BAB I
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
canggih sekarang ini, kita dituntut untuk mampu mengikuti
perkembangan zaman. Praktek pada pembubutan salah satunya kita
harus mengerti bagaimana cara penggunaan cara kerja dan proses
pengerjaan pada mesin bubut. Karena mesin bubut adalah mesin yang
sangat penting bagi sebuah proses produksi. 1.2.Tujuan
Praktikum
Tujuan dari percoban miling ini adalah
1.Mengetahui dan memahami prinsip kerja mesin bubut.
2.Mengalisa benda kerja sebelum dibubut agar mendapatkan hasil
yang baik.
3.Menunjukkan kemampuan dan ketelitian mesin bubut dalam
melakukan pembubutan.
4.Mengaplikasikan teori dari praktikum ke dalam lapangan dan
mengetahui cara mengaplikasikannya. 1.3.Maksud Praktikum
1.Memberikan masukan bagi mahasiswa untuk mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan dalam pemesanan bubut.
2.Memberikan berbagai ketentuan dan keselamatan kerja yang
khususnya dalam proses bubut.
3.Mengetahui bagian-bagian dari mesin bubut dan fungsinya.
4.Mengetahui jenis dan macam-macam mesin bubut. BAB IILANDASAN
TEORI
2.1. Proses pembubutan
Proses pembubutan adalah proses permesinan untuk menghasilkan
bagian-bagian mesin berbentuk silindris yang dikerjakan dengan
menggunakan mesin bubut. Prinsip kerjanya dapat didefenisikan
sebagai proses permesinan permukaan luar benda silendris atau bubut
rata:
-Dengan benda kerja yang berputar
-Dengan satu pahat bermata potong putar (with a single point
cutting tool) .
-Dengan gerakan pahat sejajar terhadap sumbu kerja pada jarak
tertentu sehingga akan membuang permukkan luar benda kerja.
Proses bubut permukaan (surface tunning) adalah proses bubut
yang identik dengan proses bubut rata, tetapi arah gerakan
permukaan tegak lurus dengan sumbu benda kerja. Proses bubut tirus
(taper tunning) sebenarnya identik dengan proses bubut rata diatas,
hanya jalannnya pahat membentuk sudut tertentu terhadap sumbu henda
kerja.
Demikian pula proses bubut kantar, dilakukan dengan cara
mempariasikan kedalamam potong, sehingga menghasilkan bentuk yang
diinginkan. Walaupun proses bubut secara khusus menggunakan pahat
bermata potong tunggal, tetapi proses bubut bermata potong jamak
tetap termasuk proses bubut juga. Karena pada dasarnya setiap pahat
bekerja sendiri-sendiri. Sementara itu proses pengaturan (setting)
pahatnya tetap dilakukan satu persatu.
Gerakan putar dari benda kerj disebut gerak potong relatif dan
gerakan translasi dari pahat disebut gerakan umpan dengan mengatur
perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan tranlasi
pahat maka diperoleh bermacam-macam ulir dengan ukuran kisar yang
berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi
tranlasi yang menghubungkan proses spindel dengan poros uli.
2.2.Kontruksi Mesin Bubut
Gambar 2.1. Mesin BubutPada gambar diatas dapat diperhatikan
nama-nama bagian atau komponen yang umum dari mesin bubut. Jenis
ini mempunyai kepela tetap berisi roda gigi dan mendapatkan daya
dari motor yang disambungkan dengan sabuk V. Pengendali pada kepala
tetap disetel sepanjang bangku, untuk menampung panjang stok yang
berbeda beda pergerakannya di atur dengan penyetel roda dan
dilengkapi dengan ulir pengencang. Pada dasarnya untuk menyetel
kelurusan dan untuk membubut tirus kecepatan yang dihasilkan sampai
27 variasi.
Ukuran mesin bubut dinyatakan dalam diameter benda kerja yang
dapat berputar sehingga mesin bubut 400 m mempunyai arti dapat
mengerjakan benda kerja hingga pada diameter 400 mm. Ukuran kedua
yang diperlukan pada sebuah mesin bubut adalah panjang benda
kerja.
Pembubutan kecepatan adalah mesin bubut yang mempunyai kontruksi
sederhana dan terdiri dari bangku, kepala tetap, ekor tetap, dan
peluncur yang dapat disetel.
