1 Merajut Masa Depan Bangsa melalui Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi Nizam Sekretaris Dewan Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan CC
Feb 24, 2016
1
Merajut Masa Depan Bangsamelalui
Undang-Undang No 12/2012tentang Pendidikan Tinggi
NizamSekretaris Dewan Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
CC
Peluang dan TantanganPendidikan Tinggi di Indonesia
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGIKementerian Pendidikan dan Kebudayaan
22
• Populasi : 237 juta• Anggota G-20 (economic size: 15)• Negara kunci ASEAN (total populasi:
>600 juta)• Negara demokratis terbesar ke-3• Negara mayoritas muslim terbesar,
menghargai kebhinekaan• Kaya sumber daya alam• Politik dan ekonomi stabil
(2011 pertumbuhan 6.4%)
Indonesia – Posisi Strategis
Skala ekonomi (th 2011)
• USA: – GDP (ppp) : USD 15,290,000,000,000 (1st) – Growth rate : 1.70%– Per capita (ppp): USD 49,000 – External debt : USD 14,710,000,000,000 (96% GDP)
• Indonesia: – GDP (ppp) : USD 1,139,000,000,000 (15th)– Growth rate : 6.5%– Per capita (ppp): USD 4,700 – External debt : USD 186,900,000,000 (16% GDP)
Source: CIA Factbook, 2012
MP3EIMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 -2025
1. Natural Resources Geothermal (largest reserve) Coal (no.2 in the world) Tin, Nickel (no. 2 and 4 in the world) Palm oil, Rubber, Cacao (no.1, 2, 2 in the world) Marine resources (largest teritory, mega biodiversity) Others
2. Experiences
2007 2008 2009 2010 201102468
1012141618 16.6 15.4 14.2
13,3 11,5-12,59.1 8.4 7.9 7.4 7
Poverty level Unemployment
0
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
1,947
2,5903,000
2007 2008 2009 2010 *
Per capita income USD
3. Human Resource...
3 Faktor utama ekonomi Indonesia
”Demographic Bonus"
Sumber: Menko Perekonomian, 2010
Bonus atau bencana demografi?
7
Produktifitas Tenaga Kerja
91970-74 1975-79 1980-84 1985-89 1990-94 1995-99 2000-04
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
Labor Productivity (constant 2000 US$)
IndonesiaMalaysiaPhilippinesThailandViet Nam
Source: ADB, 2007
12
Pendidikan 2001 2006 2010
SD/tidak tamat SD 63.0% 55.5% 51.5%
SMP 17.7% 20.2% 18.9%
SMA 10.3% 12.7% 14.6%
SMK 5.5% 6.2% 7.8%
Diploma I,II,III 1.6% 2.2% 2.7%
Universitas 1.8% 3.2% 4.6%
Tantangan Sumberdaya Manusia
70.40%22.40%
7.20% TinggiMenengahDasar
24.30%
56.30%
20.30% TinggiMenengahDasar
20.40%
39.30%
40.30% TinggiMenengahDasar
INDONESIA
MALAYSIA
OECD
SD atau tidak tamat SD
SMP
SMA
SMK
Diploma I,II,III
Universitas
0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00%
63.00%
17.70%
10.30%
5.50%
1.60%
1.80%
55.50%
20.20%
12.70%
6.20%
2.20%
3.20%
51.50%
18.90%
14.60%
7.80%
2.70%
4.60%
2010
2006
2001
TINGGI
MENENGAH
DASAR
Posisi SDM 2010 TINGKAT PENDIDIKAN
Dari 22,4% menjadi 44% di
tahun 2025
96%
Dari 7,2% menjadi 19% di
tahun 2025
164%
Targ
et
Ekspansi Pendidikan Tinggi UU PT tahun 1961 : 23 PTN Perkembangan mhs:
1975: 230,000 mahasiswa 1985: 1,100,000 mahasiswa 1995: 2,500,000 mahasiswa 2001: 3.400.000 mahasiswa 2005: 3.868.358 mahasiswa 2008: 4.501.500 mahasiswa 2009: 4.657.547 mahasiswa 2010: 5.226.450 mahasiswa 2011: 5.381.216 mahasiswa
APK naik dari 2% th 1975 mjd 27,10% th 2011 (umur 19-23)
14 14
1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 -
1,000,000
2,000,000
3,000,000
4,000,000
5,000,000
6,000,000
mahasiswa
Perkembangan Pendidikan Tinggi
DeskripsiTahun
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Populasi (Usia 19 – 23) 21.190.000 21.184.100 21.174.900 21.171.200 21.170.300 19.844.485 19.858.146
