Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015 50 MENUMBUHKAN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PRAKTEK BERWIRAUSAHA SRI WULAN YANUARI Guru SMK PGRI I Tulungagung ABSTRAK Studi pendahuluan diperoleh informasi pembelajaran kewirausahaan pada siswa SMK PGRI 1 Tulungagung yang lebih bersifat konsep dan tidak memiliki keterampilan teknis cenderung menghasilkan karakter kewirausahaan rendah. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan karakter kewirausahaan siswa SMK PGRI 1 Tulungagung dengan penerapan metode praktek berwirausaha. Rancangan metodelogi penelitian dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pengukuran peningkatan karakter kewirausahaan siswa SMK PGRI 1 Tulungagung dengan uji beda pre test dan post test, metode eksperimen semu(Quas-i experiment), istilah ”One Group Pre test Post test Design”, kelompok eksperimen pada 20 siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014. Penerapan metode pembelajaran praktek kewirausahaan pada mata pelajaran kewirausahaan. Pengumpulan data dengan angket dan observasi karakter kewirausahaan, skala pengukuran menggunakan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan karakter berwirausahan setelah penerapan pembelajaran praktek kewirusahaan dengan kegiatan gelar kewirausahaan untuk masyarakat umum. Secara kuantitatif lebih efektif meningkatkan karakter kewirausahaan setelah penerapan metode pembelajaran praktek, terbukti diterima hipotesis kerja yaitu terdapat perbedaan karakter kewirausahaan sebelum dan sesudah penerapan metode pembelajaran praktek. Siswa SMK PGRI 1 Tulungagung menjadi lebih mandiri, lebih percaya diri, lebih kreatif, berjiwa pemimpin, berorientasi masa depan, lebih fleksibel dan mampu mencari peluang bisnis. Kata kunci: karakter, kewirausahaan, pembelajaran, praktek PENDAHULUAN Karakter kewirausahaan dapat ditumbuhkan dengan menggunakan metode pembelajaran praktek keterampilan memasarkan produk dengan kegiatan gelar kewirausahaan dan dipasarkan untuk masyarakat umum. Kegiatan eksperimen siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 belajar kewirausahaan dengan metode praktek kewirausahaan, terdapat beberapa kelompok yang memproduksi produk kuliner, mengelola usaha dan memasarkan dan terdapat kelompok memasarkan produk industri kecil. Hasil total skor terjadi peningkatan karakter kewirausahaan dan hasil uji statistic uji beda menunjukkan terdapat perbedaan karakter kewirasauhaan sebelum praktek kewirausahaan dengan skor meningkat sesudah praktek kewirausahaan, siswa SMK
16
Embed
MENUMBUHKAN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN … 2015/ARTIKEL SRI... · Pengumpulan data dengan angket dan observasi karakter ... 3) sikap siswa Sekolah Menengah Kejuruan belum ... untuk mengukur
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
50
MENUMBUHKAN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN DENGAN
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PRAKTEK BERWIRAUSAHA
SRI WULAN YANUARI Guru SMK PGRI I Tulungagung
ABSTRAK Studi pendahuluan diperoleh informasi pembelajaran kewirausahaan pada siswa
SMK PGRI 1 Tulungagung yang lebih bersifat konsep dan tidak memiliki
keterampilan teknis cenderung menghasilkan karakter kewirausahaan rendah. Tujuan
penelitian ini untuk meningkatkan karakter kewirausahaan siswa SMK PGRI 1
Tulungagung dengan penerapan metode praktek berwirausaha. Rancangan
metodelogi penelitian dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pengukuran
peningkatan karakter kewirausahaan siswa SMK PGRI 1 Tulungagung dengan uji
beda pre test dan post test, metode eksperimen semu(Quas-i experiment), istilah ”One
Group Pre test Post test Design”, kelompok eksperimen pada 20 siswa SMK PGRI 1
Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014.