2.3. Operasi Mesin Bubut
Operasi yang dapat dilakukan mesin bubut terdapat beberapa jenis
yang dapat dikerjakan seperti berikut: a. Pembubutan b. Pengobaran
c. Pengerjaan tepi d. Penguliran e. Pembubutan Tirus f. Penggurdian
g. Meluaskan luang
2.2. Operasi pada mesin bubut 2.3.1. Pengerjaan tepi
Pengerjaan tepi dilakukan apabila permukaan harus dipotong pada
pembubutan. Benda kerja biasanya dipegang pada plat muka atau dalam
pencekam. Tetapi bisa juga pengerjaan di tepi dilakukan dengan
benda kerja diantara pusatnya karena pemotongan tegak lurus
terhadap sumbu putaran maka kereta luncur harus dikunci pada bangku
pembubut untuk mencegah gerakan aksial.
2.3.Pengerjaan tepi
2.3.1. Pembubutan tirus
Terdapat beberapa standardt ketirusan dalam praktek komersil.
Adapun penggolongan yang biasanya digunakan adalah:
1.Tirus Morse, banyak digunakan untuk tangkai gurdi leher dan
pusat pembubutan. Ketirusan adalah 0,0502 mm (5,02%).
2.Tirus Brown dan sharp. Terutama digunakan memfrais spindel
mesin, 0,0417 mm ( 0,166 %).
3.Tirus Sarno dan Reed. Digunakan oleh beberapa pabrik pembubut
dan perlengkapan penggurdi kecil. Semua sistem mempunyai ketirusan
(0,05 mm/mm) ( 5.00 %) tetapi diameter benda.
4.Pena tirus. Pena tirus digunakan sebagai pengunci ketirusan
0,0208 mm ( 2,083 %).
Ketirusan luar yang diteliti dapat dipotong pada sebuah pembubut
dalam beberapa cara:
1.Mesin kendali numeris yang dapat memotong kerucut sbagai hal
yang biasa.
2.Dalam perlengkapan membubut tirus , perlengkapan yang
diperhatikan pada gambar disebelah. Dibuatkan pada punggung mesin
bubut dan mempunyai batang pemandu yang dapat dikunci pada sudut
maupun ketirusan yang diinginkan. Ketika kereta luncur bergerak
masuk dan keluar, sesuai dengan penguncian pada batang.
3.Peletakan majemum pada kereta luncur mempunyai dasar bulat dan
dapat diputar ke sembarang sudut yang diinginkan pada benda
kerja.
2.3.Macam-macam pisau frais
Hasil hasil bentuk perkerjaan mesin frais tergantung dari bentuk
pisau frais yang dipakai. Bentuk utama pisau frais tidak berubah
meskipun diasah. Tidak seperti pahat bubut yang disesuaikan menurut
kebutuhannya disamping bentuk-bentuk yang sudah tetap, pisau frais
disekelilingnya mempunyai gigi-gigi yang berperan sebagai mata
pemotong.2.3.3. Pemotongan Ulir
Biasanya pembubutan ulir dengan mesin bubut dilakukan apabila
hanya sedikit ulir yang harus dibuat bentuk khusus. Bentuk khusus
ulir didapatkan dengan mengindera pahat menjadi bentuk yang sesuai
dengan penggunaan gaya atau plat pola. Gambar di bawah
memperlihatkan sebuah pahat untuk memotong ulir v 600 dan gage yang
digunakan untuk memeriksa sudut pahat. Gage ini disebut gage
center. Sebab juga dapat digunakan sebagai pencenter mesin bubut.
Pemotong berbentuk khusus bisa juga digunakan untuk memotong
ulir.
Gambar 2.4. Pemotong ulir
Gambar 2.5. Pemotong ulir4. Penguncian pusat ekor tetap yang
digeser, seperti gambar dibawah ini. Jika ekor tetap secara
harizontal dari sumbu sebesar 6,4 mm untuk batang silinder
sepanjang 305 mm akan diperoleh ketirusan 0,045 mm (4,16 %) jadi
ketirusan juga bergantung pada panjang silinder yang akan
dibuat.
Gamabr 2.6. Pemotong Ulir
Dalam mengunci pahat untuk ulir V terdapat dua metode hantaran
pahat. Pahat dapat dihantaran lurus kedalam benda kerja, ulir
terbentuk karena serangkaian potongan ringan seperti gamabr
dihalaman sebelumnya. Metode pemotongan ini baik digunakan untuk
pemotongan besi cor maupun kuningan. Metode kedua ialah dengan
menghantar pada suatu sudut seperti gambar pada bagian B dan D.
