perspektif sehingga dicapai

suatu pemahaman yang komprehensif

3. Meningkatkan rasa memiliki atau rasa bertanggung jawab para

pemangku kewajiban (kepentingan) untuk mencapai tujuan

bersama.

4. Memperkuat legitimasi dinas pendidikan

Uraian ini merupakan penjelasan tentang bagaimana merumuskan

isu-isu strategis tahap demi tahap.

1. Pelajari dan pahami situasi eksternal yang meliputi:

kependudukan, situasi politik, situasi lingkungan, dan arah

kebijakan pendidikan yang ada di Renstra Kemdiknas, Renstra

Dinas pendidikan propinsi, RPJMD Kabupaten/Kota (bila sudah

12

Page 13: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

tersusun), arah kebijakan dinas lain, serta dampaknya terhadap

pengembangan pendidikan.

2. Periksa kembali hasil analisis tentang kinerja pelayanan

pendidikan di kabupaten/kota bersangkutan, kondisi saat ini

dengan kondisi baik atau yang seharusnya. Misalnya, saat ini

30% guru telah berkualifikasi S.1 atau D.IV.

3. Rumuskan kondisi baik pelayanan pendidikan yang ingin dicapai.

Misalnya: pada tahun 2013 semua guru (100%) harus

berkualifikasi S.1 atau D.IV.

4. Lakukan analisis kesenjangan antara kondisi sekarang dengan

kondisi baik yang diinginkan. Rumusan kesenjangan inilah yang

akan di jadikan sebagai suatu isu. Misalnya: 70% guru masih

perlu ditingkatkan kualifikasinya menjadi S.1 atau D.IV.

5. Ulangi proses nomor 3 dan 4 berkali-kali sehingga akan di

dapatkan beberapa rumusan isu yang cukup. Usahakan isu

teridentifikasi dari semua bidang yang ada di dinas

Pendidikan.

6. Kelompokkan isu-isu yang sudah teridentifikasi tersebut.

Kelompok isu bisa berdasarkan pembidangan di dinas pendidikan

(PAUD, Pendidikan Dasar, Pendidikan menengah, dll) atau

berdasarkan ranah pelayanan pendidikan seperti, Akses, Mutu,

Tata Kelola.

7. Pada masig-masing kelompok isu, sepakati kelompok isu yang

paling strategis, kemudian isu lainnya dianalisis

keterkaitannya dengan isu strategis yang telah disepakati

8. Kebangkan analisis dengan mengidentifikasi penyebab yang

menimbulkan adanya kesenjangan tersebut. Misalnya: 1). Banyak

guru terutama di daerah yang terpencil kesulitan mengakses

13

Page 14: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

perguruan tinggi. 2). Mahalnya biaya pendidikan sehingga sulit

terjangkau bagi banyak orang tua untuk menyekolahkan anaknya.

Dll

9. Kembangkan lagi analisis dengan mengidentifikasi akibat dari

isu bila tidak tertangani dengan baik. Misalnya: 1). Materi

pelajaran kurang sesuai lagi dengan perkembangan terkini, 2).

Teknik dan bahan pembelajaran kurang bervariasi, dll

10. Lakukan langkah 7-9 untuk semua kelompok isu. Bila

proses ini dilakukandi dalam lokakarya proses nomer 7-9 bisa

dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil.

2.5 Merumuskan Rencana Strategis

Materi rencana strategis meliputi penetapan tujuan, sasaran

dan strategik organisasi yang berisi kebijakan, program dan

kegiatan. Materi tersebut tetap dikaitkan dengan visi, misi, nilai,

serta faktor kunci keberhasilan (FKK) untuk di gunakan secara

Integrated untuk menyusun action plan.

