Pada tutorial ini kita akan belajar membuat sebuah “assembly system” dari mekanisme sederhana mesin bakar. Di dalam system assembly ini akan terdiri dari empat (4) part: 1. Cylinder (silinder) 2. Piston (torak) 3. Connecting Rod (batang penghubung) 4. Crank Shaft (poros engkol) Tutorial ini akan terdiri dari beberapa seri pada bagian pertama kita akan membuat part – part tersebut (modul part design), dilanjutkan dengan merakit part tersebut (modul assembly design) dan yang terakhir kita akan menggerakkan system assembly tersebut berdasarkan derajat kebebasan (degree of freedom / DOF) yang akan kita tentukan (modul DMU Kinematics). Setelah mengikuti tutorial ini di harapkan, pembelajar dapat memahami: 1. modul part design 2. modul assembly design 3. modul DMU kinematics (digital mock up) Part pertama yang akan kita buat adalah Connecting Rod • buka CATIA > klik Start > Mechanical Design > Part Design • atau dengan cara yang lain: klik File > klik New > jendela “New” akan muncul di kanan bawah > pilih Part > klik OK www.temonsoejadi.wordpress.com----- unisma bekasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pada tutorial ini kita akan belajar membuat sebuah “assembly system” darimekanisme sederhana mesin bakar. Di dalam system assembly ini akan terdiri dari empat(4) part:
Tutorial ini akan terdiri dari beberapa seri pada bagian pertama kita akan membuatpart – part tersebut (modul part design), dilanjutkan dengan merakit part tersebut (modulassembly design) dan yang terakhir kita akan menggerakkan system assembly tersebutberdasarkan derajat kebebasan (degree of freedom / DOF) yang akan kita tentukan(modul DMU Kinematics).
Setelah mengikuti tutorial ini di harapkan, pembelajar dapat memahami:1. modul part design2. modul assembly design3. modul DMU kinematics (digital mock up)
Part pertama yang akan kita buat adalah Connecting Rod• buka CATIA > klik Start > Mechanical Design > Part Design
• atau dengan cara yang lain: klik File > klik New > jendela “New” akan muncul dikanan bawah > pilih Part > klik OK
www.temonsoejadi.wordpress.com----- unisma bekasi
• ganti nama Part1 pada “pohon” dengan cara klik kanan > pilih properties.
• keluar jendela “properties” > pilih tab “Product” > pada kolom “Part Number”ganti nama “Conrod” > klik OK untuk keluar.
www.temonsoejadi.wordpress.com----- unisma bekasi
• pilih Plane untuk meletakkan sketch > pilih YZ Plane > klik
• atau denga cara yang lain: klik File > klik New > jendela “New” akan muncul dikanan bawah > pilih Product > klik OK
• ganti nama Product1 pada “pohon” dengan cara klik kanan > pilih properties.
www.temonsoejadi.wordpress.com----- unisma bekasi
• keluar jendela “properties” > pilih tab “Product” > pada kolom “Part Number”ganti nama “Mesin_torak” > klik OK untuk keluar.
• klik Insert > klik Existing Component > jendela File Selection akanmuncul > klik tombol Control (Ctrl), pilih ke empat file yang akan kita buatassembly nya (Conrod; Crank; Cylinder & Piston) > klik Open >
www.temonsoejadi.wordpress.com----- unisma bekasi
• ke empat part yang kita pilih akan muncul dalam Graphic area > klik toolbar
Rotate untuk memutar pandangan > gunakan toolbar Manipulationuntuk menggeser dan memutar part sehingga siap digabungkan
www.temonsoejadi.wordpress.com----- unisma bekasi
• pada Constraint yang pertama > klik Insert > pilih Fix > pilih part Cylinder
www.temonsoejadi.wordpress.com----- unisma bekasi
• hasil dari Constraint pertama berupa Fix.1 pada part Cylinder akan muncul pada“cabang” baru.
• Constraint kedua adalah menghubungkam Conrod dan Piston > klik
Coincidence Constraintpada Conrod bagian atas.
> pada elemen geometri pertama pilih lubang pin
• Pada elemen geometri kedua pilih lubang pin pada Piston
www.temonsoejadi.wordpress.com----- unisma bekasi
• Hasil dari Constraint dua berupa Coincidence.2 antar part Conrod dan Pistonakan muncul pada “cabang” baru.
• Constraint ketiga adalah menghubungkam Cylinder dan Piston > klik
Coincidence ConstraintCylinder
> pada elemen geometri pertama sumbu pada
• Pada elemen geometri kedua pilih sumbu pada Piston
www.temonsoejadi.wordpress.com----- unisma bekasi
• Hasil dari Constraint ketiga berupa Coincidence.3 antar part Cylinder danPiston akan muncul pada “cabang” baru
• klik Edit > Update > part Piston dan Conrod akan bergeser menurutconstraint yang sudah didefinisikan di awal.
• klik toolbar Manipulation > klik kolom With Respect to Constrains >pilih part Piston > putar 90 derajat.
www.temonsoejadi.wordpress.com----- unisma bekasi
• Constraint keempat adalah memberi jarak kedudukan antara Cylinder dan
Conrod 62 mm > klik Offset Constraintpilih dinding sebelah luar Cylinder
> pada elemen geometri pertama
• Pada elemen geometri kedua pilih dinding sebelah luar Conrod > pada jendelaConstraint Properties > masukkan angka -62 mm pada kolom Offset (karenaelemen geometri kedua terletak pada sumbu Y negative)> klik OK
www.temonsoejadi.wordpress.com----- unisma bekasi
• Hasil dari Constraint keempat berupa Offset.4 antar part Cylinder dan Conrodakan muncul pada “cabang” baru
Di dalam seri ini kita akan melanjutkan membuat Constraint no 5,6, dan 7.
