LEMBAR PENGESAHAN Laporan Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik dengan judul “Analisis Gravimetri” yang disusun oleh : Nama : Awaluddin NIM : 60500114019 Kelompok : II (Dua) telah diperiksa oleh Asisten/Koordinator Asisten dan dinyatakan diterima. Samata, Desember 2015 Koordinator Asisten Asisten Nurrun Qaizul Mardyah Moh. Ikhsanuddin DG.M NIM : 60500112047 NIM : 60500113008 Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab Sjamsiah, S.Si., M.Si., Ph.D. NIP: 19680722 19980 2 2001
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik dengan judul “Analisis
Gravimetri” yang disusun oleh :
Nama : Awaluddin
NIM : 60500114019
Kelompok : II (Dua)
telah diperiksa oleh Asisten/Koordinator Asisten dan dinyatakan diterima.
Samata, Desember 2015
Koordinator Asisten Asisten
Nurrun Qaizul Mardyah Moh. Ikhsanuddin DG.M NIM : 60500112047 NIM : 60500113008
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
Sjamsiah, S.Si., M.Si., Ph.D.
NIP: 19680722 19980 2 2001
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis kuanlitatif merupakan metode analisis untuk menentukan jumlah
atau banyaknya zat atau untuk mengetahui kuantitas dari setiap komponen yang
menyusun analit. Analisis kuantitatif menghasilkan data numerik yang memiliki
satuan tertentu. Berdasarkan kuantitas analit yang ingin ditetapkan, analisis dapat
digolongkan dalam tiga kategori, yaitu analisis makro, analisis semi mikro dan
analisis mikro, analisis makro bila kadarnya besar, misalnya dalam orde gram,
mikro bila kadar analitnya sangat kecil, seperti orde mg dan ppm (Chadijah, 2012:
3-4).
Analisis gravimetri atau analisis kuantitatif berdasarkan bobot adalah
proses isolasi serta penimbangan suatu unsure atau suatu senyawaan tertentu dari
unsur tersebut dalam bentuk yang semurni mungkin. Unsur atau senyawaan itu
dipisahkan dari suatu porsi zat yang sedang diselidiki. Sebagian besar
penetapan-penetapan pada analisis gravimetrik tersebut menyangkut perubahan
unsur atau radikal yang akan di tetapkan menjadi sebuah senyawaan yang murni
dan stabil, yang dapat dengan mudah diubah menjadi suatu bentuk yang sesuai
untuk di timbang. Lalu bobot unsur atau radikal itu dengan mudah dapat dihitung
dari pengetahuan kita tantang rumus senyawaannya serta bobot ataom unsur-unsur
penyusunnya (bassett, dkk., 2013: 472).
Analisis gravimetri telah banyak diaplikasikan untuk analisis kation dari
unsur-unsur yang terdapat dalam sistem periodik. Metode analisis juga dapat
digunakan untuk analisis kuantitatif bahan organik tertentu seperti kolesterol pada
careal dan laktosa pada susu. Kolesterol sebagai steroid alkohol dapat diendapkan
2
secara kuantitatif dengan saponin organik yang disebut digitonin (Chadijah, 2012:
211).
Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan percobaan tentang analisis
gravimetri untuk menentukan kadar air hablur dalam garam anhidrat dan kadar
tembaga dalam garam terusi.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah pada perconaan ini yaitu:
1. Berapa kadar air habrul dari garam hidrat?
2. Berapa kadar tembaga (Cu) dalam garam terusi?
C. Tujuan percobaan
Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu:
1. Untuk menentukan kadar air habrul dari garam hidrat
2. Untuk menentukan kadar tembaga (Cu) dalam garam terusi
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Analisis kuantitatif
Analisis kuanlitatif merupakan metode analisis untuk menentukan jumlah
atau banyaknya zat atau untuk mengetahui kuantitas dari setiap komponen yang
menyusun analit. Analisis kuantitatif menghasilkan data numerik yang memiliki
satuan tertentu. Metode analisis kuantitatif umumnya melibatkan prose kimia dan
proses fisika. Analisis kuantitatif yang elibatkan proses kimia seperti gravimetri
dan volumerti. Analisis kuantitatif yang melibatkan proses fisika umumnya
menggunakan prinsip interaksi materi dengan energi pada proses pengukurannya.
Metode ini umumnya manggunakan peralatan yang modern sperti polarimeter,
spektrofotometer sehingga sering dikenal dengan analisis instrumen (Chadijah,
2012: 3).