A. TUJUAN ORGANISASI (GOALS)

Dalam buku Delapan Langkah Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota, Panduan Bagi Tim Penyusun renstra, yang dietrbitkan oleh

Kementrian Pendidikan Nasional, di sebutkan bahwa Tujuan diartikan

sebagai kondisi jangka panjang yang diinginkan, yang dinyatakan

dalam istilah yang umum dan kualitatif. Rumusan tujuan harus dapat

memberikan arahan pada perumusan sasaran, satu rumusan tujuan

(bersifat kualitatif) dapat di capai oleh beberapa sasaran

(bersifat kuantitatif). Prinsip-prinsip penetapan tujuan:

1. Mengacu pada Renstra Kementrian Pendidikan Nasional, Visi,

Misi, dan Isu Strategis Pendidikan Daerah.

2. Disusun dan mengacu pada SPM Pendidikan dan Urusan Pendidikan.

14

Page 15: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

3. Merupakan pernyataan positif dari isu strategis pendidikan.

4. Menerangkan situasi yang akan terjadi bila permasalahan

diatasi.

Tujuan haruslah menegaskan tentang apa (What) yang secara khusus

(specific) harus di capai dan kapan (when). Pencapaian tujuan dapat

menjadi tolok ukur untuk menilai kinerja organisasi.

B. SASARAN ORGANISASI (OBJECTIVES)

Sasaran merupakan ukuran kuantitatif yang terukur pada jangka waktu

tetentu. Berikut merupakan cara menyusun sasaran.

1. Pelajari Profil Layanan Pendidikan.

2. Pelajari Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Pendidikan

3. Pelajari sasaran yang ada di dalam Renstra Kemdiknas dan

Renstra Dinas Pendidikan Provinsi.

4. Pelajari kemajuan yang dihasilkan pada periode perencanaan

sebelumnya.

5. Pelajari perubahan-perubahan yang sudah terjadi dan mungkin

akan terjadi dalam kondisi eksternal.

6. Pelajari Visi, Misi, dan Tata Nilai Dinas.

7. Formulasikan sasaran yang ingin di capai. Lakukan ini

berdasarkan hasil dari langkah1 sampai dengan 5. Saat

memformulasikan sasaran, pastikan bahwa criteria di bawah ini

telah terpenuhi:

Spesifik, secara jelas mengidentifikasikan apa yang harus

di capai

Terukur, kita dapat melihat apakah sasaran sudah tercapai

atau belum15

Page 16: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

Dapat tercapai, realistis, dalam arti memungkinkan untuk

di capai.

Relevan, berkaitan dengan kepentingan public dan public

memang betul-betul menginginkan

Berjangka waktu, tercapai dalam jangka waktu tertentu.

Gambar 2. BAGAN keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran.

Contoh tujuan & sasaran yang berkaitan dengan Pemerataan:

Salah satu elemen kunci dari visi dan misi Bupati yang di rumuskan

sebagai Visi/Misi Renstra SKPD Pendidikan adalah keadilan dalam

layanan pendidikan: “setiap anak akan mendapat kesempatan yang sama dalam

mengakses pendidikan bermutu…”

16

VISI MISI

PROFIL

TUJUAN SASARAN

Page 17: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

Tujuan & sasaran yang berkaitan dengan visi misi tersebut dapat

disusun seperti di bawah ini:

Gambar 3. Contoh BAGAN keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan dan

Sasaran.

C. STRATEGI ORGANISASI

Merumuskan strategi berkaitan dengan pemakaian sumberdaya untuk

mencapai tujuan. Surat edaran Mendagri No.50 mendefinisikan

strategi sebagai berikut: ‘strategi adalah cara untuk mewujudkan

tujuan yang di rancang secara konseptual, analistik, realistic,

rasional, dan komprehensif. Strategi di wujudkan dalam kebijakan

dan program.’

