BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangLingkungan hidup merupakan
suatu kesatuan di mana di dalamnya terdapat berbagai macam
kehidupan yang saling ketergantungan. Lingkungan hidup juga
merupakan penunjang yang sangat penting bagi kelangsungan hidup
semua makhluk hidup yang ada. Lingkungan yang sehat akan terwujud
apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik. Di
indonesia pembangunan nasional disusun atas dasar pembangunan
jangka pendek dan jangka panjang. Keduanya dilaksanakan secara
sambung menyambung untuk dapat menciptakan kondisi sosial ekonomi
yang lebih baik. Pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
seyogyanya menjadi acuan bagi kegiatan berbagai sektor pembangunan
agar tercipta keseimbangan dan kelestarian fungsi sumber daya alam
dan lingkungan hidup sehingga keberlanjutan pembangunan tetap
terjamin. Pola pemanfaatan sumberdaya alam seharusnya dapat
memberikan akses kepada segenap masyarakat, bukan terpusat pada
beberapa kelompok masyarakat dan golongan tertentu, dengan demikian
pola pemanfaatan sumberdaya alam harus memberi kesempatan dan peran
serta aktif masyarakat, serta memikirkan dampakdampak yang timbul
akibat pemanfaatan sumber daya alam tersebut.Dampak pembangunan ini
mempunyai pengertian perubahan lingkungan yang tidak direncanakan
yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Dampak Lingkungan
mempunyai makna sbg perubahan dapat bersifat alami juga oleh
kegiatan manusia. Dalam studi Amdal dampak lingkungan yg dipelajari
adalah suatu kegiatan yg direncanakan oleh manusia. Dampak dapat
meliputi komponen atau lingkungan kimia, biotis, sosial ekonomi,
sosial budaya maupun kesehatan masyarakat. Dampak ini dapat menjadi
masalah yang cukup serius karena tujuan pembangunan lebih
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Sedangkan
keadaan lingkungan tidak selalu tetap (statis),melainkan selalu
berubah seiring dengan waktu yang berjalan. Perubahan ini dapat
bersifat daur, acak maupun dengan kecenderungan tertentu. Perubahan
yang bersifat daur dapat berjangka pendek, musiman dan berjangka
panjang oleh karena itu di perlukan suatu perkiraan dampak untuk
meminimalisir kemungkinan dan dampak negatif yang mungkin terjadi.
Oleh karena itu lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani di
karenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah
satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup
seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai
daerah.Untuk itu di perlukan suatu pemahaman yang cukup dalam
menganalisis mengenai dampak tehadap lingkungan. Meningkatnya
intensitas kegiatan penduduk dan industri perlu dikendalikan untuk
mengurangi kadar kerusakan lingkungan di banyak daerah antara lain
pencemaran industri, pembuangan limbah yang tidak memenuhi
persyaratan teknis dan kesehatan, penggunaan bahan bakar yang tidak
aman bagi lingkungan, kegiatan pertanian, penangkapan ikan dan
pengelolaan hutan yang mengabaikan daya dukung dan daya tampung
lingkungan.
B. Tujuan1. Menjelaskan metode- metode dalam penyusunan dkumen
ANDAL.2. Menjelaskan kaitan audit lingkungan dengan AMDAL.
BAB IIISIA. Metode Metode Dalam Penyusunan Dokumen ANDAL
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)1. Metode Pengumpulan Dan
Analisis Data.Metode pengumpulan dan analisis data; Bagian ini
berisi metode pengumpulan data primer dan sekunder yang sahih serta
dapat dipercaya (reliable) untuk digunakan dalam penyusunan rona
lingkungan hidup awal yang rinci dan sebagai masukan dalam
melakukan prakiraan besaran dan sifat penting dampak. Metode
pengumpulan dan analisis data harus relevan dengan metode
pengumpulan dan analisis data untuk penentuan rona lingkungan hidup
rinci serta metode prakiraan dampak yang digunakan untuk setiap
dampak penting hipotetik yang akan dikaji, sehingga data yang
dikumpulkan relevan dan representatif dengan dampak penting
hipotetik yang akan dianalisis dalam prakiraan dampak yaitu:1)
Cantumkan secara jelas metode yang digunakan dalam proses
pengumpulan data berikut dengan jenis peralatan, instrumen, dan
tingkat ketelitian alat yang digunakan dalam pengumpulan data.
