2
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Merancang Kegiatan Homeschooling
Kreatif, Murah, dan Tidak Membosankan
Oleh: Sumardiono
Layout: Mira Julia
Dibuat & dipublikasikan oleh RumahInspirasi
www.RumahInspirasi.com
3
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Pendahuluan
Sebagai pendidikan berbasis keluarga, proses-proses yang dijalani
dalam homeschooling berbeda dengan sekolah yang kita kenal. Salah satu
perbedaannya adalah dalam pembiayaan pendidikan.
Jiks dibandingkan model sekolah, biaya pendidikan dalam
homeschooling serupa dengan sekolah swasta (karena sekolah negeri
biayanya ditanggung semua oleh negara) dalam arti semua biaya
ditanggung oleh siswa.
Yang membedakan dengan sekolah swasta, biaya homeschooling
tidak tetap seperti sekolah. Dalam homeschooling tidak ada biaya gedung,
biaya tahunan, dan SPP bulanan yang dibayarkan oleh keluarga
homeschooling.
Oleh karena itu, isu biaya dalam homeschooling bukan tentang mahal
atau murah. Pembiayaan dalam homeschooling bersifat fleksibel, bisa
disesuaikan dengan kemampuan pembiayaan keluarga. Biaya
4
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
homeschooling tergantung pada jenis kegiatan yang dilakukan anak-anak
dan pilihan-pilihan alat bantu yang digunakan di keluarga.
Biaya homeschooling dapat diibaratkan seperti biaya makan di dalam
keluarga. Setiap keluarga memiliki pola makan yang berbeda, setiap
keluarga memiliki jenis menu yang berbeda sehingga anggaran dan
pengeluaran makan pada setiap keluarga pun berbeda-beda pula. Biaya
makan bisa berubah-ubah sesuai kondisi keuangan dan pertimbangan-
pertimbangan lain yang ada di keluarga.
Karena biaya homeschooling bersifat fleksibel (sebagaimana biaya
makan), tantangan yang dihadapi oleh keluarga homeschooling adalah
memaksimalkan benefit dari setiap pengeluaran yang dikeluarkan keluarga
untuk mendapatkan sebesar-besar manfaat bagi anak dan keluarga. Selain
itu, keluarga perlu mencari cara untuk mengefektifkan pilihan-pilihan yang
dimilikinya agar menghasilkan pengalaman belajar yang berkesan bagi
anak.
5
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Prinsip Kegiatan yang Tidak Membosankan
Untuk merancang kegiatan-kegiatan homeschooling yang efektif
sekaligus kreatif dengan biaya terjangkau, berikut ini beberapa prinsip yang
dapat digunakan sebagai inspirasi.
a. Kenali penyebab masalah mengapa sebuah kegiatan dianggap
membosankan atau anak cepat merasa bosan. Kebosanan
biasanya terjadi karena beberapa penyebab, diantaranya:
kegiatan terlalu rutin & kurang variasi atau kurang menantang &
terlalu sulit.
Rutinitas kegiatan bermanfaat untuk membangun pola dan
memudahkan orangtua untuk mengelola kegiatan anak. Tapi
kalau terlalu rutin, kegiatan akan menjadi monoton dan tidak
menarik lagi.
Sementara itu, kegiatan yang terlalu mudah dilakukan juga akan
memicu kebosanan karena sifat natural anak-anak adalah
bertumbuh. Mereka butuh tantangan yang merupakan paduan
antara yang bisa mereka lakukan dan agak sulit. Tapi kalau terlalu
6
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
sulit dan sering mengakibatkan kegagalan, kegiatan juga menjadi
tak menarik dan membosankan juga.
b. Efektivitas sebuah kegiatan homeschooling tergantung dari
kesesuaian antara kegiatan yang dilakukan dengan tujuan belajar
dan pengelolaan ekspektasi Anda. Penting bagi orangtua untuk
tak hanya fokus pada hal-hal teknis tentang cara melakukan
sebuah kegiatan, tapi juga menggali lebih dalam tentang apa yang
menjadi tujuan pembelajaran.
Sebagai contoh, jika Anda ingin mengajarkan tentang sains,
jangan hanya fokus pada kegiatan menghafal dan memahami
fakta sains. Tapi ada hal-hal penting yang perlu Anda gali untuk
menjadi tujuan kegiatan, misalnya: keingintahuan (curiosity),
kepedulian pada sekitar, pengamatan fenomena alam,
keterampilan mendokumentasikan pengamatan, proses
mengambil kesimpulan.
Jika Anda mengetahui tujuan yang hendak diraih, Anda bisa
menggunakan bermacam-macam kegiatan yang tidak terbatas
pada sains untuk meraih tujuan belajar sains.