17

VISITerwujudnya pendidikanyang merata, berkualitas, kompetitif

MISIMewujudkanpendidikanyang berpihak kepada kelompok sasaran yang

PROFIL PENDIDIKAN150 SD masuk dalam kelompok tidak layak layanan. Sebagian besar dari sekolah tersebut belum memiliki ruang kelas dengan kondisi yang

TUJUANMeningkat-kan Kualitas Layanan pendidikan

SASARANPada 2013, jumlah SD yang masuk dalam kelompok tidak layak dapat di tekan menjadi 25

Page 18: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

Strategi yang efektif mencakup hal-hal berikut:

1. Focus pada elemen – elemen kunci,

2. Saling berkaitan satu sama lain,

3. Saling mendukung antara satu sama lain

Sangat penting bahwa strategi di kembangkan berdasarkan

analisis menyeluruh terhadap kondisi nyata layanan pendidikan

karena kegiatan yang diusulkan harus mengatasi kelemahan dalam

pelayanan pendidikan atau dibangun diatas kekuatannya. Oleh karena

itu, meskipun harus mendasarkan pada indikator output, strategi juga

di tentukan indikator-indikator input serta proses.

Berikut merupakan contoh kemungkinan strategi pada Aspek Mutu.

Tabel 6. contoh kemungkinan strategi pada Aspek Mutu

Profil

PendidikanTujuan Sasaran Kemungkinan Strategi

Daerah memiliki 120 SD dengan kinerja sangat rendah50 SD masih menggunakan metode pembelajaran yang ‘kurang kreatif’.

Peningkatan kualitas layanan bagi proses pembelajaran.

Pada 2013, jumlah SD dengan kinerja sangat rendah akan dikurangi dari 120 menjadi 20

Fokuskanlah pada upaya untuk peningkatan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa. Focus pada kinerja rendah melalui pendekatan multi-input, yaitu pendekatan sekolah secara keseluruhan.Fokuskanlah pada sekolah dengan partisipasi masyarakat yang tinggi

Di 50 SD angka mengulang kelas dikelas1 begitu tinggi, lebihdari 8%

Menurunkan angka mengulangkelas pada jenjang SD/MI, khususnyapada kelas awal.

Pada 2013, angka mengulang kelas dikelas 1 SDakan menjadikurang dari 1%

Untuk mengurangi sebagian besar angka mengulang kelas diawal SD, dukungan akan di fokuskan pada sekolah-sekolah dengan angka mengulang kelas yang tinggi. Menyelenggarakan pelajaran tambahan bagi murid yang beresiko mengulang kelas. Sinergikan dengan instansi lain (seperti dinas kesehatan)untuk membantu sekolah menigkatkan status gizi anak.

18

Page 19: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

Dari contoh diatas, dapat dilihat bahwa strategi-strategi tersebut

memiliki focus yang kuat pada arah penggunaan sumber daya. Strategi

menyebutkan bagaimana menerjemahkan sumber menjadi kegiatan, yang

kemudian akan membantu pencapaian tujuan.

Menetapkan Kebijakan

Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan.

Menurut targetnya, kebijakan terdiri atas:

1. Kebijakan internal, yaitu kebijakan dalam mengelola pelaksanaan

program-program pembangunan (yang termasuk peningkatan kapasitas

internal), berikut adalah contoh kebijakan internal:

Tabel 7. Jenis kebijakan internal

No

.

Jenis

kebijakan

Implementasi

1. Kebijakantentangmanajemenberbasissekolah

Semua Intervensi Dinas Pendidikan padasatuan pendidikan jenjang pendidikan dasarakan berpegang pada prinsip diterapkannyamanajemen berbasis sekolah

2. Kebijakantentanginformasipublik

(i) Jenis informasi yang dapat diberikanpada public secara proaktif, dan

(ii) Aturan-aturan tentang bagaimanmenanggapi permintaan informasi daripublik

3. Kebijakantentangkapasitasinternal

Dinas pendidikan akan memperkuat fungsipengawas dengan pelatihan yang khusus dandengan memasukkkan indikator MBS kedalamcriteria pemantauan dan evaluasi tentangsekolah

2. Kebijakan eksternal, yaitu kebijakan yang diterbitkan oleh

organisasi dalam rangka mengatur, mendorong, dan memfasilitasi

kegiatan masyarakat. berikut adalah contoh kebijakan eksternal:

Tabel 8. Jenis kebijakan eksternal

19

Page 20: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

No

.