Metode pengumpulan data yang digunakan harus sesuai Standar
Nasional Indonesia, sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku
atau metode-metode ilmiah yang berlaku secara nasional dan/atau
internasional di berbagai literatur.2) Uraikan metode yang
digunakan untuk menganalisis data hasil pengukuran. Cantumkan jenis
peralatan, instrumen, dan rumus yang digunakan dalam proses
analisis data. Khusus untuk analisis data primer yang memerlukan
pengujian di laboratorium, maka harus dilakukan di laboratorium
yang terakreditasi dan/atau teregistrasi.Contoh :1. Komponen Fisik
dan KimiaData primer aspek fisika dan kimia dikumpulkan melalui
pengamatan langsung di lapangan atau pengumpulan data di
lapangan.
a. Kualitas udaraNoParameterMetode AnalisisPeralatan
1KebisinganPengukuran in situSound level meter
2DebuGravimetriHigh Volume Sampler
3SO2PararosalinSpektofotometer
4NOxSaltzmanSpektofotometer
5CONDIRNDIR Analyzer
6H2SMercurythiocyatenateSpektofotometer
7NH3NesslerSpektofotometer
8PbGravimetricHigh Volume Sampler
Parameter kualitas udara yang diukur beserta metode dan
peralatannya sesuai dengan Surat Keputusan Mentri KLH No
02/MENKLH/1998 yang dapat dilihat
b. FisiografiFisiografi meliputi keadaan fisiografi dan
topografi daerah, sifat sifat morfologi tanah dan kandungan kimia
tanh, dan neraca air.Komponen lingkunganParameterLingkunganMetode
Pengumpulan DataMetode Analisis Data
MetodeLokasi
Iklim-Suhu-Kelembaban nisbi udara-Kualitas udara-Pengumpulan
data sekunder-Pengukuran dilapangan (untuk kualitas udara
)-Pelabuhan udara terdekat-Stasiun Meteorologi terdekat-Tabulasi
data-Klasifikasi Sehmitc dan Ferfuson, Koppen dan oldeman.
Hidrologi-Tinggi muka air tanah-Pola aliran dan debit
sungai-Tinggi lama, dan frekuensi genangan atau banjir-Pengamatan
lapangan-Pengukuran lapangan-Sungai-Saluran primer,sekunder,
tersier-Analisis hidrograf-Pengukuran lapangan-Penilaian ahli
Sifat fisik air permukaan-Warna-Rasa dan bau-kekeruhan padatan
tersuspensi-pH-DO-BOD-COD-Kesadahan total-Kalsium ( ca)-Magnesium
(Mg)-Mangan (Mn)-Karbonat (CO3 )-Nitrit ( NO2 )-Nitrat (
NO3)-Sulfat ( SO4 )-Pengukuran in situ-Pengambilan sampel
air-Titrasi-Sungai -Saluran primer, sekunder dan
tersier.-TitrimetrikSpektrofotometrik
Tanah-Fisiografi litologi-Sifat fisik tanah-Sifat kimia
tanah-Observasi lapang-Pengeboran dan pengambilan sampel
tanah-Lahan gambut-Lahan rawa-Penilaian ahli-Analisis
laboratorium
2. Komponen BiologiParameterMetodeperalatanLokasi Pengambilan
SampingAnalisis Data
Ekosistem akuatikPlanktonBentosRumput lautganggang-Sistematik
random sampling-Transfek sampling-Kuadrat samplingPlankton
netEckmangrab Perairan sekitarIndeks keanekaragaman,keseragaman,
dan kelimpahan
Ekosistem daratPekaranganSawahKebun campuranBantaran
sungai-Point quarter sampling-Line intercept, belt transect-Bisect
-Distance method-Meteran-Kompas-Tali plastic-Patok
Pada lokasi proyek dan sekitarnya yang terdapat banyak
vegetasiIndeks keanekaragaman,kerapatan, dan dominasi
Fauna daratan (satwa liar dan domestic) dan
mikroorganisme.-sensus langsung-wawancarainventarisasiPengamatan
jejak/bekas kotoran hewan-Teropong-Alat Tulis-Buku
identifikasi-Pada lokasi proyek bagian darat yang terdapat banyak
fauna-Frekuensi kehadiran-Indeks keanekaragaman, dominasi dan
keseragaman
Komponen biologi yang ditelaah meliputi flora dan fauna serta
organism lainnya, baik darat maupun perairan. Data yang diambil
berupa indeks keanekaragaman, indeks pemerataan, dan kelimpahan
suatu organism.
