Top Banner

of 28

Metoda Ekstraksi

Oct 13, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Metoda EkstraksiINKIMIA ANALISIS,METODA PEMISAHAN/ BYS HAMDANI/Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair.Hasil dari ekstraksi disebutekstrakMacam Metoda Ekstraksi :Ekstraksi Cara DinginMetoda ini artinya tidak ada proses pemanasan selama proses ekstraksi berlangsung, tujuannya untuk menghindari rusaknya senyawa yang dimaksud rusak karena pemanasanan. Jenis ekstraksi dingin adalah :Maserasimerupakan proses ekstraksi menggunakan pelarut diam atau dengan beberapa kali pengocokan pada suhu ruangan. Pada dasarnya metoda ini dengan cara merendam sample dengan sekali-sekali dilakukan pengocokan. Umumnya perendaman dilakukan 24 jam dan selanjutnya pelarut diganti dengan pelarut baru. Ada juga maserasi kinetik yang merupakan metodemaserasidengan pengadukan secara sinambung tapi yang ini agak jarang dipakai.Perkolasimerupakan ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu baru sampai sempurna (exhaustive extraction) yang umumnya dilakukan pada suhu ruangan. Prosesnya terdiri dari tahap pengembangan bahan, maserasi antara, perkolasi sebenarnya (penetesan/penampungan ekstrak) secara terus menerus sampai diperoleh ekstrak yang jumlahnya satu sampai lima kali volume bahan, ini bahasa buku agak rumit ya? Prosedurnya begini: sampel di rendam dengan pelarut, selanjutnya pelarut (baru) dilalukan (ditetes-teteskan) secara terus menerus sampai warna pelarut tidak lagi berwarna atau tetap bening yang artinya sudah tidak ada lagi senyawa yang terlarut.Ekstraksi Cara PanasMetoda ini pastinya melibatkan panas dalam prosesnya. Dengan adanya panas secara otomatis akan mempercepat proses penyarian dibandingkan cara dingin. Metodanya adalah:Refluksmerupakan ekstraksi dengan pelarut yang dilakukan pada titik didih pelarut tersebut, selama waktu tertentu dan sejumlah pelarut tertentu dengan adanya pendingin balik (kondensor). Umumnya dilakukan tiga sampai lima kali pengulangan proses pada residu pertama, sehingga termasuk proses ekstraksi sempurna, ini bahasa buku lagi. Prosedurnya: masukkan sampel dalam wadah, pasangkan kondensor, panaskan. Pelarut akan mengekstraksi dengan panas, terus akan menguap sebagai senyawa murni dan kemudian terdinginkan dalam kondensor, turun lagi ke wadah, mengekstraksi lagi dan begitu terus. Proses umumnya dilakukan selama satu jam.Ekstraksi dengan alatSoxhletmerupakan ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru, umumnya dilakukan menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi konstan dengan adanya pendingin balik (kondensor). Disini sampel disimpan dalam alat Soxhlet dan tidak dicampur langsung dengan pelarut dalam wadah yang di panaskan, yang dipanaskan hanyalah pelarutnya, pelarut terdinginkan dalam kondensor dan pelarut dingin inilah yang selanjutnya mengekstraksi sampel.Digestimerupakan maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinyu) yang dilakukan pada suhu lebih tinggi dari suhu ruangan, secara umum dilakukan pada suhu 40C 50C.Infusamerupakan proses ekstraksi dengan merebus sample (khusunya simplisia) pada suhu 900C

