Ahmad Abdurosyad Iim Setyawati Ika Nur RMeita Rizki SZiqri Haq
201213500398201213500324201213500252201213500335201213500120
Adalah model pembelajaran kooperatif yang melibatkan aktivitas peran siswa sebagai tutor sebaya yang mengandung unsur permainan dan reinforcement.Teknik belajar make a match ini pertama kali dikembangkan oleh Lorna Curran pada tahun 1994 (Lie 2010: 55)
1. Guru menyiapkan beberapa kartuyang berisi beberapa konsep atau topikyang cocok untuk sesi review, sebaliknyasatu bagian kartu soal dan bagian lainnyakartu jawaban
2. Setiap siswa mendapat satubuah kartu, kemudian masing masih siswa memikirkanjawaban/soal dari kartu yang dipegang
.
3. Setiap siswa mencari
pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya(soal jawaban) & Setiapsiswa yang dapatmencocokkan kartunyasebelum batas waktudiberi poin
4. Setelah bertemu teman yang
cocok dengan jenis kartunya, siswa berkumpul dalam satu kelompok untuk membahas lebih dalam tentang materi kelompoknya.
5. Setelah waktu yang
sudah ditentukan untuk membahas soal selesai, maka setiap kelompok harus mempresentasikan hasil diskusinya.
6. Untuk kelompok
lainnya, memperhatikan dan mencatat hasil diskusi temannya.
7. Demikan seterusnya untuk kelompok lain.
8. Setelah persentasi
selesai, guru memberikan evaluasi/ penjelasan untuk
memantapkan materi.
teknik pembelajaran make a match mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan
materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari;
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
efektif melatih kedisiplinan siswa dalam menghargai waktu untuk belajar
jika guru tidak merancangnya dengan baik, maka akan banyak waktu yang terbuang;
pada awal penerapan teknik ini, banyak siswa bisa yang malu berpasangan dengan lawan jenisnya;
jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik, saat presentasi banyak siswa yang kurang memperhatikan;
SURVEY (S)Melakukan pembacaan sekilas Dapat dilakukan dengan melihat judulnya, gambar, gambar, ringkasan, catatan-catan pinggir,kalimat kunci, istilah, kata kunci dan model penulisanya.
QUESTION (Q) Mengajukan pertanyaan sesuai survey yang telah dilaksanakan. Bertanya terkait 5W + 1 H
READ (R)Membaca dengan cermat dan penuh perhatian dan jika diperlukan dengan membuat catatan.
REVIEW (R)Melakukan review dengan mengungkapkan kembali penafsiran hasil bacaan sesuai pola pikir masing-masing individu.
RECITE (R)Meninjau kembali apakah pertanyaan telah terjawab dengan baik. Jika dirasa belum lengkap perlu dilakukan pendalaman atau pengulangan bacaan.
Lebih bertahan lama dalam ingatan anak Sekolah Dasar kelas rendah karena pola pikir karna menekankan pada pemahaman. anak yang belum kritis
Siswa akan lebih termotivasi untuk belajar
Model pembelajaran SQ3R sulit diterapkan Masih sulitnya membimbing anak dalam
membaca rumus matematika. memunculkan pertanyaan.
Masih sulitnya memotivasi anak dalam model pembelajaran SQ3R.
Dalam pembelajaran matematika sulit jika materinya dibaca secara loncat-loncat, karena terdapat banyak rumus.