7
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
c. Penting bagi orangtua untuk menjaga ekspektasi yang wajar
tentang sebuah kegiatan. Ekspektasi yang terlalu berlebihan
sering membuat kecewa. Dengan menjaga ekspektasi yang wajar,
anak-anak mendapatkan kesempatan untuk bertumbuh sedikit
demi sedikit sebagai buah ketekunan dan kegiatan berulang yang
dilakukan.
Sebagai contoh, kegiatan memasak merupakan kegiatan menarik
yang disukai banyak anak. Proses ini membutuhkan stamina
kesabaran dari orangtua karena hasilnya tak langsung terlihat.
Jangan berharap dari kegiatan memasak yang berlangsung
sesekali anak kemudian menjadi mandiri dan mahir memasak.
Pertumbuhan keterampilan memasak anak baru bisa dilihat
dalam jangka waktu beberapa bulan, bahkan tahun.
d. Banyak orangtua merasa dirinya tidak kreatif. Dengan keberadaan
Internet, sebenarnya isu kreativitas bukanlah tentang ketiadaan
ide kegiatan. Ide-ide kegiatan banyak tersedia di Internet dan
tinggal diadaptasi di keluarga.
8
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Tantangan yang sebenarnya tentang kreativitas adalah kesediaan
orangtua untuk keluar dari zona nyaman (comfort zone) berkutat
pada jenis-jenis kegiatan yang sudah dikenal dan dijalani. Untuk
menjadi kreatif, orangtua butuh kekuatan tekad dan kesediaan
waktu mencoba berbagai kegiatan berbeda yang inspirasinya
banyak tersedia di Internet.
e. Sumber besar untuk kegiatan murah dan efektif adalah
keseharian yang dijalani keluarga dan yang ada di lingkungan
sekitar. Kunci pemanfaatannya adalah mengenali dan
mempraktekkannya dengan sepenuh hati. Orangtua perlu lebih
fokus pada kualitas kegiatan belajar dan mengesampingkan
gengsi serta komentar orang lain.
Kegiatan Mengobrol bersama Anak
Banyak materi sederhana yang gratis, murah, tetapi memiliki kualitas
belajar yang sangat tinggi. Alat mahal tidak selalu berkorelasi dengan
kegiatan berkualitas. Alat atau kegiatan yang murah, bahkan gratis, bukan
selalu berarti kualitas yang buruk. Bahkan, bisa jadi kegiatan yang gratis
9
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
memiliki kualitas dan tingkat efektivitas lebih tinggi dibandingkan alat-alat
berbayar.
Sebagai contoh adalah kegiatan mengobrol dan cerita menjelang
tidur. Kedua jenis kegiatan tersebut hanya bermodalkan lisan dan kata-kata
orangtua. Tak ada biaya yang dikeluarkan, tak ada alat yang harus dibeli.
Tapi kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan terbaik dalam proses
homeschooling dan parenting.
Mengobrol adalah salah satu kegiatan homeschooling yang paling
sederhana dan sekaligus berkualitas tinggi. Kegiatan ini sering diremehkan
karena gratis dan tidak mengeluarkan uang.
Mengobrol bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Di tempat
tidur, di kamar mandi, di meja makan, di dapur, di ruang kerja, di halaman,
di taman, di perjalanan, dan dimanapun kita sedang bersama anak.
Mengapa mengobrol adalah kegiatan yang sangat efektif dalam
proses homeschooling?
Mengobrol adalah sarana untuk membangun bonding (ikatan
hati). Tak peduli apapun yang Anda obrolkan bersama anak,
jika Anda dan anak-anak menikmati prosesnya maka itu
10
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
bermanfaat membangun ikatan hati antara Anda dan anak.
Bonding yang kuat antara orangtua dan anak adalah sarana
penting untuk membangun rasa aman pada diri anak yang
berfungsi sebagai pondasi psikologis jangka panjang pada diri
anak.
Mengobrol bisa dilakukan bersama anak sejak usia berapapun,
mulai dari bayi hingga remaja. Materi yang diobrolkan bisa
bermacam-macam tergantung kondisi dan kebutuhan. Jadi,
mengobrol adalah alat serbaguna yang bisa digunakan untuk
bermacam-macam proses belajar anak.
Mengobrol merupakan sarana komunikasi horizontal antara
orangtua dan anak. Dengan bertanya, bercakap-cakap dan
berdiskusi secara tulus, anak belajar berkomunikasi secara
lisan. Mengobrol adalah stimulasi penting untuk mengasah
keterampilan berbahasa dan berkomunikasi.