MakalahEkstraksiBAB IPENDAHULUAN1.1Latar BelakangMetode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kimia karena kebanyakan materi yang terdapat di alam berupa campuran.Untuk memperoleh materi murni dari suatu campuran, kita harus melakukan pemisahan.Berbagai teknik pemisahan dapat diterapkan untuk memisahkan campuran.Perusahaan air minum, memperoleh air jernih dari air sungai melalui penyaringan pasir dan arang.Air murni untuk keperluan laboratorium atau farmasi diperoleh melalui teknik pemisahan destilasi.Untuk memisahkan minyak bumi menjadi komponen-komponennya seperti elpiji, bensin, minyak tanah, dilakukan melalui teknik pemisahan destilasi bertingkat.Logam aluminium dipisahkan dari bauksit melalui teknik pemisahan elektroforesis.Itulah beberapa contoh teknik pemisahan yang berguna untuk memperoleh materi yang lebih murni.Melalui teknik pemisahan ternyata menghasilkan materi yang lebih penting dan lebih mahal nilainya.Pembahasan pada bab ini akan difokuskan pada teknik pemisahan ekstraksi. Ekstraksi pelarut pada umumnya digunakan untuk memisahkan sejumlah gugus yang diinginkan dan mungkin merupakan gugus pengganggu dalam analisis secara keseluruhan.Kadang-kadang gugus-gugus pengganggu ini diekstraksi secara selektif.Teknik pengerjaan meliputi penambahan pelarut organik pada larutan air yang mengandung gugus yang bersangkutan. Dalam pemilihan pelarut organik diusahakan agar kedua jenis pelarut (dalam hal ini pelarut organik dan air) tidak saling tercampur satu sama lain. Selanjutnya proses pemisahan dilakukan dalamcorong pemisah dengan jalan pengocokan beberapa kali. Partisi zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak dapat campur(immiscible).Diantara berbagai jenis metode pemisahan, ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi air merupakan metode pemisahan yang paling baik dan popular. Alasan utamanya adalah bahwa pemisahan ini dapat dilakukan baik dalam tingkat makro ataupun mikro.Seseorang tidak memerlukan alat yang khusus atau canggih kecuali corong pemisah.Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur seperti benzene, karbon tetraklorida atau kloroform.Batasannya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbeda dalam kedua fase pelarut.Teknik ini dapat digunakan untuk preparative dan pemurnian.Mula-mula metode ini dikenal dalam kimia analisis, kemudian berkembang menjadi metode yang baik, sederhana, cepat dan dapat digunakan untuk ion-ion logam yang bertindak sebagaitracer (pengotor) dan ion-ion logam dalam jumlah makrogram.1.2Rumusan Masalah1. Bagaimana pengklasifikasian ekstraksi pelarut?2. Apa saja macam-macam ekstraksi pelarut?3. Bagaimana penentuan Koeisien Distribusi?1.3Tujuan1. Bagaimana pengklasifikasian ekstraksi pelarut?2. Apa saja macam-macam ekstraksi pelarut?3. Bagaimana penentuan Koeisien Distribusi?BAB IIPEMBAHASAN2.1 PENGERTIANEkstraksi pelarut menawarkan banyak kemungkinan yang menarik untuk pemisahan analitis. Bahkan di mana tujuan primernya bukanlah analitis namun preparatif, ekstrasi pelarut dapat merupakan suatu langkah penting dalam urutan yang menuju ke suatu produk murninya dalam laboratorium organik, anorganik atau biokimia. Meskipun kadang-kadang digunakan peralatan yang rumit, namun seringkali hanya diperlukan sebuah corong pisah. Seringkali suatu permisahan ekstrasi pelarut dapat diselesaikan dalam beberapa menit.Ekstraksi merupakan proses pemisahan, penarikan atau pengeluaran suatu komponen cairan/campuran dari campurannya. Biasanya menggunakan pelarut yang sesuai dengan kompnen yang diinginkan.Cairan dipisahkan dan kemudian diuapkan sampai pada kepekatan tertentu. Ekstraksi memanfaatkan pembagian suatu zat terlarut antar dua pelarut yang tidak saling tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut lain.[1]Ekstraksi memegang peranan penting baik di laboratorium maupun industry. Di laboratorium, ekstraksi seringkali dilakukan untuk menghilangkan atau memisahkan zat terlarut dalam larutan dengan pelaurt air yang diekstraksi dengan pelarut lain seperti eter, kloroform, karbondisulfida atau benzene.[2]2.2 Klasifikasi EkstaksiBeberapa cara dapat mengklasifikasikan system ekstraksi. Cara kalsik adalah mengklasifikasi berdasarkan sifat zat yang diekstraksi, sebagai khelat atau system ion berasosiasi. Akan tetapi klasifikasi sekarang didasarkan pada hal yang lebih ilmiah, yaitu proses ekstraksi. Bila ekstraksi ion logam berlangsung, maka proses ekstraksi berlangsung dengan mekanisme tertentu. Berarti jika ekstraksi berlangsung melalui pembentukan khelat atau struktur cincin, ekstraksi dapat diklasifikasikan sebagai ekstraksi khelat. Misalkan ekstraksi uranium dengan 8-hidrosikuinilin pada kloroform atau ekstraksi besi dengan cupferron pada pelarut yang sama.[3]Banyak pemisahan penting ion logam telah dikembangkan yang pada pembentukan senyawaan kelat dengan aneka reagensia organik, contoh, perhatikan reagensia 8-kuinolinol (8-hidroksikuinolina) yang dirujuk dengan nama trivialnya, oksina, Reagensia ini membentuk molekul yang netral, tak-larut dalam air, larutan kloroform atau karbon tetraklorida dengan ion logam; senyawan kelat .Gambar 1. Kelat Cu dengan oksinaJika oksina kita singkat sebagai HOx, dapatlah kita tulis reaksi sebagai :Cu2++ 2HOx Cu(Ox)2+ 2HSuatu zat pengkelat lain yang sangat penting untuk ekstraksi pelarut dari ion logam adalah difeniltiokarbazon atau ditizon .Ditizon dan kelat logamnya sangat tak-dapat larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut semacam kloroform dan karbon letraklorida. Larutan reagensia itu sendiri adalah hijau tua, semenlara kompleks logam adalah violet tua, merah, jingga, kuning atau warna lain bergantung pada ion logamnya, logam yang membentuk ditizonat antara lain Mn, Fe, Co, Ni, Cu, Zn, Pd, Ag, Cd, In, Sn, dan Pb. Konsentrasi kelat dalam ekstrak itu normalnya ditetapkan secara spektrofotometris.Golongan ekstraksi berikutnya dikenal sebagai ekstraksi melalui solvasi sebab spesies ekstraksi disolvasi ke fase organik.Contoh dari golongan ini adalah ekstraksi besi (III) dari asam hidroklorida dengan dietileter atau ekstraksi uranium dari media asam nitrat dengan tributilfosfat.Kedua ekstraksi tersebut dimungkinkan akibat solvasi spesies logam ke fase organik.[4]Umumnya, garam logam yang sederhana cenderung menjadi lebih dapat larut dalam pelarut yang sangat polar seperti air daripada dalam pelarut organik yang tetapan dielektriknya jauh lebih rendah. Banyak ion disolvasikan oleh air, dan energi solvasi itu disumbangkan untuk merusak kisi kristal garam. Lagi pula dibutuhkan kerja yang lebih kecil untuk memisahkan ion-ion yang muatannya berlawanan dalam pelarut dielektrik tinggi. Kemudian, biasanya diperlukan terbentuknya suatu spesies yang tak bermuatan jika suatu ion harus diekstrak dari dalam air ke dalam suatu pelarut organik. Telah kita saksikan suatu contoh hal ini dalam ekstraksi logam yang dirubah menjadi senyawaan kelat 8-quinolinol netral. Ion logam terikat dalam senyawaan kelat itu oleh ikatan kimia tertentu, yang seringkali sebagian besar karakternya kovalen.Sebaliknya kadang-kadang, suatu spesies tak bermuatan yang dapat di-eksjrak ke dalam suatu pelarut organik diperoleh lewat asosiasi ion-ion yang muatannya berlawanan. Memang harus diakui bahwa sukar untuk membedakan antara pasangan ion dan suatu molekul netral. Agaknya jika komponen-komponen-nya tetap bersama-sama di dalam air, spesies itu akan disebut suatu molekul; jika komponen itu cukup dipisahkan oleh air sehingga tak dapat dideteksi sebagai suatu kesatuan, maka entitas itu akan disebut suatu pasangan ion jika memang muncul demikian dalam suatu pelarut takpolar.Suatu contoh yang lazim dari suatu sistem ekstraksi yang melibatkan pembentukan pasangan ion dalam fasa organiknya dijumpai dalam penggunaan tetraphenilarsonium kloirida untuk mengekstrak permanganat, perrenat, dan perteknetat dari air ke dalam kloroform. Spesies yang berpindah ke dalam fase organik adalah suatu pasangan ion, [(C6H5)4As+,J. Serupa pula ekstraksi ion uranil, UO]+, dari dalam larutan nitrat berair ke dalam pelarut seperti eter (sebuah proses penting dalam kimia uranium) melibatkan suatu asosiasi dari [UO2+, 2NO]. Diduga bahwa ion uranil disolvasi baik oleh eter maupun oleh air, suatu fakta yang tak diragukan lagi mempermudah penembusan fasa organik oleh suatu pasangan ion yang kemudian menyesuaikan diri lebih ke karakter dari pelarut itu.Golongan ekstraksi ketiga adalah proses yang melibatkan pembentukan pasangan ion. Ekstraksi berlangsung melalui pembentukan spesies netral yang tidak bermuatan diekstraksi ke fase organic.Contoh yang terbaik dari golongan ini adalah ekstraksi scandium dengan triotilamin atau uranium dengn trioktilamin.Dalam hal ini pasangan ion terbentuk antara Sc atau U dalam asam mineral bersama-sama dengan amina berberat molekul tinggi.[5]Sedangkan kategori terakhir merupakan ekstraksi sinergis.Nama yang digunakan menyatakan adanya efek saling memperkuat yang berakibat penambahan ekstraksi dengan memanfaatkan pelarut pengekstraksi.Misalkan ekstraksi Uranium dengan Tributilfosfat (TBP) bersama-sama dengan 2-thenoyltrifluoroaseton (TTA).Walaupun TBP maupun TTA masing-masing dapat mengekstraksi Uranium namun jika kita menggunakan campuran dari dua pengekstraksi tersebut, kita mendapatkan kenaikan pada hasil ekstarksi.Karena itulah ekstraksi jenis ini disebut sbagai ekstaraksi sinergis.[6]Pelarut organic yang dipilih untuk ekstraksi pelarut adalah mempunyai kelarutan yang rendah dalam air (< 10%), dapat menguap sehingga memudahkan penghilangan pelarut organic setelah dilakukan ekstraksi, dan mempunyai kemurnian yang tinggi untuk meminimalkan adanya kontaminasi sampel.Beberapa masalah sering dijumpai ketika melakukan ekstraksi pelarut yaitu terbentuknya emulsi, analit terikat kuat pada partikulat, analit terserap oleh partikulat yng mungkin ada, analit terikat pada senyawa yang mempunyai berat molekul tinggi, dan adanya kelarutan analit secara bersama-sama dalam kedua fase.Terjadinya emulsi merupakan hal yang sering dijumpai.Oleh karena itu, jika emulsi antara kedua fase ini tidak dirusak maka recovery yang diperoleh kurang bagus. Emulsi dapat dipecah dengan cara:[7]1. Penambahan garam ke dalam fase air (salting out)2. Pemanasan atau pendinginan corong pisah yang digunakan3. Penyaringan melalui glass-wood4. Penyaringan dengan menggunakan kertas saring5. Penambahan sedikit pelarut organic yang berbeda6. SentrifugasiJika senyawa-senyawa yang akan dilakukan ekstraksi pelarut berasal dari plasma maka ada kemungkinan senyawa tersebut terikat pada protein sehinggarecoveryyang dihasilkan rendah. Teknik yang dapat digunakan untuk memisahkan senyawa yang terikata pada protein meliputi:[8]1. Penambahan detergen2. Penambahan pelarut organic yang lain3. Penambahan asam kuat4. Pengenceran air5. Penggantian dengan senyawa yang mampu mengikat lebih kuat2.3 Macam-macam Metode EkstraksiTeknik ekstraksi dapat dibedakan menjadi tiga cara yaitu ekstraksi bertahap (batch-extraction= ekstraksi sederhana), ekstraksi kontinyu (ekstraksi samapi habis), dan ekstraksi arah berlawanan (counter current extraction).Ekstraksi bertahapmerupakan cara yang paling sederhana. Caranya cukup dengan menambahkan pelarut pengekstraksi yang tidak bercampur dengan pelarut semula kemudian dilakukan pengocokan sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi zat yang akan diekstraksi pada kedua lapisan, setelah ini tercapai lapisan didiamkan dan dipisahkan.Ekstraksi kontinyudigunakan bila perbandingan distribusi relaitf kecil sehingga untuk pemisahan yang kuantitatif diperlukan beberapa tahap ekstraksi.Efesiensi yang tinggi pada ekstraksi tergantung pada viskositas fase dan factor-faktor lain yang mempengaruhi kecepatan tercapainya suatu kesetimbangan, salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan luas kontak yang besar. Ekstraksi kontinyu counter current, fase cair pengekstraksi dialirkan dengan arah yang berlawanan dengan larutan yang mengandung zt yang akan diekstraksi. Biasanya digunakan untuk pemisahan zat, isolasi atau pemurnian.Sangat penting untuk fraksionasi senyawa orgnik tetapi kurang bermanfaat untuk senyawa-senyawa an-organik.