Penerapan metode pembelajaran praktek kewirausahaan pada mata pelajaran
kewirausahaan. Pengumpulan data dengan angket dan observasi karakter
kewirausahaan, skala pengukuran menggunakan skala likert. Hasil penelitian
menunjukkan terjadi peningkatan karakter berwirausahan setelah penerapan
pembelajaran praktek kewirusahaan dengan kegiatan gelar kewirausahaan untuk
masyarakat umum. Secara kuantitatif lebih efektif meningkatkan karakter
kewirausahaan setelah penerapan metode pembelajaran praktek, terbukti diterima
hipotesis kerja yaitu terdapat perbedaan karakter kewirausahaan sebelum dan
sesudah penerapan metode pembelajaran praktek. Siswa SMK PGRI 1 Tulungagung
menjadi lebih mandiri, lebih percaya diri, lebih kreatif, berjiwa pemimpin,
berorientasi masa depan, lebih fleksibel dan mampu mencari peluang bisnis.
Kata kunci: karakter, kewirausahaan, pembelajaran, praktek
PENDAHULUAN
Karakter kewirausahaan dapat
ditumbuhkan dengan menggunakan
metode pembelajaran praktek
keterampilan memasarkan produk
dengan kegiatan gelar kewirausahaan
dan dipasarkan untuk masyarakat
umum. Kegiatan eksperimen siswa
SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI
Akuntansi Semester Genap Tahun
Pelajaran 2013/2014 belajar
kewirausahaan dengan metode praktek
kewirausahaan, terdapat beberapa
kelompok yang memproduksi produk
kuliner, mengelola usaha dan
memasarkan dan terdapat kelompok
memasarkan produk industri kecil.
Hasil total skor terjadi peningkatan
karakter kewirausahaan dan hasil uji
statistic uji beda menunjukkan terdapat
perbedaan karakter kewirasauhaan
sebelum praktek kewirausahaan
dengan skor meningkat sesudah
praktek kewirausahaan, siswa SMK
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
51
PGRI 1 Tulungagung kelas XI
Akuntansi Semester Genap Tahun
Pelajaran 2013/2014 menjadi lebih
mandiri, kreatif, inovatif, berorientasi
masa depan, berjiwa pemimpin. siswa
SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI
Akuntansi Semester Genap Tahun
Pelajaran 2013/2014 menjadi lebih
optimis dan percaya diri berkarya
dengan berbagai kreativitas sesuai
dengan keahlian keterampilan dimiliki.
Karakter kewirausahaan yang tinggi
sangat diperlukan sebagai modal hidup
mandiri berwirausaha dan juga sebagai
modal bekerja berprestasi dalam
organisasi. Faktor kinerja atau
keberhasilan individu, adalah: 1)
kemampuan individu melakukan
pekerjaan; 2) tingkat usaha yang
dicurahkan; 3) dukungan organisasi
(Mathis, et al, 2004). Dunia kerja,
kriteria penyeleksian spesifikasi
karyawan yang dibutuhkan untuk
mencapai keberhasilan adalah karakter
yang harus dimiliki karyawan
menunjukkan bahwa kemampuan,
motivasi, kecerdasan, sifat berhati-hati,
risiko yang sesuai kemampuan
(Mathis, et al, 2004).
Pemerintah mulai
menggalakkan program
pengembangan usaha kecil dan
menengah melalui pemberian kredit
bunga rendah dan tanpa jaminan oleh
pemerintah (contohnya kredit usaha
rakyat), peningkatan keterampilan
khusus bagi pemuda produktif yang
dibutuhkan masyarakat melalui balai
latihan kerja. Masyarakat dibina dan
dilatih untuk lebih ulet, kreatif,
bekerja keras, pantang menyerah
dalam melakukan kegiatan wirausaha.