• Putar part Crank sehingga “balancer” pada Crank akan menempel pada Conrod,dan pin yang panjang akan mendekati lubang bawah di Cylinder, klik toolbar
Manipulationdi bawah ini.
> sehingga part Crank menempati posisi seperti pada gambar
• Constraint kelima adalah menghubungkam pin Crank dan lubang bagian bawah
dari Conrod > klik Coincidence Constraint > pada elemen geometripertama pilih lubang pada Conrod bagian bawah.
www.temonsoejadi.wordpress.com----- unisma bekasi
• Pada elemen geometri kedua pilih pin pendek pada Crank
• Hasil dari Contraint ke lima berupa Coincidence.5 antar part Conrod dan Crankakan muncul pada “cabang” baru.
• Constraint ke enam adalah menghubungkam antara dinding yang bersinggungan
antara Conrod dan Crank > klik Contact Constraintgeometri pertama pilih dinding bagian luar Conrod
> pada elemen
www.temonsoejadi.wordpress.com----- unisma bekasi
• Pada elemen geometri kedua pilih dinding bagian dalam dari Crank > gunakan
toolbar Rotate
• Hasil dari Constraint ke enam berupa Surface Contact.6 antar part Conrod danCrank akan muncul pada “cabang” baru
www.temonsoejadi.wordpress.com----- unisma bekasi
• klik Edit > Update > part Crank akan bergeser menurut constraint yangsudah didefinisikan di awal.
• Constraint ke tujuh / terakhir adalah menempatkan pin panjang pada Crank di
dalam lubang bawah Cylinder > klik Coincidence Constraintelemen geometri pertama pilih pin pada Crank
> pada
www.temonsoejadi.wordpress.com----- unisma bekasi
• Pada elemen geometri kedua pilih lubang bawah pada Cylinder
• Hasil dari Contraint ke tujuh berupa Coincident.7 antar part Crank dan Cylinderakan muncul pada “cabang” baru
• klik Edit > Update > part Crank akan bergeser menurut constraint yangsudah didefinisikan di awal.
www.temonsoejadi.wordpress.com----- unisma bekasi
• klik toolbar Manipulation > klik kolom With Respect to Constrains >
www.temonsoejadi.wordpress.com----- unisma bekasi
pilih part Crank > putar searah sumbu Y, maka Piston & Conrod akan bergeraksesuai dengan 7 Constraint yang telah kita definisikan di awal.
• Klik icon Assembly Constraints Conversion pada toolbar > akan munculjendela Assembly Constraints Conversion di kanan bawah > klik NewMechanism (untuk membuat sebuah mekanisme di dalam sistem perakitan)
• Akan muncul jendela Mechanism Creation > nilai default nya adalahMechanism.1 (kita bisa mengubah nama sesuai dengan kebutuhan) > klik OK
• akan ada pemberitahuan jumlah pasangan Joints yang belum terpecahkan(Unresolved pairs) , dalam assembly kita ada 5 pasangan Joint > klik Auto Create
• semua pasangan dapat dipecahkan (Unresolved pairs = 0/5) > klik OK untukkeluar
• sekarang kita lihat pada “pohon” akan bertambah dengan “cabang” baru diApplications, nampak Mechanism.1,DOF=1 & jumlah Joints ada 5, jika suatusaat anda membuat sistem perakitan, & mekanisme yang anda buat mempunyaidegree of freedom (DOF) lebih dari 1, perbaiki kembali sistem perakitan yanganda buat di Assembly design, hal ini pada umumnya dikarenakan kurangConstraints, jika DOF=1 silakan lanjutkan.
www.temonsoejadi.wordpress.com----- unisma bekasi
• untuk dapat menggerakkan mekanisme yang kita buat tadi (Mechanism.1), makakita harus menggerakkan 1 degree of freedom yang telah ada, kita akan memutarCylindrical.4 (yaitu Joint antara part Crank dan Cylinder), dengan cara klikganda pada Cylindrical.4. jendela pop up akan muncul.
www.temonsoejadi.wordpress.com----- unisma bekasi
• klik kolom Angle Driven > sehingga kita dapat mengubah nilai pada Joint Limits.
• ganti nilai pada 1st lower limit dari -360 menjadi 0 > klik OK
• pesan berikut akan muncul dilayar (sebuah berita bagus), karena mekanisme dapatdi simulasikan
• penentuan Cylindrical.4 sebagai Joint Angle Driven akan disamakan sebagaisebuah Command, ini dapat diamati dengan pembuatan Command.1 di “pohon”
www.temonsoejadi.wordpress.com----- unisma bekasi
• sekarang kita akan mensimulasi gerakan > klik icon Simulationtoolbar> pilih Mechanism.1 > klik OK
• Simulation.1 akan muncul sebagai cabang baru
pada
• Geser tombol pada jendela Kinematics Simulation dari kiri ke kanan, part Crankakan berputar 360 derajat. Saat tombol mencapai ujung kanan (360 derajat) tekantombol Insert (di jendela Edit Simulation). Ini akan mengaktivasi tombol videoplayer.
www.temonsoejadi.wordpress.com----- unisma bekasi
• Kembalikan tombol (di dalam jendela Edit Simulation) ke posisi awal dengan
menekan tombol Jump to Start , change loop mode aktif , kita bisamemilih 1 cycle, continous, atau reciprocate.
• Untuk melambatkan gerakan Crank, kita dapat memilih Interpolation Step yangberbeda, makin kecil nilainya makin lambat gerakannya.