[9]Disamping itu, terdapat macam-macam pembagian ekstraksi yang dihimpun dari beberapa referensi.Adapun macam-macamnya adalah ekstraksi padat-cair, ekstraksi cair-cair, ekstraksi fase padat, dan ekstraksi asam basa. Adapun penjelasannya sebagai berikut:[10]1. Ekstraksi padat cair (ekstraksi soxhlet)[11]Adalah transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam pelarutnya atau digunakan untuk memisahkan analit yang terdapat pada padatan menggunakan pelarut organic. Proses ini merupakan proses yang bersifat fisik, karena komponen terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami perubahan kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut dalam solven pengekstraksi. Padatan yang akan diekstrak dilembutkan terlebih dahulu, dapat dengan cara ditumbuk atau dapat juga di iris-iris menjadi bagian-bagian yang tipis. Kemudian padatan yang telah halus di bungkus dengan kertas saring dan dimasukkan kedalam alat ekstraksi soxhlet.Pelarut organic dimasukkan ke dalam labu godog.Kemudian peralatan ekstraksi di rangkai dengan pendingin air.Ekstraksi dilakukan dengan memanaskan pelarut organic sampai semua analit terekstrak.Gambar 2. Instrumen dalam Ekstraksi Soxhlet1. Ekstraksi Cair-Cair[12]Merupakan metode pemisahan yang baik karena pemisahan ini dapat dilakukan dalam tingkat makro dan mikro.Dan yang menjadi pokok pembahasan dalam ekstraksi cair-cair ini adalah kedua fasa yang dipisahkan merupakan cairan yang tidak saling tercampur.Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tetentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur seperti benzene dan kloroform. Ekstraksi cair-cair digunakan sebagai cara untuk praperlakuan sampel atauclean-upsampel untuk memisahkan analit-analit dari komponen-komponen matriks yang mungkin menganggu pada saat kuantifikasi atau deteksi analit. Kebanyakan prosedur ekstraksi cair-cair melibatkan ekstraksi analit dari fasa air kedalam pelarut organic yang bersifat non-polar atau agak polar seperti n-heksana, metil benzene atau diklorometana.Meskipun demikian, proses sebaliknya juga mungkin terjadi. Analit-analit yang mudah tereksitasi dalam pelarut organic adalah molekul-molekul netral yang berikatan secara kovalen dengan konstituen yang bersifat non-polar atau agak polar.Gambar 3. Corong pemisah, digunakan ekstraksi cair-cair1. Ekstraksi Fase Padat (Solid Phase Extraction)[13]Jika dibandingkan dengan ekstraksi cair-cair, SPE merupakan teknik yang relative baru, akan tetapi SPE cepat berkembang sebagai alat yang utama untuk praperlakuan sampel atau untukclean-upsampel-sampel kotor, misalnya sampel-sampel yang mempunyai kandungan matriks yang tinggi seperti garam-garam, protein, polimer, resin dan lain-lain. Keunggulan SPE dibandingkan dengan ekstraksi cair-cair adalah:[14] Proses ekstraksi lebih sempurna Pemisahan analit dari pengganggu yang mungkin ada menjadi lebih efesien Mengurangi pelarut organic yang digunakan Fraksi analit yang diperoleh lebih mudah dikumpulkan Mampu menhilangkan partikulat Lebih mudah diatomatisasiSementara itu kerugian SPE adalah banyaknya jeniscartridge(berisi penyerap tertentu) yang beredar dipasaran sehingga reprodusibilitas hasil bervariasi jika menggunakancartridgeyang berbeda dan juga adanya adsorbs yang bolak balik padacartridgeSPE.1. Ekstraksi asam basaMerupakan ekstraksi yang didasarkan pada sifat kelarutannya.Senyawa atau basa direaksikan dengan pereaksi asam atau basa sehingga terbentuk garam.Garam ini larut dalam air tetapi tidak larut dalam senyawa organic.[15]Salah satu teknik yang paling penting dalam kimia analitik adalah titrasi, yaitu penambahan secara cermat volume suatu larutan yang mengandung zat A yang konsentrasinya diketahui, kepada larutan kedua yang konsentrasinya belum diketahui, yang akan mengakibatkan reaksi antara keduanya secara kuantitatif. Selesainya reaksi yaitu pada titik akhir ditandai dengan semacam perubahan sifat fisis, misalnya warna campuran yang berekasi.Titik akhir dapat dideteksi dalam campuran reaksi yang tidak berwarna dengan menambahkan zat terlarut yang dinamakan indicator, yang mengubah warna pada titik akhir.[16]2.4 Koefisien DistribusiBila suatu zat terlarut membagi antara dua ciran yang tidak dapat campur , ada suatu hubungan yang pasti antara konsentrasi zat terlarut dalam dua fasa. Nerst pertama kali memberikan pernyataan yang jelas mengenai hukum distribusi (1981), ia menunjukan bahwa suatu zat terlarut akan membagi dirinya antara dua cairan yang tak dapat campur sedemikian rupa sehingga angka banding konsentrasi pada kesetimbangan adalah pada suatu temperature tertentu sebagai berikut:[17]= tetap[A]1menyatakan konsentrasi zat terlarut A dalam fase cair 1. Meskipun hubungan ini berlaku cukup baik dalam kasus-kasus tertentu, pada kenyataannya hubungan ini tidak eksak.Yang benar dalam pengertian termodinamika, angka banding aktifitas bukannya rasio konsentrasi yang seharusnya konstanta. Aktivitas suatu spesies kimia dalam satu fase memelihara suatu rasio konstan terhadap aktifitas spesies itu dalam fase cair yang lain:[18]= kDADimana aA1 menyatakan aktivitas zat terlarut A dalam fase 1. Tetapan sejati kDAdisebut koefisien distribusi dari spesies A. dalam perhitungan kira-kira yang memadai untuk banyak maksud dapatlah konsentrasi bukannya aktivitas digunakan dalam problem yang melibatkan nilai kD[19]Kadang-kadang perlu atau disukai untuk memperhitungkan kompleks kimiawi dalam kesetimbangan ekstraksi. Misalnya, perhatikan distribusi as benzoat antara dua fase cair benzena dan air. Dalam fase air, asam benzoate terionisasi sebagian,HBz + H2O H3O++ Bz-Dalam fase benzena, asam benzoat terdimerisasi sebagian oleh pengikatan dalam gugus karboksil, Gambar 4. Dimerisasi asam benzoatTiap spesies khusus, HBz, Bz-, (HBz)2, rumus akan mempunyai nilai kdsendiri yang khusus. Maka sistem air, benzena, dan asam benzoat dapat diberikan oleh tiga koefesien distribusi. Ternyata kebetulan bahwa ion benzoat hampir keseluruhannya tetap berada dalam fase berair, dan dimer asam benzoat hanya dalam fase organik. Lagi pula, dalam eksperimen yang praktis, biasanya ahli kimia itu ingin mengetahui di mana asam benzoat itu berada, tak peduli apakah asam itu terionkan atau terdimerkan. Juga ia lebih berminat tentang banyaknya daripada tentang aktivitas termodinamiknya. Maka ia akan dilayani dengan lebih baik oleh suatu rumus yang menggabungkan kosentrasi semua spesies dalam kedua fase itu.Angka banding Ddisebut rasio distribusi.Jelas bahwa D tak akan tetap konstan sepanjang jangka kondisi eksperimen. Misalnya, dengan naiknya pHfase berair Dakan turun karena asam benzoat diubah menjadi ion benzoat, yang tak terekstrak ke dalam bezena. Penambahan elektrolit apa saja dapat mempengaruhiDdengan mengubah koefesien aktivitas. Tetapi, rasio distribusi berguna bila nilainya diketahui untuk seperangkat tertentu kondisi.BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanEkstraksi merupakan proses pemisahan, penarikan atau pengeluaran suatu komponen cairan/campuran dari campurannya.Klasifikasi ekstraksi berdasarkan sifat zat yang diekstraksi terdiri atas 4 yaitu:n Ekstraksi khelatn Ekstraksi solvasin Ekstraksi pasangan ionn Ekstraksi sinergiBerdasarkan jenis sampel yang hendak diekstrak, pemisahan kimia menggunakan ekstraksi dibedakan menjadi 4 yaitu:1. Ekstraksi Padat-Cair2. Ekstraksi Cair-Cair,3. Ekstraksi Fase Padat4. Ekstraksi Asam BasaTeknik ekstraksi dapat dibedakan menjadi tiga cara yaitu:1. Ekstraksi bertahap (batch-extraction= ekstraksi sederhana),2. Ekstraksi kontinyu (ekstraksi samapi habis), dan3. Ekstraksi arah berlawanan (counter current extraction)Beberapa masalah sering dijumpai ketika melakukan ekstraksi pelarut yaitu terbentuknya emulsi.Emulsi dapat dipecah dengan cara:1. Penambahan garam ke dalam fase air (salting out)2. Pemanasan atau pendinginan corong pisah yang digunakan3. Penyaringan melalui glass-wood4. Penyaringan dengan menggunakan kertas saring5. Penambahan sedikit pelarut organic yang berbeda6. SentrifugasiTeknik yang dapat digunakan untuk memisahkan senyawa yang terikat pada protein meliputi:[20]1. Penambahan detergen2. Penambahan pelarut organic yang lain3. Penambahan asam kuat4. Pengenceran air5. Penggantian dengan senyawa yang mampu mengikat lebih kuatUntuk memilih jenis pelarut yang sesuai harus diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :1. Pembanding distribusi tinggi untuk gugus yang bersangkutan dan pembanding distribusi rendah untuk gugus pengotor lainnya2. Kelarutan rendah dalam air3. Kekentalan rendah dan tidak membentuk emulsi dengan air4. Tidak mudah terbakar dan tidak bersifat racun5. Mudah melepas kembali gugus yang terlarut didalamnya untu keperluan analisa lebih lanjut.Bila suatu zat terlarut membagi antara dua ciran yang tidak dapat campur , ada suatu hubungan yang pasti antara konsentrasi zat terlarut dalam dua fasa. Nerst pertama kali memberikan pernyataan yang jelas mengenai hukum distribusi (1981), ia menunjukan bahwa suatu zat terlarut akan membagi dirinya antara dua cairan yang tak dapat campur sedemikian rupa sehingga angka banding konsentrasi pada kesetimbangan adalah pada suatu temperature tertentu sebagai berikut:= tetapDAFTAR PUSTAKADay.2002.Analisis Kimia Kuantitatif .Jakarta: ErlanggaKhamidinal.2009.Teknik Laboratorium Kimia.Yogyakarta: Pustaka PelajarKhopkar, S.M. 1990.Konsep Dasar Kimia Analitik.Jakarta: UI PressOxtoby , David. 2001.Kimia Modern Edisi Ke Empat Jilid I.Jakarta: ErlanggaRohman, Abdul. 2007.Kimia Farmasi Analisis.Yogyakarta: Pustaka PelajarSri Mulyani. 2005.Kimia Fisika II.Malang: UM Press