Adapun tujuan dari adanya program
tersebut untuk menciptakan
masyarakat yang mandiri, memiliki
keterampilan dan dapat sebagai modal
bekerja untuk meningkatkan income
masyarakat. Problem yang terjadi
masih banyak para pengusaha yang
mengalami kebangkrutan, kalah
bersaing, kurang inovasi, kurang
tangguh dalam menghadapi tantangan
persaingan bisnis. Hal itu disebabkan
karena kurangnya pendidikan karakter
kewirausahaan sejak dini.
Indonesia melakukan gerakan
kewirausahaan nasional sejak tahun
2012 ke dalam pendidikan formal, non
formal dan informal. Kewirausahaan
mengutamakan imajinasi, kreativitas,
kebaharuan, dan sensitivitas yang
sangat dibutuhkan dalam
mengembangkan produk atau jasa baru
yang akan berdapak dalam persaingan
produk dipasar (Buchholz, et al, 2005).
Pendidikan kewirausahaan di
Indonesia dikembangkan melalui
lembaga formal, informal maupun non
formal. Pendidikan kewirausahaan
pada lembaga informal
diselenggarakan antara lain pada
organisasi perempuan dengan nama
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
52
Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) dari wilayah
pemerintahan dari pusat sampai
pemerintahan terkecil, bentuk kegiatan
pelatihan, penyuluhan keterampilan,
kesehatan, dan informasi akses binis.
Pendidikan kewirausahaan pada
lembaga non formal diselenggarakan
pada lembaga kursus dan pemerintah
mendukung dengan program dana
pelatihan keterampilan. Pendidikan
kewirausahaan lembaga formal lebih
difokuskan di sekolah menengah
kejuruan dan pada Sekolah Menengah
Kejuruan fokus ketrampilan, antara
lain jurusan teknik, tata boga, tata
busana. Tujuan pendidikan formal
dengan focus keterampilan untuk
menciptakan tenaga terampil dan
mandiri.
Dalam implementasi, pendidikan
kewirausahaan akan mendorong siswa
SMK PGRI 1 Tulungagung mampu
memulai, mengenali dan membuka
usaha berwirausaha. Dan pola pikir
dari yang mencari lapangan pekerjaan
diubah menjadi menciptakan lapangan
pekerjaan. Pendidikan kewirausahaan
mengajarkan nilai-nilai kewirausahaan
yang mana akan membentuk
karakteristik siswa SMK PGRI 1
Tulungagung yang dapat digunakan
dalam bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungannya. Pada akhirnya
pribadi yang memiliki karakter kreatif,
tanggung jawab, disiplin, inovatif dan
konsisten akan mampu memberikan
kontribusi dalam pemecahan masalah
sumber daya manusia Indonesia.
Pendidikan kewirausahaaan di
Sekolah Menengah Kejuruan bertujuan
untuk membentuk manusia secara utuh
(holistik), sebagai individu yang
memiliki karakter, pemahaman dan
ketrampilan sebagai wirausaha. Pada
dasarnya, pendidikan kewirausahaan
dapat diimplementasikan secara
terpadu dalam unit kegiatan-kegiatan
pendidikan di Sekolah Menengah
Kejuruan. Pendidikan kewirausahaan
diterapkan kedalam kurikulum dengan
cara mengidentifikasi jenis-jenis
kegiatan di unit kegiatan siswa SMK
PGRI 1 Tulungagung atau
laboratorium Sekolah Menengah
Kejuruan.