Jenis

kebijakan

Implementasi

1. Kebijakantentangpembiayaanpendidikan

Apakah pemerintah memberikan dukunganterhadap pendidikan subsidi silang?

2. Kebijakantentangpartisipasimasyarakat dandi bidang mana

Misalnya rehabilitasi sekolah

3. Kebijakantentangsekolah negeridan swasta

Apakah pemerintah daerah juga memberikandukungan pada sekolah swasta yangmenyelenggarakan pendidikan (madrasah dansekolah swasta)? Jika ya, dukungan dalambentuk apa dan tingkat yang mana? Apakahada perbedaan antara tingkat yang berbeda;misalnya dukungan diberikan pada TKswastatapi tidak pada SD dan SMP swasta

2.6 Menyusun Program Strategis

Secara umum langkah ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman

tentang proses penyusuanan renstra berdasarkan pendekatan

perencanaan di bidang pendidikan. Sebagai tahap lanjutan, maka

perumusan program harus didasarkan atas keterkaitan dan kepentingan

hasil dengan:

1. Isu strategis yang akan di tangani dalam kurun waktu

terencana,

2. Tujuan, strategi, dan kebijakan organisasi

3. Kemampuan sumberdaya manusia, waktu, dan biaya yang mapu

dialokasikan untuk program tersebut.

4. Memperhatikan hasil reviu pencapaian target Renstra periode

sebelumnya.

PENGERTIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

20

Page 21: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

Program adalah intrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih

kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai sasaran dan tujuan

serta memperoleh alokasi anggaran. Sedangkan kegiatan adalah

jabaran dari program, yang memuat sekumpulan tindakan pengerahan

sumber daya sebagai masukan (input) dalam rangka pencapaian sasaran

yang terukur (output). Kegiatan berorientasi pada sasaran kuatitatif

(target), sementara program berorientasi pada pencapaian tujuan

strategis (outcome/result).

Adapun rincian jenis-jenis program dan kegiatan pendidikan yang

terdapat dalam lampiran Permendagri 59/2007, meliputi:

1. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

2. Program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun

3. Program Pendidikan Menengah

4. Program pendidikan non formal,

5. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan

6. Program manajemen pelayanan pendidikan

7. Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan

8. Program penguatan kelembagaan dan pengarus-utamaan gender dan

anak

9. Program peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur

negara

10. Program pengelolaan sumberdaya manusia/aparatur.

11. Program lainnya sesuai dengan TUPOKSI masing-masing

SKPD/Dinas Pendidikan, misalnya di suatu SKPD ada subdin

kebudayaan, maka program kebudayaan harus masuk.

KELENGKAPAN RUMUSAN PROGRAM DAN KEGIATAN

21

Page 22: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

Unsur-unsur penting dalam rumusan program adalah adanya kejelasan

tentang:

1. Klasifikasi program dan kegiatan.

2. Nama dan kode rekening program dan kegiatan,

3. Sub program terkait isu strategis yang akan di tangani,

4. Indikator Kinerja Hasil (outcome) dan Indikator Kinerja

Keluaran (output)

5. Pagu Indikatif dan Sumber Dana

6. Keterangan (mitra Dinas Pendidikan dan lokasi)

Contoh program – wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun:Contoh 30 : program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahunSub program : Peningkatan Mutu Pendidikan

Kabupaten/kota : Nama SKPD : Dinas PendidikanRenstra SKPD periode :

Visi Terwujudnya pendidikan yang merata, kompetitif, dan dilandasioleh nilai-nilai kearifan lokan

Misi Meningkatkan proses pendidikan yang efektif untukmempersiapkan peserta didik.

Tujuan Peningkatan Kualitas Layanan Bagi Proses PembelajaranSasaran Pada 2010, jumlah SD dengan kinerja sangat rendah akan

dikurangi dari 120 menjadi 20 SDStrategi focus pada sekolah dengan partisipasi masyarakat yang

tinggi

No.