[1]David Oxtoby,Kimia Modern Edisi Ke Empat Jilid I (Jakarta: Erlangga, 2001), hal 340.[2]Sri Mulyani,Kimia Fisika II(Malang: UM Press, 2005), hal 22[3]S.M. Khopkar,Konsep Dasar Kimia Analitik(Jakarta: UI Press, 1990),hal 86[4]Ibid, hal 87[5]Ibid, hal 87[6]Ibid, hal 87[7]Abdul Rohman,Kimia Farmasi Analisis (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hal 49-50[8]Ibid, hal 50[9]S.M. Khopkar,Konsep Dasar Kimia Analitik(Jakarta: UI Press, 1990),hal 101-102[10]Di ambil dari beberapa referensi[11]Khamidinal,Teknik Laboratorium Kimia(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal 139-140[12]Abdul Rohman,Kimia Farmasi Analisis (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hal 46[13]Abdul Rohman,Kimia Farmasi Analisis (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hal 52[14]Ibid, hal 52[15]Abdul Rohman,Kimia Farmasi Analisis (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hal 50[16]David Oxtoby,Kimia Modern Edisi Ke Empat Jilid I (Jakarta: Erlangga, 2001), hal 161[17]Day,Analisis Kimia Kuantitatif(Jakarta: Erlangga, 2002), hal 457[18]Ibid, hal 458[19]Day,Analisis Kimia Kuantitatif(Jakarta: Erlangga, 2002), hal 458[20]Ibid, hal 50