Analisis kuantitatif berkaitan dengan penetapan berapa banyak suatu zat
tertentu dalam suatu sampel. Zat yang ditetapkan tersebut, yang seringkali
dinyatakan sebagai konstituen atau analit, menyusun entah sebagian kecilatau
sebagian besar sampel yang dianalisis. Jika zat yang dianalisis (analit) tersebut
menyusun lebih dari sekitar 1% dari sampel, maka analit ini dianggap sebagai
konstituen utama. Zat itu dianggap konstituen minor jika jumlahnya berkisar
antara 0,01 hingga 1% dari sampel. Terakhir, suatu zat yang hadir hingga kurang
dari 0.01% dianggap sebagai konstituen perunut (trace) (Day dan Underwood,
2002: 2).
4
B. Metode Gravimetri
Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur
atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan secara analisis gravimetri
meliputi transformasi unsur atau radikal ke senyawa murni stabil yang dapat
segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Berat unsur
dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat atom-atom unsur-unsur yang
menyusunnya. Pemisahan unsur-unsur atau senyawa yang dikandung dilakukan
dengan beberapa cara, seperti: metode penengedapan, metode penguapan, metode
eleoktroanalisis atau berbagai macam metode lainnya. Pada prakteknya, dua
metode pertama yang penting. Metode gravimetri memakan waktu cukup lama,
adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi
dapat digunakan (Rusdiman, 2010: 288).
Menurut Chdijah (2012: 201) metode gravimetri untuk analisis kuantitatif
didasarkan pada stoikiometri reaksi pengendapan, yang secara umum dinyatakan
dengan persamaan:
aA + pP → AaPp
dimana “a” adalah koefisien reaksi setara dari tekanan analit (A) dan “p” adalah
koefisien reaksi setara dari reaktan pengendap (P) dan aApP adalah rumus
molekul dari zat kimia hasil reaksi yang tergolong sulit larut (mengendap) yang
dapat ditentukan beratnya dengan tepat setelah proses pencucian dan pengeringan.
Penambahan reaktan pengendap P umumnya dilakukan secara berlebih agar
dicapai proses pengendapan yang sempurna (Chadijah, 2012: 201).
Menurut Chadijah (2012: 201), Agar penetapan kuantitas analit dalam
metode gravimetri mencapai hasil yang mendekati nilai sebenarnya, harus
dipenuhi dua kriteria berikut:
5
1. Proses pemisahan atau pengendapan analit dari komponen lainnya
berlangsung sempurna.
2. Endapan analit yang dihasilkan diketahui dengan tepat komposisinya dan
memiliki tingkat kemurnian yang tinggi tidak bercampur dengan zat
pengotor.
C. Proses Pengendapan
Dasar yang paling penting dalam analisis gravimetri adalah bahan yang
akan ditetapkan endapannya dari suatu larutan dalam bentuk yang sulit larut,
sehingga tak terjadi kehilangan yang berarti bila endapan dipisahkan dengan
penyaringan dan ditimbang (Bessett, dkk., 1994: 472).
Pengendapan dilakukan sedemikian rupa sehingga memudahkan proses
pemisahannya, misalnya Ag diendapakan sebagai AgCl, dikeringkan pada suhu
130oC kemudian ditimbang sebagai AgCl, kemudian dibakar dan ditimbang.
Aspek yang perlu diperhatikan pada metode tersebut adalah endapannya
mempunyai kelarutan yang kecil sekali dan dapat dipisahkan secara filtrasi.
Kedua, secara fisik endapan sedemikian rupa, sehingga mudah dipisahkan dari
larutannya dengan filtrasi, dapat dicuci untuk menghilangkan pengotor, ukuran
partikelnya cukup besar serta endapat dapat diubah menjadi zat murni dengan
komposisi kimia tertentu (Rusdiman, 2010: 288).
Secara umum pengendapan terjadi melalui dua proses. Proses pertama
terbentuknya zarah-zarah yang sangat kecil (1-100 nm) yang disebut inti
sedangkan proses kedua inti-inti tersebut tumbuh menjadi zarah-zarah yang lebih
besar. Dalam gravimetri endapan yang diinginkan ialah endapan hablur kasar
karena endapan ini mudah disaring dan dicuci karena luas endapan hablur kasar
itu lebih kecil daripada hablur halus, maka endapan hablr kasar ini lebih sedikit
mengandung kotoran. Untuk memperoleh endapan hablur kasar tersebut, ukuran
6
yang sangat penting untuk diperhatikan dalam proses pengendapan adalah
kelewatjenuhan nisbi (R) yang dirumuskan dengan persamaan berikut: