I. Pengertian Me tode Konsiste n Deformasi ada lah cara yan g pal ing umum dipaka i unt uk menyelesaikan perhitungan suatu struktur statis tak tentu ( suatu struktur yang tidak dapat dis ele sai kan hany a deng an bant uan 3 per samaan kes eimbangan, kar ena mempuny ai jumlah bilangan yang tidak diketahui lebih besar dari 3 ). Dengan kata lain dibutuhkan tamba han persa maan untuk bisa meny elesai kannya . Ti ngkat atau deraja t ketid aktent uan statis (DKS), akan menentukan jumlah persamaan tambahan yang dibutuhkan. ilangan! bilangan yang tidak diketahui tersebut berupa gaya luar (reaksi). "ntuk mendapatkan persamaan tambahan tersebut struktur akan dibuat menjadi st at is tert entu dengan me nghil ang kan gay a kel ebihan ya ng ada, dan me nghi tung de#ormasi struktur statis tertentu tersebut akibat beban yang ada. Setelah itu struktur statis tertentu tersebut dibebani dengan gaya kelebihan yang dihilangkan tadi, dan juga dihitung de#ormasinya. De#ormasi adalah de#leksi atau rotasi dari suatu titik pada struktur. De#ormasi ya ng di hi tung di si ni di sesuai kan den gan gaya kelebi han ya ng dihila ngka n. Mis al, ji ka gay a yang dihila ngka n ter sebut gay a hor i$onta l, mak a yang dihit ung de#le ksi hori$ontal pada lokas i gaya yang dihil angkan tadi sehar usnya bekerja. %ika gay a &er tic al, ya ng dih itu ng de# lek si &er tic al, sedangk an jik a yang dihila ngkan tersebut berupa momen, maka yang dihitung adalah rotasi. Setelah de#ormasi akibat beban yang ada gaya!gaya kelebihan yang dikerjakan sebagai beban telah dihitung, maka dengan melihat kondisi #isik dari struktur asli, disusun persamaan!persamaan tambahan yang diperlukan ' a. "ntuk pe rlet akan rol , maka de# leksi &erti cal perl etakan ha rus sa ma denga n nol (δѵ ). b. "ntuk perletakan sendi, maka de#leksi &ertical maupun hori$ontal sama deng an nol (* V *+ ). c. "nt uk per let aka n jepit , de# leksi &erti cal , de# lek si hori$ ont al dan rota si sama dengan nol (* *+ θ ). -ersamaan!persamaan tambahan ini diseb ut persa maan Konsi sten De#ormasi, karena de#ormasi yang ada harus konsisten atau sesuai dengan struktur aslinya. Setelah persamaan tersebut disusun, maka gaya!gaya kelebihan dapat dihitung, dan gaya yang