Metode ini digunakan untuk membuat ulir pada bahan baja. Pahat
diputar sebesar 29 0 dan pahat dihantar pada benda kerja, sehingga
seluruh pemotongan dilakukan pada sisi kiri dari pahat.
Berikut ini dapat dilihat proses pembubutan dengan menggunakan
pahat yang berbeda.
Gambar 2.7. Pembubutan dengan pahat 2.4. Penggolongan Mesin
BubutA.Pembubut Kecepatan
1.Pengerjaan Kayu
2.Pemusingan logam
3.Pemolesan
B.Pembubut Mesin
1.Penggerak puli kerucut bertingkat
2.Penggerak roda gigi tangna
3.Penggerak kecepatan
C.Pembubut bangku
D.Pembubut ruang perkakas
E.Pembubut bangunan khusus
F.Pembubut Turet
1.Harizontal
a.Jenis Ram
b.Jenis Saidel
2.Vertikal
a.Stasiun Tunggal
b.Stasiun banyak
3.Otomatis
G.Mesin Ulir otomatis
1.Spindel tunggal
2.Spindel Ganda
H.Pembobot otomatis
I.Fris pengebor otomatis
2.5.Jenis-jenis mesin bubut
Mesin bubut dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1.Mesin Bubut universal
2.Msin Bubut UNC
3.Mesin Bubut Biasa
2.5.1.Mesin Bubut Universal
Mesin bubut universal ini merupakan mesin bubut yang umum dapat
menyelesaikan banyak pekerjaan pembubutan, misalnya pembubutan
permukaan, bobot tirus, pembubutan rata, pembubutan rata-rata
pembubutan lobang maupun memperbesar dimensi lobang. Gambar 2.8.
Mesin Bubut Universal.
2.5.2.Mesin bubut CNC
Mesin bubut CNC hampir sama dengan mesin bubut universal, tetapi
pada bagian mesin bubut CNC telah dilengkapi dengan teknologi
komputer untuk pengaturan pada waktu melakukan pengerjaan dalam
pembubutan sehingga bubut CNC ini lebih teliti di banding mesin
bubut lainnya.
Gambar 2.9. Mesin Bubut CNC.
2.6. Pembubutan pada mesin bubut turet
Mesin bubut turet dimiliki ciri khusus yang terutama disesuaikan
untuk kebutuhan mesin produksi. Karakteristik kelompok mesin ini
adalah bahwa pahat atau perkakas bisa disetel untuk operasi
beraturan. Tenaga atau skill yang terlatih diperlukan untuk
menyetel perkakas dengan keluar, namun setelah itu untuk
mengoperasikan bisa dilakukan oleh tenaga tidak terlatih, mesin
bobot turet terbagi menjadi 3 yaitu: 1.Turet Harizontal 2.Turet
Vertikal 3.Turet Otomatis 2.6.1. Mesin Bubut Harizontal
Mesin ini dibuat dalam dua design umum yaitu ram dan sadel.
Mesin bubut jenis ram disebut demikian sesuai dengan cara
pemasangan turet. Turet ditempatkan pada peluncur atau ram yang
bergerak kebelakang dan kedepan pada sebuah sadel yang diapitkan
pada bangku mesin bubut. Sadel ini tidak bergerak selama operasi.
Pada jenis sadel yang digunakan untuk pekerjaan pencekaman
mempunyai turet yang dipasang langsung pada sadel. Sadel tersebut
bergerak bolak-balik bersamaan dengan turet. Karena perkakas
pencekaman menggantung (overhang) dan tidak mendukung benda kerja,
maka pekakas pencekam harus selaku mungkin.
Mesin bubut turet dikonstruksi dengan cara yang sama dengan
mesin bubut biasa, tetapi hanya ada perbedaan utamanya yaitu bahwa
pada mesin bubut turet disesuaikan untuk pekerjaan produksi yang
banyak , sedangkan yang biasa digunakan untuk berbagai pekerjaan
untuk membuat ruang perkakas atau kerja tunggal. Gamar 2.10. Mesin
Bobot Harizontal
2.6.2.Mesin Bubut Turet Vertikal
Mesin bubut turet vertikal mirip dengan pirs pengebor vertikal
tetapi memiliki karakteristik pengaturan turet untuk memasang
pahat.