Kebijakan

Program/sub

program

Indikasikegiatan

Indikator

keluaran

Indikatorkegiatan

Pagu indikatif5 tahun dan 1tahun transisi

Keterangan

(mitraSKPD/Lokasi)

Kerangkaanggaran

Kerangka

regulasi

Rp.Sumberpendana

an

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Pengembangankompeten-sigurusecaraberkelanjutan

program wajib belajar pendidikan dasar9 tahun/peningkatan mutu

Pelatihan300 guru untuk meningkatkan kompetensi pedagogicselama 5 tahun

80% SDtelahmelakukan polapendidikanpedagogik

300 guruSDmendapatkanpelatihanpedagogik

750.000

APBDkab.?kota

CSRPerusahaanswasta

22

Page 23: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

pendidikan

Penjelasan: Kolom 2 diisi dengan:

a. Arah/tindakan yang digunakan SKPD untuk menentukan konfigurasiprogram dan kegiatan

b. Kebijakan mempertahankan kinerja SKPD yang sudah tercapai padaperiode sebelumnya (termasuk SPM),

c. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah (bagi SKPD) yangmemiliki tugas dan fungsi pengelolaan pendapatan.

Kolom 3 diisi dengan program SKPD,program lintas SKPD, dan programkewilayahanKolom 4 diisi dengan nama kegiatan sesuai dengan nomenklatur permendagri59 atau kegiatan yang dianggap strategisKolom 5 diisi dengan hasil yang ingin di capai dari setiapprogram secarakuantitatif atau kualitatif.Kolom 6 diisi dengan kegiatan pemerintah dalam rangka menyediakan barangdan jasa sesuai kewajiban pemerintah yang tidak dapat di hasilkanmasyarakat.Kolom 7 diisi dengan kegiatan pemerintah yang bersifat pengaturan,memfasilitasi, dan mendorong agar kegiatan masyarakat senantiasa dapattumbuh dan berkembang.Kolom 8 dan 9 pagu indikatif anggaran lima tahunan dilengkapi sumberpembenaran. Dalam contoh ini diasumsikan setiap pelatihan selama 5 haridengan unit cost Rp. 500.000,-/orangKolom 10 diisi dengan nama Mitra SKPDuntuk program lintas SKPDdan lokasikegiatan untuk program kewilayahan dalam skala kabupaten/kecamatan.

DAFTAR PUSTAKA

Sagala, Syaiful. 2009. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.

Bandung. Alfabeta.

akdon. 2009. Strategic Management For Educational Management (Manajemen

Strategik untuk Manajemen Pendidikan. Bandung. Alfabeta.

Kementrian pendidikan nasional. 2010. Delapan Langkah Penyusunan

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Panduan Bagi Tim Penyusun

renstra,

23

Page 24: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

http://satrioarismunandar6.blogspot.com/2012/04/perencanaan-

strategik-dan.html

Pertanyaan:

1. Contoh halaman 5. rielnya bagaimana

2. Perbedaan isu sama problem.

a. Isu kesenjangan antara keinginan dengan fakta…

b. Isu fersi dia: sesuatu yang akan terjadi dan tidak

terjadi

c. Contoh isu pergantian kurikulum: bgmn?

3. Beri contoh rieel dari 3 perencanaan sekolah…

4. Mendahulukan dulu isu baru rencana atau rencana baru ada isu

5. Sudah punya rencana, terus kemudian ada isu? Bagaimana?

Jawaban no 1. Contoh Format KAFI (Kesimpulan Analisis Faktor Internal) dan KAFE

No. Faktor-faktor Internal Strategik Bobot Rating

Skor(3x4)

Kesimpulan

(Prioritas)24

Page 25: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

1 2 3 4 5 6KEKUATAN

1

pusdik alam raya memposisikan dirinya sebagai pengembang programpendidikan profesional dan keahlian spesifik

