Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015 1 | Andino Maseleno - Meraih Beasiswa dengan Sedekah Meraih Beasiswa dengan Sedekah Ada beberapa persiapan yang perlu dipenuhi untuk memperoleh beasiswa seperti bahasa, prestasi akademik, kelengkapan administrasi, proposal penelitian, dan persiapan wawancara. Selain itu ada juga persiapan yang juga tak kalah penting yaitu sedekah. Tulisan ini menampilkan pengalaman dari teman-teman yang memperoleh beasiswa karena sedekah, yang saya kumpulkan dari Internet. Secara ilmiah hal ini bisa kita perhatikan dari hukum aksi reaksi Newton. Les III: Actioni contrariam semper et æqualem esse reactionem: sive corporum duorum actiones in se mutuo semper esse æquales et in partes contrarias dirigi. Hukum ketiga: Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah: atau gaya dari dua benda pada satu sama lain selalu sama besar dan berlawanan arah. Benda apapun yang menekan atau menarik benda lain mengalami tekanan atau tarikan yang sama dari benda yang ditekan atau ditarik. Kalau anda menekan sebuah batu dengan jari anda, jari anda juga ditekan oleh batu. Jika seekor kuda menarik sebuah batu dengan menggunakan tali, maka kuda tersebut juga "tertarik" ke arah batu: untuk tali yang digunakan, juga akan menarik sang kuda ke arah batu sebesar ia menarik sang batu ke arah kuda. Hukum ketiga ini menjelaskan bahwa semua gaya adalah interaksi antara benda-benda yang berbeda, maka tidak ada gaya yang bekerja hanya pada satu benda. Jika benda A mengerjakan gaya pada benda B, benda B secara bersamaan akan mengerjakan gaya dengan besar yang sama pada benda A dan kedua gaya segaris. Allah SWT berfirman, “Jika kalian meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah akan melipatgandakan balasannya dan mengampuni kamu. Allah Maha Pembalas jasa lagi Maha Penyantun,” (QS. Al-Taghabun [64]:17). Pada ayat yang lain Allah berfirman, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap- tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha luas (karunia-Nya) dan Maha Mengetahui,” (QS. Al-Baqarah[2]:261). Dalam hadits yang shahih dinyatakan: “Sesungguhnya apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia menyeru Jibril dan berkata, „Wahai Jibril, sesungguhnya Aku mencintai fulan, maka cintailah ia,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015
1 | Andino Maseleno - M e r a i h B e a s i s w a d e n g a n S e d e k a h
Meraih Beasiswa dengan Sedekah
Ada beberapa persiapan yang perlu dipenuhi untuk memperoleh beasiswa seperti bahasa,
prestasi akademik, kelengkapan administrasi, proposal penelitian, dan persiapan wawancara. Selain
itu ada juga persiapan yang juga tak kalah penting yaitu sedekah. Tulisan ini menampilkan
pengalaman dari teman-teman yang memperoleh beasiswa karena sedekah, yang saya kumpulkan dari
Internet. Secara ilmiah hal ini bisa kita perhatikan dari hukum aksi reaksi Newton.
Les III: Actioni contrariam semper et æqualem esse reactionem: sive corporum duorum actiones
in se mutuo semper esse æquales et in partes contrarias dirigi.
Hukum ketiga: Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah: atau
gaya dari dua benda pada satu sama lain selalu sama besar dan berlawanan arah.
Benda apapun yang menekan atau menarik benda lain mengalami tekanan atau tarikan yang
sama dari benda yang ditekan atau ditarik. Kalau anda menekan sebuah batu dengan jari anda,
jari anda juga ditekan oleh batu. Jika seekor kuda menarik sebuah batu dengan menggunakan
tali, maka kuda tersebut juga "tertarik" ke arah batu: untuk tali yang digunakan, juga akan
menarik sang kuda ke arah batu sebesar ia menarik sang batu ke arah kuda. Hukum ketiga ini
menjelaskan bahwa semua gaya adalah interaksi antara benda-benda yang berbeda, maka
tidak ada gaya yang bekerja hanya pada satu benda. Jika benda A mengerjakan gaya pada
benda B, benda B secara bersamaan akan mengerjakan gaya dengan besar yang sama pada
benda A dan kedua gaya segaris.