Hasil studi pendahuluan tentang
pelaksanaan pembelajaran
kewirausahaan pada Sekolah
Menengah Kejuruan swasta di Jawa
Timur, Indonesia, sebagai berikut: 1)
80% siswa Sekolah Menengah
Kejuruan menyatakan kurang percaya
diri dalam berwirausaha karena tidak
memiliki keterampilan khusus sebagai
modal keahlian bisnis; 2) 70% siswa
Sekolah Menengah Kejuruan
menyatakan proses belajar
kewirausahaan masih menggunakan
metode pembelajaran didalam kelas
dan lebih teoritis; 3) 85% siswa
Sekolah Menengah Kejuruan belajar
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
53
kewirausahaan hanya bertujuan
memenuhi kewajiban menempuh
matakuliah kewirausahaan, 60% siswa
Sekolah Menengah Kejuruan
menyatakan kurang semangat
mengaplikasikan karakter
kewirausahaan dan kurang semangat
meningkatkan kreativitas dan inovatif
dalam kegiatan kewirausahaan; 4)
70% siswa Sekolah Menengah
Kejuruan menyatakan guru
menerapkan pembelajaran dengan
metode ceramah, diskusi dan tugas; 5)
75% siswa Sekolah Menengah
Kejuruan menyatakan tidak ada sarana
penunjang pembelajaran
kewirausahaan keterampilan masih
kurang media ketrampilan.
Secara umum hasil studi
pendahuluan ditemukan bahwa masih
banyak guru menerapkan pembelajaran
kewirausahaan masih menggunakan
metode ceramah dan metode tugas
dengan bahan buku kewirausahaan
yang masih teoritis sehingga dampak
pada siswa Sekolah Menengah
Kejuruan, diantaranya :1) sikap
kreatif, siswa belum bisa menuangkan
ide- ide dalam setiap tugas yang
diberikan; 2) sikap berani mengambil
resiko, ketika mengerjakan tugas
praktek siswa kurang berani untuk
membuat tugas dengan tampilan
berbeda; 3) sikap siswa Sekolah
Menengah Kejuruan belum
beroreintasi pada hasil, siswa belum
bisa bertindak untuk menghasilkan
karya nyata; 4) pembelajaran
kewirausahaan masih bertujuan
mendapatkan nilai matakuliah yang
baik dan memenuhi kewajiban
kurikulum yang harus ditempuh; 5)
sikap kepemimpian siswa Sekolah
Menengah Kejuruan belum mampu
membagi tugas dalam kelompoknya,
kurang dapat mengelola waktu dengan
baik, kurang kerjasama antara
kelompok; 6) sikap siswa Sekolah
Menengah Kejuruan kurang kerja
keras dalam mamanfaatkan waktu
yang lebih produktif dan kreatif; 7)
sikap keterampilan siswa Sekolah
Menengah Kejuruan masih kurang
mandiri dalam memaksimalkan ide-ide
baru.
Berdasarkan latar belakang
inilah, penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan karakater
kewirausahaan dengan menerapkan
metode pembelajaran praktek. Manfaat
penelitian untuk menunjukkan pada
masyarakat tentang pembentukan
karakter kewirausahaan dengan
metode pembelajaran praktek
keterampilan, sangat aplikatif dan
praktis dalam membentuk karakater
yang mandiri dan kreatif.
Penelitian ini mengaplikasikan
dari teori yang sudah dipelajari siswa
SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI
Akuntansi Semester Genap Tahun
Pelajaran 2013/2014 dalam
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
54
pembelajaran kewirausahaan.
Eksperimen meliputi pembelajaran
kewirausahaan dilakukan dengan
metode ceramah, diskusi, tugas
kelompok berupa praktek
kewirausahaan secara kelompok.
Praktek kewirausahaan terdapat
kelompok memproduksi makanan
dengan kegiatan memproduksi sampai
memasarkan dan terdapat kelompok
memasarkan industri. Guru berperan
menyampaikan materi
kewirausahaan,memotivasi,
menanamkan karakter kewirausahaan
selama kegiatan praktek
kewirausahaan dan mengamati
perkembangan karakter siswa SMK
PGRI 1 Tulungagung kelas XI
Akuntansi Semester Genap Tahun
Pelajaran 2013/2014.
TINJAUAN TEORI
A. Kreativitas, Inovasi dan
Kewirausahaan
Manfaat kewirausahaan,
meliputi: peluang untuk menentukan
nasib sendiri, peluang melakukan
perubahan, peluang mencapai potensi
sepenuhnya, peluang meraih
keuntungan maksimal, berkreativitas
luas. Kewirausahaan merupakan hasil
proses disiplin dan sistematis dalam
menerapkan kreativitas dan inovasi
terhadap kebutuhan dan peluang pasar.
Terdapat lima besar karakteristik
kepribadian, adalah: 1) sifat berhati-
hati (berorientasi pada pencapaian,
teliti, suka bekerja keras, teratur,
bertangung jawab); 2) sifat keramah-
tamahan (kooperatif, baik hati, berhati
lembut, toleran, penuh kepercayaan);
3) sifat ekstrovert (suka bergaul, suka
berteman, suka berbicara); 4) stabilitas
emosional (tidak neorosis, tidak
depresi, tidak marah, tidak kawatir
berlebihan, rasa aman); 5) keterbukaan
pengalaman ( pikiran fleksibel, terbuka
ide baru, pikiran luas, orisinal). Lima
besar kepribadian tersebut, yang
memiliki sifat berhati-hati paling
berhubungan dengan keberhasilan
pekerjaan sebagian pekerjaan dan
organisasi (Mathis, et al, 2004). Cara
meningkatkan kreatifitas individu,
antara lain: membebaskan diri
berkreatif, mencari tindakan yang
menyegarkan pikiran, mengamati dan
mempelajari perubahan tekonologi dan
perubahan produk, menghargai
pengalaman dan kesalahan sebagai
kekuatan berkreatif, mencatat semua
kreativitas, mendengarkan kritik dan
saran orang lain atau juga pelanggan
(Zimmerer, et al, 2008). Beberapa
proses kreatif, meliputi: 1). persiapan,
2) investigasi, 3) transformasi, 4)
inkubasi, 5) iluminasi, 6) verifikasi, 7)
implementasi. Ciri-ciri profil
wirausahawan untuk mencapai sukses,
meliputi: Hasrat bertanggung jawab,
lebih menyukai resiko dengan
memperhitungkan rasional, meyakini
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
55
kemampuan sukses, hasrat
mendapatkan cepat umpan balik,
berenergi tinggi, orientasi masa depan,
keterampilan mengorganisasi,
mengutamakan prestasi daripada uang,
komitmen tinggi, toleransi terhadap
ambiguitas, fleksibilitas, keuletan
(Zimmerer, et al, 2008).
B. Pembelajaran metode praktek
Pembelajaran motode praktik
diterapkan dalam model pembelajaran
”instruksi langsung”.Model
pembelajaran “instruksi langsung”
merupakan model pengajaran yang
terdiri dari penjelasan guru mengenai
konsep atau keterampilan baru pada
siswa, meminta siswa menguji
pemahaman pada siswa dengan
melakukan praktik diawasi guru
(controlled practice), dan mendorong
siswa meneruskan praktik dibimbing
dan diarahkan oleh guru (guided
practice) ( Joyce, et al, 2009). Aplikasi
model pembelajaran “instruksi
langsung” terdiri dari 5 (lima) tahap,
yaitu: 1) tahap orientasi (guru
menentukan materi, meninjau
pelajaran, menentukan tujuan
pelajaran, menentukan prosedur
pengajaran); 2) tahap presentasi (guru
menjelaskan konsep atau keterampilan
baru, menyajikan representasi visual
atau tugas yang diberikan, memastikan
pemahaman); 3) tahap praktik yang
terstruktur (guru menuntun kelompok
siswa dengan contoh praktik,
merespon pertanyaan, memberikan
koreksi dan memperkuat praktik yang
benar); 4) tahap praktik diawasi guru
(siswa berpraktik secara semi-
independen, guru mengamati praktik
tiap siswa, guru member tanggapan);
5) tahap praktik mandiri (siswa praktik
mandiri secara berulang dengan waktu
menyesuaikan) (Joyce, et al, 2009).