Dalam kegiatan mengobrol bersama anak, materi dan
pelajaran apapun bisa dibicarakan dengan santai, mulai hal-hal
sederhana yang dijalani anak, kegiatan yang mereka lakukan,
peristiwa yang mereka lihat, imajinasi, spiritualitas, bisnis,
11
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
ekonomi, atau apapun. Kuncinya adalah keluasan wawasan
orangtua dan kesesuaian dengan usia anak.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan orangtua agar bisa
memanfaatkan kegiatan mengobrol sebagai kegiatan belajar yang
berkualitas bagi anak antara lain:
a. Kegiatan mengobrol membutuhkan sumberdaya paling berharga
yang dimiliki orangtua yaitu waktu. Jika orangtua bisa
memberikannya, maka itu adalah pemberian yang sangat
berharga bagi anak.
b. Mengobrol perlu dilihat sebagai kegiatan belajar anak, bukan
hanya sekedar mengisi waktu luang saja. Sebagai kegiatan belajar,
orangtua meniatkan dan serius mengalokasikan waktu untuk
kegiatan mengobrol dengan anak.
c. Untuk melakukan kegiatan mengobrol, yang dibutuhkan oleh
orangtua adalah sikap attentive (perhatian) pada hal-hal yang
terjadi pada anak dan keseharian yang ada di sekitarnya. Semua
itu bisa menjadi bahan obrolan dan diskusi bersama anak.
12
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
d. Orangtua perlu menghadirkan hati dan perhatiannya pada saat
berbicara dan mengobrol bersama anak. Orangtua tidak boleh
menganggap anak-anak sebagai “sosok kecil” yang bisa
diremehkan atau diabaikan, tetapi perlu melihat anak sebagai
sosok manusia utuh yang sedang bertumbuh dan belajar.
e. Kegiatan mengobrol memiliki jenis yang beragam, mulai bentuk
sederhana berupa bercanda, menjawab pertanyaan, tanya-jawab,
dialog, mendengarkan anak, hingga memberikan penjelasan.
Kegiatan mengobrol bisa berfokus untuk membangun hubungan,
bisa berfokus pada konten materi yang diobrolkan. Tugas
orangtua adalah mengetahui jenis kegiatan yang tepat pada
sebuah waktu.
f. Kegiatan mengobrol sebaiknya banyak mengambil bentuk
mendengarkan anak dan berdialog. Model komunikasi seperti ini
memberikan kesempatan pada anak untuk mengeluarkan potensi
dirinya. Dengan terbiasa mendengarkan suara anak yang
diucapkan dengan jujur, orangtua juga dapat menjawab
pertanyaan dan concern anak.
13
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
g. Tugas besar orangtua dalam konteks mengobrol adalah terus
memperluas wawasan kehidupan dan menambah pengetahuan.
Dengan demikian, kualitas obrolan orangtua juga semakin
berkualitas dari sisi konten. Tapi bahkan seandainya pun konten
yang dibicarakan adalah hal yang sederhana, mengobrol tetap
menjadi kegiatan homeschooling yang sangat berkualitas dan
perlu terus dilakukan orangtua. Hikmah-hikmah kehidupan
adalah bahan belajar besar yang niscaya dikuasai oleh orangtua.
Kegiatan keseharian di seputar rumah
Kegiatan-kegiatan kreatif, murah, meriah dan efektif dalam kegiatan
homeschooling anak-anak juga bisa diperoleh melalui kegiatan keseharian
yang dijalani keluarga. Detil dan variasi jenis kegiatannya bisa sangat
tergantung pada kondisi keluarga. Tetapi pokok-pokoknya kurang lebih
serupa.
a. Sumber belajar pertama adalah siklus kegiatan harian anak, mulai
bangun tidur hingga tidur lagi. Seluruh kegiatan itu bisa menjadi
14
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
sumber kegiatan belajar anak, terutama yang berkaitan dengan
keterampilan anak untuk mandiri dengan dirinya sendiri.
Proses menyiapkan anak untuk mandiri berlangsung bertahap,
selama bertahun-tahun. Anak belajar mandi, belajar BAK, belajar
BAB, belajar ganti baju, memakai sepatu, makan sendiri,
mengambil minum, mengatur mainannya hingga membereskan
tempat tidur, mencuci dan menyeterika pakaian sendiri,
memasak, mencuci piring, dan sebagainya.
b. Sumber belajar lain adalah keseharian yang dilakukan orangtua.
Anak terlibat dalam kegiatan orangtua sesuai usianya. Proses
belajar yang dilakukan bisa mengambil bentuk yang bermacam-
macam, tergantung kondisi dan usia anak.