Jumlah Mahasiswa 3.868.358 4.285.645 4.375.505 4.501.543 4.657.547 5.226.450 5.381.216
PTN 805.479 824.693 978.739 965.970 1.011.721 1.030.403 1.063.274
PTS 2.243.760 2.567.879 2.392.417 2.410.276 2.451.451 2.886.641 2.928.890
PT Kedinasan 48.493 51.318 47.253 47.253 66.535 92.971 101.351
Religious HEI 508.545 518.901 506.247 556.763 503.439 571.336 620.938
Universitas Terbuka (UT) 262.081 322.854 450.849 521.281 624.401 645.099 666.763
APK (%) 18,26% 20,23% 20,66% 21,26% 22,00% 26,34% 27,10%
APK Pendidikan Tinggi 2005-2011
Kepulau
an Ban
gka B
elitu
ng
Sulaw
esi Barat
Banten
Kaliman
tan Ten
gah
Kepulau
an Riau
Kaliman
tan Barat
Lampung
Jawa T
engah
Jawa B
arat
Riau
Kaliman
tan Se
latan
Jambi
Sumate
ra Se
latan
Nusa Te
nggara
Timur
Papua
Jawa T
imur
Bali
Kaliman
tan Ti
mur
Bengk
ulu
Nusa Te
nggara
Barat
Sulaw
esi Te
ngah
Sulaw
esi Te
nggara
Maluku
Utara
Sulawesi
Utara
Aceh
Sumate
ra Utara
Gorontal
o
Papua B
arat
Sumate
ra Bara
t
Maluku
Sulawesi S
elatan
DKI Jaka
rta
DI Yogya
karta
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
80.0%
90.0%
100.0%
7.4%11.3%
13.5%14.1%18.4%
33.8%
Catatan: kesenjangan bukan Jawa-Luar Jawa, bahkan di Jawa kesenjangan sangat lebar
Kesenjangan APK (Di luar Univ Terbuka) 2011
17
APK Nasional
Source: WB, 2010
Kesenjangan Akses Sosial-Ekonomi
1 kg biji kopi = Rp 18,000 8 gram kopi = Rp 18,000
NILAI TAMBAH Kunci Lompatan Ekonomi
1 kg bunga = Rp 2,0001 ton bunga kenanga =
15 kg atsiri @ Rp 210,000
28 gram = US$ 82
NILAI TAMBAH Kunci Lompatan Ekonomi
Baru bisa jual tanah-air?
Merusak Lingkungan?
Patent dan Income per-capitaCAVEAT Kemampuan Inovasi Bangsa
Indonesia masih rendah sekali dalam perolehan paten per-capita
Indonesia
Reformasi Melalui Undang-Undang Pendidikan Tinggi
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGIKementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2323
24
RDP dengan Berbagai Kalangan
• RDP dan sosialisasi dengan berbagai kalangan:• PTN, PTS, PT BHMN• Pemerhati Pendidikan• APTISI, ABPTSI• Pemerintah (kementerian lain, LPNK)• Masyarakat profesi• Dsb.
25
• Perluasan dan Jaminan Akses• Pengembangan Tridharma secara utuh
• Kesetaraan• Penguatan Pendidikan Vokasi• Keutuhan jenjang pendidikan
• Otonomi perguruan tinggi• Sistem penjaminan mutu
• Memastikan tanggungjawab negara dan menghindari liberalisasi & komersialisasi PT
Semangat dari UU Pendidikan Tinggi
26
• Ketentuan Umum• Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
• Penjaminan Mutu• Perguruan Tinggi
• Pendanaan dan Pembiayaan• Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Oleh Lembaga Negara
Lain• Peran Masyarakat
• Sanksi Administratif • Ketentuan Pidana
• Ketentuan Lain-lain• Ketentuan Peralihan• Ketentuan Penutup
Ruang Lingkup UU Pendidikan Tinggi
UU Pendidikan Tinggi
Alasan Perlunya UU Pendidikan Tinggi
Pemerintah mengusahakan dan menyeleng-garakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdas-kan kehidupan bangsa, yang diatur dengan UU
Ayat 3:
UU No. 20 Tahun 2003 (Sisdiknas)
Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa
untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
Ayat 5:
UU No. 14 Tahun 2005 (Guru & Dosen)
UUD 1945 Perubahan ke IV, Pasal 31 Tentang Pendidikan dan Kebudayaan
Perlunya jaminan bahwa pemerintah memajukan iptek dengan memperhatikan dan menerapkan humaniora
secara terintegrasi dalam Sisdiknas, sekaligus sbg wadah bagi dosen menjalankan tugas utamanya
Pendidikan: usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran ....Pendidikan Tinggi adalah pendidikan sesudah pendidikan menengah.....