3. Komponen social, ekonomi, dan budayaKomponen social yang
penting di antaranya adalah demografi, ekonomi, dan budaya.
NOKomponen lingkunganParameter lingkunganSumber dataMetode
analisis
Data primerData sekunderkuantitatifKualitatif
1Sosial ekonomi-kegiatan perekonomian -mata pencaharian dan
pendapatan-sistem penguasaan tanahObservasi, wawancaramonografi
kecamata, kelurahan,dan desa-tabulasi silanggambaran
keluar-masukuang-potensi ekonomi masyarakat
2demografi-struktur kependudukan, jumlah,kepadatan, jenis
kelamin, dan persebaran pendudukobservasimonografi desa dan
kecamatan-tabulasi silang kecenderungan memusat-data
statistik-menggambarkan keadaan demografi penduduk dan desa
3Sosial budaya -adat istiadat, kebiasaan, dan norma yang
berlaku-pranata sosial-masalah sosialObservasi, wawancara,
kuisionermonografi desa dan kecamatan-data statistik
deskriptif-sosiogrammenggambarkan situasi social dan budaya
masyarakat setempat
4Kesehatan masyarakat-keadaan dan system kesehatan yang
ada-angka penderita sakit dan kematian-sanitasi lingkungan
-fasilitas medis dan status gizi-endemik-pendemik dan epidemic
kuisionermonografi peskesmas dan balai kesehatan setempat-data
statistic deskriptifidentifikasi jenis pola penyebaran-sistem pola
pengebotan masyarakat
2. Metode Prakiraan Dampak Penting.Metode prakiraan dampak
penting yang akan digunakan dalam Andal; Bagian ini menjelaskan
metode prakiraan dampak penting yang digunakan untuk memprakirakan
besaran dan sifat penting dampak dalam studi Andal untuk
masing-masing dampak penting hipotetik, termasuk rumus-rumus dan
asumsi prakiraan dampaknya disertai argumentasi/alasan pemilihan
metode tersebut.Penyusun dokumen Amdal dapat menggunakan
metodemetode ilmiah yang berlaku secara nasional dan/atau
internasional di berbagai literatur untuk melakukan prakiraan
dampak penting yang sesuai dengan kaidah ilmiah metode prakiraan
dampak penting dalam AmdalBerikut Pedoman Kriteria Penentuan Ukuran
Penting (P) dan Tidak Penting (TP) Dampak masing-masing parameter
penentu tingkat kepentingan dampak menurut Kep. Ka. BAPEPDAL,
Nomor: Kep-056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran dampak
Penting, dengan usulan perubahan.1.Jumlah manusia yang terkena
dampakKriteria jumlah manusia terkena dampak dikatakan sebagai
dampak penting (P) apabila terdapat > 25% manusia yang terkena
dampak dan tidak mendapatkan manfaat dari proyek.2.Luas wilayah
persebaran dampakKriteria Luas wilayah persebaran
dampakdikatagorikan kedalam dampak penting (P) apabila luas dampak
> 0,25 kali luas wilayah studi, karena setidak-tidaknya dalam
luasan 0,25 di wilayah studi pemanfaatan ruang cukup beragam
sehingga dampaknya sudah mengenai banyk komponen
lingkungan3.Intensitas dan lamanya dampak berlangsungIntensitas dan
lamanya dampak berlangsung dikatagorikaan sebagai dampak penting
(P) apabila intensitasnya sama atau lebih besar daripada ambang
batas baku mutu, dan atau dampak berlangsung tidak hanya
sesaat.4.Banyaknya komponen lain yang akan terkena dampakBanyaknya
komponen lain yang akan terkena dampak dikatagorikan kedalam