Intinya, tidak ada kegiatan khusus yang direncanakan untuk anak.
Kegiatan belajar diambil dari keseharian dan dunia nyata yang
dilakukan orangtua.
Kegiatan yang dilakukan bisa dalam bentuk menemani
(berbelanja & memasak), mengerjakan satu bagian proses
(mencari belanjaan di rak, mengambil bahan di kulkas, membawa
15
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
cucian kotor), terlibat dengan kegiatan (memasak, mencuci),
mendengarkan penjelasan (di Bank, ATM, kelurahan).
c. Kegiatan lain adalah memanfaatkan keseharian yang diperkaya
menjadi kegiatan belajar yang dihubungkan dengan sebuah
pelajaran tertentu.
Contohnya, kegiatan memasukkan pakaian ke lemari yang
digunakan sebagai pelajaran berhitung dan himpunan; perjalanan
mudik sebagai kegiatan belajar geografi dan IPS; memotong
tahu/tempe sebagai kegiatan belajar tentang gizi, biologi,
geometri; memasak sebagai pelajaran tentang energi (kompor),
perubahan zat (padat, cair, gas); dan sebagainya.
d. Manfaatkan kegiatan di lingkungan sekitar sebagai kegiatan
pembelajaran, misalnya: pengajian, arisan, kerja bakti. Perayaan-
perayaan yang ada di lingkungan juga bisa menjadi pembelajaran,
misalnya: perayaan kemerdekaan, hari raya agama atau hari
nasional. Demikian pula kegiatan-kegiatan orangtua yang
berhubungan dengan pihak lain, misalnya: kelurahan, bank,
kantor pajak.
16
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Alat belajar seru
Tips umum untuk mendapatkan alat-alat belajar yang murah dan
berkualitas adalah berfokus pada substansi kegiatan yang ingin dilakukan.
Pada dasarnya anak-anak mudah berbahagia jika sejak dini orangtua
membiasakan anak pada lingkungan keluarga yang mudah berbahagia
dengan hal-hal sederhana.
a. Gunakan ulang (reuse) materi di rumah dengan fungsi yang
berbeda. Materi sederhana seperti kardus adalah media
kreativitas yang paling disukai anak-anak. Anak-anak bisa
menggunakan kardus sebagai rumah, panggung, gua,
terowongan, dan sebagainya. Contoh lain reuse adalah
menggunakan galon air minum (yang diisi air 1/3 bagian) sebagai
sarana anak belajar berjalan.
b. Barang tidak terpakai seperti brosur produk atau supermarket
dapat menjadi bahan belajar tentang banyak hal, misalnya
tentang nama barang, belajar membaca, belajar harga
(matematika), belajar bahasa Inggris, dan sebagainya.
17
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
c. Sebagai praktisi homeschooling, orangtua tidak dibatasi dengan
keharusan untuk membeli buku-buku baru. Buku-buku bekas,
selama informasinya masih relevan tetap dapat digunakan. Dalam
konteks ini, orangtua harus berfokus pada esensi dan substansi,
bukan sekedar gengsi.
d. Sumber lain untuk mendapatkan alat belajar adalah berbagi
bersama keluarga homeschooling lain. Prosesnya bisa dilakukan
dengan arisan, berbagi resource, atau memberikan materi yang
sudah tak digunakan karena usia anak sudah besar.
Fieldtrip dari lingkungan sekitar
Fieldtrip atau kegiatan kunjungan ke lapangan adalah proses melihat
realitas di dunia nyata yang bisa menjadi kegiatan pembelajaran bagi anak-
anak. Kegiatan ini biasanya dilakukan sebagai pelengkap kegiatan teoritis
yang dipelajari melalui buku atau penjelasan guru.
Dalam homeschooling, sumber-sumber untuk kegiatan fieldtrip
anak-anak tersedia melimpah. Kuncinya adalah kembali pada esensi dan
18
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
substansi. Berikut ini ide fieldtrip murah meriah dan sekaligus merupakan
proses belajar yang besar bagi anak:
a. Industri rumah tangga seperti pabrik tahu, tempe, krupuk,
makanan kecil dan sebagainya adalah tujuan fieldtrip yang bisa
didatangi dengan relatif mudah. Biasanya, industri-industri
tersebut berlokasi di dekat tempat tinggal. Anak bisa belajar
tentang proses produksi bahan-bahan makanan yang biasanya
mereka santap di meja makan.
b. Jangan lupakan pertanian, perkebunan, peternakan sebagai
sarana belajar langsung tentang biologi dan penghargaan kepada
orang-orang yang telah membantu menghadirkan makanan.
c. Terminal, stasiun kereta api, pelabuhan adalah tempat fieldtrip
yang dapat menjadi sarana nyata untuk belajar tentang alat dan
sistem transportasi.
d. Kunjungan ke panti asuhan atau panti-panti penampungan adalah
sarana yang baik untuk mengajarkan kelembutan hati dan sikap
peduli anak-anak.