Allah SWT berfirman, “Jika kalian meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya
Allah akan melipatgandakan balasannya dan mengampuni kamu. Allah Maha Pembalas jasa
lagi Maha Penyantun,” (QS. Al-Taghabun [64]:17). Pada ayat yang lain Allah berfirman,
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-
tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.
Allah Maha luas (karunia-Nya) dan Maha Mengetahui,” (QS. Al-Baqarah[2]:261).
Dalam hadits yang shahih dinyatakan: “Sesungguhnya apabila Allah mencintai seorang hamba, maka
Dia menyeru Jibril dan berkata, „Wahai Jibril, sesungguhnya Aku mencintai fulan, maka cintailah ia,
Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015
2 | Andino Maseleno - M e r a i h B e a s i s w a d e n g a n S e d e k a h
maka Jibril pun mencintainya. Kemudian Jibril menyeru kepada penduduk langit, „Sesungguhnya
Allah mencintai fulan, maka cintailah ia.‟ Maka penduduk langit pun mencintainya. Kemudian
ditanamkanlah kecintaan padanya di bumi. Dan sesungguhnya apabila Allah membenci seorang
hamba, maka Dia menyeru Jibril dan berkata, „Wahai Jibril sesungguhnya Aku membenci fulan, maka
bencilah ia.‟ Maka penduduk langit pun membencinya. Kemudian ditanamkanlah kebencian padanya
di bumi.” (HR. Bukhari-Muslim).
Barangsiapa yang dimuliakan oleh Allah, maka semua makhluk akan memuliakannya. Dan
barangsiapa yang dihinakan oleh Allah, maka semua makhluk pun akan menghinakannya. Karena
haya Dia-lah yang berkuasa dan menggenggam segalanya. Dia-lah yang membolak-balikkan hati
manusia. Dia yang menciptakan kebaikan dan keburukan, cinta dan benci, pujian dan celaan.
1. Allah Bayar Cash dengan Beasiswa Jerman
Belajar di Jerman adalah impian saya sejak saya kelas 4 SD. Sampai kemudian saya
kuliah S1 di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta, saya masih bermimpi untuk
melanjutkan study ke jerman. Berbagai seleksi beasiswa saya ikuti. Dari mulai Studien
Reise sampai Sommer Kurs. Tapi tak satu pun yang saya dapat. Berbagai lomba dari Goethe
Institut saya ikuti dengan hadiah ke Jerman, pun tak satu pun juga saya menangkan.
Sedih…serasa Jerman begitu jauh untuk digapai. Cemooh temanpun sering saya dapatkan.
“Kamu mau study ke Jerman??…Mimpi!” kalimat ejekan seorang kawan KKN saya yang
hingga kini masih saya ingat. Sakiiiit rasanya mendengar kawan saya berkata demikian.
Tapi syukurlah saya tidak pernah membenci kawan saya itu karena entah kenapa kata-kata itu
malah menambah semangat saya untuk terus mengejar mimpi ke Jerman.
Akhir tahun 2007 saya lulus S1. Setelah mendapat ijazah saya langsung mendaftar
beasiswa. Saat itu saya berusaha keras untuk mendapatkan beasiswa S2 agar saya tidak
merepotkan orang tua lagi. Sayangnya saat itu saya menemui banyak kesulitan karena
kebanyakan beasiswa Master hanya untuk orang yang mempunyai pengalaman kerja minimal
2 tahun. Akhirnya saya putuskan untuk melamar pekerjaan. Alhamdulillah tidak lama setelah
kelulusan saya diterima bekerja di salah satu universitas di Yogyakarta. Bukan sebagai Dosen
tapi sebagai Staf Administrasi. Selama bekerja saya tetap mencari peluang beasiswa. Dari
mulai beasiswa ke Swiss sampai yang ke Amerika. Beasiswa apa saja yang cocok dengan
Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015
3 | Andino Maseleno - M e r a i h B e a s i s w a d e n g a n S e d e k a h
qualifikasi yang saya punya saat itu. Seleksi demi seleksi saya jalani, saya tetap gagal di
pertengahan seleksi atau di seleksi akhir. Lama-lama saya rasakan begitu berat. Bulan Juli
Tahun 2010 saya mengumpulkan kertas-kertas dokumen yang sudah saya siapkan untuk
mendaftar beasiswa Master DAAD (waktu itu sambil menangis).
Waktu itu sekitar pukul 6 sore saya mengirim aplikasi beasiswa saya di kantor pos
pusat Yogyakarta. Waktu itu hujan, saya naik motor menuju kantor pos pusat karena disana
buka layanan sampai jam 8 malam. sore itu memang harus saya kirim, karena aplikasi paling
lambat harus berstempel tanggal 31 Juli 2010. Dalam hati saya berkata “Ya Allah, sampai
disini perjuangan saya, saya tidak akan melamar beasiswa lagi.”
Malamnya saya tidak bisa tidur karena saya harus memutuskan sesuatu untuk hidup
saya: “Jika tahun ini masih gagal juga, maka saya hanya akan bekerja saja”. Malam itu saya
putuskan: selagi menunggu pengumuman beasiswa, karena ini adalah beasiswa terakhir yang
saya daftar, maka saya harus berusaha sepenuh hati!! Saat ini yang saya harus lakukan
adalah memperbaiki ibadah dan perbanyak doa!
Mulai saat itulah saya rutinkan sholat tahajud, sholat dhuha dan tentu saja,sedekah.
Saya menyebutnya “Sedekah gila-gilaan” (sedekah dengan nominal terbanyak yang pernah
saya lakukan). Setiap hari Jumat saya sedekah sekitar Rp 200-250 ribu, berlangsung
dari Juni sampai November. Saya tidak mau setengah- setengah dalam berusaha, waktu itu
saya berpikir karena ini terakhir saya perjuangkan mimpi saya, jika jawabannya tidak juga.
paling tidak saya tidak menyerah begitu saja.
Seminggu sekali setiap hari jumat saya datangi rumah tahfidz (rumah hapalan
Alquran), disana saya biasanya memberi amplop yg isinya uang sedekah dan kertas doa, di
kertas itu saya tuliskan doa-doa saya termasuk doa agar saya lulus seleksi beasiswa. Kertas
doa itu nantinya akan dibacakan oleh santri-santri disana setiap mereka selesai sholat. begitu
seterusnya selama berbulan-bulan.
Akhirnya saya menemukan titik terang. Saya mendapatkan Email dari Technische
Universitaet Dresden, Jerman yang menerangkan bahwa saya lolos ke tahap wawancara.
Saya sangat bahagia waktu itu, lumayan pikir saya waktu itu, naik ke tahap selanjutnya.
Beberapa hari kemudia pihak Technische Universitaet Dresden menelepon saya, waktu itu
saya sedang bersama teman-teman di rumah coklat di Yogyakarta.
Setelah wawancara selesai saya memberanikan diri bertanya dalam bahasa Jerman waktu itu,
“Ist das sicher, dass ich dieses Stipendium bekommen?”(“Apakah saya pasti dapat
beasiswa?”), jawabannya tidak memuaskan , “Anda belum tentu lolos di tahap wawancara
Kuliah Ilmu Komputer dengan Andino Maseleno – Jumat, 10 April 2015
4 | Andino Maseleno - M e r a i h B e a s i s w a d e n g a n S e d e k a h
ini”. Ya sudahlah, saat itu saya tidak mau banyak pikiran , saya hanya mau terus berusaha
sampai keputusan final.
Tiba-tiba pada tanggal 9 Desember 2010 sebuah Email datang yang isinya:
Dear Ms. Manggalasari, we are pleased to inform you that you have been awarded a
scholarship for the master course “Vocational Education and personnel Capacity Building”
at the TU Dresden, Germany.
Saat itu langsung bergetar hati saya.. deggg… deggg… deggg… Subhanallah..
akhirnya mimpi saya untuk mempelajari ilmu yang sangat saya sukai di universitas impian
saya datang secara tiba-tiba! Apa yang saya impikan selama ini sudah ada di depan mata!
Alhamdulillah.
Akhirnya, tanggal 5 April 2011, MIMPI SAYA DIBAYAR CASH ALLAH SWT
dengan BEASISWA S2 ke JERMAN! Saya berangkat dari Yogyakarta menuju Frankfurt,
Jerman. Benar-benar luar biasa ganjaran sedekah yang Allah Swt berikan kepada saya. Nilai
beasiswa yang saya terima sekarang ini sekitar Rp 500 juta. Sekarang di Jerman saya
kembali rutinkan sedekah gila-gilaan dengan nominal Euro, karena saya punya banyak cita-
cita, pengen banget umrah bareng Ibu dan Bapak dan juga pengen nikah (walaupun belum