Mesin ini terdiri dari pencekam atau meja berputar pada
kedudukan harizontal. Dengan turet dipasangkan diatas rel
menyilang. Mesin ini dikembangkan untuk memudahkan pemutaran
pemegang dari suku cadang berat atau diameter berat.
Gambar 2.11. Mesin Bubut Vertikal
Untuk mengadakan pemotongan bersudut baik ram maupun turet dapat
diputar 300 ke kiri maupun ke kanan dari pusat. Ram menyediakan
stasiun perkakas lain pada mesin yang biasa dioperasikan terpisah
atau bersama-sama dengan yang lain. Mesin dilengkapi dengan
pengendali yang akan menghasilkan operasi otomatis pada setiap
kepala, laju dan arah hantaran dan perubahan kecepatan spindel.
2.6.3.Mesin bubut otomatis
Mesin bubut otomatis perkakasnya secara otomatis dihantarkan
pada benda kerja dan mundur setelah daunnya diselesaikan, dikenakan
sebagai mesin bubut otomatis. Mesin bubut otomatis sepenuhnya
dilengkapi dengan magasin hantaran sehingga sejumlah suku cadang
dapat dimesin secara berurutan dengan hanya sedikit pengawasan dari
operator, lihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.12. Mesin Bubut Otomatis
BAB IIIGAMBAR ALAT DAN FUNGSINYA
3.1.Gambar Alat 3.1.1. Mesin Bubut
Gambar 3.2. Mesin Bubut Mesin bubut yang digunakan dalam
pengerjaan ini adalah mesin bubut harizontal. Mesin ini dilengkapi
dengan segala perlengkapan yang diperlukan untuk membuat pekerjaan
perkakas yang teliti. Mesin bubut ini dapat dioperasikan untuk
pembubutan, pengeboran, pengejalan tepi, penguliran, pembubutan
tirus, maupun meluaskan lobang.3.1.2. Mata Bor
Mata bor ini berfungsi untuk membuat lubang pada benda kerja
yang berbentuk besi bulat pada proses pembubutan
Gambar 3.2.Mata Bor 3.1.3.Kunci Pas
Kunci pas digunakan untuk mengencangkan mur pengikat bagian ekor
tetap (tail stock assembly) sehingga tidak bergeser saat
pengeboran.
Gamba 3.3. Kunci Pas 3.1.4.Pengunci Kepal Tetap (spindel)
Alat ini digunakan untuk mengunci spindel, sehingga chuck
penjepit benda kerja dengan kuat
Gambar 3.4. Pengunci Kepala Tetap 3.1.5.Pengunci Ekor Tetap
(Tail stock Gull)
Kunci ini digunakan untuk mengunci (tail stock guill) sehingga
mata bor tidak bergeser dan terkunci kuat.
Gambar 3.5. Pengunci Ekor Tetap 3.1.6.Mistar Geser /Jangka
Sorong
Mistar Geser /Jangka Sorong digunakan untuk mengukur kedalaman,
diameter maupun panjang suatu benda kerja dengan ketelitian 0,001
0,005 mm.
Gambar 3.6. Mistar Geser 3.1.7.Centre Deill
Alat ini digunakan untuk membuat lubang pada pusat benda kerja
sebelum dilakukan pengeboran.
Gambar 3.7. Centre deill3.1. 8.Benda kerja
Alat ini berfungsi sebagai yang akan dibubut
Gambar 3.8. Benda Kerja
BAB IVGAMBAR SPECIMEN DAN LANGKAH KERJA 3.1. Gambar Specimen
Gambar 4.1. Gambar Specimen 4.2. Langkah Kerja
4.2.1.Sebelum Praktikum
1.Manyediakan peralatan dan benda kerja
2.Mempelajari bagaimana proses pengerjaan dan fungsi bagian dari
peralatan tersebut.
3.Memahami tahapan pengerjaan
4.Memahami cara kerja pembubutan
5.Melakukan pengukuran pada benda kerja yang akan dibubut.
4.2.2.Pada saat praktek
1.memasang benda kerja dikepala tetap (chuck) di ragum dengan
serata mungkin.