kriteria penting (P) apabila ada komponen lain yang terkena dampak
(sekunder, tersier dst).5. Sifat kumulatif dampakDikatagorikan
penting (P) apabila dampak yang diprakirakan terjadi akan mengalami
penumpukan (terakumulasi) dalam satu ruang tertentu, dan dampak
lingkungan dari berbagai sumber kegiatan menimbulkan efek saling
memperkuat. 6.Berbalik atau tidak berbaliknya dampakDikatagorikan
penting (P) apabila dampak yang diprakirakan terjadi tidak dapat
pulih kembali (tidak berbalik) seperti kondisi semula, baik
dipulihkan kembali oleh alam maupun dengan intervensi manusia.
Metode Prakiraan Dampak yang dipakai antara lain :Metode Formal,
meliputi :1. Model prakiraan cepatPilih seorang atau beberapa pakar
dan beri keterangan secukupnya tentang permasalahan yang ada. Pilih
model yang ada 2.Model matematik Diskriptif internal : Melalui
formula matematika Empiris : Hasil pengamatan3.Model fisik Simulasi
meniru keadaan Illustrasi keadaan 4. Model experimentalMelalui
kegiatan laboratorium, dilakukan percobaan dilapangan.Metode
InformalMetode yang digunakan bila banyak keterbatasan , sehingga
tidak mungkin dilakukan dengan formal, beberapa metode informal
antara lain:1. Intuisi2. Pengalaman3.Analogi
Adapun cara/teknik memprediksi dampak dapat dilakukan dengan :
1. Cara/teknik sederhana Pada cara ini dikenalkan berbagai teknik
seperti intuitive, ad hock, analog! dan delphi, 2. Cara/teknik
pemodelan Pada cara ini dikenalkan berbagai teknik model matematis,
model statistik hubungan regresi, statistik korelasional dan
gratis, 3. Cara/teknik pertimbangan keahlian profesi (professional
judgment) Cara ini sebenarnya merupakan cara kombinasi antara
ketiga cara di atas yang dilakukan oleh pakar bidang tertentu
terhadap suatu komponen lingkungan tertentu. Dengan pengalaman yang
dimiliki dan pengetahuan yang dikuasai oleh seorang pakar mata
prakiraan dampak sesuatu komponen lingkungan akan dapat ditentukan
dengan tepat.
Cara Pendugaan Dampak Terhadap Komponen Fisik Kimia 1. Komponen
Udara Hampir setiap kegiatan pembangu nan akan mempengaruhi
komponen udara. Proyek pembangunan pembuatan ja lan tol pelabuhan
udara dan pembangkit listrik (PLTN, PLTA, PLTU, PLTPB), industri
perumahan dan pemasangan jaringan (pi pa, transmisi) akan
menghasilkan dampak terhadap udara seperti gas, debu, kebisingan,
dan getaran udara (vibrasi)Didalam memperkirakan dampak terhadap
komponen udara, langkah dasar yang harus dilakukan adalah sebagai
(a) Identifikasi/pengenalan emisi gas atau debu yang dikeluarkan
oleh beberapa aktivitas pembangunan yang direncanakan. (b)
Penjelasan tentang kondi si udara saat sekara ng yang merupakan
rona lingkungan awal . Apabila mungkin buat kecenderungan perubahan
kondisi udara tersebut diwaktu mendatang. Buatlah rata-rata kondisi
setiap gas dan debu yang ada di udara ambient ini dan bandingkaniah
dengan standar baku mutu kualitas udara. (c) Penentuan dispersi
patokan di udara dengan memperhatikan kecepatan angin, tinggi
cerobong dan inversinya pada musim kemarau dan musim hujan.