Dosen ....dengan tugas utama mentransfor-masikan, mengembangkan, dan menyebar-luaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
?
Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola
sendiri lembaganya....
UU No. 20 Th. 2003 (Sisdiknas)
27
29
Azas-Azas Pendidikan Tinggi
Kebenaran Ilmiah, Penalaran, Kejujuran, Keadilan, Manfaat, Kebajikan, Tanggung Jawab,
Kebhinekaan, Keterjangkauan
Amar Putusan MK No: 11-14-12-126-136/PUU-VII/2009 (31 Maret 2010)
Tentang UU Badan Hukum Pendidikan
• Tidak boleh terjadi penyeragaman bentuk lembaga pendidikan
• Pemerintah tidak boleh lepas tanggung jawab keuangan untuk penyelenggaraan pendidikan
• Tidak terjadi liberalisasi dan komersialisasi pendidikan
Menjadi salah satu dasar pertimbangan dalampenyusunan UU Dikti
31
Prinsip Pengelolaan Otonomi PT
• Nirlaba• Akuntabel• Transparan
• Penjaminan mutu• Efektif dan Efisien
Pasal 63
HAL PENTING BARU DALAM UU DIKTI
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3232
Konstruksi Pendidikan Tinggi
Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
Prinsip Otonomi Pengelolaan Perguruan Tinggi
Pend
idik
an
Pene
litian
Peng
abdi
an K
pd
Mas
yara
kat
Berkembangnya SDM dan Iptek Unggul
Bangsa yang Cerdas, Sejahtera, dan Berbudaya
Sumber Daya (SDM, Keuangan, Aset, Data,...)
Stan
dar
Pera
tura
n Pe
rund
anga
n
Azas Pendidikan Tinggi
Pemeliharaan dan Penyebarluasan
33
Konsideran & Isi UU Dikti
PERPADUAN ANTARA PENDIDIKAN FORMAL, PROFESIONALISME, PENGALAMAN KERJA DAN KARIR: Pencapaian Level pada KKNI Melalui Berbagai Jalur
Operator
Teknisi/Analis
Ahli
Pengalam
an individ
ual atau
belajar sendiri
SMP
SMA
D1
D2D3
S1D4
S2/SpS3/Sp
P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pendidikan Fo
rmal
Peningkatan Karier di Dunia Kerja
Peningkatan Profesionalitas
L3
L1
L2
Pasal 29
Polit
ekni
k
Uni
vers
itas,
Insti
tut,
Seko
lah
Ting
gi
Program Profesi
Akad
emi
Kom
unita
s
Akad
emi
Jenis & Jenjang Pendidikan Tinggi dan Bentuk Perguruan Tinggi
Program Sarjana
Program D-1
Program D-2
Program D-3
Program D-4
Program Magister
Program Doktor
Kementerian, Kementerianlain, LPNK, Profesi.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pasal 15-17, 38-40, 59
Hak Penyelenggaraan Program PTBentuk PT Jenis Program PT
Akademik Vokasi Profesi/Spesialis
Akademi KomunitasAkademiSekolah TinggiInstitutUniversitasPoliteknik
S1 S2 S3
S1 S2 S3
S1 S2 S3
D1 D2
D3 D4 MT DRT
D3 D4 MT DRT
D4
MT DRT
D1 D2 D3
PR SP
PR SP
PR SP
MT
D3 Pengaturan eksisting
Pengaturan baru
D3 D4 MT DRT PR SP
D4D1 D2 D3
Pasal 59
Persyaratan Dosen
DOSEN PADA PTKualifikasi pendidikan/Pengakuan Tingkat
Kompetensi KKNID3+/5 S1/SST/6 S2/MST/8 S3/DRT/9
Akademi KomunitasAkademiSekolah TinggiInstitutUniversitasPoliteknik
Pengaturan eksisting
Pengaturan baru
Pasal 69-71
Jenjang Karir Akademik Dosen
DOSEN PADA PTJABATAN AKADEMIK
Asisten Ahli Lektor Lkt Kepala Profesor
Akademi KomunitasAkademiSekolah TinggiInstitutUniversitasPoliteknik
Pengaturan eksisting
Pengaturan baruBUP PROFESOR: 70 TAHUN
Pasal 72
Penjaminan MutuPT BAN LAM PRO LAM WIL
INST PRODI
Internal ✔Eksternal ✔ Bisa Bisa Bisa
Catatan:+ Semua standar mengacu pada SNP dari BSNP yang ditetapkan Menteri+ Semua didasarkan pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi yang dikelola Menteri+ LAM PRO: Lembaga Akreditasi Mandiri+ LAM WIL: Lembaga Akkreditasi Wilayah (BAN)+ Bisa: Pengaturan baru
Pasal 51-57
Perijinan dan Akreditasi (Baru)
PT
Institusi Program StudiIjin Terbit Terbit
Akreditasi Minimum Minimum
Pendirian Prodi baru harus telah memenuhi syarat minimumakreditasi, sehingga pada saat izin Prodi keluar, otomatis sudahterakreditasi minimum
Pasal 55
41
Standar Nasional PT
Jenjang Isi Proses Lulusan PTK Sarpras Kelola Biaya Penilaian Lingkup
Pendidikan Dasar Delapan
Standar Nasional Pendidikan (SNP)
Pendidikan
Pendidikan Menengah Pendidikan
Pendidikan Tinggi
Delapan Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(SNPT)
Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Kpd Masy.