EKSTRAKSI DENGAN ALAT SOKLET (laporan pratikum )ABSTRAK

Ekstraksi merupakansuatu metode yang sering digunakan untuk memisahkan dua zat atau komponen dalam suatu bahan. Ekstraksi biasanya digunakan untuk memisahkan dua zat berdasarkan beda kelarutan antara satu zat dengan zat lain. Ekstraksi yang dilakukan dengan pemisahan menggunakan alat sokhletasi memiliki kelebihan yaitu pelarut yang digunakan sedikit dan keefisienan dari pelarut tersebut tinggi. Yang menjadi kekurangan dalam metode ini adalah tidak dapat digunakan pada senyawa yang titik didihnya rendah. Sokhletasi merupakan proses pemisahan ( ekstrak padatan ) suatu bahan alam dengan palarut organic yang menggunakan alat sokhlet. Pada umumnya metode ini digunakan untuk memisahkan lemak dan minyak. Pada tahapan prosesnya, teknik sokhletasi ini hampir sama dengan partisi cair-cair, namun yang membedakannya adalah cara pemisahannya. Prinsip dari metode ini adalah mengekstrak lemak dengan menggunakan pelarut organic.Setalah pelarutnya diuapkan, lemaknya dapat ditimbang dengan dihitung presentase kadar sampelnya. Sampel yang digunakan adalah kulit batang nangka.BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangHampir 70% dari semua lemak dan minyak yang dihasilkan dunia adalah minyak nabati. Minyak diperoleh dari biji tanaman seperti kacang tanah, kedelai, bunga matahari, zaitun dan sebagainya. Minyak diekstraksi dari dalam biji atau inti dengan menggilingnya dan dengan menggunakan pelarut dan kemudian memisahkan pelarutnya dengan evaporasi.Ekstraksi merupakan teknik pemisahan yang sangat sering dilakukan di laboratorium kimia organic. Jarang sekali pekerjaan laboratorium organic yang tidak melibatkan ekstraksi. Ekstraksi dapat didefinisikan sebagai metode pemisahan komponen dari suatu campuran dengan menggunakan suatu pelarut.Sokhetasi merupakan proses pemisahan( ekstrakti padatan ) suatu bahan alam dengan pelarut organic yang menggunakan alat sokhlet. Pada umumnya metode sokhlet digunakan untuk memisahkan lemak dan minyak nabati.