2.Mengatur jarak mata pahat terhadap sumbu utama
3.Menentukan ketebalan jarak benda kerja yang akan dibuat
4.Menghidupkan tombol mesin dan tombol otomatis pengerjaan
5.Memulai proses pengejalan, pembubutan
6.Jika dengan car manual, kita harus menggerakkan eretan
melintang dan eretan atas untuk mata pahat agar melakukan
penyayatan benda saat berputar.
7.Penyayatan dilakukan perlahan-lahan agar tidak merusak pada
bagian mata pahat, dan hasilnya lebih baik.
4.2.3.Sesudah praktik
1.Melepas benda kerja dari mesin bubut.
2.Membersihkan mesin bubut dari serpihan besi sisasisa
pembubutan
3.Mengumpulkan peralatan dan menyimpang pada tempat nya. BAB
VANALISA HASIL
5.1.Sketsa Benda kerja
Gambar 5.1. Sketsa Benda kerja 5.2. Hasil Pengerjaan
Setelah dilakukan pembubutan maka diperoleh hasil sepeti
berikut:
Gambar 5.2. Hasil Pengerjaan
Pada saat pemotongan benda kerja terjadi benda kerja yang tidak
rata, hal tersebut terjadi karena kesalahan pada saat pemotongan
pada benda kerja. Untuk itulah dilakukan pengikiran terhadap benda
kerja. Setelah itu barulah benda kerja diproses lebih lanjut dengan
menggunakan mesin bubut untuk mendapatkan ukuran-ukuran dan bentuk
yang diinginkan.
Hasil yang dapat mempunyai ukuran
Panjang 80 mm dan 40 mm dengan diameter 15 mm.
BAB VI
SUMBER KESALAHAN DALAM PENGERJAAN
Sumber-sumber kesalahan yang terjadi pada proses pengerjaan
bubut adalah dikarenakan:1.Kurang teliti pada saat pengukuran dan
pemotongan benda kerja sehingga hasilnya tidak sesuai dengan ukuran
yang diinginkan.2.Kesalahan dalam proses pembubutan sehingga ukuran
benda kerja tidak lagi sesuai dengan yang diinginkan3.Melakukan
eretan terlalu cepat yang dapat mengakibatkan patahnya pahat. BAB
VII
APLIKASI TEKNIK
-Adapun Aplikasi teknik dalam praktek ini adalah sebagai
pelatihan keterampilan dalam mengerjakan proses pembubutan.
-Karena dengan keterampilan dalam melakukan proses pembubutan
ataupun pengoperasian mesin bubut maka praktikan dapat
pengaplikasikan keterampilannya di dunia kerja khususnya didunia
industri. BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN 8.1.Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan
beberapa hal :
1.Prosesa bubut merupakan proses permesinan untuk menghasilkan
bagian /bentuk benda kerja yang diinginkan dengan menggunakan mesin
bobot.
2.Hasil pembubutan tergantung ketelitian kita dalam melakukan
eretan pahat.
8.2.Saran
1.Percobaan yang dilakukan hendaknya dilakukan dengan bentuk
pembubutan yang berbeda.
2.Letak ataupun susunan posisi mesin yang tidak leluasa sehingga
mengakibatkan para praktikan tidak leluasa bergerak.
3.Utamakan keselamatan kerja.DAFTAR PUSTAKA Amin, Syamsar, 1989.
Dasar-dasar Perkakas dan mesin Perkakas. Jakarta: CV.
RajawaliDaryus, Asyan, Proses Produksi II Jakarta: Universitas
Darma Persada. Sulistiyo, Bambang , ST, 2010 Modul Proses Produksi
Medan: Institut Teknologi Medan.
Www. Perkakasku. Com Www. Wikipedia .com TUGAS SEBELUM
PRAKTIKUM
1.Tugas Sebelum praktikum ?
-Jelaskan cara kerja mesin bubut universal?
-Coba gambarkan sendle pada mesin bubut (spindel 3 dan 4)?
-Apa yang dimaksud dengan gerak makan pada proses bubut ?
-Pada umumnya pahat bubut terbuat dari jenis bahan apa?, mengapa
? Jelaskan
Jawab:
1.Cara kerja mesin bubut universal , mesin ini dapat digerakkan
semua bagianbagian mesin baik secara manual maupun secara otomatis.