Sedangkan penerapan metode
praktek dalam bentuk berkelompok
merupakan bagian penerapan model
learning together. Penerapan model
learning together dengan
menggunakan metode diskusi
kelompok dan proyek kelompok
(Slavin, 2009). Model ini memiliki
ciri: adanya interaksi tatap muka,
interdependensi positf, tanggungjawab
individual, kemampuan interpersonal
dan kelompok kecil.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini jenis penelitian
eksperimen pada objek tunggal,
dengan pendeketan statistik kuantitatif
menggunakan uji beda atau uji t, untuk
mengukur efektifitas eksperimen.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan karakteristik
berwirausaha siswa SMK PGRI 1
Tulungagung sebelum dan sesudah
diberikan pembelajaran kewirausahaan
dengan metode praktek dalam bentuk
kegiatan gelar kewirusahaan, Obyek
penelitian dilakukan pada 20 siswa
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
56
Tingkat Perubahan
karakter kewirausahaan
siswa
karakter kerwirausahaan
sebelum pembelajaran kewirausahaan
metode praktek (X1)
karakter kewirausahaan
sesudah pembelajaran kewirausahaan
metode praktek (X2)
SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI
Akuntansi
Semester Genap Tahun Pelajaran
2013/2014. Variabel dalam penelitian
ini adalah karakter kewirausahaan
sebelum pembelajaran kewirausahaan
metode praktek (X1) dan karakter
kewirausahaan sesudah pembelajaran
kewirausahaan metode praktek (X2).
Hipotesis yang diajukan:
Gambar 1: Skema Hubungan antara
Variabel X
H0 = tidak ada “perbedaan
karakter kawirausahaan siswa SMK
PGRI 1 Tulungagung kelas XI
Akuntansi Semester Genap Tahun
Pelajaran 2013/2014 pada
pembelajaran kewirausahaan metode
praktek”, Ha = ada “perbedaan karakter
kewirausahaan siswa SMK PGRI 1
Tulungagung kelas XI Akuntansi
Semester Genap Tahun Pelajaran
2013/2014 pada pembelajaran
kewirausahaan metode praktek”.
Hubungan antara variabel
penelitian dapat digambarkan sebagai
berikut:
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
57
Variabel penelitian ini, meliputi:
1) variabel (X1) adalah karakter
kerwirausahaan sebelum pembelajaran
kewirausahaan metode praktek; 2)
variabel (X2) adalah karakter
kewirausahaan sesudah pembelajaran
kewirausahaan metode praktek.
Indikator karakter kewirausahaan,
adalah: kreatif, berani mengambil
resiko, berorientasi pada hasil,
kepemimpinan, kerja keras,
keterampilan.
Metode pengumpulan data yang
peneliti gunakan dalam penelitian ini
adalah: 1) Peneliti berperan sebagai
guru dan melakukan pengamatan dan
melihat dari dekat secara langsung
tentang perbedaan kemampuan
berwirausaha siswa SMK PGRI 1
Tulungagung kelas XI Akuntansi
Semester Genap Tahun Pelajaran
2013/2014 sebelum dan sesudah
pembelajaran kewirausahaan metode
praktek gelar kewirausahaan; 2)
peneliti menyebarkan angket kepada
responden untuk mendapatkan data
tentang perbedaan kemampuan
berwirausaha siswa SMK PGRI 1
Tulungagung kelas XI Akuntansi
Semester Genap Tahun Pelajaran
2013/2014 sebelum dan sesudah
pembelajaran kewirausahaan metode
praktek gelar kewirausahaan; 3)
Peneliti menggunakan dokumentasi
untuk mengambil data internal
responden. Skala pengukuran
menggunakan menggunakan skala
likert (Sugiono, 2012), setiap masing-
masing jawaban diberi penilaian
sesuai dengan ketentuan 4 (empat)
tipe ini dimasukkan untuk
memberikan beberapa alternative
jawaban responden yaitu: Jawaban A
skor = 4; Jawaban B skor = 3;
Jawaban C skor = 2; Jawaban D skor=
1. Keterangan skor diatas
menunjukkan alternatif jawaban dari
responden skor 4 adalah Sangat baik
dengan keterangan Sangat Setuju,
Skor 3 setuju, skor 2 Tidak Setuju dan
skor 1 berarti sangat tidak setuju, tidak
pernah sama sekali dan negatif.