1.2Tujuan PercobaanAdapun tujuan percobaan kali ini adalah untuk mengetahui prinsip-prinsip ekstraksi.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Ragam ekstraksi yang tepat sudah tentu bergantung pada tekstut dan kandungan air bahan tumbuhan yang diekstraksi dan pada jenis senyawa yang diisolasi umumnya kita perlu membunuh jaringan tumbuhan untuk mencegah terjadi oksidasi enzim / hidrolisis ( harborne, 1987 ). Teknik ekstraksi pelarut merupakan suatu teknik pemisahan yang lazim, penting dan sangat berguna serta banyak digunakan dalam cabang kimia analisis. Dasar berfikir ini adalah pemisahan dari campuran solute lewat proses partisi antar dua pelarut kedalam campuran tidak merusak residu yang terbentuk sehingga memisahkan ekstrak lebih mudah. Disamping itu air juga memiliki viskositas rendah sehingga sirkulasi zat dapat terjadi dengan bebas ( Aderson,1991 ). Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat atau beberapa dari suatu padatan atau cairan dengan bantuan pelarut, pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larutan yang berbeda-beda dari komponen campuran tersebut ( Geancoplis, 1998 ).

BAB IIIMETODOLOGI PERCOBAAN

3.1Alat dan bahanAlat yang digunakan adalah :Seperangkat alat sokletRotarievaporatorNeraca analitis. Bahan yang digunakan adalah :n-heksana 200 mLnatrium sulfat anhidrat 5g. Sampel yang digunakan adalah :kulit batang nangka.

1.2Konstanta fisikKonstanta fisik dari n-heksana (C6H15) adalahBM : 86,18 g/molTb/0C : -950CTm/0C : 690CValve : 11 mg/L

1.3Cara Kerja Adapun cara kerja dari percobaan ini adalah sebagai berikut : 1.Sampel dihaluskan dan ditimbang dengan teliti sebanyak 50 g.2.Kemudian sample tersebut di bungkus dengan kertas saring.3.Lalu dimasukkan ke dalam alat soklet.4.Alat soklet dirangkai seperti pada gambar dibawah ini.5.Kemudiann-heksana dimasukkan kedalam labu sokhlet sebanyak 200mL.6.Setelah itu dipanaskan pada temperature 70-80 C selama 3jam.7.Campuran lemak kulit batang nangka dan pelarutn-heksana disaring.8.Filtrat diperoleh lalu di uapkan dengan alat rotarievaporator.9.Residu ditambahkan dengan natrium sulfat anhidrat.10.Lalu disaring.11.Filtrat yang didapat ditimbang.12.Setelah semuanya selesai barulah di hitung kadar yang diperoleh.

W2-W1 Kadar Sampel = -----------X 100% W Keteran W1 = berat sample W2 = berat wadah kosong W2 = berat wadah + sampel

BAB IVPEMBAHASAN

4.1Data Hasil PengamatanAdapun data pengamatan yang diperoleh pada percobaan kali ini adalah sebagai berikut :a)Berat sampel ( kulit batang nangka ) adalah 41,363 gramb)Berat wadah kosong + kertas saring adalah 255,246 gramc)Berat wdah, kertas saring, dan kulit batang nangka adalah 297,005 gram

4.2PembahasanSetelah sampel dihaluskan, ditimbang, dibungkus dengan kertas saring dan diasukkan kedalam alat sokhlet yang telah siap dirangkai, pelarut n-heksana dimasukkan kedalam labu sokhlet sebanyak 200 ml. Labu sokhlet dapat disebut juga labu lemak yang digunakan sebagai tempat pelarut yang akan diuapkan. Di dalam percobaan ini pelarut yang digunakan adalah n-heksana karena sampel yang digunakan bersifat non polar, maka palarut yang digunakan juga harus bersifat non polar seperti n-heksana sebagai salah satu contohnya atau dapat juga digunakan pelarut semi-polar. Pelarut atau senyawa non polar tidak bersifat elektronegatif. Semakin panjang rantai C, maka akan semakin bersifat non polar dan semakin sukar larut dalam air. Unsur-unsur yang memiliki keelektronegativitas yang tinggi adalah golongan VII dan VI A. Pelarut n-heksana juga bersifat mudah menguap pada suhu 68oC dan dapat menarik lemak yang ada pdada sampel. Residu yang diperoleh dari proses ini lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok A. Hal ini terjadi karena kulit batang nangka yang muda, sehingga masih mengandung lemak yang cukup banyak.Pada saat n-heksana 200 mltelah dimasukkan ke dalam alat sokhlet, kemudian dipanaskan dengan temperature yang tidak boleh terlalu tinggi karena n- heksana akan mudah menguap pada suhu 68oC. Rangkaian alat sokhlet juga dilengkapi dengan kondensor yang berfungsi sebagai pendingin, kondensor dapat mengubah uap air dan uap minyak menjadi fase cair. Ke dalam residu hasil evaporasi ditambahkan natrium sulfat anhidrat untuk mengikat air yang ada pada residu. Pada saat filtrate ang diperoleh diuapkan denagn ritari evaporator, harus diperhatikan suhunya agar tidak terlalu tinggi agar menghindari terjadinya kerusakan senyawa-senyawa tertentu yang mudah rusak pada suhu tinggi. N- heksan juga volatile.Pada proses persiapan sampel, kulit batang nangka tidak boleh dikeringkan langsung terkena cahaya matahari, tetapi dengan diangin-anginkan agar menghindari terjadinya pengurangan kadar lemak dan tidak dapat diserap karena daya serapnya telah berkurang akibat dari pengeringan dengan terkena sinar matahari langsung.Ekstraksi merupakan teknik pemisahan yang sangat sering dilakukan di laboratorium kimia organic. Ekstraksi dapat didefinisikan sebagai metode pemisahan komponen dari suatu campuran dengan menggunakan pelarut berdasarkan beda kelarutan antara zat satu dan yang lainnya. Ekstraksi dingin dapat dilakukan dengan maserasi ( perendaman ) dan enfleurasi. Sedangkan ekstraksi panas dilakukan dengan pemisahan mengguanakan alat ( metode sokhletasi ). Pelarut yang digunakan sedikit dan keefisienan dari pelarut tersebut tinggi. Yang menjadi kekurangan dalam metode ini adalah tidak dapat digunakan pada senyawa yang titik didihnya rendah.Sokhletasi merupakan proses pemisahan ( ekstrak padatan ) suatu bahan alam dengan palarut organic yang menggunakan alat sokhlet. Pada umumnya metode ini digunakan untuk memisahkan lemak dan minyak. Pada tahapan prosesnya, teknik sokhletasi ini hamper sama dengan partisi cair-cair, namun yang membedakannya adalah cara pemisahannya. Prinsip dari metode ini adalah mengekstrak lemak dengan menggunakan pelarut organic. Setalah pelarutnya diuapkan, lemaknya dapat ditimbang dengan dihitung presentase kadar sampelnya.Proses pemisahan dengan metode ini memiliki kelebihan, yaitu pelarut yang digunakan masih utuh, dapat digunakan untuk pemisahan bahan lain. Dikatakan masih utuh karena pada penguapan dengan rotary evaporator hasil yang diperoleh tadi memisahkan pelarut yang ada dalam filtrate. Dan dapat melarutkan bahan yang lebih banyak karena pemanasan. Tetapi metode ini kurang efektif, karena harga pelarut mahal dan lemak yang diperoleh harus dipisahkan dari pelarutnya denagn cara diuapkan. Alasan dari pemisahan pelarut dari ekstraknya adalah agar dihasilkan zat-zat terlarut sebagai ekstrak pekat dan pelarutnya dapat digunakan kembali.Rotari Evaporator berfungsi untuk mempercepat penguapan.