Hasil-hasil pengamatan terhadap kualitas udara pada waktu yang lalu
harus menjadi bahan pertimbangan. (d) Pelajari data ikiim yang
terdiri dari curah hujan, kecepatan angin dan arah angin, radiasi
matahari, kelembaban dan evapotranspirasi. Data ikiim ini hendaknya
dicari untuk data tahunan dan bulanan. Kemudian ditentukan
konsentrasi gas dan debu di permukaan tanah. (e) Penentuan adanya
dampak yang timbul pada saat musim hujan dan musim kemarau. Juga
ditentukan dampaknya pada saat aktivitas Pembangunan dilaksanakan
baik pada saat prakons truksi, konstruksi dan pasca konstruksi.
Didalam menggunakan rumus matematis pada metode formal, setelah
diketemukan rumus matematis yang tepat tidakan lebih lanjut adalah
menentukan variabel prediktor. Variabel predictor ini adalah
variabel yang berubah-ubah sesuai dengan waktu atau sesuai dengan
per ubahan kapasitas produksi (untuk suatu pabrik). Cara prakiraan
dampak yang timbul pada komponen udara biasanya menggunakan
rumus-rumus matematis sebagai berikut; dimana:
C = konsentrasi suatu gas di atas permukaan tanah (Ug/m3)Q =
banyaknya gas yang dikeluarkan (Ug/m3), merupakan variabel
prediktory = pembauran parameter gas secara horizontalz = pembauran
parameter gas secara vertikalv = rata-rata kecepatan angin
(m/detik)H = tinggi cerobong efektifx,y = jarak terjauh angin yang
searah dan berlawanan arah angin (m)Y = tinggi permukaan di atas
tanah2. Komponen HidrologiKomponen hidrologi dalam AMDAL biasanya
dirinci menjadi parameter- parameter debit, kualitas air permukaan
(sungai, danau, rawa), kualitas dan kuantitas air dalam tanah,
iklim makro (curah hujan, kecepatan dan arah angin, suhu,
kelembaban), pola drainase dan evaporasi.Langkah-langkah dalam
prakiraan dampak :a Penentuan kondisi lingkungan hidrologi yang
dirinci atas parameterparameternya,b Mempelajari masalah yang
berhubungan dengan air permukaan,c Penentuan kualitas dan kuantitas
air dalam tanah dan penggunaannya oleh berbagai pihak pada waktu
yang lalu, saat ini dan prakiraan untuk waktu mendatang,d
Mempelajari berbagai sumber kualitas lingkungan komponen hidrologi
yang ada,e penentuan perubahan berbagai parameter air di waktu yang
akan datang bila ada proyek dan bila tidak ada proyek, kemudian
ditentukan dampaknya bila ada proyek.
Rumus matematis untuk menduga besarnya dampak parameter
anorganik dalam air seperti Hg, Cd, Pb, Al dan Cr adalah:
Dimana :Kt = konsentrasi suatu unsur di waktu mendatangKo =
konsentrasi suatu unsur saat inir = tingkat perubahan setiap waktu
tertentu (1 tahun), variabel ini merupakan variabel prediktort =
waktu prediksi dalam tahun3. Komponen Biotis a. Perubahan jumlah
jenis Pendugaan terhadap perubahan berbagai parameter biotis
biasanya dilakukan dengan cara kuantitatif matematis. Berbagai cara
matematis yang dilakukan antara lain adalah berkurangnya jenis
dalam hutan menghitung ber kurangnya jem's tanaman akibat semakin
sempitnya hutan dengan rumus :
dimana : S = jumlah jenis A = luas hutan C dan Z konstan Dari
rumus tersebut maka variabel prediktornya adalah A. Luas hutan
berubah karena proyek pembangunan m salnya pemukiman, pertambangan,
perkebunan dan sebagainya ya ng menggunakan lahan hutan. Perubahan
jumlah jenis merupakan akibat kegiatan pengetolaan hutan atau
berkurangnya luas kawasan hutan ka rena banyaknya konversi hutan
untuk penggunaan lain. Dengan rumus tersebut dapat dicari dampak
kegiatan pengelolaan hutan yang dilakukan dengan memasukan angka A
yang berbeda atau dapat juga untuk mengetahui dampak kegiatan
pembangunan yang menyebabkan berkurangnya kawasan hutan. b.