0.047 3 0.141 I

2 keberadaan balai - balai tersebar di 27 propinsi 0.036 2 0.072 II

34

KELEMAHAN

1kebijakan manajemen penyelengaraanmasih banyak diatur secara sentralistik di bandung

0.026 3 0.078 III

2 pusdik alam raya dimata publik kurang populer 0.042 3 0.126 I

3 pendelegasian wewenang masih lemah 0.012 2 0.024 II4

1

No. Faktor-faktor Internal Strategik Bobot Rating

Skor(3x4)

Kesimpulan

(Prioritas)

1 2 3 4 5 6PELUANG

1Kebijakan pemekaran profinsi /kab / daerah semakin banyak membutuhkan SDM keahlian khusus

0.059 4 0.236 I

2Ada keinginan pemprov agar pusdik alam raya menambah prodi D4 dan s2

0.051 2 0.102 II

3ANCAMAN

1Berkembangnya kemampuan PTN dan PTS menyelenggarakan prodi yang sama dengan pusdik alam raya.

0.053 3 0.159 I

2 Persaingan dalam memperoleh alokasi dana dari departemen XYZ 0.048 3 0.144 II

3Alumni merasa lepas dari almamatersehingga kurang mendukung publikasi pusdik alam raya

0.035 2 0.07 III

MATRIK KAFI VS KAFE (SWOT)

KAFI KEKUATAN1. pusdik alam raya

memposisikan

KELEMAHAN 1. pusdik alam

raya dimata 25

Page 26: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

KAFI

dirinya sebagai pengembang program pendidikan profesional dan keahlian spesifik

2. keberadaan balai - balai tersebar di 27 propinsi

publik kurang populer

2. pendelegasian wewenang masih lemah

3. kebijakan manajemen penyelengaraan masih banyak diatur secara sentralistik dibandung

PELUANG1. kebijakan

pemekaran profinsi /kab/ daerah semakin banyak membutuhkan SDM keahlian khusus

2. ada keinginanpemprov agar pusdik alam raya menambah prodi D4 dan s2

(kekuatan Vs Peluang) SOPakai kekuatan untuk memanfaatkan peluang

1. mengembangkan pusdik dengan merefungsionalisasi merevitalisasibalai-balai sertamenambah program studi yang ada untuk mempercepatpenyediaan tenagateknis professional dalam rangka mendukung pemekaran profinsi /kab / daerah.

2. Memperkuat jaringan kerja dengan stake holders lainnya melalui keberadaan alumnipusdik yang tersebar di indonesia

(kelemahan Vs Peluang) WOTanggulangi kelemahan dengan memanfaatkan peluang

ANCAMAN1. berkembangnya

kemampuan PTNdan PTS menyelenggarakan prodi yang sama

26

Page 27: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

dengan pusdikalam raya.

2. persaingan dalam memperoleh alokasi dana dari departemen XYZ

3. alumni merasalepas dari almamater sehingga kurang mendukung publikasi pusdik alam raya

Contoh tabel Menetapkan urutan asumsi pilihan strategi

Asumsi Strategik Keterkaitan DenganUrutanPilihanStrategi

Rangking

Visi Misi Nilai-

nilai (2+3+4)

1 2 3 4 5

1.….

2.…

3.…

4.…

1...

2...

3...

4...

SO1.       mengembangkan pusdik dengan merefungsionalisasi merevitalisasi balai-balai serta menambah program studi yang ada untuk mempercepatpenyediaan tenaga teknis professional dalam rangka mendukung pemekaran

4 4 4 2 3 3 3 4 4 31 I

27

Page 28: METODE MERUMUSKAN STRATEGI UNTUK MENGELOLA ISSUE

profinsi /kab / daerah.2. Memperkuat jaringan kerja denganstake holders lainnyamelalui keberadaan alumni pusdik yang tersebar di indonesia

2 3 1 1 3 1 3 3 3 20 II

ST1.………2.……….

WO1.………2.……….

WT1.………2.……….

28