19
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
e. Museum dan perpustakaan lokal tentu saja adalah tempat
kunjungan penting untuk proses belajar. Juga, toko buku dan
tempat wisata sejarah.
f. Walaupun kelihatannya agak konyol, mal atau pasar juga adalah
tempat kunjungan yang bisa dilakukan anak. Berbeda dari
kegiatan belanja, dalam kegiatan fieldtrip orangtua bisa
merancang kegiatan yang berbeda, terutama yang berkaitan
dengan kegiatan mengamati dan meneliti.
g. Sumber kunjungan belajar lain adalah fasilitas perusahaan atau
laboratorium. Untuk dapat mengaksesnya, biasanya Anda perlu
menjalin hubungan personal dengan orang-orang yang
mengelolanya.
Kegiatan Online murah
Sebagai perpustakaan terbesar di dunia, Internet menyediakan
informasi dan resource belajar yang luar biasa. Banyak sekali materi-materi
gratis yang bisa diperoleh di Internet untuk kegiatan belajar anak. (Detilnya
bisa dilihat pada ebook Sumber Belajar Online).
20
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Beberapa prinsip dalam proses menyediakan materi belajar online
yang murah, bahkan gratis adalah:
a. Kuasai cara penggunaan mesin pencari (Google). Belajarlah
menggunakan kata kunci yang tepat agar Anda bisa memperoleh
materi-materi belajar yang Anda butuhkan.
Kunci dalam penggunaan kata kunci adalah:
masukkan jenis media yang Anda inginkan (worksheet,
online, video, podcast).
tentukan secara spesifik yang ingin Anda cari. Semakin
spesifik yang Anda cari, akan semakin fokus pula hasil
pencariannya. Misalnya: science (sangat umum), biology
(lebih spesifik), horse (lebih specifik lagi), type of horse
(semakin spesifik).
gunakan kata kunci “free” jika Anda ingin materi yang
gratis
b. Jika Anda ingin mengajarkan anak-anak keterampilan, gunakan
kata kunci yang berhubungan dengan “tutorial”, tergantung jenis
tutorial yang Anda butuhkan.
21
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
c. Ikutlah pada forum-forum yang terkait dengan hal-hal yang ingin
Anda pelajari, maka Anda akan mendapatkan teman dan sumber
daya berlimpah dari orang-orang yang memiliki minat dan
ketertarikan yang sama dengan Anda.
d. Jika anak-anak Anda menyukai video, Youtube adalah sarana
belajar yang luar biasa. Dampingi anak untuk memastikan
mereka mendapatkan materi yang sesuai.
e. Salah satu materi terstruktur online tentang pelajaran dan gratis
adalah Khan Academy (www.KhanAcademy.org). Ada juga situs
MEP (http://bit.ly/MEP-Math) untuk belajar matematika. Juga,
ada Starfall (http://www.starfall.com/) untuk belajar bahasa
Inggris.
f. Ikuti kelas-kelas online atau kuliah online gratis seperti:
EdX (https://www.edx.org/)
Future Learn (https://www.futurelearn.com/)
Coursera (https://www.coursera.org/)
22
(c) 2015 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
Penulis
Sumardiono, biasa dipanggil Aar, adalah seorang ayah dari 3 (tiga)
anak, yaitu Yudhistira (2001), Tata (2004), dan Duta (2008). Bersama
isterinya, Mira Julia (Lala), mereka memilih homeschooling untuk
pendidikan anak-anaknya. Aar dan Lala menjalani homeschooling sejak
anak-anak mereka lahir hingga saat ini.
Aar memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknologi dan
manajemen keuangan. Aar menyelesaikan pendidikan di Teknik Informatika
ITB dan Magister Manajemen bidang Keuangan di Lembaga PPM, Jakarta.
Dalam dunia homeschooling, Aar aktif menulis dan mengelola blog
Rumah Inspirasi (www.rumahinspirasi.com). Aar juga telah menulis buku
tentang homeschooling berjudul "Apa itu Homeschooling",
“Homeschooling Lompatan Cara Belajar” dan “Warna-warni
Homeschooling”.
Blog: www.RumahInspirasi.com
Facebook: https://www.facebook.com/aar.sumardiono
Twitter: @AarSumardiono
Email: [email protected]