Baru
Pasal 54
42
Perluasan Akses dan Jaminan Kepastian
• Universitas/Institut Negeri di setiap Provinsi• Akademi Komunitas di Setiap
Kabupaten/Kota• PJJ untuk menjangkau 3T• Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan
Khusus unt Jenjang Pendidikan Tinggi• Pengembangan sumber belajar terbuka
(open educational resources)• Penggunaan teknologi informasi dan
telekomunikasi (INHERENT)
KetersediaanPasal 80
Pasal 81
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 79
Pasal 79
43
Perluasan Akses dan Jaminan Kepastian
• Penetapan standar biaya satuan oleh Menteri
• Pembatasan pungutan pada mahasiswa (tidak memberatkan)
• Jaminan akses non diskriminatif• Jaminan pembiayaan bagi masyarakat
miskin yang memenuhi syarat akademik• Pengalokasian 20% kapasitas penerimaan
untuk mahasiswa miskin dan prioritas untuk calon mhs dari daerah 3T
Keterjangkauan
Pasal 88
Pasal 88
Pasal 6
Pasal 74
Pasal 74
Perluasan Akses dan Jaminan Kepastian
• Larangan penggunaan penerimaan mahasiswa baru utk tujuan komersial
• Kepastian bagi yang memenuhi syarat akademik untuk dapat kuliah
• Jaminan bagi yang telah masuk untuk menyelesaikan kuliah dalam batas waktu yang ditentukan
• Dukungan beasiswa, bantuan biaya pendidikan, pembebasan SPP, pinjaman tanpa bunga bagi yang tidak mampu
Jaminan Kepastian
44
Pasal 73
Pasal 73
Pasal 13
Pasal 76
Lembaga Penjamin
Mutu
Perguruan Tinggi
Sistem Penjaminan Mutu
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
Perguruan Tinggi
BSNP
BAN-PTLembaga
Layanan Pend. Tinggi
Lembaga Akreditasi Mandiri
Lembaga Akreditasi Mandiri
Lembaga Akreditasi Mandiri
Perguruan Tinggi
MasyarakatPemerintah
Ketentuan Baru
Ketentuan Saat Ini
(Wilayah)
45
BAB III: Pasal 51-57
46
Pendidikan Tinggi Keagamaan • Pemerintah atau masyarakat dapat
menyelenggarakan PT Keagamaan• PT Keagamaan dapat berbentuk:
Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi dan Ma’had Ali, Pasraman, Seminari, dan bentuk lain yang sejenis
• Ketentuan mengenai PT Keagamaan diatur dengan Peraturan Pemerintah
Pasal 30
47
Otonomi Perguruan Tinggi & KelembagaannyaOtonomi
Perguruan Tinggi Negeri
Otonomi Bidang Akademik
Otonomi Bidang Non-Akademik
Otonomi(sesuai perundangan)
Badan Hukum(Statuta dg PP)
Satker PPK-BLU(Statuta dg Permen)
Satker PPK-Negara(Statuta dg Permen)
PPK : Pola Pengelolaan Keuangan
Dengan adanya tiga macam tatakelola tersebut, berarti tidak ada penyeragaman (amar putusan MK)
Pasal 8, 45, 62-68
48
Otonomi Perguruan Tinggi & KelembagaannyaOtonomi
Perguruan Tinggi Swasta
Otonomi Bidang Akademik
Otonomi Bidang Non-Akademik
Otonomi(sesuai perundangan) Ditentukan oleh Badan
Penyelenggara PTS a.l. yayasan
Bentuk tatakelola ditentukan oleh Badan Penyelenggara PTS (a.l. Yayasan) masing-masing, berarti tidak ada penyeragaman
(sesuai amar putusan MK)
Pasal 8, 45, 62-68
50
Pendanaan dan Pembiayaan Pendidikan Tinggi
• Pemerintah bertanggung jawab dalam pendanaan pendidikan tinggi (dialokasikan dalam APBN).