BAB VKESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari hasil percobaan adalah :1.Prinsip dari metode ini adalah mengekstrak lemak dengan menggunakan pelarut organic, setelah pelarutnya diuapkan, lemaknya dapat ditimbang dan dihitung persentasenya.2.Pelarut yang digunakan pada percobaan kali ini adalah n-heksana. Pemilihan pelarut ini didasarkan pada sifatnya yang non polar, volatile dan dapat menarik lemak dan sukar larut dalam air.3.Dengan menggunakan rotary evaporator dapat dipisahkan antara pelarut dan lemak yang telah didapat dari proses sokhlet, hingga pelarut dapat digunakan lagi.4.Natrium sulfat anhidrat ditambahkan ke dalam residu agar dapat menarik/mengikat air yang ada dalam residu.5.Kelebihan dari metode sokhletasi adalah pelarut masih utuh, masih dapat digunakan untuk ekstraksi bahan yang lain, dan dapat melarutkan bahan yang lebih banyak karena adanya pemanasan.6.Kekurangan metode sokhletasi adalah kurang efektif, karena harga pelarut mahal dan lemak yang diperoleh harus dipisahkan dari pelarutnya dengan cara diuapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Aderson, R. 1991. SAMPLE PRETREATMENT AND SEPARATION. John Willeyand SonsSingapore.Geankoplis. 1998. TRANSPORT PROCESS AND UNIT OPERATION. AllyBacon :Boston.Harborne, J.B. 1987. METODE FITOKIMIA. ITB :Bandung.