Teknik analisis data
menggunakan pengujian perbedaan
rata-rata dengan teknik T tes dua
sampel besar yang satu sama lain saling
berhubungan. Dengan rumus sebagai
berikut:
M1 - M2
t0 =
SEM1-M2 (Montgomery,
2001)
Keterangan :
SEM1-M2 : Standart error
perbedaan mean antara
sampel I dan sampel II.
M1 - M2 : Perbedaan variabel
sebelum(X1) dengan
mean variable sesudah
(X2)
Uji hipotesis diuji signifikansinya
dengan membandingkan hasil
perhitungan uji beda atau uji t “t”
hitung dan “t” tabel dengan
memperhatikan pada derajat kebebasan
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
58
(df) = N (12)-1 = 11 Nilai t tabel 2,201
diperoleh dengan taraf signifikan 0,05.
HASIL PENELITIAN
Pelaksanaan Pembelajaran
Kewirausahaan secara umum selama
penelitian meliputi kegiatan: 1)
persiapan pembelajaran sebelum
mengajar mulai dari mempersiapkan
rencana pembelajaran dan media; 2)
kegiatan pembelajaran dilakukan
dengan kegiatan klasikal dan praktek.
Pengamatan perubahan perilaku
karakter dilakukan pada waktu kegiatan
pembelajaran secara klasikal dan juga
setelah melakukan kegiatan praktek
gelar kewirausahaan.
Persiapan pembelajaran sebelum
mengajar peneliti terlebih dahulu
membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran. Isi rencana pelaksanaan
pembelajaran tersebut perpaduan antara
model pembelajaran instruksi langsung
dan model pembelajaran kooperatif
dalam bentuk learning together. Tujuan
umum pembelajaran adalah siswa
SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI
Akuntansi Semester Genap Tahun
Pelajaran 2013/2014 memiliki karakter
kewirausahaan setelah mempraktekan
gelar kewirausahaan, dengan langkah
skenario pembelajaran, sebagai berikut:
1) Guru menyampaikan materi dengan
metode ceramah di kelas tentang
karakter kewirausahaan; 2)
menerapkan metode tanya jawab yang
komunikatif antara guru dan siswa
SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI
Akuntansi Semester Genap Tahun
Pelajaran 2013/2014 untuk
meningkatkan pendalaman materi
karakter kewirausahaan; 3) peneliti
membentuk kelompok diskusi dan
memberikan masalah karakter
kewirausahaan pada masing-masing
kelompok, anggota kelompok
berdiskusi mencari solusi dan setiap
kelompok mempresentasikan
jawabannya; 4) langkah selanjutnya,
siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas
XI Akuntansi Semester Genap Tahun
Pelajaran 2013/2014 secara
berkelompok berdiskusi menyusun
rencana gelar kewirausahaan; 5) Guru
memberikan kebebasan jenis produk
yang dipasarkan; 6) pelaksanaan gelar
kewirausahaan dilakukan dikampus
selama 2 hari ; 7) guru melakukan
wawancara pada siswa SMK PGRI 1
Tulungagung kelas XI Akuntansi
Semester Genap Tahun Pelajaran
2013/2014 yang sedang praktek gelar
kewirausahaan tentang karakter
kewirausahaan; 8) pertemuan terakhir,
setiap kelompok mempresentasikan
pengalaman praktek gelar
kewirausahaan dan tentang hambatan
dan pelaung dan guru memberikan
kasimpulan akhir tentang karakter
kewirausahaan.