Parameter Vegetasi Berbagai cara matematis dipergunakan untuk
memprediksi perubahan lingkungan dan dampak yang timbul akibat da
ri suatu kegiatan terhadap vegetasi alam, dengan memperhitungkan
berbagai parameter yaitu : 1. kerapatan (density) 2. keanekaragaman
(diversity) 3. kekerapan (frequency) 4. dominasi (Dominancy) 5.
Nilai penting (Importance)
3. Metode Evaluasi Terhadap Dampak Lingkungan.Evaluasi terhadap
dampak lingkungan yang terjadi dilakukan untuk menentukan kelayakan
atau ketidaklayakan lingkungan hidup. Bagian ini menguraikan
metode-metode yang lazim digunakan dalam studi Andal untuk
mengevaluasi keterkaitan dan interaksi dampak lingkungan yang
diprakirakan timbul (seluruh dampak penting hipotetik) secara
keseluruhan dalam rangka penentuan karakteristik dampak rencana
usaha dan/atau kegiatan secara total terhadap lingkungan hidup.
Metode evaluasi dampak menggunakan metode-metode ilmiah yang
berlaku secara nasional dan/atau internasional di berbagai
literatur yang sesuai dengan kaidah ilmiah metode evaluasi dampak
penting dalam Amdal.Beberapa metode Evaluasi dampak yang terkenal
adalah sebagai berikut 1. Evaluasi Dampak Metode Overlay
Berdasarkan pada metode prakiraan dampak dengan Overlay, maka
setiap dampak terhadap komponen lingkungan digambarkan dalam peta
tematik. Apabila indikator dampak negatif terhadap berbagai
ekosistem digambarkan dalam peta dengan warna terang, agak gelap
dan gelap untuk menggambarkan dampak ringan, sedangkan berat, dan
peta ini dioveriay/ ditampal maka evaluasinya adalah : (a).
ekosistem yang sangat gelap terkena dampak sangat berat, (b).
ekosistem yang warnanya agak gelap terkena dampak agak berat, (c).
ekosistem yang warnanya terang dapat di evaluasi bahwa ekosistem
terkena dampak sangat ringan2. Evaluasi Dampak Metode Flowchart
(Bagan Alir) Metode Flowchart dapat dipergunakan untuk
menggembangkan dampak pada setiap periode atau tahapan pembangunan
Kelemahan dan metode Bagan alir atau Flowchart ini hanya
menunjukkan aliran dampak saja, tetapi macam dampak positif atau
negatif tidak dapat diberikan. Disamping itu informasi tentang
seberapa be sar dampaknya juga tidak diberikan.
3. Evaluasi Dampak Metode Checklist Berbentuk daftar komponen
lingkungan yang kemudian digunakan untuk menentukan komponen mana
yang terkena dampak. Seiring dengan perkembangan, metode ini dibagi
menjadi:a. Checklist sederhanab. Checklist dengan uraian
(descriptive checklist)c. Checklist berskala (scaling checklist)d.
Checklist berskala dengan pembobotan (scale weighted checklis)4.