PENYARIAN SEDERHANA DANEKSTRAKSIPUBLISHEDMARET 19, 2012BYISNHAMenurut Eur.Ph (2002,Bab 01/2002-765) ekstrak adalah sediaan pekat bahan cair (ekstrak atau tingture cair) atau bahan antara (semi cairan) atau bahan padat (ekstrak kering) yang umumnya secara konsisten dihasilkan dari bahan tanaman atau hewan yang dikeringkan melalui tehnik yang melibatkan penggunaan pelarut secukupnya untuk memperoleh campuran senyawa. (Maicheal, 2010) Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut.Jenis-jenis ekstraksi Penyarian secara dingin yaitu:MaserasiSoxhletasiPerkolasiPenyarian secara panas yaitu :1.Refluks2. Destilasi uap airCara-cara ekstraksiPenyarian secara dingin, meliputi :MaserasiPenyarian yang sederhana dengan cara merendam serbuk simplisia dalam 75 bagian cairan penyari selama 3 hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya, sambil berulang-ulang diaduk. Setelah 3 hari disaring pada bejana penampung dan ampasnya diperas, ditambahkan lagi cairan penyari secukupnya, diaduk, lalu disaring lagi hingga diperoleh sari 100 bagian, sari yang diperoleh ditutup dan disimpan pada tempat yang terlindung cahaya, dibiarkan selama 2 hari. Endapan yang terbentuk dipisahkan dan filtratnya dipekatkan. Dimana cairan akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam dan diluar sel sehingga terjadi difusi, peristiwa ini berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel (Najib, 2006).SoxhletasiPenyarian simplisia secara berkesinambungan dimana cairan penyari dipanaskan hingga menguap. Uap cairan penyari terkondensasi menjadi molekul-molekul cairan oleh pendingin balik dan turun menyari simplisia di dalam klonsong, selanjutnya cairan penayri bersama-sama dengan kandungan kimia akan turun kembali ke labu alas bulat atau labu penampung. Proses ini berlangsung hingga penyarian zat aktif dianggap sempurna yang ditandai dengan beningnya cairan penyari yang melalui pipa siphon dan jika diidentifikasi dengan KLT tidak memberikan noda (Najib, 2006).PerkolasiSerbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat berpori. Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif, sel-sel yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh. Gerak ke bawah disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri dan cairan di atasnya, dikurangi dengan gaya kapiler yang cenderung untuk menahan (Najib, 2006).Penyarian secara panas, meliputi :RefluxRefluks adalah mempunyai komponen kimia yang tahan terhadap pemanasan dan mempunyai tekstur yang keras seperti akar, batang, buah/biji, dan herba. Sampel atau bahan yang akan diekstraksi ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam labu alas bulat dan diisi dengan cairan penyari yang sesuai misalnya metanol sampai serbuk simplisia terendam kurang lebih 2 cm diatas permukaan simplisia, atau 2/3 volume labu kemudian labu alas bulat dipasang kuat pada statif dan ditempatkan diatas water bath atau heating mantel lalu dipasang kondensor pada labu alas bulat yang dikuatkan dengan klem pada statif. Aliran air dan pemanas dijalankan sesuai dengan suhu pelarut yang digunakan. Setelah 4 jam dilakukan penyaringan, filtrat ditampung dalam wadah penampung dan ampasnya ditambah laju dengan pelarut dan dikerjakan seperti semula. Ekstraksi dilakukan selama 3-4 jam. Filtrat yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan dengan alat rotavapor (Makhmud, 2001).Destilasi uap airMetode destilasi uap air digunakan untuk mengekstraksi simplisia yang mengandung minyak menguap dan memiliki titik didih dan tekanan normal tinggi digunakan untuk mencegah kerusakan zat aktif pada pemanasan yang terlalu tinggi (Makmud, 2001).Penyiapan bahan yang akan diekstrak dan plarut (Chemistry.org)SelektivitasPelarat hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan, bukan komponen-komponen lain dari bahan ekstraksi. Dalam praktek,terutama pada ekstraksi bahan-bahan alami, sering juga bahan lain (misalnya lemak, resin) ikut dibebaskan bersama-sama dengan ekstrak yang diinginkan. Dalam hal itu larutan ekstrak tercemar yang diperoleh harus dibersihkan, yaitu misalnya diekstraksi lagi dengan menggunakan pelarut kedua.KelarutanPelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak yang besar (kebutuhan pelarut lebih sedikit).Kemampuan tidak saling bercampurPada ekstraksi cair-cair, pelarut tidak boleh (atau hanya secara terbatas) larut dalam bahan ekstraksi.KerapatanTerutama pada ekstraksi cair-cair, sedapat mungkin terdapat perbedaan kerapatan yang besar antara pelarut dan bahan ekstraksi. Hal ini dimaksudkan agar kedua fasa dapat dengan mudah dipisahkan kembali setelah pencampuran (pemisahan dengan gaya berat). Bila beda kerapatannya kecil, seringkali pemisahan harus dilakukan dengan menggunakan gaya sentrifugal (misalnya dalam ekstraktor sentrifugal).ReaktivitasPada umumnya pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia pada komponenkornponen bahan ekstarksi. Sebaliknya, dalam hal-hal tertentu diperlukan adanya reaksi kimia (misalnya pembentukan garam) untuk mendapatkan selektivitas yang tinggi. Seringkali Ekstraksi juga disertai dengan reaksi kimia. Dalam hal ini bahan yang akan dipisahkan mutlak harus berada dalam bentuk larutan.Titik didihKarena ekstrak dan pelarut biasanya harus dipisahkan dengan cara penguapan, destilasi atau rektifikasi, maka titik didit kedua bahan itu tidak boleh terlalu dekat, dan keduanya tidak membentuk ascotrop.Ditinjau dari segi ekonomi, akan menguntungkan jika pada proses ekstraksi titik didih pelarut tidak terlalu tinggi (seperti juga halnya dengan panas penguapan yang rendah).Ekstraksi cair-cair biasa juga disebut sebagai metode corong pisah. Jika suatu cairan ditambahkan ke dalam ekstrak yang telah dilarutkan dalam cairan lain yang tidak dapat bercampur dengan yang pertama, akan terbentuk dua lapisan. Satu komponen dari campuran akan memiliki kelarutan dalam kedua lapisan tersebut dan setelah beberapa waktu dicapai kesetimbangan konsentrasi dalam kedua lapisan. Waktu yang diperlukan untuk tercapainya kesetimbangan biasanya dipersingkat oleh pencampuran keduanya dalam corong pisah (Ditjen POM, 1986).Pelarut yang mudah menguap tidak dicampur dengan fase air yang panas (atau bahkan hangat). Hal ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan uap sangat besar yang dihasilkan sehingga tutup corong pisah terbang dan isinya tersemprot keluar. Hal ini dapat juga terjadi dengan cairan dingin jika terjadi reaksi eksotermis misal pencampuran asam dan basa, pengenceran asam-asam kuat (Ditjen POM, 1986).Dikenal 3 macam bentuk corong pisah yaitu :Bentuk bulat, untuk mengekstraksi komponen kimia yang mengandung terpen glikosidaBentuk lonjong untuk mengekstraksi bahan alam yang mengandung lemak dan saponinBentuk segi empat untuk mengekstraksi senyawa sintetik murni.Faktor-farktor yang mempengaruhi mutu ekstrakFaktor biologiMutu ekstrak dipengaruhi oleh bahan asal yaitu tanaman obatnya dan khusus dipandang dari segi biologi. Faktor biologik baik untuk bahan dari tumbuhan obat asli budidaya ataupun dari tumbuhan liar yang meliputi :Identitas jenisJenis tanaman dari sudut keragaman hayati dapat dikonfirmasi sampai informasi genetik sebagai faktor internal untuk validasi jenisLokasi tanaman asalLokasi berarti faktor eksternal, yaitu lingkungan (tanah dan atmosfer) dimana tanaman berinteraksi berupa energi (cuaca, temperatur,cahaya) dan materi ( air, senyawa organik, dan anorganik)Priode pemanenan hasil tumbuhanFaktor ini merupakan dimensi waktu dari proses kehidupan tanman terutama metabolisme sehingga menentukan senyawa kandungan. Kapan senyawa kandungan mencapai kadar optimal dari proses biosintesis dan sebaliknya kapan sebelum senyawa tersebut dikonversi atau dibiotransformasi atau biodegradasi menjadi senyawa lain.Penyimpanan bahan tanamanMenrupakan faktor yang dapat diatur karena dapat berpengaruh pada stabilitas bahan serta adanya kontaminasi.Umur tanaman dan bagian yang digunakanSelain kelima faktor diatas, maka untuk bahan dari tanaman obat hasil budidaya maka faktor GAP (Good Agriculture Practice) harus dipertimbangkan sedangkan untuk bahan dari tumbuhan liar maka faktor kondisi selama proses pengeringan yang umumnya dilakukan di lapangan menjadi faktor yang dipertimbangknFaktor kimiaFaktor kimia baik untuk bahan dari tanman obat hasil budidaya ataupun dari tumbuhan liar meliputi beberapa hal yaitu :Faktor internal :- Jenis senyawa aktif dalam bahan- Komposisi kualitatif senyawa aktif- Komposisi kuantitatif senyawa aktif- Kadar total rata-rata senyawa aktifFaktor eksternal- Metode ekstraksi- Perbandingkan ukuran alat ekstraksi- Ukuran, kekerasan dan kekeringan bahan- Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi- Kandungan logam berat- Kandungan pestisida

DAFTAR PUSTAKAMakhmud, AI. 2001.Metode Pemisahan. Departemen Farmasi Fakultas Sains Dan tekhnologi. Universitas Hasanuddin. Makassar.Najib Ahmad. 2007.Penuntun Praktikum Fitokimia II. Universitas Muslim Indonesia. Makassar.Departemen Kesehatan Republuk Indonesia. 1985.Tanaman Obat Indonesia. Direktorat jenderal Pengawasan Obat Dan makanan. Jakarta.www.chemistry.orgmichael.2010 Farmakognosi dan Fitoterapi. Buku Kedokteran. EGC.Jakarta