• Pemerintah daerah dapat memberikan dukungan pendanaan pendidikan tinggi (dialokasikan dalam APBD).
• Alokasi untuk calon mahasiswa tidak mampu• Pemerintah mengalokasikan BOPTN• Pemerintah memfasilitasi dunia usaha dan dunia
industri untuk membantu Perguruan Tinggi.
BAB V: Pasal 85-89
51
Pendanaan dan Pembiayaan Pendidikan Tinggi
• Pemerintah memberikan insentif kepada dunia usaha/ industri atau masyarakat yang memberikan bantuan pada PT.
• Pemerintah menetapkan standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi dan dipergunakan PTN untuk menetapkan biaya yang ditanggung oleh mahasiswa.
• Dana Pendidikan berasal dari APBN diberikan kepada:– PTN untuk investasi, operasi, dosen dan tenaga
kependidikan, dan pengembangan– PTS untuk tunjangan profesi dosen, tunjangan kehormatan
profesor, investasi dan pengembangan– Mahasiswa sebagai dukungan biaya mengikuti
pendidikanikan tinggi
BAB V: Pasal 85-89
52
Postur Anggaran Pendidikan 2011• Total anggaran fungsi
pendidikan 270 T – Transfer Daerah:
179 T– Kementerian Agama: 27 T– Kementerian Lain: 9 T– Kementerian Dikbud: 55 T
• Pendidikan Tinggi: 30 T (10 T PNBP)– Belanja Pegawai 6,8 T– Belanja Barang 13 T– Belanja Modal 10 T
Trans-fer
daerah66%
Kemenag10%
K/L3%
Kemdikbud20%
Postur Anggaran Fungsi Pendidikan 2011
53
Perguruan Tinggi Asing
• Perguruan Tinggi Asing (negara lain) yang sudah terakreditasi dan/atau diakui di negaranya, dapat menyelenggarakan pendidikan tinggi di wilayah NKRI.
• Pemerintah menetapkan daerah, jenis, dan program studi yang dapat diselenggarakan Perguruan Tinggi Asing.
• Penyelenggara pendidikan Asing wajib: – melakukan kerja sama dengan Perguruan Tinggi Indonesia atas izin
Pemerintah– berprinsip nirlaba– mengangkat dosen dan tenaga kependidikan warga negara
Indonesia.– mengembangkan ilmu dasar di Indonesia dan mendukung
kepentingan nasional. • Ketentuan lebih lanjut mengenai Perguruan Tinggi Asing diatur dalam
Peraturan Menteri.
BAB VI: Pasal 90
55
Manfaat UU Dikti Entitas Manfaat
Masyarakat
Memiliki banyak pilihan jenis pendidikan tinggi yang setara Jaminan dapat kuliah sesuai dengan kemampuan akademiknyaBiaya kuliah yang dikendalikan sehingga lebih terjangkauJaminan memperoleh layanan pendidikan bermutu
Dunia UsahaMemanfaatkan penelitian di perguruan tinggi untuk inovasinyaMemperoleh insentif bagi yang memberikan bantuan ke PT
Perguruan Tinggi
Dijamin otonomi akademiknyaMemiliki fleksibilitas dalam pengelolaan sumber daya untuk meningkatkan mutunyaMemperoleh dukungan pendanaan dari pemerintah melalui bantuan operasional pendidikan tinggi
PemerintahDapat mendorong perguruan tinggi untuk memajukan iptek melalui pelaksanaan tridharma secara komprehensif dan terpaduDapat memberikan layanan pendidikan tinggi yang berkesetaraan
DosenJaminan memperoleh dana penelitian Kesetaraan dalam jenjang karir akademik
56
Bersama untuk Maju Bersama
Terima Kasih..