Metode Sistem Evaluasi Lingkungan (Environmental Evaluation
System). Metode ini sangat cocok digunakan untuk mengadakan
evaluasi komponen- komponen lingkungan yang telah mengalami per
ubahan. Oleh karenannya metode ini sangat cocok untuk Studi
Evaluasi Lingungan (SEL). Untuk dapat membuat evaluasi maka
diperlukan suatu standar atau baku mutu sesuatu komponen. Pada
umumnya metode ini dipergunakan untuk meng analisis suatu bentang
lahan5. Metode Matrik Interaksi Leopold Metode Leopold ini juga
dikenal seba gai "Matriks Leopold" atau "Matrik interaksi dari
Leopold". Metode menarik ini mulai dikembangkan oleh Dr. Luna
Leopold dan teman-temannya di Amerika Serikat pada tahun 1971.
Metode ini dirancang untuk menganalisis dampak lingkungan pada
berbagai proyek konstruksi yang berada di suatu wilayah yang
relatif masih alami. Metode ini sangat baik untuk memberi informasi
hubungan sebab dan pengaruh suatu aktivitas atau kegiatan disamping
itu juga dapat menunjukkan hasil secara kuantitatif, dan juga baik
untuk mengkomunikasikan hasil. Metode matrik Leopold membagi atau
merinci sebanyak 100 (seratus) macam aktivitas dari suatu proyek
dan membagi 88 (delapan puluh delapan) komponen lingkungan. Metode
ini dapat dipergunakan datapenyaringan untuk identifikasi dampak
lingkungan dan dapat memberikan gambaran dampak secara keseluruhan
atas dasar dampak yang timbul pada setiap komponen lingkungan; dari
tabel matrik interaksi Leopold dapat diketahui komponen apa saja
yang banyak terkena dampak. Demikian juga dapat diketahui aktivitas
apa saja yang banyak memmbulkan dampak. Matrik ini dapat di
pergunakan untuk melihat besar dan banyaknya dampak positif dan
negatif dan suatu proyek. Disamping itu juga dapat digunakan untuk
mengidentifikasi lingkungan pada berbagai tingkat pembangunan
proyek. Misalnya sewaktu rencana pembangunan proyek (Pra Kontruksi)
sewaktu proyek sedang dibangun (Konstruksi) dan sewaktu proyek
beroperasi.(Pasca Konstruksi). Metode ini telah digunakan untuk
berbagai macam proyek seperti pada proyek-proyek pembuatan jalan,
pertambangan, pembangunan sumberdaya air, jalan kereta api dan
sebagainya. Kesemua proyek- proyek tersebut berada dalam daerah
yang relative masih alami.
B. Audit Lingkungan Hidup dan AMDAL Menurut PermenLH No. 03
tahun 2013 audit lingkungan hidup adalah evaluasi yang dilakukan
untuk menilai ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditetapkan oleh
pemerintah.Menurut PP no. 27 tahun 1997 amdal adalah kajian
mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan Audit lingkungan hidup
terdiri atas : a. Audit lingkungan hidup yang bersifat sukarela
Kegiatan yang telah memiliki amdal dan dalam operasionalnya
menghendaki untuk meningkatkan ketaatan dalam pengelolaan
lingkungan hidup dapat melakukan audit lingkungan secara sukarela
yang merupakan alat pengelolaan dan pemantauan yang bersifat
internal. Penerapan perangkat pengelolaan lingkungan sukarela bagi
kegiatan-kegiatan yang wajib amdal tidak secara otomatis
membebaskan pemrakarsa dari kewajiban penyusunan dokumen amdal.