Apabila roda pemutar digerakkan kekanan dan akan bergerak kearah
tersebut menuju sumbu utama dan apabila diputar kekiri dan akan
menjauhi sumbu utama.
2.Gambar Spindle.
Spindle Bubut 4
Spindel Bubut 3
3.Yang dimaksud dengan gerak makan pada proses bubut adalah
perpindahan alat pokok (pahat) mendekati benda kerja untuk
menghasilkan pemahatan yang berbentuk silindris ataupun permukaan
rata.
4.Pahat bubut terbuat dari bahan baja HSS (Hight Speed Steel)
karena bahan ini sangat kuat, getas dan ulet, bahan ini juga tahan
terhadap temperatur tinggi dan tahan terhadap korosi maupun
karat.
TUGAS SETELAH PRAKTIKUM1.Sebutkan urutan proses pembubutan ?
2.Apa perbedaan mesin bubut dengan mesin Bubut CNC?
3.Sebutkan peralatan utama mesin bubut dengan fungsinya?
4.Jelaskan sistem keselamatan kerja (K3) pada proses bubut?
Jawaban
1.Urutan Proses bubut
1.Mengikat dan menyetel benda kerja pada chuck terlebih
dahulu.
2.Pastikan mesin bubut sudah terhubung dengan sumber listrik
3.Atur putaran sumbu utama /spindle mesin bubut (berlawanan arah
jarum jam)
4.Pasang pahat dan stel hingga pahat aman untuk digunakan.
5.Hidupkan tombol mesin bubut
6.Mengatur posisi pahat untuk pembubutan facing
7.Lakukan eretan dengan pelan pelan sehingga pada urutan yang
ditentukan.
8.Mengatur posisi pahat untuk champer (pahat dipasang miring 450
terhadap benda kerja
9.Lakukan pembubutan hingga mencapai ukuran
10.Atur posisi pahat untuk champer (pahat dipasang miring 450
terhadpa benda kerja
11.Mengubah arah putaran (searah jarum jam)
12.Matikan mesin
13.Ubah arah benda (dibalik)
14.Lakukan facing kembali sesuai ukuran yang ditentukan
15.Matikan mesin bubut
16.Agar lebih tepat dilakukan pembubutan manual apabila hampir
mencapai garis ukuran.
2.Perbedaan mesin bubut dengan mesin bubut CNC adalah mesin
bubut merupakan mesin perkakas dimana benda kerja berputar dan
dapat dioperasikan secara manual maupun otomatis sedangkan mesin
CNC segala pengerjaan diatur melalui tombol pada monitor.
3.Peralatan utama mesin bubut
1.Pahat, berfungsi untuk melakukan pembubutan yang berupa
pembuatan ulir, pembubutan tirus, silindris, facing dan
sebagainya.
2.Kepala tetap, untuk penempatan benda kerja dengan menggunakan
pengikat.
3.Ekor tetap, untuk melakukan pembubutan tirus, maupun
pembubutan dengan menggunakan mata bor.
4.Sekrup pengarah , merupakan poros panjang berulir untuk
pembuatan ulir dan dapat dilepas bila tidak dipakai
5.Batang hantaran untuk mengerakkan mekanisme apren, dalam arah
melintang atau memanjang pada saat pembubutan.
6.Kepala lepas merupakan pendukung benda kerja yang akan
dipasang pada kedua center.
4.Sistem keselamatan keja (K3) pada proses bubut.
1.
Sebelum menjalankan mesin dan memulai bekerja , terlebih dahulu
kepala lepas (paha dan benda kerja. Apakah sudah berada di tempat
semestinya.
2.
Jangan sekali-sekali meninggalkan kunci chuck pada chuck.
3.
Jangan mengukur dan memegang pekerjaan yang sedang berputar.
4.
Jangan memindahkan tuas-tuas dan memindahkan gigi selagi mesin
berjalan.
5.Jangan mencoba memberhentikan chuck dengan tangan.
6.Jangan menghilangkan tatalan dengan jari, terutama diwaktu
mesin sedang berkerja
7.
Periksa minyak mesin sebelum bekerja
8.
Jangan menaruh kunci dan alat lain pada bed
9.
Jangan meninggalkan mesin dalam keadaan hidup
10.Bersihkan mesin dan minyak setelah selesai bekerja.
11.Pertanyakanlah jika ada hal yang meragukan
PAGE 5 Hal :