Hasil penilaian angket pre test,
siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas
XI Akuntansi Semester Genap Tahun
Pelajaran 2013/2014 menjawab 30
soal, soal itu dibuat berdasarkan
indikator dari penelitian yang
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
59
merupakan nilai – nilai karakreristik
kewirausahaan. Dan didapatkan hasil:
Tabel 1 : Daftar Nilai Pretest
No Nama Siswa
Kreatif Berani
mengambil resiko
Berorientasi pada hasil
kepemimpinan
Kerja keras
Keterampilan
Jumlah Skor
prosentase
1 KL 14 14 18 16 14 16 92 5,01%
2 AZ 15 15 16 16 16 14 92 5,01%
3 MM 16 14 17 16 17 15 95 5,17%
4 LA 14 14 17 14 15 17 91 4,95%
5 BBS 14 14 14 14 14 15 85 4,63%
6 MU 15 16 15 16 14 17 93 5,06%
7 NM 15 14 15 15 14 15 88 4,79%
8 NL 16 18 15 16 15 14 94 5,12%
9 RA 15 15 14 16 16 16 92 5,01%
10 RU 16 15 18 14 14 16 93 5,06%
11 TU 18 16 15 15 17 15 95 5,17%
12 VNS 14 16 15 16 15 17 93 5,06%
13 BCL 16 14 15 14 15 18 96 5,23%
14 SA 15 15 14 16 14 16 93 5,06%
15 ZL 16 14 14 14 14 16 92 5,01%
16 TT 18 14 14 16 17 16 90 4,90%
17 AS 14 16 15 16 16 17 88 4,79%
18 BT 15 15 14 16 16 14 95 5,17%
19 JJ 16 14 18 14 15 14 94 5,12%
20 LK 18 15 14 14 14 16 90 4,90%
JUMLAH 1835 100%
Sumber Data : hasil rekapitulasi angket
Sedangkan hasil penilaian setelah
praktek gelar kewirausahaan post test,
siswa SMK PGRI 1 Tulungagung
menjawab 30 soal tentang nilai – nilai
karakreristik kewirausahaan. Dan
didapatkan hasil:
Tabel 2: Daftar Nilai Postest
No Nama Siswa
Kreatif Berani
mengambil resiko
Berorientasi pada hasil
kepemimpinan
Kerja keras
Keterampilan
Jumlah Skor
prosentase
1 KL 16 14 16 20 15 16 97 4,97%
2 AZ 16 16 15 18 16 16 97 4,97%
3 MM 17 16 18 16 16 14 97 4,97%
4 LA 15 14 15 16 15 17 92 4,71%
5 BBS 14 14 17 18 15 13 91 4,66%
6 MU 18 16 18 15 18 14 99 5,07%
7 NM 15 18 15 16 15 13 92 4,71%
8 NL 17 19 17 18 16 17 104 5,33%
9 RA 19 16 16 15 17 16 99 5,07%
10 RU 16 13 16 18 15 16 94 4,81%
11 TU 17 16 18 16 16 16 99 5,07%
12 VNS 20 17 18 16 19 17 107 5,48%
13 BCL 15 15 16 18 15 16 95 4,86%
14 SA 18 16 18 15 17 16 100 5,12%
15 ZL 15 17 15 15 16 16 94 4,81%
16 TT 17 16 17 16 16 17 99 5,07%
17 AS 17 16 16 15 17 16 97 4,97%
18 BT 16 15 16 20 15 16 98 5,02%
19 JJ 15 16 18 15 20 14 98 5,02%
JUMLAH 1951 100%
Sumber Data : hasil rekapitulasi angket
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
60
Proses pengolahan data dimulai
dengan pengumpulan data yang diperoleh
dari penelitian sebagai berikut:
Tabel 3: Daftar Nilai Pretest dan Postest No Nama Siswa Sebelum Sesudah 1 KL 92 97 2 AZ 92 97 3 MM 95 97 4 LA 91 92 5 BBS 85 91 6 MU 93 99 7 NM 88 92 8 NL 94 104 9 RA 92 99