walau demikian dokumen-dokumen sukarela ini sangat didorong untuk
disusun oleh pemrakarsa karena sifatnya akan sangat membantu
efektifitas pelaksanaan pengelolaan lingkungan sekaligus dapat
memperbaiki ketidaksempurnaan yang ada dalam dokumen amdal.b. Audit
lingkungan hidup yang diwajibkan Bagi kegiatan yang telah berjalan
dan belum memiliki dokumen pengelolaan lingkungan hidup (rkl-rpl)
sehingga dalam operasionalnya menyalahi peraturan perundangan di
bidang lingkungan hidup, maka kegiatan tersebut tidak bisa
dikenakan kewajiban amdal, untuk kasus seperti ini kegiatan
tersebut dikenakan audit lingkungan hidup wajib sesuai keputusan
menteri lingkungan hidup nomor 30 tahun 2001 tentang pedoman
pelaksanaan audit lingkungan yang diwajibkan. Audit lingkungan
wajib merupakan dokumen lingkungan yang sifatnya spesifik, dimana
kewajiban yang satu secara otomatis menghapuskan kewajiban lainnya
kecuali terdapat kondisi-kondisi khusus yang aturan dan
kebijakannya ditetapkan oleh menteri negara lingkungan hidup.
Kegiatan dan/atau usaha yang sudah berjalan yang kemudian
diwajibkan menyusun audit lingkungan tidak membutuhkan amdal
baru
Audit lingkungan hidup dilakukan terhadap usaha dan/atau
kegiatan yang memiliki dokumen lingkungan hidup. Audit lingkungan
hidup dapat dilakukan terhadap lebih dari 1 (satu) usaha dan/atau
kegiatan yang berlokasi dalam 1 (satu) kawasan.Dokumen audit
lingkungan hidup terdiri atas: 1. Rencana audit lingkungan hidup;
Rencana audit lingkungan hidup paling sedikit berisi: a. Identitas
pemberi perintah audit dan pihak yang diaudit; b. Tujuan audit; c.
Lingkup audit; d. Kriteria audit; e. Identitas dan identifikasi
kompetensi tim audit; f. Pernyataan ketidakberpihakan dan
kemandirian tim audit; g. Proses dan metode kerja audit; h. Tata
waktu audit keseluruhan; i. Lokasi dan jadwal audit lapangan; j.
Wakil dari pihak yang diaudit; k. Kerangka protokol audit; l.
Pengumpulan bukti audit; dan m. Kerangka sistematika laporan2.
Laporan hasil audit lingkungan hidup. Laporan hasil Audit
Lingkungan Hidup paling sedikit berisi: a. Informasi yang meliputi
tujuan, lingkup, kriteria, dan proses pelaksanaan audit; b. Temuan
audit; c. Kesimpulan audit; d. Rekomendasi audit dan tindak lanjut;
dan e. Data dan informasi pendukung yang relevan
BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan Terdapat 3 metode dalam penyusunan
dokumen ANDAL, yaitu :a. Metode pengumpulan dan analisis datab.
Metode perkiraan dampak pentingc. Metode evaluasi terhadad dampak
lingkunganKaitan audit lingkungan dengan amdal adalah Kegiatan yang
telah memiliki amdal dan dalam operasionalnya menghendaki untuk
meningkatkan ketaatan dalam pengelolaan lingkungan hidup dapat
melakukan audit lingkungan secara sukarela yang merupakan alat
pengelolaan dan pemantauan yang bersifat internal. Bagi kegiatan
yang telah berjalan dan belum memiliki dokumen pengelolaan
lingkungan hidup (rkl-rpl) sehingga dalam operasionalnya menyalahi
peraturan perundangan di bidang lingkungan hidup, maka kegiatan
tersebut tidak bisa dikenakan kewajiban amdal, untuk kasus seperti
ini kegiatan tersebut dikenakan audit lingkungan.
Daftar Pustaka
Alfarico. 2011. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
Http://Blogs.Unpad.Ac.Id/Alfarico/2011/05/11/Analisis-Mengenai-Dampak-Lingkungan-Amdal/
. 4 Mei 2015Joko Pratomo, 2012. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup (Amdal).
Http://Chumbucket08.Blogspot.Com/2012/01/Analisis-Mengenai-Dampak-Lingkungan.Html.
4 Mei 2015Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 03 Tahun 2013 Tentang Audit Lingkungan Hidup Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup Siska. 2013. Prakiraan Dampak.
Http://Siskamelani.Blogspot.Com/2013/07/Prakiraan-Dampak_8.Html. 4
Mei 2015
21